15
UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK (Studi Kasus di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji Kartasura Tahun 2016) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Oleh: UMI NADHIFAH G000120019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA …eprints.ums.ac.id/48001/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · maka diperlukan upaya keluarga dalam menanamkan ibadah. Dukuh Sidomulyo merupakan

  • Upload
    dangbao

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK

(Studi Kasus di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji Kartasura

Tahun 2016)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh:

UMI NADHIFAH

G000120019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

i

HALAMAN PERSETUJUAN

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK

(Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji

Kartasura Tahun 2016)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

Umi nadhifah

G000120019

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.

ii

HALAMAN PENGESAHAN

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK

(Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji

Kartasura Tahun 2016)

OLEH

UMI NADHIFAH

G000120019

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 1 November 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd ( )

2. Drs. Darojat Ariyanto, M.Ag ( )

3. Dr. Abdullah Aly, M.Ag ( )

Dekan FAI,

Dr. H. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 22 Oktober 2016

Penulis,

Umi Nadhifah

G000120019

1

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK

(Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji

Kartasura Tahun 2016)

ABSTRAK

Pendidikan bagi anak merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab,

pendidikan yang diperoleh seorang anak pada masa awal akan berpengaruh pada

kemudian hari. Anak mulai dikenalkan dengan nilai-nilai baik dan norma-norma

Islam, pertama kali dari orang tuanya atau orang-orang terdekat yang berada

dalam lingkungan keluarga.

Pada kehidupan berkeluarga saat ini kebanyakan dari pihak orang tua kurang

memperhatikan upaya, pelatihan, dan pelaksanaan ibadah pada anak. Padahal

penanaman ibadah itu dilakukan sejak dini. Untuk mengatasi masalah tersebut,

maka diperlukan upaya keluarga dalam menanamkan ibadah. Dukuh Sidomulyo

merupakan RT 01 dan RT 02 RW 03 sebuah lingkungan keluarga muslim yang

aktif dalam kegiatan keagamaan. Terlihat dari orang tua dan anak-anak yang rajin

beribadah di masjid. Selain itu juga perhatian orang tua terhadap pendidikan

agama termasuk rutinitas ibadah anak-anaknya cukuplah besar. Hal ini dibuktikan

dengan bentuk arahan dan latihan-latihan yang dilakukan pada anak untuk terbiasa

melakukan ibadah dari kecil.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam skripsi ini

adalah apa upaya dan metode menanamkan ibadah pada anak di Dukuh

Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk mendeskripsikan upaya dan metode menanamkan ibadah pada anak di

Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03. Penelitian ini termasuk jenis

penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Adapun

pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan telaah

dokumen. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif

kualitatif, yaitu dalam bentuk narasi atau paragraf dan bukan berupa angka-angka,

dengan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, dan display data.

Selanjutnya ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif yaitu cara

berfikir yang berangkat dari teori untuk kemudian dicocokkan dengan data.

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian disimpulkan bahwa upaya

keluarga dalam menanamkan ibadah pada anak di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan

RT 02 RW 03 yaitu : 1) Mengajarkan ibadah sejak dini; 2) Mempraktikkan

ibadah; 3) Memilihkan lingkungan yang baik; 4) Melatih dan membiasakan

mengerjakan ibadah. Sedangkan metode yang digunakan keluarga dalam

menanamkan ibadah yaitu dengan: metode pembiasaan, metode keteladanan,

metode nasihat, metode hukuman dan ganjaran, metode perintah dan larangan.

Kata kunci: Upaya Keluarga, Ibadah

2

ABSTRACT

Education for children is very important thing. Because, education

acquired by a child in the early years will affect the future. Kids begin to be

introduced with good values and norms of Islam, first from their parents or loved

ones who are in a family environment.

In the current family life of the parents hardly notice the effort, training,

and implementation of worship in children. Whereas the planting of the value of

worship was done from small. To overcome these problems, family efforts are

needed in instilling worship. Sidomulyo is a country consisting of RT 01 and RT

02 of RW 03, and a Muslim family environment who are active in religious

activities, observed from parents and children who diligently worship in the

mosques. In addition, the attention of parents to religious education including

their children worship routines is big enough. This is evidenced by the form of

referrals and exercises performed on children to get used to worship from

childhood.

Based on this background, the problems in this paper are what the efforts

and methods of instilling children worship in the country Sidomulyo of RT 01 and

RT 02 of RW 03. The purpose of this study is to describe the efforts and methods

to instill of worship in children in the country Sidomulyo of RT 01 and RT 02 of

RW 03. This research includes field research (field research) with a qualitative

approach. Data collection uses interviews, observation and document. While the

method of data analysis uses qualitative descriptive analysis in the form of a

narrative or paragraph instead of the numbers, through the process of data

collection, data reduction, and display data. Furthermore, the conclusions are

drawn by using deductive method which is a way of thinking that departs from

theory to then matched with data.

Based on data analysis of the results, the study concluded that family effort

in instilling children worship in country RT 01 and RT 02 of RW 03, namely: 1)

Teaching worship early; 2) Practice of worship; 3) Choose a good environment; 4)

Training and internalizing worship. While the methods used by family in instilling

worship will include: method of habituation, an exemplary method, the method of

advice, method of punishment and reward, and method of command and

prohibition.

Keywords: Family Effort, Worship

1. PENDAHULUAN

Anak adalah anugerah yang dititipkan dan diamanahkan oleh Allah

kepada orang tua. Selain itu, anak dapat pula menjadi ujian atau fitnah bagi

orang tuanya jika tidak diberikan pendidikan yang baik dan benar sesuai

syariat agama Islam.

3

Pendidikan bagi anak merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab,

pendidikan yang diperoleh seorang anak pada masa awal akan berpengaruh

pada kemudian hari. Aktivitas dan proses pendidikan dapat terjadi dalam

empat pusat pendidikan, yaitu keluarga, masjid, sekolah, dan masyarakat.1

Dengan demikian dari empat pusat pendidikan tersebut seharusnya saling

melengkapi, berkontribusi dan tidak bisa dipisahkan untuk mencapai tujuan

dari pendidikan itu sendiri.

Keluarga merupakan suatu institusi yang terbentuk karena ikatan

perkawinan antara sepasang suami istri untuk hidup bersama, membina

mahligai rumah tangga untuk mencapai keluarga sakinah dalam lindungan

dan ridla Allah swt, yang di dalamnya selain ada ayah dan ibu, juga ada anak

yang menjadi tanggung jawab orang tua.2 Dalam keluarga tugas dan tanggung

jawab terhadap pemeliharaan, perawatan, perlindungan dan pendidikan anak

dibebankan kepada kedua orang tua. Pertama kali anak mendapatkan

pendidikan dari lingkungan keluarga, karena anak mulai dikenalkan dengan

nilai-nilai baik, norma-norma Islam dari orang tuanya atau orang-orang

terdekat yang berada dalam lingkungan keluarga.3

Pendidikan khususnya di dalam keluarga diperlukan pemahaman orang

tua terhadap kondisi psikologis, metode dan materi yang tepat untuk

mendidik anak. Termasuk materi Pendidikan Agama Islam, merupakan hal

yang harus diajarkan dan ditanamkan pada anak sejak usia dini. Oleh karena

itu, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan pendidikan Islam pada

anak. Pokok ajaran Islam yang ditanamkan pada anak meliputi: aqidah,

akhlak, dan ibadah.

Pada kehidupan berkeluarga saat ini orang tua yang memiliki tanggung

jawab penuh dalam mendidik anak kini dilimpahkan pada para pendidik

formal (guru), karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dan juga

minimnya ilmu pendidikan dan pengetahuan para orang tua.4 Hal itu

1Ahmad tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 127. 2Syaiful Bahri Djamrah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Kelurga (Jakarta:Rineka Cipta, 2004), hlm. 28. 3 Helmawati, Pendidikan keluarga, Teoritis dan Praktis Pendidikan keluarga, Teorotis dan Praktis (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), hlm. 50. 4 Ibid.

4

menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap upaya, pelatihan dan

pelaksanaan ibadah anak sejak dini dalam keluarga, padahal ibadah

merupakan pokok ajaran islam yang seharusnya ditanamkan pada anak sejak

dini oleh orang tua melalui rutinitas keseharian. Jika tidak akan menyebabkan

anak saat sudah mencapai usia sekolah dan menuju usia dewasa anak

mengalami kesulitan karena belum mengetahui dan terbiasa.

Kaitannya dengan menanamkan nilai ibadah maka keluarga di Dukuh

Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 tepatnya berada di lingkup Masjid

Ahmad Dahlan yang merupakan lingkungan keluarga dengan mayoritas

muslim, aktif dalam kegiatan keagamaan dan masyarakatnya memiliki

hubungan sosial yang baik dan harmonis. Terlihat keluarga di desa tersebut

mengikuti kegiatan keagamaan seperti, pengajian rutin mingguan yang

diadakan secara kontinyu di masjid Ahmad Dahlan, serta orang tua dan anak-

anak yang rajin beribadah di masjid. Selain itu juga perhatian orang tua

terhadap pendidikan agama termasuk pelatihan rutinitas ibadah anak-anaknya

cukuplah besar. Hal ini dibuktikan dengan bentuk arahan dan latihan-latihan

yang dilakukan pada anak untuk terbiasa melakukan ibadah dari kecil.

Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

upaya keluarga dalam menanamkan ibadah di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan

RT 02 RW 03. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya akan fokus pada

upaya yang dilakukan keluarga dalam menanamkan ibadah pada anak

khususnya dalam praktik ibadah yakni shalat, puasa dan membaca Al-Qur‟an

di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03. Dari latar belakang yang

telah terpapar di atas, maka judul skripsi dalam pembahasan ini adalah

“Upaya Keluarga dalam Menanamkan Ibadah pada Anak (Studi Kasus

Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji

Kartasura Tahun 2016).

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research

yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi

5

yang dilakukan di lapangan dari kehidupan nyata dan sebenarnya,

menemukan tentang apa yang sedang terjadi di tengahtengah kehidupan

masyarakat. Sedangkan pendekatan yang digunakan bersifat diskriptif

kualitatif.

Adapun tempat yang dijadikan untuk penelitian ini adalah di Dukuh

Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji Kartasura. Sedangkan

sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber primer adalah hasil wawancara

dengan orang tua pada keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW

03 Makamhaji Kartasura. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian

ini adalah dokumen tentang Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03

Makamhaji Kartasura. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan wawancara, observasi dan telaah dokumen.

Teknik yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data penelitian

ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan

data-data yang telah terkumpul melalui wawancara, observasi dan telaah

dokumen, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan metode

deduktif, yakni cara berfikir yang berangkat dari teori untuk kemudian

dicocokkan dengan data.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Upaya Keluarga dalam Menanamkan Ibadah pada Anak di Dukuh

Sidomulyo

Pada BAB II dalam teori tentang upaya menanamkan ibadah, telah

dijelaskan bahwa ada 4 upaya, begitu juga dalam deskripsi data pada BAB

IV ditemukan bahwa ada 4 upaya yang dilakukan keluarga untuk

menanamkan ibadah pada anak di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02

RW 03 antara lain adalah yaitu;

3.1.1 Mengajarkan Ibadah Sejak Dini.

Anak dikenalkan dan diajarkan ibadah sejak dini, oleh orang tua

agar nantinya terbiasa menjalankannya saat dewasa. Di dalam teori BAB II

halaman 11 dijelaskan bahwa orang tua sebaiknya mencurahkan materi

6

dan waktunya untuk mendidik dan mengajar anak-anaknya sejak dini. Hal

tersebut Sebagaimana data dalam BAB IV halaman 26 dijelaskan bahwa

mengajarkan ibadah pada anak dilakukan sejak dini. Dengan melalui

nasihat dari orang tua kepada anak.

3.1.2 Mempraktikkan Ibadah

Ibadah adalah taat dan tunduk kepada Allah, mendekatkan diri

untuk mencapai keridhoan-Nya. Ibadah dilakukan pada rutinitas sehari-

hari, dalam pelaksanaannya pun ada yang sudah pasti ketentuan dan

ketetapannya, seperti ibadah shalat, puasa dan lainnya. Untuk itu

dianjurkan bagi orang tua membiasakan anak belajar mempraktikkan

ibadah. Berdasarkan teori yang dipaparkan dalam BAB II halaman 11

yaitu anak dibiasakan untuk mempraktikkan ibadah, contoh; melaksanakan

salat di rumah maupun di sekolah, juga diajak untuk pergi ke masjid.

Orang tua berkewajiban melatih anak untuk mempraktikkan, dan

melaksanakan puasa serta melaksanakan kewajiban lainnya. Para ulama

berkata “Demikian juga dalam puasa dan ibadah yang lain, agar

menjadikan hal itu sebagai latihan bagi mereka untuk beribadah.” Hal ini

sesuai pada data BAB IV halaman 26 bahwa upaya yang dilakukan yaitu

dengan mempraktikkan ibadah yang dimulai pertama kali dari lingkungan

keluarga.

3.1.3 Memilihkan lingkungan yang baik

Pada dasarnya lingkungan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan

anak. Sebaiknya orang tua sebagai orang dewasa dan pendidik dalam

rumah tangga memilihkan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang

anak. Pada BAB II halaman 12-13 dijelaskan bahwa seorang pemimpin

hendaknya memilih dan membuat lingkungan yang baik untuk

keluarganya sehingga anak akan tumbuh, berkembang, dan bersosial di

lingkungan yang baik pula. Lingkungan yang baik akan memberikan

pengaruh baik pula pada anak, sedangkan lingkungan yang buruk dapat

berpengaruh buruk pada seluruh anggota keluarga. Hal ini sebagaimana

7

data yang diperoleh pada BAB IV halaman 26 yaitu dengan memilihkan

lingkungan keluarga yang baik dan islami.

3.1.4 Melatih dan Membiasakan mengerjakan Ibadah

Membiasakan ibadah pada anak tidaklah dimulai saat anak sudah

menuju masa dewasa, tetapi di mulai saat anak masih kecil. Dalam

membiasakan ibadah tidaklah cukup hanya dengan perkataan saja

melainkan dengan contoh dari orang tua, ajakan dan latihan

menjalankannya. Pada BAB II halaman 12 dijelaskan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang paling besar dalam menjadikan anak menaati

perintah Allah dan menunaikan apa yang diwajibkan Allah kepadanya. Hal

itu harus dilakukan sejak anak masih kecil agar terbiasa menunaikan

ibadah kepada Allah dengan mudah dan bertahap. Ketika anak tumbuh

dewasa dan baligh, ia tidak akan mendapatkan kesulitan dalam

melaksanakan ibadah dan ketaatan, dan ia juga tidak akan lalai dalam

melaksanakan ibadah dan ketaatan itu. Sebagaimana hasil yang diperoleh

pada BAB IV halaman 26 yaitu melatih dan membiasakan mengerjakan

ibadah. Berlatih dan membiasakan mengerjakan ibadah di rumah, juga di

masjid.

3.2 Metode dalam Menanamkan Ibadah pada Anak di Desa Sidomulyo

Pada BAB II halaman 11-15 dalam teori tentang metode

penanaman ibadah, telah dijelaskan bahwa ada lima metode yang

digunakan untuk menanamkan ibadah pada anak. Begitu juga dalam

deskripsi data pada BAB IV halaman 26-29 ditemukan bahwa di keluarga

Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 menggunakan lima metode

dalam menanamkan ibadah pada anak, yaitu metode pembiasaan,

keteladanan, nasihat, hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan.

3.2.1 Metode Pembiasaan

Pada BAB II halaman 13 telah dijelaskan metode pembiasaan

digunakan dalam pembinaan sikap, metode pembiasaan merupakan

metode yang efektif dalam mendidik anak. Pembiasaan yang dilakukan

oleh orang tua terhadap anaknya, akan menjadi mudah bagi anak tersebut

8

melakukan apa yang dibiasakannya. Ketika anak masih kecil selalu di

biasakan untuk senantiasa melakukan ajaran agama, maka anak tersebut

akan terbiasa melaksanakannya. Tanpa latihan dan pengalaman yang

dibiasakan, maka akan sulit bagi seorang anak untuk melaksanakan ajaran

agama ketika ia dewasa. Oleh karena itu, orang tua harus selalu

menanamkan kebiasaan yang baik terhadap anak–anaknya. Hal tersebut

sebagaimana BAB IV halaman 26 metode yang digunakan orang tua

Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 dalam menanamkan ibadah

pada anak dengan metode pembiasaan yaitu dengan orang tua

membiasakan anak untuk melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari-

hari. Anak dibiasakan membaca Al-Qur‟an setelah shalat magrib,

dibiasakan mengajak anak ke masjid sejak kecil dan membiasakan melatih

anak-anak untuk berpuasa dengan bertahap.

3.2.2 Metode Keteladanan

Pada BAB II halaman 14 dijelaskan pendidikan dengan

keteladanan menurut Abdullah Nashih „Ulwan dimulai dari kedua orang

tua, hal itu dapat dilakukan orang tua atau pendidik dengan memberi

contoh, baik berupa tingkah laku, sifat maupun cara berfikir atau

menampilkan perilaku yang baik didepan peserta didik. Sebagaimana BAB

IV halaman 27 metode yang digunakan orang tua Dukuh Sidomulyo RT

01 dan RT 02 RW 03 dalam menanamkan ibadah pada anak dengan orang

tua memberikan teladan pada anak, mencontohkan untuk shalat di masjid

baru kemudian mengajak anak ke masjid untuk salat berjamaah, Termasuk

membaca Al-Qur‟an, orang tua mendahului untuk membaca Al-Qur‟an.

Orang tua juga mencontohkan menjalankan puasa pada bulan ramadan

untuk memudahkan anak menjalankan dan terbiasa menjalankan ibadah

puasa.

3.2.3 Metode Nasihat

Pada BAB II halaman 16 dijelaskan pada prinsipnya seorang

pendidik adalah pemberi nasihat kepada anak didiknya. Didalam keluarga

orang tua selaku pendidik bagi anak didik yaitu anak mereka sangat

9

diperlukan mentransferan nilai-nilai dan penguatan nilai-nilai yang baik

dengan banyak jalan salah satunya yaitu dengan metode nasihat. Nasihat

merupakan metode menyampaikan dengan lembut yang diterima oleh hati.

Sebagaimana pada BAB IV halaman 28 dijelaskan bahwa orang tua

memberikan nasihat supaya anak belajar disiplin waktu, termasuk waktu

dalam mengerjakan ibadah. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak

Nur Kholis anak diberikan pengajaran berupa nasihat supaya disiplin

menjalankan shalat lima waktu, nasihat untuk belajar disiplin

menggunakan waktu, waktunya belajar maka digunakan untuk belajar,

waktunya mengaji maka digunakan untuk mengaji.

3.2.4 Metode Hukuman dan Ganjaran

Pada BAB IV halaman 28 dijelaskan bahwa setiap anak yang

menjalankan ibadah dengan baik, orang tua memberikan hadiah sebagai

motivasi mengerjakan ibadah kepada anaknya. Juga orang tua menerapkan

hukuman yang sifatnya mendidik dan tidak menyakitkan jika anak tidak

menaati dan mengerjakan shalat. Sebagaimana teori dalam BAB II

halaman 16 dijelaskan bahwa Islam memandang bahwa hukuman bukan

sebagai tindakan yang pertama kali yang harus dilakukan oleh pendidik

dan bukan pula cara yang didahulukan, Nasihatlah yang paling di

dahulukan. Keberadaan hukuman sebagai metode dalam pendidikan

dimaksudkan agar ada perbaikan kepada manusia yang melakukan

pelanggaran dan dalam praktiknya ganjaran diwujudkan berupa bentuk

hadiah yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki prestasi yang

tinggi dalam bidang kebaikan.

3.2.5 Metode Perintah dan Larangan

Pada BAB IV halaman 29 dijelaskan bahwa metode perintah

digunakan agar anak mengerjakan ibadah dan diterapkan juga pada saat

anak malas untuk mengerjakan ibadah. Anak diperintahkan membaca Al-

Qur‟an setiap harinya, dan diperintahkan ke masjid, juga diperintahkan

untuk berlatih berpuasa, anak juga diperintahkan mengikuti TPA agar bisa

membaca Al-Qur‟an. Sebagaimana pada BAB II halaman 17 dijelaskan

10

bahwa Al-Qur‟an menjelaskan bahwa menyuruh berbuat baik dan

melarang berbuat jahat adalah kewajiban setiap muslim. Pendidik juga

bertugas menyuruh peserta didik guna melakukan kebijakan dan melarang

melakukan kejahatan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa upaya keluarga dalam menanamkan ibadah pada anak yaitu: : 1)

Mengajarkan ibadah sejak dini; 2) Mempraktikkan ibadah; 3) Memilihkan

lingkungan yang baik; 4) Melatih dan membiasakan mengerjakan ibadah.

Adapun metode yang digunakan keluarga dalam menanamkan ibadah yaitu:

1) Pembiasaan; 2) Keteladanan; 3) Nasihat; 4) Hukuman dan ganjaran; 5)

Perintah dan larangan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Ringkasan Shahih Muslim Buku 2.

Diterjemahkan oleh Subhan dan Imran Rosadi. Jakarta: Pustaka Azzam,

2003.

Ali, Marpuji, Sudarno Sobron dan Muthohharun Jinan. Esensi Ajaran Islam.

Surakarta: Lembaga Studi Islam UMS, 1998.

Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

Ash-Shawwaf, Muhammad Syarif. ABG Islami : Kiat-Kiat Efektif Mendidik Anak

dan Remaja. Bandung: Pustaka Hidayah, 2003.

Azmi, Muhammad. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah: Upaya

Mengefektifkan Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Keluarga.

Yogjakarta: Belukar, 2006.

Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Groups: Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers. 2013.

Helmawati. Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014.

Khairuddin H. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty, 1997.

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.

11

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Noor, Rahimah M. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif di Sekolah dan

di Rumah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2012.

Ridwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung : ALFABETA. 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1994.

Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002.

Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 1998.

Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi. Ilmu pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001.

Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak menurut Islam “Kaidah-Kaidah

Dasar” Judul asli Tarbiyatul „Aulad Fil Islam, penerjemah Khalilullah

Ahmas Masjkur Hakim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: PRENADAMEDIA, 2014.

Zuhaili, Muhammad. Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini. Jakarta: AH.

Ba‟adillah Press, 2002.

Sumber Skripsi

Aiman, Ummu. “Telaah Psikologis Metode Pendidikan Ahlak Anak dalam

Keluarga”. Skripsi. Semarang: UIN Walisongo, 2011. dalam

http://library.walisongo.ac.id/digilib20%files20%disk120%10420%jtptiai

n-gdl-ummuaiman0-5161-1-fileskr-n.pdf, diakses pada 8 Juni 2016.

Hananto, Andriyas Tri. “Peran Orang Tua dalam Penanaman Nilai-Nilai Budi

Pekerti Anak (Studi Eksplorasi pada Anak Pegawai Negeri dan Anak

Petani di Desa Kaling Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar

Tahun 2012)”. Skripsi. Surakarta, UMS, 2013.

Lestari, Sri. “Konsep Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga (Studi Atas

Pemikiran Hasan Langgulung)”. Skripsi. Surakarta: UMS, 2014.

Nadziroh, Siti Roychana. “Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan

Karakter Disiplin Ibadah Anak pada Keluarga TNI Angkatan Laut (Studi

Kasus di Rumdis Bhumi Marinir Karang Pilang Surabaya)”. Skripsi.

Surabaya, UIN Sunan Ampel, 2014. dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/1292/9/Bab%205.pdf, diakses pada 8 Juni

2016.