8
TUGAS I WELL TESTING DISUSUN OLEH : Nama : Reymon Rendy S NIM : 11.0.11.35 Kelas : Non Reguler B (04) JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK & GAS BUMI

Tugas 1 Well Testing rendy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Tugas 1 Well Testing rendy

TUGAS I

WELL TESTING

DISUSUN OLEH :

Nama : Reymon Rendy S

NIM : 11.0.11.35

Kelas : Non Reguler B (04)

JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK & GAS BUMI

BALIKPAPAN

ANGKATAN 2011

Page 2: Tugas 1 Well Testing rendy

LOGING

Loging sumur (well logging) juga dikenal dengan borehole logging adalah cara untuk mendapatkan rekaman log yang detail mengenai formasi geologi yang terpenetrasi dalam lubang bor. Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological log), atau dalam pengukuran fisika yang dieroleh dari respon piranti instrumen yang di pasang didalam sumur (geohysical log). Well loging dapat digunakan dalam bidang eksplorasi minyak dan gas, groundwater, mineral, environmental and geotechnical.

Log dapat diartikan sebagai suatu grafik yang mencerminkan sifat-sifat fisika batuan pada kedalaman tertentu, yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur.

-GEOPHYSICAL WELL LOGS

Industri minyak dan gas merekam properti batuan dan fluida untuk mencari zona hidrokarbon dalam formasi geologi yang menarik dengan borehole. Prosedur logging terdiri dari menurunkan “logging tool”pada wireline kedalam sumur minyak atau lubang, untuk mengukur properti batuan dan fluida pada formasi. Interpretasi dari pengukuran ini digunakan untuk menentukan letak kedalaman potensial dari zona yang mengandung minyak dan gas (hydrocarbon).

Alat loging dikembangkan selama puluhan tahun untuk mengukur kelistikan, akustik, radioaktif, elektromagnetik, dan properti lain pada batuan. Logging biasanya dilakukan dengan menggunakan alat logging yang ditarik keluar dari lubang sumur. Data direkam dalam bentuk print kertas yang biasa disebut sebagai ‘Well log’ dan dikirim ke kantor dalam bentuk digital. Log sumur merekam pada interval tertentu saat pengeboran pada lubang sumur dan kedalaman pengeboran berkisar antara 300m sampai 8000m (1000 ft sampai 25000 ft) atau lebih.

-WIRELINE DAN “WHILE DRILLING” WELL LOGGING

Logging sumur adalah pengukuran dalam lubang sumur menggunakan instrumen yang ditematkan pada ujung kabel wireline dalam lubang bor. Wireline terdiri atas outer wire rope dan inner wire group of wires. Kabel luar memberikan kekuatan untuk menurunkan dan mengangkat instrumen dan kabel dalam berupa transmisi untuk mengatur peralatan logging dan untukmentelemetrikan data uphole ke perangkat perekaman di permukaan.

Page 3: Tugas 1 Well Testing rendy

Prosedur pengukuran wireline logging setelah pengeboran yaitu:

1. openhole logging2. closedhole logging3. production logging

terdapat macam-macam wireline logging yang digunakan pada analisa dikelompokan menjadi tiga yaitu:

1. sifat radioaktivitas (gamma ray log, neutron log, density log, photo electron log)2. sifat kelistrikan (self potential log, resistivity log)3. log dengan prinsip kerja akustik (sonic log)

-GEOLOGICAL LOGS

Dalam industri perminyakan, log geologi umumnya disebut mud logs, mud loging digunakan untuk membawa cutting dari batuan yang hancur akibat terkena mata bor (bits), ke permukaan melalui rotary drilling.

Wellsite Geologist atau mudloger, mendiskripsikan cutting, memonitor jejak gas alam didalam lumpur (mud), didalam operasi rig baik dalam fase peneboran ataupun tidak. geologist menganalisa cutting yang merambat ke atas dalam lubang bor yang bercampur dengan lumpur (mud) atau drilling fluid yang terpompa kedalam lubang bor melalui drilling string/ pipa dan kembali ke permukaan melalui ‘flow line’. Cutting kemudian terpisah dari drilling fluid yang bergerak melewati shale shakers dan tersempel pada interval kedalaman pengeboran (dideterminasi dengan menggunakan operator, tetapi interval 10 , 20 , 30 dan ′ ′ ′50 adalah interval yang bisananya digunakan pada penampang yang berbeda dari lubang ′bor), di analisis dan didiskripsikan oleh logging geologist pada saat tugas.

Tipikal mud log memperlihatkan formasi gas (unit gas atau ppm), rata rata penetrasi (ROP, dalam unit dari inverse kecepatan, atau T/L); sempel lithologi didiskripsikan, geologi interpretatif berbasis ROP, formasi gas/oil cut-stain-flourescense, dan kurva gas termasuk kurva total gas (unit gas = ppm/1000) dan berat methane, dan informasi tambahan dari wellbore (deviasi survey), casing shoe depth dan formation top.

Data well logging dipergunakan untuk melakukan analisis petrofisika, yaitu analisis untuk mengetahui sifat-sifat fisik batuan yang berupa:

1. porositas batuan2. struktur pori batuan3. saturasi air4. mineralogi

Page 4: Tugas 1 Well Testing rendy

5. kekompakan batuan6. permeabilitas batuan

Peralatan yang dipergunakan untuk mendapatkan sifat fisik batuan ini biasanya terdiri dari dua bagian:

a. Sondeb. Cartridge

Page 5: Tugas 1 Well Testing rendy

CORING

Coring adalah proses pengambilan sample atau contoh batuan dari dalam lubang bor. Core analisis merupakan tahapan analisa setelah contoh batuan bawah permukaan (core) diperoleh. Tujuannya untuk mengidentifikasikan karakteristik batuan bawah permukaan yang diwakili oleh core yang diambil. Hasil analisa akan mendiskripsikan sifat-sifat petrofisik yang akan digunakan dalam karakterisasi reservoar.

PENANGANAN CORE (CORE HANDLING)

Penanganan core adalah semua proses yang dilakukan setelah core sampai di permukaan.Penanganan core ini meliputi :

1. Pemotongan2. Pembungkusan.3. Pemberian label

1. Pemotongan

Setelah sampai dipermukaan core dikeluarkan dari barel dan dipotong setiap 3 ft (atau ±1meter) dengan meggunakan core cutter. Tujuan dari pemotongan ini agar memudahkan dalam pengangkutan ke laboratorium.

Setelah core dikeluarkan semua dari barel kemudian core yang telah dipotong tersebut disusun dalam box (tempat core, yang terbuat dari kayu atau fiber glass) dan diberi tanda top dan bottomnya.

2.Pembungkusan Core

Tujuan dari pembungkusan ini adalah agar core tidak mengalami perubahan kandungan fluida serta terjadi kerusakan selama proses pengangkutan.Ada 3 (tiga) cara pembungkusan :

a.Pembungkusan dengan lilin (wax)

Core dibungkus dengan plastik tipis, kemudian dibungkus lagi dengan kertas alluminium (alluminium foil) dan diberi label diikat dengan tali dan dicelupkan dalam wax (lilin)

b.Pipa PVC

Cara ini dilakukan dengan memasukkan core kedalam pipa PVS dan kedua ujungnya ditutup rapat.

Page 6: Tugas 1 Well Testing rendy

c.Fiber-Glass

Fiber glass sudah terpasang pada core barel sehingga pada saat di permukaan sudah berada dalam pipa fiber-glass. Kemudian core dipotong dan setelah itu diinjeksikan resin dengan maksud untuk menjaga core agar tidak mengalami goncangan selama transportasi dan ujungnya ditutup dengan rapat (dicelupkan pada wax).

3. Pemberian Label

Tujuan dari pemberian label ini agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi atau analisanya.Pelabelan :

a. Nama sumurb. Kedalamanc. Lapangand. Nomor coree. Tanda panah Top-Bottomnya

Setelah pemberian label, core dimasukkan dalam core box dan siap untuk dikirim ke laboratorium.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI CORE

Idealnya core yang didapat mempunyai kondisi yang sama seperti sebelum diambil (in-situ). Tetapi hal itu tidak mungkin diperoleh karena selama proses pemboran dan pengangkatan core ke permukaan akan terjadi perubahan pada core dan kandungannya. Ada 2 (dua) faktor penyebab terjadinya perubahan core, yaitu :

1. Adanya pembilasan (flushing) oleh lumpur pemboran saat operasi coring sehingga menyebabkan kandungan hidrokarbon akan berkurang dan kandungan air meningkat.

2. Penurunan Tekanan dan Temperatur

Adanya penurunan tekanan dan temperatur menyebabkan gas yang terlarut dalam minyak akan terbebaskan. Peristiwa tersebut adalah gambaran miniatur dari “Dissolved Gas Drive“ (sehingga gas yang terbebaskan tersebut akan mendorong minyak dan air keluar dari pori).Akibatnya saturasi fluida dalam core yang sampai dipermukaan terdiri dari:

1. minyak sisa2. sejumlah air yang merupakan jumlah dari filtrat lumpur dan air reservoir.3. Sejumlah gas