Upload
fitrahtulqoryaqidah
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebiasaan makan yang kurang baik pada remaja dan keinginan untuk
terlihat langsing, khususnya pada remaja putri seringkali menimbulkan gangguan
makan ( eating disorder ). Gangguan pola makan yang umum diderita khususnya
oleh remaja putri adalah bulimia dan anoreksia nervosa . Pada masa remaja
banyak anak, khususnya remaja putri, dengan berat badan normal tidak puas
dengan bentuk dan berat badannya dan ingin menjadi lebih kurus. Pada remaja
putri ini pada umumnya ingin mempunyai bentuk badan yang lebih langsing,
ramping dan menarik. Untuk mencapai hal tersebut mereka tidak segan-segan
melakukan hal-hal yang justru tidak mereka sadari dapat membahayakan diri dan
kesehatannya. Agar tampak langsing dan menarik mereka tidak mau makan pagi,
mengurangi rekuensi makan bahkan melakukan diet yang berlebihan. !al senada
diungkapkan oleh "aniel dalam Arisman (#$$#) hampir %$& remaja terutama
remaja yang lebih tua, tidak sarapan. Penelitian lain membuktikan masih banyak
remaja sebesar ' & yang meyakini kalau sarapan memang penting, namun yang
sarapan secara teratur hanya $&. *emaja putri malah mele+atkan dua kali +aktu
makan, dan lebih memilih kudapan.
Gangguan makan yang umumnya ditemui pada remaja putri adalah
anoreksia nervosa dan bulimia. Anoreksia adalah akti/itas untuk menguruskan
badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol
yang ketat karena ketakutan akan kegemukan dan bertambahnya berat badan.
Penderita anoreksia sadar bah+a mereka merasa lapar namun takut untuk
memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan.
Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka
mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan
segera merasa 0penuh1 atau bahkan mual. 2ereka terus menerus melakukan diet
mati-matian untuk mencapai tubuh yang kurus. Pada akhirnya kondisi ini bisa
menimbulkan e ek yang berbahaya yaitu kematian. "iperkirakan satu dari seratus
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
2/17
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
3/17
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Anoreksia ( anorexia ) berasal dari bahasa 8unani an- , yang artinya 9 tanpa :
dan orexis artinya 9 hasrat untuk :. Anoreksia memiliki arti 9tidak memiliki hasrat
untuk (makan):, yang sesungguhnya keliru, karena kehilangan na su makan
diatara penderita anoreksia ner/osa jarang terjadi. Anoreksia ner/osa dapat
diartikan sebagai gangguan makan karena adanya keinginan yang keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus dan ditandai oleh penurunan berat badan yang
yang ekstrim dengan cara sengaja melaparkan diri. 3
2enurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder ("62-47-
;*), anoreksia dicirikan sebagai gangguan yaitu orang menolak untuk
mempertahankan berat badan, rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan,
dan kesalahan yang menginterpretasikan tubuh dan bentuknya secara signi ikan.
Anoreksia ner/osa ditandai dengan gangguan citra tubuh yang menonjol dan terus
menerus mengejar kekurusan, sering sampai titik kelaparan. Kira-kira setengah
orang-orang ini kehilangan berat badan secara drastis dengan mengurangi asupan
total makanan, dan beberapa diantara mereka mengikuti program olahraga secara
berlebihan. 6etengahnya lagi berusaha melakukan diet berlebihan tetapi
kehilangan kendali dan terus menerus makan yang sangat berlebihan dan diikuti
dengan perilaku mengeluarkan kembali. 3
2.2 Epidemiologi
A+itan anoreksia ner/osa yang paling la
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
4/17
S!"tipe Anoreksi Ner#osa
3. Restricting type , pembatasan secara berat asupan makanan (jumlah dan
tipe makanan yang dikonsumsi). !al ini dapat dilihat dalam jalur yang
berbesa meliputi beberapa atau semua hal yang ada diba+ah ini >a. Pembatasan tipe makanan tertentu (contoh> karbohidrat dan
berlemak) b. 2enghitung jumlah kaloric. 2ele+atkan makand. Aturan obsesi dan pikiran yang kaku (contoh> hanya memakan
makanan yang se+arna). Pembatasan makanan dapat diikuti dengan
olahraga yang berlebih. #
#. Binge-eating/purging type , terdapat periode dimana untuk melakukan
kompensasi terhadap makanan yang telah dikonsumsi mereka melakukan
induksi muntah, penyalahgunaan diuretik dan pencahar, dan atau olahraga
secara berlebih. #
2. Etiologi
?aktor biologis, sosial, dan psikologis terkait sebagai penyebab anoreksianer/osa. 5eberapa bukti mengacu pada angka koordinasi yang lebih tinggi pada
kembar mono
3. ?aktor 5iologis
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
5/17
Bpioid endogen dapat turut berperan dalam penyangkalan rasa lapar
pada pasien anoreksia ner/osa. Kelaparan menimbulkan banyak perubahan
biokimia, beberapa diantaranya juga terdapat pada depresi, seperti
hiperkortisolemia dan nonsupresi oleh deksametason. ?ungsi tiroid juga
ditekan. Kelainan ini diperbaiki dengan pemberian asupan nutrisi kembali.
Kelaparan menyebabkan amenore, yang mencerminkan penurunan kadar
hormon ( luteinzing hormone, follicle-stimulating hormone, dan
gonadotrophin-releasing hormone ), namun beberapa pasien anoreksia ner/osa
menjadi amenorik sebelum menurunnya berat badan secara signi ikan.
5eberapa studi computed tomographic ( ;) mengungkapkan pembesaran
ruang 66 (melebarnya sulkus dan /entrikel) pada pasien anoreksia ner/osa
selama kelaparan, sesuatu temuan yang dibalik dengan meningkatnya berat
badan. Pada satu studi positron emission tomographic (PC;) scan,
metabolisme nukleus kaudatus lebih tinggi pada keadaan anorektik
dibandingkan setelah pemberian asupan nutrisi kembali. 3
#. ?aktor 6osial
Pasien anoreksia ner/osa mendapat dukungan atas perbuatan mereka
melalui tekanan masyarakat akan olahraga dan kekurusan. ;idak ada
kelompok keluarga yang spesi ik untuk anoreksia ner/osa, tetapi beberapa
bukti menunjukkan bah+a pasien ini memiliki hubungan yang dekat tetapi
bermasalah dengan orang tuanya. "i dalam keluarga dengan anak yang
memiliki gangguan makan, terutama makan berlebihan atau subtipe
mengeluarkan kembali, mungkin terdapat tingkat permusuhan, kekacauan, dan
isolasi yang tinggi, serta tingkat empati dan pengasuhan yang rendah. 6eorang
remaja dengan gangguan makan berat mungkin cenderung menjauhkan
perhatian dari hubungan perka+inan yang tidak nyaman. 3
. ?aktor Psikologis dan Psikodinamik
Anoreksia ner/osa tampak sebagai reaksi terhadap tuntutan yang
mengharuskan remaja untuk berperilaku lebih mandiri dan meningkatkan
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
6/17
ungsi sosial serta seksualnya. Pasien dengan gangguan ini mengganti
preokupasi mereka, yang menyerupai obsesi, terhadap makan dan kenaikan
berat badan untuk mengejar kesetaraan dengan remaja normal lainnya. Pasien
seperti ini khasnya tidak memiliki autonomi dan kemandirian. 5anyak yang
merasa tubuh mereka berada di ba+ah kendali orang tua mereka, sehingga
melaparkan-diri mungkin menjadi suatu upaya mendapatkan pengesahan
sebagai oran yang unik dan spesial. !anya melalui tindakan disiplin diri yang
luar biasa. Pasien anorektik dapat mengembangkan rasa autonomi dan
kemandirian.
Klinis psikoanalitik yang menerapi pasien anoreksia ner/osa umumnya
sepakat bah+a pasien muda ini tidak mampu berpisah secara psikologis dari
ibunya. ;ubuh dapat dirasakan seolah-olah dihambat oleh introjeksi ibu yang
mengganggu dan tidak empatik. Kelaparan dapat secara tidak sadar menjadi
alat penahan pertumbuhan objek internal yang menggangu sehingga
menghancurkannya. 6ering, proses identi ikasi proyekti dalam interaksi
antara pasien dan keluarganya. 5anyak pasien anorektik merasa bah+a
keinginan oral bersi at tamak dan tidak dapat diterimaD dengan demikian.
Keinginan ini secara proyekti dipungkiri. ;eori lain mem okuskan pada
khayalan penyuburan oral. Brang tua berespons terhadap penolakan makan
dengan menjadi cemas mengenai kapan pasien benar-benar makan. Pasien
kemudian dapat melihat orang tua sebagai seseorang yang memiliki keinginan
yang tidak dapat diterima dan secara proyekti memungkirinya> 8ang lainnya
dapat menjadi rakus dan diatur oleh keinginan, tetapi bukan pasien. 3
2.$ Diagnosis dan %am"aran &linis"alam pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan ji+a edisi ke
444 (PP"GE= 444). Pedoman diagnostik anoreksia ner/osa.iri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja,
dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita. Untuk suatu diagnosis yang
pasti, dibutuhkan hal-hal seperti diba+ah ini >a. 5erat badan tetap dipertahankan 3%& diba+ah yang seharusnya (baik
yang berkurang maupun yang tidak pernah dicapai) atau Fuatelet1s body
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
7/17
= mass inde > adalah 3H,% atau kurang Fuatelet1s body = mass inde I
berat (Kg) J tinggi (2#) . Pada penderita pria pubertas bisa saja gagal
mencapai berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan. b. 5erkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindarkan
makanan yang mengandung lemak dan salah satu atau lebih dari hal-hal
yang berikut ini3. 2erangsang muntah oleh diri sendiri.#. 2enggunakan pencahar.
. Blah raga berlebihan.@. 2emakai obat penekan na su makan dan atau diuretika.
c. ;erdapat distorsi 9body image: dalam bentuk psikopatologi yang spesi ik
dimana ketakutan gemuk terus menerus menyerang penderita, penilaian
yang berlebihan terhadap berat badan yang rendah.d. Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan hypothalmic-
pituitary a is, dengan mani estasi pada +anita sebagai amenore dan pada
pria sebagai kehilangan minat dan potensi seksual.e. Eika onsetnya terjadi pada masa prepubertas, perkembangan puber
tertunda atau dapat juga tertahan (pertumbuhan berhenti, pada anak
perempuan buah dadanya tidak berkembang dan terdapat amenorrhea
primer, pada anak laki-laki genitalianya tetap kecil). Pada penyembuhan,
pubertas kembali normal, tetapi menarche terlambat. @
A+itan anoreksia ner/osa biasanya terjadi antara usia 3$ dan $
tahun, +alaupun menurut "62-47-;*, yang paling la
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
8/17
. Gangguan cara menghayati berat atau bentuk tubuhnya, pengaruh yang tidak semestinya
pada e/aluasi diri mengenai berat badan atau bentuk tubuh, atau penyangkalan betapa
seriusnya berat badan saat ini yang rendah.
". Pada perempuan pasca-menstruasi, amenore, yaitu, tidak adanya siklus menstruasi
sedikitnya tiga bulan berturut-turut. (6eorang perempuan dianggap mengalami amenore jika
periode menstruasinya terjadi hanya setelah pemberian hormon, contohD estrogen).
5erdasarkan gambaran klinis ada # tipe anoreksia ner/osa >
•
;ipe 2embatasi (resticting type)> selama periode anoreksia ner/osa ini,orang tersebut menghindari makan berlebihan, mereka biasanya
menyediakan makanan sendiri.
• ;ipe makan berlebihanJmengeluarkan makanan kembali (binge-
eatingJpurging type)> selama periode anoreksia ner/osa ini, orang tersebut
melakukan kegiatan makan berlebihan atau perilaku mengeluarkan
kembali makanannya yaitu membuat dirinya sendiri muntah atau
penyalahgunaan laksati , diuretik atau enema secara teratur. 3
;anda ?isik
a. Penurunan berat badan yang cepat atau perubahan berat badan sering
terjadi b. Kehilangan atau gangguan periode menstruasi pada +anita dan penurunan
libido pada priac. Pingsan atau pusingd. 6eringkali merasa dingin, +alaupun di musim panas (dikarenakan
sirkulasi yang buruk)e. 2erasa penuh, konstipasi atau dapat menjadi intoleransi terhadap
makanan. 2erasa lelah dan tidur yang terganggu
g. Letargi atau kekurangan energih. Perubahan pada +ajah (tampak pucat, mata cekung). #
Gejala psikologi
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
9/17
a. Preokupasi dengan makan, makanan, bentuk tubuh dan berat badan b. 2erasa cemas dan iritabel selama +aktu makan
c. Ketakutan peningkatan berat badand. 2enolak untuk mempertahankan berat badan normal sesuai dengan umur
dan tingginyae. "epresi dan cemas
. Lambat berpikir dan susah untuk konsentrasig. Pemikiran 9black and +hite: = pemikiran yang kaku tentang makanan =
baik buruknyah. "istorsi terhadap bentuk tubuh (melihat diri mereka gemuk, padahal
dalam kenyataannya mereka under+eight)
i. !arga diri yang rendah dan per eksionis j. Peningkatan sensiti/itas tentang komentarJpembicaraan yang
berhubungan dengan makanan, berat badan, bentuk tubuh dan olahragak. *asa tidak puas yang ekstrem terhadap bentuk tubuh. #
Perubahan kebiasaan
a. Kebiasaan untuk diet (berpuasa, menghitung kalori makanan,
menghindari kelompok makanan tertentu seperti yang berkarbohidrat dan
berlemak) b. Perilaku yang berulang atau obsesi terhadap bentuk tubuh dan berat
badan (contohnya mengukur berat badan berulang kali, melihat diri
dicermin secara berlebihan dan memegang pinggang dan pergelangan
tangan)c. Adanya bukti binge eating (makanan menghilang dan disimpan)d. 2akan sendirian dan menolak makan dengan orang laine. Perilaku anti-sosial, lebih banyak menghabiskan +aktu seorang diri
. 2erahasiakan tentang makanan mereka ( contohnya berkata sudah makan
namun belum makan, menyembunyikan makanan yang tidak dimakan
didalam kamar mereka)g. Kompulsi atau akti/itas yang berlebihan (contohnya berolahraga dalam
cuaca yang buruk, meskipun sedang sakit, cedera atau ada kegiatan sosial
lainnya dan merasakan distress jika berolahraga tidak dilakukan.h. Perubahan yang radikal dalam pemilihan makanan (contohnya tiba-tiba
tidak menyukai makanan yang biasanya dia senang konsumsi dulunya,
melaporkan bah+a dia mempunyai alergi makanan, intoleransi makanan
atau menjadi /egetarian). #
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
10/17
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
11/17
?luktuasi berat badan, muntah, dan penanganan makanan yang aneh dapat
terjadi pada gangguan somatisasi. kadang-kadang, seorang pasien memenuhi
kriteria baik diagnosis gangguan somatisasi maupun anoreksia ner/osaD pada
kasus seperti itu, kedua diagnosis harus ditegakkan. Umumnya, kehilangan
berat badan pada anoreksia ner/osa, pasien dengan gangguan somatisasi juga
tidak menunjukkan rasa takut yang patologis akan memiliki berat badan
berlebihan, seperti yang la
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
12/17
respons jangka pendek yang baik pada pasien yang menjalani hampir semua
program terapi rumah sakit. 2eskipun demikian, pada mereka yang kembali
mendapatkan berat badan yang cukup, preokupasi terhadap makanan dan berat
badan sering berlanjut, hubungan sosial sering buruk, dan depresi sering
terjadi. Umumnya, prognosis tidak baik. 6tudi menunjukkan suatu kisaran
angka mortalitas dari % hingga 3'&. 3
4ndikator hasil yang sesuai harapan adalah pengakuan bah+a ia lapar,
berkurangnya penyangkalan dan imaturitas, dan meningkatnya harga diri.
?aktor tertentu seperti neurotik masa kanak-kanak, kon lik orang tua, bulimia
ner/osa, muntah, penyalahgunaan laksati , dan berbagai mani estasi perilaku
(seperti obsesi kompulsi , gejala histeris, depresi , psikomatik, neurotik, dan
penyangkalan) dikaitkan dengan hasil yang buruk pada sejumlah studi tetapi
tidak bermakna untuk memengaruhi hasil studi lain. 3
6tudi hasil 3$ tahun di Amerika 6erikat menunjukkan bah+a kira-kira
seperempat dari pasien pulih sempurna dan setengah lainnya sangat membaik
dan ber ungsi dengan baik. 6eperempat lainnya mencakup angka mortalitas
keseluruhan H& dan mereka yang ber ungsi buruk dengan keadaan kronis
berat badan kurang. 6tudi di inggris dan s+edia dalam periode +aktu #$
hingga $ tahun memiliki angka mortalitas 3'&. Kira-kira setengah dari
pasien anoreksia ner/osa akhirnya memiliki gejala bulimia. 5iasanya dalam
setahun pertama setelah a+itan anoreksia ner/osa. 3
2.* +erapi
2emandang dampak medis dan psikologis anoreksia ner/osa yang rumit,
disarankan melakukan rencana terapi yang komprehensi termasuk ra+at inap
di rumah sakit. Eika diperlukan, dan terapi indi/idual maupun keluarga.
Pendekatan kogniti , interpersonal. "an perilaku, serta pada beberapa kasus,
obat-obatan. !arus dipertimbangkan. 3
1. ,a-at Inap di ,!ma Sakit
Pertimbangan pertama di dalam terapi anoreksia ner/osa adalah
mengembalikan keadaan gi
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
13/17
ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius serta, pada beberapa kasus, kematian. Keputusan untuk mera+at
pasien di rumah sakit didasarkan pada keadaan medis pasien dan derajat
keberadaan struktur yang diperlukan untuk memastikan pasien
bekerjasama. Pada umumnya, pasien anoreksia ner/osa yang berat
badannya #$& diba+ah berat badan yang diharapkan, disarankan untuk
menjalani program ra+at inap di rumah sakit, dan pasien yang berat
badannya di ba+ah $& dari berat badan yang diharapkan membutuhkan
pera+atan psikiatrik yang berkisar antara # hingga bulan. 3
Program psikiatrik ra+at inap untuk pasien anoreksia ner/osa
umumnya menggunakan kombinasi pendekatan pengelolaan perilaku,
psikoterapi indi/idual, edukasi dan terapi keluarga, dan pada beberapa
kasus, obat psikotropik. Keberhasilan terapi ditingkatkan melalui
kemampuan petugas rumah sakit untuk mempertahankan pendekatan yang
tegas tetap suporti pada pasien, sering dengan kombinasi penguatan
positi (pujian) dan penguatan negati (pembatasan olah raga dan perilaku
mengeluarkan kembali makanan yang telah dimakan). Program harus
memiliki leksibilitas untuk terapi perorangan agar memenuhi kebutuhan
dan kemampuan kogniti pasien. Pasien harus menjadi partisipan yang
berkemauan agar terapi berhasil meskipun lama. 3
6etelah pasien dipulangkan dari rumah sakit, biasanya klinisi
merasa perlu untuk melanjutkan pemantauan ra+at jalan terhadap masalah
yang telah diidenti ikasi pada pasien dan keluarganya. 3
2. Psikoterapi
+erapi Perilak! / &ognitif. Prinsip terapi perilaku dan kogniti
dapat diterapkan di lingkungan ra+at inap maupun ra+at jalan. ;erapi
perilaku ternyata e ekti untuk mencetuskan peningkatan berat badan.
Pemantauan adalah komponen penting pada terapi perilaku-kogniti .
Pasien diajarkan untuk menga+asi asupan makanan, emosi, dan perasaan.
Perilaku makan berlebihan dan mengeluarkan kembali, serta masalah
mereka di dalam hubungan interpersonal. Pembentukan ulang struktur
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
14/17
kognit adalah metode yang diajarkan pada pasien untuk mengidenti ikasi
pikiran autonom dan untuk menantang keyakinan inti mereka. Pemecahan
masalah merupakan metode yang spesi ikD pada metode ini, pasien belajar
berpikir dan membuat strategi untuk menghadapi masalah interpersonal
serta masalah yang berkaitan dengan makanan. Kerentanan pasien untuk
mengandalkan perilaku anoreksik sebagai cara menghadapi masalah dapat
diatasi jika mereka belajar menggunakan teknik ini dengan e ekti . 3
Psikoterapi Dinamik. Psikoterapi ekspresi -suporti yang dinamik
kadang-kadang digunakan untuk terapi pasien anoreksia ner/osa. ;etapi
resistensi pasien dapat membuat proses menjadi sulit dan harus dilakukan
dengan seksama. Karena pasien memandang gejala mereka sebagai inti
keistime+aan mereka, terapis harus menghindari upaya yang berlebihan
untuk mengubah perilaku makan pasien. ?ase pembukaan proses
psikoterapi harus diarahkan untuk membangun hubungan terapeutik.
Pasien mungkin akan merasakan interpretasi a+al seolah-olah seseorang
mengatakan pada mereka apa yang benar-benar mereka rasakan sehingga
yang sebenarnya dirasakan sendiri menjadi minimal dan tidak berlaku lagi.
amun, terapis yang berempati terhadap cara pandang pasien dan
menunjukkan minat akti terhadap apa yang pasien pikirkan dan rasakan.
Akan membuat pasien merasakan bah+a otonomi mereka dihormati. "i
atas semua itu, psikoterapi harus leksibel, persisten, dan tahan lama dalam
menghadapi kecenderungan pasien mengalahkan semua upaya untuk
membantu mereka. 3
+erapi &el!arga. Analisis keluarga harus dilakukan pada semua
pasien anoreksia ner/osa yang tinggal dengan keluarganya. 5erdasarkan
analisi ini, penilaian klinis dapat dibuat untuk menentukan jenis terapi
keluarga atau konseling yang disarankan. Pada beberapa kasus, terapi
keluarga tidak mungkin dilakukan, dengan demikian terapi indi/idu
disarankan untuk menyelesaikan masalah hubungan keluarga. "i dalam
satu studi terapi keluarga terkontrol di London, pasien anorektik yang
berusia diba+ah 3' tahun memperoleh keberhasilan melalui terapi
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
15/17
keluarga sedangkan pasien berusia diatas 3' tahun menjadi lebih buruk
dengan terapi keluarga dibandingkan dengan terapi kontrol. ;idak ada
studi terkontrol untuk kombinasi terapi indi/idu dan terapi keluarga.
2eskipun demikian, didalam praktik sebenarnya sebagian besar klinisi
memberikan terapi indi/idu sekaligus beberapa bentuk konseling keluarga
di dalam mengelola pasien anoreksia ner/osa. 3
. 0armakoterapi
6tudi armakologis belum berhasil menemukan obat yang
menghasilkan perbaikan yang pasti untuk gejala inti anoreksia ner/osa.
6ejumlah laporan menyokong penggunaan cyproheptadine (periactin),
suatu obat dengan si at antihistaminik dan antiserotonergik, untuk pasien
dengan tipe anoreksia ner/osa yang membatasi. Amitriptyline (Cla/il) juga
telah dilaporkan memberikan man aat. Bbat lain yang telah dicobakan
kepada pasien anoreksia ner/osa dengan beragam hasil mencakup
clomipramine (Ana ranil), pimo
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
16/17
BAB III
&ESIMPULAN
Anoreksia memiliki arti 9tidak memiliki hasrat untuk (makan):, yang
sesungguhnya keliru, karena kehilangan na su makan diatara penderita anoreksia
ner/osa jarang terjadi. Anoreksia ner/osa dapat diartikan sebagai gangguan
makan karena adanya keinginan yang keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus
dan ditandai oleh penurunan berat badan yang yang ekstrim dengan cara sengaja
melaparkan diri.
2enurut "iagnostic and 6tatistical 2anual o mental disorder ("62-47-
;*), anoreksia dicirikan sebagai gangguan yaitu orang menolak untuk
mempertahankan berat badan, rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan,
dan kesalahan yang menginterpretasikan tubuh dan bentuknya secara signi ikan.
A+itan anoreksia ner/osa yang paling la
8/19/2019 Tr Anoreksia Nervosa
17/17
DA0+A, PUS+A&A
3. 6adock 5E, 6adock 7A. #$3$. Buku !ar "sikiatri #linis $disi % . Alih 5ahasa>
Pro itasari. Penerbit CG > Eakarta.#. ational Cating "isorder ollaboration, #$33, norexia &ervosa , diakses pada
tanggal 2aret #$ , dari ( http>JJ+++.nedc.com.au J ilesJlogosJ $ ' M
C" M?6MA M/@.pd ). 2aslim, *. #$3 . Diagnosis 'angguan (i)a ru!ukan ringkasan dari ""D'(
*** dan DSM + . uh Eaya> Eakarta@. 2ittche E., ro+ 6. #$$ . 2edical omplicaion o Anore a er/osa and
5ulimia er/osa. urrent .pinion in "sychiatry pp. @ '-@@
http://www.nedc.com.au/http://www.nedc.com.au/