Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    1/8

    JOURNAL READING

    Personalized Immunomodulatory Therapy for Atopi

    Dermatitis! An Aller"ist#s $ie%

    Disusun oleh !

    Ullya Nor Rosyidah

    &'('&)(*+

    Pem,im,in"!

    dr- Renny .uniati/ 0p-11

    1EPANITERAAN 1LINI1 IL2U PEN.A1IT 1ULIT DAN 1ELA2IN

    R0UD DR- LOE12ONO 3ADI

    4A1ULTA0 1EDO1TERAN

    UNI$ER0ITA0 I0LA2 0ULTAN AGUNG

    (&')

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    2/8

    Terapi Personal Imunomodulator untu5 Pen"o,atan Dermatitis Atopi5 ! Dari

    Pandan"an Aler"i

    Standart terapi medis untuk dermatitis atopik adalah dengan memfokuskan pada pegurangan

    simptom dengan mengontrol inflamasi kulit menggunakan kortikosteroid topikal dan atau

    kalkaneurin inhibitor topikal. Meskipun, efek klinis yang diharapkan dari terapi medis

    tersebut sering mengecewakan pada pasien dan dokter. Terminatologi dari dermatitis atopik

    mengacu pada dermatitis eksematosus yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas karena

    inhalan ataupun alergen dari makanan. Hubungan kompleks tersebut semua berdasarkan

    abnormalitas genetik, pacuan dari lingkungan, pengurangan barier kulit, dan disfungsi dari

    imun karena suatu asam amino yang memperparah dari perkembangan dan kelanjutan dari

    dermatitis atopik. Dari sudut pandang dermatitis atopik sebagai karena penyakit alergi,

    menghindari alergen atau induksi kekebalan spesifik melalui administrasi alergen penyebab

    alergen imunoterapi! dapat mencegah dari suatu asam amino yang menyebabkan gejala klinis

    menetap. "ada beberapa studi, antibodi monoklonal termasuk anti #$%& reseptor antibodi dananti%' cell antibodi memacu perubahan klinis secara signifikan pada pasien dengan dermatitis

    atopik. (arakteristik klinis dari disfungsi imun bersifat heterogen pada banyak pasien dengan

    dermatitis atopik. (arena itu, kombinasi personal dari terapi imunomodulasi untuk

    mengurangi hipersensitifitas dan mengaktifkan kembali disfungsi imun, yang akan menjadi

    terapi rasional untuk pasien dengan dermatitis atopik. (edepan, terapi imunomodulator untuk

    dermatitis atopik sebaiknya dikembangkan untuk mengobati alergi dalam jangka panjang, dan

    dapat digunakan untuk induksi toleransi imun.

    ")*+)*$*

    Dermatitis atopik adalah penyakit inflamasi kronis pada kulit dengan ciri - ciri gatal, kulit

    kering, inflamasi, dan eksudasi yang kebanyakan menyerang pada orang atau dengan riwayat

    genetik dengan riwayat alergi. eaksi hipersensitivitas pada agent dari lingkungan telah

    memacu dari mekanisme patologi untuk menjadikan inflamasi kulit kronis pada pasien

    dengan dermatitis atopik. Meskipun mekanisme patogen dari dermatitis atopik berdasarkan

    pada hubungan yang kompleks antara abnormalitas genetik, faktor lingkungan, barier kulit,

    dan disfungsi imun. *yatanya, reaksi patogen yang pasti pada dermatitis atopik tidak

    sepenuhnya dipahami.

    Standart terapi dari dermatitis atopik, termasuk penggunaan kortikosteroid topikal dan ataukalcineurin inhibitor topikal adalah untuk mengurangi gejala yang ada, dan efek klinis yang

    diharapkan sering kali mengecewakan pasien maupun dokter. Meskipun pada pasien dengan

    dermatitis atopik dapat dipertimbangkan untuk diberi terapi sistemik dengan kortikosteroid,

    cyclosporin, atau mycophenolate mofetil, ada kemungkinan toksisitas jika digunakan untuk

    jangka panjang. /ariasi untuk modulator imun menggunakan monoclonal antibodi telah

    dicoba pada pasien dermatitis atopik. Hasil percobaan klinis tersebut dengan monoclonal

    antibodi menunjukkan adanya hasil yang bertentangan dengan efektivitas klinis. Hasil efek

    klinis positif dilaporkan pada percobaan klinis dengan anti #$%& reseptor antibodi dan anti%'

    cell antibodi pada pasien dermatitis atopik. Hasil efek negatifnya dilaporkan pada penelitianklinis dengan anti #g) antibodi dan anti%aktifasi sel T antibodi. (edepan, penggunaan terapi

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    3/8

    jangka lama dan aman menggunakan monoclonal antibodi berdasarkan inumomodulasi terapi

    pada dermatitis atopik sangat dibutuhkan. Ditambah juga, perkembangan dari terapi terbaru

    untuk pasien dermatitis atopik diharapkan. "ada rewiew ini, rasio dari personal

    imunomodulator terapi sebagai terapi untuk dermatitis atopik adan didiskusikan.

    H#ST01 D# T)M#*0$0+# D)MT#T#S T0"#(

    (ata 2atopik3 dikenalkan oleh 4oca dan 4ooke pada tahun 5678 untuk mendeskripsikan

    berkembangan dari tipe intermediete reaksi hipersensitifitas reaksi alergi! melawan antigen

    dari lingkungan sekitar, biasanya dimanifestasikan sebagai hay fever rhinitis alergi!, asma

    bronkhiale, dermatitis eksematosus, dan alergi makanan. "ada tahun 5688, 9ise dan

    Sul:berger mengusulkan nama 2dermatitis atopik3 menjadi 2neurodermatitis3, 2prurigo

    'esnier3, dan 2eksema alergik3 dengan dasar pemikiran pemahaman tentang riwayat

    hipersensitivitas makanan dan inhalan penting untuk perkembangan lesi eksematous pada

    kulit pada beberapa pasien. Mereka juga mengusulkan 6 kriteria diagnosis untuk dermatitis

    atopik ; 5! iwayat atopik keluarga< 7! #nfantil eksema< 8! lokasi pada fleksura< &!

    gambaran gray%brown pada kulit< =! adanya vesikel< >! instabilitas vasomotor< ?! reaksi

    negatif pada kontak iritan< @! skin test positif pada antigen lingkungan dan makanan< 6!

    adanya reagen pada serum ditunjukkan oleh #g) antibodi pada reaksi alergi di serum!. 9ise

    dan Sul:berger menggunakan logika untuk terapi dermatitis alergi dengan cara menghindari

    semua alergen makanan dan inhalan yang dapat menunjukkan perubahan lesi di kulit, dan

    juga merka menyarankan untuk terapi desensitasi pada beberapa yang terkena alergen

    tersebut. (arena dermatitis atopik mengacu pada dermatitis eksematosus yang disebabkan

    karena reaksi alergi oleh inhalan maupun ingestan. Meskipun penelitian ini telah dilakukan,

    namun banyak yang meremehkan dari penggunaan terapi tersebut dan hanya berfokus pada

    terapi inflamasi kulit dan defek barier kulit.

    ()T#D($)*+("* T)"# AM(0$0+# B*TB( D)MT#T#S T0"#(

    D* ()$)*+("* D# #MB*0M0DB$T0 T)"# D)*+* T+)T

    )(S# H#")S)*S#T#/#TS D* D#SAB*+S# #MB*

    "ada umumnya pasien dermatitis atopik menginginkan pengobatan jangka panjang yang

    dapat mengurangi dari dermatitis atopik. Meskipun, pada nyatanya pasien dermatitis atopik

    dan keluarganya sudah diberitahukan bahwa tidak ada pengobatan untuk mengobati

    dermatitis atopik dan penyakit tersebut hanya dapat dikontrol dengan managemen pengobatanmedis. (esalahpahaman ini mengakibatkan pasien dan keluarganya mencari pengobatan

    alternative untuk mengobati penyakit dermatitis atopik. "roblem dermatitis atopik ini

    menghasilkan masalah sosial dan ekonomi yang terjadi pada beberapa negara berkembang.

    "eneliti menyatakan bahwa ketidakomplitan dan ketidakefektifitasan adalah masalah pada

    pengobatan dermatitis atopik yang menyebabkan banyak misdiagnosis dan ketidaktepatan

    terapi pada dermatitis atopik jika dilihat dari sudut pandang alergi. Selain terapi farmakologi,

    terapi alergen spesifik termasuk menghindari alergen dan alergen imunoterapi adalah

    efektifitas klinis untuk pasien dermatitis atopik. Curnal ini bertujuan untuk membahas konsep

    dermatitis atopik sebagai penyakit alergi dan pengenalan dari terapi alergi spesifik yang dapatberkontribusi pada penyembuhan dermatitis atopik. Secara klinis alergi harus ditegakkan

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    4/8

    berdasarkan serum alergi spesifik #g) assay, dan klinis berupa sensitasi alergen harus

    terkonfirmasi berdasarkan riwayat alergi pada pasien dermatitis atopik. "asien dermatitis

    atopik harus mendapatkan advise dan edukasi tentang matode dan pencegahan sensitasi

    alergen. Meskipun, pencegahan dari alergen tersebut dinilai agak susah pada pasien. "ada

    kasus, imunoterapi alergen dapat membantu. #munoterapi alergen adalah pengobatan denganmemberikan sedikit jumlah alergen tersensitasi pada daerah subcutan atau sublingual untuk

    menginduksi alergen spesifik toleransi minum pada pasien dengan penyakit alergi.

    #munoterapi alergi telah menunjukkan manfaat klinik pada pasien dermatitis atopik yang

    sebelumnya disensitasi oleh alergen dengan studi meta analisis multipel randomi:ed clinical

    trials.

    "T0+)*)S#S D# D)MT#T#S T0"#(

    Dermatitis atopik dikenal sebagai penyakit multofaktorial dengan penyebab multipel elemen

    patogenetik diantaranya genetik, lingkungan, disfungsi imun, inflamasi kulit kronis, defek

    barier kulit. Meskipun hubungan antara multipel elemen patogetik dengan perkembangan dari

    dermatitis atopik belum sepenuhnya dipahami. 'anyak pendapat mengenai hal ini. Hal

    pertama adalah hubungan antara defek barier kulit dan disfungsi imun yang terjadi pada

    perkembangan dermatitis atopik. "ada gambarannya 5! toksisitas lingkungan e., volatile

    inorganik, polusi udara, :at aditif makanan! yang diabsorbsi oleh mukosa respirasi, mukosa

    gastrointestinal, atau disfungsi imun kulit secara gebetik adalah subjek< 7! disfungsi imun

    karena induksi hipersensitivitas produk toksik oleh lingkungan, dan iritan oleh karena

    penurunan perkembangan reaksi hipersensitivitas< 8! allergen dan atau iritan, reaksi

    hipersensitifitas, inflamasi kronis, defek barier kulit dan manifestasi klinis dari dermatitis

    atopik pruritus dan eksema! yang dikatakan oleh peneliti lingkungan. Ditambahkan

    memblok dari atas pada pathway patogenesis dinilai lebih efektif dan menjadikan terapi

    penting daripada memblok bagian bawah pathway patogenesis.

    SB"0T )/#D)*4) D$H (B*4# D# )(S# H#")S)*S#T#/#TS )(S#

    $)+#! "D "T0+)*)S#S D)MT#T#S T0"#(

    eaksi hipersensitivitas rekasi alergi! dari alergen lingkungan memerankan peran penting

    dalam perkembangan dan kestabilan dari dermatitis atopik menurut evidence ;

    5. "aparan dari alergen sensitasi memperburuk lesi serta menginduksi lesi kuliteksematosus baru pada pasien dermatitis atopik

    7. Mencegah dari sesnsitasi alergen yang memperparah dermatitis atopik

    8. #munoterapi alergen adalah mengulangi dari sensitasi jumlah kecil alergen yang akan

    menginduksi dari alergen spesifik yang dihasilkan dari pasien dengan dermatitis

    atopik melalui alergen inhalan

    &. Bmumnya pasien dermatitis atopik @E - 6EF! menunjukkan alergi setelah ada

    paparan dari inhalan maupun ingestan

    =. Serum #g) meningkat pada pasien dengan dermatitis atopik

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    5/8

    >. "asien dermatitis atopik biasanya memiliki riwayat alergi lain rhinitis alergi,

    keratokonjungtivitis alergi, asma bronkial!

    ?. nak - anak yang mempunyari riwayat dermatitis atopik saat beranjak dewasa akan

    mempunyai masalah pada asma bronkial dan atau rhinitis alergi

    )vidence ini mendukung reaksi hipersensitivitas adalah kunci dari patogenesis dermatitis

    atopik, dan terapi alergen spesifik termasuk menghindari sensitasi alergen dan imunoterapi

    alergen harus digunakan sebagai terapi pada pasien dermatitis atopik.

    SB"0T D# D#SAB*+S# #MB* D$H T)"# BTM "D D)MT#T#S

    T0"#(

    Disfungsi imun dapat dijadikan target terapi untuk pengobatan jangka panjang pada pasien

    dermatitis atopik menurut evidence

    5. +ejala dermatitis atopik yang memberat dapat diberikan obat imunosupresif

    siklosporin, mikophenolat!

    7. +ejala dermatitis atopik yang memberat dapat diberikan antibodi monoklonal untuk

    komponen imun spesifik anti #$%& reseptor antibodi atau anti%' sel antibodi!

    8. dsorbsi imun untuk menghilangkan siklus imunoglobulin #g+, #g, #gM, dan #g)!

    dari plasma dengan perantara anti%imunoglobulin antibodi yang diinduksikan pada

    pasien dermatitis atopik

    &. Bmumnya anak - anak dengan dermatitis atopik akan berkurang gejalanya saatmenginjak dewasa

    =. Transfer pasif dari alergi makanan dan beberapa perkembangannya pada dermatitis

    atopik dapat terjadi pada resipien yang menerima donor sumsum tulang jika

    pendonor mempunyai riwayat alergi makanan!

    )vidence ini menyarankan bahwa disfungsi imun adalah kunci pada patogenesis dermatitis

    atopik dan dapat digunakan sebagai target terapi. "engurangan gejala klinik dapat ditinjau

    ulang pada disfungsi imun pasien dermatitis atopik. "enulis percaya bahwa penambahan

    paparan toksik dari lingkungan akan berdampak penting pada perburukan gejala dermatitisatopik di daerah negara berkembang. "engobatan sekarang berfokus pada inflamasi kulit

    dengan menggunakan kortikosteroid topikan dan atau kalkaneurin inhibitor topikal.

    Meskipun, disfungsi imun dan reaksi hipersensitivitas adalah yang utama dalam penggunaan

    terapi target daripada berfokus pada inflamasi kulit pada pengobatan jangka panjang untuk

    mengurangi gejala dermatitis atopik

    $"0* S)')$BM*1 "D T)"# #*T)/)*S# C*+( $M D*

    ")*+B*+* +)C$ D)MT#T#S T0"#(

    "ada laporan sebelumnya menyatakan bahwa lama terapi dengan mengurangi gejaladermatitis atopik dapat dicapai dengan perubahan lingkungan, inumoterapi alergen, atau

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    6/8

    pengurangan gejala natural pada anak - anak dengan dermatitis atopik. (limatoterapi dan

    helioterapi menambah perubahan pada pasien dermatitis atopik yang dilaporkan menerima

    pengobatan jangka lama untuk mengurangi gejala dermatitis atopik pada gejala dermatitis

    atopik yang berat. Meskipun, perbaikan gejala klinis akan kembali hilang saat pasien kembali

    ke lingkungan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan masukan bahwa faktor lingkunganmemegang peran penting pada perkembangan dan kelanjutan dari dermatitis atopik.

    Meskipun, hel ini dapat dipicu dari faktor endogen pada pasien dengan dermatitis atopik

    disfungsi imun dan hipersensitivitas! pada inflamasi kulit kronis tidak semuanya hanya

    berasal dari faktor lingkungan saja. Terapi terpenting lainnya yang dapat dilaporkan pada

    pasien dermatitis atopik adalah dengan imunoterapi alergen. Studi observasi dilaporkan terapi

    jangka panjang pasien dermatitis atopik dapat membaik setelah mendapatkan imuniterapi

    alergen atau terapi dengan alergen antibodi kompleks. Menariknya dari hal ini adalah

    signifikansi dari anak - anak dengan dermatitis atopik sekitar ?EF! dapat sembuh sendiri

    sebelum beranjak dewasa. 'erkurangnya gejala tersebut mengacu pada induksi pada imun.

    Meskipun, induksi imun tersebut pada pengurangan gejala dermatitis atopik belum

    sepenuhnya dapat dijelaskan. Cika mekanisme ini teridentifikasi, maka terapi ini akan sangat

    dibutuhkan pada pasien dengan dermatitis atopik untuk kedepannya.

    )/#D)*4) M)$9* (#T#( D# D)A)( '#) (B$#T "D "T0+)*)S#S

    D)MT#T#S T0"#(

    )vidence ini mendukung pentingnya disfungsi imun dan hipersensitivitas dari dermatitis

    atopik untuk membantah dari hipotesis mengenai defek pada barie kulit filaggrin! yang

    merupakan pemicu utama dermatitis atopik. Cika mutasi gen filaggrin nantinya akan

    memperparah dermatitis atopik, bagaimana cara kita untuk menandai parahnya dermatitis

    atopik akibat lingkungan, imunoterapi alergen, atau perbaikan natural pada anak - anak

    dengan dermatitis atopikG

    (#T#( M)$9* )(S# H#")S)*S#T#/#TS "D *T#+)* $#*+(B*+*

    B*TB( "T0+)*)S#S D)MT#T#S T0"#(

    'eberapa kritik tentang pentingnya hipersensitivitas pada patogenesis dermatitis atopik.

    Diantaranya adalah

    5. 'eberapa pasien dermatitis atopik tidak ada bukti mengenai sensitasi alergi untuklingkungan sekitar sekitar 5E - 7EF pada pasien dewasa!

    7. Menghindari dari alergen debu rumah efektif pada anak - anak, namun tidak pada

    dewasa pada pasien dengan metode randomi:ed controlled studies

    8. utoalergi memerankan dalam perkembangan dermatitis atopik kronis

    &. Cuga dari review imunoterapi alergen untuk dermatitis atopik menunjukkan bukti

    positif pada efek klinis, hanya sedikit review yang menunjukkan adanya bukti klinis

    pada efektivitas imunoterapi dan diantaranya membutuhkan bukti yang kuat.

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    7/8

    'agian terpenting dari reaksi hipersensitivitas pada alergen lingkungan harus dapat mencakup

    banyak pasien. Ditambah juga, reaksi kimia metal lebih daripada protein dalam acuan sebagai

    antigen yang menyebabkan inflamasi kronis kulit, yang dimasukkan dalam salah satu tipe

    dermatitis atopik. Meskipun demikian, pentingnya disfungsi imun dan reaksi hipersensitifitas

    yang tidak mengikat #g) melalui mediasi reaksi hipersensitivitas tipe #! dalam patogenesidermatitis atopik dapat didukung oleh beberapa bukti.

    $S* B*TB( )A)( ($#*#S "D '*1(*1 ")')D* T)"# B*TB(

    D)MT#T#S T0"#( T)0# D0M#*0!

    Hal ini belum menjelaskan climatoterapi dan imunoterapi alergen dalam mengurangi gejala

    klinis pasien dermatitis atopik. "enulis mengatakan bahwa terdapat lingkaran domino dari

    interaksi negatif pada elemen patogenetik yang penting dengan perkembangan dermatitis

    atopik yang berdasarkan percobaan klinik selama pasien mendapatkan terapi dermatitis

    atopik teori domino!. Cika satu faktor patogenesis lingkungan, disfungsi imun, inflamasi

    kulit, atau defek barier kulit dapat menyebabkan terkontrolnya lingkaran domino, yang

    berefek pada pengurangan gejala dermatitis atopik. Teori ini dapat pula manjelaskan tentang

    terapi jangka panjang pada pasien yang mendapatkan variasi terapi diantaranya climatoterapi,

    imunoterapi alergen, perubahan diet, suplemen nutrisi, dan perubahan gaya hidup.

    Selanjutnya, teori domino pada dermatitis atopik akan mendukung dari konsep terapi padaperbedaan terapi yang didapatkan pasien selama menjalain terapi jangka panjang dermatitis

  • 7/26/2019 Terapi Personal Imunomodulator Untuk Pengobatan Dermatitis Atopik

    8/8

    atopik. Ditambahkan, pada konsep ini didukung sengan adanya kedisiplinan terapi termasuk

    kontrol lingkungan, dukungan psikologi, dan edukasi pasien yang seharusnya dilakukan

    untuk memperbaiki gejala klinis dari dermatitis atopik.

    )+B$S# S)$ T S)'+# T+)T "D T)"# D)MT#T#S T0"#(

    egulasi sel T berperan dalam toleransi imun untuk meningkatkan supresi autoimun dan

    hipersensitivitas. Defisiensi dari regulasi ini dapat menjadikan peran kunci disfungsi imun

    untuk perkembangan autoimun dan penyakit alergi ysng diobservasi pada percobaan

    binatang. #munoterapi alergen mengurangi inflamasi alergi dan menambahkanperubahan

    klinik pasien dengan penyakit alergi dengan mengaktifkan dari regulasi sel T. $aktobacillus

    dan suplementasi vitamin D dapat mengaktifkan dari regulasi sel T pada hewan coba.

    Didapatkan adanya efek klinis pada pasien yang mendapatkan laktobacillus dan vitamin D.

    (arena itu, kombinasi dari variasi ini akan mengaktifkan regulasi sel T, termasuk imunoterapi

    alergen, suplementasi vitamin D, dan suplemantasi laktobacilus, dapat memberikan

    perubahan maimal pada dermatitis atopik pada pasien dengan induksi toleransi imun.

    S#0*$#SS# "D ")S0*$ (0M'#*S# D# MB$T#")$ T)"#

    S)'+# ")')D* T+)T "T0+)*)T#( D)MT#T#S T0"#(

    Mekanisme patogenetik terlibat dalam perkembangan dermatitis atopik pada beberapa pasien

    dermatitis atopik. Dikarenakan heterogenitas dari mekanisme patogenesis, efek klinis pada

    satu tipe terapi dapat berbeda pada pasien dermatitis atopik. "ada kenyataannya, beberapa

    dokter memberikan variasi kombinasi pada terapi farmakologi untuk inflamasi kulit dan

    disfungsi imun serta memberikan arahan untuk menghindari dari alergen dalam terapi

    dermatitis atopik. Bntuk itu perubahan klinis dari perorang yang mendapatkan kombinasi

    terapi imunomodulasi termasuk imunoterapi alergen dan terapi antibodi monoclonal harus

    dicoba dan dicocokkan oleh disfungsi imun dan hipersensitivitas pada tiap pasien dermatitis

    atopik untuk mendapatkan hasil klinis yang maimal.

    1esimpulan

    Disfungsi imun dan hipersensitivitas berperan dalam pathogenesis dermatitis atopic.

    Terapi imunomodulator sistemik dengan menggunakan imunoterapi allergen atau

    antibody monoclonal efektif pada komponen imun pada pasien dermatitis atopic.

    9alaupun, efek klinis penggunaan terapi imunomodulator sering tidak terduga pada

    pasien dermatitis atopic seiring dengan heterogenitas dari mekanisme pathogenesis

    pada pasien dermatitis atopic.

    Terapi imunodulator kombinasi untuk mengurangi reaksi hipersensitivitas dan

    disfungsi imun sangat masuk akal untuk pasien dengan dermatitis atopic. (edepan.

    Terapi imunomodulator pada dermatitis atopic harus dikembangkan untuk

    penggunaan jangka panjang.