Upload
deztine-pravita
View
73
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Vertigo
Citation preview
Terapi Musik Untuk Menyembuhkan Vertigo
Terapi musik yang diberikan pada penderita vertigo ini dilakukan untuk membantu
menyembuhkan atau meringankan vertigo dengan cara kerja membantu proses pemulihan
keseimbangan dalam otak dan organ keseimbangan di telinga.
Cara pemakaiannya adalah dengan mendengarkan musik tersebut melalui
headphone atau speaker sambil duduk santai atau berbaring. Mata dipejamkan untuk
merasakan aluran musik. Dalam sehari disarankan mendengarkan musik ini selama 30
menit. Jika klien tidak memiliki waktu luang untuk mendengarkannya secara khusus,
maka klien dapat mendengarkannya saaat menjelang tidur, dan tidak menjadi masalah
jika klien tertidur ketika mendengarkannya.
Vertigo bukan penyakit melainkan gejala dari suatu penyakit. Sekurang-kurangnya
ada sepuluh penyakit yang disertai gejala vertigo. Bisa ringan, mungkin juga berat. Ada
yang dapat sembuh sendiri, ada pula yang perlu operasi. Vertigo adalah rasa berputar-
putar. Melihat benda dan barang-barang di sekitar seperti berputar, itu yang lazim
dikeluhkan orang yang sedang vertigo. Ia merasa badan dan benda di sekelilingnya
berputar. Vertigo sering dirancukan dengan perasaan kepala kosong, rasa seperti mau
pingsan akibat darah rendah , atau kurang darah. Namun, tidak ada rasa berputar-putar.
Pada vertigo betulan orang juga mengalami gangguan berjalan lurus, selain mungkin
mual dan pergerakan bola mata abnormal ke salah satu sisi. Pada penyakit Meniere,
keluhan vertigo disertai gangguan pendengaran.
A. Organ Keseimbangan
Tubuh senantiasa terpelihara dalam posisi tegak seimbang berkat ada alat kontrol
organ keseimbangan di dalam ruang telinga tengah. Organ keseimbangan bekerja sebagai
sebuah sistem. Ada tiga gelung pipa (semicircular canal) berisi cairan yang ketiganya
bermuara ke ruang vestibule.
Di setiap ujung gelung pipa terdapat ujung-ujung saraf cupula yang berada dalam ruang
ampula. Cupula ini bersifat peka rangsangan jika tersentuh oleh aliran cairan dalam
gelung pipa yang mengalir hilir mudik, sesuai posisi dan gerakan kepala. Dalam posisi
kepala tertentu kadang aliran dalam gelung menyentuh cupula, kadang pula tidak. Ada
tidaknya sentuhan aliran cairan dalam masing-masing gelung pipa terhadap masing-
masing cupula yang akan memberi informasi ke otak lewat saraf keseimbangan
(vestibular nerve). Informasi ini yang mengabarkan ke otak sedang dalam posisi apa
tubuh berada dari saat ke saat. Lalu otak menata posisi seimbang dengan memerintahkan
kepala dan postur tubuh jika ternyata tidak berada dalam posisi tidak, atau kurang
seimbang, sehingga tubuh senantiasa terpelihara dalam posisi tegak seimbang. Untuk itu,
perlu koordinasi dengan mata juga.
Keluhan vertigo muncul jika kerja organ keseimbangan ini mengalami gangguan.
Gangguan bisa terjadi di komponen mana saja. Bisa di organ keseimbangan, bisa juga di
tingkat pusat atau otak. Karena itu untuk melacak penyebab vertigo-nya perlu dilakukan
beberapa tes dan pemeriksaan di bagian mana organ keseimbangan mengalami gangguan.
Untuk itu diperlukan tes, termasuk tes pendengaran, tes fungsi vestibule, foto tengkorak,
pemeriksaan cairan otak, rekam otak EEG, scan kepala, dan pemeriksaan pembuluh darah
leher serta kepala.
Penyakit telinga sendiri lebih dari sepuluh jenis. Gangguan telingan bisa menjadi sumber
penyebab vertigo, termasuk infeksi radang, dan tumor di dalam ruang telinga tengah,
tempat organ keseimbangan berada. Infeksi dan tumor juga bisa mengenai saraf dan inti
saraf di dalam otak, selain jika terjadi kelainan bola mata , gangguan aliran darah leher,
penyakit saraf, atau tumor otak.
B. Sifat Vertigo
Vertigo yang datang dadakan dan diselingi masa normal, umumnya bersifat ringan,
biasanya disebabkan oleh gangguan organ keseimbangan. Vertigo jenis ini biasanya
mereda setelah beberapa hari. Jika vertigo disertai gangguan pendengaran, tuli sesaat,
mendengar bunyi mendesis, kemungkinan ada gangguan di saraf pendengaran juga, selain
di organ keseimbangan. Jika ada infeksi di gelung pipa organ kesimbangan, gejala
vertigo-nya biasanya berat. Jika keluhan vertigonya menetap untuk waktu lama, dan
disertai gerakan bolamata abnormal, diikuti pula dengan gangguan melangkah,
kemungkinan gangguannya terletak di otak. Vertigo pada peradangan vestibule di organ
keseimbangan bisa menetap beberapa hari sampai beberapa minggu.
Orang yang mengidap darah rendah sering mengeluh pusing saban kali bangkit dari
posisi berbaring (postural hypotension). Pada kasus ini bisa vertigo juga. Termasuk pada
orang yang keracunan obat , seperti obat anti TBC, golongan streptomycine, alkohol, dan
opium.
Vertigo tergolong ringan jika penyebabnya bukan di otak melainkan di organ
keseimbangan. Selain lebih lekas mereda, vertigonya bangkit hanya jika kepala berputar
ke arah tertentu. Jika vertigonya disebabkan gangguan di otak, selain lama meredanya,
bangkitan vertigo muncul pada setiap perubahan posisi kepala. Vertigo yang bersumber di
otak dapat muncul sehabis gegar otak. Kemungkinan saraf vestibule lumpuh sesisi atau
kedua sisi. Vertigonya disertai mual dan muntah, yang berlangsung terus menerus dan
disertai gerakan bola mata yang abnormal. Dengan obat-obatan keluhan vertigo umumnya
sembuh dalam 1-3 bulan. Adakalanya setelah vertigo sehabis trauma kepala mereda,
disusul vertigo yang bangkit jika kepala dalam posisi tertentu. Vertigo jenis ini hilang
timbul, mungkin sepanjang hidup akibat ada kerusakan menetap pada saraf keseimbangan
atau kerusakan di ruang vestibule. Vertigo akibat keracunan obat bisa menggangu
pendengaran. Umumnya setelah obat dihentikan, keluhan akan pulih dalam waktu 6 bulan
sampai setahun. Selain vertigo dan tuli, mungkin juga disertai keluhan berisik di telinga
(tinnitus). Sindroma keracunan obat umumnya muncul dengan keluhan mual, pusing dan
sempoyongan.
Kasus vertigo yang paling sering, tergolong vertigo jenis ringan. Umumnya bangkit
oleh perubahan posisi (Benign Paroxysmal Positional Vertigo). Keluhan biasanya bangkit
sehabis dari posisi berbaring. Setiap kepala bergeser terasa pusing, mungkin disertai mual
dan muntah, tanpa disertai gangguan pendengaran. Selain sebab trauma, jenis vertigo ini
bagian dari proses menua juga. Pada kasus ini ada sejenis kristal kapur (calcium
carbonate) yang berada dalam cairan gelung pipa organ keseimbangan. Pada orang-orang
tertentu, kristal ini tersangkut di ujung-ujung saraf cupula, sehingga secara berkala
keluhan vertigo bangkit. Keluhan biasanya muncul jika kepala bergoyang. Keluhan juga
terasakan jika duduk, dan enak jika berbaring miring.
Pada kasus vertigo betulan, pasien tidak berani menggerakkan kepala maupun
membuka mata. Untuk itu perlu penyangga leher agar posisi kepala tetap tegak lurus .
Sedang pada kasus vertigo palsu, vertigo akibat keluhan jiwa, misalnya, kepala dapat
bebas bergerak tanpa disertai keluhan vertigo, namun mengaku vertigo.
Terapi vertigo tergantung penyebabnya. Jika tidak ada penyebab organik yang
nyata, obat-obatan umumnya bisa menolong. Jika ada gangguan kelainan atau penyakit
yang merupakan akar penyebab tentu harus disingkirkan, sebab obat saja tidak
menyembuhkan. Pada kasus BPPV diperlukan bantuan dengan prosedur tertentu untuk
memindahkan kristal kapur ke area yang tidak menimbulkan keluhan vertigo. Atau
mungkin diperlukan tindakan pembedahan. Vertigo juga bisa merupakan bagian dari
tumor otak. Ada beberapa jenis tumor di dasar otak, selain tumor otak kecil, yang
gejalanya disertai vertigo. Tumor pada saraf pendengaran umumnya diawali dengan tuli
dadakan yang makin hari makin memburuk. Kemudian disusul keluhan vertigo. Kalau
berjalan suka sempoyongan. Jika tumornya sudah menjalar muncul kelumpuhan wajah
separuh, dan vertigonya kian memburuk. Pada jenis tumor otak lain disertai dengan gejala
gangguan fungsi otak lain, sesuai peta fungsi otak yang diembannya. Setiap keluhan
vertigo harus dinilai. Jika gejalanya muncul dari proses yang progresif semakin hari
vertigonya semakin berat dan disusul keluhan-keluhan lain. Vertigo yang ringan dan
bukan gejala dari penyakit berat, biasanya tidak bertambah berat, dan muncul sesekali
saja. Sebagian keluhan vertigo bahkan bisa menyembuh sendiri.
C. Terapi Musik
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik
dan mental.
Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan
pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat
meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial
dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik
bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat
bahwa banyak dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita,
detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang
karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan
musik. Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian
melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem
limbik).
C.1 Jenis Musik yang Bisa Dijadikan Terapi
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik.
Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi,
ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada
pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah
atau tujuan yang ingin kita capai.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting
yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh. Contoh paling nyata bahwa beat sangat
mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada
penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak.
Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat
dengan "head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock
yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang
susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang
teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah
sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para
pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor,
selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita
berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa
roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara
beat, ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi
memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.
C.2 Dua Macam Terapi Musik
Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:
1. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat
musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien
berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja
dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
2. Terapi Musik Pasif.
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan
dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. Hal
terpenting dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan
kebutuhan pasien.
C.3 Manfaat Terapi Musik?
Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu semuanya,
tentu saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat utama terapi
musik menurut para pakar terapi musik.
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan
rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan
kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam
kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami
re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan
dan pikiran mengalami penyegaran.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut
Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari
Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan
dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi
cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik
apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil
sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut
mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan.
Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih
tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu.
Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan.
Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh,
lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-
hati, karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil
penelitian kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya
cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang
putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan
hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang
didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa
hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa
mempunyai kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik
yang tepat.
5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa
terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori.
Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis
memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-
sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani
masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great
Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan
moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan
psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan
musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh
psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan,
gangguan mental atau gangguan psikologis.
7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang
mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi
sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah
yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin
parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan
mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses
persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit.
Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti
membantu mengatasi rasa sakit.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka
kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari
musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis
musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan
bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa
Nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.
10. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik
dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan
mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
Hasil riset menunjukkan bahwa terapi musik sangat efektif dalam meredakan kegelisahan
dan stress, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi dan mengatasi insomnia.
Terapi musik membantu banyak orang yang memiliki masalah emosional, membuat
perubahan positif, menciptakan suasana hati yang damai, membantu memecahkan
masalah dan memperbaiki konflik internal. Ternyata penyembuhan terapi musik tidak
hanya terbatas pada kesehatan mental atau untuk masalah psikologis saja. Telah
dilakukan studi terhadap pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung, hipertensi,
stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan penyakit lainnya, terapi musik juga bisa
digunakan untuk membantu proses penyembuhan.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan
melengkapi fungsi mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang
dirawat anak-anak serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga
berguna untuk mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut
ini, terapi musik juga membantu menghilangkan rasa sakit.
Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit
berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk untuk penderita
alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain itu, terapi
musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi kinerja
karyawan.
C.4 Pengaruhi Musik Terhadap Tubuh Dan Pikiran
Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa
perubahan getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan
ontogenetik dan filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah
merupakan nilai-nilai terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat
menghargai dan menemukan kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut
ke dalam bahasa musik.
Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi
oleh sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang
melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai
vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding
rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas, mekanisme
gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta
banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah kesempurnaan suara.
Ilustrasi: Musik yang diterima oleh telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak
merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut.
Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh
Anda. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber
suara dan bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat alat
musik. Tubuh manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang dilakukan
oleh organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan berbagai macam
suara. Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan menggunakan stetoskop.
Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara tadi, karena suara-suara yang
terlalu tidak beraturan diredam oleh tulang-tulang rawan di telinga bagian dalam.
Di sisi lain, jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat
alat musik menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah
musik yang indah. Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk
menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat berfungsi
normal kembali.
Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian yang dilakukan sejumlah dokter, khususnya
para pakar di bidang Fisiologi menunjukkan keterkaitan antara aspek-aspek Biologi dan
musik. Bersama Hector Berlioz (seorang komponis Perancis), M. Getry melakukan
observasi mengenai kinerja musik pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa
dengan memainkan alat perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.
Dua orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpeètière dan Féré mengukur pengaruh
musik terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan pertama menunjukkan bahwa
irama merupakan stimuli terkuat terhadap kinerja fisik, sementara dari penemuan kedua
ditemukan bahwa efek stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan irama dan intensitas
nada-nada musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi terbukti menghasilkan efek yang
lebih besar daripada nada-nada rendah.
Di pusat rehabilitasi di Amerika, para pasien stroke disuruh berbaris sambil
mendengarkan musik berirama march lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu
menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan
kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat
bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan
koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan.
Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham di
New York, bercerita tentang seorang pasien penderita Parkinson hebat, yang masih bisa
duduk berjam-jam di depan piano untuk memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya
(Chopin). Seolah-olah pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan
terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi.
Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu
“menggali” ingatan pasien-pasiennya. Ia juga pernah mencoba pada pasien Alzheimer
yang kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika ia memainkan musik
yang dikenal oleh pasien sewaktu masih muda, tiba-tiba pasien tersebut jadi ingat akan
tempat dan orang-orang yang pernah dikenalnya.
Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek biologis dari suara dan
musik dapat mengakibatkan:
Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.
Tarikan napas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur.
Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi endokrin.
Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.
Kelelahan berkurang atau tertunda, tetapi ketegangan otot meningkat.
Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh.
Perubahan pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim.
Selain itu, setiap musik yang Anda dengarkan, meskipun Anda tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak Anda. Setidaknya ada tiga sistem saraf
dalam otak Anda yang akan terpengaruh oleh musik yang Anda dengarkan, yaitu:
1. Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.
Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu membawa perasan kearah mana saja. Musik
yang Anda dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan.
Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem
saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak
harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem
pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik,
sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem
tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.
2. Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau
memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara
otomatis, walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang
diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya
ingat, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan
kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya
keseimbangan sosial.
3. Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan
pernafasan bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang
didengar. Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh
alunan musik. Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam
keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun turun,
kemudian begitu musik matikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik.
Fakta ini juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol
tekanan darah.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan
pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya
dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat
digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress,
depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker,
psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.
Namun perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik
tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan
sebagai terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 11.12.13 pukul 16.42 http://www.terapimusik.com/terapi_musik.htm
Diakses tanggal 11.12.13 pukul 16.46 http://www.terapimusik.com/vertigo.htm