2
Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah Dikirim oleh prasetyaLIB pada 30 Maret 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 5615 Gandeng Putera Sampoerna Foundation, Perpustakaan gelar workshop tips dan trik menulis karya ilmiah Bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation, Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Workshop "Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Penelitian dalam Jurnal Ilmiah". Workshop diselenggarakan pada Rabu (25/3/2015) di Ruang perpustakaan UB. 70 peserta terdiri dari Dosen, Mahasiswa S1, S2, dan S3 UB dan pustakawan Perpustakaan UB hadir dalam kegiatan ini. "Banyak hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Salah satunya kewajiban menulis karya tulis ilmiah sebelum melakukan penelitian akhir," ungkap Ketua Pelaksana Dra. Widia Permana, S.Sos, M.AB dalam laporannya. Selain mahasiswa, menurutnya pustakawan juga dituntut mampu membuat karya tulisan, baik popular maupun ilmiah sesuai dengan jabatan profesinya. "Fenomena saat ini peran pustakawan mengalami pergeseran, tidak hanya sebagai media transfer knowledge namun dituntut mampu menjadi research assistance bagi user-nya sehingga kemampuan menyusun karya ilmiah sangat perlu dimiliki pustakawan," ujarnya. Dalam paparannya, D.J. Djoko H. Santjojo menyampaikan model DIKA (Data, Information, Knowledge, Action) untuk penelitian. Djoko menerangkan, Data merupakan representasi dari kenyataan sementara informasi merupakan data yang memberikan simpulan-simpulan atau berita. Selanjutnya, knowledge merupakan kerangka atau skema untuk mengelola potongan-potongan informasi dan data sementara action adalah perbuatan atau keputusan yang didasarkan pada knowledge. Selanjutnya, penjelasan Djoko adalah tentang "Citation", yang merupakan elemen penting dalam penulisan. "Seringkali penulis pemula, pelajar, mahasiswa dan masyarakat akademik pada umumnya, terjebak dalam tindakan plagiasi yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran," kata dia. Oleh karenanya, keberadaan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai "citation & reference manager" adalah sebuah kebutuhan. Dengan perangkat lunak dimaksud, setiap penulis dapat mengidentifikasi kualitas dan keaslian (baca melacak) setiap referensi yang digunakan. Di samping itu, dengan "citation & reference manager", penulis dapat mengolah dokumen referensi yang dimiliki, membuat pengelompokan berdasarkan topik/kategori tertentu, sekaligus me-retrieve metadata yang terdapat dalam dokumen. Selanjutnya, Djoko mengajarkan menggunakan tools untuk menuliskan hasil penelitian menggunakan perangkat lunak mendeley. Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang kelahirannya diilhami oleh sebuah upaya untuk mengintegrasikan "citation & reference manager" ke dalam sebuah jejaring sosial. Dengan jejaring semacam ini, peneliti di berbagai belahan dunia dapat berkolaborasi dan melakukan sharing data penelitian.

Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran," kata dia. Oleh karenanya, keberadaan sebuah perangkat lunak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran," kata dia. Oleh karenanya, keberadaan sebuah perangkat lunak

Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah

Dikirim oleh prasetyaLIB pada 30 Maret 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 5615

Gandeng Putera Sampoerna Foundation, Perpustakaan

gelar workshop tips dan trik menulis karya ilmiah

Bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation, Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Workshop "Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Penelitian dalam Jurnal Ilmiah". Workshop diselenggarakan pada Rabu (25/3/2015) di Ruang perpustakaan UB. 70 peserta terdiri dari Dosen, Mahasiswa S1, S2, dan S3 UB dan pustakawan Perpustakaan UB hadir dalam kegiatan ini.

"Banyak hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Salah satunya kewajiban menulis karya tulis ilmiah sebelum melakukan penelitian akhir," ungkap Ketua Pelaksana Dra. Widia Permana, S.Sos, M.AB dalam laporannya. Selain mahasiswa, menurutnya pustakawan juga dituntut mampu membuat karya tulisan, baik popular maupun ilmiah sesuai dengan jabatan profesinya. "Fenomena saat ini peran pustakawan mengalami pergeseran, tidak hanya sebagai media transfer knowledge namun dituntut mampu menjadi research assistance bagi user-nya sehingga kemampuan menyusun karya ilmiah sangat perlu dimiliki pustakawan," ujarnya.

Dalam paparannya, D.J. Djoko H. Santjojo menyampaikan model DIKA (Data, Information, Knowledge, Action) untuk penelitian. Djoko menerangkan, Data merupakan representasi dari kenyataan sementara informasi merupakan data yang memberikan simpulan-simpulan atau berita. Selanjutnya, knowledge merupakan kerangka atau skema untuk mengelola potongan-potongan informasi dan data sementara action adalah perbuatan atau keputusan yang didasarkan pada knowledge.

Selanjutnya, penjelasan Djoko adalah tentang "Citation", yang merupakan elemen penting dalam penulisan. "Seringkali penulis pemula, pelajar, mahasiswa dan masyarakat akademik pada umumnya, terjebak dalam tindakan plagiasi yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran," kata dia. Oleh karenanya, keberadaan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai "citation & reference manager" adalah sebuah kebutuhan. Dengan perangkat lunak dimaksud, setiap penulis dapat mengidentifikasi kualitas dan keaslian (baca melacak) setiap referensi yang digunakan. Di samping itu, dengan "citation & reference manager", penulis dapat mengolah dokumen referensi yang dimiliki, membuat pengelompokan berdasarkan topik/kategori tertentu, sekaligus me-retrieve metadata yang terdapat dalam dokumen.

Selanjutnya, Djoko mengajarkan menggunakan tools untuk menuliskan hasil penelitian menggunakan perangkat lunak mendeley. Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang kelahirannya diilhami oleh sebuah upaya untuk mengintegrasikan "citation & reference manager" ke dalam sebuah jejaring sosial. Dengan jejaring semacam ini, peneliti di berbagai belahan dunia dapat berkolaborasi dan melakukan sharing data penelitian.

Page 2: Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Karya Ilmiah yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran," kata dia. Oleh karenanya, keberadaan sebuah perangkat lunak

Perangkat lunak Mendeley saat ini tersedia dalam 2 (dua) versi, Desktop Edition dan Institutional Edition. Mendeley Desktop Edition (selanjutnya dalam panduan ini akan disebut Mendeley saja) adalah perangkat lunak "citation & reference manager" yang bisa didapatkan secara gratis (tidak berbayar) dan sangat kompatibel dengan program pengolah kata MS Word (2003,2007,2010), Mac Word (2008, 2011), Open Office/Libre Office (3.2), dan Bib Tex.

Selanjutnya, paparan bertajuk "Mengapa kita menulis?" disampaikan oleh Drs. Johan A.E. Noor, MSc, PhD. Menurutnya, menulis bisa dimanfaatkan sebagai komunikasi untuk menyebarluaskan informasi. "Menulis laporan merupakan salah satu karakteristik riset dan penelitian," kata Johan.

Adapun proses untuk menulis adalah persiapan, menulis, revisi, menyunting dan Proofread. Tujuan utama penulisan laporan ilmiah di Perguruan Tinggi, menurut Johan adalah mengkomunikasikan hasil riset. Ia menambahkan, tulisan yang baik harus memperlihatkan kejelasan pernyataan, bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa, menggunakan kosa kata yang pas dan tepat serta menggunakan sitasi yang konsisten dengan penyajian bibliografi yang baik.

Lebih jauh, Johan memaparkan tentang artikel ilmiah. Ia menerangkan, artikel ilmiah memiliki struktur fisik dalam wujud internalnya. Secara terstruktur, anatomi laporan ilmiah meliputi : 1. Judul, 2. Abstrak, 3. Pendahuluan, 3. Metode, 4. Hasil, 5. Pembahasan, 6. Kesimpulan, 7. Bibliografi, 8. Apendiks. Hampir setiap jurnal ilmiah selalu menyertakan petunjuk penulisan kepada para  penyumbang tulisan. Semua petunjuk itu harus benar-benar diikuti, karena petunjuk merupakan dasar untuk menetapkan gaya selingkung jurnal itu. "Jadi, sebelum menulis artikel ilmiah untuk jurnal, seorang penulis harus mempelajari lebih dulu ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh penyuting jurnal itu," tandasnya. "Segala bentuk penyimpangan hanya akan membuka dan memperbesar peluang artikel tersebut ditolak di jurnal yang dilamarnya," ia menambahkan.

Dalam sambutannya menutup workshop, Johan mengatakan, "semoga acara ini bermanfaat karena tidak semua dosen bisa menulis karya ilmiah juga mahasiswa". "Paling tidak semua peserta sudah mempunyai gambaran bagaimana menulis karya ilmiah tinggal membiasakan dan mencobanya," pungkas Johan. [d_Khoir/Humas UB]

 Artikel terkait

Open House and Show Case 2018: Pengunjung Perpustakaan UB MembludakRibuan Makanan Gratis Pada Open House dan Show Case Perpustakaan UB 2018Kunjungan MABA S2 KebidananKuliah Kolokium di Perpustakaan UBKunjungan TK Muhammadiyah 19 ABA Malang ke Rumpin UB