Upload
adithyaarifin
View
23
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
awdas
Citation preview
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 23/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
1
Jawa Barat mengalami penambahan jumlah angkatan kerja. Pada bulan Februari 2013 angkatan kerja berjumlah 20.388.637 orang, sedangkan pada Februari 2012 sebanyak 20.138.658 orang, atau mengalami peningkatan sebesar 249.979 orang pada kurun waktu satu tahun.
Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Barat pada Februari 2013 juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan Februari 2012. Pada bulan Februari 2013 penduduk yang bekerja tercatat sebanyak 18.573.371 orang, mengalami kenaikan 403.719 orang dibandingkan Februari tahun yang lalu sebanyak 18.169.652 orang.
Selama kurun waktu satu tahun terjadi penurunan jumlah penganggur sebanyak 153.740 orang. Pada Februari 2012 penganggur di Jawa Barat mencapai 1.969.006 orang, sedangkan pada bulan Februari 2013 tercatat penganggur sebanyak 1.815.266 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 0,88 persen dari 9,78 persen pada Februari 2012, menjadi 8,90 persen pada Februari 2013.
Di Provinsi Jawa Barat, sektor perdagangan (26,51 persen), industri (20,08 persen) dan pertanian (19,61 persen) menjadi penampung terbesar tenaga kerja pada Februari 2013. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2012, jumlah penduduk yang bekerja di sektor perdagangan bertambah 113.297 orang (2,36 persen), di sektor industri mengalami pengurangan 9.271 orang (-0,25 persen), sedangkan di sektor pertanian menningkat sebanyak 15.837 orang (0,44 persen)
Penduduk Jawa Barat yang bekerja dengan status sebagai buruh/karyawan merupakan komposisi tertinggi, yaitu sebanyak 8,17 juta orang (43,99 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 3,39 juta orang (18,26 persen), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap 2,16 juta orang (11,65 persen), sedangkan yang paling sedikit adalah berusaha dibantu buruh tetap sebesar 637 ribu orang (3.43 persen).
Mayoritas di antara angkatan kerja yang bekerja adalah yang berpendidikan SD ke bawah (48,98 persen), sedangkan yang tamat universitas hanya 6,19 persen dan persentase terkecil adalah lulusan Diploma I/II/III (2,79 persen).
Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2013, sebanyak 14,19 juta orang (76,43 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 789 ribu orang (4,25 persen).
No. 25/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2013 Februari 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,90 PERSEN
BPS PROVINSI JAWA BARAT
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 25/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
2
1. Keadaan Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat pada bulan Februari 2013 ditandai dengan
peningkatan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja serta penurunan tingkat pengangguran.
Pada bulan Februari 2013 jumlah angkatan kerja mencapai 20.388.637 orang, meningkat 249.979 jiwa
dibandingkan keadaan Februari 2012 (20.138.658 orang).
Penduduk yang bekerja sebanyak 18.573.371. orang, bertambah 403.719 orang dibandingkan
Februari 2012 dengan jumlah penduduk bekerja 18.169.652 orang. Di sisi lain,
jumlah penganggur dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada bulan
Februari 2013 terjadi penurunan 153.740 orang, yaitu dari 1.969.006 orang pada Februari 2012 menjadi
1.815.266 orang pada Februari 2013. Dengan demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Provinsi Jawa Barat pada bulan Februari 2013 juga menurun sekitar 0,88 persen dibandingkan Februari
2012, yaitu dari 9,78 persen menjadi 8,90 persen.
Tabel 1 di bawah ini memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
menurut jenis kegiatan sebagaimana uraian sebelumnya.
Tabel 1
Penduduk Provinsi Jawa Barat Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, Februari 2011–Februari 2013
Kegiatan Utama 2011 *) 2012 2013
Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (4)
Penduduk 15 Tahun ke Atas
30.828.952 31.084.151 31.338.094 31.594.141
31.851.750
1
Angkatan Kerja 20.155.491 19.356.624 20.138.658
20.150.094
20.388.637
- Bekerja 18.173.043 17.454.781 18.169.652 18.321.108 18.573.371
- Penganggur 1.982.448 1.901.843 1.969.006 1.828.986 1.815.266
2 Bukan Angkatan Kerja 10.673.461 11.727.527 11.199.436
11.444.047
11.463.113
-Sekolah 2.412.102 2.482.010 2.557.851 2.541.018 2.661.602
-Mengurus rumah tangga 6.677.021 7.505.728 7.363.184 7.343.026 7.645.565
-Lainnya 1.584.338 1.739.789 1.278.401 1.560.003 1.155.946
3
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
65,38
62,27
64,26
63,78
64,01
4 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 9,84 9,83 9,78 9,08 8,90
Sumber: Sakernas 2011, 2012 dan 2013 *) sejak tahun 2011 menggunakan penimbang penduduk berdasarkan hasil SP2010
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Barat yang dari tahun ke tahun mengalami
penurunan diilustrasikan dalam Gambar 1 sebagai berikut.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 23/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
3
Gambar 1
Tingkat PengangguranTerbuka Provinsi Jawa Barat Februari 2010-Februari 2013
Sumber: Sakernas 2010, 2011, 2012 dan 2013, diolah
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Pola penyebaran penduduk bekerja di lapangan pekerjaan utama (sektor usaha) pada Februari
tahun 2013 tidak jauh berbeda dengan keadaan Februari 2012. Diperinci menurut sektor lapangan
pekerjaan utama, penduduk Jawa Barat yang bekerja terbanyak diserap pada sektor perdagangan,
rumah makan dan jasa akomodasi, yaitu 4.923.023 orang (26,51 persen). Sektor lain yang menyerap
tenaga kerja terbanyak di Provinsi Jawa Barat adalah sektor industri (20,08 persen) dan sektor pertanian
(19,61 persen). Persebaran penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat dilihat pada
Tabel 2.
Selama tiga tahun terakhir, persentase penduduk yang bekerja pada Sektor Pertanian
cenderung terus mengalami penurunan, yaitu dari 22,02 persen pada Februari 2011 menjadi 19,96
persen pada Februari 2012, kemudian 19,61 persen pada Februari 2013. Sebaliknya, pada Sektor
Konstruksi terlihat peningkatan walaupun realtif tidak besar.
Distribusi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama ditunjukkan dalam Gambar 2.
10,57
9,84 9,78
8,90
8,5
9
9,5
10
10,5
11
Februari 2010 Februari 2011 Februari 2012 Februari 2013
Tin
gka
t P
eng
ang
gu
ran
Ter
bu
ka
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 25/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
4
Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Februari 2011–Februari 2013
Lapangan Pekerjaan Utama Februari
2011 2012 2013
(1) (4) (6) (6)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perburuan
4.000.956 (22,02 %)
3.626.171 (19,96 %)
3.642.008 (19,61 %)
Pertambangan dan Penggalian 152.523 (0,84 %)
162.592 (0,89 %)
149.326 (0,80 %)
Industri 3.494.740 (19,23 %)
3.739.323 (20,58 %)
3.730.052 (20,08 %)
Listrik, Gas, dan Air 46.506
(0,26 %) 74.448%)
(0,41 48.116
(0,26 %)
Konstruksi 1.170.065
(6,44 %) 1.369.423
(7,54 %) 1.452.498
(7,82 %)
Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi
4.863.107 (26,76 %)
4.809.726 (26,47 %)
4.923.023 (26,51 %)
Transportasi, pergudangan dan kominikasi
1.276.468 (7,02 %)
1.113.548 (6,13 %)
1.280.984 (6,90 %)
Keuangan, Real Estate, Usaha persewaan dan Jasa Perusahaan
408.129 (2,25 %)
572.907 (3,15 %)
541.297 (2,91 %)
Jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan
2.760.549 (15,19 %)
2.701.514 (14,87%)
2.806.067 (15,11 %)
TOTAL 18.173.043 (100,00 %)
18.169.652 (100,00 %)
18.573.371 (100,00 %)
Sumber: Sakernas 2011, 2012 dan 2013
3. Status Pekerjaan Utama
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup
kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja
informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Februari 2013 sekitar 8,8 juta orang (47,42 persen) bekerja
pada kegiatan formal dan hampir 9,8 juta orang (52,58 persen) bekerja pada kegiatan informal. Pekerja
informal pada Februari 2013 mengalami penurunan dibandingkan dengan pada Februari 2012 dengan
jumlah sekitar 10,3 juta orang (56,52 persen).
Di antara 18.573.371 orang penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2013, komposisi
terbanyak adalah yang berstatus sebagai buruh/karyawan, yaitu sebanyak 8.170.099 orang atau sekitar
43,99 persen, selanjutnya diikuti oleh yang berusaha sendiri sebanyak 3.392.327 orang (18,26 persen),
dan yang berusaha dibantu buruh tidak tetap 2.163.370 orang (11,65 persen). Status dengan pekerja
paling sedikit adalah berusaha dibantu buruh tetap, yaitu hanya 637.304 orang (3,43 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 23/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
5
Gambar 2 Penduduk Jawa Barat yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,Februari 2011- Februari 2013
Sumber: Sakernas 2011, 2012 dan 2013
Dari tahun 2011 terjadi kenaikan yang cukup berarti pada jumlah penduduk yang bekerja sebagai
buruh/karyawan, yaitu dari 33,31 persen pada bulan Februari 2011 menjadi 39,71 persen pada Februari
2012, kemudian menjadi 43,99 persen (meningkat 4,28 persen dibandingkan dengan tahun 2012).
Pekerja bebas di non pertanian juga cenderung meningkat terus. Pada Februari 2013 kenaikannya 0,06
persen dibandingkan Februari 2012. Sebaliknya, status pekerjaan lainnya mengalami penurunan, yang
terbesar pada jumlah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, yaitu dari 19,93 persen menjadi
18,26 persen atau berkurang 1,67 persen. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Februari 2011
Februari 2012
Februari 2013
(Ju
ta)
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan & Js PerusahaanTransportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
Konstruksi
Listrik, Gas dan Air Minum
Industri
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 25/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
6
Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama
Februari 2011–Februari 2013
Status Pekerjaan Utama 2011 2012 2013
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) Berusaha Sendiri 4.583.528
(25,22 %) 3.513.661 (20,13 %)
3.621.382 (19,93 %)
3.233.548 (17,65 %)
3.392.327 (18,26 %)
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
2.684.418 (14,77%)
2.297.312 (13,16 %)
2.265.246 (12,47 %)
2.409.306 (13,15 %)
2.163.370 (11,65 %)
Berusaha dibantu buruh tetap 514.154 (2,83 %)
580.821 (3,33 %)
637.008 (3,51 %)
629.783 (3,44 %)
637.304 (3,43 %)
Buruh / Karyawan 6.054.122 (33,31 %)
7.002.648 (40,12 %)
7.215.845 (39,71 %)
7.670.052 (41,86 %)
8.170.099 (43,99 %)
Pekerja Bebas di Pertanian 1.160.326
(6,38 %) 1.266.043
(7,25 %) 1.263.557
(6,95 %) 1.207.070
(6,59 %) 1.146.870%
(6,17)
Pekerja Bebas di Non Pertanian
1.369.805 (7,54 %)
1.240.599 (7,11 %)
1.483.177 (8,16 %)
1.508.463 (8,23 %)
1.526.252 (8,22 %)
Pekerja Keluarga 1.806.690 (9,94 %)
1.553.697 (8,90 %)
1.683.437 (9,27 %)
1.662.886 (9,08 %)
1.537.149 (8,28 %)
Total 18.173.043 (100,00 %)
17.454.781
(100,0 %)
18.169.652 (100,00 %)
18.321.108
(100 %)
18.573.371 (100,00 %)
Sumber: Sakernas 2011, 2012 dan 2013
4. Angkatan Kerja Menurut Pendidikan
Pada Tabel 4 dapat dilihat komposisi angkatan kerja di Jawa Barat menurut tingkat
pendidikan. Penduduk dengan tingkat pendidikan SD ke bawah masih mendominasi angkatan
kerja, yaitu sebesar 47,34 persen. Di antara angkatan kerja, yang bekerja dengan tingkat
pendidikan SD ke bawah ini juga merupakan bagian terbesar (48,98 persen), diikuti yang
berpendidikan SMP sebanyak 17,72 persen, SMA 14,83 persen, SMA Kejuruan 9,49 persen,
Universitas 6,19 persen dan yang paling sedikit adalah lulusan Diploma I/II/III (2,79 persen).
Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang relatif tinggi didominasi oleh
yang berpendidikan SMP ke atas. TPT untuk tamatan SD ke bawah hanya 5,75 persen,
sedangkan TPT untuk tamatan SMP ke atas mencapai 11,74 persen. TPT menurut jenjang
pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 23/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
7
Tabel 4 Penduduk Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan, Februari 2013
Pendidikan PP Bekerja Pengangguran Total TPT (%) (1) (2) (3) (4) (5)
<= SD 9.097.662
(48,98 %) 555.291
(30,59 %) 9.652.953 (47,34 %) 5,75
SMP 3.291.700 (17,72 %)
525.648 (28,96 %)
3.817.348 (18,72 %) 13,77
SMA Umum 2.754.481 (14,83 %)
433.851 (23,90 %)
3.188.332 (15,64 %)
13,61
SMA Kejuruan 1.762.002 (9,49 %)
203.096 (11,19 %)
1.965.098 (9,64 %) 10,34
Diploma I/II/III 518.724 (2,79 %)
51.202 (2,82 %)
569.926 2,80 %) 8,98
Universitas 1.148.802 (6,19 %)
46.178 (2,54 %)
1.194.980 (5,86 %)
3,86
Total 18.573.371 (100,00 %)
1.815.266 (100,00 %)
20.388.637 (100,00 %) 8,90
Sumber: Sakernas 2013
Gambar 3 Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2013
Sumber: Sakernas 2013
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
5,75
13,77 13,61
10,348,98
3,86
TP
T (
%)
Tingkat Pendidikan
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 25/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
8
5. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak
mengalami perubahan berarti dalam kurun waktu setahun. Penduduk yang dianggap sebagai
pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas
perminggu, pada Februari 2013 jumlahnya mencapai 14,19 juta orang (76,43 persen dari total penduduk
yang bekerja), secara absolut meningkat sekitar 220 ribu orang dibandingkan Februari 2012. Dalam
setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam perminggu) juga
meningkat sebanyak 180 ribu orang. Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam
perminggu pada Februari 2013 mencapai 789 ribu orang (4,25 persen).
Tabel 5
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu dan Jenis Kelamin,
Februari 2012- Februari –2013
Jumlah Jam Kerja Perminggu
2012 Jumlah
2013Jumlah
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1–7 45.575 (0,25 %)
108.087 (0,59 %)
153.662 (0,85 %)
59.025 (0,32 %)
124.643 (0,67 %)
183.668 (0,99 %)
8–14 209.693 (1,15 %)
302.221 (1,66 %)
511.914 (2,82 %)
221.438 (1,19 %)
383.953 (2,07 %)
605.391 (3,26 %)
15–24 788.115 (4,34 %)
734.141 (4,04 %)
1.522.256 (8,38 %)
811.353 (4,37 %)
782.323 (4,21 %)
1.593.676 (8,58 %)
25–34 1.223.757 (6,74 %)
783.958 (4,31 %)
2.007.715 (11,05 %)
1.277.349 (6,88 %)
717.803 (3,86 %)
1.995.152 (10,74 %)
35+ 9.997.269 (55,02 %)
3.976.836 (21,89 %)
13.974.105 (76,91 %)
10.196.904 (54,90 %)
3.998.580 (21,53 %)
14.195.484 (76,43 %)
Jumlah 12.264.409 (67,50 %)
5.905.243 (32,50 %)
18.169.652 (100,00 %)
12.566.069 (67,66 %)
6.007.302 (32,34 %)
18.573.371 (100,00 %)
Sumber: Sakernas 2012 dan 2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 23/05/32/Th. XV, 6 Mei 2013
9
BPS PROVINSI JAWA BARAT
Home Page: http://jabar.bps.go.id
I f i l bih l j t h b i
Informasi lebih lanjut hubungi:
Hj. Dyah Anugrah K, MA
Kepala Bidang Statistik Sosial
Telepon: (022) 7272595, (022) 7215797