Translate Jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vv

Citation preview

Relationship between prenatal care and the outcome ofpregnancy in low-risk pregnancies

ABSTRAKPendahuluan: studi ini dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antra prenatal care dan outcomes kehamilan. Metode: ini adalah studi cross sectional dengan 210 ibu hamil yang melahirkan dirumah sakit alzalipour, terdiri dari 140 ibu hamil dengan perawatan yang adekuat dan 70 ibu hamil perawatan yang tidak adekuat. Outcomes kehamilan untuk dan bayi baru lahir dibandingkan antara dua grup tersebut. Data dianalisa menggunakan SPSS versi 15. P value 0,05 sebagai hasil yang signifikan dan kekuatan test statistiknya dalah 80%. Hasil: ditemukan bahwa ibu dengan usia kehamilan disertai perawatan yang tidak adekuat hasilnya lebih rendah dibandingkan ibu dengan usia kehamilan disertai perawtan yang adekuat (P = 0,0003). Terlebih lagi, ibu dengan perawtan yang inadekuat memiliki pendidikan yang lebih rendah (P = 0,00007) dan prenatal care nya dimulai pada usia gestasi yang lebih lanjut(P = 0,0003). Bayi baru lahir dengan ibu yang dirawat dengan perawawtan yang inadekuat lebih cenderung memiliki berat lahir yang lebih rendah (P = 0,05). Dan lebih sering masuk ke NICU (P = 0,02). Kesimpulan : temuan kami mengindikasikan bahwa wanita dengan umur lebih muda dengan pendidikan yang rendah menerima prenatal care yang lebih buruk dan ibu dengan pernatal care yang adekuat akan memiliki bayi dengan berat yang lebih baik dan kemungkinan untuk masuk NICU lebih sedikit.Kata kunci : perawatan prenatal, komplikasi pada ibu hamil, komplikasi neonatus.1. PendahuluanKehamilan merupakan suatu periode yang paling sensitif dalam kehidupan seorang wanita, secar mental maupun fisik. Prenatal care mempunyai sejarah lebih dari seabad hal ini merupakan salah satu bagian penting dari sistem kesehatan. Tujuan dari prenatal care adalah untuk melahirkan seorang bayi yang sehat tanpa mengganggu kesehatan ibu. Perawatan prenatal dan monitoring ibu yang baik akan memberikan waktu yang tepat untuk intervensi untuk mencegah kelahiran preterm dan bayi yang prematur. Terlebih lagi perawatan prenatal memainkan peran penting dalam memfasilitasi ibu hamil untuk memindahkannya ke rumah sakit dengan fasilitas yang memadai dalam waktu yang tepat. Secara konsisten dan reguler, hal ini akan mengurangi angka kematian dan komplikasi pada ibu dan bayinya. Pakar pakar kesehatan menyimpulkan bahwaperawatan prenatal adalah investasi yang efisien, terlebih lagi, hal ini penting untuk memberikan akses ke perawatan prenatal sejak kehamilan. Tetapi, pada random clinical trial di inggirs tahun 1996 menyebutkan bahwa tidak ada hasil yang bearti pada persalinan preterm, preeklamsia, seksio sesaria, dan berat lahir rendah yang dilihat pada ibu yang mendapat perawatan preanatal yang kurang. Sejak tidak adanya penelitian yang berbasis sains untuk memperbaiki perawatan prenatal pada outcomes kehamilan, dan juga fakta bahwa beberapa faktor resiko bisa diperbaiki leawat perawatan prenatal, dan dibeberapa negara berkembang studi studi seperti ini mulai dilakukan. Kami mengambil studi ini untuk meneliti bagaiman hubungan perwatan prenatal pada ibu hamil dan bayinya.

2. MetodeSebuah studi cross-sectional dilakukan pada wanita di Rumah Sakit Afzalipour selama periode 1 tahun dari 2009 ke 2010. Rumah sakit Afzalipoor Institusi Riset Review Board menyetujui studi penelitian ini; Selanjutnya, penelitian ini dilakukan di bawah protokol Etika Departemen Kesehatan. Data dikumpulkan menggunakan lembar data rekaman melalui wawancara dan studi dari rekam medis. Semua pasien menerima informasi yang memadai mengenai studi dan mereka semua menyatakan persetujuan mereka dalam forms persetujuan. Pasien dengan penyakit sistemik, seperti diabetes, hipertensi, epilepsi, lupus, kanker, penyakit ginjal atau penyakit sistemik lainnya, serta mereka yang merupakan perokok atau pengguna narkotik dikeluarkan dari penelitian. Jumlah prenatal care untuk setiap orang ditentukan dan perempuan yang dikategorikan dalam pasien yang menerima perawatan yang memadai atau perawatan yang tidak memadai (didefinisikan sebagai kurang dari 5 kali untuk usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau kurang dari 8 kali untuk usia kehamilan 37 minggu atau lebih ) [8]. outcome dari kehamilan, termasuk usia kehamilan, berat lahir, Apgar skor, jalur persalinan, kebutuhan untuk NICU dan terjadinya preeklamsia, diabetes gestasional dan perdarahan postpartum dievaluasi dan dibandingkan antara kedua kelompok. Usia kehamilan ditentukan oleh periode terakhir menstruasi (LMP) pasien dan, bila tersedia, dikonfirmasi dengan USG pada trimester pertama. Ukuran sampel ditentukan berdasarkan studi sebelumnya dan penelitian dilakukan pada 210 wanita mengacu pada Rumah Sakit Afzalipour untuk tenaga kerja mereka, yang terdiri dari 140 wanita dengan perawatan yang memadai dan 70 dengan perawatan yang tidak memadai. Setelah penentuan statistik deskriptif (indeks dispersi centraland), data dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 15. Chi Square test digunakan untuk membandingkan hasil kehamilan antara kedua kelompok. Nilai P = 0,05 dianggap sebagai hasil significant dan kekuatan uji statistik adalah 80%.3. Hasil210 ibu hamil terdiri dari 140 ibu hamil yang menerima perawatan yang memadai dan 70 menerima perawatan yang tidak memadai ditelaah. Usia rata-rata keseluruhan adalah 26,65 0,4 tahun, dengan usia rata-rata 24,9 0,7 tahun untuk kelompok wanita yang menerima perawatan yang tidak memadai dan 27,52 0,48 tahun untuk mereka yang menerima perawatan yang memadai, yang menunjukkan perbedaan signifikan (p = 0,003) (Tabl e 1). 101 (48,09%) dari wanita yang berpendidikan dibawah SMA, 79 (37,61%) deangan lulusan sekolah tinggi dan 30 (14,28%) memiliki tingkat pendidikan universitas. Antara pendidikan dan jenis prenatalcare diilustrasikan dalam Tabl e 1. 193 (91,9%) dari ibu rumah tangga, 13 (6,19%) adalah panitera dan 4 (1,9%) yang bekerja di sektor swasta. Pada kelompok dengan perawatan prenatal yang memadai, ada 126 (90%) sebagai ibu rumah tangga, 12 (8,57%) pegawai dan 2 (1,42%) pekerja di sektor swasta. Pada kelompok dengan tidak memadai perawatan prenatal, ada 67 (95,71%) ibu rumah tangga, 1 (1,42%) petugas, dan 2 (2,58%) bekerja di sektor swasta (p = 0,4) (Tabl e 1). Usia kehamilan rata-rata onset perawatan adalah 12,59 1 minggu untuk kelompok dengan perawatan yang tidak memadai dan 8.39 0,3 minggu untuk kelompok lain (p = 0,05) (Tabl e 1). Jenis dari persalinan dengan ibu yang pervaginam terdiri dari 82 (39,04%) NVD dan 128 (60,85%) bedah sesar. Hubungan antara perawatan prenatal dan jalur persalinan menunjukkan pada Tabl e 2. Mengenai usia kehamilan, terdapat 51 (24,28%) prematur, 130 (61,9%) aterm, dan 24 (11,42%) posterm. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sesuai dengan usia kehamilan saat melahirkan (P = 0,3). Berat rata-rata kelahiran semua neonatus adalah 2.891,19 45,07 g; angka untuk kelompok dengan perawatan yang memadai dan kelompok dengan perawatan yang tidak memadai adalah 2.958,21 49,2 g dan 2.757,14 90,9 g, masing-masing, menunjukkan perbedaan signifikan (p = 0,05) (Tabl e 2). Apgar skor pada menit pertama rata-rata adalah 8,76 0,71 bagi mereka dengan perawatan yang memadai dan 8.53 0.17 bagi mereka dengan perawatan yang tidak memadai, menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p = 0,2) (Tabl e 2). Apgar skor pada menit ke5 rata-rata untuk kelompok perawatan yang memadai dan tidak memadai adalah 9,81 0,6 dan 9,63 0,16 masing-masing, menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p = 0,3) (Tabl e 2). 29 (13,8%) bayi baru lahir dirawat NICU, yang terdiri dari 15 (21,43%) pada kelompok perawatan yang tidak memadai dan 14 (12,14%) pada kelompok perawatan yang memadai (Tabl e 2). Terdapat 17 kasus diabetes gestasional dalam penelitian kami, dengan 15 (88,23%) dari mereka dalam kelompok perawatan yang memadai dan 2 (11,76%) pada kelompok yang tidak memadai perawatan (p = 0,05) (Tabl e 3). Perdarahan postpartum awal diamati pada 3 (1,42%) pasien, mereka semua berada di kelompok perawatan yang memadai (p = 0,2). preeklampsia diamati pada 18 (8,57%) dari pasien, termasuk 11 (61,11%) pada kelompok perawatan yang memadai dan 7 (38,88%) pada kelompok yang tidak memadai perawatan (p = 0,6) (Tabl e 3)..