18
Tuberkulosis Anak Eka Ulfatul Fitriani 1310211001

TB Anak.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TB Anak.pptx

Tuberkulosis AnakEka Ulfatul Fitriani

1310211001

Page 2: TB Anak.pptx

DefinisiPenyakit menular pada anak yang disebabkan

oleh spesies Mycobacterium dan ditandai dengan pembentukan tuberkel dan nekrosis kaseosa pada jaringan.

Page 3: TB Anak.pptx

EpidemiologiLaporan mengenai TB anak jarang didapatkan

Diperkirakan jumlah kasus TB anak/tahun adalah 5-6% dari total kasus TB

Menurut WHO, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dalam jumlah kasus baru TB (0,4 juta kasus baru), setelah india (2,1 juta kasus), dan cina (1,1 juta kasus). Sebanyak 10% dari seluruh kasus terjadi pada anak berusia <15 tahun.

Page 4: TB Anak.pptx

Etiologi & Faktor RisikoMycobacterium tuberculosis

Mycobacterium bovis

Faktor risiko infeksi TB : anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif (kontak TB positif), daerah endemis, kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat (higiene dan sanitasi tidak baik), dan tempat penampungan umum (panti asuhan, penjara, atau panti perawatan lain), yang banyak terdapat pasien TB dewasa aktif.

Page 5: TB Anak.pptx

Faktor risiko progresi infeksi menjadi penyakit (risiko penyakit). Anak yang telah terinfeksi TB tidak selalu akan mengalami sakit TB. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan berkembangnya infeksi TB menjadi sakit TB :

1. Usia, anak berusia <5 tahun berisiko lebih besar mengalami progresi infeksi menjadi sakit TB karena imunitas selularnya belum berkembang sempurna (imatur). Tetapi risiko sakit TB ini akan berkurang secara bertahap seiring dengan pertambahan usia.

2. Infeksi baru yang ditandai dengan konversi uji tuberkulin (dari – menjadi +) dalam 1 tahun terakhir.

Page 6: TB Anak.pptx

3. Malnutrisi

4. Keadaan imunokompromais (misalnya pada infeksi HIV, keganasan, transplantasi organ, dan pengobatan imunosupresi)

5. Diabetes melitus

6. Gagal ginjal kronik

7. Faktor yang tidak kalah penting pada epidemiologi TB (status sosioekonomi yang rendah, penghasilan yang kurang, kepadatan hunian, pengangguran, pendidikan yang rendah, dan kurangnya dana untuk pelayanan masyarakat)

8. Virulensi dari M. tuberculosis dan dosis infeksinya. Tetapi secara klinis hal ini masih sulit untuk dibuktikan.

Page 7: TB Anak.pptx

ImunopatogenesisSetelah terinhalasi di paru, kuman TB mempunyai beberapa kemungkinan

1. Respons imun awal pejamu secara efektif membunuh semua kuman TB sehingga TB tidak terjadi.

2. Segera setelah infeksi terjadi multiplikasi, pertumbuhan kuman TB dan muncul manifestasi klinis yang dikenal sebagai TB primer.

3. Kuman TB dalam keadaan dorman, terjadi infeksi laten dengan uji tuberkulin positif sebagai satu-satunya manifestasi.

4. Kuman TB laten tumbuh dan muncul manifestasi klinis, disebut sebagai reaktivasi TB (TB pasca primer). Hasil akhir infeksi kuman TB sangat bergantung pada keseimbangan antara pertumbuhan dan kematian kuman TB serta luasnya nekrosis jaringan, fibrosis, dan regenerasi yang terjadi.

Page 8: TB Anak.pptx
Page 9: TB Anak.pptx

DiagnosisManifestasi klinis

Pemeriksaan penunjang

Penegakan diagnosis

Page 10: TB Anak.pptx

Manifestasi klinis

1. Manifestasi sistemik

2. Manifestasi spesifik organ/lokal

Page 11: TB Anak.pptx

Pemeriksaan penunjang

1. Uji tuberkulin

2. Uji interferon

3. Radiologis

4. Serologis

5. Mikrobiologis

6. Patologi anatomi

Page 12: TB Anak.pptx

Penegakan diagnosis

Diagnosis TB anak dibuat berdasarkan adanya kontak terutama dengan pasien TB dewasa aktif, kumpulan gejala dan tanda klinis, uji tuberkulin, dan gambaran sugestif pada foto toraks. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan ditemukanya kuman TB, tetapi diagnosis ini sulit diddapatkan pada ana karena jumlah kuman yang sedikit pada TB anak dan lokasi kuman di daerah parenkim yang jauh dari bronkus sehingga hanya 10-15% pasien TB anak yang hasil pemeriksaan mikrobiologisnya positif ditemukan kuman TB.

Kesulitan menegakkan diagnosis TB pada anak menyebabkan banyak usaha membuat pedoman diagnosis dengan sistem skoring dan alur diagnostik, misalnya pedoman yang dibuat WHO, Stegen and Jones, dan UKK Respirologi PP IDAI.

Page 13: TB Anak.pptx

PenatalaksanaanMedikamentosa

1. Obat TB utama (first line) : rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin.

2. Obat TB lain (second line) : para-aminosalicylic acid, cycloserin terizidone, ethionamide, prothionamide, ofloxacin, levofloxacin, moxiflokxacin, gatifloxacin, ciprofloxacin, kanamycin, amikacin, dan capreomycin.

Page 14: TB Anak.pptx

Pengobatan TB dibagi menjadi 2 fase, yaitu minimal 3 macam obat pada fase intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan atau lebih). Pemberian paduan obat ini bertujuan untuk mencegah terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman intraselular dan ekstraselular. Berbeda dengan orang dewasa, OAT pada anak diberikan setiap hari, bukan 2 kali atau 3 kali dalam seminggu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketidakteraturan menelan obat.

Page 15: TB Anak.pptx

Evaluasi pengobatan penting karena diagnosis TB pada anak sulit dan sering terjadi salah diagnosis. Sebaiknya pasien kontrol setiap bulan untuk menilai perkembangan hasil terapi dan memantau timbulnya efek samping obat. Evaluasi hasil pengobatan dilakukan setelah 2 bulan terapi. Evaluasi pengobatan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu evaluasi klinis, evaluasi radiologis, dan pemeriksaan LED.

Page 16: TB Anak.pptx

Efek samping yang cukup sering terjadi pada pemberian OAT adalah gangguan gastrointestinal, hepatotoksisitas, ruam, gatal, serta demam.

Page 17: TB Anak.pptx

Nonmedikamentosa

1. Pendekatan DOTS

2. Lacak sumber penularan dan case finding

3. Aspek edukasi dan sosial ekonomi

4. Pencegahan

Page 18: TB Anak.pptx

ReferensiKamus Kedokteran Dorland

Respirologi Anak – Ikatan Dokter Anak Indonesia