Upload
caron
View
159
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dermatitis Atopik. Rina Gustia Bag/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNAND/ RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pendahuluan. Dermatitis atopik (DA) P eradangan kulit Gejala utama gatal Hilang timbul Kulit kering Lesi eksematosa - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Dermatitis AtopikR i n a G u s ti a
Bag/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit & KelaminFK UNAND/ RSUP Dr. M. Djamil Padang
Pendahuluan
Dermatitis atopik (DA)• Peradangan kulit • Gejala utama gatal• Hilang timbul • Kulit kering• Lesi eksematosa • Mekanisme terjadinya lesi dikaitkan dengan
keadaan atopi
Pendahuluan
• Banyak pada bayi dan anak • 50% kasus
- hilang ketika remaja - dapat menetap
• Dimulai pada masa dewasa
Pendahuluan
Istilah “atopi” (Coca & Cooke, 1923) Keadaan hipersensitivitas
• pada membrana mukosa dan kulit• terhadap bahan di lingkungan hidup • cenderung bersifat familier
Pendahuluan
Manifestasi penyakit atopi Asma bronkial Rinitis alergika Dermatitis atopik Beberapa bentuk alergi makanan
Secara imunologik manifestasi reaksi HS tipe I (IgE)
Pendahuluan
Gambaran klinis • Bervariasi ringan sampai berat• Secara umum pola distribusi lesi serupa• Berbeda pada setiap tahapan atau fase
( fase bayi – anak – dewasa )
Patogenesis
• Multifaktor: interaksi faktor internal & eksternal
Faktor internal• Gen (multigen,
poligen)• Hipersensitivitas• Kerusakan sawar
kulit
Faktor eksternal (lingkungan)• Alergen• Lingkungan• dst.
GENETIK• Atopi pada orangtua• Kromosom terkait (1q21 & 17q25) masih
pradoksal karena psoriasis juga terkait dengan penyakit atopi lainnya
• Peran kromosom 5q31-33 (gen sitokin Th2)
SAWAR KULIT • Mekanisme kompleks terkait kerusakan
sawar kulit
Seramid /- Variasi pH gangguan lipid
kulit
Kelainan fungsi sawar kulit
TEWL
Kulit kering
Port d’entree alergen, iritan, bakteri ,virus
AEROALERGEN (ALERGEN HIRUP)
Debu rumahtungau debu rumah (TDR)
Serbuk Sari
Dermatophagoides pteronyssinus dan D. Farinae
karpet, debu rumah, perabot rumah tangga,
pakaian
bulu binatang peliharaan,
serpihan kulit manusia, biji-
bijian (biji kapas dan biji kopi),
minyak jarak, serat tumbuh-
tumbuhan, algae
BAHAN IRITAN
Serat pakaian (bahan wol), karpet, bed cover, dan perabot rumah tangga
Iritan Lemah Iritan fisik
bahan antiseptik, parfum dan bahan pelarut dapat menyebabkan DA
sabun, alkali,
detergen
Alergen makanan pada DAALERGEN SUSU• Susu sapi mengandung:
Air, lemak, laktosa, protein• Protein: casein, lactoglobulin, protease pepton,
protein darah albumin, serta Ig merupakan alergen susu
• Reaksi hipersensitivtas >> disebabkan protein• Kebanyakan anak alergi terhadap beberapa
protein susu
ALERGEN TELUR• DA anak alergi makanan 2/3 alergi telur• Telur albumin – Putih telur 61 % – Kuning telur 27-32%
• Alergen utama: ovalbumin, ovomukoid, conalbumin
• Alergi telur usia 7 bulan s/d 9 tahun(44% pasien alergi terhadap telur akan sembuh)
KACANG TANAH• Alergen kacang tanah terdapat pada ekstrak
semua bagian tumbuhan(kacang mentah yang mempunyai sifat tahan panas, maupun kacang yang dipanggang).
• Protein kacang terdiri atas albumin (yang larut dalam air) & globulin (yang tidak larut dalam air) mengandung fraksi arachin & conarchin
• Alergi terhadap kacang tanah seumur hidup
MAKANAN LAIN• Kedelai dan gandum • Buah, sayur, dan cereal berlangsung dalam
waktu singkat • Kebanyakan pasien hanya mengalami
intoleransi/ reaksi iritasi dari pada alergi sesungguhnya
Manifestasi klinis
• Dimulai 6 bulan pertama kehidupan (usia 3 bulan)
• Sifat: akut, subakut, rekurens• Lokasi: pipi bilateral simetris,
bagian ekstensor tungkai bawah dan lengan
• Lesi: plak eritematosa, papulovesikuler, erosi, krusta
• Polimorfik cenderung eksudatif• ± infeksi sekunder
FASE BAYI (0-2 TAHUN)
Papul & plak eritematosa, papulovesikuler, skuama putih kasar, krusta. polimorfik cenderung eksudatif
• Distribusi lesi berubah• Predileksi fleksural
simetris, antekubital & popliteal, lateral dan anterior leher
• Pada ekstremitas lesi di bagian ekstensor serta pergelangan tangan dan kaki
• Sifat : subakut menjadi kronik.
• Lesi: plak hiperpigmentasi, likenifikasi, akibat garukan tampak erosi dan ekskoriasi linear
FASE ANAK (2-12 TAHUN)
• Mirip fase anak • Simetris• Fossa kubiti dan poplitea,
lateral leher, tengkuk, badan bagian atas dan dorsum pedis.
• Remaja: sekitar puting susu. • Lesi (akibat garukan kronik):
plak hiperpigmentasi, skuama dengan mikrovesikulasi, erosi dan ekskoriasi serta likenifikasi.
FASE DEWASA (>12 TAHUN)
Beberapa kelainan terkait DAKulit kering• ↓ kemampuan mengikat air sel keratinosit
atopik & TEWL ↑• Kulit kering & bersisik
(hampir seluruh tubuh).
Palmar hiperlinearity of palms or soles • Garis tangan/ kaki lebih banyak, dalam, dan
nyata• Telapak tangan cenderung kering, menebal dan
mudah terbelah.
Dennie-Morgan infraorbital fold• Lipatan kulit (satu/ dua lipatan) di bawah kedua
kelopak mata bawah, simetris
Facial pallor• Ujung tangan & muka bagian sentral terutama
hidung, mulut, dan telinga pucat ketika udara dingin
Pitiriasis alba• Pajanan matahri dan gangguan pigmentasi di
daerah yang terkena• Bercak hipopigmentasi,ukuran bervariasi,
berbatas tegas, disertai sisik halus
Dermografisme putih• Setelah kulit digores akan muncul
garis merah setelah 10 detik digantikan dengan suatu garis putih tanpa disertai urtika
Tanda Herthoge• Penipisan/ hilangnya bagian lateral
alis mata.
Keratosis pilaris• Pada tubuh, bokong, sisi ekstensor
lengan dan tungkai • Papul berkelompok, hiperkeratosis
folikuler, keras, berbentuk kerucut • Akibat kelainan keratinisasi folikel
rambut
Keilitis• Kulit kering pada bibir atas & bawah bibir, sudut bibir • Akibat kebiasaan membasahi bibir dengan ludah,
pajanan cairan iritan (makanan & minuman) terus menerus
Nipple eczema• Puting susu papul eritem dan vesikel, eksudatif,
simetris meluas ke daerah payudara dan sekitarnya
Gangguan psikologi• Akibat rasa gatal (ganguan tidur,
stres berlanjut) memicu perubahan perilaku mudah tersinggung & agresif
Katarak dan keratokonus• Kecenderungan timbul katarak
pada usia lebih muda • Elongasi permukaaan kornea
(keratokonus) menyertai katarak
• Seringnya mengusap mata secara berulang/ akibat perubahan degeneratif pada kornea mata
Infeksi • Karena perubahan imunitas seluler. • Klinis kerentanan mengalami infeksi
sekunder (bakteri, virus, jamur, parasit)
Diagnosis
• Berdasarkan anamnesis, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik
• Laboratorium tidak mempunyai nilai yang kuat
• Kriteria diagnostik Hanifin dan Rajka – Tiga dari empat kriteria mayor; dan – Tiga dari sejumlah kriteria minor
Diagnosis• Klinis DA: papul, vesikel, plak skuama, erosi dan ekskoriasi
• Keluhan gatal juga serta tiroid penting anamnesis & pemeriksaan kulit teliti Bedakan dengan penyakit lainnya:– Dermatitis seboroik– Psoriasis– Neurodermatitis– Skabies– Dermatitis kontak
Penatalaksanaan
Tujuan:
Mengurangi tanda dan gejala penyakit
Mencegah
Mengurangi kekambuhan sehingga dapat mengatasi penyakit dalam jangka waktu lama
Mengubah perjalanan penyakit
Penatalaksanaan
Pengobatan: Disesuaikan keadaan penyakit
Terapi ajuvan dasar (proteksi kulit)
Obat antiinflamasi
Identifikasi & menghindari faktor pencetus
Umumnya bersifat simtomatik (hidrasi kulit dan mengurangi gatal)
• Pengobatan dini yang efektif (untuk mencegah penyakit bertambah parah)
• Terapi indivualistik menemukan kombinasi pengobtan yang ideal untuk pasien tersebut(spektrum klinis DA bervariasi & tidak ada regimen yang ideal)
Edukasi
• Penjelasan penyebab DA = multifaktorial• Hilangkan rasa takut berlebihan karena
pemakaian obat• Hindari alergen• Edukasi cara perawatan kulit yang benar
(cegah bertambah rusaknya sawar kulit & memperbaiki sawar kulit)
• Cari faktor pencetus hindari/ hilangkan
HIDRASI KULIT• Mandi teratur dua kali sehari – Membersihkan kotoran, keringat, skuama
(medium untuk bakteri)– Suhu air tidak terlalu panas selama 10-15 menit
(dapat ditambahkan minyak)– Sabun/ pembersih kulit mengandung pelembab – Hindari sabun antiseptik/anti bakteri
(kecuali infeksi sekunder)
HIDRASI KULIT• Pelembab yang adekuat secara teratur – Mengatasi kekeringan kulit. – Mempertahankan kelembaban kulit dan
mengurangi gatal, dioleskan segera setelah mandi minimal dua kali sehari.
– Pilihlah pelembab yang murah, aman dan efektif (lanoin 10 %, petrolaum dan urea 10%).
KORTIKOSTEROID (KS) TOPIKAL • Pengobatan standar untuk mengatasi inflamasi • Efektif, mudah digunakan, ditoleransi, hasilnya lebih baik,
lebih cepat • Terdapat berbagai potensi & vehikulum• Faktor perlu dipertimbangkan: vehikulum, potensi, usia
pasien, letak lesi, derajat dan luas lesi, cara pemakaian. • Potensi
– Pilih yang paling ringan yang efektif untuk keadaan lesi kulit berdasarkan lokasi dan beratnya lesi serta usia pasien.
– Potensi kuat jangka lama efek samping lokal/ sistemik.
INHIBITOR KALSINEURIN TOPIKAL• Anti-inflamasi nonsteroid topikal • Dua macam:– Takrolimus 0,03%/ 0,1%– Pimekrolimus 0,1%
• Kedua obat tersebut dioleskan dua kali sehari
ANTIPRURITUS• Ditujukan langsung kepada penyebabnya• Efektivitas antihistamin kontroversial• Antihistamin:– Sedatif menjelang tidur (hidroksizin & CTM) – Nonsedatif pada pagi hari (loratadin & setirizin)
TERIMA KASIH