115
0 Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia Disusun Oleh: Sukawarsini Djelantik Taufan Herdarsyah Akbar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan Bandung 2016

Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

0

Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

Disusun Oleh:

Sukawarsini Djelantik

Taufan Herdarsyah Akbar

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

Bandung 2016

Page 2: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1

Abstrak 2

Bab 1. Latar Belakang/Tentang ISIS 3

Bab 2. Terrorism Within Human Security Context; The Case of ISIS in Indonesia 5

Bab 3. Terorisme, Jihad dan Penyimpangan Ajaran Islam 22

Bab 4. Sejarah Penyebaran ISIS di Indonesia 38

Bab 5. Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia 51

Bab 6. ISIS dan generasi Baru Militan Indonesia 73

Bab 7. Rekrutmen ISIS Melalui Media Sosial 96

Daftar Pustaka 113

Page 3: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

2

Page 4: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

3

ABSTRAK

Proses demokratisasi di Kawasan Timur Tengah dan Afrika (MENA), atau yang dikenal

sebagai Arab Spring, menyebabkan instabilitas di kawasan. Berdirinya negara Islam atau the

Islamic State OF Iraq and Syria (ISIS/IS) pasca revolusi telah mengancam keamanan t idak saja

negara-negara MENA, juga meluas ke kawasan lainnya. Di Indonesia dan negara-negara anggota

ASEAN lainnya, ancaman terhadap keamanan berupa aksi-aksi terorisme, dan aksi-aksi lainnya

yang melanggar hak asasi manusia seperti penculikan terhadap wartawan, pembunuhan, dan

peledakan bom bunuh diri di kota-kota besar seperti Jakarta. Maka ancaman IS selain dari

kehidupan politik dan kekuatan militer, juga mengancam bagi kemanusiaan, seperti terhadap

kehidupan ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, kesejahteraan individu dan masyarakat. Salah

satu contoh adalah aksi terorisme di Jakarta pada Januari 2016. Melalui pernyataan resmi, IS

mengklaim sebagi pelaku dan bertanggungjawab atas peristiwa tersebut yang dilakukan oleh

tentara kekhalifahan IS. Aksi lainnya adalah peledakan bom di seluruh Indonesia dari Sabang

sampai Merauke. Ancaman semakin besar mengingat berbagai upaya rekrutmen IS dilakukan

memakai cara-cara konvensional maupun media sosial, seperti Youtube, twitter dan facebook.

Konten propaganda IS melalui media sosial menekankan pada tindakan-tindakan kekerasan,

berbagai bentuk penyiksaan, pemakaian tentara anak-anak, dan pengkafiran terhadap non-

anggota IS. Maka alasan itulah yang mendasari pemerintah Indonesia menyatakan IS sebagai

organisasi terlarang yang perlu diawasi penyebarannya. Maka untuk melawan IS, pemerintah

perlu bekerjasama secara intensif dengan pemangku kepentingan lainnya terkait penegakan hak

hak asasi manusia. Kerjasama harus dilakukan selain antar lembaga di dalam negeri, juga dalam

kerangka organsiasi kawasan seperti ASEAN. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan:

Bagaimana IS merupakan ancaman bagi kemanusiaan di Indonesia?” Pertanyaan selanjutnya

adalah: “bagaimana efektifitas kerjasama yang sudah dilakukan dalam mereduksi pengaruh IS?”.

Berdasarkan efektifitas koordinasi antar-lembaga pemerintah di Indonesia dan pada skala

kawasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa kerjasama masih belum efektif. Kegagalan program-

program anti-terorisme pemerintah dalam membendung penyebaran ajaran-ajaran Islam garis

keras disebabkan belum efektifnya koordinasi atar lembaga.

Kata-kata kunci: terorisme, keamanan manusia, kerjasama, kawasan, ASEAN.

Page 5: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

4

BAB I

Latar Belakang: Tentang ISIS/IS

ISIS dideklarasikan pada tanggal 9 April 2013 oleh Abu Bakar Al Baghdadi di Suriah.

ISIS menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan

membangun kekuatan militer di Irak. Pada 2013, mereka menguasai Kota Raqqa di Suriah,

kemudian pada 4 Januari 2014 menguasai Kota Fallujah dan Ramadi (Irak). Tanggal 9-11 Juni

2014, ISIS juga menguasai Mosul, kota kedua terbesar di Irak, disusul Tikrit. Hal ini menjadikan

ISIS sebagai ancaman bagi kawasan Timur Tengah. Kelompok ini mengandalkan pendanaan dan

individu kaya di negara-negara Arab, terutama Kuwait dan Arab Saudi, yang mendukung

pertempuran melawan Presiden Bashar Al-Assad. Saat ini, ISIS menguasai sejumlah lading

minyak di bagian timur Suriah, untuk kemudian menjual kembali pasokan minyak kepada

pemerintah Suriah.1 Sumber pendapatan lain diperoleh dari aksi-aksi penculikan dan tebusan

warga asing. Selama empat tahun terakhir, setidaknya ISIS dan kelompok-kelompok sejenisnya

paling kurang telah mendapatkan USD 70 juta dolar dari uang tebusan dan penyanderaan.

Pada akhir Juli 2014, ISIS mengubah nama menjadi Islamic State (IS) agar cakupan

kekhilafahan Islam lebih mendunia.2 Diperkirakan sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah

bergabung dengan kelompok ini. ISIS mengklaim memiliki pejuang dari Inggris, Perancis,

Jerman dan AS.3 Kuatnya ISIS tidak terlepas dari banyak faktor seperti kegagalan transisi

demokrasi di Irak, Mesir, Libya, Yaman dan Suriah. Ini menyebabkan instabilitas, konflik

sectarian, dan bahkan perang saudara. Kini daerah-daerah perbatasan di kawasan banyak yang

menjadi tanah air para jihadis. Kecuali Mesir, Iran dan Turki, hampir semua daerah perbatasan

Timur Tengah rentan berganti penguasa. Ini menjelaskan kenapa Mesir sangat kuat menjaga dan

1 http://www.nu.or.id/a.public-m,dinamic-s,detail-ids,45-id,53669-lang,id-c,internasional-

t,Bagaimana+Sejarah+Terbentuknya+ISIS+-phpx, diakses tanggal 28 Juli 2015.

2 http://www.euronews.com/2014/06/30/isil-renames-itself-islamic-state-and-declares-caliphate-in-captured-

territory/, diakses tanggal 19 Agustus 2015.

3 http://freebeacon.com/national-security/new-al-qaeda-group-produces-recruitment-material-for-americans-

westerners/, diakses tanggal 19 Agustus 2015.

Page 6: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

5

mengawasi perbatasan. Kegagalan Arab Spring di Suriah juga telah menyebabkan

persengketaan. Lemahnya pemerintahan Irak sejak jatuhnya Saddam Husein melengkapi

perbatasan Irak-Suriah sebagai ibukota terorisme seperti kondisi di perbatasan Afganistan-

Pakistan tahun 1980-1990an. Dipihak lain, rezim Bashar Assad yang didukung Iran dan

Hizbullah terlibat perang melawan terorisme, bahkan melepaskan banyak kaum salafi jihadi di

saat-saat kuatnya tuntutan perubahan rezim. ISIS tak akan sekuat sekarang jika tidak terjalin

koalisi tidak biasa dengan banyak pihak dan suku-suku lokal yang terpinggirkan. Bahkan

lingkaran elite rezim Saddam Hussein yang menaruh dendam terhadap pemerintahan Irak juga

menjadi pendukung IS.

Page 7: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

6

II

Terrorism Within Human Security Context;

The Case of ISIS in Indonesia

Human Security in Global Context

The United Nations Development Program (UNDP), as indicated by its 1994 report,

increasingly recognized the importance of human security as a policy framework. The central

question behind the idea of human security is: “How safe and free are we as individuals?” It is

not a new question, but it is one that is attracting the interest of both policy makers and thinkers.

There have always been two major components of human security: freedom from fear and

freedom from want. This idea was recognized right from the beginning of the establishment of

United Nations.4 The governments, international organizations, non-government organizations

(NGOs), and ordinary citizens are in a position to explore that question as never before and to act

to enlarge the envelope of safety and freedom.5 The idea of human security emerged as the world

confronted by many conflicts and emergencies. Behind those war and conflicts, lies a silent

crisis, related to underdevelopment, global poverty, population pressures, and thoughtless

degradation of environment. This is not a crisis that will respond to emergency relief or to fitful

policy interventions but requires a long, quiet process of sustainable human development.6 To

address the issues, UNDP divided human security into seven main categories: economic, food,

health, environmental, personal, community, and political security. 7 The emergence of ISIS in

Indonesia had threatened Indonesian security, especially in economic, personal, community and

4 UNDP, opcit, p. 24.

5 Kanti Bajpai, 2000, Human Security: Concept and Measurement, Kroc Institute Occasional Paper #19:OP:1

August 2000: http://n.ereserve.fiu.edu/010030477-1.pdf, accessed on September 29th, 2016.

6 UNDP report, op.cit, p. 24-25.

7 UNDP report, op.cit, p. 24-25.

Page 8: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

7

political context. How ISIS have threatened Indonesian individual and as a nation would be

discussed below.

Economic Security Threat

ISIS violence and terrorist activities in several provinces have damaged buildings and

infrastructures. The government and business owners have to rebuild damaged. The budget that

should be allocates for other development project have to be relocate to rebuild. Another form of

economic threat is related to the promise of given monthly salary. Under economic downturn,

this proposal is attracted many sympathizers. Where does ISIS acquire fund to run its

organization and to attract membership? ISIS factually is the wealthiest terrorist group which

controls at least 11 oil fields in Iraq and Syria with revenue around 2 millions Pound sterling or

Rp 38 trillion per day.8 As ISIS controls most of Syria’s oil fields and crude, is the militant group’s

biggest single source of revenue. ISIS recently had controlled several important facilities that

formerly belong to the Iraqi and Syrian governments that snatched since 2012. Some of oil fields

that fallen under ISIS control are Sasan, Ajeel, dan Sadid in Iraq, as well as huge oil field in in

Baiji, Fallujah, Aksas and Tikrit. To market the illegal crude oil overseas, ISIS used the

international black market routes with below the market price. The price was 15 pound sterling

per barrel or around Rp 290.000. The legal crude oil price is more than 50 pound sterling per

barrel.9 ISIS also controls the Qayyara field near Mosul in Northern Iraq that produces about 8,000

barrels a day of heavier oil that is mostly used locally to make asphalt.

ISIS’s main oil producing region is in Syria’s eastern Deir Ezzor province, where

production was somewhere between 34,000 to 40,000 barrels a day. The price of the oil depends

on its quality. Some fields charge about USD 25 a barrel. Others, like al-Omar field, one of

Syria’s largest, charge USD 45 a barrel, higher than the international oil price. A new air

campaign on ISIS oil by the US-led coalition have effectively disrupting ISIS's crude extraction.

Before the coalition strikes, Isis was estimated to earn about USD 1.5 m a day. Although it is

difficult to determine a definitive oil production figure for ISIS controlled areas, but it is clear

8 http://www.infospesial.net/41194/lowongan-manajer-isis-gaji-rp-2-7-miliar/ /infospesialcom @infospesial, diakses tanggal 28 September 2016. 9 http://www.infospesial.net/41194/lowongan-manajer-isis-gaji-rp-2-7-miliar/ /infospesialcom @infospesial

Page 9: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

8

production levels have dropped in the Syrian fields since they were taken over by the militants.

Most oil fields in the area are aging and the group does not have the technology or equipment

needed to maintain them. Even now, however, oil is still a major revenue stream for ISIS's

central leadership.

Though many believe that ISIS relies on exports for its oil revenue, it profits from its

captive markets closer to home in the rebel-held territories of Northern Syria, Eastern Territories

held by the Syrian Kurdish militia, and in its own self-proclaimed “caliphate” straddling the

border between Syria and Iraq. Local revenues like taxes could keep the ISIS economy churning.

An investigation indicates ISIS earns at least as much from taxation, extortion and confiscation

as oil. Other revenue obtained from zakat, fees and confiscations fund the salaries that attract

recruits and finance services such as street cleaning and bread subsidies that ISIS touts as proof

of statehood.10

The group sells most of its crude directly to independent traders at the oil fields. As it

adjusted to the strikes, local traders say Isis managed to maintain its production but has struggled

to maintain its profit margins. Isis would collect the crude in large pits where truckers fill up.

These collection areas are often set ablaze during air strikes. To make up for lost profits, Isis has

been trying to grab more cash at once by offering traders a “licence” that allows them to skip to

the head of the queue and get 1,000 barrels of oil at once. The bulk of oil refineries are in Isis-

controlled Syria. The few in rebel-held territories have a reputation for lower quality output than

the refineries in the east. The refineries produce petrol and Mazout, a heavy form of diesel used

in generators, a necessity as many areas have little or no electricity. Because the quality of the

petrol can be inconsistent and is more expensive, Mazout is in greater demand. Traders say ISIS

has its own tankers that supply crude to its refineries from oil fields regularly. The group also

appears to retain many of its earlier contracts with unaffiliated gas stations and other refineries.

There are larger ISIS controlled markets in towns like Manbij or al-Bab in Aleppo’s

eastern countryside. Traders here must present a document proving they have paid zakat, a tithe,

to buy oil without tax. Traders from rebel-held Syria who have not paid the tithe, must pay a tax

of SL200 per barrel, or about USD 0.67. Some privately-owned markets also levy taxes. Al-

10 https://www.weforum.org/agenda/2015/12/how-isis-runs-its-economy/, accessed on September 28th, 2016.

Page 10: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

9

Qaim market, one of the largest in the region, charges buyers and sellers about SL100 (USD

0.30) per barrel of crude purchased. As the wealthiest terrorist group, ISIS provides good salaries

to its troops. Average income of ISIS troops is USD 50 (Rp 659 thousands) per month.

According to Congressional Research Service, the salary of ISIS soldier between USD 400-1.200

per month. However, the amount had been decreased, and in 2016 a soldier only obtained USD

50 per month.11 The salary excluded of family allowances and parents. For militant’s wife, the

allowance is USD 50, and each child is USD 35 (Rp 460 thousands). Slaves got USD 50 and

slave’s child allowance is USD 35. Parents of militant are USD 50. Lately the amount of salary

cut down especially to those living in Raqqa, Suriah, claimed as ISIS’s capital.12 Even though the

salary cut-down following ISIS decreasing economy after US led coalition air strikes.13 The

decrease of fund also effected to the numbers of recruited overseas membership. Lately only

about 200 new foreign soldier joined ISIS. The number is decreased from last year that arrived

1500 – 2000 newly recruited monthly. Another sources of fund was from looting, taking

hostages of foreign nationals, ransom demands from the victim families that facing death

sentences.

The success of ISIS recruitment process in Indonesia was due to its effective campaign.

Nowadays, ISIS had change strategy, from violence to ideological approach to build a

civilization and demonstrated the best aspects of living in ISIS’s controlled area. The strategy

had successfully moved people to hijrah, especially in recent condition when Indonesian

economy was decreased after the global economic crisis.14 The potential members promised

would be paid USD 500 per month, as well as housing facilities and family allowances. Another

11 http://bisnis.liputan6.com/read/2416333/intip-besaran-gaji-tentara-isis, accessed on September 28th, 2016.

12 http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160428070552-120-127122/dokumen-rahasia-ungkap-nilai-gaji-

tentara-isis/, accessed on September 28th, 2016.

1313 http://international.sindonews.com/read/1104083/42/gaji-militan-isis-dan-bonus-budak-seks-kini-rp660-ribu-

bulan-1461643627, accessed on September 28th, 2016.

14 ISIS Jebak Kelompok Ekonomi Lemah Lewat Iming-Iming Uang, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/09/23/ody3dx382-isis-jebak-kelompok-ekonomi-lemah-

lewat-imingiming-uang, accessed on September 28h, 2016.

Page 11: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

10

promised was ability to conduct pilgrimage as the fifth obligation as being Moslem. Members

that attracted to this offer mostly uneducated, having employment problem, and inexperience.

Threat to Personal and Community Security: terrorism and violence

Most people derive security from their membership in a group, a community, an

organization, a racial or ethnic group that can provide a cultural identity and a reassuring set

of values. Such groups also offer practical support. The extended family system, for

example, offers protection to its weaker members, and many tribal societies work on the

principle that heads of households are entitled to enough land to support family, the reason

land distributed accordingly. Ethnic and religion tensions are on the rise, often over limited

access to opportunities. Political security is also one of the most important aspects of human

security is that people should be able to live in a society that honor their basic human rights.

The existence of ISIS became the biggest terrorist threat in 2016. The threat also

indicated by the government’s failure to provide security to its people. Since ISIS burst on the

scene by seizing swaths of territory in Iraq and Syria in 2014, the jihadist group has rewritten the

strategy used by other groups that preceded it, including al-Qaeda. ISIS now is the top national

security problem for Indonesian authorities. ISIS will expand its territory outside Syria and Iraq,

into several regions in Africa, Middle East, Balkan, Kaukasus, and Asia. ISIS had actively been

recruits new members in Western Balkan, including Serbia, Kroasia, Bosnia, and Herzegovina,

Albania, Kosovo, Macedonia and Montenegro. In those regions, ISIS planned to increase its

strikes. ISIS also plan to recruit membership in Southeast Asia, in an aim to declare a province in

Eastern parts of Indonesia or in the Southern Philippines in 2017. Since 2015, the Command of

Katibah Nusantara (Nusantara Brigade) based in Syria, a fighting unit of ISIS with Malay’s

speaking members from Malaysia and Indonesia, have instructed their groups in Southeast Asia

to attack ISIS’s targets domestic and international from 2015-2016.

Another threat came from the fact that ISIS would attack anti-ISIS’s targets. ISIS would

also use the new operation wings that have been supported by foreign soldiers. As happen in

Paris attack in 2016, the external ISIS wing recently had complemented its internal wing.

Page 12: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

11

Moreover, the refugees and asylum seekers that flee from conflict zone are vulnerable of ISIS’s

ideology. ISIS tends to exploit the vulnerable members to attack its enemy overseas. If the Iraqi

and Syrian refugees are not well integrated to the culture of receiving states, they could become a

direct strategic threat sooner or later. Last but not least, the anti-ISIS coalition under US

leadership, Saudi Arabia, and Russia, will not unite to confront their common enemy. However,

the cooperation would be on intelligent sharing, increasing military capability, and to develop

new techniques to overcome, isolate and to destroy ISIS from several fronts. 15

Indonesia and the world should prepare to confront more ISIS attacks. Indonesia is the

13th country outside Syria and Iraq that become terrorist target.16 An example of ISIS’s attack

was Jakarta’s bomb blast in January 2014. The main actor of Indonesian ISIS is Bahrun Naim,

that wanted to lead the Katibah Nusantara.17 The above facts indicated that ISIS is a political

threat to Indonesia.

Social Security Threat: Recruitment Process through Social Media

The group have innovate the use of social media to encourage westerners to either travel

to become a fighter with the group, or to encourage attacks at home. The success of ISIS in

recruiting new member is inseparable from its activity in social media. ISIS uses propaganda in

various social media effectively and shows how to made advantage out it in today’s era of

technology. IS have least 46 thousand accounts in Twitter.18 Most accounts are controlled in

Syria, Iraq, and Saudi Arabia.19

15 Rohan Gunaratna, Peta terorisme Tahun 2016, 30 desember 2015,

http://www.benarnews.org/indonesian/opini/peta-terorisme-tahun-2016-12302015161357.html, accessed on

September 28th, 2016.

16 The countries are France, Libya, Lebanon, Egypt, Tunisia, Saudi Arabia, Yemen, Bangladesh, Kuwait,

Afghanistan, and Turkey. See: http://www.benarnews.org/indonesian/opini/peta-terorisme-tahun-2016-

12302015161357.html, accessed on September 28th, 2016.

17 http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160118_indonesia_sarinah_far_enemy_lagi, accessed on

September 28th, 2016.

18 J.M. Berger and Jonathan Morgan, The ISIS Twitter Census: Defining and Describing The Population of ISIS

Supporters on Twitter: http://www.brookings.edu/~/media/research/files/papers/2015/03/isis-twitter-census-berger-

morgan/isis_twitter_census_berger_morgan.pdf.,accessed on September 15th, 2015.

19Sukawarsini Djelantik, 2015, Komunikasi Melalui Media Sosial oleh The Islamic State (IS)

Page 13: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

12

In late 2014, at least a thousand ISIS’s accounts were blocked.20 It is estimated that there

is 46-70 thousand IS’s account that are still operating. Each account has, on average, a thousand

followers. IS has sent threat to Twitter after Twitter executive claimed to have freeze 2000

Twitter every week. The threat reflects how ISIS had more and more dependent towards social

media in its operation. Even though twitter have tried to tackle ISIS’s threats, propaganda, and

recruitment by freezing those accounts, sympathy remain flows and thousands of other accounts

are still active. The accounts administered by fanatic groups, and they send messages repeatedly

and knows how to maximize its impact. Even though ISIS’s accounts in Twitter are closed

regularly, they keep making new accounts and maintaining their strong online presence.21 This

organization had tried to expand their reach into other alternative social media, such as Quitter,

Friendica, and Diaspora.22 Quitter and Friendica immediately erase ISIS from their site.23

On November 2006, not long after the establishment of IS, The Al-Furqan Institute was

established, dedicated to produce CD, DVD, posters, pamphlets, and other web-propaganda

products. The main outlet of IS media was I’tisaam Media Foundation, formed on March 2013.

Products from this foundation were distributed through Global Islamic Media Front (GIMF).24

On 2014, ISIS created Al Hayat Media Center, targeting Western audience and producing

di Indonesia, in Komunikasi Internasional dalam Era Informasi dan Perubahan Sosial di Indonesia, Research paper

report, LPPM-UNPAR,2016.

20 http://dunia.tempo.co/read/news/2015/03/07/115647858/hasil-studi-ada-46-ribu-akun-twitter-pendukung-isis,

accessed on August 19th, 2015.

21 http://blog.adl.org/extremism/isis-faces-resistance-from-social-media-companies, accessed on August 19th, 2015.

22 Ibid.

23 Ibid.

24 Jihadology, http://jihadology.net/2013/03/08/new-statement-from-the-global-islamic-media-front-announcement-

on-the-publishing-of-al-iti%E1%B9%A3am-media-foundation-a-subsidiary-of-the-islamic-state-of-iraq-it-will-be-

released-via-gimf/, accessed on August 19th, 2015.

Page 14: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

13

publications in English, German, Russian, and French.25 Also on the same year, ISIS launch

Ajnad Media Foundation, that produce jihadi nasheed.26

The usage of social media by ISIS is more advanced that most US company.27

Information dissemination via Twitter for example is conducted by doing the hashtag campaign,

pushing tweets through popular hashtag and taking advantage of software application.28 One

example is #CalamityWIllBefallUS hashtag campaign. Participants were encouraged to send

messages using that hashtag in both English and Arabic, preferably in English.29 The headline of

the news publication based on Al Qur’an chapter 46 verse 31, saying “O our people, respond to

the Messenger of Allah and believe in him; Allah will forgive for you your sins and protect you

from painful punishment”.30

ISIS is capable in projecting and promoting its ability. For example, ISIS’s hasghtag

constantly beat its main competitor in Syria, Jabhat Al-Nusra, even though both had relatively

the same amount of online supporter. ISIS registers more than 10.000 messages with its hashtag

per day, while Al Nusra only registers 2500 to 5000 messages a day. This is reason why Iraqi

Communication Ministry acknowledged ISIS’s online influence and try to freeze this militant

organization by closing internet access in conflict area. The Iraqi government have closed access

in several provinces like Anbar, Diyala, Kirkuk, Ninewa, and Salahuddin, and have once again

25 http://freebeacon.com/national-security/new-al-qaeda-group-produces-recruitment-material-for-americans-

westerners/, accessed on August 19th, 2015.

26 Jihadist News, https://news.siteintelgroup.com/Jihadist-News/isil-launches-qajnad-media-foundationq-to-

specialize-in-jihadi-chants.html, accessed on August 19th, 2015.

27 The Atlantic, http://www.theatlantic.com/international/archive/2014/06/isis-iraq-twitter-social-media-

strategy/372856/, accessed on August 19th, 2015.

28 Extremism and Terrorism, http://blog.adl.org/extremism/isis-propaganda-campaign-threatens-u-s, accessed on

August 19th, 2015.

29 Ibid.

30 http://jihadology.net/category/al-furqan-media/, accessed on August 20th, 2015.

Page 15: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

14

close the access to Facebook, Twitter, YouTube, and Skype. Meanwile, the Ministry ordering a

new restriction on Tango and Instagram.31

Coalition group and special force operation continue to target Al-Qaeda’s propaganda

ability. US had recorded a major victory by captive Khalid Abdul Fatah Daud Mahmud Al-

Mashadani, also known as Abu Shahedve. Mashadani, formerly the Information Minister of Al-

Qaeda as well as the intermediary between Al-Qaeda’s leader in Iraq, between Abu Ayyub, Al-

Masri and Osama bin Laden and Ayman Al-Zawahiri. The arrest of Mashadani reduces Al-

Qaeda’s operation activity, and making it possible for Iraqi multinational power to close down

Al-Qaeda’s media cell all across Iraq. The following question indicated the development of

social media usage by terrorist organization:

“Since the search by multinational force, we have opened 8 media offices and Al-Qaeda’s

cell, arrest and killed 24 member of propaganda cell, and have found 23 terabytes of

information. Recently, 4 members of Al-Furqan Media in Mosul were arrested, including

Emir Mosul Media, former leader of Mosul Media that established an Al-Qaeda

communication center in Baghdad, a foreign terrorist from Saudi Arabia expert in video

editing, special effect, and computer graphic. Media cell have also been destroyed in

Baghdad, Diyala, Tarmiyah, Samara, and Karma, causing the decrease of Al-Qaeda’s

propaganda effort in few months. There’s nothing left of Al-Qaeda in Iraq.”32

ISIS had developed propaganda techniques just like its preceding terrorist organization

such as Al-Qaeda and Al-Shabaab. Beside uses media to spread messages and recruiting new

members, foreigners included, also to encourage its supporter to take part in the process. More

foreigners members were recruited, which demonstrated the effectiveness of communication

through social media. Recent report demonstrated that between 12-15 thousands foreign

combatants, including 100 US citizens, are involved in conflict in Syria and Iraq. Although it’s

difficult to determine whether social media plays an important role in recruitment, ISIS online

31 International Business Times, http://www.ibtimes.com/isis-attacks-twitter-streams-hacks-accounts-make-jihadi-

message-go-viral-1603842, accessed on August 19th, 2015.

32 http://www.longwarjournal.org/archives/2008/06/us_targets_al_qaeda.php, accessed on August 20th, 2015.

Page 16: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

15

propaganda is often directed to foreigners.33 Media applications for radical movement had been

apply previously, as ISIS used Dawn of Glad Tiding App on Google Play to gain Twitter support

and to gain support.

In Indonesia, Facebook account advertised IS through t-shirt sales. The t-shirts has slogan

like “Mujahidin All Across the World Unite”, “Fight for Freedom to Death”, and “We Support

ISIS”. These online sales through website own by Indonesian online entrepreneur. Sites that

promote ISIS through t-shirts sales are no longer exist, most probably because it has been

blocked by Indonesian Ministry of Information. Just like Facebook, Twitter also applies similar

rule of banning any direct message that promotes violence and threat. Twitter is also against the

use of this social media for any law breaking activity including service promotion or illegal

activity. International users have to agree to abide all local law regarding the usage of online

services and acceptable content.34

Social media are also used to recruit membership candidate. An ISIS recruiter, Winston

Al Noob, stated that the success of ISIS lays on the minimum standard or even no standard or

terms and condition at all to join them. However, ISIS pays special attention to its potential

recruit through social media. Words like: “Want to fight? Unhappy? Ready to do something

different with your life?” and message like “How about joining this great organization?” Picture

in Instagram under the hashtag #JihadOfOne is potentially used as membership recruitment.

Another ISIS’s propaganda message in one of its office in France says: “Join ISIS, Rule

the World”. A source confirmed that ISIS aware that its potential recruits have other option, but

they smartly exist to outperform government soldier recruitment program. “No one force you to

wear this belt. We want the world to know that we are now in danger”. Omar Abu Al-Twitter, a

social media expert says: “Most combatants have never worn that kind of belt ever since they

became the member of Son of Iraq”. Discipline and rules was not vital factor in the organization

hierarchy. A new recruit does not have to deal with complicated code of conduct like in most

Western country. Al-Noob added: “Western soldiers often said things like: ‘Killed those Babies!”

33 http://www.adl.org/combating-hate/international-extremism-terrorism/c/isis-islamic-state-social-

media.html#.Vk2xP9IrLDc, accessed on September 15th, 2015.

34 http://www.vocativ.com/world/syria-world/isis-tries-outwit-social-networks/, accessed on September 19th, 2015.

Page 17: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

16

We did that too. Urinating on corpses and killing puppies. Actually, violence to other human

being is requirement for promotion within ISIS. Therefore, the values introduced in the West and

soldier’s discipline wasn’t our concern. A man could put his hand inside his pocket all day if his

hand is put in a gun’s trigger while wearing a bomb equipped vest.” There’s only a few, if none,

requirements to become a member of ISIS, because age, education, and nationality, doesn’t

matter when it comes to building a caliphate.

Backgrounds are of course checked, but ISIS doesn’t care whether their members are a

psychiatrist, a beginner, or a rap musician to be. In US, many children recruited simply because

their resentment towards their parents. ISIS’s new member are armed with strong sense of

belonging and community by given various activities before being departed to Syria. Message

like: “Bring your own sword (scimitar)” proved to be quite popular. Other potential recruits are

drawn by the prospect to continue their study using the ISIS’s Jihad Fund. After the 9/11,

anybody that is interested in joining ISIS is recommended to contact local FBI office. Applicants

for this fund are encourages sending its personal contact information and recent address.35

Brainwash Using Social Media

Users of social media have increased exponentially since 2004. On its first year after

introduced, Facebook only received about a million users, increased into more than a billion

people users are registered. A study conducted by Pew indicated that 72% of internet users also

social media user. Moreover, people nowadays tend to spend more times on online media rather

than traditional media. Social media and mobile internet user spend 57% of media consumption

per day. Research from eMarketer on 2013 stated that on special social network such as

Instagram (photo sharing), LinkedIn (professional network), and Pinterest (private sharing

media) more than ten of its users’ login at least once a week.

Video posted on Youtube and Facebook contain jihad material as well as radicalization

process. All radicalization, from the first appeal of jihad, missionary endeavor, to its last deadly

mission, are done online through social media platform. Facebook’s page is used to delivers the

desires to die as a shahid and promoting organization like Al-Qaeda in Syria and Yemen. Suicide

35 See: http://www.duffelblog.com/2014/09/isis-recruits-westerners/#ixzz31EU1jj72, accessed on September 19th,

2015.

Page 18: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

17

bomb perpetrators were once very active in social media and post Al-Qaeda’s flag on their

Facebook page.

Social media are actively used because it is the most popular among viewers, and it

enables terrorist organization to move to mainstream area. Moreover, it’s dependable, free, and

easy to use. Lastly, social network enables terrorist to reach target directly. Contrary to the old

model of internet sites where terrorist have to wait for visitors. Social networking sites enables

terrorist to use narrow targeted strategy, ubiquitously known as narrowcasting. Narrowcasting

aims to deliver message to certain segment of the community based on values, preferences,

demographic attributes, or subscribes. Online page, video, chats, pictures, and this information

are design to match a profile of a certain social group. This method enables terrorist to target its

messages to teenagers.

Social media also offers technical advantages for terrorist, such as sharing, uploading and

downloading files and videos no longer require complex computer devices. The usage of

smartphone and social media platform creates simple, free, and fast access for everybody. Social

media are used by terrorist to delivers their content to the mainstream media. Reporters are now

relying on Twitter, Facebook, and YouTube as a valuable source of information. Pushing many

media staffs to open a Twitter account and interact with community, sharing stories, and bringing

terrorist material closer to that outlet. For those reasons, social media might be a conventional

media gateway for terrorist in information stream: from users of social media, to their own public

or mass media. Another reason for terrorist to use social media to use this platform in such a

large scale since a social media have become a new war zone, a war zone for terrorism.

Therefore, to use social media to fight against terrorism, especially against ISIS’s propaganda,

we need soldiers, weapons, and new form of trainings. This is a challenge for all of us: to retake

the virtual territory that has been occupied by the terrorist for so long.36

The spread of ISIS ideology on line would able to recruit, radicalize and militarize the

vulnerable groups, both in Muslims or non-Muslims countries. In territorial community, migrant

groups, ISIS ideology that full of hatred tend to find way to replace mainstream Muslim

36 ISIS Watch Indonesia: https://www.facebook.com/no2terrorid/posts/886489778028514, accessed on September

19th, 2015.

Page 19: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

18

ideology. Server in US and European countries hosts about 80 to 90 % social media sites with

ISIS propaganda. The threat will always appear under weak leadership, no political will, and lack

of strategy between the government and its counterparts to fight against ISIS propaganda.

Cooperation needed to destroy ISIS platform and communication strategy. Otherwise, the threat

will remain if ISIS social media remain alive.

Conclusion

Global challenges to human security arises because threats within countries rapidly spill

beyond national frontiers. International terrorism violence can travel from one country to another

through conventional way and information technology. While the number of terrorism victims

may not look high, the fear that these attacks spread among the world's population at large is

immense. The focus of terrorist activity tends to move around the world.

To protect human security, and as respond to UNDP’s recommendation, the Indonesian

governments need to adopt policy measures. Indonesia should also fully cooperate in the

endeavor to provide security against the use of violence and terrorist activities regionally and

globally. To this end, a new framework of international cooperation for development should be

devised, taking into account the indivisibility of global human security-that no one is secure as

long as someone is insecure anywhere. In this sense, global cooperation through the United

Nations needs to be increased in form of preventive diplomacy. The cooperation is compulsory

as well as recognizing the roots of conflict and war today that often related to poverty, social

injustice and environmental degradation. Furthermore, these efforts should be supported through

preventive development initiatives. Furthermore, today's framework of global institutions be

reviewed and redesigned to prepare those institutions fully for doing their part in tackling the

urgent challenges of human security, all within the framework of a paradigm of longer-term

sustainable human development.

Parallel to the campaign against ISIS, the Indonesian government must work towards

preventing the group from influencing the Islamic community virtually, by working hard, and

strongly regulate the information. The regulations related to the used of internet for peaceful and

educational purposes through policy as well as implemented strong legal enforcement to prevent

the misuse for ISIS interests. To prevent the spread of ISIS propaganda through social media, the

government also must build partnership with business community, civil society and other

Page 20: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

19

community. To end ISIS from exploit sophisticated technology the government must develop a

confidential network by recruiting academics and technology experts. The government should

also conduct de-radicalization programs both online and offline. Last but not least, the conduct of

de-radicalization program to rehabilitate previous victims should also be intensified. Failures to

respond on several aspects would disturb relationship of religious and ethnic communities. The

failure would also influence the harmony of global, regional and national relationship to increase

public welfare.

List of Reference

Research Paper

Bajpai, Kanti, 2000, Human Security: Concept and Measurement, Joan B. Kroc Institute for

Peace and Justice, Occasional Paper #19:OP:1, August.

Djelantik, Sukawarsini, 2015, Komunikasi Melalui Media Sosial oleh The Islamic State (IS)

di Indonesia, in Komunikasi Internasional dalam Era Informasi dan Perubahan Sosial di

Indonesia, Research paper report, LPPM, UNPAR, 2016.

Online Sources

http://www.nu.or.id/a.public-m,dinamic-s,detail-ids,45-id,53669-lang,id-c,internasional-

t,Bagaimana+Sejarah+Terbentuknya+ISIS+-phpx.

http://www.euronews.com/2014/06/30/isil-renames-itself-islamic-state-and-declares-caliphate-

in-captured-territory/.

http://freebeacon.com/national-security/new-al-qaeda-group-produces-recruitment-material-for-

americans-westerners/.

CNN Indonesia: http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150319160810-112-40369/isis-

di-indonesia-juga-pakai-media-sosial/

http://www.infospesial.net/41194/lowongan-manajer-isis-gaji-rp-2-7-miliar/ /infospesialcom

@infospesial, diakses tanggal 28 September 2016.

http://www.infospesial.net/41194/lowongan-manajer-isis-gaji-rp-2-7-miliar//infospesialcom

@infospesial

https://www.weforum.org/agenda/2015/12/how-isis-runs-its-economy/

http://bisnis.liputan6.com/read/2416333/intip-besaran-gaji-tentara-isis.

Page 21: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

20

http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160428070552-120-127122/dokumen-rahasia-

ungkap-nilai-gaji-tentara-isis/.

http://international.sindonews.com/read/1104083/42/gaji-militan-isis-dan-bonus-budak-seks-

kini-rp660-ribu-bulan-1461643627.

ISIS Jebak Kelompok Ekonomi Lemah Lewat Iming-Iming Uang,

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/09/23/ody3dx382-isis-jebak-kelompok-

ekonomi-lemah-lewat-imingiming-uang.

Rohan Gunaratna, Peta terorisme Tahun 2016, 30 Desember 2015,

http://www.benarnews.org/indonesian/opini/peta-terorisme-tahun-2016-12302015161357.html.

The countries are France, Libya, Lebanon, Egypt, Tunisia, Saudi Arabia, Yemen, Bangladesh,

Kuwait, Afghanistan, and Turkey. See: http://www.benarnews.org/indonesian/opini/peta-

terorisme-tahun-2016-12302015161357.html.

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160118.

J.M. Berger and Jonathan Morgan, The ISIS Twitter Census: Defining and Describing The

Population of ISIS Supporters on Twitter:

http://www.brookings.edu/~/media/research/files/papers/2015/03/isis-twitter-census-berger-

morgan/isis_twitter_census_berger_morgan.pdf.

http://dunia.tempo.co/read/news/2015/03/07/115647858/hasil-studi-ada-46-ribu-akun-twitter-

pendukung-isis.

http://blog.adl.org/extremism/isis-faces-resistance-from-social-media-companies.

Jihadology, http://jihadology.net/2013/03/08/new-statement-from-the-global-islamic-media-

front-announcement-on-the-publishing-of-al-iti%E1%B9%A3am-media-foundation-a-

subsidiary-of-the-islamic-state-of-iraq-it-will-be-released-via-gimf/

http://freebeacon.com/national-security/new-al-qaeda-group-produces-recruitment-material-for-

americans-westerners/.

Jihadist News, https://news.siteintelgroup.com/Jihadist-News/isil-launches-qajnad-media-

foundationq-to-specialize-in-jihadi-chants.html.

The Atlantic, http://www.theatlantic.com/international/archive/2014/06/isis-iraq-twitter-social-

media-strategy/372856/.

Extremism and Terrorism, http://blog.adl.org/extremism/isis-propaganda-campaign-threatens-u-s.

http://jihadology.net/category/al-furqan-media/

Page 22: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

21

International Business Times, http://www.ibtimes.com/isis-attacks-twitter-streams-hacks-

accounts-make-jihadi-message-go-viral-1603842.

http://www.longwarjournal.org/archives/2008/06/us_targets_al_qaeda.php

http://www.adl.org/combating-hate/international-extremism-terrorism/c/isis-islamic-state-social-

media.html#.Vk2xP9IrLDc.

http://www.vocativ.com/world/syria-world/isis-tries-outwit-social-networks/

Read more: http://www.duffelblog.com/2014/09/isis-recruits-westerners/#ixzz31EU1jj72.

ISIS Watch Indonesia: https://www.facebook.com/no2terrorid/posts/886489778028514.

Page 23: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

22

Page 24: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

23

III

Terorisme, Jihad dan Penyimpangan Ajaran Islam

Abstrak

Terorisme Islam menjadi isu yang paling sensitif pada era modern kontemporer. Walaupun pada

prakteknya isu terorisme telah terjadi pada era pra-modern, pada era kontemporer isu terorisme Islam

telah berkembang menjadi lebih berdampak dan meluas di seluruh dunia. Agama Islam menjadi pusat

perhatian utama berkenaan dengan persatuan ideologi dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh beberapa

kelompok teroris. Dalam penelitian ini, akan dibahas bagaimana nilai-nilai Islam disalahgunakan oleh Al-

Qaeda (AQ) untuk pencapaian tujuannya. Tujuan utama Al-Qaeda adalah untuk mempersatukan umat

Muslim seluruh dunia dan mengimplementasikan hukum Shariah di muka bumi. AQ percaya bahwa

mereka dipilih sebagai pemimpin untuk memerangi kekafiran, sehingga dibutuhkannya persatuan umat

Muslim di seluruh dunia. Untuk itu, mereka harus menghancurkan lawan terkuat, yaitu Amerika Serikat

(AS). Oleh karenanya, semua aktor yang memiliki keterkaitan dengan AS dianggap sebagai musuh.

Melalui pendekatan konstruktivisme dalam Hubungan Internasional, akan dibahas logika sebab-akibat

praktek terorisme melalui kombinasi dari dua teori yaitu kekerasan dengan alasan agama (Violence of

Religion) dan sepuluh prinsip jihad (Ten Principles of Jihad).

Kata kunci: Al Qaeda, terorisme, Jihad, kekerasan, agama Islam.

Latar Belakang Masalah

Aksi terorisme telah ada sejak tahun 14 sampai 1 Sebelum Masehi (SM). Salah satu struktur

organisasi paling awal, yang telah memiliki beberapa aspek yang mirip dengan terorisme modern, adalah

Zealot dari Judea (kelompok fanatik)37 di Palestina, Timur Tengah. Sekte Zealot merupakan salah satu

dari grup paling awal yang melakukan teror secara sistematis. Kegiatan Zealot ini dicatat oleh Flavius

Josephus dalam bukunya berjudul Jewish Antiquities, dan karyanya yang lebih pendek berjudul Jewish

37 Gerard Chaliand and Arnaud Blin, “The Prehistory of Terrorism”, in The History of Terrorism from Antiquity to

Al Qaeda, (California: University of California Press, 2007), hal. 55.

Page 25: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

24

War.38 Golongan Zealots ini, atau yang disebut Sicarii, menyerukan kampanye bawah tanah untuk

membunuh para tentara penjajah Roma, yang juga termasuk para Yahudi yang memiliki keterikatan

dengan bangsa Roma. Motif utama adalah kepercayaan yang mutlak bahwa Judaisme telah mendikte

kearah pemujaan berhala. Ketika itu organisasi Sicarii tidak dapat menjaga kerahasiaan identitasnya

sehingga informasi mereka terkuak kehadapan publik. Sebagai akibatnya, mereka dihukum penggal dan

sebagian lainnya melakukan bunuh diri masal di benteng Masada.39 Sejak Zealots, muncullah kelompok-

kelompok lain dengan aliran yang sama, salah satu yang terkenal bernama Hashhashin atau berarti

“pembunuh”. Organisasi Islam ini aktif di Iran dan Suriah dari abad ke-11 hingga ke-13.40 Meskipun aksi

yang dilakukan oleh Zealots dari Yudea dan Hashhashin berbeda dari definisi terorisme masa kini, namun

kemunculan mereka mendorong aksi terorisme seperti yang dikenal masa kini.

Zealots dari Yudea dan Hashhashin dianggap sebagai aksi terorisme pra-modern, yang

memiliki beberapa perbedaan mendalam dengan terorisme masa kini. Pada tahun 1793, permulaan dari

terorisme modern terjadi dalam Pemerintahan Teror (Reign of Terror) yang diprakarsai oleh Maxmilien

Robespierre, setelah terjadinya Revolusi Perancis. Maxmilien Robespierre merupakan salah satu dari 12

Kepala negara yang baru, yang bertanggungjawab untuk memusnahkan para musuh revolusi, dan secara

cepat memberlakukan kepemimpinan ala diktator untuk membawa kestabilan. Ia menganggap bahwa

kekerasan akan berujung pada sistem yang lebih baik, yang kemudian akan menjadi dasar terorisme

modern.41

Pada tahun 1950-an, aksi terorisme yang dilakukan oleh aktor non-negara meningkat tajam

dikarenakan beberapa alasan, seperti nasionalime etnik (contoh: Irlandia, Basque, Zionist). Selain itu,

muncul sentimen anti-kolonial di Inggris, Perancis, dan negara dengan bentuk kerajaan lain, termasuk

munculnya konflik ideologi, seperti komunisme. Aksi-aksi tersebut mewakili kepercayaan masing-masing

atau mewakili gambaran ideal mengenai kondisi dunia yang ideal. Jika kondisi dunia ini berbeda dengan

yang diyakini sebagai kondisi ideal, maka hal tersebut harus diselesaikan dengan kekerasan. Banyak

negara yang kemudian mendukung metode ini. Pada tahun 1960-an, aksi terorisme pun berubah menjadi

aksi global, sejak pembajakan menjadi umum dilakukan. Misalnya, pada tahun 1968, Popular Front for

the Liberation of Palestine membajak El Al Flight, dan pada tahun 1988, terjadi pengeboman Pan Am

38 Ibid. 39 Terrorism Research, “Early History of Terrorism”, diakses tanggal 23 Desember 23rd 2015, http://www.terrorism-

research.com/history/early.php. 40 Amy Zalman, “The History of Terrorism”, diakses tanggal 23 December 23rd, 2015,

http://terrorism.about.com/od/whatisterroris1/p/Terrorism.htm.

41 Ibid.

Page 26: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

25

Flight di Lockerbie, Skotlandia.42

Pada era 1990an, isu teroisme menjadi krusial yang perlu dipecahkan, baik secara domestik

maupun internasional. Terorisme mencakup definisi yang amat luas, dan bisa dipakai untuk

menggambarkan motivasi beragam, seperti politik, ideologi, kepercayaan, agama. Tulisan ini

menekankan pada terorisme yang dilatarbelakangi agama Islam, dan bagaimana ajaran-ajaran Islam

disalahgunakan.

Kerangka Pemikiran

Untuk menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana nilai-nilai Islam disalahgunakan untuk

pencapaian tujuan?”, maka penelitian ini mengimplementasikan dua teori. Pertama adalah teori The

Violence of Religion, yang bersumber dari karya William T. Cavanaugh berjudul “The Violence of

Religion: Examining a Prevalent Myth.” Pelitiannya ini mengungkapkan tiga alasan agama menimbulkan

kekerasan, yaitu karena 1) agama bersifat absolut, 2) agama bersifat membagi (divisive), dan 3) agama

bersifat non-rasional. 43Agama bersifat absolut44 yang dimaksud bahwa agama selalu mengorbit ke hal

yang sama, yaitu “realita sejati”, atau “kebenaran sejati”, atau “kebenaran”, dan sebagainya.45 Agama

bersifat membagi-bagi, berarti agama mempunyai karakteristik menuntut kepercayaan absolut atau

totalitarian dari pengikutnya. Pengikut dari semua agama wajib untuk mempercayai semua ajaran sampai

pada level tertinggi.46 Tidak boleh ada yang mempertanyakan perintah atau ajaran dari Tuhan melalui

ajaran agama. Maka terciptalah kategorisasi yang sistematik di dalam masyarakat karena banyaknya

jumlah agama di dunia. Kategorisasi inilah yang berpotensi mengakibatkan konflik sosial, karena masing-

masing setia pada kepercayaannya. Umat dari tiap agama akan membela kepercayaannya dan yakin

bahwa kebenaran sejati terkandung dalam ajaran agama mereka. Ketiga, agama bersifat non-rasional

berarti bagaimana agama murni di satu sisi, sementara memiliki unsur kekerasan di sisi lain. Agama dapat

berujung pada kekerasan karena sifatnya yang tidak rasional. Irasionalitas disebabkan beberapa hal seperti

penerjemahan, tujuan, petunjuk, cara, dll. Agama sangat rentan disalahgunakan untuk motif kekerasan

42 Amy Zalman, op. cit.

43 William T. Cavanaugh, “The Violence of “Religion”: Examining A Prevalent Myth”, working paper of The Helen

Kellogg Institute for International Studies, University of Notre Dame, Maret, hal. 310.

44 Ibid. p. 2.

45 Ibid. p. 5.

46 Loc. cit. p. 9.

Page 27: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

26

karena memunculkan keyakinan kuat yang non-rasional, yang kadang tidak membutuhkan alasan logis.47

Nilai-Nilai Jihad

Kelompok-kelompok teroris Islam sering menggunakan istilah jihad dalam tindakan. Dalam istilah

Jihad, terdapat 10 hukum utama yang harus dipatuhi oleh seorang Muslim dengan sepenuh hati, yaitu:

1. Hanya berkelahi dengan musuh yang membawa senjata untuk melawan umat Muslim;

2. Jika musuh memutuskan untuk berdamai, maka harus niat baik ini harus dikabulkan.

3. Jika musuh memutuskan untuk bertindak agresif, maka harus dibalas dengan tindakan yang sama;

4. Harus dibangun strategi untuk menyebabkan musuh ketakutan agar perang berakhir secepat

mungkin.

5. Umat Muslim harus setia ketika peperangan sedang kritis;

6. Umat Muslim harus mengingat bahwa mereka melawan orang-orang yang lemah dan para

penindas, sehingga hanya boleh menyerang musuh yang membawa senjata;

7. Jika pihak musuh berkhianat dalam perundingan damai, maka harus diperingatkan, sehingga

serangan dapat diantisipasi;

8. Jika umat Muslim memenangkan peperangan, dilarang membunuh;

9. Tawanan perang tidak boleh diperlakukan secara kasar, dan harus dibebaskan tanpa tebusan;

10. Penduduk di tanah yang dibebaskan harus diberikan kebebasan beragama, keamanan dalam

hidup, dan kebebasan untuk memiliki properti. 48

Jika ada satu tindakan mengatasnamakan Jihad, namun melanggar sepuluh peraturan yang telah

disebutkan diatas, maka dianggap menyalahgunakan nilai-nilai Islam.

Agama Membawa Kekerasan

Teori Violence of Religion dari William T. Cavanaugh49mengungkapkan bahwa agama dapat

dengan mudah disalahgunakan untuk mencapai tujuan, baik politik maupun ekonomi.50 Menganut agama

membuat ummat gagal untuk mencapai sisi objektif penilaian karena apa yang dipercaya (dari hati) tidak

47. William T. Cavanaugh, “The Violence of “Religion”: Examining A Prevalent Myth”, ibid, p. 19. 48 Abdul Raheem, Bashir, The Concept of Jihad in Islamic Philosophy, American International Journal of Science,

University of Lagos, Vol. 4, No.1, Februari, 2015.

49 Chapter One, hal. 23.

50 Ibid.

Page 28: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

27

selalu sejalan dengan rasio. Sisi sekular dan agama tidak akan pernah bertemu di jalan tengah karena

memiliki kalkulasi yang berbeda. Osama bin Laden, pada berbagai pernyataan selalu menyadur ayat-ayat

dari Al-Quran. Misalnya ketika dengan terang-terangan menuduh AS sebagai musuh Timur Tengah:

“O ye who believe, fear God and (always) say a word directed to the right, that he may make your

conduct whole and sound and forgive you your sins. He that obeys God and his apostle has

already attained the highest achievement.51[...] And reform is my only aim and only God can grant

me success, on him I depend and in him I believe.52 [...] Peace be upon his Prophet who said;

people who see an unjust person and do nothing are about to be punished by God.”53

Osama menyatakan bahwa AS salah dan jika ia dan umat Islam lainnya tidak melakukan sesuatu

untuk mengarahkannya ke jalan yang benar, maka seluruh umat Islam lain akan dihukum Allah. Osama

menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk meyakinkan pengikutnya untuk memerangi ideologi Barat.

Dengan mempengaruhi pemikiran lewat Al-Quran ia berhasil mengumpulkan para pengikut dalam jumlah

banyak dalam periode yang singkat.

Walaupun Al-Quran menyebutkan istilah ‘unjust person’ (orang yang tidak adil), namun Osama

tidak memiliki interpretasi yang paling tepat mengenai siapa orang-orang yang termasuk dalam golongan

tersebut, dimana mereka tinggal, apa yang mereka lakukan, dan sebagainya. Penyalahgunaan dapat

dengan mudah terjadi ketika ayat-ayat Al-Quran dibaca dengan motivasi benci di dalam pikiran dan hati.

Osama bin Laden, dalam konteks ini, mungkin memiliki dendam pribadi pada tentara AS di Timur

Tengah. Karena itulah, hanya dengan cara mengutip ayat Al-Quran, Osama dapat mengubah publik tidak

bersalah, yang tidak memahami, menjadi tentara yang siap untuk memberikan segalanya demi janji

mistik, seperti hidup di surga. Osama telah menyalahgunakan ajaran Al-Quran untuk mendukung tujuan,

yaitu perlawanan pada dunia Barat. Ketika interpretasinya tidak menyeluruh, Osama menggunakan

metode cherry-picking, yaitu hanya memilih ayat-ayat yang dapat digunakan, tanpa memahami konteks

riilnya. Hal inilah yang menyebabkan agama berujung pada kekerasan.

Tiga penyebab mengapa agama bisa berujung pada kekerasan: Pertama, agama bersifat absolut.

Semua agama mengorbit ke pusat yang sama, sebagian menyebutnya dengan “Tuhan”, atau “dewa-dewi”,

51 Quran, Sura 33, hal. 70-71.

52 FBIS Report, “Compilation of Usama bin Ladin Statements 1994, Januari 2004.”

53 Ibid, hal. 14.

Page 29: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

28

ataupun istilah-istilah yang lain. Semua agama menginginkan pusat tersebut menjadi bagian dari

ajarannya, namun, mereka semua sebenarnya berputar pada pusat yang sama, bukan berkompetisi dengan

yang lainnya.54 Godaan untuk berkompetisi dengan agama lain inilah yang menyebabkan perpecahan dan

konflik yang berujung pada kekerasan. Seakan-akan pusat tersebut (atau kebenaran sejati), merupakan

milik agama tertentu. Dalam kasus ini, Osama bin Laden bersama dengan pengikutnya, yakin bahwa

Tuhan adalah milik Islam (Allah), dan agama-agama lain yang mengklaim memiliki Tuhan yang berbeda,

harus menghadapi konflik dengan Islam. Dengan kata lain, tidak ada Tuhan lain selain Tuhan yang ada di

agama Islam, Allah Subhana Wa Tala.55

Kedua, agama bersifat memecah belah, karena menuntut kepercayaan yang absolut dan totarian

dari para pengikutnya.56Tidak boleh ada seorang pun yang mempertanyakan legitimasi ajaran agama, atau

ia akan menjadi berdosa. Selanjutnya, Cavanaugh menjelaskan dengan merujuk pada tulisan Mark

Juergensmyer melalui bukunya “Terror in the Mind of God: The Global Rise of Religious

Violence”,bahwa agama cenderung memecah belah masyarakat. Dikotomi yang digunakan dalam agama

membagi manusia menjadi “teman dan musuh”, “baik dan buruk”, “kita dan mereka”, dll.57

Melalui Al-Qaeda, Osama telah membentuk batasan yang jelas antara Islam dan dunia luar.

Agama digunakan menjadi alat untuk menyebut pihak lain sebagai “jahat”,“sesat”, “buruk”, 58 dan

mengklaim bahwa hanya Islam yang baik. Kompetisi dan dikotomi inilah yang mengakibatkan semakin

maraknya kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Ketiga, agama bersifat Non-Rasional, artinya ajaran-ajarannya dapat dimanipulasi untuk

mengubah sesuatu yang baik menjadi jahat, dengan melalui proses yang irasional. Ada banyak alasan

mengapa agama menjadi non-rasional, seperti interpreasi, tujuan, motivasi, inspirasi, lingkungan sekitar,

dll. Agama memberikan kesempatan untuk dijadikan alat membawa perdamaian, namun juga sebagai alat

pembawa kekerasan. Agama adalah hasil dari dorongan non-rasional yang tersembunyi dari pemikiran

sadar seorang individu, dan tidak dapat dibuktikan melalui observasi empiris. Tanpa kemampuan empiris,

agama mengecewakan para pengikutnya karena tidak dapat menangkap keseluruhan arti.

54 William T. Cavanaugh, op.cit, hal. 310.

55 Subhana Wa Tala defined in English as The Sacred and The Mighty. http://Jihad.muslimtents.com/aminahsworld/common_phrases.html, diakses tanggal 23 Desember 2015. 56 William Cavanaugh, op.cit. p. 9. 57 Abdul Raheem, Bashir hal. 24. 58 Ibid. hal. 25.

Page 30: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

29

Salah satu contoh irasionalitas agama adalah ajaran yang harus dijalankan, harus mengalahkan

yang jahat dan melakukan perbuatan baik. Sementara itu, untuk mempertahankan agama, para pengikut

dituntut untuk melakukan peperangan dimana perdamaian menjadi perkelahian, dan kejahatan

mengalahkan perdamaian. Tingkat irasional dalam hal ini sudah melampaui batas, dan semakin sulit

untuk menentukan dikotomi yang jelas mengenai mana yang baik dan buruk.59

Islam dan Terorisme

Dari sekian banyak kepercayaan dan agama di dunia, mengapa Islam paling keras, membentuk

pasukan perang, yang membagi masyarakat ke konflik-konflik yang tidak berkesudahan? Tiga alasan

mengapa Islam sering dituding sebagai sumber terorisme pada era modern, yaitu penyalahgunaan Al-

Quran. Muslim sebagai mayoritas, dan Islam mengatur tentang hukum peperangan dan mengijinkan

penggunaan senjata untuk menyebarkan ajaran (konsep Jihad).

Perihal penyalahgunaan Al-Quran. Banyak dari para penganut agama Islam yang terhambat karena

pemikiran-pemikiran mereka. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Al-Quran menggunakan

berbagai istilah yang sensitif, kontroversial, atau mungkin merujuk pada kriminalitas.60 Seperti ayat 9:561

merupakan satu dari sekian banyak ayat yang secara literal menyuruh para pengikut untuk membunuh,

membasmi, memerangi, membantai, dan memenggal umat non-Islam. Seperti tertulis di Al-Quran 8:12

sbb:

“When thy Lord inspired the angels, (saying): I am with you. So make those who believe stand

firm. I will throw fear into the hearts of those who disbelieve. Then smite the necks and smite of

them each finger. That is because they opposed Allah and His messenger. Who so opposeth Allah

and His messenger, (for him) lo! Allah is severe in punishment.”62

59 Ibid, hal. 25. 60 Mark Gabriel, 2015, “Why Islamic Terrorists Do What They Do”, International Wall of Prayer,

http://Jihad.internationalwallofprayer.org/A-052-Why-Islamic-Terrorists-Do-What-They-Do-Dr-Mark-Gabriel.html,

diakses tanggal 23 Desember 2015.

61 The Quran 9:5 stated: “And when the sacred months have passed, then kill the polytheists wherever you find them and capture them and besiege them and sit in wait for them at every place of ambush. But if they should repent,

establish prayer, and give zakah, let them [go] on their way. Indeed, Allah is Forgiving and Merciful”, Al-Quran,

http://quran.com/9/5, diakses tanggal 23 Desember 2015.

62 Ibid, Al-Quran 8:12

Page 31: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

30

Dalam ayat tersebut, dikatakan bahwa Allah akan menanamkan ketakutan pada orang-orang yang

tidak percaya, lalu kemudian menghantam leher dan jari-jari mereka dengan keras karena telah melawan

Allah dan para pembawa pesan-Nya. Ayat ini menjadi sangat kontroversial, karena bagi orang-orang yang

tak paham, mengakibatkan antipati penuh terhadap Islam. Dalam Islam, Al-Quran banyak menggunakan

peribahasa atau ilustrasi untuk menggambarkan keadaan atau sekadar menyampaikan sejarah. Sehingga

untuk dapat memahami Al-Quran dan ajaran-Nya, pembaca harus memperhitungkan periode sejarah dan

konteks dari ayat-ayat yang dibahas, agar memperoleh pemahaman yang tepat.

Umat Muslim merupakan mayoritas populasi terbesar kedua di dunia, setelah umat Kristiani, akan

tetapi memiliki tingkat pertumbuhan tercepat. Diprediksi bahwa jumlah Muslim dapat tumbuh dua kali

lipat dari jumlah populasi dunia antara tahun 2010 dan 2050, jika tingkat pertumbuhan mereka seperti saat

ini. Besar kemungkinan bahwa Muslim akan melampaui Kristen sebagai agama dengan populasi terbesar

di dunia. Jumlah populasi Muslim diprediksi meningkat 73%, yaitu dari 1,6 milyar di tahun 2010 menjadi

2,8 milyar pada tahun 2050. Dibandingkan dengan agama lain, Muslim memiliki tingkat kelahiran

tertinggi dalam keluarga, rata-rata satu perempuan Muslim memiliki 3 anak, sementara Kristen hanya 2,7

dan agama lain rata-rata 2,3.63

Karena itulah, dengan menjadi kelompok yang tingkat pertumbuhannya paling cepat, maka

probabilitas untuk menyalahgunakan agama semakin besar. Sangat sulit menyeragamkan perspektif

masing-masing, terlebih ketika Al-Quran membuka kesempatan yang besar untuk memungkinkan hal

tersebut. Penggunaan kata-kata yang ambigu dalam Al-Quran memperbesar kemungkinan

penyalahpahaman atau penyalahgunaan ayat dalam mengartikan.

Ketiga, Islam satu-satunya agama yang mempertahankan kitab suciNya tanpa ijin untuk

memodifikasi satu katapun. Tidak diragukan, dalam ajaran-ajaran-Nya, Islam memberikan ijin untuk

mengangkat senjata (atau melawan) jika diperlukan. Secara eksplisit Al-Quran menuliskan “[…] lawanlah

orang yang melawan kamu […]”.64 Ayat seperti ini tentunya membutuhkan interpretasi lebih lanjut

mengenai rujukan “siapa” yang dimaksud, dan apa arti kata “melawan”. Ketentuan-ketentuan perlawanan

telah ditetapkan dalam konsep Jihad, seperti yang dirujuk Al-Quran.

Maka banyak pihak yang melebih-lebihkan dengan mengatakan bahwa Islam menyebabkan teror

di kalangan masyarakat modern. Di AS, misalnya, 90% serangan teroris dilakukan oleh non-Muslim.

63 Michael Lipka and Conrad Hackett, “Why Muslims are the world’s fastest growing religious group,” Pew Research Center, April 23, 2015, http://Jihad.pewresearch.org/fact-tank/2015/04/23/why-muslims-are-the-worlds-

fastest-growing-religious-group/,diakses tanggal 16 Desember 2015,.

64 Al-Quran 2:190.

Page 32: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

31

Ekstremis Islam melakukan 6% dari total terorisme, sementara kelompok sayap kiri 24% dan kaum Latin

42%.65 Walaupun banyak umat Muslim yang telah berkontribusi untuk tindakan-tindakan perdamaian,

namun tindakan ekstremis Muslim menghancurkan reputasi Islam dan membuat persepsi terhadap Islam

menjadi buruk. Penyalahgunaan selalu menjadi masalah besar yang membuat pandangan terhadap Islam

menyimpang dari ajaran kebaikan.

Penyalahgunaan Sepuluh Prinsip Jihad

Penyalahgunaan terjadi dalam semua kepercayaan dan agama. Namun demikian, Islam dipandang

mengajarkan kekerasan, karena kesalahan pemahaman dan interpretasi. Jika seseorang familiar terhadap

istilah-istilah Al-Quran, pemilihan kata, tata kalimat, dan aspek tematik, akan mengetahui bahwa Al-

Quran harus dibaca dan dipahami secara holistik dan bukan dengan mengangkat bagian-bagian tertentu.

Untuk memahami Al-Quran, pembaca harus menyesuaikan tulisan dengan konteks sejarah.66 Sepuluh

prinsip jihad adalah: “pertama, perlawanan harus dilakukan melawan musuh yang bersenjata dan

memusuhi umat Muslim, dan dalam hal ini, umat Muslim disarankan untuk bersenjata pula.67 Ayat Al-

Quran menyatakan: “Siapkanlah bagi mereka pasukan bersenjata dan para pembela di garis depan,

dimana kamu akan menakuti musuh Allah dan musuh dirimu sendiri.”68

Merujuk pada hukum pertama Jihadi, Umat Muslim harus melawan musuh yang membawa

senjata. Jika musuh tidak melawan orang-orang yang menginisiasi perang melawan Muslim, apalagi jika

mereka tidak bersenjata, maka seharusnya umat Muslim tidak diperkenankan untuk melawan mereka.

Prinsip ini tidak dapat diterapkan dalam aksi Al-Qaeda ke negara Barat. Sebagai contoh, dalam tragedi

9/11, banyak korban yang tidak bersalah dan tidak bersenjata terbunuh, sehingga sebenarnya bukan target

yang tepat. Maka Al Qaeda memulai permusuhan, yang dengan jelas dilarang oleh Nabi Muhammad,

“[…] Muslim dilarang memulai permusuhan…” Maka, dapat disimpulkan bahwa prinsip yang pertama

tidak diterapkan dalam kejadian nyata. Dengan begitu, Al-Qaeda telah menyalahgunakan prinsip Jihad

untuk mencapai agendanya. Prinsip kedua menyatakan bahwa jika musuh menyerah dan memilih

65 Global Research, “Non-Muslims Carried Out More than 90% of All Terrorist Attacks in America,” Centre for

Research on Globalization, publikasi pertama tanggal 1 Mei 2013, http://Jihad.globalresearch.ca/non-muslims-

carried-out-more-than-90-of-all-terrorist-attacks-in-america/5333619, diakses tanggal 16 Desember 2015.

66 F, Burhan, “Qur’anic Verses Misused as Teaching Violence, The Peaceful Fabric of Islam”, http://Jihad.islamic-

study.org/quranic_verses_misinterpreted.htm, diakses tanggal 16 Desember 2015.

67 Referring to Chapter Three, p. 15. For further reading, see: Abdul-Raheem, Bashir, “The Concept of Jihad in

Islamic Philosophy.”

68 Quran 8:60

Page 33: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

32

berdamai, maka umat Muslim harus memiliki niat baik yang sama69 Prinsip ini didukung oleh ajaran Al-

Quran yang mengatakan, “Jika mereka menawarkan perdamaian, bergeraklah pula ke arah yang sama,

dan letakkan kepercayaanmu pada Allah, Ia adalah yang Maha-Pendengar dan Maha-Tahu.”70

Pada tanggal 17 November 1997, Al-Qaeda diklaim bertanggung jawab terhadap pembunuhan

massal di Luxor, Mesir. Sebanyak 62 orang ditahan kemudian dibunuh oleh pasukan bersenjata. Jika Al

Qaeda mengikuti prinsip kedua Jihad terkait aksi resiprokal untuk tujuan damai, seharusnya tidak

membunuh orang-orang yang tidak bersalah, yang telah memohon pengampunan. Lebih jauh lagi, 62

orang tersebut sama sekali tidak membawa senjata, sehingga sebenarnya tidak pernah mengancam

keselamatan Al-Qaeda.71 Maka Al-Qaeda telah menyalahgunakan prinsip pertama dan kedua dari Jihad.

Prinsip ketiga menyatakan bahwa jika para musuh bersikeras untuk melawan, maka umat Muslim

didorong untuk membalikkan permusuhan ini dengan cara sama.72 Hal ini didukung Al-Quran yang

mengatakan, “Dan berperanglah untuk nama Allah dengan orang yang memerangi kamu, namun jangan

berdosa. Adalah hal yang pasti bahwa Allah tidak mengasihi orang yang berdosa.”73 Ayat lain berbunyi,

“Dan lawanlah mereka hingga tidak ada lagi penganiayaan, dan agama bisa dengan bebas dijalankan atas

nama Allah. Namun bila mereka berhenti, ingatlah bahwa tidak ada permusuhan yang diijinkan, kecuali

terhadap para penindas.74”

Prinsip ketiga darti Jihad menuntut umat Muslim untuk tidak menyerang musuh. Umat Muslim

harus mengamati apakah musuh bersikeras untuk melanjutkan kekerasan dan serangan. Jika tidak, maka

perdamaian harus ditawarkan. Pada tanggal 20 Agustus 1998, aksi militer AS pertama melawan negara-

negara Muslim terjadi dalam bentuk serangan udara ke kemah-kemah di Sudan dan Afghanistan. Setelah

serangan, Al-Qaeda tidak membalas. Tiga tahun kemudian, pada tanggal 11 September 2001, Al-Qaeda

mengaku bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 3000 penduduk tidak bersalah dengan pembajakan

dua pesawar terbang yang diarahkan ke Twin Towers.75 Jelaslah bahwa Al-Qaeda menyalahgunakan

69 Referring to Chapter Three, hal. 15. For further reading, see: Abdul-Raheem, Bashir, “The Concept of Jihad in

Islamic Philosophy.”

70 Quran 8:61.

71 Andrew Wander, “A History of Terror: Al-Qaeda 1988-2008,” The Guardian, 13 Juli 2008,

http://Jihad.theguardian.com/world/2008/jul/13/history.alqaida, diakses tanggal 15 Desember 2015.

72 Abdul-Raheem, Bashir, op.cit, “The Concept of Jihad in Islamic Philosophy.”

73 Al-Quran 2:190.

74Abdul-Raheem, Bashir, ibid. 75 Andrew Wanders, hal 1-2.

Page 34: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

33

prinsip ketiga, karena Al-Qaeda tidak melawan balik dengan tingkat kekerasan yang sama, malahan

menunggu tiga tahun untuk melawan balik dengan meluncurkan serangan masif secara tiba-tiba. Hal

itulah yang termasuk melampaui tingkat kekerasan musuh (transgress). Padahal seperti yang disebutkan

dalam Al-Quran, bahwa Allah tidak mencintai pihak yang melakukan transgress, dan bahwa tidak ada

permusuhan yang diperbolehkan, kecuali pada pelaku transgress. Pembalasan dendam Al-Qaeda dengan

tingkat kejahatan yang jauh lebih parah membuktikan penyalahgunaan prinsip ketiga dari Jihad.

Prinsip keempat menyatakan bahwa,”dalam peperangan, suatu strategi harus disusun untuk

menyebarkan ketakutan dan memperlemah musuh dan rencana mereka sehingga peperangan dapat segera

berhenti dan jumlah korban peperangan dapat diminimalisasi. Menurut tradisi Nabi, perang adalah

strategi.”76 Al-Qaeda tidak mematuhi prinsip keempat ini dengan mengancam tentara AS atau entitas-

entitas yang berkaitan dengan AS secara terus menerus. Sebagai contoh, pada tanggal 29 Desember 1992,

Al-Qaeda meluncurkan serangan bom pertama kalinya, yang membunuh setidaknya dua orang di Hotel

Gold Milhor di Aden. Pada tanggal 4 Oktober 1993, setidaknya ada 18 prajurit AS yang terbunuh dalam

insiden Black Hawk Down di Somalia. Lalu, pada tanggal 17 November 1997, 62 orang terbunuh dalam

pembunuhan besar-besaran di Mesir.77 Jelas bahwa meskipun Al-Qaeda mengancam afiliasi AS, namun

strategi untuk memperpendek perang dan melemahkan musuh tidak dilaksanakan. Al-Qaeda

menyalahgunakan prinsip keempat Jihad dan aksi terhadap AS tidak terorganisir secara sistematis. Lebih

jauh lagi, Al- Qaeda seperti menghindari “jantung” musuh sebagai target utama. Jika Al-Qaeda memang

ingin mengakhiri perang secepat mungkin, maka seharusnya target yang lebih masuk akal adalah

peperangan secara langsung antara Barat dan Islam yang dapat diakhiri dengan cepat. Karena itulah, maka

Al Qaeda telah menyalahgunkan prinsip keempat dari Jihad.

Prinsip yang kelima berbunyi sbb:

“Ketika pertarungan mencapai fase kritis, semua umat Muslim didorong untuk tetap loyal dan

mengingat Allah, serta mengandalkan bantuan dari Allah. Maksud mereka harus murni untuk

membela agama dan bukan untuk alasan lain atau jika tidak, maka mereka dapat dianggap sama

seperti musuh yang penindas.78

76 Abdul-Raheem, Bashir, op.cit.

77 Andrew Wanders, hal. 1-2. 78 Op.cit. Abdul-Raheem, Bashir, op.cit.

Page 35: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

34

Dalam prinsip kelima, disebutkan secara eksplisit kata-kata pertarungan, yang pada masa kini

tidak dapat lagi diterapkan pada pertarungan yang diklaim oleh Al-Qaeda, baik di AS maupun di negara-

negara Timur Tengah. Merujuk pada tragedi 9/11, Al-Qaeda jelas-jelas mengacuhkan prinsip kelima,

yang menuntut ‘pertarungan’ atau ‘battle field’. Pengeboman terhadap gedung World Trade Center tidak

dapat dimasukkan dalam kriteria ‘battle field’, sehingga dpat disimpulkan bahwa Al-Qaeda

menyalahgunakan prinsip kelima Jihad.

Prinsip keenam berbunyi sbb:

“Dalam pertempuran, umat Muslim harus mengingat bahwa mereka melakukan perang untuk

mempertahankan yang lemah dari para penindas, sehingga hanya boleh melawan orang-orang

yang mengangkat senjata atau para penindas.79

Prinsip keenam Jihad kurang lebih sama dengan prinsip pertama, yaitu bahwa umat Muslim

hanya boleh melawan para penindas yang membawa senjata. Al-Qaeda, sering mengancam nyawa

penduduk yang tidak bersalah dan sering menargetkan orang-orang yang tidak bersenjata, seperti pada

tragedi 9/11. Namun, aksi Al-Qaeda bukanlah untuk membela kaum lemah dari penindasan. Pada tanggal

12 Mei 2003, terdapat 27 orang yang meninggal dalam serangan bom di Riyadh, dimana Al-Qaeda

dituding menargetkan kompleks rumah tinggal orang-orang asing.80 Maka menargetkan orang-orang

lemah yang tidak bersenjata, Al Qaeda telah menyalahgunakan prinsip keenam dari Jihad.

Prinsip Jihad yang ketujuh berbunyi sbb:

“Jika peperangan terus berlanjut dan pihak musuh menerima kekalahan mereka dan menawarkan

perdamaian, makn tentara Muslim diwajibkan untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan

bernegosiasi. Namun jika mereka berkhianat, maka umat Muslim diwajibkan memberitahukan

pihak musuh mengenai pengkhianatan tersebut dan memberitahukan kemungkinan perang

sehingga mereka tidak akan diserang tanpa peringatan..”81

79 Ibid. 80 Andrew Wanders, hal 1-2.

81 Op.cit, Abdul-Raheem, Bashir, op.cit.

Page 36: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

35

Prinsip ketujuh ini yang paling krusial, karena menekankan pada tiga hal pertama, jika musuh

menawarkan perdamaian maka umat Muslim harus menghentikan kekerasan dan bernegosiasi. Kedua,

jike negosiasi tidak tercapai karena adanya pengkhianatan, ummat Muslim harus menginformasikan pihak

musuh sehingga kedua pihak sama-sama paham bahwa negosiasi tidak dapat dilanjutkan lagi. Ketiga,

umat Muslim tidak boleh menyerang lawan secara mendadak ketika lawan tidak siap.

Terkait hal pertama, pada bulan April 1998, Bill Richardson (Duta Besar AS untuk PBB)

mengunjungi Afghanistan untuk memulai perundingan damai. Namun, Osama bin Laden menetapkan

secara sepihak bahwa misi tersebut tidak tulus dan AS pasti memiliki agenda tersembunyi. Secara

eksplisit ia mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut “hanya sekedar bagian dari serangkaian konspirasi

AS untuk melawan bangsa Muslim,” dan “AS berusaha menyalakan api pada perang Afghanistan untuk

meredam Jihad dan Mujahidin dengan menunjukkan bahwa mereka berperang untuk mendapatkan

kekuasaan.”82

Dalam hal ini, pihak musuh telah menawarkan perundingan damai, namun tanpa mampu

membuktikan tindakan pengkhianatan yang dimaksud, Al-Qaeda menolak. Tidak ada satu buktipun yang

mengindikasikan bahwa AS bermaksud curang, dan Al Qaeda juga tidak dapat membuktikan tudingan,

sehingga negosiasi tidak terjadi. Al-Qaeda juga sering memberikan ancaman-ancaman tanpa

menginformasikan terlebih dahulu pada musuh (dalam hal ini AS), sebelum melancarkan serangan.

Musuh tidak mampu mempertahankan diri. Dengan begitu, Al-Qaeda telah melanggar ketiga hal penting

prinsip Jihad yang ketujuh, dan memanipulasi untuk mencapai tujuan.

Prinsip yang kedelapan menyatakan sbb:

“Ketika pertempuran telah usai dan kemenangan berada di pihak Muslim, dan musuh telah

menyerah, umat Muslim harus menghentikan semua bentuk kekerasan yang dapat membahayakan

nyawa, dan semua properti dari tawanan perang harus diperlakukan dengan hormat dan harga diri,

dimana semua bentuk pembalasan dendam tidak diperbolehkan kecuali rekonsiliasi, pembebasan,

keadilan, dan pembalasan kejahatan dengan kebaikan.”83

82 FBIS Report, “Bin Ladin Warns Against Richardson Mission to Afghanistan”, London, Al-Quds al-‘Arabi, 15

April 1998, hal. 1.

83 Abdul-Raheem, Bashir, op.cit.

Page 37: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

36

Prinsip kedelapan tidak sesuai dengan tindakan Al-Qaeda, ketika Al-Qaeda belum

mendeklarasikan kemenangan, tetap melanjutkan operasinya. Alasannya, tujuan akhir adalah sampai

tentara Muslim dapat dipersatukan di bawah komando Al-Qaeda, dengan atau tanpa Osama.

Prinsip yang ke-9 menyatakan bahwa semua tawanan perang tidak boleh diperlakukan dengan

kasar, dan harus dibebaskan tanpa tebusan.84Sangat jelas bahwa dalam kondisi perang, umat Muslim tidak

diperbolehkan untuk menahan tawanan, apalagi memperlakukan dengan kekerasan, seperti penyiksaan

untuk tujuan tertentu. Mereka harus melawan secara adil atau kalah secara terhormat. Tawanan perang

harus dilepaskan tanpa meminta tebusan, dan harus dalam kondisi kesehatan yang baik. Dalam prinsip ini,

Al-Qaeda menahan 62 orang tawanan di Mesir, yang pada akhirnya dibunuh. Dalam konteks ini, prinsip

kesembilan tidak dijalankan.

Prinsip kesepuluh menyatakan bahwa, “Orang-orang di tanah yang telah dikuasai harus diberikan

kebebasan beragama, keamanan hidup, dan kebebasan untuk memiliki properti. Mereka juga berhak

sebagai warga negara ketika telah membayar kewajiban untuk mendapatkan layanan”. Sehubungan

dengan prinsip ke-sepuluh ini, majalah Time mewawancarai Osama bin Laden (tahun 1999), terkait

pendudukan Al- Qaeda di Afrika. Tujuan Al-Qaeda adalah penyebaran pengaruh ke Afrika dan

mengumpulkan tentara yang banyak untuk memerangi AS. Ketika itu tidak ada kebebasan beragama dan

rasa aman. Ketika ditanya mengapa banyak orang Afrika yang dibunuh, sementara target Al-Qaeda

sebenarnya adalah AS, Osama menjawab: “[…] jika keadaan tidak memungkinkan untuk mengalahkan

AS dengan menyerang, maka apabila Muslim harus dibunuh untuk mengalahkan AS, diperbolehkan

dibawah hukum Islam.”85 Al-Qaeda telah menyalahgunakan prinsip ke-10, dengan menolak memberikan

hak beragama, memberi jaminan keamanan, dan hak untuk memiliki properti. Karena telah melanggar 10

prinsip Jihad, maka Al-Qaeda tidak memiliki hak untuk menyebut misinya menjalankan Jihad, atau

memerangi AS atas nama Islam.

Kesimpulan

Al Qaeda telah menyalahgunakan nilai-nilai Islam untuk pencapaian tujuan-tujuannya melalui

dua pendekatan, yaitu sekular dan agama. Tiga alasan mengapa agama dapat menyebabkan kekerasan:

sifat yang absolut, memecah belah, dan non-rasional. Al Qaeda sebagai kelompok pemberontak yang

mengatasnamakan Islam bertendensi melakukan kekerasan karena menjadikan agama sebagai fondasi.

Agama Islam, memungkinkan para penganutnya untuk melakukan kekerasan atas nama agama. Dari sisi

84 Ibid.

85 Laporan FBIS, “Time Magazine Interview With Bin Ladin,: “Wrath of God; Usama bin Ladin lashes out against

the West”, section International Edition; Time Asia; Asia/Interview, 11 Januari 1999, hal. 16.

Page 38: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

37

agama, Al-Qaeda mengklaim merupakan kelompok jihad yang akan memerangi negara-negara Barat

(terutama AS), karena pertentangan ideologi. Namun, Al-Qaeda telah melakukan pelanggaran dalam

seluruh prinsip Jihad, baik secara teori maupun praktik. jika Al Qaeda menjalankan jihad, kesepuluh

prinsip harus diterapkan terutama tidak membunuh orang-orang tak bersalah. Namun, tidak ada prinsip

Jihad yang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Al-Qaeda. Dapat disimpulkan bahwa Al- Qaeda tidak

memiliki kredibilitas untuk mengatasnamakan Jihad ketika melakukan aksi terorisme. Bahkan aksi

terorisme dikutuk oleh seluruh dunia, yang menyatakan bahwa mereka tidak mengamalkan nilai-nilai

Islam sama sekali. Al-Qaeda telah memanipulasi dan menyalahgunakan prinsip-prinsip tersebut.

Daftar Referensi

Abdul Raheem, Bashir, 2015, The Concept of Jihad in Islamic Philosophy, American International Journal of

Science, University of Lagos, Vol. 4, No. 1, Februari.

Chaliand, Gerard dan Arnaud Blin, 2007, “The Prehistory of Terrorism”, in The History of Terrorism from Antiquity to Al Qaeda, California: University of California Press, 2007.

Cavanaugh, William T.,2004, “The Violence of “Religion”: Examining A Prevalent Myth”, working paper of The

Helen Kellogg Institute for International Studies, University of Notre Dame, Maret.

Sumber Online:

Terrorism Research, “Early History of Terrorism”, http://www.terrorism-research.com/history/early.php

Amy Zalman, “The History of Terrorism”, updated in July 31, 2015, ,

http://terrorism.about.com/od/whatisterroris1/p/Terrorism.htm.

FBIS Report, “Compilation of Usama bin Ladin Statements 1994 – January 2004.”

http://Jihad.muslimtents.com/aminahsworld/common_phrases.html

Mark Gabriel, “Why Islamic Terrorists Do What They Do”, International Wall of Prayer, accessed on December

16, 2015, http://Jihad.internationalwallofprayer.org/A-052-Why-Islamic-Terrorists-Do-What-They-Do-Dr-Mark-

Gabriel.html

The Noble Quran, http://quran.com/9/5

Michael Lipka and Conrad Hackett, 2015, “Why Muslims ar the world’s fastest growing religious group,” Pew Research Center, April 23,

http://Jihad.pewresearch.org/fact-tank/2015/04/23/why-muslims-are-the-worlds-fastest-growing-religious-group/

Global Research, “Non-Muslims Carried Out More than 90% of All Terrorist Attacks in America,” Centre for

Research on Globalization, first published in May 1, 2013, accessed on December 16, 2015,

http://Jihad.globalresearch.ca/non-muslims-carried-out-more-than-90-of-all-terrorist-attacks-in-america/5333619

F, Burhan, “Qur’anic Verses Misused as Teaching Violence, The Peaceful Fabric of Islam”, accessed on December

15, 2015, http://Jihad.islamic-study.org/quranic_verses_misinterpreted.htm.

Andrew Wander, 2008, “A History of Terror: Al-Qaeda 1988-2008,” The Guardian, July 13, http://Jihad.theguardian.com/world/2008/jul/13/history.alqaida.

Page 39: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

38

FBIS Report, “Bin Ladin Warns Against Richardson Mission to Afghanistan”,

London, Al-Quds al-‘Arabi, 15 April 15, 1998.

FBIS Report, “Time Magazine Interview With Bin Ladin,” titled “Wrath of God; Usama bin Ladin lashes out against the West”, section International Edition; Time Asia; Asia/Interview, January 11, 1999.

Page 40: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

39

Sejarah Penyebaran ISIS di Indonesia

Pendahuluan

Meningkatnya dukungan terhadap negara Islam (IS; Islamic State, atau dikenal dengan ISIS) di

Indonesia merupakan ancaman karena pemakaian kekerasan yang dipergunakan untuk meraih dukungan.

Pelaku teroris di Indonesia masih memfokuskan diri melakukan aksi-aksi di dalam negeri. Aksi-aksi teror

terus terjadi, bahkan setelah kekhalifahan ISIS diumumkan. Ancaman lainnya muncul dari para alumni

ISIS yang kembali ke Indonesia karena telah mengalami pelatihan, pengalaman tempur, jaringan

internasional dan kepemimpinan ekstremis.

Pada tanggal 22 September 2014 juru bicara Al-Adnani menyerukan untuk membunuh orang

asing yang terkait dengan koalisi yang dipimpin AS. Seruan ini menjadi insentif bagi pendukung ISIS

untuk mengarahkan sasaran kepada orang-orang Barat sebagai cara untuk mendapatkan dukungan dari

pemimpin yang menyatakan diri sebagai khalifah. Terjemahan nasihat dari Indonesia adalah sebagai

berikut:“Jika anda tidak memiliki bom atau peluru , kafir dari AS atau Perancis atau salah satu dari sekutu

mereka, pukul dia dengan batu di kepala, ukir dia dengan pisau, pukul dia dengan mobil anda, lemparkan

dia dari gedung tinggi atau racuni dia”.

Tulisan ini membahas mengenai ISIS di Indonesia, bagaimana kemunculannya, siapa yang

bergabung, bagaimana perkembangannya atau berevolusi. Selain itu juga melihat reaksi pemerintah

Indonesia. Sementara memberikan respon kuat, pemerintah masih perlu melakukan tindakan. Hal tersebut

telah diinstruksikan kepada para petugas penjara agar meningkatkan pemantauan terhadap teroris.

Sejarah Kemunculan ISIS di Indonesia

Larangan terhadap ISIS diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2014 pasca

diunggahnya video Youtube berjudul “Bergabung Dalam Barisan (Joining the Ranks)” oleh “Abu

Muhammad al-Indonesi”. Video ini berisi ajakan untuk bergabung dengan ISIS dan berjihad di Suriah.

Ajakan disampaikan oleh Abu Muhammad, seorang aktivis yang aslinya bernama Bahrum Syah.

Abu Muhammad memiliki hubungan dengan organisasi ekstremis Al-Muhajiroun. Pendiri Al-

Muhajiroun, Omar Bakri Muhammad dan Anjem Choudary, membangun jaringan global kelompok

advokasi untuk mendukung diterapkannya hukum Islam, jika perlu dengan cara kekerasan. Cabang yang

pertama berlokasi di Inggris dengan nama Islam4UK, dan Sharia4UK. Masing-masing negara mempunyai

“Sharia4” dalam judulnya; sedangkan Sharia4Indonesia sudah ada sejak 2010.

Kelompok kecil Indonesia terinspirasi oleh Bakri dan Choudary menjadi penggerak jaringan pro-

ISIS di Indonesia. Kelompok mengelola website www.al-mustaqbal.net, yang kemudian disebut sebagai

Al-Mustaqbal, mempunyai hubungan dengan sebagian besar kelompok teroris yang masih tetap

beroperasi di Indonesia, termasuk Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan Mujahidin Indonesia Barat

(MIB). ISIS pada tanggal 29 Juni 2014 kemudian mengumumkan pembentukan khalifah. Di Suriah,

Bahrum Syah telah membentuk Unit Indonesian-Malaysia ISIS yang bertujuan untuk membentuk negara

Page 41: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

40

Islam kepulauan di kawasan Asia Tenggara, atau disebut sebagai Daulah Islamiyah Nusantara. Tokoh

ideologis atau promotor ISIS yang paling penting adalah Aman Abdurrahman, seorang ulama yang

ditahan di penjara yang memiliki tingkat keamanan maksimum di Pulau Nusakambangan, pantai selatan

Pulau Jawa. Dialah yang menjadi pendamping Sharia4Indonesia dari kelompok dan pengikut yang

mengikat unsur-unsur ISIS di Indonesia.

ISIS menjadi contoh langka perkembangan internasional yang menjadi perekrut jihadis di

Indonesia. Sebelum penggerak lokal mencapai kesepakatan, ketika beberapa orang Indonesia pergi ke

Afghanistan untuk mengikuti pelatihan pada pertengahan 1980-an dan awal 1990-an, mereka didorong

oleh represi di dalam negeri, dan keinginan untuk mengembangkan kemampuan melawan Presiden

Soeharto. Aksi-aksi terorisme oleh Jemaah Islamiyah antara 1999 dan 2002 dipicu oleh konflik komunal,

seperti di Ambon dan Poso. Terlepas dari semua retorika tentang mendukung Palestina, sangat sedikit

masyarakat Indonesia yang pernah pergi dan bertempur di sana. Daya tarik ISIS berbeda, yang merupakan

kombinasi agama yang melibatkan Sham (pejuang Suriah); dalam rangkaian kemenangan di Irak yang

memberi rasa percaya diri sebagai pemenang. Resonansi konsep khalifah digunakan oleh ISIS melalui

media sosial. Pada saat yang sama, ISIS telah memicu munculnya reaksi yang lebih besar dari

sebelumnya dalam masyarakat muslim Indonesia. Tokoh yang terlibat tetap berbahaya dan hal itu perlu

dikhawatirkan. Alasan keamanan menyebabkan pelaku dipenjarakan, termasuk aktifis ISIS dari aspek

ideologi dan ajarannya. Maka pemerintah perlu melanjutkan kebijakan penanggulangan terorisme,

termasuk penguatan hukum.

Asal-Usul Al Muhajirun di Indonesia

Dukungan terhadap ISIS di Indonesia berawal dari seorang aktivis muda, Tuah Febriwansyah

alias Muhammad Fachry, dari organisasi Al Muhajiroun. Pendiri militan ulama Suriah adalah Omar Bakri

Muhammad. Al Muhajiroun didirikan pada tahun 1983 sebagai jihad salafi sayap organisasi Hizbut-

Tahrir (HT) organisasi radikal internasional yang mengkampanyekan khalifah dan penerapan hukum

Islam. Tahun 1986, Omar Bakri keluar dari Arab Saudi untuk mendirikan jaringan Hizbut Tahrir bawah

tanah, dan pindah ke Inggris yang secara bersamaan menjadi pemimpin Al-Muhajiroun dan pemimpin di

cabang Hizbut Tahrir di Inggris. Bersama dengan Ulama Anjem Choudary, Omar Bakri mengelola Al-

Muhajiroun sebagai organisasi yang terpisah, padahal secara resmi dibubarkan pada tahun 2004. Omar

Bakrie keluar dari Inggris pada 2005 dan pindah ke Lebanon, dimana ia ditangkap pada Mei 2014,

sementara Anjem Choudary tetap tinggal di Inggris.

Jika Hizb ut-Tahrir terfokus menciptakan massa untuk mendukung kekhalifahan, Al-Muhajiroun

memandang jihad sebagai jalan penting menuju terbentuknya kekhalifahan. Para pendukung melihat

penerapan hukum Islam sebagai tugas dasar dari setiap Muslim, maka siapapun yang berpikir berlawanan

akan dianggap kafir. Akibatnya, banyak Muslim Salafi dan Salafi jihadi Al-Muhajiroun sebagai

masyarakat takfiri, atau dianggap kafir.

Meskipun berupa organisasi jihad, dari awal berbeda dengan Al-Muhajiroun dalam menekankan

Islam di wilayah yang ditaklukkan. Tidak hanya tentang menyerang musuh, juga mempromosikan ISIS

dan negara Islam. Al-Muhajiroun diperkenalkan di Indonesia melalui internet. Pada 2005, Muhammad

Fachry, biasanya dikenal dengan M. Fachry, melalui video chatting Al-Muhajiroun yang disebut paltalk

Page 42: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

41

(www.paltalk.com) mulai mengambil bagian dalam diskusi agama online yang dipimpin oleh Omar

Bakri. Bakri memberikan lampu hijau untuk mendirikan kelompok Al-Muhajiroun di Indonesia – tanpa

menggunakan “o” – sebagai organisasi di Indonesia yang dianggap kunci negara. Pada salah satu

dokumennya tertulis:

Al-Muhajiroun percaya bahwa negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, Afghanistan,

Indonesia harus menjadi target untuk mendukung khilafah. Negara-negara ini tidak hanya

mengandung tigaperempat muslim dunia, tetapi juga telah membentuk tentara lebih kuat dari Timur Tengah yang tengah disusupi pasukan asing (tidak seperti militer di Timur Tengah) dan

orang-orang yang beriman yang berkeinginan kuat menegakkan Islam.

Fachry menerbitkan dua surat yang disebut “Al-Ghuraba” dan “Ahlus Sunnah Waljamaah”, untuk

mengirimkan bahan Al-Muhajiroun. Pada tahun 2006, dia mulai menggunakan situs

www.geocities.com/abuya_2005/almuhajirun. Kemudian membeli domain www.almuhajirun.com, yang

ada sampai hari ini. Fachry dan istrinya, Ummu Fauzi, menerjemahkan tulisan Bakri dari Inggris dan

mengunduhnya dalam situs.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Fachry mulai mengambil bagian dalam diskusi online yang

dikelola oleh kelompok jihad yang dijiluki Qital (bahasa Arab yang berarti pertempuran), atau Al Irhab,

atau “teror”, sebagai penyumbang yang paling sering. Qital menyebabkan Abdul Aziz, guru SMP dari

Pekalongan, ditangkap pada tahun 2005 karena membantu teroris mendirikan situs bernama

www.anshar.net, yang sudah lama ditutup oleh pemerintah Indonesia. Dari grup diskusi lain, Fachry

memperoleh terjemahan dari bahasa Arab ke dalam Indonesia dan ditulis oleh dua ulama radikal lain,

Abdul Qadir bin Abdul Aziz, dikenal di Barat sebagai Dr. Fadl, dan Abu Muhammad al Maqdisi.

Pada tahun 2006, Fachry mengelola kelompok Yahoo Messenger dan MSN messenger, dan mengajak

orang-orang yang terdaftar untuk terlibat dengan Omar Bakri melalui Paltalk. Dia juga mulai

mempromosikan ajaran-ajaran Bakri secara langsung dan melalui khotbah.

M. Fachry Memulai Majalah

Selain aktivitas online, Fachry memulai majalah sama seperti banyak jihadis lain, dan yakin

bahwa musuh Islam adalah AS dan sekutunya yang dikendalikan media global. Maka pengelolaan media

penting agar memiliki alat melawan perang informasi. Pada tahun 2007, edisi pertama dari majalah Al-

Muhajirun terbit, dengan artikel yang berjudul “Staying on the Road to Jihad”. Terjemahan dari artikel

oleh ulama radikal, dan memuat wawancara dengan Osama bin Laden. Edisi kedua, terbit pada

pertengahan 2007, menampilkan profil negara Islam di Irak, yang menjadi cikal-bakal ISIS. Di dalamnya,

penulis menjelaskan bagaimana transmisi yang membentuk khilafah akan terjadi melalui bangunan kecil

politis Islam (imarah Islam) yang pada akhirnya akan bergabung bersama-sama.

Keberadaan majalah tersebut menyebabkan Fachry berinteraksi dengan masyarakat jihad yang

lebih luas. Ia kemudian dekat dengan Muhammad Jibriel, pemilik dan editor dari www.arrahmah.com,

Page 43: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

42

yang pada tahun 2007 menjadi bagian dari website jihad terbesar di Indonesia. Jibriel meminta Fachry

untuk bergabung agar pengikut ajaran-ajaran Al-Muhajiroun lebih banyak. Keduanya memiliki visi untuk

memperluas program website ke penerbitan yang akan mencakup divisi buku, majalah dan DVD.

Jaringan media Arrahmah muncul di 2008, dengan menerbitkan tulisan-tulisan dari tiga

penyerang bom Bali pada bulan Januari 2009, beberapa bulan setelah dieksekusi. Mereka juga

menerbitkan sebuah buku Al-Maqdisi, diterjemahkan oleh Aman Abdurrahman, berjudul “Is Democracy

Compatible with Islam?” mereka juga mengeluarkan video jihad, mengunduh dari internet, dan

menerbitkan majalah jihadmagz.

Sementara itu Fachry, tetap menjalankan Al Muhajirun, dengan menulis artikel mengenai

pemilihan anggota-anggota legislatif 2009 dan pemilihan Presiden, berjudul “don’t vote, stay Muslim”.

Slogan itu telah diadopsi oleh Omar Bakri saat pemilu di Inggris pemilu pada bulan Juni 2004. Ajaran ini

kemudian digunakan secara global untuk mendasari semua simbol pemerintah buatan manusia, dan

menerapkan hukum dari Tuhan God-given.

Selain bekerja di Arrahmah, Fachry mulai menghadiri diskusi-diskusi jihad yang dilaksanakan di

Masjid Al-Munawaroh di Pamulang, Bekasi di luar Jakarta, dipimpin oleh Ayah Muhammed Jibriel, atau

Abu Jibril. Pada awal 2009 pengkhotbah lain mulai memimpin diskusi secara teratur, seperti Aman

Abdurrahman, yang baru saja dibebaskan dari penjara sejak pertengahan 2008. Fachry sudah lama

mengikuti tulisan Aman dan artikel-artikel terjemahan agamanya, dan mempercayai bahwa komitmennya

terhadap jihad dilakukan dengan menerapkan hukum Islam dalam sebuah negara Islam, seperti Al-

Muhajiroun. Diskusi-diskusi ini mendekatkan Fachry dengan pria bernama Bahrum Syah, koordinator di

wilayah Pamulang.

Pada Bulan Agustus 2009, sebulan setelah serangan bom di Marriott dan hotel Ritz Carlton di Jakarta,

salah satu ulama setempat mengancam masjid dan menuduh itu adalah ajaran teroris. Salah satu pelaku

pemboman, seorang remaja bernama Dani Dwi Permana, direkrut di mesjid tidak jauh dari Pamulang dan

hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa kelompok teroris mencari potensi “bridgerooms”, untuk

melakukan bom bunuh diri, dari tempat lain di kawasan mesjid tersebut. Kemudian pada 25 Agustus

2009, Muhammad Jibriel ditangkap karena membantu dalang pemboman hotel, Noordin Top, yang

pernah sekali menjadi gurunya. Jibriel dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada akhir Juni 2010.

Sharia4Indonesia

Pada tahun 2010, Fachry selain mengelola Arrahmah, memulai kampanye Sharia4Indonesia.

Model di Islam4UK atau Sharia4UK yang Anjem Choudary yang diperkenalkan pada bulan November

2008. Model ini direncanakan untuk mengatur zona wilayah untuk penerapan hukum Islam, atau disebut

imarah Islam yang Bakri dan Choudary lihat seperti cikal bakal sebuah kekhilafahan. Teman Fachry,

seorang pria bernama Abu Shofiy, menjadi kepala Sharia4Indonesia.

Fachry dan teman-temannya juga berencana untuk membawa Omar Bakri ke Indonesia pada

Maret 2010 untuk membantu peluncuran terjemahan dari buku Bakri, Standar Islam. Pemerintah Lebanon

menolak memberikan Omar bakry visa. Kunjungan dilakuakn pada Maret 2010, dan Choudary

mempromosikan Sharia4Indonesia di 9th Islamic Book Fair di Senayan, Jakarta. Organisasi secara resmi

Page 44: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

43

diluncurkan dengan aksi unjuk rasa di bundaran hotel Indonesia di Jakarta pada Agustus 2010, sekitar

waktu yang sama dengan: Sharia4France, Sharia4Belgium, Sharia4Holland, Sharia4Pakistan,

Sharia4Hind dan lainnya. Kampanye Jakarta diikuti oleh Sharia4Jatim di Jawa Timur, Sharia4Bandung,

dan di Sumatera Utara, Sharia4TanjungBalai. Tujuan proyek ini mendirikan zona syariah yang bebas dari

perjudian, minuman beralkohol, prostitusi dan kejahatan lain. Tujuannya untuk mendapatkan dukungan

masyarakat terutama Front Pembela Islam (FPI).

Pada Bulan September 2010, anggota aktif berkampanye untuk mendesak pembebasan Murhali

Barda, ketua FPI yang telah ditangkap karena menghasut kekerasan dalam sebuah demonstrasi menentang

pembangunan Gereja Protestan di Ciketing, Bekasi. Dua bulan kemudian, pada November 2010,

keduanya membentuk Gerakan Islam Reformis, yang bersama beberapa kelompok lain menuntut

penutupan salah satu gereja di Karasak, Bandung. Mereka juga mencoba untuk memenangkan dukungan

publik dengan menggelar kegiatan sosial dan layanan darurat kesehatan di daerah bencana, termasuk Jawa

Tengah setelah letusan gunung Merapi pada Oktober 2010. Mereka mencoba memanfaatkan situasi

dengan mengkampanyekan “Indonesia atones”, dengan mengatakan bahwa bencana alam gempa bumi

dan tsunami 2004 dan letusan gunung berapi, terjadi karena umat muslim dan pemerintah Indonesia gagal

menerapkan hukum Islam.

Konflik Mengenai Kekhalifahan dan Kafir

Kehebohan Arab Spring mengguncang wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara pada tahun 2011.

M. Fachry dan teman-temannya melihat jatuhnya diktator sebagai langkah pertama menuju pembentukan

khilafah. Mereka menyebutkan sebuah hadits mengenai politik siklus masyarakat Islam. Dimulai dengan

aturan Nabi, diikuti oleh kekhalifahan pengikutnya (khilafah alaa minhajin nubuwwah) kemudian

mewarisi kerajaan yang menerapkan hukum Islam, masa kediktatoran butal dan akhirnya kembali ke

khalifah. Fachry percaya rujukan bagi warisan kerajaan dilambangkan dengan jatuhnya Kejayaan Turki

Ottoman pada 1924. Arab Spring adalah tanda bahwa periode berikutnya pemerintahan otoriter akan

berakhir dan khilafah akan terlihat.

Grup kecil Sharia4Indonesia mengkampanyekan hukum Islam dengan lebih intensif dari

sebelumnya. Tahun 2011, muncul jihad yang mendoktrin masyarakat agar tidak bekerjasama dengan

pemerintah (ansharut thagut).

Fachry menemukan asosiasi Jibriel dengan kelompok takfir yang tidak dapat diterima. Pada

Maret 2012 dia memutuskan meninggalkan Arrahmah setelah Arrahmah menerbitkan “the Phenomenon

of the Debate Over Branding Thaghut Security Forces as Kafir, Quo Vadis?” ditunjukan pada kedua sisi

perdebatan.

Munculnya Pertentangan

Page 45: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

44

Setelah Fachry berpisah dengan Arrahmah, dia memulai membuka situs baru (www.al-

mustaqbal.net). Situs ini bertujuan untuk memperkuat kampanye Sharia4Indonesia serta mempromosikan

pemandangan kelompok takfir mu’ayyan, dipimpin oleh Aman Abdurrahman. Sementara itu, doktrinal

konflik juga mencapai pembahasan kelompok Al-Munawaroh di Masjid Pamulang, ketika Jibril memihak

takfir. Akibatnya, pengikut Aman Abdurrahman meninggalkan masjid dan mendirikan kelompok sendiri

di Masjid Babakan Al-Islam, Serpong, Banten. Tiga tokoh kunci adalah Fachry, Abu Shofiy dan Bahrum

Syah.

Bahrum Syah telah menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, tetapi dia

pindah sebelum lulus ke Universitas Pamulang, dimana dia menjadi seorang aktivis organisasi propagasi

agama, Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Dia bergabung dengan diskusi Abu Jibril karena masjid Al-

Munawaroh tidak jauh dari rumahnya dan menjadi pengikut setia Aman Abdurrahman. Melalui

pertemuan ini, dia telah mengetahui anggota kelompok jihad, termasuk mantan anggota Faksi Darul Islam

pada Juli 2011, penangkapan Abdullah Umar dan Kodrat. Pada Juli 2012, Kodrat mengundang Bahrum

Syah untuk menghadiri pertemuan di Situgintung yang mengakibatkan Kodrat diseleksi sebagai

kelompok baru Amir. Bahrum bergabung, tapi dalam beberapa bulan, kelompok terpecah.

Bahrum Syah sendiri tidak terlalu aktif sebagai anggota dan lebih berfokus pada perusahaan

penerbit bernama P-TA (Penegak Tauhid Press) yang menerbitkan tulisan dan terjemahan Aman

Abdurrahman. Dia juga coordinator kelompok tauhid di kawasan Pamulang dan menjalankan grup diskusi

Masjid Al-Islam. Ketiga pria itu juga menyelenggarakan ceramah-ceramah berkala; Halawi Makmun

pada masalah keagamaan, Fachry pada perkembangan dunia muslim terutama Timur Tengah, dan Abu

Shofiy mengenai kemajuan pembentukan khilafah.

Dengan banyaknya jihadis, Fachry dan Bahrum Syah percaya bahwa konflik di Suriah sudah

diramalkan sebelumnya dengan munculnya pertentangan antara Imam Mahdi, Islam Mesias, dan Dajjal.

IIslam berarti antikristus, sehingga tiba saatnya kemenangan Islam yang diikuti pendirian khilafah. Pada

akhir 2012 mereka memutuskan bahwa untuk meningkatkan upaya mempersiapkan imarah di Indonesia,

jadi ketika khilafah diumumkan, Indonesia sudah siap bergabung.

Tokoh-Tokoh Besar

Pada awal 2013, Fachry dan teman-temannya mendirikan forum hukum Islam, dipimpin Fachry dan

Bahrum sebagai Kepala deputi dan Wakil sekretaris umum. Anggota Sharia4Indonesia termasuk

pengikut Aman Abdurrahman, diantaranya Siswanto dari Lamongan, kakak ipar jihadi Sibghotullah;

Iskandar alias Abu dari Bima, aktivis JAT, dan Salim Mubarok dari Malang.

- Siswanto mendatangi pesantren Al-Mukmin di Ngruki, sekolah Abu Bakar Ba’asyir dan

kemudian mengajar di sekolah Al-Islam di Lamongan. Al-Islam dulunya merupakan sekolah

dibawah Amrozi, Muchlas, Ali Imron. FPI Lamongan berubah menjadi radikal sebagai akibat

pemimpin nasional mereka sendiri, Habib Rizieq.

- Iskandar alias Abu Qutaibah dari Bima adalah anak Natsir Kecil (“Little Natsir”), seorang laki-

laki dari Dompu, Bima yang bergabung dengan Abu Bakar ketika pertama kali melarikan diri ke

Malaysia pada tahun 1985. Iskandar mengenyam pendidikan di sekolah Lumkanul Hakiem,

Page 46: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

45

kemudian pindah ke Gontor, di Jawa Timur, sebelum akhirnya lulus dari pesantren di Sukabumi.

Dia kemudian menjadi mahasiswa Universitas Islam Negeri jurusan Bahasa Arab. Iskandar

mendesak para pengikutnya untuk mengambil bagian dalam persiapan militer dan mengirim

beberapa militan untuk Poso bersama Santoso. Beberapa akhirnya bergabung dengan Santoso,

dalam kelompok Muhajidin Timur Indonesia (MIT).

- Salim Mubarok berasal dari Pasuruan, keturunan Arab Yaman, menjadi murid dari pemimpin

Salafi, Jafar Umar Thalib. Ketika konflik Maluku meletus pada 1999, dia bergabung dengan

laskar jihad. Kemudian belajar di Dammaj, Yaman, Darul Hadits, dimana dia menjadi sarjana

Salafi.

Faksi, Omar Bakri dan ISIS

Tujuan faksi adalah untuk mempengaruhi masyarakat mengenai pentingnya mendirikan sebuah

imarah khilafah Islam. Kampanye dilakukan lewat media sosial Al-Mustaqbal, dengnan diskusi terbuka

yang disebut Multaqad Da’wiy. Faksi tidak pernah mencoba menyembunyikan tujuannya. Pada Bulan

April 2013, diadakan dialog dengan tema “Imara Islam Leads to the Caliphate” dipimpin Omar lewat

koneksi internet. Suriah merupakan salah satu topik utama, dan Omar Bakri meyakini bahwa tidak lama

lagi pemerintahan Islam akan didirikan disana. Bahkan Jabhat an-Nusroh bergabung dengan ISIS. Pada

bulan November 2013, rekonsiliasi gagal yang menyebabkan perpecahan dua organisasi.

Awalnya Fachry dan teman-temannya di faksi memutuskan untuk bersikap netral (tawaquf)

dalam perselisihan tersebut. Tetapi pada 1 Oktober 2013, Omar menyatakan dukungannya terhadap ISIS.

Ia mengatakan bahwa jihad ISIS yang paling aktif dalam bekerja untuk membangun sebuah khilafah dan

Baghdadi memiliki semua kualitas dari seorang pemimpin, yakni keturunan Quraishi, Suku nabi,

pemahaman agama yang mendalam, dikenal saleh dan terbukti seorang komandan militer.

Aman Abdurrahman yakin bahwa berjuang melalui ISIS merupakan jihad, bukan hanya sebuah

organisasi (tanzim) negara. Dia juga meminta agar kelompok lain mengakui kepemimpinan Abu Bakar

sebagai komandan orang-orang beriman, bersumpah kepada dia, dan menyerang orang-orang kafir.

Kebrutalan yang ditunjukkan ISIS terhadap saingannya tidak mengurangi antusiasme faksi atau Aman,

yang melihat takfir sebagai tujuan paling mulia. ISIS menyatakan sebagian besar kelompok oposisi di

Suriah sebagai orang kafir karena mereka menolak untuk mengikrarkan janji setiaan pada komandan, dan

karena bekerja untuk negara yang demokratis.

Al Baghdadi VS Al Zawahiri

Aman Abdurrahman, M. Fachry, dan anggota lainnya mulai menerjemahkan dan menyebarkan

traktat yang membela ISIS. Mereka juga mengagumi Abu Qatadah, Abu Muhamamaf Al-Maqdisi dan

Ayman Al-Zawahiri. Al-Maqdisi contohnya, menulis sebuah kritik ISIS yang muncul di Indonesia pada

Januari 2014 yang berjudul: “Ya Allah, I Remove Myself From What They Have Done” (Ya Allah,

Sesungguhnya Aku Berlepas Diri kepada-Mu dari Apa Yang Mereka Perbuat), dan menulis sbb:

Page 47: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

46

“Mereka berpikir dapat membunuh saudara mereka sendiri karena memiliki hubungan dengan

kelompok tertentu. Sikap ini tidak dapat didukung. Bahkan jika mereka merupakan kelompok

orang munafik. Nabi kita sendiri telah berkomunikasi dengan orang munafik, menjadikan mereka

dengan baik dan sebaliknya mengampuni mereka. Allah juga berkenan memaafkan orang yang

mempersekutukan Allah, orang Yahudi dan orang lain. Jadi apa dasar terjadinya pertumpahan

darah mereka?”

Dalam hitungan hari, muncul dukungan untuk ISIS dalam www.millahibrahim.wordpress.com.

Sumpah Kesetiaan

Sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan dukungan publik, faksi mengorganisir kampanye

meningkatkan dukungan untuk ISIS. Bulan Februari 2014, program ini diselenggarakan di Tangerang dan

Bekasi, di luar Jakarta. Pada tanggal 16 Maret, faksi pro-ISIS menggelar aksi unjuk rasa di bundaran HI

Jakarta Pusat, dengan Bahrum sebagai koordinator. Ratusan orang datang, kebanyakan mereka anggota

Garis. Garis, merupakan kelompok yang bergabung Sharia4Indonesia pada masa-masa awal, merupakan

kelompok radikal mirip FPI. Pendirinya, Chep Hernawan, seorang pengusaha, bukan seorang ulama, di

masa lalu aktif dalam kelompok Bulan Sabit Bintang, dibawah salah satu partai politik. Sampai 2007,

Garis terafiliasi pada pemimpin JI, tetapi setelah Abu ditangkap akibat aksi terorisme pada awal 2008,

maka selama beberapa tahun tidak ada yang menggantikan posisinya.

Foto-foto demonstrasi bulan Maret adalah pro-ISIS yang diterbitkan di website dan twitter di

dunia Arab, yang kemudian dengan bangga diunggah dan di retweeted oleh Al-Mustawbal, berisi:

“Negara Islam akan datang ke Indonesia, insya’Allah dan mengganti nama Indonesia menjadi ‘Negara

Islam Asia Tenggara’!” Sebelum April 2014, awal program pro-ISIS ini tidak melibatkan sumpah

kesetiaan, tetapi tanggal 16 April 2014, Aman Abdurrahman ber baiat secara online.

Faksi Aktivis di Suriah

Beberapa aktivis faksi berangkat ke Suriah untuk berperang. Salah satunya adalah Bahrum, yang

berangkat pada 26 Mei 2014 bersama-sama dengan Rosikien Noer. Rosikien adalah aktivis Ring Banten,

yang mendapatkan pelatihan di Mindanao dan teman dekat Iwan Dharmawan alias Rois. Rosikien bukan

anggota pertama yang berangkat ke Suriah. Pada awal 2004, Muhammad Abdul Rauf, salah satu dari

orang-orang yang dipenjarakan karena bersekongkol pada bom Bali tahun 2002, dan telah dibebaskan

pada tahun 2011, berangkat ke Suriah. Abdul Rauf telah menjadi tahanan dan dia tidak tertarik melakukan

kekerasan di Indonesia. Namun menurut laporan ia bersedia menolong sesama umat muslim dan pilihan

pertamanya adalah membantu kelompok Rohingya di Myanmar.

Page 48: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

47

Salim, anggota faksi dari Malang, tiba di Suriah sebelum Bahrum. Dia segera mengembangkan

jaringan yang luas dalam ISIS dan membantu memfasilitasi pemberangkatan lain dari Indonesia untuk

bergabung dengan ISIS, termasuk lima mantan siswanya di Malang.

Siswanto, mantan anggota FPI dari Lamongan, Jawa Timur, membantu memfasilitasi perjalanan

ke Suriah sejak pertengahan 2013, terutama untuk alumni kursus pelatihan dalam Poso. Salah satu dari

mereka membantu Bagus Maskuron, mantan tahanan yang telah ditangkap, dihukum dan sempat ditahan

sebentar karena menjadi dalang dalam perampokan bank CIMB Niaga di Medan pada Agustus.

Siswanto mempunyai hubungan erat dengan Poso. Dia telah mengenal Santoso sejak keduanya

berjihad di Poso dengan JI pada konflik komunal. Mereka memulai hubungan kembali melalui

Muhammad Hidayat alias Hidayat, seorang aktivis jihad asal Medan yang telah berlatih dengan Santoso.

Kemudian dia melarikan diri ke Jawa untuk menghindari penangkapan tahun 2012.

Aktivis lain, Akang, adalah seorang mahasiswa dari Aman yang mendukung ISIS melalui media

sosial. Dari awal Akang menginginkan pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Berbulan-bulan

sebelum pergi, dia memakai rompi anti peluru. Melalui seorang teman, Akang mendapat rekomendasi

dari anggota ISIS di Suriah. Rekomendasi merupakan syarat untuk bergabung. Pemberi rekomendasi juga

memberikan nama dari kontak dengan orang Turki di perbatasan Suriah, yang dapat mengatur jadwal

perjalanan, mengatur akomodasi dan menunggu keberangkatan. Pada akhir Februari 2014, Akang

menerima rincian kontak bahwa ia boleh pergi ke Suriah pada 26 Maret. ISIS punya dua kubu, pertama

dilatih langsung untuk pasukan tempur; yang kedua adalah untuk calon pelaku bom bunuh diri. Akang

memilih pertama. Setelah dua minggu pelatihan, pada akhir Mei 2014 ia lulus dengan 250 orang lainnya

dan secara resmi menjadi tentata ISIS dengan seragam, gaji dan perumahan untuk keluarganya.

Setelah lulus, Akang dan keluarganya juga ikut dipindahkan ke Haruriyah di Halab dimana

Akang ditunjuk memimpin sebuah unit ISIS. Sebagai seorang prajurit dia berhak untuk mendapatkan

sejumlah USD 50 sebulan. Akan tetapi uang itu tidak dapat dimanfaatkan bersma keluarganya karena dia

harus pergi ke garis depan untuk berperang membela ISIS.

Faksi dan Khalifah

Pada 29 Juni, ISIS mengejutkan dunia dengan mengumumkan kemunculan Abu Bakar Al-Baghdadi

yang dikenal dengan Caliph Ibrahim. ISIS mengganti namanya menjadi Daulah Khilafah atau Negara

Khalifah, yang berarti Negara Islam (IS). Pendukung ISIS di Indonesia menyambut kekhalifahan dengan

euforia. Pada 30 Juni, Aman segera bersumpah setia di sel penjaranya, dan mengatakan “untuk kedua

kalinya, kami mewajibkan kesetiaan kepada kami bagi Khalifah besar Islam, Shaikh Ibrahim, berkat

Allah kepada dia, untuk mendengar dan taat, selama ia mengikuti firman Allah dan tradisi Nabi”.

Tiga hari kemudian, pada 5 Juli, beberapa orang yang diduga teroris mendeklarasikan Sumpah

setia di kelapa dua, markas besar polisi paramiliter Jakarta Selatan. Pengambilan sumpah yang dipimpin

oleh Iskandar, faksi anggota dari Bima. Ia ditangkap Desember 2013 di Bima, dituduh terlibat dalam MIB

Page 49: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

48

melalui sepupu, yang telah menjadi rekan kepercayaan Abu Roban. Ia juga diberi gaji oleh Abu, karena

telah membantu menyelenggarakan pelatihan untuk anggota-anggota MIT pada awal 2013.

Iskandar melanjutkan perjuangannya dari dalam tahanan dan membujuk ekstremis lain yang

diduga teroris disana untuk mendukung ISIS. Ia juga tetap berkomunikasi memakai telepon genggam, dan

biasa melakukan percakapan dengan Aman, yang juga pernah melakukan kontak telepon di

Nusakambangan. Tanggal 20 Juli, Iskandar mendesak pengikutnya untuk mendukung ISIS dan

kekhalifahan. Sementara itu pada 7 Juli, Fachry terinspirasi oleh laporan bahwa Omar Bakri telah

bersumpah setia kepada Al-Baghdadi. Pertemuan di Mesjid UIN di Ciputat, menyatakan bahwa Fachry

telah memenuhi seluruh persyaratan untuk bergabung dengan kekhalifahan sehingga tidak ada alasan bagi

muslim lainnya ragu-ragu lebih lama lagi untuk menyatakan dukungan.

Respon Anti-ISIS

Meskipun terjadi antusiasme bergabung dengan negara Islam di lingkaran faksi, banyak

kelompok jihad Indonesia yang mengkritisi khilafah. Mereka mempertanyakan legalitas menurut Shari’a.

berbagai media massa anti-ISIS, seperti Arrahmah, menulis artikel: “why is the declaration of the

caliphate dividing us?” Kekhalifahan seharusnya menjadi pelindungmu, memberi rahmat dan belas kasih

kepada semua orang yang beriman. Abu Qatadah, seorang Ulama Jordanian-Palestina, mengatakan salah

satu kesalahan ISIS adalah membuat deklarasi kekhalifahan secara sepihak tanpa persetujuan Suatu

Dewan yang mewakili agama muslim yang beriman, atau paling tidak, kelompok jihad yang mewakili

berbagai negara.

Kritik meningkat yang menyatakan ISIS sebagai negara Islam yang brutal. Banyak jihadis

mengatakan ISIS adalah lelucon, setelah terjadi pemenggalan kepala dan pembantaian yang dilakukan

atas nama Islam. Kritikan ini tidak berdampak pada pendukung ISIS yang meyakini bahwa tindakan yang

dikutuk sebagai aksi barbar telah sesuai dengan ajaran Islam yang mereka pahami.

Penjara dan Perpecahan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT)

Pepecahan atas ISIS dalam masyarakat jihad menjadi cermin antara takfir mu’ayyan melawan

debat takfir am. Takfir mu’ayyan dipimpin oleh Aman Abdurrahman didukung negara Islam, sementara

Takfir am, dipimpin senior JI seperti Abu Dujana, Zarkasih dan Abu Tholut, memusuhi ISIS dan

mendukung Al-Nusra. Fakta bahwa semua aktivis berada di penjara rupanya tidak menghambat

perdebatan atau mendapatkan posisi pada website radikal.

Awalnya, dua tahanan senior, Abu Bakar Ba’asyir dan Abu Husna, mengambil sikap wait-and-

see dan mencoba untuk membimbing mereka. Pada akhirnya, kelompok pro-ISIS memenangkan

persaingan untuk mendapatkan dukungan Ba’Asyir. Ketika kekhalifahan diumumkan 29 Juni, para ulama

senior bergabung dalam ISIS. Pada 2 Juli, dia dan pendukung ISIS lainnya mendeklarasikan kesetiaan

pada Al-Baghdadi dalam surat yang diterbitkan al-mutaqbal.net. Mereka siap mematuhi perintah

Page 50: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

49

kekhalifahan, ditanda tangani oleh Ba’Asyir, Abu Husna, Abu Yusuf, Abu Ja’Far dan Ayah Banta.Berita

tentang baiat Abu Bakar menyebar dengan cepat dalam masyarakat.

Perkembangan di Suriah

Pada 14 Agustus, Kapolri Jenderal Sutarman, mengatakan polisi nasional telah mempunyai catatn

56 warga Indonesia di Suriah, termasuk empat yang telah meninggal sebagai pelaku bom bunuh diri. Pada

25 Agustus, Ansyaad Mbai, kepala badan nasional anti-teroris mengatakan pihaknya menemukan 34

warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS.

Warga negara Indonesia yang kurang fasih berbahasa Inggris dan Arab menjadi faktor lain

menurunnya jumlah anggota ISIS di Suriah. Tetapi kesamaan bahasa juga memungkinkan masyarakat

Indonesia dan Malaysia bergabung. Dari Facebook, jelas bahwa pendukung ISIS di Indonesia dan

Malaysia merupakan “teman” satu sama lain. Sebagian orang Indonesia mengidentifikasi diri mereka

sendiri sebagai Malaysians, sebagai tindakan keamanan, seperti ketika orang-orang Indonesia dan

Malaysia pergi ke Afghanistan di awal 1990-an.

Tetapi pada Juli 2014, Indonesia-Malaysia yang mempunyai koneksi di Suriah mengambil

dimensi baru, dengan gagasan dari sebuah katibah atau unit khusus untuk para mujahid yang berbahasa

Melayu di ISIS. Sebelum pernyataan ini muncul, relatif sedikit hubungan Malaysia dengan ISIS.

Penyatuan menjadi masuk akal ketika muncul agenda ISIS untuk memperluas jangkauan khalifah di

wilayah lain seperti Asia Tenggara.

Respon Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah bereaksi tegas terhadap kelompok ekstrimis. Respons pemerintah

ditunjukkan dengan rancangan undang-undang yang baru yang menyangkut pengawasan imigrasi dan

manajemen penjara yang lebih baik. Meskipun demikian, reaksi pemerintah agak tertunda. Unjuk rasa

Pro-ISIS di Jakarta Pusat pada 16 Maret tidak menarik banyak pemberitaan dalam media di Indonesia.

Pada 4 Agustus, setelah melakukan pertemuan keamanan khusus dengan polisi, TNI, BNPT dan badan

intelijen, Menkopolhukkam Djodo Suyanto mengumumkan ideologi itu bertentangan dengan pancasila,

dan moto nasional “bhinneka tunggal ika”. Pemerintah kemudian emndeklarasikan ISIS sebagai

organisasi terlarang, dan keberadaannya ditolak di seluruh Indonesia. Penolakan ditunjukkan melalui

spanduk yang dipasang di seluruh Indonesia; di masjid, pos polisi, bundara, yang berisi penolakan

terhadao ISIS.

Pada tanggal 5 Agutus, ditingkatkan pengawasan di semua penjara untuk mencegah pengaruh

ISIS terhadap tahanan. Diinstruksikan juga kepada semua aparat untuk meningkatkan pengawasan

tahanan; disiplin, mengawasi narapidana kasus terorisme mengambil sumpah setia kepada ISIS.

Page 51: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

50

Presiden Jok Widodo menjalankan langkah-langkah lain, dan pada 14 September mengeluarkan tujuh

instruksi untuk membatasi penyebaran ajaran ISIS, yaitu:

- Meningkatkan upaya pencegahan masyarakat Indonesia bergabung dengan ISIS, lebih ‘selektif’

dalam mengeluarkan paspor dan mendesak kedutaan di Jakarta berhati-hati mengeluarkan visa

untuk Timur Tengah

- Meningkatkan pemantauan penduduk Indonesia di Suriah dan kepulangan mereka kembali.

- Pemantauan yang lebih ketat pada orang asing di Indonesia

- Pengawasan tahanan di penjara teroris, mengingat bahwa upacara baiat terjadi disana

- Meningkatkan keamanan di daerah yang didaerah radikal seperti Poso, Ambon, Jawa Timur dan

Jawa Tengah

- Penggelaran soft power yang dipimpin oleh menteri Agama dan tokoh masyarakat yang

melibatkan para Imam untuk menjaga diri terhadap pengaruh ajaran ISIS

- Hukuman terhadap yang terlibat dalam aktivitas terorisme.

Penangkapan Sejak 1 Juli 2014

Indonesia telah melakukan berbagai penangkapan sejak diberlakukannya larangan ISIS. Salah

satu pemimpin tingkat tinggi ISIS yang ditangkap adalah Afif Abdul Majid, pemimpin JAT dan guru di

Ba’asyir’s Al-Mukmin pesantren di Ngruki. Pada 9 Agustus 2014 dia ditangkap di Bekasi, dituduh

melakukan fund raising tahun 2010. Dia aktif di ISIS sejak akhir 2013, berangkat ke Suriah, tingggal

bersama ISIS selama beberapa bulan dan bersumpah disana.

Anggota lain yang ditangap adalah Muhammad Saifudin Umar, atau Abu Fida. Mantan anggota JI

yang meninggalkan JAT tahun 2008 dan menjadi anggota Dewan shari’a. Abu Fida ditangkap di

Surabaya pada 14 Agustus, setelah pergi ke Suriah pada 3 Agustus, dan pernah bergabung dengan

“kelompok delapan” ISIS.

Reaksi di Komunitas Islam

Reaksi atas deklarasi kekhalifahan ISIS cukup besar di Indonesia. Pemerintah menyatakan pelarangan

terhadap organisasi melalui pernyataan sbb:

1. ISIS adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam tapi tidak bercirikan Islam sama

sekali. Sebaliknya, mencoba untuk memaksakan perintahnya dengan menggunakan kekerasan,

membunuh orang yang tidak bersalah dan menganggap mulia menghancurkan tempat-tempat

suci.

2. Lembaga muslim lain menolak keberadaan ISIS di Indonesia, yang berpotensi besar memisahkan

ummat Islam. ISIS akan merusak ideologi Indonesia yang bersumber pada Pancasila

3. Mendesak seluruh umat muslim tidak terhasut provokasi ISIS yang sedang menerapkan ajaran

mereka di Indonesia dan seluruh dunia. Sesungguhnya, kami telah memperingatkan semua

Page 52: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

51

organisasi muslim, lembaga, masjid menjadi keluarga, berjaga-jagalah sambil mengucap syukur

dan mencegah bangunnya gerakan ISIS

4. Mendukung diberlakukannya tindakan tegas pemerintah untuk larangan ISIS dan mendesak agar

menegakkan hukum

Kesimpulan

Jaringan ISIS di Indonesia berbahaya, namun pemerintah dan masyarakat tegas menolak

keberadaannya. Untuk mencegah meluasnya paham ISIS, satu hal yang penting adalah manajemen

penjara. Sistem penjara Indonesia perlu perbaikan dalam mengelola tahanan, pengunjung dan

berkomunikasi sesama tahanan. Para pejabat perlu menguasai teknologi informasi dan komunikasi dan

memperoleh pelatihan mengenai apa yang tidak diijinkan, serta memastikan bahwa pengawasan yang

ketat diperlukan, termasuk sarana komunikasi dan penyediaan bahan bacaan. Hal lainnya adalah

memperkuat kapasitas layanan kantor imigrasi untuk mengawasi proses datang dan pergi pendukung

ISIS. Ini berarti koordinasi yang lebih erat dengan Detasemen 88 dan BNPT dalam mengawasi terminal

ferry dan bandara. Selain itu, perlu berbagi informasi dengan pemerintah di kawasan, terutama dengan

negara tetangga Malaysia. Setiap hambatan birokrasi harus ditinjau kembali. Hal lainnya adalah

konsultasi dengan pemerintah negara lain yang mengeluarkan visa untuk ulama radikal seperti Anjem

Choudary dan Omar Bakrie. Indonesia tidak butuh lebih banyak undang-undang untuk melakukan

komitmen ISIS. Sebagai contoh, merupakan pelanggaran bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan

mengambil bagian dalam latihan militer.Jabatan Kepala BNPT perlu dipegang oleh polisi, bukan tentara.

Selain itu, bahaya yang ditimbulkan oleh ISIS jangan menjadikan alas an memberikan peran yang lebih

besar untuk tentara nasional Indonesia. Akhirnya, pemerintah juga perlu memikirkan kembali strategi

penahanan radikalisasi, termasuk melalui program pengembangan strategi media sosial. Dalam hal inilah,

BNPT dan pemerintah Republik Indonesia masih lemah. Seharusnya tidak hanya satu video saja yang

diunggah pada Youtube oleh pemerintah agar meyakinkan rakyat bahwa ISIS adalah ancaman, dan

merupakan ajaran yang tidak dibenarkan di Indonesia.

Page 53: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

52

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia

Pengantar

Masuknya ISIS ke Indonesia terjadi melalui kelompok-kelompok ekstrimis seperti Al-

Mujahirun, dan menyebar melalui internet. Al-Mujahirun Indonesia didirikan oleh Tuah

Febriansyah alias Muhammad Fachry yang menemukan video-video perjuangan Hizbu Tahrir

(HT) Internasional melalui internet. Kenyataan diatas menimbulkan pertanyaan bagaimana ISIS

berkembang di Indonesia?”, ISIS berkembang melalui koneksi individu dan kelompok tanpa

jaringan yang jelas, dengan tujuan akhir mendirikan kekhalifahan Asia Tenggara. Kelompok-

kelompok radikal memberikan dukungan terhadap ISIS di Suriah, dibawah pimpinan Abu Bakar

Ba’ashir pemimpin JI dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid). Meskipun masih sedikit dari segi

jumlah anggota, keberadaan ISIS perlu diwaspadai mengingat akibat kekerasan yang

ditimbulkan.

Kata Kunci: Terorisme, ISIS, Al-Qaeda, Ekstrimis, Radikalisme

ISIS, Terorisme dan Kekerasan Berlatar Agama

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan gerakan Islam radikal yang melakukan

aksi terorisme untuk mengejar tujuan. ISIS mulai dikenal tahun 2006, bermula dari Al-Qaeda di

Iraq. Pada perkembangannya ISIS dan Al-Qaeda merupakan kelompok radikal yang berbeda

haluan.86 Keberadaan ISIS meresahkan karena aksi-aksi teror yang dilakukan di Timur Tengah,

Eropa, sampai ke Indonesia. Delapan organisasi yang dipengaruhi oleh ISIS yaitu Jamaah

Ansharut Tauhid, Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Bima Group, NII

86Daniel L Byman, Comparing Al Qaeda and ISIS: Different goals, different targets Al Qaeda and ISIS: Different

goals, different targets. https://www.brookings.edu/testimonies/comparing-al-qaeda-and-isis-different-goals-different-targets/. diakses pada 4 Agustus 2016

Page 54: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

53

Banten, Laskar Jundullah, Tauhid Wal Jihad, dan Al-Muhajirun.87 Organisasi-organisasi tersebut

memiliki kesamaan ideologi yang didasari kekecewaan terhadap pemerintah, ditambah dengan

kesenjangan sosial ekonomi.88 Ancaman ISIS di Indonesia bersifat nyata dan menyebarkan

ketakukan. Tulisan ini akan terfokus pada keberadaan ISIS di Indonesia.

Sejarah ISIS

ISIS lahir dan berkembang di Suriah berawal sebagai bagian dari Al-Qaeda (AQ). Pada

perkembangannya keduanya memiliki perbedaan dalam aksi. ISIS menerapkan ideologi takfir

(mengkafirkan orang Islam). Dalam istilah lain disebut dengan “Al-Ghuluw Fi Al-Takfiir” ,

artinya “terlalu terburu-buru dan tergesa-gesa hanya karena berbeda pandangan dalam beberapa

hal syariah (aturan Islam)”.89 Label Takfir bukanlah tidak bisa dikeluarkan begitu saja karena

pasca pelabelan telah divonis sebagai calon penghuni “neraka”.90 Pandangan Islam pada

umumnya melarang mengkafirkan seseorang hanya karena melakukan sebuah dosa, sekalipun

dosa besar, seperti zina, riba, atau meminum alkohol; sebab menghakimi bukan kewenangan

manusia.91

ISIS melakukan kekerasan terhadap kelompok atau individu yang berpaham berbeda

meskipun sesama muslim. Berdirinya negara Islam dengan hukum Islam sebagai aturan

87 Saud Usman Nasution, 8 Ormas di Indonesia Dipengaruhi ISIS.

http://www.tempo.co/read/fokus/2015/03/23/3133/8-Ormas-di-Indonesia-Dipengaruhi-ISIS . diakses pada 4 Agustus

2016.

88 Saud Usman Nasution, 8 Ormas di Indonesia Dipengaruhi ISIS.

http://www.tempo.co/read/fokus/2015/03/23/3133/8-Ormas-di-Indonesia-Dipengaruhi-ISIS . diakses pada 4 Agustus

2016

89 Zarkasih Ahmad, Pengkafiran (Takfir) dan Syarat-syaratnya. www.fimadani.com/pengkafiran-takfir-dan-syarat-

syaratnya/ . diakses pada 18 Agustus 2016. 90 Ibid.

91Ibid.

Page 55: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

54

merupakan tujuan ISIS.92 Berbeda dengan AQ, walau memiliki kesamaan tujuan namun

membunuh sesama orang Islam, anak-anak, dan perempuan adalah haram.93 ISIS juga

memperbolehkan membunuh orang tua sendiri apabila melawan dan menolak paham.94

ISIS di Indonesia

Masuknya ISIS ke Indonesia melalui kelompok-kelompok ekstrimis di Indonesia seperti

Al-Mujahirun, pada tahun 2005 dengan penyebarannya melalui internet.95Al Mujahirun

Indonesia didirikan oleh Tuah Febriansyah alias Muhammad Fachry yang menemukan video-

video perjuangan Hizbu Tahrir (HT) internasional melalui alamat www.paltalk.com. HT

Internasional didirikan pada tahun 1983 oleh Omar Bakri Muhammad seorang militan dari Syria.

Omar pernah mendirikan HT di Arab Saudi dan Inggris yang mengalami kegagalan dan sempat

dicekal di Inggris. Akibatnya Omar melarikan diri ke Lebanon pada tahun 2006.96 HT berfokus

pada revitalisasi dan pengaktifan kembali Khalifah di dunia dengan perjuangannya yang disebut

Al Mujahirun.97

Al Mujahirun percaya bahwa Indonesia, Pakistan, Afganistan, dan Malaysia merupakan

target tepat untuk mendirikan kekhalifahan baru. Namun negara-negara tersebut memiliki

armada militer yang kuat dibandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah. Fachry pendiri

92Tito Karnavian, dalam Dewi Suci Rahayu, Termasuk Jaringan Teroris, Ini Beda ISIS dengan Al-Qaeda,

https://m.tempo.co/read/news/2015/03/22/063651904/termasuk-jaringan-teroris-ini-beda-isis-dengan-al-qaeda

diakses pada 5 Agustus 2016. 93 Ibid.

94 Ibid.

95 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), The Evolution of ISIS in Indonesia, 2014. Hal 3. 96 Ibis. hal 2.

97 Ibid.

Page 56: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

55

Al Mujahirun Indonesia melakukan perekrutan anggota dengan membangun dua milis dengan

nama “Al-Ghuraba” dan “Ahlus Sunnah Waljamaah” sebagai penyebaran materi atau ajaran Al

Muhajirun. Fachry juga melakukan diskusi agama secara online melalui Qital atau dalam Bahasa

Indonesia berarti pertarungan/jihad dengan sesorang yang menamakan diri Al Irhab. Fachry juga

menerjemahkan hasil diskusi dan pemikiran dari Abdul Qadir alias Dr. Fadl dan Abu

Muhammad Al-Maqdisi mengenai perjuangan jihad dari Bahasa Arab ke Indonesia. Fachry

terobsesi membuat majalah untuk perjuangan jihad melalui Al-Mujahirun, yang berawal dari

pemikiran bahwa AS yang menyebarkan kebebasan juga melakukan penyebarannya melalui

majalah.98 Majalah buatan Fahry terbit perdana pada tahun 2007 dengan tema “Staying on the

Road to Jihad (Bertahan di Jalan Jihad)”, yang didalamnya terdapat wawancara dan pendapat

ulama besar dari Al-Qaeda yaitu Osama Bin Laden mengenai upaya menjadikan negara-negara

mayoritas muslim untuk mendirikan kekhalifahan dan menjalankan aturan Syariah.

Pada pertengahan tahun 2007 terbit edisi kedua dengan membahas profil ISIS dan

bagaimana mempertahankan dan membangun ke-khalifahan di Dunia.99 Pada perkembangannya

majalah ini diminati dan disebarluaskan oleh Muhammad Jibriel pemilik website

www.arrahmah.com. Pada 2010 Fahry bergabung dengan media Arrahmah dengan melakukan

perjuangan dengan tema Sharia for Indonesia (Syariah untuk Indonesia) yang serupa dengan

proyek Islam for UK (Islam Untuk Inggris) yang sudah dimulai 2008. Sharia for Indonesia

berupaya menjadi salah satu komunitas yang selalu menyerukan pentingnya penegakan syariat

Islam di Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan. Sharia for Indonesia juga menyerukan

98 Ibid. Hal 3. 99 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit. Hal 3-4.

Page 57: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

56

kepada kaum Muslimin untuk menegakkan syariat Islam secara menyeluruh (kaffah); mulai dari

diri masing-masing, keluarga, masyarakat, hingga kehidupan bernegara, termasuk Presiden.100

Pada Bulan Agustus 2010, beberapa kampanye seperti Sharia for Indonesia

dideklarasikan di beberapa negara, seperti Sharia for France, Sharia for Belgium, Sharia for

Holland, Sharia for Pakistan, Sharia for Hind, dan sebagainya.101 Kampanye Jakarta diikuti oleh

Sharia for Jatim di Jawa Timur, Sharia for Bandung dan di Sumatera Utara, Sharia for Tanjung

Balai. Kampanye bertujuan untuk mendirikan "zona syariah " yang bebas dari judi, minuman

beralkohol, prostitusi, dll.102 Tujuan lainnya untuk menggalang dukungan dari masyarakat Islam

yang merasa negara sudah tidak bisa mengendalikan kemaksiatan terutama pada masyarakat

muslim.

Selain itu, Fachry mencari tambahan dukungan dengan bersekutu dengan organisasi

seperti FPI (Front Pembela Islam) untuk melancarkan jihad dengan mengkampanyekan

pembebasan Murhali Barda, pemimpin FPI yang telah ditangkap karena menghasut kekerasan

dalam aksi protes terhadap sebuah gereja Batak Protestan di Ciketing, Bekasi. Pada bulan

November 2010, kelompok Fachry bergabung dengan organisasi garis keras lain seperti Gerakan

Reformasi Islam (GARIS) untuk menuntut penutupan sebuah gereja di Karasak , Bandung.

Upaya lain kelompok Fachry untuk memenangkan dukungan publik melalui kegiatan

sosial dan perawatan kesehatan darurat di daerah bencana, salah satunya di Jawa Tengah setelah

letusan Gunung Merapi pada Oktober 2010. Momen kampanye "Indonesia Menebus" tersebut

menjadi kesempatan untuk memanfaatkan situasi. Dalam kampanye tersebut dikemukakan

100 M. Fachry., Sharia4Indonesia : “Tegakkan Syariat” di Bunderan HI dan Monas.

https://www.arrahmah.com/read/2010/08/29/8934-sharia4indonesia-tegakkan-syariat-di-bunderan-hi-dan-

monas.html#sthash.3b633MDt.dpuf. Diakses pada 19 Agustus 2016. 101 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit. hal 5.

102 Ibid. hal 5.

Page 58: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

57

bahwa bencana menyerang Indonesia sejak tsunami di Aceh (2004), gempa bumi, letusan

gunung berapi, dll, terjadi karena komunitas Muslim dan pemerintah Indonesia gagal

menerapkan hukum syariah.103

Fahry kemudian mendirikan website www.al-mustaqbal.com sebagai pengganti media

Arrahmah. Melalui media baru, dilakukan penyebaran ideologi jihad, melanjutkan kampanye

Sharia for Indonesia, serta penyebaran nilai-nilai Kelompok Takfir Mu’ayyan yang dipimpin

oleh Aman Abdurahman. Pada awal tahun 2013, Fahry dan kelompoknya mendirikan Forum

Aktifis Syariat Islam (FAKSI) yang dipimpin bersama Bahrun dan Aman Abdurahman, seorang

pengikut Sharia for Indonesia. FAKSI bertujuan merilis pentingnya Immarah Islam dan Khalifah

melalui media Al-Mustaqbal untuk melakukan diskusi. Hasil diskusi tersebut dipublikasikan

dalam forum Dakwah Multaqad. Gerakan FAKSI ini sangat keras mengkritisi demokrasi yang

diterapkan di Indonesia. FAKSI mencari atau menjaring anggotanya yang memiliki perbedaan

pandangan dengan pemerintah Indonesia, dengan memperkenalkan sistem Khalifah sebagai

pengaturan pemerintah yang lebih baik dan cocok.104

Pada tahun 2013, pemimpin HT Omar Bakri menyatakan dukungannya terhadap ISIS,

sambil menyerukan bahwa seluruh perjuangan jihad dari kelompok manapun agar mendukung

pergerakan dan perjuangan ISIS. Pemimpin HT tersebut mengatakan “Kami berpihak kepada

penegakan kekhalifahan Islam. Khilafah manapun yang menegakkan syariat Allah dan

memenuhi persyaratan khilafah, maka kami akan membaiatnya (mengambil sumpah)”. “Aturan

dan syarat khilafah sudah ditetapkan dalam buku-buku fikih, dan Hizbut Tahrir juga menulisnya.

Bila aturan dan syarat-syarat itu telah diterapkan oleh khalifah manapun, maka wajib bagi umat

103 Ibid. Hal 4-5.

104 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit, Hal 9

Page 59: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

58

Islam untuk mendukung”.105 ISIS menyerukan agar mendirikan kekalifahan di Baghdad, ibukota

Iraq sebagai kekhalifahan Islam modern untuk melanjutkan kepemimpinan Nabi Muhammad

SAW. Ini merupakan alas an ketertarikan HT mendukung perjuangan ISIS.106

Anggota FAKSI semakin bertambah dengan keikutsertaan Aman Abdurahman dengan

para pengikutnya. Aman memandang bahwa ISIS bukan hanya sebagai bentuk jihad namun

lebih ke perjuangan negara agar bisa menerapkan aturan Islam.107 Aman, Facry, dan

pengikutnya melakukan pemaparan materi-materi jihad yang dikeluarkan oleh ISIS agar dapat

difahami oleh para pengikutnya dengan cara menerjemahkannya dari Bahasa Arab ke

Indonesia.108 Terdaftar 18 kelompok ekstrem asal Indonesia yang bergabung dengan ISIS

yaitu: Mujahidin Indonesia Barat (MIB), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Jamaah

Ansharuut Tauhid (JAT), Ring Banten, Jamaah Tawhid wal Jihad, Forum Aktivis Syariah

Islam (Faksi), Pendukung dan Pembela Daulah, Gerakan Reformasi Islam, Asybal Tawhid

Indonesia, Kongres Umat Islam Bekasi, Umat Islam Nusantara, Ikhwan Muwahid Indunisy

Fie, Jazirah al-Muluk (Ambon), Ansharul Kilafah Jawa Timur, Halawi Makmun Group,

Gerakan Tawhid Lamongan, Khilafatul Muslimin, dan Laskar Jundullah. ISIS Indonesia

kemudian mendeklarasikan Jamaah Ansharut Daulah di Indonesia.109 Kelompok pendukung

ISIS kemudian membentuk kelompok Jamaah Ansharut Daulah Indonesia untuk menyebarkan

paham jihad dan khalifah. Tidak semua warga Indonesia yang berangkat ke Suriah bergabung

105 Inilah Sikap Hizbut Tahrir atas Deklarasi Daulah Khilafah. http://www.kiblat.net/2014/07/01/inilah-sikap-hizbut-

tahrir-atas-deklarasi-daulah-khilafah/, diakses pada 18 Agustus 2016.

106 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit.hal.10.

107 Ibid.

108 Ibid. hal.10.

109Pengikut ISIS di Indonesia Deklarasikan Jemaah Baru.

https://m.tempo.co/read/news/2015/03/21/078651676/pengikut-isis-di-indonesia-deklarasikan-jemaah-baru diakses

pada 18 Agustus 2016.

Page 60: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

59

sebagai milisi. Beberapa bergabung dengan kelompok Ahrar al-Syam atau Harakah Ahrar as-

Syam Islamiyah yaitu salah satu kelompok milisi Suriah yang didirikan oleh Abu Khalid as-

Suri. Kelompok tersebut dibentuk ketika perang sipil di Suriah meletus. Kelompok harakah

memiliki hubungan yang kuat dengan kelompok Al-Qaeda sebab memiliki kesamaan

pandangan dalam menjalankan jihad. Perbedaannya dengan ISIS adalah mudah membunuh dan

menyerang kafir.110

Dalam pergerakannya di Suriah, Ahrar Syam bekerja sama langsung dengan cabang AQ

wilayah Syam (Suriah). Harakah Ahrar Syam bergabung dengan kelompok oposisi penentang

Pemerintahan Bashar Assad di Suriah seperti Liwa tauhid, Liwa al-Haq, Brigade Suqur as-Syam,

Anshar Syam, Jaysh Islam dan Tentara Islam Kurdi. Mereka membentuk koalisi yang bernama

Jabhah Islamiyah dimana Ahrar Syam menjadi salah satu faksi terkuatnya. Jabhah Islamiyah

memiliki setidaknya 45.000 kekuatan mujahid (tentara/pasukan) dari tujuh faksi tersebut. 111

Warga negara Indonesia bergabung dengan Jabhat al–Nusra atau Front al–Nusra, yang

memerangi pemerintahan Bashar al-Assad yang berafiliasi dengan AQ. Al Nusra di Suriah

memiliki misi sama dengan ISIS, yakni memerangi rezim Bashar Al Assad. Meskipun demikian,

Al-Nusra berlawanan dengan ISIS,112 dari aspek tujuan. ISIS bertujuan mendirikan negara Islam

bukan hanya di Iraq melainkan Syria sera negara-negara Arab dan mentargetkan banyak negara

lain untuk bergabung menjadi negara Islam seperti, Indonesia, Malaysia, Bangladesh, dll. Al

110 Mujib Al-Maqdi, Tokoh Jabhah Nushrah: Para pemimpin Ahrar Asy-Syam adalah tiang utama jihad di Syam -

See more at: https://www.arrahmah.com/jihad/tokoh-jabhah-nushrah-para-pemimpin-ahrar-asy-syam-adalah-tiang-

utama-jihad-di-syam.html#sthash.b4Z76AyN.dpuf . diakses pada 18 Agustus 2016.

111 Ibid.

112 Al Chaidar dalam Suryanto, Al Chaidar: Ratusan WNI Bergabung Jabhat Al Nusra di Suriah.

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150327112010-20-42313/al-chaidar-ratusan-wni-bergabung-jabhat-al-

nusra-di-suriah/, diakses pada 23 Agustus 2016.

Page 61: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

60

Nusra sendiri bertujuan untuk menjadikan negara Syria sebagai negara Islam dengan

menjatuhkan dan melawan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.113

Pengikut Front al–Nusra dari Indonesia mayoritas berasal dari mantan anak buah Abu

Bakar Ba’asyir, pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid.114 Anak buah Abu Bakar Ba’asyir

mendukung gerakan Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan AQ, sebab Ba’asyir merupakan

pemimpin Jamaah Islamiah (JI) yang juga berafiliasi dengan AQ jauh sebelum adanya ISIS pada

tahun 2006.115 Menjadi anggota ISIS bukan satu-satunya tujuan warga negara Indonesia yang

pergi ke Suriah. Pengikut ISIS asal Indonesia disatukan dalam kelompok kecil yang disebut

Majmuah Arkhabili atau Katibah Nusantara Lid Daulah Islamiyyah merupakan bagian dari

Islami State (IS) atau ISIS, dengan anggota warga negara Indonesia, Malaysia dan Filipina.116

Majmuah Arkhabili dipimpin oleh Bachrumsyah alias Abu Muhammad Al–Indonesia, bekas

anggota kelompok Mujahidin Indonesia Barat, dengan jumlah anggota sekitar 300–600 orang.117

Majmuah Arkhabili merupakan sebutan bagi warga Indonesia, Malaysia, Filipina dan

juga Singapura yang mendukung pergerakan ISIS atau IS di kawasan Asia Tenggara. Kawasan

Asia Tenggara menjadi target sebab pemeluk Islam di kawasan Asia Tenggara begitu besar

terutama di Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Ancaman

terorisme dirasakan hampir disemua kawasan yang menjadi target kekhalifahan seperti Timur

113 Holly Yan, CNN, What's the difference between ISIS, al-Nusra and the Khorasan Group?,

http://edition.cnn.com/2014/09/24/world/meast/isis-al-nusra-khorasan-difference/ diakses pada 23 Agustus 2016.

114 As’ad Said Ali (mantan Ka.BIN), dalam ISIS Indonesia Deklarasikan Jamaah Baru.

https://www.getscoop.com/berita/isis-indonesia-deklarasikan-jamaah-baru/ diakses 5 Agustus 2016.

115 BBC,Ba'asyir 'minta' pengikutnya dukung ISIS,

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140714_baasyir_isis. diakses pada 23 Agustus 2016.

116 Malaysiamail, New IS militant wing for Malaysians, Indonesians uncovered - See more at: http://www.themalaymailonline.com/malaysia/article/new-is-militant-wing-for-malaysians-indonesians-

uncovered#sthash.QlnzfWvC.dpuf. Diakses pada 23 Agustus 2016.

117 As’ad Said Ali (mantan Ka.BIN), dalam ISIS Indonesia Deklarasikan Jamaah Baru.

https://www.getscoop.com/berita/isis-indonesia-deklarasikan-jamaah-baru/ diakses 5 Agustus 2016

Page 62: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

61

Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan sebagian Eropa. Pada kurun waktu tahun 2000-2005

pergerakan aksi terorisme dikaitkan dengan AQ, namun sejak tahun 2006 hingga 2016 aksi-aksi

terorisme diklaim sebagai aksi ISIS.

Perkembangan ISIS di Indonesia

Pada Bulan September 2014, CIA melaporkan jumlah pejuang asing (bukan berasal dari

Suriah) sebanyak 15.000, termasuk 2.000 orang berasal dari Eropa. Pejuang ISIS berasal dari 80

negara, dengan lima wilayah pengirim pejuang ISIS terbesar adalah Indonesia, Malaysia Filipina,

dan Australia. Negara lainnya di Asia Tenggara adalah Singapura, Thailand dan Brunei.118

Perkiraan pejuang ISIS asal Australia dan Asia Tenggara bervariasi. Menteri Luar Negeri

Australia Julie Bishop mengklaim sejumlah 150 warga Australia telah atau sedang berjuang di

Irak dan Suriah.119 Pejuang ISIS dari Indonesia bervariasi dari 34 hingga 300 orang, pada bulan

Agustus 2014. Dalam laporan September 2014, Lembaga Analisis Kebijakan Konflik

menyatakan angka yang sebenarnya melebihi 100 orang, meskipun di media Australia

disebutkan hampir 300 orang namun angka tersebut terlalu tinggi.120 Di Filipina, dua kelompok

militan Islam melakukan janji setia untuk mendukung ISIS, yaitu Bangsamoro Freedom Islam

Fighters (BIFF) dan Kelompok Abu Sayyaf.121 Seorang pejabat senior intelijen Malaysia, pada

118 Fergus Hanson, Countering ISIS in Southeast Asia: The case for an ICT offensive, PeartUS Centre. 2015. hal. 2.

119 Latika Bourke, ‘Number of Australians fighting with militants in Iraq

andSyria extraordinary’, Julie Bishop says’, ABC, 19 June 2014,

http://www.abc.net.au/news/2014-06-19/150-australians-fighting-with-extremists-in-iraq-and-syria/5535018.

Diakses tanggal 23 Agustus 2016.

120 P.Nash Jenkins,‘You’ll never guess which country is the biggest per capita contributor of foreign jihadists to ISIS’, Time, 23 Juni 2014,

http://time.com/2911040/australia-isis-syria-iraq-terrorism/. Diakses pada 23 Agustus 2016.

121 Fergus Hanson, Countering ISIS in Southeast Asia: The case for an ICT offensive, PeartUS Centre. 2015. Hal. 2

Page 63: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

62

Bulan September 2014, mengatakan 40 warga negara Malaysia telah bergabung dengan ISIS.122

Fakta tersebut menjelaskan bahwa ISIS/IS sudah menyebarkan pahamnya di kawasan Asia

Tenggara dan Australia.

Kelompok ekstrimis di Indonesia pada awalnya banyak mendukung pergerakan AQ,

namun beberapa beralih mendukung ISIS. Baik AQ maupun ISIS memiliki kesamaan tujuan

pemerintahan khalifah dan penegakan syariah Islam. Organisasi teroris di Indonesia berfiliasi

dengan AQ, sehingga ketika adanya pergerakan ISIS yang agresif maka para tokoh dari

organisasi ekstrimis otomatis mendukung ISIS.123 AQ menyatakan memerangi ISIS melalui

deklarasi perang menggunakan audio Zawahiri (seorang dokter Mesir yang menggantikan

Osama bin Laden untuk memimpin AQ setelah meninggalnya Osama Bin Laden).124 Melalui

pesan audio, Zawahiri menuduh pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, menghasut Ummat

Islam. Zawahiri menegaskan, pemimpin ISIS bukanlah pemimpin semua umat Islam atau dikenal

dengan istilah “khalifah”.125 Klaim sebagai pemimpin ISIS atau Khalifah umat muslim membuat

keretakan dibeberapa kelompok ektrimis di Syria dan Iraq.

Perkembangan ISIS di Indonesia diawali dengan keberadaan kelompok-kelompok

ektrimis yang mudah dipengaruhi pahan-paham radikal dan ektrim. Penyebaran nilai-nilai jihad

dilakukan melalui media sosial, internet dan propaganda. Setelah berpisah dengan Arrahmah,

Fachry mendirikan situs jihad baru bernama Al-Mustaqbal (www.al-mustaqbal.net). Situs ini

122 Ibid.

123 Ansyad Mbaai dalam Ini Alasan Mengapa ISIS Cepat Menyebar di Indonesia,

http://news.detik.com/berita/2672284/ini-alasan-mengapa-isis-cepat-menyebar-di-indonesia, diakses tanggal 23

Agustus 2016/

124 Muhaimin, Al-Qaeda Nyatakan Perang pada ISIS, AS Bisa Adu Domba.

http://international.sindonews.com/read/1043466/43/al-qaeda-nyatakan-perang-pada-isis-as-bisa-adu-domba-

1441954506. Diakses pada 23 Agustus 2016.

125 ibid.

Page 64: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

63

dimanfaatkan untuk memperkuat kampanye Sharia for Indonesia serta mempromosikan

pandangan Takfir mu'ayyan (yang membatalkan keislaman) dipimpin oleh Aman Abdurrahman.

Penyebaran paham-paham jihad dan kekhalifahan serta keislaman atau tauhid dilakukan melalui

diskusi dan kajian seperti yang dilakukan oleh kelompok Aman Abdurahman di masjid Al-

Munawaroh, Pamulang. Perbedaan pandangan menyebabkan konflik dalam diskusi di masjid Al-

Munawaroh di Pamulang. Persitiwa ini menyebabkan kelompok Aman meninggalkan masjid dan

mendirikan kelompok diskusi sendiri di Masjid Al-Islam di Babakan, Serpong, Banten.126

Tiga tokoh kunci dalam kelompok baru yaitu Fachry, Abu Shofiy dan Bahrumsyah.

Bahrumsyah pernah menjadi mahasiswa komunikasi di Universitas Islam Negeri (Universitas

Islam Negeri, UIN) di Ciputat di Jakarta Selatan, tetapi tidak lulus dan pindah ke Universitas di

daerah Pamulang. Beliau menjadi aktivis dengan organisasi bernama Lembaga Dakwah Kampus

(LDK). Bahrum bergabung dengan kelompok diskusi Abu Jibril karena masjid Al-Munawaroh

tidak jauh dari rumahnya dan menjadi pengikut setia Aman Abdurrahman. Melalui diskusi dan

kajian, mereka bertemu dengan beberapa kelompok jihad lain, termasuk mantan anggota Fraksi

Darul Islam yang dipimpin Abdullah Umar dan Kodrat.127

Pada bulan Juli 2012, Kodrat diundang Bahrumsyah untuk menghadiri pertemuan di Situ

Gintung yang akhirnya menjadikan Kodrat sebagai Amir (Pemimpin) kelompok baru. Para

anggota sebagian besar dari jaringan lama Abdullah Umar, bersama-sama dengan anggota

Jamaah Anshurot Tauhid (JAT) dari Jawa Barat. Bahrum bergabung hanya beberapa bulan,

sebelum terpecah dengan satu faksi memisahkan diri untuk membentuk Mujahidin Indonesia

Barat, sedangkan lainnya termasuk Bahrum tetap di kelompok Kodrat.128 Bahrumsyah sendiri

126 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit, hal.7 127 Ibid, hal.9. 128 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit, hal.9.

Page 65: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

64

bukan anggota yang sangat aktif, sebab lebih terfokus pada perusahaan penerbitan yang disebut

P-TA (Penegak Tauhid Press), yang menerbitkan tulisan-tulisan dan terjemahan Aman tentang

paham-paham kekhalifahan dan jihad. Bahrumsyah juga terus menjadi penceramah masalah

tauhid di daerah Pamulang dan menjalankan kelompok diskusi di masjid Al-Islam bersama

dengan tiga orang dosen yang melakukan ceramah ektrimis. Mereka adalah Halawi Makmun

ahli agama, Fachry ahli perkembangan di dunia Muslim, khususnya di Timur Tengah, dan Abu

Shofiy ahli kemajuan mendirikan Khalifah.129 Ceramah,diskusi agama, serta publikasi dilakukan

terkait paham-paham kekhalifahan dan keagamaan radikal.

Para pelaku penyebaran paham ISIS di Indonesia antara lain adalah Fachry dan Aman

Abdurahman yang bergerak dalam FAKSI. Selain itu ada Siswanto, santri dari pesantren Al-

Mukmin di Ngruki milik Abu Bakar Ba'asyir dan kemudian mengajar di pesantren Al-Islam di

Lamongan. Al-Islam pernah menjadi sekolah radikal di bawah naungan Muchlas dan Amrozi

(pelaku bom bali) tetapi telah menjadi moderat dibawah pengaruh saudara mereka, Ali Imron.

Imron masih di penjara tetapi aktif dalam kegiatan de-radikalisasi, bersama saudara lainnya yaitu

Ali Fauzi. Pada tahun 2007, Siswanto meninggalkan sekolah formal dan bergabung dengan Front

Pembela Islam (FPI) Lamongan. Siswanto tertarik dengan ajaran dan tulisan-tulisan Aman

Abdurrahman. Setelah Aman dibebaskan dari penjara pada tahun 2008, Siswanto menjadi

pengikut setia Aman yang menjadikan FPI Lamongan menjadi organisasi radikal.130 Berikut ini

adalah profil kedua tokoh tersebut.

129 Ibid. 130 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit, hal.9.

Page 66: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

65

Aman Abdurahman Muhammad Facry

Sumber : Google.com/Amanaburahman,Fachry, diakses tanggal 15 November 2016.

Iskandar (alias Abu Qutaibah dari Bima) adalah putra Natsir Kecil, asal Dompu,

NTB, yang telah bergabung dengan Abu Bakar Ba'asyir saat pertama kali melarikan diri

ke Malaysia pada tahun 1985. Iskandar pernah mengenyam pendidikan di Pondok

Pesantren Gontor, Jawa Timur. Iskandar kemudian menempuh kuliah jurusan Sastra Arab

di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan tinggal di Tanah Abang dengan orang

tuanya. Pada tahun 2002, Iskandar mulai menghadiri ceramah Aman Abdurrahman di

masjid At-Taqwa di Tanah Abang. Pada tahun 2004, Iskandar kembali ke rumah keluarga

ayahnya di Bima dan mulai menyebarkan ide-ide Aman Abdurrahman, khususnya di

Masjid Istiqomah di Bima. Saat itu Aman masih di penjara, dan setelah dibebaskan,

Iskandar mengundangnya ke Bima untuk memberikan ceramah di masjid Istiqomah.

Iskandar juga mengajar di pesantren Umar bin Khattab yang pada tahun 2008 telah

bekerjasama dengan organisasi baru Abu Bakar Ba'asyir yaitu Jamaah Anshorul Tauhid

(JAT).

Sikap Takfiri (Penilaian Islam) Aman dan Iskandar bermasalah dengan

masyarakat Islam Bima, terutama anggota JAT. Dengan adanya masalah tersebut militan

Page 67: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

66

JAT meninggalkan JAT. Iskandar mendesak pengikutnya untuk mengambil bagian dalam

persiapan militer (i'dad) dan mengirimkan kelompok militan ke Poso untuk dilatih

bersama anggota Santoso dan bergabung dengan grup Santoso yaitu Mujahidin Indonesia

Timur (MIT).131

Salim Mubarok Tamimi berasal dari Pasuruan Jawa Timur, dan merupakan warga

keturunan Arab Yaman, yang pernah menjadi santri salafi yang dipimpin oleh Jafar Umar

Thalib. Ketika konflik Maluku tahun 1999, Salim bergabung dengan Laskar Jihad.

Kemudian Salim menjadi mahasiswa salafi di Universitas Darul Hadits, Yaman. Setelah

lulus dari Yaman, Salim pergi ke Malang untuk mengajarkan doktrin salafi. Awalnya dia

sangat menentang ajaran Aman Abdurrahman, sebab dinilai khawarij (menyimpang).

Salim mengaku kalah oleh Aman dalam hal referensi dan menjadi murid Aman sejak saat

itu. Di Malang, Salim menyebarkan ajaran Aman bersama-sama dengan Mashudi,

seorang aktivis JAT yang pernah menjadi guru di Al-Islam di Lamongan dan juga alumni

Yaman. Keduanya menjadi promotor paling menonjol dari ISIS wilayah Malang.132

Tokoh-tokoh yang menyebarkan paham-paham ektrimis memiliki hubungan

dengan tokoh sepeti Fachry dan Aman Abdurahman, yang sangat mungkin sebab

keduanya menyebarkan paham-paham radikal tentang kekhalifahan secara profesional

seperti menggunakan media internet, majalah, khotbah Jum’atan serta ceramah dan

diskusi keagamaan. Tokoh-tokoh yang penyebar paham radikal tersebut merupakan

santri-santri dari pesantren-pesantren ternama. Keberhasilan merekrut calon mujahidin

131 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), op.cit, hal.9-10.

132 Ibid.

Page 68: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

67

(yang berjihad) dari pesantren bahkan sekolah atau universitas keagamaan menjadi lebih

mudah.

Tujuan FAKSI adalah membuat masyarakat menyadari pentingnya Imarah Islam

dan kekhalifahan. Al-Mustaqbal merupakan perangkat untuk mencapainya, didukung

media sosial dan forum diskusi terbuka yang disebut Multaqad Da'wiy. Rekrutmen oleh

FAKSI tidak dilakukan sembunyi-sembunyi, sebab meyakini bahwa negara demokrasi

memberikan kebebasan untuk berkumpul dan berorganisasi. Pada kenyataanya yang

dilakukan FAKSI adalah ceramah dan diskusi keagamaan di masjid atau pesantren dan

majlis talim (forum belajar).

Pada Bulan April 2013, misalnya, diadakan diskusi dengan tema "Imarah Islam

Menghasilkan Khilafah" dengan menghadirkan Omar Bakri Muhammad sebagai

pemimpin diskusi melalui koneksi internet. Suriah menjadi topik utama, dan Omar Bakri

menyatakan keyakinannya bahwa pemerintahan Islam di Suriah akan berdiri. Omar tidak

terlalu khawatir tentang divisi yang baru-baru ini muncul di antara kelompok-kelompok

jihad dan optimis mereka akan segera hilang perlahan atau bahkan bergabung. Hampir

bersamaan, terjadi keretakan antara Jabhat an-Nusra dan ISIS yang mencapai puncaknya.

Pemimpin Negara Islam Irak, Abu Bakar Al-Baghdadi, telah menyatakan penyatuan

organisasinya dengan An-Nusra, yang selanjutnya dikenal sebagai Negara Islam Irak

dan Syam (Suriah Raya), disingkat ISIS.133 An-Nusra menolak klaim Al-Baghdadi

sebagai khalifah oleh ISIS. Keputusanya tidak pernah berkonsultasi serta tidak

menyatakan kesetiaannya kepada Ayman Al-Zawahiri sebagai Pemimpin Al-Qaeda. Pada

133 Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), The Evolution of ISIS in Indonesia, 2014, hal.15.

Page 69: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

68

bulan November 2013, upaya rekonsiliasi gagal, dan dua organisasi menjadi

berlawanan.134

Perekrutan ISIS di Indonesia dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: pertama,

membangkitkan emosi kepada peserta diskusi. Dakwah, disampaikan dengan rasa

dendam, amarah, terhadap arogansi negara kafir, misalnya AS, Israel, Rusia yang sudah

menyerang negara Islam seperti Iraq dan Palestina. Negara AS juga diklaim telah

menyiksa dan menghina orang Islam, dengan mengunggah video atau gambar. Kedua,

jika emosi sudah bangkit, dipengaruhi dan masuk tahap bai’at, atau pernyataan sumpah

setia kepada pemimpin ISIS. Sumpah setia diikuti ‘hijrah’ atau pindah dari negara kafir

ke negara Islam/ISIS. Proses ini sangat mudah, apalagi ditambah ancaman melalui

ucapan, bahwa barang siapa yang mati tidak ber-bai’at, akan mati dalam keadaan

jahiliyah atau mati kafir seperti Abu Jahal. Ketiga, melakukan amaliyah berjihad, melalui

bom bunuh diri, atau dikirim ke front (peperangan), misalnya ke Suriah, Irak, mengikuti

latihan militer, merampok (fa’i) untuk membiayai aksi, dll, tergantung perintah

pemimpin.135 Proses tersebut dilakukan terus-menerus menggunakan berbagai media,

seperti media sosial yang dilengkapi video, gambar, dan diskusi. Tidak ada kecurigaan

sebab diskusi dan dakwah dilakukan di lingkungan agama, bersifat terbuka sehingga

tidak terlihat indikasi cuci otak atau penanaman nilai-nilai radikalisme.

ISIS di Indonesia menggunakan koneksi melalui individu. Antara kelompok satu

dengaan lainnya belum terlihat memiliki jaringan jelas. Tetapi ada tekanan dari beberapa

kelompok ektrimis, untuk mendirikan ISIS wilayah Asia Tenggara. Sulitnya dalam

134 Ibid.

135 Ayub Abdurrahman, mantan Jihadi Jamaah Al-Islamiyah, dalam http://www.rappler.com/indonesia/120042-isis-

merekrut-3-tahap-indonesia diakses tanggal 10 September 2016.

Page 70: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

69

membentuk jaringan yang langsung terhubung antara ISIS pusat dan Asia Tenggara

adalah belum adanya pemimpin, sehingga yang terjadi sekarang adalah kelompok-

kelompok di Indonesia memberikan dukungan terhadap ISIS Suriah. Abu Bakar Ba’ashir

pemimpin JI dan JAT mendukung ketika masih berada di penjara Nusakambangan,

dengan menyerukan pengikutnya untuk mendukung perjuangan ISIS.136 Alasan dukungan

karena menilai ISIS berniat mendirikan negara Islam dengan sistem khalifah. Dibawah

ini bagan rekrutmen anggota oleh ISIS.

Gambar 2. Tahapan Rekrutmen ISIS

Sumber: http://www.rappler.com/indonesia/120042-isis-merekrut-3-tahap-indonesia diakses pada 10

September 2016

136 Sydney Jones, lihat: http://www.voaindonesia.com/a/wawancara-voa-dengan-sidney-jones-seputar-isis-dan-

ancaman-teror-di-indonesia/3092052.html, diakses tanggal 10 September 2016.

Page 71: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

70

Bagan diatas menunjukkan keterkaitan antara AQ dan JI hingga berkembang ke

kelompok-kelompok lain yang akhirnya bersama mendukung ISIS. kelompok-kelompok tersebut

antara lain adalah: Majelis Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mujahidin Indonesia Barat (MIB),

Ring Banten, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Jamaat al-Tawhid wal-Jihad, Pendukung dan

Pembela Daulah Islam, Jemaah Ansauri Daulah (JAD), Ma’had Ansyarullah, Laskar Dinullah,

Gerakan Tauhid Lamongan, Halawi Makmun Grup, Ansharul Khilafah Jawa Timur, IS Aceh,

Ikhwan Muahid Indonesi fil Jazirah al-Muluk, dan Khilafatul Muslimin. Kelompok-kelompok

tersebut dapat terlihat keterkaintannya dalam Lintas Tanzim (Aliansi Kelompok) dalam

melakukan jihad mendirikan negara Islam dan menegakkan syariah.

Kesimpulan

ISIS yang bertujuan untuk mendirikan negara Islam dan kekhalifahan menjaring anggota

melalui penyebaran nilai-nilai radikal. Penyebaran ISIS lebih banyak menggunakan cara modern;

media dakwah online dan diskusi-diskusi terbuka. Dakwah agama membuat pengikut

terdoktrinisasi melalui penyebaran kebencian terhadap negara-negara Barat. Masyarakat yang

sudah tertarik pada ilmu agama namun masih dangkal pemahaman, sangat mudah menerima

nilai-nilai radikalisme dan ektrimisme yang ditawarkan. ISIS yang dikenal kejam dan melanggar

berbagai hak asasi manusia, justru memperoleh banyak pengikut.

ISIS memiliki kekuatan militer, sehingga berbeda dengan kelompok teroris lainnya

seperti AQ. ISIS juga handal dalam merekrut anggotanya di luar Islam seperti di Eropa dan

Autralia, dengan memasukkan konten dakwah dan informasi kehidupan setelah kematian melalui

berbagai media sosial. ISIS sangat berani menentukan bahwa khalifah umat Islam saat ini adalah

Abu Bakar Al Baghdad, hal yang tidak dimiliki kelompok teoris lain.

Page 72: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

71

Kekurangan ISIS adalah menerapkan label kafir terhadap orang-orang yang tak sepaham,

selain kerap melakukan serangan di negara-negara Muslim sehingga menurunkan simpati dunia

Islam. Beberapa kelompok jihad Islam bahkan mengklaim ISIS sebagai sesat, sehingga lambat

laun kehilangan dukungan. Kelemahanya lainnya yaitu penetapan Abu Bakr Al Baghdad yang

menyebabkan perselisihan sebab tidak transparan, tidak adil, dan ditentang AQ dan beberapa

kelompok lain. ISIS berpeluang menjatuhkan pemerintah Iraq dan Suriah melalui perlawanan

yang brutal. Kekuatan militer dan intelijen ISIS juga berpeluang menarik lebih banyak pengikut

sehingga bukan hanya Irak dan Suriah yang akan dikuasai namun juga negara lain seperti

Indonesia, Malaysia, Filipina dan Bangladesh. ISIS juga berpotensi menyerang Indonesia dengan

banyaknya alumni yang telah mengalami pelatihan militer. Kampanye melalui video dan media

social juga menginspirasi kelompok-kelompok radikal di Indonesia. ISIS merupakan ancaman

serius sebab aksi-aksinya mengganggu perdamaian, memperkeruh, serta memperdalam jurang

perbedaan antara dunia Islam dan Barat. Perkembangan ISIS di Indonesia perlu diwaspadai

sebab meningkatnya jumlah pendukung. Keberadaan ISIS memang tidak begitu signifikan dari

segi jumlah namun berpotensi melakukan serangan yang lebih besar. Sebagai negara Islam

terbesar Indonesia dinilai tidak Islami sehingga perlu dilakukan perubahan fundamental.

Referensi

Fergus Hanson, Countering ISIS in Southeast Asia: The case for an ICT offensive, PeartUS

Centre. 2015.

Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC), The Evolution of ISIS in Indonesia, 2014.

Al Chaidar (Pengamat Terorisme), dalam : Suryanto, Al Chaidar: Ratusan WNI Bergabung

Jabhat Al Nusra di Suriah. http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150327112010-20-

42313/al-chaidar-ratusan-wni-bergabung-jabhat-al-nusra-di-suriah/.

Page 73: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

72

AS: Kekuatan ISIS di Luar Dugaan, Melebihi Al Qaeda,

http://www.jejaktapak.com/2014/08/22/as-kekuatan-isis-di-luar-dugaan-melebihi-al-qaeda/

As’ad Said Ali (mantan Ka.BIN), dalam ISIS Indonesia Deklarasikan Jamaah Baru.

https://www.getscoop.com/berita/isis-indonesia-deklarasikan-jamaah-baru/.

As’ad Said Ali (mantan Ka.BIN), dalam ISIS Indonesia Deklarasikan Jamaah Baru.

https://www.getscoop.com/berita/isis-indonesia-deklarasikan-jamaah-baru/

Ayub Abdurrahman, mantan Jihadi Jamaah Al-Islamiyah, dalam

http://www.rappler.com/indonesia/120042-isis-merekrut-3-tahap-indonesia

BBC ,Ba'asyir 'minta' pengikutnya dukung ISIS,

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140714_baasyir_isis.

Holly Yan, CNN, What's the difference between ISIS, al-Nusra and the Khorasan Group?,

http://edition.cnn.com/2014/09/24/world/meast/isis-al-nusra-khorasan-difference/.

Inilah Sikap Hizbut Tahrir atas Deklarasi Daulah Khilafah.

http://www.kiblat.net/2014/07/01/inilah-sikap-hizbut-tahrir-atas-deklarasi-daulah-khilafah/.

Kepala BNPT Irjen Pol Ansyad Mbaai, dalam : Ini Alasan Mengapa ISIS Cepat Menyebar di

Indonesia, http://news.detik.com/berita/2672284/ini-alasan-mengapa-isis-cepat-menyebar-di-

indonesi

Latika Bourke, ‘Number of Australians fighting with militants I

Iraq and Syria extraordinary’, Julie Bishop says’, ABC, 19 June 2014,

http://www.abc.net.au/news/2014-06-19/150-australians-fighting-with-extremists-in-iraq-

and-syria/5535018.

Malaysiamail, New IS militant wing for Malaysians, Indonesians uncovered - See more at:

http://www.themalaymailonline.com/malaysia/article/new-is-militant-wing-for-malaysians-

indonesians-uncovered#sthash.QlnzfWvC.dpuf.

Muhaimin, Al-Qaeda Nyatakan Perang pada ISIS, AS Bisa Adu Domba.

http://international.sindonews.com/read/1043466/43/al-qaeda-nyatakan-perang-pada-isis-as-

bisa-adu-domba-1441954506.

Mujib Al-Maqdi, Tokoh Jabhah Nushrah: Para pemimpin Ahrar Asy-Syam adalah tiang utama

jihad di Syam - See more at: https://www.arrahmah.com/jihad/tokoh-jabhah-nushrah-para-

pemimpin-ahrar-asy-syam-adalah-tiang-utama-jihad-di-syam.html#sthash.b4Z76AyN.dpuf

P Nash Jenkins, ‘You’ll never guess which country is the biggest

per capita contributor of foreign jihadists to ISIS’, Time, 23 June

2014, http://time.com/2911040/australia-isis-syria-iraq-terrorism/.

Page 74: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

73

Pengikut ISIS di Indonesia Deklarasikan Jemaah Baru.

https://m.tempo.co/read/news/2015/03/21/078651676/pengikut-isis-di-indonesia-

deklarasikan-jemaah-baru.

Sydney Jones dalam, http://www.voaindonesia.com/a/wawancara-voa-dengan-sidney-jones-

seputar-isis-dan-ancaman-teror-di-indonesia/3092052.html

Page 75: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

74

ISIS dan Generasi Baru Militan Indonesia

Pengantar

ISIS merupakan ancaman bagi Indonesia karena cara perekrutan yang efektif melalui

media sosial. ISIS menarik perhatian para jihadis Indonesia karena berbagai kelebihan, antara

lain konsep kekhalifahan, kendali secara de facto di sebagian besar Irak dan Suriah, kekuatan

ideologi, taktik dan strategi militer yang canggih, dan dana dalam jumlah yang sangat besar. ISIS

juga dilengkapi dengan teknologi komunikasi untuk menjangkau dan merekrut anggota-anggota

baru dari seluruh dunia. ISIS memiliki perpaduan yang potensial, daya tarik, ramalan keagamaan

yang melibatkan Negeri Sham (Suriah), berbagai kemenangan di Irak sehingga secara psikologis

memotivasi para pemenang. Berhasilnya perekrutan di Indonesia perlu diimbangi berbagai upaya

pencegahan, seperti penerapan hukum yang semakin ketat, dukungan dari pihak kepolisian dan

intelijen untuk mencengah kepergian calon-calon militan. Upaya selanjutnya adalah

mengantisipasi kepulangan militan dari Suriah dan Irak yang telah terlatih secara militer dan

memiliki jaringan yang luas di luar kawasan. Tulisan ini membahas faktor-faktor yang

menyebabkan berhasilnya perekrutan anggota di Indonesia, serta bentuk-bentuk ancaman bagi

kawasan. Pembahasan juga mengenai berbagai upaya kerjasama yang telah dilakukan

pemerintah Indonesia di dalam dan luar kawasan untuk menanggulangi meluasnya paham ISIS.

Mengapa ISIS Menarik Bagi Militan Muda?

Tulisan ini menjawab pertanyaan-pertanyaan: “Mengapa ISIS mampu menarik generasi

muda militan Indonesia?”. Pertanyaan selanjutnya: “Bagaimana cara anggota baru mencapai

Suriah?” Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, akan dibahas perbedaan diantara

pendukung dan anti ISIS, yang merupakan bentuk kesenjangan antar generasi jihadis Indonesia.

Pembahasan juga mengenai sumber-sumber yang memfasilitasi perjalanan militan Indonesia

menuju Suriah.

Page 76: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

75

Organisasi-organisasi militan terkait ISIS telah mulai beroperasi di dalam dan luar Jawa.

Sebelum serangan ISIS di pusat kota Jakarta Januari 2016, Kepolisian RI telah melakukan

penahanan terhadap pelaku aksi-aksi kekerasan di seluruh Indonesia. ISIS telah menjadi

ancaman setelah bertahun-tahun merancang aksi teror. Dari segi keanggotaan, diiperkirakan

ratusan warga telah pergi ke Suriah dan Irak, dan kembali ke tanah air. Kebanyakan anggota dan

simpatisan ISIS merupakan kelompok-kelompok jihadis yang sudah eksis sebelumnya.

Misalnya, Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Forum Aktivis Syariat Islam (FAKSI), Tawhid

wal Jihad, dan Darul Islam (DI) Area Banten.

Para militan yang berangkat ke Suriah seringkali harus mengeluarkan biaya perjalanan

sendiri, namun anggota kelompok membantu mengatur perjalanan ke Suriah melalui Turki.

Kelompok juga membantu memperoleh rekomendasi dari anggota ISIS yang merupakan

persyaratan untuk diterima sebagai anggota.

MIT yang merupakan kelompok teroris paling aktif di Indonesia, telah mengirim

beberapa anggota dan alumni kamp militan ke Suriah. Pimpinan kelompok yang berbasis di Poso

yaitu Santoso telah bersumpah setia kepada Abu Bakar al-Baghdadi pada Juli 2014. Perjalanan

para militan yang berafiliasi dengan MIT menuju Suriah difasilitasi oleh Siswanto, seorang

mantan pejuang dimasa konflik antar kelompok di Poso dan promotor aktif dari ajaran Aman

Abdurrahman di kampung halamannya yaitu Lamongan, Jawa Timur.

Page 77: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

76

Gambar 4. Santoso dan Keterlibatannya dalam ISIS

Sumber: http://news.liputan6.com/read/2555673/kontak-tembak-di-poso-santoso-tertembak-mati,

diakses tanggal 3 September 2016.

FAKSI dan Tawhid wal Jihad adalah dua kelompok yang saling berkaitan karena

keduanya mengikuti ajaran Aman. FAKSI merupakan kelompok dibalik kegiatan ikrar kesetiaan

terhadap ISIS di Pulau Jawa. M. Fachry, pendiri FAKSI, bukanlah pemimpin, melainkan aktivis

media berpengalaman sekaligus Editor Kepala dari situs Al-Mustaqbal.net. FAKSI memiliki

beberapa kanal untuk membantu simpatisan yang ingin bergabung dengan ISIS. Salah satunya

adalah Salim Mubarok, seorang guru agama asal Yaman yang bekerja di Malang, Jawa Timur.

Salim telah merekrut lima siswa dan memfasilitasi menuju Suriah. Bahrumsyah, berangkat

Page 78: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

77

menuju Suriah pada bulan Mei 2014 dan diikuti oleh beberapa anggota FAKSI lainnya dari

Jakarta serta Jawa Barat.137 Seperti Fachry dan Aman, Bahrumsyah tidak mendapat pelatihan

militer sebelumnya, hanya terlibat dalam pengajian dan perusahaan penerbitan jihadis.

Para militan Indonesia telah lama menantikan munculnya medan pertempuran jihad di

luar negeri seperti Afghanistan yang memungkinkan mereka mendapat pengalaman operasional

dan jejaring internasional. Konflik di Irak dan Suriah telah menjadi jawaban. Salah satu anggota

di wilayah Banten bernama Abdul Ruf merupakan salah seorang jihadis yang merindukan jihad

global untuk membela sesama Muslim. Abdul pernah ditahan di penjara karena keterlibatannya

secara tidak langsung pada pemboman Bali I namun telah dibebaskan pada tahun 2011. Ia pergi

menuju Suriah pada akhir tahun 2013 dengan bantuan Rois, seorang tahanan yang merupakan

pimpinan wilayah Banten yang memiliki kontak di Suriah. Abdul kemudian menjadi pihak

penghubung jihadis Indonesia yang tertarik mendaftarkan diri ke ISIS, akhirnya tewas di Irak,

beberapa bulan setelah tiba.

ISIS juga menarik perhatian para pejuang non-kelompok dan lepas waktu. Mayoritas

mereka adalah siswa-siswa asal Indonesia yang telah berada di Timur Tengah dan mulai masuk

ke Suriah pada awal tahun 2012. Sebagian besar tidak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok

ekstremis, melainkan memutuskan sendiri untuk mengikuti arus pemuda Arab yang mengikuti

perang di Suriah. Seorang remaja berusia 19 tahun yang berasal dari Jawa Tengah bernama

Wildan Mukhollad, adalah mahasiswa Universitas Al-Azhar di Kairo. Ia meninggalkan Mesir

secara diam-diam menuju Suriah pada akhir 2012, lalu menjadi martir bagi Katibah al-Muhajirin

137Bahrumsyah Gabung ke ISIS karena Salah Pergaulan,

ekno.kompas.com/read/2014/08/08/09390731/Bahrumsyah.Gabung.ke.ISIS.karena.Salah.Pergaulan, diakses tanggal

5 Oktober 2016.

Page 79: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

78

yang merupakan divisi pendukung ISIS. Beberapa pejuang lepas menghubungi pejuang asing

ISIS lainnya melalui media sosial. Contohnya Yazid Ulwan Falahudin dan Wijangga Bagus

Panulat bergabung dengan ISIS pada awal 2014, keduanya merupakan siswa Indonesia yang

berada di Turki. Sebelum menempuh pendidikan di sekolah imam hatip di Kayseri, keduanya

menuntut ilmu di sekolah berasrama Indonesia-Turki di Jawa Tengah, dan sebelumnya tidak

memiliki pengalaman bergabung dengan kelompok radikal. Wildan merupakan anggota baru,

meskipun sempat menjadi murid di sekolah berasrama yang dikelola oleh Mukhlas, yaitu salah

satu pelaku bom Bali. Dengan ketidakadaan indoktrinasi ideologis, kategori pejuang ini lebih

banyak didorong gejolak politik dan tragedi kemanusiaan yang menyertai Arab Spring hingga

menyebabkan mereka frustrasi mendalam.

Singkatnya, ISIS lebih berdaya tarik bagi para militan baru yang cenderung mendukung

pemakaian kekerasan di Indonesia. Sementara itu, kaum tradisionalis yang lebih memilih

menunda perlawanan bersenjata domestik dan telah lama terikat secara ideologis dengan Al-

Qaeda, didominasi oleh kelompok anti-ISIS. Para tradisionalis juga tidak setuju dengan doktrin

pengucilan ISIS, terutama untuk merasionalisasikan pembunuhan terhadap militan-militan anti-

ISIS. Sebaliknya, para militan baru memandang ISIS sebagai pembawa prinsip-prinsip jihad

sebenarnya yang telah lama mereka junjung. Selain itu kemajuan kelompok tersebut di medan

pertempuran telah menegaskan keyakinan bahwa ISIS sungguh merupakan kekhalifahan yang

kehadirannya telah diramalkan. Narasi keagamaan, keyakinan ideologis, dan keinginan untuk

meningkatkan kondisi perpolitikan serta kemanusiaan adalah faktor-faktor yang memotivasi

militan-militan Indonesia untuk berjuang di Suriah dan Irak, baik perorangan maupun difasilitasi

berbagai kelompok. Individu-individu yang terlebih dahulu menuju Suriah membantu teman-

temannya mengikuti jalan mereka sekaligus mendorong yang tetap tinggal di tanah air untuk

Page 80: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

79

meningkatkan dukungan warga lokal Muslim terhadap ISIS. Semua ini memicu bangkitnya

ancaman jihadis, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan sekitar, terutama pada saat

pejuang-pejuang asal Asia Tenggara di Suriah semakin terorganisir dan terintegrasi.

Untuk merekrut anggota-anggota baru, divisi media ISIS yaitu Al- Hayat Media Center,

merilis video bertajuk “Joint The Ranks” atau “Bergabung dengan Barisan”yang menampilkan

sekelompok pejuang asing asal Indonesia di Suriah. Terdapat militan asal Indonesia dalam video

tersebut yaitu Bahrumsyah, yang menyerukan kepada Muslim Indonesia agar bergabung dan

bermigrasi ke tanah “kalifah”.138

Gambar 1. Video Perekrutan Abu Muhammad al-Indonesi

138 “Join the Ranks”, 22 Juli 2014, http://jihadology.net/2014/07/22/al-%E1%B8%A5ayat-media-center-presents-a-

new-video-message-from-the-islamic-state-join-the-ranks/, diakses 5 Oktober 2016.

Page 81: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

80

Sumber: “Join the Ranks”, 22 Juli 2014, http://jihadology.net/2014/07/22/al-%E1%B8%A5ayat-media-

center-presents-a-new-video-message-from-the-islamic-state-join-the-ranks/, diakses 5 Oktober 2016.

Dalam video dikatakan bahwa kewajiban muslim untuk bergabung dengan ISIS dan

berjanji saling setia. “Lakukan semua upaya dengan menggunakan kekuatan fisik dan

finansialmu untuk bermigrasi ke Negara Islam. Itu merupakan kewajiban yang diperintahkan

Allah,” Kalimat lainnya mempertanyakan pilihan hidup pria Muslim di Barat, dan menyerukan

pula untuk menemukan motivasi guna mengobarkan jihad.“Apakah istri kalian menjadi alasan

bagi kalian untuk tidak berjihad? Apakah rumah, bisnis, dan kesejahteraan kalian lebih kalian

cintai daripada Allah, utusan-Nya, dan jihad di jalan-Nya?”139

Diperkirakan terdapat 100 hingga 300 militan Indonesia telah bertempur di Suriah.

Meskipun beberapa dari mereka tersebar kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaida

seperti Ahrar Sham, pembahasan akan difokuskan pada hubungan antara militan Indonesia dan

ISIS. Warga negara Indonesia dan Malaysia yang bertempur untuk ISIS tampak telah

membentuk satuan militer mereka sendiri yaitu Katibah Nusantara. Sementara itu, 2000 orang

dari seluruh pelosok Nusantara telah mengikrarkan kesetiaan terhadap ISIS pada awal tahun

2015.140

139 http://jihadology.net/2014/07/22/al-%E1%B8%A5ayat-media-center-presents-a-new-video-message-from-the-

islamic-state-join-the-ranks/, diakses tanggal 5 Oktober 2016.

140 Navhat Nuraniyah, How ISIS Charmed the New Generation of Indonesian Militants:

http://www.mei.edu/content/map/how-isis-charmed-new-generation-indonesian-militants, S. Rajaratnam School of

International Studies (RSIS), Singapura, diakses tanggal 5 Oktober 2016.

Page 82: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

81

Gambar 2. Tiga Pimpinan ISIS Indonesia

Dari kiri ke kanan: Bahrun Naim, Bahrumsyah dan Abu Jandal.

Sumber:https://anekainfounik.net/2016/01/21/ini-profil-3-wni-yang-jadi-pimpinan-isis-di-

suriah/, diakses tanggal 3 September 2016.

Berikut adalah profil tiga WNI yang menjadi pimpinan ISIS di Suriah, menurut sorotan sejumlah

media asing.

1. Bahrun Naim

Bernama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo, kembali mencuat

namanya setelah menjadi otak serangan di Jalan Thamrin, Jakarta. Bahrun telah menjadi

ancaman sejak berangkat ke Suriah pada Januari 2015. Pada November 2015, Bahrun pernah

memuji hasil serangan yang dieksekusi oleh para militan ISIS di Paris pada laman blog

pribadinya. Bahrun juga dianggap sebagai perantara pimpinan ISIS dan Indonesia. Posisi itu

mendukung Bahrun mendapat perintah langsung dari Abu Bakr Al-Baghdadi melakukan

serangan di Indonesia.

2. Bahrumsyah

Page 83: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

82

Bahrumsyah atau Abu Muhammad Al-Indonesiy merupakan komandan ISIS asal

Indonesia yang berbasis di Suriah. Ia berkuasa memerintahkan eksekusi serangan di Indonesia.

Sebelumnya, Bahrumsyah merupakan pemimpin dari kelompok militan Indonesia-Malaysia

“Katibah Nusantara”, yang dibentuk tahun 2014. Ia juga mantan anggota kelompok Jemaah

Islamiyah (JI), yang menjadi kunci pembentuk kelompok Katibah dan ancaman bagi Asia

Tenggara.

3. Abu Jandal

Oleh media asing, Abu Jandal al Yemeni al-Indonesi atau Salim Mubarok Attamimi

dikenal sebagai kepala rekrut militan di Indonesia. Abu jandal adalah ulama asal Malang yang

terkenal setelah muncul dalam sebuah video yang mengancam akan berperang dengan militer

Indonesia demi membentuk negara Islam. Abu Jandal merupakan kaki tangan Aman

Abdurrahman, militan yang pernah ditangkap atas kasus pengajaran pembuatan alat peledak pada

tahun 2004. Abu Jandal pun menjadi sorotan media asing sebagai ancaman bagi negara-negara

Asia Tenggara. Hal itu terjadi setelah ia diberitakan merekrut pejihad dengan menawarkan

pekerjaan menjadi sukarelawan kemanusiaan serta menjanjikan uang.141

Kesenjangan Antar-generasi Jihadis

Jihadis Indonesia terbagi menjadi loyalis Al-Qaeda dan pendukung ISIS. Pembagian ini

mencerminkan gesekan sebelumnya antara “tradisionalis” (kelompok yang akan melakukan

kekerasan di ”kemudian hari”) dan “militan baru” (“kekerasan saat ini”). Sejak tahun 2007,

kepemimpinan Jamaah Islamiyah (JI) yang merupakan garis terdepan dari kubu tradisionalis,

sementara telah menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politis

setelah terjadinya penangkapan massal terhadap operator militer JI di Poso, Sulawesi Tengah.

Meskipun demikian, kelompok pecahan JI yang dipimpin oleh Noordin M. Top melanjutkan

penyerangan terhadap target Barat hingga ia tewas pada akhir 2009. Setelah Noordin M.Top

141 https://anekainfounik.net/2016/01/21/ini-profil-3-wni-yang-jadi-pimpinan-isis-di-suriah/, diakses tanggal 3 September 2016.

Page 84: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

83

wafat, serangkaian serangan teror ringan dilakukan oleh militan jihad amatiran dengan markas

polisi sebagai sasaran utamanya.142

Berbeda dengan para pendahulunya, para militan muda ISIS tidak berasal dari sekolah-

sekolah yang berafiliasi dengan JI atau kelompok-kelompok pengajian, melainkan memiliki latar

belakang yang lebih beragam. Sebagian besar sama sekali tidak memiliki tali persaudaraan yang

kuat antara satu sama lain, seperti halnya para anggota JI sebagai hasil pelatihan jangka panjang

dan proses indoktrinasi, serta tidak memiliki keterampilan teknis seperti yang dimiliki oleh

mantan anggota JI. Sejumlah jaringan teroris baru bahkan dibentuk melalui media sosial.

Meskipun demikian, setiap jaringan memiliki sedikitnya satu anggota yang dapat dihubungan

kembali ke kelompok-kelompok papan atas seperti JI, Darul Islam (DI), dan Jamaah Ansharut

Tauhid (JAT), yang dipimpin oleh mantan ketua JI yaitu Abu Bakar Ba’asyir.143

Sejumlah jihadis senior mungkin setuju dengan militant-militan baru pada isu tertentu

dan sebaliknya. Keduanya menyebarkan ideologi jihad Salafi dan tujuan bersama untuk

menciptakan negara Islam. Pada saat menyelenggarakan kamp pelatihan jihadis di Aceh tahun

2010, militan dari kubu “kekerasan dimasa sekarang” mengunggah video di Youtube guna

mengkritik kepemimpinan JI dan sesama kelompok tradisionalis karena meninggalkan

perlawanan bersenjata. Disisi lain, kelompok tradisionalis membantah bahwa serangan-serangan

teror JI yang terdahulu bersifat kontraproduktif karena minimnya dukungan dari komunitas

Muslim. Mereka mempercayai bahwa metode kekerasan, baik dalam bentuk terorisme maupun

pemberontakan, seharusnya hanya dilancarkan di masa depan, setelah mendapatkan dukungan

dari sebagian besar Muslim. Mereka bersikeras bahwa pendekatan secara lembut seperti

142 Navhat Nuraniyah, op.cit.

143 Biografi Abu Bakar Baasyir, http://bio.or.id/biografi-abu-bakar-baasyir/, diakses tanggal 5 Oktober 2016.

Page 85: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

84

penggalangan amal dan meningkatkan kesadaran umat Muslim terhadap pentingnya jihad

melalui pendidikan seharusnya diutamakan dalam rangka menyiapkan aksi pemberontakan

jangka panjang.144

Ketika konflik di Suriah menjadi medan pertempuran baru bagi jihadis sedunia, militan-

militan Indonesia menyambut perkembangan tersebut dengan bersemangat. Mereka mencoba

untuk melegitimasikan jihad di Suriah dengan membangun narasi-narasi yang menyusun konflik

sebagai perang sektarian antara Sunni dan Syiah.145 Narasi-narasi tersebut disebarkan melalui

penerbitan buku, acara penggalangan bantuan dan seminar di seluruh pelosok negeri yang terkait

dengan Suriah, berbagai situs-situs ekstrimis di internet dan media sosial. Untuk melawannya,

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan panduan untuk mengenal dan mewaspadai Syiah di

Indonesia. 146

Meskipun mereka berbagi kepentingan dalam mempromosikan Jihad di Suriah, jihadis

Indonesia segera berpihak ketika celah antara Al-Qaeda dan ISIS bermunculan. Pada umumnya,

para militan dari kubu “kekerasan Masa sekarang” berpihak terhadap ISIS, sementara kubu

“kekerasan di masa depan” berpihak pada Al-Qaeda. Ketertarikan terhadap ISIS juga dialami

oleh jihadis-jihadis senior yang sebelumnya merupakan kaum tradisionalis, yaitu Ba’asyir dan

Abu Husna asal JI. Simpati kedua tokoh tersebut terhadap ISIS merupakan pengaruh dari rekan

sesama narapidana yaitu Aman Abdurrahman.

144 Navhat Nuraniyah, op.cit.

145 Ahmad Syafii Maarif, dkk, “Syiah, Sektarianisme, dan Geopolitik”, http://maarifinstitute.org/images/xplod/jurnal/jurnal%20maarif%20vol%2010%20no%202%20-%202015.pdf,

diakses tanggal 5 Oktober 2016.

146 https://mabsus.wordpress.com/2013/12/19/inilah-daftar-lembaga-penerbitan-syiah-di-indonesia/, diakses tanggal

5 Oktober 2016.

Page 86: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

85

Daya Tarik ISIS

Daya tarik ISIS didukung oleh kampanye yang cenderung menyoroti tiga tema utama

yaitu: narasi-narasi kekhalifahan, prestasi ISIS di medan pertempuran dan kedekatan ideologi.147

Sebagian besar debat antara pendukung Al-Qaeda dan ISIS terjadi secara online di internet. Situs

berita jihadis bernama Arrahmah.com mengelola kisah-kisah yang memojokkan ISIS. Situs ini

dimiliki oleh mantan anggota jaringan Al-Ghuraba yang merupakan cabang dari JI. Disisi lain,

situs-situs seperti Shoutussalam.com dan Al-Mustaqabal.net terus menentang Arrahmah dan dan

media-media populer lainnya yang mendukung ISIS tanpa henti. Kedua situs tersebut dikelola

oleh orang-orang terdekat Aman Abdurrahman. Ekstermis pro-ISIS juga mendedikasikan situs

internet, halaman Facebook, dan kicauan Twitter untuk menyuarakan dukungan.

Para pendukung ISIS telah berhasil menyebarkan narasi bahwa “kalifah” baru mereka

yaitu Islamic State, sesuai dengan ramalan Nabi Muhammad bahwa perkembangan Islam

terbagi atas lima tahapan.148 Berdasarkan narasi ini, kekhalifahan ISIS menandakan dimulainya

tahapan kelima dari Islam. Sahabat nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalid RA, yang merupakan

Khalifah keempat, sudah memprediksi mengenai kemunculan gerakan ini. Dalam kitab Al Fitan

karya Nu'aim bin Hammad, Ali pernah memberikan pernyataan terkait gerakan ini, dengan

menyebutkan delapan ciri, salah satunya adalah membawa panji-panji hitam. Apabila umat Islam

menemui delapan ciri tersebut dalam suatu kelompok, Ali mengingatkan agar tidak mengikuti

kelompok itu. Pernyataan terkait ISIS berbunyi sbb:

147 Navhat Nuraniyah, op.cit.

148 Andi Firmansyah, Masa Kekhalifahan Islam telah Tiba: http://www.kompasiana.com/andifirmansyah/masa-

kekhalifahan-islam-telah-tiba_54f6b9cca333116d5a8b468a, diakses tanggal 5 Oktober 2016. Lihat juga:

http://www.dw.com/id/isis-deklarasikan-kekhalifahan-islam/a-17745923,diakses tanggal 5 Oktober 2016.

Page 87: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

86

" Al Walid dan Rusydin mengabarkan kepada kami dari Ibnu Luhai’ah (Lahi’ah) dari

Abu Qabil dari Abu Ruman dari Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata: 'Jika kamu

menyaksikan bendera-bendera hitam maka tetaplah di tanah dan jangan menggerakkan

tangan-tangan dan kaki-kaki kamu. Kemudian akan muncul satu kaum yang lemah tidak

dihiraukan (rendahan), hati mereka bagaikan batangan baja (kaku-keras). Mereka

adalah pemilik negara/kekuasaan, mereka tidak setia kepada perjanjian dan

kesepakatan, mereka mengajak kepada al haq tetapi mereka bukan ahlinya (yang

berpegang teguh kepadanya). Nama-nama mereka menggunakan abu … abu, nisbat

mereka kepada desa-desa. Rambut mereka terjulur bagaikan rambut para wanita.

Setelah itu mereka berselisih di antara sesama mereka sendiri, kemudian Allah

menyerahkan al haq/kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki'.”149

Jika Jika diuraikan, maka delapan ciri seperti pernyataan diatas adalah sbb:

1. Mereka orang-orang yang diabaikan/tidak dihargai.

Keberadaan anggota ISIS tidak dihargai dan tidak diinginkan semua bangsa.

2. Hati mereka seperti batangan baja (kaku kasar, bengis, tega)

Nyata bahwa aktivitas anggota ISIS yang tidak manusiawi, membunuh masyarakat sipil

dengan alasan jihad, pengeboman, menunjukkan hati yang tidak berbelas kasih. Pengetahuan

agama mereka juga sangat kaku.

3. Mereka adalah pemilik negara/kekuasaan (daulah).

Kalimat ini menjadi petunjuk paling nyata tentang kabar kemunculan mereka. ISIS telah

mengklaim mereka adalah Negara Islam / Daulah Islam tanpa persetujuan dari ulama-ulama

umat muslim dunia. Deklarasi sepihak didukung hanya beberapa ribu orang, sedangkan milyaran

umat muslim dipenjuru dunia tidak merestui gerakan kejam mereka.

4. Mereka tidak menepati janji dan kesepakatan.

Banyak kisah-kisah ingkar janji dan pembatalan kesepakatan sepihak, bagaimana ISIS

menghabisi nyawa delegasi pihak lain dan juga para tamu.

5. Mereka mengajak kepada al haq (kebenaran) sedangkan mereka bukan ahlinya.

ISIS mengajak dan memaksa manusia memberlakukan hukum Islam tapi tidak ahli dalam

hukum islam. Hal itu terlihat dari aksi-aksi kekerasan dan pembunuhan yang sering dilakukan.

149 http://www.serunik.com/2015/12/subhanallah-kemunculan-isis-ternyata.html diakses tanggal 8 Oktober 2016.

Page 88: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

87

Banyak orang yang tertipu dan terlena ketika mendengar kata khilafah yang ditawarkan, namun

sebenarnya menyesatkan.

6. Nama-nama mereka menggunakan Abu

Nama “Abu”, diikuti nisbat kepada desa-desa/kota/tempat-tempat asal. Nama-nama yang

dipakai adalah kun-yah (yaitu dengan nama depan abu atau ummu) diikuti nisbah menggunakan

nama tempat. Pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, Abu (nama kunyah), Baghdadi (nama

tempat, desa/kota : Baghdad). Ini juga berlaku pada anggota anggota mereka, termasuk yang dari

Indonesia yaitu Abu Jandal Al Indonesi (Nama kunyah : Abu-Indonesi (nama tempat).

7. Rambut Panjang seperti Wanita.

Banyak sekali anggota kelompik ISIS yang mempunyai rambut yang panjang.

8. Berselisih diantara sesama.

ISIS terpecah menjadi beberapa cabang, yang terkenal adalah Jabath Al Nushra, Jabhah

Islamiyah. Satu dipihak ISIS satu lagi dipihak pecahannya yaitu Jabath Al Nushra, Jabhah

Islamiyah. Keduanya merupakan cabang ISIS yang telah membelot dan saling memerangi.

Keduanya saling membunuh, menguasai, dan merebut daerah kekuasaan.150 Kesaksian warga

negara Indonesia yang bersekutu dengan ISIS menunjukkan keyakinan bahwa mereka tidak

bergabung dengan kelompok teroris melainkan sebuah kekhalifahan.

150 http://www.serunik.com/2015/12/subhanallah-kemunculan-isis-ternyata.html, diakses tanggal 8 Oktober 2016.

Page 89: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

88

Gambar 3. Bendera ISIS

Sumber: http://www.spektanews.com/2014/09/bendera-isis-sitaan-polisi-berlafadz.html, diakses

tanggal 3 September 2016.

Oleh pengikutnya, ISIS dipandang lebih baik daripada Al-Qaeda karena lebih sering

mendapatkan kemenangan. Sudut pandang tersebut bersifat pragmatis, yang terinspirasi oleh

konsep jihadis yang disebut qital tamkin (perlawanan bersenjata untuk merebut wilayah yang

menerapkan hukum Islam). Hal ini menekankan pada pendirian institusi pemerintahan dan

kemampuan ekonomi di wilayah yang telah ditaklukkan, tidak sekedar menghancurkan objek-

objek musuh. Gagasan ini diperkenalkan di Indonesia melalui karya terjemahan oleh pemikir

asal Jordania bernama Abu Muhammad al-Maqdisi. Pemikiran tersebut kemudian popular karena

methode qital nikaya dari Osama Bin Laden (yang menekankan pada serangan berulang-ulang

untuk memperlemah musuh tanpa segera berupaya untuk menempatkan pemerintahan yang

Islami).151 Cara ini ditiru oleh pelaku bom Bali dan Noordin M. Top, yang menjadi penyebab

151 Navhat Nuraniyah, op.cit.

Page 90: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

89

kekalahan besar JI. ISIS dianggap sebagai pergerakan yang heroik oleh jihadis lokal yang

mengidealkan tamkin sehingga maju pesat di seluruh Suriah dan Irak.152

Kelompok tradisionalis juga menghargai tamkin, dan JI berusaha untuk mencapai tujuan

yang sama, namun secara bertahap dalam jangka panjang. Terdapat pula alasan politis pada

keraguan kaum tradisonalis untuk kembali pada ISIS, yaitu deklarasi kekhalifahan kelompok itu

tidak direstui oleh pimpinan senior Al-Qaeda. JI sebelumnya pernah terhubung dengan Al-

Qaeda, dan beberapa anggota JI memelihara penghormatan yang tinggi serta terikat secara

spiritual kepada pemimpin Al-Qaeda bernama Ayman al-Zawahri. Faktor Ideologis juga

dianggap penting, sebab para tradisionalis tidak setuju dengan doktrin pengucilan garis keras

milik ISIS yang digunakan untuk membenarkan pembunuhan pada militan-militan Sunni non-

ISIS.

Perdebatan sebelumnya para jihadis Indonesia mengenai cakupan yang tepat dari takfir

(tindakan mengkafirkan muslim lainnya). Hal tersebut dimulai dari perdebatan diantara para

jihadis yang ditahan mengenai mampu atau tidaknya terlibat dan bekerjasama dengan pihak

kepolisian guna mendapatkan keringanan hukuman penjara. Meskipun demikian, perdebatan ini

berkembang menjadi diskusi yang lebih besar mengenai dapat atau tidaknya kaum Muslim yang

bekerja bagi musuh (pemerintah yang sekular) dilabeli sebagai kafir. Kaum tradisionalis

mendukung pelabelan murtad terhadap aparat keamanan negara, hanya pada tingkat institusional

(takfir ‘aam), bukan secara perorangan atas dasar bahwa individu masih dapat beralih ke pihak

jihadis selama mereka tetap menjadi Muslim. Aman membalas argumen ini dan mengangkat

kasus pengucilan individual (takfir ta ‘yin) agar diaplikasikan tanpa pandang bulu kepada kaum

Muslim yang tidak secara terbuka mendukung penerapan hukum Islam. Maka ketika para loyalis

152 Navhat Nuraniyah, op.cit.

Page 91: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

90

Al-Qaeda mengutuk ISIS sebagai khawarij ekstrim karena membunuh pejuang terdepan Nusra,

Aman dan para pengikutnya yang pro-ISIS melihat pembunuhan tersebut tidak kurang dari

sebuah penerapan berasas dari takfir ta ‘yin. Dengan kata lain, ISIS telah berperilaku sesuai

dengan asas-asas yang didukung oleh Aman dan para pemimpin yang berpandangan serupa,

namun tidak mampu bertindak secara lokal. Dengan demikian, dukungan terhadap ISIS didorong

kedekatan ideologis mendalam yang melampaui pragmatisme atau berbagi narasi agama secara

menyeluruh.153

ISIS dan Ancaman Bagi Keamanan Kawasan

Revolusi dalam bidang komunikasi dan transportasi mendukung aktivitas ISIS secara

signifikan. Berbagai perangkat komunikasi canggih dan media sosial memungkinkan komunikasi

yang melampaui batas-batas negara dan kawasan. Teknologi komunikasi memfasilitasi

komunikasi ke seluruh kawasan untuk merekrut anggota ISIS. Diperkenalkannya budget airlines

(penerbangan berbiaya rendah) memungkinkan perpindahan antar anggota lebih mudah dan

murah, sehingga hubungan antar-kawasan menjadi lebih mudah. Transportasi menuju wilayah

Timur Tengah menjadi jauh lebih mudah daripada dekade 80an. Para pejuang Jemaah Islamiyah

dan Abu Sayyaf memiliki kontak di Afghanistan dan tetap menjaga komunikasi dan kerjasama.

Kepulangan para pejuang ISIS memungkinkan kerjasama regional pada tahap yang berbeda.

Kedua perkembangan ini meningkatkan jumlah pejuang asal Timur Tengah serta memperluas

jangkauan kerjasama.

Meskipun hanya terdapat ratusan anggota dari seluruh penjuru Asia Tenggara dan

Australia yang bertempur dengan ISIS, akan tetapi akibat yang ditimbulkan tidak dapat

153 Navhat Nuraniyah, op.cit.

Page 92: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

91

dipandang kecil. Para militan yang beroperasi dalam satu kawasan tidak perlu berasal dari satu

negara. Seragan dapat terjadi apabila jika suatu negara menawarkan sasaran empuk yang

menarik. Jaringan ISIS juga akan terus meluas hingga melampaui kawasan. Kepala Pasukan

Pertahanan Malaysia, Jenderal Tan Sri Zulkifeli Moh Zin, menyatakan kecemasan bahwa ketika

para militan kembali ke Malaysia, akan melakukan sesuatu yang dapat mengancam keamanan

negara, terutama setelah mereka membangun jaringan di negara-negara tetangga Suriah dan Irak.

Pada bulan September 2014, Indonesia menangkap empat orang etnis Uighurs yang terkait

dengan ISIS yang bergabung dengan kelompok Santoso di Poso.154 Mereka dilaporkan bepergian

melalui Kamboja, Thailand dan Malaysia.155

Salah satu faktor pemersatu lainnya adalah bahasa. Warga negara Indonesia yang

umumnya terbatas dalam berbahasa Inggris dan Arab bergabung secara alamiah dengan warga

negara Malaysia di medan pertempurn di Irak dan Suriah. Pada bulan Agustus 2014, sebanyak 22

warga negara Indonesia dan Malaysia berkumpul di Al-Shadadi, Provinsi Hasaka untuk

membahas keinginan membentuk katibah yaitu satuan militer beranggotakan 100 orang. Foto

salah satu pertemuan bahkan diunggah ke Facebook. Hal ini sangat masuk akal mengingat

agenda ISIS adalah memperluas jangkauan kekhalifahan ke kawasan lain, termasuk Asia

Tenggara. Para anggota Katibah dapat menjadi pelopor kekuatan tempur yang mencakup

Indonesia, Malaysia dan Filipina.

154 http://regional.kompas.com/read/2016/04/23/19225031/BNPT.Waspadai.Anggota.Etnis.Uighur.yang.Masuk.ke.Indo

nesia, diakses tanggal 10 Oktober 2016.

155 BNPT: Kelompok Uighur Manfaatkan Jaringan Santoso untuk Sembunyi, Berlatih, dan Berjihad,

http://regional.kompas.com/read/2016/03/21/21070321/BNPT.Kelompok.Uighur.Manfaatkan.Jaringan.Santoso.untu

k.Sembunyi.Berlatih.dan.Berjihad, diakses tanggal 10 Oktober 2016.

Page 93: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

92

Terkait hubungan anara teknologi dan regionalisasi, seorang warga negara Australia

ditangkap di Filipina bagian tengah pada bulan Juni karena diduga menggunakan media sosial

untuk merekrut Muslim Filipina agar bergabung dengan ISIS. Keterkaitan regional lainnya

termasuk ditemukannya bukti beberapa warga negara Indonesia berusaha bergabung dengan ISIS

melalui Malaysia guna melepaskan diri dari pengawasan. Warga negara Malaysia juga

melakukan hal serupa melalui Indonesia. Terdapat pula beberapa hubungan antara para militan

asal Malaysia dan Abu Sayyaf di Filipina.156

Para eks kombatan terlatih juga dapat meningkatkan skala dan fatalitas dari serangan.

kekhawatiran yang paling dominan adalah kaum radikal yang pulang dengan keterampilan-

keterampilan yang diasah pada perang saudara di Suriah memungkinkan mereka melanjutkan

operasi militer serupa dengan pembunuhan massal di Mumbai, India pada 2008 yang

mengakibatkan tewasnya 166 orang.157 Muhammad Usman Ghani, pelaku bom di Mumbai,

India, merupakan anggota dari kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT) dan Lashkar-e-Jhangvi, telah

ditahan di Austria atas tuduhan berpartisipasi dengan kelompok teroris. Resiko dari kembalinya

para militan adalah serangan di luar negeri yang lebih mematikan. Kepulangan warga negara

Indonesia yang telah bertempur di Suriah dan Irak setelah memperoleh pelatihan dan

pengalaman bertempur, disertai potensi kepemimpinan yang minim, ditemukan pada komunitas

ekstremis.

156 Stephen Wright, ISIS in Southeast Asia Rising, Despite Weak Attacks,

http://www.haaretz.com/world-news/asia-and-australia/1.730894,diakses tanggal 10 Oktober 2016.

157 26/11 ‘Mumbai bomber’ enters Europe in ISIS plot: Report, http://indianexpress.com/article/india/india-news-

india/2611-2008-mumbai-bomber-slips-into-europe-in-isis-plot-islamic-state/, diakses tanggal 10 Oktober 2016.

Page 94: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

93

Khotbah pada 22 September 2014 oleh juru bicara ISIS bernama Al-Adnani yang

menyerukan pembunuhan terhadap warga negara asing yang terkait dengan koalisi pimpinan

AS.158 Al-Adnani merupakan otak serangan ISIS di Paris, Brussels and Istanbul. Khotbah ini

mendorong warga Indonesia agar menargetkan masyarakat Barat sebagai cara untuk memperoleh

persetujuan dari pemimpin kekhalifahan. Risiko lainnya datang dari jejaring kawasan yang

berkembang dengan ideologi serta ambisi yang sama. Visi kekhalifahan yang disebarluaskan

oleh ISIS dan daya tariknya tampak jelas dari keberadaan kelompok-kelompok kecil ekstremis di

seluruh penjuru kawasan. Teknologi berperan yang penting dalam perekrutan dan radikalisasi di

kawasan.

Keterbatasan dalam kemampuan bahasa, perbedaan budaya dan sentimen nasionalisme

menjadi penghalang. Upaya nyata negara-negara di kawasan untuk melawan ISIS terdapat pada

bidang hukum, kebijakan dan intelijen. Australia dan Indonesia juga telah membahas

kesepakatan bersama dalam bidang intelijen.159 Pada bulan Juni 2016, telah berlangsung

pertemuan: "Australia-Indonesia Ministerial Council on Law and Security" untuk mempererat kerjasama

melawan ISIS.160 Kerangka hukum untuk melawan ancaman masih dalam tahap proses di seluruh

negara yang dipersulit oleh ancaman yang terus berkembang. Kerangka kerjasama tersebut

158 Teks Lengkap Pesan Audio Terbaru Jubir Daulah Islam (IS) Syaikh Al-Adnani (1)

http://manjanik.net/featured/teks-lengkap-pesan-audio-terbaru-jubir-daulah-islam-syaikh-al-adnani-1/, diakses

tanggal 10 Oktober 2016.

159 http://utama.seruu.com/read/2016/01/23/270366/australia--indonesia-upayakan-kerjasama-lawan-terorisme,

diakses tanggal 10 Oktober 2016.

160 Indonesia-Australia pererat kerjasama atasi terorisme, http://www.antaranews.com/berita/566067/indonesia-

australia-pererat-kerja-sama-atasi-terorisme, diakses tanggal 10 Oktober 2016.

Page 95: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

94

bertujuan mencegah upaya perekrutan, provokasi, keberangkatan para calon pejuang misalnya

melalui penangguhan paspor.

Pemerintah Indonesia sudah menyatakan bahwa ISIS bertentangan dengan Pancasila

yang merupakan falsafah negara. Pernyataan ini melegalisir upaya pemerintah untuk melawan

ISIS.161 Warga negara Indonesia yang bersumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau

bagian dari negara asing dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Sesuai dengan ketentuan

itu, memberikan dukungan terhadap ISIS terancam hukuman mati, sesuai Pasal 23 huruf (f)

Undang-Undang No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI. Meskipun upaya-upaya yang

dipimpin oleh pemerintah ini telah mencukupi, namun belum ada kerjasama regional yang

terkoordinasi untuk menandingi sarana yang dieksploitasi dengan sangat efektif oleh ISIS yaitu

teknologi komunikasi.

Daftar Referensi

Sumber Online:

http://news.liputan6.com/read/2555673/kontak-tembak-di-poso-santoso-tertembak-mati

“Join the Ranks”, 2014, http://jihadology.net/2014/07/22/al-%E1%B8%A5ayat-media-center-

presents-a-new-video-message-from-the-islamic-state-join-the-ranks

http://jihadology.net/2014/07/22/al-%E1%B8%A5ayat-media-center-presents-a-new-video-

message-from-the-islamic-state-join-the-ranks/.

Navhat Nuraniyah, How ISIS Charmed the New Generation of Indonesian Militants:

http://www.mei.edu/content/map/how-isis-charmed-new-generation-indonesian-militants, S.

Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura.

161 Menteri Agama: Ideologi ISIS Bertentangan dengan Pancasila,

http://nasional.kompas.com/read/2014/08/01/15015151/menteri.agama.ideologi.isis.bertentangan.dengan.pancasila,

diakses tanggal 10 Oktober 2016.

Page 96: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

95

https://anekainfounik.net/2016/01/21/ini-profil-3-wni-yang-jadi-pimpinan-isis-di-suriah/

Biografi Abu Bakar Baasyir, http://bio.or.id/biografi-abu-bakar-baasyir/.

Ahmad Syafii Maarif, dkk, “Syiah, Sektarianisme, dan Geopolitik”,

http://maarifinstitute.org/images/xplod/jurnal/jurnal%20maarif%20vol%2010%20no%202%20-

%202015.pdf.

https://mabsus.wordpress.com/2013/12/19/inilah-daftar-lembaga-penerbitan-syiah-di-indonesia/,.

Andi Firmansyah, Masa Kekhalifahan Islam telah Tiba:

http://www.kompasiana.com/andifirmansyah/masa-kekhalifahan-islam-telah-

tiba_54f6b9cca333116d5a8b468a.

http://www.dw.com/id/isis-deklarasikan-kekhalifahan-islam/a-17745923

http://www.serunik.com/2015/12/subhanallah-kemunculan-isis-ternyata.html

http://www.serunik.com/2015/12/subhanallah-kemunculan-isis-ternyata.html

http://regional.kompas.com/read/2016/04/23/19225031/BNPT.Waspadai.Anggota.Etnis.Uighur.y

ang.Masuk.ke.Indonesia.

BNPT: Kelompok Uighur Manfaatkan Jaringan Santoso untuk Sembunyi, Berlatih, dan Berjihad,

http://regional.kompas.com/read/2016/03/21/21070321/BNPT.Kelompok.Uighur.Manfaatkan.Jar

ingan.Santoso.untuk.Sembunyi.Berlatih.dan.Berjihad.

Stephen Wright, ISIS in Southeast Asia Rising, Despite Weak Attacks,

http://www.haaretz.com/world-news/asia-and-australia/1.730894.

26/11 ‘Mumbai bomber’ enters Europe in ISIS plot: Report,

http://indianexpress.com/article/india/india-news-india/2611-2008-mumbai-bomber-slips-into-

europe-in-isis-plot-islamic-state/.

Teks Lengkap Pesan Audio Terbaru Jubir Daulah Islam (IS) Syaikh Al-Adnani (1)

http://manjanik.net/featured/teks-lengkap-pesan-audio-terbaru-jubir-daulah-islam-syaikh-al-

adnani-1/.

http://utama.seruu.com/read/2016/01/23/270366/australia--indonesia-upayakan-kerjasama-

lawan-terorisme.

Page 97: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

96

Indonesia-Australia pererat kerjasama atasi terorisme,

http://www.antaranews.com/berita/566067/indonesia-australia-pererat-kerja-sama-atasi-

terorisme.

Menteri Agama: Ideologi ISIS Bertentangan dengan Pancasila,

http://nasional.kompas.com/read/2014/08/01/15015151/menteri.agama.ideologi.isis.bertentangan

.dengan.pancasila.

Page 98: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

97

Rekrutmen ISIS Melalui Media Sosial

Pendahuluan

Komunikasi dan informasi mendorong perkembangan masyarakat sesuai perkembangan

jaman. Fungsi utama media massa adalah “Menyampaikan informasi kepada masyarakat dan

setiap informasi yang disampaikan harus bersifat akurat, faktual, menarik, benar, lengkap-utuh,

berimbang, relevan, dan bermanfaat.162 Fungsi media massa pada era globalisasi terbagi menjadi

empat, pertama sebagai pelaku, untuk memberikan dan menyediakan informasi tentang peristiwa

kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi. Kedua,

media massa sebagai fungsi pendidikan (mass education), dengan memuat tulisan-tulisan yang

mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah wawasan. Ketiga, media massa

sebagai fungsi hiburan. Sebagai hiburan, media massa bertujuan untuk mengimbangi berita-

berita berat (hard news), berupa cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki

silang, pojok, dan karikatur. Media massa juga sebagai kontrol sosial, yang bermakna demokratis

yang berisi unsur-unsur social participation, social responsbility, social support, dan social

control.

Dampak globalisasi juga merupakan momentum yang baik bagi teroris. Kehadiran

internet memungkinkan komunikasi antar negara-negara semakin lancer, jarak terasa dekat dan

batas-batas antar negara yang semakin menipis. Revolusi teknologi memungkinkan akses

komunikasi dan moda transportasi menyebabkan arus perpindahan penduduk, akses informasi,

perpindahan anggota teroris, transfer barang dan uang semakin mudah dan membuat teroris

dapat melakukannya dengan cepat. Manuel Castells seorang ahli sosiologi yang meneliti

mengenai masyarakat informasi, komunikasi, dan globalisasi, mengidentifikasikan bahwa

adanya hubungan yang intensif dengan teknologi internet merupakan salah satu pendorong

gerakan sosial baru.163 Dengan teknologi, media sosial di seluruh dunia menjadi lebih

berlimpah. Ketersediaan untuk menggunakan media sosial menciptakan koneksi global yang

memungkinkan setiap individu membagi ide-ide hingga gambar-gambar ke seluruh dunia dan

162 Sumadiria., 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional.

(Remaja Rosdakarya : Bandung) Hlm. 32 163 Mehmet Fatih Yigit. 2013. The Impact of Social Media on Globalization, Democratization, and Participative

Citizenship. Journal of Social Science Educations Volume 12, Number 1.

Page 99: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

98

dapat dengan mudah diakses.164 Jaringan global yang terbentuk memberikan kesempatan tak

terduga karena kemudahan penggunaanya.

Kelompok teroris masa kini mengerti bahwa pembuat kebijakan di negara demokrasi

Liberal tidak akan dan tidak bisa mengabaikan media serta opini publik. Kelompok teroris juga

menyesuaikan metode dan pesan-pesan dengan teknologi berita. Selain itu, media massa juga

dipakai sebagai alat untuk memperoleh dukungan massa seperti sarana untuk rekrutmen anggota,

terutama dari kalangan terpelajar dan terdidik yang tidak puas dengan kebijakan-kebijakan

pemerintah. Rekrutmen anggota akan semakin berhasil apabila kebijakan pemerintah

menyebabkan kesenjangan ekonomi yang mencolok antara kelompok yang kaya dan miskin.165

ISIS dan Media Sosial

Fenomena mengenai ketergantungan terhadap media massa terlihat dari aktivitas teroris

ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau IS (Islamic State). Kelompok ini tidak lagi hanya

memperluas wilayahnya pada Iraq dan Syria namun juga bertujuan untuk menjadikan negara-

negara lain menjadi negara yang berdasarkan pada hukum Islam (syariah). Kelompok teroris

ISIS memiliki tujuan memperluas wilayahnya dan menjadikan suatu negara dengan syariah

Islam, mendapat perhatian publik dari berbagai belahan dunia.166 Hingga saat ini ISIS memiliki

sekitar 30.000 pasukan termasuk dari pendukung lokal. Pendukung kelompok teroris ini juga

banyak berasal dari warga-negara asing. Sekitar 20.000 orang berasal dari luar wilayah tersebut

yang tergabung dari hampir 90 negara dimana didalamnya berasal dari negara-negara Barat

seperti AS dan Eropa.167 ISIS memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengakses informasi

bagi seluruh masyarakat dunia untuk dapat lebih mudah menyebarkan pengaruhnya sehingga

banyak orang yang bergabung dengan kelompok ini dari berbagai belahan dunia. ISIS

164Jessica Bieber, 2014. “Impact of the Globalization of Social Media.” https://medium.com/@jessbiebss/impact-of-

the-globalization-of-social-media-7f8e956c10ae, diakses pada 15 November 2015.

165 Op Cit. hlm. 133.

166 Kavew Wadell, 2014, “ISIS more than just a ‘terrorist organization’”.

http://www.nationaljournal.com/defense/isis-is-more-than-just-a-terrorist-organization-20140617 (diakses pada 1 april 2014).

167 ABC News, “ISIS Trail Of Terror”. http://abcnews.go.com/WN/fullpage/isis-trail-terror-isis-threat-us-25053190

(diakses pada 1 april 2015).

Page 100: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

99

menggunakan berbagai media sosial seperti youtube, twitter, blogspot, dan lain sebagainya untuk

mempublikasikan tujuannya.

Pemberitaan media massa mengenai aksi-aksi kelompok ISIS juga menjadi lahan untuk

penyebaran ideologi bagi masyrakat luas karena tanpa disadari pemberitaan media massa

menyempurnakan tujuan ISIS. Salah satunya adalah liputan eksklusif oleh vice news yang

diunduh di youtube tentang pergerakan salah satu anggota ISIS dalam memerangi pasukan AS di

wilayah Irak. Pada liputan tersebut, ISIS menjelaskan tujuan-tujuan, nilai-nilai, serta ideologi

dan alasan mengapa kelompok ini terus melawan pasukan AS. Pasca penyerangan oleh

kelompok teroris pada gedung World Trade Center 9 September 2001, AS mulai mengajak

seluruh negara untuk bersama-sama melawan aksi-aksi terorisme, atau yang dikenal sebagai

kebijakan Global War on Terror. Terkait upaya yang dilakukan dalam menghadapi perang

terhadap terorisme, Indonesia merumuskan strategi dan kebijakan kontra terorisme, serta

membentuk organisasi/badan khusus.168 Pada konteks nasional, strategi dan kebijakan terkait

kontra terorisme tertuang dalam UU-No. 15/2003, serta pembentukan Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2010.169

Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dunia dihadapkan dengan

tantangan yang cukup berat, selain sebagai target kelompok teroris ISIS dalam merekrut anggota.

Propaganda ISIS menggunakan landasan nilai-nilai Islam sebagai alasan atas aksi-aksi

kekerasan. ISIS telah menggunakan media sosial untuk tujuan propaganda sebagai sarana

perekrutan serta menyebarkan pengaruh. Pada awal 2011, AQI telah mempublikasikan video

dengan menyatukan klip-klip peperangan seperti ledakan, mortir, dan serangan tembakan jitu.

Video tersebut disebarkan dengan kualitas yang buruk, menggunakan kamera digital murah,

tetapi dalam jumlah yang luar biasa banyak.170 ISIS sukses dalam menggunakan internet dan

media sosial sebagai pusat operasi informasi kampanye serta telah menjadi alas an penting

kebangkitannya. ISIS memiliki kecerdasan dalam menggunakan media sosial secara efektif dan

tidak konvensional. Maka ISIS dapat mencapai kemenangan dibandingkan dengan militer

168 Gortney, William E., 2010. “Joint Publication 3-07.2 : Antiterrorism (Pentagon : Joint Chiefs of Staff).

169 Lembaran Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undang-Undang,Jakarta: Sekertariat Negara Republik Indonesia,,2003.

170 Op Cit. Hlm. 104-105.

Page 101: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

100

konvensional. Fokus ISIS terhadap media sosial didukung oleh tiga platform yaitu YouTube,

Twitter, dan Facebook. Media sosial mengubah seluruh dinamika ISIS sehingga tidak lagi

bergantung pada media tradisional untuk menyebarkan pesannya.171 Akan tetapi ISIS memiliki

kemampuan dalam membangun kontrol pada pesan-pesan yang dikeluarkan melalui media

sosial. Media tradisional dijadikan ISIS sebagai alat untuk memperkuat pesan tertentu, gambar,

kebohongan, dan penyesatan informasi yang diposting dalam media sosial.

Media massa dengan teroris memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Dampak

negatif dari jurnalistik adalah pemanfaatan media massa oleh ISIS sebagai alat untuk

menyampaikan ideologi, cita-cita, landasan agama, dan tujuan politik. Pemberitaan media massa

menjadi alat yang ampuh untuk rekrutmen calon-calon anggota.172 Hubungan antara media

massa dengan teroris adalah hubungan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan antara dua

organisme). Media massa dan kelompok teroris memiliki kepentingan yang sama; teroris

menyusun dan memanfaatkan strategi media mereka, sementara di lain pihak, media

menempatkan kepentingannya pada aktivitas kelompok teroris.173

Hubungan simbiosis mutualisme ini terbukti melalui peran media massa sebagai alat

penyampaian tujuan dan ide-ide. Media massa juga bertujuan untuk memberitakan secara

menarik dan menghibur sehingga dapat dijadikan sebagai lead newspaper agar dapat terus

bersaing dengan media-media lainnya. Aksi-aksi terorisme memenuhi semua persyaratan sebagai

berita yang menghibur, mengejutkan, membingungkan, dan mempermainkan emosi pembaca dan

penonton.174 Hubungan saling ketergantungan ini ditegaskan oleh Giessmann, yang menyatakan

bahwa, kelompok teroris mencari perhatian media untuk semaksimal mungkin mendapatkan

penerimaan publik dan mengusung sensasi sebagai “nilai berita” yang mereka manipulasi untuk

tujuan propaganda. 175

171 Nathan K. Schneider, 2015. ISIS and social Media The Combatant Commander’s Guide to Countering ISIS’s

Social Media Campaign. Newport : Naval War College.

172 Op cit. Hlm. 136-137.

173 Behm, A..J., “Terrorism: Violence Against the Public and the Media” (The Australian Approach: Political

Communication and Persuasion. Vol 8, 1991), hlm. 233-246.

174 Sukawarsini Djelantik, 2010, “terorisme tinjauan psiko-politis, peran media, kemiskinan, dan keamanan

nasional” Jakarta: yayasan pustaka obor, Hlm. 133.

175 Giessman, Hans I., Media and the Public Sphere:Catalyst and Multiplier of Terrorism (MediaAsia

Communication Quarterly Vol 20 No 3, 2002).

Page 102: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

101

ISIS di Indonesia

Kemudahan informasi melalui media sosial didukung teknologi. Salah satu aktivitas ISIS

melalui media sosial yaitu perekrutan anggota. ISIS menggunakan tiga fokus dalam media sosial

yaitu Twitter, Facebook, dan YouTube. Melalui Twitter, ISIS memberikan informasi tentang

kegiatan-kegiatan, sementara melalui Facebook, menjalin hubungan baik dengan orang-orang

yang memberi dukungan atau mencari dukungan. YouTube dimanfaatkan ISIS untuk

mempublikasikan video-video mengenai aktivitas dan keherhasilan ISIS. Indonesia menjadi

target perekrutan ISIS melalui aksi-aksi terorisme dengan alasan berjuang demi nama Islam.

Kehadiran ISIS dalam media sosial menciptakan dukungan dan penolakan.

Abu bakr Al Baghdadi menampilkan dirinya di muka publik pada 6 Juli 2014, di gedung

Syahida Inn di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Jakarta. Gedung yang awalnya

disewakan untuk keperluan seminar menjadi tempat deklarasi pertama ISIS di Indonesia. Sidney

Jones seorang peneliti terorisme di Asia Tenggara menyatakan bahwa hingga tahun 2015

pejuang ISIS yang berada di Suriah banyak berasal dari Indonesia176. Kehadiran ISIS di

Indonesia juga di tegaskan dalam wawancara dengan Herry Sudradjat yang menyatakan, sbb:

“Perkembangan ISIS, dimulai sejak 2013 setelah ada permasalahan di Irak dan Suriah

atau biasa disebut oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan Daulah Islamiyah.

Kelompok-kelompok masyarakat kecil di Indonesia mulai melakukan baiat atau

dukungan terhadap ISIS . Namun, bermula dari baiat, kelompok-kelompok ini banyak

juga yang melakukan perjalanan ke wilayah ISIS.”

Perkembangan ISIS di Indonesia dimulai oleh jaringan-jaringan terorisme sebelumnya

dan kemampuan pengelolaan teknologi media sosial. Setelah deklarasi dukungan ISIS di UIN

Jakarta, dukungan lainnya yang diunggah melalui video YouTube. Dalam video berdurasi 8

menit seseorang dalam video itu mengajak masyarakat Indonesia berjuang atas nama ISIS.

Jaringan-jaringan teroris yang berada di Indonesia seperti Jamaah Islamiyah (JI), anggota yang

pernah menjalin hubungan dengan jaringan Al-Qaeda, ataupun berlatih di kamp militer

176 Muhammad Haidar Assad.2014. ISIS organisasi teroris paling mengerikan abad ini. (Jakarta : Zahira) Hlm 185-186.

Page 103: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

102

Afghanistan, menjadi sumber-sumber anggota. Wawancara dengan Ali Imron, mantan anggota

Jemaah Islamiyah (JI) juga menegaskan bahwa cara perekrutan ISIS dengan kelompok teroris

lain berbeda, sbb:

“Cara-cara perekrutan ISIS dengan JI sangat berbeda sekali. Mayoritas orang-orang yang

masuk JI harus melalui rekomendasi dari dalam, dengan cara kekeluargaan, melalui

Ustad dan murid. Saat calon anggota masuk harus ada orang terpecaya yang

merekomendasikannya. JI sangat ketat, mereka membangun kelompok ini melalui

pondok pesantren karena tahu ini merupakan kelompok ilegal jadi tidak boleh

sembarangan. Berbeda dengan ISIS, mereka selalu menampakkan diri bahkan

memproklamirkan adanya khilafah. Mereka seperti itu karena memiliki wilayah

walaupun didalam negara lain yaitu Irak dan Suriah. Propaganda ISIS memposisikan diri

sebagai negara sedangkan JI dari dulu hingga sekarang ini belum memiliki wilayah front

jihad tidak seperti ISIS.” 177

ISIS merekrut melalui propaganda melalui media sosial secara terbuka karena memiliki

wilayah yang dikuasai serta tentara sebagai tawaran bagi anggota potensial. Perbincangan

dengan seorang pendukung ISIS melalui akun media sosial Telegram menyatakan bahwa ISIS

menyebarkan pengaruhnya melalui media sosial seperti Facebook, seperti terdapat dalam gambar

dibawah ini.

177 Hasil wawancara dengan Ali Imron mantan anggota Jamaah Islamiyah

Page 104: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

103

Gambar 1. Capture Percakapan melalui Media Sosial

Sumber: Foto Telegram, koleksi pribadi.

Gambar 1 merupakan percakapan penulis dengan Dori Syahid, salah seorang pendukung

ISIS yang menyatakan bahwa beliau memperoleh informasi mengenai Daulah dari berita,

facebook, dan teman yang berada di Irak dan Suriah. Dalam percakapan beliau mendukung

penegakan syariah Islam yang dianggap tidak dapat diterapkan di Indonesia. Namun kesulitan

yang dihadapi akan menemukan solusi tersendiri dengan munculnya perkembangan Syiah dan

revolusi yang dicanangkan pada 2018–2020 di Indonesia. Perkembangan ini akan sangat

membantu para penganut ISIS melalui jihad yang dapat dilakukan di tanah air tanpa harus pergi

dan menetap di Suriah.

Media sosial memiliki peran yang besar dan signifikan dalam perkembangan ISIS di

Indonesia. Upaya-upaya perekrutan, penyebaran ajaran dan kepercayaan yang diinternalisasi dan

informasi, disebarkan dengan mudah dan cepat. Pendukung ISIS berupaya merekrut peneliti

dengan menyampaikan kemudahan-kemudahan yang akan diperoleh jika berjihad, didukung oleh

perkembangan dan revolusi pemeluk Syiah di Indonesia. Selain itu, nara sumber juga berusaha

meyakinkan bahwa jihad di dalam ISIS sesuai dengan kehendak Allah dan ajaran Islam.

Page 105: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

104

Komunikasi ini terjadi melalui Telegram yang merupakan salah satu media sosial produk

globalisasi, yang mempermudah aktor berkomunikasi dan menyebarkan pengaruh, informasi dan

ajakan untuk bergabung dan berjihad.

ISIS juga telah mengirimkan pesan-pesan kepada publik dengan menggunakan aplikasi

Twitter versi ISIS. Aplikasi ini berasal dari pemikiran J seorang warga keturunan Palestina, yang

tinggal di Gaza.178 J adalah seorang web developer, desain grafis, dan programmer yang

mengklaim telah menginjak pendidikan di Harvard dan Los Angeles School of Arts.179 J

berhubungan dengan banyak websites dan akun media sosial dengan bermacam-macam nama

seperti Azzam Muhajir dan @DawlaNoor. J bereksperimen dengan applikasi untuk Twitter dan

smartphone yang menggunakan Google’s Android Operating System. Pada April 2014, J

mengeluarkan aplikasi bernama Dawn of Glad Tidings, yang ditujukan khusus untuk konten

ISIS. Hal itu mengandung dua komponen utama, aplikasi Android Smartphone yang membiarkan

para pengguna membaca headlines yang dikeluarkan oleh akun resmi ISIS. Aplikasi ini juga

mampu mengumpulkan nomor telepon para penggunanya dan data dengan jaringan apa

penggunanya terhubung, yang kemudian akan menunjukan lokasi serta dari mana mereka

mengakses aplikasi. Aplikasi ini juga memberikan jasa periklanan yang kemudian akan

menguntungkan J atau ISIS. Komponen kedua adalah dengan kode komputer yang dapat

mengontrol pengguna untuk secara otomatis mengirimkan tweet. Pendukung ISIS dapat

menggunakan akunnya yang dapat berfungsi secara normal atau hanya membuat akun kosong

tanpa tweet apapun tetapi konten tetap akan dikirimkan oleh seseorang yang memegang kode

itu180.

Para pendukung ISIS yang menggunakan Twitter setidaknya mencapai 46.000 akun

dalam kurun waktu dari September hingga Desember 2014, 500 hingga 2.000 memasang banyak

tweet dalam waktu singkat dimana sebanyak 1.000 telah diberhentikan dan kemungkinan akan

lebih banyak lagi181. Di Indonesia, Twitter mencatat dalam periode 27 Februari hingga 2 Maret

178 Namanya tidak disebutkan karena masih dalam investigasi yang berlangsung.

179 Jessica Stern dan J.M.Berger, 2015, “ISIS The State of Terror”. Great Britain: William Collins, hlm. 148-149.

180 Ibid.

181 J.M Berger & Jonathan Morgan. 2015. The ISIS Twitter Census Defining and describing the population of ISIS

supporters on Twitter. Brookings: Center for Middle East Policy.

Page 106: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

105

2015 tweet mengenai ISIS dari Indonesia berkontribusi 20 persen dari total tweet dunia. Terkait

jumlah tweet tersebut 66 persen tweet tentang ISIS dari Indonesia bersentimen netral. Ini artinya

mayoritas diskusi tentang ISIS di Twitter bersumber dari liputan media massa.182 Twitter dengan

cara terus memberikan informasi-informasi kegiatan ISIS di medan perang hingga dukungan-

dukungan pengguna lain. Dukungan ISIS di Indonesia melalui Twitter terlihat dari beberapa

akun yang mengatasnamakan ISIS atau Daulah Islamiyah. Salah satu akun Twitter yang

mendukung gerakan ISIS adalah akun @daulahislamiyah,yang telah memiliki hampir 1000

pengikut.183 Dari pengikut akun ini terdapat akun lain bernama Al Azzam Media dengan nama

akun @bajuJuwal.

Gambar 2. Akun TwitterAl Azzam Media

Sumber: Twitter.com https://twitter.com/BajuJuwal, diakses tanggal 29 November 2016.

182 AntaraNews. 2015. 20 persen pembicaraan twitter ISIS dari Indonesia. http://www.antaranews.com/berita/483690/20-persen-pembicaraan-twitter-isis-dari-indonesia (diakses pada 10

Desember 2015)

183 Twitter. Daulah Islamiyah https://twitter.com/search?q=%23daulah%20islamiyah&src=typd (diakses pada 10

Desember 2015).

Page 107: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

106

Gambar 2 menampilkan salah seorang pengikut @daulahislamiyah merupakan

pendukung kelompok ISIS yang memposting dukungannya terhadap ISIS disertai foto-foto.

Dukungan terhadap ISIS juga ditemukan di Kalimantan, dengan akun Twitter @isiskalimantan,

yang mendukung ditegakkannya Daulah Islamiyah. Tweetnya yang telah mencapai puluhan

hingga Juni 2015. Pada 4 Oktober 2015 akun ini menampilkan wajah seseorang dengan penutup

wajah sambil mengacungkan satu jarinya sebagai bentuk dukungan terhadap ISIS. Selanjutnya

pada 15 Oktober 2015 akun ini kembali menampilkan foto yang sama namun tidak memakai

penutup wajah.184 Anggota kelompok ISIS juga memposting kemenangan-kemenangan untuk

mendukung propaganda. Namun, Upaya ISIS dalam menggunakan Twitter tidak efektif karena

dengan cepat memblokir akun-akun yang terlihat memposting hal-hal berkaitan dengan

dukungan terhadap ISIS. Akan tetapi, pendukung ISIS menggunakan Twitter memberikan link-

link media sosial lainnya agar dukungan terus berlanjut. Link-link dapat melalui aplikasi media

sosial lainnya sperti Facebook atau aplikasi pesan media sosial. ISIS sangat menyukai media

sosial seperti Facebook dengan bermacam aplikasinya, termasuk komunitas, dan kelompok yang

memiliki kesamaan. Penggunaan Facebook oleh ISIS di Indonesia digunakan untuk

menyebarkan foto-foto, kata-kata dukungan, serta informasi cara-cara untuk bergabung.185

184 Kompas. 2015. Muncul Akun Twitter Pendukung ISIS di Kalimantan Selatan

http://regional.kompas.com/read/2015/11/24/22162801/Muncul.Akun.Twitter.Pendukung.ISIS.di.Kalimantan.Selata

n (diakses pada 10 Desember 2015). 185 Jessica Stern dan J.M.Berger, 2015, “ISIS The State of Terror”. Great Britain: William Collins Hlm. Hlm. 160-161

Page 108: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

107

Gambar 3. Akun Facebook Islamic State of Iraq and Sham

Sumber: ISIS Target Indonesia In Facebook Campaign

https://ibrabo.wordpress.com/2014/07/25/isis-targets-indonesia-in- Facebook -campaign/, diakses tanggal 29

November 2016.

Gambar diatas dipasang di akun Facebook ISIS di Indonesia. Pendukung ISIS melalui

akun Facebook memposting ajakan untuk bergabung.

Page 109: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

108

Gambar 4. Akun Facebook Risalah Risalah

Sumber: Facebook https://www.facebook.com/Dabiq12?fref=nf&pnref=story,

diakses tanggal 29 November 2016.

Pada Gambar 4 akun Facebook Risalah Risalah mengajak bergabung dengan mengutip

pemberitaan dari Republika.co.id yang berjudul “Rusia diuntungkan dengan kehadiran ISIS”186,

akun ini menyatakan187, “Seharusnya pemerintah Indonesia dalam menangani ISIS belajar dari

Rusia yaitu biarkan kami hijrah ke Syam maka Indonesia akan aman dari ancaman kami (yg

kalian sebut teroris).” Selanjutnya, postingan ini dilanjutkan dengan artikel yang memberitakan

strategi Rusia untuk meredam pemberontakan panjang dengan cara mendorong pengiriman

militan lokal dari Kaukasus Utara ke Suriah. Pernyataan ditutup dengan kalimat: “Kepada BNPT

dan Densus88 jika ingin mencegah ISIS berkembang di Indonesia maka jangan kalian halangi

186 Republika.co.id 2015. Rusia diuntungkan dengan kehadiran ISIS. http://m.republika.co.id/…/nz5rhj317-rusia-

diuntungkan-oleh…, diakses pada 12 Desember 2015.

187 Facebook Risalah Risalah https://www.facebook.com/Dabiq12?fref=nf&pnref=story,diakses pada 10 Desember

2015)

Page 110: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

109

siapa saja yang mau hijrah ke Syam, jika kalian halangi maka jangan salahkan jika akhirnya

melakukan teror di Indonesia.”188

Akun ini berisi dukungan dan berita di wilayah-wilayah konflik ISIS. Postingan berisi

dukungan, pembenaran terhadap aksi-aksi ISIS, mencari dukungan untuk melakukan aksinya di

Indonesia, bergabung untuk ke wilayah ISIS. Akun Facebook Risalah Risalah memiliki pengikut

yang sama menginginkan pengaruh ISIS ke Indonesia. Salah satu pendukung akun Risalah

Risalah memposting hal-hal yang berkaitan dengan pergerakan ISIS.

Media sosial lain adalah Youtube, yang memungkinkan penggunanya untuk menunggah

dan mengunduh video. YouTube menjadi sarana bagi para pengguna untuk saling berbagi video

amatir. Dalam aplikasi ini siapa saja dapat mengakses video yang telah diunggah. Bagi ISIS

YouTube merupakan alat untuk menyebarkan propagandanya mengenai situasi di wilayah-

wilayah ISIS. ISIS di Indonesia menggunakan YouTube untuk memberikan dukungan dan alat

rekrutmen. Salah satu video berdurasi delapan menit berisi ajakan bergabung yang diunggah

pada Juli 2014.

Gambar 5. Video Youtube Join The Ranks

Sumber: YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=kxsPR-_fYnk, diakses tanggal 29 November 2016.

188 Facebook. Risalah Risalah https://www.facebook.com/profile.php?id=100010832109057 (diakses pada 12

Desember 2015)

Page 111: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

110

Dalam video Youtube itu yang berjudul Join The Ranks seorang pejuang ISIS yang

menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung

perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia dan berhijrah ke wilayah ISIS. Video lain yang

diunggah merekam Abu Jandal seseorang yang mendukung ISIS mengancam akan kembali ke

Indonesia untuk melakukan sejumlah aksi perlawanan terhadap TNI, Polri, Densus dan

Banser189.

Gambar 1.6 Video Youtube Ancaman Anggota ISIS

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=uVy0w0maqXc, diakses tanggal 29 November 2016.

Video menunjukkan anggota ISIS mengancam akan melakukan serangan karena

pemerintah Indonesia membantu pasukan koalisi yang dianggap kelompok ISIS sebagai

kelompok kafir. Video lainnya adalah dengan kemunculan video serial mencapai 50 bagian

berjudul Serial Cahaya Islam. 190

189 YouTube. Ancamana Anggota ISIS Abu Jandal Al Indonesi Kepada Panglima TNI Moeldoko

https://www.youtube.com/watch?v=TTDWcK4Fmg0, diakses pada 10 Desember 2015).

190 YouTube. Serial Cahaya Islam https://www.youtube.com/watch?v=napBP862Ciw,diakses pada 10 Desember

2015)

Page 112: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

111

Gambar 7. Video Serial Cahaya Islam

https://www.youtube.com/watch?v=napBP862Ciw, diakses tanggal 29 November 2016.

Dalam gambar 7, video Serial Cahaya Islam, propaganda ISIS menampilkan kebangkitan

ummat Islam dan khilafah dunia. Video ini juga berisi ajakan-ajakan untuk berperang melawan

orang-orang non-muslim191. Video ini banyak memberikan komentar-komentar positif tentang

dukungannya terhadap kebangkitan khilafah bahkan beberapa dengan terus terang mendukung

keberadaan ISIS dengan terus membenarkan aksi-aksi ISIS dalam komentar video tersebut.

Seluruh bagian video ini telah disaksikan oleh viewer hingga 100.000 orang. Selain dari itu

semua banyak video propaganda ISIS di Indonesia yang beredar di YouTube baik berupa

dukungan, ancaman, hingga ajakan untuk bergabung.

Kesimpulan

Propaganda ISIS ditujukan antara lain menyebarkan pandangan dan ajaran- ajaran,

melakukan perekrutan anggota, dan menyebarkan ancaman dan ketakutan dalam masyarakat.

Propaganda ISIS menargetkan seluruh kalangan terutama kaum muda. Propaganda ISIS ini

meyebarkan informasi yang menggambarkan bagaimana nilai-nilai positif ISIS bagi seluruh

pengikutnya. Informasi yang disebarkan juga bersangkutan dengan implementasi nilai-nilai

191YouTube. Serial Cahaya Islam #1 https://www.youtube.com/watch?v=napBP862Ciw (diakses pada 10 Desember

2015).

Page 113: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

112

Islam yang dianggap benar dan wajib dilaksanakan. Penyebaran ideologi dan rekrutmen terus

dilakukan, walaupun interpretasi mengandung nilai- nilai yang bertentangan dengan prinsip-

prinsip universal. Masyarakat dunia dijadikan sasaran propaganda, baik masyarakat Barat,

Timur, negara-negara maju maupun berkembang, Muslim maupun non-Muslim. Penyebaran

informasi dan aksi melalui sosial media dengan propaganda tidak selalu diisi dengan konten-

konten yang mengandung informasi perekrutan dengan perkenalan kondisi ideal. Misalnya,

video yang diunggah di youtube yang menceritakan gambaran kehidupan masyarakat di Irak dan

Suriah yang menganut aturan dan hukum yang berlaku, dimana sistem hirarki ISIS membawa

kehidupan yang lebih sejahtera dan makmur. Selain itu, terdapat pula publikasi yang

mengandung unsur kekerasan yang menyebarkan ancaman bagi masyarakat yang memiliki

pandangan yang bertentangan dengan ISIS. Video lain dalam youtube memperlihatkan

bagaimana militan ISIS memenggal kepala seorang warga negara asing dengan sadis, tanpa

sensor dan kemudian diperlihatkan kepada seluruh pemirsa. Metode ISIS tidak bergantung pada

satu cara, dan eEfektifitas komunikasi diukur dari seberapa besar ancaman yang tercipta dengan

propaganda yang dilakukan dan seberapa banyak jumlah simpatisan yang mampu direkrut.

Perekrutan dilakukan dengan menggunakan media konvensional dan media sosial.

Upaya-upaya perekrutan tidak hanya berupa propaganda, tetapi ditambah dengan aksi-aksi

terorisme yang tersebar diberbagai wilayah. Perekrutan anggota ISIS juga dilakukan melalui

metode kontak pribadi, yang memiliki faktor keberhasilan lebih tinggi dengan adanya hubungan

kekeluargaan atau hubungan yang lebih intim antara anggota ISIS dan calon target. Perekrutan

juga dilakukan melalui kelompok pengajian tertentu. Upaya perekrutan ini berlangsung dalam

berbagai metode, dengan memakai iming-iming keuntungan ekonomi dan penyelesaian masalah

sosial yang tidak berhasil terselesaikan oleh pemerintah. Keberhasilan ISIS melakukan

perekrutannya dengan memanfaatkan kondisi yang sudah terbentuk dalam masyarakat. Masjid

menjadi sasaran penting karena peran sebagai tempat menyebarkan ceramah agama. Keadaan ini

dimanfaatkan ISIS yang menjadikan masjid sumber penyebaran pandangan dan perekrutan

anggota.

Page 114: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

113

Daftar Referensi

Buku:

Berger J.M dan Jonathan Morgan. 2015. The ISIS Twitter Census Defining and describing the

population of ISIS supporters on Twitter. Brookings: Center for Middle East Policy.

Bieber, Jessica, 2014. “Impact of the Globalization of Social Media.”

https://medium.com/@jessbiebss/impact-of-the-globalization-of-social-media-7f8e956c10ae.

Djelantik, Sukawarsini, 2010, “terorisme tinjauan psiko-politis, peran media, kemiskinan, dan

keamanan nasional” Jakarta, Yayasan Pustaka Obor.

Muhammad Haidar Assad.2014. ISIS organisasi teroris paling mengerikan abad ini. Jakarta :

Zahira.

Schneider, Nathan K., 2015. ISIS and social Media The Combatant Commander’s Guide to

Countering ISIS’s Social Media Campaign. Newport : Naval War College.

Stern, Jessica dan J.M.Berger, 2015, “ISIS The State of Terror”. Great Britain: William Collins.

Sumadiria, 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis

Profesional. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Wadell, Kavew, 2014, “ISIS more than just a ‘terrorist organization’”.

http://www.nationaljournal.com/defense/isis-is-more-than-just-a-terrorist-organization-

20140617.

William, Gortney, E., 2010. Joint Publication 3-07.2:Antiterrorism (Pentagon:Joint Chiefs of

Staff).

Jurnal:

Behm, A..J., “Terrorism: Violence Against the Public and the Media” (The Australian

Approach: Political Communication and Persuasion. Vol 8, 1991),.

Giessman, Hans I., Media and the Public Sphere:Catalyst and Multiplier of Terrorism

(MediaAsia Communication Quarterly Vol 20 No 3, 2002).

Mehmet Fatih Yigit,2013. The Impact of Social Media on Globalization, Democratization, and

Participative Citizenship. Journal of Social Science Educations Volume 12, No.1.

Berita Online

ABC News, “ISIS Trail Of Terror”.http://abcnews.go.com/WN/fullpage/isis-trail-terror-isis-

threat-us-25053190

Page 115: Terorisme Internasional dan Fenomena ISIS di Indonesia

114

AntaraNews. 2015. 20 persen pembicaraan twitter ISIS dari Indonesia.

http://www.antaranews.com/berita/483690/20-persen-pembicaraan-twitter-isis-dari-indonesia

Twitter. Daulah Islamiyah https://twitter.com/search?q=%23daulah%20islamiyah&src=typd

Kompas. 2015.Muncul Akun Twitter Pendukung ISIS di Kalimantan Selatan

http://regional.kompas.com/read/2015/11/24/22162801/Muncul.Akun.Twitter.Pendukung.ISIS.di.

Kalimantan.Selatan.

Republika, 2015. Rusia diuntungkan dengan kehadiran ISIS.

http://m.republika.co.id/…/nz5rhj317-rusia-diuntungkan-oleh.

Facebook Risalah Risalah https://www.facebook.com/Dabiq12?fref=nf&pnref=story

YouTube. Ancamana Anggota ISIS Abu Jandal Al Indonesi Kepada Panglima TNI Moeldoko

https://www.youtube.com/watch?v=TTDWcK4Fmg0 YouTube. Serial Cahaya Islam

https://www.youtube.com/watch?v=napBP862Ciw

Laporan Pemerintah

Lembaran Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang (Jakarta:

Sekertaris Negara Republik Indonesia, 2003.

Wawancara:

Ali Imron, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), Jakarta 10 Desember 2015.