Transactional vs Relationship Marketing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Transactional vs Relationship Marketing

Citation preview

MAKALAHTRANSACTIONAL MARKETING DAN RELATIONSHIP MARKETING

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh :1. Anita Kurniawati2. Nindya Kusumorini3. Rizqi Hidayatullah4. Mercy Arizona5. Fahmi Rosyadi6. Mira Ayundaputri

: 12/333371/FA/09317: 12/333372/FA/09318: 12/333439/FA/09324: 12/333447/FA/09326: 12/333472/FA/09327: 12/333642/FA/09331

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA2015

TRANSACTIONAL MARKETING Definisi Transaction (push) marketing: pemasaran yang mencoba untuk mendapatkan konsumen untuk memenuhi kehendak pasar atau demi tercapainya tujuan pemasaran. Dalam hal ini konsumen merupakan objek atau target dari perusahaan secara massal (Wolfe, 1998).Transactional marketing fokus pada satu transaksi yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Hal ini lebih sesuai untuk hubungan pemasaran dengan konsumen yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat dan dapat beralih dari satu pemasok ke pemasok yang lain dengan mudah (Kotler, 1996).Transaction marketingbiasanya lebih aplikatif untuk perusahaan jasa, sedangkantransactional marketin gakan lebih aplikatif dan sesuai untuk pemasaran bagi perusahaan yang menghasilkan produk manufaktur (Gronroos, 1995). Contoh : PT. Gracia Pharmindo. Pabrik tersebut dalam penerapannya lebih mengedepankan transaksi jual beli produk, tanpa mempedulikan hubungannya dengan pelanggan dalam jangka waktu yang panjang. PT Gracia Pharmindo hanya berorientasi pada penjualan produk dan kurang menjaga kesetiaan atau loyalitas konsumen.

RELATIONSHIP MARKETING

DefinisiRelationship (pull) marketing: pemasaran yang mana pemasok berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini, konsumen adalah subyek yang dilayani secara individual (Wolfe, 1998).Biaya untuk menarik pelanggan baru lebih besar daripada biaya memuaskan pelanggan yang ada, karena diperlukan usaha yang besar untuk menarik pelanggan yang puas agar beralih dari pesaing (Kotler, 1997).Tujuan darirelationship marketing adalah: 1. Mendesain hubungan jangka panjang dengan konsumen untuk meningkatkanvaluedari dua pihak. 2. Memperpanjang dari ide hubungan jangka panjang denganpartnerkerjasama secara vertical dan horizontal (Jutner dan Wehrli (1995)).Relationshipterbangun melalui lima fase umum yaitu: 1. AwarenessAwarenessmenunjuk pada pengakuan pihak A bahwa pihak B layak untuk menjadi partnernya. Interaksi antara masing-masing pihak tidak terjadi dalam fase ini. Terdapat usahapositioningdanposturingoleh masing-masing pihak untuk meningkatkan daya tarik bagi pihak lain.2. ExplorationExplorationmenunjuk pada fase pencarian dan percobaan dalam hubungan pertukaran. Dalam fase inipartnerakan mempertimbangkan kewajiban, manfaat, beban dan kemungkinan pertukaran. Fase eksplorasi mungkin sangat lama atau memakan periode yang panjang untuk mengevaluasi. Evaluasi mungkin menghasilkan percobaan pembelian, tetapi faseexploratorysangat mudah terputus dalam artian bahwa minimal investasi dan kurang adanya ketergantungan membuat penyelesaian lebih mudah.Dalam fase ini terdapat lima proses:1. Attraction, adalah proses inisiasi dari fase ekplorasi. Kedua pihak menerima keunggulan potensial untuk pertukaran.1. Communication & Bargaining,didefinisikan sebagai proses penyusunan kembali distribusi yang menguntungkan mereka dari kewajiban, manfaat dan beban. Dalam proses ini dua pihak menilai seberapa jauh mereka beradaptasi kepada yang lain.1. Power dan Justice, merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Kekuatan pihak A yang melebihi pihak B menyebabkan ketergantungan B terhadap A.1. Norm Development,didefinisikan sebagai pola perilaku yang diharapkan. Dengan demikian dalam proses ini kedua pihak saling berharap atas perilaku.1. Expectations Development, pengembangan kerjasama dan perencanaan harapan.Trustadalah konsep penting dalam mengerti harapan untuk kerjasama dan perencanaan dalam hubungan.3. ExpansionExpansionmenunjuk pada peningkatan terus menerus manfaat yang dicapai olehpartneruntuk meningkatkan saling ketergantungan. Sub proses yang terjadi dalam fase eksplorasi juga terjadi, namun perbedaannya adalah permulaan kepercayaan dan kepuasan yang terbangun dalam fase ekplorasi meningkat dalam fase ini. Konsekwensinya ketergantungan yang saling menguntungkan meningkat. Frazier (1983) mengemukakan bahwa proses ekpansi sebagai konsekwensi kepuasan masing-masing pihak atas kinerja pihak lain dan dihubungkan denganreward.4. CommitmentMenunjuk pada jaminan implisit atau eksplisit dari kelanjutan hubungan antarpartnerpertukaran. Ada 3 ukuran kriteria dari komitmen:a. Input, masing-masing pihak menyediakan input tingkat tinggi untuk hubungan tersebut. Misalnya: komunikasi,ekonomis sampai dengan emosional.b. Durability,dihubungkan dengan waktudurabilitymemelihara bahwa masing-masing pihak dapat melihat manfaat dari pertukaran dan mengantisipasi lingkungan yang akan menghambat kelanjutan efektivitas pertukaran.c. Concistency,dihubungkan dengan sumber daya yang dilibatkan dalam kelanjutan hubungan.5. DissolutionPenyelesaian dari hubungan mempunyai pengaruh yang cukup besar berupa tekanan terhadap psikologi, emosi dan fisik (Bloom,Asher). Begitu juga dengan hubungan komersial, pengakhiran tersebut dapat dilakukan secara ekplisit ataupun implisit(Dwyer, Schurr & Oh, 1987).Kebanyakan perusahaan dalam pasar industri telah merealisasikan bahwa demi kusuksesan harus ada ikatan dengansupplier, customerdanreselleryang telah diseleksi. Jadi pemikiran manajemen telah maju untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik atas perusahaan mana yang mereka pilih untuk melakukan kolaborasi. Paradigmarelationship marketingpada esensinya memperlakukan konsumen sebagai mitra dalam suatu pertukaran yang saling menguntungkan atauwin-win solution.Di Indonesia belum banyak perusahaan yang menerapkan konsep tersebut. Selain karena kesadaran mayoritas konsumen Indonesia juga masih rendah, mereka juga masih sensitif terhadap harga. Sehingga yang masih menonjol adalah konseptransaction marketing. Perusahaan yang telah menerapkan konsep ini diantaranya perusahaan Jamu Sidomuncul, PT Garuda Food dan Astra International. Contoh PT. Sido Muncul melakukan relationship marketing dengan mengadakan mudik gratis bersama sidomuncul. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjalin kedekatan antara perusahaan dengan konsumen, serta untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Sido Muncul.

PT KALBE FARMA menurut kelompok kami merupakan perusahaan yang menerapkan relationship marketing, hal ini ditunjukan dengan beberapa bukti, antara lain : (1) Integrasi sistem untuk lima perusahaan farmasi, yakni: PT Kalbe Farma Tbk.; PT Finusol Prima; PT Bifarma Adiluhung; Innogene Kalbiotech Pte. Ltd.; dan PT Dankos Laboratories. Diproyeksikan selesai pada 2009(2) Masuk ke proyek integrasi sistem TI inti dengan sistem distribusi. Ditargetkan pada 2010, semua perusahaan sudah memiliki sistem TI yang terintegrasi dengan unit distribusi.(3) Mengembangkan layanan procurement menjadi centralized procurement. Jadi pembelian akan diseragamkan, disentralisasi dalam satu tempat.(4) Penerapan CRM korporat sehingga mampu memberikan informasi kepada masyarakat secara komprehensif, mengenai produk hingga solusi.

PT KIMIA FARMA

PT KIMIA FARMA merupakan perusahaan milik BUMN yang bergerak di bidang obat. PT KIMIA FARMA menurut kelompok kami juga merupakan perusahaan yang menerapkan relationship marketing. Hal tersebut ditunjukan dengan program yang diadakan oleh PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk untuk membangun loyalitas pelanggan dengan apotek dan manajemen, seperti contohnya dengan memberikan bingkisan kepada pembeli di apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia saat awal tahun yang dilakukan langsung oleh apoteker. Kegiatan yang dilakukan oleh Kimia Farma ini juga merupakan bentuk dukungan Kimia Farma terhadap program pemerintah yaitu pelayanan kefarmasian oleh apoteker kepada pasien, yang diharapkan dapat memberikan makna terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia

PERBANDINGAN TRANSACTIONAL MARKETING DAN RELATIONSHIP MARKETING

Perbedaan antara transaction marketing dengan relationship marketingmenurut Bruhn (2003) :KriteriaDiferensiasiTransactional marketingRelationship marketing

PandanganumumMengeloladokumenprodukperusahaan, menetapkandanmemodifikasi parameter-parameter bauranpemasarangunamencapaikonfigurasimarketing mix (4P)Mengeloladokumenpelangganperusahaan, membangunhubunganbisnisjangkapanjang

Horizon penilaianDurasipendekDurasipanjang

Konsep4P, segmentasi, branding, dllInteraksi, hubungan, danjejaring

FokuspemasaranProduk/jasaProduk/jasadanpelanggan

TujuanpemasaranAkuisisipelangganAkuisisipelanggan, pemeliharaanloyalitaspelanggan, danpemulihanpelanggan

StrategipemasaranPresentasihasilDialog

InteraksipemasaranKomunikasisatuarah, studipasar yang bersifat formalKomunikasiinteraktif, pembelajarandanadaptasi yang salingmenguntungkan

StrategipromosiIklan non personal, menejemenmerk, dancitraMelaluiinteraksi personal, membangunidentitassebgaaipemasok reliable dalamjejaring

Profit ekonomidan parameter controlProfit, kontribusi margin profit, penjualan, biayaTambahan: kontribusi profit pelanggan, customer value

(Bruhn, 2003)Perbedaan lain antara transactional marketing dan relationship marketing menurut pendapat Gronroos (1995) beserta penjelasannya antara lain :a. Pendekatan tiperelationship marketingadalah jangka panjang, sementara transaction marketinglebih berorientasi jangka pendek. Hal tersebut dikarenakan relationship marketinglebih digunakan untuk mendapatkan dan memelihara konsumen. Pemeliharaan konsumen lebih penting karena biayanya lebih kecil dibandingkan biaya untuk mendapatkan konsumen baru.Tabel 1Perbedaan antaraTransaction MarketingdanRelationship MarketingStrategy ContinuumTransaction MarketingRelationship Marketing

Time perspectiveShort term focusLong term focus

Dominating marketing functionMarketing mixInteractive marketing (supported by marketing mix activities)

Price elasticityCustomers tend to be more sensitive to priceCustomers tend to be less ensitive to price

Dominating quality dimensionQuality of output is dominatingQuality of interactions grows in importance and may become dominating

Measurement of customer satisfactionMonitoring market share (indirect approach)Managing the customer base (direct approach)

Customer information systemAd hoc customer satisfaction surveyReal time customer feedback sytem

Interdependency between marketing,operations and personnelInterface of no or limited strategic importanceInterface of substansial strategic importance

The role internal marketingInternal marketing of no or limited importance to successInternal marketing of substansial strategic importance to success

The product continuumConsumer packageconsumerindustrialservicesGoods durables goods

Sumber: Gronroos (1995)b. Relationship marketingmembutuhkan aktivitas pemasaran tidak terbatas pada marketing mix. Efekinteractive marketingdari proses produksi dan penghantaran mempunyai efek mendalam ada kecenderungan konsumen untuk membeli lagi.Partime marketerjuga kunci darirelationship marketing.c. Pertimbangan konsumen atas kualitas secara tipikal berbeda, tergantung dari tipe strategi yang digunakan. Dalamtransaction marketingcukup normal jika kualitas output/produk yang dipertimbangkan oleh konsumen. Manfaat yang diperoleh konsumen tertanam dalamtechnical solutionyang disediakan olehcore product. Sementara dalamrelationship marketing, perusahaan harus dapat menawarkan proses interaksi yang baik.Functional qualityatau dampak dari proses interaksi yang baik menunjukkan bagaimana produksi jasa dan proses penghantarannya diterima, tumbuh, dan menjadi dominan. Di sini ada hubungan antarafunctional qualitydaninteractive marketing.d. Sebuah perusahaan yang memakaitransaction marketingmempunyai kontak yang terbatas pada konsumen. Ini mengandalkan pada surveycustomer satifactionad hocdan statistik pangsa pasar untuk mendapatkan perilaku dan kepuasan atas konsumennya. Konsumen dikelola secara tidak langsung melalui sistem yang memperlakukan konsumen dengan angka. Kepuasan konsumen dapat dimonitor oleh pengelolaan konsumen secara langsung. Perusahaan paling tidak mempunyai beberapa jenis pengetahuan bagaimana memuaskan konsumennya. Di samping diukur dalam bentukmarket sharejuga digunakan ukuran dari opini dan reaksi konsumen. Tentu disini akan menghasilkan informasi yang lebih akurat tentang bagaimana membangun kepuasan dan ketidakpuasan. Sebuah perusahaan yang menerapkan strategirelationship marketingseharusnya memonitor kepuasan konsumen secara langsung dengan mengelola database konsumen.e. Dalamtransaction marketing, dimana aktivitasmarketing mixmendominasi hampir semua elemen dari hubungan dan hanya departemen pemasaran yang menjalankan fungsi pemasaran. Orang lain dari departemen lain tidak harus bertindak sebagai "partime marketer".Interactive marketingmenjadi penting untuk mencapai kesuksesan, yang membutuhkan kerja sama yang baik antara fungsi pemasaran dan operasi Sementara untuk menjamin bahwapartime marketerdari fungsi operasi menerima peran pemasaran dibutuhkan keterlibatan fungsi SDM.f. Perusahaan membutuhkan peran aktif dan komitmen dari karyawan sehingga dibutuhkan pengembangan pelayanan dancommunication skilldalam organisasi. Kebutuhaninternal marketingdalamtransaction marketing strategyterbatas, sedangkan relationship marketingmembutuhkan proses pemasaran yang terus menerus.

Daftar Pustaka

Bruhn, M., Relationship Marketing: Management of Customer Relationships, Essex: Financial Times/Prentice Hall, 2003.David B. Wolfe.1998."Developmental relationship marketing (connecting messages with mind: an empathetic marketing system)". Journal of Consumer Marketing. Vol. 15 Iss 5 pp. 449 467Gronross.C .1995.,"Relationship Marketing :The Strategy Continuum",Journal of The Academy of Marketing Science, Volume 23,No.4,pages 252-254Kotler Philip, Armstrong Gary, Saunders John, Wong Veronica. 1996. Principles of Marketing, Second European Edition. New Jersey. Prentice Hall Inc. A Simon & Schuster Company. 488