6
Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya Akhir-akhir ini banyak students dan juga alumni yang tertarik untuk melanjutkan studi ke Negeri Sakura. Berbagai alasan yang melatarbelakangi keinginan tersebut diantaranya: Jepang merupakan negara yang sudah maju dari sisi sains dan teknologi, Jepang memberikan jaminan studi dengan scholarship nya ( monbukagakusho scholarship dll), perguruan tinggi di jepang mempunyai banyak bidang keilmuan dan mayoritas high quality dibandingkan dengan kampus di luar jepang, kultur Jepang yang hampir sama dengan Indonesia karena adat timurnya, dan lain-lain. Namun terkadang keinginan tersebut memudar dikarenakan ketidaktahuan informasi jalan menuju ke Jepang. Sebagaimana dulu penulis juga sempat pesimis dikarenakan susahnya menembus beasiswa. Berikut ini beberapa tips yang menjadi pengalaman penulis dan juga sebagian teman-teman yang berhasil mendapatkan berbagai macam beasiswa melanjutkan studi postgraduate ke Jepang. 1. Tingkatkatkan IPK dan TOEFL Ya, IPK (Indeks prestasi Komulatif) dan Test of English as Foreign Language (TOEFL) adalah syarat awal yang paling urgen untuk mendapatkan beasiswa studi ke Jepang. Diusahakan agar IPK minimal 3.51 dan TOEFL score minimal 550. Walaupun terkadang syarat minimal tersebut juga harus berkompetisi dengan alumni universitas bergengsi di Indonesia. Ada kasus-kasus khusus yang syarat tersebut bisa tembus walaupun di bawah standar di atas. Misalnya dikarenakan adanya kedekatan personal dengan sensei (calon professor pembimbing) atau karena berasal dari kampus yang sudah mengadakan kerja 1 / 6

Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tips beasiswa jepang

Citation preview

Page 1: Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya

Akhir-akhir ini banyak students dan juga alumni yang tertarik untuk melanjutkan studi ke NegeriSakura. Berbagai alasan yang melatarbelakangi keinginan tersebut diantaranya: Jepangmerupakan negara yang sudah maju dari sisi sains dan teknologi, Jepang memberikan jaminanstudi dengan scholarshipnya (monbukagakusho scholarship dll),perguruan tinggi di jepang mempunyai banyak bidang keilmuan dan mayoritas high qualitydibandingkan dengan kampus di luar jepang, kultur Jepang yang hampir sama denganIndonesia karena adat timurnya, dan lain-lain.

Namun terkadang keinginan tersebut memudar dikarenakan ketidaktahuan informasi jalanmenuju ke Jepang. Sebagaimana dulu penulis juga sempat pesimis dikarenakan susahnyamenembus beasiswa. Berikut ini beberapa tips yang menjadi pengalaman penulis dan jugasebagian teman-teman yang berhasil mendapatkan berbagai macam beasiswa melanjutkanstudi postgraduate ke Jepang.

1. Tingkatkatkan IPK dan TOEFL

Ya, IPK (Indeks prestasi Komulatif) dan Test of English as Foreign Language (TOEFL) adalahsyarat awal yang paling urgen untuk mendapatkan beasiswa studi ke Jepang. Diusahakan agarIPK minimal 3.51 dan TOEFL score minimal 550. Walaupun terkadang syarat minimal tersebutjuga harus berkompetisi dengan alumni universitas bergengsi di Indonesia. Ada kasus-kasuskhusus yang syarat tersebut bisa tembus walaupun di bawah standar di atas. Misalnyadikarenakan adanya kedekatan personal dengan sensei(calon professor pembimbing) atau karena berasal dari kampus yang sudah mengadakan kerja

1 / 6

Page 2: Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya

sama dengan universitas Jepang. Namun, akhir-akhir ini universitas di Jepang tetapmensyaratkan IPK dan TOEFL sebagai standar mutlak untuk studi ke Jepang. Oleh karena itu,mulai meningkatkan IPK dan TOEFL adalah jalan awal untuk mendapatkan beasiswa.

2. Menfokuskan bidang penelitian untuk proposal riset

Banyak students yang menginginkan untuk studi lanjut. Namun ketika ditanya mengenai bidangrisetnya, mereka belum bisa memberikan jawaban secara spesifik tentang topik risetnya.Misalnya, ketika ditanya tentang bidang risetnya, mereka menjawab Fisika spektroskopi.Padahal di dalam spektroskopi sendiri banyak cabang keilmuanya, diantaranya spektroskopimolekuler dan spektroskopi atomik. Di dalamnya masih ada cabang lagi diantaranya, X-ray spektroskopy, Raman spectroscopy, Plasma spektroskopi, Laser spektroskopi, absorption spectroscopy, emission spectroscopydll. Oleh karena itu, sedetail mungkin menfokuskan bidang keilmuan adalah bagian penting daripersiapan studi lanjut.

3. Adanya korelasi antara bidang keilmuan di S1 dengan proposal riset untuk S2.

Korelasi keilmuan ini adalah sangat penting untuk bisa mendapatkan grant studi lanjut keJepang. Akan mengalami kesulitan kalau bidang keilmuan tidak sealur. Misalnya bidang Biologiseharusnya mencoba mencari bidang keilmuan lanjutan ke biologi sains, biologi molecular, ataubiologi biochemistry.Kalau memaksakan diri ke bidang electrical engineeringatau civil engineering, probabilitas untuk mendapatkan beasiswa akan sangat kecil. Namun perlu penulis sampaikanbahwa ada beberapa keilmuan yang mempunyai alur sama walaupun beda program studi.Misalnya, bidang Fisika Atom bisa mengajukan proposal riset untuk S2 ke bidang Teknik Nuklir,Ilmu spektroskopi, Nuklir kedokteran, dll. Oleh karena itu, mulai di kaji korelasi bidang keilmuankita sekarang dengan bidang yang akan ditekuni selama postgraduatedi Jepang.

2 / 6

Page 3: Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya

4. Membangun komunikasi dengan institusi terkait dengan bidang keilmuan kita.

Kita sudah mengetahui bahwa mayoritas untuk fresh graduate biasanya belum mempunyainstitusi setelah baru saja selesai studi S1. Oleh karena itu, selama di S1 diharapkan bisamenjalin komunikasi dengan institusi-institusi yang sesuai dengan bidang kita. Khusus untukkampus-kampus yang belum menjalin kerjasama dengan univeritas di Jepang contohnya FisikaUndip dengan Universitas Fukui Jepang, maka sudah sepatutnya studentsmencoba aktif untuk menjalin komunikasi dengan institusi di luar kampus. Hal ini akan kitagunakan untuk memenuhi persyaratan untuk mengisi formulir registrasi bahwa pasca studi dariJepang, kita akan kembali ke Indonesia dan membangun Indonesia melalui institusi tersebut.Walaupun hanya secara formal, institusi tersebut sangat kita butuhkan. Untuk kampus-kampusyang sudah membangun kerjasama, biasanya applicantsmenggunakan atas nama institusinya (seperti UI dan ITB) bahwa nantinya mereka akankembali ke Indonesia untuk menjadi lecturerswalaupun bukan PNS. Untuk applicantsyang sudah mempunyai institusi, maka otomotasi persiapan di point ini gugur.

5. Mulai mencari ide riset untuk proposal postgraduate

Mencari ide riset yang sesuai dengan bidang keilmuan sedini mungkin. Pencarian ide riset bisadilakukan dengan menanyakan topik riset dosen kita yang pernah studi ke jepang. Pencarianjuga bisa dilakukan melalui internet (searching by google bagian scholars) dengan keywordstopik riset kita. By searching, kita akan menemukan journal papers yang biasanya terdiri atas authorsdan hasil riset. Kalau tidak bisa mendownload dikarenakan harus membayar, kita mencobameminta bantuan senior yang sedang belajar di luar negeri untuk mendownload dikarenakanbiasanya universitas internasional sudah langganan journal. Namun, sebisa mungkin cari yanggratisan dulu. Selain melalui internet, kita bisa mencari ide-ide riset dengan menghadiriseminar-seminar atau konferensi yang keynote speakernya berasal dari Jepang.

3 / 6

Page 4: Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya

6. Mencari professor pembimbing untuk postgraduate

Sebagaimana point no. 5, mencari professor bisa dilakukan dengan memohon dosenpembimbing kita yang pernah belajar ke Jepang untuk memberikan kontak person denganprofessor di jepang. Cara ini adalah paling efektif karena professor biasanya sudah mengenaldosen pembimbing kita dengan baik. Sehingga kita diuntungkan melalui human relationsdengan dosen pembimbing kita. Selain itu, pencarian bisa menghubungi professor yang ada di author journalyang telah kita temukan melalui internet. Kontak professor bisa dilakukan dengan email.Alternatif lain adalah bertemu langsung dengan professorsaat acara seminar, konferensi, workshop, kunjungan kerja, pameran pendidikan, jointriset di Indonesia dll.

7. Membangun komunikasi dengan calon professor pembimbing

Membangun komunikasi dengan professor adalah sangat penting setelah kita mendapatkan professormelalui point 6. Membangun komunikasi bisa dilakukan dengan korespondesi melalui emaildengan menanyakan hasil-hasil riset dari professordan masalah-masalah yang ditemuai saat membaca hasil riset professor. Komunikasi ini sangat penting karena akan meyakinkan professorbahwa kita benar-benar serius untuk studi postgraduatedi laboratoriumnya.

8. Pencarian beasiswa

Ini adalah point yang paling penting karena tanpa beasiswa kita cukup mengalami kepayahanselama studi di Jepang. Perlu diketahui bahwa untuk registrasi di universitas di Jepang kita

4 / 6

Page 5: Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya

membutuhkan biaya sekitar Rp 30 juta. Biaya per semester sekitar Rp 25 juta. Biaya hiduptinggal di Jepang sekitar Rp 8 juta/bulan. Oleh karena itu beasiswa sangat penting untukkelancaran studi kita. Beberapa beasiswa yang bisa kita dapatkan di antaranya, beasiswa monbukagakusho(beasiswa resmi Departemen Pendidikan Jepang), beasiswa AYF (Asian Youth Fellowship), beasiswa Panasonic, beasiswa Dikti Indonesia (Pendidikan Tinggi Indonesia), beasiswaADB-JSP (Asian development Bank-Japan Scholarship program), Joint Japan/World Bank Graduate Scholarship Program, Hitachi sholarship, beasiswa pemerintah propinsi jepang, beasiswa laboratorium di universitas di jepang, dll.Pencarian beasiswa bisa dilakukan di internet dengan memasukkan keywordsbeasiswa di atas ke google search. Khusus untuk beasiswa monbukagakushoada 2 metode yaitu melalui kedutaan dan melalui universitas di universitas jepang. Untuk lebihdetailnya silahkan dirujuk di postingan sebelumnya tentang beasiswa. Beasiswa pemerintahpropinsi jepang dan beasiswa laboratorium bisa didapatkan melalui rekomendasi dari professoryang akan kita jadikan pembimbing. Oleh karena itu, silahkan untuk secara intens mengontak professordengan meyakinkan sehingga professorbenar-benar tertarik dengan kita.

9. Kerja part time (arubaito)

Alternatif untuk bisa studi di jepang adalah dengan kerja part time. Kerja part time bisamenghasilkan Rp 5-8 juta setiap bulan. Namun kerja part timeini cukup berat karena biasanya untuk mahasiswa S2 dan mahasiswa S3 harus benar-benarfokus di laboratorium dari pagi sampai malam. Tentu hal ini bisa didiskusikan dengan professornantinya. Untuk bisa datang ke Jepang tanpa beasiswa, calon mahasiswa harus mempunyaitabungan minimal Rp 50 juta untuk perjalanan, registrasi dan biaya hidup sementara. Karenatanpa tabungan, kita akan mengalami kesulitan dalam pembuatan visa studi ke jepang. Kecualijika

5 / 6

Page 6: Tips Studi Ke Jepang Tanpa Biaya

Tips Studi ke Jepang Tanpa Biaya

professornya sudah menjamin finansial bulanan kita untuk bisa studi di labnya, maka terkadang kitahanya menyediakan uang untuk perjalanan dan registrasi.

10. Berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh

Ikhtiar maksimal kita sebaiknya dibarengi dengan doa yang sungguh-sungguh kepada Allah.Karena semua keputusan ada di Allah. Kewajiban kita adalah berikhtiar, berdoa, dan tawakal. “Dan apabila hamba-hambaku menanyakan kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat.Aku memperkenankan permohonan( Doa ) seseorang bila ia memohon kepada-Ku. Karena itu hendaklah ia mentaati segalaperintahku dan beriman kepada-Ku semoga ia selalu dalam kebenaran”.(Al-baqarah: 186)

Semoga tips ini bermanfaat untuk rekans, former students, undergraduate students, danteman-teman yang membutuhkan. Terkadang saat ini kita membaca informasi dengan waktuyang bersamaan dengan teman-teman. Namun, kita kalah startdikarenakan tidak bisa merespon informasi dengan cepat. Semangat saja tidak cukup, karenaharus dibarengi dengan actionyang cerdas dan cepat.

ditulis oleh : Ali Khumaeni

6 / 6