Presentasi STEMI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi case

Citation preview

  • STEMI ANTEROSEPTALoleh: dr. Dimas Raditya

    Pembimbing:dr. Pramono Sigit, Sp.JP

    RSUD TARAKAN KALIMANTAN TIMUR

  • Identitas PasienNama: Tn. AsisUsia: 47 tahunJenis kelamin: Laki - lakiPekerjaan: BuruhAlamat: Jl. Kusuma Bangsa RT 5/3 TarakanNo. Rekam medik: 170799Tanggal pemeriksaan: 18 Desember 2014

  • Riwayat Penyakit Sekarang:

    Pasien datang ke RSUD Tarakan dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan tembus ke belakang dan menjalar ke tangan kiri. Nyeri dirasakan seperti ditekan dan nyeri tidak menghilang saat istirahat. Keluhan disertai rasa mual dan keluar keringat dingin.

  • Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat penyakit jantung (-) Riwayat dislipidemia (+) Riwayat merokok (+).Riwayat Penyakit Keluarga :Ibu pasien riwayat penyakit jantung.

  • Pemeriksaan FisikStatus PresentKeadaan Umum: Tampak sakit beratKesadaran: compos mentis Tanda VitalTD: 130/80 mmHgN: 67x / menitRR: 18x / menitSuhu: 37 C

  • Status Generalis

    Mata: Conjungtiva anemis (-) Sclera Ikterik (-)Telinga: Liang telinga lapang, tidak ada kelainan.Hidung: Deviasi septum (-), sekret (-).Mulut: Mukosa bibir tidak kering.Leher: JVP tidak meningkatThorax: VS +/+ Rh -/- Wh -/-.BJ I-II reguler G (-) M (-)Abdomen : Datar, simetris, supel, BU + NExtremitas : Akral hangat, edema (-)

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Darah Lengkap + Enzim JantungTanggal 18 Desember 2014Leukosit: 11.5 x 103 LHb: 13.2 g/dLHt: 40.3 %Trombosit: 259 x 103 LMCV: 95.5 fLMCH: 31.3 pgMCHC: 32.8 g/dlGDS: 121 mg/dlUreum : 35.2 mg/dlKreatinin : 1.34 mg/dlSGOT: 11 U/lSGPT: 14 U/lKalium: 3.65 mmol/lNatrium: 139.8 mmol/lKlorida: 107.7 mmol/lTroponin I: 0.10 ug/L

  • EKG tanggal 18 Desember 2014

  • EKG post fibrinolisis

  • Echocardiografi 22 Desember 2014kesimpulan :Fungsi sistolik global LV menurun EF : 48 %PWMA (+)PR mild, AR mild

  • Rontgen Thorax PA 18 Desember 2014

  • Diagnosis

    STEMI Anteroseptal Killip 1 onset 3 jam

  • PenatalaksanaanO2 3 l/mntAspilet tab 320 gr selanjutnya 1 x 80 mgClopidogrel 300 mg selanjutnya 1 x 75 mgFibrinolitik : Streptokinase 1.500.000 IUArixtra 1 x 2.5 mg SCBisoprolol 1 x 2.5 mgRamipril 1 x 2.5 mgISDN 3 x 5 mgSimvastatin 1 x 20 mgLaxadin syr 1 x 1 CDiazepam 1 x 5 mg malamBedrest Semi FowlerRawat ICU

  • Pemberian terapi reperfusi dengan fibrinolitik.

    Pada pasien STEMI dengan onset kurang dari 12 jam, Diberikan secepatnya dengan target door-to-needle < 30 menit. Inform consent untuk pemberian fibrinolitik, Periksa check-list kontraindikasi pemberian fibrinolitik Pemberian fibrinolitik dilakukan tanpa menunggu hasil enzim jantung. Fibrinolitik dilakukan dengan Streptokinase 1.500.000 IU, dilarutkan dalam 100 cc NaCl 0,9% diberikan secara infus selama 60 menit. Selama fibrinolitik dilakukan observasi pada tekanan darah pasien, perdarahan, irama jantung, dan keluhan pasien tiap 10 menit.

  • Follow Up

  • ANALISA KASUS

  • Dari anamnesa didapatkan:Pasien nyeri dada kiri sejak 3 jam SMRS yang tembus ke belakang dan menjalar ke tangan kiri, seperti ditekan, tidak berkurang saat istirahat. Nyeri disertai mual dan keluar keringat dingin.Riwayat merokok sejak usia 20 tahun dan riwayat dislipidemia sejak 1 tahun.

  • Pemeriksaan fisik : Dalam batas normal, tidak ditemukan tanda komplikasi.Pemeriksaan penunjang : EKG ditemukan ST elevasi pada lead V1-V4enzim Jantung troponin I meningkat (0,10 ug/l).

  • Terapi awal : Diberikan O2 3 l/mntloading Aspilet 320 mg dan CPG 300 mgdiberikan ISDN 5 mg subling untuk mengurangi nyeri dada. Dapat diberikan juga Morfin IV

  • Terapi reperfusi :pada pasien onset 3 jam fibrinolitikInform consent dan Check-list kontraindikasi :Perdarahan intrakranial kapanpunStroke iskemik < 3 bulantumor intrakranialAVMcedera kepala tertutup atau cedera wajah < 3 bulankecurigaan diseksi aortaperdarahan internal aktif atau gangguan sistem pembekuan darah

  • Fibrinolitik dilakukan dengan Streptokinase 1.500.000 IU, dilarutkan dalam 100 cc NaCl 0,9% diberikan secara infus selama 60 menit.Observasi TD, tanda-tanda perdarahan, Aritmia, dan gejala alergi tiap 10 menit, selama fibrinolitik.EKG ulang setelah fibrinolitik.Bila gagal atau berhasil, sebaiknya tetap di PCI.

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • Sindrom Koroner AkutDefinisi : Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuai dengan iskemia miokard akut. (ACLS, 2014)SKA dapat berupa angina pektoris tidak stabil, infark miokard dengan non-ST elevasi, infark miokard dengan ST elevasi. (ACLS, 2014)

  • EpidemiologiDi Indonesia dilaporkan PJK (yang dikelompokkan menjadi penyakit sistem sirkulasi) merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian, yakni sebesar 26,4%. (Depkes RI, 2007)

  • Etiologi dan Faktor Resikofaktor risiko biologis yang tak dapat diubah, yaitu: usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga.Faktor-faktor risiko lain masih dapat diubah, yaitu; peningkatan kadar lipid serum, hipertensi, merokok, gangguan toleransi glukosa dan diet tinggi lemak jenuh, dan kolesterol . (Amsterdam EA,et al, 2014)

  • Patofisiologi

  • Diagnosis Diagnosis SKA berdasarkan keluhan khas angina, diikuti perubahan elektrokardiogram (EKG) dan atau perubahan enzim jantung. (Karim, 1996)

  • GejalaYang perlu diperhatikan dalam evaluasi keluhan nyeri dada iskemik SKA adalah : Lokasi;Deskripsi nyeri; Penjalaran nyeri; Lama nyeri; Gejala sistemik; disertai keluhan seperti mual, muntah atau keringat dingin.(ACLS, 2014)

  • Hal-hal yang dapat menyerupai nyeri dada iskemia :Diseksi aortaEmboli paru akutTension pneumothoraxPerikarditisGERD(ACLS, 2014)

  • Pemeriksaan Fisikbila tidak ada komplikasi, hampir tidak ditemukan adanya kelainan yang berarti.ElektokardiogramBerdasarkan gambaran EKG :Elevasi segmen ST atau LBBB (yang baru atau dianggap baru). Depresi segmen ST atau inversi gelombang T yang dinamis disaat pasien mengeluh nyeri dada.EKG non diagnostik baik normal ataupun hanya ada perubahan minimal.(ACLS, 2014)

  • Laboratorium Pemeriksaan laboratorium untuk menilai adanya tanda nekrosis miokard seperti CKMB, Troponin T atau I.Pada pasien dengan STEMI, reperfusi tidak boleh ditunda hanya untuk menunggu enzim jantung. (ACLS, 2014)

  • Penatalaksanaan

  • Terapi reperfusi (trombolitik) streptokinase atau tPa: Tujuan: door to needle time< 30 menit, door to dilatation< 60 mnt. Rekomendasi: Elevasi ST pada dua atau lebih sadapan ekstremitas berdampingan atau pada dua atau lebih sadapan prekordial berdampingan, waktu mulai nyeri dada sampai terapi
  • Dosis obat-obat trombolitik: Streptokinase: 1,5 juta UI dilarutkan dalam NS / D5% 100 cc; dihabiskan dalam 30 - 60 menit.Aktivator plasminogen jaringan (tPA) Altepase : bolus 15 mg, dilanjutkan 0,75 mg/kgBB (maksimal 50 mg) dalam jam pertama dan 0,5 mg/kgBB (maksimal 35 mg) dalam 60 menit. (Ogara PT, et al, 2013)

  • KomplikasiSyok KardiogenikGagal Jantung AkutKomplikasi MekanisRegurgitasi MitralRuptur Septum VentrikelLV Free-wall RuptureAneurisma LV

  • Komplikasi ElektrikAritmia Ventrikular (VT/VF)AF dan SVTBradikardia, AV Block, dan Gangguan Konduksi Intraventricular

  • Komplikasi gagal jantung pada SKA diklasifikasikan dalam klasifikasi Killip. (ACLS, 2014)