103
TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : Aloysia Arghia Prastiyaningtyas 151114007 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016 PROGRAM …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Aloysia Arghia Prastiyaningtyas

151114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Aloysia Arghia Prastiyaningtyas

151114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN MOTTO

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang,

sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong

engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang

membawa kemenangan”

( Yesaya 41:10)

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku”

(Filipi 4:13)

You are braver than you believe, stronger than you seem and smarter

than you think

-Winnie The Pooh-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karyaku ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati saya dalam

penulisan tugas akhir. Berbagai hal telah saya alami baik senang, sedih maupun dalam

keadaan tersulit sekalipun.

Orang tua yang sangat saya sayangi Bapak Aloysius Soebandrijo Purnomo dan

Ibu Margaretha Suyati yang selalu mendukung, memberi semangat dan mendoakan

saya.

Kakak-Kakak tersayang Agus Kistanto, Rosalia Ratna, Agustina Indriyati,

Albertus Satriyo, Evie Rochayati, Iwan Giri Santoso, Fransiska Rosalina yang selalu

memberikan dukungan. Keponakan saya Abelita, Kinandra, Fiorenza, Keara, Kallea,

Bima, Yuda yang selalu menghibur.

Sahabat saya terkasih Cup-Cup Muah, Fransiska A. Delvi Turin, Amalia

Puspita Sari, Tania Gunawan Putri yang selalu menemani, memdengarkan keluh kesah

dan memberi dukungan dari awal perkuliahan hingga sekarang

Sahabat saya terkasih Maria Angela Trisuci Paskalia yang selalu menemani,

mambantu dan memotivasi saya dari awal sampai sekarang.

Kak Maria Magdalena Lita yang selalu memberi semangat dalam keadaan

apapun. Kak Ika Rinika yang memotivasi dan membantu saya dalam mengerjakan tugas

akhir ini.

Teman-teman angkatan 2015 yang selalu memotivasi saya hingga saat ini.

Dosen pembimbing tercinta Bapak Juster Donal Sinaga yang dengan sabar

memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam mengerjakan tugas akhir.

Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

TINGKAT KRATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Aloysia Arghia Prastiyaningtyas

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendekripsikan seberapa tingkat kreativitas

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta; (2) mengidentifikasi item-item Skala Kreativitas yang perolehan

skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi belajar. Jenis

penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan

2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

berjumlah 66 siswa.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Tingkat Kreativitas

38 item. Skala disusun berdasarkan karakteristik kreativitas menurut Budiarti (2015)

yang juga menggunakan konsep Munandar yaitu, berpikir lancar, berpikir luwes,

berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh kemajemukan,

berani mengambil resiko, dan saling menghargai. Nilai koefisien reliabilitas instrumen

menggunakan pendekatan Alpha Cronbach (α) sebesar 0,942. Teknik analisis data

menggunakan statistik deskriptif kategorisasi, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah

dan sangat rendah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2016 Program

Studi Bimbingan dan Konseling memiliki tingkat kreativitas sebagai berikut: 15

responden (22,4%) memilki tingkat kreativitas sangat tinggi, 31 responden (46,26%)

memiliki tingkat kreativitas tinggi, 20 responden (29,85%) memiliki tingkat kreativitas

sedang, 1 responden (2%) memiliki tingkat kreativitas rendah. Hasil analisis item

menunjukkan 6 item (16%) memiliki yang dijadikan dasar penyusunan usulan topik-

topik bimbingan. Adapun usulan topik-topik bimbingan adalah (1) meningkatkan

keaktifan dalam mengungkapkangagasan baru di kelas; (2) belajar asik menggunakan

mindmap; (3) malu bertanya? Sudah tidak zaman; (4) berpendapat? siapa takut; (5)

meningkatkan keberanian untuk menjawab pertanyaan; (6) aku berani bertanya.

Kata Kunci: Kreativitas, Mahasiswa, Topik-topik Bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

THE CREATIVITY LEVEL OF 2016th

STUDENTS

OF GUIDANCE AND COUNSELING STUDY PROGRAM

OF SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

Aloysia Arghia Prastiyaningtyas

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

The study was aimed to: (1) describe the level of creativity of the 2016th

students of Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University

Yogyakarta; (2) identify items on the Creativity Scale which have low scores as the

basis for compiling topics for personal study guidance. The type of the study was a

quantitative descriptive study. The research subjects were the 2016th students of the

Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University Yogyakarta

with total 66 students.

Data collection in this study used the 38 items Creativity Level Scale. The scale

was arranged based on the characteristics of creativity according to Munandar (1985),

namely, thinking fluently, thinking flexibly, thinking original, curiosity, imaginative,

challenged by pluralism, courage to take risks, and mutual respect. The value of the

reliability coefficient of the instrument measured using the Cronbach Alpha approach

(α) of 0.942. Data analysis techniques used was categorical descriptive statistics,

namely very high, high, medium, low and very low.

The results of this study indicate that the class 2016 of Guidance and

Counseling Study Program has the following levels of creativity: 15 respondents

(22.4%) had very high levels of creativity, 31 respondents (46.26%) had high levels of

creativity, 20 respondents (29, 85%) have a moderate level of creativity, 1 respondent

(2%) has a low level of creativity. The results of item analysis showed that 6 items

(16%) had a moderate score which was used as the basis for the proposals preparation

for guidance topics. The proposed topics of guidance are (1) increasing activity in

revealing new ideas in class; (2) cool learning using mind map; (3) embarrassed to

ask? It's not the issue; (4) argue? no need to worry; (5) increase the courage to answer

questions; (6) I dare to ask.

Keywords: Creativity, Students, Guidance and Counseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan

berkat-Nya yang begitu besar kepada peneliti hingga akhirnya penelitian ini dapat

selesai dengan baik. Banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat luar biasa bagi

peneliti, hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dari awal sampai

akhir.

Selama proses penulisan skripsi ini juga banyak pihak yang ikut terlibat dalam

proses membimbing, mendampingi, serta mendukung setiap proses yang peneliti

lakukan. Oleh sebab itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam mengerjakan skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yaitu, Bapak

Gendon, Bapak Sinurat, Bapak Donal, Bapak Nazar, Bapak Budi, Bapak Agus, Ibu

Retno, Ibu Retha, Ibu Indah dan Ibu Hayu yang telah memberikan ilmu dan

pengalaman bagi peneliti selama belajar di Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

5. Kedua orang tua terkasih Bapak Aloysius Soebandrijo Purnomo dan Ibu

Margaretha Suyati atas segala doa, dukungan, kasih sayang, serta kepercayaan

sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.

6. Kakak-kakak tersayang Agus Kistanto, Rosalia Ratna, Agustina Indriyati, Albertus

Satriyo, Evie Rochayati, Iwan Giri Santoso, Fransiska Rosalina yang selalu

memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

Keponakan saya Abelita, Kinandra, Fiorenza, Keara, Kallea, Bima, Yuda yang

selalu menghibur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN MOTTO......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. vii

ABSTRAK.......................................................................................................... viii

ABSTRACT......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR........................................................................................ x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah.............................................................................. 6

D. Rumusan Masalah.................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian................................................................................. 8

G. Batasan Istilah....................................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 10

A. Hakikat Kreativitas............................................................................... 10

1. Pengertian Kreativitas..................................................................... 10

2. Tahap-Tahap Kreativitas................................................................. 11

3. Aspek-Aspek Kreativitas................................................................ 13

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas................................. 15

5. Hambatan dalam Kreativitas.............................................................. 16

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal............................................. 19

1. Pengertian Mahasiswa........................................................................ 19

2. Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal......................................... 20

3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal.......................... 22

4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas ( Berpikir Kreatif)............ 23

C. Hakikat Layanan Bimbingan................................................................... 24

1. Pengertian Bimbingan....................................................................... 24

2. Bimbingan Pribadi-Belajar................................................................ 25

3. Fungsi Layanan Bimbingan.............................................................. 26

4. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan................................................. 27

5. Pengembangan Topik-Topik Bimbingan.......................................... 28

D. Kajian Penelitian yang Relevan.............................................................. 29

E. Kerangka Pikir......................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 33

A. Jenis Penelitian......................................................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 33

C. Subjek Penelitian...................................................................................... 34

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................................. 34

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

1. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 35

2. Instrumen Pengumpulan Data............................................................. 36

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen......................................................... 40

1. Validitas Instrumen............................................................................. 40

2. Reliabilitas Instrumen......................................................................... 46

G. Teknik Analisis Data................................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 52

A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 52

B. Pembahasan............................................................................................... 56

BAB V PENUTUP................................................................................................ 62

A. Kesimpulan................................................................................................. 62

B. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 63

C. Saran........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 65

LAMPIRAN.......................................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Kreativitas.............................................................. 32

Tabel 3.1 JumlahSubjek Penelitian.................................................................... 34

Tabel 3.2 Norma Skoring Skala Kreativitas....................................................... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Kreativitas.................................................................. 38

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hail Uji Validitas Skala Kreativitas.............................. 42

Tabel 3.5 Kisi-kisi Skala Kreativitas (Final)...................................................... 44

Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Kreativitas............................................................. 47

Tabel 3.7 Kriteria Guilford................................................................................. 47

Tabel 3.8 Norma Kategorisasi............................................................................ 49

Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta......................................................................................... 50

Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta......................................................................................... 51

Tabel 4.1 Kategoriasai Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 52

Gambar 4.1 Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.......................................................................................... 54

Tabel 4.3 Item-Item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategori Sedang

Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta............................ 55

Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Pendampingan Peningkatan Kreativitas Mahasiswa

Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta................................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN........................................................................................................... 67

Lampiran 1 Surat Ijin........................................................................................... 68

Lampiran 2 Skala Penelitian................................................................................ 69

Lampiran 3 Hasil Komputasi Uji Validitas Item Total Instrumen Penelitian..... 78

Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan bahasan istilah.

Penguraian ini berisi singkat dan jelas.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia mewajibkan setiap warga negara untuk menempuh

pendidikan formal selama 12 tahun. Peserta didik yang telah menempuh pendidikan

selama 12 tahun, dibebaskan untuk memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi atau langsung mencari pekerjaan. Menurut data Kementerian Riset Teknologi

dan Perguruan Tinggi (www.katadata.co.id, 2018), jumlah perguruan tinggi yang

terdaftar di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 4.504 unit. Angka tersebut

didominasi oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mencapai 3.136 dan 122

Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perguruan tinggi di Indonesia yang terbilang cukup

banyak ini, dapat menjadi wadah bagi peserta didik yang telah menyelesaikan

pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK).

Peserta didik yang memilih melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi baik

swasta maupun negeri akan memiliki sebutan baru yaitu mahasiswa. Mahasiswa

merupakan pelajar yang memiliki jenjang paling tinggi diantara yang lain dan

sebagai seorang mahasiswa, diharapkan mampu memiliki cara pandang maupun

kemampuan yang berbeda pada saat masih berada di sekolah, baik di tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

pertama maupun atas. Mahasiswa termasuk dewasa awal yang memiliki tugas

perkembangan yaitu masa kreatif (Hurlock, 1996). Bentuk kreativitas yang akan

terlihat pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan

keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya.

Kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat individu dalam memecahkan

masalah. Seorang mahasiswa dituntut untuk lebih memiliki kreativitas yang akan

mempermudah dirinya sendiri dan lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada.

Mahasiswa perlu untuk lebih berani melakukan inovasi, hal tersebut dapat

membantu mahasiswa dalam menghadapi persaingan yang cukup tinggi di dunia

perkuliahan maupun di dunia kerja yang akan dihadapi setelah menyelesaikan

pendidikan di tahap perguruan tinggi.

Perkembangan zaman selalu diiringi dampak positif dan negatif. Segala

sesuatu saat ini dituntut untuk di kerjakan secara cepat dan praktis tanpa melihat

proses pekerjaan yang terjadi. Hal tersebut membuat mahasiswa yang mengalami

kesulitan dalam menyesuaikan diri akan cendrung memiliki mental instan. Mental

instan mendorong mahasiswa untuk sulit berinovasi dan menciptakan ide kreatif

karena hanya berfokus pada hasil bukan proses. Permasalahan yang timbul saat ini

cukup beragam, oleh karena itu mahasiswa juga harus memiliki cara dan inovasi-

inovasi baru untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dengan ide kreatif yang

dimiliki.

Menurut Munandar (1985) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat

kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Kemampuan tersebut di peroleh dari pengalaman-pengalaman ataupun pengetahuan

yang dimiliki sehingga menghasilkan sebuah gagasan kreatif pada diri seseorang.

Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dapat diperoleh selama

dirinya duduk di bangku perkuliahan, informasi dan pengalaman dapat

mempermudah mahasiswa untuk menghasilkan maupun menciptakan suatu ide yang

baru dan kreatif. Kemampuan untuk menghasilkan suatu kombinasi baru dari hal-hal

yang sudah ada di jadikan sebagai tolak ukur seseorang dikatakan kreatif.

Kreativitas penting untuk dikembangkan, karena dengan berkreasi orang

dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan

pokok dalam hidup manusia. Maslow (dalam Munandar, 1985) mengatakan bahwa

kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam

perwujudan. Kemampuan kreativitas dapat mempermudah mahasiswa dalam

mengembangkan kemampuan untuk menciptakan ide kreatif baru.

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling perlukan untuk

memiliki kemampuan kreativitas, sebagai calon guru BK maupun konselor

mahasiswa BK di harapkan mampu memiliki empat kompetensi yang dimiliki, yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional. Ketika seorang guru BK maupun konselor memiliki keempat

kompetensi ini kreativitas sangat di perlukan untuk mempermudah dalam

mengaplikasikan dan memahami kompetensi tersebut. Kreativitas untuk mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling ini juga dapat memudahkan mahasiswa

untuk membuat media bimbingan seperti, video scribe yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

menjelaskan materi bimbingan, folder bimbingan, dan materi-materi yang dipakai

untuk melakukan bimbingan.

Kreativitas di kalangan mahasiswa BK memiliki dampak positif bagi tugas

perkembangan mereka di dewasa awal karena mereka dapat mengaktualisasikan

dirinya melalui ide-ide yang di munculkan dan menghasilkan sesuatu yang baru.

Mengaktualisasikan diri juga berarti mahasiswa tersebut dapat merealisasikan ide

yang sudah dimiliki. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kreativitas dan

pentingnya kreativitas bagi mahasiswa, peneliti tertarik untuk meneliti kreativitas

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling .

Salah seorang mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling mengatakan bahwa teman-teman angkatan 2016 lebih menyukai

menyumbangkan ide dari pada harus merealisasikannya. Ide kreatif yang mereka

sumbangkan cenderung keluar dari topik mata kuliah. Berdasarkan hasil wawancara

yang telah dilakukan, menurut (Siska) salah satu mahasiswi angkatan 2016

mengatakan “ teman-teman saya yang ada di dalam kelas cenderung pasif jika

membicarakan topik perkuliahan jadi mereka jarang terlibat aktif di kelas, jika

dalam sebuah kegiatan kampus kami sering memunculkan ide-ide baru tetapi masih

belum merealisasikannya”. Mahasiswi angkatan 2016 yang lain juga mengatakan

bahwa dalam mengerjakan tugas masih banyak yang copy paste.

Upaya yang sudah dilakukan Program Studi Bimbingan dan Konseling

dalam pengembangan kreativitas bagi mahasiswa salah satunya adalah melibatkan

mahasiswa dalam acara yang diselenggarakan Program Studi. Kegiatan seperti ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

dapat dikatakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas,

karena dalam acara tersebut terdiri dari beberapa divisi dan dalam divisi ini dituntut

untuk memiliki ide yang perlu direalisasikan sehingga dapat mendukung acara yang

diselenggarakan. Sebagai calon guru BK yang akan bekerja di lingkungan sosial

seperti sekolah, akan dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang terjadi,

maka dari itu kreativitas perlu dimunculkan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Guru BK yang melakukan

proses konseling di sekolah perlu melakukan konseling secara kreatif agar proses

konseling berjalan secara efektif. Kreativitas guru BK juga di perlukan untuk

membuat inovasi dan program baru agar dapat menghapus stigma bahwa guru BK

adalah seorang polisi sekolah.

Berangkat dari latar belakang fenomena di atas maka peneliti tergerak untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas,

mengenai Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

masih sulit untuk merealisasikan ide.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

2. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

kurang memiliki minat untuk mengungkapkan ide yang berkaitan dengan mata

kuliah.

3. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

masih belum terlibat aktif dalam kegiatan perkuliahan di dalam kelas.

4. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

masih belum memperlihatkan kreativitas.

5. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

masih banyak yang melakukan copy paste dalam mengerjakan tugas mata

kuliah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti ingin menjadikan topik

kreativitas menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk diteliti pada

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti memfokuskan masalahnya pada butir “1”

yaitu Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling masih

sulit untuk merealisasikan ide-ide, kemudian pada butir “4” yaitu beberapa

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling masih

belum memperlihatkan ciri kemampuan kreativitas. Berdasarkan butir masalah

tersebut, peneliti ingin mengangkat tema penelitiannya yaitu “Tingkat

Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa tinggi tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Berdasarkan identifikasi Skala Kreativitas Mahasiswa, item-item mana saja

yang perolehan sekornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik

bimbingan pribadi dan belajar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendekripsikan seberapa tinggi Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan

2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan pribadi belajar bagi mahasiswa

angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta berdasarkan identifikasi butir skala Kreativitas

Mahasiswa yang perolehan skornya rendah.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi di bidang

Bimbingan dan Konseling berkaitan dengan Tingkat Kreativitas di kalangan

mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini diharapkan berguna untuk mengetahui tingkat kreativitas

pada mahasiswa angkatan 2016.

b. Bagi mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mengembangkan

kreativitas

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber acuan untuk

mengembangkan penelitian mengenai tingkat kreativitas mahasiswa.

G. Batasan Istilah

1. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan individu dalam menuangkan suatu ide,

gagasan dan inovasi untuk menyelesaikan suatu masalah maupun

menciptakan sesuatu hal baru, serta dapat menuangkan kepada dirinya

sendiri dan orang lain.

2. Mahasiswa

Mahasiswa adalah seorang pelajar perguruan tinggi, yang memiliki

posisi tertinggi dalam satuan pendidikan tertinggi diantara yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

3. Bimbingan

Bimbingan adalah proses layanan yang diberikan kepada individu

untuk membantu mereka menentukan pilihan hidup dan menyesuaikan diri

dengan lingkungan sekolah dan kehidupan.

4. Topik bimbingan

Topik bimbingan adalah pokok bahasan yang disampaikan guru BK

kepada peserta didik dalam bimbingan klasikal.

5. Bimbingan pribadi-belajar

Bimbingan pribadi-belajar adalah upaya yang diberikan guru BK

kepada peserta didik yang bertujuan untuk memantapkan kepribadian konseli

dalam menangani masalah pribadinya dan menguasai pengetahuan dan

keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat

yang lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan hakikat kreativitas, hakikat mahasiswa sebagai

dewasa awal, kreativitas dan mahasiswa dewasa awal dan hakikat layanan bimbingan .

A. Hakikat Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Menurut Ali & Asrori (dalam Ricardo, 2014) kreativitas merupakan

kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau

kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru

yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi

permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir

divergen.

Menurut Mahfud (2017) kreativitas adalah kemampuan untuk bisa

memadukan berbagai informasi dengan cara baru, guna menemukan solusi bagi

masalah, menciptakan temuan baru, atau menciptakan karya seni. Sedangkan

menurut Ruth Richards (dalam Gie, 2003) kreativitas merupakan dasar bagi

kelangsungan di dunia ini, karena kemampuan itu adalah kemampuan kita untuk

menyesuaikan diri pada perubahan, ini menjadi intisari bagi kelangsungan hidup

manusia. Menurut ahli lain, Karkockiene (dalam Mahfud, 2017), kreativitas

melibatkan karakteristik yang berhubungan dengan kemampuan untuk

menemukan atau melakukan sesuatu yang baru.

Menurut Munandar (1983), kreativitas adalah sebagai kemampuan untuk

menciptakan hal-hal baru yang pada hakekatnya membedakan manusia dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

mesin dan binatang, karena kemampuan inilah yang memungkinkannya untuk

merubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuannya di bidang

ilmu, teknologi, seni maupun dalam bidang-bidang lainnya yang merupakan

hasil ciptaannya. Menurut Santrock (dalam Rohani, 2017) kreativitas merupakan

kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa

serta melahirkan solusi yang unik terhadap masalah0masalah yang dihadapi.

Kreativitas dapat dilihat sebagai kemampuan untuk melihat berbagai

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah,

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas

merupakan kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam

menciptakan suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan

mencari alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas

individu tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang

hanya dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi. Kreativitas di

nilai sebagai dasar bagi kelangsungan hidup seorang manusia dan dapat dilihat

sebagai kemampuan untuk memecahkan sebuah masalah.

2. Tahap-Tahap Kreativitas

Proses kreatif yang dihasilkan setiap individu melalui sebuat tahapan.

Menurut Mahfud (2017) yang juga menggunakan konsep Wallas tentang tahap-

tahap kreativitas, tahap-tahap kreativitas dibagi menjadi empat yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

a. Persiapan (preparation)

Tahap persiapan merupakan tahap untuk meletakkan dasar, dalam

tahap ini dilakukan pengumpulan informasi, data-data dan bahan-bahan untuk

memecahkan masalah. Pada tahap ini juga individu mempelajari latar

belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya.

b. Inkubasi (incubation)

Tahap inkubasi merupakan tahap dieraminya proses pemecaham

masalah dalam alam pra-sadar. Tahap ini berlangsung dalam tahap waktu tak

menentu bisa lama dan bisa juga hanya sebentar. Dalam tahap ini ada

kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat

lagi pada saat berakhirnya tahap pengeraman dan munculnya masa

berikutnya.

c. Iluminasi (illumination)

Tahap iluminasi merupakan tahap munculnya pendapat atau gagasan-

gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk

cetusan sepontan, ide atau gagasan, pemecaham masalah, penyelesaian, cara

kerja, dan jawaban baru.

d. Verifikasi (verification)

Tahap verifikasi merupakan tahap munculnya aktivitas evaluasi

terhadap gagasan secara kritis yang sudah mulai dicocokan dengan keadaan

nyata atau kondisi kenyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Aspek-Aspek Kreativitas

Menurut Munandar (1985) tentang ciri-ciri dari kreativitas, ciri-ciri

kreativitas dibagi menjadi dua yaitu, kemampuan dalam ciri-ciri kognisi

(berpikir kreatif) dan ciri-ciri afektif. Ciri-ciri dengan kemampuan menggunakan

kognisi disebut dengan aptitude sedangkan ciri-ciri yang berkaitan dengan sikap

dan perasaan disebut dengan nonaptitude, berikut beberapa uraian dari

pengertian diatas, yaitu :

a. Ciri-ciri aptitude

1) Kelancaran berpikir lancar

Kelancaran berpikir lancar yaitu kemampuan yang dimilki

individu untuk menghasilkan banyak ide, gagasan, jawaban serta

penyelesaian masalah yang keluar dari pemikiran seseorang secara

cepat. Kelancaran berpikir lancar juga diartikan sebagai kemampuan

dalam memberikan saran ataupun cara untuk melakukan berbagai

hal.

2) Berpikir Luwes (Fleksibel)

Keluwesan berpikir yaitu kemampuan untuk menghasilkan

sejumlah gagasan, jawaban ataupun pertanyaan yang bervariasi.

Keluwesan berpikir juga didefinisikan sebagai sebuah kemampuan

dalam melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,

mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda dan mampu

mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Berpikir Orisinal

Berpikir orisinal merupakan kemampuan untuk melahirkan

atapunpun menciptakan ungkapan baru dan unik. Berpikir orisinil

juga merupakan kemampuan membuat kombinasi-kombinasi yang

tidak lazim dari suatu bagian-bagian atau unsur-unsur.

b. Ciri-ciri nonaptitude

1) Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan untuk mengetahui segala sesuatu yang

baru, mengajukan sebuah pertanyaan, selalu memperhatikan orang,

obyek dan situasi serta kemampuan untuk peka dalam pengamatan dan

ingin mengetahui/meneliti.

2) Bersifat Imajinatif

Bersifat imajinatif merupakan kemampuan untuk memperagakan atau

membayangkan hal-hal yang tidak maupun belum terjadi. Berpikir

imajinatif ini menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan

antara khayalan dan kenyataan.

3) Tertantang oleh Kemajemukkan

Tertantang oleh kemajuan merupakan suatu sikap untuk terdorong

dalam mengatasi masalah yang sulit dan merasa tertang oleh situasi-

situasi yang rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang rumit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

4) Berani Mengambil Resiko

Berani mengambil resiko merupakan suatu sikap untuk berani

dalam memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, tidak takut

gagal atau mendapat kritik dan sikap untuk tidak menjadi ragu-ragu

karena ketidakjelasan terhadap hal-hal yang tidak konvensional, atau

yang kurang berstruktur.

5) Menghargai

Menghargai merupakan suatu sifat saling menghargai bimbingan

dan pengarahan dalam hidup serta menghargai kemampuan berkat-

berkat sendiri yang sedang berkembang.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Menurut Rogers (dalam Mahfud, 2017) faktor-faktor yang

mempengaruhi kreativitas, antara lain:

a. Faktor internal individu

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang

dapat mempengaruhi kreativitas, yaitu :

1) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam

individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan

menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri

dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha , tanpa kekakuan terhadap

pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

adalah individu yang mampu menerima perbedaan dan menerima

keadaan di masa lalu.

2) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang

dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan

karena kritik dan pujian dari orang lain.

3) Kemampuan untuk bermain dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-

unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-

hal yang sudah ada sebelumnya.

b. Faktor eksternal (Lingkungan)

Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas

individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan

kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan

dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat

mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil

bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.

6. Hambatan dalam Kreativitas

Menurut Olson (1989) hambatan untuk menjadi lebih kreatif disebabkan

oleh :

a. Kebiasaan

Kebiasaan adalah reaksi dan respons yang telah kita pelajari untuk

bertindak secara otomatis tanpa berpikir atau mengambil keputusan terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

dahulu. Kebiasaan pada umumnya dianggap sebagai hal yang tidak kreatif,

dan merupakan respons yang stereotip.

b. Waktu

Kesibukan merupakan alasan untuk tidak menjadi kreatif. Di pihak

lain, orang yang mempunyai waktu untuk menjadi lebih kreatif mencari

waktu 24 jam yang sama yang tersedia bagi setiap orang.

c. Dibanjiri masalah

Kita gampang dibanjiri permasalahan terutama jika kita menyadari

bahwa masalah didefinisikan, dalam arti yang luas sekali, sebagai perbedaan

antara siapa kita dan mau jadi apa kita. Dengan definisi ini, jika kita kreatif

dan mau menjadi lebih kreatif, maka kita menghadapi suatu masalah. Oleh

karena itu, untuk menjadi lebih kreatif, kita harus mengidentifikasikan dan

memprioritaskan permasalahan kita.

d. Tidak ada masalah

Kita adalah mahluk pemecah masalah yang terus menerus menghadapi

dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara

otomatis atau menurut kebiasaan, kita tidak akan mengenal masalah tersebut

dan kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mempunyai masalah.

e. Takut gagal

Kegagalan dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu,

kehilangan pendapatan, atau kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal

daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

f. Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang

Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki suatu

jawaban langsung. Ketika suatu masalah dikemukakan, kita secara langsung

memberikan sebuah pemecahan. Hanya jika pemecahan pertama tidak

berjalan maka kita mencoba cara lain.

g. Kesulitan kegiatan mental yang diarahkan

Kerap kali secara mental kita menyelipkan perasaan khawatir atau

kakacau-balauan berpikir di dalam jangkauan kita. Dari keadaan serupa itu

kadang-kadang timbul suatu pemikiran yang bernilai. Akan tetapi karena

dari mula kita memang tidak mencari suatu pemecahan atau jawaban bagi

suatu masalah, maka tidak ada gagasan atau wawasan yang muncul dari

dalam pikiran kita.

h. Takut bersenang-senang

Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira dan bersantai-

santai merupakan aspek-aspek yang penting dari proses pemecahan masalah

secara kreatif.

i. Mengenali cara-cara pemecahan yang baik

Orang yang tidak terpaku pada pemecahan masalah yang sudah

sering dilakukan dan bahkan tidak diragukan keberhasilannya, maka akan

lebih sulit membuka diri terhadap sudut pandang lain dalam memecahkan

masalah. Faktor takut gagal salah satu penyebabnya. Termasuk juga orang

yang merasa caranya lebih baik daripada yang orang lain rekomendasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

terhadap dirinya, akan sulit berpikir secara terbuka untuk mendapatkan

pengetahuan lain yang mungkin lebih sesuai bagi pemecahan masalahnya.

j. Kritik orang lain

Banyak orang meyakini bahwa kritik tidak selamanya membangun.

Namun kritik juga berarti mematikan. Padahal orang akan membutuhkan

feedback terhadap apa yang sudah dilakukan. Selain meningkatkan

kebermaknaan, kritik juga dapat mengubah paradigma yang selama ini

selalu kita gunakan, yang tanpa kita sadari sudah using. Kritik hakekatnya

akan membantu manusia tetap berpijak pada kenyataan.

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18

sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir

sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas

perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup

Yusuf (2013). Sedangkan menurut Santrock (1995) masa dewasa awal

adalah masa dimana individu siap untuk bekerja, menjalin hubungan dengan

lawan jenis, terkadang menyisikan waktu untuk hal lainnya.

Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mendefinisikan mahasiswa sebagai

orang yang belajar di perguruan tinggi. Hal tersebut didukung oleh Siswoyo

(2007) yang mendefinisikan mahasiswa sebagi individu yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau

lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.

Menurut Hurlock (1997) istilah adult atau dewasa berasal dari kata

kerja latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang

dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan

siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang

dewasa lainnya. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Mahasiswa termasuk dalam kategori dewasa awal yang dinilai sudah siap

bekerja, menjalin hubungan dengan lawan jenis dan terkadang menyisikan

waktu untuk hal lainnya.

2. Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal

Menurut Santrock (1999) masa dewasa awal termasuk masa transisi,

baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran

sosial. Hal ini didukung oleh Hurlock (1980), menguraikan ciri-ciri tugas

perkembangan pada dewasa awal, yaitu :

a. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan

Pada masa pengaturan ini individu menerima tanggung jawab

sebagai orang dewasa, yang berarti seorang pria muda mulai membentuk

bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai kariernya sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

wanita muda diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu

dan pengurus rumah tangga.

b. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah

Pada masa bermasalah ini individu yang berada pada masa dewasa

awal ini mengalami masalah-masalah baru dari segi utamanya berbeda-

beda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya. Penyesuaian

diri terhadap masalah-masalah masa dewasa dini menjadi lebih intensif.

c. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Sosial

Pada masa ketegangan sosial ini individu telah mampu

memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga

menjadi tenang dan stabi secara emosional.

d. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial

Pada masa keterasingan sosial ini keterasingan diintensifkan

dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam

karier.

e. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen

Pada masa komitmen ini individu yang menjadi dewasa akan

mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar menjadi

dewasa mandiri, maka mereka akan memiliki tanggungjawab baru dan

membuat komitmen-komitmen. Kedua hal tersebut menjadi landasan

yang akan membentuk pola hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

f. Masa Dewasa Awal Sering Merupakan Masa Ketergantungan

Pada masa ketergantungan ini masih banyak orang muda yang

sudah berstatus dewasa, memiliki ketergantungan pada orang-orang lain

selama jangka waktu yang berbeda-beda.

g. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai

Perubahan nilai pada individu ini terjadi karena pengalaman dan

hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia

dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa.

h. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup

Baru

Pada masa dewasa awal ini merupakan periode yang paling banyak

mengalami perubahan. Individu yang berada pada masa dewasa awal

khususnya mereka yang kuliah di akademi dan perguruan tinggi akan

mengalami perubahan pada bidang akademik yang mereka tempuh.

i. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Kreatif

Orang yang berada masa masa dewasa awal tidak terikat lagi oleh

aturan orangtua maupun guru-gurunya. Lepas dari belenggu ikatan ini

mereka bebas untuk berbuat apa yang mereka inginkan.

3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal

Mahasiswa termasuk dalam tahap perkembangan dewasa awal. Menurut

Hurlock (1997) masa dewasa dini merupakan masa kreatif, bentuk kreativitas

yang akan terlihat sesudah dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

individual, kesempatan untuk mewudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang

memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan hobi,

menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi, ada yang menyalurkan melalui

pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

Masa dewasa muda sering dianggap sebagai masa untuk berprestasi yang

setinggi-tingginya sehingga tidak menutup kemungkinan mereka dapat

mengekspresikan segala potensinya untuk menciptakan karya-karya yang baru,

inovatif, dan kreatif. Kreativitas seringkali muncul dari kaum muda, mahasiswa

sebagai kaum muda yang banyak menghasilkan kreativitas, hal ini dikarenakan

mahasiswa sebagi intelektual muda selalu diharapkan oleh masyarakat

mempunyai daya kreatif yang tinggi untuk menghasilkan inovasi yang

selanjutnya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan

(Mulyana dkk, 2017).

4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas (Berpikir Kreatif)

Menurut Gie (2003) penghambat seorang mahasiswa dalam kreativitas

(berpikir kreatif), yaitu :

a. Pengajaran yang terlalu sempit, tidak membuka kesempatan pada orang

untuk mempelajari berbagai pengetahuan seluas mungkin. Hal ini membuat

mahasiswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan yang ada didalam

dirinya karena mahasiswa dituntut untuk mengikuti pembelajaran yang

sudah diberikan oleh dosen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

b. Pengalaman yang terlampau lama dalam satu bidang pekerjaan saja. Hal

tersebut dapat menjadi hambatan karena pengalaman tersebut hanya

membuat mahasiswa sulit untuk mencoba sesuatu yang baru.

c. Cara kerja yang telah sangat terbiasakan dalam menyelesaikan suatu tugas.

Metode yang monoton digunakan dalam mengerjakan suatu tugas dan

pekerjaan dapat membuat seorang mahasiswa cenderung malas dalam

mengerjakan suatu tugas karena sudah terbiasa menggunkan cara lama maka

sulit untuk mencoba cara baru.

C. Hakikat Layanan Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan

Menurut Jones, Staffire & Steward (dalam Prayitno, 2009) bimbingan

adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan

dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas

prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih

jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan

membuat pilihan seperti itu tidak diturnkan (diwarisi), tetapi harus

dikembangkan. Menurut Natawidjaja (Winkel dan Hastuti, 2013) bimbingan

adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu

tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan

dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahawa

bimbingan merupakan suatu usaha yang diberikan kepada individu untuk

menyelesaikan suatu permasalahan maupun membantu individu dalam

mengembangkan kemampuan yang ada di dalam diri individu tersebut sehingga

sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, seseuai tuntunan dan

keadaan masyarakat.

2. Bimbingan Pribadi-Belajar

Menurut Sukardi (2000) bimbingan belajar, membantu siswa

mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai

pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan

pada tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal

menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai,

dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan berkaitan

dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.

Menurut Sukardi (2000) bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan

dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Menurut Winkel

dan Hastuti (2013) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam menghadapi

keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya

sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani,

pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai

lingkungan.

Bimbingan pribadi belajar adalah upaya untuk membantu peserta didik

dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian

waktu luang, penyaluran nafsu seksual serta membantu dalam menemukan cara

belajar yang tepat, memilih program studi yang sesuai, dan mengatasi

kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan berkaitan dengan tuntutan-tuntutan

belajar di suatu institusi pendidikan.

3. Fungsi Layanan Bimbingan

Menurut Prayitno (2009) fungsi layanan bimbingan terbagi menjadi tiga,

yaitu :

a. Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman yang dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan

konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh

klien sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta

pemahaman tentang lingkungan klien oleh klien.

b. Fungsi Pencegahan

Pencegahan adalah menghindari timbulnya atau meningkatnya kondisi

bermasalah dalam diri klien. Fungsi pencegahan ini diterima sebagai sesuatu

yang baik dan perlu dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

c. Fungsi Pengentasan

Pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara perorangan, sebab

setiap masalah adalah unik. Masalah-masalah yang diderita oleh individu-

individu yang berbeda tidak boleh disamaratakan.

d. Fungsi Pengadaptasian

Fungsi pengadaptasian adalah fungsi bimbingan sebagai narasumber dalam

mengarahkan rangkaian, kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai

dengan kebutuhan para siswa.

4. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan

Menurut Winkel dan Hastuti (2013) bentuk-bentuk layanan bimbingan

terbagi menjadi dua yaitu :

a. Bimbingan langsung

Bimbingan langsung adalah pelayanan bimbingan yang diberikan

kepada siswa oleh tenaga bimbingan sendiri, dalam satu pertemuan tatap

muka dengan satu siswa atau sejumlah siswa.

b. Bimbingan Tidak Langsung

Bimbingan tidak langsung adalah pelayanan bimbingan yang diberikan

oleh tenaga bimbingan melalui tenaga pendidik yang lain, misalnya seorang

guru yang telah berkonsultasi dengan konselor sekolah tentang siswa tertentu

dan kemudian berhubungan lagi dengan siswa itu; atau pelayanan yang

diberikan oleh tenaga bimbingan melalui suatu medium, misalnya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

brosur, pamflet, tulisan dalam majalah sekolah, tulisan pada papan

bimbingan, dan lain sebagainya.

5. Pengembangan Topik-topik Bimbingan

Menurut Winkel dan Hastuti (2006) pengembangan topik-topik

bimbingan dan konseling umumnya mengikuti empat langkah pokok, yaitu:

a. Identifikasi kebutuhan

Program yang baik merupakan program yang sesuai (match) kebutuhan

konseli seperti, kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self

actualization) seperti pengembangan potensi diri. Kebutuhan harga diri

(esteem need) seperti status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan,

reputasi, kehormatan diri, dan penghargaan. Kebutuhan sosial (social needs)

seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki, kekeluargaan dan asosiasi.

Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs) seperti

perlindungan stabilitas. Kebutuhan fisiologis (phycological needs) seperti

makan, minum, perumahan, seks dan istirahat. Semua kebutuhan di atas perlu

di analisis untuk ditetapkan kebutuhan yang akan di prioritaskan untuk

diberikan pelayanan bimbingan dan konseling.

b. Penyusunan Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis-jenis prioritas

kebutuhan konseli. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan juga harus

disesuaikan dan dintegrasikan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya

serta disusun secara spesifik dan realistis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

c. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan

yang telah disusun. Dalam kaitannya buat format monitoring dan

kembangkan pencatatan proses kegiatan )proses bimbingan).

d. Penelitian Kegiatan

Penelitian ini dilakukan mencakup semua kegiatan bimbingan dan

konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian dilakukan pada setiap tahap

kegiatan dalam keseluruhan program. Hasil penelitian merupakan gambaran

tentang proses seluruh hasil yang dicapai disertai dengan rekomendasi tentang

kegiatan berikutnya (follow up).

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian Widuri, Y.A.P., (2015) yang berjudul “Tingkat

Kreativitas Siswa Kelas V dan VI ( Studi Deskriptif pada Siswa Kelas V dan VI SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya

Terhadap Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Pribadi)”, didapatkan hasil 34

siswa (45,34%) masuk dalam kategori sangat tinggi, 20 siswa (26,67%) masuk

dalam kategori tinggi, 17 siswa (22,67%) masuk dalam kategori sedang, 3 siswa (

4%) masuk dalam kategori rendah dan 1 siswa (1,34%) masuk dalam kategori

sangat rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu menghargai,

dapat menjadi penyebab utama individu memiliki kreativitas sangat tinggi.

Berdasarkan penelitian Antika. C.R., (2015) dengan judul “ Tingkat

Kreativitas Siswa dan Implikasinya Terhadap Program Pengembangan Kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri Bajing Kulon 04 Kroya

Tahun Pelajaran 2014/2015) ” didapatkan hasil 5 siswa (9%) masuk dalam kategori

sangat tinggi, 7 siswa (13%) masuk dalam kategori tinggi, 32 siswa (57%) masuk

dalam kategori sedang, 12 siswa (21%) masuk dalam kategori rendah, dan tidak

terdapat siswa yang masuk dalam kategori sangat rendah. Siswa yang memiliki

kreativitas dalam kategori sedang dikatakan sudah memiliki kreativitas di dalam

dirinya tetapi belum berkembang.

Relevansi kedua penelitian ini dengan penelitian Tingkat Kreativitas

Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta adalah meneliti tingkat kreativitas. Hasil dari kedua

penelitian ini memiliki hasil yang baik yaitu siswa sudah memiliki tingkat

kreativitas yang sangat tinggi dan sedang. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terletak pada

subjek penelitian, yaitu siswa SD dengan Mahasiswa.

E. Kerangka Pikir

Kreativitas adalah kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam

menciptakan suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan

mencari alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas

individu tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang

hanya dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Mahasiswa termasuk dalam tugas perkembangan dewasa awal. Masa dewasa

awal adalah masa transisi dari remaja akhir, perkembangan yang berubah dari masa

transisi yaitu aspek psikologis, berpikir, dan fisik. Masa dewasa awal dinilai sebagai

masa kreatif karena pada masa ini minat yang dimiliki di rasa mampu untuk

mewujudkan ide-ide melalui aktifitas-aktifitas salah satunya hobi maupun

pekerjaan. Menurut Munandar (1985) karakteristik kreativitas yaitu, berpikir lancar,

berpikir luwes, berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh

kemajemukan, berani mengambil resiko, dan saling menghargai. Ciri tersebut dapat

menjadi acuan seorang individu dikatakan memiliki kemampuan kreativitas. Selain

ciri-ciri dalam kreativitas terdapat tahap-tahap yaitu, tahap persiapan, tahap

inkubasi, tahap iluminasi, dan tahap verifikasi.

Melihat dari beberapa masalah yang timbul pada mahasiswa angkatan 2016,

peneliti ingin mengetahui apakah mahasiswa angkatan 2016 Program Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma, memiliki kemampuan dalam kreativitas.

Peneliti juga ingin mengetahui tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling. Setelah mengetahui tingkat kreativitas

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling peneliti

mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Gambar 2.1

Skema Kerangka Kreativitas

Kreativitas

Mahasiswa

( Dewasa Awal)

Ciri-ciri Kreativitas :

Teori Munandar

a. Aptitude

Berhubungan dengan kognisi

dan proses berpikir.

b. Non Aptitude

Berhubungan dengan sikap

dan perasaan.

Tahap-tahap Kreativitas :

Teori Wallas

a. Tahap Persiapan

b. Tahap Inkubasi

c. Tahap Iluminasi

d. Tahap Verifikasi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kreativitas :

a. Faktor Internal

b. Faktor Eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek

penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan

data, validitas dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015)

penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini

digunakan penulis untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kreativitas

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penelitian ini di lakukan dari bulan Februari sampai Juni

2018. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan

November 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

berjumlah 70 mahasiswa. Alasan memilih mahasiswa angkatan 2016, karena

mahasiswa angkatan 2016 termasuk dalam masa dewasa awal dimana masa

dewasa awal ini disebut sebagai masa kreatif. Berdasarkan hasil pengamatan dan

hasil wawancara peneliti tertarik untuk meneliti kreativitas mahasiswa angkatan

2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Tabel 3.1

Jumlah Subjek Penelitian

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 26 Orang

Perempuan 44 Orang

Total 70 Orang

Sugiyono (2015) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

BK angkatan 2016 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan atribur seseorang atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan dari orang yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2015). Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kreativitas. Kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

adalah kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam menciptakan

suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan mencari

alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas individu

tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang hanya

dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi. Menurut Munandar

(1985) karakteristik kreativitas dibagi menjadi dua yaitu, aptitude

(menggunakan kognitif) dan non aptitude ( menggunakan sikap dan perasaan).

Ciri-ciri aptitude yaitu, kelancaran berpikir lancar, berpikir luwes, dan berpikir

orisinal. Ciri-ciri non aptitude yaitu, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif,

tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko dan menghargai. Aspek-

aspek ini yang akan dijadikan sebagai dasar pengembangan instrumen.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015) mengatakan bahwa pengumpulan data dapat

dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila

dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan

sumber primer, dan sumber sekunder. Penelitian ini menggunakan sumber

data primer karena sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data tidak melalui orang lain. Teknik yang digunakan pada

penelitian ini adalah menggunakan skala. Menurut Azwar (1999) skala

merupakan alat ukur psikologi untuk mengukur aspek afektif. Menurut

Periantalo (2015) karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

a. Mengungkap aspek nonkognitif, artinya skala tidak mengungkap aspek

kognitif (pengetahuan). Skala mengungkap aspek bagaimana manusia

merespon. Semua jawaban dalam skala benar.

b. Aspek diungkap melalui item. Ungkapan tersebut diwakili oleh item

yang berasal dari indikator perilaku yang dibuat.

c. Menghasilkan skor. Skala psikologi merupakan bagian dari pengukuran

psikologi. Pengukuran menghasilkan skor. Skor merupakan suatu

kontinum interval. Skor bergerak dari angka tertentu menuju angka

tertentu. Skor didapat dari penjumlahan item. Skor mempunyai

klasifikasi tertentu. Klasifikasi memiliki interpretasi atau makna.

d. Melalui proses psikometri. Skala diuji cobakan melalui proses psikometri

yang dimulai dari penetapan konstrak yang hendak diungkap.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

Skala Kreativitas. Menurut Azwar (1999) skala merupakan alat ukur psikologi

untuk mengukur aspek afektif. Pengisian skala ini bertujuan untuk

mengumpulkan data mengenai tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Skala Kreativitas mengacu pada adalah skala Likert. Menurut

Sugiyono (2015) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. item

pertanyaan yang terdapat pada skala penelitian ini terdiri dari pertanyaan

favorable (pernyataan positif) dan unfavorable (pernyataan negatif). Pada

instrumen skala ini peneliti menyediakan lima pilihan jawaban yaitu, Selalu,

Sering, Jarang, Kadang-Kadang dan Tidak Pernah. Peneliti tidak

mencantumkan alternatif jawaban ragu-ragu untuk menghindari kecenderungan

responden memberikan jawaban netral. Norma skoring yang digunakan dalam

pengolahan ini adalah :

Tabel 3.2

Norma Skoring Skala Kreativitas

Alternatif Jawaban Item Favorabel Item Unfavorabel

Selalu 5 1

Sering 4 2

Jarang 3 3

Kadang-Kadang 2 4

Tidak Pernah 1 5

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada inventori tingkat

kreativitas ini dengan memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberikan

tanda centang (). Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden

pada masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh maka

semakin tinggi pula tingkat kreativitas, sebaliknya jika semakin rendah jumlah

skor yang diperoleh maka semakin rendah pula tingkat kreativitas. Kisi-kisi

Skala Kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016. Tampak pada

tabel kreativitas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Skala Kreativitas

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

item

Sub

Total Favorable Unfavorable

Aptitude

1. Berpikir

Lancar

Mahasiswa dapat

menghasilkan banyak

ide, gagasan dan

penyelesaian suatu

masalah.

1,25

14,33 4

7

Mahasiswa dapat

mengajukan banyak

pertanyaan.

9,34 21 3

2. Berpikir

Luwes

Mahasiswa dapat

melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang

berbeda

2,15 26 3

6 Mahasiswa mampu

mengubah cara

pendekatan atau cara

pemikiran.

10 22,35 3

3. Berpikir

Orisinal

Mahasiswa dapat

menciptakan suatu ide

dan gagasan dari

pemikiran sendiri. 3,16,36 43 4 7

Mahasiswa dapat

mengerjakan tugas

menggunakan hasil buah

pikir sendiri.

27 45,48 3

Nonaptitude

4. Rasa Ingin

Tahu

Mahasiswa terdorong

untuk mengetahui

banyak hal.

4,17 28,46 4

7

Mahasiswa dapat

mengajukan pertanyaan 23,50 11 3

5. Bersifat

Imajinatif

Mahasiswa dapat

menggunakan khayalan

tetapi mengetahui

perbedaan antara

khayalan dan kenyataan.

5 37,38 3

5

Mahasiswa dapat

memperagakan

imajinasi yang sudah

dibayangkan.

18 29 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

item

Sub

Total Favorable Unfavorable

6. Tertantang

oleh

Kemajemukka

n

Mahasiswa dapat

terdorong untuk

mengatasi masalah yang

sulit.

6,19,30 39,40 5

7

Mahasiswa tertarik pada

situasi yang rumit

12 24 2

7. Berani

Mengambil

Resiko

Mahasiswa dapat

memberikan jawaban

meskipun belum tentu

benar.

7 20 2

5

Mahasiswa berani untuk

gagal. 13 31,41 3

8. Menghargai Mahasiswa dapat

menghargai kemampuan

dan bakat-bakat sendriri

yang sedang

berkembang.

32 42,47 3

6

Mahasiswa dapat

bersyukur dan

mengembangkan bakat

yang ada di dalam diri.

8,44 49 3

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2015) instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berati

instrumen tersebut dapat digunkan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Sedangkan menurut Azwar (2018) pengukuran dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara

akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti

dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Kualitas instrumen penelitian

ini diperiksa dengan validitas isi (content validity).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Menurut Azwar (2018) validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional

dengan cara profesional judgement. Instrumen penelitian ini di konstruksi

berdasarkan karakteristik kreativitas dan selanjutnya dikonsultasikan pada

ahli (dosen pembimbing) Juster Donal Sinaga, M.Pd. Dosen pembimbing

memberikan masukan agar skala penelitian lebih disesuaikan antara variabel

dengan subjek. Pada Bulan Oktober 2018 dilakukan uji coba terhadap

instrumen kepada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Kelas A Tahun Ajaran 2018/2019 yang

berjumlah 31 mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2015 di ambil sebagai subjek

uji coba karena berdasarkan pengamatan mahasiswa angkatan 2015 memiliki

beberapa kesamaan karakteristik dengan mahasiswa angkatan 2016.

Setelah melakukan uji validitas isi melalui penilaian dosen

pembimbing, Skala Kreativitas diuji coba untuk melihat validitas empiris.

Teknik yang digunakan untuk melihat validitas empiris adalah

mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor aspek melalui

pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan

program IBM SPSS Statistics Versi 20. Formulasi yang digunakan dalam

analisis konsistensi internal butir item adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Formula :

Keterangan:

= korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir

N = jumlah subyek

X = skor item kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Berdasarkan perhitungan validitas data uji coba diketahui 38 item yang

valid dan 12 item yang tidak valid dengan menggunakan standar koefisien 0,30.

Pada tabel 3.4 akan ditunjukan hasil rekapitulasi uji validitas item, item yang

valid akan dibedakan dengan item yang tidak valid dengan menggunakan simbol

(*)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Skala Kreativitas

No. Aspek Indikator Nomor Butir

Valid Tidak Valid

1. Berpikir Lancar adalah

kemampuan yang

menghasilkan banyak ide,

gagasan, jawaban serta

penyelesaian masalah yang

keluar dari pemikiran

seseorang cepat.

Mahasiswa dapat

menghasilkan banyak

ide, gagasan dan

menyelesaikan suatu

masalah.

1,14,25,33

Mahasiswa dapat

dengan mudah

memahami sebuah

materi.

9,21 34

2. Berpikir Luwes (Fleksibel)

adalah kemampuan dalam

melihat suatu masalah dari

sudut pandang yang

berbeda-beda, mencari

banyak alternatif atau arah

yang berbeda-beda dan

mampu mengubah cara

pendekatan atau cara

pemikiran.

Mahasiswa dapat

melihat suatu masalah

dari suatu sudut pandang

yang berbeda.

26 2,15

Mahasiswa mampu

mengubah cara

pendekatan atau cara

pemikiran.

10,35 22

3. Berpikir Orisinal adalah

kemampuan untuk

melahirkan ataupun

menciptakan ungkapan

baru dan unik.

Mahasiswa dapat

menciptakan suatu ide

dan gagasan dari

pemikiran sendiri.

3,36,43 16

Mahasiswa dapat

mengerjakan tugas

menggunakan hasil buah

pikir sendiri.

45,48 27

4. Rasa Ingin Tahu adalah

kemampuan untuk peka

dalam pengamatan dan

ingin mengetahui/meneliti.

Mahasiswa terdorong

untuk melakukan

banyak hal.

4,28,46 17

Mahasiswa dapat

mengajukan banyak

pertanyaan.

11,23,50

5. Bersifat Imajinatif adalah

kemampuan untuk

memperagakan atau

membayangkan hal-hal

yang tidak maupun belum

terjadi.

Mahasiswa dapat

berpikir abstrak sesuai

imajinasi.

5,37,38

Mahasiswa mampu

memperagakan

imajinasi yang sudah

dibayangkan.

29 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

No. Aspek Indikator Nomor Butir

Valid Tidak Valid

6. Tertantang untuk

kemajemukan adalah sikap

untuk terdorong dalam

mengatasi masalah sulit

dan merasa tertantang oleh

situasi-situasi yang rumit

serta lebih tertarik pada

tugas-tugas yang rumit.

Mahasiswa dapat

terdorong untuk

mengatasi masalah yang

sulit.

19,30,40 6,39

Mahasiswa tertarik pada

situasi yang rumit.

12,24

7. Berani Mengambil resiko

adalah sikap untuk berani

dalam memberikan

jawaban meskipun belum

tentu benar.

Mahasiswa dapat

memberikan jawaban

meskipun belum tentu

benar.

7,20

Mahasiswa berani untuk

gagal.

13,31,41

8. Menghargai adalah sifat

saling menghargai baik

dengan diri sendiri maupun

dengan individu lain.

Mahasiswa dapat

menghargai kemampuan

dan bakat-bakat yang

ada di dalam diri sendiri.

32,47 42

Mahasiswa dapat

bersyukur dan

mengembangkan bakat

yang ada di dalam diri.

44,49 8

Total 38 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 3.5

Kisi-kisi Skala Kreativitas (Final)

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

Item

Sub

Total Favorable Unfavorable

Aptitude

1. Berpikir Lancar Mahasiswa dapat

menghasilkan banyak

ide, gagasan dan

penyelesaian suatu

masalah.

1,17

11,24 4

6

Mahasiswa dapat

mengajukan banyak

pertanyaan.

6 14 2

2. Berpikir Luwes Mahasiswa dapat

melihat suatu masalah

dari sudut pandang

yang berbeda

18 1

3 Mahasiswa mampu

mengubah cara

pendekatan atau cara

pemikiran.

7 25 2

3. Berpikir Orisinal Mahasiswa dapat

menciptakan suatu ide

dan gagasan dari

pemikiran sendiri. 2,26 31 3

5

Mahasiswa dapat

mengerjakan tugas

menggunakan hasil

buah pikir sendiri.

33,36 2

Nonaptitude

4. Rasa Ingin Tahu Mahasiswa terdorong

untuk mengetahui

banyak hal.

3 19,34 3

6

Mahasiswa dapat

mengajukan pertanyaan 15,38 8 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

Item

Sub

Total Favorable Unfavorable

5. Bersifat

Imajinatif

Mahasiswa dapat

menggunakan khayalan

tetapi mengetahui

perbedaan antara

khayalan dan

kenyataan. 4 27,28 3

4

Mahasiswa dapat

memperagakan

imajinasi yang sudah

dibayangkan.

20 1

6. Tertantang oleh

Kemajemukkan

Mahasiswa dapat

terdorong untuk

mengatasi masalah

yang sulit.

12,21 29 3

5

Mahasiswa tertarik

pada situasi yang rumit

9 16 2

7. Berani

Mengambil

Resiko

Mahasiswa dapat

memberikan jawaban

meskipun belum tentu

benar.

5 13 2

5

Mahasiswa berani

untuk gagal. 10 22,30 3

8. Menghargai Mahasiswa dapat

menghargai

kemampuan dan bakat-

bakat sendiri yang

sedang berkembang.

23 35 2

4

Mahasiswa dapat

bersyukur dan

mengembangkan bakat

yang ada di dalam diri.

32 37 2

Total 17 21 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

2. Reliabilitas Instrumen

Menurut Azwar (2018) reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata

reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki

tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Menurut

Sugiyono (2012) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang

sama. Gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh

mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Perhitungan indeks

reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha

Cronbach. Menurut Azwar (2009), rumus koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai

berikut :

(

)

Keterangan:

α : Reliabilitas skala

dan

: Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

: Varians skor skala

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM

SPSS Statistics Versi 20. Dari Hasil perhitungan didapat skor berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Tabel 3.6

Reliabilitas Skala Kreativitas

Cronbach's

Alpha

N of Items

,942 38

Berdasarkan perhitungan reliabilitas ditemukan nilai koefisien reliabilitas

skala kreativitas sebesar 0,942. Nilai tersebut kemudian dikonsultasikan ke Tabel

Kriteria Guilford di bawah ini :

Tabel 3.7

Tabel Kriteria Guilford

Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien

reliabilitas Skala Kreativitas sebesar 0,942 termasuk dalam kriteria sangat tinggi.

Artinya skala ini layak untuk mengukur kreativitas mahasiswa angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91–1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71–0,90 Tinggi

3. 0,41-0,70 Cukup

4. 0,21-0,40 Rendah

5. <0,20 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010) analisis data merupakan kegiatan

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

data, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian

kuantitatif ini menggunakan perhitungan statistik. Deskriptif kategorisasi pada

penelitian ini adalah menggunakan nilai-nilai mean, standar deviasi, skor

maksimum dan skor minimum. Adapun kategorisasi-kategorisasi menggambarkan

tingkat kreativitas mahasiswa antara lain sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,

sangat rendah. Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh

adalah sebagai berikut,

1. Menentukan skor

Penentuan skor dilakukan dengan mengacu pada pedoman skoring

yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti melihat sifat pertanyaan favorable

maupun unfavorable dan memberikan nilai dari angka 1 sampai 5

berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden. Setelah itu peneliti

memasukkan hasil tersebut pada tabulasi data dan menghitung total jumlah

skor aitem serta jumlah skor.

2. Membuat Tabulasi Data

Menyusun tabulasi data dan menghitung total jumlah skor masing-

masing subjek serta jumlah skor item dengan menggunakan microsoft office

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

excel 2010. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik

menggunakan program IBM SPSS Statistics Versi 20.

3. Menentukan Kategori

Menurut Azwar (2009) pengkategorian memiliki tujuan untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah

berdasarkan atribut yang diukur secara berjenjang dan menurut suatu

kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi jenjang kreativitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari sangat tinggi sampai sangat

rendah. Perhitungan dalam penggolongan norma kategorisasi adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi

Norma/Kriteria Skor Kategori

μ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ Sangat Rendah

Keterangan :

Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang didapat

Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat

Rata-Rata Teoritik (µ) : Rata-Rata teoritis skor maksimum dan

skor minimum

Standar Deviasi (σ) : Luas jarak rentang dibagi 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam

pengelompokkan tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma berdasarkan skala

penilaian dengan jumlah item 38 yang valid diperoleh unsur perhitungan capaian

skor subjek sebagai berikut :

Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : 38 x 5 = 190

Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : 38 x 1 = 38

Luas Jarak : 190 – 38 = 152

Standar Deviasi (σ) : 152 : 6 = 25,3

Rata-Rata Teoritik (µ) : (190 + 38) : 2 = 114

Tabel 3.9

Norma Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Selain norma kategorisasi untuk mengukur tingkat kreativitas mahasiswa,

peneliti juga menyusun kategorisasi perolehan skor butir pengukuran dengan

menggunakan norma yang sama. Adapun skor-skor yang digunakan menyusun

kategorisasi perolehan skor adalah sebagai berikut :

Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai Skoring Kategori

μ + 1,5 σ < X 152 - 190 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 127 - 151 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 101 - 126 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 77 - 100 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ 38 - 76 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : 67 x 5 = 335

Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : 67 x 1 = 67

Luas Jarak : 335 -67 = 268

Standar Deviasi (σ) : 268 :6 = 45

Rata-Rata Teoritik (µ) : (335+67) : 2 = 201

Hasil perhitungan analisis data skor skala pengukuran kreativitas subjek

disajikan dalam norma kategorisasi item kreativitas mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai berikut

pada tabel :

Tabel 3.10

Norma Kategorisasi Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai Skoring Kategori

μ + 1,5 σ < X 268 - 335 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 223 - 267 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 178 - 222 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 133 - 177 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ 67 - 132 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian, pembahasan, dan implikasi hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu :

1. Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh melalui Skala Kreativitas,

dapat dilihat gambaran kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tabel

berikut :

Tabel 4.1

Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi 152 - 190 15 22,4%

Tinggi 127 - 151 31 46,26%

Sedang 101 - 126 20 29,85%

Rendah 77 – 100 1 1,49%

Sangat Rendah 38 - 76 0 0%

Jumlah 67 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 22,4 % atau 15

responden yang menunjukkan hasil kreativitas yang sangat tinggi, 46,26% atau

31 responden yang menunjukkan hasil kreativitas yang tinggi, 29,85% atau 20

responden yang menunjukkan hasil kreativitas yang sedang, 2% atau 1 responden

yang menunjukkan hasil kreativitas yang rendah, 0% atau 0 responden yang

menunjukkan hasil kreativitas yang sangat rendah. Jumlah keseluruhan responden

adalah 67 responden. Jumlah mahasiswa BK angkatan 2016 sebenarnya ada 70

orang, peneliti hanya mendapatkan 66 orang mahasiswa dikarenakan saat

penyebaran skala penelitian tidak semua mahasiswa yang hadir.

Kategorisasi kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di gambarkan

dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.1 Tingkat Kreativitas Mahasiswa angkatan 2016

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

15

31

20

1 0 0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

2. Identifikasi Item yang Perolehan Skornya Rendah.

Perolehan skor butir-butir pengukuran kreativitas mahasiswa dikategorisasi

berikut ini:

Tabel 4.2

Distribusi Perolehan Skor Item Kreativitas Mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Berdasarkan tabel 4.2 di atas ditemukan 5% atau 2 item yang masuk

kategori sangat tinggi, 79% atau 30 item yang masuk kategori tinggi, 16% atau

6 item yang masuk kategori sedang, 0% atau 0 item yang masuk kategori

rendah, 0% atau 0 item yang masuk kategori sangat rendah. Jumlah

keseluruhan item adalah 38 item.

Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan sedang, tinggi, sangat tinggi skor

item kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dari kategori item sedang

terdapat 6 butir yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun topik-topik

pendampingan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa angkatan 2016

Kategori Interval Frekuensi Persentase Nomor Item

Sangat Tinggi 268 - 335 2 5% 12,23

Tinggi 223 - 267 30 79%

Sedang 178 - 222 6 16% 1,2,8,9,13,15

Rendah 133 - 177 0 0% -

Sangat Rendah 67 - 132 0 0% -

Jumlah 38 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Item-item tersebut dapat dilihat pada item di bawah ini :

Tabel 4.3

Item-Item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategorisasi Sedang

Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Item yang tergolong sedang pada tabel di atas akan digunakan sebagai dasar

penyusunan topik-topik pendampingan dalam meningkatkan kreativitas

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

No. No. Item Aspek Indikator Rumusan Pertanyaan Skor

1. 1 Berpikir Lancar Mahasiswa dapat

menghasilkan

banyak ide, gagasan

dan menyelesaikan

suatu masalah.

Ketika Perkuliahan di

kelas, saya aktif dalam

mengungkapkan suatu

gagasan baru.

219

2. 2 Berpikir Orisinal Mahasiswa dapat

menciptakan suatu

ide dan gagasan dari

pemikiran sendiri.

Saya membuat peta

konsep dengan kreasi

saya sendiri tentang

materi kuliah.

202

3. 8 Rasa Ingin Tahu Mahasiswa dapat

mengajukan banyak

pertanyaan.

Saya malu untuk

mengajukan pertanyaan

mengenai materi

perkuliahan di kelas.

203

4. 9 Berani Mengambil

Resiko

Mahasiswa berani

untuk gagal.

Saya berani

mempertahankan

pendapat saya, walaupun

mendapat kritikkan.

222

5. 13 Berani Mengambil

Resiko

Mahasiswa dapat

memberikan

jawaban meskipun

belum tentu benar.

Ketika pembelajaran di

dalam kelas saya pasif

saat dosen meminta

untuk menjawab

pertanyaan karena saya

takut salah.

221

6. 15 Rasa Ingin Tahu Mahasiswa dapat

mengajukan banyak

pertanyaan.

Ketika penjelasan dosen

kurang jelas, saya berani

untuk bertanya.

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

B. Pembahasan

1. Deskripsi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

sebagian besar mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki kreativitas yang

rata-rata tergolong tinggi, tetapi terdapat mahasiswa yang memiliki kreativitas

sedang dan rendah. Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma tingkat kreativitas sangat tinggi dan

tinggi kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi.

Menurut Rogers (dalam Mahfud, 2017) faktor-faktor yang mendukung

tingginya kreativitas terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemampuan

kreativitas, yaitu faktor internal dan ekstrernal.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu, seperti

keterbukaan terhadap pengalaman dan mampu menerima perbedaan yang

diterima individu. Kemampuan dalam menilai produk yang dihasilkan oleh

seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri bukan karena kritikan dan pujian

orang lain, serta memiliki kemampuan untuk bermain dan mengadakan

eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk

kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Keterkaitan

mahasiswa dengan faktor internal ini adalah mahasiswa mampu menerima

perbedaan yang dialami seperti perbedaan pendapat dan gagasan, perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

lingkungan. Mahasiswa perlu memiliki keterbukaan terhadap situasi yang

dialami saat ini, untuk melakukan hal tersebut mahasiswa perlu menerima

keadaan di masa lalu. Keterbukaan yang biasa dialami mahasiswa adalah

keterbukaan akan informasi-informasi yang diterima, keterbukaan akan segala

ide dan gagasan orang lain.

Faktor eksternal yang mempengaruhi kreativitas individu adalah berasal

dari lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan

psikologis. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu

memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang

dimiliki anggota masyarakat. Diduga faktor lingkungan tempat mahasiswa

tersebut belajar mendukung mereka memiliki tingkat kreativitas sangat tinggi

dan tinggi. Hal ini didukung oleh bunyi item “ketika saya berada dalam

kelompok, saya mampu menghargai keunikan yang ada dalam diri saya”

menjadi salah satu item yang masuk kategori sangat tinggi. Pada item ini

mahasiswa membuktikan bahwa ketika mahasiswa berada di lingkungan

kelompok mereka mampu menghargai keunikan yang ada di dalam dirinya

sehingga mereka memandang dirinya mampu.

Kemungkinan yang mendukung mahasiswa angkatan 2016 Program

Studi Bimbingan dan Konseling, yang masuk dalam kategori kreativitas sangat

tinggi dan tinggi selain faktor internal dan eksternal adalah mahasiswa tersebut

memiliki ciri-ciri-kreativitas. Menurut Budiarti (2015) yang juga menggunakan

konsep Munandar, karakteristik kreativitas yaitu, berpikir lancar, berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

luwes, berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh

kemajemukan, berani mengambil resiko, dan saling menghargai.

Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma tingkat kreativitas rendah dan sangat rendah

kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor yang di sebutkan oleh Rogers

(dalam Mahfud, 2017) untuk mendukung tingginya kreativitas kurang dimiliki

oleh mahasiswa. Kemungkinan lain yang mendukung mahasiswa memiliki

tingkat kreativitas rendah dan sangat rendah yaitu mahasiswa masih belum

memiliki kemampuan dalam aspek berpikir orisinal (menciptakan suatu ide dan

gagasan dari pemikiran sendiri), hal ini didukung oleh rendahnya skor aitem

pada aspek tersebut.

Menurut Azwar (2018) mengatakan interpretasi terhadap skor yang

mengindikasikan keadaan seseorang menurut variabel yang diungkap tidak

dapat diperoleh lewat satu item atau satu pertanyaan saja. Hal ini dapat menjadi

salah satu faktor yang mendukung mahasiswa angkatan 2016 Prodi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa untuk

menyatakan seseorang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi tidak dapat

didasarkan pada satu atau dua item saja, namun seseorang juga tidak perlu

memiliki skor tertinggi pada seluruh item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2. Topik-topik Usulan Program Pendampingan yang Sesuai untuk

Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian butir item menunjukkan kreativitas

mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peneliti menemukan terdapat 6 item

dengan skor terendah yang tergolong dalam kategori sedang, item tersebut

digunakan sebagai dasar pembuatan usulan topik-topik untuk meningkatkan

kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Usulan topik-topik bimbingan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 4.4

Usulan Topik-Topik Pendampingan Peningkatan Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

No. Item Indikator Aspek Topik Tujuan Metode

1. Ketika perkuliahan di

kelas, saya aktif dalam

mengungkapkan suatu

gagasan baru.

Berpikir

Lancar

Mahasiswa dapat

menghasilkan

banyak ide,

gagasan dan

menyelesaikan

suatu masalah.

Meningkatkan

keaktifan dalam

mengungkapkan

gagasan baru di

kelas.

Mahasiswa mampu

meningkatkan

keaktifan dalam

mengungkapkan

gagsan baru di kelas.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi

2. Saya membuat peta konsep

dengan kreasi saya sendiri

tentang materi kuliah.

Berpikir

Orisinal

Mahasiswa dapat

menciptakan

suatu ide dan

gagasan dari

pemikiran sendiri.

Belajar asik

menggunakan

mindmap

Mahasiswa mampu

membuat peta konsep

sesuai dengan kreasi

untuk mempermudah

mengingat materi

perkuliahan.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi.

3. Saya malu untuk

mengajukan pertanyaan

mengenai materi

perkuliahan di kelas.

Rasa Ingin

Tahu

Mahasiswa dapat

mengajukan

banyak

pertanyaan.

Malu bertanya?

Sudah tidak

zaman.

Mahasiswa memiliki

keberanian untuk

bertanya di kelas.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi

4. Saya berani

mempertahankan pendapat

saya, walaupun mendapat

kritikan.

Berani

Mengambil

Resiko

Mahasiswa berani

untuk gagal.

Berpendapat?

Siapa Takut!

Mahasiswa mampu

meningkatkan

kemampuan

berpendapat tanpa

takut mendapat

kritikan.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

No. Item Indikator Aspek Topik Tujuan Metode

5. Ketika pembelajaran di

dalam kelas saya pasif saat

dosen meminta untuk

menjawab pertanyaan

karena saya takut salah.

Berani

Mengambil

Resiko

Mahasiswa dapat

memberikan

jawaban

meskipun belum

tentu benar.

Meningkatkan

keberanian

untuk menjawab

pertanyaan.

Mahasiswa mampu

meningkatkan

keberanian untuk

menjawab

pertanyaan.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi.

6. Ketika penjelasan dosen

kurang jelas saya berani

untuk bertanya.

Rasa Ingin

Tahu

Mahasiswa dapat

mengajukan

banyak

pertanyaan.

Aku berani

bertanya.

Mahasiswa mampu

meningkatkan

keberanian untuk

bertanya.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran berdasarkan

hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai jawaban atas pembahasan dalam penelitian ini :

1. Sebagian besar mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tingkat kreativitasnya

sangat tinggi dan tinggi dan hanya sebagian kecil mahasiswa yang masuk

dalam kategori sedang dan rendah.

2. Ditemukan 6 item dengan skor perolehan tergolong dalam kategori sedang.

Item tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan usulan topik-topik untuk

meningkatkan kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keenam

nomor item tersebut adalah 1,2,8,9,13,15 . Berdasarkan hasil ini, maka

disusunlah topik-topik bimbingan berdasarkan aspek tersebut sebagai berikut,

(1) “Meningkatkan keaktifan dalam mengungkapkan gagasan barudi kelas”;

(2) “Belajar asik menggunakan mindmap”; (3) “Malu bertanya? Sudah tidak

zaman”; (4) “Berpendapat? Siapa Takut!”; (5) “Meningkatkan keberanian

untuk menjawab pertanyaan”; (6) “Aku berani bertanya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah yang ada. Namun, dalam penelitian ini peneliti menyadari masih banyak

kekurangan. Beberapa keterbatasan yang peneliti sadari yaitu :

1. Alat pengukuran (skala) yang digunakan penulis belum cukup kuat untuk

mengukur tingkat kreativitas, walaupun reliabilitas termasuk dalam kategori

sangat tinggi. Hal ini dikarenakan penulis hanya mengacu pada satu

pandangan teori (Utami Munandar).

2. Beberapa sumber buku yang digunakan oleh peneliti masih menggunakan

tahun terbitan lama.

3. Data yang digunakan pada latar belakang masih kurang.

4. Kajian penelitian yang relevan kurang memiliki relevansi dengan judul

penelitian.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk

beberapa pihak :

1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

Program Studi Bimbingan dan Konseling sebaiknya lebih sering

menyelenggarakan sebuah acara serta kegiatan untuk lebih mengembangkan

kemampuan kreativitas mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

2. Bagi Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan

Konseling

Peneliti menyarankan kepada mahasiswa angkatan 2016 Program

Studi Bimbingan dan Konseling yang memiliki capaian skor sedang dan

rendah agar mampu meningkatkan capaian skor yang diperoleh dari setiap

aspek. Bagi mahasiswa yang sudah memiliki capaian skor sangat tinggi dan

tinggi agar mampu mempertahankan capaian skor yang di peroleh. Sehingga

mahasiswa diharapkan memiliki kreativitas yang baik.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, maka disarankan untuk :

a. Peneliti sebaiknya menambahkan analisisyang digunakan seperti, analisis

faktor dan analisis mendalam.

b. Peneliti mengukur tingkat kreativitas tidak hanya melalui skala tetapi

menggunakan observasi di lapangan.

c. Peneliti menambah sumber yang berkitan dengan kreativitas untuk lebih

memperkuat hasil penelitian.

d. Peneliti perlu menambah data ketika membuat latar belakang.

e. Peneliti mencari kajian penelitian relevan yang sesuai dengan judul

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

______. (2018). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

GIE. (2003). Teknik Berpikir Kreatif PETUNJUK BAGI MAHASISWA UNTUK

MENJADI SARJANA UNGGUL. Yogyakarta : Sabda Persada Yogyakarta.

Hurlock, Elisabeth B. (1973). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Kamus Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id.

Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (www.katadata.co.id,2018).

Mahfud. (2017). Berpikir Dalam Belajar: Membentuk Karakter Kreatif Peserta Didik.

Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah Vol 1 No 1 ISSN 2407-6805. Jurusan Pendidikan

Agama Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta : PT. Gramedia.

______. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Mulyana, N., Juniar, A., Zainudin, M., Lembaga Kreativitas Mahasiswa Sebagai Wadah

Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal Penelitian & PPM. Universitas

Padjajaran Bandung.

Oslon.W Robert. (1989). Seni Berpiki Kreatif. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Prayitno. (2009). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Periantalo, Jelpa. (2015). Penyusunan Skala Psikologi : Asyik, Mudah & Bermanfaat.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rohani. (2017). Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Media Bahan Bekas.

UIN Sumatra Utara

Santrock, J.W. (1995). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga

Siswono, Yuli. (2016). Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif sebagai Fokus Pembelajaran

Matematika. Jurnal psikologi. Universitas PGRI Semarang

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

______. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Winkel, W.S dan Hastuti, M.M Sri. (2013). Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi.

_____. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media

Abadi.

Yusuf, Syamsu. (2013). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

SKALA

KREATIVITAS

Oleh:

Aloysia Arghia Prastiyaningtyas

151114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

Lampiran 2. Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

A. Identitas

Jenis Kelamin :

Angkatan/Kelas :

B. Kata Pengantar

Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk mengisi

skala ini. Skala ini tidak mempengaruhi nilai akademik Anda dalam perkuliahan.

Skala ini bersifat rahasia. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi skala ini

dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman Anda. Atas

kesediaan Anda saya mengucapkan terima kasih.

C. Petunjuk Pengisian

Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti, kemudian pilih jawaban

dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan

pengalaman Anda sehari-hari.

Alternatif jawaban yang ada berada pada garis semantik 1 sampai 5, antara

TIDAK PERNAH sampai SELALU adalah sebagi berikut :

a. Selalu : Bila Anda Selalu menerapkan perilaku tersebut dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Tidak Pernah : Bila Anda Tidak Pernah menerapkan perilaku tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

Perhatikan pernyataan FAVORABLE (Positif) dan UNFAVORABLE

(Negatif)

-Selamat Mengerjakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

No.

Item

Parameter Hasil Hitung Keputusan

1. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

538

002

31

Valid

2. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-352

052

31

Tidak Valid

3. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

482

006

31

Valid

4. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

702

000

31

Valid

5. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

457

010

31

Valid

6. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

270

142

31

Tidak Valid

7. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

338

063

31

Valid

8. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

236

202

31

Tidak Valid

9. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

571

001

31

Valid

10. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

362

045

31

Valid

11. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

594

000

31

Valid

12. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

569

001

31

Valid

13. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

636

000

31

Valid

Lampiran 3. Hasil Komputasi Uji Validitas Item Total Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

No.

Item

Parameter Hasil Hitung Keputusan

14. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

440

013

31

Valid

15. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-036

849

31

Tidak Valid

16. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

249

177

31

Tidak Valid

17. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

335

066

31

Valid

18. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

295

107

31

Tidak Valid

19. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

520

003

31

Valid

20. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

623

120

31

Valid

21. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

375

037

31

Valid

22. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

223

229

31

Tidak Valid

23. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

617

000

31

Valid

24. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

563

001

31

Valid

25. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

635

000

31

Valid

26. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

447

012

31

Valid

27. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

241

191

Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

No.

Item

Parameter Hasil Hitung Keputusan

N 31

28. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

698

000

31

Valid

29. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

791

000

31

Valid

30. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

649

000

31

Valid

31. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

672

000

31

Valid

32. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

445

012

31

Valid

33. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

675

000

31

Valid

34. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

251

174

31

Tidak Valid

35. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

570

001

31

Valid

36. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

574

001

31

Valid

37. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

670

000

31

Valid

38. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

770

000

31

Valid

39. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

127

497

31

Tidak Valid

40. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

642

000

31

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

No.

Item

Parameter Hasil Hitung Keputusan

41. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

551

001

31

Valid

42. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

228

218

31

Tidak Valid

43. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

607

000

31

Valid

44. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

655

000

31

Valid

45. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

436

014

31

Valid

46. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

524

002

31

Valid

47. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

540

002

31

Valid

48. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

433

015

31

Valid

49. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

576

001

31

Valid

50. Person Correlation

Sig. (2-tailed)

N

449

011

31

Valid

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Lampiran 4. Tabulasi Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI