182
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI TAHUN 2019 TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124 PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU

PELAYANAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

TEBING TINGGI TAHUN 2019

TESIS

Oleh :

SIM SIYEN

1303195124

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU

PELAYANAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

TEBING TINGGI TAHUN 2019

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memeroleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M)

pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat,

minat studi Manajemen Administrasi Rumah Sakit

Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia

Oleh :

SIM SIYEN

1303195124

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124
Page 4: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

Telah diuji pada tanggal : 13 Nopember 2019

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Anto, SKM, M.Kes, MM

Anggota : 1. Dr. Asriwati, S.Kep, Ns, S.Pd, M.Kes

2. Prof. Dr. Muhmamad Badiran, M.Pd

3. Endang Maryanti, SKM, M.Si

Page 5: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124
Page 6: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124
Page 7: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

i

Page 8: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

ii

ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI

TAHUN 2019

SIM SIYEN

1303195124

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Data pasien di

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi mengalami kenaikan yang signifikan

pada tahun 2017 dibandingkan kunjungan pada tahun 2016. Jumlah kunjungan

pasien pada tahun 2018 kembali mengalami penurunan pada tahun 2018. Tujuan

penelitian untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan mutu pelayanan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan secara

survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian

adalah seluruh pasien yang datang berobat ke Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi pada tahun 2019 berjumlah rata-rata 3.751 orang per

bulan dari total kunjungan pasien rawat jalan sebesar 45.014 pasien pada tahun

2018. Sampel menggunakan sistem accidental sampling sebanyak 97 pasien.

Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.

Hasil penelitian diketahui p-value masing-masing variable yaitu variable

Reliability (0,000), Assurance (0,212), Tangible (0,010), Emphaty (0,001),

Responsiveness (0,041) dan nilai Exp (B) terbesar = 0,251 pada variabel

responsiveness.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan reliability, tangible,

empaty dan responsiveness dengan pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 dan variable yang tidak berhubungan adalah

assurance. variabel yang paling signifikan berhubungan dengan mutu pelayanan di

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 adalah variabel

responsiveness. Disarankan kepada Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi agar

meningkatkan mutu pelayanan pada dimensi tangibles, yang dirasa kurang baik

dan mempertahankan kualitas yang sudah baik agar kepuasan pasien dapat

tercapai secara maksimal.

Kata Kunci : Faktor yang Berhubungan, Mutu Pelayanan, Rumah Sakit

Referensi : 19 buku, 31 internet

Page 9: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Faktor

yang Berhubungan dengan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi Tahun 2019” guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memproleh

gelar Magister Kesehatan Masyarakat di Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Dalam proses penyusunan penelitian tesis ini penulis banyak mendapat

bantuan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, MSc, M.Kes. selaku pemilik yayasan

Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah menyediakan tempat untuk

penulis menimba ilmu dari mulai perkuliahan sampai selesai penyusunan tesis

ini.

2. Iman Muhammad, SE, S.Kom, MM, M.Kes., selaku Ketua Yayasan Helvetia

Medan yang telah yang memberikan fasilitas bagi penulis untuk belajar

selama perkuliahan sampai selesai tesis ini.

3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.

4. Dr. Asriwati, S.Kep, Ns, M.Kes., selaku Dekan Institut Kesehatan Helvetia

Medan, yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti kegiatan

belajar mengajar di Institut Kesehatan Helvetia sekaligus sebagai Dosen

pembimbing II yang telah banyak memberikan waktu, pikiran dan tenaga,

dalam memberikan nasehat dan petunjuk guna menyelesaikan tesis ini

5. Dr. Anto, SKM, M.Kes, M.M, selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu, masukan, pikiran dan

tenaga, dalam memberikan nasehat dan petunjuk guna menyelesaikan tesis

ini.

6. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku Penguji III yang telah memberi

masukan dan sarannya untuk kesempurnaan tesis ini.

Page 10: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

iv

7. Endang Maryanti, SKM, M.Si, selaku Penguji IV yang telah member

masukan dan sarannya untuk kesempurnaan tesis ini.

8. Seluruh Dosen dan Staf Institut Kesehatan Helvetia yang telah banyak

memberikan ilmu selama penulis mengikuti pendidikan.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan tesis ini masih terdapat

kekurangan. Peneliti menerima apabila terdapat kritik dan saran yang

membangun. Untuk itu diharapkan saran yang bersifat membangun untuk

menyempurnakan tesis ini. Akhir kata, semoga kita semua selalu berada dalam

lindungan Tuhan Yang Esa.

Medan, Nopember 2019

Penulis

Sim Siyen

Page 11: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sim Siyen, lahir di Tebing Tinggi pada tanggal 30

Oktober 1975, beragama Budha, anak ke delapan dari pasangan Alm. Cia Loe Pie

Khun dan Ibu Tio Lie Phing. Penulis beralamat di Jl. Badak No. 39 Tebing

Tinggi, Provinsi Sumatera Utara.

Pendidikan penulis dimulai dari SD Negeri 20 Tebing Tinggi pada tahun

1981-1987, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4 Tebing Tinggi pada tahun

1987-1990. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di SMA Negeri 3 Tebing

Tinggi pada tahun 1990-1993. Pada tahun 1995-1999, penulis mengikuti

pendidikan Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Universitas Methodist Indonesia

Medan dan pada tahun 1999-2002 menyelesaikan pendidikan dokter. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Minat

Studi Manajemen Rumah Sakit di Institut Kesehatan Helvetia Medan pada tahun

2013.

Saat ini penulis bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi.

Page 12: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRACT........................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 9

1.3.1 Tujuan Umum ................................................... 9

1.3.2 Tujuan Khusus................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................ 10

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 12 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................... 12

2.2 Mutu Pelayanan Rumah Sakit ....................................... 15

2.2.1 Pengertian Mutu ................................................ 15

2.2.2 Dimensi Mutu ................................................... 18

2.2.3 Dimensi Mutu Pelayanan Rumah Sakit ............. 23

2.2.4 Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit .......... 26

2.3 Pelayanan ..................................................................... 77

2.3.1 Pengertian dan Karakteristik Pelayanan ............. 27

2.3.2 Pelayanan Medis yang Baik ............................... 29

2.4 Kepuasan Pasien ........................................................... 30

2.4.1 Pengertian Kepuasan ......................................... 30

2.4.2 Dimensi Untuk Mengukur Kepuasan Pelanggan 31

2.4.3 Tinjauan Kepuasan Pasien ................................. 32

2.4.4 Faktor yang Memengaruhi Kepuasan Pelanggan 33

2.4.5 Pengukuran Kepuasan Pasien ............................ 39

2.5 Landasan Teori ............................................................. 39

2.6 Kerangka Konsep Penelitian ......................................... 41

2.7 Hipotesis Penelitian ...................................................... 42

Page 13: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

vii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 43

3.1 Desain Penelitian ......................................................... 43

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 43

3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................... 43

3.2.2 Waktu Penelitian ............................................... 43

3.3 Populasi dan Sampel ..................................................... 43

3.3.1 Populasi ............................................................. 43

3.3.2 Sampel .............................................................. 44

3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................... 45

3.4.1 Jenis Data .......................................................... 45

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ................................ 45

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................. 46

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............. 50

3.5.1 Definisi Operasional .......................................... 50

3.5.2 Pengukuran Variabel ......................................... 51

3.6 Metode Pengolahan Data .............................................. 52

3.7 Analisis Data ................................................................ 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 55

1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi .......................................................................... 55

4.1.1 Data Demografi ................................................. 55

4.1.2 Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi............................... 56

4.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi .................................................... 61

1.2 Analisis Univariat ......................................................... 62

4.2.1 Karakteristik Responden .................................... 62

4.2.2 Reliability .......................................................... 63

4.2.3 Assurance .......................................................... 63

4.2.4 Tangible ............................................................ 64

4.2.5 Empaty .............................................................. 64

4.2.6 Responsiveness.................................................. 64

4.2.7 Mutu Pelayanan ................................................. 65

1.3 Analisis Bivariat ........................................................... 65

4.3.1 Hubungan Reliability dengan Mutu Pelayanan

di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ........... 65

4.3.2 Hubungan Assurance dengan Mutu Pelayanan

di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ........... 66

4.3.3 Hubungan Tangible dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 ................................ 67

Page 14: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

viii

4.3.4 Hubungan Empaty dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 ................................ 68

4.3.5 Hubungan Responsiveness dengan Mutu

pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ........... 69

1.4 Analisis Multivariat ...................................................... 69

BAB V PEMBAHASAN ................................................................. 74

5.1 Hubungan Reliability dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 ........................................... 74

5.2 Hubungan Assurance dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 ............................................ 76

5.3 Hubungan Tangible dengan Mutu pelayanan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019 ................................................................... 77

5.4 Hubungan Empaty dengan Mutu pelayanan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019 ................................................................... 79

5.5 Hubungan Responsiveness dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 ............................................ 81

5.6 Implikasi Penelitian ...................................................... 83

5.7 Keterbatasan Penelitian ................................................. 84

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 86

6.1 Kesimpulan ................................................................... 86

6.2 Saran ............................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 88

LAMPIRAN

Page 15: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 51

2.2 Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 52

Page 16: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Data Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Periode

Tahun 2016 – 2018 ..................................................................... 6

3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Reliability ...................................... 47

3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Assurance ...................................... 47

3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Tangible ........................................ 48

3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Empathy ........................................ 48

3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Responsiveness .............................. 49

3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kualitas Pelayanan......................... 49

3.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepemimpinan, Pengetahuan,

Motivasi dan Beban Kerja ............................................................ 50

3.8 Aspek Pengukuran........................................................................ 52

4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik pasien di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ................. 62

4.2 Distribusi Frekuensi Kategori Reliability di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ................. 63

4.3 Distribusi Frekuensi Kategori Assurance di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ................. 63

4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Tangible di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ................. 64

4.5 Distribusi Frekuensi Kategori Empaty di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ................. 64

4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Responsiveness di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ........ 64

4.7 Distribusi Frekuensi Kategori Mutu Pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 ........ 65

Page 17: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

xi

4.8 Tabulasi Silang Hubungan Reliability dengan Mutu Pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019 .................................................................................. 66

4.9 Tabulasi Silang Hubungan Assurance dengan Mutu Pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019 .................................................................................. 66

4.10 Tabulasi Silang Hubungan Tangible dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019 .................................................................................. 67

4.11 Tabulasi Silang Hubungan Empaty dengan Mutu pelayanan di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019 .................................................................................. 68

4.12 Tabulasi Silang Hubungan Responsiveness dengan Mutu

pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 ........................................................... 69

4.13 Nilai p-value regresi ..................................................................... 70

4.14 Hasil Uji Analisis Multivariat Uji Regresi Logistik Tahap I .......... 70

4.15 Hasil Uji Analisis Multivariat Uji Regresi Logistik Tahap II ........ 70

Page 18: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ............................................................ 91

2. Master Tabel Uji Validitas ..................................................... 96

3. Master Tabel Penelitian ......................................................... 102

4. Hasil SPSS Uji Validitas ........................................................ 108

5. Hasil SPSS Penelitian ............................................................ 120

6. Surat Permohonan Pengajuan Judul ....................................... 140

7. Surat Survei Awal dari Institut Kesehatan Helvetia ............... 141

8. Surat Balasan Survei Awal dari Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi ........................................................................ 142

9. Surat Izin Uji Validitas .......................................................... 143

10. Surat Balasan Izin Uji Validitas ............................................. 144

11. Surat Izin Penelitian ............................................................... 145

12. Surat Balasan izin Penelitian .................................................. 146

13. Lembar Konsultasi Pembimbing I .......................................... 147

14. Lembar Konsultasi Pembimbing II......................................... 148

15. Surat Persetujuan Revisi Proposal .......................................... 149

16. Lembar Konsultasi Pembimbing I .......................................... 150

17. Lembar Konsultasi Pembimbing II......................................... 151

18. Surat Persetujuan Revisi Tesis ............................................... 152

19. Dokumentasi Penelitian ......................................................... 153

Page 19: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi sehingga setiap masyarakat berhak

memperoleh pelayanan kesehatan secara adil, merata dan bermutu yang

menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut,

Pemerintah berusaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan, diantaranya rumah sakit.

Kebutuhan dasar hidup yang menjadi tanggung jawab pemerintah salah satunya

adalah kesehatan. Pada Undang-undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh

akses kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan

terjangkau. Artinya, dalam hal ini pemerintah wajib berupaya menyediakan

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kriteria undang-undang tersebut (1).

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit memiliki

peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Ketersediaan rumah sakit secara fisik, harus didukung oleh

pelayanan prima dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan

masyarakat untuk memilih suatu fasilitas kesehatan yang akan digunakannya.

Kualitas pelayanan ini juga telah menjadi suatu faktor dalam persaingan lembaga

penyedia jasa pelayanan, termasuk rumah sakit (2).

Page 20: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

2

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

dalam mempercepat peningkatan derajat kesehat an masyarakat. Oleh karena itu

rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan

standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit pada Pasal 1 disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat

darurat (3).

Mutu atau kualitas menurut kamus bahasa Indonesia ialah ukuran, derajat,

atau taraf tentang baik buruknya suatu produk barang atau jasa. Ukuran yang

terpenting dalam mutu bukanlah harga atau biaya , akan tetapi kesamaan terhadap

standar yang telah ditetapkan. Mutu adalah perpaduan sifat-sifat dan karakter

produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau pelanggan.

Deming (1980) mengemukakan bahwa mutu dapat dilihat dari aspek konteks,

persepsi pelanggan serta kebutuhan dan keinginan peserta. Dari aspek persepsi

pelanggan, mutu adalah penilaian subjektif pelanggan. Persepsi pelanggan dapat

berubah karena pengaruh iklan, reputasi produk atau jasa yang dihasilkan,

pengalaman dan sebagainya (4).

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi

kedokteran, rumah sakit telah berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan,

keagamaan, dan sosial murni menjadi suatu lembaga yang mengarah dan lebih

Page 21: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

3

berorientasi kepada ‘bisnis’ terlebih-lebih setelah diperbolehkannya para pemodal

untuk mendirikan Rumah Sakit dibawah badan hukum yang bertujuan mencari

laba (profit) (5).

Pada tahun 1989 pemerintah mulai mengkaji keluhan masyarakat

mengenai rendahnya mutu pelayanan rumah sakit dan menyimpulkan bahwa perlu

ada intervensi untuk mengatasi kekurangan tersebut yang menghasilkan kebijakan

baru perumahsakitan yaitu standarisasi ketenagaan, peralatan, pelayanan rumah

sakit dan standar pelayanan medik. Standarisasi ini merupakan langkah awal

akreditasi rumah sakit (6).

Fenomena pada tahun 2005, sebanyak 200.000 (20%) dari satu juta

kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia setiap tahun, datang untuk tujuan

pemeriksaan kesehatan (medical check up) dan pengobatan. Dari jumlah tersebut

Malaysia berhasil meraup empat puluh juta dolar AS. Tentu saja fenomena ini

sangat menyedihkan di tengah-tengah tingginya tingkat persaingan industri rumah

sakit di Indonesia (7).

Standar pelayanan minimal rumah sakit sebagai pedoman bagi rumah sakit

di Indonesia dalam menjamin pelayanan kesehatan dimuat dalam Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 129 / Menkes / SK / II /2008 yang meliputi jenis-

jenis pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit

yang minimal wajib disediakan oleh rumah sakit yang meliputi 21 jenis layanan

termasuk didalamnya pelayanan rawat inap (8).

Peningkatan pembangunan manusia seutuhnya mesti ditingkatkan dengan

upaya yang lebih serius demi pengembangan kapasitas SDM rakyat Indonesia

Page 22: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

4

secara menyeluruh di bidang kesehatan, hal ini merupakan urusan wajib dan

tanggung jawab pemerintah bidang pelayanan dasar (9). Undang-undang No 2

Tahun 2015 Tentang Pemerintah Daerah menyatakan. Kewajiban pemerintah

adalah memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat dengan menyediakan

fasilitas kesehatan dan menjamin aksesnya agar mudah dijangkau oleh seluruh

warga masyarakat tanpa terkecuali (10).

Pengukuran indikator pelayanan rumah sakit disebutkan dalam Permenkes

Nomor 1171 / Menkes / PER / VI / 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit

menyebutkan indikator pelayanan Rumah Sakit dinyatakan dengan Angka

Penggunaan Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate) , rata rata lamanya pasien

dirawat (Average Length Of Stay ), Angka Perputaran Tempat Tidur (Bed Turn

Over ) , Tenggang Perputaran (Turn Over Interval), Angka Kematian 48 jam

setelah dirawat (Net Death Rate ) dan Gross DR (11).

Menurut Pohan (2013), penilaian mutu pelayanan kesehatan dapat ditinjau

dari sisi pemakai jasa pelayanan kesehatan (pasien/masyarakat), penyelenggara

pelayanan kesehatan, penyandang dana atau asuransi, pemilik sarana kesehatan

dan bagi administrator pelayanan kesehatan. Dari sisi pemakai jasa pelayanan

(pasien/masyarakat) dimana pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan

kesehatan yang memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan diselenggarakan dengan

cara yang sopan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan

keluhannya serta mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit. Pasien

sering menganggap dimensi efektifitas, akses baik geografis/jarak, akses bahasa

dan akses organisasi, hubungan interpersonal, kesinambungan dan kenyamanan,

Page 23: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

5

pemberian obat sesuai penyakit yang diderita, sebagai dimensi mutu yang sangat

penting (12).

Salah satu rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan di Sumatera

Utara yang berlokasi di Kota Tebing Tinggi adalah Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi. Rumah Sakit ini sebagai rumah sakit milik Kepolisian Republik

Indonesia, yang berklasifikasi Rumah Sakit Type C yang menyelenggarakan

pelayanan spesialistik dan subspesialistik dengan kapasitas 135 tempat tidur.

Tugas pokok Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi yaitu

menyelenggarakan fungsi kesehatan meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitasi medik bagi para personil POLRI, PNS POLRI dan keluarganya

serta masyarakat umum di wilayah Kota Tebing Tinggi dan ditetapkannya MOU

tentang tentang Pengalihan Program pelayanan kesehatan dan pemanfaatan

bersama fasilitas kesehatan diharapkan jasa pelayanan kesehatan akan lebih baik

dibanding program sebelumnya (13).

Berdasarkan data Parameter Kinerja Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi selama kurun waktu 3 tahun terakhir yakni tahun 2016 sampai dengan

2018 mengalami fluktuasi jumlah pasien. Kenaikan dan penurunan jumlah pasien

di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut (13).

Page 24: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

6

Tabel 1.1. Data Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Periode Tahun 2016 – 2018

NO BULAN 2016 2017 2018

Pasien POLRI UMUM Pasien POLRI UMUM Pasien POLRI UMUM

R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap

1 Januari 133 9 387 693 373 120 2.168 1.439 321 124 3.736 2.295

2 Februari 212 83 385 833 236 83 2.066 1.549 269 88 3.978 2.390

3 Maret 193 84 490 836 263 67 4.072 1.678 382 83 4.211 2.304

4 April 168 43 478 722 227 101 3.611 1.823 562 35 3.584 2.052

5 Mei 223 65 746 874 223 108 3.851 1.812 104 87 5.288 2.168

6 Juni 331 67 1.983 842 207 42 3.370 1.465 128 61 4.053 2.350

7 Juli 357 71 1.025 1.220 413 63 4.004 2.051 19 83 2.762 2.599

8 Agustus 278 68 1.204 1.214 338 71 4.431 1.803 49 83 2.632 2.154

9 September 1.107 67 3.040 1.137 207 44 4.422 2.161 77 59 2.447 2.327

10 Oktober 555 120 2.666 1.373 161 151 6.045 2.676 52 29 3.512 2.608

11 Nopember 565 107 3.517 1.584 250 120 4.616 2.799 63 85 3.350 2.440

12 Desember 340 92 3.449 1.437 148 94 5.206 2.674 52 106 3.383 2.578

Total 4.462 876 19.370 12.765 3.046 1.064 47.862 23.930 2.078 703 42.936 20.639

Sumber: Profil RS Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2018

Page 25: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

7

Berdasarkan data pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Periode Tahun 2016 – 2018, diketahui jumlah pasien yang berkunjunga ke Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi mengalami kenaikan yang signifikan pada

tahun 2017 yaitu sebanyak 50.908 pasien rawat jalan dan 24.994 pasien rawat

inap dibandingkan kunjungan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 23.832 pasien

rawat jalan dan 13.641 psien rawat inap. Jumlah kunjungan pasien pada tahun

2018 kembali mengalami penurunan pada tahun 2018 yaitu sebanyak 45.014

pasien rawat jalan dan 21.342 pasien rawat inap (13).

Menurut Nursalam, indikasi kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit

dapat tercermin dari kepuasan pasien atas pelayanan kesehatan yang telah

diterimanya. Kepuasan pasien pada kualitas pelayanan merupakan penilaian

menyeluruh atas keunggulan suatu jasa atau pelayanan. Kepuasan adalah perasaan

senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap

aktivitas dan suatu layanan yang diterima dengan harapannya. Kotler (2005)

menyebutkan bahwa kepuasan adalah perasan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya, demikian juga halnya dalam

kualitas pelayanan administrasi BPJS (14).

Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya sesuai dengan harapannya. Oleh karena itu kepuasan pasien

merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul dikarenakan hasil dari

membandingkan kinerja layanan kesehatan yang diterimanya dengan apa yang

diharapkannya (12).

Page 26: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

8

Menurut Zeithaml dan Berry dalam Tjiptono dan Gregorius (2012)

mengemukakan ada 5 (lima) dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas

pelayanan, yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik.

Menurut Lee, et.all (2000) ada 7 (tujuh) dimensi kualitas dalam pelayanan

kesehatan, yaitu (1) jaminan, (2) empati,(3) kehandalan, (4) daya tanggap, (5)

tampilan fisik,(6) pelayanan medis, dan (7) profesionalisme (15).

Pada data kepuasan pasien yang dilakukan oleh bagian Layanan Pelanggan

(customer service) Rumah sakit Bhayangkara Tebing Tinggi triwulan II 2019

tercatat masih banyaknya keluhan pasien terkait pelayanan baik dari bagian

pendaftaran, IGD, rawat jalan, apotik, rawat inap dan pelayanan penunjang dalam

hal respon time dokter dan perawat lambat, kurang kejelasan dan keterbukaan

informasi, prosedur administrasi BPJS yang berbelit-belit, keramahan petugas

kurang, ruang tunggu yang tidak nyaman dan fasilitas ruangan rawat inap yang

kurang memadai.

Dari uraian identifikasi masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Faktor yang Berhubungan dengan Mutu

Pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah reliability berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019?

Page 27: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

9

2. Apakah assurance berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019?

3. Apakah tangible berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019?

4. Apakah emphaty berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019?

5. Apakah responsiveness berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019?

6. Variabel apakah yang paling berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang

berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2019.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis hubungan Realibility (keandalan) dengan mutu pelayanan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

2. Untuk menganalisis hubungan Assurance (kepastian) dengan mutu pelayanan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

3. Untuk menganalisis hubungan Tangible (berwujud) dengan mutu pelayanan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

Page 28: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

10

4. Untuk menganalisis hubungan Empaty (empati) dengan mutu pelayanan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

5. Untuk menganalisis hubungan Responsiveness (cepat tanggap) dengan mutu

pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

6. Untuk menganalisis variabel yang paling berhubungan dengan mutu

pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

bahan bacaan di perpustakaan bagi para mahasiswa/i sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca tentang faktor yang

berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit.

2. Peneliti Selanjutnya

Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis

dalam penerapan ilmu yang diperoleh sewaktu mengikuti perkuliahan

khususnya tentang variabel yang berhubungan dengan mutu pelayanan

Rumah Sakit.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Masyarakat

Untuk menambah khasanah pengetahuan kepada masyarakat tentang

pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi.

Page 29: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

11

2. Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Sebagai masukan bagi manajemen Rumah Sakit Tingkat Bhayangkara

Tebing Tinggi dalam menggunakan strategi promosi kesehatan guna

meningkatkan mutus pelayanan rumah sakit.

Page 30: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sama juga dilakukan Tias (2016) tentang Pengaruh

Pelayanan terhadap Kepuasan Pengguna BPJS Kesehatan pada RSU Siti Hajar

Medan, dengan menggunakan korelasi product moment dan korelasi ganda

melalui program SPSS 19.0, menyimpulkan dengan pengujian hipotesis bahwa

ada pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pasien menunjukan r hitung = 0,383.

Menunjukkan bahwa hubungan variabel pelayanan dengan variabel kepuasan

pasien adalah positif dan rendah. t hitung > t tabel (3,548 > 2,000) yang artinya

tolak Ho terima Ha. Menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada

pengaruh variabel pelayanan terhadap variabel kepuasan pasien telah teruji. R

Square (R2) = 0,147, menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel

pelayanan terhadap variabel kepuasan pasien sebesar 14,70 %. Sedangkan sisanya

0,853 atau 85,30 % dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan regresi sederhana: Y

= 25,757 + 0,385. Dapat diprediksi berapa besar pengaruh variabel pelayanan

terhadap variabel kepuasan pasien. Apabila variabel pelayanan meningkat 1

satuan maka akan meningkatkan variabel kepuasan pasien sebesar 0,385 atau

38,50 %.F hitung > F tabel (12,587 > 4,000). Menunjukkan bahwa, model regresi

linier sederhana pengaruh variabel pelayanan terhadap variabel kepuasan pasien

signifikan dan memiliki kebermaknaan (16).

Penelitian yang dilakukan Fakhsiannor (2017) dengan judul Hubungan

Tingkat Kepuasan Pasien Miskin Pengguna BPJS terhadap Kinerja Pelayanan

Page 31: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

13

Kesehatan di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016, dengan menggunakan

penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan/desain analitik korelasi

atau Cross Sectional Study menyimpulkan bahwa ada hubungan antara

Kehandalan (Reliability) terhadap kinerja pelayanan kesehatan di RSUD Ulin

Banjarmasin diperoleh nilai p value = 0.000, Daya Tanggap (Responsiveness)

diperoleh nilai p value = 0.000. Jaminan (Assurance) diperoleh nilai p value =

0.000. Empati (Empathy) diperoleh nilai p value = 0.002. Bukti Fisik (Tangibels)

diperoleh nilai p value = 0.000. Sedang penilaian terhadap kinerja pelayanan

kesehatan yang diberikan petugas kesehatan kepada pasien peserta BPJS untuk

masyarakat miskin di RSUD Ulin Banjarmasin yang menyatakan puas sebanyak

68 responden (73,1%), sedangkan yang tidak puas sebanyak 25 responden (26,9

%) (17).

Penelitian terdahulu yang lain juga dilakukan Hastuti (2017) dengan judul

Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Rumah

Sakit Umum Daerah Yogyakarta, dengan menggunakan penelitian kuantitatif

dengan pendekatan cross sectional menyimpulkan bahwa responden menilai mutu

pelayanan dengan kategori kurang baik yaitu sebanyak 121 (59,6%) dan kategori

baik adalah 82 (40,4%). Responden menilai kepuasan dengan kategori kurang

puas yaitu sebanyak 128 (63,1%) dan responden yang menilai kategori puas

adalah 75 (36,9%). Nilai p dari semua variabel dimensi mutu pelayanan lebih

kecil dari nilai α (0,000<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

tangibility, reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan mutu pelayanan

dengan kepuasan pasien. Urutan kekuatan hubungan yang terbesar ke yang paling

Page 32: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

14

terkecil adalah emphaty (OR=0,342), tangibility (OR=0,280), reliability

(OR=0,266) dan assurance (OR=0,230). Untuk variabel responsiveness tidak

berpengaruh terhadap kepuasan karena memiliki p-value 0,215 (18).

Penelitian terdahulu dilakukan Saputri (2018) tentang Hubungan Mutu

Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Ruang Rawat Inap

Penyakit Dalam RSUD Dr. H Abdul Moeloek, dengan menggunakan kuantitatif

dengan pendekatan cross sectional dan consecutive sampling menyimpulkan ada

hubungan tangible (p-value 0,013), reliability (p-value 0,027), responsiveness (p-

value 0,002), assurance (p-value 0,000) dan empathy (p-value 0,003) terhadap

kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung. Terdapat hubungan yang bermakna antara tangible,

reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap kepuasan pasien di

Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi

Lampung (19).

Penelitian lain yang sejalan adalah penelitian yang dilakukan Nurheda

(2018) dengan judul Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan

Pasien Pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas

Maiwakabupaten Enrekang, menggunakan penelitian kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional menyimpulkan adanya hubungan antara kualitas

pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS dimana bukti fisik pelayanan

p(0,001), kehandalan pelayanan p(0,402), daya tanggap pelayanan p(0,008),

jaminan pelayanan p(0,000), emphaty pelayanan p(0,007) (20).

Page 33: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

15

2.2. Telaah Teori

2.2.1. Mutu Pelayanan Rumah Sakit

2.2.1.1 Pengertian Mutu

Pasien awam pada umumnya jarang berfikir tentang arti mutu pelayanan

yang menyangkut penyakit yang dideritanya. Pertanyaan di hatinya adalah apakah

dokternya baik, perawatnya tidak galak, apakah tarifnya tidak mahal, obatnya

apakah manjur (4).

Mutu atau kualitas menurut kamus bahasa Indonesia ialah ukuran, derajat

atau taraf tentang baik buruknya suatu produk barang atau jasa .Ukuran yang

terpenting dalam mutu bukanlah harga atau biaya, akan tetapi kesamaan terhadap

standar yang telah ditetapkan . Dalam istilah lain dapat dikemukakan bahwa mutu

adalah perpaduan sifat-sifat dan karakteristik produk atau jasa yang dapat

memenuhi kebutuhan pemakai atau pelanggan. Mutu produk dan jasa adalah

seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa pelayanan dari pemasaran,

engineering, manufaktur, dan pemeliharaan dimana produk atau jasa pelayanan

dalam penggunaannya bertemu dengan harapan pelanggan. Menurut American

Society for Quality Control dalam Wiyono menyebutkan bahwa Mutu adalah

gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan

dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (4).

Menurut J.M Juran dalam Wiyono mengemukakan tentang mutu dan

manfaatnya, banyak arti mutu namun dua diantaranya sangatlah penting bagi

manajer meskipun tidak semua pelanggan menyadarinya, yaitu (4):

Page 34: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

16

1) Mutu sebagai keistimewaan produk.

Di mata pelanggan, semakin baik keistimewaan produk, semakin tinggi

mutunya.

2) Mutu berarti bebas dari kekurangan (defisiensi).

Di mata pelanggan semakin sedikit kekurangan, semakin baik mutunya

Deming (1980) mengemukakan bahwa mutu dapat dilihat dari aspek

konteks, persepsi pelanggan serta kebutuhan dan keinginan peserta. Dari aspek

konteks, mutu adalah karakteristik atau atribut dari suatu produk atau jasa. Dari

aspek persepsi pelanggan, mutu adalah penilaian subjektif pelanggan. Persepsi

pelanggan dapat berubah karena pengaruh iklan, reputasi produk atau jasa yang

dihasilkan, pengalaman dan sebagainya. Dan dari aspek kebutuhan dan keinginan

pelanggan, mutu adalah apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh pelanggan (4).

Menurut Pohan dalam Triwibowo penilaian mutu pelayanan kesehatan

dapat ditinjau dari sisi: (6)

1. Pemakai jasa pelayanan kesehatan (pasien / masyarakat).

Pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan

diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan

mampu menyembuhkan keluhannya serta mencegah berkembangnya atau

meluasnya penyakit. Pasien/ masyarakat sering menganggap dimensi

efektifitas, akses baik itu akses geografis/ jarak, akses bahasa dan akses

organisasi, hubungan interpersonal, kesinambungan dan kenyamanan,

pemberian obat sesuai penyakit yang diderita, sebagai dimensi mutu yang

sangat penting.

Page 35: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

17

2. Penyelenggara pelayanan kesehatan.

Mutu pelayanan lebih terkait pada dimensi kesesuaian pelayanan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir dan atau otonomi

profesi dalam menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien

dan bagaimana keluaran dari hasil pelayanan kesehatan tersebut, sebab

penyelenggara pelayanan kesehatan perhatiannya lebih terfokus terhadap

dimensi kompetensi teknis, efektivitas dan keamanan.

3. Bagi penyandang dana atau asuransi kesehatan.

Menganggap bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai suatu

pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, dan pasien diharapkan dapat

sembuh dalam waktu sesingkat mungkin, dan penekanan terhadap angka

rujukan hingga biaya pelayanan kesehatan akan dapat menjadi efisien.

4. Bagi pemilik sarana kesehatan.

Mempunyai persepsi bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai

pelayanan kesehatan yang menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi

biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan tarif pelayanan yang masih

terjangkau oleh pasien / masyarakat yaitu pada tingkat dimana belum terdapat

keluhan pasien dan masyarakat.

5. Bagi administrator pelayanan kesehatan.

Meski secara tidak langsung memberikan pelayanan kesehatan, namun ikut

bertanggungjawab dengan cara memusatkan perhatian pada dimensi mutu

tertentu atau dapat membantu administrator pelayanan kesehatan menyusun

prioritas serta mampu menyediakan kebutuhan dan harapan pasien.

Page 36: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

18

Menurut Azwar dalam Sari, mutu pelayanan di usaha kesehatan dapat

dipandang secara multi dimensional, karena dilihat dari 3 sisi yaitu (21).

1. Menurut pemakai jasa (terkait dengan ketanggapan dan kemampuan petugas

dalam memenuhi kebutuhannya, kelancaran komunikasi, keramahan).

2. Penyelenggara (terkait dengan pelayanan perkembangan ilmu, teknologi,

otonomi profesi).

3. Penyandang dana (terkait dengan efisiensi sumber dana, kewajaran

pembiayaan, kemampuan pelayanan mengurangi resiko kerugian).

2.2.1.2 Dimensi Mutu

Menurut Zeithaml dan M.T. Bitner dan juga Adrian Palmer dalam Sari,

ada lima dimensi mutu pelayanan yang perlu diperhatikan yaitu (21):

1) Reliability (Keandalan)

Yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat

dan terpercaya. Misalnya:

(1) Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang tepat.

(2) Jadwal pelayanan dijalankan secara tepat.

(3) Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.

2) Responsiveness (Ketanggapan)

Yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan

cepat atau tanggap. Misalnya:

(1) Kemampuan dokter, dokter gigi, perawat, bidan untuk tanggap

menyelesaikan keluhan pasien.

(2) Petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti.

Page 37: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

19

(3) Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.

3) Assurance (Jaminan)

Yaitu pengetahuan dan kesopanan petugas serta kemampuan mereka untuk

menimbulkan kepercayaan dan keyakinan (assurance). Misalnya:

(1) Pengetahuan dan kemampuan medis menetapkan diagnosis.

(2) Keterampilan medis/ para medis dalam bekerja.

(3) Pelayanan yang sopan dan ramah.

(4) Jaminan keamanan, kepercayaan status sosial dan lain-lain.

4) Emphaty (Empati)

Merupakan syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi kepada

pelanggan. Misalnya:

(1) Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pelanggan.

(2) Kepedulian terhadap semua pelanggan tanpa memandang status dan

lain-lain.

5) Tangibles (Keberwujudan)

Yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi.

Misalnya:

(1) Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan.

(2) Penataan interior dan eksterior alat.

(3) Kelengkapan, persiapan dan kebersihan alat.

(4) Penampilan, kebersihan penampilan petugas.

Dimensi mutu pelayanan kesehatan menurut Lori Di Prete Brown et. al

dalam bukunya Quality Assurance of Health Care in Developing Countries (1992)

Page 38: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

20

Mutu merupakan fenomena yang komprehensif dan multifacet. Kegiatan menjaga

mutu dapat menyangkut satu atau beberapa dimensi yaitu (4).

1) Kompetensi teknis (technical competence)

Yaitu berupa keterampilan, kemampuan dan penampilan petugas, manajer dan

staf pendukung serta bagaimana cara petugas mengikuti standar pelayanan

yang telah ditetapkan dalam hal dapat dipertanggungjawabkan, ketepatan,

ketahanan uji dan konsistensi. Dimensi ini relevan untuk pelayanan klinis

maupun non klinis. Kurangnya kompetensi teknis dapat bervariasi dari

penyimpangan kecil terhadap prosedur standar sampai kesalahan yang besar

dan terkait dengan efektivitas pelayanan dan membahayakan pasien.

2) Akses terhadap pelayanan (access to service)

Maksudnya adalah pelayanan kesehatan tidak berhalangan oleh keadaan

geografis, sosial dan budaya, ekonomi, organisasi atau hambatan bahasa.

Akses geografis dapat diukur dengan jenis alat transfortasi, jarak, waktu

perjalanan dan hambatan fisik lain yang dapat mengalami pelanggan

memperoleh pelayanan. Akses sosial dan budaya terkait dengan dapat

diterimanya pelayanan kesehatan oleh pelanggan (pasien) berkaitan dengan

nilai budaya, kepercayaan dan perilaku. Akses ekonomi berkaitan dengan

kemampuan yang pembiayaannya terjangkau oleh pelanggan. Akses

organisasi berkaitan dengan sejauh mana organisasi pelayanan kesehatan

dapat menjamin dan diatur untuk kenyamanan dan ketertiban pelanggan.

Akses bahasa dalam konteks pelayanan berarti pelanggan dapat memahami

Page 39: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

21

dan mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh petugas kepada

pelanggan.

3) Efektivitas (effectiveness)

Merupakan dimensi ketepatan yang akan menjawab pertanyaan apakah

prosedur atau pengobatan bila diterapkan dengan benar, akan memberikan

hasil yang diinginkan dan apakah pengobatan yang dianjurkan merupakan

teknologi yang paling tepat untuk situasi di tempat itu.

4) Hubungan antar manusia (human relation)

Berkaitan dengan interaksi antara petugas dengan petugas dan antara petugas

dengan pasien / masyarakat. Bentuk dari hubungan antara manusia ini antara

lain dapat berupa menghargai, menjaga rahasia, menghormati, mendengarkan

keluhan, responsive dan memberikan perhatian. Hubungan antar manusia yang

baik akan memberikan andil yang besar dalam konseling yang efektif.

5) Efisiensi (efficiency)

Merupakan dimensi yang penting dari kualitas karena efisiensi akan

mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan. Efisiensi merujuk pada penggunaan

tenaga, waktu, sarana/ alat dan dana. Dalam istilah ekonomi dikatakan bahwa

dengan tenaga atau dana yang terbatas, hasil akan maksimal.

6) Kelangsungan pelayanan (continuity of service)

Berarti pelanggan akan menerima pelayanan lengkap yang dibutuhkan tanpa

mengulangi prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu. Dalam hal ini

pelanggan juga harus mempunyai akses rujukan untuk pelayanan spesialistis.

Page 40: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

22

7) Keamanan (safety)

Berarti mengurangi risiko cedera, infeksi efek samping atau bahaya lain yang

berkaitan dengan pelayanan. Apapun yang dilakukan dalam pelayanan baik di

puskesmas, rumah sakit atau tempat pelayanan lainnya harus aman dari

bahaya yang mungkin timbul.

8) Kenyamanan (amenity)

Merupakan dimensi mutu yang tidak berkaitan langsung dengan efektivitas

klinis, tetapi dapat memengaruhi kepuasan pelanggan (pasien) untuk mau

datang memperoleh pelayanan berikutnya. Dimensi kenyamanan berkaitan

dengan penampilan fisik tempat pelayanan, peralatan medis dan non medis,

kebersihan, sarana yang tersedia dan sebagainya.

Menurut Gronross (dalam Edvardsson, et. al, 1994) terdapat tiga kriteria

pokok yaitu outcome related, process related dan image related criteria. Dan

ketiga kriteria tersebut masih dapat dijabarkan menjadi enam unsur yaitu (21).

1) Professionalism and Skills

Merupakan outcome related criteria dimana pelanggan menyadari bahwa

penyedia jasa (service provider), karyawan, sistem operasional, pengetahuan

dan keterampilan masalah pelanggan secara professional.

2) Attitudes and Behavior

Merupakan process related criteria, pelanggan merasa bahwa karyawan

organisasi pelayanan kesehatan (contact personnel) menaruh perhatian

terhadap mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan masalah mereka

secara spontan dan senang hati.

Page 41: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

23

3) Accessibility and Flexibility

Termasuk dalam process related criteria, pelanggan memahami bahwa

penyedia jasa. lokasi, jam kerja, karyawan dan sistem operasionalnya

dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat

melakukan akses dengan mudah. Selain itu juga dirancang dengan maksud

agar dapat bersifat fleksibel dalam menyesuaikan permintaan dan keinginan

pelanggan.

4) Reliability and Trustworthiness

Kriteria ini juga termasuk dalam process related criteria. Pelanggan

memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka bisa mempercayakan segala

sesuatunya kepada penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnya.

5) Recovery

Recovery termasuk dalam process related criteria. Pelanggan menyadari

bahwa bila ada kesalahan atau bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,

maka penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk mengendalikan

situasi dan mencari pemecahan yang tepat.

6) Reputation and Credibility

Kriteria ini merupakan image related criteria. Pelanggan menyakini bahwa

operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai atau imbalan

yang sesuai dengan pengorbanannya.

2.2.1.3 Dimensi Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan

pelayanan akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan

Page 42: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

24

standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di

rumah sakit atau puskesmas secara wajar dan efisien dan efektif serta diberikan

secara aman dan mumuaskan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan

memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat

konsumen (22).

Kualitas pelayanan ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan

kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan adalah layanan yang

diharapkan pelanggan (expected service) dan persepsi terhadap pelayanan

(perceived service). Apabila perceived service sesuai dengan expected service,

maka kualitas layanan bersangkutan akan dinilai baik atau positif. Jika perceived

service melebihi expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai

kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih jelek dibandingkan

expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh

sebab itu, baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan perusahaan

dan stafnya memenuhi harapan pelanggan secara konsisten (15).

Tolak ukur keberhasilan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan

penerima layanan sedangkan tingkat kepuasan penerima layanan ini akan dapat

diperoleh apabila seorang penerima layanan tersebut mendapatkan jenis pelayanan

sesuai dengan yang mereka harapkan dan butuhkan. Dengan demikian maka

kebutuhan penerima layanan harus sebisa mungkin dipenuhi agar diperoleh

kepuasan (15).

Page 43: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

25

Definisi mutu pelayanan rumah sakit adalah derajat kesempurnaan

pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan

dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar,

efisien serta diberikan aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika dan

hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan

pemerintah dan masyarakat konsumen (19).

Pihak yang berkepentingan dengan mutu adalah konsumen, provider

(pemberi jasa kesehatan), pembayar/pihak ketiga dan asuransi,manajemen rumah

sakit, karyawan rumah sakit. Masyarakat,pemerintah dan ikatan profesi (19).

Menurut Buku Pedoman Upaya peningkatan mutu Rumah Sakit yang

diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1994

menetapkan bahwa dimensi mutu pelayanan rumah sakit meliputi lima aspek

adalah (23).

1) Keprofesian

2) Efisiensi

3) Keamanan pasien

4) Kepuasan pasien

5) Aspek sosial budaya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor 129 tahun 2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, dimensi mutu adalah suatu pandangan

dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses,

efektivitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan kenyamanan, kesinambungan

Page 44: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

26

pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasarkan standar

WHO.

2.2.1.4 Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Peran standar dalam penjaminan mutu pelayanan sangatlah penting. Untuk

dapat melakukan pendekatan penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan, maka

perlu dipahami apa yang dimaksud dengan standar. Berbagai rumusan Standar

banyak dikemukan oleh para ahli, diantaranya (4).

1) Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang diinginkan yang

mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan

2) Standar adalah kisaran variasi yang dapat diterima , yang dirancang secara

profesional berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan

3) Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan

sempurna yang digunakan sebagai batas menerimaan minimal

4) Standar adalah pernyataan tertulis yang berisi spesifikasi atau rincian

tentang sesuatu hal khusus yang memperlihatkan tujuan, cita cita, keinginan,

kriteria, ukuran, patokan dan pedoman.

Standar pelayanan minimal rumah sakit sebagai pedoman bagi rumah sakit

di Indonesia dalam menjamin pelayanan kesehatan dimuat dalam Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 129 /Menkes/SK/II /2008 yang meliputi jenis-jenis

pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit yang

minimal wajib disediakan oleh rumah sakit yang meliputi 21 jenis layanan

Meliputi (8):

Page 45: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

27

1) Pelayanan gawat darurat

2) Pelayanan rawat jalan

3) Pelayanan rawat inap

4) Pelayanan bedah

5) Pelayanan persalinan dan perinatologi

6) Pelayanan intensif

7) Pelayanan radiologi

8) Pelayanan laboratorium patologi klinik

9) Pelayanan rehabilitasi medik

10) Pelayanan farmasi

11) Pelayanan gizi

12) Pelayanan transfusi darah

13) Pelayanan keluarga miskin

14) Pelayanan rekam medis

15) Pengelolaan limbah

16) Pelayanan administrasi manajemen

17) Pelayanan ambulans/kereta jenazah

18) Pelayanan pemulasaraan jenazah

19) Pelayanan laundry

20) Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit

21) Pencegah Pengendalian Infeksi

2.2.2 Pelayanan

2.2.2.1 Pengertian dan Karakteristik Pelayanan

Menurut Supranto dalam Triwibowo pengertian pelayanan adalah produk

yang dihasilkan oleh suatu organisasi dapat menghasilkan barang atau jasa. Jasa

diartikan juga sebagai pelayanan karena jasa itu menghasilkan pelayanan.

Pelayanan adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau suatu kelompok

Page 46: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

28

menawarkan pada kelompok / orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak

berwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk.(6)

Menurut Kotler dalam Triwibowo menjelaskan karakteristik dari

pelayanan sebagai berikut : (6)

1) Intangibility (tidak berwujud)

Yaitu suatu pelayanan mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan

atau dinikmati, tidak dapat dilihat, didengar dan dicium sebelum dibeli oleh

konsumen, misalnya : pasien dalam suatu rumah sakit akan merasakan

bagaimana pelayanan keperawatan yang diterimanya setelah menjadi pasien

rumah sakit tersebut.

2) Inseparibility (tidak dapat dipisahkan)

Yaitu pelayanan yang dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila

dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lainnya, akan

tetapi merupakan bagian dari pelayanan tersebut, dengan kata lain, pelayanan

dapat diproduksi dan dikonsumsi/ dirasakan secara bersamaan, misalnya :

pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien dapat berlangsung

dirasakan kualitas pelayanannya.

3) Variability (bervariasi)

Yaitu pelayanan bersifat sangat bervariasi karena merupakan non-standarized

dan senantiasa mengalami perubahan bergantung dari pemberi pelayanan,

penerima pelayanan tersebut diberikan, misalnya : pelayanan yang diberikan

kepada pasien hemodialisa di rumah sakit swasta mungkin akan berbeda

dengan rumah sakit pemerintah.

Page 47: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

29

4) Perishability (tidak tahan lama)

Dimana pelayanan itu merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak

dapat disimpan, misalnya : jam tertentu tanpa ada pasien di ruang perawatan,

maka pelayanan yang biasanya terjadi akan hilang begitu saja karena tidak

dapat disimpan untuk dipergunakan lain waktu.

Selain itu, Kottler dan Supranto dalam Triwibowo juga menjelaskan

mengenai karakteristik dari pelayanan dengan membuat batasan-batasan untuk

jenis-jenis pelayanan sebagai berikut: (6)

1) Pelayanan itu diberikan dengan berdasarkan basis peralatan (equipment based)

atau basis orang (people based) dimana pelayanan berbasis orang berbeda dari

segi penyediaannya yaitu pekerja tidak terlatih, terlatih atau professional.

2) Beberapa jenis pelayanan memerlukan kehadiran dari klien (client’s

precense).

3) Pelayanan juga dibedakan dalam memenuhi kebutuhan perorangan (personal

need) atau kebutuhan bisnis (business need).

4) Pelayanan yang dibedakan atas tujuannya, yaitu laba atau nirlaba (profit or

non profit) dan kepemilikannya yaitu swasta atau publik (private or public).

2.2.2.2 Pelayanan Medis yang Baik

Pelayanan medis yang bermutu dapat diartikan sebagai pelayanan medis

yang baik. Konsep dari pelayanan medis yang baik berdasarkan atas unsur unsur

tertentu, seperti yang dikemukan oleh Avedis Donabedian dari pendapat Lee dan

Jones 1933 dalam Wijono adalah sebagai berikut: (4)

Page 48: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

30

1) Pelayanan medis yang baik adalah praktek kedokteran (pengobatan) yang

rasional.

2) Pelayanan medis yang baik menekankan pencegahan.

3) Pelayanan medis yang baik, memerlukan kerjasama yang cerdik antara

pasien yang awam dan para praktisi yang ilmiah medis.

4) Pelayanan medis yang baik, memperlakukan individu seutuhnya.

5) Pelayanan medis yang baik, mempertahankan hubungan pribadi yang akrab

dan berkesinambungan antara dokter dengan pasien.

6) Pelayanan medis yang baik dikordinasikan dengan pekerjaan kesejahteraan

sosial.

7) Pelayanan medis yang baik, mengkoordinasikan semua jenis pelayanan

kesehatan.

8) Pelayanan medis yang baik termasuk pelaksanaan semua pelayanan yang

diperlukan dari ilmu kedokteran modern sesuai dengan kebutuhan semua

orang.

2.2.3 Kepuasan Pasien

2.2.3.1 Pengertian Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja atau hasil yang dirasakan sesuai dengan harapannya. Tingkat kepuasan

merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

Apabila kinerja dbawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila

kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan merasa puas. Sedangkan bila kinerja

melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk

Page 49: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

31

oleh pengalaman masa lampau. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama,

kurang sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang

perusahaan yang memberikan pelayanan dengan baik tersebut (24).

Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

yang timbul karena membandingkan kinerja yang telah dipersepsikan produk

(atau hasil) terhadap ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai

dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi,

pelanggan akan sangat puas atau senang (25).

Lupiyoadi (2013) menyebutkan lima faktor utama yang perlu diperhatikan

dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen, antara lain (26):

a. Kualitas Produk Konsumen akan puas bila hasil evaluasi mereka

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

b. Kualitas Pelayanan Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan

yang baik atau yang sesuai dengan harapan.

c. Emosional Konsumen merasa puas ketika orang memuji dia karena

menggunakan merek yang mahal.

d. Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.

2.2.3.2 Dimensi Untuk Mengukur Kepuasan Pelanggan

Perusahaan akan bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan

pelanggan secara teratur karena salah satu kunci untuk mempertahankan

pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Dimensi Kepuasan Pelanggan, hal yang

Page 50: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

32

dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dapat dilihat dari ukuran atau dimensi

kepuasan pelanggan menurut, yaitu (25):

a. Tetap setia: Konsumen yang terpuaskan cenderung akan menjadi setia atau

loyal. Konsumen yang puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan

mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama.

b. Membeli produk yang ditawarkan: Keinginan untuk membeli produk atau

makanan lain yang ditawarkan karena adanya keinginan untuk mengulang

pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang buruk.

c. Merekomendasikan produk: Kepuasan merupakan faktor yang mendorong

adanya komunikasi dari mulut kemulut (word of mouth communication) yang

bersifat positif. Hal ini dapat berupa rekomendasi kepada calon konsumen

yang lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan

perusahaan yang menyediakan produk.

d. Bersedia membayar lebih: Konsumen cenderung menggunakan harga sebagai

patokan kepuasan, ketika harga lebih tinggi konsumen cenderung berfikir

kualitas menjadi lebih tinggi juga.

e. Memberi masukan: Walaupun kepuasan sudah tercapai, konsumen selalu

menginginkan yang lebih lagi, maka konsumen akan memberi masukan atau

saran agar keinginan mereka dapat tercapai.

2.2.3.3 Tinjauan Kepuasan Pasien

Kepuasan pelanggan adalah respon emosional terhadap pengalaman-

pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai

ritel, atau bahkan pola perilaku dalam berbelanja dan perilaku pembeli (37).

Page 51: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

33

Kepuasan pasien adalah evaluasi atau penilaian setelah memakai suatu

pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilih setidak-tidaknya memenuhi atau

melebihi harapan (28). Pohan mendefinisikan kepuasan pasien sebagai tingkat

perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang

didapatnya, setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya (12).

2.2.3.4 Faktor yang Memengaruhi Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, aspek yang dapat

mempengaruhi kepuasan pasien terdiri dari (12):

1. Karakteristik produk. Produk ini merupakan kepemilikan rumah sakit yang

bersifat fisik antara lain gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah

sakit meliputi penampilan bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas

kamar yang disediakan beserta kelengkapannya.

2. Harga. Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam

penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien.

3. Pelayanan. Pelayanan keramahan petugas rumah sakit, kecepatan dalam

pelayanan. Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan

lebih, dan memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang

berkunjung di rumah sakit, kepuasan muncul dari kesan pertama masuk

pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan.

4. Lokasi. Meliputi letak rumah sakit, letak kamar dan lingkungannya.

Merupakan salah satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih

rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan

atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan lingkungan yang baik

Page 52: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

34

akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan rumah sakit

tersebut.

5. Fasilitas. Kelengkapan fasilitas rumah sakit turut menentukan penilaian

kepuasan pasien.

6. Image. Citra, reputasi dan kepedulian rumah sakit terhadap lingkungan.

Image juga memegang peranan penting terhadap kepuasan pasien dimana

pasien memandang rumah sakit mana yang akan dibutuhkan untuk proses

penyembuhan.

7. Desain visual. Meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang

tidak rumit.

8. Suasana. Meliputi keamanan, keakraban dan tata lampu.

9. Komunikasi. Tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan

keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan

cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan

bantuan terhadap keluhan pasien.

Muninjaya (2016), menyatakan bahwa melakukan analisis terhadap

kualitas jasa pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan

harus jelas tujuannya, jenis lembaga pelayanannya, dan situasi pasarnya. Beberapa

faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa pelayanankesehatan perlu

dipahami, seperti (2):

1. Jenis paket jasa pelayanan kesehatan yang diterima. Dalam hal ini, aspek

komunikasi antara penjual dan pengguna memegang peran sangat penting

karena pelayanan kesehatan adalah highpersonnel contact.

Page 53: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

35

2. Empati (sikap peduli) yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. Sikap ini

akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini berpengaruh besar pada tingkat

kepatuhan pasien (compliance) yang akhirnya berdampak positif pada

kesembuhannya.

3. Biaya (cost). Tingginya biaya jasa pelayanan kesehatan dapat dianggap

sebagai sumber moral hazard bagi pasien dan keluarganya. Misalnya,

penjelasan tentang harga (tarif pelayanan) harus diberikan sebelum mereka

menerima pelayanan. Moral hazard juga akan sangat merugikan institusi

pelayanan kesehatan secara keseluruhan kalau pasien sengaja digiring untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan tertentu, apalagi memberikan imbalan

uang (sejenis komisi) kepada mereka yang mengantarkan pasien.

4. Penampilan fisik (kerapian) petugas kesehatan, kondisi kebersihan dan

kenyamanan ruangan (tangibility).

5. Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan (assurance).

Misalnya, ketepatan jadwal pemeriksaan dan kunjungan dokter.

6. Keandalan dan keterampilan (reliability) petugas kesehatan merawat pasien.

Faktor ini sangat tergantung dari pengalaman dan kompetensinya. Faktor ini

bisa dirasakan oleh pengguna pelayanan kesehatan, terutama yang sedang

dirawat di RS.

7. Kecepatan petugas menanggapi keluhan pasien (responsiveness).

Kecepatan memenuhi panggilan pasien pada saat dibutuhkan sangat

ditentukan oleh kesigapan petugas jaga (dokter dan paramedis) yang tertuang

dalam sistem kontrak antara dokter/paramedis dengan pihak RS.

Page 54: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

36

Philip Kolter, 1988 dalam Supranto, menyatakan bahwa ada lima faktor

yang dapat mempengaruhi kepuasan klien, meliputi (24):

1). Kehandalan (Reliability)

Kehandalan adalah kemampuan petugas memberikan pelayanan kepada

konsumen dengan tepat. Dalam pelayanan puskesmas adalah penilaian pasien

terhadap ketepatan waktu, pelayanan profesional, dan praktis dengan mudah

dimengerti oleh pasien.

2). Ketanggapan (Responsiveness)

Ketanggapan adalah kemampuan petugas memberikan pelayanan dengan

cepat memberikan tindakan, mengatasi dan menetapkan keputusan , yang

diambil namun tetap dengan etika sopan santun dan ramah.

3) Bukti langsung (Tangibles)

Bukti langsung adalah ketersediaan sarana dan fasilitas fisik yang dapat

langsung dirasakan oleh konsumen. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi

pasien.

4). Jaminan (Assurance)

Pengetahuan kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya oleh konsumen

sehingga menimbulkan keyakinan akan kebenaran bahwa produk atau barang

yang dihasilkan bermutu tinggi.

5). Empati (Emphaty)

Memberikan perhatian secara individu kepada konsumen dan

bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan.

Page 55: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

37

Rangkuti (2014) menyatakan, terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan, antara lain (29):

1). Nilai

Nilai didefinisikan sebagi pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu

produk, yang didasarkan pada persepsi pelanggan atas apa yang telah diterima

oleh pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.

2). Daya Saing

Suatu produk dikatakan memiliki daya saing apabila produk tersebut

memiliki keunggulan produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Keunggulan

suatu produk atau jasa terletak pada keunikan serta kualitas pelayanan produk

jasa tersebut kepada pelanggan.

3). Persepsi Pelanggan

Persepsi pelanggan didefinisikan sebagai proses dimana individu

memilih,mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima

melaluia alat inderanya menjadi suatu makna.

4). Harga

Harga yang rendah menimbulkan persepsi produk atau jasa tidak berkualitas.

Harga yang rendah menimbulkan persepsi pembeli tidak percaya kepada

penjual. Sebaliknya, harga yang tinggi menimbulkan persepsi produk tersebut

berkualitas dan menimbulkan penjual tidak percaya kepada pembeli.

5). Tahap Pelayanan

Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang

didapatkan oleh pelanggan selama ia menggunakan beberapa tahapan

Page 56: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

38

pelayanan tersebut. Ketidakpuasan yang didapatkan pada tahap awal

pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk untuk

tahapan pelayanan yang selanjutnya.

6). Situasi Pelayanan

Situasi pelayanan berkaitan dengan kondisi internal pelanggan sehingga

mempengaruhi kinerja pelayanan. Kinerja pelayanan ditentukan oleh

pelayanan, proses pelayanan, dan lingkungan fisik di mana pelayanan

diberikan. Ketiga hal tersebut akan mempengaruhi persepsi pelanggan

terhadap suatu pelayanan.

7). Tingkat Kepentingan Pelanggan

Tingkat kepentingan pelanggan didefinisikan sebagai keyakinan pelanggan

sebelulm mencoba atau membeli suatu produk jasa yang akan dijadikannya

standar acuan dalam menilai kinerja produk jasa tersebut. Sedangkan menurut

Kemudian menurut Yazid (dalam Nursalam; 2014), faktor yang

mempengaruhi kepuasan pasien yaitu (14):

1) Kesesuaian antara harapan dan kenyataan

2) Layanan selama proses menikmati jasa

3) Perilaku personel

4) Suasana dan kondisi fisik lingkungan

5) Cost atau biaya

6) Promosi atau iklan yang sesuai dengan kenyataan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kepuasan pasien adalah tepat dalam pelayanan cepat memberi rasa

Page 57: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

39

nyaman kualitas pelayanan, biaya perawatan, karaktristik lokasi, fasilitas, image,

desain visual, suasana dan komunikasi.

2.2.3.5 Pengukuran Kepuasan Pasien

Pengukuran kepuasan dilakukan dengan berbagai macam tujuan, di

antaranya (15):

1. Mengidentifikasi keperluan (requirement) pelanggan (importance ratings),

yakni aspek-aspek yang dinilai penting oleh pelanggan dan mempengaruhi

apakah ia puas atau tidak.

2. Menentukan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja organisasi pada

aspek-aspek penting.

3. Membandingkan tingkatkepuasan pelanggan terhadap perusahaan dengan

tingkat kepuasan pelanggan terhadap organisasi lain, baik pesaing langsung

maupun tidak langsung.

4. Mengidentifikasi PFI (Priorities for Improvement) melalui analisis gap antara

skor tingkat kepentingan (importance) dan kepuasan.

5. Mengukur indeks kepuasan pelanggan yang bisa menjadi indikator andal

dalam memantau kemajuan perkembangan dari waktu ke waktu.

2.3 Landasan Teori

Kepuasan kunjungan pasien adalah tingkat kepuasan perasaan senang

pasien setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan

harapannya, yang meliputi dimensi pelayanan kehandalan (Reliability),

ketanggapan (Responsiveness), bukti langsung (Tangibel), Jaminan (Assurence)

dan empati (Emphaty) (24).

Page 58: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

40

Zeithmalh,dkk (1990) dalam Tjiptono (2012) menyatakan bahwa dalam

menilai mutu atau jasa pelayanan, terdapat sepuluh ukuran mutu jasa atau

pelayanan, yaitu (15):

a. Tangible (nyata)

b. Reliability (keandalan)

c. Responsiveness (cepat tanggap)

d. Competence (kompetensi)

e. Acces (kemudahan)

f. Courtesy (keramahan)

g. Communication (komunikasi)

h. Credibility (kepercayaan)

i. Security (keamanan)

j. Understanding the customer (pemahaman pelanggan)

Lori Diprete (1992) dalam Bustami (2014) menyatakan bahwa kegiatan

penjamin mutu menyangkut satu atau beberapa dimensi mutu, yaitu: Technical

competence (Kompetensi teknis), Access to service (akses terhadap pelayanan),

Effectiveness (efektifitas), Human relation ( hubungan antar manusia), Efficiency (

efesiensi), Contiuity of serice ( kelangsungan pelayanan), Safety (keamanan),dan

Amenity (kenyamanan) (4).

Namun, dalam perkembangan selanjutnya dalam penelitian dirasakan

adanya dimensi mutu pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang

lainya yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan. Selanjutnya oleh Parasuraman

dimensi tersebut difokuskan menjadi 5 dimensi kualitas jasa atau pelayanan (24).

Page 59: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

41

Kerangka teori penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi dari Pohan (2013), Zeithmalh,dkk (1990) dalam Tjiptono

(2012)

2.4 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tangible (berwujud),

Realibility (keandalan), Responsiveness (cepat tanggap), Assurance (kepastian)

dan Empaty (empati), sedangkan variabel dependen adalah Mutu Pelayanan

Rumah Sakit.

Berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini, maka digambarkan

secara skematis kerangka konsep penelitian sebaagai berikut :

Mutu pelayanan

Kesehatan

Kepuasan Pasien

Dimensi Kepuasan :

1. Reliability

2. Assurance

3. Tangibles

4. Emphaty

5. Reponsiveness

Dimensi Mutu pelayanan :

1. Tangible (nyata)

2. Reliability (keandalan)

3. Responsiveness (cepat

tanggap)

4. Competence (kompetensi)

5. access (kemudahan)

6. Courtesy (keramahan)

7. Communication (komunikasi)

8. Credibility (kepercyaan)

9. Security (keamanan)

10. Understanding the customer

(pemahaman pelanggan).

Page 60: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

42

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

2.5 Hipotesis Penelitian

1. Realibility berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit.

2. Assurance berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit.

3. Tangible berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Empaty berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit.

5. Responsiveness berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit.

6. Variabel yang paling berhubungan dengan nutu pelayanan rumah sakit.

Tangible (berwujud)

Assurance (kepastian)

Responsiveness (cepat

tanggap)

Mutu Pelayanan

Rumah Sakit

Realibility (keandalan)

Empaty (empati)

Page 61: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan secara

survei analitik dengan pendekatan cross sectional study, yang merupakan

rancangan penelitian dimana variabel bebas dan variabel terikat diukur dan

dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan bertujuan untuk menganalisis faktor

yang berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi Tahun 2019 yang diamati pada periode yang sama (30).

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019 sampai dengan bulan

Oktober 2019, dimulai dari survei awal, pengumpulan data, analisis data,

penyusunan laporan sampai dengan seminar hasil.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat ke

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi pada tahun 2019

berjumlah rata-rata 3.751 orang per bulan dari total kunjungan pasien rawat jalan

sebesar 45.014 pasien pada tahun 2018.

Page 62: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

44

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien yang datang berobat

ke Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi dengan

ditentukan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan :

n = )(1 2dN

N

Ket:

N = Besar Populasi

n = Besar sampel

d = Presesi atau derajat kepercayaan yaitu 10% (30).

n = )(1 2dN

N

= )1,0(751.31

751.32

= )01,0(751.31

751.3

= 51,371

751.3

= 51,38

751.3

= 97,40 = 97 orang

Berdasarkan rumus di atas diperoleh jumlah sampel adalah 97 orang

pasien yang datang berobat ke Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi. Teknik pengambilan sampel menggunakan sistem accidental

sampling yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ada atau tersedia sampai

diperoleh sampel sebanyak 97 pasien rawat jalan, sehingga sampel yang diambil

adalah pasien rawat jalan yang ada ketika peneliti ada di tempat tersebut.

Page 63: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

45

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data

1) Data primer merupakan data karakteristik responden, Realibility

(keandalan), Assurance (kepastian), Tangible (berwujud) dan Empaty

(empati) dan Responsiveness (cepat tanggap).

2) Data sekunder meliputi deskriptif di lokasi penelitian

3) Data tertier adalah data riset yang dipublikasikan secara resmi seperti

jurnal dan laporan penelitian.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

1) Data Primer

Data Primer dikumpulkan dari jawaban subyek atas pertanyaan yang

diberikan peneliti yang diperoleh dari variabel Realibility, Assurance,

Tangible, Empaty dan Responsiveness yang akan diteliti.

2) Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan peneliti secara tidak langsung berdasarkan data

deskriptif di lokasi penelitian yaitu data dari Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi berupa data kunjungan pasien.

3) Data Tertier

Data tertier dikumpulkan melalui hasil penelitian terdahulu, tesis, baik dari

internet maupun perpustakaan yang bisa digunakan untuk mendukung

pembahasan.

Page 64: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

46

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Alat pengukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk

mengetahui apakah kuesioner yang disusun mampu mengukur yang ingin diukur

(Valid), maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap item

pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Apabila terdapat konsistensi

antara komponen-komponen konstruk yang satu dengan yang lainnya, maka

konstruk tersebut memiliki validitas. Kuesioner diberikan kepada 30 sampel. Uji

validitas akan dilaksanakan terhadap 30 orang pasien yang datang berobat ke

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi.

Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas adalah (30):

1) Langkah 1 yaitu mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan

diukur.

2) Langkah 2 yaitu melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah

responden.

3) Langkah 3 yaitu mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

4) Langkah 4 yaitu menghitung korelasi antara tiap pernyataan dengan skor total

dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Kriteria Teknik

Korelasi Product Moment Yaitu:

1) Bila r-hitung > r-tabel = 0,361 maka pertanyaan valid.

2) Bila r-hitung < r- table = 0,361 maka pertanyaan tidak valid.

Page 65: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

47

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel

reliability dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar

dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0,361. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Reliability

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Ket

1. Reliability 1 0,887 0,361 Valid

2. Reliability 2 0,858 0,361 Valid

3. Reliability 3 0,630 0,361 Valid

4. Reliability 4 0,858 0,361 Valid

5. Reliability 5 0,887 0,361 Valid

6. Reliability 6 0,858 0,361 Valid

7. Reliability 7 0,674 0,361 Valid

8. Reliability 8 0,887 0,361 Valid

9. Reliability 9 0,818 0,361 Valid

10. Reliability 10 0,887 0,361 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel

Assurance dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar

dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0, 0,361. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Assurance

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Ket

1. Assurance 1 0,746 0,361 Valid

2. Assurance 2 0,800 0,361 Valid

3. Assurance 3 0,746 0,361 Valid

4. Assurance 4 0,800 0,361 Valid

5. Assurance 5 0,945 0,361 Valid

6. Assurance 6 0,800 0,361 Valid

7. Assurance 7 0,945 0,361 Valid

8. Assurance 8 0,746 0,361 Valid

9. Assurance 9 0,800 0,361 Valid

10. Assurance 10 0,746 0,361 Valid

Page 66: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

48

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel tangible

dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar dibandingkan r-

tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0,361. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Tangible

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Ket

1. Tangible 1 0,747 0,361 Valid

2. Tangible 2 0,758 0,361 Valid

3. Tangible 3 0,747 0,361 Valid

4. Tangible 4 0,758 0,361 Valid

5. Tangible 5 0,924 0,361 Valid

6. Tangible 6 0,758 0,361 Valid

7. Tangible 7 0,924 0,361 Valid

8. Tangible 8 0,719 0,361 Valid

9. Tangible 9 0,785 0,361 Valid

10. Tangible 10 0,747 0,361 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel empathy

dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar dibandingkan r-

tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0,361. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Empathy

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Ket

1. Empathy 1 0,530 0,361 Valid

2. Empathy 2 0,571 0,361 Valid

3. Empathy 3 0,530 0,361 Valid

4. Empathy 4 0,567 0,361 Valid

5. Empathy 5 0,599 0,361 Valid

6. Empathy 6 0,624 0,361 Valid

7. Empathy 7 0,764 0,361 Valid

8. Empathy 8 0,380 0,361 Valid

9. Empathy 9 0,718 0,361 Valid

10. Empathy 10 0,436 0,361 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel

eesponsiveness dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar

Page 67: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

49

dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0,361. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Responsiveness

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Ket

1. Responsiveness 1 0,565 0,361 Valid

2. Responsiveness 2 0,735 0,361 Valid

3. Responsiveness 3 0,665 0,361 Valid

4. Responsiveness 4 0,735 0,361 Valid

5. Responsiveness 5 0,808 0,361 Valid

6. Responsiveness 6 0,735 0,361 Valid

7. Responsiveness 7 0,673 0,361 Valid

8. Responsiveness 8 0,474 0,361 Valid

9. Responsiveness 9 0,572 0,361 Valid

10. Responsiveness 10 0,439 0,361 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel kualitas

pelayanan dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar

dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0,361. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Mutu Pelayanan

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Ket

1. Mutu Pelayanan 1 0,757 0,361 Valid

2. Mutu Pelayanan 2 0,872 0,361 Valid

3. Mutu Pelayanan 3 0,757 0,361 Valid

4. Mutu Pelayanan 4 0,872 0,361 Valid

5. Mutu Pelayanan 5 0,949 0,361 Valid

6. Mutu Pelayanan 6 0,872 0,361 Valid

7. Mutu Pelayanan 7 0,949 0,361 Valid

8. Mutu Pelayanan 8 0,757 0,361 Valid

9. Mutu Pelayanan 9 0,872 0,361 Valid

10. Mutu Pelayanan 10 0,757 0,361 Valid

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana sutu alat

pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur

dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang

Page 68: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

50

diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain,

reabilitas menunjukan kosistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala

yang sama. Untuk mengetahui reliabitas suatu pertanyaan yaitu dengan

membandingkan nilai r-hasil (alpha Crobanch) dengan r-tabel = 0,60, dimana

kriterianya yaitu sebanyak berikut:

1) Bila r-hasil > r-tabel maka pertanyaan reabel

2) Bila r-hasil < r table maka pertanyaan tidak reabel.

Uji reliabilitas akan dilaksanakan terhadap 30 orang pasien yang datang

berobat ke Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi.

Hasil uji reliabilitas variabel reliability, assurance, tangible, empaty,

responsiveness dan kualitas pelayanan menunjukkan bahwa keenam variabel

memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan batas ketentuan nilai r-tabel yaitu

0,60. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Reliability, Assurance, Tangible,

Empaty, Responsiveness dan Kualitas Pelayanan

No. Variabel Nilai-r-hitung r-tabel Ket

1. Reliability 0,948 0,60 Reliabel

2. Assurance 0,942 0,60 Reliabel

3. Tangible 0,932 0,60 Reliabel

4. Empathy 0,767 0,60 Reliabel

5. Responsiveness 0,805 0,60 Reliabel

6. Mutu Pelayanan 0,955 0,60 Reliabel

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.5.1 Definisi Operasional

a. Mutu pelayanan adalah baik buruknya atau taraf/derajat kinerja pelayanan

rumah sakit yang diperoleh pasien

Page 69: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

51

b. Realibility (keandalan) adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

sesuai dengan janji dan yang ditawarkan, penilaian kualitas pelayanan dilihat

dari kemampuan pelayanan yang berkaitan dengan ketepatan waktu

pelayanan, waktu pengurusan pendaftaran, waktu memulai pemeriksaan

kesesuaian antara harapan dan realisasi waktu bagi pasien.

c. Assurance (kepastian) adalah kemampuan memberikan jasa untuk

menimbulkan rasa yang ditawarkan, indikatornya yaitu jaminan selesai cepat

dan dilayani petugas yang bermutu.

d. Tangible (berwujud) adalah wujud nyata secara fisik meliputi penampilan dan

kelengkapan fasilitas fisik, seperti ruang tunggu, ruang pendaftaran, alat

penunjang kesehatan (CT-Scan, endoscopy, rontgen, USG), tersedia tempat

parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruang tunggu dan ruang

pendaftaran, perlengkapan peralatan komunikasi dan penampilan.

e. Empaty (empati) adalah perhatian secara individu yang diberikan petugas

terhadap pasien dan keluarga seperti kemudahan untuk menghubungi,

kemampuan untuk komunikasi, perhatian yang tinggi dari perugas dalam

mencapai lokasi, kemudahan dalam mengurus adaministrasi.

f. Responsiveness (cepat tanggap) adalah respon atau kesiagaan karyawan dalam

membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap

yang meliputi kesiagaan karyawan dalam melayani, kecepatan dalam

menangani transaksi dan penanganan keluhan kebutuhan pasien.

Page 70: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

52

3.5.2 Pengukuran Variabel

Variabel penelitian, alat ukur penelitian, jumlah indikator, hasil ukur, dan

skala ukur untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Aspek Pengukuran

No Variabel Jumlah

Soal

Cara dan

Alat Ukur

Skala

Pengukuran Value

Jenis

Skala

Ukur

Variabel Independen

1. Realibility 10 soal

Menghitung

skor.

Skor max =

20

1. >50% (16-

20)

2. ≤50% (10-

15)

Kurang (1)

Baik (2)

Ordinal

2. Assurance 10 soal

Menghitung

skor.

Skor max =

20

1. >50% (16-

20)

2. ≤50% (10-

15)

Kurang (1)

Baik (2)

Ordinal

3. Tangible 10 soal

Menghitung

skor.

Skor max =

20

1. >50% (16-

20)

2. ≤50% (10-

15)

Kurang (1)

Baik (2)

Ordinal

4. Empaty 10 soal

Menghitung

skor.

Skor max =

20

1. >50% (16-

20)

2. ≤50% (10-

15)

Kurang (1)

Baik (2)

Ordinal

5. Responsiveness 10 soal

Menghitung

skor.

Skor max =

20

1. >50% (16-

20)

2. ≤50% (10-

15)

Kurang (1)

Baik (2)

Ordinal

Variabel Dependen

6.. Mutu

Pelayanan

10 soal

Menghitung

skor.

Skor max =

20

1. >50% (16-

20)

2. ≤50% (10-

15)

Tidak Puas

(1)

Puas (2)

Ordinal

3.6 Metode Pengolahan Data

Menurut Muhammad, data yang terkumpul diolah dengan cara

komputerisasi dengan langkah sebagai berikut (31):

Page 71: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

53

1) Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner, angket maupun observasi

2) Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan

data memberikan hasil yang valid dan reliabel dan terhindar dari bias.

3) Coding

Pada langkah ini dilakukan pemberian kode pada vaiabel-variabel yang

diteliti, misalnya nama responden dirubah menjadi nomor 1,2,3, ...

4) Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam aplikasi

SPSS.

5) Data Processing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai

dengan kebutuhan dari penelitian.

3.7 Analisis Data

1) Analisis Univariat

Tujuan analisis ini untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari masing-

masing variabel yaitu variabel Realibility, Assurance, Tangible dan Empaty

dan Responsiveness dan mutu pelayanan rumah sakit.

Page 72: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

54

2) Analisis Bivariat

Tujuan analisis ini untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen

yang diduga kuat mempunyai hubungan bermakna dengan variabel

dependen. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square

pada taraf kepercayaan 95% yaitu untuk menganalisis hubungan antara

variabel independen (variabel Realibility, Assurance, Tangible dan Empaty

dan Responsiveness) terhadap variabel dependen yaitu mutu pelayanan

rumah sakiit. Jika hasil analisis tersebut terdapat hubungan yang signifikan

dengan nilai p < α (0,05) (30).

3) Analisis Multivariat

Analisa multivariat bertujuan untuk analisis lanjutan dari analisis

bivariat yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi variabel independen yang

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen dengan ketentuan jika nilai

probabilitas variabel pada analisis bivariat ≤0,25, dan variabel dependen

dikotomi (dua kategori). Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik

dengan persamaan logitnya yaitu (30):

Keterangan :

P = Probabilitas untuk kejadian variabel dependen

b0, b1, ....bn = Koefisien regresi

X1, X2, ...Xn = Variabel independen

e = Konstanta

1

P =

1 + e -(b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + bnXn)

Page 73: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

4.1.1. Data Demografi

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi berada di Jalan Pahlawan No. 17

Tebing Tinggi dengan batas wilayahnya sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : berbatasan dengan PTPN II Rambutan

2) Sebelah Selatan : berbatasan dengan PTPN III Kebun Pabatu

3) Sebelah Timur : berbatasan dengan PT. Socfindo Kebun Tanah Besi

4) Sebelah Barat : berbatasan dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela

Bandar Bajambu

Rumah Sakit Bhayangkara TK IIITebing Tinggi sebagai rumah sakit milik

Kepolisian Republik Indonesia mengemban visi dan misi di daerah kota Tebing

Tinggi sesuai dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang jaminan

kesehatan Nasional juga menerima segala pelayanan kesehatan pada jaminan

kesehatan nasional sesuai Permenkes No. 71 Tahun 2013. Rumah Sakit

Bhayangkara TK III Tebing Tinggi sudah memiliki Ijin Operasional Penetapan

Kelas dari Kementrian Nomor : Penetapan sebagai Rumah Sakit kelas C dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.03/I/0538/2015 tanggal 02 Maret

2015.

Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi adalah Rumah Sakit yang

diklasifikasikan sebagai Rumkit Bhayangkara Tingkat III, yang sekurang-

kurangnya mampu memberikan pelayanan kesehatan 11 ( sebelas ) Spesialis

Page 74: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

56

Dasar, antara lain :Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah Umum, Spesialis

Kesehatan Anak, Spesialis Anesthesi, Spesialis Kebidanan dan Penyakit

Kandungan, Spesialis Kesehatan Jiwa, Spesialis Syaraf, Spesialis THT, Spesialis

Kulit dan Kelamin

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi dengan motto “MELAYANI

SEPENUH HATI “, mengemban visi dan misi :

1. Visi : “Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Yang Terdepan Dalam

Pelayanan Gawat Darurat di Tebing Tinggi “

2. Misi :

a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dibidang Kegawat

Daruratan;

b. Mengembangkan pelayanan unggulan dibidang kedokteran

kepolisian; dan

c. Menjadikan Rumah Sakit yang dibanggakan POLRI/PNS

dankeluarga beserta masyarakat sekitarnya

4.1.2. Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi

1) Pelayanan Medis

1. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam

2. Instalasi Trauma Center

3. Rawat Jalan yang terdiri dari :

a. Poli Umum

b. Klinik Gigi

Page 75: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

57

c. BKIA

d. Poli Spesialis : Spesialis Obsgyn, Spesialis Penyakit Anak,

Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Paru, Spesialis Bedah,

Spesialis Jantung Spesialis Bedah Saraf, Spesialis Kesehatan Fisik

dan Rehabilitasi, Spesialis Radiologi, Spesialis THT, Spesialis

Kulit Kelamin, Spesialis Anastesi, Spesialis Patologi Klinik dan

Spesialis Forensik dan Pembuluh Darah, Spesialis Bedah Ortopedi

dan Traumatologi

4. Rawat Inap terdiri dari :

No Nama Ruangan Jumlah

1 Ruang Melati

a. Kelas III Ruang Melati I 6

b. Kelas III Ruang Melati II 6

c. Kelas III Ruang Melati III 6

2 Ruang Teratai

a. Kelas II Ruang Teratai I 4

b. Kelas I Ruang Teratai II 2

c. Kelas II Ruang Teratai III 5

d. Kelas II Ruang Teratai IV 5

3 Ruang Cempaka

a. Kelas I Ruang Cempaka I 2

b. Kelas I Ruang Cempaka II 2

c. Kelas II Ruang Cempaka III 4

d. Kelas II Ruang Cempaka IV 2

e. Kelas II Ruang Cempaka V 2

4 Ruang Meranti

a. Kelas III Ruang Meranti I 6

b. Kelas III Ruang Meranti II 6

Ruang VIP Meranti

a. VIP Ruang Meranti III 1

b. VIP Ruang Meranti IV 1

c. VIP Ruang Meranti V 1

d. VIP Ruang Meranti VI 1

e. VIP Ruang Meranti VII 1

f. VIP Ruang Meranti VIII 1

5 Ruang Cendana

Page 76: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

58

a. VIP Cendana I 1

b. VIP Cendana II 1

c. VIP Cendana III 1

d. VIP Cendana IV 1

e. VIP Cendana V 1

f. VIP Cendana VI 1

g. Kelas II Cendana VII 4

6 Ruang Pratidina

Ruang II Ruang Pratidina 8

7 Ruang Gineung

a. Kelas I Ruang Gineung I 10

b. Kelas II Ruang Gineung II 17

8 Ruang Jasaraharja

a. Kelas II Ruang Jasaraharja 4

b. Kelas III Ruang Tribrata 8

c. Kelas III Ruang Tahanan 5

d. Kelas III Ruang Tahanan 2

9 Ruang ICU 5

JUMLAH 133

5. Bedah Sentral

6. Intensif Care Unit (ICU)

7. Rikkes (Pemeriksaan Kesehatan) / Medical Check Up

8. Kompartemen Kedokteran Kepolisian (Instalasi PerawatanTahanan

dan

InstalasiPusat Pelayanan Terpadu/PPT)

9. Unit DVI ( Disaster Victim Identification)

2) Pelayanan Penunjang Medis

1. Instalasi Radiologi

2. Instalasi Fisiotherapi

3. Instalasi Laboratorium

4. Instalasi Farmasi (Apotek)

5. Instalasi Gizi

Page 77: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

59

6. USG 4 Obgyn 1 Unit + Probe Jantung + Liniar 5 Probe

7. EEG

8. EKG

9. Treadmil

10. CT-SCAN

11. Hemodialisa

12. Pelayanan Rekam Medis

13. Pelayanan Administrasi Keuangan

14. Rawat Tahanan

15. Ambulance 5 unit

16. Instalasi Laundry

3) Pasien yang dilayani terdiri dari :

1. Pasien Umum

2. Pasien BPJS Tenaga Kerja

3. PasienBPJS Kesehatan

4. Pasien PLN

5. Pasien Jasa Raharja

4) Tenaga Kesehatan :

No KOMPONEN JUMLAH

1 SDM (jumlah total SDM setiap jenis)

a. SDM Pelayanan Medik Dasar

1. Dokter Umum 10

2. Dokter Gigi 1

b. SDM Pelayanan Medik Spesialis Dasar

1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3

2. Dokter Spesialis Anak 2

3. Dokter Spesialis Bedah 1

4. Dokter Spesialis Obgyn 4

Page 78: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

60

c. SDM Pelayanan Medik Spesialis Penunjang

1. Dokter Spesialis Anasthesi 2

2. Dokter Spesialis Radiologi 1

3. Dokter Spesialis Patologi Klinik 1

d. SDM Pelayanan Medik Spesialis Lain

1. Dokter Spesialis Telinga Hidung

Tenggorokan

1

2. Dokter Spesialis Saraf 2

3. Dokter Spesialis Jantung Paru 1

4. Dokter Spesialis Penyakit Kulit Kelamin 1

5. Dokter Spesialis Paru 1

6. Dokter Spesialis Forensik 1

e. SDM Pelayanan Kefarmasian

1. Apoteker 6

2. Asisten Apoteker 8

f. SDM Pelayanan

1. Ners 19

2. D3 Keperawatan 90

g. SDM Pelayanan Kebidanan

1. Profesi Kebidanan 2

2. D3 Kebidanan 47

h. SDM Pelayanan Laboratorium 7

i. SDM Tenaga Teknik Biomedika

1. Radiografer 4

2. Fisikawan Medis 1

j. SDM Pelayanan Keterapian Fisik Fisioterapis

k. SDM Tenaga Kesehatan Medis

Terapis Gigi dan Mulut 1

l. SDM Pelayanan Gizi

Nutrisionist 3

m. SDM Tenaga Keteknisan Medis

Perekam Medis dan Informasi Kesehatan 3

n. SDM Tenaga Kesehatan dan Petugas Lainnya

Petugas IPRS/ Teknisi Pemeliharaan Fasilitas 1

o. SDM Tenaga Kesehatan Lingkungan

Sanitasi Lingkungan 1

p. SDM Tenaga Non Kesehatan

1. Petugas Kamar Jenazah/ Pemusalaran

Jenazah

2

2. SDM Administrasi 58

3. SDM Tenaga Non Kesehatan 67

q. SDM Tenaga Kesehatan Masyarakat

1. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku 1

2. Administrasi dan kebijakan Kesehatan 2

Page 79: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

61

4.1.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

Page 80: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

62

4.2. Analisis Univariat

4.2.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat

ke Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi sebanyakk 97

orang.

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)

Kategori Umur (Tahun)

15 - 49 tahun 69 71,1

50 – 64 tahun 20 20,6

> 64 tahun 8 8,3

Jenis Kelamin

Laki-laki 60 61,9

Perempuan 37 38,1

Pendidikan

SD 0 0,0

SMP 2 2,1

SMA 70 72,2

S1 25 25,8

Pekerjaan

PNS 6 6,2

Pegawai Swasta 2 2,1

Wiraswasta 2 2,1

IRT 20 20,6

POLRI 61 62,9

Mahasiswa/ Pelajar 6 6,2

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang karakteristik bahwa umur

pasien dikelompokkan berdasarkan kategori umur yaitu usia sangat produktif 15 –

49 tahun, usia produktif yaitu usia 50 – 64 tahun dan usia tua atau usia yang

sudang kurang produktif yaitu usia diatas 64 tahun. Responden lebih banyak yang

Page 81: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

63

berumur 15 – 49 tahun sebanyak 69 orang (71,1%). Responden berdasarkan jenis

kelamin lebih banyak laki-laki yaitu 60 orang (61,9%), berdasarkan pendidikan

responden mayoritas berpendidikan SMA yaitu 70 orang (72,2%) dan berdasarkan

kategori pekerjaan mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai personil

POLRI yaitu 61 orang (62,9%).

4.2.2. Reliability

Hasil penelitian berdasarkan reliability dapat dilihat dalam tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Reliability di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Reliability f %

Kurang 39 40,2

Baik 58 59,8

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Hasil pengukuran tentang Reliability lebih banyak baik, yaitu 58 orang

(59,8%), selebihnya kurang sebanyak 39 orang (40,2%).

4.2.3. Assurance

Hasil penelitian berdasarkan assurance dapat dilihat dalam tabel 4.3

berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Assurance di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Assurance f %

Kurang 22 22,7

Baik 75 77,3

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Page 82: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

64

Hasil pengukuran tentang assurance lebih banyak baik, yaitu 75 orang

(77,3%), selebihnya kurang sebanyak 22 orang (22,7%).

4.2.4. Tangible

Hasil penelitian berdasarkan tangible dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Tangible di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Tangible f %

Kurang 53 54,6

Baik 44 45,4

Kurang 53 54,6

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Hasil pengukuran tentang tangible lebih banyak kurang, yaitu 53 orang

(54,6%), selebihnya baik sebanyak 44 orang (45,4%).

4.2.5. Empaty

Hasil penelitian berdasarkan empaty dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5. Distribusi Empaty di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Empaty f %

Kurang 32 33,0

Baik 65 67,0

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Hasil pengukuran tentang empaty lebih banyak baik, yaitu 65 orang

(67,0%), selebihnya kurang sebanyak 32 orang (33,0%).

4.2.6. Responsiveness

Hasil penelitian berdasarkan responsiveness dapat dilihat dalam tabel 4.6

berikut:

Page 83: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

65

Tabel 4.6. Distribusi Responsiveness di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Responsiveness f %

Kurang 40 41,2

Baik 57 58,8

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Hasil pengukuran tentang responsiveness lebih banyak baik, yaitu 57

orang (58,8%), selebihnya kurang sebanyak 40 orang (41,2%).

4.2.7. Mutu Pelayanan

Hasil penelitian berdasarkan kualitas pelayanan dapat dilihat dalam tabel

4.7 berikut:

Tabel 4.7. Distribusi Mutu Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Mutu Pelayanan F %

Kurang 42 43,3

Baik 55 56,7

Total 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Hasil pengukuran tentang kualitas pelayanan lebih banyak baik, yaitu 55

orang (56,7%), selebihnya kurang sebanyak 42 orang (43,3%).

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel

independen dengan variabel dependen menggunakan uji statistik korelasi Chi

Square pada taraf kemaknaan 95%, disajikan sebagai berikut. Analisis bivariat

dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen (Reliability,

assurance, tangible, empaty dan responsiveness) dengan mutu pelayanan di

Page 84: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

66

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

disajikan sebagai berikut.

4.3.1. Hubungan Reliability dengan Mutu Pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan Reliability dapat

dilihat dalam tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8. Hubungan Reliability dengan Mutu Pelayanan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun

2019

Reliability

Mutu Pelayanan Total

p value Kurang Baik

f % f % f %

Kurang 32 33,0 7 7,2 39 40,2

0,000 Baik 10 10,3 48 49,5 58 59,8

Kurang 32 33,0 7 7,2 39 40,2

Total 42 43,3 55 56,7 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 97 orang responden, yang

menyatakan reliability baik dan mutu pelayanan baik sebanyak 48 orang (49,5%)

sedangkan yang Reliability baik dan mutu pelayanan tidak puas sebanyak 10

orang (10,3%). Dari 97 responden yang menyatakan reliability kurang dan mutu

pelayanan puas sebanyak 7 orang (7,2%) sedangkan yang Reliability kurang dan

mutu pelayanan tidak puas sebanyak 32 orang (33,0%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p 0,000< 0,05. Hal ini berarti

ada hubungan antara Reliability dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

Page 85: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

67

4.3.2. Hubungan Assurance dengan Mutu Pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan assurance dapat dilihat

dalam tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9. Hubungan Assurance dengan Mutu Pelayanan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun

2019

Assurance

Mutu Pelayanan Total

p value Kurang Baik

f % f % f %

Kurang 18 42,9 4 4,1 22 43,3 0,000

Baik 24 24,7 51 52,6 75 77,3

Total 42 43,3 55 56,7 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 97 orang responden, yang

menyatakan assurance baik dan mutu pelayanan puas sebanyak 51 orang (52,6%)

sedangkan yang assurance baik dan mutu pelayanan tidak puas sebanyak 24 orang

(24,7%). Dari 97 responden yang menyatakan assurance kurang dan mutu

pelayanan puas sebanyak 4 orang (4,1%) sedangkan yang assurance kurang dan

mutu pelayanan tidak puas sebanyak 18 orang (42,9%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p 0,000< 0,05. Hal ini berarti

ada hubungan antara assurance dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

4.3.3. Hubungan Tangible dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan tangible dapat dilihat

dalam tabel 4.10 berikut:

Page 86: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

68

Tabel 4.10. Hubungan Tangible dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Tangible

Mutu pelayanan Total

p value Kurang Baik

f % f % f %

Kurang 34 35,1 19 19,6 53 54,6 0,000

Baik 8 8,2 36 37,1 44 45,4

Total 42 43,3 55 56,7 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 97 orang responden, yang

menyatakan tangible baik dan mutu pelayanan puas sebanyak 36 orang (37,1%)

sedangkan yang tangible baik dan mutu pelayanan tidak puas sebanyak 8 orang

(8,2%). Dari 97 responden yang menyatakan tangible kurang dan mutu pelayanan

puas sebanyak 19 orang (19,6%) sedangkan yang tangible kurang dan mutu

pelayanan tidak puas sebanyak 34 orang (35,1%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p 0,000< 0,05. Hal ini berarti

ada hubungan antara tangible dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

4.3.4. Hubungan Empaty dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan empaty dapat dilihat

dalam tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11. Hubungan Empaty dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Empaty

Mutu pelayanan Total

p value Kurang Baik

f % f % f %

Kurang 24 24,7 8 8,2 32 33,0 0,000

Baik 18 18,6 47 48,5 65 67,0

Total 42 43,3 55 56,7 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Page 87: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

69

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 97 orang responden, yang

menyatakan empaty baik dan mutu pelayanan puas sebanyak 47 orang (48,5%)

sedangkan yang empaty baik dan mutu pelayanan tidak puas sebanyak 18 orang

(18,6%). Dari 97 responden yang menyatakan empaty kurang dan mutu pelayanan

puas sebanyak 8 orang (8,2%) sedangkan yang empaty kurang dan mutu

pelayanan tidak puas sebanyak 24 orang (24,7%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p 0,000< 0,05. Hal ini berarti

ada hubungan antara empaty dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

4.3.5. Hubungan Responsiveness dengan Mutu pelayanan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan responsiveness dapat

dilihat dalam tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12. Hubungan Responsiveness dengan Mutu pelayanan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun

2019

Responsiveness

Mutu pelayanan Total

p value Kurang Baik

f % f % f %

Kurang 23 54,8 17 17,5 40 41,2 0,015

Baik 19 19,6 38 39,2 57 58,8

Total 42 43,3 55 56,7 97 100,0

Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 97 orang responden, yang

menyatakan responsiveness baik dan mutu pelayanan puas sebanyak 38 orang

(39,2%) sedangkan yang responsiveness baik dan mutu pelayanan tidak puas

sebanyak 19 orang (19,6%). Dari 97 responden yang menyatakan responsiveness

kurang dan mutu pelayanan puas sebanyak 17 orang (17,5%) sedangkan yang

Page 88: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

70

responsiveness kurang dan mutu pelayanan tidak puas sebanyak 23 orang

(54,8%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p 0,015< 0,05. Hal ini berarti

ada hubungan antara responsiveness dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.

4.4. Analisis Multivariat

Analisis Multivariat bertujuan untuk melihat kemaknaan hubungan antara

variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable)

secara simultan sekaligus menentukan faktor–faktor yang lebih dominan

berhubungan dengan mutu pelayanan.

Hasil uji analisis multivariat dengan uji regresi logistik sesuai dengan tabel

berikut:

Tabel 4.13. Hasil Uji Analisis Multivariat Variabel Penelitian

Variabel B S.E Wald df Sig Exp

(B)

Reliability -2,929 0,737 15,810 1 0,000 0,053

Assurance -1,142 0,915 1,557 1 0,212 0,319

Tangible -1,536 0,731 4,417 1 0,036 0,215

Empaty -2,184 0,836 6,830 1 0,009 0,113

Responsiveness -1,342 0,694 3,741 1 0,053 0,261

Constant 3,921 0,807 23,610 1 0,000 50,438

Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa terdapat 4 variabel bebas yang

signifikan berpengaruh terhadap mutu pelayanan karena masing-masing variabel

tersebut memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari a=5%. Variabel-variabel

tersebut adalah variabel Reliability (sig. = 0,000), variabel tangible (sig. = 0,000),

variabel empaty (sig. = 0,001) dan variabel responsiveness (sig.=0,041).

Page 89: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

71

Besarnya hubungan ditunjukkan dengan nilai EXP (B). Besar EXP (B)

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Reliability memiliki nilai EXP (B) sebesar 0,053, maka responden

yang reliability baik memiliki kecenderungan mutu pelayanan memuaskan

sebesar 0,053. Nilai B atau logaritma natural dari 0,053 adalah -2,929. Oleh

karena nilai B bernilai negatif, maka variabel Reliability memiliki hubungan

negatif dengan mutu pelayanan atau jika responden memiliki Reliability

kurang maka cenderung mutu pelayanan tidak memuaskan sebesar 2,929

kali.

2. Variabel tangible memiliki nilai EXP (B) sebesar 0,215, maka responden

yang tangible baik memiliki kecenderungan mutu pelayanan memuaskan

sebesar 0,215. Nilai B atau logaritma natural dari 0,215 adalah -1,536. Oleh

karena nilai B bernilai negatif, maka variabel tangible memiliki hubungan

negatif dengan mutu pelayanan atau jika responden memiliki tangible

kurang maka cenderung mutu pelayanan tidak memuaskan sebesar 1,536

kali.

3. Variabel empaty memiliki nilai EXP (B) sebesar 0,113, maka responden

yang empaty baik memiliki kecenderungan mutu pelayanan memuaskan

sebesar 0,113. Nilai B atau logaritma natural dari 0,113 adalah -2,184. Oleh

karena nilai B bernilai negatif, maka variabel empaty memiliki hubungan

negatif dengan mutu pelayanan atau jika responden memiliki empaty kurang

maka cenderung mutu pelayanan tidak memuaskan sebesar 2,184 kali.

Page 90: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

72

4. Variabel responsiveness memiliki nilai EXP (B) sebesar 0,261, maka

responden yang rospensiveness baik memiliki kecenderungan mutu

pelayanan memuaskan sebesar 0,261. Nilai B atau logaritma natural dari

0,261 adalah -1,342. Oleh karena nilai B bernilai negatif, maka variabel

respensiveness memiliki hubungan negatif dengan mutu pelayanan atau jika

responden memiliki respensiveness kurang maka cenderung mutu pelayanan

tidak memuaskan sebesar 1,342 kali.

5. Variabel yang paling berpengaruh terhadap mutu pelayanan administrasi

BPJS adalah adalah variabel responsiveness dengan nilai Exp(B) terbesar

yaitu sebesar 0,215 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel responsiveness

paling berpengaruh dibandingkan variabel reliability, assurance, tangible

dan empaty

Melalui tabel 4.14 di atas dapat diperoleh suatu persamaan regresi logistik

sebagai berikut :

P = 0,994596

1

P =

1 + e -(b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + bnXn)

1

P =

1 + 2,72(-5,212)

1

P =

1 + e (3,921 + (-2,929) + (-1,142) + (-1,536) + (-2,184) + (-

1,342)

1

P =

1 + 0.00543283946

Page 91: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

73

Dari perhitungan persamaan regresi logistik diatas diketahui nilai

probabilitas atau predicted dalam penelitian ini adalah sebesar 0,994596. Artinya

bahwa secara bersama-sama variabel reliability, assurance, tangible, empaty dan

responsiveness memberikan kontribusi terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 sebesar 0,994596 atau 99,4%.

Page 92: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

74

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Hubungan Reliability dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

reliability dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p = 0,000 < 0,05.

Penelitian ini didukung oleh Mumu, Kandou dan Doda (2015) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien dan

dimensi kehandalan dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) (32). Begitupun dengan

penelitian yang dilakukan Raspati (2014) menunjukkan bahwa ada hubungan

antara mutu pelayanan kesehatan dimensi reliability dengan tingkat kepuasan

pasien rawat inap Puskesmas Halmahera Kota Semarang dengan nilai p sebesar

0,008 (p<0,05). Dari unsur reliability 48,1 % pasien BPJS lebih tidak puas dengan

pelayanan yang diberikan dibanding pasien non BPJS. Pasien BPJS banyak

mengeluh dalam hal prosedur pendaftaran pasien, waktu kedatangan dokter,

pemberian pelayanan yang teliti, hati-hati, kesembuhan setelah menerima

tindakan dan minum obat, antrian pada tempat pengambilan obat dan pendaftaran

(33).

Menurut Pena (2013) Reliability diartikan pada kemampuan penyedia jasa

untuk memberikan pelayanan dengan cara yang dijanjikan secara tepat dan

konsisten (34). Penelitian yang dilakukan Wahyuni, Arma dan Fitria pada tahun

2015 tentang Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap Mutu pelayanan di

Page 93: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

75

RS DR.Pringadi dan RS Martha Friska Medan menyatakan bahwa nilai

kepentingan relatif pada item-item dimensi reliability yang terbesar terdapat pada

kinerja petugas kesehatan (38,026%), prosedur pendaftaran (34,719%), dan

prosedur pelayanan (27,255%) (35). Mukti (2013) menyatakan dalam

peneltiannya, terdapat pengaruh kompetensi teknis, informasi, ketepatan waktu

dan hubungan antara manusia yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di

rumah sakit (36). Robert dan Prevost dalam Ilham (2015) juga mengemukakan

bahwa mutu pelayanan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan lebih terkait pada

ketanggapan petugas, kemampuan petugas memenuhi kebutuhan pasien serta

kelancaran komunikasi petugas dengan pasien termasuk didalamnya sifat ramah,

rendah hati dan kesungguhan (37).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairani di

RSUD Pasaman Barat yang menyatakan bahwa salah satu indikator kepuasan

pasien adalah waktu tunggu, waktu tunggu yang lama terhadap pelayanan medis

maupun non medis pada unit rawat jalan dan rawat inap akan mengurangi

kepuasan pasien (38).

Menurut Muninjaya (2013) Dimensi Reability (Keandalan) adalah

kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tepat waktu dan

akurat sesuai dengan yang ditawarkan. Reliability (keandalan) di anggap paling

penting oleh para pelanggan berbagai industri jasa (39).

Menurut Tjiptono (2016), kehandalan adalah mencakup dua hal pokok,

yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya

(dependability). Hal ini berarti rumah sakit memberikan jasanya secara tepat

Page 94: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

76

semenjak saat pertama (right the first time). Selain itu juga berarti bahwa rumah

sakit yang bersangkutan memenuhi janjinya dalam memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan (27).

Menurut peneliti, pasien akan merasa puas jika mereka memiliki persepsi

bahwa jika petugas administrasi handal (cepat, akurat dan mudah dihubungi)

dalam memeriksa pasien dengan segera maka bagi pasien dianggap sebagai

pelayanan yang berkualitas dan sejalan dengan pandangan mereka bahwa kualitas

adalah kecepatan pelayanan.

5.2. Hubungan Assurance dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara assurance dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Menurut

Muninjaya (2013) Kriteria ini berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan, dan

sifat petugas yang dapat dipercaya oleh pelanggan. Pemenuhan terhadap kriteria

pelayanan ini akan mengakibatkan pengguna jasa merasa terbebas dari resiko.

Berdasarkan riset dimensi ini meliputi faktor keramahan, kompetensi, kredibilitas,

keamanan (39).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Idris , yang menyatakan bahwa semakin baik jaminan yang diberikan semakin

tinggi pula kepuasan pelanggan. Jaminan merupakan salah satu faktor penentu

kenyamanan pasien selama dalam pelayanan rumah sakit (40).

Page 95: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

77

Istilah assurance diartikan sebagai jaminan yang mencakup pengetahuan,

kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimilki pegawai, bebas

dari bahaya, risiko dan keragu-raguan. Jaminan adalah upaya perlindungan yang

disajikan untuk masyarakat bagi warganya terhadap resiko yang apabila resiko itu

terjadi akan dapat mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang

normal.

Sama halnya dengan dimensi reliability penemuan serupa terdapat pada

dimensi assurance dimana adanya hubungan antara kepuasan pasien dengan mutu

pelayanan pada dimensi jaminan. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden sudah merasa puas dengan pelayanan puskesmas pada dimensi

assurance. Dimensi jaminan berhubungan secara signifikan dengan kepuasan

pasien. Hal ini berarti sebagian besar responden merasa puas dengan pengetahuan

dan keterampilan pemberi jasa, keramahan yang mengacu pada bagaimana

pemberi jasa berinteraksi dengan pelanggannya dan keamanan mereflesikan

pelanggan bahwa ia bebas dari bahaya resiko dan keragu-raguan dalam pelayanan

yang diberikan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi.

5.3. Hubungan Tangible dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara assurance dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Penelitian

ini menunjukkan hasil bahwa dimensi tangibles di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi sudah baik, dilihat dari lebih banyaknya

Page 96: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

78

responden yang merasa puas dibandingkan dengan responden yang tidak puas

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Calisir et al (2012)

tentang pengaruh dimensi mutu terhadap 292 responden dengan memakai metode

SERVQUAL yang dimodifikasi menemukan bahwa bukti fisik merupakan faktor

yang penting untuk kepuasan pasien dan berpengaruh pada keputusan untuk

kembali memakai pelayanan rumah sakit tersebut (41).

Menurut Muninjaya (2013) Mutu jasa pelayanan kesehatan juga dapat

dirasakan secara langsung oleh para penggunanya dengan menyediakan fasilitas

fisik dan kelengkapan yang memadai. Para penyedia layanan kesehatan akan

mampu bekerja secara optimal sesuai dengan keterampilan masing-masing. Dalam

hal ini, perlu dimasukkan perbaikan secara komunikasi dan perlengkapan

pelayanan yang tidak langsung seperti tempat parkir dan kenyamanan ruang

tunggu (39).

Hasil penelitian Sondari (2015) Pada dimensi ini diketahui bahwa rata-rata

presentase tingkat kesesuaiannya adalah 90,1%.. Terdapat 3 (tiga) atribut yang

menunjukkan bahwa pasien belum puas terhadap mutu pelayanan seperti atribut

pelayanan yang sopan dan ramah (88,9%), atribut kebersihan, kerapihan dan

kenyamanan ruangan (81,3%), atribut kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-

alat pemeriksaan (88,8%) (42).

Penelitian Anjaryani menyimpulkan bahwa dimensi bukti fisik (tangible)

memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD Tugurejo

Semarang. Hal ini memberikan gambaran bahwa dimensi bukti fisik rumah sakit

Page 97: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

79

dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan merupakan dimensi yang

diperhatikan oleh pasien di rumah sakit (43).

Hal ini sejalan dengan penelitian Eka Murtiana di RSUD Kota Kendari

yang menyatakan bahwa kurangnya perhatian pasien terhadap sarana dan

prasarana rumah sakit karena sikap pasien apabila datang ke rumah sakit hanya

mengharapkan segera sembuh dari sakitnya (44).

Menurut peneliti, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian,

status sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri. Petugas yang

memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan profesional

yang positif. Penampilan fisik petugas dapat mempengaruhi persepsi pasien

terhadap pelayanan yang diterima, karena tiap pasien mempunyai citra bagaimana

seharusnya penampilan seorang petugas. Walaupun penampilan tidak sepenuhnya

mencerminkan kemampuan petugas tetapi mungkin akan lebih sulit bagi petugas

untuk membina rasa percaya terhadap pasien jika petugas tidak memenuhi citra

pasien.

Penilaian kategori kurang baik oleh pasien terhadap bukti fisik pelayanan

di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi terdapat pada

kebersihan ruang tunggu, berkas pasien yang belum tertata rapi karena kurangnya

lemari penyimpanan, kurangnya alat penunjang kesehatan (CT-Scan, endescopy)

dan pengaturan meja serta kursi yang berada di ruang tunggu. Sedangkan bukti

fisik tentang kebersihan dan kerapian pakaian petugas pendaftaran juga belum

sesuai dengan harapan pasien.

Page 98: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

80

5.4. Hubungan Empaty dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara empaty dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p = 0,000 < 0,05.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti

(2015) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan rumah sakit

pada dimensi emphaty dengan tingkat kepuasan pasien BPJS dengan nilai p

sebesar 0,000 (p<0,05) (45). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Nurani

(2012) yang menyatakan bahwa variabel yang paling berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pasien adalah dimensi tangibles dan emphaty. Emphaty

(empati) dalam teori SERVQUAL sering diartikan kemampuan penyedia jasa

dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan

pelanggan (46).

Hasil penelitian Abidin (2016) yang diperoleh menunjukkan bahwa empati

petugas kesehatan berpengaruh pada kepuasan pasien khususnya pasien peserta

BPJS. Empati merupakan perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para

pasien. Empati yang dimaksud adalah kemauan petugas kesehatan untuk

memenuhi kebutuhan kesehatan pasien, menentramkan hati dan penuh perhatian,

ramah tamah, keteraturan pemeriksaan dan petugas kesehatan sebagai pelaksana

dituntut lebih aktif dan mengayomi pasien dan keluarga (47). Hal ini sesuai

dengan pendapat Syahputra (2015) bahwa pasien mempersepsikan pelayanan

rujukan berjenjang BPJS Kesehatan belum memahami kebutuhan pasien.

Page 99: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

81

Sebagian besar responden mengatakan tidak puas terhadap petugas kesehatan

yang kurang perhatian terhadap keluhan yang disampaikan (48).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Suryati

(2013) dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien

BPJS terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang, yang menyimpulkan bahwa ada sebagian 58,4 % responden

menyatakan bahwa dari aspek Empathy ( perhatian ) pelayanan rawat jalan di RS

Panti Wilasa Citarum Semarang puas dan 41,6 % menyatakan tidak puas (49).

Menurut Muninjaya (2013) Kriteria ini terkait dengan rasa kepedulian dan

perhatian khusus staf kepada setiap pengguna jasa memahami kebutuhan mereka

dan memberikan kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa

ingin memperoleh bantuannya. Pada dimensi ini masih ada pasien yang merasa

sangat tidak puas (39).

Menurut Tjiptono, daya tanggap adalah suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu

tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam

mutu pelayanan. Berdasarkan pengalaman sehari-hari ketidakpuasan pasien

seringkali ditemukan, yaitu berkaitan dengan sikap dan perilaku petugas

kesehatan di rumah sakit, keterlambatan pelayanan oleh petugas, kurang ramah

dan kurang tanggap atas kebutuhan pasien, lamanya proses administrasi dan

kenyamanan rumah sakit (27).

Page 100: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

82

5.5. Hubungan Responsiveness dengan Mutu pelayanan di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara responsiveness dengan mutu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p = 0,015 < 0,05.

Menurut Muninjaya (2013) Responsinveness (Cepat Tanggap) ini

dimasukkan ke dalam kemampuan petugas kesehatan menolong pelanggan dan

kesiapannya melayani sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan pelanggan.

Dimensi ini merupakan penilaian mutu pelayanan yang paling dinamis. Harapan

pelanggan terhadap kecepatan pelayanan cenderung meningkat dari waktu ke

waktu sejalan dengan kemajuan teknologi informasi kesehatan yang dimiliki oleh

pelanggan (39).

Menurut Tjiptono, daya tanggap adalah suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu

tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam

mutu pelayanan. Berdasarkan pengalaman sehari-hari ketidakpuasan pasien

seringkali ditemukan, yaitu berkaitan dengan sikap dan perilaku petugas

kesehatan di rumah sakit, keterlambatan pelayanan oleh petugas, kurang ramah

dan kurang tanggap atas kebutuhan pasien, lamanya proses administrasi dan

kenyamanan rumah sakit (27).

Menurut Rambat (2013), daya tanggap adalah suatu kemauan untuk

membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada

Page 101: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

83

pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen

menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang

negatif dalam mutu pelayanan (50).

Responsivenes (daya tanggap) meliputi sikap tanggap pegawai dalam

memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat.

Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap dari petugas dalam

pemberian pelayanan yang dibutuhkan. Sikap tanggap ini merupakan suatu akal

dan pikiran yang ditunjukkan pada pelanggan.

Dimensi Responsiveness (Cepat tanggap) pelayanan rawat jalan pasien

peserta BPJS dalam penelitian ini ditunjukkan oleh empat atribut,yaitu

kemampuan dokter dan perawat rawat jalan untuk cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pasien, petugas memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti oleh

pasien, dan tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan pelayanan. Hasil

penelitian Sondari (2015) Pada dimensi ini diketahui bahwa rata-rata presentase

tingkat kesesuaiannya adalah 92,2%. Terdapat 2 (dua) atribut yang menunjukkan

bahwa pasien belum puas terhadap mutu pelayanan seperti ketanggapan dokter

dalam menyelesaikan keluhan pasien (87,2%) dan tindakan yang cepat pada saat

pasien membutuhkan (83,1%) (42).

Menurut peneliti, penilaian responden peserta BPJS tentang kemampuan

petugas untuk memberi pelayanan dengan cepat, segera menanggapi setiap

keluhan pasien, memberikan informasi yang jelas tentang tindakan medis,

memperhatikan setiap kebutuhan pasien, dan alur pelayanan terinformasikan

dengan jelas masih kurang memuaskan. Masih terdapatnya kelompok pasien yang

Page 102: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

84

tidak puas terhadap pelayanan puskesmas berarti bahwa keseluruhan aspek

tersebut belum optimal dan harus ditingkatkan lagi.

5.6 Implikasi Penelitian

1) Implikasi pada Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

(1) Penelitian ini dijadikan sebagai dasar bagi Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi untuk menentukan strategi memelihara pelanggan jasa

pelayanan khususnya pasien POLRI, PNS dan keluarganya dan cepat

tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk dapat mempertahankan

eksistensinya sebagai Rumah Sakit pilihan utama.

(2) Memaksimalkan pelayanan kesehatan serta sarana prasarana di Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi untuk memenuhi harapan dan

kebutuhan pasien agar senantiasa menggunakan jasa pelayanan yang

tersedia.

2) Implikasi terhadap Pasien

(1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengubah persepsi pasien yang

masih kurang puas selama ini tentang pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019. Maka dari itu, sebagai pasien

hendaknya memandang pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi lebih objektif.

(2) Pilihan pasien untuk memilih Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi diri dan keluarganya yang

Page 103: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

85

sangat dibutuhkan, selain untuk kemajuan rumah sakit juga untuk

kesembuhan pasien dengan kontrol pembinaan kesehatan POLRI.

5.7 Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa banyak keterbatasan dalam penelitian ini,

diantaranya adalah:

1) Beberapa informan merasa tidak yakin ketika hendak mengatakan

kekurangan-kekurangan pada pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi yang dianggap keluhan mereka juga tidak

segera ditindaklanjuti.

2) Hasil survei kepuasan yang telah dilakukan tidak dapat menggambarkan

tingkat kepuasan pasien selama satu tahun, yaitu tahun 2018 karena waktu

pelaksanaan pengambilan data tidak dilakukan selama satu tahun

3) Penelitian ini hanya berlaku pada objek Rumah Sakit Bhayangkara Tebing

Tinggi.

Page 104: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

86

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan regresi logistik, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Reliability berhubungan dengan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai sig 0,000 < 0,05.

2. Assurance tidak berhubungan dengan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p value 0,212 > 0,05.

3. Tangible berhubungan dengan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p value 0,036 < 0,05.

4. Emphaty berhubungan dengan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p value 0,009 < 0,05.

5. Responsiveness berhubungan dengan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 dengan nilai p value 0,053 < 0,05.

6. Hasil test peneliti dari keseluruhan variabel independen, variabel yang

paling signifikan berhubungan dengan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019 adalah variabel reliability dengan

nilai signifikan terkecil = 0,000.

6.2. Saran

Dalam meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara

Tebing Tinggi Tahun 2019 diharapkan agar :

Page 105: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

87

1) Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

(1) Diharapkan meningkatkan mutu pelayanan pada dimensi tangibles, yang

dirasa kurang baik dan mempertahankan kualitas yang sudah baik agar

kepuasan pasien dapat tercapai secara maksimal

(2) Melakukan pelatihan dalam bentuk on the job training maupun workshop

yang behubungan langsung dengan peningkatan mutu pelayanan seperti

pelatihan kepuasan pasien, pelatihan public relation.

(3) Membangun sistem survei kepuasan psien yang senantiasa dapat di update

apa yang menjadi kebutuhan pelanggan.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

(1) Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan

tentang mutu pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pasien dengan

variabel yang berbeda.

Page 106: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

88

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

Tentang Kesehatan. Jakarta; 2009.

2. Muninjaya IG. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;

2016.

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

4. Bustami. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya.

Jakarta: Erlangga; 2014

5. Budianto Agus, Aspek Jasa Pelayanan Kesehatan dalam Perspektif

Perlindungan Pasien, Penerbit Karya Putra Darwati, Bandung 2010

6. Triwibowo.C, Perizinan dan Akreditasi Rumah Sakit Sebuah Kajian Hukum

Kesehatan. Penerbit Nuha Medika,Yogyakarta, 2012

7. Yean. P.P, Analisis Persepsi Pasien Partikuler tentang Kualitas Pelayanan

terhadap Tingkat Loyalitas di Ruang Rawat Inap RS Islam Malahayati

Medan Tahun 2007

8. Kemenkes Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

129/Menkes/SK/11/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

9. BPS. Indeks Pembangunan Manusia 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik;

2016

10. Kepres RI. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah yang telah direvisi oleh UU No. 2 Tahun 2015. Jakarta; 2015.

11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1171 / Menkes / PER / VI / 2011

tentang Sistem Informasi Rumah Sakit

12. Pohan IS. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC; 2013

13. Rumah Sakit Bhayangkara. Profil Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Tahun 2018

14. Nursalam. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta: Salemba Medika; 2014

15. Tjiptono Fandy dan Chandra G. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI;

2012

16. Tias YA. Pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasan Pengguna BPJS

Kesehatan pada RSU Siti Hajar Medan. J Bisnis Adminitrasi.

2016;05(02):33–41

17. Fakhsiannor. Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Miskin Pengguna BPJS

terhadap Kinerja Pelayanan Kesehatan di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun

2016. As Siyasah. 2017;2(1)

18. Hastuti SKW. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Peserta

BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Yogyakarta. J Fak Kesehat Masy.

2017;11(2):161–8

19. Saputri C. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien

Peserta BPJS di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. H Abdul

Moeloek. Fak Kedokt Univ Lampung. 2018

20. Nurheda. Hubungan Mutu pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien

Pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas

Page 107: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

89

Maiwakabupaten Enrekang. J Ilm Mns dan Kesehat. 2018;1(3)

21. Sari ID. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Penerbit Nuha Medika,

Jogjakarta; 2010

22. Herlambang S. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta:

Gosyen Publishing; 2016

23. Depkes RI . Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit.tahun 1994

24. Supranto J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan

Pangsa Pasar. Keempat. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2011

25. Kotler P dan KLK. Marketing Management. 16th ed. New Jersey: Pearson;

2016

26. Lupiyoadi R. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. 3 ed.

Jakarta: Salemba Empat; 2013

27. Tjiptono F dan Chandra G. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta:

ANDI; 2016

28. Mamik. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. 1

ed. Surabaya: Prins Media Publishing; 2010

29. Rangkuti F. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama; 2014

30. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:

Alfabeta; 2015

31. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS Dalam Bidang Kesehatan. Bandung:

Ciptapustaka; 2017

32. Mumu,Kandou dan Doda. Analisi Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kepuasan Pasien di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr.

R.D. Kandou Manado. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat: Universitas

Sam Ratulangi Manado, 2014

33. Respati S. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan

Pasien Rawat Inap di Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Jurusan Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan: Universitas Negeri

Semarang, 2014.

34. Pena, Mileide M, Edenise, da Silva, Daisy, Maria, and Marta Melleiro. The

Use of The Quality Model of Parasuraman, Zeithaml and Berry in Health

Services. Brazil: University of Sao Paulo, 2013

35. Wahyuni, Arma, Fitria. Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap

Mutu pelayanan di Rumah Sakit DR. Pringadi dan Rumah Sakit Martha

Friska Medan. Departemen Kependudukan dan Biostatistik FKM USU:

Universitas Sumatera Utara, 2015.

36. Mukti WY, Hamzah A dan Nyorong, M. Pengaruh Mutu Layanan Terhadap

Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Woodward Kota Palu. Vol 2

No 3, 2013.

37. Ilham. Analisis Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Puskesmas Kabupaten

Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Program Pascasarjana: Universitas

Hasanuddin Makassar. Tesis; 2015.

38. Khairani L. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Rawat

Jalan RSUD Pasaman Barat. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Universitas Andalas Padang.2011

Page 108: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

90

39. Muninjaya. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC; 2013.

40. Idris E. Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan

Pasien Di Ruangan Rawat Inap Di RSUD Pariaman Tahun 2012. Skripsi.

Fakultas Keperawatan. Universitas Andalas. 2012

41. Calisir F, Gumussory DA, Bayraktaroglu AE and Kaya B. Effects of

Service Quality Dimensions on Customer Satisfaction and Return Intention

in Different Hospital Types. Proceedings of the 2012 International

Conference on Industrial Engineering and Operations Management; 2012

42. Sondari A. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta Jaminan

Kesehatan Nasional(JKN) di Rumah Sakit Umum Daerah. Brebes: UNNES;

2015.

43. Anjaryani WD. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat

di RSUD Tangurejo Semarang. Tesis Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro; 2009.

44. Murtiana E. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan

Pasien BPJS Di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Skripsi. Fakultas

Kesehatan Masyarakat. Universitas Haluoleo; 2016

45. Yuniarti S. Hubungan Antara Mutu pelayanan Rumah Sakit Dengan Tingkat

Kepuasan Pasien BPJS Di Ruang Perawatan Rsud Sultan Syarif Mohamad

Alkadrie Kota Pontianak Tahun 2015, ProNers, 3(1); 2015.

46. Nurani T. Pengaruh Mutu pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa

Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi. [Thesis S-2]. Universitas

Muhammadiyah Surakarta; 2012.

47. Abidin. Pengaruh Mutu pelayanan BPJS Kesehatan Terhadap Kepuasan

Pasien di Puskesmas Cempae Kota Parepare. Poltekkes Makassar. Jurnal

MKMI. Vol.12 No.2; 2016.

48. Syahputra A. Hubungan Mutu Pelayanan BPJS Kesehatan dengan Kepuasan

Pasien di Instalasi Rawat Inap II Rumah Sakit Daerah Sekayu Tahun 2015.

Skripsi . Akademi Keperawatan Musi Banyuasin; 2015.

49. Suryati. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien BPJS

terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang. Jurnal Kesehatan Masyrakat (e-Journal). Volume 5, Nomor 5;

2017.

50. Rambat L. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat; 2013.

Page 109: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

91

Lampiran 1.

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI

TAHUN 2019

A. Data Responden

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur Responden

4. Pendidikan

1.SD 5. S1

2. SMP 6. S2

3. SMA 7. S3

4. D3

5. Pekerjaan :

Petunjuk :

I. Isilah data di bawah ini dengan benar!

Checklist salah satu jawaban yang menurut Anda sesuai dengan pilihan

jawaban ya dan tidak!

1. Realibility (keandalan)

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat

2 Pelayanan pemeriksaan yang cepat dan tepat

3 Pemberian pengobatan yang benar dan tepat

4 Pelayanan perawatan yang cepat dan tepat

5 Jadwal pelayanan rumah sakit dijalankan dengan

tepat seperti visite kunjungan dokter

6 Jadwal pelayanan rumah sakit dijalankan dengan

tepat seperti perawatan

7 Jadwal pelayanan rumah sakit dijalankan dengan

tepat seperti waktu istirahat

8 Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit

9 Pada saat membutuhkan bantuan, perawat selalu

memberikan pelayanan sesuai prosedur

10 Tenaga medis memberikan pelayanan teliti, hati-

hati dan tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan

Page 110: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

92

2. Assurance (kepastian)

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Pengetahuan dan kemampuan dokter

memberikan pelayanan kesehatan dengan

kepercayaan bebas resiko

2. perawat dan dokter terampil dalam melaksanakan

tindakan keperawatan kepada ibu dan bapak

3. Perawat dan dokter memberi tahu dengan jelas tentang

hal-hal yang harus dipatuhi dalam perawatan ibu atau

bapak

4. Dokter terampil dalam memberikan

pelayanan kepada pasien

5. Pengobatan yang diberikan dokter mampu

mengatasi penyakit

6. Perawat dan dokter menyampaikan dan meminta

persetujuan atar segala tindakan medis yang diberikan

kepada ibu atau bapak

7. Perawat dan dokter menjelaskan prosedur tindakan yang

akan dilakukan sebelum melakukan tindakan kepada ibu

atau bapak

8. Perawat teliti dalam melaksanakan tindakan

keperawatan kepada aibu atau bapak

9. Dokter mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam

menetapka diagnosa penyakit anda cukup baik sehingga

mampu menjawab pertanyaan pasien secara meyakinkan

10. Dokter melayani dengan sikap meyakinkan sehingga

pasien merasa aman

3. Tangible (berwujud)

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Bagunan ruang administrasi BPJS terlihat indah dan

bersih

2 Areal bangunan ruang administrasi BPJS yang luas

3 Bagunan ruang administrasi BPJS memiliki ruang

tunggu yang cukup dan nyaman

4 Ruangan administrasi BPJS memiliki peralatan yang

lengkap

5 Tenaga medis dan karyawan berpenampilan rapi dan

bersih

6 Bagunan ruang administrasi BPJS memiliki papan

Page 111: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

93

petunjuk yang jelas

7 Kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan alat-alat yang

dipakai.

8 Kebersihan, kerapian, dan keamanan ruang

administrasi BPJS

9 Suasana ruang perawatan yang nyaman

10 Ketersediaan alat penunjang, seperti CT-Scan,

endoscopy, rontgen, USG

4. Empaty (empati)

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Perawat dokter sabar melayani setiap keluahan yang

ibu atau bapak rasakan

2. Perawat dan dokter selalu perhatian dan memberikan

dukungan moril terhadap keadaan anada

(menanyakan keluhan dan ngombrol dengan ibu atau

bapak

3. Pelayanan diberikan tanpa memandang status sosial

4. Dokter merasakan setiap keluahn yang ibu atau

bapak rasakan

5. dokter penuh perhatian setiap memberikan tindakan

keperawatan kepada ibu atau bapak

6. Perawat sabar melayani setiap keluahan yang ibu

atau bapak rasakan

7. Perawat penuh perhatian setiap memberikan tindakan

keperawatan kepada ibu atau bapak

8. Perawat merasakan setiap keluahn yang ibu atau

bapak rasakan

9 Perawat memperhatikan dengan sungguh-sungguh

kepada pasien

10 Dokter memberikan jalan keluar dalam konsultasi

setelah mendengarkan keluhan pasien

5. Responsiveness (cepat tanggap)

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Tenaga medis melakukan tindakan secara tepat dan

cepat

2. Perawat tanggap melayani pasien

3. Perawat dan dokter tiba cepat diruang ketika ibu atau

bapak membutuhkan

Page 112: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

94

4. Kamampuan dokter untuk cepat tanggap dalam

menyelesaikan keluhan pasien

5. Dokter segera menangani keluhan ibu atau bapak

ketika sampai diruang inap

6. Petugas sigap dalam membantu pasien

7. Petugas cepat dalam membantu pasien

8. Petugas tepat waktu dalam memberikan pelayanan/

waktu visit.

9 Petugas melakukan tindakan sudah sesuai prosedur

10 Pelayanan petugas administrasi di rumah sakit cepat

dan tidak berbelit-belit

6. Mutu Pelayanan

No. Pernyataan Jawaban

S KK

1. Prosedur pendaftaran pasien cepat

2. Antrian pemeriksaan cepat

3. Pelayanan pemeriksaan cepat

4. Pelayanan dokter dijalankan sesuai dengan jadwal

5. Pelayanan administrasi tidak berbelit-belit

6. Pelayanan obat di apotek cepat

7. Petugas apotek memberikan penjelasanaturan minum

obat dengan lengkap

8. Pelayanan medis yang diberikan para dokter di

rumah sakit ini dapat diandalkan.

9 Dokter melayani pasien dengan ramah

10 Pengetahuan dan kemampuan dokter

dalammendiagnosis penyakit dan memberikanterapi

dapat diandalkan

Tebing Tinggi, Juni 2019

Pasien,

(.............................................)

Page 113: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

95

MASTER TABEL UJI VALIDITAS RELIABILITY

No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Total

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

7 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15

8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

9 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

14 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

15 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15

16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

21 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 17

22 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 12

23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

24 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 12

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

29 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 17

30 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 12

Page 114: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

96

MASTER TABEL UJI VALIDITAS

ASSURANCE

No A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

7 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

9 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

14 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

15 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

21 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

22 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

24 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

29 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

30 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

Page 115: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

97

MASTER TABEL UJI VALIDITAS

TANGIBLE

No T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 Total

1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 14

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

7 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

9 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

14 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

15 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

21 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

22 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

24 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

29 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

30 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 16

Page 116: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

98

MASTER TABEL UJI VALIDITAS

EMPATY

No E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total

1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

4 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 18

12 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 15

13 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 18

14 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15

15 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 16

16 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 16

17 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18

18 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 17

19 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 16

20 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 17

21 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 17

22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18

23 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 16

24 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 17

25 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 16

26 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 14

27 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 15

28 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18

29 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 14

30 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 18

Page 117: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

99

MASTER TABEL UJI VALIDITAS

RESPONSIVENESS

No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Total

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

7 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

9 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 17

12 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 16

13 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 17

14 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 18

15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19

16 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17

17 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17

18 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 18

19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

20 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19

21 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19

22 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19

23 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19

24 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19

26 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 18

27 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 16

28 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17

29 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19

30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

Page 118: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

100

MASTER TABEL UJI VALIDITAS

MUTU PELAYANAN

No KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 Total

1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

4 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

16 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14

17 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

19 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

26 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 14

27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Page 119: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

88

Page 120: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

89

Page 121: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

90

Page 122: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

91

Page 123: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

92

Hasil Uji Validitas dan Realiabilitas Variabel Reability

Correlations

r1 r2 r3 r4 r5 r6 r7 r8 r9 r10 r_tot

r1 Pearson Correlation 1 .617** .592** .617** 1.000** .617** .408* 1.000** .505** 1.000** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .025 .000 .004 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r2 Pearson Correlation .617** 1 .213 1.000** .617** 1.000** .489** .617** .866** .617** .858**

Sig. (2-tailed) .000 .258 .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r3 Pearson Correlation .592** .213 1 .213 .592** .213 .793** .592** .431* .592** .630**

Sig. (2-tailed) .001 .258 .258 .001 .258 .000 .001 .017 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r4 Pearson Correlation .617** 1.000** .213 1 .617** 1.000** .489** .617** .866** .617** .858**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .258 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r5 Pearson Correlation 1.000** .617** .592** .617** 1 .617** .408* 1.000** .505** 1.000** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .025 .000 .004 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r6 Pearson Correlation .617** 1.000** .213 1.000** .617** 1 .489** .617** .866** .617** .858**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .258 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r7 Pearson Correlation .408* .489** .793** .489** .408* .489** 1 .408* .649** .408* .674**

Sig. (2-tailed) .025 .006 .000 .006 .025 .006 .025 .000 .025 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 124: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

93

r8 Pearson Correlation 1.000** .617** .592** .617** 1.000** .617** .408* 1 .505** 1.000** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .025 .004 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r9 Pearson Correlation .505** .866** .431* .866** .505** .866** .649** .505** 1 .505** .818**

Sig. (2-tailed) .004 .000 .017 .000 .004 .000 .000 .004 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r10 Pearson Correlation 1.000** .617** .592** .617** 1.000** .617** .408* 1.000** .505** 1 .887**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .025 .000 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

r_tot Pearson Correlation .887** .858** .630** .858** .887** .858** .674** .887** .818** .887** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 125: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

94

Reliability Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.948 10

Page 126: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

95

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Assurance

Correlations

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A_tot

A1 Pearson Correlation 1 .213 1.000** .213 .645** .213 .645** 1.000** .213 1.000** .746**

Sig. (2-tailed) .258 .000 .258 .000 .258 .000 .000 .258 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A2 Pearson Correlation .213 1 .213 1.000** .756** 1.000** .756** .213 1.000** .213 .800**

Sig. (2-tailed) .258 .258 .000 .000 .000 .000 .258 .000 .258 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A3 Pearson Correlation 1.000** .213 1 .213 .645** .213 .645** 1.000** .213 1.000** .746**

Sig. (2-tailed) .000 .258 .258 .000 .258 .000 .000 .258 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A4 Pearson Correlation .213 1.000** .213 1 .756** 1.000** .756** .213 1.000** .213 .800**

Sig. (2-tailed) .258 .000 .258 .000 .000 .000 .258 .000 .258 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A5 Pearson Correlation .645** .756** .645** .756** 1 .756** 1.000** .645** .756** .645** .945**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A6 Pearson Correlation .213 1.000** .213 1.000** .756** 1 .756** .213 1.000** .213 .800**

Sig. (2-tailed) .258 .000 .258 .000 .000 .000 .258 .000 .258 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 127: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

96

A7 Pearson Correlation .645** .756** .645** .756** 1.000** .756** 1 .645** .756** .645** .945**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A8 Pearson Correlation 1.000** .213 1.000** .213 .645** .213 .645** 1 .213 1.000** .746**

Sig. (2-tailed) .000 .258 .000 .258 .000 .258 .000 .258 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A9 Pearson Correlation .213 1.000** .213 1.000** .756** 1.000** .756** .213 1 .213 .800**

Sig. (2-tailed) .258 .000 .258 .000 .000 .000 .000 .258 .258 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A10 Pearson Correlation 1.000** .213 1.000** .213 .645** .213 .645** 1.000** .213 1 .746**

Sig. (2-tailed) .000 .258 .000 .258 .000 .258 .000 .000 .258 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

A_tot Pearson Correlation .746** .800** .746** .800** .945** .800** .945** .746** .800** .746** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 128: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

97

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.942 10

Page 129: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

98

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Tangible

Correlations

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T_tot

T1 Pearson Correlation 1 .154 1.000** .154 .614** .154 .614** .926** .250 1.000** .747**

Sig. (2-tailed) .416 .000 .416 .000 .416 .000 .000 .183 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T2 Pearson Correlation .154 1 .154 1.000** .700** 1.000** .700** .206 .926** .154 .758**

Sig. (2-tailed) .416 .416 .000 .000 .000 .000 .274 .000 .416 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T3 Pearson Correlation 1.000** .154 1 .154 .614** .154 .614** .926** .250 1.000** .747**

Sig. (2-tailed) .000 .416 .416 .000 .416 .000 .000 .183 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T4 Pearson Correlation .154 1.000** .154 1 .700** 1.000** .700** .206 .926** .154 .758**

Sig. (2-tailed) .416 .000 .416 .000 .000 .000 .274 .000 .416 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T5 Pearson Correlation .614** .700** .614** .700** 1 .700** 1.000** .554** .756** .614** .924**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T6 Pearson Correlation .154 1.000** .154 1.000** .700** 1 .700** .206 .926** .154 .758**

Sig. (2-tailed) .416 .000 .416 .000 .000 .000 .274 .000 .416 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T7 Pearson Correlation .614** .700** .614** .700** 1.000** .700** 1 .554** .756** .614** .924**

Page 130: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

99

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T8 Pearson Correlation .926** .206 .926** .206 .554** .206 .554** 1 .154 .926** .719**

Sig. (2-tailed) .000 .274 .000 .274 .001 .274 .001 .416 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T9 Pearson Correlation .250 .926** .250 .926** .756** .926** .756** .154 1 .250 .785**

Sig. (2-tailed) .183 .000 .183 .000 .000 .000 .000 .416 .183 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T10 Pearson Correlation 1.000** .154 1.000** .154 .614** .154 .614** .926** .250 1 .747**

Sig. (2-tailed) .000 .416 .000 .416 .000 .416 .000 .000 .183 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T_tot Pearson Correlation .747** .758** .747** .758** .924** .758** .924** .719** .785** .747** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 131: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

100

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 10

Page 132: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

101

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Empaty

Correlations

E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E_tot

E1 Pearson Correlation 1 .288 1.000** -.094 .306 .141 .234 .802** .000 .267 .530**

Sig. (2-tailed) .122 .000 .619 .101 .457 .214 .000 1.000 .153 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E2 Pearson Correlation .288 1 .288 .277 .251 .650** .343 .196 .392* -.196 .571**

Sig. (2-tailed) .122 .122 .138 .182 .000 .064 .299 .032 .299 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E3 Pearson Correlation 1.000** .288 1 -.094 .306 .141 .234 .802** .000 .267 .530**

Sig. (2-tailed) .000 .122 .619 .101 .457 .214 .000 1.000 .153 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E4 Pearson Correlation -.094 .277 -.094 1 .190 .426* .381* -.236 .424* .424* .567**

Sig. (2-tailed) .619 .138 .619 .314 .019 .038 .210 .019 .019 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E5 Pearson Correlation .306 .251 .306 .190 1 .233 .357 .381* .336 .067 .599**

Sig. (2-tailed) .101 .182 .101 .314 .215 .052 .038 .069 .724 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E6 Pearson Correlation .141 .650** .141 .426* .233 1 .375* .050 .452* .000 .624**

Sig. (2-tailed) .457 .000 .457 .019 .215 .041 .792 .012 1.000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 133: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

102

E7 Pearson Correlation .234 .343 .234 .381* .357 .375* 1 .067 .874** .202 .764**

Sig. (2-tailed) .214 .064 .214 .038 .052 .041 .724 .000 .285 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E8 Pearson Correlation .802** .196 .802** -.236 .381* .050 .067 1 -.111 .111 .380*

Sig. (2-tailed) .000 .299 .000 .210 .038 .792 .724 .559 .559 .038

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E9 Pearson Correlation .000 .392* .000 .424* .336 .452* .874** -.111 1 .200 .718**

Sig. (2-tailed) 1.000 .032 1.000 .019 .069 .012 .000 .559 .289 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E10 Pearson Correlation .267 -.196 .267 .424* .067 .000 .202 .111 .200 1 .436*

Sig. (2-tailed) .153 .299 .153 .019 .724 1.000 .285 .559 .289 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E_tot Pearson Correlation .530** .571** .530** .567** .599** .624** .764** .380* .718** .436* 1

Sig. (2-tailed) .003 .001 .003 .001 .000 .000 .000 .038 .000 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 134: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

103

Reliability Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.767 10

Page 135: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

104

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Respnsiveness

Correlations

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R_tot

R1 Pearson Correlation 1 .111 .535** .111 .294 .111 .167 .404* .167 .484** .565**

Sig. (2-tailed) .559 .002 .559 .115 .559 .379 .027 .379 .007 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R2 Pearson Correlation .111 1 .356 1.000** .850** 1.000** .667** -.067 .333 -.023 .735**

Sig. (2-tailed) .559 .053 .000 .000 .000 .000 .724 .072 .904 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R3 Pearson Correlation .535** .356 1 .356 .681** .356 .535** .306 .000 .351 .665**

Sig. (2-tailed) .002 .053 .053 .000 .053 .002 .101 1.000 .057 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R4 Pearson Correlation .111 1.000** .356 1 .850** 1.000** .667** -.067 .333 -.023 .735**

Sig. (2-tailed) .559 .000 .053 .000 .000 .000 .724 .072 .904 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R5 Pearson Correlation .294 .850** .681** .850** 1 .850** .784** .053 .196 .109 .808**

Sig. (2-tailed) .115 .000 .000 .000 .000 .000 .782 .299 .568 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R6 Pearson Correlation .111 1.000** .356 1.000** .850** 1 .667** -.067 .333 -.023 .735**

Sig. (2-tailed) .559 .000 .053 .000 .000 .000 .724 .072 .904 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R7 Pearson Correlation .167 .667** .535** .667** .784** .667** 1 .067 .167 -.035 .673**

Sig. (2-tailed) .379 .000 .002 .000 .000 .000 .724 .379 .856 .000

Page 136: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

105

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R8 Pearson Correlation .404* -.067 .306 -.067 .053 -.067 .067 1 .471** .312 .474**

Sig. (2-tailed) .027 .724 .101 .724 .782 .724 .724 .009 .094 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R9 Pearson Correlation .167 .333 .000 .333 .196 .333 .167 .471** 1 .208 .572**

Sig. (2-tailed) .379 .072 1.000 .072 .299 .072 .379 .009 .271 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R10 Pearson Correlation .484** -.023 .351 -.023 .109 -.023 -.035 .312 .208 1 .439*

Sig. (2-tailed) .007 .904 .057 .904 .568 .904 .856 .094 .271 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

R_tot Pearson Correlation .565** .735** .665** .735** .808** .735** .673** .474** .572** .439* 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008 .001 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 137: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

106

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.805 10

Page 138: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

107

Hasil Uji Validitas Variabel Mutu Pelayanan

Correlations

KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP_tot

KP1 Pearson Correlation 1 .354 1.000** .354 .612** .354 .612** 1.000** .354 1.000** .757**

Sig. (2-tailed) .055 .000 .055 .000 .055 .000 .000 .055 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP2 Pearson Correlation .354 1 .354 1.000** .866** 1.000** .866** .354 1.000** .354 .872**

Sig. (2-tailed) .055 .055 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .055 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP3 Pearson Correlation 1.000** .354 1 .354 .612** .354 .612** 1.000** .354 1.000** .757**

Sig. (2-tailed) .000 .055 .055 .000 .055 .000 .000 .055 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP4 Pearson Correlation .354 1.000** .354 1 .866** 1.000** .866** .354 1.000** .354 .872**

Sig. (2-tailed) .055 .000 .055 .000 .000 .000 .055 .000 .055 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP5 Pearson Correlation .612** .866** .612** .866** 1 .866** 1.000** .612** .866** .612** .949**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP6 Pearson Correlation .354 1.000** .354 1.000** .866** 1 .866** .354 1.000** .354 .872**

Sig. (2-tailed) .055 .000 .055 .000 .000 .000 .055 .000 .055 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP7 Pearson Correlation .612** .866** .612** .866** 1.000** .866** 1 .612** .866** .612** .949**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Page 139: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

108

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP8 Pearson Correlation 1.000** .354 1.000** .354 .612** .354 .612** 1 .354 1.000** .757**

Sig. (2-tailed) .000 .055 .000 .055 .000 .055 .000 .055 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP9 Pearson Correlation .354 1.000** .354 1.000** .866** 1.000** .866** .354 1 .354 .872**

Sig. (2-tailed) .055 .000 .055 .000 .000 .000 .000 .055 .055 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP10 Pearson Correlation 1.000** .354 1.000** .354 .612** .354 .612** 1.000** .354 1 .757**

Sig. (2-tailed) .000 .055 .000 .055 .000 .055 .000 .000 .055 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

KP_tot

Pearson Correlation .757** .872** .757** .872** .949** .872** .949** .757** .872** .757** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 140: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

109

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.955 10

Page 141: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

110

Hasil Pengolahan Data SPSS

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 15-49 tahun 69 71.1 71.1 71.1

50-64 tahun 20 20.6 20.6 91.8

>64 tahun 8 8.2 8.2 100.0

Total 97 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 60 61.9 61.9 61.9

Perempuan 37 38.1 38.1 100.0

Total 97 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 2 2.1 2.1 2.1

SMA 70 72.2 72.2 74.2

S1 25 25.8 25.8 100.0

Total 97 100.0 100.0

Page 142: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

111

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PNS 6 6.2 6.2 6.2

Peg. Swasta 2 2.1 2.1 8.2

Wiraswasta 2 2.1 2.1 10.3

IRT 20 20.6 20.6 30.9

POLRI 61 62.9 62.9 93.8

Mahasiswa/ Pelajar 6 6.2 6.2 100.0

Total 97 100.0 100.0

Realibility

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 39 40.2 40.2 40.2

Baik 58 59.8 59.8 100.0

Total 97 100.0 100.0

Assurance

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 22 22.7 22.7 22.7

Baik 75 77.3 77.3 100.0

Total 97 100.0 100.0

Tangible

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 53 54.6 54.6 54.6

Baik 44 45.4 45.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

Page 143: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

112

Empaty

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 32 33.0 33.0 33.0

Baik 65 67.0 67.0 100.0

Total 97 100.0 100.0

Responsiveness

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 40 41.2 41.2 41.2

Baik 57 58.8 58.8 100.0

Total 97 100.0 100.0

Mutu Pelayanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Puas 42 43.3 43.3 43.3

Puas 55 56.7 56.7 100.0

Total 97 100.0 100.0

Page 144: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

113

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Realibility * Mutu Pelayanan 97 100.0% 0 .0% 97 100.0%

Assurance * Mutu Pelayanan 97 100.0% 0 .0% 97 100.0%

Tangible * Mutu Pelayanan 97 100.0% 0 .0% 97 100.0%

Empaty * Mutu Pelayanan 97 100.0% 0 .0% 97 100.0%

Responsiveness * Mutu Pelayanan

97 100.0% 0 .0% 97 100.0%

Realibility * Mutu pelayanan

Crosstab

Mutu Pelayanan

Kurang Baik Total

Realibility Kurang Count 32 7 39

Expected Count 16.9 22.1 39.0

% within Realibility 82.1% 17.9% 100.0%

% within Mutu Pelayanan 76.2% 12.7% 40.2%

% of Total 33.0% 7.2% 40.2%

Baik Count 10 48 58

Expected Count 25.1 32.9 58.0

% within Realibility 17.2% 82.8% 100.0%

% within Mutu Pelayanan 23.8% 87.3% 59.8%

% of Total 10.3% 49.5% 59.8%

Total Count 42 55 97

Expected Count 42.0 55.0 97.0

% within Realibility 43.3% 56.7% 100.0%

% within Mutu Pelayanan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 43.3% 56.7% 100.0%

Page 145: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

114

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 39.897a 1 .000

Continuity Correctionb 37.300 1 .000

Likelihood Ratio 42.691 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 39.485 1 .000

N of Valid Cases 97

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16,89.

b. Computed only for a 2x2 table

Assurance * Mutu pelayanan

Crosstab

Mutu pelayanan

Kurang Baik Total

Assurance Kurang Count 18 4 22

Expected Count 9.5 12.5 22.0

% within Assurance 81.8% 18.2% 100.0%

% within Mutu pelayanan 42.9% 7.3% 22.7%

% of Total 18.6% 4.1% 22.7%

Baik Count 24 51 75

Expected Count 32.5 42.5 75.0

% within Assurance 32.0% 68.0% 100.0%

% within Mutu pelayanan 57.1% 92.7% 77.3%

% of Total 24.7% 52.6% 77.3%

Total Count 42 55 97

Expected Count 42.0 55.0 97.0

% within Assurance 43.3% 56.7% 100.0%

% within Mutu pelayanan 100.0% 100.0% 100.0%

Page 146: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

115

Crosstab

Mutu pelayanan

Kurang Baik Total

Assurance Kurang Count 18 4 22

Expected Count 9.5 12.5 22.0

% within Assurance 81.8% 18.2% 100.0%

% within Mutu pelayanan 42.9% 7.3% 22.7%

% of Total 18.6% 4.1% 22.7%

Baik Count 24 51 75

Expected Count 32.5 42.5 75.0

% within Assurance 32.0% 68.0% 100.0%

% within Mutu pelayanan 57.1% 92.7% 77.3%

% of Total 24.7% 52.6% 77.3%

Total Count 42 55 97

Expected Count 42.0 55.0 97.0

% within Assurance 43.3% 56.7% 100.0%

% within Mutu pelayanan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 43.3% 56.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 17.196a 1 .000

Continuity Correctionb 15.226 1 .000

Likelihood Ratio 17.830 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 17.018 1 .000

N of Valid Cases 97

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,53.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 147: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

116

Tangible * Mutu pelayanan

Crosstab

Mutu pelayanan

Kurang Baik Total

Tangible Kurang Count 34 19 53

Expected Count 22.9 30.1 53.0

% within Tangible 64.2% 35.8% 100.0%

% within Mutu pelayanan 81.0% 34.5% 54.6%

% of Total 35.1% 19.6% 54.6%

Baik Count 8 36 44

Expected Count 19.1 24.9 44.0

% within Tangible 18.2% 81.8% 100.0%

% within Mutu pelayanan 19.0% 65.5% 45.4%

% of Total 8.2% 37.1% 45.4%

Total Count 42 55 97

Expected Count 42.0 55.0 97.0

% within Tangible 43.3% 56.7% 100.0%

% within Mutu pelayanan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 43.3% 56.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 20.693a 1 .000

Continuity Correctionb 18.863 1 .000

Likelihood Ratio 21.829 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 20.480 1 .000

N of Valid Cases 97

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,05.

Page 148: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

117

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 20.693a 1 .000

Continuity Correctionb 18.863 1 .000

Likelihood Ratio 21.829 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 20.480 1 .000

N of Valid Cases 97

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,05.

b. Computed only for a 2x2 table

Empaty * Mutu pelayanan

Crosstab

Mutu pelayanan

Kurang Baik Total

Empaty Kurang Count 24 8 32

Expected Count 13.9 18.1 32.0

% within Empaty 75.0% 25.0% 100.0%

% within Mutu pelayanan 57.1% 14.5% 33.0%

% of Total 24.7% 8.2% 33.0%

Baik Count 18 47 65

Expected Count 28.1 36.9 65.0

% within Empaty 27.7% 72.3% 100.0%

% within Mutu pelayanan 42.9% 85.5% 67.0%

% of Total 18.6% 48.5% 67.0%

Total Count 42 55 97

Expected Count 42.0 55.0 97.0

% within Empaty 43.3% 56.7% 100.0%

% within Mutu pelayanan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 43.3% 56.7% 100.0%

Page 149: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

118

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 19.547a 1 .000

Continuity Correctionb 17.668 1 .000

Likelihood Ratio 20.030 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 19.346 1 .000

N of Valid Cases 97

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,86.

b. Computed only for a 2x2 table

Responsiveness * Mutu pelayanan

Crosstab

Mutu pelayanan

Kurang Baik Total

Responsiveness Kurang Count 23 17 40

Expected Count 17.3 22.7 40.0

% within Responsiveness 57.5% 42.5% 100.0%

% within Mutu pelayanan 54.8% 30.9% 41.2%

% of Total 23.7% 17.5% 41.2%

Baik Count 19 38 57

Expected Count 24.7 32.3 57.0

% within Responsiveness 33.3% 66.7% 100.0%

% within Mutu pelayanan 45.2% 69.1% 58.8%

% of Total 19.6% 39.2% 58.8%

Total Count 42 55 97

Expected Count 42.0 55.0 97.0

% within Responsiveness 43.3% 56.7% 100.0%

% within Mutu pelayanan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 43.3% 56.7% 100.0%

Page 150: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

119

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.591a 1 .018

Continuity Correctionb 4.650 1 .031

Likelihood Ratio 5.612 1 .018

Fisher's Exact Test .023 .015

Linear-by-Linear Association 5.534 1 .019

N of Valid Cases 97

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,32.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 151: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

120

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 97 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 97 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 97 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Puas 0

Puas 1

Categorical Variables Codings

Parameter

coding

Frequency (1)

Responsiveness Kurang 40 1.000

Baik 57 .000

Assurance Kurang 22 1.000

Baik 75 .000

Tangible Kurang 53 1.000

Baik 44 .000

Empaty Kurang 32 1.000

Baik 65 .000

Realibility Kurang 39 1.000

Baik 58 .000

Page 152: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

121

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration

Coefficients

-2 Log likelihood Constant

Step 0 1 132.723 .268

2 132.723 .270

3 132.723 .270

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 132,723

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

,001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Mutu pelayanan

Tidak Puas Puas

Percentage

Correct

Step 0 Mutu pelayanan Tidak Puas 0 42 .0

Puas 0 55 100.0

Overall Percentage 56.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .270 .205 1.732 1 .188 1.310

Page 153: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

122

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Real(1) 39.897 1 .000

Asurance(1) 17.196 1 .000

Tangible(1) 20.693 1 .000

Empaty(1) 19.547 1 .000

Respon(1) 5.591 1 .018

Overall Statistics 57.187 5 .000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

Coefficients

-2 Log likelihood Constant Real(1) Asurance(1) Tangible(1)

Step 1 1 69.375 2.187 -1.789 -.731 -.777

2 61.857 3.261 -2.487 -1.065 -1.236

3 60.919 3.800 -2.846 -1.149 -1.478

4 60.890 3.916 -2.926 -1.144 -1.534

5 60.890 3.921 -2.929 -1.142 -1.536

6 60.890 3.921 -2.929 -1.142 -1.536

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 132,723

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less

than ,001.

Page 154: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

123

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

Coefficients

Empaty(1) Respon(1)

Step 1 1 -1.060 -.629

2 -1.716 -1.061

3 -2.089 -1.292

4 -2.180 -1.341

5 -2.184 -1.342

6 -2.184 -1.342

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 132,723

d. Estimation terminated at iteration number 6

because parameter estimates changed by less

than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 71.833 5 .000

Block 71.833 5 .000

Model 71.833 5 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 60.890a .523 .702

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 8.993 7 .253

Page 155: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

124

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Mutu pelayanan = Tidak Puas Mutu pelayanan = Puas

Observed Expected Observed Expected Total

Step 1 1 11 10.835 0 .165 11

2 10 9.457 0 .543 10

3 9 8.689 1 1.311 10

4 4 6.548 6 3.452 10

5 6 3.595 6 8.405 12

6 0 .749 5 4.251 5

7 0 1.013 12 10.987 12

8 1 .705 9 9.295 10

9 1 .409 16 16.591 17

Classification Tablea

Observed

Predicted

Mutu pelayanan

Tidak Puas Puas

Percentage

Correct

Step 1 Mutu pelayanan Tidak Puas 34 8 81.0

Puas 7 48 87.3

Overall Percentage 84.5

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Real(1) -2.929 .737 15.810 1 .000 .053

Asurance(1) -1.142 .915 1.557 1 .212 .319

Tangible(1) -1.536 .731 4.417 1 .036 .215

Empaty(1) -2.184 .836 6.830 1 .009 .113

Respon(1) -1.342 .694 3.741 1 .053 .261

Constant 3.921 .807 23.610 1 .000 50.438

a. Variable(s) entered on step 1: Real, Asurance, Tangible, Empaty, Respon.

Page 156: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

125

Correlation Matrix

Constant Real(1) Asurance(1) Tangible(1)

Step 1 Constant 1.000 -.485 .032 -.558

Real(1) -.485 1.000 -.026 -.122

Asurance(1) .032 -.026 1.000 -.224

Tangible(1) -.558 -.122 -.224 1.000

Empaty(1) -.501 .256 -.382 .299

Respon(1) -.529 .225 .000 .111

Correlation Matrix

Empaty(1) Respon(1)

Step 1 Constant -.501 -.529

Real(1) .256 .225

Asurance(1) -.382 .000

Tangible(1) .299 .111

Empaty(1) 1.000 .012

Respon(1) .012 1.000

Casewise Listb

Case

Observed Temporary Variable

Selected Statusa Mutu pelayanan Predicted Predicted Group Resid ZResid

17 S P** .132 T .868 2.569

44 S T** .929 P -.929 -3.630

94 S T** .981 P -.981 -7.102

a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.

b. Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.

Page 157: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

126

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 97 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 97 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 97 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Puas 0

Puas 1

Categorical Variables Codings

Parameter

coding

Frequency (1)

Responsiveness Kurang 40 1.000

Baik 57 .000

Tangible Kurang 53 1.000

Baik 44 .000

Empaty Kurang 32 1.000

Baik 65 .000

Realibility Kurang 39 1.000

Baik 58 .000

Page 158: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

127

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration

Coefficients

-2 Log likelihood Constant

Step 0 1 132.723 .268

2 132.723 .270

3 132.723 .270

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 132,723

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

,001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Mutu pelayanan

Tidak Puas Puas

Percentage

Correct

Step 0 Mutu pelayanan Tidak Puas 0 42 .0

Puas 0 55 100.0

Overall Percentage 56.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .270 .205 1.732 1 .188 1.310

Page 159: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

128

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Real(1) 39.897 1 .000

Tangible(1) 20.693 1 .000

Empaty(1) 19.547 1 .000

Respon(1) 5.591 1 .018

Overall Statistics 55.289 4 .000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

Coefficients

-2 Log likelihood Constant Real(1) Tangible(1) Empaty(1) Respon(1)

Step 1 1 71.421 2.181 -1.859 -.876 -1.258 -.660

2 63.681 3.302 -2.553 -1.438 -2.072 -1.108

3 62.565 3.904 -2.949 -1.741 -2.541 -1.333

4 62.522 4.048 -3.048 -1.814 -2.658 -1.382

5 62.522 4.055 -3.053 -1.817 -2.663 -1.384

6 62.522 4.055 -3.053 -1.817 -2.663 -1.384

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 132,723

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than

,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 70.201 4 .000

Block 70.201 4 .000

Model 70.201 4 .000

Page 160: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

129

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 62.522a .515 .691

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 3.847 7 .797

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Mutu pelayanan = Tidak Puas Mutu pelayanan = Puas

Observed Expected Observed Expected Total

Step 1 1 7 6.946 0 .054 7

2 11 10.640 0 .360 11

3 9 8.920 1 1.080 10

4 7 6.754 3 3.246 10

5 4 4.578 7 6.422 11

6 2 2.069 7 6.931 9

7 0 1.156 12 10.844 12

8 1 .647 9 9.353 10

9 1 .290 16 16.710 17

Classification Tablea

Observed

Predicted

Mutu pelayanan

Tidak Puas Puas

Percentage

Correct

Step 1 Mutu pelayanan Tidak Puas 34 8 81.0

Puas 5 50 90.9

Overall Percentage 86.6

a. The cut value is ,500

Page 161: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

130

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Real(1) -3.053 .739 17.080 1 .000 .047

Tangible(1) -1.817 .708 6.585 1 .010 .163

Empaty(1) -2.663 .784 11.556 1 .001 .070

Respon(1) -1.384 .678 4.173 1 .041 .251

Constant 4.055 .833 23.700 1 .000 57.703

a. Variable(s) entered on step 1: Real, Tangible, Empaty, Respon.

Correlation Matrix

Constant Real(1) Tangible(1) Empaty(1) Respon(1)

Step 1 Constant 1.000 -.514 -.607 -.595 -.511

Real(1) -.514 1.000 -.062 .344 .228

Tangible(1) -.607 -.062 1.000 .304 .122

Empaty(1) -.595 .344 .304 1.000 .035

Respon(1) -.511 .228 .122 .035 1.000

Casewise Listb

Case

Observed Temporary Variable

Selected Statusa Mutu pelayanan Predicted Predicted Group Resid ZResid

17 S P** .100 T .900 3.002

44 S T** .935 P -.935 -3.802

94 S T** .983 P -.983 -7.596

a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.

b. Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.

Page 162: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

131

Page 163: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

132

Page 164: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

133

Page 165: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

134

Page 166: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

135

Page 167: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

136

Page 168: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

137

Page 169: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

138

Page 170: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

139

Page 171: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

140

Page 172: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

141

Page 173: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

142

Page 174: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

143

Page 175: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

144

Page 176: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

145

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi

Gambar 2. Pengisian Kuesioner

Page 177: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

146

Gambar 3. Ruangan ICU

Gambar 4. Ruangan CT-Scan dan Rekam Medis

Page 178: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

147

Gambar 5. Ruangan Poli Rawat Jalan

Gambar 6. Ruangan Poli Rawat Jalan

Page 179: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

148

Gambar 7. Monitor Antrian Rawat Jalan

Gambar 8. Ruangan IGD

Page 180: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

149

Gambar 9. Fasilitas CT-Scan

Gambar 10. Ruangan Admisi

Page 181: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

150

Gambar 11. Ruangan Hemodialisis

Gambar 12. Ruangan Kasir

Page 182: TESIS Oleh : SIM SIYEN 1303195124

151

Gambar 13. Ruangan Farmasi

Gambar 14. Lokasi Parkir