Tentang Getsemani; kecemasan & kemenangan didalamnya… (Eksposisi Mat 26:36-46)

  • Upload
    jann

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Beroleh bagian dari pergumulan Getsemani. Manusia yang berjaga dan manusia yang lalai. Sebuah bagian dari manusia yang harus terus berjaga. Kristus yang terjaga. Sekarang kita yang menilai adalah bagian dari cemas, mengapa bisa ada cemas ? Inilah yang didapat dalam Krlstus* diambil dari eksposisi mingguan nopember 2015

Citation preview

  • Uraian Reformed BaptistCibinong

    Tentang Getsemani; kecemasan & kemenangan didalamnya (Eksposisi Mat 26:36-46)

    Oleh : Jannus P. Sihombing

    Beroleh bagian dari pergumulan Getsemani. Manusia yang berjaga dan

    manusia yang lalai. Sebuah bagian dari manusia yang harus terus berjaga.

    Kristus yang terjaga. Sekarang kita yang menilai adalah bagian dari

    cemas, mengapa bisa ada cemas ? Inilah yang didapat dalam Krlstus. Apa

    maksudnya didapat dalam Kristus ? bersama kristus justru kita cemas ?

    atau kita dan Kristus sama-sama memilki kecemasan. Kita sudah

    maklum dengan kisah ini. Segala sudut pandang yang bisa kita lihat, hal

    yang sepertinya ditakdirkan, detil yang untuk itu Kristus menjalani.

    Sementara itu, kecemasan yang lain. Kecemasan diluar sepertinya kita

    harus berjaga-jaga. tinggalah di sini dan berjaga-jagalah Buat apa

    tinggal ? Kristus harus memberi tahu akan hal ini, hal yang perlu untuk

    kita pahami kemudian. Akan tetapi para murid tidak mengindahkan akan

    hal tersebut. Tidak akan lama lagi, waktu bagi Kristus sudah semakin

    dekat. Krisus akan menyudahi hal bersama-sama dengan muridNya.

    Bentuk yang paling umum dari saat-saat terakhir, seharusnya tidak

    ditinggalkan oleh orang-orang, tentu oleh para murid. Waktu yang sangat

    berharga untuk tidak boleh dilalaikan. Masalah dengan waktu, masalah

    bahwa setiap kita dalam keberadaanya menjalani waktu, sehingga

    memang ketika kematian, akan sangat jarang disadarihal yang

    membedakan karena justru tercatat, inilah memang melampaui sekedar

    keunikan karena Kristus. Terlebih bagi yang mendekati ajal dengan

    tahapan-tahapan yang dijalani adalah; penangkapan, pengadilan hingga

    disesah dan siksaan sampai ke penyaliban. Tahapan-tahapan tragis

    menuju kematian. Getsemani menjadi titik yang seharusnya

    pengungkapan Kristus menjadi sangat berlimpah. Kepekaan ini karena

  • tahu dari pengungkapan akan apa yang tertulis. Kembali disini adalah

    jelas ketidakpahaman.

    ***

    Apa yang bisa menjelaskan hal ini dengan sangat besar ? maksudnya ?

    karena memang bukan kisah yang cukup hanya sebatas hikayat, sebatas

    seseorang yang mengalami. Kita tahu bahwa, karena Kristus yang

    mengalami hal ini, artinya terus dan terus dikuatkan bahwa Kristus yang

    menggenapi apa yang dinyatakan perjanjian Lama. Akan tetapi

    seperti mau mati rasanya (ay.38) apa yang terjadi selanjutnya ?

    penggenapan sepatutnya dari ketakutan, apa yang ditulis dan harus

    digenapi dalam ketakutan kristus yang tahu bahwa itu yang akan

    dialamiNya. Inilah yang kita sadari dengan sesadar-sadarnya bahwa

    Kristus harus mengalami itu.

    ***

    Dikisahkanlah akan manusia yang berbagi kecemasan (anxiety). inilah

    yang kita hadapi diera yang juga berlangsung sekarang dan masakan hal

    ini, hal yang menjadi bagian. Pokok-pokok pemikiran atau filsafat

    menjelaskan dan memberi penggambaran kepada kita. Dalam

    kecemasan ini kita seakan mendapati bahwa apa yang bisa saja muncul

    sebagai penjelasan akan tetapi menjadi sebuah keharusan. Mengapa ?

    anxiety ini harus mendapati diri kita berjaga-jaga. Kita yang cemas,

    kita yang harus waspada, kita yang harus berjaga-jaga.

    Hal yang dicatat pada Injil Yohanes adalah pokok-poko penegasan yang

    memang sangat penting untuk mengungkap perihal kristus. Betapa

    sebuah kedalaman pengertian yang tertuju kepada Kristus. Rupa-rupa

    pengajaran yang tetap harus membawa kepada Kristus menjadi

    penggenapan (Yoh 14-17). Sekalipun tidak ada tercatat momen Kristus

    bersama para murid di sebuah taman. Tentunya dengan dicatat akan

    berlimpahnya pokok-pokok ajaran tersebut.

  • Jadi dalam getsemani itu kembali kita dapati bahwa para murid sangat

    tidak paham, dimana selanjutnya hatiku sangat sedih, seperti mau mati

    rasanya (ay.38) siapa yang mau mati ini ? Kristus ! apa yang dialaminya

    ? dilanda kesedihan yang luar biasa hingga kesedihan yang

    mematikan. Kapan kesedihan yang mematikan itu dialami oleh Kristus

    sebelum-sebelumnya? Kita memang tidak menemukan, kecuali perasaan

    yang berkecamuk karena murid-murdi yang tidak pernah bisa paham

    akan makud Kristus yang telah tertulis. Penekanan ini seperti bertele-tele

    untuk saya kemukakan.

    Saya menghubungkan dengan Elia di masa perjanjian lama,

    ketakutannya yang membuat dia ingin mati ya Tuhan ambilah

    nyawaku (1 raj 19:4). Elia ketakutan dan merasa gagal, merasa tidak

    lebih baik dari nenek moyangku, gagal mengingatkan orang Yehuda

    yang menyimpang dengan rajanya Ahab. Gagal mengembalikan dan

    ingat kepada perjanjian Allah. Ketaatan kepada perintah Allah yang

    sedemikian spektakuler, sedemikian luar biasa telah diperbuat oleh Elia.

    Nyata-nyata imam-imamnya bertaruh nyawa dengan jelas ilah dan

    sesembahannya Baal, tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga bayaran

    nyawa harus dituntaskan. Sebagai yang spketakuler, para imamnya Ahab

    disembelih. Taruhan nyawa yang sadis, tapi itulah yang spektakuler itu.

    Lantas, apa yang spektakuler sekarang ? ketika kita percaya akan yang

    spektakuler hanyalah percaya kepada Kristus. Percaya kepada Kristus

    bukankah sederhana ? Pengertiannya jelas karena anugerah Allah.

    Anugerah yang melihat didalam getsemani, melalui getsemani dimana

    dasar kepercayaan kita adalah Kristus yang bisa melampaui pergumulan

    tersebut jadilah kehendakMu (ay.42) iman agama sukar mengerti hal

    ini, jika ada pemikiran yang kritis pun harus takluk kepada hal ini.

    Pemikiran kritis dalam menerapkan dan menilai diri, tetapi gagal ketika

    menilai yang bukan dari Allah.

  • Kespektakuleran getsemani adalah Kristus yang taat ! getsemani terkesan

    ingin mengecilkan. Tapi justru dibalik itulah sukacita didapat. Bagi kita

    seakan berjuang mengapa harus ada sisi yang merendahkan ini.

    Keakuratan sebagai sebuah pesan bahwa Kristus yang selalu

    mengajarkan hal kerajaan sorga memang mengingatkan tentang hal

    berjaga-jaga, dimana ini diingatkan ketika kita sesudah membaca dan

    menelaah Injil matius. Jadi Roh yang penurut adalah sebagaimana

    Kristus. Cerita getsemani dengan pesan Roh yang penurut adalah

    penegasan juga dari siapa Kristus yang sepertinya direndahkan.

    Jadi, justru yang spektakuler harus taat dan menuntaskan. Kristus

    memang harus mati, penilaian wajar kita adalah sejauh dari hal yang kita

    tidak bisa berdalih, menilainya tentu karena apa yang ada pada kita.

    Akan tetapi Kristus menegaskan itu, menegaskan hidup yang bersumber

    dari Firman Allah. Hal yang jelas berbeda dengan Elia, kesudahannya

    kita paham dan elia yang meneguhkan Kristus, hadir dan dicatat dalam

    Injil matius (mat 17:1-13).

    Ada jalan yang bisa dianggap berbalik ketika Kristus selanjutnya memilih

    untuk tidak taat, tetapi kemungkinan untuk tidak taat itu tidak tertulis.

    Jelas tidak akan pernah dan tidak mungkin ! Ketaatan kita sangat baku

    dalam mempercayai apa yang tertulis. Perihal manusia getsemani

    didalam Kristus adalah penegasan dari Kristus sang mesias dan anak

    Allah yang hidup (mat16:16) Tuhan yang telah membuat orang

    kanaan percaya dengan sedemikian menghiba dan berharap (mat 15:27)

    yang dibebankan bagi kita sebatas Roh penurut dan berjaga-jaga.

    ***

    Dalam gesemani ada undangan juga bagi kita. Mengenal Allah yang

    pernah menjadi sama seperti kita. Sekalipun untuk itu kerap membuat

    kita abai. Mengenal bahwa siapakah yang taat untuk menggenapi rencana

    Allah ? momen yang sungguh berharga dan dilewati oleh para murid.

    Bagi Kristus berjaga-jaga itu adalah mengungkap tentang diriNya, apa

    maksudnya ini ? tidakkah mujizat-mujizat yang ada telah mengungkap

  • tentang diri-Nya, para murid yang bersama-sama andaikata berjaga-jaga

    dengan kristus bisa mengetahui akan kesedihan Kristus, sesuatu yang

    tidak pernah diketahui sebelumnya. sangat sedih ini yang juga bisa

    diungkapkan. Karenanya kekritisan kita untuk menilai harus dari sini.

    Ada hal yang kedepan, ada hal yang memberi harapan dari getsemani.

    Dengan berjaga-jaga, memang kita mengetahui selanjutnya, sehingga

    seyogyanya inilah yang dilakukan para murid; akan tetapi justru abai.

    Agak sulit mencari penjelasan-penjelasan lain. Perihal berjaga pernah

    diingatkan ketika menyengkut ragi orang farisi sifat dan karekter yang

    utama yang terdapat pada orang farisi, sebuah perilaku keagamaan yang

    justru membuat penolakan kepada kristus.

    ***

    Jadi siapa yang mau memasukan kejadian digetsemani sebagai bagian

    penting ? kejadiannya tercatat dari 3 penulisan Injil, bahwa injil Yohanes

    menekankan ajaran-ajaran dalam masa-masa sebelum Kristus tersalib.

    Hal yang memang tertulis dan dinyataan kepada kita. Sesuatu yang untuk

    itu Kristus mewakili kita dalam iman kita sebagai anak-anak kerajaan

    sorga, karena terlihat sisi kelemahan, dimana tetap untuk selalu

    diingatkan. Didalam kristus kelemahan yang diwakili adalah kita melihat

    sesuatu yang melampaui dan disia-siakan oleh para murid, akan rencana

    yang tergenapi. Tuhan atau bisa dikatakan sebagai sosok utama yang

    seharusnya tidak boleh mengalami hal yang justru meragukan.

    Saya sendiri sempat terganggu mengapa kejadian di getsemani ini

    harus ditulis ? mengapa kita harus mengetahuinya ? ketaatan yang jelas

    tidak buta dan mendapat teladan. Cuma itu saja ! atau juga ditambahkan

    sebagai hal yang membuat kita harus berjaga-jaga. Cukupkah sampai

    disitu !

    Kita juga paham bahwa Dia yang menyerahkan aku sudah dekat

    (ay.46) inilah saat yang harus diketahui, kata sudah dekat juga terpakai

    penjelasan waktu cukup untuk melihat sebagai sebuah kepastian. Setelah

  • berjaga-jaga adalah memang penangkapan Kristus. Saya selalu igin

    menghubungkan dengan penjelasan waktu. Kerajaan sorga juga

    dikatakan sudah dekat, kristus dan Yohanes pembaptis yang mendaului

    teelah mengatakannya. Jadi apa yang sesungguhnya sudah dekat

    perihal keterangan waktu ?

    Jadi inilah sebuah kepasrahan, sebuah alur dari kerangka kejadian yang

    tahapan-tahapannya harus diikuti. Allah yang memang taat, sebagai

    pribadi dalam kristus, mengapa ketaatan penting ? dan pergumulan

    sebagai pribadi ini menandakan akan keutuhan Allah, kita bisa mengenali

    kemudian ketika Allah yang mengosongkan diri. Allah yang sepertinya

    takluk. Sehingga keresahan Kristus sungguh nyata-yata adalah keresahan,

    bahwa kita terwakili dan beroleh pengharapan didalam Kristus.

    Biolehkah Allah untuk tidak hadir dan menjadi sama-sama seperti kita.

    Akan tetapi realita sudah dinyatakan. Hal yang dimaksud realita adalah

    sebagaimana firman mengajarkan.

    ***

    Tampak tidak menarik dari Tuhan yang bergumul, akan tetapi itulah

    yang dinyatakan Alkitab, hal yang tertulis tersebut. Bukankah keraguan

    juga dosa ? jelas kristus yang mendapati para murid tertidur, mendapati

    juga akan hal yang harus dilewati, menjadi tanda pengharapan bagi kita,

    karena Kristus yang berjaga. Betapa itu dinyatakan kepada kita, keutuhan

    akan berita dari Kristus tersebut. Hal yang terjadi sebelum diserahkan,

    dihakimi tanpa ada salah, pribadi yang adalah firman yang menjadi

    manusia itu telah terlebih dulu menang. Kita memang harus memikul

    salib (mat 10:38), terlebih dahulu dengan menang di getsemani. Sebuah

    kemenangan karena kita tahu dari yang tertulis dan kemenangan karena

    secara pribadi kisah itu nyata dan dituturkanberoleh bagian kita untuk

    mengenalinya.

    Menang bersama Allah yang pernah menjadi sama seperti kita !

    sementara yang lain, kita tentu harus cemas ketika kita tidak memahami

    apa yang tertulis untuk taat dan berjaga-jaga.

  • ------------------------------------------------------------------------------------------

    Perihal Jannus P. Sihombing, ekspositor minggu & penggiat Komunitasinjili

    Cibinong, Komunitas indie yang bersaksi, bersekutu dan melayani dalam

    persebaran Firman dan kesaksian Injil yang berdasar kepada Kedaulatan

    Anugerah, Alkitab, Iman kepada Kristus dan Hormat Kemuliaan bagi Allah.

    Hadir dalam konteks lokal dan pergumulan kultural yang ada. Sebagai

    Komunitas yang bercirikan aktivitas jemaat local, dengan kesepahaman

    yang ada dalam keunikan identitas Reformed Baptist.

    Pesekutuan Minggu eksposisi: Pk. 10.00 11.30 Kelas pengajaran (covenant class), kelompok kecil (tentative) Info : 0821-1350-2722 ______________________________________________________________Teks yang menunjang pelayanan dari jannus P. Sihombing

    Penginjilan, Jelas Perlu! Perihal Injil Yang Berdasar & Perlu ! ISBN 978-979-16284-0-2 Harga : Rp. 35.000 (sudah termasuk ongkos kirim) -------------------------------------- Menunjang pemahaman dalam pemberitaan Injil. Dimana, menurut pengantarnya Buku kecil ini ingin berkutat dengan prinsip... Buku yang sangat diperlukan, ketika penginjilan, Jelas Perlu ! Sesuatu yang harus dimulai dari prinsip. Temukan di buku ini untuk menggarap pengertian yang prinsip tentang pemberitaan Injil yang jelas perlu !

  • Orang kristen tidak boleh

    membaca fiksi, orang

    Kristen lazim hanya

    membaca keesaksian !

    Benarkah ?

    Sebuah fiksi

    Sekelebat Dan

    Rintik Hujan

    Yang Berwarna

    Oren

    ISBN 978-979-16284-5-7

    Harga Rp. 60.000*

    Apa yang bisa dibayangkan akan Sekelebat dan rintik hujan yang

    berwarna oren tersebut ?

    Aybie yang bergiat dan tidak bisa dimengerti dimana terhubung dengan

    Greg perihal keyakinan dalam aktivitas syiar misionarisnya ? akan

    halnya Keponakan Aybie, Iko dan temannya Ilya, juga bapaknya Ilya.

    Apa yang terhubung ketika soal keyakinan dan kenyataan yang dihadapi.

    Soal yang ideal ?

    Sekelebat dan rintik hujan yang berwarna oren terjadi sebagai soal

    momen. Soal kegemaran, soal yang tidak selamanya indah. Atau bisa

    jadi soal yang tragis ?

    *info pemesanan buku 0838-9495-4900