Upload
ida-ayu-sinthia-pradnyaswari
View
249
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tipus STEMI
Citation preview
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 1/18
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Infark Miokard
1. Definisi
Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal,
disebabkan oleh obstruksi sirkulasi ke daerah itu, paling sering karena thrombus atau
embolus (Dorland, 2002). Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis
otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen (enton, 200!).
"tot jantung diperdarahi oleh 2 pembuluh coroner utama, yaitu arteri coroner
kanan dan arteri coroner kiri. #edua arteri ini keluar dari aorta. $rteri coroner kirikemudian bercabang menjadi arteri desendens anterior kiri berjalan pada sulkus
inter%entrikuler hingga ke apeks jantung. $rteri sirkumfleks kiri berjalan pada sulkus
arterio%entrikuler dan mengelilingi permukaan posterior jantung. $rteri coroner kanan
berjalan didalam sulkus atrio%entrikuler ke kanan ba&ah ("emar, 1!!'). $danya
sumbatan atau kelainan lain pada sirkulasi ini dapat menyebabkan iskemia otot
jantung dan dapat berlanjut menjadi nekrosis.
2. tiologi dan aktor isiko*enurut $lpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang heterogen,
antara lain +
a. Infark miokard tipe 1+ Infark miokard secara spontan terjadi karena ruptur plak,
fisura, atau diseksi plak aterosklerosis. elain itu, peningkatan kebutuhan dan
ketersediaan oksigen dan nutrien yang inadekuat memicu munculnya infark
miokard. -alhal tersebut merupakan akibat dari anemia, aritmia dan hipertensi
atau hipotensi.
b. Infark miokard tipe 2 + Infark miokard jenis ini disebabkan oleh %askonstriksi dan
spasme arteri menurunkan aliran darah miokard.
c. Infark miokard tipe / + ada keadaan ini, peningkatan pertanda biokimia&i tidak
ditemukan. -al ini disebabkan sampel darah penderita tidak didapatkan atau
penderita meninggal sebelum kadar pertanda biokimia&i sempat meningkat.
d. Infark miokard tipe +
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 2/18
• a eningkatan kadar pertanda biokimia&i infark miokard (contohnya
troponin) / kali lebih besar dari nilai normal akibat pemasangan percutaneous
coronary intervention (I) yang memicu terjadinya infark miokard.
•
b Infark miokard yang muncul akibat pemasangan stent trombosis.e. Infark miokard tipe 3 + eningkatan kadar troponin 3 kali lebih besar dari nilai
normal. #ejadian infark miokard jenis ini berhubungan dengan operasi bypass
koroner.
$da empat faktor risiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah yaitu
usia, jenis kelamin, ras dan ri&ayat keluarga. isiko aterosklerosis coroner meningkat
seiring bertambahnya usia. enyakit yang serius jarang terjadi sebelum usia 0 tahun.
actor risiko lain masih dapat diubah sehingga berpotensi dapat memperlambat
proses aterogenik (antoso,2003). aktorfaktor tersebut adalah hiperlipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, faktor psikososial, diet, alkohol dan akti%itas
fisik (amrakha,200').
*enurut $nand (2004), &anita mengalami kejadian infark miokard pertama
kali ! tahun lebih lama daripada lakilaki. erbedaan onset infark miokard
diperkirakan dari berbgai faktor resiko tinggi yang mulai muncul pada &anita dan
lakilaki ketika berusia muda. -al ini diduga karena adanya efek perlindungan
estrogen (antoso, 2003).
$bnormalitas kadar lipid serum yang merupakan faktor resiko adalah
hiperlipidemia. -iperlipidemia adalah peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida
serum di atas batas normal. The National Cholesterol Education Program (5)
menemukan kolesterol 6D6 sebagai faktor penyebab penyakit jantung koroner. The
Coronary Primary Prevention Trial (7) memperlihatkan bah&a penurunan kadar
kolesterol juga menurunkan mortalitas akibat infark miokard. (8ro&n, 200')
-ipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 10 mm-g
atau tekanan diastolik sedikitnya !0 mm-g. eningkatan tekanan darah sistemik
meningkatkan resistensi %askuler terhadap pemompaan darah dari %entrikel kiri.
$kibatnya kerja jantung bertambah, sehingga %entrikel kiri hipertrofi untuk
meningkatkan kekuatan pompa. 8ila proses aterosklerosis terjadi, maka penyediaan
oksigen untuk miokard berkurang. 7ingginya kebutuhan oksigen karena hipertrofi
jaringan tidak sesuai dengan rendahnya kadar oksigen yang tersedia. (8ro&n, 200').
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 3/18
*erokok meningkatkan resiko terkena penyakit jantung kororner sebesar
309. eorang perokok pasif mempunyai resiko terkena infark miokard. Di Inggris,
sekitar /00.000 kematian karena penyakit kardio%askuler berhubungan dengan rokok.
(amrakha, 200').
"besitas meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. ekitar 23
!9 penyakit jantung koroner di negara berkembang berhubungan dengan
peningkatan indeks masa tubuh (I*7). Overweight didefinisikan sebagai I*7 : 23
/0 kg;m2 dan obesitas dengan I*7 : /0 kg;m2. "besitas sentral adalah obesitas
dengan kelebihan lemak berada di abdomen. 8iasanya keadaan ini juga berhubungan
dengan kelainan metabolik seperti peninggian kadar trigliserida, penurunan -D6,
peningkatan tekanan darah, inflamasi sistemik, resistensi insulin dan diabetes melitus
tipe II. (amrakha, 200').
aktor psikososial seperti peningkatan stress kerja, rendahnya dukungan sosial,
ansietas dan depresi meningkatkan risiko terkena aterosklerosis (amrakha, 200').
/. atofisiologi
#ejadian infark miokard dia&ali dengan terbentuknya aterosklerosis yang
kemudian ruptur dan menyumbat pembuluh darah. enyakit aterosklerosis ditandai
dengan formasi bertahap fatty plaque di dalam dinding arteri. 6amakelamaan plak
ini terus tumbuh ke dalam lumen, sehingga diameter lumen menyempit. enyempitan
lumen mengganggu aliran darah ke distal dari tempat penyumbatan terjadi.
(amrakha, 200').
aktorfaktor seperti usia, genetic, diet, merokok, diabetes mellitus tipe II,
hipertensi, reactive oxygen species dan inflamasi menyebabkan disfungsi dan akti%asi
endothelial. emaparan terhadap faktorfaktor di atas menimbulkan injury bagi sel
endotel. $kibat disfungsi endotel, selsel tidak dapat lagi meproduksi molekul
molekul %asoaktif seperti nitric oxide yang bekerja sebagai %asodilator, anti
trombotik dan antiproliferasi. ebaliknya disfungsi endotel justru meningkatkan
produksi %asokonstriktor, endotelin1, dan angiotensin II yang berperan dalam
migrasi dan pertumbuhan sel (amrakha, 200').
6eukosit yang bersirkulasi menempel pada sel endotel terakti%asi. #emudian
leukosit bermigrasi ke sub endotel dan berubah menjadi makrofag. Di sini makrofag
berperan sebagai pembersih dan bekerja mengeliminasi kolesterol 6D6. el makrofag
yang terpajan dengan kolesterol 6D6 teroksidasi disebut sel busa ( foam cell ). aktor
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 4/18
pertumbuhan dan trombosit menyebabkan migrasi otot polos dari tunika media ke
dalam tunika intima dan proliferasi matriks. roses ini mengubah bercak lemak
menjadi ateroma matur. 6apisan fibrosa menutupi ateroma matur, membatasi lesi dari
lumen pembuluh darah. erlekatan trombosit ke tepian ateroma yang kasar
menyebabkan terbentuknya trombosis. <lserasi atau ruptur mendadak lapisan fibrosa
atau perdarahan yang terjadi dalam ateroma menyebabkan oklusi arteri (rice, 200').
ada saat episode perfusi yang inadekuat, kadar oksigen ke jaringan miokard
menurun dan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi mekanis, biokimia dan
elektrikal miokard. erfusi yang buruk ke subendokard jantung menyebabkan iskemia
yang lebih berbahaya. erkembangan cepat iskemia yang disebabkan oklusi total atau
subtotal arteri koroner berhubungan dengan kegagalan otot jantung berkontraksi dan
berelaksasi. (el&yn, 2003).
elama kejadian iskemia, terjadi beragam abnormalitas metabolisme, fungsi
dan struktur sel. *iokard normal memetabolisme asam lemak dan glukosa menjadi
karbon dioksida dan air. $kibat kadar oksigen yang berkurang, asam lemak tidak dapat
dioksidasi, glukosa diubah menjadi asam laktat dan p- intrasel menurun. #eadaaan
ini mengganggu stabilitas membran sel. =angguan fungsi membran sel menyebabkan
kebocoran kanal #> dan ambilan 5a> oleh monosit. #eparahan dan durasi dari
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menentukan apakah
kerusakan miokard yang terjadi re%ersibel (?20 menit) atau ire%ersibel (:20 menit).
Iskemia yang ire%ersibel berakhir pada infark miokard (el&yn, 2003).
#etika aliran darah menurun tibatiba akibat oklusi trombus di arteri koroner,
maka terjadi infark miokard tipe ele%asi segmen 7 (7*I). erkembangan perlahan
dari stenosis koroner tidak menimbulkan 7*I karena dalam rentang &aktu tersebut
dapat terbentuk pembuluh darah kolateral. Dengan kata lain 7*I hanya terjadi jika
arteri koroner tersumbat cepat. 7*I umumnya terjadi jika aliran darah koroner
menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang sudah
ada sebelumnya. tenosis arteri koroner berat yang berkembang secara lambat
biasanya tidak memicu 7*I karena berkembangnya banyak kolateral sepanjang
&aktu. 7*I terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lesi
%askuler, di mana lesi ini dicetuskan oleh faktorfaktor seperti merokok, hipertensi dan
akumulasi lipid.
ada sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami
fisura, ruptur atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik memicu trombogenesis
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 5/18
sehingga terjadi trombus mural pada lokasi ruptur yang mengakibatkan oklusi arteri
koroner. enelitian histologis menunjukkan plak koroner cenderung mengalami ruptur
jika mempunyai fibrous cap yang tipis dan inti kaya lipid. ada 7*I gambaran
patologik klasik terdiri dari trombus merah kaya fibrin, yang dipercaya menjadi dasar
sehingga 7*I memberi respons terhadap terapi trombolitik. elanjutnya pada
lokasi ruptur plak, berbagai agonis (kolagen, $D, serotonin, epinefrin) memicu
akti%asi trombosit, yang selanjutnya akan memproduksi dan melepaskan 7romboksan
$2 (%asokonstriktor lokal yang poten). elain itu akti%asi trombosit memicu
perubahan konformasi reseptor glikoprotein IIb;IIa. etelah mengalami kon%ersi
fungsinya, reseptor mempunyai afinitas tinggi terhadap sekuens asam amino pada
protein adesi yang larut (integrin) seperti %@ dan fibrinogen, di mana keduanya
adalah molekul multi%alen yang dapat mengikat 2 platelet yang berbeda secara
simultan, menghasilkan ikatan silang platelet dan agregasi. #askade koagulasi
diakti%asi oleh pajanan tissue factor pada sel endotel yang rusak. aktor AII dan B
diakti%asi, mengakibatkan kon%ersi protrombin menjadi thrombin, yang kemudian
mengon%ersi fibrinogen menjadi fibrin. $rteri koroner yang terlibat (culprit ) kemudian
akan mengalami oklusi oleh trombus yang terdiri dari agregat trombosit dan fibrin.
(@ilson, 200')
ada kondisi yang jarang, 7*I dapat juga disebabkan oleh oklusi arteri
koroner oleh emboli koroner, abnormalitas kongenital, spasme koroner dan berbagai
penyakit inflamasi sistemik (#alim, 2001).
. Diagnosis
Diagnosis 7*I ditegakkan berdasarkan anamnesis nyeri dada yang khas
dan gambaran #= adanya ele%asi 7 C1 mm, minimal pada 2 sandapan yang
berdampingan. emeriksaan enim jantung, terutama troponin 7 yang meningkat,
memperkuat diagnosis, namun keputusan memberikan terapi re%askularisasi tidak
perlu menunggu hasil pemeriksaan enim. (5E*, 200')
a. $namnesis
asien yang datang dengan keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis
secara cermat apakah nyeri dadanya berasal dari jantung atau luar jantung. elanjutnya
perlu dibedakan apakah nyerinya berasal dari koroner atau bukan. erlu dianamnesis
pula apakah ada ri&ayat infark miokard sebelumnya, serta faktorfaktor risiko antara
lain hipertensi, D*, dislipidemia, merokok, stres, serta ri&ayat sakit jantung koroner
pada keluarga.
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 6/18
ada hampir setengah kasus, terdapat faktor pencetus sebelum terjadi 7*I,
seperti akti%itas fisik berat, stres emosi atau penyakit medis atau bedah. @alaupun
7*I dapat terjadi sepanjang hari atau malam, %ariasi sirkadian dilaporkan pada
pagi hari dalam beberapa jam setelah bangun tidur.(earlson, 200/)
5yeri dada. 5yeri dada tipikal (angina) merupakan gejala kardinal pasien
I*$. ifat nyeri dada angina +
• 6okasi+ sub;retrosternal, prekordial
• ifat+ rasa sakit seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, ditusuk,
diperas, dan dipelintir
• enjalaran+ biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang ba&ah, gigi,
punggung;interskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan• 5yeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau nitrat
• aktor pencetus+ latihan fisik, stres emosi, udara dingin dan sesudah makan
• =ejala penyerta+ mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas dan lemas.
#lasifikasi berdasarkan #illip digunakan pada penderita infark miokard
akut,dengan pembagian+
1. Derajat I + tanpa gagal jantung
2. Derajat II + =agal jantung dengan ronki basah halus di basal paru, / galopdan peningkatan
tekanan %ena pulmonalis
/. Derajat III + =agal jantung berat dengan edema paru seluruh lapangan paru.
. Derajat IA + yok kardiogenik dengan hipotensi (tekanan darah sistolik !0
mm-g) dan %asokonstriksi perifer (oliguria, sianosis dan diaforesis) (#illip, 1!'F)
b. emeriksaan fisik
ebagian besar pasien cemas dan gelisah. ering kali ekstremitas pucat disertai
keringat dingin. #ombinasi nyeri dada substernal :/0 menit dan banyak keringat
dicurigai kuat adanya 7*I. eperempat pasien infark anterior memilikimanifestasi hiperakti%itas saraf simpatis (takikardia dan;atau hipertensi) dan hampir
setengah pasien infark inferior menunjukkan hiperakti%itas parasimpatis (bradikardia
dan;atau hipotensi).
7anda fisik lain pada disfungsi %entrikular adalah dan / gallop, penurunan
intensitas bunyi jantung pertama dan split paradoksikal bunyi jantung kedua. Dapat
ditemukan murmur midsistolik atau late sistolik apikal yang bersifat sementara
karena disfungsi aparatus katup mitral dan pericardial friction rub. eningkatan
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 7/18
suhu sampai /40 dapat dijumpai pada minggu pertama pasca 7*I (earlson,
200/).
c. lektrokardiografi (#=)
ada fase a&al terjadinya infark ditandaik gelombang 7 yang tinggi sekali
(hiperakut 7) kemudian fase sub akut ditandai 7 terbalik lalu pada fase akut ditandai
7 ele%asi. ada fase lanjut (old) ditadai dengan terbentuknya gelombang G patologis.
=ambar 1. %olusi #= pada infark miokard
#ompleks G normal menunjukkan resultan gaya elektrik miokard ketika
%entrikel berdepolarisasi. 8agian nekrosis tidak berespon secara elektrik. Aektor gaya
bergerak menjauhi bagian nekrosis dan terekam oleh elektroda pada daerah infark
sebagai defleksi negatif normal. Infark yang menunjukkan abnormalitas gelombang G
disebut infark gelombang G. ada sebagian kasus infark miokard, hasil rekaman #=
tidak menunjukkan gelombang G abnormal. -al ini dapat terjadi pada infark miokard
dengan daerah nekrotik kecil atau terbesar. =elombang G dikatakan abnormal jika
durasinya C 0,0 detik. 5amun tidak berlaku untuk gelombang G di lead III, aA, dan
A1, karena normalnya gelombang G di lead ini lebar dalam (hou, 1!!').*enurut amrakha (200'), pada infark miokard dengan ele%asi segmen 7,
lokasi infark dapat ditentuakan dari perubahan #=. 8erikut merupakan penentuan
lokasi infark perubahan gambaran #= +
6okasi 6okasi ele%asi
segmen 7
erubahan
resiprokal
$rteri koroner
$nterior A/,A AF,A4,A! $rteri koroner kiri,
cabang
6$D;Diagonal
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 8/18
$nterior
septal
A1,A2,A/ AF,A4,A! $rteri koroner
kiri,cabang 6$D
diagonal cabang 6$D
septal
$nterior
ekstensif
I,aA6,A2A' I,III,aA $rteri koroner
kiri,proksimal 6$D
$ntero
lateral
I,
aA6,A/,A,A3,A
'
II,III,aA,AF,A
4,A!
$rteri koroner kiri
abang 6$Ddiagonal dan
cabang sirkumfleks
Inferior II,III,aA I,aA6,A2,A/ $rteri koroner kanan cabang
decendens posterior dan
cabang arteri koroner kiri
sirkumfleks
6ateral I,aA6,A3,A' II,III,aA $rteri koroner kiri
abang 6$D diagonal dan
cabang sirkumfleks
eptum A1,A2 AF,A4,A! $rteri koroner kiri cabang
6$Dseptal
osterior AF,A4,A! A1,A2,A/ $rteri koroner kanan;
sirkumfleks
Aentrikel
kanan
A/A I,aA6 $rteri koroner kanan
proksimal
d. 6aboratorium
etanda (biomarker) kerusakan jantung. emeriksaan yang dianjurkan
adalah creatinine !inase (#)*8 dan cardiac specific troponin (c7n) 7 atau c7n I
dan dilakukan secara serial. c7n harus digunakan sebagai penanda optimal untuk
pasien 7*I yang disertai kerusakan otot skeletal, karena pada keadaan ini juga
akan diikuti peningkatan #*8. ada pasien dengan ele%asi 7 dan gejala I*$,
terapi reperfusi diberikan sesegera mungkin dan tidak tergantung pemeriksaan
biomarker.
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 9/18
eningkatan enim dua kali di atas nilai batas atas normal menunjukkan ada
nekrosis jantung (infark miokard).
• #*8+ meningkat setelah / jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak
dalam 102 jam dan kembali normal dalam 2 hari. "perasi jantung,
miokarditis dan kardio%ersi elektrik dapat meningkatkan #*8• c7n+ ada 2 jenis yaitu c7n 7 dan c7n I. enim ini meningkat setelah 2 jam bila
infark miokard dan mencapai puncak dalam 102 jam dan c7n 7 masih dapat
dideteksi setelah 31 hari, sedangkan c7n I setelah 310 hari
• emeriksaan lainnya+ mioglobin, creatinine !inase (#) dan lactic
dehidrogenase (6D-) +
eaksi nonspesifik terhadap lesi miokard adalah leukositosis *5 yang dapat
terjadi dalam beberapa jam setelah onset nyeri dan menetap selama /F hari. 6eukositdapat mencapai 12.00013.000;u6.
3. enatalaksanaan
7ujuan utama penatalaksana I*$ adalah diagnosis cepat, menghilangkan nyeri
dada, penilaian dan implementasi strategi reperfusi yang mungkin dilakukan,
pemberian antitrombotik dan terapi antiplatelet, pemberian obat penunjang dan
tatalaksana komplikasi I*$. ($slam,200)
7ujuan penanganan pada 7*I adalah+
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 10/18
a. enanganan kega&atdaruratan diperlukan untuk menegakkan diagnosis secara
cepat dan penilaian a&al stratifikasi risiko, menghilangkan; mengurangi nyeri
dan pencegahan atau penanganan henti jantung.
b. enanganan dini untuk membuat keputusan segera terapi reperfusi untuk
membatasi proses infark serta mencegah perluasan infark serta menangani
komplikasi segera seperti gagal jantung, syok dan aritmia yang mengancam
ji&a.
c. enanganan selanjutnya untuk menangani komplikasi lain yang timbul
selanjutnya.
d. %aluasi dan penilaian risiko untuk mencegah terjadinya progresi penyakitarteri koroner, infark baru, gagal jantung, dan kematian.
enanganan kega&atdaruratan +
a. 7atalaksana a&al+
H "ksigen 6; menit (saturasi dipertahankan : !09).
H $spirin 1'0mg (dikunyah).
H 5itrat diberikan 3mg 6 (dapat diulang /) lalu drip bila masih nyeri.
H *orfin i% bila nyeri tidak teratasi dengan nitrat.
b. 7atalaksana lanjut sesuai indikasi dan kontraindikasi (jangan menunda reperfusi).
H $nti iskemik+ nitrat, 8bloker, a antagonis.
H $nti platelet oral+ aspirin, clopidogrel.
H $nti koagulan+ heparin (<-, 6*@-).
H 7erapi tambahan+ $ce inhibitor; $8, tatin
Dosis heparin (<-) sebagai coterapi+ 8olus i% '0 u; kg 88 maksimum
000u, dosis maintenance drip 12u; kg 88 selama 2 J 4 jam dengan maksimum
1000 u; jam dengan target a77 30 J F0s. *onitoring a77 /, ', 12, 2 jam setelah
terapi dimulai. 6*@- dapat digunakan sebagai alternati%e <- pada pasienpasien
berusia ? F3 tahun dengan fungsi ginjal baik (kreatinin ? 2,3 mg;dl pada lakilaki atau? 2 mg; dl pada &anita).
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 11/18
7erapi ibrinolitik
Dianjurkan pada+
a. resentasi K /jam.
b. 7indakan in%asif tidak mungkin dilakukan atau akan terlambat.
c. 7idak ada kontraindikasi fibrinolitik.
#ontraindikasi fibrinolitik+
a. #ontraindikasi absolut +
H i&ayat perdarahan intracranial apapun.
H 6esi structural cerebro%askular.
H 7umor intrakranial (primer ataupun metastasis).
H troke iskemik dalam / bulan atau dalam / jam terakhir.
H Dicurigai adanya suatu diseksi aorta.
H $danya trauma; pembedahan; truma kepala dalam / bulan terakhir.
H $danya perdarahan aktif (termasuk menstruasi). (Irmalita.200!)
b. #ontraindikasi relatif +
H i&ayat hipertensi kronik dan berat yang tidak terkontrol.
H i&ayat stroke iskemik : / bulan, demensia, atau kelainan intracranial
selain yang disebutkan pada kontraindikasi absolut.
H esusitasi jantung paru traumatik atau lama : 10 menit atau operasi besar
? / minggu.
H erdarahan internal dalam 2 minggu terakhir.
H 7erapi antikoagulan oral.
H #ehamilan.
H Non compressible punctures"
H <lkus peptikum aktif.
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 12/18
H #husus untuk streptokinase; anistreplase+ ri&ayat pemaparan sebelumnya
(:3hari) atau ri&ayat alergi terhadap atat tersebut
7erapi a&al $ntitrombin terapi#ontraindikasi
spesifik treptokinase(#) 1,3 juta unit; 100ml
D39 atau 5al 0,!9
selama /0 J '0 menit.
Dengan atau tanpa
heparin i% selama 2
J 4 jam
i&ayat # atau
anistreplase
$lteplase(t$) 13 mg i% bolus 0,F3
mg; kg 88 selama /0
menit kemudian 0,3
mg; kg 88 selama '0
menit i%. Dosis total
tidak melebihi 100mg
-eparin i% selama
2 J 4 jam
Percutanous coronary intervention #PC$%
a. I primer.
Dianjurkan pada+
H resentasi C /jam.
H 7ersedia fasilitas I.
H @aktu kontak antara pasien tiba sampai dengan inflasi balon ? !0 menit.
(@aktu antara pasien tiba sampai dengan inflasi) dikurangi (&aktu antara
pasien
tiba sampai dengan proses fibrinolitik) ? 1jam.
H 7erdapat kontraindikasi fibrinolitik.
H isiko tinggi (gagal jantung kongestif, #illip /).
H Diagnosis infark miokard dengan ele%asi 7 masih diragukan.
b. I kombinasi dengan fibrinolitik.
Dapat dilakukan pada pasienpasien dengan risiko tinggi jika tindakan I
tidak dapat dilakukan dengan segera dan pada pasien dengan risiko perdarahan
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 13/18
rendah. ada tindakan ini tidak dianjurkan menggunakan penghambat reseptor
=IIb; IIIa dengan dosis penuh.
c" &escue PC$"
Dilakukan bila terdapat kegagalan trombolitik pada pasien dengan infark luas
dengan+
H -emodinamik tidak stabil atau dengan aritmia.
H #eluhan iskemik yang berkepanjangan.
H yok kardiogenik.
ada pasienpasien dengan kegagalan reperfusi atau terjadi reoklusi dimana
rescue PC$ tidak dapat dilakukan segera, reperfusi secara medikamentosa harus
dipertimbangkan dengan fibrinolitik ulang atau tirofiban. emilihan stent pada I
primer atau rescue PC$ adalah 'are metal stent #'()%"
7indakan pembedahan $8= (Coronary *rtery 'ypass +raft)
7indakan pembedahan lebih baik jika dilakukan dibandingkan dengan pengobatan,
pada keadaan +
a. tenosis yang signifikan ( C 30 9) di daerah left main (6*)
b. tenosis yang signifikan (C F0 9) di daerah proksimal pada / arteri koroner utama
c. tenosis yang signifikan pada 2 daerah arteri koroner utama termasuk stenosis
yang cukup tinggi tingkatannya pada daerah proksimal dari left anterior
descending coronary artery.
7. Diagnosis Banding
5yeri dada tidak selalu diakibatkan oleh adanya infark miokard, namun dapat
diakibatkan oleh sebab sebagai berikut+
a) ardiac "rigin+
i. $ngina ectoris
ii. Infark *iokard
iii. 6ikely Ischaemic In "rigin + tenosis aorta, kardiomiopati hipertrofik, hipertensi
%entrikel kanan berat, regurgitasi aorta, anemia;hipoksia berat.
i%. 5on Ischaemic In "rigin + Diseksi aorta, perikarditis, miokarditis, prolaps katup
mitral.
b) 5on ardiac "rigin
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 14/18
i. enyakit gastrointestinal + spasme esophagus, ruptur esophagus, refluks esophageal,
ulkus peptikum.
ii. sikogenik + ansietas, depresi.
iii. enyakit neuromuskuler + penyakit degeneratif sendi leher;spinal, costokondritis,
herpes ooster, nyeri pada dinding dada.i%. #elainan paru + emboli paru, pneumothoraks, pneumonia, pleuritis.
8. Komplikasi
a. Gagal Jantng !d"#omp"nsat"d #ordis$
Infark miokard mengganggu fungsi miokardium karena menyebabkan
pengurangan kontraktilitas, gerakan dinding yang abnormal, dan menambah daya
kembang ruang jantung. Dengan berkurangnya kemampuan %entrikel kiri untuk
mengosongkan ruang, %olume kuncup berkurang, sehingga tekanan %entrikel kiri
meningkat. $kibatnya tekanan %ena pulmonalis meningkat dan dapt menyebabkan
transudasi, hingga udem paru sampai terjadi gagal jantung kanan.
8eberapa derajat kelainan pada saat fungsi %entrikel kiri terjadi pada lebih dari
separuh pasien dengan infark miokard. 7anda klinis yang paling umum adalah ronki
paru dan irama derap / dan . #ongesti paru juga sering terlibat pada foto thoraks
dada. eningkatan tekanan pengisian %entrikel kiri dan tekanan arteri pulmonalis
merupakan temuan hemodinamik karakteristik, namun sebaiknya diketahui bah&a
temuan ini dapat disebabkan oleh penurunan pemenuhan diastolik %entrikel dan;atau
penurunan isi sekuncup dengan dilatasi jantung sekunder. Diuretik sangat efektif
karena mengurangi kongesti pariparu dengan adanya gagal jantung sistolik dan atau
diastolik.
#lasifikasi 5L-$ (5e& Lork -eart $ssociation) digunakan untuk menilai
derajat pasien gagal jantung berdasarkan berat ringannya gejala+
1) 5L-$ I
asien dengan penyakit jantung tanpa limitasi akti%itas fisik.
2) 5L-$ II
asien dengan penyakit jantung dengan limitasi ringan terhadap akti%itas fisik./) 5L-$ III
asien dengan penyakit jantung dengan limitasi bermakna terhadap akti%itas fisik
) 5L-$ IA
asien dengan penyakit jantung dengan ketidakmampuan untuk melakukan
akti%itas apapun tanpa menimbulkan gejala.
%. S&ok Kardiog"nik
Diakibatkan karena disfungsi nyata %entrikel kiri sesudah mengalami infark
yang massif. 7imnul lingkatan setan hemodinakim progresif hebat yang irre%ersible,
yaitu+
i. enurunan perfusi perifer
ii. enurunan perfusi koroner
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 15/18
iii. eningkatan kongesti paru
epuluh sampai 139 pasien I* mengalami syok kardiogenik, dengan mortalitas
antara 40!39.
#. Trom%o"m%oli
5ekrosis endotel %entrikel akan membuat permukaan endotel menjadi kasar
yang merupakan faktor predisposisi pembentukan trobus. ecahan trombus terlepas
dan dapat terjadi embolisme sistemik. tudi pada !2 kasus kematian akibat I* akut
menunjukkan adanya teombi mural pada 9 kasus pada endokardium. tudy
autopsi menunjukkan 109 kasus I* akut yang meninggal mempunyai emboli
arterial ke otak, ginjal, limpa atau mesenterium.
d. Aritmia
#omplikasi paling sering dari infark miokard akut adalah gangguan itama
jantung (!09). $ritmia timbul akibat perubahan bentuk potensi aksi yaitu rekaman
grafik akti%itas fisik.
". P"rikarditis
indrom ini dihubungkan dengan I* yang digambarkan pertama kali oleh
dressler dan disebut sindrom dressler. 8iasanya terjadi setelah infark transmural
tetapi dapat menyertai infark subepikardial. Infark transmural dapat membuat
lapirsan epikardium yang langusng kontak dengan pericardium menjadi besar
sehingga merangsang permukaan pericardium dan menimbulkan reaksi peradangan.
#adang terjadi efusi pericardial;pericarditis biasanya sementara, yang tampak pada
meninggal pertma setelah infark. 5yeri dada dari perikarditis akut terjadi tibatiba
dan berat serta konstan pada dada anterior. 5yeri memburuk dengan inspirasi dan
biasanya dihubungkan dengan takikardi, demam ringan, dan friction rub pericardial
yang terinfasik dan sementara.
f. 'ptra Miokardim
uptura dinding bebas dari %entrikel kiri menimbulkan kematian sebanyak
109 di rumah sakit karena I* akut. upture ini menyebabkan tamponade jantungdan kematian. upture septum intra%entrikuler jarang terjadi, yang terjadi pada
kerusakan miokard luas, dan menimbulkan defek septum %entrikel.
g. An"risma ("ntrik"l
#ejadian ini adalah komplikasi lambat dari I* yang meliputi penipisan,
penggembungan, dan hipokenesis dari dinding %entrikel kiri setelah infark
transmural. $neurisme ini sering menimbulkan gerakan paroksimal pada dinding
%entrikel, dengan penggembungan keluar segmen aneurisma pada kontraksi
%entrikel. #adangkadang aneurisma ini rupture dan menimbulkan tamponade
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 16/18
jantung, tetapi biasanya masalah yang terjadi disebabkan penurunan kontraktilitas
%entrikel atau embolisasi.
). Disfngsi S"ptm ("ntrik"l
5ekrosis septum inter%entrikularis dapat menyebabkan rupture dinding septum
sehingga terjadi defek septum %entrikel. $kibatnya curah jantung sangat berkurang
disertai peningkatan kerja %entrikel kanan dan kongesti.
i. 'ptr" Jantng
uptur dinding %entrikel jantung yang bebas dapat terjadi pada a&al perjalanan
infark selama fase pembuangan jaringan nekrotik sebelum pembentukan parut
(7ambayong, 2000).
*. Prognosis
rognosis dari infark miokard dapat diperkirakan dengan menggunakan 7I*I score
(7hrombolysis in *yocardial Infarction). kor ini memberikan prediksi kematian dalam
/0 hari sesudah terjadinya infark miokard.
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 17/18
DA+TA' PUSTAKA
$lpert, E.., #ristian, 7., *D, $llan . E., -ar%ey D.@., 2010. * ,niversal -efinition of
(yocarfial $nfarction for the Twenty./isrst Century" $cces *edicine from *c=ra&-ill. $%ailable from http+;;&&&.medscape.com; %ie&article;F1'3F
$nand, .., Islam, ., osengren, $., et al., 2004. &is! factors for myocardial infarcion in
women and men0 insights from the $NTE&1E*&T study+ uropean -eart Eournal.
$%ailable from http+;;eurheartj.ofordjournals. org;content;2!;F.!/2.short
8ro&n, 7.., 200'. Penya!it *teros!leroti! 2oroner . Dalam+ rice, .$., @illiam, 6.*., ed.
Paatofisiologi 2onsep 2linis Proses.proses Penya!it" disi '. Eakarta+ = 34034F.
annon, .., 8raun&ald, ., 2003. ,nstable *ngina and Non.)T.Elevation (yocardial
$nfarction In+ #aspe, D.6., auci, $.., 6ongo, D.6., 8raun&ald, ., -auser, .6.,
Eameson, E.6., eds. 1arrison3s Principles of $nternal (edicine" 1'th ed, <$+
*c=ra&-ill 113.
hou, 7, 1!!'; electrocardiography in Clinical Practice *dult and Pediatric4 (yocardial
$nfarction (yocardial $njury and (yocardial $schemia" th, ennsyl%ania+ @.8aundes ompany.
Dorland, @.$.5., 2002. 2amus 'esar 2edo!teran -orland" disi 1+ Eakarta+ =.
enton, D.., 200!. *yocardial Infarction. $%ailable from http+;;emedicine.
medscape.com;arti%le;F3!/21o%er%ie&
Inmalita, 1!!'. $nfar! (io!ard" Dalam+ ilantono, 6.I., 8araas, ., #aro #aro, ., oebiono,
.., ed., 'u!u *jar 2ardiologi" Eakarta+ # <I, 1F/1F.
Ismail, E., Eafar, 7.-., Eafary, .-., @hite, ., aruMui, $.*., hatur%edi, 5., 200. &is!
faactors for non.fatal myocardial infarction in young )outh *sia3s adults" ubmed.
$%ailable from http+;;&&&.ncbi.nih.go%; pubmed;1!'000
#alim, -., 2001. -iagnosti! dan )tratifi!asi &isi!o -ini )indrom 2oroner *!ut" Dalam+
#aligis, .@.*., #alim, -., Lusak, *., atnaningsih, ., oesanto, $.*., (eds).
7/17/2019 Tipus STEMI
http://slidepdf.com/reader/full/tipus-stemi 18/18
Penya!it 2ardiovas!uler dari Pediatri! sampai +eriatri!" Eakarta+ 8alai enerbit
Eantung -arapan #ita, 22F224.
5igam, .#., 200F. 'iochemical (ar!ers if (yocardial $njury" Indian Eournal if linicsl
8iochemistry. $%ailable from+ http+;;medind.mc.in;inf; t0F;ilNrafti)Filp10.pdf
"emar, -., 1!!'. *natomi 5antung dan Pembuluh -arah" ilantoro, 6.I., 8araas, ., #aro
kato, ., oebiono, .., ed, 8uku $jar #ardiologi. Eakarta+ # <I, 12.
rice, .$., @illiam, 6.*., 200'. Patofisiologi 2onsep 2linis Proses.proses Penya!it" disi '.
Eakarta+ =.
amrakha, ., -ill, E., 200'. Oxford 1andboo! of Cardiology4 Coronary *rtery -isease" 1sted. <$+ "ford <ni%ersity ress.