Upload
dodang
View
229
Download
7
Embed Size (px)
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA
DI DESA PATIHAN KECAMATAN SIDOHARJO
KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
NIKMAH SHOFIANA
NIM. B10.184
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen”. Karya Tulis Imiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ernawati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Kepala Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
v
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh responden yang telah berpatisipasi dalam pengisian kuesioner guna
penulisan Karya Tulis Ilmiah
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Nikmah Shofiana
B10.184
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA
DI DESA PATIHAN KECAMATAN SIDOHARJO
KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
xiii + 48 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Kanker payudara merupakan angka kematian normor dua
setelah kanker serviks. Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah
sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat
tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara
Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos yang keliru
tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan
penanganan kanker payudara di Indonesia. Berdasarkan survei pendahuluan
setelah dilakukan wawancara terhadap 10 ibu didapatkan hasil 7 ibu dengan tidak
tahu tentang kanker payudara, sedangkan 3 mengetahui tentang kanker payudara.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013 pada tingkat baik,
cukup, kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen
pada tanggal 23 Maret – 7 April 2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 32 ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data
dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan dan membagikan
kuesioner. Variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang kanker
payudara. Analisa data menggunakan analisa univariat yang menghasilkan
distribusi prosentase.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat baik sebanyak 5
responden (15,6%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (68,8%).
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (15,6%)
Kesimpulan : hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang kanker
payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat
cukup sebanyak 22 responden (68,8%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Kanker Payudara, Ibu
Kepustakaan : 25 literatur (tahun 2003 – 2012)
vii
MOTTO
Kekalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat
(Henry Ward Beecher)
Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain
yang bisa menggantikan pengalaman
(Paolo Coelho)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik
daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak
menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang
segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada
memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan
rezki yang lebih baik daripada sabar.
(Khalifah 'Umar)
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahan kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak - Ibu yang aku sayang terima
kasih atas doa nya tanpamu diriku
bukanlah apa-apa.
3. Ibu Ernawati, SST, terima kasih atas
kesabaran dalam membimbing penulis
dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
4. Suami tercinta “Andi Ahmadi” terima
kasih doa dan kasih sayangmu selama
ini.
5. Anakku “Arga Afnan Pradipta” kaulah
semangat hidupku.
6. Kakak tercinta terima kasih atas
do’anya.
7. Teman-teman STIKes Kusuma
Husada terma kasih atas dorongan dan
do’anya.
8. Almamaterku tercinta.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO PERSEMBAHAN ............................................................................ vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
E. Keaslian ........................................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 6
1. Pengetahuan ........................................................................... 6
2. Kanker Payudara ................................................................... 16
x
B. Kerangka Teori............................................................................. 26
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 29
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 30
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 31
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33
G. Variabel Penelitian ...................................................................... 34
H. Definisi Operasional ................................................................... 34
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 35
J. Etika Penelitian ........................................................................... 37
K. Jadwal Penelitian ......................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 40
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 41
C. Pembahasan ................................................................................. 43
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 47
B. Saran ............................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 26
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 27
Gambar 4.1 Diagram batang Tingkat Pengetahuan ......................................... 43
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................... 31
Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................... 34
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi .......................................................... 41
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara
di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen .......... 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas
Lampiran 13. Tabel Nilai R Product Moment
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Penelitian
Lampiran 16. Mean dan Standar Deviasi
Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kanker payudara merupakan angka kematian normor dua setelah
kanker serviks. Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah
sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat
tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat
payudara (Suryaningsih, 2009).
Data dari American Cancer Society pada tahun 2007 terdapat sebanyak
1.444.920 kasus baru kanker payudara invasif dan 559.650 kematian akibat
kanker payudara (American Cancer Society, 2007). Angka kematian akibat
kanker payudara sebanyak 6-8 persen atau 20-34 pasien. Skrining yang
dilakukan pada usia lebih muda (mulai 45 tahun) diperkirakan mencegah 1-7
kematian pasien (Sindo, 2008).
Di Indonesia kanker payudara meningkat pada usia di atas 30 tahun dan
paling tinggi kelompok usia 45-66 tahun. Berdasarkan data dari SIRS (Sistem
Informasi Rumah Sakit) di Indonesia pada tahun 2007, kejadian kanker
payudara sebesar 8.227 kasus (16,85%). Survei yang dilakukan Yayasan
Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005 menunjukkan 80% masyarakat tidak
mengerti pentingnya pemeriksaan dini payudara, 11,5% paham dan 8,5%
tidak tahu (Ariestiani, 2010).
2
Data statistik menyebutkan bahwa kanker payudara hampir dua kali
kebanyakan pada wanita. Selanjutnya dikemukakan bahwa diantara 14
wanita dapat akan mendertia kanker payudara pada suatu waktu selama dalam
hidupnya, terutama dalam menuju proses tua (aging process). Wanita umur
75 – 79 tahun adalah 10 x bila dibandingkan dengan para wanita yang berusia
sekitar 35 – 39 tahun. Keterlambatan pengobatan kanker payudara yang
disebabkan oleh kelengahan pasien yang data pada stadium lanjut
(Hawari, 2004).
Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos
yang keliru tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab
keterlambatan penanganan kanker payudara di Indonesia. Pada 95%
perempuan yang diagnosisnya ditegakkan pada tahap awal kanker, dapat
bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Melalui teknik Breast Conserving Therapy
(BCT) payudara bisa dipertahankan, tetapi sebelum mencapai stadium lanjut
(Ariestiani, 2010).
Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada bulan Oktober 2011 –
November 2012 terdapat 2 ibu yang terkena kanker payudara dari 126
jumlah ibu. Dilakukan wawancara terhadap 10 ibu didapatkan hasil 7 ibu
dengan tidak tahu tentang kanker payudara, sedangkan 3 mengetahui tentang
kanker payudara. Dari hasil studi pendahuluan diatas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker
Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun
2013”.
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah
pada penelitian ini: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang kanker
payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun
2013?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu tentang
kesehatan khususnya tentang kanker payudara serta hasil ini dapat
menambah wacana kepustakaan mengenai pengetahuan ibu tentang kanker
payudara.
4
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam melakukan
penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara.
3. Bagi Desa
Dapat digunakan untuk peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya
pengetahuan tentang kanker payudara.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :
Nurhayati (2010), dengan judul ”Pengetahuan Ibu PKK tentang Kanker
Payudara di Desa Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2010”. Desain penelitian ini menggunakan deskriftif, dengan
pendekatan cross sectional, dan besar sampel sebanyak 30 responden dengan
menggunakan total sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner
yang meliputi data demografi dan kuesioner pengetahuan tentang kanker
payudara. Penelitian ini dilakukan di Desa Arapayung, Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagei, analisa data dengan menggunakan
distribusi frekuensi. Hasil dari penelitian sebagian besar Ibu PKK
berpengetahuan baik yaitu sebanyak 22 orang (73,3%) tentang kanker
payudara, dan sebagian kecil perpengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 orang
(26,7%).
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan yaitu
pada waktu, lokasi, populasi dan sampel, sedangkan persamaannya adalah
pada variabel, desain penelitian dan analisa data.
5
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi atas lima BAB, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti
yaitu pengetahuan (pengertian, cara memperoleh pengetahuan,
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, tingkat
pengetahuan di dalam domain kognitif, pengukuran pengetahuan)
kanker payudara meliputi definisi, etiologi, tanda dan gejala,
stadium kanker payudara, deteksi dini, pengobatan kanker
payudara, pencegahan serta kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika
penelitian serta jadwal penelitian.
6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan
penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang
sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil
pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau
isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia
untuk tahu (Nashrulloh, 2009).
Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami
suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik
lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh
manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah
kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
8
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk
mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan
sebagainya
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,
aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
4) Analisis (Analysys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan
9
seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesa (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau
non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau
cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
10
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut
dapat terpecahkan.
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini
bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan
juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah
diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber
pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah
ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
11
sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan
teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman
merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk
mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan
bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali
melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
12
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat
manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini
manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-
pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan
kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang
khsusukepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum
ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khsusuke pernyataan yang bersifat umum.
Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan
tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang
ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu
konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu
gejala.
13
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa
yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
d. Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian
ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini
dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode
berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen
yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan
dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-
pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang
diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
1) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
2) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
3) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
14
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun
dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin
banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek
juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua
aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap
obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang
15
diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek
tersebut .
2) Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
16
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu
yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
17
diperolehnya semakin membaik. Kemampuan intelektual, pemecahan
masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada
penurunan pada usia madya.
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam
pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan
dengan tingkatan-tingkatannya.
Menurut Riwidikdo (2009), untuk mengetahui tingkat
pengetahuan, maka digunakan perhitungan sebagai berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
2. Kanker Payudara
a. Definisi Kanker Payudara dan Ibu
Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah
tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat
tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat
payudara (Suryaningsih, 2009).
Ibu adalah seorang wanita yang sudah melahirkan, mempunyai
anak dan yang sudah menikah.
18
b. Etiologi
Menurut Suryaningsih (2009), penyebab kanker payudara tidak
diketahui secara pasti. Faktor pemicu terjadinya kanker payudara, antara
lain :
1) Adanya pertumbuhan tidak normal sel dalam payudara.
Ketidaknormalan ini dipicu karena adanya pengawet makanan, vetsin,
radioaktif, oksidan atau kariogenik yang dihasilkan oleh tubuh sendiri
secara alamiah.
2) Penuaan Sel
Kelenjar payudara terdaspat sel-sel aktif yang mengalami pembelahan
dan akhirnya sel tersebut mati karena penuaan sel dan akan digantikan
dengan sel yang baru. Namun jika yang terjadi sel-sel lama tidak mati
dan sel baru terus tumbuh maka jumlah sel akan berlebih dan
berkembang biak dengan tidak terkendali sehingga dapat membentuk
tumor.
c. Tanda dan Gejala Kanker Payudara
Menurut Sjamsuhidajat (2005), gejala kanker payudara yaitu,
antara lain :
1) Nyeri pada payudara
Nyeri adalah fisiologis kalau timbul sebelum atau sewaktu haid dan
dirasakan oleh kedua payudara. kanker payudara dalam taraf
permulaan tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau
infiltrasi ke sekitar sudah mulai.
19
2) Adanya benjolan/massa di Kelenjar Payudara
Pembesaran pada kelenjar payudara yang terjadi pada pada waktu
sebelum atau pada waktu haid saja merupakan keadaan yang
fisiologis.
3) Gejala retraction
Gejala retraction merupakan panarikan ke dalam oleh putting
payudara.
4) Nipple discharge
Nipple discharge ialah cairan yang dikeluarkan putting payudara
secara spontan dan memberikan bekas di kutang. Cairan yang keluar
berupa darah.
5) Timbulnya kelainan kulit
Kelainan kulit berupa kemerahan pada suatu tempat di payudara,
edema kulit, peau d’orange (gambaran seperti kulit jeruk).
6) Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh.
d. Stadium Kanker Payudara
Menurut Suryaningsih dan Bertiani (2009), stadium kanker payudara
yaitu :
1) Stadium 0
Stadium ini disebut dengan ductal carcinoma in situ atau nonnvasive
cancer. Dimana kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh atau
saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada payudara.
20
2) Stadium I
Stadium I tumor masih kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik
pada pembuluh getah bening.
3) Stadium IIA
Stadium IIA ini benjolan kanker hanya berukuran 2 cm sehingga tidak
dapat terdeteksi dari luar. Karena tidak terdeteksi maka akan sulit
mengindikasikan orang terjangkit kanker payudara atau tidak. Namun
meskipun begitu dngan kecanggihan alat-alat medis kedokeran pada
stadium ini masih bisa ditemukan di sekitar titik-titik saluran getah
bening di ketiak (axillary limph nodes). Dengan pemeriksaan dini ini
maka sel kanker dapat tidak menyebar ke bagian tubuh dan tidak akan
berlanjut ke stadium berikutnya. Kemungkinan sembuh sekitar 70%.
4) Stadium IIB
Benjolan pada stadim dua telah berukuran kurang lebih 2 namun
tidak lebih dari 5 cm dengan penyebaran sudah sampai ke kelenjar
susu dan daerah ketiak. Pada stadium ini kemungkinan sembuh adalah
30 – 40%. Jika sudah diketahui penderita kanker pada stadium 2 maka
biasanya dilakukan operasi dengan pengangkatan sel-sel kanker yang
ada pada tubuh. Setelah operasi biasana dokter akan melakukan
penyinaran untuk memastikan bahwa tidakada lagi sel-sel yang
tertinggal.
21
5) Stadium IIIA
Tahap stadium IIIA ini kanker payudara 87% telah menyebar ke
daerah limfa dan telah berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar
ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. Diameter tumor juga
bisa lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening ketiak.
6) Stadium IIIB
Stadium IIIB lebih panjang lagi dan telah menyebar ke seluruh
payudara. Bahkan telah menyebar ke seluruh bagian kulit dinding
dada, tulang rusuk dan otot dada. Dapat menyebabkan pembengkakan
bisa juga luka bernanah di payudara. Bisa juga benjolan menyebar ke
titik-titik pada pembuluh getah bening
7) Stadium III C
Stadium III C ini benjolah telah menyebar ke titik-titik pembuluh
getah bening. Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran
getah bening di bawah tunga selangka.
8) Stadium IV
Stadium IV kanker sudah begitu parah sudah menjalar ke bagian
tubuh lain, sehingga tidak ada jalan lain selain pengangkatan
payudara. Kanker juga telah bermetafisis yaitu kanker telah menyebar
dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak ke bagian
lain seperti paru, tulang, hati dan otak.
22
e. Deteksi Dini Kanker Payudara
Menurut Alamsyah (2006), macam-macam deteksi dini kanker payudara
1) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut :
Langkah 1: Mulailah dengan melihat payudara di cermin dengan
bahu lurus dan lengan di pinggang.
Inilah yang mesti dicari:
a) Apakah payudara memiliki ukuran, bentuk, dan warna seperti
biasanya, kita harus curiga apabila payudara memiliki besar yang
tidak sama atau asimetri
b) Penampakan payudara rata tanpa terlihat distorsi atau bengkak.
Jika melihat perubahan berikut, bawalah ke dokter untuk diperiksa:
a) Dimpling (permukaan tertarik/cekung), puckering (kerutan),
atau bengkak pada kulit
b) Puting susu berubah posisi atau tertarik (terdorong dan tertarik
ke dalam)
c) Kemerahan, rasa nyeri, ruam, atau pembengkakan.
Langkah 2:
Angkat lengan dan cari perubahan yang sama
Langkah 3:
Ketika di depan cermin cari tanda-tanda apapun cairan yang
keluar/berasal dari salah satu atau kedua putting susu (ini bisa jadi
cairan seperti susu, kuning atau darah).
23
Langkah 4:
Selanjutnya, periksa payudara anda sementara berbaring, gunakan
tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri dan gunakan tangan
kiri untuk memeriksa payudara kanan. Palpasi dilakukan dengan
perlahan, sentuhan lembut dengan ujung jari tangan secara
bersamaan. Lakukan melingkar setiap bagian payudara.
Langkah 5: Rasakan payudara anda sambil berdiri atau duduk.
Banyak wanita yang menemukan cara yang mudah untuk memeriksa
payudara mereka yaitu ketika kulit mereka basah dan licin dengan
melakukan langkah ini di shower (sementara mandi). Menekan
seluruh payudara melakukan gerakan tangan yang sama seperti
dijelaskan pada langkah 4.
2) Mammografi
Dengan mammografi dapat ditemukan benjolan yang kecil
sekalipun. Bila secara klinis dicurigai ada tumor dan pada
mammografi tidak ditemukan apa –apa, pemeriksaan harus
dilanjutkan dengan biopsi sebab sering karsinoma tidak tampak pada
mammogram.
3) Ultrasonografi
Ultrasonografi berguna terutama untuk menentukan adanya
benjolan.
24
4) Biopsi
Untuk menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahan atau
dengan pemeriksaan penunjang lain atau langsung akan dilakukan
ekstirpasi.
f. Pengobatan kanker payudara
Menurut Sjamsuhidajat (2005), pengobatan kanker payudara, yaitu:
1) Pembedahan
Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal dan
bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif
dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke
dinding dada dan kulit mamma atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke
struktur sekitarnya.
2) Radioterapi
Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi
kuratif dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi
tambahan atau terapi paliatif.
3) Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada
penyebaran sisitemik dan sebagai terapi ajuvan. Kemoterapi ajuvan
diberikan kepada pasien yang pada pemeriksaan histopatologik
pascabedah mastektomi ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa
kelenjar.
25
4) Terapi hormonal
Diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh.
Biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek
terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang.
g. Pencegahan Kanker Payudara
Menurut Suryaningsih (2009), pencegahan kanker payudara dapat
dicegah dengan cara , yaitu :
1) Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama. Caranya
adalah dengan upaya menghindarkan diridari keterpaparan pada
berbagai faktor risikodan melaksanakan posa hidup sehat. Hal-hal
yang dapat dilakukan pada pencegahan primer, yaitu:
a) Membatasi konsumsi alkohol
b) Menjaga berat baan ideal
c) Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk
menambah estrogen atau hormon lain.
d) Menggabungkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari.
e) Mengkonsumsi makanan kaa serat dan rendah lemak.
f) Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.
2) Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan terhadap
individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnya kanker
payudara adalah dengan cara :
a) Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap tiga bulan sekali
26
b) Usia 35-40 tahun melakukan mamografi
c) Diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau
melakukan Cancer Risk Assessement Survey.
d) Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun
3) Pencegahan Tersier
Pencegahan ini ditujukan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara. Pencegahan ini penting untuk meningkatkan
kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan
meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan
adalah dengan :
a) Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan
hidup penderita
b) Tindakan kemoterapi dengan sitostatika
c) Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa
simptomatik
d) Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.
27
B. Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Sjamsuhidayat (2005)
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan.
2. Mass media / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Pengetahuan ibu Kanker Payudara:
1. Definisi Kanker Payudara
2. Etiologi
3. Tanda dan Gejala Kanker
Payudara
4. Stadium Kanker Payudara
5. Deteksi Dini Kanker
6. Pengobatan kanker payudara
7. Pencegahan Kanker Payudara
Tingkat Pengetahuan
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehention)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesa (Syntesis
6. Evaluasi (Evaluation)
28
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
= diteliti
= Tidak diteliti
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan.
2. Mass media / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Pengetahuan ibu tentang
Kanker Payudara
Baik
Cukup
Kurang
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut
Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini.
Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada
data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang
digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil
pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini
menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara Desa
Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di
Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013.
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua ibu di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo
Kabupaten Sragen 126 ibu yang berusia 21 – 55 tahun dan yang sudah
menikah.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut
Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil
semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 –
15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian ini (126 x 25% = 32). Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 ibu. Dalam penelitian ini
sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu berdomisili di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten
Sragen
2) Ibu yang berumur 21 – 55 tahun dan yang sudah menikah
3) Ibu yang bisa membaca dan menulis
4) Ibu bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden
2) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.
31
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).
Pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Menurut
Hidayat (2009), simple random sampling pengambilan sampel dengan cara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara
ini diakukan bila anggota populasi dianggap homogeny. Caranya
pengambilan sampel ini yaitu dengan memberi nomor dan nama pada 126
ibu di tulis di kertas seperti arisan kemudian di ambil secara acak sebanyak
32.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal
yang di ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010).
Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kanker payudara. Kuesioner
dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) skor 1 untuk jawaban
benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable) skor 0
untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah
32
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pernyataan
Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah
Soal Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu tentang
Kanker
Payudara
1. Pengertian Kanker
Payudara
1,3* 2 3
2. Etiologi 4,6,7 5,8, 5
3. Tanda dan Gejala
Kanker Payudara
9,10,12,13, 11*,14 6
4. Stadium Kanker
Payudara
15*,17,18,20
21
16,19 7
5. Deteksi dini kanker
payudara
22,24,25 23 4
6. Pengobatan kanker
payudara
26,29 27,28 4
7. Pencegahan kanker
payudara
30,31* 32 3
Jumlah 21 11 32
Keterangan: *) tidak valid
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji
validitas akan dilakukan di Desa Purwosuman Kecamatan Sidoharjo
Kabupaten Sragen dengan 30 responden pada tanggal 20 Desember 2012 – 21
Januari 2013.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus
product moment, yaitu:
33
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS for
Windows versi 16.0 didapatkan nomor 3, 11, 15 dan 31 tidak valid karena
rhitung < 0,361 dengan taraf signifikan 0,05, untuk selanjutnya nomor yang
tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
t
b
k
kr
2
2
11 11
}Y-Y{N}XX{
YX.-XY.N
2222Nrxy
34
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 = Jumlah varian butir
t2
= Varians total
setelah dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS for
Windows versi 16.0 didapatkan nilai alpha cronbach’s (0,858) > rkriteria
(0,60), sehingga instrumen dikatakan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang kanker payudara yang diisi Ibu di Desa Patihan Kecamatan
Sidoharjo Kabupaten Sragen.
35
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data
berdasarkan dari data demografi, jumlah ibu di kelurahan Desa Patihan
dan identitas ibu Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen
tahun 2013.
G. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu tentang kanker payudara.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.3
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat
Ukur
Skala
Pengetahuan
Ibu tentang
Kanker
payudara
Kemampuan Ibu
menjawab
dengan benar
kuesioner tentang
kanker payudara
1. Baik : Bila nilai
responden yang diperoleh
(x) > mean + 1 SD
2. Cukup : Bila nilai
responden mean -1 SD x
mean + 1 SD
3. Kurang : Bila nilai
responden yang diperoleh
Kuesioner Ordinal
36
(x) < mean – 1 SD
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006)
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
37
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya
mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu
Post Partum tentang tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara.
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
Rumus : X = n
x
Keterangan :
X : rata-rata ( mean )
x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
Rumus :
SD = 1
)( 2
2
n
n
xixi
Keterangan:
x : nilai responden
n : jumlah responden
38
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu tentang
kanker payudara digunakan rumus persentase. Menurut Silalahi (2012),
rumus persentase yaitu:
fi
Persentase = ––– x 100
n
fi = Frekuensi
n = total kasus
J. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek
penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan
tetap menghormati haknya.
39
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
K. Jadwal Penelitian
Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Jadwal penelitian (Tabel Terlampir)
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo
Kabupaten Sragen. Desa Patihan secara atministratif terdiri dari 4 RT, yaitu
RT I dengan 42 kepala keluarga, RT 02 terdiri dari 30 kepala keluarga, RT 03
dengan jumlah 34 kepala keluarga dan RT 04 sebanyak 36 kepala keluarga.
Secara geografis Desa Patihan berbatasan langsung dari sebelah Utara
dengan Desa Taraman dan Desa Tenggak, batas sebelah Barat yaitu Desa
Gawan, batas sebelah Selatan yaitu desa Bentak dan batas sebelah Timur
berbatasan langsung dengan desa Duyungan dan Desa Purwosuman. Dalam
usaha menunjang kesehatan bagi masyarakat Desa Patihan terdapat beberapa
pusat layanan kesehatan diantaranya 1 Puskesmas Pembantu, 2 Posyandu,
1 dokter praktek umum dan 2 BPS.
Di Desa Patihan sarana transportasi dapat dijangkau dengan mudah
dikarenakan sebagian besar sudah dibeton dan tanahnya cukup subur,
sebagian besar persawahan dan mayoritas penduduk menjadi petani dan
berwiraswasta, lingkungan di Desa Patihan terlihat bersih dan sudah terdapat
selokan-selokan yang telihat bersih.
.
41
B. Hasil Penelitian
1. Hasil perhitungan
Tabel 4.1
Distribusi Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat pengetahuan ibu
tentang kanker payudara 19,2 4,6
(Sumber: Data Primer, 2013)
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean sebesar 19,2 dan
standari deviasi sebesar 4,6. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi
dapat dikategorikan 3 tingkat pengetahuan yaitu
a. Baik : (x) > mean+1 SD
(x) > 19,2 + 1 x 4,6
(x) > 24,8
Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,8
b. Cukup : mean – 1SD x mean + 1 SD
19,2 – 1 x 4,6 x 19,2 + 1 x 4,6
(x) 14,6 x 24,8
Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 14,6 x 24,8
c. Kurang : (x) < mean–1 SD
(x) < 19,2 – 1 x 4,6
(x) < 14,6
Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 14,6
42
2. Hasil Penelitian
Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dengan 32 responden, tingkat
pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen
No Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
5
22
5
15,6
68,8
15,6
Total 32 100
(Sumber: Data Primer, 2013)
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di
Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dapat dikategorikan
pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%), pengetahuan cukup
sebanyak 22 responden (68,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5
responden (15,6%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara
di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dalam kategori
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). dapat
digambarkan dengan diagram batang di bawah ini, yaitu:
Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan
43
C. PEMBAHASAN
Menurut Nashrulloh (2009), Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh
manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu
merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses
usaha manusia untuk tahu.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker
payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%), pengetahuan
cukup sebanyak 22 responden (68,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5
responden (15,6%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di
Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen mayoritas kategori
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (68,8%).
Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau
segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan
dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat
pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang
bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar
sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan
44
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan
informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan
dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa
seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan
rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan
formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek
yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan
menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek
positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif
terhadap obyek tersebut (Erfandi, 2009).
Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka
menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang
dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan
menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan informasi dan
nilai – nilai yang baru diperkenalkan. lingkungan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dan dengan adanya informasi melalui media cetak dan
media elektronik maka ibu – ibu juga dapat memperoleh pengetahuan tentang
kanker payudara.
Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dalam kategori pengetahuan cukup
45
yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). Hal ini disebabkan karena adanya
faktor pendidikan yaitu lokasi yang cukup jauh dengan institusi pendidikan
menjadi hambatan bagi masyarakat untuk dapat memperoleh pendidikan yang
baik, hal itu menyebabkan pengetahuan masyarakat hanya sebatas yang
mereka tahu, akan tetapi hal tersebut menjadi penambah motivasi bagi
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya, sehingga lokasi yang yang
cukup jauh dengan institusi pendidikan tidak menjadi penghalang bagi
masyarakat.
Faktor informasi juga mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kanker
payudara. Ibu – ibu dapat memperoleh pengetahuan dari Puskesmas, BPS,
penyuluhan – penyuluhan oleh tenaga kesehatan, ataupun masyarakat lain
yang lebih mengerti tentang kanker payudara. Informasi tentang kanker
payudara juga dapat di akses dengan media cetak seperti koran, majalah
maupun media elektronik seperti televisi, radio juga sudah tersedia, sehingga
masyarakat dapat memperoleh informasi baru dan memberikan pemahaman
yang baru tentang kanker payudara.
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pengetahuan lingkungan
sosial. Ibu – ibu yang mayoritas adalah bekerja, baik sebagai PNS, petani,
swasta, wiraswasta ataupun pedagang membuat responden sering melakukan
interaksi sosial dengan masyarakat lain, sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan pengetahuan dari responden, keberadaan bidan Desa juga
membantu responden untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kanker
payudara dimana masyarakat dapat bertanya secara langsung tentang kanker
payudara. Hal – hal tersebut mempengaruhi pengetahuan yang cukup tentang
kanker payudara.
46
Faktor pendidikan, informasi dan lingkungan yang di jelaskan di atas
dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan
kategori cukup baik. Adanya pengetahuan yang cukup baik diharapkan
mempengaruhi ibu dalam mengenali tanda dan gejala kanker payudara dan
dapat melakukan pencegahan ataupun melakukan tindakan pengobatan
ataupun melakukan tindakan pengobatan untuk mengatasi kejadian kanker
payudara.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kelemahan dan keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu tentang kanker
payudara saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti.
Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan
jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.
2. Kendala pengisian kuesioner
Pada saat dilakukan pengumpulan data ada sebagian kuesioner ada yang
dilewati, sehingga data tidak lengkap dan peneliti harus mengulang untuk
pengisian kuesioner dari responden.
46
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Kanker Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen”
dengan 32 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat baik sebanyak 5
responden (15,6%).
2. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat cukup sebanyak 22
responden (68,8%).
3. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat kurang sebanyak 5
responden (15,6%).
B. Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber
bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan
khususnya tentang kanker payudara.
48
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dalam memberikan penyuluhan dan lebih meningkatkan kualitas dalam
memberikan pelayanan kesehatan khususnya tentang kanker payudara
sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih bermutu.
3. Bagi Responden
Diharapkan bagi responden agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan
aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan, banyak membaca tentang kanker
payudara dari media cetak maupun media elektronik.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian
dengan menambah variabel penelitian dan menggunakan responden yang
lebih banyak sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ariestiani. 2011. Kejadian Kanker Payudara Masih Tinggi.
http://www.antaranews.2010/02/04.kanker-payudara-masih-tertinggi./.
Diakses 15 Oktober 2010.
Alamsyah. 2006. Perpanjang Harapan Hidup Penderita Kanker
Payudara.Available online : http://alamsyahokezone.com. Diakses tanggal
18 September 2012
Arikunto, S. 2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta
––––––––––––--–. 2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC
Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,
http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 2 November
2012
Hawari, D. 2004. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Fakultas Kedokteran
Jakarta: Indonesia
Hidayat, A. A A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika
Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Menggunakan SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Nanik W. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal dengan Tingkat
Pengetahuan Wanita Tentang Kanker Payudara Di Dukuh Ngambak
Lipuro Bekonang Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Prodi DIV
Kebidanan FK UNS.
Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. melalui
http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 Okotber 2012
Nototatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
––––––––––––––––––. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.
––––––––––––––––––, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan Yogyakarta: Mitra Cendikia
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R
dan SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana
Sadine, M. 2009. Penyakit Wanita Pencegahan, deteksi dini dan Pengobatannya.
Jakarta : Keen Book.
Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Sindo. 2008. Angka Kematian Akibat Kanker Payudara. http://seputar-
indonesia.com. Diakses 24 September 2010
Sjamsuhidajat, R. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryaningsih, 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta: Paradigma
Indonesia
Puguh, W. 1999. Hubungan antara tingkat pendidikan dngan pengetahuan ibu
tentang kanker payudara di RS Hasan Sadikin Bandung. Karya Tulis Ilmiah.