Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN PERGESERAN
PENERJEMAHAN BUKU TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI BILINGUAL UNTUK SEKOLAH DASAR
KARANGAN A. R. RIZKY
TESIS
Oleh
ELIAS SURBAKTI
107009027/LNG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN PERGESERAN
PENERJEMAHAN BUKU TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI BILINGUAL UNTUK SEKOLAH DASAR
KARANGAN A. R. RIZKY
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Linguistik pada Program Pascasarjana
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Oleh
ELIAS SURBAKTI
107009027/LNG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal : 31 Agustus 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.
Anggota : Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.
Dr. Roswita Silalahi, M.Hum.
Dr. Asmyta Surbakti, M.Si.
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Judul Tesis
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN PERGESERAN PENERJEMAHAN
BUKU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BILINGUAL
UNTUK SEKOLAH DASAR KARANGAN A. R. RIZKY
Dengan ini penulis nyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Magister Linguistik pada Program Studi Linguistik Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan penulisan
ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan
hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang
dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang yang berlaku.
Medan, Agustus 2012
Penulis,
Elias Surbakti
Universitas Sumatera Utara
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN PERGESERAN PENERJEMAHAN
BUKU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BILINGUAL
UNTUK SEKOLAH DASAR KARANGAN A. R. RIZKY
ABSTRAK
Tesis ini berfokus pada masalah penelitian penerjemahan sebagai produk,
yang menganalisis Teknik dan Pergeseran pada unsur-unsur bahasa seperti kata,
frasa, dan klausa pada suatu buku yang telah diterjemahkan. Sumber data
penelitian merupakan Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk
Sekolah Dasar Karangan A. R. Rizky, bahasa Inggris sebagai bahasa sumber dan
bahasa Indonesia sebagai produk terjemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan teknik penerjemahan dan pergeseran yang diterjemahkan dan
juga untuk mengetahui teknik dan pergeseran yang paling dominan digunakan
dalam proses penerjemahan buku tersebut. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan deskriftif-kualitatif yaitu penelitian yang mengarah pada
pendeskripsian secara rinci dan mendalam baik kondisi maupun proses, dan juga
hubungan atau saling keterkaitannya mengenai hal-hal pokok yang ditemukan
pada sasaran penelitian(H. B. Sutopo, 2006: 179). Penelitian ini merujuk kepada
teori analisis data Interaktif Sutopo melalui pemrosesan data yang dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu reduksi data, sajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasilnya mengindikasikan bahwa ada 9 jenis teknik penerjemahan yang
digunakan oleh penerjemah, yakni teknik harfiah 96 data (63.33%), teknik
transposisi 15 (10%), teknik peminjaman 13 (8.66%), teknik penambahan 7
(4.66%), teknik penghilangan 7 (4.66%), teknik modulasi 4 (2.66%), teknik
adaptasi 4 (2.66%), teknik kompensasi 2 (1.33%), dan deskripsi 2 (1.33%).
Sementara pergeseran bentuk yang terjadi dalam proses penerjemahan teks adalah
pergeseran Intra-system 46 (54.12%), pergeseran struktur 33 (38.83%),
pergeseran unit 5 (5.89%), dan pergeseran kelas kata 1 (1.18%). Teknik
penerjemahan yang paling dominan adalah teknik penerjemahan harfiah dan
pergeseran yang paling dominan adalah pergeseran intra-system. Dalam analisis
teknik dan pergeseran pada penelitian ini, disimpulkan bahwa penerjemah
berusaha sesederhana mungkin menerjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran namun masih ada terdapat kekurangan yaitu perlunya penerjemah
menambahkan keterangan pada kata yang diserap utuh dari bahasa sumber ke
dalam bahasa sasaran.
Kara kunci : Teknik Penerjemahan, Pergeseran Penerjemahan, Bahasa Sumber,
Bahasa Sasaran, dan Buku Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bilingual
Universitas Sumatera Utara
TRANSLATION TECHNIQUES AND SHIFTS IN BILINGUAL
INFORMATION AND COMMUNUCATION TECHNOLOGY BOOK FOR
ELEMENTARY SCHOOL BY A.R.RIZKY
ABSTRACT
This study focuses on the problem of translation research as a product,
which analyzes the technique and the shifts in language elements such as words,
phrases, and clauses in a book that has been translated. The data source is a
Bilingual Information And Communication Technology Book For Elementary
School by A. R. Rizky. English language as the source language and Indonesian
language as the translation product.
The purpose of this study is to describe the translation techniques and the
shifts techniques that are most used in the process of translating the book. The
research was conducted with a descriptive-qualitative approach to fixed data
referring to Sutopo Interactive data analysis theory through proccesing data
which was carried out in several stages, namely data reduction, data
presentation, and conclusions. The results indicate that there are 9 types of
translation techniques that has been used by translator, they are literal
translation 96 (63.33%), transposition 15 (10%), borrowing 13 (8.66%),
completion 7 (4.66%), dilation 7 (4.66%), modulation 4 (2.66%), adaptation 4
(2.66%), compensation 2 (1.33%), and description 2 (1.33%). Meanwhile the
form of shifts that occurs in the process of translating the text are four, they are
Intra System Shifts, structural shifts, unit shifts, and then class shifts. Generally
the most dominant translation technique is the literal translation technique, and
the most dominant shifts is the Intra system Shifts.
On this analysis technique and shifts research, it was concluded that the
translator tried as simple as possible to translate the source language into the
target language but there are still shortcomings that a translator have to add a
description in words that are full absorbed intact from the source language into
the target language.
Keybords : Translation Technique, Translation Shifts, Source Language,
Target Language, and A Bilingual Information And Communication
Technology Book
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang atas segala berkat dan rahmat-Nya kepada peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yang berjudul :
Teknik Dan Pergeseran Penerjemahan Buku Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Bilingual Untuk Sekolah Dasar Karangan A. R. Rizky. Tesis ini
ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
Megister Sains pada Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
Peneliti menyadarari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti berterima kasih kepada
semua pihak yang ikut serta secara langsung maupun secara tidak langsung yang
telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan tesis ini. Pada kesempatan ini
peneliti menyampaikan rasa hormat dan menghaturkan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada Bapak Dr. Syahron Lubis, M. A (Dosen Pembimbing I) dan
Bapak Dr. Muhizar Muchtar, M. S. (Dosen Pembimbing II) selaku pembimbing
yang telah mengarahkan dan membimbing peneliti selama penyusunan tesis ini
dari awal hingga tesis ini dapat diselesaikan. Selanjutnya, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada dosen penguji Dr. Roswita Silalahi, M. Hum, dan Dr. Asmyta
Surbakti, M. Si yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk
penyempurnaan tesis ini.
Peneliti juga berterima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara,
Prof. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M. Sc. (CTM), Sp.A (k)., Dekan Fakultas
Ilmu Budaya, Dr. Syahron Lubis, M.A., beserta jajarannya yang telah
meningkatkan situasi yang kondusif pada Program Magister Linguistik
Universitas Sumatera Utara (USU). Peneliti juga menyampaikan terima kasih
kepada ketua Program Studi Linguistik Prof. T. Silvana Sinar, M. A., Ph.D,
beserta jajarannya yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada peneliti
selama peneliti mengikuti pendidikan pada Program Studi Linguistik. Selanjutnya
peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh dosen yang telah
memberikan banyak ilmu dan pengetahuan selama peneliti mengikuti pendidikan.
Demikian juga peneliti menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang ada
di Pusat Bahasa yang telah memberikan ruang kepada peneliti.
Peneliti juga berterima kasih kepada istri, Sri Buaten Br Ginting AMKep,
atas segala dukungan, perhatian dan doanya serta kesabaran menunggu di rumah
selama peneliti mengikuti pendidikan dan menyelesaikan studi ini, begitu juga
kepada Viona Gresia Br Surbakti putri tercinta dari peneliti beserta seluruh
Universitas Sumatera Utara
keluarga khususnya buat ayah tercinta Alm. DRS Nikam Surbakti, Ibu tercinta
Almh. Cahaya Br Ginting dan Pak Uda Alm. Bersih Surbakti yang baik hati.
Demikian juga peneliti menyampaikan terima kasih kepada rekan
Mahasiswa Program Studi Linguistik 2010 : Sinde, Clara Puspita, Febrina S. L.
Tobing, Nora L. Gaol, Syarifuddin, Cut Fadhilah, Sahat Marulak, Rahmat, Yoffi
Andinata, Citra Pratiwi, Meutia Sari, Muhammad Toha, Chairani Nst, Zufri
Hidayat, Rospita Uli, Asman, Fatimah Zahara, Juliana, M Isa Ansari, Irwan
Berutu dan seluruh rekan yang tidak bisa peneliti sebut satu per satu.
Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,
peneliti menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan pengembangan
lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, peneliti sangat mengharapkan
kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna serta sebagai masukan bagi peneliti
untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.
Medan,
Peneliti
Elias Surbakti
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Elias Surbakti
Tempat/Tanggal Lahir : Jaba, 11 Juni 1980
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Dusun I Desa Jaba Kec. Namo Rambe Kab.
Deli Serdang
Pekerjaan : Wiraswasta
Riwayat Pendidikan
SD : SD RK FRANSISKUS XAVERIUS
PASAR III NAMO RAMBE
SMP : SMP SWASTA DELI MURNI DELI TUA
SMU : SMU SWASTA DELI MURNI DELI TUA
S1 : Sastra Inggris USU Medan
S2 : Linguistik USU Medan
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian .................................................. 4
1.3. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 5
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
1.5.1. Manfaat Teoritis .............................................................. 7
1.5.2. Manfaat Praktis ............................................................... 7
1.6. Klarifikasi Makna Istilah .......................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 10
2.1 Konsep Dasar ........................................................................... 10
2.1.1 Defenisi Penerjemahan ................................................ 10
2.1.2 Pengertian Penerjemahan. ............................................ 14
2.1.3 Permasalahan dalam Penerjemahan ............................. 15
2.1.4 Jenis-Jenis Penerjemahan ........................................... 20
2.1.5 Kompleksitas Penerjemahan ........................................ 21
2.1.6 Ekivalensi Dalam Penerjemahan ................................. 22
2.1.7 Teknik Penerjemahan .................................................. 24
2.1.8 Pergeseran Dalam Penerjemahan ................................ 33
2.1.8.1 Pergeseran Makna .......................................... 33
2.1.8.2 Pergeseran Bentuk .......................................... 33
2.1.9. Konsep Kata, Frasa, Klausa dan Kalimat ................... 37
2.9.1. Kata ................................................................... 37
2.9.2. Frasa .................................................................. 37
2.9.3. Klausa ............................................................... 38
2.9.4. Kalimat ............................................................. 39
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 42
3.1. Pendekatan .................................................................................... 42
3.2. Data dan Sumber Data ................................................................... 43
3.2.1. Data .................................................................................... 43
3.2.2. Sumber Data ...................................................................... 43
3.3. Instrumen Penelitian ..................................................................... 44
3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 44
Universitas Sumatera Utara
3.5. Teknik Analisa Data ...................................................................... 44
3.6. Prosedur Penelitian ....................................................................... 46
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ..................................................... 47
4.1. Pembahasan dan Hasil Penelitian ................................................. 47
4.1.1 Teknik Penerjemahan ....................................................... 47
4.1.2. Pembahasan Teknik Penerjemahan .................................. 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 71
5.1. Simpulan ........................................................................................ 71
5.1.1.Teknik Penerjemahan ........................................................... 71
5.1.2. Pergeseran (Shifts) .............................................................. 72
5.2. Saran .............................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1 Frekuensi Penerapan Teknik Penerjemahan ................................... 48
2. Data Teknik Penerjemahan Harfiah ............................................... 50
3. Data Teknik Penerjemahan Transposisi ......................................... 52
4. Data Teknik Penerjemahan Peminjaman ........................................ 54
5. Data Teknik Penerjemahan Penambahan ....................................... 56
6. Data Teknik Penerjemahan Penghilangan ...................................... 58
7. Data Teknik Penerjemahan Modulasi ............................................. 59
8. Data Teknik Penerjemahan Adaptasi ............................................. 60
9. Data Teknik Penerjemahan Kompensasi ........................................ 61
10. Data Teknik Penerjemahan Deskripsi ............................................ 62
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Model Proses Analisis Interaktif (Sutopo dalam Silalahi 2009 : 104) .... 45
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat
pada saat ini memacu manusia untuk lebih meningkatkan kegiatan dan pola
berpikir manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Hal ini patut kita syukuri
karena dengan adanya perkembangan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi kita sebagai manusia yang mempunyai aktivitas yang sangat rutin
akan sangat terbantu dalam mengerjakan tugas. Mudahnya mengakses teknologi
informasi dan komunikasi akan sangat jelas bahwa pada masa yang akan datang
kehidupan manusia tidak akan terlepas dari dunia teknologi informasi dan
komunikasi.
Memberikan pendidikan komputer atau mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi sejak dini di SD akan sangat membantu dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Mengajarkan hal tersebut kepada anak-anak usia enam sampai
dengan usia dua belas tahun bukanlah suatu hal yang terlalu dini.
Teknologi informasi dan komunikasi bukanlah suatu hal yang rumit.
Perkembangan teknologi saat ini berkembang dengan pesat. Arus informasi harus
ditanggapi dengan cepat pula. Dalam belajar telah digunakan untuk membekali
pengetahuan kepada anak-anak, diantaranya yaitu jenis buku yang di baca atau
dipelajari. Namun pengenalan sesuatu yang baru terhadap siswa SD bukanlah hal
yang mudah.
Universitas Sumatera Utara
Seperti halnya internet di mata anak SD merupakan sesuatu yang abstrak.
Mereka belum memahami manfaat nyata internet bagi kehidupan mereka sehari-
hari. Terlebih lagi dasar penggunaannya dan materi yang terkandung didalamnya
banyak menggunakan bahasa asing (bahasa Inggris). Namun dengan
menggunakan pendekatan yang sesuai dengan ketertarikan anak-anak, seperti
tokoh idola, cerita kepahlawanan dan permainan (games), dengan dua bahasa
(bilingual) akan dapat menarik perhatian anak dan juga dapat digunakan untuk
memperkenalkan mereka dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Musthafa (2008 :11) mengatakan
“Children love to hear the language of story books this language can
exchance the oral English they have been using in the classroom. The
picture and your expression help children to Understand the vocabulary
and the story. Children can see and hear the English they have learned
come a lived throught storybook characters”.
Anak-anak senang mendengarkan bahasa dari bahasa buku cerita. Bahasa
ini dapat melatih kemampuan berbicara bahasa Inggris yang telah mereka
gunakan di dalam kelas. Gambar dan ekspresi dapat membantu anak untuk
memahami kosa kata dan bercerita, anak-anak dapat melihat dan mendengar
bahasa Inggris yang telah mereka pelajari dengan nyata melalui karakter buku
cerita.
Saat ini telah banyak diterbitkan buku bilingual berbentuk cerita,
pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, dan seni untuk kalangan siswa
SD . Buku-buku tersebut telah diterjemahkan dari BSu (bahasa Inggris) ke dalam
BSa (bahasa Indonesia). Seperti halnya buku Teknologi Informasi dan
Komunikasi Bilingual untuk SD karangan A. R. Rizky yang saat ini telah
digunakan di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan di Sekolah
Universitas Sumatera Utara
Bertaraf Internasional (SBI). Buku tersebut memaparkan cara penggunaan
teknik-tenik dan informasi yang ada di dalam komputer dalam bentuk bahasa
bilingual (Inggris Indonesia).
Setelah dikaji, Peneliti melihat buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bilingual tersebut tidak memuat penjelasan tentang strategi penerjemahan yang
dapat menjadi pedoman bagi siswa. Jadi perlunya adanya (translation practice)
yang memuat penjelasan tentang penerjemahan buku tersebut. Di dalam
penerjemahan buku tersebut ada beberapa kata yang dijumpai pada BSu masih
tetap utuh pada BSa seperti kata Microsoft Words dari BSu diterjemahkan
menjadi Microsoft Words juga pada BSanya. adanya penghilangan beberapa
clausa pada BSanya, seperti pada kalimat berikut You will see the icon of Open on
the Customize Quick Access Toolbar, yang terjemahannya adalah “pada Quick
Access Toolbar akan terdapat ikon Open”. Adanya penghilangan kalimat You will
see pada BSu ke dalam BSa. Arti kalimat You will see adalah” anda akan
melihat”, namun tidak terdapat di dalam BSa. Some menu options will show up on
the screen.. Diterjemahkan “dilayar akan terlihat beberapa pilihan menu”.
Adanya perubahan struktur kalimat pada dari BSu ke BSa.
Ada juga ditemukan pergeseran-pergeseran (Shifts) dalam
penerjemahannya,. misalnya “Shapes-making and Shapes-supporting Icons”
setelah diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran menjadi “Ikon pembuat dan Ikon
pendukung Shapes”. Adanya perubahan struktur DM ke MD.
Dengan adanya beberapa faktor di atas timbul pertanyaan di dalam
pemikiran peneliti, bagaimanakah terjemahan yang telah digunakan oleh
penerjemah dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk
Universitas Sumatera Utara
anak SD kelas VI karangan A. R. Rizky ? Dapatkah terjemahannya membantu
anak SD dalam memahami buku tersebut? Dapatkah mereka memperoleh
perbendaharaan kosakata bahasa Inggris dengan baik ?
Dikarenakan beberapa faktor permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai teknik-teknik yang digunakan oleh penerjemah
dan pergeseran (Shifts) yang ada pada buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI karangan A. R. Rizky penerbit Yrama
Widya.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dalam tesis ini merupakan analisis produk teks terjemahan pada
buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI karangan
A. R . Rizky penerbit Yrama Widya yang diterbitkan pada tahun 2010 yang relatif
luas karena mencakup berbagai jenis teknik penerjemahan serta berbagai jenis
pergeseran yang mana telah tercantum pada judul penelitian. Oleh karena itu
untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan penelitian lebih
fokus maka peneliti membuat batasan yakni 1) dalam analisis teknik
penerjemahan, hanya pada satu unsur teknik penerjemahan saja pada tiap kata,
frase , klausa dan kalimat, 2) dalam analisis pergeseran pada penerjemahan yang
terdiri atas dua bagian utama, yakni Pergeseran Tingkatan (Level Shifts) dan
Pergeseran Kategori (Category Shifts). Peneliti membuat batasan kajian hanya
pada bidang Pergeseran Kategori (Category Shifts) yang terdiri atas Pergeseran
Struktur (Structural Shifts), Pergeseran Unit (Unit Shifts), Pergeseran Kelas Kata
(Class Shifts), dan Pergeseran Intra-Sistem (Intra-System Shifts). 3) buku tersebut
berisikan 6 Bab namun karena isi dan materi sebagian besar terdapat pada Bab 1
Universitas Sumatera Utara
sampai dengan Bab 3 dan isinya sudah dapat mewakili data yang ada pada buku
tersebut maka peneliti melakukan penelitian hanya pada Bab 1 sampai dengan
Bab 3.
1.3 Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan Masalah Penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1 Teknik penerjemahan apa yang digunakan oleh penerjemah dalam
menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku
Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI
karangan A. R. Rizky ?
2 Teknik penerjemahan apa yang paling dominan dalam penerjemahan kata,
frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku Teknologi Informasi
dan Komunikasi Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI karangan A. R.
Rizky ?
3 Pergeseran (Shifts) penerjemahan apa yang terdapat dalam penerjemahan
kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku Teknologi
Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI karangan
A. R. Rizky ?
4 Pergeseran (Shifts) penerjemahan apa yang paling dominan dalam kata,
frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku Teknologi Informasi
dan Komunikasi Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI karangan A. R.
Rizky ?
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian ini adalah:
1.4.1 Mendeskripsikan teknik-teknik penerjemahan yang digunakan oleh
penerjemah dalam proses penerjemahan yang terdapat dalam buku
Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI
karangan A. R . Rizky
1.4.2 Mengetahui teknik penerjemahan yang paling dominan dalam
penerjemahan kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku
Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI
karangan A. R . Rizky
1.4.3 Mendeskripsikan pergeseran (Shifts) penerjemahan yang terdapat pada
proses penerjemahan dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bilingual untuk SD kelas VI karangan A. R . Rizky
1.4.4 Mengetahui pergeseran (Shifts) penerjemahan yang paling dominan dalam
penerjemahan kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku
Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI
karangan A. R . Rizky
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai analisis teknik penerjemahan dan pergeseran
penerjemahan ini memiliki manfaat teoritis akademis dan manfaat praktis.
Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat Teoritis Penelitian ini adalah:
a. Memperkaya khasanah penelitian dalam bidang penerjemahan.
b. Memberikan pemahaman tentang teknik-teknik penerjemahan dalam
proses penerjemahan buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bilingual untuk SD kelas VI karangan A. R . Rizky
c. Memberikan pemahaman tentang pergeseran-pergeseran
penerjemahan yang terjadi dalam proses penerjemahan buku Teknologi
Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI karangan A. R
. Rizky
1.5.2 Manfaat Praktis
Manfaat Praktis Penelitian ini adalah :
a. Melengkapi tugas akhir (tesis) pada Sekolah Pascasarjana Program
Linguistik konsentrasi Terjemahan
b. Memberikan pandangan atau masukan bagi penerjemah, khususnya
penerjemah buku teknologi informasi dan komunikasi bilingual untuk SD
agar lebih teliti dalam melaksanakan proses terjemahan.
c. Memberikan pandangan atau masukan bagi penerbit, pengkritik, korektor.
d. Sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.
1.6. Klarifikasi Makna Istilah
Klarifikasi makna istilah ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman
akan makna istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1. Penerjemahan adalah proses pengalihan pesan yang terdapat pada teks
bahasa sumber (Source Language) dengan padanannya di dalam teks
bahasa sasaran (Target Language).
2. Terjemahan adalah produk atau hasil penerjemahan.
3. Bahasa Sumber/BSu (Source Language/SL) disebut juga bahasa asal atau
bahasa asli yaitu bahasa yang dipergunakan oleh pengarang asal dalam
mengungkapkan pesan, gagasan, atau keterangan pengarang bahasa asal
itu tertuang. Dalam penelitian ini, yang menjadi bahasa sumber adalah
bahasa Inggris.
4. Bahasa Sasaran/BSa (Target Language/TL) adalah bahasa yang menjadi
medium suatu amanat yang berasal dari bahasa sumber setelah melalui
proses pengalihan. Bahasa sasaran (BSa) dalam penelitian ini adalah
bahasa Indonesia.
5. Teks Sumber (TSu) adalah teks asli ataupun teks asal, teks sebelum
diterjemahkan. TSu dalam penelitian ini adalah teks bahasa Inggris pada
buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI
karangan A. R . Rizky .
6. Teks Sasaran (TSa) adalah teks yang dihasilkan setelah melalui proses
pengalihan (penerjemahan). Dalam penelitian ini, teks terjemahan dalam
bahasa Indonesia yang menjadi teks produk (TSa).
7. Teknik Penerjemahan adalah cara untuk menganalisis dan
mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan penerjemahan berlangsung
dan dapat diterapkan pada satuan lingual (Molina dan Albir, 2002) dalam
Silalahi(2010:10).
Universitas Sumatera Utara
8. Pergeseran (Shifts) penerjemahan adalah perbedaan linguistik yang terjadi
antara teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) akibat proses
penerjemahan (Catford,1965)
9. Pergeseran Struktur/SS (Structural Shifts) adalah pergeseran pada
tataran struktur kata dalam frase, atau klausa pada proses
penerjemahan(Catford,1965:145)
10. Pergeseran Kelas/CS (Class Shifts) adalah perbedaan kelas kata dalam
bahasa sasaran dari bahasa sumber akibat proses penerjemahan. Contoh :
suffix –er dan –est menjadi kata lebih dan dan paling
11. Pergeseran Unit/US (Unit Shifts) adalah pergeseran yang terjadi dimana
hasil terjemahan ekivalen pada bahasa sasaran berbeda tingkatnya dengan
bahasa sumber.
12. Pergeseran Inter-Sistem/IS (Intra System Shifts) adalah pergeseran yang
terjadi pada kategori grammatikal yang sama. Pergeseran ini terjadi pada
kasus- kasus yang melibatkan sistem internal pembentukan bahasa dalam
terjemahan seperti pembentukan kata tunggal menjadi jamak.
Contoh : Plural menjadi singular
People often think negative about him
Orang sering berpikir negatif tentang dia
Universitas Sumatera Utara
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar
Pada bab 2 ini akan dibahas 10 bagian utama agar mendapat suatu
gambaran yang lebih jelas dalam menganalisis masalah penelitian Teknik dan
Pergeseran (Shifts) Penerjemahan pada buku Teknologi Informasi dan
Komunikasi Bilingual untuk SD karangan A. R. Rizky. Adapun ke 10 bagian
utama tersebut adalah 1) Defenisi Penerjemahan, 2) Pengertian Penerjemahan, 3)
Permasalahan dalam Penerjemahan, 4) Jenis Penerjemahan, 5) Kompleksitas
Penerjemahan, 6) Ekivalensi dalam Penerjemahan, 7) Teknik Penerjemahan, 8)
Pergeseran dalam Penerjemahan, 9) konsep kata, frasa, klausa dan kalimat, 10)
Penelitian Terdahulu.
2.1.1 Defenisi Penerjemahan
Dewasa ini telah banyak para pakar mendefenisikan penerjemahan;
diantaranya yaitu Catford, mendefenisikan penerjemahan sebagai penempatan
atau (replacement) teks bahasa sumber dengan teks yang ekuivalen bahasa
sasaran. "The replacement of textual material in one language (SL) by equivalent
textual material in another language (TL) and the term equivalent is a clearly a
key term” (Catford 1965:20-21). Meskipun sangat jarang terdapat padanan suatu
kata dalam bahasa sumber yang sama dengan arti dalam bahasa sasaran, namun
keduanya dapat berfungsi secara ekivalen pada saat keduanya dapat saling
dipertukarkan (interchangeable).
Universitas Sumatera Utara
Nida dan Taber (1982:12) menyatakan bahwa “translating consists in
reproducing in the receptors language the close natural equivalent of the source
language message first in the term of meaning secondly in the term of style”.
Menurut Nida menerjemahkan berarti menghasilkan pesan yang paling dekat,
sepadan dan wajar dari BSu ke Bsa baik dalam hal makna maupun gaya.
Terkait dengan perihal makna, Larson (1984:3) mendefenisikan
penerjemahan sebagai pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran melalui 3 langkah pendekatan, yakni : 1) mempelajari leksikon, struktur
gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber;2)
menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan maknanya; dan 3)
mengungkapkan kembali makna yang sama dengan menggunakan leksikon dan
struktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa sasaran.
Dengan kata lain, menerjemahkan pada dasarnya adalah mengubah suatu
bentuk menjadi bentuk lain. Dalam hal ini, bentuk lain yang dimaksud dapat
berupa bentuk bahasa sumber atau bahasa sasaran Misalnya jika kita
menerjemahkan kata Indonesia saya ke dalam bahasa Indonesia, maka bentuk
yang dapat dipakai untuk menerjemahkannya adalah aku. Selanjutnya jika kita
ingin menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris, maka terjemahannya adalah I.
Contoh terjemahan kata saya di atas memperlihatkan bahwa menerjemahkan dapat
dilakukan dalam bahasa yang sama (intralingual), misalnya dari bahasa Indonesia
ke bahasa Indonesia, atau dari satu bahasa ke bahasa lain (interlingual), misalnya
dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya.
Apabila kita ingin menerjemahkan teks dari bahasa Indonesia ke dalam
bahasa Inggris, maka dalam hal ini bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa
Universitas Sumatera Utara
sumber (source language) (seterusnya disingkat dengan BSu) dan bahasa Inggris
disebut sebagai bahasa sasaran (target atau receptor language) (seterusnya
disingkat dengan BSa). Sebaliknya bila kita berangkat dari bahasa Inggris, maka
bahasa sumber kita adalah bahasa Inggris dan bahasa sasaran kita adalah bahasa
Indonesia.
Selanjutnya Bell (1991: 6) berpendapat bahwa terjemahan merupakan
penggantian representasi teks yang sama ke dalam teks bahasa kedua khususnya
yang berkaitan dengan kesamaan konteks, semantik, tata bahasa, leksis dan
sebagainya, dan pada tataran yang berbeda (kata-untuk-kata, frasa-untuk-frasa,
kaimat-untuk-kalimat). Dari perspektif yang agak berbeda namun masih relevan
dengan translasi sebagai penggunaan interpretatif bahasa (interpretative use of
language), Ernst dan Gutt memberi pengertian penerjemahan sebagai suatu upaya
yang dimaksudkan untuk pernyataan ulang (restate) apa yang telah dinyatakan
atau dituliskan oleh seseorang dalam suatu bahasa ke dalam bahasa lainnya. “The
translation is intended to restate in one language what someone else said or wrote
in another language” Ernst & Gutt dalam Hickey, (1998:46).
Selanjutnya Bell (1991:4-5) mengemukakan suatu perdebatan mengenai
status proses penerjemahan sebagai suatu ilmu pengetahuan atau suatu seni.
Keduanya mengarah pada dua hal yang berbeda; dimana ilmu pengetahuan adalah
identik dengan objektivitas, sementara seni merujuk pada sesuatu yang tidak
objektif. Terlepas dari dikotomi seni dan ilmu pengetahuan, Bell menegaskan
pengertian penerjemahan yang hampir sama dengan Catford, yakni penerjemahan
sebagai suatu bentuk pengungkapan suatu bahasa dalam bahasa lainnya sebagai
bahasa sasaran, dengan mengedepankan semantik dan ekivalensi. “Translation is
Universitas Sumatera Utara
the expression in another language (or a target language) of what has been
expressed in another, source language, preserving smantic and stylistic
equivalences” Bell, (1991:4-5) .
Ia juga mengatakan bahwa penerjemahan melibatkan bidang linguistik
kedua bahasa yaitu bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa), yang
mencakup teori makna (semantik), metode , prosedur, dan teknik penerjemahan,
dan bidang ilmu teks yang diterjemahkan Bell(1991). Dengan demikian
penerjemahan dapat melibatkan beberapa pihak terkait sesuai dengan teks yang
akan diterjemahkan. Hal ini bisa terjadi apabila seorang penerjemah menemui
kesulitan dalam menerjemahkan sehingga dia dapat bekerja sama dengan pihak
lain dengan cara berkonsultasi dengan pakar bidang ilmu terkait.
Menurut Munday, defenisi penerjemahan adalah peralihan bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran dalam bentuk teks tulis. “...as changing of an original
written text in the original verbal language into a written text the original verbal
into a written text in different verbal language” (Munday2001:5).
Berdasarkan dari beberapa defenisi penerjemahan yang telah dipaparkan,
terlihat adanya kesepakatan bahwa penerjemahan adalah merupakan alat
komunikasi. Dimana terjemahan memiliki tujuan komunikatif yang menyangkut
keterkaitan antara dua bahasa atau lebih (multi-language) yang menekankan suatu
kesamaan, yakni adanya ekivalensi. Dalam penerjemahan, yang kemudian terjadi
adalah transfer makna dari bahasa sumber (source language) ke bahasa sasaran
(target language), dengan keakuratan pesan, keterbacaan, dan keberterimaan
produk (Nababan 2010). Begitu juga yang dikemukakan oleh Halliday (2001: 17)
dalam Steiner bahwa terjemahan ekivalen terkait dengan fitur-fitur linguistik yang
Universitas Sumatera Utara
bernilai dalam konteks penerjemahan. “ A good translation is a text which is a
translation (i.e.is equivalent) in respect of those linguistic features which are most
valued in the given translation”
2.1.2 Pengertian Penerjemahan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian penerjemahan yaitu
“proses, cara, dan perbuatan menerjemahkan”, dan terjemahan berarti “salinan
bahasa atau alih bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain (mengalihbahasakan) atau
juru terjemah”. (Balai Pustaka, 1993: 1183).
Sementara menurut Larson (1989:3), menerjemahkan berarti :
1. Mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi dan konteks
budaya dari teks bahasa sumber
2. Menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan maknanya.
Mengungkapkan kembali makna yang sama itu dengan menggunakan leksikon
dan struktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa sasaran dan konteks budayanya.
Untuk selanjutnya kembali Larson (1994:17) berpendapat bahwa
penerjemahan adalah suatu peralihan makna BSu ke BSa. Peralihan ini dilakukan
dengan cara menganalisis struktur luar BSu dan struktur luar BSa, kemudian
mengalihkan struktur batinnya (maknanya). Hanya bentuknya yang berubah.
Catford (1965: 20) dalam Venuti (2005:141) “Translation is the
replacement of textual material in one language by the same message and/or
statement in another language”. Penerjemahan adalah penggantian materi textual
dalam suatu bahasa dengan materi textual yang padan dalam bahasa lain.
Begitu juga pendapat yang sama oleh Amalia (2007:15) bahwa
penerjemahan berkaitan dengan kegiatan, proses dan hasil menerjemahkan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun terjemahan adalah sebuah teks dalam bahasa tertentu dengan gaya bahasa
dan kualitas penulisan yang hampir sama dengan teks sumber, dibuat untuk
menyampaikan pesan yang sama kepada kategori pembaca sama, dan bertujuan
sama dengan teks sumbernya, sedangkan penerjemah adalah orang yang
melakukan penerjemahan.
2.1.3 Permasalahan dalam Penerjemahan
Berikut ini adalah penjelasan tentang terjemahan yang berasal dari
berbagai pakar terjemahan. Larson (1984: 3) menyebutkan bahwa terjemahan
terdiri atas pentransferan makna bahasa pertama ke dalam bentuk bahasa kedua
dengan memperhatikan struktur semantiknya. Terjemahan melibatkan dua bahasa,
bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) dan tindakan penerjemah adalah
suatu tindakan dalam mereproduksi makna pesan, pernyataan, ujaran, dan gaya
teks BSu ke dalam BSa.
Bell (1991: 6) berpendapat bahwa terjemahan adalah penggantian sebuah
representasi teks yang sama dalam bahasa kedua. Teks dalam dua bahasa yang
berbeda dapat sama dalam tingkatan yang berbeda (secara penuh atau sebagian ).
Lebih lanjut lagi Bell (1991: 6) menambahkan bahwa terjemahan merupakan
penggantian representasi teks yang sama ke dalam teks bahasa kedua khususnya
yang berkaitan dengan kesamaan konteks, semantik, tata bahasa, leksis, dan
sebagainya, pada tataran yang berbeda. Bertautan dengan perbedaan cara pandang
para pakar dalam mendefenisikan teerjemahan secara prinsip dasar mereka
sepakat pada pertimbangan makna sebagai pertimbangan yang paling penting
(Astika, 1993: 66, dalam Nababan, 2007: 203, vol. 10).
Universitas Sumatera Utara
Jakobson (1959/2000: 114) dengan pendekatan sifat makna linguistik dan
padanan kata mengelompokkan terjemahan kedalam tiga kelompok :
1. Terjemahan Intralingual, atau penyusunan kata-kata kembali (rewording):
suatu interpretasi tanda-tanda verbal dengan menggunakan tanda-tanda
lain dalam bahasa yang sama.
2. Terjemahan Interlingual, atau terjemahan yang sebenarnya: suatu
interpretasi tanda-tanda verbal dengan menggunakan bahasa lainnya.
3. Terjemahan intersemiotik, atau transmutasi: suatu interpretasi tanda-tanda
verbal dengan menggunakan sistem tanda nonverbal.
Terjemahan interlingual dilakukan misalnya ketika kita hendak mengatakan
sesuatu dengan cara lain baik berupa sebuah ungkapan maupun teks dalam bahasa
yang sama untuk menjelaskan atau mengklarifikasi sesuatu yang sudah kita
jelaskan atau tuliskan. Terjemahan intersemiotik dilakukan kalau sebuah teks tulis
diterjemahkan, misalnya ke dalam musik, film atau lukisan. Terjemahan
interlingual merupakan terjemahan tradisional yang menjadi fokus kajian dalam
kajian-kajian terjemahan (translation studies). Setidaknya ada dua tujuan utama
kajian terjemahan ini, antara lain :
1. Untuk mendeskripsikan fenomena penerjemahan dan terjemahan
sebagaimana keduanya nyata di dunia pengalaman kita.
2. Untuk menetapkan prinsip-prinsip umum dengan menggunakan fenomena-
fenomena yang dapat dijelaskan dan yang dapat diprediksi.
Isu kunci yang digagas khususnya menyangkut makna linguistik dan padanan
kata. Pendekatan yang dilakukan masih kental mengikuti konsep Saussure yaitu
signifier (tanda lisan dan tulisan) dan signified (konsep tanda). Signifier dan
Universitas Sumatera Utara
signified membentuk tanda linguistik, tetapi tanda itu abriter atau tidak dimotivasi
(Saussure, 1916/1983: 67-69). Dicontohkan kata cheese dalam bahasa Inggris
merupakan signifier akustik yang menunjukkan konsep makanan yang terbuat dari
pati susu yang dipadatkan (signified).
Terjemahan interlingual meliputi penggantian pesan dalam satu bahasa
bukan untuk memisahkan satuan-satuan kode tetapi untuk keseluruhan pesan
dalam bahasa lainnya. Penerjemah dalam mengkodefikasikan ulang dan
memindahkan pesan yang diterima dari sumber yang lain. Oleh karenanya,
terjemahan meliputi dua pesan yang ada dalam dua buah kode yang berbeda
(Jakobson 1959/2000: 114).
Sebelum melakukan penerjemahan, diperlukan untuk memilih prosedur
atau strategi penerjemahan. Perlu diketahui apakah pesannya dapat diterima atau
tidak. Untuk mengawasi pentransferan makna dari pesan BSu ke dalam BSa,
pertama kali yang perlu diketahui adalah makna-makna yang bertautan dengan
kata: kata, bentukan kata, dan urutan kata yang membentuk berbagai unit dari unit
yang paling kecil hingga teks secara keseluruhan.
Untuk mengatasi perbedaan kata akan membuka peluang untuk mengkaji
agar permasalahan dalam terjemahan antara BS dan BT yang perlu segera
diselesaikan permasalahannya. Misalnya kata-kata dalam bahasa Inggris yang
mengungkapkan konsep budaya kemudian menemukan dengan tepat konsep
budaya yang dimaksud ke dalam bahasa Indonesia merupakan masalah tersendiri
dalam proses penerjemahan.
Ketika membaca sebuah teks terjemahan, ditemukan berbagai
permasalahan dalam memahami isi teks tersebut. Hal ini disebabkan oleh berbagai
Universitas Sumatera Utara
faktor, misalnya perbedaan kultur penulis teks dengan pembacanya, yang nyata
dapat berakibat pada hasil interpretasi atau pandangan konsep kata atau istilah
yang digunakan penulis. Kadang juga ditemukan kata atau istilah yang dianggap
asing oleh pembaca sehingga pembaca tidak memahami makna yang terkandung
di dalamnya. Oleh sebab itu, dalam proses pentransferan isi teks yang perlu
diperhatikan adalah tidak hanya yang berkaitan dengan struktur kalimat, tetapi
juga pemahaman makna kata atau istilah secara menyeluruh.
Proses penerjemahan merupakan kegiatan linguistik yang sangat sulit
seperti diakui para diplomat. Banyak linguis yang menaruh perhatian besar dalam
bidang satu ini. Menerjemahkan teks sastra misalnya, juga sarat dengan
problematika. Demikian halnya dengan menerjemahkan buku Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk kalangan anak SD, yang memiliki problematika
yang tidak kalah dengan teks lainnya.
Pengetahuan tentang linguistik seperti morfologi, sintaksis, semantik
kedua bahasa mutlak di perlukan. Sementara pengetahuan tentang budaya dan
bidang pengetahuan yang melatarbelakangi teks tersebut perlu dimiliki pembaca
sebagai latarbelakang pengguna kedua bahasa tersebut.
Tugas penerjemahan sangatlah mungkin untuk memindahkan unsur-unsur
pesan BSu ke dalam BSa dan hal ini berkaitan dengan paralelisme struktur.
Dikarenakan perbedaan struktur linguistik, berbagai pengaruh stilistika tertentu
tidak dapat dipindahkan ke dalam BT tanpa mengubah urutan sintaksis atau
bahkan leksisnya. Dalam kasus ini, dapat dipahami bahwa metode yang lebih
rumit harus digunakan dengan tujuan untuk mengatasi berbagai problema unsur
linguistik di kedua bahasa yang terlibat.
Universitas Sumatera Utara
Para penerjemah disarankan untuk mengetahui tiga faktor utama, yaitu :
(1) sifat pesan, (2) tujuan, dan (3) jenis/tipe pembaca. Penerjemah juga harus
terbiasa dengan informasi khusus untuk diterjemahkan. Keterbiasaan dengan jenis
informasi atau bidang ilmu yang diterjemahkan akan sangat membantu dalam
menemukan istilah-istilah, ungkapan, dan idiom yang digunakan dalam BSa.
Ada beberapa kriteria bahasa tertentu yang memiliki pengaruh langsung
pada prinsip-prinsip penerjemahan. Maksudnya dalam menerjemahkan teks
seorang penerjemah harus mempertimbangkan komponen makna, pola gramatika
dan kalimat yang secara menyeluruh karena semua bentuk ini didefenisikan
secara berbeda dalam bahasa lain dan semuanya diungkapkan dengan makna atau
fungsi yang berbeda.
Makna dipelajari di mulai dari bentuk bahasa pertama ke bentuk bahasa
kedua untuk melihat struktur semantiknya. Makna yang dipindahkan harus
bersifat terus menerus (konstan) dan hanya bentuk yang berubah. Untuk
menghasilkan terjemahan yang efektif, yang harus diperhatikan adalah
menemukan makna BSu dan menggunakan bentuk-bentuk BSa yang
mengungkapkan makna tersebut dengan cara alami.
2.1.4 Jenis-Jenis Terjemahan
Pada dasarnya terjemahan dibedakan atas tiga jenis, yaitu :
1 Terjemahan Intralingual atau rewording, yakni interpretasi tanda
verbal dengan menggunakan tanda lain dalam bahasa yang sama
2 Terjemahan Interlingual atau translation proper, merupakan
interpretasi tanda verbal dengan menggunakan bahasa (bahasa-bahasa)
lain. Pada penerjemahan tipe yang kedua ini tidak hanya menyangkut
Universitas Sumatera Utara
mencocokkan/membandingkan simbol, tetapi juga padanan kedua
simbol dan tata aturannya atau dengan kata lain mengetahui makna
dari keseluruhan ujaran.
3 Terjemahan Intersemiotik atau transmutation, yakni interpretasi tanda
verbal dengan tanda dalam sistem tanda non-verbal (Jakobson dalam
Venuti, 2000:114). Contohnya dalam Angkatan Laut Amerika suatu
pesan verbal bisa dikirimkan melalui pesan bendera dengan
menaikkan bendera yang sesuai dalam urutan yang benar (Nida,
1964:4).
Sementara Larson dalam Choliluddin (2005:22) mengklasifikasikan terjemahan
dalam dua tipe utama, yaitu :
1. Terjemahan berdasarkan bentuk yang cenderung mengikuti bentuk bahasa
sumber yang dikenal dengan terjemahan harfiah.
2. Terjemahan berdasarkan makna, yang cenderung mengkomunikasikan
makna teks bahasa sumber dalam bahasa sasaran secara alami yang
dikenal dengan terjemahan idiomatik.
Teori pembagian jenis terjemahan berdasarkan Larson memiliki
persamaan dengan teori pergeseran-pergeseran (Shifts) Catford yang
mengembangkan Form-based translation menjadi pergeseran-pergeseran
berdasarkan kategori (Category Shifts) dalam empat Jenis Pergeseran, yakni (1)
Pergeseran Struktural (Structural Shifts), (2) Pergeseran Kelas (Class Shifts), (3)
Pergeseran Unit (Unit Shifts), serta (4) Pergeseran Antar-Sistem (Intra-System
Shifts).
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Kompleksitas Penerjemahan
Penerjemahan bukanlah suatu hal yang sederhana, melainkan sesuatu yang
dapat dikategorikan sebagai suatu yang kompleks. Disebut kompleks karena
penerjemahan tidak terlepas dari berbagai faktor lain yang terkait dengan
linguistik, seperti faktor budaya. Dalam proses penerjemahan tidak hanya
menyangkut kosakata dan tata bahasa semata, melainkan juga menyangkut perihal
budaya (Hatim, 2001:10)
Selain dari keharusan akan kemahiran dalam bahasa sumber dan bahasa
sasaran, penerjemahan sebagai proses juga mensyaratkan keterampilan lain yaitu
keluwesan, dan kepemilikan wawasan mengenai berbagai disiplin ilmu,
tergantung jenis teks yang sedang diterjemahkan (Hatim, 2001:11). Kompleksnya
masalah yang dihadapi oleh seorang penerjemah seperti yang diuraikan di atas,
menuntut keterampilan lebih untuk menerapkan penggunaan dua pilar utama
sebagai penyangga penerjemahan, yakni yang pertama penerapan teknik-teknik
penerjemahan dan penerapan pergeseran-pergeseran pada teks yang
diterjemahkan.
Oleh karena kompleksitas proses penerjemahan, maka profesionalisme
adalah sesuatu yang mutlak. Profesionalisme dalam hal ini ditandai dengan
beberapa kompetensi, yakni :
1. Kompetensi dalam dua bahasa (Ideal Bilingual Competence),
2. Memiliki keahlian (Expertise) dalam pengetahuan dasar genre teks serta
terampil menyimpulkan (Inference)
3. Kompetensi dalam komunikasi (Bell,1991:38-41).
Universitas Sumatera Utara
Kepemilikan keahlian serta kompetensi tersebut merupakan penanda
seorang penerjemah yang ideal sehingga diharapkan dengan kepiyawaiannya
dapat menerapkan teknik-tenik penerjemahan dalam pekerjaannya. Disamping
penerapan teknik penerjemahan, hal yang lazim diterapkan adalah pergeseran-
pergeseran (Shifts) dalam proses penerjemahan.
2.1.6 Ekivalensi dalam Penerjemahan
Bahasa sasaran yang menjadi produk suatu proses penerjemahan, idealnya
adalah merupakan hasil yang ekivalen dengan keakuratan pesan dari bahasa
sumber, keterbacaan, dan keberterimaan produk. Ekivalensi ini menyangkut pada
tataran leksem (kata), frasa, gramatikal, tekstual, maupun pada tataran pragmatik.
Konsep kesepadanan dalam penerjemahan telah banyak diperbincangkan oleh
pakar seperti Vinay dan Darbelnet, memandang penerjemahan yang berorientasi
pada mencari padanan (equivalence-oriented translation) sebagai suatu prosedur
menciptakan replika situasi yang sama dengan menggunakan ungkapan yang
berbeda.
Konsep kesepadanan yang lebih terperinci dikemukakan oleh Baker
(1992). Dia melihat pengertian kesepadanan dalam berbagai tataran dan
hubungannya dengan proses penerjemahan. Baker (1992), menjelaskan bahwa
kesepadanan meliputi kesepadanan leksikal, gramatikal, tekstual, dan pragmatis.
Masalah kesepadanan juga terjadi pada tataran gramatikal karena setiap bahasa
mempunyai kaidah gramatikal khas.
Menurut Baker (1992), perbedaan itu dapat mengakibatkan perubahan
bentuk pada saat pengalihan pesan. Perbedaan kaidah gramatikal terdapat dalam
jumlah, gender, persona, kala, aspek, dan kalimat aktif –pasif. Oleh karena itu,
Universitas Sumatera Utara
kaidah gramatikal BSu tidak dapat dipaksakan ke dalam TSa. Jika tetap
dipaksakan, terjemahannya menjadi tidak wajar dan pesan dalam TSu tidak dapat
dialihkan dengan baik ke dalam TSa.
Dalam contoh penerjemahan conflict resolution menjadi resolusi konflik,
struktur frasa MD dalam BSu disesuaikan dengan struktur BSa menjadi DM.
Tidak hanya itu, pronomina he atau she dalam BSu diterjemahkan menjadi dia
karena kaidah BSa tidak mengenal perbedaan gender.
Selain itu ada juga yang disebut dengan kesepadanan harfiah, idiomatis,
kesepadanan leksikal dan kesepadanan makna. Kesepadanan harfiah yang dapat
terlihat dalam penerjemahan harfiah yaitu penerjemahan yang lepas konteks.
Dalam hal ini, unsur-unsur bahasa yang ada pada teks bahasa sumber (BSu)
diterjemahkan tanpa mengaitkannya dengan konteks, dan mempertahankan
struktur BSu.
Kesepadanan idiomatis yang kerap kali disamakan dengan jenis
penerjemahan idiomatis adalah penerjemahan yang terikat konteks. Seluruh unsur
bahasa yang ada diterjemahkan berdasarkan makna pada konteksnya dengan
mengacu pada bentuk atau struktur Bsa. Penerjemahan jenis ini hampir sama
dengan kesepadanan makna yang dikemukakan oleh Mildred Larson yang
berlandaskan kepada tiga jenis makna seperti makna referensial, makna konteks
linguistik, dan makna situasional.
Sementara kesepadanan leksikal adalah jenis kesepadanan yang sulit atau
bahkan tidak mungkin ditemukan dalam dua bahasa. Hal ini disebabkan karena
bahasa merupakan cerminan budaya dan budaya merupakan ciri pembeda dari
suatu masyarakat dengan masyarakat lain (Yusniaty, 1999 : 33).
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Teknik Penerjemahan
Menurut Collins English Dictionary, a technique is a practical method,
skill, or art applied to particular task (teknik adalah suatu metode, keahlian atau
seni praktis yang diterapkan pada suatu tugas tertentu). Dalam defenisi ini
terdapat dua hal penting, yakni (1) teknik sebagai hal yang bersifat praktis dan (2)
teknik diberlakukan terhadap tugas tertentu: dalam hal ini tugas penerjemahan
yang secara langsung berkaitan dengan masalah penerjemahan dan pemecahannya
(Machali. 2000 : 77). Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk
mengalihkan pesan dari BSu ke BSa, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa
maupun kalimat.
Setiap pakar memiliki istilah tersendiri dalam menentukan suatu teknik
penerjemahan, sehingga cenderung tumpang tindih antara teknik dari seorang
pakar satu dengan yang lainnya. Teknik yang dimaksud sama namun memiliki
istilah yang berbeda. Dalam hal keberagaman tentunya hal ini bersifat positif,
namun di sisi lain terkait penelitian akan menimbulkan kesulitan dalam
menentukan istilah suatu teknik tertentu.
Kompleksitas dalam proses penerjemahan menuntut suatu persiapan
holistik. Sebelum melaksanakan penerjemahan teks, masalah metode, strategi, dan
teknik harus dipersiapkan oleh seorang penerjemah. Molina dan Albir
mengartikan metode penerjemahan sebagai proses penerjemahan yang dilakukan
dalam kaitannya dengan tujuan penerjemah. Metode penerjemahan merupakan
pilihan secara makro, yang mempengaruhi keseluruhan teks.
Sementara teknik penerjemahan adalah prosedur pengolahan teks secara
lokal maupun individual yang beroperasi pada skala kecil daripada teks dan
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mencapai hasil linguistk yang nyata, misalnya transposisi,
parafhrase, dan penghilangan. Baik metode maupun teknik berorientasi pada
tujuan, sedangkan strategi berorientasi pada masalah yaitu digunakan ketika
penerjemah menyadari bahwa prosedur yang biasa tidak cukup untuk mencapai
tujuan tertentu (Setia, 2010). Hal ini menjadi pertimbangan Dalam hal lain yang
menjadi pertimbangan dalam penerjemahan adalah dua model penekanan yang
bersifat teknis dari dua sisi, yakni penekanan bahasa sumber (Source Language
Emphasis) dan penekanan bahasa sasaran (Target Language Emphasis).
SL Emphasis TL Emphasis
Word-for-word translation
Adaptaion
Literal translation Free
translation
Faithful translation Idiomatic tanslation
Semantic translation Communicative translation
Diagram V Metode Penerjemahan (Newmark, 1998:45)
Metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber
dipresentasikan oleh metode penerjemahan kata-demi-kata, metode penerjemahan
harfiah, metode terjemahan setia, dan metode terjemahan semantik. Metode
penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran dipresentasikan oleh metode
penerjemahan idiomatis, dan metode penerjemahan komunikatif.
Peneliti menggunakan 20 teknik penerjemahan menurut teori yang
dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002: 507-508) karena teori ini memiliki
teknik yang jauh lebih kompleks dan lebih lengkap dibandingkan dengan teknik-
teknik penerjemahan dari pakar penerjemahan yang lainnya. Berikut 20 teknik
penerjemahan tersebut,
Universitas Sumatera Utara
1) Adaptasi (adaptation)
Teknik ini dikenal dengan teknik adaptasi budaya. Teknik ini dilakukan
dengan mengganti unsur-unsur budaya yang ada BSu dengan unsur budaya yang
mirip dan ada pada BSa. Hal tersebut bisa dilakukan karena unsur budaya dalam
BSu tidak ditemukan dalam BSa, ataupun unsur budaya pada BSa tersebut lebih
akrab bagi pembaca sasaran. Teknik ini sama dengan teknik padanan budaya.
Contoh:
BSu BSa
As white as snow Seputih kapas
2) Amplifikasi (amplification)
Teknik penerjemahan dengan mengeksplisitkan atau memparafrase suatu
informasi yang implisit dalam BSu. Teknik ini sama dengan eksplisitasi,
penambahan, parafrasa eksklifatif. Catatan kaki merupakan bagian dari
amplifikasi. Teknik reduksi adalah kebalikan dari teknik ini.
Contoh:
BSu BSa
Ramadhan Bulan puasa kaum muslim
3) Peminjaman (borrowing)
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan meminjam kata atau
ungkapan dari BSu. Peminjaman itu bisa bersifat murni (pure borrowing) tanpa
penyesuaian atau peminjaman yang sudah dinaturalisasi (naturalized borrowing)
dengan penyesuaian pada ejaan ataupun pelafalan. Kamus resmi pada BSa
menjadi tolok ukur apakah kata atau ungkapan tersebut merupakan suatu
pinjaman atau bukan.
Universitas Sumatera Utara
Contoh:
BSu BSa Peminjaman
Mixer Mixer Murni
Mixer Mikser Alamiah
4) Kalke (calque)
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menerjemahkan frasa atau
kata BSu secara literal. Teknik ini serupa dengan teknik penerimaan (acceptation).
Contoh:
BSu BSa
Directorate General Direktorat Jendral
5) Kompensasi (compensation)
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menyampaikan pesan pada
bagian lain dari teks terjemahan. Hal ini dilakukan karena pengaruh stilistik
(gaya) pada BSu tidak bisa diterapkan pada BSa. Teknik ini sama dengan teknik
konsepsi. Contoh:
BSu BSa
A pair of scissors Sebuah gunting
6) Deskripsi (description)
Teknik penerjemahan yang dilterapkan dengan menggantikan sebuah
istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan fungsinya.
Contoh:
BSu BSa
Universitas Sumatera Utara
Panettone kue tradisional Italia yang di makan pada
saat
Tahun Baru
7) Kreasi Diskursif (discursive creation)
Teknik penerjemahan dengan penggunaan padanan yang keluar konteks.
Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian calon pembaca. Teknik ini serupa
dengan teknik proposal. Contoh:
BSu BSa
The Godfather Sang Godfather
8) Padanan Lazim (establish equivalence)
Teknik dengan penggunaan istilah atau ungkapan yang sudah lazim
(berdasarkan kamus atau penggunaan sehari-hari). Teknik ini mirip dengan
penerjemahan harfiah.
Contoh:
BSu BSa
Ambiguity ambigu
9) Generalisasi (generalization)
Teknik ini menggunakan istilah yang lebih umum pada BSa untuk BSu
yang lebih spesifik. Hal tersebut dilakukan karena BSa tidak memiliki padanan
yang spesifik. Teknik ini serupa dengan teknik penerimaan (acceptation). Contoh:
BSu BSa
Penthouse, mansion tempat tinggal
Universitas Sumatera Utara
10) Amplifikasi Linguistik (linguistic amplification)
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menambahkan unsur-unsur
linguistik dalam BSa. Teknik ini lazim diterapkan pada pengalihbahasaan
konsekutif dan sulih suara.
Contoh:
BSu BSa
No way de ninguna de las maneras (Spain)
11) Kompresi Linguistik (linguistic compression)
Teknik yang dilakukan dengan mensintesa unsur-unsur linguistik pada
BSa. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi linguistik. Teknik
ini lazim digunakan pada pengalihbahasaan simultan dan penerjemahan teks film.
Contoh:
BSu BSa
Yes so what ? Y ? (Spain)
12) Penerjemahan Harfiah (literal translation)
Teknik yang dilakukan dengan cara menerjemahkan kata demi kata dan
penerjemah tidak mengaitkan dengan konteks. Contoh:
BSu BSa
Killing two birds with one stone membunuh dua burung dengan satu
batu
Universitas Sumatera Utara
13) Modulasi (modulation)
Teknik penerjemahan yang diterapkan dengan mengubah sudut pandang,
fokus atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan sudut
pandang tersebut dapat bersifat leksikal atau struktural.
Contoh:
BSu BSa
Nobody doesn’t like it Semua orang menyukainya
14) Partikularisasi (particularizaton)
Teknik penerjemahan dimana penerjemah menggunakan istilah yang lebih
konkrit, presisi atau spesifik, dari superordinat ke subordinat. Teknik ini
merupakan kebalikan dari teknik generalisasi. Contoh:
BSu BSa
Air transpotation pesawat
15) Reduksi (reduction)
Teknik yang diterapkan dengan penghilangan secara parsial, karena
penghilangan tersebut dianggap tidak menimbulkan distorsi makna. Dengan kata
lain, mengimplisitkan informasi yang eksplisit. Teknik ini kebalikan dari teknik
amplifikasi. Contoh:
BSu BSa
SBY the president of republic of Indonesia SBY
Universitas Sumatera Utara
16) Subsitusi (subsitution)
Teknik ini dilakukan dengan mengubah unsur-unsur linguistik dan
paralinguistik (intonasi atau isyarat). Contoh: Bahasa isyarat dalam bahasa
Jepang, yaitu dengan membungkukkan badan diterjemahkan menjadi memberi
rasa hormat atau ucapan salam.
17) Transposisi (transposition)
Teknik penerjemahan dimana penerjemah melakukan perubahan kategori
gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit.
Seperti kata menjadi frasa. Contoh:
BSu BSa
Adept sangat terampil
18) Variasi (variation)
Teknik dengan mengganti elemen linguistik atau paralinguistik (intonasi,
isyarat) yang berdampak pada variasi linguistik.
19) Penambahan
Teknik yang lazim diterapkan dalam kegiatan penerjemahan berupa
penambahan informasi yang pada dasarnya tidak ada dalam kalimat sumber.
20)Penghilangan (deletion)
Teknik ini mirip dengan teknik reduksi yang ditandai oleh penghilangan
secara parsial sedangkan teknik penghilangan ditandai oleh adanya penghilangan
informasi secara menyeluruh.
2.1.8 Pergeseran dalam Penerjemahan
Hatim dan Munday (2004:26) menjelaskan bahwa perubahan linguistik
yang terjadi antara teks sumber dan teks target disebut pergeseran terjemahan. “
Universitas Sumatera Utara
The small linguistic changes that occur between ST and TT are known as
translation shifts”. John Catford adalah ahli yang pertama yang menggunakan
istilah ini dalam bukunya yang berjudul A Linguistic Theory of Translation
(1965). Pergeseran (Shifts) adalah suatu proses formal dalam penerjemahan yang
menjabatani dua konsep dalam dua bahasa berbeda untuk sampai kepada hasil
terjemahan yang ekivalen. “...’departures’ from formal correspondence in the
process of going from the source language to the target language; a translation
shifts is deemed to have occured”(Catford, 1965: 73). Pergeseran leksikal, frasa,
maupun klausa diyakini dapat mengatasi kebuntuan yang diakibatkan perbedaan-
perbedaan diantara dua bahasa berbeda. Untuk dapat menyampaikan informasi
yang terdapat dalam suatu teks atau pesan implisit dalam bahasa sumber
sebaiknya juga memperhatikan prosedur penerjemahan.
Catford (1965: 82) mengemukakan pergeseran bentuk sebagai prosedur
penerjemahan lazim ditemukan. Dalam hal ini menurut Catford pergeseran dibagi
dalam dua bagian utama, yaitu :
1.Pergeseran Tataran (Level Shifts) adalah pergeseran berjenjang; dimana
sesuatu yang diungkapkan dengan indikator tata bahasa pada bahasa sumber,
kemudian terungkap dalam kata pada bahasa sasaran. Contoh ;
BSu BSa
john swims on Saturday John berenang pada setiap Sabtu
Simple present (grammar) yang ditandai dengan ‘s’ pada ‘swims’ tidak
dijelaskan pada kata berenang. Pergeseran Tataran (Level Shifts) terjadi bila
transposisi menghasilkan unsur bahasa sasaran yang berbeda tatarannya, baik
tataran gramatikal, ataupun tataran leksikal “SL item at one linguistic level has a
Universitas Sumatera Utara
TL translation equivalence at a different level” (Catford, 1965:73). Misalnya
:”have been writing” dalam bahasa Inggris (sumber)-pada tataran gramatikal –
menjadi “menunggu” dalam bahasa sasaran (Indonesia), pergeseran tersebut
diakibatkan oleh tata bahasa pada bahasa sumber diterjemahkan berbeda pada
bahasa sasaran.
2. Pergeseran Kategori (Category Shifts)
Catford (1965:73) menguraikan empat jenis Pergeseran Kategori , yaitu :
1. Pergeseran Struktur (Structural Shifts)
Pergeseran struktur adalah pergeseran pada tataran struktur kata dalam frase
atau klausa pada proses penerjemahan. Pergeseran struktur, misalnya: dari frase
berstruktur diterangkan-menerangkan (DM) menjadi frase berstruktur
menerangkan-diterangkan (MD) (Catford, 1965:145) contoh :
BSu BSa
She stayed in a five-star hotel “Dia menginap di hotel berbintang
lima” (Pantas, 2011:31)
A five star adalah adjektifa yang menerangkan nomina hotel pada bahasa
sumber dan kemudian bergeser strukturnya diterangkan-menerangkan pada bahasa
sasaran
2. Pergeseran Kelas (Class Shifts)
Pergeseran ini terjadi ketika jenis kata tertentu pada bahasa sumber bergeser
menjadi jenis kata lainnya pada bahasa sasaran. Pergeseran kelas kata dapat
terjadi misalnya dari nomina menjadi verba atau adjektiva, dan sebaliknya.
Penerjemahan klausa berikut memperjelas pengertian tentang pergeseran kelas.
Universitas Sumatera Utara
Pergeseran Adjektiva Ke Nomina :
BSu BSa
They insisted higher wages Mereka menuntut kenaikan gaji
Pergeseran Nomina Ke Verba
BSu BSa
We had a very long talk Kami berbicara lama sekali
3. Pergeseran Unit (Unit shifts)
Pergeseran unit adalah pergeseran yang terjadi di mana hasil terjemahan
ekivalen pada bahasa sasaran (TL) berbeda tingkatan dengan bahasa sumber (SL).
Tingkatan ini merujuk pada unit-unit hirarkis linguistik dari kalimat, klausa,
kelompok kata dan morfem. Pergeseran yang terjadi pada pergeseran unit,
misalnya dari kata menjadi frase, atau frase menjadi klausa, klausa menjadi frase,
frase menjadi kata, dan seterusnya. Misalnya: Pergeseran pada tataran kata ke
frase :
BSu BSa
I like that kitty Saya suka anak kucing itu
Ram lomba jantan dewasa
Lamb anak domba
4. Pergeseran Antar- Sistem (Intra System Shifts)
Pergeseran intra sistem adalah pergeseran yang terjadi ketika bahasa
sumber dan bahasa sasaran berada dalam satu sistem yang hampir sama, namun
hasil terjemahan tidak menunjukkan kaitan yang terlihat dalam terms pada sistem
bahasa sasaran. Misalnya: sistem penjumlahan dan artikel yang meskipun
memiliki sistem yang sama dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, namun
Universitas Sumatera Utara
keduanya tidak selamanya bermakna sama. Advice tanpa indikator jamak dalam
bahasa Inggris menjadi nasihat-nasihat (jamak) dalam bahasa Indonesia.
Demikian juga dengan artikel the dan a/an yang berarti sebuah dalam
bahasa Indonesia. Artikel a dalam bahasa Inggris, dalam klausa He has a broken
leg tidak diterjemahkan menjadi Dia memiliki sebuah kaki yang patah melainkan
Dia mengalami patah kaki atau kakinya patah dalam bahasa Indonesia sebagai
bahasa sasaran (Catford,1965:81)
Teori Catford mengenai pergeseran intra sistem mendapat dukungan dari
Ernst dan Gutt yang menegaskan bahwa pada situasi tertentu, pada saat
munculnya masalah dalam proses penerjemahan, penerjemah dimungkinkan untuk
mengantisipasinya dengan mencari makna yang tepat untuk mengatasinya, yang
kemungkinan menempuh cara di luar kebiasaan dalam pelaksanaan
penerjemahaan atau kemungkinan alternatif lain dengan strategi yang bertujuan
untuk memperluas wawasan kontekstual pembaca. (Ernst dan Gutt, dalam Hickey,
1998:52). Contoh :
BSu BSa
He has his car washed Mobilnya dicuci oleh seseorang
The Sun rises in the east Matahari terbit di Timur
Berdasarkan keterangan pergeseran di atas maka peneliti menjadikan teori
pergeseran milik Catford menjadi landasan teoritis utama dalam penelitian ini
karena Catford jauh lebih memaparkan pergeseran yang terdiri atas empat jenis
pergeseran dari pergeseran kategori dalam proses penerjemahan, yakni 1)
Universitas Sumatera Utara
Pergeseran Struktur (Structural Shifts), 2) Pergeseran Kelas (Class Shifts), 3)
Pergeseran Unit (Unit Shifts), dan 4) Pergeseran Intra-Sistem (Intra-System Shifts)
sehingga peneliti yakin bahwa teori pergeseran milik Catford lebih sempurna
dibandingkan dengan teori pergeseran lainnya.
2.1.9 Konsep Kata, Frasa, Klausa dan Kalimat
Dalam penelitian ini konsep terbagi dalam empat bagian yaitu mengenai
kata, frasa, klausa dan kalimat
2.9.1 Kata
Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti.
Menurut Bloomfield (dalam Chaer 1994:163) menyatakan bahwa” kata adalah
satuan bebas terkecil (a minimal free form)” contoh kata, kumbang, hinggap, dan
bunga. Jika ditinjau dari segi bahasa pengertian kata adalah morfem atau
kombinasi morfem yang oleh bangsawan dianggap sebagai satuan terkecil yang
dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan defenisi yang lain,
sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal
(misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang,
pembuat, mahakuasa)
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/06/pengertian-konsep.html. Diunduh tgl
31/07/2012
2.9.2 Frasa
Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki
satu fungsi kalimat.Contoh frasa : Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca
buku diperpustakaan.
Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas!
Dua orang mahasiswa sedang membaca diperpustakaan
Universitas Sumatera Utara
S P Ket. Tempat
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa yaitu dua orang mahasiswa, sedang
membaca, dan diperpustakaan.
Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut
1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih.
2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/frase-klausa-dan-kalimat/.
Dinuduh tgl 31/07/2012
2.9.3 Klausa
Arti Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas S–P baik disertai O,
PEL, dan KET maupun tidak. Dengan ringkas, klausa ialah S P (O) (PEL) (KET).
Tanda kurung menandakan bahwa yang terletak dalam kurung itu bersifat
manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Ketika orang-orang mulai menyukai ayam bekisar, Edwin sudah memelihara
untuk dijual di pasaran.
Kalimat di atas terdiri dari empat klausa, yaitu:
1. (ketika) orang-orang mulai (S–P);
2. menyukai ayam bekisar (P–O);
3. Edwin sudah memelihara (S–P); dan
4. untuk dijual di pasaran (P–Ket.).
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/definisi-jenis-macam-klausa.html.
Diunduh tgl 31/07/2012
Universitas Sumatera Utara
2.9.4 Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh: Ayah membaca koran di teras belakang.
http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/frase-klausa-dan-kalimat/.
Dinuduh tgl 31/07/2012
2.2. Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang juga berhubungan dengan
topik penelitian ini dan juga dijadikan sumber acuan dalam melakukan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Roswita Silalahi (2009), dalam desertasinya yang berjudul “Dampak, Teknik,
Metode Dan Ideologi Penerjemahan Pada Kualitas Terjemahan Teks
Medical-Surgical Nursing Dalam Bahasa Indonesia”. Persamaan yang ada
antara kajian beliau dengan penelitian ini adalah penulis menggunakan teknik
penerjemahan berdasarkan teori menurut versi Molina & Albir. Sedangkan
perbedaan yang ada antara kajian terdahulu dengan penelitian yang penulis
lakukan adalah bahwa penulis tidak menggunakan teknik penerjemahan yang
dilandasi oleh ideologi, sedangkan pada pembahasan teknik di dalam
desertasinya beliau penggunaan teknik penerjemahan dan pemilihan metode
penerjemahan lebih dilandasi oleh ideologi foreignisasi.
2. Roswani Siregar (2009), dalam tesisnya yang berjudul “Analisis
Penerjemahan dan Pemaknaan Istilah Teknis: Studi Kasus Pada Terjemahan
Dokumen Kontrak”. Ada enam dokumen kontrak (sebagai produk terjemahan)
Universitas Sumatera Utara
sebagai sumber data dalam analisis ini. Persamaan yang ada antara kajian
beliau dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini penulis menggunakan
teori pergeseran yang sama dalam meneliti objek penelitiannya dan juga
meneliti produk terjemahan. Perbedaan antara kajian terdahulu dengan
penelitian yang penulis lakukan adalah beliau membahas mengenai penerapan
metode penerjemahan yang meliputi banyak hal, seperti misalnya proses
peminjaman, calque, terjemahan harafiah, transposisi, modulasi, kesepadanan,
penyesuaian. Sedangkan penelitian ini penulis membahas mengenai teknik
penerjemahan menggunakan teori versi Molina & Albir..
3. Sulaiman Ahmad (2011), dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Terjemahan
Istilah-istilah Budaya Pada Brosur Pariwisata Berbahasa Inggris Provinsi
Sumatera Utara”. Persamaan penelitian beliau dengan penelitian yang penulis
lakukan adalah Beliau juga meneliti pergeseran dengan menggunakan
pergeseran kategori sesuai dengan teori versi Catford. Sedangkan perbedaan
yang ada antara kajian beliau dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
bahwa beliau dalam penelitiannya melakukan 3 langkah guna mengungkap
teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan Tsu ke dalam
Tsa yaitu 1) perbandingan lintas budaya, 2) teknik penerjemahan, dan 3)
analisis pergeseran yang terjadi. Sedangkan penulis hanya melakukan teknik
penerjemahan dan pergeseran.
4. Pantas (2011) dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Teknik Penerjemahan
Dan Pergeseran (Shifts) Pada Teks Kontrak AXA-LIFE Indonesia”. Mengkaji
suatu produk terjemahan atas teks kontrak sebagai genre legal teks perjanjian
yang melibatkan dua belah pihak, yaitu antara AXA-LIFE Indonesia disebut
Universitas Sumatera Utara
sebagai pihak pertama dan dengan nasabah yang disebut sebagai pihak kedua.
Adanya persamaan antara kajian beliau dengan penelitian ini adalah bahwa
dalam penelitian ini penulis menggunakan landasan teori yang sama dalam
meneliti objek penelitiannya dan juga meneliti produk terjemahan. Perbedaan
antara kajian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan adalah dalam
proses analisis teknik dan pergeseran pada penelitian ini, bahwa beliau
membahas ketidakakuratan penerjemahan sedangkan penulis dalam penelitian
ini tidak ada membahas ketidakakuratan penerjemahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan disain
studi kasus terpancang (embedded case study research), artinya penelitian
memperlakukan teori sebagai batasan atau fokus tertentu yang dijadikan sasaran
dalam penelitian (Sutopo, dalam Silalahi 2009 : 93).
Pendekatan deskriptif-kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan
atas beberapa pertimbangan, yaitu data yang dikaji merupakan data kualitatif,
yang berwujud kata, frasa, klausa, dan kalimat yang berasal dari sumber data
buku. Data tersebut kemudian dideskripsikan dan disesuaikan dengan tujuan
penelitian ini.
Dengan demikian, kajian teori yang dituangkan dalam bab 2 bukan sebagai
tujuan tetapi sebagai landasan dalam menganalisis data. Sementara itu, desain
penelitian ini, seperti yang telah disebutkan di atas, merupakan penelitian kasus
tunggal terpancang. Sebagai sebuah penelitian deskriftif yang menggunakan
sebuah buku sebagai objek penelitian, penelitian ini adalah sebuah penelitian
kepustakaan (library research).
Data penelitian berupa BSu (bahasa Inggris) dan BSa (bahasa Indonesia.).
data berupa penerjemahan kata, frasa, klausa dan kalimat yang berkaitan dengan
berbagai teknik penerjemahan dan berbagai pergeseran.
Penelitian ini berorientasi pada produk terjemahan, yaitu penelitian yang
memfokuskan penelitiannya pada hasil terjemahan bukan pada proses terjemahan
(Toury,1980).
Universitas Sumatera Utara
3.2 Data dan Sumber Data
3.2.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah klausa, frasa, dan kata
dari BSu (bahasa Inggris) dan BSa (bahasa Indonesia) yang telah diterjemahkan
yang terdapat dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk
SD kelas VI karangan A. R. Rizky penerbit Yrama Widya. Analisis terhadap data
ini akan mengungkapkan teknik penerjemahan dan pergeseran yang diterapkan
oleh penerjemah.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah buku Teknologi Informasi dan
Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI karangan A. R. Rizky penerbit Yrama
Widya yang diterbitkan pada tahun 2010. Buku ini telah diterjemahkan oleh A. R.
Rizky. Buku ini berisikan materi penyampaian penggunaan komputer yang terdiri
atas 6 bab yang memiliki 184 halaman, yang penulis ambil dari buku ini sebagai
sampel penelitian adalah dari Bab1 sampai dengan Bab 3 sebanyak 90 halaman.
Peneliti mengambil data penelitian dari Bab 1 sampai dengan Bab 3 karena
isi dan materi dari buku tersebut sebagian besar terdapat pada Bab 1 sampai
dengan Bab 3.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan buku Teknologi Informasi dan
Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI karangan A. R. Rizky penerbit Yrama
Widya, yang diterbitkan pada tahun 2010 beserta buku-buku dan alamat website
di internet yang berisikan teori untuk mendukung penelitian ini . Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
peneliti sendiri yang bertindak sebagai aktor tunggal yang menentukan setiap
langkah dan tahapan penelitian termasuk penentu data yang diperlukan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data,
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menerapkan teknik analisis data
kualitatif yang dikategorikan sebagai Analisis Isi (content analysis), yaitu dengan
cara :
1. Membaca teks secara keseluruhan,
2. Memberikan tanda yaitu memberikan warna pada kata, frasa, klausa, dan
kalimat pada teks BSu dan BSa
3. Membuat tabel terhadap kata, frasa, klausa, dan kalimat yang sudah
dianggap sebagai data.
3.5 Teknik Analisis Data
Komponen utama proses analisis dalam penelitian ini adalah (1) reduksi
data, (2) sajian data, (3) penarikan simpulan atau verifikasi (Miles & Huberman,
1994: 22-23). Model analisis data yang dipergunakan adalah model analisis
interaktif (interactive model of analysis). Cara kerja dari model analisis interaktif
berbentuk interaksi antar komponen dengan proses pengumpulan data sebagai
proses yang berbentuk siklus. Proses siklus interaktif tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1 : Model Proses Analisis Interaktif (Sutopo dalam Silalahi 2009 :
104)
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data. Peneliti bergerak di
antara komponen analisis secara interaktif sambil tetap melakukan pengumpulan
data. Langkah selanjutnya setelah data terkumpul, peneliti hanya bergerak di
antara tiga komponen analisis.
Reduksi dan sajian data disusun pada waktu peneliti sudah memperoleh
unit data dari sejumlah unit data yang diperlukan. Apabila pengumpulan data
sudah cukup dan selesai, peneliti mulai membuat kesimpulan dan verifikasi
berdasar hal-hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian data. Jika dalam
membuat kesimpulan peneliti merasa ada kekurangan, peneliti melakukan
pengumpulan data lagi untuk lebih memberikan dukungan dan penambahan
pemahaman serta pendalaman.
Siklus interaktif ini dilaksanakan beberapa kali sampai dirasa cukup dan
mendalam. Analisis data pada tahap ini dilakukan sebagai berikut :
Pengumpulan data
Reduksi
data
Sajian
data
Penarikan
Simpulan/
Verifikasi
Universitas Sumatera Utara
Mengidentifikasi teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan
kata, frasa, klausa dan kalimat pada buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
bilingual untuk Sekolah Dasar yang merujuk kepada teori Molina dan .Albir
(2002), sedangkan analisis pergeseran kategori merujuk kepada teori pergeseran
Catford (1965:73)
3.6 Prosedur Penelitian
Secara umum, prosedur penelitian adalah sebagai berikut ini:
1. Menetapkan sumber data, data, dan satuan terjemahan yang hendak dikaji.
2. Menetapkan masalah dan tujuan penelitian.
3. Membandingkan teks bahasa sumber dan teks terjemahan untuk
mengidentifikasikan teknik penerjemahan apa saja yang diterapkan.
4. Mengkaji kecenderungan dari teknik penerjemahan yang diterapkan.
5. Mengkaji jenis pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan buku
teknologi informasi dan komunikasi bilingual untuk sekolah dasar.
6. Menarik kesimpulan penelitian dan mengajukan saran serta implikasi
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PAPARAN PEMBAHASAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
4.1. Paparan Data Penelitian
Pada bab IV ini merupakan paparan mengenai data dan temuan penelitian
yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mengenai pembahasan yang
meliputi penerapan berbagai teknik penerjemahan yang diterapkan dalam
menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat dalam buku
Teknologi Informasi dan Komunikasi bilingual untuk SD kelas VI karangan A. R.
Rizky penerbit Yrama Widya yang disajikan dalam berbahasa Inggris ke dalam
bahasa Indonesia beserta hasil dari teknik yang digunakan.
Bagian kedua memaparkan tentang pergeseran penerjemahan yang
diterapkan dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat
dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi bilingual untuk SD kelas VI
karangan A. R. Rizky penerbit Yrama Widya yang disajikan dalam berbahasa
Inggris ke dalam bahasa Indonesia beserta hasil dari pergeseran yang ditemukan.
4.1.1 Teknik Penerjemahan
Jenis teknik yang diterapkan dalam proses penerjemahan buku Teknologi
Informasi dan Komunikasi bilingual untuk SD Kelas VI karangan A. R. Rizky
adalah sebanyak 9 jenis teknik penerjemahan.
Dari data yang telah diteliti terdapat sembilan teknik yang telah digunakan
oleh penerjemah dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual
untuk SD Kelas VI karangan A. R. Rizky. Adapun teknik-teknik tersebut yaitu
Teknik Penerjemahan Adaptasi, Teknik Penerjemahan Peminjaman, Teknik
47
Universitas Sumatera Utara
Penerjemahan Kompensasi, Teknik Penerjemahan Deskripsi, Teknik
Penerjemahan Harfiah, Teknik Penerjemahan Modulasi ,Teknik Penerjemahan
Transposisi , Teknik Penerjemahan Penambahan, dan Teknik Penerjemahan
Penghilangan . Berikut ini adalah penerapan dari masing-masing teknik terhadap
data yang telah diteliti oleh peneliti;
4.1.1.1 Teknik Penerjemahan Adaptasi
Teknik Adaptasi adalah teknik dilakukan dengan mengganti unsur-unsur
budaya yang ada BSu dengan unsur budaya yang mirip dan ada pada BSa. Hal
tersebut bisa dilakukan karena unsur budaya dalam BSu tidak ditemukan dalam
BSa, ataupun unsur budaya pada BSa tersebut lebih akrab bagi pembaca sasaran.
Teknik ini sama dengan teknik padanan budaya.
Data 150
BSu BSa
Clik the tab ribbon format Klik tab ribbon format.
Pembahasan
Hasil penerjemahan data 150 dengan teknik penerjemahan adaptasi,
dimana penerjemah mengantikan unsur budaya BSu dengan unsur budaya BSa
yang mempunyai sifat yang sama dalam bahasa sasaran, dan unsur budaya
tersebut akrab bagi pembaca sasaran. Penelitian ini terdapat 4 data (2.66%) BSu
yang telah diterjemahkan ke dalam BSa dengan menggunakan teknik
penerjemahan adaptasi. Data tersebut adalah data yang bernomor :
13 49 113 150
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah contoh data teknik penerjemahan adaptasi yang telah
diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks buku teknologi informasi
dan komunikasi bilingual tersebut.
Tabel 1. Data Teknik Penerjemahan Adaptasi
Data BSu BSa
13 Using the icons, you can
manage or format a text,
picture, table, and a graph
Dengan ikon-ikon tersebut kalian
dapat mengelola atau memformat
teks, gambar, table, dan grafik.
49 The same thing happens
when we insert or create a
table, the tab ribbons Design
and Layout appear on the
screen.
Demikian juga apabila kita
menyisipkan atau membuat tabel,
maka akan terlihat tab ribbon
Design dan Layout.
113 By default, the pictures we
take to be inserted are located
on the subfolder of my
pictures that is found on my
documents
Secara default, gambar yang
diambil untuk disisipkan berada
dalam subfolder My picture yang
terdapat dalam My documents.
4.1.1.2 Teknik Penerjemahan Peminjaman
Dalam penerjemahan buku bilingual tersebut, penerjemah menggunakan
kata-kata asing tanpa mengubah makna kata ke dalam bahasa sasaran yaitu bahasa
kedua, sehingga penerjemah menggunakan teknik peminjaman murni karena
bahasa asing tersebut tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.
Data 20
BSu BSa
Point to Microsoft Office, and clik
the option Microsoft Office
Arahkan pada pilihan Microsoft Office,
dan klik pilihan Microsoft Office
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan
Peminjaman tersebut pada frase di atas adalah termasuk peminjaman bersifat
murni, dengan mengadopsi terminologi BSu ke BSa secara murni (pure
borrowing).
Penelitian ini teridentifikasi data yang menggunakan teknik penerjemahan
peminjaman murni sebanyak 13 data (8.66%). Adapun data tersebut adalah
sebagai berikut :
08 09 12 20 34 41 79 80 81 88
121 128 138
Dari data yang telah diteliti oleh peneliti, penerjemah menggunakan teknik
penerjemahan dalam menerjemahkan teks buku bilingual seperti yang terdapat
pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Data Teknik Penerjemahan Peminjaman
Data BSu BSa
8 Use numbering & bullets. Menggunakan numbering &
bullets
9 In grade V you have learned
and used standard icons and
menus of Microsoft Word.
Di kelas V, kalian telah
mempelajari dan menggunakan
ikon dan tab menu standard dari
Microsoft Word.
20 Point to Microsoft Office, and
click the option Microsoft
Office Word 2007, or double
click the icon of Microsoft
Office Word 2007 found on
the desktop.
Arahkan pada pilihan Microsoft
Office, dan klik pilihan Microsoft
Office Word 2007, atau klik dua
kali ikon Microsoft Office Word
2007 yang terdapat dalam layar
desktop.
Universitas Sumatera Utara
24 Customize Quick Access
Toolbar
Mengatur Quick Acces Toolbar
41 Click the option More
Commands.
Klik pilihan More Commands
79 Picture Styles, there are
several icons for formatting
the form or style of a picture,
determining the frame, and
applying certain effects on
the picture.
Picture Styles, terdapat beberapa
ikon untuk mengatur bentuk atau
gaya tampilan gambar,
menentukan bingkai dan efek
pada gambar
80 Arrange, it consists of several
icons for arranging picture,
for instance placing a picture
in a text, rotating a picture,
and so on
Arrange, berisi beberapa ikon
untuk menyusun atau mengatur
gambar, misalnya menempatkan
gambar dalam teks, mengubah
rotasi gambar dan lain-lain
Di dalam penerjemahan buku Teknologi Informasi dan Komunikasi
bilingual untuk kelas VI SD karangan A. R Rizky ini, penerjemah menggunakan
kata-kata asing (bahasa Inggris) seperti numbering & bullets(08), Microsoft Office
Word 2007 (09), More Command (41), Picture Styles(79), Arrange (80). Pada
hasil terjemahannya penerjemah tidak mengubah makna kata ke dalam bahasa
sasaran yaitu bahasa Indonesia. Dalam hal ini penerjemah menggunakan teknik
penerjemahan peminjaman secara murni.
Meskipun BSu tersebut sudah diserap ke dalam BSa namun menurut
peneliti apabila kata tersebut dapat diterjemahkan ke dalam Bsa, mengapa
penerjemah menggunakan teknik penerjemahan peminjaman murni. Sebagai
Universitas Sumatera Utara
contoh kata More Command dapat diterjemahkan menjadi perintah selanjutnya,
kata Picture Styles dapat diterjemahkan menjadi bentuk-bentuk gambar.
4.1.1.3 Teknik Penerjemahan Kompensasi
Teknik penerjemahan Kompensasi adalah teknik yang dilakukan dengan
menyampaikan pesan pada bagian lain dari teks terjemahan. Hal ini dilakukan
karena pengaruh stilistik (gaya) pada BSu tidak bisa diterapkan pada BSa.
Data 02
BSu BSa
Supporting Icons of Word Pendukung Program
Pembahasan
Hasil penerjemahan pada data 02 yaitu teknik penerjemahan kompensasi
dimana penerjemah memperkenalkan unsur-unsur informasi atau pengaruh
stilistik teks BSu di tempat lain dalam teks BSa. Dalam hal ini Penerjemah
mengkompensasikan makna kata dalam proses penerjemahan sehingga terjadi
penyimpangan gramatikal dan leksikal sehingga pemadanan makna kata tidak
sesuai dengan formal ataupun dengan padanan kamus. Dari frasa supporting icons
of word menjadi pendukung program. Merupakan ungkapan yang disampaikan
penerjemah berdasarkan informasi buku teknologi informasi dan komunikasi
tersebut, Penerjemah melakukan kompensasi. Penelitian ini terdapat 2 data
(1.33%). Adapun data tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Data Teknik Penerjemahan Kompensasi
Data BSu BSa
2 Supporting Icons of Word Pendukung Program
4 Objectives of Learning Tujuan Pembelajaran
4.1.1.4 Teknik Penerjemahan Deskripsi
Teknik ini merupakan teknik penerjemahan yang diterapkan dengan
menggantikan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan
fungsinya. Data 78
BSu BSa
Adjust, it contains several icons to
adjust or format a picture, especially
to adjust the brightness of the
picture.
Adjust, berisi beberapa ikon untuk
menyesuaikan atau memformat
gambar, khususnya pengaturan
gelap terangnya gambar.
Pembahasan
Hasil penerjemahan pada data 78 yaitu teknik penerjemahan
deskripsi karena penerjemah menerapkan sebuah istilah pada BSu yang di
deskripsikan pada BSa. Pada kata the brightness pada BSu telah dideskripsikan
sebagai pengaturan gelap terangnya pada BSa. Penelitian ini menemukan 2 data
(1.33%) dari 150 data yang diteliti. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 4. Data Teknik Penerjemahan Deskripsi
Data BSu BSa
26 It is located on the top left
corner of the window of
Microsoft Office Word
Quick Access Toolbar ini berada
di bagian kiri atas pada jendela
Microsoft Word
Universitas Sumatera Utara
78 Adjust, it contains several
icons to adjust or format a
picture, especially to adjust the
brightness of the picture
Adjust, berisi beberapa ikon untuk
menyesuaikan atau memformat
gambar, khususnya pengaturan
gelap terangnya gambar
4.1.1.5 Teknik Penerjemahan Harfiah
Teknik Penerjemahan Harafiah ini merupakan Teknik yang dilakukan dengan cara
menerjemahkan kata demi kata dan penerjemah tidak mengaitkan dengan konteks.
Data 11
BSu BSa
Besides, there are still some
supporting icons which are hidden
Di samping itu, masih ada ikon-ikon
pendukung lain yang tersembunyi
Pembahasan
Dalam penerjemahan klausa atas data 11 tersebut di atas merupakan
penerjemahan dimana penerjemah menerjemahkan data tersebut dengan kata demi
kata. Dari data yang telah diteliti tampak jelas bahwa penerjemah telah
menggunakan teknik penerjemahan harfiah. Besides, there are still some
supporting icons which are hidden (11) yang telah diterjemahkan ke dalam BSa
menjadi Di samping itu, masih ada ikon-ikon pendukung lain yang tersembunyi .
Dalam hal ini teknik penerjemahan harfiah menjadi suatu pilihan yang dominan
yang digunakan penerjemah di dalam menerjemahkan teks buku tersebut untuk
mendapatkan kesepadanan kata bagi pembaca. Penelitian ini terdapat 96 data
(63.33%) bahasa Inggris yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan Teknik Penerjemahan Harfiah. Data tersebut adalah data
yang bernomor :
05 06 07 10 11 14 15 18 22 25 27
28 29 31 32 35 36 38 39 44 45 47
48 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 71
72 75 77 82 83 84 85 86 87 89 94
95 96 97 98 99 101 102 103 104 105 106
107 108 109 110 111 112 115 116 117 119 122
123 124 125 126 127 129 133 135 136 137 140
141 142 143 144 146 147 148 149
Teknik Penerjemahan Harafiah tersebut telah diterapkan baik dalam
menerjemahkan kata , frasa, klausa dan kalimat. Seperti yang ada pada tabel 5
berikut ini :
Tabel 5. Data Teknik Penerjemahan Harfiah
Data BSu BSa
5 After learning this chapter, you will
be able to :
Setelah mempelajari bab
ini, kamu akan mampu
6 Some menu options will show up on
the screen.
Di layar akan terlihat
beberapa pilihan menu.
7 Format text; Mengatur format teks
10 The icons are those that you often
use.
Ikon-ikon tersebut adalah
ikon yang banyak kalian
gunakan.
11 Besides, there are still some
supporting icons which are hidden.
Di samping itu, masih ada
ikon-ikon pendukung lain
yang tersembunyi.
Universitas Sumatera Utara
14 Well, we are now going to learn
together, how to show and use the
supporing icons
Yuk, sekarang kita akan
pelajari bersama-sama,
bagaimana menampilkan
dan menggunakan ikon-
ikon pendukung tersebut.
15 Getting to Know Supporting icons Mengenal Ikon Pendukung
18 Here is the way to do it. Cara yang digunakan
adalah sebagai berikut:
22 On the window of Microsoft Word
above, there are still many icons
which are not visible or hidden.
Pada jendela Microsoft
Word tersebut di atas,
masih banyak ikon yang
belum terlihat atau masih
tersembunyi (hidden).
25 The icons of Quick Access Toolbar
are used to fasten the execution of a
command.
Ikon Quick Access
Toolbar berguna untuk
mempercepat dalam
menjalankan perintah.
27 The icons in Quick Access Toolbar
are not all always displayed, some of
them are hidden.
Ikon yang terdapat dalam
Quick Acces Toolbar
tidak selamanya
ditampilkan, ada beberapa
yang masih tersembunyi.
4.1.1.6 Teknik Penerjemahan Modulasi
Teknik penerjemahan yang diterapkan dengan mengubah sudut pandang,
fokus atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan sudut
pandang tersebut dapat bersifat leksikal atau struktural.
Data 145
BSu BSa
Clik and hold it down, then drag it to
the desired position.
Klik dan jangan di lepas, lalu geser
pada posisi yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan
Hasil penerjemahan data 145 pada BSa dengan teknik Modulasi, yakni
teknik penerjemahan dengan mengubah sudut pandang yang bersifat leksikal.
Dalam penelitian ini terdapat 4 data (2.66%) bahasa Inggris yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Teknik Modulasi.
Data tersebut adalah data yang bernomor :
01 03 139 145
Berikut ini adalah tabel yang berisikan contoh-contoh teknik
penerjemahan modulasi yang telah diterapkan oleh penerjemah dalam
menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat.
Tabel 6. Data Teknik Penerjemahan Modulasi
Data BSu BSa
1 Getting to Know Mengenal Ikon
3 Processing Programs Pengolah Data
139 Click and hold it down, then
drag it up, to the left or to the
right
Klik dan jangan dilepas, lalu
geser ke atas,ke arah kiri atau
kanan.
145 Click and hold it down, then
drag it to the desired position.
Klik dan jangan dilepas, lalu
geser pada posisi yang diinginkan
4.1.1.7 Teknik Penerjemahan Transposisi
Teknik Penerjemahan Transposisi adalah penerjemah melakukan
perubahan kategori gramatikal dan tataran level. Teknik ini sama dengan teknik
pergeseran kategori, struktur dan unit. Seperti kata menjadi frasa.
Universitas Sumatera Utara
Data 21
BSu BSa
The worksheet of Microsoft Office
Word appears on the screen
Di layar akan terlihat lembar kerja
dari program Microsoft Office Word
Pembahasan
Dalam penerjemahan kalimat atas data 21 tersebut di atas merupakan
penerjemahan dimana penerjemah menerjemahkan data dengan mengubah tataran
(level). Dari penelitian ini, peneliti menemukan sebanyak 15 data (10%) yang
digunakan penerjemah dengan menerapkan teknik transposisi.
Data tersebut adalah data yang bernomor :
16 17 19 21 30 37 40 42 46 74 90
93 100 130 132
Teknik transposisi ini digunakan dalam menerjemahkan kata,frasa, klausa
dan kalimat seperti yanga ada pada tabel 3 di bawah ini:
Tabel 7. Data Teknik Penerjemahan Transposisi
Data BSu BSa
16 the Microsoft Office Word
Program
Program Microsoft Office Word
19 Start button. tombol start
21 The worksheet of Microsoft
Office Word appearson on
the screen.
Di layar akan terlihat lembar kerja
dari program Microsoft Office
Word
30 Some menu options will show
up on the screen.
Di layar akan terlihat beberapa
pilihan menu.
37 Some menu options show up
on the screen, then click
Di layar terlihat beberapa pilihan
menu, kemudian klik pilihan
Universitas Sumatera Utara
Word Options. Word Options .
40 The dialog box of Word
Options will appear on the
screen
Di layar terlihat kotak dialog
Word Options
42 The dialog box of Word
Options will appear on the
screen
Di layar terlihat kotak dialog
Word Options
46 Hidden Tab Ribbons Tab Ribbon Tersembunyi
74 On the illustrations group,
click the picture icon, the
dialog box of Insert Picture
will show up on the screen.
Dalam group illustrations, klik
ikon picture, dilayar terlihat kotak
dialog insert picture.
90 A task pane will show up on
the right.
Di sebelah kanan akan terlihat
task pane
Dari data yang telah diteliti terlihat dengan jelas bahwa penerjemah
menggunakan teknik penerjemahan Transposisi. Hal ini dapat dilihat dari struktur
kalimat seperti The worksheet of Microsoft Office Word appearson on the screen
(21), Some menu options will show up on the screen (30) , Some menu options
show up on the screen (37), the dialog box of Insert Picture will show up on the
screen (74), selanjutnya pergeseran pada frasa Start button (19).
Dalam hal ini Teknik Penerjemahan Transposisi merupakan suatu pilihan
bagi penerjemah untuk mendapatkan hasil terjemahannya menjadi lebih sempurna
dan sepadan dengan pemahaman siswa yang duduk di Sekolah Dasar. Seperti
yang dikemukakan oleh Newmark (1988:85) dan Rachmadie dkk (1988: 136)
bahwa perubahan bisa terjadi dari bentuk jamak ke bentuk tunggal, posisi kata
sifat dan pengubahan struktur kalimat secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Pergeseran atau pengubahan ini dilakukan jika terdapat perbedaan antara
struktur BSu dan BSa yang wajar. Sebagai contoh dapat dilihat dari tabel yang
telah diteliti oleh peneliti pada tabel di atas.
4.1.1.8 Teknik Penerjemahan Penambahan
Teknik ini yang lazim diterapkan dalam kegiatan penerjemahan berupa
penambahan informasi yang pada dasarnya tidak ada dalam kalimat sumber.
Data 91
BSu BSa
Click Go and some Clip Art options
will show up.
Klik tombol Go dan akan terlihat
beberapa pilihan
Pembahasan
Dalam teknik penambahan, klausa pada bahasa sasaran mendapatkan penambahan
guna memperjelas hal-hal yang seharusnya diinformasikan dai bahasa sumber.
Pada bagian ini, peneliti menganggap walaupun dalam penerjemahan lazim
digunakan untuk memperjelas konsep yang hendak disampaikan penulis,akan
tetapi bagi peneliti kurang tepat. Dari beberapa contoh yang tertera di atas dalam
penambahan kata-kata seperti sehingga, pilihan, tap,tombol jika kalimat tersebut
dapat diterjemahkan sesuai padanannya dan dapat diterima dan dipahami mengapa
harus ditambahkan kata-kata di dalam kalimat tersebut.
Penelitian ini terdapat 7 data (4.66%) teknik penerjemahan penambahan
yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks buku tersebut.
Berikut ini adalah nomor-nomor dari data yang telah diteliti:
23 43 73 91 118 120 134
Universitas Sumatera Utara
Penerapan teknik penerjemahan penambahan tersebut dapat dilihat seperti
pada contoh-contoh data berikut ini:
Tabel 8. Data Teknik Penerjemahan Penambahan
Data BSu BSa
23 ....To use the icons, we have
to show them first.
Sehingga untuk
menggunakannya, perlu
ditampilkan terlebih dahulu.
43 Click Customize Klik pilihan Customize
73 Click insert. Klik tab insert
91 Click Go and some clip art
options will show up.
Klik tombol Go dan akan terlihat
beberapa pilihan Clip Art
118 Click windows explorer Klik pilihan Windows Explorer.
4.1.1.9 Teknik Penerjemahan Penghilangan
Teknik ini mirip dengan teknik reduksi yang ditandai oleh penghilangan
secara parsial sedangkan teknik penghilangan ditandai oleh adanya penghilangan
informasi secara menyeluruh. Penghilangan sebagian merujuk kepada frasa,
klausa, dan kalimat, sedangkan penghilangan menyeluruh merujuk kepada
penghilangan keseluruhan unsur-unsur yang terdapat dalam frasa, klausa atau
kalimat yang bersangkutan.
Data 70
BSu BSa
By default (standart in Microsoft
Word), an image or a photo are
inserted in the My Pictures folder.
Secara default (standar Microsoft
Office Word), gambar atau poto
yang disisipkan berada dalam folder
My Pictures.
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan
Penghilangan beberapa artikel, kata, atau bahkan frase pada bahasa
sasaran dapat terjadi dalam terjemahan tanpa menghilangkan makna pada bahasa
sumber. Penelitian ini terdapat 7 data (4.66%) bahasa Inggris yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Teknik
Penghilangan. Data tersebut adalah data yang bernomor :
33 34 70 76 92 114 131
Berikut ini adalah tabel yang berisikan beberapa contoh data yang
menggunakan teknik penghilangan.
Tabel 9. Data Teknik Penerjemahan Penghilangan
Data BSu BSa
33 Click the toolbar menu you
want to show, for istance
Open.
Klik pilihan menu toolbar
yang.....ingin ditampilkan,
misalnya Open
34 You will see the icon of Open
on the Customize Quick
Access Toolbar.
Anda akan melihat ikon Open
pada ...Quik Access Toolbar.
70 By default (standard in
Microsoft Word), an image
or a photo are inserted in the
My Pictures folder.
Secara default (standar Microsoft
Word), gambar atau foto yang
disisipkan berada dalam folder
My pictures.
76 After inserting a picture, you
will see some supporting
icons appearing on the tab
ribbon Format.
Setelah menyisipkan gambar,
maka dilayar....akan terlihat ikon
pendukung yang terdapat dalam
tab ribbon format.
131 Click the picture or
photograph that you want to
insert, for instance click the
Klik gambar atau foto yang....
akan disisipkan, misalnya klik
nama gambar/foto “suasana
Universitas Sumatera Utara
picture named “Suasana
Sidang”.
sidang”
4. 1. 2 Pergeseran Kategori (Category Shifts)
Pergeseran adalah perubahan bentuk linguistik yang terjadi pada teks
sasaran sebagai akibat proses penerjemahan. Untuk menjawab bagian ke dua ini
peneliti memberitahukan melakukan evaluasi dengan mengidentifikasi proses
pergeseran yang terjadi, khususnya yang berkaitan dengan penerjemahan frasa.
Catford (dalam Vennuti 2000:141) menyebutkan bahwa apa yang dimaksud
dengan pergeseran adalah berangkat dari korespondensi formal dalam proses dari
Bsu menuju BSa.
Berdasarkan analisis data, pergeseran (Shifts) diterapkan dalam proses
penerjemahan buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk
Sekolah Dasar karangan A. R. Rizky adalah dengan menerapkan ke empat jenis
Pergeseran Kategori (Category Shifts) menurut teori Catford, yakni :
(1) Pergeseran Struktur (Structural Shifts), (2) Pergeseran Kelas (Class Shifts), (3)
Pergeseran Unit (Unit Shifts), dan (4) Pergeseran Intra-Sistem (Intra-System
Shifts). Berikut ini adalah ke empat jenis Pergeseran Kategori (Category Shifts)
yang diaplikasikan pada penerjemahan teks disertai dengan pembahasannya.
4.1.2.1 Pergeseran Struktur (Structure Shifts)
Pergeseran Struktur adalah pergeseran pada tataran struktur kata dalam
frasa atau klausa pada proses penerjemahan. Dari frasa berstruktur Diterangkan-
Menerangkan (DM) menjadi Menerangkan-Diterangkan (MD)”There is often a
shift from MH (Modifier + Head + Qualifier) to MHQ (Modifier Head Qualifier)”
Catford 1965:78.
Universitas Sumatera Utara
Data 9
BSu BSa
Start button tombol start
Pergeseran dari ‘start button’ Menerangkan-Diterangkan pada BSu menjadi
Diterangkan-Menerangkan dalam BSa. Data yang mengalami Pergeseran Struktur
adalah 33 data (38.83%) .
4.1.2.2 Pergeseran Kelas (Class Shifts)
pergeseran ini terjadi ketika jenis kata tertentu pada BSu berrgeser menjadi
jenis kata lainnya pada BSa. Pada penelitian ini, peneliti hanya menemukan 1 data
(1.18%) saja dari 85 data pergeseran. Berikut adalah data tersebut table (12).
Data 12
BSu BSa
Table tabel
4.1.2.3. Pergeseran Unit (Unit Shifts)
Pergeseran Unit (Unit Shifts)adalah pergeseran yang terjadi yang hasil
terjemahan ekivalen pada BSa berbeda tingkatan pada BSu. Tingkatan dalam hal
ini merujuk pada unit-unit hirarkis linguistik dari kalimat, klausa, kelompok kata,
dan morfem. Pergeseran Unit (Unit Shifts) ini biasanya terjadi ketika
menerjemahkan frasa-frasa BSu yang berpreposisi of berpaduan dengan frasa tak
berpreposisi dalam BSa.
Data 52
BSu BSa
Objectives of learning tujuan pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
pada data 52 ‘Objectives of learning’ menjadi tujuan pembelajaran. Pergeseran
yang terjadi dimana hasil terjemahan equivalent dengan bahasa sasaran (TL)
berbeda tingkatan dengan bahasa sumber (SL).
Untuk pergeseran ini hanya terdapat 5 data (5.89%) dari data yang telah diteliti
oleh peneliti. Perubahan kata menjadi frasa atau sebaliknya.
4.1.2. 4 Pergeseran Intra-Sistem (Intra-System Shifts)
Pergeseran Intra-Sistem (Intra-System Shifts) adalah pergeseran yang
terjadi ketika bahasa sumber dan bahasa sasaran berada dalam satu sistem yang
hampir sama, namun hasil terjemahan tidak menunjukkan kaitan yang terlihat
dalam terms pada sistem bahasa sasaran. Misalnya: sistem penjumlahan dan
artikel yang meskipun memiliki sistem yang sama dalam bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia, namun keduanya tidak selamanya bermakna sama. Advice
tanpa indikator jamak dalam bahasa Inggris menjadi nasihat-nasihat (jamak)
dalam bahasa Indonesia.(Catford,1965:81)
Data 13
BSa BSu
The icons ikon
Pada data 13 the icons yang telah diterjemahkan menjadi ikon. Dimana
adanya perbedaan budaya antara BSu dengan BSa yaitu bahasa Inggris.
Seharusnya diterjemahkan ikon-ikon ke dalam BSa. Dari data yang telah diteliti
oleh peneliti terdapat 46 data (54.12%) yang telah digunakan penerjemah dengan
menggunakan pergeseran Antar-Sistem dalam menerjemahkan buku bilingual
teknologi informasi dan komunikasi untuk kalangan SD. Untuk data selanjutnya
dapat dilihat pada halaman lampiran.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
HASIL TEMUAN PENELITIAN
5.1 Temuan Hasil Teknik Penerjemahan
Terdapat 150 data teknik penerjemahan yang telah diterapkan oleh
penerjemah dalam proses penerjemahan buku Teknologi Informasi dan
Komunikasi Bilingual untuk SD Kelas VI karangan A. R. Rizky . Teknik
Penerjemahan yang digunakan penerjemah ada sebanyak 9 jenis teknik
penerjemahan. Adapun teknik-teknik tersebut yaitu Teknik Penerjemahan
Adaptasi 4 (2.66%), Teknik Penerjemahan Peminjaman 13 (8.66%), Teknik
Penerjemahan Kompensasi 2 (1.33%), Teknik Penerjemahan Deskripsi 2
(1.33%), Teknik Penerjemahan Harfiah 96 (63.33%), Teknik Penerjemahan
Modulasi 4 (2.66%), Teknik Penerjemahan Transposisi 15 (10%), , Teknik
Penerjemahan Penambahan 7 (4.66%), dan Teknik Penerjemahan Penghilangan 7
(4.66%). Keseluruhan data ini dapat dilihat selengkapnya pada halaman lampiran.
Berikut ini adalah tabel frekuensi teknik penerjemahan yang telah
diurutkan dari frekwensinya yang terbanyak berurut ke frekwensinya yang
terkecil pada buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD
kelas VI karangan A. R. Rizky penerbit Yrama Widya.
Tabel 10. Frekuensi Penerapan Teknik Penerjemahan
No Teknik Penerjemahan Jumlah %
1 Penerjemahan Harfiah 96 63.33
2 Transposisi 15 10
3 Peminjaman 13 8.66
4 Penambahan 7 4.66
Universitas Sumatera Utara
5 Penghilangan 7 4.66
6 Modulasi 4 2.66
7 Adaptasi 4 2.66
8 Kompensasi 2 1.33
9 Deskripsi 2 1.33
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel 10 di atas teknik yang paling dominan adalah Teknik
Penerjemahan Harfiah karena terdapat 96 (63.33%) yang menggunakannya,
dilanjutkan dengan Teknik Transposisi sebanyak 15 (10%). Kemudian Teknik
Peminjaman yang ditemukan sebanyak 13 (8.66%) diikuti pula oleh Teknik
Penambahan dan Penghilangan yang masing-masing sebanyak 7 (4.66%),
kemudian dilanjutkan oleh teknik Modulasi dan Adaptasi yang masing-masing
ditemukan sebanyak 4 (2.66%), dan teknik kompensasi dan Deskripsi masing-
masing sebanyak 2 (1.33%).
5.2 Temuan Hasil Pergeseran (Shifts)
Dari data yang telah di teliti oleh penulis terdapat 85 data yang mengalami
pergeseran pada buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk
Tingkat SD Kelas VI karangan A. R. Rizky yang diterbitkan oleh Yrama Widya
2010(data selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran data pergeseran).
Adapun pergeseran tersebut adalah Pergeseran Struktur (SS) sebanyak 33
(38.83%), Pergeseran Kelas (CS) hanya 1 (1.18%), Pergeseran Unit (US)
sebanyak 5 (%.89%), dan Pergeseran Intra-System (IS) sebanyak 46 (54.12%).
Berikut ini adalah tabel frekuensi pergeseran (Shifts) yang telah diurutkan
dari frekwensinya yang terbanyak berurut ke frekwensinya yang terkecil pada
Universitas Sumatera Utara
buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk SD kelas VI karangan
A. R. Rizky penerbit Yrama Widya.
Tabel 11. Frekuensi Pergeseran dalam Penerjemahan
No Pergeseran (Shifts) Jumlah %
1 Pergeseran Antar-Sistem(Intra-System shifts) 46 54.12
2 Pergeseran Struktur (Structure Shifts) 33 38.83
3 Pergeseran Unit (Unit Shifts) 5 5.89
4 Pergeseran Kelas Kata (Class Shifts) 1 1.18
Total 85 100
Berdasarkan tabel 11 di atas pergeseran (Shifts) yang paling dominan
adalah Pergeseran Intra-Sistem (Intra-System Shifts). Data yang diperoleh dari
pergeseran ini sebanyak 46 (54.12%), dilanjutkan dengan Pergeseran Struktur
(Structure Shifts) sebanyak 33 (38.83%), Pergeseran Unit (Unit Shifts) sebanyak
5 (5.89%), dan yang terakhir Pergeseran Kelas (Class Shifts) hanya 1 (1.18%).
Universitas Sumatera Utara
BAB V1
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah meneliti data mengenai teknik terjemahan teks buku Teknologi
Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI karangan A. R.
Rizky yang diterbitkan oleh Yrama Widya 2010, maka dapat disimpulkan :
1. Telah ditemukan data sebanyak 150 data berbahasa Inggris dan Indonesia.
Peneliti menemukan sembilan teknik penerjemahan yang dikutip dari teori
Molina dan Albir (2002). Ke sembilan teknik tersebut adalah Teknik
Penerjemahan Harafiah sebanyak 96 data (63.33%). Selanjutnya Teknik
Penerjemahan Transposisi sebanyak 15 data (10%) kemudian dilanjutkan
pula oleh Teknik Penerjemahan Peminjaman sebanyak 13 (8.66%) ,
kemudian Teknik Penerjemahan Penambahan sebanyak 7 data (4.66%),
kemudian dilanjutkan dengan Teknik Penerjemahan Penghilangan
sebanyak 7 data (4.66%). Selanjutnya diikuti pula oleh Teknik
Penerjemahan Modulasi 4 data (2.66%) kemudian Teknik Penerjemahan
Adaptasi sebanyak 4 data (2.66%), Teknik Penerjemahan Kompensasi
sebanyak 2 data (1.33%) dan yang terakhir Teknik Penerjemahan
Deskripsi sebanyak 2 data (1.33%).
2. Dalam penelitian ini Teknik Penerjemahan Harfiah memiliki
kecenderungan paling dominan dalam teknik penerjemahannya
3. Terdapat 85 data pergeseran penerjemahan yang ada pada buku Teknologi
Informasi dan Komunikasi Bilingual untuk Tingkat SD kelas VI karangan
Universitas Sumatera Utara
A. R. Rizky yang diterbitkan oleh Yrama Widya 2010. Adapun pergeseran
penerjemahan tersebut adalah terdiri dari Pergeseran Intra-System
sebanyak 46 (54.12%)., Pergeseran Struktur (SS) sebanyak 33 (38.83%),
%), pergeseran unit (US) sebanyak 5 (5.89%), dan pergeseran kelas kata
(CS) sebanyak 1 (1.18%).
4. Dalam penelitian ini dari keempat jenis Pergeseran Category (Category
Shifts) ,Pergeseran Intra-System memiliki kecenderungan paling dominan
ditemukan dalam penerjemahannya.
5.2 Saran
Dengan perantaraan tesis ini peneliti ingin menyampaikan saran yang
sangat diharapkan nantinya dapat bermanfaat, yaitu:
1. Bagi penerjemah, teknik penerjemahan yang digunakan di dalam buku
teknologi informasi dan komunikasi bilingual untuk SD sebaiknya
memilih teknik penerjemahan yang dapat memberikan penjelasan
mengenai ilmu yang disampaikan penulis buku asli atau bahasa sumber
untuk SD sehingga lebih mudah lagi dimengerti oleh pembaca yang masih
duduk di tingkat SD.
2. Bagi penerjemah, sebaiknya memberikan kata tambahan atau penjelasan
pada kata yang diserap utuh dari BSu ke dalam Bsa sehingga dengan
mudah siswa dapat mengerti isi yang terkandung di dalam buku tersebut.
3. Bagi penerjemah lebih banyak lagi belajar tentang konsep-konsep
penerjemahan sebagai pedoman dalam kegiatan penerjemahan.
Universitas Sumatera Utara
4. Bagi guru, sebagai tenaga pengajar harus memiliki keahlian dalam bidang
ilmu teknologi informasi dan komunikasi dalam artikata bahwa yang
mengajar haruslah seorang yang memiliki keahlian ilmu dalam pelajaran
yang diberikan bukan sekedar mengadakan bidang studi.
5. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan masukkan kepada siswa
berkaitan dengan istilah-istilah yang diterjemahkan sehingga siswa sebagai
anak didik dapat memahami makna yang terkandung dalam istilah yang
ada.
6. Bagi siswa, harus membiasakan diri dalam memahami istilah-istilah yang
ada dalam dunia ilmu teknologi informasi dan komunikasi atau komputer.
7. Bagi sekolah, merupakan keharusan untuk menyediakan prasarana
komputer bagi siswa di sekolah karena dengan menggunakan langsung
prasarana komputer di sekolah siswa akan mampu menerima ilmu yang
diberikan oleh guru sekolah.
8. Bagi penerbit, lebih banyak lagi menerbitkan buku-buku yang
berbahasakan bilingual untuk kalangan siswa SD agar menambah
wawasan siswa tentang pemahaman bahasa asing dengan bahasa
Indonesia.
9. Bagi peneliti lainnya agar melakukan lebih lanjut lagi mengenai
penerjemahan buku mengenai pendidikan anak ditingkat SD sehingga
nantinya berguna bagi perkembangan anak didik yang duduk di SD.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, 2011. Analisis Terjemahan Istilah-istilah Budaya Pada Brosur
Pariwisata Berbahasa Inggris Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Medan :
USU.
Albir, A. H and Molina, L. 2002. Translation Technigue Revisited. A Dynamic
and Functionalist Approach. Meta, Vol. XLVII, No. 4
Baker, M. 1992. In Other Words: A Coursebook on Translation. London: Sage
Publication
Bell, Roger T. 1991. Translation and Translating : Theory and Practice. New
York :Longman
Brislin, Richard W.1976. Translation Application and Research. New York :
Gardner Press Inc.
Buku Pedoman, Tata Cara Penulisan Tesis & Disertasi. Medan : Universitas
Sumatera Utara
Catford, J.C. 1965.A Linguistic Theory of Translation. London : Oxford
University.
Catford, J.C. 2005. Translation Shifts. Dalam L. Vennuti (ed) The Translations
Studies Reader. London and New York : Routledge.
Choliludin, 2005. The Technique of Making Idiomatic Translation. Bekasi :
Visipro Kesaint Blanc
Hatim. 2001. Translation as Multi-Faceted Activity. London: Routledge.
Hickey, Leo.1998. The Pragmatics of Translation. Clevedon England and
Philadelpia. Salford University
Jakobson, R. (1959/2000) “On Linguistic Aspects Of Translation”, dalam L.
Venuti (ed.) (2000) hal. 113-118
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1993, Jakarta Balai Pustaka
Larson, Mildred, L. 1984. Meaning-Based Translation : A Guide to Cross
Language Equivalence. New York: Univ. Press.
Larson, Mildred L. 1989 Penerjemahan Berdasarkan Makna : Pedoman Untuk
Pemadanan Antarbahasa, Alihbahasa: KencanawatiTaniran, Jakarta
Arca.
Machali, R. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta : Grasindo.
Universitas Sumatera Utara
Miles, M.B., and Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis. California :
Sage.
Munday, J. 2001. Introducing Translation Studies. Theories and Applications.
London and New York: Routledge
Mustafa, B.M 2008. Literacy Development for Children from Early to
Technology. Michigan University
Nababan, M.R. 2008. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Nababan, M.R. 2010. Penelitian Penerjemahan:Apa dan Bagaimana. Solo :
Seminar Nasional Penerjemah USU.2010
Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. London :Prentice Hall
Nida, E.A. & Taber, C.R. 1982. Helps for Translations. Leiden : J. Brill
Nida, E.A. & Taber, C.R. 1984. The Theory and Practice of Translation. Leiden :
E.J. Brill.
Pantas. 2011. Analisis Teknik Penerjemahan dan Pergeseran (Shifts) pada Teks
Kontrak AXA-LIFE Indonesia. Medan : USU
Rizky, A. R. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi Bilingual Untuk SD/MI
Kelas VI.Bandung: Yrama Widya
Saussure, de. F. 1983. Course In General Linguistics.Originally Published.
London. G. Duckworth
Setia, E. 2010. Prosedur, Evaluasi, dan Revisi dalam Terjemahan; Makalah pada
Seminar Nasional Penerjemahan, Medan: Universitas Sumatera Utara, 19
Mei 2010
Silalahi, Roswita. 2009. Disertasi “Dampak Teknik, Metode, dan Ideologi
Penerjemahan Pada Kualitas Terjemahan Teks Medical-Surgical Nursing
dalam Bahasa Indonesia. Medan : USU
Siregar, Roswani. 2009. Analisis Penerjemahan dan Pemaknaan Istilah Teknis :
Studi Kasus Pada Terjemahan Dokumen Kontrak. Medan : USU.
Steiner and Yallop (ed). 2001. Exploring Translation and Multilingual Text
Production: Beyond Context. New York: Mouton de Gruyter
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS
Universitas Sumatera Utara
Toury, G. 1995. Descriptive Translation Studies and Beyond, Amsterdam: John
Benjamins
Yusniaty. G 1999. Penerjemahan Pronomina Persona Insan Bahasa Inggris ke
Bahasa Indonesia. Tesis. Jakarta. Perustakaan Universitas Indonesia
Referensi Elektronik
http://www.englishindo.com/2011/01/definisi-terjemahan.html diunduh tgl
13/04/2012
http://www. abdulmunifkhamim.wordpress.com. diunduh tgl 14/04/2012
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0551_0607464_chapter1.pdf alamat
buku tik. Diunduh tgl 25/07/2012
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_paud_0603840_chapter4.pdf. Diunduh
tgl 25/07/2012
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/06/pengertian-konsep.html. Diunduh tgl
31/07/2012
http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/frase-klausa-dan-kalimat/.
Dinuduh tgl 31/07/2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat. Diunduh tgl 31/07/2012
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/definisi-jenis-macam-klausa.html.
Diunduh tgl 31/07/2012
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Data Teknik Penerjemahan
Data BSu BSa Teknik
1 Getting to Know Mengenal Ikon modulasi
2 Supporting Icons of
Word
Pendukung Program kompensasi
3 Processing Programs Pengolah Data modulasi
4 Objectives of Learning Tujuan Pembelajaran kompensasi
5 After learning this
chapter, you will be
able to :
Setelah mempelajari bab
ini, kamu akan mampu
harfiah
6 Get to know the
supporint icons of word
processing programs;
Mengenal ikon
pendukung pada program
pengolah kata
harfiah
7 Format text; Mengatur format teks harfiah
8 Use numbering &
bullets.
Menggunakan
numbering & bullets
peminjaman
9 In grade V you have
learned and used
standard icons and
menus of Microsoft
Word.
Di kelas V, kalian telah
mempelajari dan
menggunakan ikon dan
tab menu standard dari
Microsoft Word.
peminjaman
10 The icons are those that
you often use.
Ikon-ikon tersebut adalah
ikon yang banyak kalian
gunakan.
harfiah
11 Besides, there are still
some supporting icons
which are hidden.
Di samping itu, masih
ada ikon-ikon pendukung
lain yang tersembunyi.
harfiah
12 The icons are not
always used when
typing a text in
Microsoft Word 2007.
Ikon-ikon tersebut tidak
selalu digunakan pada
saat mengetikkan teks
pada Microsoft Word
peminjaman
Universitas Sumatera Utara
2007.
13 Using the icons, you
can manage or format a
text, picture, table, and
a graph.
Dengan ikon-ikon
tersebut kalian dapat
mengelola atau
memformat teks, gambar,
table, dan grafik.
adaptasi
14 Well, we are now going
to learn together, how
to show and use the
supporing icons.
Yuk, sekarang kita akan
pelajari bersama-sama,
bagaimana menampilkan
dan menggunakan ikon-
ikon pendukung tersebut.
harfiah
15 Getting to Know
Supporting icons
Mengenal Ikon
Pendukung
harfiah
16 Activate the Microsoft
Office Word Program
Mengaktifkan Program
Microsoft Office Word
transposisi
17 Before using the
supporing icons in
Microsoft Office Word,
we first activate the
Microsoft Office Word
program.
Sebelum menggunakan
ikon pendukung yang
terdapat dalam Microsoft
Office Word, maka
terlebih dahulu kita
aktifkan program
Microsoft Office Word.
transposisi
18 Here is the way to do it. Cara yang digunakan
adalah sebagai berikut:
harfiah
19 Click the Start button. Klik tombol start transposisi
20 Point to Microsoft
Office, and click the
option Microsoft Office
Word 2007, or double
click the icon of
Microsoft Office Word
2007 found on the
Arahkan pada pilihan
Microsoft Office, dan
klik pilihan Microsoft
Office Word 2007, atau
klik dua kali ikon
Microsoft Office Word
2007 yang terdapat
peminjaman
Universitas Sumatera Utara
desktop. dalam layar desktop.
21 The worksheet of
Microsoft Office Word
appearson on the
screen.
Di layar akan terlihat
lembar kerja dari
program Microsoft
Office Word
transposisi
22 On the window of
Microsoft Word above,
there are still many
icons which are not
visible or hidden.
Pada jendela Microsoft
Word tersebut di atas,
masih banyak ikon yang
belum terlihat atau masih
tersembunyi (hidden).
harfiah
23 ....To use the icons, we
have to show them first.
Sehingga untuk
menggunakannya,...perlu
ditampilkan terlebih
dahulu.
Penambahan
24 Customize Quick
Access Toolbar
Mengatur Quick Acces
Toolbar
peminjaman
25 The icons of Quick
Access Toolbar are
used to fasten the
execution of a
command.
Ikon Quick Access
Toolbar berguna untuk
mempercepat dalam
menjalankan perintah.
harfiah
26 It is located on the top
left corner of the
window of Microsoft
Office Word
Quick Access Toolbar
ini berada di bagian kiri
atas pada jendela
Microsoft Word.
deskripsi
27 The icons in Quick
Access Toolbar are not
all always displayed,
some of them are
hidden.
Ikon yang terdapat dalam
Quick Acces Toolbar
tidak selamanya
ditampilkan, ada
beberapa yang masih
tersembunyi.
harfiah
28 We can show the icons Kita dapat menampilkan harfiah
Universitas Sumatera Utara
which are hidden using
the following method
ikon yang tersembunyi
dengan cara sebagai
berikut.
29 Click the icon of
Customize Quick
Access Toolbar on the
top left corner of
Microsoft Office Word
window.
Klik ikon Customize
Quick Access Toolbar
yang berada di bagian
kiri atas jendela
Microsoft Word.
harfiah
30 Some menu options
will show up on the
screen.
Di layar akan terlihat
beberapa pilihan menu.
transposisi
31 The option with a check
mark (√) means it is
already shown on the
Quick Access Toolbar.
Pilihan yang terlihat ada
ceklisnya (√), berarti
ikon tersebut telah
terlihat pada Quick
Access Toolbar.
harfiah
32 On the contrary, the
option which is not
checked means it is
hidden or not visible on
the Quick Access
Toolbar.
Sebaliknya yang belum
ada ceklisnya (√), maka
ikon tersebut
tersembunyi atau tidak
terlihat dalam Quick
Access Toolbar.
harfiah
33 Click the toolbar menu
you want to show, for
istance Open.
Klik pilihan menu
toolbar yang.....ingin
ditampilkan, misalnya
Open
penghilangan
34 You will see the icon of
Open on the Customize
Quick Access Toolbar.
Anda akan melihat ikon
Open pada ...Quik
Access Toolbar.
penghilangan
35 Besides the method
above, we can also use
Di samping cara diatas,
kita dapat menggunakan
harfiah
Universitas Sumatera Utara
the following way. cara berikut
36 Click Office Button Klik tombol Office
Button
harfiah
37 Some menu options
show up on the screen,
then click Word
Options.
Di layar terlihat beberapa
pilihan menu, kemudian
klik pilihan Word
Options .
transposisi
38 Besides, you can also
use the following way
Disamping itu, anda
dapat juga menggunakan
cara berikut.
harfiah
39 Click the icon of
Customize Quick
Access Toolbar on the
top right corner of the
Microsoft Word
Window.
Klik ikon Customize
Quick Access Toolbar
yang berada di bagian
kanan atas jendela
Microsoft Word.
harfiah
40 Some menu options
will appear on the
screen
Di layar akan terlihat
beberapa pilihan menu
transposisi
41 Click the option More
Commands.
Klik pilihan More
Commands
peminjaman
42 The dialog box of Word
Options will appear on
the screen
Di layar terlihat kotak
dialog Word Options
transposisi
43 Click Customize Klik pilihan Customize penambahan
44 Select the toolbar you
want to show, then
click Add
Pilih toolbar yang akan
ditampilkan, lalu klik
Add
harfiah
45 After that, click OK Selanjutnya klik OK harfiah
46 Hidden Tab Ribbons Tab Ribbon Tersembunyi transposisi
47 If we insert or select an
object, whether it is a
Apabila kita menyisipkan
atau memilih objek, baik
harfiah
Universitas Sumatera Utara
picture, clip art, shape,
or a graph, an
additional tab ribbon
will appear for each
object.
tabel, gambar (picture),
clip art, objek bentuk
(shape), diagram,
maupun grafik maka
akan terlihat tab ribbon
tambahan dari masing-
masing objek tersebut.
48 For example when we
insert or select a Picture
or ClipArt object, the
tab ribbon Format will
appear with several
groups and icons.
Misalnya saat kita
menyisipkan atau
memilih objek Picture
atau ClipArt, maka
dilayar akan terlihat tab
ribbon Format dengan
beberapa grup dan ikon.
harfiah
49 The same thing happens
when we insert or
create a table, the tab
ribbons Design and
Layout appear on the
screen.
Demikian juga apabila
kita menyisipkan atau
membuat tabel, maka
akan terlihat tab ribbon
Design dan Layout.
adaptasi
50 On each of the tab
ribbons (Design and
Layout), there are
several groups and
icons, for instance on
the tab ribbon Layout
there are some groups
with a number of icons.
Pada masing-masing tab
ribbon tersebut (Design
maupun Layout) terdapat
beberapa grup dan ikon,
misalnya pada tab ribbon
Layout terdapat beberapa
grup dengan beberapa
ikon.
harfiah
51 Identifying the Icons
for Creating Picture,
diagrams, Graphs, and
Tables
Mengenal ikon pembuat
gambar, diagram, grafik,
dan tabel.
harfiah
Universitas Sumatera Utara
52 Objectives of learning Tujuan pembelajaran harfiah
53 After learning this
chapter, you will be
able to:
Setelah mempelajari bab
ini, kamu akan mampu:
harfiah
54 Identify the picture
making icons and
picture supporting
icons;
Mengenal ikon pembuat
dan ikon pendukung
gambar
harfiah
55 Identify the diagram
making icons and
diagram supporting
icons
Mengenal ikon pembuat
dan ikon pendukung
diagram
harfiah
56 Identify the graph
making icons and graph
supporting icons
Mengenal ikon pembuat
dan ikon pendukung
grafik
harfiah
57 Identify the table
making icons and table
supporting icons
Mengenal ikon pembuat
dan ikon pendukung
tabel
harfiah
58 If we observe a
Microsoft Word
Worksheet, we will see
several icons on it.
Apabila kita perhatikan
lembar kerja Microsoft
Word, maka kita akan
melihat beberapa ikon di
dalamnya
harfiah
59 There are some hidden
icons which can be
shown when needed.
Ada sebagian ikon yang
tersembunyi dan dapat
ditampilkan sesuai
kebutuhan.
harfiah
60 However, there are also
some icons which will
show up when we insert
or select certain objects.
Namun ada juga ikon
yang akan terlihat saat
kalian menyisipkan atau
memilih objek tertentu .
harfiah
61 The icons function to Ikon-ikon tersebut harfiah
Universitas Sumatera Utara
make it easier for us to
manage the objects we
have created, so the
objects will be more
attractive.
berfungsi untuk
memudahkan kita dalam
mengelola objek yang
kita buat, sehingga
tampilan objek akan
lebih menarik.
62 The icons consist of
icons for creating or
inserting objects and
supporting icons for
managing the objects.
Ikon terdiri dari ikon
untuk membuat atau
menyisipkan objek dan
ikon pendukung dalam
mengelola objek tersebut.
harfiah
63 Now we are going to
learn together the icons
for inserting objects and
the supporting icons for
managing the objects.
Sekarang, kita akan
pelajari bersama-sama
ikon untuk menyisipkan
objek dan ikon
pendukung dalam
mengelola objek tersebut.
harfiah
64 Identifying Picture-
making Icons and
Picture-supporting
Icons.
Mengenal ikon pembuat
dan ikon pendukung
gambar
harfiah
65 In grade V you have
learned picture objects.
Pada pelajaran di kelas
V, kalian telah mengenal
objek gambar
harfiah
66 The objects consist of
photographs and
picture, sound, or video
or clip art as well as
shapes.
Dimana objek gambar
tersebut terdir dari objek
berupa gambar atau foto
yang disebut dengan
picture, objek yang
berupa gambar, foto,
suara atau video yang
disebut dengan clip art
harfiah
Universitas Sumatera Utara
maupun objek bentuk
(shape)
67 If you insert or select
such an object, you will
see an additional tab
ribbon which is not
visible in the default
Microsoft Word.
Apabila kalian
menyisipkan atau
memilih objek tersebut,
maka akan terlihat tab
ribbon tambahan yang
sebelumnya tidak terlihat
dalam default Microsoft
Word.
harfiah
68 Picture-making and
Picture-supporting
Icons
Ikon pembuat dan ikon
pendukung picture
harfiah
69 Picture is one of the
facilities in Microsoft
Word that used to insert
images and photo.
Picture merupakan salah
satu fasilitas dalam
Microsoft Word yang
berfungsi untuk
menyisipkan gambar dan
foto
harfiah
70 By default (standard in
Microsoft Word), an
image or a photo are
inserted in the My
Pictures folder.
Secara default (standar
Microsoft Word), gambar
atau foto yang disisipkan
berada dalam folder My
pictures.
Penghilangan
71 To insert a picture, use
the Picture icon on the
tab ribbon insert and
group of illustrations.
Untuk menyisipkan
gambar, gunakan ikon
picture yang berada
dalam tab ribbon insert
dan dalam group
illustrations.
harfiah
72 The following are the
steps.
Berikut adalah langkah-
langkahnya
harfiah
Universitas Sumatera Utara
73 Click insert. Klik tab insert Penambahan
74 On the illustrations
group, click the picture
icon, the dialog box of
Insert Picture will
show up on the screen.
Dalam group
illustrations, klik ikon
picture, dilayar terlihat
kotak dialog insert
picture.
transposisi
75 Click or select the
picture you want, than
click insert.
Klik atau pilih gambar
yang diinginkan,
kemudian klik insert.
harfiah
76 After inserting a
picture, you will see
some supporting icons
appearing on the tab
ribbon Format.
Setelah menyisipkan
gambar, maka
dilayar....akan terlihat
ikon pendukung yang
terdapat dalam tab ribbon
format.
Penghilangan
77 The tab of Format
consists of several
groups as follows.
Tab format tersebut
terdiri dari beberapa
group, yaitu sebagai
berikut
harfiah
78 Adjust, it contains
several icons to adjust
or format a picture,
especially to adjust the
brightness of the
picture.
Adjust, berisi beberapa
ikon untuk menyesuaikan
atau memformat gambar,
khususnya pengaturan
gelap terangnya gambar
amplifikasi
79 Picture Styles, there are
several icons for
formatting the form or
style of a picture,
determining the frame,
and applying certain
Picture Styles, terdapat
beberapa ikon untuk
mengatur bentuk atau
gaya tampilan gambar,
menentukan bingkai dan
efek pada gambar
peminjaman
Universitas Sumatera Utara
effects on the picture.
80 Arrange, it consists of
several icons for
arranging picture, for
instance placing a
picture in a text,
rotating a picture, and
so on.
Arrange, berisi beberapa
ikon untuk menyusun
atau mengatur gambar,
misalnya menempatkan
gambar dalam teks,
mengubah rotasi gambar
dan lain-lain
peminjaman
81 Size, it contains several
icons for setting up the
height and width of a
picture and the icon for
cutting a picture.
Size, berisi beberapa
ikon untuk mengatur
tinggi dan lebar gambar
serta ikon untuk
memotong gambar
peminjaman
82 Clip Art-making and
Clip Art-supporting
Icons
Ikon pembuat dan ikon
pendukung clip art
harfiah
83 ClipArt is a facility of
Microsoft Word for
inserting an object
which may be a picture,
photograph, sound or
video.
Clip art adalah fasilitas
Microsoft Word untuk
menyisipkan objek yang
berupa gambar, foto ,
suara ataupun video.
harfiah
84 ClipArt is divided into
three categories, namely
My Collections, Office
Collections, and Web
Collections.
Clipart dikelompokkan
menjadi tiga kategori
atau koleksi, yaitu My
Collections, Office
Collections, and Web
Collections.
harfiah
85 My Collections contain
files of picture
My collections berisi
file-file koleksi gambar
harfiah
Universitas Sumatera Utara
collections which are
available on the
computer, Office
Collections contain
collections of pictures
which are grouped in
Microsoft Office, and
Web Collections
contain pictures which
are taken from the
Internet.
yang telah tersedia dalam
komputer, office
collections berisi
kumpulan gambar yang
tergabung dalam
Microsoft Office, dan
Web Collections berisi
gambar yang di ambil
dari internet.
86 To insert a Clip Art, use
the ClipArt icon
available on the
illustrations group and
tab ribbon Insert.
Untuk menyisipkan Clip
Art, gunakan ikon Clip
Art yang terdapat dalam
group illustrations pada
tab ribbon insert.
harfiah
87 Below are the steps Berikut adalah langkah-
langkahnya
harfiah
88 Click the tab Insert Klik tab insert peminjaman
89 On the illustration
group, click the ClipArt
icon.
Dalam group
illustrations, klik ikon
Clip Art
harfiah
90 A task pane will show
up on the right.
Di sebelah kanan akan
terlihat task pane
transposisi
91 Click Go and some clip
art options will show
up.
Klik tombol Go dan akan
terlihat beberapa pilihan
Clip Art
penambahan
92 Click one of the clip
arts that you want
Klik salah satu clip art
yang... diinginkan
Penghilangan
93 After inserting a clip
art, several supporting
icons will appear on
Setelah menyisipkan clip
art, maka dilayar akan
terlihat beberapa ikon
transposisi
Universitas Sumatera Utara
the tab ribbon Format. pendukung yang
terdapat dalam tab
ribbon Format
94 Shapes-making and
shapes-supporting
Icons.
Ikon pembuat dan ikon
pendukung shapes
harfiah
95 In addition to pictures
and clip arts, we can
also insert shape
objects, whetherthey are
circles, ovals,
rectangles, lines, block
arrows, stars and
banners, and so on.
Selain gambar (picture)
dan clip art, kita juga
dapat menyisipkan objek
bentuk (shape), baik
berupa lingkaran, oval,
persegi panjang, garis
(lines), anak panah
(block rrow), bintang dan
banner (stars and banner)
dan lain sebagainya
harfiah
96 To insert a shape, use
the shapes icon which is
available on the
illustrations group and
tab ribbon insert.
Untuk menyisipkan
objek bentuk (shape)
tersebut, gunakan ikon
shapes yang terdapat
dalam group illustrations
pada tab ribbon insert.
harfiah
97 The following are the
steps
Berikut adalah langkah-
langkahnya
harfiah
98 Click insert Klik tab insert harfiah
99 On the illustration
group, click shapes
Dalam group illustration
, klik ikon shapes
harfiah
100 Some shape options
will appear on the
screen
Dilayar terlihat beberapa
pilihan shape
transposisi
101 Using Supporting Icons
of Picture, Clip Art,
Mengunakan ikon
pendukung picture,clip
harfiah
Universitas Sumatera Utara
Shape, and Text Box art, shape, dan tex box
102 Objectives of learning Tujuan pembelajaran harfiah
103 After learning this
chapter, you will be
able to:
Setelah mempelajari bab
ini, kamu akan mampu
harfiah
104 Insert pictures Menyisipkan gambar harfiah
105 Insert clip arts Menyisipkan clip art harfiah
106 Insert shapes Menyisipkan bentuk harfiah
107 Insert text boxes Menyisipkan text box harfiah
108 After knowing the
supporting icons as
exaplained in the
previous chapter, we
are now ready to use
the icons to insert and
manage or format the
inserted objects.
Setelah kita mengenal
ikon pendukung seperti
pada penjelasan bab
sebelumnya, maka
sekarang kita siap
menggunakan ikon
pendukung tersebut
untuk menyisipkan dan
mengelola atau
memformat objek-objek
yang disisipkan.
harfiah
109 Let us learn how to
insert objects and
manage or format them.
Mari kita pelajari
bersama cara
menyisipkan objek
maupun mengelola atau
memformatnya.
harfiah
110 Inserting Pictures Menyisipkan gambar harfiah
111 See a Picture on the
Folder
Melihat gambar pada
folder
harfiah
112 On picture, we insert
pictures and
photographs,
particularly the
Pada bagian picture yang
disisipkan adalah gambar
atau foto, khususnya foto
yang kita miliki.
harfiah
Universitas Sumatera Utara
photographs we have
113 By default, the pictures
we take to be inserted
are located on the
subfolder of my
pictures that is found on
my documents
Secara default, gambar
yang diambil untuk
disisipkan berada dalam
subfolder My picture
yang terdapat dalam My
documents.
adaptasi
114 To display or see a
picture on the folder of
my pictures, you can
follow these steps.
Untuk menampilkan atau
melihat gambar pada
folder ...My pictures
dapat mengikuti langkah
berikut
Penghilangan
115 Click the start button Klik tombol start button harfiah
116 Point to all programs Arahkan pada pilihan All
Programs.
harfiah
117 Point to the option
accessories
Arahkan pada pilihan
Accessories.
harfiah
118 Click windows explorer Klik pilihan Windows
Explorer.
penambahan
119 The window of
windows explorer will
show up, then click the
folder of my pictures
Dilayar akan terlihat
jendela windows
explorer, kemudian klik
folder my picture.
harfiah
120 To make the picture
display more clearly,
use the following
directions
Agar tampilan gambar
tersebut lebih jelas,maka
gunakan petunjuk
berikut.
penambahan
121 Click the menu of view Klik menu view peminjaman
122 Click the option
thumbnails
Klik pilihan thumbnails. harfiah
123 We can add the pictures
on the folder of my
Kita dapat menambahkan
gambar pada my picture
harfiah
Universitas Sumatera Utara
pictures, with pictures
we have taken with
either a digital camera
or a handphone, or with
pictures we have
downloaded from the
internet.
tersebut, baik dari hasil
pemotretan dengan
camera digital,
handphone maupun hasil
download di internet.
124 Inserting pictures Menyisipkan gambar harfiah
125 After knowing the
folder on which
pictures are stored, now
it is time for us to insert
such pictures
Setelah mengetahui
folder tempat gambar-
gambar disimpan,
sekarang saatnya kita
akan menyisipkan
gambar tersebut.
harfiah
126 The way to do it is as
follows
Cara yang digunakan
adalah sebagai berikut
harfiah
127 Open the practice
document in chapter 1
Buka dokumen hasil
latihan/praktik pada bab
1
harfiah
128 Place the cursor at a
certain position by
clicking
Tempatkan kursor pada
posisi tertentu dengan
cara di-klik
Peminjaman
129 Click the tab ribbon
insert
Klik tab ribbon insert harfiah
130 On the illustrations
group, click the picture
icon, the dialog box of
insert picture will show
up
Pada group illustration,
klik ikon picture, dilayar
akan terlihat kotak
dialog insert picture.
transposisi
131 Click the picture or
photograph that you
want to insert, for
Klik gambar atau foto
yang.... akan disisipkan,
misalnya klik nama
penghilangan
Universitas Sumatera Utara
instance click the
picture named “Suasana
Sidang”.
gambar/foto “suasana
sidang”
132 Click insert, the picture
we click will show up
on the screen.
Klik tombol insert,
dilayar akan terlihat
gambar yang kita pilih
tersebut.
transposisi
133 Changing picture size Mengubah ukuran
gambar
harfiah
134 If the size of a picture is
too large or too small,...
we can change it to suit
our need.
Apabila ukuran gambar
terlalu besar atau terlalu
kecil, maka kita dapat
mengubahnya sesuai
dengan kebutuhan.
penambahan
135 The way to change the
size of a picture is as
follows.
Cara yang digunakan
untuk mengubah ukuran
gambar adalah sebagai
berikut
harfiah
136 Point the mouse pointer
to the picture object,
then click the left
button of the mouse.
Arahkan mouse pada
objek gambar,lalu klik
tombol mouse sebelah
kiri.
harfiah
137 The picture object will
be marked with a
handle.
Objek gambar akan
ditandai dengan
pegangan atau handle
harfiah
138 Place the mouse pointer
on the handle
Tempatkan mouse pada
bagian handle, misalnya
seperti gambar berikut.
Peminjaman
139 Click and hold it down,
then drag it up, to the
left or to the right
Klik dan jangan dilepas,
lalu geser ke atas,ke arah
kiri atau kanan.
modulasi
140 Moving a picture Memindahkan gambar harfiah
Universitas Sumatera Utara
141 To place a picture
object at a certain
position, move the
picture in the following
way.
Untuk menempatkan
objek gambar pada posisi
tertentu, pindahkan
gambar tersebut dengan
cara sebagai berikut
harfiah
142 Point the mouse pointer
to the picture object,
then click the left
button of the mouse.
Arahkan mouse pada
objek gambar, lalu klik
tombol mouse sebelah
kiri.
harfiah
143 The picture object will
be marked with a
handle.
Objek gambar akan
ditandai dengan
pegangan atau handle
harfiah
144 Point the mouse pointer
into the picture, the
pointer will be
equipped with an arrow
like the following
picture.
Arahkan mouse di atas
gambar tersebut, mouse
akan dilengkapi dengan
anak panah seperti
gambar berikut
harfiah
145 Click and hold it down,
then drag it to the
desired position.
Klik dan jangan dilepas,
lalu geser pada posisi
yang diinginkan
modulasi
146 Changing the brightness Mengubah gelap
terangnya gambar.
harfiah
147 If we want to change
the color of a picture or
photograph, for
example we want to set
the brightness, the way
to do it is as follows.
Apabila warna gambar
atau foto akan kita ubah,
misalnya kita ingin
mengatur gelap
terangnya gambar, maka
cara yang digunakan
adalah sebagai berikut
harfiah
148 Point the mouse pointer
to the picture object,
Arahkan mouse pada
objek gambar, lalu klik
harfiah
Universitas Sumatera Utara
then click the left
button of the mouse.
tombol mouse sebelah
kiri
149 The picture object will
be marked with a
handle.
Objek gambar akan
ditandai dengan
pegangan atau handle
harfiah
150 Click the tab ribbon
format.
Klik tab ribbon format adaptasi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Data Pergeseran (Shifts)
No No.
Identifikasi
Teknik
Penerjemaha
n
BSu BSa Pergeseran
(Shifts)
1 02 Icons of Word Pendukung
Program
US
2 03 Processing Programs Pengolah Data SS/IS
3 06 Supporint icons Ikon pendukung IS
4 09 Standard icons Ikon standart SS/IS
5 11 Supporting Icons Ikon pendukung SS/IS
6 13 table Tabel CS
7 15 Getting to Know
Supporting Icons
Mengenal ikon
pendukung
IS
8 16 The Microsoft Office
Programs
Program microsoft
office
SS
9 17 The supporing icons Ikon pendukung IS
10 19 Start button Tombol start SS
11 21 The worksheet of
microsoft office
word
Lembar kerja
Microsoft office
word
US
12 25 The icons of Quick
Access Toolbar...
Ikon Quick Access
Toolbar..
IS
13 25 The execution of a
command
Dalam
menjalankan
perintah
US
14 26 ...the window of
Microsoft Office
Word.
....pada jendela
microsoft word
IS
15 27 The icons Ikon IS
16 28 We can show the
icons which....
Kita dapat
menampilkan
ikon...
IS
17 30 Menu options Pilihan menu SS
18 34 You will see the icon
of open on...
Anda akan melihat
ikon open...
IS
Universitas Sumatera Utara
19 35 Besides the method
above...
Disamping cara
diatas...
IS
20 36 office button tombol office
button
SS
21 47 ...whether it is a
picture...
...baik gambar.. IS
22 48 ...or select a picture... ....memilih objek
picture...
IS
23 49 ....create a table... Membuat tabel IS
24 51 Identifiying the
Icons..
Mengenal Ikon IS
25 52 Objectives of
learning
Tujuan
pembelajaran
US/IS
26 54 The picture making
icons
Ikon pembuat
gambar
SS/IS
27 54 Picture supporting
icons
Ikon pendukung
gambar
SS/IS
28 55 Diagram supporting
icons
Ikon pendukung
diagram
SS/IS
29 56 The graph making
icons
Ikon pembuat
grafik
SS
30 56 Graph supporting
icons
Ikon pendukung
grafik
SS/IS
31 57 The table making
icons
Ikon pembuat tabel SS/IS
32 57 Tabel supporting
icons
Ikon pendukung
tabel
SS/IS
33 59 Hidden icons Ikon yang
tersembunyi
SS/IS
34 60 Certain objects Objek tertentu SS
35 62 The icons consist of
icons ...
Ikon trediri dari
ikon...
IS
36 64 Picture-making icons Ikon pembuat
gambar
SS/IS
37 64 Picture supporting
icons
Ikon pendukung
gambar
SS
38 65 Picture objects Objek gambar SS
39 70 ...an image or a
photo...
...gambar atau
poto...
IS
40 71 To insert a picture... Untuk
menyusupkan
gambar...
IS
41 76 After inserting a
picture...
Setelah
menyisipkan
IS
Universitas Sumatera Utara
gambar...
42 81 ....and width of a
picture...
Lebar gambar... IS
43 82 Clip art-making
icons
Ikon pembuat clip
art
SS
44 82 Clip art-supporting
icons
Ikon pendukung
clip art
SS
45 83 ....inserting an
object....
...menyisipkan
objek...
IS
46 85 Picture collections Koleksi gambar SS/IS
47 86 The illustrations
group
Gruop ilustration SS
48 92 Click one of the clip
arts...
Klik salah satu clip
art...
IS
49 94 Shapes making icons Ikon pembuat
shapes
SS/IS
50 94 Shapes supporting
icons
Ikon pendukung
shapes
SS/IS
51 100 Shape options Pilihan shape SS
52 104 Insert pictures Menyisipkan
gambar
IS
53 105 Insert clip arts Menyisipkan klip
art
IS
54 106 Insert Shapes Menyisipkan
bentuk
IS
55 107 Insert text boxes Menyisipkan tex
box
IS
56 109 ...insert objects... Menyisipkan objek IS
57 110 Inserting pictures Menyisipkan
gambar
IS
58 113 ...the pictures we
take....
....gambar yang di
ambil...
IS
59 117 The option
accessories
Pilihan assesories SS
60 120 The following
direction
Petunjuk berikut SS
61 123 Digital camera Kamera digital SS
62 123 ...a digital camera or
a handphone...
....camera digital
atau handphone...
IS
63 127 The practice
document
Dokumen hasil
latihan
SS
Universitas Sumatera Utara
64 133 Picture size Ukuran gambar SS
65 137 The picture object Objek gambar SS
66 148 Left button Tombol sebelah
kiri
SS
Universitas Sumatera Utara