Upload
ngoxuyen
View
266
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER
MATA PELAJARAN PKn MELALUI KUNJUNGAN KE MUSEUM
PESERTA DIDIK MAN 2 SEMARANG
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
Sri Islami Budi Indah Kusumowati
NIM 0301513028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik magister baik di Universitas Negeri Semarang maupun diperguruan
tinggi lain.
2. Tesis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3. Di dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku diperguruan tinggi.
Semarang, Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
Sri Islami Budi Indah K.
NIM 0301513028
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Diam itu emas tapi bicara yang cerdas adalah berlian.
2. Kesuksesan bukan sekedar kebetulan, tapi memerlukan persiapan yang
matang, kerja keras, dan niat yang baik kalau ada kesulitan hadapilah,
karena itu salah satu pintu keberhasilan.
3. Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat untuk
orang-orang di sekelilingnya.(H.R Tirmizi).
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada:
Suamiku tercinta;
Anak-anakku tersayang;
Dan Keluarga besar MAN 2
Semarang.
vi
ABSTRAK
Kusumowati,SIB. 2015. “Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mata Pelajaran PKn Melalui kunjungan Ke Museum Peserta Didik MAN 2 Semarang”. Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc, Pembimbing II.Prof. Dr.Sucihatiningsih DWP, M.Si. Kata Kunci : Pengembangan Model, Pendidikan Karakter, PKn, Museum
Pendalaman materi PKn merupakan suatu tuntutan bagi peserta didik
dalam mempelajari PKn, karena peserta didik tidak hanya dituntut memiliki
kompetensi kognitif tetapi juga afektif dan psikomotorik. Upaya untuk
mengembangkan berfikir kreatif peserta didik terutama dalam pembelajaran PKn
di sekolah harus terus dilakukan, karena pelajaran PKn yang diterapkan disekolah
sering kali berkesan kurang menarik bahkan membosankan. Mengembangkan
kemampuan berfikir kreatif peserta didik salah satunya adalah kunjungan ke
museum sebagai sumber pembelajaran PKn. Melalui kunjungan ke museum
mengubah anggapan peserta didik dalam pembelajaran PKn yang membosankan
dan menjenuhkan tetapi menyenangkan dan merupakan sesuatu yang menarik.
Tujuan Penelitian ini yaitu (1) Menganalisis model pendidikan karakter di MAN 2
Semarang; (2) Mengembangkan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn
melalui kunjungan ke museum; (3) Menguji kelayakan model pendidikan karakter
melalui kunjungan ke museum terhadap materi PKn.
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan atau Research and
Development. Model pengembangan menggunakan model prosedural yang
bersifat deskriptif Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri
atas Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Peserta didik,
Lembar Tugas Peserta Didik . Analisis validasi perangkat pembelajaran dan
model Group Investigation dilakukan dengan penilaian ahli.
Pengembangan penelitian ini, diperolehnya deskripsi model pendidikan,
pengembangan model pendidikan karakter mata pelajara PKn melalui kunjungan
ke museum, analisis kebutuhan model pembelajaran Group Investigation melalui
kunjungan ke museum berupa pembelajaran PKn yang selama ini dilakukan;
seperti apa model pembelajaran GI melalui kunjungan ke museum yang
dibutuhkan di kelas XI; harapan guru terhadap model pembelajaran Group
Investigation melalui kunjungan ke museum; pengembangan model pembelajaran
group Investigation melalui kunjungan ke museum dan evaluasi model.
Berdasarkan hasil penelitian, Implikasi pendidikan karakter di MAN 2
Semarang, memiliki keunggulan tersendiri, karena MAN 2 Semarang sebagai
vii
sekolah yang berbasis Islam; Model Pembelajaran Group Investigation melalui
Kunjungan ke Museum mendapat respon yang positif dari peserta didik kelas XI
MAN 2 Semarang, hal itu terbukti dari proses kegiatan belajar mengajar dan hasil
tingkat pemahaman peserta didik lebih baik.
ABSTRACT
Kusumowati, SIB. 2015. “Character Education Model Development Civics
Lesson Through visits to Museum of Students MAN 2 Semarang”.Tesis. Graduate
Program, State University of Semarang. Advisor I Prof. Dr. Maman Rachman,
M.Sc,Advisor II.Prof. Dr.Sucihatiningsih DWP, M.Sc.
Keywords: Model Development, Character Education, PKn, Museum
Deepening Civics material is a requirement for students in the study of
civics, because students are not only required to have cognitive competence but
also affective and psychomotor. Efforts to develop creative thinking of students,
especially in teaching civics in schools should continue to be done, because Civics
applied in school often less attractive impression even boring. Develop creative
thinking ability of students one of which is a visit to the museum as a source of
learning civics. Through visits to the museum to change the notion of learners in
the learning and saturate Civics boring but fun and is something interesting.
Purpose of this study are (1) to analyze the model of character education in MAN
2 Semarang; (2) Develop a model of character education subjects Civics through
visits to museums; (3) Examine the feasibility of character education model
through a visit to the museum of the material Civics.
This research including research development or Research and Development.
Model development using procedural model that is descriptive Data collected by
observation, interview and documentation. Learning tools developed consisting of
syllabus, Learning Implementation Plan (RPP), Books Learners, Students Task
Sheet. Analysis of the validation study and the model Group Investigation
conducted by expert assessment.
The development of this research, obtaining a description of the model of
education, development of character education model Civics subject is through
visits to museums, a needs analysis model of learning Group Investigation
through a visit to the museum in the form of teaching Civics has been done; What
kind of teaching model of GI through a visit to the museum takes in class XI;
expectations of teachers towards teaching model Group Investigation through
visits to museums; Investigation group learning model development through visits
to the museum and evaluation models.
Based on the research results, implications of character education in MAN 2
Semarang, has its own advantages, because MAN 2 Semarang as an Islamic-based
schools; Model Learning Group Investigation through a visit to the Museum
received a positive response from the students of class XI MAN 2 Semarang, it is
evident from the process of learning and comprehension level results better
learners.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT dan
mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul Pengembangan Model Pendidikan Karakter
Mata Pelajaran PKn Melalui Kunjungan Ke Museum. Tesis ini disusun sebagai
salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1 Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.
2 Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., selaku Direktur Program Pascasarjana
Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan,
penelitian dan penulisan tesis ini.
3 Prof. Dewi Liesnoor S., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan IPS
Program Pascasarjana UNNES yang telah memberikan kesempatan dan
arahan dalam penulisan tesis ini.
ix
4 Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc, selaku pembimbing I dalam penulisan
tesis ini dan dosen yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan
sejak permulaan sampai dengan selesainya tesis ini.
5 Prof. Dr. Sucihatiningsih DPW, M.Si., selaku Pembimbing II dalam
penulisan tesis dan dosen yang dengan sabar dan kritis terhadap
permasalahan, selalu memberikan motivasi dan bimbingan mulai dari awal
sampai akhir.
6 Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana Unnes, yang telah banyak memberikan
bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7 Drs. H Suprapto, M.Pd., selaku Kepala MAN 2 Semarang dan guru MAN 2
Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
memperoleh data penelitian.
8 Suamiku yang tercinta dan anak - anakku tersayang atas dorongan, do’a, dan
semangat dalam menyelesaikan studi.
9 Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi pihak yang membutuhkan.
Semarang, Januari 2016
Sri Islami Budi Indah K
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................
PENGESAHAN UJIAN TESIS.................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
ABSTRAK ..............................................................................................
ABSTRACT ...........................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................
1.2. Identitas Masalah ...............................................................
1.3. Cakupan Masalah ...............................................................
1.4. Rumusan Masalah .................................................................
1.5. Tujuan Penelitian ...............................................................
1.6. Penegasan istilah................................................................
1.7. Manfaat Penelitian ................................................................
BAB II. KERANGKA TEORITIS,KAJIAN PUSTAKA DAN
KERANGKA BERPIKIR
2.1. Kerangka Teoritis ........................................................................
2.1.1 Pendidikan Karakter ………………………………….
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xii
xiii
xiv
1
5
6
6
7
7
10
12
12
xi
2.1.2 Pengembangan Pendidikan Karekter dalam
Pembelajaran………………………………………….
2.1.3 Museum ………………………………………………
2.1.4 Museum sebagai Media Pembelajaran ……………….
2.2 Kajian Pustaka……………………………………………...
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 50
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan………………………………………
3.2 Pendekatan Penelitin………………………………………...
3.3 Fokus Penelitian ……………………………………………
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ………………..
3.5 Prosedur Penelitian …………………………………………
3.6 Teknik Analisis Data ……………………………………….
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran umum madrasah...............................................
4.2. Hasil pengembangan ……………………………………….
4.2.1 Model Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran PKn
yang dilaksanakan di MAN 2 Semarang ……………
4.2.2 Hasil Pengembangan Model Pendidikan Karakter
Mata Pelajaran PKn melalui Kunjungan ke Museum….. ........ 94
4.2.3 Kelayakan Model pendidikan karakter melalui
kunjungan ke museum terhadap materi PKn ………..
4.3. Pembahasan ………………………………………………...
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ……………………………………………………
5.2. Saran ……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 117
12
18
22
34
48
50
52
53
55
61
63
73
78
87
88
90
102
107
113
114
115
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Nilai dan Diskripsi Nilai Pendidikan Karakter…………................
Variabel dan Indikator Mata Pelajaran PKn………………………..
Layanan Penunjang Pengembangan Perangkat Pembelajaran pada
Pokok Bahasan Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat
Madani……………………………………………………………..
Daftar Nama Validator ....................................................................................... 68 Metode Pembelajaran .................................................................. 90
Metode Pembelajaran ……………………………………………...
Rekapitulasi Rata-rata Evaluasi Model I........................................
Rekapitulasi Rata-rata Evaluasi Model II .............. .................................... 100
17
57
67
68
90
97
97
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Kerangka Berpikir……………………………………….......
Dasar Penelitian R and D……………………………………
Langkah Pendahuluan R and D……………………………..
Langkah-langkah Penelitian ………………………………..
Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif …….
Struktur Organisasi MAN 2 Semarang ……………………..
Keadaan MAN 2 Semarang ………………………………...
51
54
56
60
75
82
82
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Silabus.........................................................................................
Lembar Penilaian Validator Terhadap Silabus...........................
Pedoman Penilaian Lembar Validasi Silabus.............................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 .......................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 .......................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 .......................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4........................................
Lembar Validasi Buku ajar Budaya Demokrasi Yang
Berkarakter oleh Tenaga Ahli.....................................................
Lembar Validasi Model Pembelajaran Group
Investigation Melalui Kunjungan Ke Museum..........................
Surat Ijin Penelitian di MAN 2 Semarang..................................
Surat Permohonan Validasi Ahli Penelitian...............................
Surat Tugas Kunjungan Ke Museum Mandala Bhakti...............
Surat Tugas Kunjungan Ke Museum Ranggawarsita.................
Foto Penelitian............................................................................
119
124
128
132
146
158
172
182
197
225
226
227
229
230
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan pembelajaran di sekolah menengah saat ini telah cukup
pesat. Berbagai model pembelajaran telah dikembangkan dengan berbagai strategi
dan model yang terkini untuk meningkatkan mutu pembelajaran PKn. Pendekatan
strategi pembelajaran PKn bisa memberi kemungkinan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk berfikir aktif kreatif dalam proses belajar.
Perkembangan desain model pembelajaran yang berorientasi pembelajar
saat ini menjadi perhatian dari banyak peneliti di bidang pendidikan. Tahapan
yang lebih teknis berkaitan dengan integrasi dalam pembelajaran PKn di
SMA/MA adalah bagaimana menyiapkan para pendidik agar mampu
menggunakan dan menafsirkan strategi dasar yang sering digunakan untuk
peningkatan mutu. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan
teknis yang berhubungan dengan bidang ilmu tertentu merupakan target utama
dalam proses pembelajaran.
Cholisin (2011:2) menyimpulkan “mata pelajaran PKn merupakan mata
pelajaran yang paling bertanggungjawab menjadikan peserta didik menguasai
kompetensi atau materi, mengenal, menyadari atau peduli dan menginteraksi
nilai- nilai karakter serta memiliki makna yang tidak hanya sekedar
pendidikan tentang kebaikan ”.
1
2
Pendidikan karakter memiliki arti yang lebih tinggi dari pendidikan moral
yang mengajarkan mana yang benar mana yang salah serta menanamkan
kebiasaan tentang mana yang baik, sehingga peserta didik menjadi paham,
mampu merasakan, dan mampu melakukan mana yang baik. Dalam PKn,
pendidikan karakter merupakan salah satu misi yang diemban oleh PKn. “Misi
yang lain adalah pendidikan politik/ pendidikan demokrasi, pendidikan hukum,
pendidikan HAM, dan bahkan sebagai pendidikan anti korupsi” (Cholisin
2011:2).
Misi yang diemban oleh mata pelajaran PKn tersebut jika
diinternalisasi pada peserta didik secara komprehensif dan kontinyu
diharapkan dapat membentuk karakter kewarganegaraan yang mengarah pada
pembentukan karakter bangsa yang sesuai dengan budaya bangsa. PKn sebagai
mata pelajaran yang sering disebut-sebut mata pelajaran yang mengajarkan
pendidikan karakter selama ini ternyata hanya terfokus pada pengenalan
nilai-nilai karakter saja sehingga peserta didik hanya sekedar tahu.
Pembelajaran yang diterapkan masih pada tataran nilai-nilai budaya
yang masih merupakan nilai-nilai secara umum, sehingga kurang mengenalkan
nilai-nilai ciri khas budaya bangsa Indonesia, dan belum sampai pada tataran
implementasi nilai- nilai tersebut. Dengan kata lain PKn yang selama ini
dibelajarkan belum mengajarkan nilai-nilai yang berbudaya dan berkarakter
bangsa. Fenomena semakin lunturnya semangat dan rasa kewarganegaraan
sudah sangat memberikan dampak yang sangat hebat terhadap perkembangan
bangsa dewasa ini, seperti meningkatnya kasus kenakalan remaja dan lainnya
3
menunjukan tidak efektifnya penanaman moral membuat banyak orang
menjadi semakin tamak, tidak jujur, berkorupsi, dan semakin individual.
Selama peneliti mengajar di MAN 2 semarang sejak tahun 2003,
pembelajaran PKn menunjukkan guru cenderung telah menerapkan pembelajaran
konstruktivistik dengan berbagai variasi dan inovasi. Sebagian besar guru masih
terfokus pada pencapaian kemampuan kognitif peserta didik, guru belum
melakukan perubahan dalam pendidikan afektif dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter kepada peserta didik. Dengan begitu, pendidikan afektif
diharapkan dapat mencapai perubahan sikap peserta didik serta tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Saidiharjo (2004:12) menyatakan bahwa “tujuan pembelajaran berupa
kemampuan bermakna dalam aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
ketrampilan (psikomotor) yang dimiliki peserta didik sebagai hasil belajar atau
setelah peserta didik menyelesaikan pengetahuan belajarnya”. Kemampuan
bermakna yang diperoleh peserta didik merupakan hasil belajar atau perubahan
tingkah laku baru yang diakibatkan oleh adanya proses pembelajaran, dalam hal
ini pembelajaran PKn.
Upaya untuk mengembangkan berfikir kreatif peserta didik terutama
dalam pembelajaran PKn di sekolah harus terus dilakukan, karena pelajaran PKn
yang diterapkan disekolah sering kali berkesan kurang menarik bahkan
membosankan. Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik salah
satunya adalah kunjungan ke museum sebagai sumber pembelajaran PKn.
4
Selama peneliti mengajar di MAN 2 Semarang, belum pernah kegiatan belajar
mengajar PKn di lakukan diluar kelas terutama berkunjung ke museum. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di museum merupakan sarana bagi munculnya suatu
gagasan dan ide baru karena pada kegiatan ini peserta didik dirangsang untuk
menggunakan kemampuannya dalam berfikir kreatif secara optimal.
Bagi dunia pendidikan, keberadaan museum merupakan suatu yang sangat
penting, karena keberadaanya mampu menjawab berbagai pertanyaan yang
muncul dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dengan semangat
kebangsaan, demokratis dan cinta tanah air. Museum merupakan tempat yang
tepat untuk dijadikan sebagai sumber belajar yang menyajikan berbagai hasil
karya dan cipta serta karsa manusia sepanjang zaman. Melalui benda yang
dipamerkan, pengunjung dapat belajar tentang nilai dan perhatian dari kehidupan
generasi pendahulu sebagai bekal di masa kini dan gambaran untuk kehidupan di
masa mendatang. Selain itu pemanfaatan museum sebagai sumber belajar,
sebagai bagian dari pembelajaran dengan pendekatan warisan budaya. Peserta
didik diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi yang berprestasi dengan tidak
melupakan akar budaya bangsanya.
Kunjungan ke museum perjuangan Mandala Bhakti yang ada di Semarang
merupakan suatu hal yang layak untuk diperhatikan, karena tempat tersebut satu
kota dengan obyek peneliti, serta museum tersebut cukup lengkap koleksinya
sebagai visualitas dalam pendidikan karakter. Museum perjuangan Mandala
Bhakti memenuhi syarat sebagai media dalam pembelajaran PKn karena sesuai
dengan Standar kompetensi dan kompetensi dasar.
5
Pengamatan dan penganalisaan dalam pendalaman materi PKn yang
merupakan suatu tuntutan bagi peserta didik dalam mempelajari PKn, karena
peserta didik tidak hanya dituntut memiliki kompetensi kognitif tetapi juga afektif
dan psikomotorik. Melalui kunjungan ke museum mengubah anggapan peserta
didik bahwa pembelajaran PKn membosankan dan menjenuhkan tetapi
menyenangkan dan merupakan sesuatu yang menarik. Pentingnya keberadaan
museum perjuangan Mandala Bhakti Semarang bagi dunia pendidikan, termasuk
kalangan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Semarang.
Atas dasar hal tersebut di atas, penelitian ini menetapkan judul penelitian
sebagai berikut: Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mata Pelajaran PKn
Melalui Kunjungan Ke Museum Peserta Didik MAN 2 Semarang
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut.
1. Guru belum melakukan perubahan dalam pendidikan afektif dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter kepada peserta didik.
2. Kemampuan berfikir kreatif peserta didik terutama dalam pembelajaran PKn
tergolong rendah.
3. Pembelajaran PKn dianggap membosankan oleh peserta didik.
4. Kreativitas guru untuk membuat media pembelajaran sendiri masih kurang.
6
5. Penerapan pengembangan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke
museum dapat mengembangkan karakter peserta didik dan hasil pembelajaran
PKn
6. Pembelajaran belum didesign dengan perangkat pembelajaran yang memadai.
1.3. Cakupan Masalah
Penelitian ini dilaksanakan dengan pembatasan masalah sebagai berikut.
1. Kajian dalam penelitian ini hanya meliputi satu standar kompetensi yaitu
kelas XI tentang menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani.
2. Subyek uji coba perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah peserta
didik kelas XI MAN 2 Semarang tahun pelajaran 2015/2016.
3. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi berupa Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Peserta Didik, Lembar Tugas
Peserta Didik (LTPD).
1.4 Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka
dirumuskan permasalahan bagaimanakah Pengembangan Model Pendidikan
Karakter Mata Pelajaran PKn Melalui Kunjungan Ke Museum Mandala Bhakti
Peserta didik MAN 2 Semarang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana model pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn yang
terlaksana di MAN 2 Semarang?
7
2. Bagaimana pengembangan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn
melalui kunjungan ke museum?
3. Bagaimana kelayakan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke
museum terhadap materi PKn?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di MAN 2 Semarang ini bertujuan yaitu sebagai
berikut.
1. Menganalisis model pendidikan karakter mata pelajaran PKn di MAN 2
Semarang.
2. Mengembangkan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn melalui
kunjungan ke museum.
3. Menguji kelayakan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke museum
terhadap materi PKn.
1.6. Penegasan Istilah
1. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan berbagai hal yang menyangkut
proses atau cara belajar, seperti segala sesuatu yang direncanakan harus
berkaitan dengan apa yang akan dipelajari, bagaimana cara belajarnya, dan
kompetensi atau kemampuan apa yang akan dicapai. Tentunya agar materi
pelajaran yang diberikan kepada peserta didik menjadi mudah diterima,
diserap, dikuasai dan dipahami, proses belajar pun tidak menjadi
8
membosankan, dan tentunya pada akhirnya dalam evaluasi peserta didik
mendapatkan hasil yang diharapkan, atau mendapatkan hasil yang maksimal,
diperlukan keahlian, keterampilan, dan strategi pembelajaran yang tepat.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan formal di
Indonesia yang berfungsi membentuk karakter kewarganegaraan, secara
terencana, sistematis, dan terprogram, pelaksanaannya dijalankan secara
bertahap, kontinyu dan komprehensif sesuai dengan tingkat pendidikannya
dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Seperti yang
dinyatakan dalam BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) tahun
2006 bahwa pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak- hak dan kewajiban untuk menjadi warganegara
yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
3. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah penanaman nilai dari pengenalan nilai-
nilai berdasarkan pada norma-norma yang ada, penghayatan akan
nilai-nilai tersebut dan sampai terciptanya pengamalan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna
9
membangun karakter pribadi dan atau kelompok yang unik-baik sebagai warga
negara (Pemerintah RI 2010:28).
Dengan demikian, dalam pendidikan karakter terdapat proses yang
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik
sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif
(Puskur 2010:4).
4. Museum
Museum adalah tempat untuk memelihara, merawat, dan memamerkan
barang-barang peningalan sejarah, seni, ilmu, dan barang-barang kuno yang
terbuka untuk umum serta tidak mencari keuntungan. Koleksi museum berguna
untuk kepentingan studi, pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan rekreasi.
Museum merupakan tempat untuk menyelamatkan dan memelihara warisan
budaya bangsa yang luhur untuk diketahui dari generasi ke generasi.
Museum mempunyai manfaat edukatif, inovatif, rekreatif dan imajinatif.
Manfaat edukatif berarti pengunjung museum bisa belajar dan menambah
wawasan tentang benda – benda koleksi museum (Suratmin 2000:23). Manfaat
inovatif berarti pengunjung museum bisa menemukan ide baru sehingga
menghasilkan karya baru. Manfaat rekreatif berarti pengunjung dapat
melaksanakan kontempelasi sehingga mampu mengembangkan daya imajinasinya
untuk menghasilkan suatu karya.
10
1.7 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik teoritis maupun
praktis. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan:
a. sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai
pengembangan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn
b. dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam pelaksanaan sosialisasi Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai pendidikan karakter untuk terbentuknya masyarakat berbudaya
karakter bangsa sebagai faktor pendukung terbentuknya masyarakat
berbudaya dan berkarakter bangsa.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Peserta didik
Penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik yang kurang berminat pada
pelajaran PKn, dengan mengembangkan model pendidikan karakter melalui
kunjungan ke museum sehingga akan meningkatan prestasi belajar dan
meningkatkan karakter.
b. Manfaat Bagi Guru
1. Dapat dijadikan pertimbangan dan sebagai referensi guru dalam
pembelajaran PKn agar tidak selalu terpaku pada model pembelajaran
yang digunakan.
11
2. Menambah masukan kepada guru PKn dalam penyampaian materi agar
selalu mengacu pada tujuan pembelajaran, dengan harapan peserta didik
dapat menguasai dan memahami materi pelajaran sekaligus dapat
mengembangkan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke
museum.
3. Memberikan sumbangan informasi bagi guru PKn dalam
mengembangkan model pendidikan karakter.
c. Manfaat Bagi Sekolah
1. Dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam usaha
memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar
dan karakter peserta didik khususnya pada mata pelajaran PKn.
2. Dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar meningkatkan
kesadaran, kebanggaan berbangsa dan memiliki rasa cinta tanah air pada
bangsa dan negara.