12
TATA IBADAH KELUARGA RABU, 3 JUNI 2020 PUKUL 19.00 “HARGAILAH SESAMAMU” BACAAN ALKITAB: IMAMAT 18: 6-30

TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

  • Upload
    others

  • View
    65

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA RABU, 3 JUNI 2020 PUKUL 19.00

“HARGAILAH SESAMAMU” BACAAN ALKITAB: IMAMAT 18: 6-30

Page 2: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 2

Page 3: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 3

PENJELASAN IBADAH § Siapkan salah satu perangkat untuk memutar tayangan khotbah

yang tersedia di kanal YouTube GPIB Paulus Jakarta (dapat diakses mulai pukul 17.00 WIB);

§ Anggota keluarga saling berbagi tugas sesuai petunjuk tata ibadah yang tertera, atau dapat menyesuaikan dengan kebutuhan.

AJAKAN BERIBADAH Ayah Betapa menyenangkan, ketika kita datang bersama-sama

untuk menghadap Tuhan, Semua beribadah dan untuk membesarkan nama Tuhan. Ibu Betapa menyenangkan, ketika kita hadir dan bersekutu

bersama dalam nama Tuhan, Semua untuk mendengarkan perintah dan petunjuk Tuhan

dalam Firman-Nya. Ibu Marilah kita sujud menyembah Tuhan, berlutut di hadapan

Dia yang menjadikan kita, Semua sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-

Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.

é (boleh) berdiri

¯ NYANYIAN UMAT GB 369 “TUHAN, ENGKAULAH HADIR” (la=c)

Syair: En Media de La Vida, Mortimer Aries (Bolivia), terj. H.A. Pandopo 1984, Lagu: Antonio Auza (Bolivia) © Instituto Superior

1) Tuhan, Engkaulah hadir di dalam hidupku; sama dengan udara, kuhirup kasih-Mu. Dalam denyut jantungku kuasa-Mu bekerja; tubuh dan panca indra, ‘Kau menggerakkannya. Refrein Dikau yang kukasihi dalam sesamaku; Dikau yang aku puji dalam ciptaan-Mu!

Page 4: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 4

3) Di dalam suka-duka ‘Kau ingin beserta, turut memperjuangkan damai sejahtera. ‘Kau datang dalam Kristus dosa dihapus-Nya. Dalam Kerajaan-Mu ‘Kau ubah dunia. Refr.

DOA PEMBUKA Ayah Mari kita berdoa:

Ya Tuhan, syukur kami naikkan kepadaMu karena kasih-Mu tiada berkesudahan. Engkau selalu setia menyertai kehidupan kami, walaupun kami sering berlaku tidak setia kepada-Mu. Kiranya pengampunan-Mu berlaku atas kehidupan kami. Sekarang, ya Tuhan, kami telah berkumpul dalam persekutuan Ibadah Keluarga. Kiranya ibadah ini boleh berkenan di hadapan-Mu dan boleh menjadi berkat bagi kehidupan kami. Amin.

ê (boleh) duduk

¯ NYANYIAN UMAT KJ 362 “AKU MILIK-MU, YESUS, TUHANKU” (do=g)

Syair: I Am Thine, O Lord, Fanny J. Crosby, 1875, Terjemahan: Yamuger, 1983, Lagu: William Howard Doane, 1875

1) Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku; kudengar suara-Mu. ‘Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu.

Refrein Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu. Raih daku, raih dan dekatkanlah... ke sisi-Mu, Tuhanku.

2) Aku hamba-Mu, ‘Kau sucikanlah oleh kasih kurnia, hingga jiwaku memegang teguh kehendak-Mu yang mulia.

Refr.

Page 5: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 5

BAGIAN PEMBERITAAN FIRMAN DAPAT MENGIKUTI TAYANGAN YANG TERSEDIA

DI YOUTUBE GPIB PAULUS JAKARTA

JIKA SAUDARA TIDAK DAPAT MENGAKSES KARENA KEADAAN, RENUNGAN DAPAT DIBACA PADA TATA IBADAH HALAMAN 8-10

DOA MEMOHON BIMBINGAN ROH KUDUS

PEMBACAAN ALKITAB kitab Imamat 18: 6-30

RENUNGAN

DISKUSI KELUARGA Poin-poin untuk diskusi bersama keluarga:

• Mengapakah dalam perikop kita ini, perilaku pantang itu lebih banyak menyoroti laki-laki?

• Apakah gereja perlu membuat aturan tentang “menutup aurat” seperti agama mayoritas di negeri kita? Jelaskan alasannya!

• Cobalah buat daftar di keluarga kita “Pohon Keluarga” masing-masing yang bisa kita ingat, baik dari pihak ayah dan pihak ibu, dan bagaimana kita menamai mereka. Perbuatan apakah yang pantas kita perbuat kepada mereka?

¯ NYANYIAN UMAT KJ 436 “LAWANLAH GODAAN” (do=as)

Syair dan lagu: Yield Not to Temptation, Horatio R. Palmer, 1868, Terjemahan: Yamuger, 1984

1) Lawanlah godaan, s'lalu bertekun; tiap kemenangan ‘kau tambah teguh; nafsu kejahatan harus ‘kau tentang; harap akan Yesus: pasti kau menang. Refrein Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan; Ia b'ri pertolongan: pastilah kau menang.

Page 6: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 6

2) Tinggalkan yang jahat, dosa dicegah; tindakanmu tulus tiada bercela: junjung kebenaran, hidup dalam t'rang, harap akan Yesus: pasti ‘kau menang. Refr.

DOA SYAFAAT Doa dapat dipanjatkan oleh satu orang atau secara bergiliran:

• Pokok-pokok doa keluarga; • Pandemi COVID-19: Berdoa bagi usaha-usaha penanganan dan

pencegahan oleh ilmuwan, paramedis, dan pemerintah; persiapan menuju ‘cara hidup yang baru’ dan pemulihan sosial-ekonomi; berdoa bagi mereka yang terpapar dan berjuang untuk pulih, serta bagi keluarga yang berduka karena kehilangan anggota keluarganya karena sakit COVID-19.

• Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) GPIB: berdoa untuk Pos-pos Pelkes yang berada di pulau Sumatera dan sekitarnya ; serta Departemen Pelkes GPIB di dalam panggilan dan pengutusannya.

• Doa syafaat diakhiri dengan Doa Bapa Kami dan menyanyikan doksologi KJ 475 (do=d)

é (boleh) berdiri PENGUTUSAN Anak Marilah kita sedia dan setia untuk menjadi saksi-saksi Kristus,

dengan terus melakukan firman-Nya, yaitu saling menghargai sesama dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

¯ NYANYIAN UMAT GB 107 “IKUTLAH TUHAN DALAM T’RANG” (do=d)

Syair dan Lagu: George C. Hugg (1848-1907), terj. C.Ch.J. Schreuder dan L.Tupamahu, dengan penyesuaian Tim Kerja Gita Bakti 2011

1) Ikutlah Tuhan dalam t’rang, tinggalkan yang gelap dan ingat kewajibanmu, lakukan firman-Nya.

Page 7: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 7

Refrein Berjalan di t’rang, berjalan di t’rang. Berjalan di t’rang, berjalan di dalam t’rang. 2) Ikutlah Tuhan dalam t’rang, teguhkan hatimu. Setia, tulus dan benar, amalkan kasihmu. Refr.

DOA PENUTUP Anak Mari berdoa: Tuhan yang baik, kami bersyukur untuk persekutuan ibadah

keluarga kami malam ini. Kami akan beristirahat malam ini, kiranya Tuhan menjaga kami semua. Kiranya curahan berkat-Mu melimpahi keluarga kami. Demi Kristus, Tuhan kami yang mulia.

Semua ¯ Bapa t’rima kasih, Bapa t’rima kasih, Bapa di dalam surga, ‘ku bert’rima kasih. Amin.

SAAT TEDUH

KOMISI TEOLOGI GPIB PAULUS AS/YOR - MEI 2020

Page 8: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 8

RENUNGAN

“HARGAILAH SESAMAMU”

PENGANTAR GPIB dalam tahun ini baik dalam ibadah Minggu maupun dalam ibadah Keluarga dan SBU, beberapa kali memakai pembacaan dari kitab Imamat sebagai dasar pemberitaan Firman Tuhan. Sebuah kitab dalam Perjanjian Lama yang disamakan penggolongannya dengan “Lima Kitab Pertama” sebagai kitab Taurat Musa. Artinya kelima kitab ini menegaskan ketetapan atau aturan yang terbaik agar umat Allah tetap kudus adanya (Im. 18:4, 26; 19: 2). Kudus tentu tidak sama dengan tidak ada dosa sama sekali, melainkan lebih menunjuk kepada kesetiaan umat untuk mengikuti Tuhan melalui ketetapan-Nya. Itu satu-satunya cara agar mereka berbeda dengan bangsa-bangsa lain (Im. 18:3). Kitab Imamat dalam Taurat Musa ini berfungsi untuk memanggil agar umat menjaga kekudusannya di hadapan Tuhan. Dalam peristilahan kita sekarang ini sering disebut sebagai ‘hidup baru’. Pada zaman itu, pengajaran seperti ini adalah yang paling tepat untuk membuat bangsa pilihan Allah itu lebih dari bangsa-bangsa yang lainnya. Mereka diperingatkan dengan peraturan-peraturan agar mereka terbiasa untuk melakukan perbuatan yang baik. Pengajaran yang berulang-ulang dengan pilihan kata yang diulangi mendidik akal budi mereka agar mampu mengasihi Tuhan Allah. Tujuan Taurat itu adalah untuk melatih kebiasaan sehingga mereka memiliki kesadaran sendiri. Mereka tidak dipilih untuk diawasi melainkan dilatih menjadi orang yang memiliki akal budi. Karena itu Taurat Tuhan itu indah dan menyegarkan. PENDALAMAN PERIKOP Aturan untuk menghargai sesama dalam kitab Imamat dipahami dari segi upaya untuk menjaga kekudusan pribadi sekaligus komunitas (sosial). Itu berarti memelihara hubungan yang baik dengan sesama tidak hanya menyenangkan sesama itu tetapi menyenangkan hati Tuhan juga. Secara khusus dalam kesempatan ini, kita memahami Kitab Imamat 18 yang menyoroti relasi laki-laki dan perempuan secara seksualitas. Lebih khusus lagi tentang larangan, apa yang tidak boleh dilakukan laki-laki dewasa kepada perempuan meskipun ia suka kepadanya. Ada batas yang perlu dipatuhi. Mungkin ada di antara kita merasakan kurang nyaman untuk membacanya. Meskipun merasa tidak nyaman

Page 9: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9

kita harus membacanya atau lebih dari itu, sebagai orang tua memberikan pemahaman yang baik tentang relasi seksualitas ini kepada anak-anak kita. Larangan agar seorang laki-laki jangan mengumbar nafsu, dalam keseluruhan pembacaan ini ditandai dengan kata aurat, dari ayat 6-19 disebutkan 20 kali. Aurat berkaitan dengan hal-hal yang sensitif yang memancing hawa nafsu. Biasanya ini mulai dari melihat sesuatu yang dapat merangsang hawa nafsu kemudian menguasai seluruh akal sehat manusia, yang pada akhirnya berbuah pada kejahatan. Hal ini bisa terjadi mulai dari lingkungan rumah sampai ke rumah tetangga. Bisa kita bayangkan pada masa kitab ini dituliskan keadaan pakaian dan rumah masih sangat sederhana. Mudah sekali orang tergoda untuk mengikuti nafsunya. Dalam sejarah berikutnya kita lihat perilaku Raja Daud terhadap Batsyeba merupakan gambaran lingkungan yang mudah terjadi hal seperti ini. Umat yang kudus adalah umat yang mau menjaga agar matanya tidak membawa dirinya ke dalam pencobaan. Dengan adanya larangan yang sangat spesifik ini, diharapkan laki-laki cepat sadar dan mengingat kekudusan dirinya. Kita ingat kata Tuhan Yesus, mengingininya saja sudah masuk dalam perzinaan (band. Mat. 5:28). Kita harus hati-hati dalam membaca 20 kali kata aurat itu. Para imam tidak bermaksud membuat hukum yang mati, tetapi memperbanyak kata itu berarti mereka hendak membuat peringatan ini menjadi kebiasaan baru umat Tuhan. Sesuatu yang sudah terbiasa maka hal itu tidak akan menjadi berat lagi. Hukum yang membawa hidup agar tatanan keluarga dan tetangga tetap harmonis. Dalam pakaian yang sangat minim pada zamannya laki-laki diperingatkan agar jangan memanfaatkan situasi. Imam-imam tidak memperingatkan perempuan melainkan laki-laki karena memang situasi perempuan pada masa itu lebih rentan dengan perlakuan yang tidak senonoh. Kerentanan ini diperlihatkan juga pada ayat 21, adanya kebiasaan tertentu dilakukan dalam pemujaan di mana anak perempuan dipersembahkan. Selanjutnya ayat 24-30 merupakan penegasan larangan ini berasal dari Allah. Bahwa Allah sendiri tidak suka umat-Nya menajiskan dirinya dengan perilaku seksual yang salah. Allah menginginkan agar umat-Nya dapat menjaga relasi dengan sesamanya terutama yang lebih lemah karena situasi pada masa itu. Caranya adalah menjaganya. Menjaga di sini ditandai dengan kata hak (ayat 7, 8, dan 16). Tidak boleh mengganggu hak orang lain. Setiap orang merupakan penjaga bagi sesamanya. Penjagaan ini lebih bernilai lagi ketika

Page 10: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 10

kita menjaga diri kita sendiri agar jangan terbawa oleh keadaan. Aurat itu adalah keadaan sensitif yang bisa membuat umat Tuhan dinajiskan. Ayat-ayat ini memperlihatkan kesalahan seperti ini dapat membuat umat Allah tertolak di hadapan Allah, sama seperti bangsa-bangsa lainnya sebab perbuatan itu dianggap najis di hadapan Allah dan keji bagi sesama. REFLEKSI Pembacaan kita ini memperlihatkan cerminan umat yang kudus mulai dari lingkungan keluarga. Perilaku yang diinginkan Tuhan adalah agar setiap laki-laki (dan perempuan) dapat menjadi penjaga bagi sesama terutama ketika sesama itu ada dalam keadaan lemah karena situasi. Penjaga tidak memanfaatkan kelemahan yang dijaganya, sebaliknya dia memelihara hak-hak sesamanya. Bila masih ada anggota keluarga memanfaatkan kelemahan anggota yang lain maka situasi akan menjadi homo homini lupus, sebuah peribahasa Latin yang artinya ‘manusia menjadi serigala bagi sesamanya’. Hal ini mengingatkan kita kepada ucapan Kain dalam Kitab Kejadian 4: 9 c, “Apakah aku penjaga adikku?” Bila ada salah satu anggota keluarga berkata meniru ucapan Kain ini maka keadaan akan menjadi kacau balau. Pembacaan kita ini dari sisi yang lain memperlihatkan makna kekerabatan (lihat ayat 12, 13, dan 17). Kekerabatan memunculkan panggilan tertentu kepada orang yang ada di lingkungan keluarga dan keluarga besarnya. Panggilan kekerabatan ini bagi kita dalam budaya timur menentukan perilaku kita kepada seseorang. Ada aturan pantang atau pamali dalam pernikahan karena kekerabatan ini. Pada zaman itu perkawinan diatur oleh keluarga untuk menghindari pamali ini. Alkitab juga mengatur bahwa perkawinan sedarah itu pantang. Tampaknya di zaman sekarang kita perlu mengingatkan anak-anak kita tentang panggilan kekerabatan budaya ini. Tuhan memberkati! Amin.

( Pdt. Nathanael Tarigan )

Page 11: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 11

Bagi saudara yang rindu untuk memberikan persembahan untuk mendukung persekutuan, pelayanan dan kesaksian GPIB Paulus Jakarta, saudara dapat memberikannya melalui transfer ke rekening gereja, atau memindai kode QR yang tersedia dengan menggunakan aplikasi bank/dompet digital yang terintegrasi QRIS. Tuhan memberkati!

Page 12: TATA IBADAH KELUARGA - gpibpaulusjakarta.orggpibpaulusjakarta.org/.../06/TATA-IBADAH-KELUARGA-3... · TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 9 kita harus membacanya atau lebih

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 12

GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT JEMAAT PAULUS DI DKI JAKARTA

JalanTamanSundaKelapaNo.12,Menteng,JakartaPusat10310Telepon:(021)3841553-31928105-3150910,Faksimili:(021)3914533Website:http://gpibpaulusjakarta.org-Email:[email protected](Facebook,Twitter,Instagram,YouTube):@gpibpaulusjkt