14
TEKSTUR MIKROSKOPIS BATUAN BEKU 1. Poikilitik Tekstur ini menunjukkan kenampakan adanya inklusi mineral-mineral secara acak dan tidak teratur pada suatu tubuh kristal mineral yang besar. Tekstur ini terbentuk akibat mineral-mineral yang menginklusi terbentuk terlebih dahulu. Selanjutnya terjadi pembentukan mineral yang diinklusi melalui pendinginan magma secara lambat akibat perubahan kondisi sekitar sehingga mineral yang terbentuk ini memiliki waktu lebih untuk tumbuh dengan nukleasi yang lambat. Keadaan ini akan menyebabkan mineral yang besar tampak diinklusi oleh mineral-mineral yang lebih kecil.

Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

TEKSTUR MIKROSKOPIS BATUAN BEKU

1. Poikilitik

Tekstur ini menunjukkan kenampakan adanya inklusi mineral-mineral

secara acak dan tidak teratur pada suatu tubuh kristal mineral yang besar. Tekstur

ini terbentuk akibat mineral-mineral yang menginklusi terbentuk terlebih dahulu.

Selanjutnya terjadi pembentukan mineral yang diinklusi melalui pendinginan

magma secara lambat akibat perubahan kondisi sekitar sehingga mineral yang

terbentuk ini memiliki waktu lebih untuk tumbuh dengan nukleasi yang lambat.

Keadaan ini akan menyebabkan mineral yang besar tampak diinklusi oleh

mineral-mineral yang lebih kecil.

Inklusi Mineral Mafic pada Plagioklas

2. Intergranular

Tekstur ini memiliki kenampakan berupa adanya kumpulan mineral mafik

(biasanya piroksen) dengan ukuran relatif lebih kecil di antara mineral plagioklas

yang tersusun secara acak dan tidak teratur. Tekstur ini terbentuk akibat dari jenis

magma sumber yang menyebabkan dominasi mineral yang terbentuk berupa

Page 2: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

mineral mafik dan mineral Ca plagioklas. Proses pendinginan berlangsung secara

bertahap dari mineral Ca plagioklas selanjutnya mineral piroksen yang terbentuk

pada proses pendinginan lebih cepat. Karena mineral piroksen terbentuk setelah

plagioklas, mineral ini cenderung mengisi ruang-ruang antara plagioklas.

3. Intersetral

Tekstur ini dicirikan dengan adanya kenampakan gelas vulkanik yang

mengisi ruang-ruang di antara tubuh kristal mineral plagioklas. Tekstur ini sering

ditemukan pada batuan beku vulkanik intermediet atau basa seperti andesit hingga

basalt. Tekstur ini terbentuk melalui proses dimana mineral plagioklas terbentuk

terlebih dahulu lalu ketika magma muncul ke permukaan terjadi pendinginan yang

cepat yang menyebabkan lava cenderung membentuk gelas vulkanik yang seolah-

olah mengelilingi tubuh mineral plagioklas yang terbentuk terlebih dahulu.

Page 3: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

4. Porfiritik

Tekstur yang khusus dimana terdapat campuran antara butiran kasar di

dalam massa dengan butiran yang lebih halus. Butiran yang relatif sempurna

dinamakan fenokrist (phenocrysts), sedangkan butiran yang lebih kecil disebut

massa dasar (groundmass). Tekstur porfiritik menunjukkan bahwa magma yang

sebagian membeku bergerak ke atas dengan cepat lalu mendingin dengan cepat

pula. Sehingga meghasilkan fenokris yang dikelilingi oleh massa dasar.

5. Mikroporfiritik

Tekstur ini memiliki genesa yang relatif sama dengan tekstur porfiritik,

hanya saja batuan beku dengan tekstur ini cenderung ditemukan pada batuan beku

vulkanik ataupun hipabisal yang dekat dengan permukaan. Tempat pendinginan

yang sedemikian rupa ini menyebabkan pendinginan berlangsung cepat sehingga

kristal-kristal mineral cenderung terbentuk dalam ukuran kecil atau halus.

Page 4: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

6. Vitrofirik

Tekstur yg memiliki kemiripan dengan porfiritik tetapi pada tekstur ini

mineral penyusun yang menjadi massa dasarnya adalah gelas, sedangkan

kristalnya hanya sedikit yaitu sekitar < 10 %.

7. Ofitik

Pada tekstur ofitik, mineral plagioklas ditemukan dikelilingi oleh mineral

piroksen. Tekstur ini dapat dianalogikan seperti plagioklas euhedral sebagai

fenokris pada masa dasar piroksen dengan ukuran yang relatif lebih besar namun

bentuknya subhedral.

Tekstur ofitik sendiri terbentuk melalui pendinginan magma basaltik yang

berlangsung relatif lambat. Ketika pendinginan terjadi intergrowth antara mineral

plagioklas dan piroksen, namun plagioklas telah terbentuk terlebih dahulu

sehingga plagioklas cenderung memiliki bentuk euhedral hingga subhedral.

Selanjutnya dilanjutkan kristalisasi mineral piroksen yang mengisi ruang antar

plagioklas, biasanya terdapat pada Diabase dan Gabbro.

Page 5: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

8. Subofitik

Sedangkan pada tekstur subofitik, kenampakan khas yang ditunjukkan

berupa mineral piroksen yang seolah-olah dikelilingi oleh mineral plagioklas

karena ukuran plagioklas yang cenderung lebih besar atau merupakan kebalikan

dari tekstur ofitik. Tekstur subofitik terbentuk oleh pendinginan magma basaltik

dengan pembentukan mineral piroksen terlebih dahulu selanjutnya dilanjutkan

intergrowth dengan mineral plagioklas.

9. Trakhitik

Tekstur ini memiliki kenampakan yang cukup menarik berupa adanya

mikrolit atau cryptocrystalline plagioklas yang menunjukkan kesejajaran di antara

mineral lain. Tekstur trakhitik sering ditemukan pada batuan beku vulkanik.

Tekstur ini terbentuk akibat adanya aliran magma atau lava yang membuat

orientasi penyusunan mineral menjadi sejajar. Hal ini cenderung disebabkan

karena bentuk kristal plagioklas yang cenderung memanjang akan lebih mudah

mengikuti arah aliran lava atau magma sesuai dengan arah memanjangnya kristal.

Hal tersebut dapat dianalogikan dengan aerodinamika.

Page 6: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

10. Pilotasitik

Tekstur ini memiliki kemiripan dengan tekstur trakhitik dimana terdapat

penyejajaran mikrolit-mikrolit plagioklas. Namun letak perbedaannya adalah pada

tekstur ini penyusunan mikrolit-mikrolit plagioklasnya cenderung sub-paralel.

Kehadiran mikrolit plagioklas ini juga sering disertai mikrokristalin lain. Tekstur

ini terbentuk juga karena aliran magma atau lava yang memperngaruhi

penyusunan mikrolit-mikrolit plagioklas pada batuan beku, namun pengaruh

aliran tidak terlalu dominan sehingga penyusunannya cenderung sub-paralel.

Aliran seperti ini bisa terjadi karena aliran lambat atau aliran lava kental.

Page 7: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

11. Hyalofilitik

Tekstur yang jika mikrolit-mikrolit plagioklas dijumpai bersamaan

mikrokristalin piroksen dengan arah tidak beraturan, dan dijumpai dalam massa

dasar gelas. Tekstur ini sangat khas dijumpai pada batuan yang berkomposisi basa

yang pada umumnya berupa lava.

12. Kelyfitik/rim

Tekstur di mana mineral yang lebih awal dikelilingi/dilingkupi butiran

memanjang kristal yang lain yang radial/menyebar, Disebabkan oleh pelarutan

pada post magmatic reaction antara dua mineral yang berdekatan.

Page 8: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

13. Intergrowth

Tekstur ini secara umum menunjukkan kenampakan pertumbuhan bersama

antara 2 jenis mineral yang berbeda jenisnya. Secara umum tekstur ini dapat

dijelaskan menggunakan diagram fase dengan melihat suhu kristalisasi suatu

mineral hingga mencapai titik euthetic. Tekstur ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Graphic

Pada tekstur ini tampak bahwa mineral kuarsa tertanam secara acak dalam

mineral K-feldspar. Kedua mineral ini tumbuh secara bersama-sama dengan

tingkat kristalisasi yang berbeda. Hal ini terjadi karena adanya kehadiran fase

aqueous yang menyebabkan terjadinya intergrowth antara mineral kuarsa dengan

mineral ortoklas (K-feldspar).

b. Granophiric

Terdapat kuarsa berbentuk anhedral dengan letak tidak teratur. Hal ini

disebabkan mineral kuarsa yang mengkristal bersama mineral feldspar terbentuk

pada daerah batas kristal lain.

Page 9: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

c. Mirmekitik

Menunjukkan intergrowth antara kuarsa dan plagioklas dengan ciri khas

berupa bentuk kuarsa yang berbentuk seperti cacing di antara plagioklas. Hal ini

terbentuk ketika kristalisasi plagioklas belum sempurna di saat itulah kuarsa

masuk mengisi rongga yang belum terkristalisasi sempurna.

d. Pertit

Tekstur yang tampak secara mikroskopik seolah-olah memberikan

kenampakan tumbuh bersama antara plagioklas dan k- feldspar (mikroklin). Pada

perthite mineral plagioklas terbentuk terlebih dahulu dan saat belum sempurna

Page 10: Tekstur Mikroskopis Batuan Beku

mineral ortoklas terkristalisasi pada bidang belahan yang belum sempurna

terbentuk. Sedangkan pertumbuhan bersama antara K-Feldspar dalam plagioklas

asam Feldspar lebih besar disebut Phertitik.

e. Antipertit

Tekstur yg mirip dengan pertit tetapi pada tekstur ini plagioklas yang

menjadi tuan rumahnya dan mikroklin sebagai tamunya. Pembentukan tekstur ini

juga dapat dijelaskan melalui diagram fase hingga menuju titik euthetic.