26
MAKALAH LAPORAN MAINTENANCE AND REPAIR MESIN-MESIN PRODUKSI SEPERTI : 1. MESIN BUBUT 2. MESIN FRAIS 3. MESIN BOR DISUSUN OLEH: HENDI XII TPM 1 SMK NEGERI 6 BANDUNG MESIN BUBUT Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik, agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin. A. Perawatan Umum

TMP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TMP

Citation preview

MAKALAH LAPORANMAINTENANCE AND REPAIRMESIN-MESIN PRODUKSI SEPERTI :1. MESIN BUBUT2. MESIN FRAIS3. MESIN BOR

DISUSUN OLEH: HENDIXII TPM 1

SMK NEGERI 6 BANDUNG

MESIN BUBUTSeperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik, agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.

A. Perawatan Umum Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin

B. Perawatan khusus Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.

I. Motor utama (motor pembangkit)Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:1. Motor tidak mampu bekerjaAda 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:o Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkito Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.o Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.o Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.o Coil pada saklar terbakaro Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switcho Rem motor tidak berfungsi secara baik2. Motor cepat panasAda dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitua. Perbedaan teganganPeriksa tegangan listrik yang masukb. Beban motor yang berlebihan Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukanII. Kepala tetap

Pada mesin bubut Kepala tetsp adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:

1. Putaran poros utaa tersendat-sendat 2. Putaran poros utama terlalu berat 3. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi 4. Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas 5. Tidak senter

III. Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut: 1. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut. 2. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru 3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir. 4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang. 5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan. 6. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak. 7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik. 8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya. IV. Kepala lepas Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesinPERAWATAN MESIN FRAIS

1. Struktur Mesin Frais Ada mesin dimana benda kerjanya tidak bergerak namun perkakasnya bergerak seperti mesin ketam, kempa gurdi (drill press), mesin fris (frais machine) dan gerinda. Pada mesin pemotong fris, perkakas yang berputar digunakan hanya pada perkakas pengebor. Mesin fris banyak digunakan untuk memotong lubang lingkaran, membuat jalur pasak, membuat celah, menggergaji, memfrais slab dan permukaan, memotong roda gigi dan untuk membentuk benda yang bentuknya tidak umum. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin frais.Spindel mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin frais yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja. Hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja. Berikut ini gambar dari mesin frais:

2. Elemen Dasar Mesin frais dibangun dari elemen-elemen yang berwadah sendiri yang masing-masingnya mempunyai fungsi tersendiri. Elemen-elemen dasar tersebut antara lain: kepala tetap (headstock), kolom, meja, sadel, bangku (bed), landasan, dan rel melintang atau meluncur. a. Kepala Tetap (head stock) adalah bagian yang menggerakkan dan mengumpan perkakas potong atau alat yang memutar komponen.b. Spindel bisa berputar dalam arah kebalikan untuk digunakan dalam pembuatan ulir dan pengetapan.c. Bangku atau dasar berfungsi untuk menyangga komponen lainnya.d. Kolom menyediakan dukungan vertikal dan memandu kepala tetap untuk mesin kelas tertentu.Gambar 2. Kolom besi tuang dengan jalur diskrap rata.e. Meja berfungsi untuk menyangga benda kerja atau bagian yang akan dimesin dan untuk menyediakan penempatan serta penjepitan benda kerja.f. Landasan (runway) berfungsi membawa kolom pada mesin serut jenis lantai dan meja putar. Kalau dasar kolom, kolom dan kepala tetap adalah sebuah satuan integral maka elemen pendukung disebut bangku dan bukan sebuah landasan meskipun keduanya sama dalam prinsip.Gambar 3. Meja dan sadel penghantar untuk gerakan gabunganyang menggunakan penghantaran tangan.g. Penyangga ujung atau ekor tetap berfungsi sebagai penyangga luar untuk perkakas potong atau benda kerja seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini:.3. Perawatan MesinSebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin frais, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam pemeliharaannya dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut:Perawatan setiap enam bulan:1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek kekencangan baut pengikat bagian bawah. 2. Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan dengan pengering silika gel. 3. Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.

4. Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah. 5. Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai. 6. Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan. Periksa gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang. 7. Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya. Gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya. 8. Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling motor.Perawatan setiap dua tahun:Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya. 2. Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan rangkaiannya serta tandai kabel-kabel untuk mempermudah pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak. 3. Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di tempat aman. 4. Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari goresan. Cek kopling dan keausannya. 5. Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran oli, apakah tersumbat. 6. Keluarkan motor dari tutupnya. 7. Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan. 8. Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami retak-retak. 9. Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan rotor. 10. Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor dan bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih. 11. Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan isolasi dan balutan-balutan yang merusak.12. Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah bersih. 13. Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.14. Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit yang digerakkan dan catat hasilnya. 15. Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.16. Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi serta kontinuitasnya. 17. Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu perbaiki dengan pengering silika gel. 18. Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek motor dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan. 19. Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tanpa kopling untuk mengecek putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya sudah baik, hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan

Memahami & Merawat Mesin Bor

A.DEFINISI MESIN BORMesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.

B.JENIS-JENIS MESIN BOR1.Mesin bor meja Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.2. Mesin bor tangan (pistol) Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.3. Mesin bor RadialMesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir.

4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.5.Mesin bor koordinatMesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.6.Mesin bor lantaiMesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.7.Mesin bor berporos (mesin bor gang)Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.C.BAGIAN BAGIAN UTAMA MESIN BOR1.Base (Dudukan )Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.2.Column (Tiang)Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.3.Table (Meja)Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.4.Drill (Mata Bor)Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidangbidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.5.SpindleBagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.6.Spindle headMerupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.7.Drill Feed HandleHandel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)8.KelistrikanPenggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

E.PERAWATAN MESIN BORSebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :1.Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.2.Mesin harus dibersihkan setelah digunakan3.Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.4.T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran8.Hindari pakaian longgar9.Perlindungan khusus untuk mata

MENYETEL DAN MERAWAT MESIN

a. Menyetel dan Merawat MesinTujuan Kegiatan Pembelajaran1) Memahami system preventive maintenance.2) Memahami jenis-jenis minyak pelumas3) Memahami cara pembuatan jadwal preventive maintenance4) Memahami teknik penyetelan mesin

1) Teknik Perawatan MesinTeknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut.Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :a) Perawatan peralatan dan perlengkapanb) Penggantian dan distribusi dari utilitasc) Inspeksi dan pelumasan

a) Perawatan peralatan dan perlengkapanKegiatan dari perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar mesin-mesin dan perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan kegiatan atau penggunaan sarana prasarana tersebut selalu dalam keadaan kondisi yang baik.Tindakan perawatan yang singkat waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik dipandang dari segi institusi, perusahaan maupun dari segi pertanggung-jawaban yang harus dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk perencanaan perbaikan di waktu yang akan datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam bentuk berita acara kerusakan).

b) Pergantian dan distribusi utilitasPergantian dan distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena mesin perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah tenaga listrik. Dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat pengelompokan kerja yaitu; bagian perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian utilitas dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli). Kebanyakan hanya terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran bekerja , akan lebih baik distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani oleh bagian perawatan.

c) Inspeksi dan pelumasan Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin yang berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.Selain perawatan mesin dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya guna menunjang proses produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga dibantu dengan:(1) Penyimpanan persediaan bahan dan alat(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran(4) Pengurangan suara dan polusi(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.(6) Pelayanan perawatan

Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin gedung, alat-alat lain, untuk menciptakan kondisi kerja sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi sarana dalam perawatan berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar pelaksanaan kegiatan produksi dan keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian yang berbahaya dapat dijamin lancer dan baik.Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:(1) Perawatan rutinPerawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus menerus dan sistematis.(2) Perawatan periodicPerawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula. (3) Perawatan berencanaPerawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.(4) Perawatan pencegahanPerawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan sebelumnya.(5) Tindakan perbaikanTindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan.(6) OverhaulOverhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.d) Kerusakan MesinBanyak dan sedikitnya kerusakan mesin sangat tergantung pada spesifikasi mesin itu semakin fleksibel fungsi mesin dan semakin rumit perencanaan mesin, maka jenis kerusakannya semakin banyak, sebagai contoh suatu mesin bubut kecil dengan system pergerakan belt, maka frekuensi kerusakan akan lebih kecil dibandingkan dengan mesin bubut besar dengan system pergerakannya dengan roda gigi atau hidrolik maupun elektrik.Kerusakan di dalam mesin dapat dikategorikan sebagai berikut:(1) Kerusakan elemen-elemen mekanik yang dirakit sehingga menjadi satu kesatuan komponen mesin.(2) Kerusakan rangka tuangan baik bersifat tetap dan yang bergerak.Kerusakan pada elemen-elemen mesin pada umumnya menyangkut pada kualitas dan fungsinya elemen-elemen mesin itu tidak dapat bekerja sempurna dalam kelompoknya, penyebab kerusakannya juga bermacam-macam misalnya: Kerusakan karena aus permukaan/bidang geseknya Kerusakan karena korosi/karat Kerusakan karena pukulan Kerusakan karena pengendoran baut-baut pengikat sehingga spilingnya besar, hal ini biasanya kesalahan diwaktu penyetelan dan adanya getaran yang dapat menyebabkan baut-baut ikat mengendor.Kerusakan bagian rangka tuangan, dimana rangka tuangan mesin merupakan elemen utama, rangka mesin. Pada rangka tuangan ini elemen-elemen mesin dirakitkan sehingga menjadi mesin lengkap atau menjadi komponen mesin yang lengkap.Gaya tahan, gaya geser, getaran dan lain-lain ditahan oleh rangka tuangan, maka lama kelamaan rangka tuangpun mengalami kelelahan atau daya tahannya berkurang. Disamping itu masih banyak lagi kerusakan yang terjadi pada rangka tuang diantaranya: Kerusakan rangka tuang karena keausan Kerusakan rangka tuang karena cacat terkena goresan, pukulan dan alat-alat potong Kerusakan rangka tuang karena getaran/pukulan yang menyebabkan pecah, retak, cacat Kerusakan rangka tuang karena pengaruh panas dan tekananJika elemen mesin semakin tua umurnya maka daya tahan dalam bekerja menurun sehingga frekuensi kerusakan bertambah banyak, kondisi mesin semacam ini menunjukkan mesin harus di overhaul (turun mesin).Suatu contoh mesin yang sering mengalami kerusakan misalnya meja ingsut meja mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap kerusakan-kerusakan yang terjadi antara lain adalah:q Kerusakan pada handle penggerak dan penaq Kerusakan pada poros ingsut dan murq Kerusakan pada penyisip (spie)q Kerusakan pada lintasan luncurq Kerusakan pada peluncurq Kerusakan pada roda gigi penggerak otomatis dan seterusnya.Alat-alat komponen mesin yang masih tergolong rusak ringan apabila perbaikan yang dilakukan tidak membutuhkan biaya besar dan waktu penyelesaianya singkat, disamping itu tidak mengalami adanya pembongkaran secara besar-besaran. Alat-alat komponen mesin yang termasuk berat ialah jika perbaikan yang harus dilakukan menyangkut pada perbaikan elemen-elemen rangka tuang dan presisi penyetelan komponen terhadap mesin secara keseluruhan. Yang termasuk kerusakan sangat berat adalah jika perbaikan yang dilakukan harus menyangkut perbaikan elemen-elemen, rangka tuang dan presisi penyetelan komponen terhadap mesin secara keseluruhan. Masalah kerusakan berat cara dan proses perbaikan yang harus dilakukan untuk macam elemen mesin perkakas, dimana perbaikannya bersifat total dan mengembalikan kepada kualitas standard. Keahlian tenaga perbaikan akan menentukan mutu perbaikan mesin dan komponen, sering dalam prakteknya dirasakan oleh konsumen misalnya suatu alat/mesin yang mempunyai kerusakan tertentu maka mutu perbaikan yang diberikan oleh bengkel satu tidak sama dengan bengkel yang lain.Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu perbaikan adalah:v Kondisi elemen mesin tidak samav Perlengkapan yang dimiliki bengkelv Teknik dan cara perbaikan berbedav Kemampuan SDM berbedae) Peralatan Pemeliharaan

(1) Peralatan mekanikAlat peralatan mekanik harus mampu untuk mengerjakan perbaikan-perbaikan berat, maka jenis dan ukurannya disesuaikan dengan tipe mesin yang ada dalam perusahaan atau pabrik. Pada umumnya alat peralatan pemeliharaan mekanik sebagai berikut:(a) Jenis kunci, pas, ring, sok, dan kunci L(b) Jenis hekker ( kecuk, sedang dan besar )(c) Jenis obeng ( biasa ,kembang, dan obeng tekan )(d) Jenis Palu (plastic, karet, tembaga, dan baja )(e) Jenis pendorong ( tembaga, pipa dan aluminium )(f) Jenis kunci inggris yang kecil, sedan, besar.

(2) Alat bantu pemeliharaanOleh karena yang dihadapi oleh maintenance bukan hanya kerusakan mesin saja, melainkan masih ada alat-alat yang bukan mesin, kerusakan alat ini juga harus diperbaiki, maka dari itu diperlukan alat-alat tambahan yaitu:

(a) Peralatan pembuat ulir yaitu snay dan tap untuk keperluan baut, mur sebagai pengikat.(b) Peralatan hand press(c) Takel yang bekekuatan 0,5 ton, 1 ton, 2 ton(d) For clip untuk mengangkat mesin dan perlenkapannya(e) Meja kerja(f) Sikat baja, ragum,kikit, gergaji tangan dll(g) Alat-alat ukur peralatan mekanik dan alat-alat ukur untuk peralatan kelistrikan(h) Dan peralatan mesin perkakas lainnya2) Jenis-Jenis Minyak Pelumas

a) Jenis bahan pelumasa) Pelumas mineral, bahan dasarnya dihasilkan dari minyak bumi.b) Pelumas sintesis, bahan dasamya berasal dari gas burni yang diolah melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru yang bentuknya serupa, sehingga dapat mencapai stabilitas termal, oksidasi dan kinerja yang optimal. Beberapa jenis bahan dasar pelumas sintesis adalah: PAO (Poly Alpha Olefin), Polyglycol, Polyester, Phosphate Ester, dan lain-lain)c) Pelumas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan (Vegetable Oil). Pelumas jenis ini sudah mulai digunakan sebagai pelumas traktor dan mesin-mesin pertanian di negara yang sudah maju pertaniannya. Jenis-jenis yang sudah dipasarkan adalah diantaranya High Oleic Sun Flower (Minyak Bunga Matahari), rninyak Zaitun, High Oleic Rapessed, dan sebagainya.Kegunaan pelumasd) Pelumas hewani, bahan dasarnya dihasilkan dari minyak binatang.

b) Kegunaan pelumasa) Mencegah atau mengurangi keausan mesin dari terjadinya gesekan bagian-bagian mesin yang bergerak, dengan cara memisahkan bagian-bagian yang bergerak dengan lapisan pelumas yang mempunyai kestabilan terhadap oksidasi pada suhu tinggi dan rendah, serta tahan terhadap tekanan dan beban kejut sehingga bagian mesin yang bergerak terhindar dari keausan.b) Mengendalikan kotoran dengan cara melarutkan dan mendispersikan kotoran berupa jelaga, hasil-hasil oksidasi, partikel logarn keausan mesin dan lumpur (sludge) agar tidak mengganggu cara. kerja bagian mesin.c) Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi pelumas sehingga tidak mengganggu logam-logarn bagian mesin.d) Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin, energi panas yang dihasilkan mesin diserap oleh pelumas dan dihantarkan kebagian mesin yang lebih dingin sehingga terjadi proses pemindahan panas keluar mesin.e) Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi pelumas dalarn sistern agar tidak mengganggu pompa dan pelumasan bagian mesin dan mencegah pengotoran udara serta bagian mesin.

c) Sifat-sifat pelumasa) ViskositasViskositas atau kekentalan didefinikan sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, makin sulit fluida tersebut untuk mengalir (makin kental). Satuan viskositas adalah centistokes (cSt) atau mm/s. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Untuk menunjukkan ketahanan viskositas terhadap perubahan temperatur pada tekanan atmosfer, dipakai indikator yang disebut viscosity index (VI), dimana perubahan viskositas diukur pada temperatur 40C dan 100C. Pelumas yang stabil (tidak banyak mengalami perubahan viskositas dengan adanya perubahan. temperatur) mempunyai VI yang tinggi, dan sebaliknya.

b) Pour PointPour point atau titik tuang adalah temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir.

c) Stabilitas terhadap oksidasiSifat ini sangat penting bagi semua pelumas, terutama untuk penggunaan pada temperatur tinggi.

d) Total Base NumberTotal Base Number (TBN) menunjukkan kernarnpuan pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi, kemampuan detergensi dan dispersansi guna mernbersilikan mesin dari kotoran atau deposit yang terbentuk dari hasil pernbakaran bahan bakar maupun hasil oksidasi pelurnas itu. sendiri.

e) Total Acid NumberTotal Acid Number (TAN) menunjukkan tingkat keasarnan yang berasal dari aditif (untuk Fresh Oil). Peningkatan nilai TAN pada pelurnas yang telah digunakan untuk mengindikasikan terbentuknya asarn lemah dalarn pelurnas dan pada nilai tertentu menunjukkan tanda bahwa pelurnas sudah tidak dapat digunakan lagi.

f) Sifat anti karatSifat ini penting bila pelumas terkontarninasi air dalarn sistern peralatan atau mesin. Partikel karat dalarn pelumas dapat berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat oksidasi pelurnas, bersarna kontarninan lain dalarn sistem sirkulasi, karat dapat menyumbat filter atau "Servo Valve. g) DemulsibilityDemulsibility adalah sifat kemudahan untuk terpisah dari air. Sifat ini penting bagi pelurnas turbin, hidrolik, kornpressor, sistern sirkulasi dan pelurnas mesin diesel putaran menengah sampai lambat yang dilengkapi dengan water separator.

h) Flash Point dan Fire PointFlash point atau titik nyala adalah temperatur minimum pelumas yang dapat menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila didekatkan pada api. Fire point atau titik bakar adalah temperatur minimum dimana uap pelumas cukup banyak dan dapat terbakar. Fire point pelumas biasanya 30C diatas flash point-nya.

i) Copper Strip CorrosionSifat ini digunakan secara luas untuk mengevaluasi pengaruh korosi pelumas terhadap tembaga karena umumnya mesin atau peralatan industri mengandung bagian metal yang terbuat dari tembaga.

j) DensitasDensitas adalah perhandingan berat dengan volume. Karena volume berubah terhadap tekanan dan suhu, maka densitas demikian pula. Densitas penting untuk menghitung volume menjadi satuan berat atau sebaliknya guna perhitungan biaya angkutan.Secific Gravity (SG) atau berat jenis pelumas adalah perbandingan antara densitas pelumas terhadap densitas air. Sebagai standar, untuk pelumas digunakan SG pada 15/4C, yang berarti pelumas diukur pada suhu 15C, sementara air diukur pada suhu 4C, keduanya pada tekanan atmosfer.

k) WarnaWarna pelumas secara normal tidak ada hubungannya dengan sifat-sifat pelumasan kecuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai petunjuk untuk kesamaan dari produk bersangkutan.

d) Pelumas mesin industria) Pelumas roda gigiUntuk roda gigi industri yang beban/kondisi operasinya ringan dimana risiko kerusakan permukaannya relatif kecil, dapat digunakan straight mineral base oil. Untuk roda gigi seperti ini pemilihan viskositas hanya ditentukan oleh besarnya daya yang ditransmisikan dan kecepatan putar pinionnya. Pada pelumas roda gigi jenis tertentu berlaku ketentuan umum yaitu bila kecepatan putar semakin tinggi diperlukan pelumas yang viskositasnya rendah, dan bila daya yang ditransmisikan makin besar diperlukan viskositas makin tinggi. Hal tersebut dapat dipergunakan terutama pada roda gigi jenis spur dengan beban rendah.Pada kondisi operasi roda gigi sangat berat atau beban kejut besar perlu digunakan tribological additives. Pada roda gigi jenis spur, helical, worm dan bevel dengan beban berat, biasa digunakan beberapa jenis tribological additives antara lain yang mengandung unsur sulfur dan fosfor, aditif tersebut memberikan perlindungan yang sangat baik pada sifat anti wear dan extreme pressure pada berbagai kondisi operasi. Untuk roda gigi terbukadapat digunakan pelumas dengan viskositas sangat tinggi dengan sifat adhesi yang bagus.Untuk roda gigi dengan kondisi operasi yang sangat berat (beban dan temperatur tinggi) penggunaan mineral base oil kadang-kadang tidak memadai sehingga sering digunakan syntetic base oil, antara lain polypropylene glycol (misal, shell tivela dan mobil glygoyle) capacity yang baik, viskositas indeksnya sangat tinggi, titik tuang rendah dan memiliki sifat "low frictional characteristic".Gemuk lumas khusus dan pelumas semi fluid kadang-kadang juga digunakan pada beberapa aplikasi roda gigi industri, diantaranya pelumas akan memberikan pelumasan yang sangat memuaskan pada roda gigi dengan logarn baja/bronze pada kondisi temperature operasi yang bervariasi. Untuk roda gigi terbuka, diperlukan pelumas yang memiliki karakteristik tahan terhadap air, anti wear dan sifat anti rust.(a) Sifat penting pelumas roda gigiPelumasan yang digunakan untuk roda gigi industri harus memenuhl beberapa kriteria dasar tersebut dibawah ini, Mencegah terjadinya keausan (wear prevention) Mengurangi gesekan Mencegah scoring/scuffing dan welding Sebagai media pendingin Melindungi dari karat.Kernampuan pelumas untuk memenufhl kebutuhan dasar tersebut diatas ditentukan oleh properti dasar, yang telah tersedia pada sifat dasar base-oilnya, sementara properties lannya terpaksa harus dipenuhi dengan menambahlean beberapa aditif.(b) Standar unjuk kerja pelumas roda gigiSpesifikasi atau standard performance pelumas roda gigi dikeluarkan oleh beberapa asosiasi (AGMA, US, Steel, DIN, dsb) maupun beberapa OEM terkenal, misalnya David Brown. Cincinnati Milacron dan Ford. Spesifikasi tersebut secara luas diakui dan gunakan oleh para produsen pelumas maupun para produsen gearbox.Beberapa standar performance pelumas roda gigi industri yang umurn dipergunakan adalah berikut: US.Steel 224 AGMA 250.04 EP DIN 51517 (Part 3) David Brown Number S 1.53 101

b) Pelumas hidurolikKemampuan pelumas hidrolik untuk melumasi mencegah korosi dan kebocoran system tergantung kepada sifat-sifat dasar yang tingkatannya dapat lebih besar atau kecil.Bebrapa sifat penting pelumas hidrolik adalah viskositas, kestabilan oksidasi, Sifat anti aus, Demilsibility, dan air realese.Air release, adalah kemampuan pelumas untuk tidak membentuk buih yang stabil dengan udara, sehingga selalu membebaskan udarayang masuk.Pelumas hidrolik produksi Pertamina antara lain : (a) Turalik series ISO VG 22, 32, 37, 46, 68, 100.(b) Turalik C Series, meliputi : ISO VG5, 10, 22, 68, 100, 220 dan 320.

c) Pelumas bantalanPelumas yang digunakan untuk melumasi bantalan yang merupakan produk Pertamina antara lain :(a) Sebana series (ISO VG 100, 220, 320, dan 680)Minyak pelumas ini digunakan untuk berbagai kepentingan seperti untuk mesin-mesin atau peralatan dengan oil-drop atau pelumas bath dan pada bantalan gelincir dan bantalan gelinding pada industri.(b) Sebana P Series (ISO VG9, 22, 32, 46, 68, 100, 150, 220, 320, 460)Pelumas Sebana P Series merupakan minyak mineral kualitas tinggi untuk memberikan kepuasan hasil dalam pelumasannya dimana diperlukan pelumas tanpa aditif.

3) Jadwal Perawatan MesinMacam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive diklasifikasikan sebagai berikut :Inspeksi IReparasi kecil KReparasi medium MBongkar total BContoh siklus perawatan :

Repair ComplexitySiklusIKMPeriode antara dua masa (bulan)Periode antara B ke B (tahun)

0 s/d 30B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-I6-M2-I7-K5-I8-K6-I9-B1 96269

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1, atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun.Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :a) Tipe produksi (msssal/berantai/satuan)b) Jenis material yang dikerjakan (baja/besi tuang/almunium/perunggu)c) Shift atau giliran kerja per hari.d) Memakai pendingin alat potong atau tidak.

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang. Faktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:a) Tingkat kerunnitan perawatanb) Jadwal perkiraan waktu produksic) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakand) Kartu riwavat mesine) Kernampuan personil pelkasna peawatan mesinMesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama, harus dibagi merata selarna setahun, untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata. Jumlah jam kerja orang, (man hour) setiap bulannya harus seimbang, dan sesuai dengan.waktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi.Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka pendek, jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai dipakai.Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan. Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan pernberian pelumas. Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin tersebut.Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral, harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut.Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan, sehingga tidak terjadi bentrokan.Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan ; berapa lama dan berapa hari perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-peluncur.

4) Penyetelan dan Perawatan Mesina) Menyetel kerataan mesin

b) Memeriksa kerataan jalan luncur mesin bubut

1. Pada jalan luncur eretan A2. Pada jalan luncur kepala lepas B

c) Memeriksa kerataan meja mesin frais.1. Pemeriksaan pada bidang A2. Pemeriksaan pada bidang B3. Pemeriksaan pada bidang C4. Pemeriksaan pada bidang D

d) Merawat mesinBeberapa hal yang perlu dilakukan dan termasuk kedalam bagian perawatan mesin diantaranya :(1) Bersihkan bidang cekam pada benda kerja dan alat cekam sebelum dilakukan pengikatan benda, hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada permukaan alat cekam.(2) Bersihkan pula bidang pengikatan alat potong(3) Gunakan cairan pendingin yang sesuai dengan kebutuhan selama proses pemotongan(4) Menyimpan semua peralatan (alat penandaan, alat ukur, alat potong, dan peralatan pembantu lainnya) secara teratur dan benar.(5) Periksa kondisi mesin sebelum dan sesudah digunakan(6) Setelah selesai bekerja, bersihkan semua peralatan yang digunakan dan simpan kembali di tempat semula secara teratur dan benar.(7) Matikan semua saklar listrik yang berhubungan dengan mesin (8) Bersihkan mesin dari semua kotoran dan air yang tergenang terutama pada bagian permukaan mesin yang tidak dicat.(9) Lumasi permukaan mesin yang tidak dicat secara tipis dan merata.(10) Tutup mesin dengan sarung pelindung.

c. Rangkuman

1) Teknik Perawatan MesinTeknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna mesin yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.Kegiatan perawatan meliputi :a) Perawatan peralatan dan perlengkapanb) Pengantian dan distribusi dari utilitasc) Inspeksi dan pelumasanKegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu perawatan rutin, perawatan periodic, perawatan berencana, perawatan pencegahan, tindakan perbaikan, dan overhaul.

2) Jenis-Jenis Minyak Pelumasa) Jenis bahan pelumas(1) Pelumas mineral, (2) Pelumas sintesis, (3) Pelumas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan (4) Pelumas hewani, b) Kegunaan pelumas(1) Mencegah atau mengurangi keausan (2) Mengendalikan kotoran (3) Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi pelumas (4) Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin, (5) Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi pelumasc) Sifat-sifat pelumas(1) Viskositas(2) Pour Point(3) Stabilitas terhadap oksidasi(4) Total Base Number(5) Total Acid Number(6) Sifat anti karat(7) Demulsibility(8) Flash Point dan Fire Point(9) Copper Strip Corrosion(10) Densitas(11) Warnad) Pelumas mesin industri(1) Pelumas roda gigi(2) Pelumas hidurolik(3) Pelumas bantalan

3) Jadwal Perawatan MesinMacam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive adalah Inspeksi (I), reparasi kecil (K), reparasi medium (M), dan bongkar total (B)Faktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:a) Tingkat kerumitan perawatanb) Jadwal perkiraan waktu produksic) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakand) Kartu riwavat mesine) Kernampuan personil pelkasna peawatan mesin

4) Penyetelan dan Perawatan MesinPenyetelan mesin dilakukan sebelum mesin dipasang pada tempatnya atau sebelum digunakan, sedangkan perawatan dilakukan selama mesin berada di bengkel dan digunakan