Start up adalah proses persiapan awal untuk memulai percobaan. Start up bertujuan agar kita dapat mengatur laju alir keluaran kolom dan jumlah resin yang arus dimasukkan agar dapat mencapai tinggi resin yang diinginkan. pengaturan laju alir berguna agar pertukaran ion dapat merata. Sedangkan jumlah resin mempengaruhi jumlah ion yang dapat dipertukarkan

Service adalah tahap operasi dimana terjadi pertukaran ion antara resin dan air sadah didalam kolom. Hasil keluaran dari kolom akan diambil untuk dititrasi dengan EDTA. Hasil dr titrasi akan menunjukkan jumlah ion yang tidak tertukar selama tahap operasi. Service akan terus dilakukan hingga resin tidak dapat menukarkan ion lagi. Tanda dari resin tidak dapat menukarkan ion lagi adalah air hasil keluaran kolom akan menunjukkan kan hasil titrasi yang sama sebanyak 3 kali.

Backwash adalah proses memfluidisasikan resin. Hal tersebut dilakukan dengan mengalirkan air yang sebelumnya telah melewati kolom berisi karbon aktif melewati bagian bawah kolom berisi resin. Backwash berguna untuk mengangkat kotoran yang menempel pada resin, melepaskan resin-resin yang menempel, dan meratakan distribusi aliran yang melewati resin. Setelah difluidisasi resin dibiarkan selema 5 menit. Setelah proses backwash biasanya resin akan mengalami ekspansi.

Regenerasi adalah proses untuk mengembalikan resin ke keadaan semula sebelum proses service. Proses regenerasi mirip seperti proses service tetapi cairan yang digunakan adalah air yang mengandung kadar Nacl tertentu. Dari proses regenerasi resin akan melepas ion yang telah terikat dari proses service. Hasil keluaran dari kolom juga akan di titrasi dengan EDTA seperti pada proses service. Proses regenerasi akan dihentikan ketika air keluaran kolom menunjukkan hasil titrasi yang sama sebanyak 3 kali

Rinsing adalah tahapan terakhir yang merupakan proses mencuci resin hingga kembali atau mendekati ke keadaan semula. Proses rinsing dilakukan dengan mengalirkan air demin melalui kolom berisi resin. Air keluaran resin di ukur pHnya untuk dibandingkan dengan pH air demin. Proses rinsing dihentikan jika pH air keluaran kolom sudah terukur sama dengan pH air demin sebanyak 4 kali.

4. titrasi kompleksometri

Dalam titrasi kompleksometri ion logam bereaksi dengan ligan yang cocok untuk membentuk kompleks dan titik ekivalen ditentukan oleh indicator atau metode instrumental yang sesuai.

EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid) yang memiliki nama lain (ethylenedinitrilo)tetraacetic acid memiliki struktur sebagai berikut

Molekul EDTA memiliki 6 lokasi potensial untuk mengikat ion logam; 4 gugus karboksil dan dua grup amino. Karena itu EDTA disebut juga ligan hexadentate. Larutan EDTA standar dapat dibuat dengan melarutkan Na2H2Y.2H2O ke dalam labu ukur.