Upload
ratnaa
View
255
Download
20
Embed Size (px)
Citation preview
Terapi Musik Dalam Peradaban Islam
PERADABAN ISLAM (SuaraMedia) Seni musik yang berkembang begitu pesat di era keemasan Islam, tak hanya sekedar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Is?aq al-Kindi (801873 M) dan al-Farabi (872950 M) telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi.
Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan terapi musik? Terapi musik merupakan sebuah proses interpersonal yang dilakukan seorang terapis dengan menggunakan musik untuk membantu memulihkan kesehatan pasiennya. Sejak kapan peradaban Islam mengembangkan terapi musik? Dan benarkah musik bisa menjadi alat terapi untuk menyembuhkan penyakit?
R Saoud dalam tulisannya bertajuk The Arab Contribution to the Music of the Western World menyebut al-Kindi sebagai psikolog Muslim pertama yang mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud, pada abad ke-9 M, al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan pada musik.
''Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba untuk menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,'' papar Saoud. Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya yakni al-Farabi (872-950 M). Alpharabius begitu peradaban Barat biasa menyebutnya menjelaskan tentang terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect .
Amber Haque (2004) dalam tulisannya bertajuk Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists", Journal of Religion and Health mengungkapkan, dalam manuskripnya itu, al-Farabi telah membahas efek-efek musik terhadap jiwa.
Terapi musik berkembang semakin pesat di dunia Islam pada era Kekhalifahan Turki Usmani berkuasa. Prof Nil Sari, sejarawan kedokteran Islam dari Fakultas Kedokteran University Cerrahpasa Istanbul mengungkap perkembangan terapi musik di masa kejayaan Turki Usmani.
Menurut Prof Nil Sari, gagasan dan pemikiran yang dicetuskan ilmuwan Muslim seperti al-Razi, al-Farabi dan Ibnu Sina tentang musik sebagai alat terapi dikembangkan para ilmuwan di zaman kejayaan Turki Usmani. ''Mereka antara lain; Gevrekzade (wafat 1801), Suuri (wafat 1693), Ali Ufki (1610-1675), Kantemiroglu (1673-1723) serta Hasim Bey (abad ke-19 M).
''Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Ottoman itu telah melakukan studi mengenai musik sebagai alat untuk pengobatan,'' papar Prof Nil Sari. Menurut dia, para ilmuwan dari Turki Usmani itu sangat tertarik untuk mengembangkan efek musik pada pikiran dan badan manusia.
Tak heran, jika Abbas Vesim (wafat 1759/60) dan Gevrekzade telah mengusulkan agar musik dimasukan dalam pendidikan kedokteran. Keduanya berpendapat, seorang dokter yang baik harus melalui latihan musik. Usulan Vesim dan Gevrekzade itu diterapkan di universitas-universitas hingga akhir abad pertengahan. Sekolah kedokteran pada saat itu mengajarkan musik serta aritmatika,
geometri serta astronomi kepada para mahasiswanya.
Teori Terapi Musik
Menurut Prof Nil Sari, masyarakat Turki pra-Islam meyakini bahwa kosmos diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata ''ku'' / ''kok'' (suara). Mereka meyakini bahwa awal terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam Alquran, Allah SWT adalah Pencipta langit dan bumi.
''...Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia.'' (QS: al-baqarah:117). Setelah Islam bersemi di Turki, masyarakat negeri itu, masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran dan emosi sehingga terbentuk sebuah harmoni pada diri seseorang.
Prof Nil Sari mengungkapkan, para ahli terapi musik di zaman Ottoman menyakini bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu dipengaruhi oleh ragam musik tertentu. ''Para ahli musik di era Turki Usmani menyatakan, makam (tipe melodi) tertentu memiliki kegunaan pengibatan tertentu juga,'' papar Prof Nil Sari.
Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani. Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Prof Nil Sari, dari teks-teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau perasaan tertentu.
Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental; perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula memacu intelijensia.
dapat mengobati demam. Sedangkan, jenis musik Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam,. Musik dapat berfungsi meningkatkan mood dan emosi secara keseluruhan. Uniknya, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik huseynizengule dan irak untuk mengobati meningitis.
Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia.
Malah, masyarakat Amerika Serikat (AS) baru mengenal terapi musik sekitar 1944. Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana teapi musik. Sejak 1998, di Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association (AMTA). Organisasi ini merupakan gabungan dari National Association for Music Therapy (NAMT, berdiri tahun 1950) dan the American Association for Music Therapy (AAMT, berdiri 1971).
Terapi musik merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Di era modern ini, musik tetap menjadi salah satu alat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Terapi musik menjadi salah satu bukti pencapaian para ilmuwan Muslim di era keemasan. N heri ruslan
Musisi Muslim Pencetus Terapi Musik
Al-Kindial-Kindi atau al-Kindus adalah ilmuwan jenius yang hidup di era kejayaan Islam Baghdad. Saat itu, panji-panji kejayaan Islam dikerek oleh Dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode khalifah dilaluinya, yakni al-Amin (809-813), al-Ma'mun (813-833), al-Mu'tasim, al-Wasiq (842-847), dan Mutawakil (847-861).
Kepandaian dan kemampuannya dalam menguasai berbagai ilmu, termasuk kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan. Khalifah juga mempercayainya untuk berkiprah di Baitulhikmah yang kala itu gencar menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa, seperti Yunani.
Ketika Khalifah al-Ma'mun tutup usia dan digantikan putranya, al-Mu'tasim, posisi al-Kindi semakin diperhitungkan dan mendapatkan peran yang besar. Dia secara khusus diangkat menjadi guru bagi putranya. Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran Al-Kindi pula, paham yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai paham resmi kerajaan.
Menurut al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu pengetahuan di Baitulhikmah, al-Kindi telah melahirkan 260 karya. Di antara sederet buah pikirnya itu telah dituangkan dalam risalah-risalah pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya menunjukan bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan yang luas dan dalam.
Ratusan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi. Bukunya yang paling banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat dan kedokteran masing-masing mencapai 22 judul. Logika sebanyak sembilan judul dan fisika 12 judul.
Al-FarabiSecond teacher alias mahaguru kedua. Begitulah Peter Adamson pengajar filsafat di King's College London, Inggris, menjuluki al-Farabi sebagai pemikir besar Muslim pada abad pertengahan. Dedikasi dan pengabdiannya dalam filsafat dan ilmu pengetahuan telah membuatnya didaulat sebagai guru kedua setelah Aristoteles: pemikir besar zaman Yunani.
Sosok dan pemikiran al-Farabi hingga kini tetap menjadi perhatian dunia. Dialah filosof Islam
pertama yang berhasil mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. Sehingga, bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Pemikirannya begitu berpengaruh besar terhadap dunia Barat.
''Ilmu Logika al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa,'' ujar Carra de Vaux. Tak heran, bila para intelektual merasa berutang budi kepada Al-Farabi atas ilmu pengetahuan yang telah dihasilkannya. Pemikiran sang mahaguru kedua itu juga begitu kental mempengaruhi pikiran-pikiran Ibnu Sina dan Ibnu Rush.
Al-Farabi atau masyarakat Barat mengenalnya dengan sebutan Alpharabius memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad ibn al-Farakh al-Farabi. Tak seperti Ibnu Khaldun yang sempat menulis autobiografi, Al-Farabi tidak menulis autobiografi dirinya.
Tak ada pula sahabatnya yang mengabadikan latar belakang hidup sang legenda itu, sebagaimana Al-Juzjani mencatat jejak perjalanan hidup gurunya Ibnu Sina.Tak heran, bila muncul beragam versi mengenai asal-muasal Al-Farabi. Ahli sejarah Arab pada abad pertengahan, Ibnu Abi Osaybe'a, menyebutkan bahwa ayah Al-Farabi berasal dari Persia. Mohammad Ibnu Mahmud Al-Sahruzi juga menyatakan Al-Farabi berasal dari sebuah keluarga Persia. (rpk) SuaraMedia.com
Mengenal Terapi Musikhttp://terapimusik.com/terapi_musik.htm Apa itu Terapi Musik?
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan
suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir
sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan
mental.
Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan
pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat
meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial
dan spiritual.
Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat
nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat bahwa
banyak dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak
jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena
kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik.
Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui
saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik).
Pengaruh musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda
mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa
merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih,
terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20 adalah Eva
Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya. Ia
percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi
terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret Anderton, seorang
guru piano berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan tentang efek alat musik
(khusus untuk pasien dengan kendala psikologis) karena hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa timbre (warna suara) musik dapat menimbulkan efek terapeutik.
Apakah Semua Jenis Musik Bisa Dijadikan Terapi?
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun kita
harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme,
harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada
pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan
masalah atau tujuan yang ingin kita capai.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu
beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh.
Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser
musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik
rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan
cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan
memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu
mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki
irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar
negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa
manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu
terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara beat,
ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi
memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.
Dua Macam Terapi Musik
Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:
1. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik,
menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien
berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja
dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
2.Terapi Musik Pasif.
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD
Terapi Musik dari www.terapimusik.com termasuk jenis Terapi Musik Pasif. Hal terpenting
dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan
pasien. Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi Musik yang disesuaikan
dengan kebutuhan Anda.
Apa Saja Manfaat Terapi Musik?
Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu semuanya, tentu
saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat utama terapi
musik menurut para pakar terapi musik.
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks,
tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan
bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi
relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-
produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan
pikiran mengalami penyegaran.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek
Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas
California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi
adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal
ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila
mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan.
Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini
dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu.
Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan.
Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh,
lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi
seseorang.
4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati,
karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian
kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung
mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus
cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya
adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang
didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan
bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda
bisa mempunyai kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis
musik yang tepat.
5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi
karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori.
Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis
memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di
sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik
siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani
masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book
About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan
moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan
psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam
menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak
digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan
kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung
jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol
perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif
terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang
membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah.
Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental,
sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses
persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit.
Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti
membantu mengatasi rasa sakit.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka
kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik
terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang
kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi
dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat
dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.
10. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik
dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan
mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
Selain 10 manfaat utama yang kami sebutkan di atas, tentu saja masih ada ratusan
manfaat lain dari Terapi Musik. Di tempat kami saja, ada puluhan jenis CD Terapi Musik
yang berguna untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Silakan klik disini untuk
melihat daftar manfaatnya >>
Hasil riset kami menunjukkan bahwa terapi musik sangat efektif dalam meredakan
kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi dan mengatasi
insomnia. Terapi musik membantu banyak orang yang memiliki masalah emosional,
membuat perubahan positif, menciptakan suasana hati yang damai, membantu
memecahkan masalah dan memperbaiki konflik internal.
Ternyata penyembuhan terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental atau
untuk masalah psikologis saja. Telah dilakukan studi terhadap pasien-pasien penderita
luka bakar, penyakit jantung, hipertensi, stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan
penyakit lainnya, terapi musik juga bisa digunakan untuk membantu proses
penyembuhan.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan
melengkapi fungsi mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang
dirawat anak-anak serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga
berguna untuk mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi
akut ini, terapi musik juga membantu menghilangkan rasa sakit.
Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit
berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk untuk
penderita alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain
itu, terapi musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan
memotivasi kinerja karyawan.
Bagaimana Musik Bisa Mempengaruhi Tubuh Dan Pikiran?
Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan
getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan
filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai
terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menemukan
kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik.
Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh
sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang
melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai
vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding
rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas,
mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan
enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah
kesempurnaan suara.
Ilustrasi: Musik yang diterima oleh telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga
otak merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut.
Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh
Anda. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber
suara dan bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat
alat musik. Tubuh manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang
dilakukan oleh organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan
berbagai macam suara. Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan
menggunakan stetoskop. Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara tadi,
karena suara-suara yang terlalu tidak beraturan diredam oleh tulang-tulang rawan di
telinga bagian dalam.
Di sisi lain, jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat
musik menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah musik
yang indah. Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk
menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat
berfungsi normal kembali.
Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian yang dilakukan sejumlah dokter, khususnya para
pakar di bidang Fisiologi menunjukkan keterkaitan antara aspek-aspek Biologi dan musik.
Bersama Hector Berlioz (seorang komponis Perancis), M. Getry melakukan observasi
mengenai kinerja musik pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa dengan
memainkan alat perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.
Dua orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpeètière dan Féré mengukur pengaruh
musik terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan pertama menunjukkan bahwa
irama merupakan stimuli terkuat terhadap kinerja fisik, sementara dari penemuan kedua
ditemukan bahwa efek stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan irama dan intensitas
nada-nada musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi terbukti menghasilkan efek yang
lebih besar daripada nada-nada rendah.
Di pusat rehabilitasi di Amerika, para pasien stroke disuruh berbaris sambil
mendengarkan musik berirama march lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu
menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan
kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat
bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan
koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan.
Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham di
New York, bercerita tentang seorang pasien penderita Parkinson hebat, yang masih bisa
duduk berjam-jam di depan piano untuk memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya
(Chopin). Seolah-olah pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan
terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi.
Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu
“menggali” ingatan pasien-pasiennya. Ia juga pernah mencoba pada pasien Alzheimer
yang kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika ia memainkan musik
yang dikenal oleh pasien sewaktu masih muda, tiba-tiba pasien tersebut jadi ingat akan
tempat dan orang-orang yang pernah dikenalnya.
Contoh lain yang cukup mengejutkan adalah penelitian terhadap DNA. Melalui suara
yang diberikan, sangat mungkin untuk menghambat proses ulang-alik biosintesis protein,
purin, dan pirimidin dalam kehidupan sel, yang mengakibatkan perubahan DNA.
Meningkatnya polusi suara dalam kehidupan modern ini ditengarai berpengaruh juga
terhadap perubahan DNA sehingga penelitian terhadap perubahan DNA memperoleh
perhatian yang serius.
Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek biologis dari suara dan musik
dapat mengakibatkan:
Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.
Tarikan napas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur.
Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi
endokrin.
Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.
Kelelahan berkurang atau tertunda, tetapi ketegangan otot meningkat.
Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh.
Perubahan pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim.
Selain itu, setiap musik yang Anda dengarkan, meskipun Anda tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak Anda. Setidaknya ada tiga sistem saraf
dalam otak Anda yang akan terpengaruh oleh musik yang Anda dengarkan, yaitu:
1. Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.
Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu membawa perasan kearah mana saja. Musik yang
Anda dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan.
Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem
saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak
harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem
pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik,
sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem
tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.
2. Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau
memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara
otomatis, walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang
diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya
ingat, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan
kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya
keseimbangan sosial.
3. Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan
bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar.
Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan musik.
Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam keadaan
koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun turun, kemudian
begitu musik matikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini
juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan
darah.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan
pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya
dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat
digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress,
depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia,
kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.
Namun perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai
terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.
Dalam memproduksi CD Terapi Musik, kami menggabungkan terapi musik, terapi
gelombang otak dan terapi pemrograman pikiran untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya
yang kami sebut CD Terapi Musik tidak hanya berisi terapi musik saja, melainkan telah
diperkaya dengan jenis terapi lain yang bisa meningkatkan hasil terapi musik.
CATATAN: Artikel ini ditulis oleh Tim TerapiMusik.Com dan hak cipta dilindungi hukum.
Mohon tidak menyalin sebagian atau seluruh isi artikel ini tanpa izin dari
TerapiMusik.Com
Artikel Terkait
Terapi Musik Dalam Sejarah Peradaban Islam
Manfaat Terapi Musik Menurut Tradisi China
Baca Artikel Selanjutnya - Terapi Gelombang Otak >>>
Selamat Datang di TerapiMusik.ComPusat Riset Terapi Musik & Gelombang Otak
Kualitas hidup Anda, tergantung oleh kualitas pikiran Anda. Dan pikiran yang berkualitas
dihasilkan oleh kerja otak yang optimal. Terapi Musik dan Stimulasi Gelombang Otak membantu Anda untuk "mengatur" kerja otak Anda guna mendapatkan performa optimal.
Dengan peralatan audio visual modern yang dilengkapi
alat EEG (electroencephalograph), kami telah
melakukan riset mengenai efek terapi musik dan
stimulasi gelombang otak terhadap tubuh dan pikiran
manusia.
Hasilnya terciptalah puluhan CD Terapi Musik yang
dirancang secara khusus untuk mengatasi masalah
psikologis, membantu proses penyembuhan,
meningkatkan kualitas hidup, memaksimalkan potensi
otak, pengembangan diri dan masih banyak lagi.
Ternyata, musik bisa membantu mengubah hidup Anda menjadi lebih baik, lebih terkendali, lebih sehat dan lebih bahagia..!
Manusia pada umumnya suka mendengarkan musik. Namun sebagian besar mereka
tidak menyadari bahwa musik yang mereka dengarkan bisa mempengaruhi tubuh dan
pikiran mereka. Mereka juga tidak tahu bahwa musik dan gelombang suara dengan
frekuensi yang tepat bisa mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kami melakukan riset mengenai manfaat terapi musik dan gelombang otak bagi tubuh
dan pikiran. Kami memperdengarkan musik dan gelombang suara dengan frekuensi
tertentu kepada subyek atau peserta dalam riset. Dengan peralatan EEG
(Electroencephalograph) kami mengamati pola gelombang otak peserta. Kami melihat,
otak para peserta mengeluarkan gelombang yang berbeda-beda sesuai dengan jenis
musik dan frekuensi gelombang suara yang kami berikan kepada mereka.
Perlu Anda pahami bahwa pola gelombang otak manusia menentukan aktivitas tubuh
dan pikiran seseorang. Kami memahami bahwa ternyata kondisi kesehatan tubuh,
kesehatan pikiran, kesehatan jiwa serta kemampuan otak seseorang bisa ditingkatkan
dengan mendengarkan musik tertentu dan gelombang suara dengan frekuensi yang
tepat.
Dan atas dasar riset itulah, kami memproduksi CD Terapi Musik yang berguna untuk
membantu penyembuhan berbagai penyakit, terapi psikologis, mengatasi kebiasaan
buruk, kecanduan, ADHD, autisme, fobia, trauma, kecemasan, stress, depresi, migrain,
obsesif kompulsif, alergi, tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja otak,
pembelajaran, kesehatan, kecantikan, relaksasi, motivasi, seksualitas, kepercayaan diri,
meningkatkan kecerdasan, mempercepat proses belajar, pengembangan diri dan masih
banyak lagi.
Sampai saat ini, kami telah memproduksi 82 CD Terapi Musik. Produk ini bukan CD musik
biasa. Karena selain terdapat musik instrumental yang enak didengar, dalam CD ini juga
terdapat gelombang suara dengan frekuensi tertentu untuk merangsang aktivitas otak
Anda. Jika diperlukan, kami juga mengajarkan Quantum Mind Programming yang bisa
Anda praktekkan untuk menunjang hasil terapi. Baca lebih lengkap tentang CD Terapi
Musik >>>
Inilah Daftar Manfaat CD Terapi Musik
UNTUK BAYI & ANAK
ADD-ADHD / Anak Hiperaktif
Autism & Asperger’s syndrome
Anak Penakut, Minder, Cengeng
Anak Pemarah, Suka Mengamuk
Berhenti Mengompol
Menambah Nafsu Makan
MENINGKATKAN KINERJA OTAK
Focus, Konsentrasi, ADHD
Dewasa
Meningkatkan Kreativitas
Meningkatkan Daya Ingat /
Memori
Menjadi Lebih Analitis, Logis,
Metode Memilih Jenis Kelamin Bayi
Motivasi Anak / Solusi Anak Malas
Musik Untuk Menenangkan Bayi
Musik Untuk Kecerdasan Janin/Bayi
Mengembangkan Kecerdasan Anak
KESEHATAN & PENYEMBUHAN
Penyembuhan Alami
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Mengatasi Insomnia Kronis
Menormalkan Tekanan Darah
Mengobati Sakit Kepala & Migrain
Menyembuhkan Vertigo
Sakit Maag / Asam Lambung
Mengobati IBS / Iritasi Usus Besar
Perawatan Pasca Stroke
Mengobati Alergi
Menyembuhkan Asma
Mengurangi Nafsu Makan
Mengatasi Sindrom Menstruasi
Meringankan Gangguan Kehamilan
Mengatasi Rasa Sakit & Nyeri
Berhenti Merokok
Kecanduan Alkohol
Mengatasi Berbagai Kecanduan
Alzheimer / Kepikunan / Lansia
MASALAH PSIKOLOGIS
Kecemasan / Anxiety Disorder
Menyembuhkan Depresi
Manic Depression / Bipolar Disorder
Merubah Kebiasaan Buruk
Trauma / Pengalaman Buruk (PTSD)
Fobia, Rasa Takut Berlebihan
Sembuh Dengan Memaafkan
Mengobati Obsessive Compulsive
Mengatasi Panic Attack
Mengubah Sifat Mudah Marah
Menghilangkan Stress & Ketegangan
Terapi Gagap / Gangguan Bicara
Rasional
Motivasi, Energi, Semangat
Tinggi
Menjadi Periang & Humoris
Meningkatkan Hasil Belajar
Mempercepat Belajar Bahasa
Atasi Rasa Kantuk / Kerja
Lembur
CD Aktivasi Otak "NEW"
PENAMPILAN & KECANTIKAN
Program Pelangsingan Alami
Peremajaan Kulit / Kesehatan
Kulit
Munculkan Inner Beauty
Memperindah Payudara
Membangun Kepribadian
Karismatik
Membantu Menambah Tinggi
Badan
Rambut Rontok, Ketombe,
Uban
MEDITASI & RELAKSASI
Tidur Nyenyak & Berkualitas
Melahirkan Dengan Rileks &
Mudah
Musik Relaksasi Dari Surga
Musik Untuk Memperdalam
Trance
Memasuki Kondisi Meditasi
Memasuki Kesadaran Universal
Sensasi Keluar Dari Tubuh
Membantu Penyaluran Energi
Menarik Apapun Yang Anda
Inginkan
PENGEMBANGAN DIRI
Peak Performance
Meningkatkan Kepercayaan
Diri
Percaya Diri Mendekati Wanita
Public Speaking / Demam
Panggung
Menghilangkan Mental Block
Memunculkan Bakat
Terpendam
Mengatasi Pesimis / Pikiran
Negatif
Meningkatkan EQ dan SQ
Memiliki Kepribadian Yang
Fleksibel
Gairah Seks Pria / Atasi
Impotensi
Mengatasi Frigiditas
Bermain Golf Dengan Hebat
Meningkatkan Daya Tahan
Menerima Diri Sendiri Apa
Adanya
GRATIS - Download Contoh Produk Terapi Musik
Mind Body Quick Refresh
Memahami Terapi Gelombang Otak
Apa itu Gelombang Otak?
Otak Anda terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap neuron saling
berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang
listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau
brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh
otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak
tersebut sudah mati.
Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui
bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan
digolongkan menjadi gelombang delta, theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya
karakteristik yang berbeda-beda serta menandakan kondisi mental seseorang.
Ilustrasi gelombang listrik (brainwave)
yang dikeluarkan oleh neuron otak.
Grafik gelombang otak dari Delta hingga Beta.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai karakteristik empat jenis gelombang otak
yang umumnya muncul pada setiap orang.
Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus.
Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi,
membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat
bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau
aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi
relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang
otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak
sebagai gerbang kreativitas kita.
Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi
pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar.
Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori
yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang
lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang
tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan
dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini
diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang
bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan
menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke
pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang
memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.
Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya
menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada
pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di
theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis
gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya dalam kondisi
tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta, tapi tetap memproduksi theta,
alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.
Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu
tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu
menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno
untuk mengatur pola gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk,
teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola
gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan
Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz,
HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi
tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research,
gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan supranatural,
metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang
sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil
dimuka umum, sangat panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan
atau keadaan lain yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.
Apa Itu Brainwave Entrainment?
Pola gelombang otak Anda menentukan keadaan mental Anda. Apakah Anda
sedang bersemangat, berenergi, produktif, kreatif, bergembira atau sedang malas, sedih,
stress, cemas, susah konsentrasi atau depresi, semua itu dipengaruhi oleh pola gelombang
otak yang dikeluarkan oleh sel-sel saraf di otak Anda.
Gelombang otak menentukan keadaan pikiran Anda. Brainwave entrainment merupakan
sebuah cara untuk mengatur pola gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda
mendapatkan kondisi pikiran sesuai yang Anda inginkan.
Dalam bahasa Inggris, Brainwave Entrainment dikenal juga dengan nama brainwave
synchronization dan brainwave stimulation. Di Indonesia Brainwave Entrainment dikenal
dengan nama Terapi Gelombang Otak, Stimulasi Gelombang Otak atau Sinkronisasi
Gelombang Otak. Untuk tujuan penulisan artikel ini, kami menyebutnya Brainwave
Entrainment karena istilah ini lebih universal.
Brainwave Entrainment bisa didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar
menghasilkan gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Cara
perangsangannya bisa dengan gelombang suara atau kilatan cahaya. Dari dua cara
tersebut, yang paling populer adalah perangsangan gelombang suara karena dinilai lebih
efektif, lebih murah dan mudah digunakan.
Fenomena "entrainment" pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan
Belanda bernama Christian Huygens. Dia punya sebuah ruangan yang berisi beberapa jam
bandul (jam kuno yang ada bandul sebagai penggerak). Dia mengamati, waktu demi waktu
gerakan bandul menjadi selaras antara satu jam dengan jam lainnya. Padahal pada awalnya
gerakan bandul jam tersebut tidak selaras.
Christian Huygens mengulang percobaannya beberapa kali. Dia mulai dengan
menggerakkan bandul jam secara berbeda-beda dan hasilnya selalu sama, yaitu: setelah
beberapa saat semua bandul jam tersinkronisasi dengan sendirinya. Huygens kemudian
menyebut keadaan ini dengan istilah "entrainment". Sedangkan untuk Brainwave
Entrainment sendiri baru muncul sejak tahun 1839. Diawali sejak Heinrich Wilhelm Dove
menemukan Binaural Beats.
Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following response" yang
merupakan fenomena alami yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response
adalah sebuah keadaan dimana otak cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan
frekuensi rangsangan suara atau cahaya yang diterima otak melalui telinga atau mata.
Brainwave Entrainment bisa terjadi dengan sengaja atau tanpa sengaja. Ketika Anda
mengalami perubahan gelombang otak menyesuaikan apa yang Anda lihat atau Anda
dengar, itu sudah termasuk Brainwave Entrainment. Anda pernah mengalami Brainwave
Entrainment walaupun mungkin Anda tidak menyadarinya. Kejadian sehari-hari yang
mengandung unsur brainwave entrainment adalah:
1. Anda sedang duduk diam di dekat pantai sambil mendengar deburan ombak dan riak
air yang rata-rata ada 10 suara setiap detik. Maka otak Anda akan merespon dengan
memproduksi gelombang alpha dengan frekuensi sekitar 10 Hz sehingga Anda
merasa rileks, santai dan damai.
2. Sambil beristirahat, Anda mendengarkan musik piano dengan 6 ketukan setiap
detiknya, maka otak Anda akan memunculkan gelombang theta, yang mana hal ini
akan membuat Anda sangat rileks dan otak Anda menjadi lebih kreatif.
3. Anda mengemudi di malam hari, melewati jalan yang lancar dan ada lampu
penerangan di sepanjang jalan. Misalnya Anda melaju pada kecepatan tertentu yang
mana Anda melewati 20 lampu setiap detiknya, maka otak Anda akan banyak
memproduksi gelombang otak beta dengan frekuensi 20 Hz. Sehingga Anda tetap
waspada ketika mengemudi. Seandainya Anda memperlambat kendaraan Anda
sehingga Anda hanya melewati 7 lampu per detik, maka otak Anda akan
memproduksi gelombang theta sehingga Anda bisa melamun ketika menyetir.
4. Di tempat yang terang, Anda membuka-tutup mata Anda dua kali per detik dan Anda
lakukan ini selama kurang lebih 7 menit, Maka otak Anda akan menghasilkan
gelombang otak delta dengan frekuensi 2 Hz. Dengan frekuensi serendah ini, Anda
akan merasa kantuk.
Kejadian sehari-hari bisa mempengaruhi perubahan gelombang otak Anda. Lalu mengapa
Anda butuh stimulasi gelombang otak berteknologi? Anda butuh teknologi karena teknologi
memberikan hasil yang lebih akurat dan manfaatnya jangka panjang. Stimulasi alami tidak
bisa menghasilkan pola gelombang otak yang kompleks untuk menghasilkan kondisi mental
yang spesial, misalnya untuk tujuan mengatasi kecemasan atau mengurangi rasa sakit.
Ada tiga teknologi suara yang digunakan dalam brainwave entrainment, yaitu: binaural
beats, monaural beats dan isochronic tones. Semuanya efektif dan sudah terbukti secara
ilmiah, namun masing-masing punya cara kerja yang berbeda. Setiap teknologi suara juga
punya kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kami akan bahas satu per satu secara singkat.
Binaural Beats
Bentuk Gelombang Binaural Beats
Binaural Beats merupakan teknologi Brainwave Entrainment paling tua. Ditemukan oleh
seorang peneliti Jerman, Heinrich Wilhelm Dove pada tahun 1839. Namun pada waktu itu
tidak populer karena Heinrich Dove sulit membuktikan teorinya secara ilmiah. Pada saat itu
alat pengukur gelombang otak belum ditemukan.
Baru 140 tahun kemudian, seorang pria bernama Gerald Oster menulis artikel "Auditory
Beats in the Brain" yang kemudian memicu banyak penelitian ilmiah mengenai Binaural
Beats. Teknologi binaural beats kemudian dikembangkan oleh seorang ahli fisika Thomas
Campbell, Dennis Menerich dan Robert Monroe. Mereka menemukan banyak manfaat yang
bisa diperoleh dari aplikasi binaural beats. Mulai dari relaksasi, meditasi sampai membantu
proses penyembuhan penyakit fisik maupun psikologis.
Binaural beats merupakan brainwave entrainment yang paling populer karena usianya yang
paling tua. Prinsip binaural beat adalah memberi stimulasi telinga kanan dan kiri dengan
frekuensi yang berbeda sehingga otak membentuk frekuensi baru. Misalnya gelombang
suara dengan frekuensi 510Hz diperdengarkan pada telinga kiri dan frekuensi 500Hz
diperdengarkan pada telinga kanan, maka otak akan merespon dengan memunculkan
frekuensi 10Hz.
Kelebihan binaural beat:
Jangkauan frekuensi yang bisa didapatkan lebih luas, mulai dari yang frekuensi
terendah sampai frekuensi tertinggi.
Pilihan produk Brainwave Entrainment berbasis Binaural Beats lebih banyak karena
teknologi ini sudah aja sejak puluhan tahun yang lalu.
Paling banyak diteliti dan dibuktikan efektivitasnya melalui riset ilmiah.
Bisa ditambahkan background noise atau musik pengiring tanpa mengurangi kualitas
stimulasi otak.
Mampu menstimulasi otak kiri dan otak kanan sekaligus untuk mensinkronkan
seluruh otak.
Kekurangan binaural beat:
Diperlukan kualitas rekaman yang cukup tinggi untuk hasil maksimal.
Harus menggunakan headphone stereo.
Dibutuhkan waktu lebih lama bagi otak untuk menghasilkan gelombang otak yang
diharapkan.
Tidak bisa menstimulasi salah satu bagian otak saja.
Monaural Beats
Bentuk Gelombang Monaural Beats
Sebagian orang tidak suka menggunakan headphone, maka muncullah teknologi Monaural
Beats yang bisa dipakai untuk menstimulasi otak tanpa menggunakan headphone. Pada
tahun 1973 seorang ilmuwan Amerika bernama Dr. Gerald Oster memperkenalkan Monaural
Beats. Monaural beats bekerja dengan cara memancarkan suara dengan frekuensi yang
sama pada 2 speaker yang diletakkan di sebelah kanan dan kiri telinga pendengar.
Kelebihan Monaural Beats:
Tidak membutuhkan headphones.
Bisa menggunakan speaker yang tidak stereo sekalipun.
Lebih cepat merangsang otak dibandingkan binaural beats.
Kekurangan Monaural Beats:
Tidak bisa menstimulasi otak untuk menghasilkan gelombang dibawah 4Hz
Tidak boleh diberi background noise atau musik pengiring.
Pilihan produk sangat sedikit karena tidak begitu diminati.
Isochronic Tones
Bentuk Gelombang Isochronic Tones
Pada tahun 1981, Arturo Manns mempublikasikan hasil penelitiannya tentang efektivitas
Isochronic Tones untuk stimulasi gelombang otak. Kemudian teknologi ini dikembangkan
lebih lanjut oleh David Siever. Isochronic Tones merupakan teknologi brainwave entrainment
paling baru.
Dalam isochronic tones, hanya ada satu gelombang suara yang dipancarkan dengan cara
memunculkan satu nada dan diberi jeda kondisi hening, kemudian muncul nada lagi, hening
lagi, muncul nada lagi dan seterusnya. Nada-nada ini diatur sedemikian rupa sehingga
membentuk pola yang sinkron dan mempercepat proses perangsangan otak.
Pola Gelombang Otak Sebelum Pola Gelombang Otak Sesudah
Dengan stimulasi Isochronic Tones berfrekuensi 10Hz selama 6 menit saja, maka otak memproduksi gelombang 10Hz dalam jumlah cukup banyak (ditandai dengan warna merah).
Kelebihan Isochronic Tones:
Bisa didengarkan dengan headphone atau tanpa headphone.
Paling cepat hasilnya dalam menstimulasi otak dibanding teknologi suara lainnya.
Bisa menstimulasi kedua belahan otak kanan dan kiri sekaligus,
Bisa juga hanya menstimulasi salah satu bagian otak saja untuk keperluan khusus.
Kekurangan Isochronic tones:
Bisa ditambahkan background noise atau musik pengiring, tapi kualitasnya
berkurang
Tidak bisa menstimulasi otak untuk menghasilkan frekuensi dibawah 4Hz
Pilihan produknya sangat sedikit karena merupakan teknologi baru.
Dengan menggunakan salah satu teknologi suara di atas atau kombinasi diantara ketiga
teknologi tersebut, kami membuat CD Terapi Musik yang bisa memprogram otak Anda untuk
menghasilkan kondisi mental yang sesuai kebutuhan Anda.
Beberapa orang mengklaim suatu teknologi suara lebih baik daripada teknologi lain.
Misalnya ada yang mengklaim bahwa Isochronic Tones lebih baik dibandingkan Binaural &
Monaural Beats, atau sebaliknya ada yang mengklaim bahwa Binaural Beats adalah yang
terbaik. Sesungguhnya klaim semacam ini tidak bisa dipertanggungjawabkan karena
faktanya setiap teknologi suara punya kelebihan dan kelemahan tersendiri. Menurut
penelitian kami dalam membuat CD Terapi Musik untuk berbagai tujuan, kami menemukan
sebagian CD lebih cocok menggunakan Binaural Beats dan sebagian lagi lebih cocok
menggunakan Isochronic Tones.
Sebagai penutup artikel ini, kami ingin Anda paham satu hal. Bahwa setiap frekuensi
gelombang punya efek tersendiri terhadap tubuh dan pikiran Anda. Misalnya gelombang
otak dengan frekuensi 6Hz dan 7,83Hz sama-sama termasuk kategori gelombang theta.
Namun keduanya punya pengaruh yang sangat berbeda terhadap otak.
Dalam dunia Brainwave Entrainment, kita juga mengenal istilah Brainwave Pattern atau Pola
Gelombang Otak. Pola gelombang otak adalah sebuah komposisi dari berbagai frekuensi
gelombang otak yang terjadi pada otak seseorang. Pola gelombang otak menentukan
kondisi mental seseorang. Ada pola gelombang otak untuk tidur, ada pola gelombang otak
untuk mimpi, ada pola gelombang otak untuk semangat serta gembira, tapi ada juga pola
gelombang otak penderita ADHD, depresi, OCD dan sebagainya.
Kami membuat CD Terapi Musik yang dilengkapi Brainwave Entrainment atau Terapi
Gelombang Otak. Setiap CD dibuat dengan pola gelombang otak tertentu sesuai tujuan CD
itu dibuat. Demi menghindari pembajakan, kami harus merahasiakan frekuensi atau pola
gelombang otak yang kami masukkan dalam CD tersebut. Mengingat semua CD Terapi
Musik adalah hasil karya kami sendiri dan merupakan hasil penelitian.
CATATAN: Artikel ini ditulis oleh Tim TerapiMusik.Com dan hak cipta dilindungi hukum.
Mohon tidak menyalin sebagian atau seluruh isi artikel ini tanpa izin dari TerapiMusik.Com
Baca Artikel Selanjutnya - Quantum Mind Programming >>>
BACAAN PENTING
Mengenal CD Terapi Musik
Anatomi Otak & Fungsinya
Memahami Terapi Musik
Terapi Gelombang Otak
Quantum Mind Programming
Manfaat CD Terapi Musik
Gambar Cover Produk CD
Keunggulan Produk Kami
Literatur Ilmiah
Periksa Gelombang Otak
Pertanyaan & Jawaban
Cek Pengiriman TIKI JNE POS
HUBUNGI KAMIJam Kerja: Hari Senin-Sabtu.
Pukul 08:00-16:00 WIB.
ENDAH - Marketing085329990003 (Telkomsel)
085726726003 (Indosat)[email protected]
Mr. ERWIN - Music Therapist
081229229105 (Telkomsel)[email protected]
WWW.TERAPIMUSIK.COM
Bedanya kami dengan penjual produk CD Gelombang Otak atau CD Terapi Musik yang lain adalah kami tidak asal menjual. Kami melakukan riset sendiri dengan peralatan audio visual modern yang dilengkapi alat pengukur gelombang otak. Selengkapnya...
Anatomi Otak dan Fungsinya
Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari
keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan
tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda
terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama beberapa menit,
Anda masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak Anda berhenti bekerja selama
satu detik saja, maka tubuh Anda mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ
yang paling penting.
Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Membahas
tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari.
Oleh karena itu disini kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis
besarnya saja sekedar membuat Anda paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda
sendiri.
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama
Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang
membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki
kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh
kualitas bagian ini.
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian
lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit
disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus
Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak
Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan,
kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi
penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan
kemampuan bahasa secara umum.
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan
pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area
yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua
belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu
terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak
kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh.
Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri
untuk logika dan berpikir rasional. Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah
kami bahas pada halaman tersendiri. Anda bisa membacanya dengan klik disini.
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung
leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya:
mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan
gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan
otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat
menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan
koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut
tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu
mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan
merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat
datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu,
batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur
“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak
nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan
anda.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian
teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil.
Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan
mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri
badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla
mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,
pernafasan, dan pencernaan.
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak
bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita
terjaga atau tertidur.
Catatan: Kelompok tertentu mengklaim bahwa Otak Tengah berhubungan dengan
kemampuan supranatural seperti melihat dengan mata tertutup. Klaim ini ditentang
oleh para ilmuwan dan para dokter saraf karena tidak terbukti dan tidak ada dasar
ilmiahnya.
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang
otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian
otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak
mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,
hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan,
mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar,
dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya
adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang
tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan
anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan
emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci
seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi
karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah
yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau
ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong
orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai
tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan
dan kejujuran.
CATATAN: Artikel ini ditulis oleh Tim TerapiMusik.Com dan hak cipta dilindungi
hukum. Mohon tidak menyalin sebagian atau seluruh isi artikel ini tanpa izin dari
TerapiMusik.Com
Download Video Anatomi Otak - Klik Disini
Baca Artikel Selanjutnya - Memahami Terapi Musik >>>
BACAAN PENTING
Mengenal CD Terapi Musik
Anatomi Otak & Fungsinya
Memahami Terapi Musik
Terapi Gelombang Otak
Quantum Mind Programming
Manfaat CD Terapi Musik
Gambar Cover Produk CD
Keunggulan Produk Kami
Literatur Ilmiah
Periksa Gelombang Otak
Pertanyaan & Jawaban
Cek Pengiriman TIKI JNE POS
HUBUNGI KAMIJam Kerja: Hari Senin-Sabtu.
Pukul 08:00-16:00 WIB.
ENDAH - Marketing085329990003 (Telkomsel)
085726726003 (Indosat)[email protected]
Mr. ERWIN - Music Therapist
081229229105 (Telkomsel)[email protected]
WWW.TERAPIMUSIK.COM
Bedanya kami dengan penjual produk CD Gelombang Otak atau CD Terapi Musik yang lain adalah kami tidak asal menjual. Kami melakukan riset sendiri dengan peralatan audio visual modern yang dilengkapi alat pengukur gelombang otak. Selengkapnya...
Terapi Musik Dalam Sejarah Peradaban Islam
Seni musik yang berkembang begitu pesat di era keemasan Islam, tak hanya sekedar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Ishaq al-Kindi (801873 M) dan al-Farabi (872950 M) telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi.
Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan terapi musik? Terapi musik merupakan sebuah proses interpersonal yang dilakukan seorang terapis dengan menggunakan musik untuk membantu memulihkan kesehatan pasiennya. Sejak kapan peradaban Islam mengembangkan terapi musik? Dan benarkah musik bisa menjadi alat terapi untuk menyembuhkan penyakit?
R. Saoud dalam tulisannya bertajuk The Arab Contribution to the Music of the Western World menyebut al-Kindi sebagai psikolog Muslim pertama yang mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud, pada abad ke-9 M, al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan pada musik.
''Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba untuk menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,'' papar Saoud. Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya yakni al-Farabi (872-950 M). Alpharabius begitu peradaban Barat biasa menyebutnya menjelaskan tentang terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect .
Amber Haque (2004) dalam tulisannya bertajuk Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists", Journal of Religion and Health mengungkapkan, dalam manuskripnya itu, al-Farabi telah membahas efek-efek musik terhadap jiwa.
Terapi musik berkembang semakin pesat di dunia Islam pada era Kekhalifahan Turki Usmani berkuasa. Prof Nil Sari, sejarawan kedokteran Islam dari Fakultas Kedokteran University Cerrahpasa Istanbul mengungkap perkembangan terapi musik di masa kejayaan Turki Usmani.
Menurut Prof Nil Sari, gagasan dan pemikiran yang dicetuskan ilmuwan Muslim seperti al-Razi, al-Farabi dan Ibnu Sina tentang musik sebagai alat terapi dikembangkan para ilmuwan di zaman kejayaan Turki Usmani. ''Mereka antara lain; Gevrekzade (wafat 1801), Suuri (wafat 1693), Ali Ufki (1610-1675), Kantemiroglu (1673-1723) serta Hasim Bey (abad ke-19 M).
''Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Ottoman itu telah melakukan studi mengenai musik sebagai alat untuk pengobatan,'' papar Prof Nil Sari. Menurut dia, para ilmuwan dari Turki Usmani itu sangat tertarik untuk mengembangkan efek musik pada pikiran dan badan manusia.
Tak heran, jika Abbas Vesim (wafat 1759/60) dan Gevrekzade telah mengusulkan agar musik dimasukan dalam pendidikan kedokteran. Keduanya berpendapat, seorang dokter
yang baik harus melalui latihan musik. Usulan Vesim dan Gevrekzade itu diterapkan di universitas-universitas hingga akhir abad pertengahan. Sekolah kedokteran pada saat itu mengajarkan musik serta aritmatika, geometri serta astronomi kepada para mahasiswanya.
Teori Terapi Musik
Menurut Prof Nil Sari, masyarakat Turki pra-Islam meyakini bahwa kosmos diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata ''ku'' / ''kok'' (suara). Mereka meyakini bahwa awal terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam Alquran, Allah SWT adalah Pencipta langit dan bumi.
''...Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia.'' (QS: al-baqarah:117). Setelah Islam bersemi di Turki, masyarakat negeri itu, masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran dan emosi sehingga terbentuk sebuah harmoni pada diri seseorang.
Prof Nil Sari mengungkapkan, para ahli terapi musik di zaman Ottoman menyakini bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu dipengaruhi oleh ragam musik tertentu. ''Para ahli musik di era Turki Usmani menyatakan, makam (tipe melodi) tertentu memiliki kegunaan pengibatan tertentu juga,'' papar Prof Nil Sari.
Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani. Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Prof Nil Sari, dari teks-teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau perasaan tertentu.
Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental; perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula memacu intelijensia.
Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam,. Musik dapat berfungsi meningkatkan mood dan emosi secara keseluruhan. Uniknya, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni dapat mengobati demam. Sedangkan, jenis musik zengule dan irak untuk mengobati meningitis.
Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia.
Malah, masyarakat Amerika Serikat (AS) baru mengenal terapi musik sekitar 1944. Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana teapi musik. Sejak 1998, di Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association (AMTA). Organisasi ini merupakan gabungan dari National Association for Music Therapy (NAMT, berdiri tahun 1950) dan the American Association for Music Therapy (AAMT, berdiri 1971).
Terapi musik merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Di era modern ini, musik tetap menjadi salah satu alat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Terapi musik menjadi salah satu bukti pencapaian para ilmuwan Muslim di era keemasan. N heri ruslan
Ilmuan Muslim Pencetus Terapi Musik
Al-KindiAl-Kindi atau Al-Kindus adalah ilmuwan jenius yang hidup di era kejayaan Islam Baghdad. Saat itu, panji-panji kejayaan Islam dikerek oleh Dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode khalifah dilaluinya, yakni al-Amin (809-813), al-Ma'mun (813-833), al-Mu'tasim, al-Wasiq (842-847), dan Mutawakil (847-861).
Kepandaian dan kemampuannya dalam menguasai berbagai ilmu, termasuk kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan. Khalifah juga mempercayainya untuk berkiprah di Baitulhikmah yang kala itu gencar menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa, seperti Yunani.
Ketika Khalifah al-Ma'mun tutup usia dan digantikan putranya, al-Mu'tasim, posisi al-Kindi semakin diperhitungkan dan mendapatkan peran yang besar. Dia secara khusus diangkat menjadi guru bagi putranya. Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran Al-Kindi pula, paham yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai paham resmi kerajaan.
Menurut al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu pengetahuan di Baitulhikmah, al-Kindi telah melahirkan 260 karya. Di antara sederet buah pikirnya itu telah dituangkan dalam risalah-risalah pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya menunjukan bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan yang luas dan dalam.
Ratusan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi. Bukunya yang paling banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat dan kedokteran masing-masing mencapai 22 judul. Logika sebanyak sembilan judul dan fisika 12 judul.
Al-FarabiSecond teacher alias mahaguru kedua. Begitulah Peter Adamson pengajar filsafat di King's College London, Inggris, menjuluki al-Farabi sebagai pemikir besar Muslim pada abad pertengahan. Dedikasi dan pengabdiannya dalam filsafat dan ilmu pengetahuan telah membuatnya didaulat sebagai guru kedua setelah Aristoteles: pemikir besar zaman Yunani.
Sosok dan pemikiran al-Farabi hingga kini tetap menjadi perhatian dunia. Dialah filosof Islam pertama yang berhasil mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. Sehingga, bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Pemikirannya begitu berpengaruh besar terhadap dunia Barat.
''Ilmu Logika al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa,'' ujar Carra de Vaux. Tak heran, bila para intelektual merasa berutang budi kepada Al-Farabi atas ilmu pengetahuan yang telah dihasilkannya. Pemikiran sang mahaguru kedua itu juga begitu kental mempengaruhi pikiran-pikiran Ibnu Sina dan Ibnu Rush.
Al-Farabi atau masyarakat Barat mengenalnya dengan sebutan Alpharabius memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad ibn al-Farakh al-Farabi. Tak seperti Ibnu Khaldun yang sempat menulis autobiografi, Al-Farabi tidak menulis autobiografi dirinya.
Tak ada pula sahabatnya yang mengabadikan latar belakang hidup sang legenda itu, sebagaimana Al-Juzjani mencatat jejak perjalanan hidup gurunya Ibnu Sina.Tak heran, bila muncul beragam versi mengenai asal-muasal Al-Farabi. Ahli sejarah Arab pada abad
pertengahan, Ibnu Abi Osaybe'a, menyebutkan bahwa ayah Al-Farabi berasal dari Persia. Mohammad Ibnu Mahmud Al-Sahruzi juga menyatakan Al-Farabi berasal dari sebuah keluarga Persia.