41
Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif di Sulawesi Selatan the SMERU Research Institute Dipaparkan pada “Forum Pembangunan Daerah” Makassar, 8 Mei 2018

Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Tantangan dalamMewujudkan Pertumbuhan Ekonomiyang Inklusif di Sulawesi Selatan

the SMERU Research Institute

Dipaparkan pada “Forum Pembangunan Daerah”

Makassar, 8 Mei 2018

Page 2: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Garis Besar Presentasi

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Ketimpangan di Sulawesi Selatan

Memahami Dinamika dan Sumber-SumberKetimpangan

Rekomendasi Kebijakan untuk MengurangiKetimpangan dan Kemiskinan

2

Page 3: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

PerkembanganPertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan danKetimpangandi Sulawesi Selatan

Page 4: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Sulawesi Selatan perlu melakukan terobosan untuk mencapai target: pertumbuhan ekonomi 9,1%, angka kemiskinan 6,6%, danpengangguran 4,4% pada 2019

9.1 9.1

7.27.4

7.2

7.2

6.6

9.39 9.40 9.38

5.04.4

5.95

4.80

5.61

4

6

8

10

12

14

5

6

7

8

9

10

2015 2016 2017 2018 2019

An

gka

Pen

gan

ggu

ran

(%)

Pert

um

bu

han

Eko

no

mid

anTi

ngk

at K

emis

kin

an(%

)

Target dan Capaian Indikator Makro di Provinsi Sulawesi Selatan (2015-2019)

Pertumbuhan Ekonomi (Target)

Pertumbuhan Ekonomi (Capaian)

Tingkat Kemiskinan (Target)

Tingkat Kemiskinan (Capaian)

Angka Pengangguran (Target)

Angka Pengangguran (Capaian)

Sumber: BPS dan Bappenas.4

Page 5: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

.. tetapi Provinsi Sulawesi Selatan berhasil mencatatpertumbuhan ekonomi tertinggi kedua pada 2017

Sumber: BPS.

7.677.25 7.12

6.84 6.77 6.76 6.69 6.586.31 6.22

5.83 5.71 5.61 5.50 5.45 5.29 5.29 5.28 5.27 5.26 5.17 5.17 5.16 5.12 5.004.66 4.63 4.54

4.193.96

3.152.71

2.01

0.02

5.23

0

2

4

6

8

Mal

uku

Uta

ra

Sula

wes

i Sel

atan

Sula

wes

i Te

nga

h

Sula

wes

i Te

ngg

ara

Kal

iman

tan

Ten

gah

Go

ron

talo

Sula

wes

i Bar

at

Kal

iman

tan

Uta

ra

Sula

wes

i Uta

ra

DK

I Jak

arta

Mal

uku

Ban

ten

Bal

i

Sum

ater

a Se

lata

n

Jaw

a Ti

mu

r

Jaw

a B

arat

Kal

iman

tan

Sel

atan

Sum

ater

a B

arat

Jaw

a Te

nga

h

DI Y

ogy

akar

ta

Lam

pu

ng

Kal

iman

tan

Bar

at

Nu

sa T

engg

ara

Tim

ur

Sum

ater

a U

tara

Ben

gku

lu

Pap

ua

Jam

bi

Kep

. Ban

gka

Bel

itu

ng

Ace

h

Pap

ua

Bar

at

Kal

iman

tan

Tim

ur

Ria

u

Kep

. Ria

u

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Pert

um

bu

han

(%

)

Peringkat Pertumbuhan Ekonomi 2017 menurut Provinsi (Konstan 2010)

Pertumbuhan PDRB (%) Pertumbuhan PDB Nasional (%)

5

Page 6: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Bahkan laju pertumbuhan ekonominya selalu lebih tinggi dariNasional di hampir semua sektor, sejak 2003

Sumber: BPS, diolah.

3.4%

4.4% 4.5% 4.5%

5.4% 5.2%5.6% 5.6% 5.6%

6.1% 6.4%6.0%

5.8%

5.2% 5.1%

5.2%

4.1%

5.4% 5.3%

6.0%

6.7%6.3%

7.8%

6.2%

8.2%

7.6%

9.4%

7.6% 7.5%7.2%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

7.0%

8.0%

9.0%

10.0%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan PDB dan PDRB Total (harga konstan 2000)

Indonesia Sulawesi Selatan

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015

Sektor Pertanian

Pertanian Indonesia

Pertanian Sulawesi Selatan

-15.0%

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

20

012

002

20

032

004

20

052

006

20

072

008

20

092

010

20

112

012

20

132

014

20

15Sektor Migas

Migas Indonesia Migas Sulawesi Selatan

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015

Sektor Manufaktur

Manufaktur Indonesia

Manufaktur Sulawesi Selatan

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

Sektor Jasa

Jasa Indonesia Jasa Sulawesi Selatan

6

Page 7: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Konsumsi rumah tangga menyumbang PDRB terbesar (53,8%), namun pertumbuhan investasi tinggi (8,18%) dan memberikontribusi tertinggi pada pertumbuhan ekonomi (3,1%)

Sumber: BPS, diolah.

37.49

53.8

8.718.186.15 6.00

3.1 2.89 1.2

0

10

20

30

40

50

60

PMTDB Pengeluaran Konsumsi RT Lainnya

Per

sen

tase

(%)

Distribusi, Pertumbuhan, dan Sumber Pertumbuhan EkonomiSulawesi Selatan (2017)

Distribusi Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan

7

Page 8: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Perekonomian Sulawesi Selatan mengalami transformasi daridominasi sektor pertanian ke sektor jasa, meskipun peralihan tenagakerja lebih lamban daripada perkembangan PDRBnya

49%41% 41% 40%

10%

13% 14%13%

38%43% 43% 47%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2007 2010 2013 2016

Proporsi Tenaga Kerja di Sulawesi Selatan menurut Sektor, 2007-2016

Pertanian Manufaktur Jasa

Sumber: BPS dan Susenas 2016 (BPS), diolah.

36.0 34.6 34.7 33.2 31.0 31.1 30.4 29.5 29.0 28.6 27.0 26.7 25.7 25.0 25.6 25.2

10.0 10.1 9.3 9.8 10.1 10.0 10.0 10.1 9.1 8.1 8.7 7.5 7.5 7.4 7.6 7.7

13.6 13.6 13.5 13.7 13.9 14.0 14.1 13.9 14.0 13.7 13.4 13.4 13.5 13.7 13.9 13.8

40.5 41.8 42.5 43.3 45.0 44.8 45.5 46.6 47.9 49.6 50.8 52.4 52.7 53.1 52.3 52.6

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Proporsi PDRB Sulawesi Selatan menurut Sektor2000-2015 (Konstan 2000)

Pertanian Migas Manufaktur Jasa

8

Page 9: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkanangka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita

66

.53

67

.09

67

.70

68

.31

68

.90

69

.55

70

.18

8,000

9,000

10,000

11,000

0

20

40

60

80

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nasional

IPM

Angka HarapanHidup (Tahun)

Rata-rata LamaSekolah (Tahun)

Harapan LamaSekolah (Tahun)

Pengeluaran perKapita (Rp 000)

66

.00

66

.65

67

.26

67

.92

68

.49

69

.15

69

.76

8,000

9,000

10,000

11,000

0

20

40

60

80

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Selatan

IPM

Angka HarapanHidup (Tahun)

Rata-rata LamaSekolah (Tahun)

Harapan LamaSekolah (Tahun)

Pengeluaran perKapita (Rp 000)

Sumber: BPS.

9

Page 10: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan juga selalu lebih rendah dariangka Nasional, tetapi laju penurunan kemiskinan lebih lambat danmakin melambat dalam beberapa tahun terakhir

Sumber: BPS.

10.7%10.1%

9.2% 9.5%

5.0%

7.0%

9.0%

11.0%

13.0%

15.0%

17.0%

19.0%

Persentase Penduduk Miskin di Indonesia dan Sulawesi Selatan, 2002-2017

Indonesia Sulawesi Selatan

10

Page 11: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Banyak penduduk yang berada sedikit di atas garis kemiskinan (jumlahnyameningkat lebih dari 2 kali lipat juga GKN dinaikkan 50%) dan sebagian besarberada di perdesaan

152.8 133.62 166.5

930.6

672.29659.47

0

5

10

15

20

25

30

0

200

400

600

800

1000

1200

2007 2012 September 2017 September

% P

end

ud

uk

Mis

kin

Jum

lah

Pen

du

du

k M

iski

n (

00

0 ji

wa)

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sulawesi Selatan menurut Desa-Kota

Jumlah Penduduk Miskin (Perkotaan) Jumlah Penduduk Miskin (Perdesaan)

Angka Kemiskinan (Perkotaan) Angka Kemiskinan (Perdesaan)

153.455

427.576661.325

659.083

1178.784

1657.067

9.38

18.54

26.76

0

5

10

15

20

25

30

35

0

500

1000

1500

2000

2500

1 x GKN 1.25 x GKN 1.5 x GKN

Per

sen

tase

Pen

du

du

k M

iski

n &

Ren

tan

Jum

lah

Pen

du

du

k M

iski

n

Tho

usa

nd

s

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin dan Rentan Miskin di Sulawesi Selatan

Jumlah Penduduk Miskin (Perkotaan) Jumlah Penduduk Miskin (Perdesaan)

% Penduduk Miskin (Perkotaan) % Penduduk Miskin (Perdesaan)

% Penduduk Miskin (Total)

Sumber: Susenas (BPS), diolah.

Jumlah di perkotaanmeningkat

11

Page 12: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

% Tingkat Kemiskinan

(GKN)

% Tingkat Kemiskinan

(GKN)

Pola persebaran tingkat kemiskinan di kabupaten/kota relatif tidak berubahselama 2010- 2015. Beberapa wilayah dengan tingkat kemiskinan relatiftinggi ada di bagian Utara, Selatan dan kepulauan

Sumber: Peta Kemiskinan dan Penghidupan Indonesia 2010 & 2015 (SMERU).

Provinsi Sulawesi Selatanmenurut Kabupaten/Kota2010

Provinsi Sulawesi Selatanmenurut Kabupaten/Kota2015

12

Page 13: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Ketimpangan Pengeluaran (Rasio Gini) di Sulawesi Selatan lebih tinggi dari Indonesia. Cenderung naik di 2017, tetapimasih lebih rendah daripada 2014

Sumber: BPS.

0.414

0.394 0.391

0.448

0.400

0.429

0.200

0.250

0.300

0.350

0.400

0.450

0.500

Ras

io G

ini

Rasio Gini - Desa+Kota

Indonesia Sulawesi Selatan

13

Page 14: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Ketimpangan di perkotaan hampir sama dengan angka Nasional, tetapicenderung naik;Ketimpangan di perdesaan lebih tinggi, meskipun menurun drastis dalam 3 tahun terakhir

Sumber: BPS.

0.404

0.4290.444

0.200

0.250

0.300

0.350

0.400

0.450

0.500

Ras

io G

ini

Rasio Gini - Perkotaan

Indonesia Sulawesi Selatan

0.3360.320

0.429

0.332

0.200

0.250

0.300

0.350

0.400

0.450

0.500

Ras

io G

ini

Rasio Gini - Perdesaan

Indonesia Sulawesi Selatan

14

Page 15: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Akses di beberapa layanan dasar juga masih timpang. Persentase masyarakatkelompok terbawah yang memiliki akses lebih kecil dibandingkan dengan masyarakat kelompok teratas.

Sumber: Susenas 2016 (BPS), diolah.

95.2%

83.9%

75.8%

76.1%

64.1%

92.7%

82.1%

78.3%

72.8%

64.5%

99.7%

99.1%

98.6%

97.6%

94.8%

20% Terkaya

20% Terkaya Ke-dua

20% Menengah

20% Termiskin Ke-dua

20% Termiskin

Air Minum Toilet ListrikBersih Pribadi

Distribusi Rumah Tangga yang MemperolehAir Minum Bersih, Toilet, dan Listrik (%)

9.5%

11.2%

12.3%

11.9%

9.6%

28.8%

23.5%

18.9%

16.6%

12.0%

50.0%

26.3%

18.3%

12.0%

7.2%

20% Terkaya

20% Terkaya Ke-dua

20% Menengah

20% Termiskin Ke-dua

20% Termiskin

Tertinggi: Tertinggi: MemakaiSMP SMA Internet

Distribusi Rumah Tangga yang MencapaiPendidikan dan Menggunakan Internet (%)

15

Page 16: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Memahami Dinamika danSumber-SumberKetimpangan

Page 17: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Ketimpangan di Sulawesi Selatan lebih banyak disumbang oleh ketimpangan di dalam wilayah/sektor daripada antarwilayah/sektor

Sumber: Susenas (BPS), diolah.

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

2014 2017

Thei

lIn

dex

Theil’s (T): Perkotaan/Perdesaan

2014 2017

Theil's (T): 24 Kabupaten/Kota

Total Within Between

2014 2017

Theil's (T): 3 Sektor

17

Page 18: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

02

46

Ra

ta-r

ata

ken

aik

an

tah

un

an

(%

)

0 20 40 60 80 100% Termiskin Desil pengeluaran per kapita % Terkaya

Pertumbuhan konsumsi Rata-rata Prov. Sulawesi Selatan

Laju pertumbuhan pengeluaran per kapita, 2014-2017 (Harga konstan 2000)

Kurva Distribusi Pertumbuhan (GIC) Prov. Sulawesi Selatan (Perkotaan)

02

46

8

Ra

ta-r

ata

ken

aik

an

tah

un

an

(%

)

0 20 40 60 80 100% Termiskin Desil pengeluaran per kapita % Terkaya

Pertumbuhan konsumsi Rata-rata Prov. Sulawesi Selatan

Laju pertumbuhan pengeluaran per kapita, 2014-2017 (Harga konstan 2000)

Kurva Distribusi Pertumbuhan (GIC) Prov. Sulawesi Selatan (Perdesaan)

Penurunan ketimpangan di perdesaan selama 2014-2017 disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi kelompok menengah, namun laju pertumbuhankonsumsi kelompok miskin terlalu kecil untuk mengurangi ketimpangan

Sumber: Susenas (BPS), diolah.

Kurva Distribusi Pertumbuhan (GIC) Sulawesi Selatan (Perkotaan)Laju Pertumbuhan Pengeluaran per Kapita, 2014-2017 (Harga Konstan 2000)

Kurva Distribusi Pertumbuhan (GIC) Sulawesi Selatan (Perdesaan)Laju Pertumbuhan Pengeluaran per Kapita, 2014-2017 (Harga Konstan 2000)

Gini naik dari 0,429 ke 0,444 Gini turun dari 0,429 ke 0,332

18

Page 19: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Ciri-ciri masing-masing tingkat kesejahteraan menurut masyarakat(hasil FGD)

CIRIKESEJAHTERAAN

KAYA SEDANG MISKIN

Pekerjaan PengusahaBanyak usaha sampinganPegawai tetap (PNS)

PegawaiPetani penyewaPedagangNelayan

Buruh taniBuruh cuciBuruh bangunanNelayanPedagang kecil

Penghasilan Rata-rata Rp5 juta/hari (Maros)Double gardan (Gowa)

Rp2-3juta/bulan (Maros) Harian dan tidak menentu

Rumah Mewah, permanen, luas, bertingkatKepemilikan lebih dari satuStatus kepemilikan milik sendiri

Permanen, Semi permanen, luas sedang, satu lantaiKepemilikan biasanya satuStatus kepemilikan ada yang milik sendiri, menyewa

Semi permanen dan tidak permanen, rapuh, dinding seng, pagar bambu, lantai tanahStatus kepemilikan milik sendiri, menyewa/kost, menumpang

Kepemilikan asset Banyak, dimana-mana, luasSawah >1Ha (Maros)

Terbatas Sawah 0.5-1 Ha (Maros)

Terbatas atau bahkan tidak punyaSawah <0.5 Ha (Maros)

Alat transportasi Mobil, truck, motor, sepedaMerk mewahJumlah banyakBaru

Mobil, motor Motor, sepeda

Pendidikan Anak S1-S2Ortu SMA (Maros)

Anak SMA-S1(Maros) Anak SD-SMP, putus sekolah Ortu tidak sekolah atau SD (Maros)

Kesehatan Ke dokter, RS besar Ke dokter, puskesmas puskesmas

Sanitasi dan air bersih Sumur bor, toilet pribadi, “Aqua” galon WC umum, toilet sendiri, sumur WC umum, tadah hujan

Gaya hidup Makan di restaurantRekreasi ke tempat yang jauh

Rekreasi dekat Rekreasi dekat, jarang/tidak pernah rekreasi

Sumber: “Studi Dinamika Ketimpangan Desa-Kota: Studi Kasus di Solo Raya dan Makassar Raya” The SMERU Research Institute dengan dukungan Ford Foundation, 2016-2017 19

Page 20: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Manfaat pembangunan yang dirasakan masing-masingkelompok kesejahteraan berbeda-beda

Sumber: “Studi Dinamika Ketimpangan Desa-Kota: Studi Kasus di Solo Raya dan Makassar Raya” The SMERU Research Institute dengan dukungan Ford Foundation, 2016-2017

Bagi kelompok perempuan (di Makassar), banyaknya pembangunan mall membuka lapangan kerja bagi kelompok miskin perempuan. Begitu juga dengan adanya program pemerintah seperti PNPM yang banyak dirasakan manfaatnya oleh kelompok miskin.

20

Page 21: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Peningkatan kesejahteraan kelompok menengah, banyakterjadi di daerah semi-urban

Sumber: “Studi Dinamika Ketimpangan Desa-Kota: Studi Kasus di Solo Raya dan Makassar Raya” The SMERU Research Institute dengan dukungan Ford Foundation, 2016-2017

Desa studi kasus terletak di perbatasandengan Makassar. Perekonomian awalnyadidominasi oleh pertanian dan tambak ikandarat. Sejak 2012 marak pembebasan lahanuntuk dialihfungsikan menjadi kawasanpergudangan

Kelompok kaya dan sedang pemilik lahan lahyang paling banyak mendapat manfaat gantirugi tanah

Kesejahteraan kelompok miskin stagnankarena ketiadaan asset dan modal, sertarendahnya skill/pendidikan membuatmereka tidak bisa banyak terserap oleh industri baru, kecuali menjadi pekerja lepas.

21

Page 22: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

22

Cakupan penerima program bantuan sosial (PKH dan Raskin/Rastra) diantara kelompok miskin di Sulawesi Selatan lebih rendah daripadaNasional, tetapi cakupan BSM lebih tinggi

Sumber: Susenas 2014 & 2015

42.16

32.3728.64

2522.44

15.5612.97

8.353.76 1.95

25.5423.34

17.95 16.29 16.13

9.99 8.28 6.62.33 1.49

47.92

40.1136.79 38.07

31.8827.98

20.19

14.38

9.05

3.093.6 2.98 4.562.27 1.97 1.96 0.54 0.99 0.42 0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Per

sen

tase

pen

erim

a

Desil pengeluaran rumah tangga

Penerima program berdasarkan desil pengeluaran, Provinsi Sulawesi Selatan

BLSM BSM RASKIN/RASTRA PKH

42.37

33.5929.35

27.05

21.5717.46

13.029.45

5.291.55

19.316.77 15.62 13.81

11.248.89

6.72 4.992.54 0.97

71.08

65.7

60.858.1

51.06

45.96

37.62

29.48

19

7.227.985.72 4.07 3.36 2.32 1.83 1.35 0.69 0.45 0.17

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Per

sen

tase

pen

erim

a

Desil pengeluaran rumah tangga

Penerima program berdasarkan desil pengeluaran, Nasional

BLSM BSM RASKIN/RASTRA PKH

Page 23: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

23

Program Bantuan Sosial juga masih kurang terintegrasi

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Desil pengeluaran rumah tangga

Persentase penerima manfaat program per desil, Nasional

Menerima 1 program Menerima 2 program

Menerima 3 program Tidak menerima program

Sumber: Susenas 2014 & 2015

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Persentase penerima per desil

Menerima 1 program Menerima 2 program Menerima 3 program Tidak menerima program

Page 24: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Peningkatan infrastruktur jalan cenderung meningkatkanketimpangan dalam jangka pendek

Perbaikan jalan nasional – EINRIP(baseline 2009 – setelahkonstruksi 2016)

Bulukumba

Angka kemiskinan: 10,5% (2009) –8,4% (2016)

Rasio Gini: 0,27 (2009) – 0,39 (2014) – 0,32 (2017)

Sektor jasa dan manufakturberkembang pesat

Sinjai

Angka kemiskinan: 11,4% (2009) –9,6% (2014)

Rasio Gini: 0,31 (2009) – 0,38 (2014) – 0,37 (2017)

Masih tetap didominasi sektor pertanian, perkembangan sektor jasa dan

manufaktur sangat kecil

Peningkatan/perbaikanjalan nasional

Industri Manufaktur(Bulukumba) Perdagangan

Transport

Mobilitas & kegiatan

sosial(perempuan

Kesehatan Pendidikan

Perumahan & property (Bulukumba)

Sumber: “Qualitative Social Monitoring and Impact Evaluation Study for EINRIP Road Improvemen Studi “The SMERU Research Institute dengan dukungan EINRIP-DFAT, 2009 & 2016

24

Page 25: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tidak merata dandidominasi oleh Makassar dan Sinjai

Sumber: BPS, diolah.

Makassar, 29.68%

Sinjai, 17.97%

Bone, 5.42%Luwu Timur, 4.61%

Pangkajene Kepulauan, 4.50%

Maros, 3.71%

Wajo, 3.60%

Gowa, 3.46%

Lainnya, 27.05%

Proporsi PDRB menurut Kabupaten/Kota (2016)

25

Page 26: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Beberapa Kabupaten/Kota mengalami peningkatan ketimpangan (2014-2017), termasuk Makassar; sedangkanketimpangan di Sinjai tidak berubah

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Ras

io G

ini

Rasio Gini Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan, 2014 dan 2017

2014 2017

Sumber: Susenas (BPS), diolah.

26

Page 27: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Tingkat pengangguran tertinggi ada di kota besar seperti Makassar, Pare Pare, danPalopo serta di kabupaten dengan tingkat kemiskinan relatif tinggi: Pangkajene & Kepulauan dan Luwu Timur.

Kabupaten /Kota

Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja (%)

TingkatPengangguran

Terbuka (%)Kabupaten /

Kota

Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja (%)

Tingkat Pengangguran

Terbuka (%)

2010 2014 2010 2014 2010 2014 2010 2014

Kepulauan Selayar 67.7 60.6 8.2 2.1 Wajo 63.7 55.6 4.8 4.9

Bulukumba 66.4 65.0 7.5 2.8 Sidrap 57.8 54.0 8.8 6.2

Bantaeng 77.9 71.9 5.5 2.4 Pinrang 58.9 60.1 7.8 2.8

Jeneponto 66.9 61.7 6.3 2.7 Enrekang 74.3 68.2 4.1 1.4

Takalar 59.7 62.9 7.6 2.7 Luwu 64.2 62.5 6.8 5.1

Gowa 64.7 66.3 7.8 2.3 Tana Toraja 68.6 80.3 3.9 3.3

Sinjai 66.6 68.8 3.8 0.9 Luwu Utara 69.1 66.7 4.9 1.8

Maros 64.1 63.0 9.7 4.6 Luwu Timur 75.9 67.2 13.2 8.1

Pangkajene & Kep. 61.0 57.6 9.7 9.9 Toraja Utara 69.5 69.8 8.8 3.7

Barru 57.0 50.4 8.9 2.3 Makassar 60.7 56.9 13.3 10.9

Bone 64.7 63.9 6.6 5.0 Pare Pare 65.2 60.6 11.9 7.1

Soppeng 57.7 57.6 8.3 2.4 Palopo 60.2 58.0 10.5 8.1

Sumber: BPS.

27

Page 28: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Diantara ke-3 sektor perekonomian, sektor jasa memilikitingkat ketimpangan tertinggi walaupun cenderung menurun

Sumber: Susenas (BPS), diolah.

0.315 0.314

0.3850.380

0.412

0.403

0.30

0.33

0.36

0.39

0.42

2014 2017

Ras

io G

ini

Rasio Gini Sektoral

Pertanian

Manufaktur

Jasa

28

Page 29: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhansektor jasa perlu didukung peningkatan pendidikan dan ketrampilantenaga kerja agar tidak meningkatkan kesenjangan

Mobilitas naik

• Pengetahuan/ketrampilan/kemauan belajar

• Networking/akses terhadap dukungan (modal, pelatihan, informasi)

• Jiwa wirausaha (termasuk kemampuan mejagakepercayaan dan kreativitas)

• Diversifikasi usaha/penghasilan

• Melakukan investasi/menabung/akumulasi aset

• Melakukan investasi pendidikan anak

• Berkurangnya beban dari dependent

• Kebijakan pemerintah : program bantuan, infrastruktur, pro-investasi masif, layanan dasar

Mobilitas turun/stagnan

• usia lanjut

• Sakit

• pendidikan (rendah: orang tua dan/atau anak)

• Penghidupan:

• kehilangan mata pencaharian

• masalah pada usaha/bisnis (pemasaran, bahan baku dan tenaga kerja, diversifikasi/regenerasi)

• ketrampilan terbatas

• Lack of financial awareness

• Intergenerational poverty (warisan hutang, investasi pendidikan anak)

• bencana

• budaya yang membawa implikasi pada keuangan keluarga (contoh: mahar perkawinan)

Penyebab “mobilitas naik” dan “mobilitas turun/stagnan” (pengalaman rumah tangga & individu)

29

Page 30: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Rekomendasi KebijakanPengurangan Ketimpangandan Kemiskinan

Page 31: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

02

46

Rat

a-ra

ta k

enai

kan

tahu

nan

(%)

0 20 40 60 80 100% Termiskin Desil pengeluaran per kapita % Terkaya

Pertumbuhan konsumsi Rata-rata Prov. Sulawesi Selatan

Laju pertumbuhan pengeluaran per kapita, 2014-2017 (Harga konstan 2000)

Kurva Distribusi Pertumbuhan (GIC) Prov. Sulawesi Selatan (Perkotaan)

Diperlukan kebijakan dan program terpadu untuk mengatasiketimpangan dan kemiskinan

Bantuansosial

PengembanganPenghidupan

Iklim Usaha, Keamanan, Kepastian Hukum

Ketaatan Pajak & social responsibility

31

Page 32: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

PENTINGNYA BANTUAN SOSIAL BAGIKELOMPOK TERMISKIN

Page 33: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

33

Nilai manfaat program bantuan sosial (dalam menurunkan bebanpengeluaran) bagi penduduk miskin dan rentan di Sulawesi Selatan lebih tinggi daripada rata-rata Nasional

Sumber: Susenas 2014 & 2015

11.1%

7.0%

5.5%

4.5%3.8%

3.2%2.7%

2.2%1.7%

1.0%

5.5%

3.7%3.0%

2.6%2.2% 1.9% 1.7%

1.4%1.1%

0.6%

12.6%

11.0%

9.8%

8.6%

7.8%

6.4%5.9%

4.5%

3.3%

2.1%1.6%

1.1% 0.8% 0.7% 0.6% 0.5% 0.5% 0.4% 0.3% 0.2%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Desil pengeluaran rumah tangga

Proporsi manfaat terhadap median pengeluaran rumahtangga, Nasional

BLSM BSM PKH RASKIN/RASTRA

12%

8%

6%

5%4%

4%3%

2%2%

1%

6.1%

4.1%3.5%

3.0%2.6%

2.0% 1.7% 1.4%1.0%

0.6%

16%15%

12%

10%

8%

7%

6%

5%

3%

1%1.4%0.9% 0.7% 0.6% 0.5% 0.4% 0.3% 0.3% 0.2% 0.1%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

18%

20%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Desil pengeluaran rumah tangga

Proporsi manfaat terhadap median pengeluaran rumah tangga, Sulawesi Selatan

BLSM BSM PKH RASKIN/RASTRA

Page 34: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

9.4% 9.4% 9.4% 9.4%

9.8% 9.9%

9.4%

9.8%

9.0%

9.5%

10.0%

10.5%

11.0%

11.5%

12.0%

BLSM BSM PKH RASKIN/RASTRA

Tin

gkat

kem

iski

nan

(%)

Baseline Counterfactual

34

Angka kemiskinan akan lebih tinggi jika tidak ada bantuansosial

-0.45% -0.47% -0.04% -0.45%

11.2% 11.2% 11.2% 11.2%

11.5%11.4%

11.2%

11.7%

9%

10%

10%

11%

11%

12%

12%

BLSM BSM PKH RASKIN/RASTRA

Tin

gkat

kem

iski

nan

(%)

Baseline Counterfactual

Sumber: Susenas 2014 & 2015

-0.3% -0.2% -0.03% -0.4%

Nasional Sulawesi Selatan

Page 35: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

35

Perluasan cakupan bantuan sosial akan menurunkan kemiskinansecara signifikan menurunkan ketimpangan

11.2%

11.6% 11.5%

10.5%

9.8% 9.8%

11.2%11.5% 11.4%

10.9%

10.5% 10.4%

11.2% 11.2%11.1%

9.6%

8.8% 8.7%

11.2%

11.6% 11.6%

10.6%

9.9% 9.8%

6%

7%

8%

9%

10%

11%

12%

13%

14%

Baseline Counterfactual Percentile 5 Percentile 10 Percentile 25 Percentile 40

Tin

gkat

kem

iski

nan

(%)

Nasional

BLSM BSM PKH RASKIN

Sumber: Susenas 2014 & 2015

9.4%

9.8%9.6%

9.3%

8.5%

8.0%

9.4%

9.9% 9.8% 9.7%

9.2%

8.7%

9.4% 9.4%9.2%

8.7%

7.5%

6.6%

9.4%

9.8% 9.7%9.5%

8.9%

8.6%

6.0%

7.0%

8.0%

9.0%

10.0%

11.0%

12.0%

13.0%

14.0%

Baseline Counterfactual Percentile 5 Percentile 10 Percentile 25 Percentile 40Ti

ngk

at k

emis

kin

an(%

)

Sulawesi Selatan

BLSM BSM PKH RASKIN

Page 36: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

DUKUNGAN UNTUK PENGEMBANGANPENGHIDUPAN PENDUDUK MISKIN DANRENTAN

Page 37: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Aktor yang berperan dan upaya yang diperlukan untukpengembangan penghidupan masyarakat miskin dan rentan

Sumber: “Studi Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Upaya Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan: Kasus Kabupaten Bantaeng, Pacitan dan Lombok Timur” SMERU dengan dukungan KOMPAK, 2016-2017

37

• Kesinambungan pendampingan& monitoring

• Ketepatan identifikasikebutuhan

• Orientasi output/outcome• Sinergi antarprogram

Mengajak dan memberidukungan usaha (keterampilan, pemasaran, dll.)

Pendampingandan pelatihan

• Pendampingan dan pelatihan• Peningkatan akses keuangan dan

peningkatan literasi keuangan

Kegiatan afirmasi untukmasyarakat miskin & rentan

Pemda

Desa

NGO, CSR,

Donor

Masyarakat(local

Champion)

Pergu-ruan

Tinggi

Page 38: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Diversifikasi Usaha Pertanian ke non-pertanian untuk petanidengan sumberdaya terbatas

38

Sumber: “Diskusi Penyusunan Catatan Kebijakan:Strategi Percepatan Pengurangan Kemiskinan di Perdesaan”, Nila Warda (2018)

Memberdayakan petani untuk memulaipekerjaan sampingan di sektor non-pertanianyang terkait dengan pertanian

Hilirisasi produksi pertanian

Pemasaran berbasis kawasan dan kesesuaiandengan keunggulan lokal

Page 39: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

Optimalisasi usaha pertanian untuk petani dengansumberdaya memadai

39

Sumber: “Diskusi Penyusunan Catatan Kebijakan:Strategi Percepatan Pengurangan Kemiskinan di Perdesaan”, Nila Warda (2018)

Pengkonsolidasian dandukungan pada Kelompok Tani

Peningkatan akses terhadapsumberdaya keuangan

Peningkatan akses terhadappengetahuan dan pemasaran

Mitigasi resiko perubahaniklim dan kegagalan pasar

Page 40: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

40

Pemantauan dan Evaluasimemastikan tepat jumlah, tepat waktu, dantepat sasaran

Mereplika Program Nasional meningkatkancakupan kepesertaan

Inovasi Program Daerah

Mendorong Sinergi Prioritas Nasional

Meningkatkan peran Pemerintah Daerah untuk menurunkanketimpangan di daerahnya masing-masing

Menyiapkan Unit Usaha agar dapat dijangkau

oleh perbankan

Menyiapkan Sumber Daya Manusia agar dapat

berkompetisi dan lebih produktif

Menyiapkan Regulasi untuk meningkatkan

efektivitas pelaksanaan UU Desa (Pemanfaatan

DD dan ADD)

Inovasi Program Daerah

Mendorong Sinergi Prioritas Nasional

Menurunkan Beban Pengeluaran

(khususnya untuk kelompok miskin)

Meningkatkan Pendapatan

(untuk kelompok miskin dan rentan)

Page 41: Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang ......IPM di Sulawesi Selatan sedikit lebih rendah dibandingkan angka nasional terutama karena rendahya pengeluaran per kapita 66.53

41