27
TEORI KONSUMSI & Perilaku Konsumen Muslim

Teori konsumsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori konsumsi

TEORI KONSUMSI & Perilaku Konsumen Muslim

Page 2: Teori konsumsi

Penghasilan

Pengeluaran

Asset/Harta Liability/ Hutang

Arus uang orang rata-rata

Kerja PenghasilanPengeluaran

Rp. 2 jutaRp. 2 juta

Saving 0

Mereka bekerja men-dapatkan penghasilan yang langsung dibe-lanjakan…. Tidak ada yang tersisa untuk sa-ving…..!!!

T E K A N E N T E R

Page 3: Teori konsumsi

Penghasilan

Pengeluaran

Arus uang orang kelas menengah..

Kerja PenghasilanBayar Hutang

Saving 0

Rp. 5 jutaRp. 3 juta

Pengeluaran Rp. 2 juta

Asset/Harta Liability/ Hutang

Mereka bekerja men-dapatkan penghasilan. Karena ingin hidup lebih baik sedangkan penghasilan tidak men cukupi…terpaksa ber-hutang (credit card, ru-mah, mobil). Mereka bayar dulu hutang baru kemudian untuk pe-ngeluaran… tetap tidak ada saving….!!

T E K A N E N T E R

Page 4: Teori konsumsi

Penghasilan

Pengeluaran

Asset/Harta Liability/ Hutang

Arus uang orang kaya yang semakin kaya

PenghasilanBayar Hutang

Saving

Rp. 5 jutaRp. 2 juta (ditekan)

Pengeluaran Rp. 1 juta (ditekan)

Rp. 2 juta

Cash Flow

Penghasilan mereka dari asset/pasive inco-me (menyewakan ru-mah, deposito, saham, dll).. Oleh karenanya disebut juga cash flow Mereka akan berusa-ha menekan pengelu-aran dan hutang…

Mereka memiliki sa-ving yang akan mereka belikan lagi asset yang dapat memberikan pasive income lebih besar lagi….!!! (menyewakan rumah, deposito, saham, dll-syariah)..

ORANG KAYA akan SEMAKIN KAYA !!!T E K A N

E N T E R

Page 5: Teori konsumsi

KEBOLEHAN BERHUTANG

• APABILA JADI ASET• APABILA NILAI ASET BERTAMBAH• APABILA ASET MENGHASILKAN INCOME• INCOME MAMPU MENAMBAH ASET

Page 6: Teori konsumsi

Konvensional: Untuk apa mengkonsumsi?

• Mencari kepuasan tertinggi (utility)– Apakah barang barang yang memuaskan selalu

identik dengan manfaat atau kebaikan?• Batasan: kemampuan anggaran.– Apakah tidak ada batasan lain? Bagaimana kalau

berbenturan dengan kepentingan orang lain? Bagaimana dengan halal-haram?

• Ekonomi Islam: untuk mashlahah

Page 7: Teori konsumsi

Konsumsi

MASHLAHAH

KEPUASAN

Anggaran

Kebutuhan Vs Keinginan

• Jangan israf dan tabdzir• kaum yang tidak makan hingga lapar, dan berhenti

ketika kenyang

Kepuasan (manfaat) + Berkah

Pendapatan Kebutuhan Lingkungan

Page 8: Teori konsumsi

Konsumsi

Berkah

Manfaat

Mashlahah M = F + B

Terpenuhi kebutuhan fisik, psikis, material

Halalan thayyiban

Karakteristik Keinginan Kebutuhan

Sumber Hasrat (nafsu) manusia Fitrah

Hasil Kepuasan Manfaat & berkah

Ukuran Preferensi (selera) Fungsi

Sifat Subyektif Obyektif

Tuntunan Islam Dibatasi/dikendalikan Dipenuhi

Page 9: Teori konsumsi

Mashlahah & Kepuasan

Hindun mengkonsumsi daging halal (manfaat + pahala)

Minum obat yang disukai rasanya (mashlahah + kepuasan)

Membelikan makanan untuk tetangga (mashlahah)

Zaid mengkonsumsi daging (manfaat)

Minum obat yang tidak disukai (mashlahah)

Membelikan makanan untuk tetangga (kepuasan untuk dirinya berkurang)

Mashlahah & Kepuasan: PRINSIP + NILAI-NILAI

Pada pedagang hanya tersedia beras 25 kg, yang cukup untuk kebutuhan keluarga Hindun dalam 1 bulan, sementara ada orang lain yang juga butuh beras. Hindun tidak membeli semua beras itu, menyisakan untuk orang lain.

Page 10: Teori konsumsi

Formulasi MashlahahM = F + B M = mashlahah

F = Manfaat B = Berkah

B = (F) (P) Interaksi antara manfaat & P (pahala total)

P = βip Βi = frekwensi kegiatan, p = pahala per unit kegiatan

B = Fβip

M = F + Fβip

M = F (1 + βip)

Dalam konsumsi yang tidak berpahala = F duniawi sajaKonsumsi yang tidak memberi manfaat (F), maka berkahnya (B) juga tidak ada.

Page 11: Teori konsumsi

Kebutuhan materi

Kebutuhan GenerasiYg akan dtg

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan fisik/psikis

Kebutuhan Intelektual Produk halal

Niat ibadah/kebaikan

Pemenuhan Kebutuhan

Manfaat (Duniawi) Berkah

Hal yg Sia-sia

Hal yg merugikan

Mashlahah

Madharat

Keinginan

Karakteristik Mashlahah dalam Konsumsi

Page 12: Teori konsumsi

Gambar Kurva Ekuilibrium Konsumen

• Kurva konsumsi pendapatan dibentuk dengan menghubungkan titik F,E dan S, dimana ketiga titik tersebut merupakan kepuasan maksimal pada garis kendala anggaran masing-masing

3 5 7

3

5

7

10

14

10 14

F

E

S

Qy

Qx

Page 13: Teori konsumsi

Dengan pendapatan Rp.10, Px = 1 dan Py =1, bagaimana seorang konsumen mencapai ekuilibrium ?

• Ekuilibrium tercapai dititik E dengan konsumsi 5x,5y. Tidak di N karena kepuasannya lebih rendah, IC1 lebih rendah IC2.Tidak di S, sebab pendapatannya tidak mencukupi untuk berkonsumsi pada IC3

3 5 7

3

5

7

10

14

10 14

E

S

N

Qy

QxIC1

IC2

IC3

.

.

.

Page 14: Teori konsumsi

Persoalannya:

• Produksi: menciptakan kepuasan atau menciptakan keinginan?

• Ada upaya mendobrak kendala anggaran: tidak memiliki anggaran tapi bisa belanja?

Page 15: Teori konsumsi
Page 16: Teori konsumsi

Hukum Utilitas & Mashlahah

• ‘LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY’• Hukum Penurunan Utilitas Marginal: tambahan

kepuasan yang diperoleh konsumen akibat adanya peningkatan jumlah barang/jasa yang dikonsumsi

• MU = jika konsumen mengkonsumsi suatu barang/jasa secara terus-menerus secara berurutan , maka nilai tambahan kepuasan yang diperoleh semakin menurun ---- kebosanan, kejenuhan (0).

Page 17: Teori konsumsi

• MM (mashlahah marginal)• Dalam Ibadah mahdlah (mukmin tidak

mengalami kebosanan) --- dalam buku yang dilihat sisi pahalanya, sementara dalam hadits, mungkin bosan beribadah (lihat pelakunya)

Page 18: Teori konsumsi

ال" أكلنا وإذا نجوع حتى نأكل ال قوم نحن) الحكمة” ) نشبع

• Lakukan konsumsi, ketika barang yang dikonsumsi memberi kepuasan optimum (ju` (lapar)

• Berhenti mengkonsumsi ketika barang yang dikonsumsi tidak lagi memberikan kepuasan (kenyang syab`u)

Page 19: Teori konsumsi

Keseimbangan Konsumen• Keputusan mengkonsumsi ---- implikasi penggunaan barang yang terkait• Keterkaitan antar barang:

Substitusi

Sempurna, dekat, dan jauh

Komplementer

Sempurna, dekat, jauh

Independen

Page 20: Teori konsumsi

Islam melarang adanya penggantian (substitusi) dari barang atau transaksi yang halal dengan

barang atau transaksi yang haram

Islam melarang mencampuradukkan antara barang atau transaksi yang halal dengan barang

atau transaksi yang haram

Page 21: Teori konsumsi

Permintaan Konsumen• Hubungan dua barang yang halal dengan kandungan berkah yang berbeda • Mashlahah Marginal Per Rupiah untuk Barang A

Jumlah Konsumsi

(1)

Harga(2)

Marginal Manfaat (3)

Marginal Berkah (4)

Marginal Mashlahah

5 = (3 + 4)

MM per Rupiah 6=5/2

1 16 - - - -2 16 20 50 70 4.383 16 19 50 69 4.314 16 18 50 68 4.255 16 16 50 66 4.136 16 14 50 64 4.007 16 12 50 62 3.888 16 9 50 59 3.699 16 6 50 56 3.50

10 16 2 50 52 3.25

Page 22: Teori konsumsi

Jumlah Konsumsi

(1)

Harga(2)

Marginal Manfaat (3)

Marginal Berkah (4)

Marginal Mashlahah

5 = (3 + 4)

MM per Rupiah 6=5/2

1 23 - - - -2 23 35 70 105 4.573 23 33 70 103 4.484 23 31 70 101 4.395 23 28 70 98 4.266 23 25 70 95 4.137 23 22 70 92 4.008 23 18 70 88 3.839 23 14 70 84 3.65

10 23 9 70 79 3.43

Page 23: Teori konsumsi

Jumlah Konsumsi

(1)

Harga(2)

Marginal Manfaat (3)

Marginal Berkah (4)

Marginal Mashlahah

5 = (3 + 4)

MM per Rupiah 6=5/2

1 17 - - - -2 17 20 50 70 4.123 17 19 50 69 4.064 17 18 50 68 4.005 17 16 50 66 3.886 17 14 50 64 3.767 17 12 50 62 3.658 17 9 50 59 3.479 17 6 50 56 3.29

10 17 2 50 52 3.06

Mashlahah Marginal Per Rupiah untuk Barang A setelah Kenaikan Harga

Page 24: Teori konsumsi

Hukum Permintaan & Penurunan Kurva Permintaan

• Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta konsumen akan menurun, selama kandungan maslahah pada barang tersebut dan faktor lain tidaklah berubah.

0

P

1617

4 6 Q

Page 25: Teori konsumsi

• Preferensi seorang konsumen Islam dibangun atas kebutuhan akan maslahah, baik maslahah yang diterima di dunia ataupun di akhirat.

• Maslahah adalah setiap keadaan yang membawa manusia pada derajat yang lebih tinggi sebagai makhluk yang sempurna. Maslahah dunia dapat berbentuk manfaat fisik, biologis, psikis, dan material, yang sering dikenal dengan istilah manfaat. Maslahah akhirat berupa janji kebaikan (pahala) yang akan diberikan di akhirat sebagai akibat perbuatan mengikuti ajaran Islam.

Page 26: Teori konsumsi

• Setiap konsumen yang rasional selalu berusaha untuk mendapatkan maslahah di atas maslahah minimum. Maslahah minimum adalah maslahah yang diperoleh dari mengkonsumsi barang/jasa yang halal dengan diikuti niat beribadah.

• Setiap konsumen Islam yang rasional tidak akan mengsubstitusikan ataupun mengkomplentarikan antara barang/jasa yang haram dengan barang/jasa yang halal.

Page 27: Teori konsumsi

• Keberadaan maslahah akan memperpanjang rentang (span) dari suatu kegiatan halal. Seseorang yang merasakan adanya maslahah dan menyukainya, maka dia akan tetap rela melakukan suatu kegiatan meskipun manfaat dari kegiatan tersebut bagi dirinya sudah tidak ada.

• Bagi orang yang peduli akan adanya berkah, semakin tinggi barang halal yang dikonsumsi seseorang, tambahan maslahah yang diterimanya akan meningkat hingga titik tertentu dan akhirnya akan menurun, dengan asumsi jumlah konsumsi masih dibolehkan oleh Islam. Namun bagi orang yang tidak peduli terhadap adanya berkah, peningkatan maslahah adalah identik dengan peningkatan manfaat duniawi semata.