8

Click here to load reader

tentir

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jantung

Citation preview

  • TENTIR PRAKTIKUM HISTOLOGI MODUL RESPIRASI

    Disusun oleh:

    Sie. Pend. Histologi Angkatan 2010

    Ariza Zakia Imani Asep Nurman Hidayat

    Eko Saputro Ferawati

    Grace Sheila Lames Khalik Perdana Putra Neneng Wulandari

    Ratih Hemiarista Puspasari Reci Maulita

    Rika Pratiwi Rijayanti Sri Nowo Minarti Titi Widya Lestari

    Vini Cahyani Wastri G. Manik

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    PONTIANAK 2012

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • 1. 55 J (Trakea Potongan Memanjang)

    Keterangan :

    1. Epitel respiratorius 2. Membrane elastic 3. Kelenjar seromukosa (kelenjar trakealis) di lamina propria 4. Tulang rawan hialin pars kartilagenea 5. Jaringan ikat (di celah-celah tulang rawan dengan kerangka otot polos) 6. Tunika adventisia (selubung jaringan ikat longgar)

    Kerangka tulang rawan disini terlihat hanya sebagai penggalan tulang rawan yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan ikat.

    Mukosa trakea dilapisi epitel respiraorius (epitel bertingkat silindris bersilia dan bersel goblet). Dalam lamina propria terdapat kelenjar campur.

    Tulang rawan yang menjadi kerangkanya adalah tulang rawn hialin berbentuk huruf C. bagian trakea yang mengandung tulang rawan ini disebut sebagai pars kartilagenea trakea. Celah pada tunag rawan ini ditutup oleh jaringan ikat dengan kerangka jaringan otot polos. Bagian ini disebut pars membranacea trakea. Dalam lamina proprianya juga terdapat kelenjar campur.

    Di sekeliling trakea, meliputi bagian luar trakea pada pars kartilagenea terdapat selubung jaringan ikat longgar yang disebut tunika adventisia.

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • Kita zoom, Nampak jelas kelenjar seromukosanya.

    Keterangan :

    1. Epitel respiratorius 2. Membrane elastic 3. Kelenjar seromukosa (kelenjar trakealis) di lamina propria 4. Tulang rawan hialin pars kartilagenea 5. Jaringan ikat (di celah-celah tulang rawan dengan kerangka otot polos)

    2. 55 (Trakea Potongan Melintang)

    Mukosa - Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet

    - Lamina propia terdapat kelenjar campur.

    Pars kartilaginea Tulang rawan hialin berbentuk C. Pars membranasea Lapisan muskular polos. Ada tunika adventisia / serosa Disekeliling trakea terdapat jaringan ikat longgar.

    1

    2

    3

    4

    5

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • 3. 58 E (Pulmo) Alveolus (perbesaran 100x)

    1 = Dust cell (makrofagnya alveolus)

    2 = Sel Pneumosit tipe II (sel epitel kuboid)

    Fungsi: menghasilkan surfaktan, bisa berubah jadi sel Pneumosit tipe I

    3 = Sel Pneumosit tipe I (sel epitel gepeng)

    Fungsi: fagositosis, membentuk blood-air barrier

    Pada trakhea pot. melintang tampak kerangka T.R.Hialin yg berbentukC disebut Pars Kartilagenia(2)

    Epitel disini ialah epitel respiratorius(1) Pada bagian trakhea yg tidak punya

    kerangka tulang rawan ,ada muskulus trakhealis yg berada dibawah epitel ,bagian ini disebut Pars membranasea (3)

    Bagian organ trakhea yg ditunjuk adalah Pars membranasea.

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • Bronkus Intrapulmonal (perbesaran 10x)

    Bronkus punya tampilan histologi yang serupa sama trakea. Tapi tulang rawan dii bronkus lebih tidak teratur dibandingkan tulang rawan di trakea

    Epitelnya tersusun dari epitel respiratorius (epitel bertingkat silindris bersilia ) Lapisan otot polosnya terdiri dari anyaman serat otot polos yan tersusun menyilang. Lamina propria nya banyak mengadung serat elastin dan punya banyak kelenjar serosa ma

    mukosa sama ada sel BALT

    Sel alveolar tipe I dan II Bronkus terminal, duktus alveolaris, saccus alveolus

    Epitel respiratorius

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • Pleura (perbesaran 4x)

    Tanda panah = Pleura

    - Dilapisi oleh mesotel (epitel selapis gepeng, berasal dari mesoderm) - Terdapat jaringan ikat (kolagen + elastin)

    4. 56 F (Pulmo Pulasan Perak) Pada bronkiolus yang lebih besar epitelnya masih epitel bertingkat silindris bersilia, makin

    ke arah distal makin menjadi sederhana yang akhirnya menjadi epitel selapis silindris bersilia atau selapis kuboid kayak yang ada pada bronkiolus respiratorius.

    Di epitel bronkiolus juga ada sel clara. (yang punya fungsi : sebagai peregenerasi sel-sel silia lain, fagositosis, dan menghasilkan surfaktan juga)

    Di bronkiolus uda gak ada lagi tulang rawan sama kelenjar di mukosanya. Setiap bronkiolus terminalis tu akan bercabang jadi 2 atau lebih bronkiolus respiratorius,

    yang merupakan peralihan antara bagian konduksi dan respirasi.

    Si bronkiolus respiratorius itu dikelilingi oleh alveolus.

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • Porus Alveolaris (Kohns pores) Celah atau lubang kecil pada septum interalveolar antara alveolus yang berdekatan.

    Diameter 10-15 m. Lubang ini membantu dalam menyamakan tekanan interalveolarmemungkinkan terjadinya sirkulasi kolateralbakteri di dalam paru-paru.

    Gambaran porus alveolaris pada sediaan dengan pewarnaan perak

    (panah biru).

    Gambaran skematis dari porus alveolaris (tulisan pada kotak merah).

    Celah atau lubang kecil pada septum interalveolar antara alveolus yang berdekatan. Memiliki

    Lubang ini membantu dalam menyamakan tekanan interalveolar

    memungkinkan terjadinya sirkulasi kolateral. Porus ini juga memiliki peran dalam penyebaran

    Porus alveolus

    Memiliki

    Lubang ini membantu dalam menyamakan tekanan interalveolar dan

    . Porus ini juga memiliki peran dalam penyebaran

    Porus alveolus

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

  • 5. 55 (Epiglotis)

    Referensi:

    1. Slide kuliah Histologi respirasi. 2. Junqueira LC, Carneiro J.Basic Histology Text and Atlas 11th Edition. 3. Pakurar, Alice S. And John W. Bigbee. 2004. Digital HistologyAn Interactive CD Atlas

    withReview Text. 4. Gunawijaya, Fajar Arifin dan Elna Kartawiguna. 2007. Penuntun Praktikum Kumpulan

    Foto Mikroskopik Histologi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti 5. Wonodirekso, Sugito. 2003. Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta: Dian Rakyat

    PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com