55
i TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : KARUNIA HADPHA SAPUTRI NIM : B09 028 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA

PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH

NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

KARUNIA HADPHA SAPUTRI

NIM : B09 028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa

Payudara Sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Desy Handayani, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Drs. M. Hariyadi Purwanto, M. Ag selaku kepala sekolah MAN 1 Surakarta

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak

langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

v

6. Seluruh siswi MAN 1 Surakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam

penelitian penulis.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam studi kasus ini.

8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 STIKes Kusuma Husada Surakarta

yang telah membantu dan memberikan informasi serta dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Karunia Hadpha Saputri

B09 028

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA

PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH

ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA

xiv + 41 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 11 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2006

di Indonesia kanker terbanyak pada pasien rawat inap adalah kanker payudara

(19,64%). Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan

masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika

terjadi kelainan pada payudara. Penderita keganasan kanker payudara sebagian

besar datang saat stadium sudah lanjut, sehingga pengobatannya tidak dapat tepat,

oleh karena itu pengetahuan tentang periksa payudara sendiri sangat penting untuk

mendeteksi secara dini terjadinya kelainan pada payudara.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di

MAN 1 Surakarata

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif, lokasi penelitian dilakukan di MAN 1 Surakarta dan dilaksanakan

pada bulan Mei 2012. Sampelnya adalah siswi MAN 1 Surakarta dengan jumlah

total sampel 120 responden. Penelitian ini menggunakan tehnik simple random sampling. Analisis yang digunakan analisis univariat dengan menggunakan

instrumen kuesioner yang telah diuji validitas.

Hasil penelitian : Hasil tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta

tentang SADARI dalam kategori kategori baik sebanyak 14 responden (11,7%),

sedangkan dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%), dan untuk

kategori kurang sebanyak 19 responden (15,8%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan tingkat pengetahuan remaja

putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta sebagian besar dalam kategori cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI.

Kepustakaan : 21 literatur (Tahun 2006 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

vii

MOTTO

Bahagia itu bukan karena memiliki banyak hal , tetapi karena ia tidak

membandingkan milik nya dengan milik orang lain

Ketika kamu berhasil teman – teman mu akhirnya tau siapa kamu dan ketika kamu

gagal kamu akhirnya tau siapa sesungguhnya teman – teman mu (Aristoteles)

Hidup adalah proses, hidup adalah belajar tanpa ada batas umur dan tanpa ada

kata tua. Jatuh, berdiri lagi. Kalah, mencoba lagi. Gagal, bangkit lagi sampai

tuhan berkata waktunya pulang

PERSEMBAHAN :

Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan :

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga terwujud Karya Kecil ini

2. Mama dan Papa yang tanpamu aku bukan lah apa – apa dan

terimakasih atas doa dan restunya dan cinta kasihnya selama ini

3. Kakak adik ku tercinta, mba fitri, fasya yang selalu

memberikan support setiap langkahku.

4. Seseorang yang selalu menemani dan memberi suport di setiap

langkahku dalam suka maupun duka (Taryono).

5. Sahabat – sahabat ku (Nory, Dewi, Marta, Leni, Citra, Nesti,

Ayu, Shanty, Harny)

6. Teman – teman Angkatan 2009 yang telah berpartisipasi dalam

pembuatan karya kecil ini…. Semangat !!!

7. Almamaterku

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Karunia Hadpha Saputri

Tempat/ Tanggal Lahir : Kudus, 9 Desember 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Budi Utomo No. 141, Pringsewu, Lampung

Riwayat Pendidikan

1. SD N 07 Gadingrejo, Lampung : Lulusan Tahun 2003

2. SMP N 1 Gadingrejo, Lampung : Lulusan Tahun 2006

3. SMA N 1 Gadingrejo, Lampung : Lulusan Tahun 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii

CURICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI................................................................................... ............... xi

DAFTAR TABEL...................... .................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7

1. Pengetahuan ...................................................................... 7

a. Pengertian ..................................................................... 7

b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif ........... 7

c. Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan ............................ 9

d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ......... 11

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

x

e. Tingkat Pengetahuan ..................................................... 12

2. Remaja .............................................................................. 12

a. Pengertian Remaja ...................................................... 12

b. Perubahan Fisik Remaja.............................................. 13

3. Periksa Payudara Sendiri (SADARI) ................................. 16

a. Pengertian Sadari ........................................................ 16

b. Tujuan Sadari ............................................................. 16

c. Waktu Sadari .............................................................. 17

d. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri ............................ 17

e. Cara Melakukan Perawatan Pada Payudara ................. 21

B. Kerangka Teori......................................................................... 22

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................... 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 25

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 26

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 29

F. Variabel Penelitian ................................................................... 30

G. Definisi Operasional ................................................................. 30

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 31

I. Etika Penelitian........................................................................ ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Tempat Peneltian .................................... 35

B. Hasil Penelitian.......................................................................... 36

C. Pembahasan ............................................................................... 36

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

xi

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 38

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 40

B. Saran ......................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Stadium Pubertas Pada Perempua............................................... 16

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuisioner.................................................................. 27

Tabel 3.2 Definisi Operasional.................................................................. 30

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Remaja Putri tentang SADARI di MAN I Surakarta................. 36

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 1 ..................................... 17

Gambar 2.2 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 2 ..................................... 18

Gambar 2.3 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 3 ..................................... 18

Gambar 2.4 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 4 ..................................... 18

Gambar 2.5 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 1 Persiapan ..................... 19

Gambar 2.6 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 2 dengan Vertical Strip ... 19

Gambar 2.7 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 3 dengan Memutar ......... 20

Gambar 2.8 Pemeriksaan Cairan di Putting Payudara ................................... 21

Gambar 2.9 Memeriksa Ketiak ..................................................................... 21

Gambar 2.10 Kerangka Teori ........................................................................ 22

Gambar 2.11 Kerangka Konsep..................................................................... 23

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Kuesioner

Lampiran 3. Surat Jawaban Pengambilan Data Awal dari MAN 1 Surakarta

Lampiran 4. Permohonan Pelaksanaan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Jawaban Uji Validitas dari SMA N 6 Surakarta

Lampiran 6. Permohonan Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 7. Surat Jawaban Penggunaan Lahan Penelitian dari MAN 1 Surakarta

Lampiran 8. Permohonan Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Lampiran 10. Kuesioner

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

Lampiran 12. Uji Validitas dan Realibilitas

Lampiran 13. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 14. Tingkat Pengetahuan Responden

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data Globocan , International Agency for Research on

Cancer (IARC) pada tahun 2002, kanker payudara menempati urutan pertama

dari seluruh kanker pada perempuan (insidens rate 38 per 100.000 perempuan)

kasus baru yang ditemukan sebesar (22,7 %) dengan jumlah kematian (14%)

per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia (Depkes RI, 2008)

Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2006 di

Indonesia kanker terbanyak pada pasien rawat inap adalah kanker payudara

(19,64%) disusul sebesar (11,07%) adalah kanker leher rahim

(Depkes RI, 2009).

Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan

masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika

terjadi kelainan pada payudara. Penderita keganasan kanker payudara sebagian

besar datang saat stadium sudah lanjut, sehingga pengobatannya tidak dapat

tepat (Manuaba, 2009).

Usia termuda terkena kanker payudara adalah di atas 25 tahun dan

peningkatannya prevalensi kanker payudara terjadi pada kelompok usia

kurang dari 45 tahun. Masa inkubasi kanker payudara diperkirakan 8 - 12

tahun, dengan demikian upaya deteksi dini sangat diperlukan (Dyayadi, 2009).

Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit

kanker tersebut menjadi sangat penting, sebab pengenalan dan pemahaman

sejak dini akan mampu mendeteksi dini setiap gejala penyakit ini, sehingga

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

2

penyakit kanker ini bisa ditangani sejak dini, karena jika sudah terdeteksi

sejak dini, penanganannyapun efektif dan efisien, sehingga tidak terlalu

membahayakan dan bahkan bisa ditangani secara tuntas (Diananda, 2009).

Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan cara

SADARI. SADARI sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah.

Semakin sering memeriksa payudara akan semakin mengenalnya dan semakin

mudah menemukan sesuatu yang tidak beres pada payudara. Tindakan ini

sangat penting karena hampir 85 % benjolan payudara ditemukan oleh

penderita sendiri (Dyayadi, 2009). Secara rutin wanita dapat melakukan

metode SADARI dengan cara memijat dan meraba seputar payudaranya untuk

mengetahui ada atau tidaknya benjolan disekitar payudara. Pemeriksaan ini

sebaiknya dilakukan 7 - 10 hari setelah menstruasi, karena kondisi payudara

lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan (Ghofar, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 10 Desember 2011 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta dengan

metode wawancara terhadap 15 siswi didapatkan data 4 siswi sudah

mengetahui tentang SADARI dan 11 siswi belum mengetahui tentang

SADARI, dari beberapa siswi yang sudah mengetahui tentang SADARI

mereka sudah dapat mencontohkan cara melakukan SADARI namun mereka

mengakui tidak rutin dalam melakukan SADARI setiap bulannya. Dari uraian

di atas maka penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan penelitian tentang

”Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI di Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) 1 Surakarta”.

B. Rumusan Masalah

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

3

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin meneliti

“Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1

Surakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di

MAN 1 Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI

di MAN 1 Surakarta dengan pengetahuan baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI

di MAN 1 Surakarta dengan pengetahuan cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI

di MAN 1 Surakarta dengan pengetahuan kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengetahuan

Dapat menambah pengetahuan terutama dalam keilmuan tentang

SADARI.

2. Bagi Peneliti

a. Mengetahui seberapa besar pengetahuan remaja putri terhadap

SADARI di MAN 1 Surakarta.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

4

3. Bagi Institusi

a. Bagi MAN 1 Surakarta

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola

pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di

MAN 1 Surakarta dengan cara memberikan materi SADARI.

b. Bagi Pendidikan

Dapat menjadi refrensi dalam memperluas wawasan mahasiswa

khususnya program studi kebidanan tentang SADARI.

E. Keaslian Penelitian

1. Putri Intan Surulloh (2010) dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan

Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMK

Perdana Putri Sidoarjo”. Penelitian menggunakan desain deskriptif.

Sampel yang digunakan adalah seluruh siswi SMK Perdana Putri

Sukoharjo sebanyak 120 responden, diambil dengan teknik Total

Sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 responden didapatkan 20

responden (10,83%) berpengetahuan baik, 24 responden (17,5%)

berpengetahuan cukup dan 76 responden (71,67%) berpengetahuan

kurang.

2. Agnes Ria kusuma (2010) dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Remaja

Putri tentang SADARI di SMA N 6 Surakarta”. Penelitian menggunakan

desain deskriptif. Lokasi penelitian di laksanakan di SMA N 6 Surakarta,

sample yang digunakan adalah siswi kelas X SMA N 6 Surakarta dengan

jumlah 120 responden dengan menggunakan teknik simple random

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

5

sampling. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan responden

tentang SADARI dengan kategori cukup yaitu sebanyak 71 responden

(59,2%), sedangkan untuk kategori baik sebanyak 27 responden (22,5%),

dan untuk kategori kurang sebanyak 22 responden (18,3 %).

3. Penti Dora Yanti (2009) dengan Judul “Gambaran Pengetahuan Remaja

Putri tentang Periksa Payudara Sendiri di Madrasah Aliyah Darul Hikmah

Pekanbaru Tahun 2009”. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian deskriptif dan sampel yang digunakan adalah remaja putri

dengan jumlah 73 siswi, dengan teknik sampling proporsional random

sampling. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan responden

tentang SADARI dengan kategori cukup.

Perbedaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada sampel, jumlah sampel, tehnik

pengambilan sampel, hasil penelitian, lokasi penelitian dan waktu

penelitian. Sampel dari penelitian yang penulis ambil adalah siswi MAN 1

Surakarta dengan jumlah total sampel yaitu 120 responden, tehnik

pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan tehnik Simple Random

Sampling. Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang

SADARI di MAN 1 Surakarta sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu

sebanyak 87 responden(72,5%). Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1

Surakarta dengan alamat jalan Sumpah Pemuda No. 25, Kadipiro,

Surakarta pada bulan Mei 2012

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

6

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika

penelitian.

BAB II. TUJUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan

diteliti, kerangka teoritis dan kerangka konsep.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian

lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian, pngumpulan

data, jalannya penelitian, variable penelitian, definisi operasional,

teknik pengolahan data, analisa data dan etika penelitian.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum dan tempat

penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan

penelitian.

BAB V. PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang simpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia

terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)

(Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoadmojo (2010), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berintraksi,

analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai

berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.

Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau

mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di

himpun atau dikenali (recall of facts).

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

8

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang

hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang

bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun

diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya

kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan,

meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah

dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi

rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang

berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk

susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-

bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang

mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau suatu obyekberdasarkan

kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

9

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010) ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu :

1) Cara Tradisional

Cara ini di pakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan,

sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara

sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan periode ini

antara lain, meliputi :

a) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan

kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal

dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah

tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut

metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba

salah coba-coba

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

10

generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan

tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain

menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang

mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris

ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena

orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang

dikemukannya ádalah benar.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,

pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.

d) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir

manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui

induksi maupun deduksi.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

11

2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian

ilmiah”, atau lebih popular disebut metodelogi penelitian (research

methodology).

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka

peroleh, pada umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin

baik pula pengetahuannya (Hendra, 2008).

2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal

(Notoatmodjo, 2007).

3) Usia

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan

mental bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu,

bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti

ketika berumur belasan tahun (Hendra, 2008).

4) Informasi

Informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuanseseorang.

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika dia

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

12

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misal seperti

TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang (Hendra, 2008).

5) Lingkungan Budaya

Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua mendidik

sejak kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh remaja dalam

berfikir selama jenjang hidupnya (Notoatmojo, 2007).

e. Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh

seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1) Baik

2) Cukup

3) Kurang

2. Remaja

a. Pengertian Remaja

Remaja (Adolescence) yang berarti tumbuh ke arah kematangan.

Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik,

tetapi juga kematangan sosial dan psikologis. Masa remaja adalah masa

transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik emosi dan psikis.

Masa remaja yakni antara usia 10 – 19 tahun adalah suatu periode masa

pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas

(Widyastuti, 2009).

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

13

Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup

manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan

organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas

berasal dari kata pubercere yang berarti menjadi matang, sedangkan

remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti

dewasa (Widyastuti, 2009).

b. Perubahan Fisik Pada Remaja

Menurut Widyastuti (2009) pada masa remaja, terjadi perubahan

fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk di dalam

perubahan tersebut terjadi perubahan organ-organ reproduksi (organ

seksual) sehingga tercapai kematangan yang ditunjukan dengan

kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan yang terjadi

pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda berikut :

1) Tanda-tanda seks primer

Tanda-tanda seks primer yang dimaksud adalah organ seks. Pada

laki-laki Gonad atau testes. Organ itu terletak di dalam scrotum.

Pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah itu

terjadi pertumbuhan yang pesat selama satu atau dua tahun,

kemudian pertumbuhan menurun. Testes berkembang penuh pada

usia 20 atau 21 tahun.

Semua organ wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat

kecepatannya antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

14

pada anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16

tahun rata-rata beratnya 43 gram.

2) Tanda Seks Sekunder

a) Pada Remaja Laki-Laki

(1) Rambut

Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah

rambut kemaluan. Ketika rambut kemaluan hampir selesai

tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di wajah,

seperti kumis dan cambang.

(2) Kulit

Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar.

(3) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

Kelenjar lemak di bawah kulit menjjadi lebih aktif

(4) Otot

Otot-otot pada tubuh remaja semakin bertambah besar dan

kuat.

(5) Suara

Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka

terjadi perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian

volumenya juga meningkat.

b) Pada Remaja Perempuan

(1) Rambut

Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya

laki-laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

15

pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan

bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid.

(2) Pinggul

Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat.

(3) Kulit

Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi kasar, lebih tebal,

pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki

kulit pada wanita tetap lebih lembut.

(4) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.

Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.

(5) Otot

Menjelang masa puber, otot semakin membesar dan kuat.

(6) Suara

Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi

pada wanita.

(7) Payudara

Pertumbuhan buah dada (payudara)

Pada saat pubertas, buah dada berkembang. Pertumbuhan

buah dada dapat dipakai sebagai salah satu indikator

maturitas perempuan. Pertumbuhan payudara dapat diurutkan

sebagai berikut

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

16

Tabel 2.1 Stadium Pubertas Pada Perempuan

Stadium Keterangan

Stadium I Hanya berupa penonjolan puting, dan sedikit

pembengkakan jejaring di bawahnya, stadium ini

terjadi pada usia 10 – 12 tahun

Stadium II Payudara mulai sedikit membesar di sekitar puting

dan areola (daerah hitam di seputar puting), disertai

dengan perluasan areola

Stadium III Areola, puting susu dan jejaring payudara tampak

semakin menonjol dan membesar, tetapi areola dan

puting masih belum tampak terpisah dari jejaring

sekitarnya

Stadium IV Stadium matang, papila menonjol, areola melebar,

jejaring payudara membesar dan menonjol

membentuk payudara dewasa

Sumber : Widyastuti (2009)

3. Periksa payudara sendiri (SADARI)

a. Pengertian

SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini

kanker payudara yang sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk

mencari benjolan yang dicurigai atau kelainan lainnya (Nugroho, 2011).

b. Tujuan

Tujuan dari SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin apabila

terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas,

sehingga dapat menurunkan angka kematian (Nugroho, 2011).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

17

Menurut Bustan (2007), tujuan dilakukan SADARI sacara rutin adalah

untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika

terjadi perubahan dapat segera diketahui.

c. Waktu SADARI

1) Waktu terbaik adalah hari terakhir masa haid 7 – 10 hari setelah

haid, karena payudara akan terasa lebih lunak dan longgar sehingga

memudahkan perabaan

2) Waktu : 10 menit, setiap bulan periksa payudara

(Bustan, 2007)

d. Cara pemeriksaan Payudara Sendiri

1) Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin.

a) Tahap 1

Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara

(simetris atau tidak). Cara melakukan :

Gambar 2.1

Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan

puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri

tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah

disamping badan.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

18

b) Tahap 2

Gambar 2.2

Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala untuk

melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau

fascia dibawahnya.

c) Tahap 3

Gambar 2.3

Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan

dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat

perubahan pada payudara

d) Tahap 4

Gambar 2.4

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

19

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang,

tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot

di daerah axilla.

2) Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.

a) Tahap 1. Persiapan

Gambar 2.5

Dimulai dari payudara kanan. Berbaring menghadap ke kiri dengan

membengkokkan kedua lutut. Letakkan bantal atau handuk mandi

yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan

bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan di

bawah kepala. Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara

kanan. Gunakan telapak jari-jari untuk memeriksa sembarang

benjolan atau penebalan. Periksa payudara dengan menggunakan

Vertical Strip dan Circular.

b) Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip

Gambar 2.6

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

20

Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari

tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan

garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak.

Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak

kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.

Gerakkan tangan perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran

ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line,

bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju

tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke

atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian

yang ditunjuk.

c) Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.

Gambar 2.7

Berawal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar.

Bergeraklah sekeliling payudara dengan meperhatikan benjolan yang

luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke

puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali, sekali dengan tekanan

ringan dan sekali dengan tekanan kuat dan jangan lupa periksa

bagian bawah areola mammae.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

21

d) Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara.

Gambar 2.8

Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk

melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

e) Tahap 5. Memeriksa Ketiak

Gambar 2.9

Letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak dengan teliti

apakah teraba benjolan abnormal atau tidak. Lakukan bergantian

pada payudara sebelah kiri juga.

(Hendra, 2010)

e. Cara melakukan perawatan pada payudara

Menurut Chyntia (2009), cara menjaga payudara agar tetap sehat dan

indah :

1. Selalu gunakan bra untuk menjaga keindahan bentuk payudara.

Memilih ukuran bra yang sesuai agar dapat menopang payudara

dengan baik

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

22

2. Mengoleskan minyak zaitun pada payudara untuk menjaga

kelembaban payudara.

3. Mengkonsumsi sayuran untuk menjaga kesehatan payudara dari

dalam tubuh.

4. Menjaga kebersihan payudara secara rutin di daerah seputar putting

susu dengan kapas yang telah dibasahi dengan air hangat.

5. Melepaskan bra sebelum tidur untuk membuat payudara dapat

bernapas dan bergerak bebas.

B. Kerangka Teori

Gambar 2.10 Kerangka Teori

Sumber Notoatmojo (2007) dan Hendra (2008)

Pengetahuan

Remaja Putri

tentang SADARI

Tingkat Pengetahuan:

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Faktor – faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Usia

4. Informasi

5. Lingkungan

budaya

Pengetahuan tentang

SADARI :

1. Pengertian SADARI

2. Tujuan SADARI

3. Waktu SADARI

4. Cara pemeriksaan

SADARI

5. Cara melakukan

perawatan payudara

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

23

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 2.11 Kerangka Konsep

1. Tingkat pengetahuan

baik

2. Tingkat pengetahuan

cukup

3. Tingkat pengetahuan

kurang

Pengetahuan

Remaja Putri

tentang

SADARI

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),

deskritif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif.

Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk

mengambil kasus atau observasi (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini

dilaksanakan di MAN 1 Surakarta dengan alamat Jalan Sumpah Pemuda

No. 25 Kadipiro, Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini

dilakukan pada bulan Mei 2012.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

25

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah Siswi MAN 1

Surakarta dengan jumlah 171 siswi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2010).

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah Simple Random Sampling. Menurut (Notoadmojo, 2010), Simple

Random Sampling yaitu pengambilan sample secara acak sederhana yaitu

setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk diseleksi sebagai sampel

Menurut Notoadmojo (2010) besar sample jika ukuran populasinya

di atas 1000,sampel sekitar 10 % sudah cukup, jika populasi < 1000, maka

penentuan sampel dengan rumus :

)(d N1

N

2+=n

Keterangan :

N = Jumlah populasi

n = Besarnya ukuran sampel

d = Tingkat signifikansi yang digunakan (5%)

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

26

maka besarnya sampel sebagai berikut :

)(d N1

N

2+=n

2)(0,05 1711

171 +

= = 119,79 = 120

Sehingga sampel yang digunakan peneliti yaitu siswi MAN 1 Surakarta

sebanyak 120 siswi.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswi MAN 1 Surakarta. Sampel harus

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

a. Kriteria Inklusi

1) Hadir pada saat penelitian

2) Umur 15 – 17 tahun

3) Sudah menstruasi

4) Siswi MAN 1 Surakarta

5) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak hadir pada waktu penelitian

2) Tidak bersedia menjadi responden

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuisioner. Menurut Notoadmojo (2010), kuisioner adalah daftar pernyataan

yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal

memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda – tanda tertentu.

Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan remaja

adalah kuisioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Jawaban benar

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

27

dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan

negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan

pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable)

mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda

centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuisioner

Variabel

penelitian

Indikator Nomor

pernyataan

favorable

Nomor

pernyataan

unfavorable

Jumlah

Tingkat

pengetahuan

Remaja Putri

Tentang

SADARI

Pengertian

SADARI

1, 3, 5, 6 2, 4 6

Tujuan

SADARI

7, 11, 12 8, 9, 10 6

Waktu SADARI 14, 22 13, 15, 16 5

Cara melakukan

SADARI

17, 18, 23,

25, 27, 28,

30

19, 20, 21,

24, 26, 29

13

Jumlah 30

Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di

luar lokasi penelitian

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

28

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Rumus product moment

adalah:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy: Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi

harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006), dengan

menggunakan bantuan komputerisasi, yaitu program SPSS for Windows.

16.00 dinyatakan pertanyaan valid dengan taraf signifikan 5%. Hasil uji

validitas yang telah dilakukan di SMA N 6 Surakarta dengan jumlah siswi

yang diujikan adalah 20 siswi dari 30 pertanyaan semuanya dinyatakan

valid dengan taraf signifikansi 5%.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjukkan pada suatu

pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden

memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

29

dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama

hasilnya.

Uji reliabilitas instrumen ini peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kri 2

2

11 s

s

Keterangan:

ri = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Menurut Riwidikdo (2009), uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha

Chronbach minimal 0,7. Dalam penelitian ini hasil uji relibilitas sebesar

0,935 (>0,7) sehingga kuesioner dikatakan realibel dan dapat

dipergunakan sebagai alat pengumpulan data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar pertanyaan

persetujuan dan membagikan kuisioner atau angket pada siswi di MAN 1

Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden

disuruh mengisi kuisioner sampai selesai dan kuisioner diambil pada saat itu

juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

30

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh dari

jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh

responden tentang pengetahuan SADARI

2. Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari instansi pendidikan yang digunakan yaitu

MAN 1 Surakarta

F. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2007), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja putri

tentang SADARI.

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi

yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang

diamati atau diteliti.

Tabel. 3.2 . Definisi Operasional

Variabel Definisi

operasional

Parameter dan

Kategori

Alat

Ukur

Skala Kategori

pengetah

uan

remaja

putri

tentang

SADARI

Pemahaman

responden

atau siswa

tentang

SADARI

Parameter

pengetahuan

SADARI meliputi :

1. Pengertian

SADARI

2. Tujuan SADARI

Kues

ioner

Ordinal

a. Baik, bila

76-100%

b. Cukup,

bila 56 -

75%

c. Kurang,

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

31

3. Waktu SADARI

4. Cara melakukan

pemeriksaan

SADARI

5. Cara melakukan

perawatan

payudara

bila < 56%

(Arikunto,

2006)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006)

adalah :

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuisioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuisioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Entry

Kegiatan ini memasukkan data dalam program computer untuk

dilakukan analisis lanjut.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

32

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuisioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisa univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa

univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap

variabel. Analisa dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian

dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mendapatkan

gambaran distribusi dan prosentase dari tiap variable.

Menurut Arikunto (2006), selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan remaja putri maka, ditunjukan dengan prosentase dengan

keterangan sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : 76% - 100%

b. Pengetahuan cukup baik : 56% - 75%

c. Pengetahuan kurang baik : <56%

Menurut Riwidikdo (2009), rumus untuk mengetahui skor prosentase

adalah sebagai berikut :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = x100%

Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

33

Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah remaja putri tentang SADARI

menurut tingkat pengetahuan.

Jumlah remaja putri menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = x100%

Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Peneliti membuat informent consent atau persetujuan kepada responden

terlebih dahulu dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan

penelitian, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam

penelitian. Pelaksanaan penelitian ini peneliti mendapat ijin dari STIKes

Kusuma Husada Surakarta, kepala sekolah MAN 1 Surakarta dan dari

responden sendiri melalui informent consent yang terjamin kerahasiaannya.

Menurut Hidayat (2008), masalah etika penelitian keperawatan

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi

etika penelitian harus diperhatikan.

Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak boleh

bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian

kuisioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah

etika penelitian. Penelitian ini menekankan pada masalah etika yang

meliputi:

1. Informent Consent

Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informent

consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

34

Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud

dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut (Hidayat, 2008). Pada penelitian ini semua responden akan

diberi lembar persetujuan.

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2008). Peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dalam

penelitian ini.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Subbab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2008).

Penelitian ini kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari

setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian

MAN 1 SURAKARTA berdiri pada 21 Juli 1967, terletak di Jalan

Sumpah Pemuda No. 25, Kecamatan Kadipiro, Kota Surakarta. MAN 1

SURAKARTA memiliki siswa sebanyak 457 siswa, terbagi dalam 3 kelas

yaitu kelas X kelas XI dan kelas XII. Kelas X memiliki siswa sebanyak 159

dengan 60 siswi (kelas X terbagi dalam 4 kelas), kelas XI sebanyak 147 siswa

dengan 57 siswi (kelas XI terbagi dalam 4 kelas) dan kelas XII memiliki siswa

sebanyak 151 siswa dengan 54 siswi (kelas XII terbagi dalam 4 kelas). Jumlah

tenaga pengajar MAN 1 Surakarta sebanyak 43 guru mata pelajaran dengan di

dukung 21 staff tata usaha dan 5 guru BP.

Fasilitas pendukung yang dimiliki oleh MAN 1 Surakarta adalah

sebagai berikut : Ruang Kepala Madrasah, Ruang Dewan Guru, Ruang

Belajar, Ruang TU, Ruang Perpustakaan, Ruang Laboratorium (Bahasa,

Kimia, Fisika, Biologi Komputer), Toko Koperasi Sekolah, UKS, Ruang

Gudang, Mushola, Ruang Asrama, serta Lapangan Olahraga.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

36

B. Hasil Penelitian

Tingkat pengetahuan remaja putri MAN 1 Surakarta tentang SADARI,

disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Remaja Putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta.

No Tingkat Pengetahuan Jumlah

(F) Persentase

(%) 1 2

3

Baik Cukup

Kurang

14 87

19

11,7 72,5

15,8

120 100

Sumber : Data primer bulan Mei 2012

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri di

MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87

responden (72,5%), untuk kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 19

responden (15,8%), sedangkan kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak

14 responden (11,7%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar pengetahuan remaja putri

di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori cukup yaitu sebanyak

87 responden (72,5%). Hasil ini menunjukan remaja putri di MAN 1 Surakarta

sudah cukup baik mengetahui SADARI.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang

berpengetahuan baik sudah dapat menjawab pertanyaan yang diberikan

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

37

dengan baik, kemudian responden yang berpengetahuan cukup sebagian besar

responden kurang mengetahui waktu SADARI dan cara melakukan SADARI,

sedangkan untuk responden yang berpengetahuan kurang sebagian besar

responden kurang mengerti tentang waktu SADARI, cara pemeriksaan

SADARI dan tujuan SADARI

Menurut Bustan (2007) waktu terbaik SADARI adalah hari terakhir

masa haid 7-10 hari setelah haid, karena payudara akan terasa lebih lunak dan

longgar sehingga memudahkan perabaan. Cara melakukan SADARI menurut

Hendra (2010) ada 2 cara pemeriksaan yaitu dengan berdiri di depan cermin

dan berbaring. Berdiri di depan cermin untuk melihat bentuk dan besarnya

payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca

sedangkan dengan cara berbaring yaitu memeriksa seluruh bagian payudara

dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bagian bawah dan

bergerak sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa.

Tujuan SADARI menurut Nugroho (2011) yaitu untuk mendeteksi sedini

mungkin apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai

ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian.

Menurut Dyayadi (2009) tindakan SADARI sangatlah penting karena

hampir 85% benjolan payudara ditemukan oleh penderita sendiri, sehingga

merupakan hal yang penting bagi remaja untuk mengetahui tentang SADARI

sedini mungkin. Semakin sering memeriksa payudara akan semakin

mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak normal pada

payudara.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

38

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil “tahu”

pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu, proses pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan melalui kulit. Menyambung apa yang disampaikan

Notoatmodjo (2010), baiknya pengetahuan remaja putri menunjukan rasa

keingintahuan yang tinggi sebagai respon terhadap suatu kasus. Rasa

keingintahuan bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada tingkat

pengetahuan seseorang tetapi masih ada faktor lain, yaitu: pendidikan,

pengalaman, usia, informasi, lingkungan budaya.

Berdasarkan dari hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan

bahwa salah satu pendukung dari minat untuk melakukan SADARI adalah

berpengetahuan baik tentang SADARI dengan demikian diharapkan melalui

SADARI secara rutin dapat mendeteksi secara dini kelainan pada payudara.

Deteksi dini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kanker

payudara.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala penelitian

Jumlah responden yang terlalu banyak mempersulit peneliti untuk

dapat membagikan kuesioner dan mengumpulkan responden dalam 1

waktu sehingga peneliti membutuhkan beberapa hari untuk dapat

mengumpulkan responden dan membagikan kuesioner.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

39

2. Kelemahan/keterbatasan selama proses penelitian

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja dan faktor-faktor

yang mempengaruhi yang tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda

hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.

b. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden

hanya bisa menjawab benar atau salah dan jawaban responden belum

bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

40

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang

SADARI di MAN 1 Surakarta dapat disimpulkan, dalam kategori yaitu:

1. Tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI

dalam kategori baik sebanyak 14 responden (11,7%).

2. Tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI

dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%).

3. Tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI

dalam kategori kurang sebanyak 19 responden (15,8%).

B. Saran

1. Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan evaluasi terhadap

responden melalui kegiatan penyuluhan tentang SADARI dan dapat

mengembangkan variabel penelitian tentang SADARI.

2. Institusi

a. MAN 1 Surakarta

Sebaiknya MAN 1 Surakarta dapat lebih melakukan sosialisasi

tentang SADARI dengan bekerjasama melalui petugas kesehatan

terkait tentang SADARI misalnya dengan mengadakan penyuluhan

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI … TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

41

atau seminar mengenai SADARI sehingga dapat menarik minat siswi

untuk melakukan SADARI secara rutin di rumah.

b. Pendidikan

Sebaiknya di publikasikan lebih luas sehingga memperluas wawasan

mahasiswa tentang SADARI.

3. Siswi MAN 1 Surakarta

Sebaiknya siswi MAN 1 Surakarta dapat rutin melakukan SADARI pada

hari terakhir masa haid 7 – 10 hari setelah haid, sehingga dapat mendeteksi

dini apabila terjadi kelainan pada payudara dan diharapkan dengan

rutinnya dilakukan SADARI dapat mengurangi angka kematian di masa

mendatang akibat kanker payudara.