14
THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROLLING SYSTEM OF CREDIT SALES IN PRIMKOPAL SESKOAL Oleh : Heni Wulandari Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRACTION This paper concern about internal controlling system of credit sales in Primkopal Seskoal. The writer would like to find out how is the application of internal controlling system of credit sales that is run by Primkopal Seskoal, is the internal controlling system of credit sales affective and how is the result by internal controlling system of credit sales that is run by Primkopal Seskoal. This Research used primary data that obtained by Internal Control Questionnaires (ICQ) . Analyzer as used in research this is the descriptive analysis qualitative, Internal Control Questionnaires (ICQ), and statistic analysis. From the resear ch, then obtain result that internal controlling system of credit sales is effective quite. Keywords : Internal Controlling System Of Credit Sales, Primkopal Seskoal PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi sebagai badan usaha yang berperan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya. Sehingga koperasi lebih mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat. Namun saat ini masih banyak Koperasi yang belum menerapkan sistem pengendalian intern yang efektif. Koperasi tersebut biasanya menggabungkan tanggung jawab fungsionalnya dan kurang memperhatikan penilaian permohonan kredit debitur, sehingga bisa terjadi kecurangan dan besarnya resiko piutang tak tertagih yang dapat menimbulkan kerugian bagi koperasi tersebut. Masalah keamanan atas penjualan kredit merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh koperasi, karena adanya resiko yang timbul dalam sistem penjualan kredit. Masalah ini dapat dihindari dengan adanya sistem pengendalian intern

THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROLLING …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3617/1/JURNAL_0004.pdf · Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas. Pemisahan kedua

  • Upload
    vanlien

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROLLINGSYSTEM OF CREDIT SALES IN PRIMKOPAL

SESKOAL

Oleh :Heni Wulandari

Universitas [email protected]

ABSTRACTIONThis paper concern about internal controlling system of credit sales in

Primkopal Seskoal. The writer would like to find out how is the application ofinternal controlling system of credit sales that is run by Primkopal Seskoal, is theinternal controlling system of credit sales affective and how is the result by internalcontrolling system of credit sales that is run by Primkopal Seskoal. This Researchused primary data that obtained by Internal Control Questionnaires (ICQ) . Analyzeras used in research this is the descriptive analysis qualitative, Internal ControlQuestionnaires (ICQ), and statistic analysis. From the research, then obtain result thatinternal controlling system of credit sales is effective quite.

Keywords : Internal Controlling System Of Credit Sales, Primkopal Seskoal

PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian nasionaldan perubahan lingkungan strategisyang dihadapi dunia usaha termasukkoperasi saat ini sangat cepat dandinamis. Koperasi sebagai badan usahayang berperan dalam meningkatkanpendapatan dan kesejahteraananggotanya. Sehingga koperasi lebihmampu berperan sebagai wadahkegiatan ekonomi rakyat.

Namun saat ini masih banyakKoperasi yang belum menerapkansistem pengendalian intern yangefektif. Koperasi tersebut biasanyamenggabungkan tanggung jawab

fungsionalnya dan kurangmemperhatikan penilaian permohonankredit debitur, sehingga bisa terjadikecurangan dan besarnya resikopiutang tak tertagih yang dapatmenimbulkan kerugian bagi koperasitersebut.

Masalah keamanan ataspenjualan kredit merupakan masalahyang harus diperhatikan oleh koperasi,karena adanya resiko yang timbuldalam sistem penjualan kredit.Masalah ini dapat dihindari denganadanya sistem pengendalian intern

yang dapat menunjang efektivitaspenjualan kredit

Koperasi harus berperansebagai badan usaha yang tangguh danmandiri, sehingga melalui sistempenjualan kredit, koperasi harusmampu meningkatkan efektivitassistem penjualan kredit dan berusahasebaik mungkin untuk menghindariresiko kegagalan kredit. Untukmenghindari resiko tersebut, menurutAli Machmud (1993:84), badan usahaharus mempunyai sistem pengendalianintern yang efektif.

Berdasarkan uraian diatas, halitu yang mendorong penulis untukmembahas masalah ini, yang akhirnyapenulis tuangkan dalam penulisanskripsi mengenai efektivitas sistempengendalian intern penjualan kreditpada Primkopal Seskoal.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pengendalian Intern

sistem pengendalian intern yaitu suatuproses yang dilaksanakan oleh suatuentitas untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan.

Unsur - Unsur Pokok SistemPengendalian Intern

Unsur-unsur pokok sistempengendalian intern menurutMulyadi (2008:164) adalah

1. Struktur organisasi yangmemisahkan tanggung jawabfungsional secara tegas. Strukturorganisasi merupakan kerangka

pembagian tanggung jawab fungsionalkepada unit-unit organisasi yangdibentuk untuk melaksanakankegiatan-kegiatan pokok perusahaan.Pembagian tanggung jawab fungsionalharus dipisahkan fungsi operasi danfungsi akuntansi, dan suatu fungsitidak boleh diberi tanggung jawabpenuh.2. Sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yangmemberikanperlindungan yang cukup terhadapkekayaan, utang, pendapatan danbiaya. Dalam organisasi, setiaptransaksi hanya terjadi atas dasarotorisasi dari pejabat yang memilikiwewenang untukmenyetujuiterjadinya transaksi tersebut. Olehkarena itu dalam suatu organisasiharus dibuat sistem yang mengaturpembagian wewenang untuk otorisasiatas terlaksananya setiap transaksi.Sistem otorisasi dapat menjamindihasilkannya dokumen pembukuanyang dapat dipercaya dan prosedurpencatatan yang baik akanmenghasilkan informasi yang teliti dandapat dipercaya mengenai kekayaan,utang, pendapatan, dan biaya suatuorganisasi.3. Praktik yang sehat dalam

melaksanakan tugas dan fungsi setiapunit organisasi. Cara-cara yangumumnya ditempuh oleh perusahaandalam menciptakan praktik yang sehatadalah

a. Penggunaan formulir yangbernomor urut tercetak yangp e m a k a i n n y a h a r u sdipertanggungjawabkan oleh yangberwenang. Formulir merupakan alatu n t u k m e m be r i ka n o t o r i s a s iterlaksananya transaksi, maka

pengendalian pemakaiannya denganmenggunakan nomor urut tercetak,akan dapat menetapkanpertanggungjawaban terlaksananyatransaksi.

b. Pemeriksaan yang mendadak.Pemeriksaan yang mendadakdilaksanakan tanpa pemberitahuanterlebih dahulu kepada pihak yangakan diperiksa dengan jadwal yangtidak teratur. Hal ini akan mendorongkaryawan melaksanakan tugasnyasesuai dengan aturan yang telahditetapkan.

c. Setiap transaksi tidak bolehdilaksanakan dari awal sampai akhiroleh satu orang atau satu unitorganisasi, tanpa campur tangan dariorang atau unit organisasi lain.Sehingga terjadi internal checkterhadap pelaksanaan tugas setiap unitorganisasi yang terkait, maka setiapunit organisasi akan melaksanakanpraktik yang sehat dalam pelaksanaaantugasnya.

d. Perputaran jabatan. Perputaranjabatan yang diadakan secara rutinakan dapat menjaga independensipejabat dalam melaksanakan tugasnya.

e. Keharusan pengambilan cutibagi karyawan yang berhak. Selamacuti, jabatan karyawan yangbersangkutan digantikan untuksementara oleh pejabat lain, sehinggaseandainya ada kecurangan dalamdepartemen yang bersangkutan,diharapkan dapat terungkap olehpejabat yang menggantikan untuksementara tersebut.

f. Secara periodik diadakanpencocokan fisik kekayaan dengancatatan. Untuk menjaga kekayaanorganisasi dan mengecek ketelitian dankeandalan catatan akuntansinya, secara

periodik harus diadakan pencocokkanatau rekonsiliasi antara kekayaansecara fisik dengan catatan akuntansiyang bersangkutan.

g. Pembentukan unit organisasiyang bertugas untuk mengecekefektivitas unsur-unsur sistempengendalian intern yang lain. Unitorganisasi ini disebut satuan pengawasintern atau staff pemeriksa intern. 4.Karyawan yang mutunya sesuaidengan tanggungjawabnya.Bagaimanapun baiknya strukturorganisasi, sistem otorisasi danprosedur pencatatan, serta berbagaicara yang diciptakan untuk mendorongpraktik yang sehat, semua sangattergantung kepada manusia yangmelaksanakannya. Unsur mutukaryawan merupakan unsur sistempengendalian intern yang palingpenting. Karyawan yang kompetendiperoleh dari seleksi calon karyawanberdasarkan persyaratan yang dituntutoleh pekerjaan dan pengembanganpendidikan karyawan.

Sistem Pengendalian InternPenjualan Kredit

Sistem pengendalian intern dapatdikatakan efektif apabila semua unsur-unsur dapat diterapkan dengan baik.Menurut Mulyadi (2008:220), yaitu :Organisasi1. Fungsi penjualan harus terpisah

dari fungsi kredit. Pemisahan keduafungsi ini dimaksudkan untukmenciptakan pengecekan internterhadap transaksi penjualan kredit.2. Fungsi akuntansi harus terpisah

dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.

Pemisahan ketiga fungsi inidimaksudkan untuk menjaminketelitian dan keandalannya sertakekayaan perusahaan (piutang) dapatdijamin keamanannya (piutang dapatditagih).3. Fungsi akuntansi harus terpisah

dari fungsi kas. Pemisahan keduafungsi ini dimaksudkan untuk menjagakekayaan perusahaan dan menjaminkete l i t ian dan keandalan dataakuntansi.4. Transaksi harus dilaksanakan

oleh lebih dari satu orang ataulebih dari satu fungsi. Hal ini untukmenciptakan internal check yangmengakibatkan pekerjaan karyawanyang satu dicek ketelitian dankeandalannya oleh karyawan lain.Sistem otorisasi dan prosedurpencatatan1. Penerimaan order dari pembeli di

otorisasi oleh fungsi penjualandengan menggunakan formulir surato r d e r p e n g i r i m a n . H a l i n imenunjukkan bahwa fungsi penjualanbertanggungjawab atas perintahpengiriman yang ditujukan kepadafungsi pengiriman dan pemenuhanorder yang diterimanya dari pembeli.2. Persetujuan pemberian kredit

diberikan oleh fungsi kredit denganmembubuhkan tanda tangan padacredi t copy (yang merupakantembusan surat order pengiriman). Halini untuk mengurangi resiko tidaktertagihnya piutang, sehingga transaksipenjualan kredit harus mendapatkanotorisasi dari fungsi kredit.3. Pengiriman barang kepada

pelanggan diotorisasi oleh fungsip e n g i r i m a n d e n g a n c a r amenandatangani dan membubuhkancap “sudah dikirim” pada copy surat

order pengiriman. Hal ini sebagai buktitelah dilaksanakannya pengirimanbarang sesuai dengan perintahpengiriman barang dari fungsipenjualan, sehingga fungsi penagihandapat segera melaksanakan pengirimanfaktur penjualan sebagai dokumenpenagihan piutang.

4. Penetapan harga jual, syaratpenjualan, syarat pengangkutan

barang, dan potongan penjualan dibuatoleh kepala pemasaran denganpenerbitan surat keputusan mengenaihal tersebut. Dengan demikianpengisian informasi ke dalam suratorder pengiriman dan faktur penjualanharus didasarkan pada informasi hargajual, syarat jual, dan potonganpenjualan yang telah ditetapkan olehdirektur pemasaran.5. Terjadinya piutang diotorisasi oleh

f u n g s i p e n a g i h a n d e n g a nmembubuhkan tanda tangan padafaktur penjualan.6. Pencatatan kedalam catatan

akuntansi harus didasarkan atasdokumen sumber yang dilampiridengan dokumen pendukung yanglengkap. Catatan akuntansi harus diisiinformasi yang berasal dari dokumensumber yang sahih. Kesahihandokumen sumber dibuktikan dengandilampirkannya dokumen pendukungyang lengkap, yang telah diotorisasioleh pejabat yang berwenang.7. Pencatatan kedalam catatan

akuntansi harus dilakukan olehkaryawan yang diberi wewenang untukitu. Dengan cara ini, tanggung jawabatas pengubahan catatan akuntansidapat dibebankan kepada karyawantertentu, sehingga tidak ada satupun

perubahan data yang dicantumkan

dalam catatan akuntansi yang tidakdipertanggungjawabkan.Praktik yang sehat1. Penggunaan formulir bernomor

urut tercetak. Hal ini dilakukanuntuk mengawasi semua transaksikeuangan ya ng te r jad i da lamperusahaan.2. Secara periodik fungsi akuntansi

mengirim pernyataan piutangkepada setiap debitur untuk mengujiketelitian catatan piutang yangdiselenggarakan oleh fungsi tersebut.Hal ini dapat menjamin ketelitian dataa k u n t a n s i y a n g d i c a t a t o l e hperusahaan.

3. S e c a r a periodik diadakanrekonsiliasi kartu piutang dengan

rekening kontrol piutang dalam bukubesar. Hal ini dilakukan untukmengecek ketelitian data akuntansiyang dicatat di rekening kontrolpiutang dalam buku besar.

METODE PENELITIAN

Objek PenelitianDalam melakukan penelitian,

penulis tertarik untuk meneliti sistempengendalian intern penjualan kreditpada Primkopal Seskoal. PrimerKoperasi Angkatan Laut Seskoal(Primkopal Seskoal) sebagai objekpenelitiannya terletak di Seskoal,Cipulir, Kebayoran Lama, JakartaSelatan. Koperasi ini bergerakd i b ida n g s im pa n p i n j a m da nperdagangan.

Data yang digunakan dalampenulisan ini adalah data primer yangdiperoleh melalui internal control

questionnaires, berupa pertanyaantertutup dengan alternatif jawaban“Ya” atau “Tidak” mengenai sistempengendalian intern penjualan kredit.

Alat analisis yang digunakandalam pembahasan dan pengolahandata, yaitu :1. Analisis deskriptif kualitatif

Data yang diperoleh dandikumpulkan, kemudian dianalisisberdasarkan metode dan teori-teoriyang ditetapkan.2. Internal Control Questionnaires

(ICQ)Pertanyaan-pertanyaan yang

digunakan untuk memahami danmengevaluasi sistem pengendalianintern di berbagai jenis perusahaan.Pertanyaan-pertanyaan dalam InternalControl Questionnaires (ICQ) dimintauntuk menjawab Ya (Y) atau Tidak(T). Jika pertanyaan tersebut sudahdisusun dengan baik, maka jawaban“Ya” akan menunjukkan ciri sistempengendalian intern yang baik dan“Tidak” menujukkan ciri sistempengendalian intern yang lemah.3. Analisis statistik

Pengujian dilakukan denganmelaksanakan evaluasi hasil jawabankuesioner. Hasil jawaban kuesionerakan disajikan dalam tabel yangselanjutnya akan dilakukan analisisstatistik. Langkah-langkah yangdilakukan adalah :

a. Menyebarkankan kuesionerkepada responden yang sebelumnyatelah penulis tetapkan.

b. Mengumpulkan kembali seluruhkuesioner yang telah disebarkankepada responden.

c. Mengelompokkan jawabanberdasarkan jawaban “Ya” dan “Tidak.

kemudian menghitung jumlah jawabandan banyaknya pertanyaan.

d. Memasukkan jumlah jawabandan jumlah pertanyaan kedalam rumusskor ideal menurut Jean D Champion(1991:302):

Jumlah jawaban Ya___________________ X100 %Jumlah seluruh pertanyaan

f.Menghitung besarnya persentasejawaban. Hasil jawaban kemudiandiimplementasikan berdasarkankriteria berikut ini :

0 % - 25% No association or lowassociation (weak association).26% - 50% Moderately lowassociation.51% - 75% Moderately hightassociation.76% - 100% Hight association(strong association) up to perfect.

Sesuai dengan penulisan ini, penulismelakukan interprestasi sebagaiberikut:0 % - 25% Sistem pengendalianintern tidak efektif.26% - 50% Sistem pengendalianintern kurang efektif.51% - 75% Sistem pengendalianintern cukup efektif.76% - 100% Sistem pengendalianintern sangat efektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Hasil Internal ControlQuestionnaires

Gambaran hasil Internal ControlQuestionnaires yang diisi oleh bagian-bagian terkait dengan sistem penjualankredit pada Primkopal Seskoal, sepertikepala unit toko yang menjalankanfungsi penjualan, bagian kredit, bagianpenagihan, dan bagian akuntansi tokosebagai berikut :

1. OrganisasiPrimkopal Seskoal memilikistruktur organisasi yangmemisahkan tugas, wewenang, dantanggung jawab yang jelas. Padas i s tem penjua lan kredi t d iPrimkopal Seskoal terdiri darif u n g s i p e n j u a l a n , f u n g s ipenagihan, fungsi kredit dan fungsiakuntansi. Fungsi-fungsi initerpisah satu sama lain danpelaksanaan transaksi tidakdilaksanakan oleh satu fungsi sajatetapi dilaksanakan secara lengkapoleh fungsi-fungsi yang ada.

2. Sistem otorisasi dan prosedurpencatatan

a. Penerimaan order daripembeli diotorisasi olehfungsi penjualan denganmenggunakan formulir suratorder pengiriman.

b. Persetujuan pemberian kreditdilakukan oleh fungsi kreditdengan menandatanganisurat permohonan kredit.

c. Harga, syarat kredit, dansyarat lainnya harus disetujuioleh pimpinan koperasi.

d. Piutang diotorisasioleh

fungsi penagihan denganmenandatangani fakturpenjualan.

e. Pencatatan ke dalam kartupiutang dan jurnal penjualan,jurnal penerimaan kas,dan jurnal umum diotorisasioleh fungsi akuntansi dengancara memberikan tandatangan pada faktur penjualan.

f. Pencatatan piutangberdasarkan pada fakturpenjualan yang didukungdengan surat orderpengiriman.

3. Praktik yang sehatPrimkopal Seskoal menggunakan

daftar harga dan formulir-formulirseper t i : sales invo ice ( fak turpenjualan), delivery order (suratpengiriman barang), dan kwitansi.Primkopal Seskoal secara periodikmelakukan pencocokkan jumlah saldopiutang pelanggan dengan saldopiutang dalam buku besar.4. Karyawan yang mutunya sesuai

Bagian akuntansi toko danb a g i a n k r e d i t s e s u a i d e n g a npendidikan, keahlian yang dimiliki dantugas yang dilaksanakan. Sedangkanbagian kepala unit toko dan bagianpenagihan tidak memiliki pendidikandan keahlian yang sesuai denganp e k e r j a a n n y a t e t a p i b a g i a npekerjaannya sesuai dengan tugas yangdilaksanakan.

Efektivitas Sistem PengendalianIntern Penjualan Kredit PadaPrimkopal Seskoal

Sistem pengendalian internpenjualan kredit yang diperoleh dariInternal control questionnairessebagai berikut :

Tabel 4.1Hasil jawaban Internal control

questionnairesRespon-

denJawaban Jumlah

Pertanya

anYa Ti

dakBagianunit toko

23 10 33

Bagiankredit

25 8 33

Bagianpenagihan

24 9 33

Bagianakuntansi toko

25 8 33

Jumlah 97 35 132

Persentase jawaban untukefektivitas sistem penjualan kreditadalah 73,48 %.

Dari perhitungan diperoleh hasilsebesar 73,48 %, hal ini menurutk r i t e r i a J e a n D C h a m p i o n(1991 :302), sudah menunjukkanbahwa tingkat efektivitas sistempengendalian intern penjualan kreditpada Primkopa Seskoal cukup efektif.

Rangkuman Hasil Penelitian

Tabel 4.2Rangkuman hasil penelitian

Temuan Dampak Bukti SaranSistem Pengendalian Intern yangditerapkan Primkopal Seskoal

Organisasi1. Struktur organisasi. Adanya

pembagiantugas,wewenang dantanggung jawabsecara tegas danjelas.

Strukturorganisasidanpembagiantugas.

__

2. Fungsi penjualan terpisah darifungsi kredit.

Adanyapengendalianterhadaptransaksipenjualankredit.

Fungsipenjualandan fungsikreditterpisah.

__

3. Fungsi akuntansi terpisah darifungsi penjualan dan fungsikredit.

Terjaminnyaketelitian dankeandalantransaksi kreditdan

memaksimalkanpiutang dapattertagih.

Fungsiakuntansi,Fungsipenjualandan fungsikreditterpisah.

__

4. Fungsi akutansi terpisah darifungsi penagihan.

Terjaminnyaketelitian dankeandalan dataakuntansi.

Fungsiakuntansidan fungsipenagihanterpisah.

__

5. Transaksi tidak dilakukan olehsalah satu fungsi saja.

Pekerjaankaryawan yangsatu di cekketelitian dankeandalannyaoleh karyawanyang lain.

Sistempenjualankreditdilakukansecaralengkapoleh fungsi-

__

fungsi yangada.

Sistem otorisasi dan prosedurpencatatan1 .Penerimaan order dari pembeli

d i o t o r i s a s i o l e h f un gs ipenjualan.

Adanyatanggung jawabbagianpenjualanterhadappengirimanbarang danpemenuhan.order yangditerima.

Formulir

surat orderpengiriman.

__

2. Persetujuan pemberian kreditdiotorisasi oleh fungsi kredit.

Terkontrolnyatransasksipenjualan kreditsehinggamengurangiresiko tidaktertagihnyapiutang.

Suratpermohonankredit.

__

3. Harga, syarat kredit dan syaratlainnya melalui persetujuanpimpinan koperasi.

Adanyakeputusanpimpinankoperasimengenaiharga, syaratkredit dansyarat lainnyayang akanmenjadi dasardalam transaksipenjualankredit.

Daftarharga.

__

4. Piutang diotorisasi oleh fungsipenagihan.

Adanyatanggung jawabbagianpenagihanterhadapterjadinya

Fakturpenjualan.

__

piutang.5. Pencatatan ke dalam catatan

akuntansi diotorisasi olehfungsi akuntansi.

Adanyatanggung jawabbagianakuntansiterhadap dataatau informasidalam catatanakuntansi.

Fakturpenjualan.

__

6.Pencatatan piutangberdasarkan faktur penjualanyang didukung dengan suratorder pengiriman

Catatanakuntansi berisiinformasi yangberasal daridokumensumber yangsahih.

Fakturpenjualandan surat

orderpengiriman.

__

Praktik yang sehat1. Daftar harga Adanya dasar

untuk

menentukanharga yangmerupakankeputusanpimpinankoperasi.

Daftarharga.

__

2.Penggunaan formulir-formulir Adanya buktiterjadinyatransaksipenjualankredit.

Salesinvoice(fakturpenjualan),deliveryorder (suratpengirimanbarang), dankwitansi.

__

3. Pencocokkan jumlah saldopiutang masing-masingpelanggan dengan saldopiutang di buku besar.

Terjaminnyaketelitian datapiutang yangdicatat di dalambuku besar.

__ __

Karyawan yang mutunya sesuai1. Pendidikan dan keahlian yangsesuai dengan bagian

Pekerjaan yangdilakukan

__ __

pekerjaan. memiliki hasilyang baik.

2. Tugas yang sesuai denganbagiannya.

Terlaksananyatugas sesuaidengan waktuyangditetapkan.

__ __

Sistem Pengendalian Intern yangtidak diterapkan PrimkopalSeskoal

Organisasi1. Tidak ada fungsi pengiriman

yang terpisahTidakterkontrolnyapengirimanbarang.

Tidak adafungsipengirimanyangterpisah.

Membentukfungsipengirimanyang terpisah.

2. Tidak ada fungsi gudang yangterpisah.

Tidakterkontrolnyabarang yangmasuk danbarang yangkeluar darigudang.

Tidak adafungsigudangyangterpisah.

Membentukfungsi gudangyang terpisah.

Sistem otorisasi dan prosedurpencatatan1. Pengiriman barang tidak

diotorisasi oleh fungsipengiriman.

Tidak adanyatanggung jawabbagianpengirimanterhadapkegiatanpengirimanbarang.

Tidak adabagianpengiriman.

Melakukanotorisasiterhadappengirimanbarang yangdilakukanoleh fungsipengiriman.

Praktik yang sehat1. Pemeriksaan tanpa

pemberitahuan terlebih dahuluMengetahuihasil kerja

Tidak adapemeriksaan

Melakukanpemeriksaan

dan dengan jadwal yang tidakteratur.

karyawan yangsesungguhnya.

mendadak. secaramendadak.

2. Formulir bernomor urut Tidak adanya Formulir Menggunakantercetak pengawasan tidak formulir

terhadap bernomor bernomor urutterjadinya urut tercetak untuktransaksikeuangan dantidakterkontrolnyapenggunaanformulir.

tercetak. mengawasitransaksikeuangan danuntukmengontrolpenggunaanformulir.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan1. Penerapan sistem pengendalianintern penjualan kredit yang dilakukanPrimkopal Seskoal sebagai berikut :

a. Struktur organisasiPrimkopal Seskoal memilikistruktur organisasi yangmemisahkan tugas, wewenang,dan tanggung jawab yang jelas.Pada sistem penjualan kredit diPrimkopal Seskoal terdiri darifungsi penjualan, fungsipenagihan, fungsi kredit danfungsi akuntansi. Fungsi-fungsiini terpisah satu sama lain danpelaksanaan transaksi tidakdilaksanakan oleh satu fungsisaja tetapi dilaksanakan secaralengkap oleh fungsi-fungsiyang ada.

b. Sistem wewenang dan prosedurpencatatan Pada PrimkopalSeskoal

sistem wewenang setiaptransaksi penjualan kreditdiatur oleh :1) Unit toko2) Bagian kredit3) Bagian penagihan4) Bagian akuntansi toko

Prosedur pencatatan penjualankredit sebagai berikut :Setiap pencatatan kedalamcatatan akuntans i untukpenjualan kredit di PrimkopalSeskoal dilakukan oleh bagianakuntansi toko yang harusdiketahui oleh ketua bidangu s a h a d a n b e n d a h a r a .Kemudian catatan akuntansitersebut harus dilaporkankepada ketua pr imkopalseskoal untuk diteliti dansebagai pertanggungjawabanatas kegiatan penjualan kreditd i p r i m k o p a l s e s k o a l .Pencatatan tersebut

berdasarkan dokumen sumber,kemudian ditandatangani dandiberi tanggal sesuai tanggalpelaporan.

c. Praktek yang sehatPrimkopal Seskoalmenggunakan daftar harga danformulir-formulir seperti: salesinvoice (faktur penjualan),d e l i v e r y o r d e r ( s u r a tpengiriman barang), dankwitansi. Primkopal Seskoalsecara periodik melakukanpencocokkan jumlah saldopiutang pelanggan dengansaldo piutang dalam bukubesar.

d. Karyawan yang mutunyasesuai dengantanggungjawabnya

1)Primkopal Seskoal memilikikaryawan yang bekerja sesuaidenga n pendid ikan dankeahliannya.2)Karyawan Primkopal Seskoalmelaksanakan tugasnya sesuaidengan bagiannya masing-masing.

2. Penerapan sistem pengendalianintern penjualan kredit yangdilakukan Primkopal Seskoalcukup efektif yaitu sebesar 73,48%.

3. Dampak dari penerapan sistempengendalian intern penjualankredit yang dilakukan PrimkopalSeskoal sebagai berikut

a. Primkopal Seskoal dapatmemberikan kredit kepadapelanggan yang tepat sesuai

dengan kebutuhan dankemampuannya.b.Primkopal Seskoal dapat

menjaga kekayaannya denganmengurangi resiko terhadappiutang tak tertagih.

c.Primkopal seskoal dapatmemberikan laporan keuanganyang baik bagi ketua primkopalseskoal dan RAT.

d.Primkopal Seskoal dapatmenggunakan sumberdayayang dimiliki secara efektif danefisien untuk mensejahterakananggotanya.

SaranBerdasarkan hasil analisis, maka

penulis bermaksud untuk memberikansaran-saran yang dapat dijadikanp e r t i m b a n g a n d a l a m r a n g k ameningkatkan efektivitas sistempengendalian intern penjualan kreditpada Primkopal Seskoal, sebagaiberikut

1. Pemisahan fungsi penjualandari fungsi pengiriman danfungsi gudang.

2. Penggunaan formulir-formulir yang bernomor uruttercetak.

3. Melakukan pemeriksaansecara mendadak tanpapemberitahuan terlebihdahulu dengan jadwal yangtidak teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2007. Auditing.Jakarta : Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.

Arens & Loebbecke. 2006 . Auditing.

Jakarta : Salemba Empat.

Black, James A. & Dean J. Champion.1999 . Metode dan MasalahPenelitian Sosial . Bandung :Refika Aditama.

Hastoni. 2004. “Peranan Sistem DanProsedur Penjualan DalamM e n u n j a n g E f e k t i v i t a sPengendalian Intern Piutang”.Jurnal Ilmiah Ranggagading.Vol.4, No.2, Hal.79-85.

H.M. Hasibuan, David. 2004.”Evaluasi Atas Sistem ReviewPengendalian Intern DalamMeningkatkan EfektivitasPenjualan Kredit”. Jurnal IlmiahRanggagading. Vol.4, No.2,Hal.73 -78.

Iriyadi. 2004. “ Efektivitas SistemPengendalian Intern Penggajian”.Jurnal Ilmiah Ranggagading.Vol.4, No.2, Hal.67-72.

Jusuf, Al Haryono. 2001. Auditing.

Yogyakarta : YKPN.

Machmud, Ali. 1993. PengantarAkuntansi Keuangan Menengah1. Jakarta: Gunadarma.

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor

Publik. Yogyakarta : Andi.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi .

Jakarta : Salemba Empat.

Nurmara, Hilman Santika. 2003.“Sistem Pengendalian InternAtas Penjualan Kredit PupukUrea Pada PT Pupuk Kujang”.Skripsi. Depok : UniversitasGunadarma.

Risdianto, Iwan. 2005. “ SistemPengendalian Intern PenjualanKredit Pada PT Buana IndomobilTrada” . Skr ips i . D epok :Universitas Gunadarma.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-D a s a r P e m b e l a n j a a nPerusahaan. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem

Informasi akuntansi. Yogyakarta

: YKPN.