Thermoregulasi_dr._S._Andhi_Jusup_MKes.pdf

1

SYSTEM THERMOREGULASI

Andhi Jusup, dr. MKes

Lab Fisiologi FK UNS

2011

System THERMO REGULASISystem THERMO REGULASI

o Merupakan suatu system yang mengatur agar proses erupakan suatu system yang mengatur agar proses Thermogenesis & Thermogenesis & Thermolisis dalam kondisi Thermolisis dalam kondisi seimbang, seimbang, sehingga suhu tubuh dipertahankan relatif konstan sehingga suhu tubuh dipertahankan relatif konstan

↓↓

Mempertahankan homeostasisMempertahankan homeostasis

Sistem fungsional tubuh yang normalSistem fungsional tubuh yang normal

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2

Berdasar sistem thermoregulasi, mahluk hidup dibagi :Berdasar sistem thermoregulasi, mahluk hidup dibagi :

oo POIKILOTERM POIKILOTERM

n System thermoregulasi belum sempurna.

n Suhu tubuh ~ suhu lingkungan.

n contoh : reptil, amphibi,ikan

oo HOMOITHERMHOMOITHERM

n System thermoregulasi berkembang lebih sempurna.

n Suhu tubuh relatif constan.

n contoh : mamalia, aves

SUHU TUBUH MANUSIA

oo SUHU INTI SUHU INTI

nn Suhu jaringan/organ dalam tubuh, (organ dalam thorak, Suhu jaringan/organ dalam tubuh, (organ dalam thorak, abdomen dan kepala.)abdomen dan kepala.)

nn Relatif konstan.Relatif konstan.

oo Fluktuasi sirkadian teratur Fluktuasi sirkadian teratur ±± 11°° F (0,5F (0,5°°--0,70,7°°C), naik pada C), naik pada malam hari & terendah pada malam hari & terendah pada jam 06.00jam 06.00

oo wanita mengalami siklus suhu bulananwanita mengalami siklus suhu bulanan

oo Anak Anak ±± 0,50,5°°c > Dewasac > Dewasa

oo SUHU KULITSUHU KULIT

nn Menyesuaikan suhu lingkunganMenyesuaikan suhu lingkungan


3

Tempat pengukuran suhu tubuh mnsTempat pengukuran suhu tubuh mns

oo AXILA AXILA : : ±± 0,50,5°° C > rendah dari suhu peroralC > rendah dari suhu peroral

oo 0RAL0RAL : 98: 98°° F (36,7F (36,7°°C ) C ) –– 98,698,6°°F (37F (37°°C)C)

oo REKTALREKTAL : 1: 1°°F (0,6F (0,6°°C) > tinggi daripada suhu peroralC) > tinggi daripada suhu peroral


4

THERMOGENESIS & THERMOLISISTHERMOGENESIS & THERMOLISIS

THERMOGENESISTHERMOGENESIS

oo Panas merupakan produk tambahan metabolisma yang Panas merupakan produk tambahan metabolisma yang utama,utama,

oo Dihasilkan dari :Dihasilkan dari :nn Kontraksi ototKontraksi otot

nn Asimilasi makananAsimilasi makanan

nn Metabolisma basalMetabolisma basal

oo Energi dalam makanan Energi dalam makanan --------~~------> ATP > ATP ------~~ ------> sistem > sistem fungsional sel.fungsional sel.nn Praktis energi dalam makanan, hingga digunakan untuk kerja Praktis energi dalam makanan, hingga digunakan untuk kerja

fungsional sel fungsional sel ±± tinggal 27 % ).tinggal 27 % ).

oo Panas diproduksi oleh organPanas diproduksi oleh organ--organ dalam : hati, otak, organ dalam : hati, otak, jantung, otot rangka, kemudian jantung, otot rangka, kemudian mengikuti mengikuti sirkulasi darah sirkulasi darah menyebar menuju ke perifer.menyebar menuju ke perifer.


5

THERMOLISISTHERMOLISIS

oo Yaitu merupakan proses hilangnya panas, bisa melalui:Yaitu merupakan proses hilangnya panas, bisa melalui:

n Kulit

n Respirasi

n Feses & urin

Laju kehilangan panas tergantung :Laju kehilangan panas tergantung :

oo Laju konduksi panas inti tubuh ke perifer/kulit,Laju konduksi panas inti tubuh ke perifer/kulit,n Dipengaruhi “ tissue conductance” (daya hantar jaringan).

n Lemak merupakan system penyekat tubuh,

o Terutama brown fat , yang banyak terdapat pada bayi (inter scapula, tengkuk, pembuluh darah besar di thorak & abdomen).n Karena brown fat memiliki mitokondria >> & persyarafan

sympatis >>, sehingga lipolisis ä.

oo Laju hilangnya panas dari kulit ke lingkungan sekitarnyaLaju hilangnya panas dari kulit ke lingkungan sekitarnya


6

Thermolisis melalui kulit : Thermolisis melalui kulit :

oo RADIASIRADIASI

nn Pancaran gelombang panas Pancaran gelombang panas infra redinfra red

nn ±± 60%60%

oo KONDUKSIKONDUKSI

nn ke udara ke udara ±± 15 %15 %

nn ke benda disekitar ke benda disekitar ±± 3 %3 %

nn Keterbatasan : bila suhu Keterbatasan : bila suhu udara sudah menyamai udara sudah menyamai suhu kulit. suhu kulit.

oo EVAPORASIEVAPORASI

n Lewat penguapan keringat

n Terutama bila bila suhu lingkungan sangat tinggi,

n 0,58 Kkal / 1 gr air

n ± 22 %

oo KONVEKSI KONVEKSI

nn Gerakan molekul udaraGerakan molekul udara

nn Contoh : angin, berat jenis Contoh : angin, berat jenis udara.udara.


7

MEKANISME THERMOREGULASIMEKANISME THERMOREGULASI

Deteksi suhuDeteksi suhu ::

oo Reseptor kulit Reseptor kulit

nn Mengandung reseptor yang peka thd suhu dingin & panasMengandung reseptor yang peka thd suhu dingin & panas

nn Reseptor peka suhu dingin >> 10x.Reseptor peka suhu dingin >> 10x.

oo Reseptor organ dalam tubuh : Medula spinalis,organ dalam Reseptor organ dalam tubuh : Medula spinalis,organ dalam abdomen, vena² besar.abdomen, vena² besar.

nn Reseptor peka suhu dingin >>Reseptor peka suhu dingin >>

∆∆ Jadi sistem thermoregulasi pada manusia lebih pada usaha Jadi sistem thermoregulasi pada manusia lebih pada usaha mencegah “hipotermi”.mencegah “hipotermi”.

Pusat termoregulasiPusat termoregulasi : HIPOTALAMUS : HIPOTALAMUS

oo ANTERIORANTERIOR--AREA PREOPTIKAREA PREOPTIK

nn Mengandung neuron yg sensitif terhadap panas & neuron yg sensitif Mengandung neuron yg sensitif terhadap panas & neuron yg sensitif thd dingin (sedikit thd dingin (sedikit ±± 1/3 bag.) 1/3 bag.) 44 pusat regulasi thd suhu panas.pusat regulasi thd suhu panas.

oo POSTERIORPOSTERIOR

nn Merupakan pusat regulasi terhadap suhu dingin.Merupakan pusat regulasi terhadap suhu dingin.


8


9

RESPON THERMOREGULASIRESPON THERMOREGULASIMencakup perubahan otonom, somatik, endokrin, & perilaku.Mencakup perubahan otonom, somatik, endokrin, & perilaku.

oo Bila Tubuh Terpapar SuhuBila Tubuh Terpapar Suhu Dingin.Dingin.

nn Respon tubuh berupa peningkatan temperatur tubuh.Respon tubuh berupa peningkatan temperatur tubuh.oo Thermogenesis Thermogenesis ÞÞ, dengan cara :, dengan cara :

nn MenggigilMenggigil

nn Rasa laparRasa lapar

nn Peningkatan Peningkatan aktfitas volunteraktfitas volunter

nn Perubahan hormonal,Perubahan hormonal,

§§ Norepineprin & Epineprin Norepineprin & Epineprin &&→ → metabolisme seluler metabolisme seluler &&..

§§ TRH TRH &&→→ TSH TSH &&→→ Tiroksin Tiroksin &&→ → metabolisme metabolisme seluler seluler &&

oo Thermolisis Thermolisis àà, dengan cara, dengan cara ::

nn VasokonstriksiVasokonstriksi

nn Piloereksi/horipilasiPiloereksi/horipilasi

nn Curling up.Curling up.


10

o Bila Tubuh terpapar suhu PANASPANAS

nn Respon berupa penurunan temperatur tubuh.Respon berupa penurunan temperatur tubuh.

oo Thermogenesis Thermogenesis àà, dengan cara :, dengan cara :

nn Anoreksia,Anoreksia,

nn ApatiApati

nn InersiaInersia

oo Thermolisis Thermolisis ÞÞ, dengan cara :, dengan cara :

nn Vasodilatasi Vasodilatasi 44 pusat sympatis di hipotslsmu posterior pusat sympatis di hipotslsmu posterior dihambat.dihambat.

nn Produksi keringat Produksi keringat &&

nn Pernafasan Pernafasan &&

oo Perilaku sadar terhadap pengaturan temperatur tubuh Perilaku sadar terhadap pengaturan temperatur tubuh merupakan respon yang paling merupakan respon yang paling kuat & efektifkuat & efektif

oo Komfort zone : Komfort zone : -- wanita 27wanita 27--3333°° cc

-- pria 28pria 28--3131°° cc


11

DemamDemam

oo Protein tertentu seperti toksin bakteri, degradasi jar.Protein tertentu seperti toksin bakteri, degradasi jar.

↓↓

difagosit oleh Leukosit, makrofag, limfosit granula besar.difagosit oleh Leukosit, makrofag, limfosit granula besar.

↓↓

interleukin I = pirogen endogeninterleukin I = pirogen endogen

↓↓

PGEPGE2 2 →→ reaksi demam dalam hipotalamus, dg reaksi demam dalam hipotalamus, dg jalan peningkatan set point jalan peningkatan set point →→ 8’8’--10’.10’.

o Tugas :

n Jelaskan tentang topik :

o KonvulsiFebris

o Heat Exhaustion

o Heat Stroke

o Hipothermia

nn Mengapa orang justru merasakan reaksi kedinginan / Mengapa orang justru merasakan reaksi kedinginan / menggigil pada awal menderita demam ?menggigil pada awal menderita demam ?


Documents

Thermoregulasi_dr._S._Andhi_Jusup_MKes.pdf