Upload
budy-disinisendiri
View
136
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS IIIMAKALAH
TERMODINAMIKA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
Budi Jasmanto 111031098Seto Ario Dewonggo 111031110Syahrul Hidayah 111031114Ahmad Fadli 111031115Hindratmo 111031117Rahmad Dani Suprayogi 111031119
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “proses
termodinamika pada sistem pembangkit listrik tenaga uap (boiler/ketel uap)”.
Makalah ini berisikan tentang proses termodinamika pada sistem pembangkit
listrik tenaga uap (boiler/ketel uap) seperti, pengertian boiler, turbin, kondensor
dan generator, dll. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan
ilmu-ilmu kepada kita semua tentang termodinamika.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Wa’alaikum salam wr.wb
PROSES TERMODINAMIKA PADA SISTEM
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP
(BOILER/KETEL UAP)
ABSTRAK
Komponen – komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu :
1. Boiler
Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi
uap superheat yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses
memproduksi uap ini disebut ‘Steam Raising’ (pembuat uap)
Komponen Utama Pada Boiler
Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap seuperheat yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi. Klasifikasi boiler secara umum
dibagi menjadi dua,yaitu :
Boiler Pipa Api
Boiler Pipa Air
2. Turbin
Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi
panas menjadi energi mekanik.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin
dengan kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum.
4. Generator
Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang
semakin besar dengan teknologi konstruksi dan rancang bangun yang
semakin maju.
Kata kunci : proses termodinamika pada sistem pembangkit listrik tenaga
uap (boiler / ketel uap)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era modern ini listrik adalah salah satu aspek yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dikarenakan manusia zaman sekarang tidak bisa
hidup tanpa listrik dan setiap aktivitas baik untuk hiburan juga pekerjaan
haruslah menggunakan listrik sebagai sumber utama menghidupkan alat-alat
elektronik. Kita sebagai manusia zaman modern alangkah baiknya untuk
mengetahui darimana listrik itu berasal dan sumber energi apa saja yang bisa
di konversi menjadi energi listrik.
Oleh karena itu kelompok penulis tergugah untuk mengkaji proses
terciptanya energi listrik khususnya bersumber dari uap panas atau biasa kita
sebut dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) agar pembaca dapat
mengetahui bagaimana proses terciptanya energi listrik sebagai dasar
pengetahuan bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
penulis dan juga bagi pembaca khususnya yang memiliki ketertarikan untuk
mengeahui lebih lanjut tentang proses konversi energi menjadi listrik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat ditemukan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip kerja dan komponen – komponen yang digunakan
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)?
2. Bagaimana proses terjadinya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga
Uap?
C. Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan ini meliputi :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja dan komponen yang digunakan untuk
PLTU
2. Mengetahui proses terjadinya listrik dari PLTU
D. Manfaat Penulisan
Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis, dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pendidikan
dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU)
2. Manfaat praktis
Bagi Mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil
belajar dalam bidang sistem Pembangkitan Listrik Tenaga Uap
(PLTU)
Bagi Dosen, dapat digunakan sebagai sarana referensi dalam
pembelajaran guna peningkatan prestasi siswa didik dalam
proses belajar mengajar
PEMBAHASAN
A. Komponen – komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu :
1. Boiler
Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap
superheat yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap
ini disebut ‘Steam Raising’ (pembuat uap)
A. Komponen Utama Pada Boiler
Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap seuperheat yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi. Klasifikasi boiler secara umum
dibagi menjadi dua,yaitu :
Boiler Pipa Api
Pada jenis Boiler pipa api, gas hasil pembakaran (flue gas)
mengalir melalui pipa yang dibagian luarnya diselimuti air
sehingga terjadi perpindahan panas dari gas panas ke air dan air
menjadi uap. Keterbatasan dari boiler pipa api ini adalah
tekanan uap tidak dapat dibuat terlalu tinggi karena ketebalan
drum akan sedemikian tebalnya. Boiler seperti ini banyak di
gunakan di pabrik gula karena tidak memerlukan tekanan uap
yang tinggi.
Boiler Pipa Air
Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa
sedangkan gas panas berada diluarpipa. Boiler pipa air dapat
beroperasi dengan tekanan tinggi (lebih dari 100 Bar).
1. Ruang Bakar
Ruang bakar adalah bagian dari Boiler yang
berfungsi untuk tempat berlangsungnyaproses
pembakaran antara bahan bakar dan udara. Tekanan gas
panas yang beradadidalam ruang bakar (Furnance) dapat
lebih besar dari pada tekanan udara luar(Tekanan ruang
bakar positip) dan dapat juga bertekanan lebih kecil dari
tekanan udara luar (Tekanan ruang bakar negatif)
ataubertekananseimbang(BalanceDraught).
Tekanan Positif, pada boiler dengan tekanan
ruang bakar positif, udara luar dihembuskan
masukkedalam ruang bakar dengan menggunakan forced
draught fan (Kipas tekan paksa),yang sekaligus
mendorong gas panas hasil pembakaran ke arah
cerobong. Boilerdengan tekanan ruang bakar positif
banyak digunakan pada Boiler dengan bahan bakar
minyak. Seperti digunakan pada unit PLTU Gresik.
Tekanan Negatif, pada boiler dengan tekanan
ruang bakar negatif, gas panas hasil pembakaran
dihisapoleh induced draught fan sekaligus menghisap
udara luar masuk kedalam ruangbakar. Gabungan dari
kedua cara tersebut diatas diterapkan pada balanced
draughtyang memiliki baik forced draught fan untuk
mendorong udara luar masuk kedalamboiler, maupun
induced draught fan untuk menghisap gas panas hasil
pembakaran.Pada sistem balanced draught, tekanan
ruang bakar dibuat sedikit negatif yaitu sekitar-10 mm
Wg (0,001 bar). Boiler dengan tekanan ruang bakar
negatif, jarang digunakan(kurang ekonomis). Sedangkan
boiler dengan tekanan balanced draught
(seimbang)banyak digunakan oleh Boiler dengan bahan
bakar Batubara.
2. Soot Blower
Fungsi dari soot blower adalah pembersih
abu,debu atau jelaga yang menempel pada pipa – pipa
boiler,superheater,ekonomizer dan pada elemen air
heater,menggunakan uap. Uap yang digunakan biasanya
diambil langsung dari boiler,dari sisi keluar pemanas
lanjut atau sisi masuk cold reheater.
Ketika boiler menggunakan BBM (residu oil)
frekwensi pengoperasian sootblower disesuaikan karena
gas buang dari pembakaran menempel pada dinding-
dinding boiler,tetapi ketika menggunakan BBG (gas
alam) frekwensi pemakaian sootblower dapat dikurangi
karena gas buang yang dihasilkan sangat bersih sehingga
meningkatkah efisiensi dari tube-tube boiler.
3. FAN – FAN
Penggunaan fan ialah untuk mengalirkan udara
pembakaran. Di Unit PLTU Gresik menggunakan
beberapa fan,yaitu:
a. Forced Draft Fan,berfungsi menghasilkan udara
secondary (Secondary Air) yang digunakan
sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
b. Gas Recycling Fan, berfungsi menghisap
kembali sisa gas panas dan dikembalikan ke
ruang bakar yang bertujuan meningkatkan
efisiensi boiler.
c. Include Draft Fan, berfungsi menarik dan
mempertahankan tekanan diruang bakar.
4. Air Heater
Air heater adalah pemanas udara sehingga
temperature udara pembakaran dapat mencapai 3000C
menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Air
heater yang terpasang dari jenis elemen-elemen plat
yang berfungsi mengambil panas dari flow gas
kemudian dialirkan ke udara pembakaran (discharge FD
Fan) dengan mekanisme perpindahan panas konveksi.
5. Ekonomizer
Ekonomizer adalah heat exchanger yang
digunakan untuk memanaskan feedwater boiler
sebelummasuk ke steam drum dengan memanfaatkan
temperatur gas buang yang masih tinggi
sehinggameningkatkan efisiensi unit Kontruksi
ekonomizer berupa sekelompok pipa-pipa kecil yang
disusun berderet-deret. Di bagian dalam pipa mengalir
air pengisi yang dipompakan oleh BFP dan dibagian luar
pipa mengalir gas panas hasil pembakaran yang terjadi
diruang bakar. Karena temperatur gas panas lebih tinggi
dari temperatur air pengisi maka gas panas menyerahkan
panas kepada air pengisi sehingga temperatur air pengisi
menjadi naik dan diharapkan mendekati titik
didihnya,tidak melampaui titik didih karena akan
menyebabkan terbentuknya uap didalam pipa
ekonomizer dengan akibat lebih lanjut terjadi
overheating pada pipa tersebut.
6. Boiler Drum
Boiler Drum adalah bejana tempat menampung
air dari ekonomizer dan uap hasil penguapan dari tube
wall. Setengah dari drum bagian bawah berisi air dan
setengah bagian atas berisi uap.
7. Header
Fungsi dari header adalah sebagai tempat
keterpasangan tube economizer,dimana pada header
dibuat lubang-lubang konis yang sesuai dengan ujung-
ujung tube.
8. (wall tube) dan Down Comer
Dinding boiler terdiri dari pipa-pipa yang
disatukan oleh membran,oleh karena itu disebut dengan
wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang
akan dididihkan. Dinding pipa bpiler adalah pipa yang
memiliki ulir dalam (ribbed tube). Dengan tujuan agar
aliran air didalam wall tube berpusar (turbulen).
Sehingga penyerapan panas menjadi lebih banyak dan
merata,serta untuk mencegah terjadinya overheating
karena penguapan awal air ada dinding pipa yang
menerima panas radiasi langsung dari ruang
pembakaran. Wall tube mempunyai dua header pada
bagian bawahnya yang berfungsi untuk menyalurkan air
dari downcomer. Downcomer merupakan pipa yang
menghubungkan steam drum dengan bagian bawah low
header. Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam
furnace ke luar melalui wall tube,maka disisi luar dari
wall tube dipasang dinding isolasi yang terbuat dari
mineral fiber.
9. Superheater
Aliran sirkulasi uap yang terjadi adalah:
a. Uap jenuh dari steam drum dialirkan ke primary
superheater. Primary superheaterPrimary
superheaterbiasanya diatur dengan konfigurasi
horizontal.
b. Uap yang dipanaskan ini selanjutnya mengalir ke
secondary superheater yangterletak pada daerah
pancaran (radiasi). Sebagian dari superheater
terletak tepatdiatas ruang bakar dan menerima
panas radiasi langsung dari ruang
bakar.Kemudian dari secondary superheater, uap
mengalir ke turbin tekanan tinggi.
10. Reheater
Aliran uap reheat yang terjadi adalah sebagai berikut:
Uap superheat yang berasal dari turbin tekanan
tinggi, kembali ke steam generator(boiler), untuk
mendapatkan panas dalam reheater, kemudian setelah
dipanaskan direheater, uap tersebut mengalir ke turbin
tekanan menengah.
11. Burner Gun
Burner yaitu perangkat dari boiler yang
berfungsi menyemprotkan dan membakar bahan bakar di
dalam ruang pembakaran (furnace). Burner merupakan
pelalatan pembakaran yang dapat membagi bahan bakar
menjadi bagian-bagian kecil sehingga memudahkan
proses pembakaran dengan udara. Terdapat 3 macam
Burner dan 1 Igniter di PLTU Gresik Unit 3 dan 4.
2. Turbin
Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas
menjadi energi mekanik. Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari boiler
dengan tekanan dan suhu tinggi mengalir melalui nozzle sehingga
kecepatannya naik sedangkan tekanannya akan turun. Disini energi potensial
dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan kecepatan tinggi diarahkan untuk
mendorong sudu – sudu gerak sehingga mengakibatkan poros turbin berputar.
Disini energi kinetik diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan
kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum. Proses
kondensasi (pengembunan) terjadi dengan mengalirkan air pendingin kedalam
pipa-pipa kondensor dan uap berada diluar pipa-pipa. Posisinya biasanya
terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap masuk.
Kondensor pada PLTU Gresik Unit 3 dan Unit 4 ada perbedaan yang
sangat spesifik. Dimana Unit 3 telah dilakukan inovasi perubahan material
tube dengan menggunakan bahan titanium,untuk unit 4 tidak mengalami
perubahan dan masih tetap menggunakan material tembaga untuk tubenya.
Dengan fungsi kondonsor sendiri adalah sebagai media merubah uap menjadi
air material ini sangatlah berpengaruh besar karena memiliki karakteristik
yang berbeda. Dengan penelitian yang sudah ada membuktikkan bahwa untuk
masalah perpindahan panas material tembaga lebih baik daripada material
titanium. Tetapi material titanium memiliki keunggulan dalam hal kekuatan
terhadap korosi air laut. Perbedaan yang sangat mencolok dan dapat
mempengaruhi pemakain bahan bakar di setiap unitnya.
4. Generator
Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang semakin besar dengan
teknologi konstruksi dan rancang bangun yang semakin maju. Kapasitas
generator PLTU di Indonesia sangat bervariasi, karena pembangunannya
disesuaikan dengan kebutuhan energi yang harus dilayani.Kostruksi Generator
PLTU semuanya menggunakan kutub medan magnet dirotor. Dimana rotor
sebagai medan magnet dan menginduksi rotor. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan penyambungan (connection) energi listrik keluar generator,
karena titik terminal penyambungan benda pada rotor.
B. Prinsip Kerja PLTU
1. Pengelolaan air pada PLTU
Tujuan utama pengelolaan air adalah untuk membuat air dimineral (air
murni) dan mencegah terjadinya gangguan-gangguan yang diakibatkan oleh
air yang masih mengandung ion-ion dan zat-zat vang dapat merusak pipa-pipa
air yang ada di Boiler. Ganggungan-gangguan itu seperti kerak. korosi dan
gangguan-gangguan lainnya. Proses pengolahan air ini dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Penjernihan
Air yang diambil dari sungai Keramasan dengan Bantuan pompa
(Raw Water Pump) dengan putaran pompa yang cukup besar yaitu 1450
rpm. Air yang di pompa RWP terlebih dahulu masuk kedalam saringan
pasir, kemudian ke tower tank dari tower tank ke Reaktor disini air
mengalami penjernihan dengan menggunakan tawas dan kapur. Air yang
sudah mengalami penjernihan sebagian digunakan sebagai air minum
yang dialirkan ke perumahan PLTU Keramasan
b. Tahap Pemurnian
Pada tahap pemurnian ini dilakukan dengan menggunakan
peralatan-peralatan sebagai berikut :
Penukar kation
Penukar Anion
Air yang sudah dijernihkan dengan tawas dan air kapur dialirkan
ke sand filter kasar dan halus kemudian dialirkan ke rasin kation sebagai
zat yang dapat menyerap ion positif. Kemudian dari proses penukaran
kation, air dialirkan ke penukar anion (Anion Exchanger) pada proses ini
digunakan Resin Anion yaitu proses penyerapan ion-ion negatif. Air
yang sudah mengalami kedua proses diatas sudah terbebas dari mineral
dan biasanya disebut dengan air murni (Air Demineral) selanjutnya air
mumi (Air Demineral) dipompakan ke Feed water Tank dengan
kapasitas 45000 liter yang akan digunakan sebagai air penambah boiler.
Disini air mengalami pemanasan yaitu dengan memanfaatkan BME
(Boiler Mud Expander)
2. Proses Sirkulasi Air
Air yang sudah terbebas dari mineral biasa disebut dengan air murni (Air
Dimineral) selanjutnya air dipompakan ke FWT (Feed Water Tank), dengan
kapasitas 45000 liter. disini air mengalami pemanasan dengan BME (Boiler
Mud Exspander) kemudian air yang mengalami pemanasan tadi melewati
BMC (Boiler Mud Cooler) dan kemudian masuk ke dearator.
Air yang masuk ke dearator tadi mengalami pemanasan yang berasal
dari Extraksion 2 yang terdapat pada Turbin Uap, kemudian air di alirkan
FWT (Feed Water Tank).sesudah itu air dialirkan ke HPH dengan
menggunakan Feed Water Pump. HPH adalah pemanas tekanan tingkat tinggi,
pemanasnya berasal dari uap extraksion I pada turbin uap. Setelah air
mengalami pemanasan tingkat tinggi di HPH. air dialirkan terus masuk ke
Economiser lalu dari Economiser air masuk ke Boiler drum.
Air yang masuk ke Boiler drum mengalami pemanasan sehingga air
yang masuk tadi menjadi uap kemudian uap masuk ke Superheater dan uap
dialirkan, sebagai penggerak turbin.
Uap yang sudah dimanfaatkan oleh turbin turun ke Condensor. fungsi
kondensor untuk mendinginkan uap dalam turbin setelah di dinginkan uap
menjadi air. Air dialirkan ke Condensate Cooler setelah melewati condensate
cooler dialirkan ke Low Press Heater (LPH).
3. SOP PLTU
Jenis sop pada PLTU
Cara pengoperasian PLTU
Batasan perubahan pada : temperature, tekanan, aliran, level
Penanggulangan gangguan
Tujuan Melaksanakan sop pada PLTU
Mencegah terjadinya penyimpangan operasional
Memperpanjang umur peralatan
Memberikan kenyamanan untuk pekerja
4. Pemeliharaan PLTU
Pemeliharaan adalah perlakuan suatu peralatan agar tetap dalam kondisi
baik dan umur peralatan menjadi baik.
A. Jenis Pemeliharaan pada PLTU
1. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
rutin terhadap suatu peralatan yang menggunakan pelumas, filter, dan
pendingin. Pekerjaan pemeliharaan rutin meliputi pemeriksaan,
penambahan, penggantian, dan pembersihan.
2. Pemeliharaan Periodik
Pemeliharaan Periodik dibedakan tiga macam :
Simple Inspection (SI)
Pemeliharaan jenis simple inspection dilakukan
setiap jam kerja mesin mencapai 8.000 dan 24.000 dihitung
sejak awal mesin dioperasikan.
Scoope pekerjaan pada jenis pemeliharaan simple
inspection hanya dilakukan pada alat-alat bantu dan
perlengkapan mesin utama yaitu :
a. Penggantian gland packing b. Pemeriksaan katup-katup c. Penggantian pelumas pada alat Bantu d. pembersihan pada alat pendingin dan pemanas e. Penyetelan alat pengatur f. Kalibrasi alat ukur g. Pengujian alat pengaman
Mean Inspection
Pemeliharaan jenis mean inspection dilakukan nsetiap
jam kerja mesin mencapai 16.000.
Scoope pekerjaan pada jenis pemeliharaan mean
inspection meliputi penggantian komponen pada alat-alat
bantu yang yang ada batas jam kerjanya.
Disamping pemeliharaan alat-alat Bantu, pemeliharaan
jenis ME juga dilakukan pemeriksaan komponen pada
mesin utama.
Serious Inspection (SE)
Pemeliharaan jenis SE dilakukan pada setiap jam kerja
mesin mencapai 32.000.
Scope pekerjaan pada pemeliharaan jenis SE meliputi
penggantian komponen pada alat-alat Bantu dan komponen
pada mesin utama. Untuk siklus pemeliharaan periodic
selanjutnya dimulai kembali dari 0 terhitung sejak
pemeliharaan SE.
3. Pemeliharaan Preventive
Pemeliharaan Preventive adalah pemeliharaan yang
pelaksanaannya direncanakan lebih dahulu atas dasar pengamatan
terhadap suatu peralatan yang dinilai peralatan tersebut mengalami
perubahan kondisi dan dapat menimbulkan kerugian, gangguan atau
kerusakan.
4. Pemeliharaan Corrective
Pemeliharaan corrective adalah pemeliharaan yang sifatnya
perbaikan/penggantian material atau penyetelan peralatan akibatnya
terjadinya gangguan yang tidak dikehendaki.
PENUTUP
KESIMPULAN
Komponen – komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu :
A. Boiler
Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap
yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini
disebut ‘Steam Raising’ (pembuat uap)
B. Turbin
Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas
menjadi energi mekanik. Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari
boiler dengan tekanan dan suhu tinggi mengalir melalui nozzle sehingga
kecepatannya naik sedangkan tekanannya akan turun. Disini energi
potensial dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan kecepatan tinggi
diarahkan untuk mendorong sudu – sudu gerak sehingga mengakibatkan
poros turbin berputar. Disini energi kinetik diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran.
C. Kondensor
Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin
dengan kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum.
Proses kondensasi (pengembunan) terjadi dengan mengalirkan air
pendingin kedalam pipa-pipa kondensor dan uap berada diluar pipa-pipa.
Posisinya biasanya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran
uap masuk.
D. Generator
Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang semakin
besar dengan teknologi konstruksi dan rancang bangun yang semakin
maju. Kapasitas generator PLTU di Indonesia sangat bervariasi, karena
pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan energi yang harus
dilayani.Kostruksi Generator PLTU semuanya menggunakan kutub medan
magnet dirotor.
Prinsip Kerja PLTU
A. Pengelolaan air pada PLTU
Tujuan utama pengelolaan air adalah untuk membuat air dimineral
(air murni) dan mencegah terjadinya gangguan-gangguan yang
diakibatkan oleh air yang masih mengandung ion-ion dan zat-zat vang
dapat merusak pipa-pipa air yang ada di Boiler.
B. Proses Sirkulasi Air
Air yang sudah terbebas dari mineral biasa disebut dengan air
murni (Air Dimineral) selanjutnya air dipompakan ke FWT (Feed Water
Tank), dengan kapasitas 45000 liter. disini air mengalami pemanasan
dengan BME (Boiler Mud Exspander) kemudian air yang mengalami
pemanasan tadi melewati BMC (Boiler Mud Cooler) dan kemudian masuk
ke dearator.
C. SOP PLTU
Jenis sop pada PLTU
Cara pengoperasian PLTU
Batasan perubahan pada : temperature, tekanan, aliran, level
Penanggulangan gangguan
Tujuan Melaksanakan sop pada PLTU
Mencegah terjadinya penyimpangan operasional
Memperpanjang umur peralatan
Memberikan kenyamanan untuk pekerja
D. Pemeliharaan PLTU
Pemeliharaan adalah perlakuan suatu peralatan agar tetap dalam
kondisi baik dan umur peralatan menjadi baik.
REFRENSI
http://indrakn24.blogspot.com/2012/11/proses-termodinamika-pada-
sistem_3.html