50
ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI KECAMATAN BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Skripsi) Oleh AYU APRILIA MANSI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI

USAHATANI UBI KAYU DI KECAMATAN BANDAR MATARAM

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

(Skripsi)

Oleh

AYU APRILIA MANSI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

ABSTRACT

PROFIT AND PRODUCTION COST ANALYSIS OF CASSAVA

FARMING AT BANDAR MATARAM DISTRICT CENTER OF

LAMPUNG

By

Ayu Aprilia Mansi

The objectives of this study are to know the net revenue and to know the standard

cost of cassava. This study was conducted on 40 farmes of cassava in Mataram

Udik and Mataram Jaya Villages, Bandar Mataram District, Lampung Tengah

County. The data were processed by using the financial farm analysis. The

average of cassava production is 24,94 ton/ha with the average of net revenue

above its cash cost was Rp12.854.874 and the net revenue above its total cost was

Rp5.716.769. The standard cost of its production is Rp547/kg cassava with its

confidence interval 95% between Rp420/kg and Rp863/kg cassava.

Kata kunci: profit, production cost,confidence interval, cassava

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI

USAHATANI UBI KAYU DI KECAMATAN BANDAR MATARAM

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

Ayu Aprilia Mansi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani ubi kayu dan

mengetahui biaya pokok produksi usahataninya . Penelitian ini dilakukan pada 40

responden petani ubi kayu yang dipilih secara acak di dua desa, yaitu Desa

Mataram Udik dan Desa Mataram Jaya di Kecamatan Bandar Mataram,

Kabupaten Lampung Tengah. Data diolah dengan analisis keuangan usahatani.

Rata-rata produksi usahatani ubi kayu sebesar 24,94 ton/ha dengan pendapatan

rata-rata per hektar di atas biaya tunai sebesar Rp12.854.874 dan di atas biaya

total sebesar Rp5.716.769. Biaya pokok produksinya adalah sebesar Rp547/kg ubi

kayu, dengan selang kepercayaan 95% antara Rp420/kg dan Rp863/kg ubi kayu.

Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi kayu

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI

USAHATANI UBI KAYU DI KECAMATAN BANDAR MATARAM

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

AYU APRILIA MANSI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi
Page 6: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi
Page 7: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 04 April

1995 dari pasangan Bapak Mansi dan Ibu Mahmuda. Penulis

adalah anak keempat dari empat bersaudara. Penulis

menyelesaikan studi tingkat Taman Kanak-kanak (TK) di TK

Dewi Sartika Bandar Lampung pada tahun 2001,

tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD 2 Rawa Laut (Teladan) pada tahun 2007,

tingkat pertama (SLTP) di SMP Negeri 25 Bandar Lampung pada tahun 2010, dan

tingkat atas (SMA) di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2013.

Penulis diterima di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung

pada tahun 2013 melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung, penulis aktif sebagai

anggota Bidang Pengkaderan dan Pengabdian Masyarakat di Himpunan

Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian tahun 2013-2018, dan diamanahkan sebagai

Sekretaris Komisi Bidang Advokasi dan Perundang-Undangan UKM-F Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung tahun 2015-

2016. Selama masa perkuliahan, penulis juga diamanahkan menjadi Asisten

Dosen pada mata kuliah Manajemen Pemasaran di semester genap tahun ajaran

2016/2017 dan Komunikasi Bisnis di semester genap tahun ajaran 2016/2017 .

Pada Januari-Maret 2016, penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

di Desa Way Nukak, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat dan

selanjutnya pada Juli-Agustus 2016, penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di

PT Central Proteina Prima Tbk. (Representative Office di Provinsi Lampung)

pada bagian Divisi Pemasaran.

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

SANWACANA

Alhamdulillahi Rabbil ’Alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan dan Biaya Pokok

Produksi Usahatani Ubi Kayu di Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten

Lampung Tengah.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Teguh Endaryanto, S.P. M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Ir. Agus Hudoyo, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Pertama

dalam penyusunan skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan

kepada penulis.

4. Bapak Ir. Achdiansyah Soelaiman, M.P., selaku Dosen Pembimbing Kedua

dalam penyusunan skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan

kepada penulis.

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

5. Bapak Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran, arahan dan bimbingan dalam penyempurnaan skripsi

kepada penulis.

6. Ibu Dr. Sherly Silviyanti S, S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

7. Kedua orangtua ku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan

baik moril dan materil yang tak henti-hentinya serta do’a ikhlas tak terputus

untuk kesuksesan penulis.

8. Keluarga besar tercinta, Kiyay, Kakak, Adin, Mbak Lia, Mbak Rani, Keyza,

dan Syauqi yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam

penyusunan skripsi.

9. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis atas semua ilmu dan bimbingan yang telah

diberikan selama penulis menempuh ilmu di Universitas Lampung.

10. Seluruh karyawan di Agribisnis, Mbak Iin, Mas Buchori, Mbak Ayi, Mbak

Tunjung dan Mas Boim atas segala bantuan yang telah diberikan kepada

penulis.

11. Bapak Supono, Bapak Trianto, Bapak Suryadi, Mbak Neni, selaku ketua

gapoktan, kepala upt pertanian dan ppl desa penelitian penulis, atas segala

informasi, bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

12. Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah dan Provinsi Lampung

atas segala informasi, bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

13. Citra Rianzani dan Azil Agustino, yang selalu memberikan semangat dan

bantuan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan skripsi.

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

14. Riandari Irsa, Fadia Diah, Diqa Aulia, Irfan Pratama Putra, yang selalu

memberikan semangat dan bantuan dalam proses penyusunan skripsi.

15. Resti Purwa Ningsih, Indah Purnama, Rayssa, dan boim, teman seperjuangan

dalam proses penyusunan skripsi.

16. Auranggie, Annisa, Rana, Sarah, Renatha, Tetania, Lidya, Diwang, Robi,

Satya yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

17. Angkatan 2013 jurusan agribisnis yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

18. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Pertanian Universitas

Lampung, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi penulis.

19. AGB 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 yang senantiasa selalu memberikan

dukungan dan motivasi kepada penulis.

20. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu, yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi

semoga tugas akhir yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

banyak pihak di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT membalas budi baik

berbagai pihak atas segala yang telah diberikan kepada penulis.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis,

Ayu Aprilia Mansi

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ............................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ................. 10

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10

1. Ubi Kayu ....................................................................................... 10

2. Teori Usahatani ............................................................................. 15

3. Biaya Pokok Produksi ................................................................... 16

4. Teori Biaya ................................................................................... 18

5. Peneliti Terdahulu ......................................................................... 19

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 22

III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 25

A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional ............................................... 25

B. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian ............................ 28

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ........................................... 30

D. Metode Analisis Data ............................................................................ 30

1. Analisis Pendapatan Usahatani ........................................................ 30

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 32

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 32

B. Keadaan Umum Petani Ubi Kayu ......................................................... 35

C. Keragaan Usahatani ............................................................................... 41

a) Pola Tanam ...................................................................................... 41

b) Budidaya Ubi Kayu di Daerah Penelitian ........................................ 41

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

D. Penggunaan Sarana Produksi ................................................................ 43

a) Pengunaan Bibit ............................................................................... 43

b) Penggunaan Pupuk ........................................................................... 44

c) Pengunaan Herbisida ........................................................................ 45

d) Pengunaan Tenaga Kerja .................................................................. 46

e) Pengunaan Peralatan ........................................................................ 47

E. Analisis Pendapatan .............................................................................. 48

F. Analisis Biaya Pokok Produksi .............................................................. 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 57

A. Kesimpulan ........................................................................................... 57

B. Saran ..................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Luas panen, produksi dan produktivitas komoditas ubi kayu menurut

kabupaten di Provinsi Lampung Tahun 2015 .............................................. 3

2. Perkembangan harga ubi kayu di tingkat petani pada tahun 2015 dan 2016 di

Kabupaten Lampung Tengah ........................................................................ 5

3. Luas panen, produksi, dan produktivitas ubi kayu per kecamatan di

Kabupaten Lampung Tengah tahun 2015 .................................................... 6

4. Komposisi jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2015 .................................................................................................. 33

5. Distribusi penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2015 .................................................................................................. 33

6. Distribusi penggunaan lahan di Kecamatan Bandar Mataram

Tahun 2015 .................................................................................................. 35

7. Sebaran petani sampel ubi kayu berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan

Bandar Mataram ........................................................................................... 36

8. Sebaran petani sampel ubi kayu berdasarkan jumlah tanggungan keluarga di

Kecamatan Bandar Mataram ........................................................................ 37

9. Sebaran petani sampel ubi kayu berdasarkan pengalaman berusahatani di

Kecamatan Bandar Mataram ....................................................................... 38

10. Sebaran petani sampel ubi kayu berdasarkan Suku ................................... 38

11. Sebaran petani sampel ubi kayu berdasarkan pekerjaan sampingan............ 39

12. Sebaran petani sampel ubi kayu berdasarkan luas lahan ............................. 40

13. Rata-rata penggunaan bibit per usahatani dan per hektar oleh petani sampel

ubi kayu di Kecamatan Bandar Mataram ..................................................... 43

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

14. Rata-rata penggunaan pupuk A, pupuk B, dan pupuk C usahatani per ha di

Kecamatan Bandar Mataram ........................................................................ 45

15. Jenis-jenis pestisida yang banyak digunakan petani dalam usahatani ubi kayu

di Kecamatan Bandar Mataram.................................................................... 46

16. Penggunaan tenaga kerja manusia rata-rata per ha dalam satu musim tanam

untuk usahatani ubi kayu di Kecamatan Bandar Mataram dalam satuan Hari

Orang Kerja (HOK) .................................................................................... 47

17. Rata-rata nilai penyusutan peralaatan untuk usahatani ubi kayu di Kecamatan

Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah

pada tiap musim per tahun ........................................................................... 47

18. Perhitungan biaya usahatani ubi kayu .......................................................... 48

19. Perhitungan rata-rata penerimaan,pendapatan dan biaya pokok produksi ubi

kayu per kg .................................................................................................. 49

20. Analisis Usahatani Ubi Kayu Penggunaan Pupuk A (tanpa Kcl) di Kecamatan

Bandar Mataram .......................................................................................... 50

21. Analisis Usahatani Ubi Kayu Penggunaan Pupuk B (tanpa NPK) di

Kecamatan Bandar Mataram ........................................................................ 51

22. Analisis Usahatani Ubi Kayu Penggunaan Pupuk C (lengkap) di Kecamatan

Bandar Mataram .......................................................................................... 52

23. Analisis rata-rata Biaya pokok produksi Ubi Kayu dengan 3 komposisi

penggunaan pupuk di Kecamatan Bandar Mataram .................................... 55

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kurva Biaya Total ........................................................................................ 18

2. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 24

3. Pola tanam ubi kayu di Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung

Tengah .......................................................................................................... 41

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang ingin memajukan

pembangunan industri sebagai salah satu usaha untuk memajukan

pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat membantu terciptanya struktur

ekonomi yang kokoh serta seimbang sehingga terciptanya industri maju yang

didukung dengan pertanian yang maju, tangguh, dan efisien. Untuk

meningkatkan pertanian sehingga maju, tangguh, serta efisien diperlukannya

pembangunan yang berorientasi pada agribisnis dan agroindustri.

Agroindustri merupakan industri berbasis sumber daya, agroindustri

berpotensi dapat meningkatkan cadangan devisa serta penyediaan lapangan

kerja. Hal ini dinilai strategis mengingat Indonesia merupakan satu dari

sedikit negara di daerah tropis yang memiliki keragaman hayati cukup besar.

Pembangunan pertanian di Indonesia di arahkan ke struktur produksi

komoditas yang lebih beragam lewat program diversifikasi pangan, setelah

berhasil dalam berswasembada beras dan mempertahankannya. Program

diversifikasi ini dimaksudkan pula untuk meningkatkan pendapatan petani

dan menambah kesempatan kerja di pedesaan (Sastraatmadja, 2005). Salah

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

2

satu komoditas yang sangat penting dan sejalan dengan kerangka

diversifikasi di atas adalah palawija.

Palawija merupakan tanaman yang mempunyai banyak kegunaan, yaitu

sebagai sumber makanan pokok bagi manusia dan ternak, sebagai bahan baku

industri, dan sisa hijau daunnya dapat digunakan untuk menyuburkan tanah

(Najiyati, 2000). Salah satu tanaman palawija yang banyak diusahakan

adalah ubi kayu (Manihot esculenta). Hal ini disebabkan oleh jenis tanah di

Indonesia adalah Ultisol, Alfisol, dan Inceptisol yang sangat cocok untuk

ditanami ubi kayu. Selain itu ubi kayu mudah untuk dibudidayakan dan juga

dapat diolah menjadi bahan yang tahan disimpan lama.

Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan bahan pangan potensial masa

depan dalam pengembangan agribisnis dan agroindustri. Ubi kayu berperan

cukup besar dalam mencukupi bahan pangan nasional dan digunakan sebagai

bahan baku industri tepung tapioka, pakan ternak, tekstil, farmasi, dan

sebagainya. Produk utama singkong yaitu berupa tepung tapioka, tepung

gaplek, dan ampas tapioka yang digunakan dalam industri roti, kue, dan

kerupuk. Ubi kayu juga dapat berperan sebagai pengganti beras guna

keperluan konsumsi masyarakat karena ubi kayu mengandung karbohidrat

dan kalori yang hampir sama dengan beras.

Ubi kayu (Manihot esculenta) cukup potensial untuk dikembangkan karena

ubi kayu merupakan tanaman yang sudah sangat dikenal oleh petani dan

dapat ditanam dengan mudah. Ubi kayu juga merupakan tanaman yang

sangat fleksibel dalam usaha tani dan umur panen. Lahan untuk tanaman ubi

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

3

kayu tidak harus khusus, dan tidak memerlukan penggarapan intensif.

Produksi ubi kayu di Indonesia sebagian besar di hasilkan oleh Provinsi

Lampung yaitu sebesar 7.387.084 ton dan urutan kedua yaitu Provinsi Jawa

Tengah sebesar 3.571.594 ton dari total keseluruhan ubi kayu yang dihasilkan

di Indonesia sebesar 21.801.415 ton (Badan Pusat Statistik Provinsi

Lampung, 2015).

Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi ubi kayu di

Indonesia yang menempati urutan pertama. Hal ini didukung oleh kondisi

iklim dan lahan yang cukup strategis dan memiliki potensi besar untuk

penanaman ubi kayu. Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan ubi kayu

sebagai salah satu komoditas pangan penting dalam upaya pencapaian

swasembada dan diversifikasi pangan. Perkembangan luas panen, produksi,

dan produktivitas ubi kayu di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Luas panen, produksi dan produktivitas komoditas ubi kayu

menurut kabupaten di Provinsi Lampung Tahun 2015

Kabupaten/Kota Luas Panen Produksi Produktivitas

(Ha) (Ton) (Ton/Ha)

Lampung Barat 246 5.529 22,47

Tanggamus 439 10.311 23,48

Lampung Selatan 10.398 248.978 23,94

Lampung Timur 48.092 1.224.711 25,46

Lampung Tengah 97.346 2.523.230 25,92

Lampung Utara 54.170 1.526.969 18,18

Way Kanan 14.488 399.810 27,59

Tulang Bawang 17.915 472.577 26,37

Pesawaran 4.431 107.636 24,29

Pringsewu 836 19.823 23,71

Mesuji

3.351 97.682 29,15

Tuba Barat 27.293 741.497 27,16

Bandar Lampung 104 2.937 25,35

Metro

105 2.958 28,16

Pesisir Barat 123 2.755 22,40

Jumlah 279.337 7.387.084 26,44

Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Lampung, 2016

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

4

Tabel 1 menunjukkan bahwa luas panen, produksi dan produktivitas dari ubi

kayu di Provinsi Lampung yaitu 279.337 ha dengan total produksi 7.387.084

ton dan produktivitas 26,44 ton/ha. Kabupaten Lampung Tengah memiliki

luas panen dan produksi terbesar dibandingkan dengan kabupaten lainnya

dengan produktivitas sebesar 25,92 ton/ha.

Kabupaten Lampung Tengah merupakan daerah produksi ubi kayu terbesar

di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah memiliki lahan yang

cocok dan sangat potensial untuk ditanami ubi kayu, selain itu didukung

juga dengan adanya permintaan pabrik tepung tapioka sebanyak 30 pabrik di

kabupaten tersebut, sehingga mendorong pemerintah daerah untuk membuat

program pertanian dengan pola agribisnis dengan tujuan meningkatkan

produksi ubi kayu, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan

petani ubi kayu.

Pada tahun 2016 harga ubi kayu di Lampung memburuk yaitu mencapai Rp

518/kg di tingkat petani pada bulan Oktober lalu. Namun harga ubi kayu

berangsur membaik pada bulan selanjutnya yaitu pada bulan November

sebesar Rp 600/kg di tingkat petani. Perkembangan harga ubi kayu pada

tahun 2016 di tingkat petani dan pabrik di Kabupaten Lampung Tengah dapat

dilihat pada Tabel 2.

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

5

Tabel 2. Perkembangan harga ubi kayu di tingkat petani pada tahun 2015 dan

2016 di Kabupaten Lampung Tengah

Bulan Harga (Rp/Kg)

Tahun 2015 Tahun 2016

Januari 1.075 952

Februari 1.076 1.100

Maret 1.075 1.080

April 1.095 1.160

Mei 1.100 1.160

Juni 1.100 1.096

Juli 1.100 944

Agustus 1.300 862

September 1.300 650

Oktober 790 518

November

Desember 790

890

600

614

Sumber : Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Lampung

Tengah, 2016

Kecamatan Bandar Mataram merupakan salah satu kawasan usahatani ubi

kayu di Kabupaten Lampung Tengah, hal ini dapat terlihat pada Tabel 3

yang menunjukkan bahwa pada luas panen ubi kayu seluas 12.502 ha,

dengan produksi yang dihasilkan sebesar 300.588 ton, dan produktivitasnya

sebesar 24.04 ton/ha. Luas panen, produksi dan produktivitas ubi kayu per

kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada

Tabel 3.

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

6

Tabel 3. Luas panen, produksi, dan produktivitas ubi kayu per kecamatan di

Kabupaten Lampung Tengah tahun 2015

Kecamatan Luas Panen Produksi Produktivitas

(Ha) (Ton) (Ton/Ha)

Padang Ratu 4.492 75.171 16.73 Selagai Lingga 557 10.196 18.31 Pubian 511 8.615 16.86 Anak Tuha 3.154 59.459 18.85 Anak Ratu Aji 2.345 46.289 19.74 Kalirejo 255 4.688 18.42 Sendang Agung 145 3.375 23.31 Bangun Rejo 1.146 21.593 18.84 Gunung Sugih 1.779 35.829 20.14 Bekri 1.853 43.238 23.34 Bumi Ratu Nuban 704 15.368 21.84 Trimurjo 54 1.271 23.58 Punggur 235 4.138 17.64 Kota Gajah - - -

Seputih Raman 935 22.081 23.61 Terbanggi Besar 5.556 130.097 23.42

Seputih Agung 4.914 107.897 21.96 Way Pengubuan 5.665 140.269 24.76

Terusan Nunyai 11.693 268.822 22.99 Seputih Mataram 4.903 113.953 23.24

Bandar Mataram 12.502 300.588 24.04 Seputih Banyak 3.439 86.823 25.25

Way Seputih 3.075 82.517 26.83 Rumbia 7.686 194.904 25.36

Bumi Nabung 3.199 87.098 27.22 Putra Rumbia 6.069 164.401 27.09

Seputih Surabaya 4.675 117.563 25.15

Bandar Surabaya 3.751 97.589 26.01

Jumlah 97.346 2.523.230 604.53

Sumber : Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Lampung Tengah, 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Bandar Mataram

merupakan kecamatan yang memiliki luas lahan dan produksi yang tertinggi

yaitu sebesar 12.502 ha dan 300.588 ton. Namun produktivitasnya belum

cukup efisien dibandingkan dengan kecamatan lainnya dikarenakan

perbedaan luas lahan dan produksi ubi kayu.

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

7

B. Rumusan Masalah

Produktivitas yang rendah merupakan indikator usahatani ubi kayu di

Kecamatan Bandar Mataram tidak efisien, meskipun produktivitas ubi kayu

di Lampung Tengah merupakan yang tertinggi dari total produktivitas ubi

kayu secara keseluruhan di Indonesia. Hal ini terjadi karena belum

efisiennya pengalokasian faktor-faktor produksi. Faktor lain yang

berpengaruh pula yaitu rendahnya modal yang dimiliki petani, harga input

yang tinggi, harga output yang relatif rendah, dan sebagian besar petani

mempunyai lahan yang relatif sempit.

Harga ubi kayu menurun secara drastis ketika panen raya terjadi, hal ini sangat

merugikan petani ubi kayu. Harga input yang tinggi dengan harga output yang

relatif rendah menjadi permasalahan untuk petani ubi kayu, hal ini membuat

petani harus menghitung ulang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi ubi

kayu setiap kilogram yang dihasilkan. Biaya pokok produksi merupakan

aktiva atau jasa yang dikorbankan atau diserahkan dalam proses produksi

(Supriyono, 2002). Penetapan biaya pokok produksi dilakukan dengan cara

menekan biaya produksi serendah mungkin dan tetap menjaga kualitas

produk yang dihasilkan, sehingga biaya pokok produk satuan yang

dihasilkan lebih rendah dari sebelumnya.

Menurut Mulyadi (1991), di dalam akuntansi biaya konvensional komponen

– komponen harga pokok produk terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun

variabel. Biaya pokok produksi sangat berpengaruh dalam perhitungan laba

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

8

rugi perusahaan. Apabila perusahaan kurang teliti atau salah dalam

penentuan biaya pokok produksi, maka akan mengakibatkan kesalahan

dalam penentuan laba rugi yang diperoleh perusahaan. Kemudian dijelaskan

juga bahwa dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya

pokok produksi, terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable

costing. Sebagian besar petani ubi kayu di Lampung Tengah belum

melakukan perhitungan atas biaya produksi dalam membuat laporan biaya

pokok produksinya sehingga belum dapat menentukan biaya pokok produksi

yang tepat dan benar sesuai dengan pengumpulan biaya produksinya.

Kebijakan pemerintah dalam pengembangan komoditas ubi kayu juga

dilakukan agar terjadi peningkatan pendapatan terhadap petani ubi kayu.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian dirumuskan

sebagai berikut :

1. Berapakah pendapatan usahatani ubi kayu di Kecamatan Bandar

Mataram Kabupaten Lampung Tengah?

2. Berapakah biaya pokok dan selang kepercayaan usahatani ubi kayu

di Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pendapatan usahatani ubi kayu di Kecamatan Bandar

Mataram Kabupaten Lampung Tengah.

2. Mengetahui biaya pokok dan selang kepercayaan usahatani ubi

kayu di Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

9

D. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Petani ubi kayu, sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

pengelolaan produksi ubi kayu.

2. Informasi kepada dinas atau instansi terkait dalam pengambilan keputusan

yang berhubungan dengan pengembangan usahatani ubi kayu.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Ubi Kayu

Ubi kayu (Manihot esculenta) atau Cassava sudah lama dikenal dan

ditanam oleh penduduk dunia. Ubi kayu termasuk dalam famili

Euphorbiaceae. Selain sebagai bahan makanan manusia, ubi kayu juga

digunakan untuk bahan pakan ternak dan bahan industri yang dapat

menghasilkan tepung tapioka, pembuat alkohol, etanol, gasohol, dan juga

tepung gaplek. Ubi kayu memiliki bentuk struktur batang berkayu,

beruas-ruas dan panjang, yang ketinggiannya dapat mencapai tiga meter

lebih. Daun ubi kayu mempunyai susunan berurat menjari dengan

canggap 5-9 helai. Daun ubi kayu biasanya mengandung racun asam

sianida atau asam biru, terutama pada daun yang masih muda (Rukmana

,1997).

Selanjutnya Rukmana (1997) menyatakan bahwa tanaman ubi kayu

dapat beradaptasi luas di daerah beriklim panas (tropis). Di Indonesia,

ubi kayu tumbuh dan berproduksi di dataran rendah sampai dataran

tinggi, yakni antara 10 m - 1500 m dpl. Daerah yang paling ideal untuk

mendapatkan produksi yang optimal adalah daerah dataran rendah yang

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

11

berketinggian antara 10 m - 700 m dpl. Kondisi iklim yang ideal adalah

daerah yang bersuhu minimum 10oC, kelembaban udara (rH) 60% - 65%

dengan curah hujan 700 mm - 1500mm/tahun, tempatnya terbuka dan

mendapat penyinaran matahari 10jam/hari. Daerah yang beriklim kering

atau bercurah hujan rendah berpengaruh kurang baik terhadap produksi

ubi kayu. Di samping itu, tanaman ubi kayu di daerah beriklim kering

mudah diserang hama tungau merah.

Waktu panen ubi kayu yang paling tepat adalah saat karbohidrat per

satuan luas tanah (hektar) mencapai kadar maksimal. Ciri-ciri ubi

kayu yang siap panen dan kadar karbohidrat (pati) maksimal adalah :

a) Pertumbuhan daun berkurang.

b) Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok.

c) Umur tanaman telah mencapai 6-8 bulan (varietas genjah) atau 9-

12 bulan (varietas dalam).

Menurut Danarti dan Najiyati (1999) Tanaman ubi kayu mengandung

racun biru (HCN) namun bagian dan varietas yang berbeda mempunyai

kadar HCN yang berbeda. Dari kandungan racun pada umbinya, ubi kayu

dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Ubi kayu dengan kadar racun rendah, dicirikan oleh kandungan racun

kurang dari 50 mg/kg umbi, aman untuk di konsumsi, dan rasa ubi

kayu manis.

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

12

2. Ubi kayu dengan kadar racun sedang, dicirikan oleh kandungan racun

50 – 100 mg/kg umbi, aman untuk di konsumsi bila di beri perlakuan

khusus, dan rasa ubi kayu agak pahit.

3. Ubi kayu dengan kadar racun tinggi dicirikan oleh kandungan racun

lebih dari 100 mg per kg umbi, tidak aman untuk di konsumsi, harus

dibuat gaplek atau tepung dahulu, dan rasa ubi kayu sangat pahit.

Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penanaman ubi kayu

(Rukmana, 1997), yaitu:

a) Penyiapan bibit

Bibit tanaman berupa stek batang berukuran 20—25 cm. Stek yang

terbaik berasal dari pangkal batang dan bagian tengah batang tanaman

yang telah berumur lebih dari 8 bulan. Ujung stek bagian bawah

dipotong miring 450. Pemotongan ini dimaksudkan untuk

memperluas daerah perakaran dan sebagai tanda bagian yang ditanam.

Jika batang ditanam terbalik, hasil umbi akan sangat rendah.

Kebutuhan bibit per ha sekitar 8.333-40.000 stek.

b) Pengolahan tanah

Pengolahan tanah sangat penting dilakukan karena tanaman ubi

kayu membutuhkan struktur tanah yang remah, gembur, banyak

mengandung bahan organik, aerasi dan drainase baik. Selain itu

pengolahan tanah juga dapat menekan pertumbuhan gulma, agar ubi

kayu tidak bersaing dengan berbagai gulma dalam mengambil hara

tanah, pupuk dan air. Hal ini penting dilakukan agar kesuburan

tanah tetap terjaga.

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

13

c) Penanaman

Waktu yang tepat dalam penanaman ubi kayu dilakukan pada awal

musim hujan. Penanaman stek ubi kayu dilakukan secara tegak

lurus (vertical), ditanam sedalam 5-10 cm. Penanaman secara tegak

lurus dapat memberikan keseragaman perakaran yang baik dan

merata, sehingga dapat menghasilkan produksi yang optimal.

d) Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman ubi kayu terdiri dari penyulaman, pengairan,

penyiangan dan pemupukan. Penyulaman dilakukan pada bibit

yang mati atau abnormal saat tanaman berumur 1-4 minggu setelah

tanam. Pengairan dilakukan karena tanaman ubi kayu membutuhkan

kelembaban agar pertumbuhan dan produksi dapat optimal.

Penyiangan sangat penting dilakukan agar pertumbuhan ubi kayu dapat

berjalan dengan baik karena tanaman tidak berkompetisi dengan gulma

untuk menyerap unsur hara yang ada pada tanah. Pemupukan juga

penting dilakukan untuk menjaga ketersediaan unsur hara pada tanah.

Pupuk yang biasanya dipakai untuk pemupukan yaitu jenis urea, TSP

dan KCl.

e) Pemanenan

Kriteria utama umur panen ubi kayu adalah pada saat tanaman

berumur 7-9 bulan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan daun mulai

berkurang, warna daun mulai agak menguning, dan banyak daun

yang rontok. Sifat khusus ubi kayu ialah bobot ubi kayu meningkat

dengan bertambahnya umur tanaman, sedangkan kadar pati

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

14

cenderung stabil pada umur 7-9 bulan. Hal ini menujukkan bahwa

umur panen ubi kayu fleksibel. Tanaman dapat dipanen pada umur 7

bulan atau ditunda hingga 12 bulan. Namun penundaan umur panen

hanya dapat dilakukan di daerah beriklim basah dan tidak sesuai di

daerah beriklim kering. Berikut adalah teknik panen yang benar :

a) Buanglah batang-batang ubi kayu terlebih dahulu

b) Tinggalkan pangkal batang ± 10 cm untuk memudahkan

pencabutan

c) Cabutlah tanaman dengan tangan menggunakan tenaga dari

seluruh tubuh, sehingga umbinya dapat diangkat keluar dari

tanah

d) Pada tanah berat, pakailah alat pengungkit berupa sepotong

bambu atau kayu dengan ujung pengungkit yang diletakkan

diatas bahu.

Menurut Prihandana dkk (2008), penyebab rendahnya produktivitas ubi

kayu adalah sebagai berikut:

1. Para petani belum menggunakan varietas unggul baru.

2. Kualitas bibit tidak optimal karena disimpan selama 2-3 bulan.

3. Dosis rekomendasi pupuk belum diterapkan.

4. Panen tidak tepat waktu karena petani menanam serempak pada awal

musim hujan.

5. Promosi dan diseminasi yang kurang optimal.

6. Minat petani yang rendah karena fluktuasi harga

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

15

2. Teori Usahatani

Usahatani merupakan usaha di bidang tanaman, walaupun usahanya kecil dan

apapun bentuknya usahatani tetap mencari keuntungan yang sebesar-

besarnya, karena itu teori dan konsep-konsep ekonomi diterapkan pada

usahatani. Ilmu ekonomi digunakan untuk mempelajari bagaimana

mengelola faktor-faktor produksi (lahan, tenaga kerja dan modal) yang

ketersediaannya terbatas agar dapat memberikan keuntungan yang sebesar-

besarnya. Usahatani yang memberikan keuntungan atau pendapatan yang

tinggi adalah usahatani yang produktif (efisien) dan usahatani dikatakan

efisien apabila produktivitasnya tinggi. Soekartawi (1995) menyatakan

bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan

memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif

bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-

baiknya dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut

menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input).

Selanjutnya Soekartawi (1995) menyatakan bahwa pendapatan atau

keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya produksi.

Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dengan

harganya (harga produk tersebut), sedangkan biaya produksi merupakan hasil

perkalian antara jumlah faktor produksi dengan harganya (harga faktor

produksi tersebut).

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

16

Usahatani dapat diketahui menguntungkan atau tidak secara ekonomi melalui

analisis Return Cost Ratio (R/C rasio). R/C merupakan perbandingan

(nisbah) antara penerimaan dan biaya. Kriteria dari R/C rasio adalah sebagai

berikut:

1) Apabila R/C ratio > 1, maka usahatani layak dikembangkan.

2) Apabila R/C ratio < 1, maka usahatani tidak layak dikembangkan.

3) Apabila R/C ratio = 1, maka usahatani impas.

Usahatani dikatakan menguntungkan jika penerimaan yang diperoleh lebih

besar dibandingkan dengan biaya produksi, dimana perbandingan antara

penerimaan dan biaya produksi selalu lebih besar dari satu (Mubyarto, 1989).

3. Biaya pokok produksi

Biaya pokok produksi merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi atau menghasilkan suatu produk dalam satu periode.

Komponen biaya produksi karet meliputi biaya tenaga kerja, peralatan serta

sarana dan prasarana produksi seperti bibit, pupuk, herbisida, alat sadap

karet dan lain-lain. Biaya overhead meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan

oleh petani dalam proses produksi dalam satu periode tertentu meliputi

biaya listrik, telepon, pajak lahan pertanian. Metode penentuan biaya

pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam

biaya pokok produksi, dengan dua pendekatan, yaitu secara full costing

dan variable costing (Mulyadi, 1991).

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

17

a. Variable Costing

Variable costing adalah metode penentuan biaya pokok produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke

dalam biaya pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik variable. Dalam metode

variable costing, biaya overhead pabrik tetap diberlakukan sebagai

period cost dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, karena biaya

overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode

terjadinya. Dengan demikian, biaya overhead tetap di dalam metode

variable costing tidak melekat pada persediaan produk yang belum laku

dijual, tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya

(Mulyadi, 1991).

b. Full Costing

Full costing adalah metode penentuan biaya pokok produksi yang

memperhitungkan seluruh unsur biaya pokok produksi, yang terdiri

dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead

pabrik tetap maupun variable. Pada metode full costing seluruh

biaya tersebut dibebankan kepada produk yang diproduksi atas

dasar yang sesungguhnya. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik

tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk dalam

proses dan persediaan produk jadi yang belum laku dijual, dan baru

dianggap sebagai biaya apabila produk jadi tersebut sudah dijual

(Mulyadi, 1991).

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

18

4. Teori Biaya

Dalam suatu anggaran kegiatan usahatani unsur biaya adalah komponen

yang termasuk didalamnya. Biaya-biaya dalam proyek pertanian adalah

barang- barang fisik, tenaga kerja, cadangan tidak terduga, pajak, jasa

pinjaman dan biaya-biaya tidak diperhitungkan. Soekartawi (1994)

membagi biaya usahatani berdasarkan sifatnya menjadi 2, yaitu:

a) Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya tidak bergantung pada

besar kecilnya produksi dan dapat digunakan lebih dari satu kali

proses produksi. Sewa atau bunga tanah berupa uang adalah contoh

dari biaya tetap.

b) Biaya variabel yaitu biaya yang besar kecilnya berhubungan dengan

besar kecilnya produksi dan habis dalam satu kali proses produksi,

yang termasuk dalam biaya variabel misalnya pengeluaran membeli

bibit, obat- obatan, biaya persiapan dan biaya pembuatan kandang.

Kurva biaya total dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kurva Biaya Total

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

19

Keterangan:

TC : Total Cost (Total Biaya)

TVC : Total Variabel Cost (Biaya Variabel Total)

TFC : Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)

Gambar 1 menunjukkan sumbu x adalah output dan sumbu y adalah biaya

total. TFC adalah biaya tetap total merupakan keseluruhan biaya yang

dikeluarkan untuk pengadaan faktor produksi yang tidak dapat diubah

jumlahnya. TVC atau biaya variabel total merupakan keseluruhan biaya

yang dikeluarkan untuk pengadaan faktor produksi yang dapat diubah

jumlahnya. TC atau biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya

produksi yang dikeluarkan.

Biaya total variabel dan biaya total kesemuanya (TC = TVC + TFC)

akan meningkat dengan meningkatnya output. Biaya total merupakan

biaya keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya ini

didapat dari penjumlahan biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel

total (TVC), rumusnya menjadi

TC = TVC + TFC

5. Penelitian Terdahulu

Menurut Laisa (2013) dalam penelitiannya tentang analisis biaya pokok

produksi dan strategi pengembangan industri pengolahan ikan teri nasi

kering di Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar

Lampung, Biaya pokok produksi (HPP) yang diperoleh pada industri

pengolahan ikan teri nasi berdasarkan analisis metode variabel costing

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

20

pada musim angin barat adalah Rp43.330,15 pada musim angin normal

adalah Rp34.269,58 dan biaya pokok produksi pada musim angin Timur

adalah Rp31.180,36.

Penelitian Tiasari (2010) tentang analisis nilai tambah, pendapatan dan

biaya pokok produksi pada klaster agroindustri berbasis kedelai (tahu dan

tempe) di kecamatan Metro Barat, hasil penelitian menunjukkan bahwa :

(1) Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan per kilogram kedelai

menjadi tempe adalah Rp 3.976,34 atau sebesar 35,41 persen dari nilai

produk dan Rp 35,46 per kilogram kedelai menjadi tahu atau sebesar 35,46

persen dari nilai produk. (2) Pendapatan yang diterima oleh agroindustri

tempe perbulan adalah sebesar Rp 1.807.478,44 dan Rp 3.774.558,46

untuk agroindustri tahu per bulan. Nilai rasio imbangan penerimaan dan

biaya (R/C) pada agroindustri tempe adalah sebesar 1,24 dan nilai rasio

imbangan penerimaan dan biaya pada agroindustri tahu adalah sebesar 1,22.

(3) Biaya pokok produksi tempe yang dihasilkan oleh agroindustri ini

adalah Rp 4.502,83 dan Rp 8.039,63 untuk biaya pokok produksi tahu.

Penelitian Defri (2011) analisis pendapatan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi usahatani ubi jalar yaitu hasil penelitian

menjelaskan berdasarkan komponen biaya, pengeluaran biaya terbesar

petani responden yaitu Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) dan

Tenaga Kerja Dalam Keluarga (TKDK). Biaya TKLK yang

dikeluarkan petani yaitu sebesar Rp 4.546.750,00 atau sekitar 54,65

persen dari biaya total produksi. Penerimaan tunai petani responden

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

21

sebesar Rp 10.198.907,60. Pendapatan usahatani atas biaya tunai dan

biaya total untuk satu musim panen masing-masing sebesar Rp

4.787.537,60 dan Rp 1.894.078,60. Hasil R/C terhadap biaya tunai

maupun biaya total yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa

usahatani ubi jalar ini masih menguntungkan untuk diusahakan.

Penelitian Budiman (2011) tentang analisis efisiensi pemasaran dan biaya

pokok produksi jagung pada berbagai jenis kadar air di kecamatan Jati

Agung Kabupaten Lampung Selatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa

(1) Pemasaran jagung di daerah penelitian berlangsung secara tidak efisien.

Ratio Profit Margin (RPM) tidak merata, dan nilai elastisitas transmisi harga

kurang dari satu, yaitu sebesar 0,684 dan 0,819 yang menunjukkan bahwa

pasar yang terjadi adalah pasar tidak bersaing sempurna, (2) Terdapat

perbedaan pendapatan antara petani yang menjual jagung berkadar air 15-

27% dan 28-40%, (3) Terdapat selisih biaya pokok produksi (HPP) yang

tidak besar yaitu Rp 24,66/Kg antara petani yang menjual jagung berkadar

air 15-27% dan 28-40%.

Penelitian Luqman (2014) analisis pendapatan dan efisiensi teknis

usahatani ubi kayu Desa Galuga Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor yaitu hasil penelitian menjelaskan berdasarkan analisis keragaan

usahatani dalam hal budidayanya masih perlu dibenahi pada tahap

persiapan lahan, penanaman, dan pemupukan. Pendapatan petani atas

biaya tunai dan total bernilai positif. Rasio R/C atas biaya tunai

sebesar 12.35 dan atas biaya total 1.67. Sehingga dapat dikatakan

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

22

usahatani ubi kayu di Desa Galuga menguntungkan. Kemudian rata-

rata efisiensi teknis petani sebesar 65.5 persen. Oleh karena itu,

usahatani ubi kayu di Desa Galuga dapat dikatakan masih kurang

efisien.

Kajian penelitian terdahulu diperlukan sebagai bahan referensi dan

penuntun dalam penentuan metode dalam menganalisis data penelitian.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu metode

yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis pendapatan

usahatani. Kemudian penulis pula menggunakan selang kepercayaan

untuk melihat batas atas dan bawah dari harga yang ditentukan, dengan

harapan agar dapat membantu pemerintah dalam menentukan

kebijakan harga ubi kayu untuk petani sehingga pendapatan usaha tani

ubi kayu ditingkat petani dapat meningkat dan petani ubi kayu menjadi

sejahtera.

6. Kerangka Pemikiran

Produksi ubi kayu untuk Provinsi Lampung setiap tahunnya mengalami

peningkatan seiring dengan banyaknya permintaan terhadap ubi kayu. Ubi

kayu yang telah diolah pula diperdagangkan di pasar dunia seperti tepung

tapioka dan bioetanol. Dengan adanya ekspor maka ubi kayu dapat

dikatakan berdaya saing dan menguntungkan untuk diusahakan. Ketersedian

produksi ubi kayu ini didukung oleh pengunaan faktor-faktor produksi

seperti luas lahan, tenaga kerja, pupuk, bibit, dan obat-obatan. Petani dalam

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

23

mengelola usahataninya menggunakan berbagai faktor produksi yaitu bibit,

lahan, pupuk dan obat- obatan. Salah satu usaha pemerintah dalam menjaga

ketersediaan ubi kayu adalah dengan menetapkan harga pembelian.

Penetapan harga pembelian pemerintah merupakan kebijakan harga yang

diharapkan mampu menguntungkan dan mensejahterakan petani.

Suatu proses produksi membutuhkan pengorbanan yang biasa disebut

sebagai biaya. Komponen biaya akan mempengaruhi pembentukan

biaya pokok produksi. Biaya pokok produksi pada hakikatnya adalah

biaya yang melekat pada suatu benda yang belum dikonsumsikan atau

digunakan dalam merealisasikan pendapatan dalam satu periode. Biaya

pokok produksi digunakan sebagai penentu harga jual. Hal ini dapat

dilihat pada kerangka pemikiran pada gambar 2 berikut:

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

24

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Estimasi Biaya Pokok Produksi

Usahatani Ubi Kayu di Kecamatan Bandar Mataram

Kabupaten Lampung Tengah

Input:

1. Lahan

2. Bibit

3. Pupuk

4. Herbisida

5. Tenaga Kerja

Proses

Output:

Ubi Kayu

Biaya Produksi

Biaya pokok

produksi

Penerimaan

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

25

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis yang

berhubungan dengan tujuan penelitian.

Usahatani ubi kayu adalah suatu bentuk organisasi produksi yang dilakukan

di daerah lahan kering dengan komoditi ubi kayu.

Petani ubi kayu adalah setiap orang yang melakukan usahatani ubi kayu

dilahan kering dan memperoleh pendapatan dari usahatani ubi kayu

yang dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Penerimaan usahatani ubi kayu adalah jumlah penerimaan yang diperoleh

dari penjualan produk selama satu tahun dikalikan dengan harga diukur

dalam satuan rupiah (Rp).

Keuntungan usahatani ubi kayu adalah penerimaan usahatani ubi kayu

dikurangi dengan biaya produksi total dalam satu musim tanam diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

26

Luas lahan adalah luas lahan yang dimiliki petani untuk melakukan

usahatani, diukur dalam satuan hektar (Ha).

Jumlah stek adalah banyaknya stek yang digunakan petani pada

proses produksi dalam satu musim tanam, diukur dalam satuan

batang.

Jumlah pupuk adalah banyaknya pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl,

pupuk NPK-Phoska dan pupuk kandang, yang digunakan oleh petani pada

proses produksi dalam satu kali musim tanam. Jumlah pupuk diukur dalam

satuan kilogram (kg).

Jumlah pestisida adalah banyaknya pestisida (herbisida) yang digunakan

oleh petani pada proses produksi dalam satu kali musim tanam. Jumlah

pestisida diukur dalam satuan gram bahan aktif.

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang tercurah dalam satu

kali produksi, terdiri dari tenaga kerja pria, wanita, hewan, dan mesin diukur

dalam satuan hari kerja pria (HOK).

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam berusahatani

untuk menghasilkan produk, baik secara tunai atau diperhitungkan,

diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya sarana produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan

usahatani pada satu kali musim tanam yang meliputi biaya pupuk, pestisida,

peralatan dan stek yang diukur dalam satuan rupiah (Rp) per musim tanam.

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

27

Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada volume

produksi. Petani harus membayar berapapun jumlah produksi yang

dihasilkan meliputi, penyusutan alat, nilai sewa lahan, bunga modal atas

pinjaman dan pajak lahan usaha yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada volume

produksi, yang dalam penelitian ini adalah stek, pupuk, pestisida, dan

tenaga kerja yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani secara tunai untuk

membeli faktor produksi usahatani ubi kayu, dihitung dalam satuan

rupiah (Rp).

Biaya total adalah total dari biaya tetap dan biaya variabel diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

Harga ubi kayu adalah nilai tukar dari komoditas yang dihasilkan,

dinyatakan dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

Harga faktor produksi yang digunakan pada proses produksi dalam satu

musim tanam adalah harga faktor produksi ditingkat petani. Harga

faktor produksi untuk stek diukur dalam satuan rupiah per batang

(Rp/batang).

Harga faktor produksi untuk pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, pupuk

NPK-Phoska dan pupuk kandang, diukur dalam satuan rupiah per kilogram

(Rp/kg).

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

28

Harga faktor produksi untuk pestisida (herbisida) diukur dalam satuan liter

per bahan aktif.

Harga faktor produksi tenaga kerja diukur dalam satuan Rp/HOK.

Biaya pokok produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi

suatu barang jadi yang siap untuk dijual (Rp).

B. Lokasi, Responden dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Lampung Tengah. Pemilihan lokasi

dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten

Lampung Tengah merupakan sentra produksi ubi kayu terbesar di Provinsi

Lampung tetapi memiliki tingkat produktivitas yang masih rendah. Kemudian

dipilih satu kecamatan yang mempunyai areal panen ubi kayu terluas dan

produksi tertinggi yaitu Kecamatan Bandar Mataram dengan luas panen dan

produksi sebesar 12.502 Ha dan 300.588 Ha. Desa Mataram Udik dan desa

Mataram Jaya merupakan sentra produksi ubi kayu di kecamatan Bandar

Mataram. Selain itu, pemilihan ke dua desa tersebut sebagai daerah penelitian

pula didasarkan atas pertimbangan bahwa ubi kayu merupakan komoditas

unggulan yang banyak diusahakan serta merupakan daerah yang strategis

untuk pengembangan ubi kayu karena terletak dekat dengan industri

pengolahan ubi kayu (Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten

Lampung Tengah, 2016).

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

29

Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2017.

Populasi petani ubi kayu di Desa Mataram Udik dan Desa Mataram Jaya

masing-masing yaitu 783 petani dan 244 petani, sehingga jumlah populasi

petani ubi kayu di ke dua desa tersebut adalah 1.027 petani. Dari jumlah

populasi ubi kayu di ke dua desa tersebut ditentukan jumlah sampel menurut

Roscoe dalam Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa ukuran sampel yang

layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500, sehingga

ditentukan sampel dalam penelitian ini yaitu sebesar 40 responden.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana, yaitu

pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan

elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel.

Perhitungan pengambilan sampel untuk setiap desa pada penelitian ini

yakni menggunakan rumus berikut (Saryono, 2010):

Keterangan:

na = Jumlah petani yang diambil sari masing-masing desa

n = jumlah sampel petani (keseluruhan)

Na = Jumlah populasi petani di masing-masing desa

N = Jumlah populasi petani keseluruhan (di 2 desa)

Secara rinci perhitungan sampel untuk masing- masing desa yakni sebagai

berikut:

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

30

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui metode survei, yaitu dengan

mewawancarai secara langsung petani ubi kayu dengan menggunakan

daftar pertanyaan yang telah disediakan sebagai alat bantu pengumpulan

data. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan instansi terkait dalam

penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Pendapatan Usahatani

Untuk menjawab tujuan penelitian pertama dan kedua, metode analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Pendapatan Usahatani ubi

kayu. Tujuan akhir suatu usaha adalah mendapatkan laba (sisa usaha).

Pendapatan dalam usahatani ubi kayu diperoleh dari hasil penjualan ubi

kayu. Pendapatan diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan

yang diterima dari hasil usaha dengan biaya produksi yang dikeluarkan

dalam satu musim. Penerimaan merupakan jumlah uang yang diterima dari

hasil penjualan produk yang dihasilkan. Biaya merupakan jumlah uang yang

dikeluarkan selama proses usahtani ubi kayu. Secara matematis untuk

menghitung besarnya pendapatan dari usahatani ubi kayu dapat ditulis

sebagai berikut :

I = TR - TC

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

31

Keterangan:

I : Pendapatan (Rp)

TR : Total Penerimaan (Rp)

TC : Total Biaya (Rp)

Usahatani dikatakan menguntungkan jika penerimaan yang diperoleh lebih

besar dibandingkan dengan biaya produksi, dimana perbandingan antara

penerimaan dan biaya produksi selalu lebih besar dari satu (Mubyarto, 1989).

Biaya pokok produksi merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi atau menghasilkan suatu produk dalam satu periode. Perhitungan

biaya pokok produksi ubi kayu adalah dengan membagi total seluruh biaya

produksi dengan jumlah produksi ubi kayu per satu musim tanam. Biaya pokok

produksi dan penjualan per satuan unit pada dasarnya adalah biaya yang

melekat pada suatu aktiva yang belum dikonsumsikan atau digunakan dalam

merealisasikan pendapatan dalam satu periode musim tanam (Mulyadi, 1991).

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

32

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Rata-rata produksi usahatani ubi kayu sebesar 24,94 ton/ha dengan

pendapatan rata-rata usahatani ubi kayu per hektar di atas biaya tunai

sebesar Rp12.854.874 dan di atas biaya total sebesar Rp5.716.769.

2. Biaya pokok produksi usahatani ubi kayu adalah sebesar Rp547/kg

dengan selang kepercayaan 95% antara Rp420/kg dan Rp863/kg.

B. Saran

1. Posisi tawar petani yang lemah saat panen raya membuat harga yang

diterima petani rendah, oleh karena itu perlu adanya kebijakan harga acuan

penjualan ubi kayu. Berdasarkan hasil penelitian harga ubi kayu antara

Rp420/kg dan Rp863/kg dengan selang kepercayaan 95%, maka petani ubi

kayu dapat menggunakan selang tertinggi yaitu Rp863/kg sebagai harga

acuan penjualan ubi kayu.

2. Diperlukan suatu tindakan yang melibatkan produsen, pedagang , industri

secara terintegrasi dan pemerintah selaku pengambil keputusan dalam

penentuan harga ubi kayu, sehingga semua pelaku kemitraan dapat bekerja

secara sinergis dan saling menguntungkan.

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

58

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2015. Lampung Dalam Angka 2015.

Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung.

Daniarti dan Najiati. 1999. Palawija Budidaya dan Analisis Usahatani. PT

Penebar Swadaya. Jakarta.

Defri, Karmizon. 2011. Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Produksi Usahatani Ubi Jalar. Skripsi. Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Departemen Pertanian dan Ketahanan Pangan Nasional. 2008. Laporan

Tahunan. Jakarta.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Lampung. 2016. Laporan

Tahunan. Bandar Lampung.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Lampung Tengah. 2016. Laporan

Tahunan. Lampung Tengah.

Eka, Miftakhul. 2012. Jurnal pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian vol.21, No.2 Desember 2012:95-105. www.unila.ac.id. Diakses

tanggal 20 Maret 2017.

Hendrawanto. 2009. Analisis Keuntungan dan Daya Saing Kompetitif Usahatani

Jagung Hibrida Pioner dan Bersari Beras di Kawasan Usaha Agribisnis

Terpadu (KUAT) Sanggau Ledo Komplek. Skripsi. Fakultas Pertanian.

Universitas Diponegoro.

Luqman, Addinirwan. 2014. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Teknis

Usahatani Ubi Kayu Desa Galuga Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA POKOK PRODUKSI …digilib.unila.ac.id/55644/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kata kunci: pendapatan, biaya pokok produksi, selang kepercayaan, ubi

59

Mulyadi. 1991. Akuntan Biaya Edisi Kelima. STIE YKPN. Yogyakarta.

Prihandana, Rama dan Roy Hendroko. 2008. Energi Hijau. Penebar Swadaya.

Jakarta

Purwono dan Heni Purnamawati. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan

Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

R. A. Supriyono. 2002. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.

Rukmana, R. 1997. Ubi kayu: Budidaya dan Pascapanen. Kanisius.

Yogyakarta.

Sakti, Putra. 2003. Analisis Keuntungan dan Efisiensi Ekonomi Relatif Pada

Industri Kerajinan Mebel Kursi Rotan di Bengkulu. Skripsi. Fakultas

Pertanian. Universitas Padjajaran.

Saryono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Alfabeta. Bandung.

Sigit, Larsito. 2005. Analisis Keuntungan Usahatani Tembakau Rakyat dan

Efisiensi Ekonomi Relatif Menurut Skala Luas Lahan Garapan. Skripsi.

Fakultas Pertanian. Universitas Diponegoro.

Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Press. Jakarta.

Soekartawi. 1993. Resiko dan Ketidakpastian dalam Agribisnis: Teori dan

Aplikasinya. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekartawi. 2002. Teori Ekonomi Produksi dengan Bahasan Analisis Fungsi

Produksi Cobb-Douglass. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sugiarto, dkk. 2003. Teknik Sampling. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Supranto. 1983. Ekonometrik. Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Jakarta.

UPTD Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kecamatan Bandar Mataram.

2016. Kecamatan Bandar Mataram Dalam Angka 2016. Lampung Tengah.