1
Mataram, Nusa Tenggara Barat 10.30 Wita DARI PULAU KE PULAU 11 T ANAH AIR AIR KAMIS, 22 DESEMBER 2011 Curi Sandal, Bocah 15 Tahun Disidang SEORANG pelajar SMK di Kota Palu Sulawesi Tengah, berinisial AAL, 15, disidang Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Palu, Sulawesi Tengah, kemarin. AAL didakwa mencuri sandal jepit seharga Rp30 ribu, milik Briptu Ahmad Rusdi pada November 2010. AAL diancam hukum- an lima tahun penjara. Jaksa Naseh di depan Hakim Tunggal PN Palu Rommel F Tampubolon, menjerat AAL dengan Pasal 362 KUHP Pidana tentang Pencurian yang ancaman hukumannya lima tahun kurungan. Penasihat hukum terdakwa, Elvis Dj Katuwu, tak habis pikir mengapa kasus ini bisa sampai ke pengadilan. “Masih banyak kasus-kasus besar yang harus kita prioritaskan. Ini kasus kenakalan anak-anak biasa. Pelakunya pun di bawah umur. Semestinya sejak awal kasus ini berakhir dengan jalan lebih bijak ketimbang membawanya ke pengadilan,” herannya. (HF/N-4) Batu Dikira Bom di Bireuen BUNGKUSAN mirip bom yang diletakkan di pintu gerbang timur Kantor Bupati Bireuen, kemarin, ternyata anak batu giling bumbu masak. Kepastian itu didapat setelah tim penjinak bom Brimob Kompi B Jeulikat, Lhok Seumawe, mengurai benda yang diduga bom tersebut. Pegawai kantor Kabupaten Bireuen sempat panik setelah menemukan bungkusan yang dipasangi kawat mirip antena, jam, dibalut lakban dan kain hitam di depan pintu gerbang kantor mereka. Namun setelah dipastikan bukan bom, aktivitas di sana kembali pulih. Benda mirip bom itu saat ini dijadikan barang bukti di Polres Bireuen untuk diusut lebih jauh. (MI/N-4) Kapal Trawl Malaysia Ditangkap TIM Gabungan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Nunukan, TNI-AL, Polisi Pamong Praja, Polisi Air dan Udara (Polairud), kemarin menangkap kapal pukat harimau (trawl) milik warga Malaysia dan mengamankan nakhoda kapal dan empat anak buah kapal (ABK) kapal yang semuanya warga negara Indonesia. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan Supriyanto menjelaskan, kapal dengan nomor seri 41011332 yang merupakan milik Chin Yien Lee, warga Malaysia itu tertangkap tepat di perairan Indonesia. “Sekitar pukul 04.50 Wita, tim menangkap kapal trawl asal Malaysia TW 1775/6/F dan lima awak serta ikan hasil tangkapan yang jumlahnya lebih 100 kg,” ujarnya. Sebelumnya pada 2009 lalu DKP Nunukan mengamankan tiga kapal berbendera Malaysia. Pada 2010 menangkap 1 kapal berbendera Ma- laysia, dan kemarin satu trawl berbendera Malaysia kembali tertangkap. (SY/N-4) Warga Suku Moi Dapat Beasiswa SEBANYAK 536 mahasiswa dan pelajar suku Moi, Sorong, Papua Barat, mendapat beasiswa dari PT Pertamina, kemarin. Beasiswa ini sebagai bagian dari program CSR (corporat social responsibility). Sebanyak 151 siswa SMP Seget, 124 SMPN Sailolof, 133 siswa SMAN Seget, dan 128 mahasiswa Moi menerima beasiswa dan terdapat pula puluhan sepeda untuk anak SD. Penerima beasiswa tahun ini naik dibanding tahun lalu. Jumlah ma- hasiswa dan SMP naik 50%, sedangkan SMA naik 33,3%. Pemberian beasiswa itu telah berlangsung sejak 2000. (MS/N-4). Aniaya Pacar, Polisi Divonis 6 Bulan ANGGOTA Kepolisian sektor (Polsek) Kapas, Bojonegoro, Arif Nugroho divonis enam bulan penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Bojonegoro, Jatim, kemarin. Terdakwa terbukti menganiaya hingga menyebabkan pergelangan tangan kekasihnya patah. Vonis ini lebih berat daripada tuntutan jaksa. Majelis menilai perbuatan terdakwa tidak pantas dilakukan seorang anggota polisi. Semestinya, sebagai petugas, terdakwa bisa mengayomi masyarakat dan bisa menjaga ketertiban umum. Selain itu, hal lain yang memberatkan hukumannya, perbuatan terdakwa telah merusak citra kepolisian. Terdakwa terancam dipecat dari kepolisian jika keputusan sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Seperti diketahui, kasus ini terjadi awal Februari 2011. Saat itu, Yulin berpacaran dengan terdakwa. Terdakwa cemburu saat membaca pesan singkat di ponsel korban. Mereka lalu cekcok dan berujung pada penganiayaan. (YK/N-4) Wereng Ganggu Lumbung Pangan MENTERI Pertanian Suswono mengimbau pola tanam padi diperhatikan dan diterapkan dengan baik. Hal ini untuk mengurangi serangan hama wereng cokelat, yang dalam beberapa musim tanam gagal panen akibat hama itu. “Kontribusi lumbung pangan jelas terganggu dengan adanya serangan hama tersebut. Apalagi, Klaten merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Untuk mengendalikan hama wereng, pola tanam perlu kembali ke zaman nenek moyang, yaitu padi, padi, palawija,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, kemarin. Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo mengatakan pengendalian hama wereng menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan produksi padi. Untuk pengendalian hama tersebut, pola tanam harus dilakukan serentak. (JS/N-4) TERENDAM BANJIR: Petani menggunakan perahu melintas di lahan yang teredam banjir di Desa Bulung Cangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, kemarin. Akibat banjir yang menggenangi lahan pertanian sejak dua pekan lalu, ratusan hektare tanaman padi gagal panen. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp5,7 miliar. Pemblokadean Pelabuhan Sape Berlanjut P EMBLOKADEAN Pela- buhan Penyeberangan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), oleh massa Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) masih terus berlanjut hingga Rabu (21/12) siang. Aksi yang dilakukan se- jak Sabtu (17/12) atau sudah berlangsung empat hari itu menyebabkan operasional pe- nyeberangan feri dari Pelabuh- an Sape menuju Labuanbajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhenti. Massa tidak mengizinkan kapal feri yang datang dari Labuanbajo untuk bersandar dan membongkar muatan di Pelabuhan Sape. Akibatnya, terjadi penum- pukan penumpang dan kenda- raan. Ratusan ton hasil perta- nian seperti pisang dan wortel yang diangkut sejumlah truk dari NTT tujuan Bali yang tertahan di atas kapal teran- cam rusak. Begitu pun dengan sejumlah bahan pokok yang diangkut puluhan truk tujuan NTT yang tertahan di Pelabuh- an Sape juga terancam rusak. Kapolda NTB Brigjen Arif Wachyunadi kepada wartawan, kemarin, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur NTB, KH Muham- mad Zainul Majdi untuk tetap mengelola persoalan Sape seca- ra persuasif. Kedua pihak baik yang menuntut maupun yang dituntut diharapkan dapat menyelesaikan hal itu dengan cara yang baik dan bijaksana. “Mungkin masih ada solusi terbaik, situasi Sape jangan sampai merugikan NTB secara umum,” imbau Kapolda NTB. Sebagaimana diketahui, aksi yang berlangsung sejak Sabtu (17/12) melibatkan lebih dari 1.000 orang. Ada dua tuntutan yang mereka minta, pertama meminta Pemkab Bima men- cabut SK 188 tentang eksplorasi pertambangan emas di Keca- matan Sape dan Kecamatan Lambu. Kedua, mendesak pihak ke- polisian segera membebaskan Adi Supriadi. Adi ditangkap polisi sebulan lalu karena duga- an sebagai provokator da- lam unjuk rasa yang berujung pembakaran Kantor Camat Lambu. Warga bertekad tetap melanjutkan pemblokadean jika tuntutan mereka tidak terpenuhi. Saat disinggung isu penang- kapan warga karena mem- blokade pelabuhan, Kapolda NTB menegaskan, tidak ada warga yang ditangkap aki- bat pemblokadean tersebut. (YR/N-4) Kupang Pekalongan Tuban 11.30 Wita 12.30 WIB 13.30 WIB SATU blok di Lembaga Pe- masyarakatan (LP) Klas IIA Kupang, Nusa Tenggara Timur, kemarin ludes terbakar. Api berasal dari korsleting arus listrik karena instalasi listrik sejak 1978 belum diganti. Tidak ada korban jiwa dalam peris- tiwa ini. “Kebakaran berasal dari hu- bungan arus pendek listrik sekitar pukul 06.00 Wita. Insta- lasi listrik kami tidak pernah diganti sejak dibangun 1978,” kilah Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Nusa Teng- gara Timur Budi Sulaksana, di Kupang, kemarin. Blok yang terbakar terdi- ri dari empat ruangan dan ditempati 162 tahanan. Mere- ka berhasil dievakuasi keluar dari ruangan dalam keadaan selamat. Petugas bersama tahanan berusaha memadamkan api de- ngan peralatan seadanya. Na- mun, tidak berhasil. Api baru bisa dipadamkan setelah empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. (PO/N-4) NELAYAN di pantura, Jawa Tengah, resah dengan beredar- nya ikan impor yang dijual bebas, baik di pasar tradisional maupun tempat pelelangan ikan (TPI). Hal itu karena jenis ikannya sama dan harganya lebih murah. Di Pekalongan dan Tegal, pedagang ikan impor menjual dagangannya di depan gerbang TPI. Para pedagang yang bi- asanya memasok ikan di pasar tradisional memilih ikan impor karena harganya lebih murah. Seperti ikan layang impor di- jual Rp5.000 per kg. Padahal, hasil tangkapan nelayan lokal jenis ikan yang sama dijual Rp7.000. Ini me- rugikan nelayan lokal. Ketua Asosiasi Pursain Indo- nesia (API) Kota Pekalongan Mud mengatakan masuknya ikan impor di pasar mengaki- batkan kerugian bagi nelayan. “Kami tidak tahu dari mana dan siapa yang mengimpor ikan itu, tetapi tiap pagi ada be- berapa kendaraan yang menjual di pintu gerbang TPI. Kualitas ikannya meragukan karena dijual murah,” kata Mud. Ketua KUD Karya Mina Tegal Muhammad Tauk me- ngatakan, akibat masuknya ikan impor tersebut, harga ikan lokal anjlok 50% karena murahnya harga ikan hingga terpaksa membanting harga. “Ikan impor biasanya dijual se- cara kemasan, yakni berat 10 kg per dos,” ujarnya. (AS/N-4) DUA desa di Kecamatan Soko dan Rengel, Kabupaten Tuban, Jatim, kemarin siang, diterjang banjir bandang. Puluhan ru- mah dan areal persawahan di kedua desa itu terendam air setinggi 70 cm. Jalan provinsi antara Kabupaten Tuban dan Bojonegoro juga terendam 50 cm sepanjang 1 km. Dua desa yang dihajar ban- jir bandang yakni Desa Ke- bonagung, Kecamatan Rengel, dan Desa Sumurcinde, Keca- matan Soko. Peristiwa terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Selasa (20/12) malam. Pagi harinya, air bah meluncur dari gunung karena hutannya gundul. Sukardi, warga setempat, mengatakan air datang sangat cepat dan menggenangi dua desa di sana. Untungnya tidak ada korban jiwa. Hingga kemarin siang, ban- jir masih menggenangi area pertanian di dua desa terse- but. “Air yang menggenangi pemukiman warga dan jalan mulai surut. Tapi, sawah masih tergenang,” tambah Sukardi. (YK/N-4) LP Kupang Terbakar Ikan Impor Banjiri Pantura Banjir Bandang Terjang Dua Desa ANTARA/ANDREAS FITRI ATMOKO MI/AMIRUDDIN ANTARA

TANAH AIR - ftp.unpad.ac.id file(HF/N-4) Batu Dikira Bom di Bireuen BUNGKUSAN mirip bom yang diletakkan di pintu gerbang timur Kantor Bupati Bireuen, kemarin, ternyata anak batu giling

Embed Size (px)

Citation preview

Mataram, Nusa Tenggara Barat10.30 Wita

DARI PULAU KE PULAU

11TANAH AIR AIRKAMIS, 22 DESEMBER 2011

Curi Sandal, Bocah 15 Tahun Disidang

SEORANG pelajar SMK di Kota Palu Sulawesi Tengah, berinisial AAL, 15, disidang Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Palu, Sulawesi Tengah, kemarin. AAL didakwa mencuri sandal jepit seharga Rp30 ribu, milik Briptu Ahmad Rusdi pada November 2010. AAL diancam hukum-an lima tahun penjara.

Jaksa Naseh di depan Hakim Tunggal PN Palu Rommel F Tampubolon, menjerat AAL dengan Pasal 362 KUHP Pidana tentang Pencurian yang ancaman hukumannya lima tahun kurungan.

Penasihat hukum terdakwa, Elvis Dj Katuwu, tak habis pikir mengapa kasus ini bisa sampai ke pengadilan. “Masih banyak kasus-kasus besar yang harus kita prioritaskan. Ini kasus kenakalan anak-anak biasa. Pelakunya pun di bawah umur. Semestinya sejak awal kasus ini berakhir dengan jalan lebih bijak ketimbang membawanya ke pengadilan,” herannya. (HF/N-4)

Batu Dikira Bom di Bireuen BUNGKUSAN mirip bom yang diletakkan di pintu gerbang timur Kantor Bupati Bireuen, kemarin, ternyata anak batu giling bumbu masak. Kepastian itu didapat setelah tim penjinak bom Brimob Kompi B Jeulikat, Lhok Seumawe, mengurai benda yang diduga bom tersebut.

Pegawai kantor Kabupaten Bireuen sempat panik setelah menemukan bungkusan yang dipasangi kawat mirip antena, jam, dibalut lakban dan kain hitam di depan pintu gerbang kantor mereka. Namun setelah dipastikan bukan bom, aktivitas di sana kembali pulih.

Benda mirip bom itu saat ini dijadikan barang bukti di Polres Bireuen untuk diusut lebih jauh. (MI/N-4)

Kapal Trawl Malaysia Ditangkap

TIM Gabungan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Nunukan, TNI-AL, Polisi Pamong Praja, Polisi Air dan Udara (Polairud), kemarin menangkap kapal pukat harimau (trawl) milik warga Malaysia dan mengamankan nakhoda kapal dan empat anak buah kapal (ABK) kapal yang semuanya warga negara Indonesia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan Supriyanto menjelaskan, kapal dengan nomor seri 41011332 yang merupakan milik Chin Yien Lee, warga Malaysia itu tertangkap tepat di perairan Indonesia.

“Sekitar pukul 04.50 Wita, tim menangkap kapal trawl asal Malaysia TW 1775/6/F dan lima awak serta ikan hasil tangkapan yang jumlahnya lebih 100 kg,” ujarnya.

Sebelumnya pada 2009 lalu DKP Nunukan mengamankan tiga kapal berbendera Malaysia. Pada 2010 menangkap 1 kapal berbendera Ma-laysia, dan kemarin satu trawl berbendera Malaysia kembali tertangkap. (SY/N-4)

Warga Suku Moi Dapat BeasiswaSEBANYAK 536 mahasiswa dan pelajar suku Moi, Sorong, Papua Barat, mendapat beasiswa dari PT Pertamina, kemarin. Beasiswa ini sebagai bagian dari program CSR (corporat social responsibility).

Sebanyak 151 siswa SMP Seget, 124 SMPN Sailolof, 133 siswa SMAN Seget, dan 128 mahasiswa Moi menerima beasiswa dan terdapat pula puluhan sepeda untuk anak SD.

Penerima beasiswa tahun ini naik dibanding tahun lalu. Jumlah ma-hasiswa dan SMP naik 50%, sedangkan SMA naik 33,3%. Pemberian beasiswa itu telah berlangsung sejak 2000. (MS/N-4).

Aniaya Pacar, Polisi Divonis 6 BulanANGGOTA Kepolisian sektor (Polsek) Kapas, Bojonegoro, Arif Nugroho divonis enam bulan penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Bojonegoro, Jatim, kemarin.

Terdakwa terbukti menganiaya hingga menyebabkan pergelangan tangan kekasihnya patah. Vonis ini lebih berat daripada tuntutan jaksa. Majelis menilai perbuatan terdakwa tidak pantas dilakukan seorang anggota polisi. Semestinya, sebagai petugas, terdakwa bisa mengayomi masyarakat dan bisa menjaga ketertiban umum.

Selain itu, hal lain yang memberatkan hukumannya, perbuatan terdakwa telah merusak citra kepolisian. Terdakwa terancam dipecat dari kepolisian jika keputusan sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

Seperti diketahui, kasus ini terjadi awal Februari 2011. Saat itu, Yulin berpacaran dengan terdakwa. Terdakwa cemburu saat membaca pesan singkat di ponsel korban. Mereka lalu cekcok dan berujung pada penganiayaan. (YK/N-4)

Wereng Ganggu Lumbung Pangan

MENTERI Pertanian Suswono mengimbau pola tanam padi diperhatikan dan diterapkan dengan baik. Hal ini untuk mengurangi serangan hama wereng cokelat, yang dalam beberapa musim tanam gagal panen akibat hama itu.

“Kontribusi lumbung pangan jelas terganggu dengan adanya serangan hama tersebut. Apalagi, Klaten merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Untuk mengendalikan hama wereng, pola tanam perlu kembali ke zaman nenek moyang, yaitu padi, padi, palawija,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, kemarin.

Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo mengatakan pengendalian hama wereng menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan produksi padi. Untuk pengendalian hama tersebut, pola tanam harus dilakukan serentak. (JS/N-4)

TERENDAM BANJIR: Petani menggunakan perahu melintas di lahan yang teredam banjir di Desa Bulung Cangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, kemarin. Akibat banjir yang menggenangi lahan pertanian sejak dua pekan lalu, ratusan hektare tanaman padi gagal panen. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp5,7 miliar.

Pemblokadean Pelabuhan Sape Berlanjut

PEMBLOKADEAN Pela-buhan Penyeberangan Sape, Kabupaten Bima,

Nusa Tenggara Barat (NTB), oleh massa Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) masih terus berlanjut hingga Rabu (21/12) siang. Aksi yang dilakukan se-jak Sabtu (17/12) atau sudah berlangsung empat hari itu menyebabkan operasional pe-nyeberangan feri dari Pelabuh-an Sape menuju Labuanbajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhenti.

Massa tidak mengizinkan kapal feri yang datang dari Labuanbajo untuk bersandar dan membongkar muatan di

Pelabuhan Sape.Akibatnya, terjadi penum-

pukan penumpang dan kenda-raan. Ratusan ton hasil perta-nian seperti pisang dan wortel yang diangkut sejumlah truk dari NTT tujuan Bali yang tertahan di atas kapal teran-cam rusak. Begitu pun dengan sejumlah bahan pokok yang diangkut puluhan truk tujuan NTT yang tertahan di Pelabuh-an Sape juga terancam rusak.

Kapolda NTB Brigjen Arif Wachyunadi kepada wartawan, kemarin, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur NTB, KH Muham-mad Zainul Majdi untuk tetap

mengelola persoalan Sape seca-ra persuasif. Kedua pihak baik yang menuntut maupun yang dituntut diharapkan dapat menyelesaikan hal itu dengan cara yang baik dan bijaksana. “Mungkin masih ada solusi terbaik, situasi Sape jangan sampai merugikan NTB secara umum,” imbau Kapolda NTB.

Sebagaimana diketahui, aksi yang berlangsung sejak Sabtu (17/12) melibatkan lebih dari 1.000 orang. Ada dua tuntutan yang mereka minta, pertama meminta Pemkab Bima men-cabut SK 188 tentang eksplorasi pertambangan emas di Keca-matan Sape dan Kecamatan

Lambu.Kedua, mendesak pihak ke-

polisian segera membebaskan Adi Supriadi. Adi ditangkap polisi sebulan lalu karena duga-an sebagai provokator da-lam unjuk rasa yang berujung pembakaran Kantor Camat Lambu. Warga bertekad tetap melanjutkan pemblokadean jika tuntutan mereka tidak terpenuhi.

Saat disinggung isu penang-kapan warga karena mem-blokade pelabuhan, Kapolda NTB menegaskan, tidak ada warga yang ditangkap aki-bat pemblokadean tersebut. (YR/N-4)

Kupang

Pekalongan

Tuban

11.30 Wita

12.30 WIB

13.30 WIB

SATU blok di Lembaga Pe-masyarakatan (LP) Klas IIA Kupang, Nusa Tenggara Timur, kemarin ludes terbakar. Api berasal dari korsleting arus listrik karena instalasi listrik sejak 1978 belum diganti. Tidak ada korban jiwa dalam peris-tiwa ini.

“Kebakaran berasal dari hu-bungan arus pendek listrik sekitar pukul 06.00 Wita. Insta-lasi listrik kami tidak pernah diganti sejak dibangun 1978,” kilah Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Nusa Teng-gara Timur Budi Sulaksana, di Kupang, kemarin.

Blok yang terbakar terdi-ri dari empat ruangan dan ditempati 162 tahanan. Mere-ka berhasil dievakuasi keluar dari ru angan dalam keadaan selamat.

Petugas bersama tahanan berusaha memadamkan api de-ngan peralatan seadanya. Na-mun, tidak berhasil. Api baru bisa dipadamkan setelah empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. (PO/N-4)

NELAYAN di pantura, Jawa Tengah, resah dengan beredar-nya ikan impor yang dijual bebas, baik di pasar tradisional maupun tempat pelelangan ikan (TPI). Hal itu karena jenis ikannya sama dan harganya lebih murah.

Di Pekalongan dan Tegal, pedagang ikan impor menju al dagangannya di depan gerbang TPI. Para pedagang yang bi-asanya memasok ikan di pasar tradisional memilih ikan impor karena harganya lebih murah. Seperti ikan layang impor di-jual Rp5.000 per kg.

Padahal, hasil tangkapan nelayan lokal jenis ikan yang sama dijual Rp7.000. Ini me-rugikan nelayan lokal.

Ketua Asosiasi Pursain Indo-nesia (API) Kota Pekalongan Mufi d mengatakan masuknya ikan impor di pasar mengaki-batkan kerugian bagi nelayan.

“Kami tidak tahu dari mana dan siapa yang mengimpor ikan itu, tetapi tiap pagi ada be-berapa kendaraan yang menjual di pintu gerbang TPI. Kuali tas ikannya meragukan karena dijual murah,” kata Mufi d.

Ketua KUD Karya Mina Tegal Muhammad Taufi k me-ngatakan, akibat masuknya ikan impor tersebut, harga ikan lokal anjlok 50% karena murahnya harga ikan hingga terpaksa membanting harga. “Ikan impor biasanya dijual se-cara kemasan, yakni berat 10 kg per dos,” ujarnya. (AS/N-4)

DUA desa di Kecamatan Soko dan Rengel, Kabupaten Tuban, Jatim, kemarin siang, diterjang banjir bandang. Puluhan ru-mah dan areal persawahan di kedua desa itu terendam air setinggi 70 cm. Jalan provinsi antara Kabupaten Tuban dan Bojonegoro juga terendam 50 cm sepanjang 1 km.

Dua desa yang dihajar ban-jir bandang yakni Desa Ke-bonagung, Kecamatan Rengel, dan Desa Sumurcinde, Keca-matan Soko. Peristiwa terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Selasa (20/12) malam. Pagi harinya, air bah meluncur dari gunung karena hutannya gundul.

Sukardi, warga setempat, mengatakan air datang sangat cepat dan menggenangi dua desa di sana. Untungnya tidak ada korban jiwa.

Hingga kemarin siang, ban-jir masih menggenangi area pertanian di dua desa terse-but. “Air yang menggenangi pemukiman warga dan jalan mulai surut. Tapi, sawah masih tergenang,” tambah Sukardi. (YK/N-4)

LP Kupang Terbakar

Ikan Impor Banjiri Pantura

Banjir Bandang Terjang Dua Desa

ANTARA/ANDREAS FITRI ATMOKO

MI/AMIRUDDIN

ANTARA