15

THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi
Page 2: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

THE HEAT IS ON

Page 3: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

THE HEAT IS ON

Jill Shalvis

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Page 5: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Originally published as The Heat Is On © 2010 Barbara WallaceTranslation by Elex Media Komputindo as The Heat Is On © 2017

All rights reserved including the right of reproduction in whole or in part in any form.This edition is published by arrangement with Harlequin Books S.A.

This is a work of fiction. Names, characters, places, and incidents are either the product of the author’s imagination or are used fictitiously, and any resemblance to actual persons, living or dead, businness establishments, events, or locales is entirely coincidental.

Cover Art is by arrangement with Harlequin Books S.A.All rights reserved.

Alih bahasa: Olyvia Sundari Poerwaka

717030315ISBN: 987-602-04-0149-2

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Page 6: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Tentang Penulis

Jill Shalvis, penulis terlaris dan pemenang penghar-gaan USA Today, sudah menghasilkan lebih dari lima puluh novel roman, termasuk kumpulan cerita pendek tentang para pria pemadam kebakaran yang ditulisnya untuk Harlequin Blaze. Penulis yang tiga kali dinominasikan untuk RITA Award dan tiga kali memenangkan National Reader’s Choice ini tinggal di dekat Danau Tahoe. Kunjungi situsnya di www.jillshalvis.com untuk melihat semua buku juga blog hariannya.

Page 7: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Untuk editorku yang luar biasa, Brenda.Terima kasih karena selalu memercayaiku.

Page 8: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

“OH YA, SAYANG, BEGITU NIKMAT,” bisik­nya. Saking nikmatnya sampai­sampai dia meng­inginkan lebih. Dia tidak bisa mengendalikan diri, dia memang dikenal tak punya kendali diri.

Sama sekali tidak ada kendali kalau berhubung­an dengan cokelat. Isabella Manchelli sangat suka makanan penutup, semua jenisnya.

Apalagi yang dibuatnya sendiri. Itulah kenapa dia berbincang­bincang dengan

cokelatnya sekarang. Setelah menjilat serpihan terak hir dari sendoknya, dia melempar sendoknya ke wastafel, lalu melihat dengan penuh rasa puas dan bangga ke arah nampan berisi kotak­kotak kecil kue bolu cokelat Genoese yang dibuatnya. Dia me­rasa cukup positif, tidak pasti seberapa positif, kalau kue­kue kecil itu adalah hasil terbaiknya hari itu. Dia lalu lanjut membuat porsi kedua, karena tahu kalau bosnya, Willow, pemilik Edible Bliss Cake and Pastries, akan merecokinya untuk membuat kue lebih banyak untuk pelanggan hari ini.

1

Page 9: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

2

The Heat Is On

3

Dan masih banyak yang harus dikerjakan. Jadwal rutin pekerjaannya adalah bangun pagi se­belum matahari terbit, membuat kue, dan hari ini pun tanpa terkecuali. Ketika memikirkan itu, dia pun menguap.

Itulah akibatnya kalau begadang tadi malam.... Menikmati cinta satu malamnya yang paling

terakhir. Kali terakhirnya, karena meskipun menikmati

orgasme yang kadang dirasakannya dalam hubung­an yang dia lakukan, dia tidak pernah merasa senang di pagi harinya. Ketika turun perlahan dari tempat tidur, mencari pakaiannya di lantai, lalu menjin­jing sandalnya, supaya tidak membangunkan si pria yang masih tertidur....

Ya, sama sekali tidak terasa menyenangkan se­perti di malam harinya.

Meskipun kali ini, kali pertama setelah sekian lama—itu baru saja terlintas di benaknya—malam itu sangat menakjubkan, senyumnya tersungging ketika membayangkan betapa menakjubkannya momen itu....

Dia memiringkan alat pengaduk kue berbahan baja nirkarat yang dipegangnya untuk dijadikan cermin, dia menoleh ke kiri dan kanan, mengamati diri nya sendiri.

Ya. Senyum konyol itu masih melekat di wajahnya. Senyum yang tidak bisa dikendalikannya. Si Mr.

Tinggi, Berkulit Gelap, dan Seksi Setengah Mati

Page 10: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

2

The Heat Is On

3

yang membuatnya jadi seperti ini. Dia menjumpai pria itu di satu pertemuan lokal untuk para wani­ta lajang, ketika entah bagaimana Willow berhasil membujuknya untuk ikut program Delapan Kencan dalam Delapan Hari. Si Tinggi, Berkulit Gelap, dan Sangat Seksi adalah kencannya yang kedelapan, dan satu­satunya yang diizinkan untuk menciumnya.

Ciuman itu ternyata sangat … wow. Dan ber­lanjut ke satu hal lainnya, dan beberapa tambahan wow lagi, diikuti serangkaian sorak­sorai, kemudian … terjadilah masalah pagi­hari itu.

Pria itu mendapatinya sedang berjingkat­jing­kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me­ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam si tuasi yang sama.

Bella memberi tahu pria itu kalau dia akan pin­dah ke Siberia, lalu pergi meninggalkannya.

Tidak ada perasaan terluka, tidak ada ikatan. Persis seperti yang diinginkannya.

Jadi dia sama sekali tidak tahu kenapa dia mera­sakan sedikit kehampaan, sedikit rasa tidak puas.

Mungkin itu semua karena banyaknya coke­lat yang dimakannya dalam kondisi perut kosong. Atau mungkin juga bukan. Barangkali sesuatu yang mustahil sudah benar­benar terjadi, dan mantra ibunya—Bella, ini sudah waktunya berumah tang-ga—memang benar.

Dan betapa itu sangat membuatnya khawatir.

Page 11: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

4

The Heat Is On

5

Bella bukan tipe orang yang bisa diam menetap dengan baik. Karena tumbuh besar di keluarga be­sar, dia langsung meninggalkan rumahnya begitu dia mampu, karena menyukai kesendirian. Menyukai pe tualangan dalam keheningan dan tanpa perenca­naan. Semua itu adalah kebahagiaan baginya. Dia masih merasakan hal yang sama, lebih senang men­jelajahi isi planet ini, ke sana kemari seperti yang diinginkannya, tidak pernah berdiam di satu tempat terlalu lama.

Kecuali kali ini.Kali ini dia mendarat di Santa Rey, California,

pemberhentian terakhir dari Kereta Api Perjalanan Bella, dan dia menyukai kota pantai kecil ini. Menyukai pekerjaannya sebagai pembuat kue di Edible Bliss, di pusat kota kecil yang sangat mena­wan, hanya satu blok dari pantai.

Sebulan lamanya dia bekerja di tempat itu, dan segala sesuatunya berjalan lancar. Dia punya tem­pat tinggal, kue yang harus dibuat, dan bagian yang terbaiknya—dia mendapatkan orgasme tadi malam.

Lebih tepatnya beberapa kali orgasme….Selama beberapa saat Bella menarik napas pan­

jang. Dia benar­benar merasa kecewa karena harus memaksakan diri meninggalkan tempat tidur si Tinggi, Berkulit Gelap, dan Seksi Setengah Mati setelah malam yang fantastis itu, karena pria itu cer­das dan menyenangkan, dua persyaratan yang di­carinya dari seorang pria.

Page 12: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

4

The Heat Is On

5

Pria itu juga fokus dan terkontrol seperti seorang polisi atau militer, membuat Bella ingin melanggar peraturan kontrak program Delapan Kencan dalam Delapan Hari dan menanyai apa pekerjaannya. Tapi mereka dilarang mengobrolkan hal­hal detail seperti pekerjaan atau di mana mereka tinggal sampai ken­can kedua, kalau kencan kedua memang terjadi.

Pria itu satu­satunya yang sudah membang­kitkan ketertarikannya. Dan pastinya hanya satu­satunya yang bisa membawanya ke tempat tidur, dan sebenarnya, kalau hal sebaliknya yang terjadi, pria itu bahkan mungkin punya kesempatan jadi pria yang sulit diincar seperti yang sering dibicara­kan orang­orang.

Sambil menghela napas, Bella merapikan meja dan kursi di ruangan depan Edible Bliss, memas­tikan se gala sesuatunya sempurna sebelum toko buka.

Ketika membuka tirai­tirai jendela, dia merasa se pertinya mendengar suara gesekan dari pintu be­lakang dapur. Dia pun berjalan menuju ke arah pin­tu sambil berpikir kalau mungkin Willow datang lebih pagi. Tapi hari ini hari Selasa, dan setiap Selasa Willow ada kelas menggambar di kampus. Hari ini adalah hari model­pria. Hari model­pria­telanjang.

Kesukaan Willow.Kalau begitu itu bukan Willow, tidak mungkin.Mungkin saja itu Trevor, si pria berpenampilan

menarik, tinggi, ramping, berkulit kecokelatan,

Page 13: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

6

The Heat Is On

7

yang bekerja paruh waktu membersihkan meja dan mela yani pelanggan.

Bella berjalan melintasi dapur, lalu mengintip dari balik jendela pintu belakang—tidak ada siapa­siapa.

Jadi sekarang dia mendengar hal yang tidak­tidak. Kelihatannya itulah akibatnya kalau kurang tidur. Dia menyadari hal itu sekarang. Mungkin lain kali ketika berhadapan dengan prospek seks yang sangat fantastis, dia akan bilang, “Tidak, maaf, aku tidak bisa, karena sepertinya seks liar membuatku mendapat halusinasi di pendengaranku.”

Bella menepis pemikiran itu, lalu memeriksa Cannoli yang dimasukkannya ke oven, dan mengi­bas­ngibaskan tangan untuk menghalau semburan panas oven ke wajahnya. Dia butuh udara segar, dibukanya pintu belakang, tapi pintu itu terha­lang oleh sesuatu. Didorongnya pintu itu, lalu dia berusaha menyelinap keluar dari celah pintu untuk melihat apa yang menghalangi pintu, dan dia ter­sandung—

Astaga.Tubuh manusia.Pria itu memakai celana denim dan kaus,

rangkai an kecil bunga liar tergenggam di kepalan tangannya.

Jantung Bella seakan tersangkut di tenggorokan, dia berjongkok dan memegang bahu pria itu. “Halo?” Tubuh pria itu terasa kaku dengan cara

Page 14: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

6

The Heat Is On

7

yang aneh, se suatu yang tidak ingin Bella hadapi. “Apa kau baik­baik saja?” Jemari Bella bisa merasa­kan kehangatan tubuh pria itu, tapi tidak bisa me­nemukan denyut nadi nya. Bella langsung diserang rasa panik, membuatnya sesaat tidak bisa bernapas, dan genangan darah di bawah tubuh pria itu tidak membuatnya merasa lebih baik. “Tidak bagus,” gu­mamnya, rasa takut menjalari nya dan membuatnya mual—sama sekali tak cocok dengan semua cokelat yang ada di dalam perutnya.

Dia memejamkan mata untuk menghilangkan rasa pening, berusaha sebaik­baiknya supaya tidak me muntahkan kue bolunya. “Bertahanlah, aku akan menghubungi 911.”

Tapi ketika memencet nomor di ponselnya, ketika terduduk dan memberitahukan nama dan alamatnya dengan terbata­bata, Bella sudah tahu.

Pria di serambi belakang itu sudah tidak terto­long lagi.

Setelah Bella diberi tahu kalau ambulans sudah berangkat ke tempatnya, dia mulai mempraktekkan teknik pernapasan yang dipelajarinya di kelas yoga.

Tidak membantu.Berikutnya dia mencoba teknik visualisasi,

berusaha membayangkan dirinya ada di tepi laut, melihat ombak­ombak kecil bekejaran di pantai, angin sepoi­sepoi menyentuh kulitnya…. Banyak pantai yang bisa dipilihnya, tapi dia memilih pantai tepat di seberang jalan karena ada sesuatu yang

Page 15: THE HEAT IS ON - s3.amazonaws.com · kat dan membuatnya ada di situasi yang tidak me ngenakkan; dia memutuskan untuk mengikuti protokol standar yang biasa digunakannya dalam situasi

Jill Shalvis

8

The Heat Is On

9

berbeda dengan deretan panjang pantai berpasir putih di Santa Rey, di tempat air laut menciptakan buih­buih di sepanjang pinggiran pantai, dan buih­buih itu mengikuti ombak menghilang kem­bali ke laut. Bella berusaha mengontrol emosinya, meyakinkan dirinya sendiri bagaimana dia mencin­tai teluk­teluk kecil di sana, jalan setapak menuju ke puncak tebing, kolam­kolam di bebatuan ping­gir laut, jalan kecil yang susah dijangkau. Di tempat ini Bella dapat bersembunyi dari dunia, dan tetap mengerjakan sesuatu yang dicintainya. Di tempat ini, tidak seperti tempat lain yang dikunjunginya, dia me rasa seperti pulang ke rumah.

Bella sekarang sudah merasa lebih baik.Tapi ketika membuka mata dan ya, pria yang

sudah meninggal itu masih ada di lantai di depan kakinya.

Setidaknya pria itu tidak mati di dalam dapur, pikirnya dalam hati sambil menarik napas panjang. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja mungkin tidak akan suka dengan pria mati di dalam dapur.

Oh, astaga.Kaki Bella mendadak lemas, dia terduduk lunglai

di lantai, merasa aneh karena begitu dekat dengan tubuh pria mati itu, tapi dia juga tidak ingin me­ninggalkan pria itu. Tidak seorang pun boleh mati sendirian. Dia bersandar di dinding dan merang­kul kedua lutut dan merebahkan kepala di atasnya.