27
7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 1/27 Yusril Virtopsy, Pencitraan Baru pada Patologi Forensik: Autopsi Virtual dengan Postmortem Multislice Computed Tomography (MCT! dan Magnetic "esonance #maging (M"#! $ e%uah tudi &elayakan  Michael J. Thali,  M.D.; Kathrin Yen,  M.D.; Wolf Schweitzer,   M.D.; Peter Vock,  M.D.; Chris  Boesch,  M.D., Ph.D.; Christoh !z"o#a,  M.D.; $erhar" Schroth,   M.D.; Michael %th,Ph.D.;  Martin Sonnenschein,  M.D.; Tan&a Doernhoefer,   M.D.; '(a Sche)rer,   M.D.; Tho*as Plattner,  M.D.; an" +ichar" Dirnhofer,   M.D. A%strak:  Dengan menggunakan postmortem multislice computed tomography (MSCT) dan magnetic resonance imaging (MRI), 40 kasus orensik telah diperiksa dan di!eriikasi oleh autopsi "erikutnya# $asil diklasiikasikan se"agai "erikut% (I) penye"a" kematian, (II) temuan  patologik dan traumatologik yang rele!an, (III) reaksi&reaksi tu"uh, (I') rekonstruksi luka, (') !isualisasi# Dalam 40 kasus ini orensik, 4 penye"a" kematian se"agian ditemukan dengan autopsi, * (++) penye"a" kematian ditemukan secara independen hanya menggunakan data radiologi# Radiologi le"ih unggul untuk autopsi dalam mengungkap kasus&kasus tertentu dari tengkorak, tulang, atau trauma -aringan# .e"erapa reaksi penting orensik didiagnosis sama  "aiknya atau le"ih "aik menggunakan MSCT/MRI# Teknik pencitraan radiologis sangat  "ermanaat untuk rekonstruksi dan !isualisasi kasus orensik, termasuk kemungkinan menggunakan data untuk laporan saksi ahli, pem"ela-aran, kontrol kualitas, dan konsultasi telemedikal# $asil aal ini, "erdasarkan konsep 1!irtopsy,1 yang cukup men-an-ikan untuk memperkenalkan dan menge!aluasi teknik&teknik radiologi di kedokteran orensik# &ata kunci% orensik sains, orensik radiologi, postmortem, computed tomography, magnetic resonance imaging, autopsi !irtual, !irtopsy, autopsi digital# 12e"enaran yang menyedihkan adalah "aha satu a"ad setelah 3&ray diperkenalkan se"agai "ukti di pengadilan hukum, tidak ada apresiasi khalayak umum tentang potensi radiologi dalam ilmu orensik1# Meskipun men-adi "agian pemeriksaan medikolegal se-ak, radiologi masih diremehkan dalam orensik sains, dan pernyataan .rogdon ini "erlaku sekarang seperti itu# 2onsep 1!irtopsy1 lahir dari keinginan untuk menerapkan teknologi "aru di radiologi untuk kepentingan ilmu orensik# 2ata !irtopsy diciptakan dari istilah !irtual dan autopsi% 1!irtual1 adalah "ahasa atin kuno untuk 1"erguna15 autopsi adalah kom"inasi dari istilah 6unani 1autos1 (dengan sendiri) dan 1opsomei1 (melihat dengan mata)% sehingga 1autopsi1 "erarti 1melihat sendiri dengan mata#1 2arena tu-uan kami adalah untuk menghilangkan su"-ekti!itas dari 1autos1, kami mengga"ungkan dua istilah !irtual dan autopsi (menghapus 17utos1) untuk men-adi !irtopsy# 'irtopsy dimaksudkan untuk men-adi tu-uan dokumentasi dan analisis proses itur isik dan "ukti# 7da per"aikan "esar dalam M)ltislice Co*)te" To*orah- (MSCT) dan Manetic  +esonance %*ain  (MRI) teknologi, meningkatkan kontras dan resolusi dan menaarkan kemungkinan yang tak tertandingi dari rekonstruksi D dan 8D# Tu-uan peneliti adalah untuk mem"angun pengamat independen, o"yekti, dan metode penilaian orensik dihasilkan

Translate Jurnal Forensik Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 1/27

Yusril

Virtopsy, Pencitraan Baru pada Patologi Forensik: Autopsi Virtual

dengan Postmortem Multislice Computed Tomography (MCT! dan

Magnetic "esonance #maging (M"#! $ e%uah tudi &elayakan

 Michael J. Thali,  M.D.; Kathrin Yen,  M.D.; Wolf Schweitzer,  M.D.; Peter Vock,  M.D.; Chris

 Boesch,  M.D., Ph.D.; Christoh !z"o#a,  M.D.; $erhar" Schroth,  M.D.; Michael %th,Ph.D.;

 Martin Sonnenschein,  M.D.; Tan&a Doernhoefer,  M.D.; '(a Sche)rer,  M.D.; Tho*as Plattner,

 M.D.; an" +ichar" Dirnhofer,  M.D.

A%strak: Dengan menggunakan postmortem multislice computed tomography (MSCT) dan

magnetic resonance imaging (MRI), 40 kasus orensik telah diperiksa dan di!eriikasi oleh

autopsi "erikutnya# $asil diklasiikasikan se"agai "erikut% (I) penye"a" kematian, (II) temuan

 patologik dan traumatologik yang rele!an, (III) reaksi&reaksi tu"uh, (I') rekonstruksi luka, (')!isualisasi# Dalam 40 kasus ini orensik, 4 penye"a" kematian se"agian ditemukan dengan

autopsi, * (++) penye"a" kematian ditemukan secara independen hanya menggunakan data

radiologi# Radiologi le"ih unggul untuk autopsi dalam mengungkap kasus&kasus tertentu dari

tengkorak, tulang, atau trauma -aringan# .e"erapa reaksi penting orensik didiagnosis sama

 "aiknya atau le"ih "aik menggunakan MSCT/MRI# Teknik pencitraan radiologis sangat

 "ermanaat untuk rekonstruksi dan !isualisasi kasus orensik, termasuk kemungkinan

menggunakan data untuk laporan saksi ahli, pem"ela-aran, kontrol kualitas, dan konsultasi

telemedikal# $asil aal ini, "erdasarkan konsep 1!irtopsy,1 yang cukup men-an-ikan untuk 

memperkenalkan dan menge!aluasi teknik&teknik radiologi di kedokteran orensik#

&ata kunci% orensik sains, orensik radiologi, postmortem, computed tomography, magnetic

resonance imaging, autopsi !irtual, !irtopsy, autopsi digital#

12e"enaran yang menyedihkan adalah "aha satu a"ad setelah 3&ray diperkenalkan

se"agai "ukti di pengadilan hukum, tidak ada apresiasi khalayak umum tentang potensi

radiologi dalam ilmu orensik1# Meskipun men-adi "agian pemeriksaan medikolegal se-ak,

radiologi masih diremehkan dalam orensik sains, dan pernyataan .rogdon ini "erlaku sekarang

seperti itu# 2onsep 1!irtopsy1 lahir dari keinginan untuk menerapkan teknologi "aru di

radiologi untuk kepentingan ilmu orensik# 2ata !irtopsy diciptakan dari istilah !irtual dan

autopsi% 1!irtual1 adalah "ahasa atin kuno untuk 1"erguna15 autopsi adalah kom"inasi dari

istilah 6unani 1autos1 (dengan sendiri) dan 1opsomei1 (melihat dengan mata)% sehingga

1autopsi1 "erarti 1melihat sendiri dengan mata#1 2arena tu-uan kami adalah untuk 

menghilangkan su"-ekti!itas dari 1autos1, kami mengga"ungkan dua istilah !irtual dan autopsi

(menghapus 17utos1) untuk men-adi !irtopsy#

'irtopsy dimaksudkan untuk men-adi tu-uan dokumentasi dan analisis proses itur isik 

dan "ukti# 7da per"aikan "esar dalam M)ltislice Co*)te" To*orah- (MSCT) dan Manetic

 +esonance %*ain   (MRI) teknologi, meningkatkan kontras dan resolusi dan menaarkan

kemungkinan yang tak tertandingi dari rekonstruksi D dan 8D# Tu-uan peneliti adalah untuk 

mem"angun pengamat independen, o"yekti, dan metode penilaian orensik dihasilkan

Page 2: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 2/27

2

menggunakan pencitraan teknologi modern, akhirnya mengarah ke minimal in!asi 1!irtual1

autopsi orensik# Tu-uannya adalah untuk menyelidiki potensi autopsi orensik dengan

minimal in!asi menggunakan teknik pencitraan radiologis# 9leh karena itu, dilakukaan

 pendekatan sistematis untuk menge!aluasi kepraktisan dan keandalan teknik pencitraan

radiologis di"andingkan dengan metode orensik kon!ensional untuk praktek autopsi orensik#

Tuntutan pada autopsi radiologi yang identik dengan autopsi medikolegal tradisional,

yaitu untuk mengatasi dan men-elaskan lima poin yang rele!an pada orensik "erikut%

i# 7trium mortis (yaitu rekonstruksi dan patoisiologis pen-elasan tentang penye"a" kematian)#

ii# Temuan orensik patomorologis yang rele!an pada tulang, -aringan, dan organ#

iii# Reaksi !ital tentang urutan cedera dan kematian% in!estigasi patologis orensik, pertanyaan

apakah cedera diterima se"elum atau setelah kematian sering kali merupakan masalah

 penting# :aa"an atas pertanyaan ini terletak dengan temuan "aha hanya ter-adi dengan

sirkulasi utuh ( misalnya, perdarahan atal, udara dan lemak em"oli, emisema kulit ) dan

respirasi ( misalnya aspirasi )# Temuan ini dise"ut 1reaksi !ital orensik1#

i!# .erdasarkan poin I&III, rekonstruksi luka "erkaitan dengan kekuatan, "iomekanik, dan dinamika

#

!# Rekapitulasi dan !isualisasi mortis atrium dipahami "aik orang aam dan para ahli di

 pengadilan, sehingga memungkinkan untuk e!aluasi o"yekti dari laporan medikolegal dan

apresiasi kasus tertentu#

Al'o

Material dan Metode

Studi ini telah di setu-ui oleh lem"aga hukum terkait dan 2omite ;tik <ni!ersitas .eme

Sa*el Kas)s

;mpat puluh orang yang telah meninggal dikirim ke Institusi =orensik Medis untuk 

dilakukan autopsi# Rasio -enis kelamin antita > , pria > 88# Rata usia meninggal adalah 4*

tahun dengan range * "ulan hingga ?8 tahun# Terlampir pada ta"el @, sampel terdiri dari @?kasus trauma tumpul ( kecelakaan "ermotor, n > @@5 -atuh dari ketinggian, n > 45 trauma "enda

tumpul, n > 8)5 ? luka tem"akan5 * kematian -antung mendadak5 tenggelam5 luka pisau5

kasus pencekikan5 @ kecelakaan listrik5 @ sindroma kematian "ayi mendadak (SIDS)# Se"agai

tam"ahan, kami memeriksa satu kasus curiga malpraktek setelah iksasi gigi# Salah satu kada!er 

sudah hangus dan satu lagi mem"usuk# Aenye"a" kematian nat)ral ca)ses n > * kasus dan non

nat)ral ca)ses n > 84 kasus# Terdiri atas 8 kasus pem"unuhan, @? kasus kecelakaan, @ kasus

 "unuh diri dan @ kasus kematian "ayi mendadak#

 Pencitraan

Page 3: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 3/27

3

:asad tak dikenali sesuai permintaan dari komite etik diraat dengan mem"ukus -asad

menggunakan kantung mayat tanpa arteak# MSCT dan MRI dilakukan pada rerata 8 -am

setelah kematian dengan pengecualin pada -asad yang telah mem"usuk, yang "aru ditemukan

sekitar 8 minggu kemudian#

MSCT skan dilakukan dengan $' /ihtsee" 012i )nit dan MRI scan dengan $' 3.4 T 

Sina 'chosee" 5orizon 4.6 )nit ($eneral 'lectric Me"ical S-ste*, Milwa)kee, W% )# MSCT

aBial dilakukan dengan 4 B @#+ mm colli*ation; + mm dan @#+ mm "agian, dihitung -uga

reormasi sagital dan koranal# Durasi dari MSCT scan sekitar @0 hingga @+ menit setelah

 persiapan# <ntuk MRI, kami menggunakan protokol standar dan  se7)ences tam"ahan untuk 

mengantisipasi munculnya pertanyaan spesiik# T8weihte" 9S' :T+2T' <<<2=< *s> dan T3

weihte" S' se7)ences : T+2T' <<234 to 8< *s>  digunakan secara sistematis# T8weihte" 

i*aes  pada kepala didapatkan di 8 perangkat dan T3weihte" i*aes  pada "idang aBis

dengan kete"alan  slice 4 mm (8 mm untuk anak) dengan gap @ mm# .agian tu"uh dan

ekstremitas discan dengan T8weihte" 9S' dengan saturasi lemak pada "idang koronal dan

T3weihte" se7)ence  pada "idang aBial5 kete"alan  slice + mm dengan gap @ mm# <rutan

indi!idu dilakukan -uga "ila di"utuhkan seperti menggunakan parameter yang sama pada

 "idang tam"ahan, STIR,  ra"ient echo, atau  9lai( se7)ence. Aemeriksaan MRI "iasanya

memerlukan aktu &8 -am# 2epentingan secara orensik pada area tu"uh di e!aluasi sesuai

Ta"el # Rata&rata, untuk tiap kasus dua area diperiksa dengan MSCT, @#? area menggunakan

MRI, dan 0#*? area tidak diperiksa secara radiologi# Total didapatkan ?0#000 i*aes; *4#000

diantaranya adalah CT&scan dan @*#000 adalah MRI# Interpretasi dilakukan oleh ahli radiologi#

 ?)tosi

7utopsi dilakukakn oleh ahli "idang patologi orensik pada rerata 4* -am setelah

kematian# Seluruh rongga tu"uh (crani)*, thora@, a#"o*en) diperiksa kecuali pada dua kasus

crani)* ter"uka dan dua kasus lan-utan dimana pem"ukaan rongga thora@ dan a#"o*en secara

tegas dilindungi otoritas setempat# Arosedur autopsi kon!ensional dimodiikasi sesuai

ke"utuhan semisal diseksi leher dilakukan pada kasus pencekikan, diseksi tam"ahan pada areadorsal dilakukan pada kasus kecelakaan kendaraan "ermotor, dan pada kasus tenggelam

dilakukan pemeriksaan diatom "ila memungkinkan#

 5)#)nan ?)tosi "an 5asil MSCT2M+%

$asil pencitraan dan hasil autopsi di"andingkan dan die!aluasi sesuai pada poin I&'

di"ahas pada pendahuluan (lihat Ta"el @)#

Page 4: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 4/27

4

M%ak Astin

asil

$asil MSCT / MRI dan autopsi dari 40 mayat yang ditun-ukkan pada Ta"el @ "erkaitan dengan

 pengenalan %

@ 7trium mortis (penye"a" kematian, gam"ar# @&@0, @&@4)#

Temuan orensik traumatologis rele!an di tulang (am"ar# @, @0), organ, dan -aringan

(am"ar# @, +, ? @4)#

8 Reaksi tanda !ital (sistem peredaran darah dan pernaasan, am"ar# 8&,@8)#

4 Aotensi untuk rekonstruksi orensik (am"ar# @, +, @@, @4)#

+ 'isualisasi (am"ar# @, , @@, @, @4)#

di"andingkan dengan ol" stan"ar"  dari autopsi orensik kon!ensional#

Temuan kom"inasi le"ih sering digunakan, karena parameter seperti ga"ungan atrium

mortis atau tanda&tanda !ital ga"ungan (peredaran darah dan pernaasan) yang sering digunakan

dalam interpretasi data medis dan orensik# Dalam 40 kasus orensik peneliti, 4 "agian

 penye"a" kematian didiagnosis di autopsi dan * (++) penye"a" kematian ditemukan secara

independen hanya menggunakan data radiologi (lihat Ta"el @)#

Aenye"a" kematian tertentu lolos dengan deteksi radiologi (perdarahan atal, n>@8,

gagal -antung, n>*5 em"oli lemak, n>)# Dalam autopsi, radiologi le"ih unggul dalam

mengungkap kasus&kasus tertentu seperti tengkorak, tulang, atau trauma -aringan5 gam"aran

 postmortem dari lesi organ "agaimanapun sulit di"uktikan# Tanda&tanda !ital orensik seperti

em"oli udara, emisema su"kutan, dan aspirasi didiagnosis sama "aiknya atau le"ih "aik 

menggunakan MSCT / MRI, sedangkan itu tidak mungkin untuk mendokumentasikan penting

tanda&tanda perdarahan dan lemak em"oli# Dalam kasus dengan kehilangan darah yang "anyak 

dan eBsanguation, aorta yang kolaps dengan penurunan rata&rata 88 E + diamati pada !entrikel

kiri, di"andingkan dengan yang kolaps @+ E dalam kasus&kasus kematian -antung#

Setidaknya, rekonstruksi dan !isualisasi dari 40 kasus orensik yang mudah layak dengan

menggunakan teknik imaging#

A)imatul

*iskusi

Aada pemeriksaan radiologi postmortem dilakukan tahun @?? dan pencitraan

radiologi kon!ensional se-ak itu telah diterapkan dalam "er"agai cara untuk "idang kedokteran

orensik# Aeningkatan spektakuler dan pengem"angan pencitraan sectional digital (MSCT5

MRI) dalam "e"erapa tahun terakhir telah memungkinkan konsepsi dan peluncuran studi

sistematis dan prospekti seperti 1!irtopsy1#

Meskipun teknik lain telah digunakan dalam kasus&kasus tertentu orensik (&?) serta

dalam studi organ sistematis (@4/), 1!irtopsy1 adalah, studi pertama dimana modalitas

Page 5: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 5/27

5

radiologi MSCT dan MRI digunakan secara sistematis dan dalam kom"inasi# AatriFuin dkk#

menya-ikan pengalaman klinis aal mereka dengan pencitraan resonansi magnetik postmortem

seluruh tu"uh se"agai tam"ahan untuk autopsi# Mereka mengisyaratkan "aha teknik 

 pencitraan modern -uga mungkin "erguna dalam patologi orensik# $asil per"andingan

sistematik kami mendukung ini, terutama ketika menggunakan MSCT dan MRI   hase"arra-

rai" se7)ence dalam kom"inasi# Aeneliti akan menganalisis dan mem"ahas hasil sesuai dengan

lima poin yang rele!an orensik I&' (penye"a" kematian, temuan traumatologik, reaksi penting,

rekonstruksi, !isualisasi, dan interpretasi)#

#+ Penye%a% kematian

 ?tri)* MortisA !tak 

Sesuai dengan kasus klinis (@+&@), intrasere"ral, dan perdarahan !entrikel serta su"

dan epidural hematoma dan perdarahan su"arachnoid yang luas dengan mudah didiagnosis oleh

radiologi# Gamun, MRI ter"ukti relati tidak sensiti terhadap minor atau kecil perdarahan

su"arachnoid#

$ancurnya "antalan cere"rospinal luid (CS=) dapat menye"a"kan otak tenggelam dan

 "eristirahat di tengkuk, se"uah enomena yang diamati dalam pencitraan radiologi postmortem

sa-a dan dengan tidak diketahui, -ika ada, signiikansi# esi "atang otak yang atal (kasus 00?

dan 0@+) dan edema sekunder "erikut Geurotrauma menun-ukkan tanda&tanda khas tekanan

intrakranial yang meningkat (ICA) (kasus 00, am"ar# @c dan @d)#

$ipoksia sere"ral akut seperti yang ter-adi pada kasus pencekikan (kasus 0@0 dan 08) sampai

sekarang dapat didiagnosis tidak dengan pencitraan atau melalui teknik kon!ensional -ika aktu

hidup pendek#

Mas Bam%ang

 ?tri)* MortisA Siste* kar"io(ask)lar

Menim"ang "aha -umlah kematian mendadak oleh karena penyakit -antung hampir 

?0 dari kematian alami dalam praktek orensik, okus penelitian kami pada patologi ini# $asilkami hanya se"agian yang setu-u dengan orang&orang dari AatriFuin dkk#, yang menyatakan

 "aha 1MRI tidak sensiti terhadap peru"ahan iskemik pada otot -antung dan mem"erikan

e!aluasi yang tidak memadai dari arteri koroner#1 Dalam dua dari enam kasus kematian -antung

mendadak dalam penelitian kami, inark miokardium terlihat pada MRI (kasus 0@8 dan 0*5#

am"ar a dan ")# $su et al# (@?) -uga telah "erhasil mem"edakan yang normal dari -aringan

 -antung inark (tetap dalam ormalin) menggunakan MRI# Aer"edaan intensitas sinyal dalam

 penelitian kami mirip yang ditemukan dalam kasus&kasus klinis dengan rasio signal&to&noise

dari sekitar 80 pada urutan T&tertim"ang# $ipertroi miokard mudah didiagnosis pada MSCT

dan MRI dalam penelitian kami# 2oroner sclerosis didiagnosis pada MSCT (am"ar a#)5

Page 6: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 6/27

6

 Gamun, dengan tidak adanya sirkulasi, plak pecah dan deteksi postmortem trom"osis

memerlukan penelitian le"ih lan-ut (0&8)#

2linis dan radiologis, tenggelam (2asus 084 dan 08) tampaknya menghasilkan

 pem"engkakan "esar dari !ena ca!a inerior (am"ar# 8aand 8") mirip dengan yang ditemukan

 pada gagal !entrikel kanan# Aemeriksaan histologis menegaskan pengamatan ini, karena

histologi hati mem"eri kesan stasis kapiler akut se"agai tanda kegagalan !entrikel kanan#

Tanda&tanda radiologis kematian oleh perdarahan yang atal masih harus

dideinisikan# Selama tidak ada perdarahan eksternal, kehadiran se-umlah "esar darah dalam

rongga dada atau perut (2asus 00 dan 00) dapat dideteksi atau setidaknya mengisyaratkan

oleh pencitraan# Aucat intens organ karakteristik eBsanguination terlihat pada autopsi "elum "isa

dideteksi oleh radiologi# Dalam kasus dengan kehilangan darah yang luas, runtuhnya aorta

mungkin men-adi tanda radiologis adanya perdarahan atal  (am"ar# @d)# Aengurangan

diameter aorta telah diamati secara klinis pada kasus syok  (terutama pada anak&anak) (+)5

runtuhnya dan hilangnya sphericality pem"uluh&didokumentasikan dalam studi kami&tidak 

di-elaskan se"elumnya# .erikut deinisi autopsi tepat mati oleh perdarahan dan pengukuran

radiologis dari diameter aorta di "er"agai lokasi, studi prospekti harus menentukan keandalan

tanda keruntuhan aorta ini#

Citra

 ?tri)* MortisA Par) ar)

Aatologi paru adalah sangat penting dalam orensik dan diagnosis radiologi#

Diskriminasi pencitraan dari paru&paru adalah kepentingan sentral dalam radiologi orensik#

Dalam kasus kami tingkat kele"aman yang dise"a"kan oleh postmortem hipostasis (le"am

mayat) (am"ar# 4a dan 4") dapat di"edakan dari kontusio (memar) paru&paru (am"ar# +) dan

aspirasi darah (am"ar 4a&c#) serta dari aspirasi isi lam"ung, yang menye"a"kan terutama pola

 penye"aran "ronkogenik dan su"segmental kolaps ("r# *)#

Dalam kasus tenggelam, selain tanda&tanda gagal -antung kanan (distensi dari !ena ca!a

inerior dan kendurnya !ena sistemik), peneliti menemukan lesi lo"ular tam"al sulam (polamosaik) emisema aFuosum ("r# )# Cairan tenggelam dapat ditemukan dalam sinus dan

duodenum (am"ar# ?a&c)# Dalam studi MRI postmortem oleh Ros, paru&paru tanpa udara pada

 "ayi lahir mati adalah tanda kematian se"elum napas pertama# Ini adalah se"uah tanda penting

dalam autopsi orensik kon!ensional, yang sekarang dapat ditentukan oleh radiologi -uga#

;m"oli lemak pada pem"uluh darah paru tidak dapat didiagnosis dengan menggunakan urutan

dan protokol diterapkan dalam penelitian ini# Menyadari hal ini "ukti orensik penting "iasanya

mem"utuhkan mikroskop, tapi mungkin metode pemeriksaan masa depan proyek !irtopsy

(Mirco magnetic resonance/magnetic resonance microscopyimaging) akan mem"eri

 pengetahuan "aru di sini#

Page 7: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 7/27

7

Se"aliknya, tension pneumotoraks dengan kolaps paru karena kompresi (am"ar# a

dan ") dapat dideteksi le"ih "aik dengan pemeriksaan radiologi, karena secara diagnostik dan

topograi pergeseran mediastinum akan hilang setelah rongga dada di"uka selama autopsi#

Mas *amai

 ?tri)* Mortis T)nal, $a#)nan, "an Bersa*aan

Dalam kedokteran orensik terdapat tiga kategori patoisiologi penye"a" kematian#

2ami mem"edakannya men-adi H solitar- (hanya satu penye"a" kematian), Hco*#ine" 

(kom"inasi dari "e"erapa proses patoisiologi yang menye"a"kan kematian seperti misalnya

 perdarahan dan aspirasi), dan penye"a" kematian Hco*etin  (secara "ersamaan ter-adi

 "e"erapa lesi yang "ersiat atal untuk masing&masing organ yang terkena, misalnya secara

 "ersamaan ter-adi ruptur arkus aorta dan "atang otak)# Aenye"a" kematian Hcom"ined ter-adi

misalnya dalam kasus 08 dan 088 di mana pencitraan menun-ukkan adanya em"oli udara dan

aspirasi# Dalam kasus 00 (am"ar a dan "), peneliti "erhasil menun-ukkan tension

 pneumothoraks dan em"oli udara# Aenye"a" kematian Hcompeting ditemukan dalam kasus 00+

dan 00?, ter-adi peningkatan TI2, em"oli udara, dan perdarahan pada kasus pertama dan pada

kasus kedua secara "ersamaan ter-adi ruptur -antung dan "atang otak# uasnya perdarahan yang

dianggap se"agai kemungkinan penye"a" kematian tidak dapat die!aluasi secara radiologi

(seperti yang dise"utkan di atas)#

2esimpulannya, dalam kasus trauma diagnosis radiologi dari penye"a" kematian

tampaknya menun-ukkan hasil yang le"ih memuaskan daripada hanya secara anatomi&patologis#

Ini mungkin karena keadaan 1atria mortis1 pada trauma (aspirasi, pneumotoraks, em"oli udara,

 peningkatan TI2, ruptur organ) le"ih mudah ditun-ukkan oleh pencitraan daripada gangguan

 patoisiologi yang kompleks (kegagalan multi&organ, endokrinologik, atau gangguan

meta"olisme toksik) yang umum dalam kasus&kasus anatomi&patologis# Dengan demikian,

se"again dari 4 penye"a" kematian ditemukan pada autopsi, * (++) yang diidentiikasi

secara mandiri melalui pemeriksaan radiologi# Satu&satunya petun-uk pencitraan pada kematian

karena perdarahan (n > @8) adalah ruptur aorta (lihat di atas), sedangkan tanda&tanda gagal -antung (n > *) atau em"oli lemak (n > ) lolos dari deteksi oleh pencitraan sama sekali#

M%ak Fe'en

##+ Temuan Traumatologik  

Siste* Keranka

$asil penelitian ini sesuai dengan penelitian lain (,8,) yang mengakui keunggulan

teknik pencitraan di"andingkan dengan proses persiapan tulang kon!ensional dengan maserasi#

2euntungan ini digam"arkan misalnya pada kasus luka tem"ak (kasus 00@, 0@@, 0@, 0@*, 0@,

0, 08@), raktur aki"at ledakanyang diikuti trauma tumpul (kasus 00, am"ar# @a dan @")

Page 8: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 8/27

8

dan raktur pada regio atlantooccipital (kasus 00+, 08, 040)# Aencitraan adalah penggunaan

dalam menganalisis dan mem!isualisasikan raktur kompleks pada daerah yang tidak dapat

diakses dari tu"uh, misalnya, raktur tulang a-ah# Ja-ah di"e"askan dari diseksi dengan

 pertim"angan "agi keluarga, sehingga e!aluasi yang tepat terhalang#

Salah satu studi kasus adalah mayat pada stadium lan-ut pem"usukan (kasus 0)#

Aencitraan mengungkapkan patah tulang tengkorak secara -elas yang menun-ukkan

 pem"unuhan# $asil oleh MSCT / MRI ini setara dengan autopsi kon!ensional, diikuti oleh

maserasi, mem"utuhkan aktu "e"erapa hari, "ahkan "e"erapa minggu kemudian# Dalam

 pencekikan, raktur khas dari tulang hyoid (kasus 08, am"ar# @0a&d) dideteksi menggunakan

radiologi secara teliti dan "ahkan "isa di"edakan dari !ariasi anatomi kontralateral(am"ar# @0a

dan @0")#

=raktur panggul, seperti yang terlihat pada cedera dash"oard (kasus 00) atau cedera

sepeda motor/ ta"rakan (kasus 008, 0@?, dan 08+) -uga menun-ukkan kele"ihan dari autopsi

!irtual di"andingkan autopsi kon!ensional# 2emungkinan pemetaan D dan 8D dari sistem

raktur mem"uka -alan "aru pada penelitian "idang "iomekanik dan keamanan kendaraan

 "ermotor# Data traumatologis dapat dikumpulkan dan "erkorelasi dengan data kepadatan tulang

(-u!enile di"andingkan tulang yang osteoporosis)#

Ba#-ra*   adalah penerapan lain yang potensial untuk MSCT# Aada kasus 04,

MSCT f)ll #o"- dapat mem"erikan gam"aran tentang sistem kerangka#

i'na

 K)lit, /e*ak S)#k)tan, !tot

apisan -aringan ini tidak "isa dinilai untuk menge!aluasi dari lokasi dan kekuatan

 "enturan# Contoh ditun-ukkan pada am"ar#@@a dan @@" (kasus 0@?) di mana telah ter-adi

memar aki"at "enturan langsung dari kendaraan di regio gluteal pada kecelakaan sepeda# Dalam

rangka untuk menilai adanya perluasan dari kerusakan pada lapisan lemak su"kutan (hematoma

atau laserasi), kami menggunakan tam"ahan kumparan permukaan kaki pada kasus 08+ (M'7)#

Aencitraan memungkinkan untuk mem"edakan antara -aringan lemak dengan hematoma danlemak su"kutan yang hancur dan so"ek#

$ematoma -aringan setelah ter-adi strangulasi, alaupun ringan seperti dalam kasus

08 dapat diungkap dengan MRI (am"ar# @0c dan @0d)# Dalam kasus pencekikan yang ketiga

kalinya lesi akan le"ih "erat, sehingga kami le"ih optimis atas kemampuan MRI untuk 

mengungkapkan hematoma otot dalam kasus&kasus tertentu#

!ran Dala*

MSCT atau MRI ter"ukti dapat diandalkan dalam mendiagnosis kasus neurotrauma

(@+&@, )# Dalam penelitian kami, kami tidak menemukan kesulitan dalam mendiagnosis

Page 9: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 9/27

9

epidural, su"dural, dan perdarahan su"arachnoid yang le"ih luas sama mudahnya seperti cedera

otak (coup/contre&coup lesi)# Saat menganalisa -umlah lokasi dan luasnya hematom kulit kepala

yang menyertai (kasus 0@ dan 0?), penentuan dari sudut dan !ektor "enturan penting dalam

rekonstruksi orensi2 tampak tidak "ermasalah "ila menggunakan metode radiologi#

$asil yang paling tidak memuaskan adalah diagnosis trauma organ interna (gin-al,

limpa, hati, -antung)# 2arena pencitraan dinamis dan penerapan agen kontras tidak dilakukan di

studi kami, lesi sering tidak terlihat dalam pencitraan, khususnya ketika kematian ter-adi dengan

cepat, meninggalkan sedikit atau hamper tidak ada perdarahan dilokasi cedera# Ini adalah ranah

di mana per"edaan antara gam"aran radiologi post mortem dan intra!ital sangat ketat# Gamun,

dalam kasus luka tusuk di -antung dengan hemopericardium, pencitraan mem"erikan hasil dan

diagnosis yang le"ih "aik (am"ar# @a&d), karena luka aki"at tusukan itu terpisah oleh

 -endalan darah#

2esulitan lain yang muncul saat melihat trauma -aringan dalam a"domen yang

merupakan kepentingan orensik# 2adang cedera pada radiks mesenterikus atau kompresi dan

hematom dari pre !erte"ra, -aringan retro duodenal adalah "ukti yang tersisa dari trauma tumpul

a"domen (kasus 00, 00+, 00, 0@+, 08)

#%tisam

###+ "eaksi Tu%uh

Siste* ere"aran "arah

Dalam penelitian kami terdapat dua tanda&tanda utama dari sirkulasi setelah trauma,

yaitu em"oli lemak dan perdarahan, tidak dapat dideteksi menggunakan pencitraan MSCT /

MRI# $al ini hanya "isa disimpulkan dari tanda&tanda tidak langsung lainnya seperti adanya

se-umlah "esar darah dalam rongga tu"uh (kasus 00)# Dalam kasus ini dan dalam kasus&kasus

dengan stagnasi darah di dalam pem"uluh "esar, kita sering mengamati pemisahan 8 lapis

komponen darah (am"ar +)# $al ini "elum diketahui sampai se-auh mana lapisan ini

mencerminkan reaksi penting atau enomena postmortem, seperti saat di mana pemisahan

ter-adi#

MSCT / MRI -auh le"ih sensiti di"andingkan autopsi kon!ensional dalam

mendiagnosis em"oli udara (am"ar @8a dan @8") se"agai reaksi penting# Ini adalah nilai

khusus ketika "eru"ah men-adi -aringan parut setelah peradangan (misalnya, setelah "ypass

 -antung atau transplantasi5 penggantian katup5 perikarditis), dan penerapan tes Richter oleh

karena ada em"oli udara -antung makan akan terhalang atau tidak akan "erhasil (2asus 0@)#

Aencitraan dari em"oli udara memungkinkan kuantiikasi tepat dan lokalisasi udara di -antung,

otak, hati, pem"uluh, dll (8,80&8)

Se"aliknya, eek dari pem"usukan pada konten udara organ memerlukan dokumentasi

le"ih lan-ut dan studi# .agaimanapun hasil aal, menun-ukkan "aha distensi gas dari rongga

Page 10: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 10/27

10

organ dan parenkim se"agai arteak pem"usukan (1organ "usa1) dapat didiagnosis dengan

menggunakan protokol pencitraan (kasus 0)#

Siste* ernaasan

;misema kulit cocok untuk diagnosis radiologi# Demikian pula, pneumotoraks ditandai

oleh diaragma rata dan udara di rongga dada# Dalam kasus tension pneumothoraB (2asus 00),

 pergeseran mediastinum didokumentasikan hanya melalui pencitraan (am"ar# a)#

7spirasi terdeteksi dengan sensiti!itas tinggi menggunakan MSCT / MRI# Gamun, "anyak 

 peker-aan yang diperlukan, pada identiikasi dan mem"edakan cairan terhirup (cairan lam"ung,

darah, air, isi perut) dan mem"edakan dari tanda&tanda radiologis aspirasi dari orang&orang

memar traumatis dan hypostasis postmortem#

M%ak ena

#V+"ekonstruksi Forensik 

Dalam M'7, lokasi, dampak dan arah diidentiikasi di semua kor"an ( 2asus 008 ,

00? , 0@? , 08+ , 040 5 # am"ar @@a dan @@" ) menggunakan metode ological radikal # Dalam

satu kasus, pola sem"uran raktur tengkorak kompleks menun-ukkan "aha kor"an telah

dita"rak mo"il ( 2asus 0@+ )# Identiikasi sum"u dampak dan kekuatan dalam kasus tengkorak 

trauma dan cedera otak ( 2asus 0@ dan 0? ) yang telah dise"utkan #

Aencitraan cedera "alistik tidak hanya menun-ukkan masuk dan keluar luka , tetapi -uga

melalui analisis pola K raktur, urutan ter-adinya raktur dan kemungkinan -enis amunisi#

Aenetrasi peluru dari -aringan dan "erikutnya kanal luka yang didokumentasikan dengan "aik 

menggunakan MSCT / MRI ( am"ar @4a dan @4" ) #

2edalaman luka dan orientasi dalam penusukan atau slashings "isa 1 guesstimated 1

menggunakan data gam"ar ( 2asus 080 , 08* ) # Dalam tu"uh yang ter"akar ( 2asus 004 ) kita

menilai charrin intensitas -aringan dan kemudian "isa menyimpulkan arah api ( am"ar # + )

 "erdasarkan temuan radiologi #

V+ Visualisasi dan Pemahaman asil Forensik di Pengadilan ukum

2emungkinan "esar D / 8D rekonstruksi citra dan presentasi menggunakan MSCT dan

MRI data -elas unggul secara kon!ensional , metode deskripti murni # .e"erapa temuan seperti

luka sen-ata api dan tengkorak "esar dan ekstremitas raktur adalah ( 2asus 00@ , 004 , 00+ ,

00 , 0@@ , 0@ , 0@* , 0@ , 00 , 0@ , 0 , 08 , 0 , 0? , 0 , 08@ praktis serta cukup -elas

, 088 , 040 )# Tampilan gam"ar yang halus , dan 1 tak "erdarah 1 gam"ar dapat diakses dan

dipahami oleh "aik orang aam maupun ahli di pengadilan

Mas "id-an

Page 11: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 11/27

11

&esimpulan

Aengalaman sistematis pertama dalam meu-udkan proyek 1!irtopsy1 kami telah

menun-ukkan potensi dan keter"atasan kom"inas MSCT dan MRI untuk kegunaan ilmu

orensik# <ntuk penelitian seperti ini mutlak diperlukan kola"orasi antara ahli patologi orensik 

dan ahli radiolog# Aencitraan postmortem memiliki se"uah keuntungan dan se"uah kendala

di"andingkan dengan gam"aran klinis % tidak adanya arteak gerak memungkinkan akuisisi data

yang optimal, sedangkan kurangnya sirkulasi dan "ersamaan "atasan pada penggunaan agen

kontras akan tetap men-adi masalah dalam "e"erapa kasus# Aendekatan ino!ati seperti optimasi

 protokol dan adaptasi spesiik, penggunaan kumparan khusus, "iopsi perkutan minimal in!asi,

serta pengolahan gam"ar yang canggih dapat mem"antu mengatasi masalah ini#

.erdasarkan studi kelayakan kami, kami sarankan pertama untuk melakukan MSCT,

menggunakan screening cepat seluruh tu"uh untuk menentukan daerah yang diduga se"agai

 penye"a" kematian dalam orensik# 7dapun, MRI digunakan pada saat di"utuhkan dimana

kontras -aringan yang le"ih unggul memungkinkan dokumentasi yang le"ih -elas dari temuan

organ dan -aringan penting# 2arena tidak adanya arteak gerak, terutama di MRI, dan akta

 "aha MSCT tidak di"atasi oleh pertim"angan dosis radiasi, kedua metode menghasilkan

gam"ar dengan resolusi spasial yang sangat "aik yang kadang&kadang "ahkan mele"ihi apa

yang mungkin ditemukan dalam praktek klinis# Teknik Micro&CT, Micro&MRI (MR mikroskop)

dan postmortem angiograi (88) akhirnya "isa menempati kedudukan tertentu sehu"ungan

dengan pertanyaan orensik tertentu# 7khirnya, MR spektroskopi (MRS) dikom"inasikan

dengan MRI "isa mendokumentasikan peru"ahan preterminal dan postmortem dalam

konsentrasi meta"olit dalam -aringan#

Didokumentasikan dengan pencitraan radiologi adalah pengamatan independen,

o"yekti, dan non&in!asi# Data digital yang tersimpan dapat dilihat kem"ali sesuai keinginan

dan masih "aik, topograi yang utuh dan rekonstruksi anatomi&klinis setelah "e"erapa tahun

setelah sisa&sisa organic yang mem"usuk dan menghilang gam"ar dan pengolahan data dapat

dalam "entuk dan 8 dimensi dari temuan orensik dan anatomi, rekonstruksi gam"ar yg

dimasukan memungkinkan untuk !isualisasi o"-ekti dan rekapitulasi hasil orensik, MSCTdengan resolusi tinggi dan pengukuran kepadatan kuantitati, MRI memungkinkan dapat

mem"edakan -aringan "erdasarkan per"edaan keta-aman kontras dan di masa depan MRS

memungkinkan dapat dilakukan analisis meta"olic

Di kalangan "udaya tertentu dimana autopsi yang kon!ensial dicap "ahkan dilarang,

autopsi !irtual memungkinkan dalam praktek medicolegal dan dapat mendukung sistem

 peradilan tanpa melnggar larangan agama atau permintaan sendiri# -uga, dalam pemeriksaan

 post mortem dari mayat yang sangat ineksius, teknik ini "isa "erguna# autopsi yang minimal

akan mengurangi -umlah autopsi kon!ensional, yang seringkali sulit untuk diterima "agi

Page 12: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 12/27

12

keluarga# Aerkem"angan ini"isa men-adimirip dengan yang diamatidengan munculnya minimal

in!asi perkutaneus atau "edah laparoskopi#

$asil yang disa-ikan dari studi kelayakan 1!irtopsy1 untuk e!aluasi radilogi kasus

orensik ini men-an-ikan# Aenggunaan sehari&hari metode radiologi orensik dan penelitian

ilmiah masa depan dalam ilmu orensik akan menun-ukkan apakah alat&alat diagnostik "aru

akan "ertam"ah atau mengganti prosedur autopsi klasik# .erdasarkan studi kelayakan, kami

 "erharap "aha orensik&patologis 1kno&ho1 dikom"inasikan dengan pencitraan

 "erteknologi tinggi akan mem"uka cakraala "aru dalam kedokteran orensik dan ilmu orensik 

lainnya, yang mengarah menu-u autopsi !irtual dengan minimal in!asi# .ahkan kenyataannya

!irtual radiologi diagnostik telah memasuki dunia patologi orensik#

Page 13: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 13/27

13

AMP#"A.

Page 14: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 14/27

14

Page 15: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 15/27

15

Page 16: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 16/27

16

Page 17: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 17/27

17

Page 18: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 18/27

18

am"ar @# =raktur multipel cal!aria setelah cedera tumpul dari pohon -atuh (2asus 00)% (a) di

autopsi5 (") sesuai rekonstruksi 8D (permukaan layar "er"ayang, 8D&SSD) dari data CTdiperoleh se"elum autopsi5 (c) tampak dari kranial otak setelah =lechsig & tanda khas

 peningkatan tekanan intrakranial seperti kompresi dari !entrikel kiri anterior, lateralisasi dan

herniasi su"alcian dengan kompresi gyrus cingulated (panah)5 (d) sesuaia@ial fast S' roton

"ensit- M+ i*ae :E<<234>, tampak dari caudal#

Page 19: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 19/27

19

am"ar # Inark miokard dari !entrikel kiri (2asus 0@8)% (a) penurunan intensitas sinyal di

su"endocardial (anak panah) dan se"agiandaerah transmuralnekrotik5 T8weihte"i*ae MR 

(sum"u pendek, 8?0/?)5 (") autopsi dan pemotongan histologis menun-ukkan "ekas luka

kom"inasi dengan area inark miokard akut (anak panah)#

Page 20: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 20/27

20

am"ar 8# Mati karena tenggelam (Case 84)% (a) CT scan aksialmemperlihatkan distensi !ena

ca!a inerior (anak panah) dan pem"engkakan pem"uluh darah sistemik, menyusulkegagalan

!entrikel kanan5 (") distensi yang sesuai dari !ena ca!a inerior saat autopsi (anak panah)#

Page 21: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 21/27

21

am"ar 4# 7spirasi darah setelah luka tem"ak (2asus 00@/08@)% (a) gam"aran CT aksial yang

menun-ukkan daerah melingkar dari aspirasi darah di se"elah kanan (panah tipis) dan sudut

lo"us kiri "h# $ypostasia dan 1li!or dalam1 ditun-ukkan se"agai daerah homogen dengan

 peningkatan densitas di lo"us kiri "aah (panah te"al)5 perhatikan em"oli udara di pem"uluh

 "esar meidastinum5 (") aspirasi darah (panah tipis) dan li!ores (panah te"al) seperti yang

terlihat pada autopsi5 perhatikan kepucatan dari parenkim setelah perdarahan masi5 (c) aspirasi

darah yang akhirnya tampak setelah pemotongan autopsi#

Page 22: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 22/27

22

am"ar +# Aerut ter"akar (2asus 004)# .er"agai tingkat kar"onisasi seperti yang terlihat dalam

gam"aran aksial T3weihte" fast S' M+ (+40/@*)# .agian depan menun-ukkan hilangnya

se"agian lapisan dari lemak su"kutan (panah tipis)5 cedera dari paru&paru kiri (terragmentasi panah tipis)5 em"oli udara intracardial (panah te"al)5 sedimentasi 8 lapis dari komponen darah

dalam -antung (terragmentasi panah te"al)#

Page 23: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 23/27

23

am"ar * K 7spirasi asam lam"ung (2asus 00)# am"aran CT& scan aksial menun-ukkan

kerusakan lo"ular parsial parenkim paru dan atelektasis dari lo"us kanan media dan inerior 

dengan "ronchii tertentu yang ter"uka# Inset% sesuai temuan dari kerusakan lo"ular pada autopsi

(panah)#

am"ar K ;misema aFuosum setelah tenggelam (2asus 08)# am"aran CT& scan aksial

menun-ukkan Lona aspirasi yang "erupa "ercak dan tidak -elas ("lur) terutama di se"elah kiri

dan daerah !entral dari paru&paru#

Page 24: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 24/27

24

am"ar ? K Cairan tenggelam yang ditemukan dalam rongga paranasal dan saluran usus (2asus

084/08)% (a) MRI aksial T&eighted ast S; (4000/@0+) menun-ukkan cairan tenggelam di

kedua sinus paranasal (panah) dan cairan sere"rospinal se"agai daerah sinyal&intensi5 (")

aspirasi cairan tenggelam dari rongga paranasal selama autopsi5 (c) MRI koronal T& eighted

ast S; lemak -enuh (4000/?) dan inset dari autopsi menun-ukkan cairan tenggelam di

lam"ung (s) dan duodenum (panah), reaksi penting yang rele!an orensik pada kasus

tenggelam#

Page 25: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 25/27

25

am"ar K 2ematian setelah kecelakaan kendaraan "ermotor (2asus 00)% (a) pneumotoraks

dengan atelektasis "ilateral dan emisema -aringan5 rekonstruksi MAR koronal dari data MSCT

menun-ukkan de!iasi mediastinum ke arah kiri se"agai "ukti tension pneumotoraks, yang tidak 

dapat dideteksi setelah rongga dada di"uka pada autopsi kon!ensional5 kalsiikasi arteri koroner 

(panah) se"agai temuan insidental5 (") rongga dada pada autopsi#

Page 26: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 26/27

26

am"ar @0# Mati dengan digantung#=raktur pada horn deBtra menun-ukkan hematoma hyoid#

Corpusculum triticeum ( !ariasi anatomi ) dari horn kiri tulang hyoid ( 2asus 08 ) % ( a) CT

SSD & rekonstruksi 5 raktur ( panah horiLontal) dan corpusculum triticeum ( panah !ertikal ) 5

( " ) pandangan dorsal hyoid di autopsi 5 samar tapi terlihat hematoma patah di situs ( panah

horiLontal) 5 triticeum corpusculum di se"elah kiri seperti yang ditun-ukkan dalam ( a) ( panah

!ertikal ) 5 ( c ) koronal T & tertim"ang cepat S; MR gam"ar ( 80/@0+ ) menun-ukkan

hematoma dalam sternocleidomastoideus musculus kiri se"agai daerah sinyal & intensi 

( panah ) 5 ( d ) area yang terkait dengan hematoma selama autopsi ( panah ) #

Page 27: Translate Jurnal Forensik Fix

7/23/2019 Translate Jurnal Forensik Fix

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-forensik-fix 27/27

27

am"ar @@# Memar dan hematoma pada musculus glutaeus maBimus setelah kecelakaan

kendaraan "ermotor ( 2asus 0@? ) % ( a) koronal T & tertim"ang cepat S; MR gam"ar 

( 440/? ) menun-ukkan Lona memar pada daerah yang intensi ( panah ) 5 ( " ) daerah selama

autopsi ( panah ) yang sesuai #