12
CARL RANSOM ROGERS (1902-1987) Riwayat Hidup Rogers Carl Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia pada 4 Pebruari 1987 karena serangan jantung. Riwayat Hidup Rogers Carl lebih dekat dengan ibunya dibandingkan ayahnya, yang pada awal kehidupannya harus sering bepergian karena pekerjaannya. Carl dibesarkan dalam keluarga besar tradisional yang berkecukupan dan harmonis di daerah pertanian. Dia langsung masuk SD karena sudah bisa membaca sebelum usia TK, Tidak mempunyai banyak teman dan lebih suka membaca. Dari Orangtuanya, ia juga belajar mengenai makna dari kerja keras, suatu nilai yang bertahan sepanjang hidupnya. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Riwayat Hidup Rogers Di tahun 1957, Rogers pindah ke Universitas Wisconsin untuk mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah mendapat gelar doctor, Rogers menjadi professor psikologi di Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari lingkungan klinis ke lingkungan akademik membuat Rogers mengembangkan metode client-centered psychotherapy. Disini Rogers lebih senang menggunakan istilah klien terhadap orang yang berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien.

Teori Carl Ransom Rogers

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rogers

Citation preview

CARL RANSOM ROGERS(1902-1987) Riwayat Hidup Rogers Carl Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia pada 4 Pebruari 1987 karena serangan jantung. Riwayat Hidup Rogers Carl lebih dekat dengan ibunya dibandingkan ayahnya, yang pada awal kehidupannya harus sering bepergian karena pekerjaannya. Carl dibesarkan dalam keluarga besar tradisional yang berkecukupan dan harmonis di daerah pertanian. Dia langsung masuk SD karena sudah bisa membaca sebelum usia TK, Tidak mempunyai banyak teman dan lebih suka membaca. Dari Orangtuanya, ia juga belajar mengenai makna dari kerja keras, suatu nilai yang bertahan sepanjang hidupnya. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Riwayat Hidup Rogers Di tahun 1957, Rogers pindah ke Universitas Wisconsin untuk mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah mendapat gelar doctor, Rogers menjadi professor psikologi di Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari lingkungan klinis ke lingkungan akademik membuat Rogers mengembangkan metode client-centered psychotherapy. Disini Rogers lebih senang menggunakan istilah klien terhadap orang yang berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis Teori Humanistik Rogers Teori humanistik Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai MANUSIA SEBAGAI PUSAT dan menekankan pada kehormatan, harga diri dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah AKTUALISASI DIRI. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning. AKTUALISASI DIRI adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi -potensi psikologis yang unik. Dari dorongan tunggal AKTUALISASI DIRI inilah Rogers menurunkan keinginan atau dorongan-dorongan yang dibicarakan para teoretikus kepribadian lain, seperti Abraham Maslow.

Persamaan ROGERS & MASLOW

Individu pada dasarnya bergerak maju (pada kondisi yang tepat), akan merealisasikan semua potensi yang dimiliki menuju kondisi yang sehat secara psikologis ASUMSI DASAR TEORI ROGERS Sudut pandang rogers Manusia pada dasarnya baik, konstruktif.Bergerak menuju diferensiasi yang lebih baik, maturity, autonomy. Proses perkembangan terfokus pada realisasi dari kemungkinan dan potensi dalam diri sepanjang masa kehidupan pandangan positif dan optimistik (humanistik) Tingkah laku individu dapat dipahami hanya melalui persepsi subyektif dan kesadaran terhadap realitas. Realitas tiap orang akan berbeda beda tergantung pada pengalaman pengalaman perseptualnya. Lapangan pengalaman ini disebut dengan fenomenal field. Individu memiliki kapasitas untuk menentukan nasibnya. (Individu bebas memutuskan kehidupan seperti apa yang diinginkan dalam konteks kemampuan dan keterbatasan yang bersifat bawaan). Manusia memiliki kecenderungan dasar yaitu mencapai aktualisasi diri. Person adalah kekuatan energi aktif yang berorientasi pada goal masa depan dan self - directed purposes. Melalui terapi manusia dikembangkan menuju kodratnya yang alami yaitu optimistik dan humanistik. A. ORGANISME Pengertian mencakup tiga hal : 1. Makhluk hidup : organisme adalah makhuk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologi2. Realitas subyektif : organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya 3. Holisme : organisme adalah satu kesatuan sistem , sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain.

B. MEDAN PHENOMENALTiap individu melihat dunia melalui medan fenomenalnya sendiri (persepsi subyektif), sehingga perilaku perlu dipahami dari perspektif seperti ini.B. MEDAN PHENOMENAL Keseluruhan pengalaman yang pernah dialami. Pengalaman tersebut disadari atau tidak, tergantung dari apakah pengalaman tersebut dilambangkan/disimbolkan atau tidak. Medan phenomenal adalah FRAME OF REFERENCE dari individu yang hanya dapat diketahui orang itu sendiri. Bagaimana individu bertingkah laku tergantung pada medan phenomenal itu (kenyataan subjektif), bukan pada keadaan perangsangnya (kenyataan luar). Kita dapat memahami medan fenomenal orang lain dengan berusaha melihat dari sudut pandang mereka (internal frame of reference)

STRUKTUR KEPRIBADIANC. SELF Self adalah bagian yang terpisah dari MEDAN PHENOMENAL, yang berisi pola pengamatan dan penilaian yang sadar dari subjek. Dari pengalaman-pengalaman seseorang akan dapat membentuk pola pengamatan dan penilaian terhadap diri sendiri secara sadar, baik orang tersebut sebagai subjek maupun objek SELF atau SELF CONCEPT konsep menyeluruh yang ajeg dan terorganisir tersusun mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Self concept menggambarkan konsepsi orang mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya, pandangan diri dalam berbagai perannya dalam kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.Sifat self: Berkembang dari interaksi dengan lingkungan Individu berperilaku dengan cara yang selaras/ konsisten dengan self Pengalaman yang tidak selaras dengan self dianggap sebagai ancaman Self mungkin berubah sebagai hasil dari maturation dan proses belajar SELF Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu, konsep diri real dan konsep diri ideal. Real self & ideal self sesuai congruency Real self & ideal self tidak sesuai incongruency mengarah pd pribadi yg tdk sehat Ideal Self Konsep diri yang individu inginkan untuk dimiliki atau dpl. Self yang diinginkan. Meliputi: persepsi dan arti yang secara potensial berhubungan dengan self dan diberi nilai lebih oleh individu Tanpa kesadaran, self-concept dan ideal self tidak akan eksis. Rogers : kesadaran merupakan gambaran simbolis dari pengalaman kita.Levels of Awareness1.Beberapa kejadian yang dialami di bawah ambang kesadaran, akan diabaikan atau disangkal. Mis. kita akan mengabaikan beberapa stimuli yang ada saat berjalan di keramaian jalan karena kita tidak dapat memperhatikan semua stimuli tersebut. Contoh lain : ibu yang tidak mengharapkan kelahiran anaknya namun bersikap care pada anaknya. Kemarahan dan kebencian terhadap anaknya tersembunyi dan tidak pernah sampai pada kesadaran namun tetap ada sebagai bagian dari pengalamannya dan mewarnai tingkahlaku sadarnya terhadap anaknya.2. Beberapa pengalaman secara akurat disimbolkan dan diterima ke dalam struktur self. Pengalaman tersebut tidak mengancam dan konsisten (sesuai) dengan self-concept yang ada. Mis. Pianis yang yakin diri atas kemampuannya dalam memainkan piano diberitahu oleh temannya bahwa permainannya sangat bagus. Perkatan temannya tersebut diterima ke dalam self-conceptnya. 3. Pengalaman yang diterima dalam bentuk yang terdistorsi. Ketika kita mengalami pengalaman yang tidak konsisten dengan pandangan kita tentang self, kita akan membentuk kembali atau mengubah pengalaman tersebut sehingga dapat diasimilasikan ke dalam self-concept kita yang telah ada.Denial of Positive Experiences Banyak individu yang sulit menerima pujian dan feedback positif, bahkan ketika mereka pantas menerimanya. Hal ini terjadi karena mereka tidak mempercayai pemberi pujian atau karena merasa tidak pantas. DINAMIKA KEPRIBADIANBecoming a PersonRogers untuk menjadi person, individu harus melakukan kontak dengan orang lain. Kontak merupakan penghalaman minimal yang diperlukan untuk menjadi person.Untuk survive, bayi harus mengalami beberapa kontak dengan orangtua atau caregiver lainnya.Saat anak menyadari bahwa orang lain memberikan penghargaan kepada dirinya, anak akan memberi nilai pada positive regard dan tidak menghargai negative regard.Individu akan mengembangkan kebutuhan untuk dicintai, disukai atau diterima orang lain kebutuhan akan positive regard. Dinamika Kepribadian Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain (warmth, liking, respect, sympathy & acceptance love & affection). Kebutuhan ini disebut need for positive regard Positive regard terbagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Positive regard merupakan prasyarat untuk positive self-regard, yaitu pengalaman menilai atau menghargai diri sendiri. Rogers : menerima positive regard dari orang lain perlu untuk positive self-regard, namun bila positive self-regard telah terbentuk maka individu tidak tergantung pada kebutuhan untuk dicintai.Barriers to Psychological Health Tidak semua orang menjadi individu yang sehat mental, sebagian orang mengalami conditions of worth, incongruence, defensiveness dan disorganization.1. Conditions of worth Sebagian besar individu menerima Conditions of worth dimana mereka menghayati bahwa orangtua, peer atau partner mencintai dan menerima diri mereka hanya jika mereka memenuhi harapan dan penerimaan orangtua, peer atau partner. Conditions of worth muncul ketika positive regard dari significant person diberikan disertai dengan syarat. Sebagian besar individu belajar untuk mengabaikan penilaian diri sendiri, dengan menerima Conditions of worth kita cenderung incongruence. Penilaian orang lain dapat diasimilasikan hanya dalam pandangan yang terdistorsi atau berisiko dialaminya disequilibrium dan konflik di dalam diri . Persepsi kita tentang pandangan orang lain tentang kita disebut external evaluation. External evaluation, apakah positif atau negatif, tidak mendukung kesehatan psikologis, namun menghambat kita untuk terbuka terhadap pengalaman kita sendiri. Mis. Kita akan menolak pengalaman yang menyenangkan karena kita yakin bahwa orang lain tidak menerima atau menyetujui pengalaman tersebut. Ketika pengalaman kita sendiri tidak dipercaya, kita mendistorsi kesadaran tentang pengalaman kita sehingga membuat diskrepansi antara evaluasi kita dan nilai yang kita terima dari orang lain. Ketika pengalaman kita sendiri tidak dipercaya, kita mendistorsi kesadaran tentang pengalaman kita sehingga membuat diskrepansi antara evaluasi kita dan nilai yang kita terima dari orang lain. Kita mengalami incongruency2. Incongruence Ketidakseimbangan psikologis dimulai ketika kita gagal mengakui organismic experiences sebagai pengalaman diri, yaitu ketika kita mensimbolisasi pengalaman kita tidak secara akurat ke dalam kesadaran karena tidak konsisten dengan self-concept kita. Incongruence antara self-concept dengan pengalaman organismic kita merupakan sumber gangguan psikologis. Conditions of worth yang kita terima selama masa kanak-kanak awal akan mengarah pada self-concept yang salah, yaitu self-concept yang didasarkan pada distortion atau denial. Self-concept yang muncul mencakup persepsi yang samar atau tidak jelas yang tidak selaras dengan pengalaman organismic kita tingkahlaku yang tidak konsisten. Tingkahlaku tidak konsisten kadang-kadang kita bertingkahlaku dalam cara yang dapat meningkatkan atau mempertahankan actualizing tendency, di saat yang lain kita bertingkahlaku dalam pola yang didisain untuk memelihara atau meningkatkan self-concept yang ditetapkan berdasarkan harapan dan evaluasi orang lain untuk kita.Vulnerability Makin besar incongruence yang terjadi antara self-concept dengan pengalaman organismic kita, makin besar vulnerability yang terjadi. Menurut Rogers, individu mengalami vulnerability ketika tidak menyadari kesenjangan antara self dan pengalaman signifikan mereka. Dengan kurangnya kesadaran tentang incongruence tersebut, individu yang vulnerable sering bertingkahlaku dalam cara yang tidak dapat dipahami, baik oleh orang lain maupun oleh diri mereka sendiri.Anxiety and ThreatsAnxiety dan threat dialami saat kita memperoleh kesadaran akan adanya sesuatu yang incongruence. Anxiety : keadaan kegelisahan atau ketegangan ( tension ) yang penyebabnya tidak diketahui. Saat kita makin menyadari incongruence antara organismic experience dan persepsi kita tentang self, kecemasan kita berkembang menjadi ancaman Threats, yaitu kesadaran bahwa self tidak lagi merupakan suatu keseluruhan atau congruence.3. Defensiveness Dalam upaya mencegah inkonsistensi antara organismic experience dan perceived self, kita bereaksi dalam pola defensive. Defensiveness : perlindungan konsep diri melawan kecemasan dan ancaman dengan menyangkal atau mengubah pengalaman yang tidak konsisten dengan konsep diri. 2 bentuk defense : Distortion dan denial. Distortion : kita menginterpretasikan pengalaman kita secara salah dalam upaya menyesuaikan pengalaman tersebut ke dalam self-concept kita. Kita menerima pengalaman dalam kesadaran namun gagal memahami dalam makna yang benar.Contoh: Saya murid yang pandai dapat nilai jelek: Ah itu dosennya salah ngasih nilai Denial : kita menolak menerima pengalaman dalam kesadaran, sekurang-kurangnya beberapa aspek dari pengalaman tersebut dari pencapaian simbolisasi.Contoh: Itu pasti bukan nilaiku, saya tidak terima (dinyatakan kepada teman dan pengajaran)4. Disorganization Sebagian besar individu terlibat dalam defensive behavior, namun kadang-kadang defensive behavior gagal dan tingkahlaku menjadi tidak terorganisir atau mengalami psikotic.PsychotherapyRogers : dalam upaya terjadinya perkembangan terapeutik, kondisi yang perlu diperhatikan :1. Klien yang cemas atau vulnerable harus melakukan kontak dengan congruent terapist, yang juga memiliki empati dan respect unconditional positive regard bagi klien.2. Klien harus menerima dan mengalami karakteristik tersebut dalam terapi.3. Kontak antara klien dan terapis harus terjadi selama beberapa waktu. Konselor yang congruence bukan saja bersahabat dan ramah, namun juga merupakan individu yang memiliki perasaan kegembiraan, marah, frustrasi, bingung, dll. Ketika perasaan tersebut dialami, konselor tidak menyangkal atau mengubahnya, namun dengan mudah mengikutinya di dalam kesadaran dan dengan bebas mengekspresikannya. Terapis yang congruence tidak pasif, tidak menyendiri, dan tidak nondirective. Terapis yang memiliki unconditional positive regard memiliki sikap hangat, positif dan menerima klien apa adanya. Sikap tersebut ditampilkan tanpa sikap posesif, tanpaevaluation dan tanpa keberatan/ keragu-raguan. Empathic listening merupakan kondisi ke-3 yang perlu dalam proses terapi. Empathy muncul ketika terapis secara akurat merasakan perasaan klien dan mampu mengkomunikasikan persepsi tersebut sehingga klien memahami bahwa orang lain memahami perasaan mereka tanpa prejudice, projection atau evaluation. Empathy : terapis melihat segala hal dari sudut pandang klien sehingga klien merasa aman dan tidak teracam.