TEKSTUR BATUAN BEKU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TEKSTUR BATUAN BEKU

Citation preview

1.1 TEKSTUR (TEXTURE)

Secara umum batuan beku intrusif dan ekstrusif atau batuan beku umumnya dapat dibedakan dari kenam-pakan bentuk, ukuran butir dan hubungan kristal mineral-mineralnya atau disebut tekstur batuan.Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah :1) Gelas (Glassy) - tidak berbutir atau tidak mempunyai kristal (Amorf).2) Afanitik (Aphanitic) - (Fine Grain Texture) berbutir sangat halus, hanya dapat dilihat dengan mikroskop.3) Faneritik (Phaneritic) - (Coarse Grain Texture) berbutir cukup besar, dapat dilihat tanpa mikroskop.4) Porfiritik (Porphyritic) - mempunyai dua ukuran kristal yang dominan.5) Piroklastik (Pyroclastic) - mempunyai fragmen material volkanik.

Tekstur gelas terjadi akibat magma membeku dengan cepat, saat magma mencapai permukaan bumi dan bersentuhan dengan atmosfir. Suhu dan tekanan di atmosfir jauh lebih rendah dari dapur magma dibawah. Akibatnya tidak sempat membentuk kristal atau amorf, seperti obsidian. Kadang-kadang lava mendingin dan membeku begitu cepatnya sehingga atom-atomnya tidak sempat untuk membentuk mineral, sehingga yang terbentuk adalah mineraloid, gelas.Batuan beku luar yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari gelas dinamakan obsidian.AFANITIK (aphanitic dari bahasa Junani phaneros yang berarti terlihat, dan a berarti tidak) dapat diartikan butiran-butiran mineralnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Batuan beku dengan tekstur ini memperlihatkan pembekuan yang cepat, tetapi masih sempat membentuk kristal. Batuan bertekstur ini terdiri dari mineral-mineral dengan kristal yang sangat kecil. . Misalnya bagian dalam aliran lava, dibawah mikroskop dapat dikenali feldspar dan kwarsa.FANERITIK (phaneritic) berarti dapat dilihat. Batuan dengan tekstur ini butiran mineralnya dapat dilihat tanpa mikroskop, memperlihatkan besar kristal yang hampir seragam dan saling mengunci (interlock). Bentuk kristal yang besar-besar ini menyatakan bahwa pembekuannya berlangsung sangat lama, yang berarti terjadi jauh dibawah permukaan bumi.PORFIRITIK merupakan tekstur yang khusus dimana terdapat campuran antara butiran-butiran kasar didalam massa butiran-butiran lebih halus. Butiran yang besar, bentuknya relatif sempurna dinamakan fenokrist (phenocrysts), sedangkan butiran yang kecil-kecil, disekitar fenokrist disebut massadasar (groundmass). Fenokrist yang dikelilingi massadasar terbentuk sebagai layaknya mineral berbutir kasar pada batuan beku dalam, oleh pendinginan magma secara perlahan-lahan dalam kerak atau mantel.

Felsik(Granitik)Intermediet(Andesitik)Mafik(Basaltik)Ultra Mafik

Intrusif (Faneritik)GranitDioritGabbroPeridotit

Ekstrusif (Afanitik)RiolitAndesitBasalt

Komposisi Mineral UtamaKuarsaK FelsparNa FelsparHornblendeNa FelsparCa FelsparCa FelsparPiroksenOlivinPiroksen

Mineral TambahanMuskovitBiotitHornblendeBiotitPiroksenOlivinHornblendeCa Felspar

Klasifikasi sederhana batuan beku berdasarkan tekstur dan komposisi mineralTabel 1.1

Kearah Kanan Kadar Sio2 Makin Kecil - Warna Batuan Makin Gelap Sedangkan massa dasar yang mengelilingi fenokrist memberikan bukti bahwa magma yang sebagian membeku bergerak naik keatas dengan cepat. Pada kondisi baru ini magma mendingin dengan cepat dan menghasilkan mineral-mineral yang terbentuk terakhir yang berbutir halus. Banyak batuan beku ekstrusif yang porfiri.Pegmatite Batuan beku dalam yang terdiri dari mineral-mineral berukuran yang tidak lazim, besar-besar, sampai 2 cm atau lebih.Pyroklastik, dalam bahasa Junani pyro artinya api dan klastos adalah pecah. Tekstur batuan dikatakan pyroklastik apabila pada batuan tersebut terdapat butiran fenokris dan massa dasar, mirip dengan porfiritik. Namun dibawah mikroskop terlihat bahwa butiran-butirannya lebih banyak pecah-pecah dari pada kristal saling mengunci. Selain itu juga fragmennya bengkok, terpilin dan terdeformasi. Tekstur ini terjadi akibat erupsi ledakan material berukuran debu dihembuskan keatas. Di udara terbentuk mineral dan gelas, bercampur sebagai material yang panas. Bila diendapkan masih panas, maka material-material ini saling merekat seperti di las satu dengan lainnya.