Upload
truonganh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI LAHAN
BASAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
SUMATERA SELATAN
Penulis:
Hengki Siahaan
Agus Sumadi
Editor:
Harbagung
Mamat Rahmat
Disain Sampul dan Tata Letak:
Hendra Priatna
Hak Penerbitan ada pada Penerbit Universitas Muhammadiyah Palembang
Jl. Jenderal A. Yani 13 Ulu Palembang
Phone: 0711-514103, Fax : 0711-514103/08127833088
Email: [email protected]
Cetakan Pertama, November 2016
ISBN: 978-602-6875-30-3
Diterbitkan oleh:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Anggota IKAPI No: 005/SMS/2005
Sanksi pelanggaran pasal 113 UU No. 28 Tahun 2014 tentang hak cipta, sebagaimana yang telah
diatur dan diubah dari UU nomor : 19 tahun 2002, bahwa :
Kutipan pasal 113
(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagai mana
dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf 1 untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidanan denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah)
(2) Setiap orang yang dengan tanpa hak/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta
melakukan penggandaan hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)
huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
(4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan
dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah)
TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI LAHAN
BASAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
SUMATERA SELATAN
Penulis
HENGKI SIAHAAN
AGUS SUMADI
Editor
HARBAGUNG
MAMAT RAHMAT
Universitas Muhammadiyah Palembang
2016
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel iii
KATA PENGANTAR
Kelestarian pengelolaan hutan tanaman harus didukung dengan
perencanaan yang baik pada tingkat manajemen tapak. Perencanaan pada
tingkat tapak membutuhkan berbagai informasi dalam bentuk perangkat
pengelolaan, yang salah satu bentuk dari perangkat tersebut adalah
informasi pertumbuhan dan hasil dari jenis tanaman/tegakan yang
dikelola. Informasi pertumbuhan dan hasil tersebut dapat berbentuk tabel
tegakan maupun berbentuk model pertumbuhan/ hasil.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.30/Menhut-II/2014 tentang
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) dan Rencana Kerja
pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKUPHHK-HTI) yang dijabarkan dalam Peraturan Direktur Jenderal
Bina Usaha Kehutanan No. P.7/VI-BUHT/2014 tentang Pedoman
Penyusunan, Penilaian dan Persetujuan RKUPHHK-HTI, perusahaan
pemegang IUPHHK-HTI diwajibkan melibatkan institusi penelitian dan
perguruan tinggi dalam penyusunan tabel tegakan. Berkenaan dengan hal
tersebut, Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (BP2LHK) Palembang telah menjalankan amanah peraturan
tersebut dalam bentuk kegiatan bimbingan teknis dalam rangka
penyusunan Tabel Tegakan di tiga perusahaan pemegang ijin IUPHHK-
HTI di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, yaitu di PT.
Sebangun Bumi Andalas Wood Industries (SBA WI), PT. Bumi Mekar
Hijau (BMH), dan PT. Bumi Andalas Permai (BAP).
Tabel Tegakan disusun untuk hutan tanaman industri jenis Acacia
crassicarpa dan Acacia mangium yang dikembangkan pada lahan basah.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel iv
Tabel tersebut disusun secara terpisah untuk masing-masing jenis, tipe
lahan, dan lokasi pengembangan. Tipe lahan pada ketiga areal konsesi
perusahaan tersebut terdiri atas tiga tipe, yaitu marine clay, gambut
dangkal (kedalaman < 1 meter) dan gambut dalam (kedalaman >1 meter)
yang selanjutnya dikategorikan ke dalam kelas kesesuaian lahan IV, VI,
dan VII.
Kami berharap semoga Tabel Tegakan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun dunia usaha. Khusus
bagi ketiga perusahaan pemegang ijin IUPHHK-HTI di Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Sumatera Selatan, semoga Tabel Tegakan ini dapat
membantu dalam menyusun perencanaan pengelolaan HTI pada tingkat
tapak.
Palembang, November 2016
Kepala Balai Litbang Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Palembang,
Ir. Choirul Ahmad, ME.
NIP. 196701291994031007
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................. 3
II. KONDISI LAHAN DAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN ......... 5
A. Letak dan Luas Areal ........................................................... 5
B. Kondisi Tanah dan Ekosistem ............................................. 5
C. Penilaian Kualitas Lahan dan Pemilihan Jenis .................... 6
III. PEMBUATAN DAN PENGUKURAN PETAK UKUR .................. 11
A. Pembuatan dan Lokasi PUP ................................................. 11
B. Pengumpulan Data ............................................................... 12
C. Penyusunan Model Pertumbuhan ........................................ 12
D. Pengujian dan Validasi Model Hasil Tegakan ..................... 13
E. Penyusunan Tabel Tegakan ................................................. 14
IV. MODEL HASIL TEGAKAN ............................................................ 15
A. IUPHHK-HTI PT. SBA WI .................................................. 15
B. IUPHHK-HTI PT. BAP ........................................................ 19
C. IUPHHK-HTI PT. BMH ....................................................... 23
V. TABEL TEGAKAN .......................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 33
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel vi
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 1
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan upaya
strategis untuk memenuhi bahan baku bagi industri berbasis kayu,
terutama industri pulp dan kertas, sehingga secara simultan dapat
mengurangi tekanan terhadap hutan alam yang saat ini telah mengalami
deplesi. Berdasarkan Statistik Kehutanan Tahun 2014, luas hutan
tanaman di Indonesia baru mencapai 5.042.400 ha dan di Sumatera
Selatan baru mencapai 555.600 ha (KLHK, 2015), sehingga berbagai
upaya masih diperlukan untuk meningkatkan realisasi pembangunan
hutan tanaman di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.
Keberhasilan pembangunan HTI sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, salah satunya adalah ketersediaan informasi pertumbuhan dan
hasil (growth and yield) dari jenis-jenis hutan tanaman yang
dikembangkan (Krisnawati, 2007; Harbagung, 2010). Perencanaan
pembangunan HTI yang didasarkan atas informasi pertumbuhan yang
akurat sangat diperlukan dalam pencapaian pengelolaan hutan secara
lestari.
Penyusunan informasi pertumbuhan dilakukan berdasarkan
serangkaian pengumpulan data pertumbuhan tanaman dalam bentuk plot-
plot pengukuran sementara dan plot-plot pengukuran yang bersifat serial
atau lebih dikenal sebagai Petak Ukur Permanen (PUP). Dari data
pertumbuhan yang dikumpulkan secara series pada berbagai tipe tapak
dan rezim pengelolaan dapat diperoleh informasi pertumbuhan tanaman
yang akurat dan terandalkan.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 2
Informasi pertumbuhan hutan tanaman dapat disajikan dalam
bentuk persamaan matematik, yang biasa disebut dengan model
pertumbuhan atau model hasil, maupun dalam bentuk tabel hasil yang
biasa disebut Tabel Tegakan. Model hasil merupakan bentuk informasi
pertumbuhan yang paling ideal, karena setiap saat dapat dikonversi
menjadi tabel hasil (Clutter et al., 1983). Namun untuk kepentingan
praktis, kedua bentuk informasi tersebut dapat disajikan secara
bersamaan. Dalam Tabel Tegakan biasanya disajikan informasi dimensi
tegakan menurut perkembangan umur pada kondisi tapak dan rezim
pengelolaan tertentu.
Penyusunan Tabel Tegakan merupakan salah satu kegiatan yang
harus dilakukan oleh pemegang ijin IUPHHK-HTI. Kewajiban tersebut
tertuang dalam Permenhut P.30/Menhut-II/2014 tentang Inventarisasi
Hutan Menyeluruh Berkala dan Rencana Kerja pada Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri yang dijabarkan dalam
Perdirjen Bina Usaha Kehutanan No. P.7/VI-BUHT/2014 tentang
Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Persetujuan Rencana Kerja pada
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri.
Disebutkan dalam peraturan tersebut bahwa Tabel Tegakan dibuat
berdasarkan data sampel hasil pemantauan/pengukuran potensi tegakan
hutan tanaman yang dilakukan oleh masing-masing pemegang ijin
IUPHHK-HTI bekerjasama dengan Badan Litbang Kehutanan atau
Perguruan Tinggi.
Sebagai institusi penelitian, Balai Penelitian dan Pengembangan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Palembang, secara
Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dan kapasitas sumberdaya manusia,
merupakan intitusi yang kompeten dalam memberikan bimbingan teknis
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 3
dalam penyusunan Tabel Tegakan sebagaimana diamanatkan dalam
peraturan-peraturan tersebut, khususnya untuk pemegang ijin IUPHHK-
HTI di Sumatera Bagian Selatan. Pada tahap awal ini bimbingan teknis
diberikan pada beberapa perusahaan HTI pada lahan basah di Kabupaten
OKI Sumatera Selatan.
Di Sumatera Selatan terdapat beberapa perusahaan pemegang ijin
IUPHHK-HTI yang mengembangkan jenis tanaman kehutanan pada
lahan basah. Lahan basah mempunyai karakteristik yang spesifik terkait
dengan kondisi lahan yang tergenang, sehingga jenis yang dapat
dikembangkan di daerah ini adalah jenis-jenis tertentu yang dapat
beradaptasi dengan kondisi yang anaerob. Jenis tanaman yang
dikembangkan pada lahan gambut di Sumatera Selatan adalah jenis
Acacia crassicarpa dan Acacia mangium yang memiliki kemampuan
beradaptasi dengan lahan basah.
Penilaian produktivitas hutan tanaman pada lahan basah perlu
dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan lahan basah untuk
pengembangan HTI. Tulisan ini menyajikan hasil analisis penilaian
produktivitas lahan basah pada tiga perusahaan pemegang ijin IUPHHK-
HTI di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yaitu PT. Sebangun Bumi
Andala Wood Industries (SBA WI), PT. Bumi Mekar Hijau (BMH), dan
PT. Bumi Andalas Permai (BAP). Hasil penilaian disajikan dalam bentuk
Tabel Tegakan pada berbagai umur, kerapatan, dan tipe lahan.
B. Tujuan
Penulisan buku ini dimaksudkan untuk menyajikan Tabel
Tegakan hutan tanaman jenis Acacia mangium dan Acacia crassicarpa
yang ditanam pada lahan basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera
Selatan. Hutan tanaman tersebut terdapat pada areal konsesi IUPHHK-
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 4
HTI Sinar Mas Group yang terdiri atas tiga perusahaan yaitu PT. SBA
WI, PT. BMH, dan PT. BAP.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 5
BAB. II KONDISI LAHAN DAN PEMILIHAN
JENIS TANAMAN
A. Letak dan Luas Areal
Secara administrasi pemerintahan, areal pengembangan HTI lahan
gambut oleh tiga perusahaan (Grup Sinar Mas) pemegang ijin IUPHHK-
HTI terdapat di Kecamatan Tulung Selapan, Air Sugihan, Cengal,
Pangkalan Lampam, dan Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI,
Sumatera Selatan. Berdasarkan pembagian wilayah Daerah Aliran Sungai
(DAS), lokasi pengembangan HTI tersebut mencakup beberapa sub DAS
yang merupakan bagian dari DAS Musi. Sub DAS tersebut adalah Sub
DAS Sugihan, Sub DAS Batang, Sub DAS Mengkudu, sub DAS Riding,
sub DAS Lebong Hitam, sub DAS Lumpur, dan sub DAS Jeruju.
Total luas areal konsesi ketiga perusahaan yang tergabung dalam
Grup Sinar Mas tersebut adalah 585.425 ha. Luas konsesi masing-masing
perusahaan adalah 142.355 ha (PT. SBA WI), 250.370 ha (PT. BMH),
dan 192.700 ha (PT. BAP).
B. Kondisi Tanah dan Ekosistem
Berdasarkan peta proxy Sumatera, areal pengembangan HTI di
Kabupaten OKI terdiri dari ekosistem hutan rawa, rawa gambut,
mangrove dan rivarian. Namun demikian pasca pengelolaan hutan
melalui sistem HPH tahun 1990-an ekosistem asli tersebut telah
menyusut dan sebagian besar telah berubah menjadi hutan sekunder dan
semak belukar. Pada era pengelolaan hutan dalam bentuk hutan tanaman,
kawasan ini, khususnya lahan-lahan terdegradasi dikelola menjadi hutan
tanaman, sehingga saat ini ekosistem lahan basah di Kabupaten OKI
didominasi oleh ekosistem hutan tanaman akasia (Anonim, 2014).
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 6
Pembangunan hutan tanaman pada lahan basah terdegradasi dapat
mempertahankan cadangan karbon yang masih tersisa dan bahkan dapat
menyerap karbon melalui pertumbuhan tanaman. Sumadi et al (2013)
melaporkan bahwa hutan tanaman Acacia crassicarpa pada IUPHHK-
HTI dapat menyerap karbon hingga 612 ton/ha pada umur 6 tahun atau
rata-rata 102 ton/ha/tahun. Serapan karbon ini masih lebih besar dari
emisi akibat pengelolaan hutan sebesar 87 ton/ha/tahun. Namun
demikian, pembangunan HTI pada lahan basah terutama pada lahan
gambut perlu dilakukan secara hati-hati karena subsidensi gambut akibat
pembuatan kanal dapat mengakibatkan emisi yang lebih besar (Agus,
2013).
Kondisi tanah pada areal konsesi IUPHHK-HTI di Kabupaten
OKI didominasi oleh tanah gambut dan sebagian termasuk tanah alluvial
(marine clay). Ordo tanah yang dijumpai dapat berupa ordo histosol,
spodosol, inceptisol, dan ordo ultisol. Dalam manajemen pengelolaan
perusahaan, jenis tanah marine clay digolongkan ke dalam dua kelas
kesesuaian lahan berdasarkan teksturnya, yaitu kelas kesesuaian lahan IV
untuk lahan bertekstur sedang dan kelas kesesuaian lahan V untuk tanah
bertekstur agak kasar sampai kasar. Tanah gambut dikategorikan ke
dalam dua kelas kesesuaian lahan berdasarkan kedalaman gambutnya,
yaitu kelas kesesuaian lahan VI untuk lahan gambut dengan kedalaman
gambut < 1 meter dan kelas lahan VII untuk gambut dengan kedalaman >
1 meter.
C. Penilaian Kualitas Lahan dan Pemilihan Jenis
Penilaian kualitas lahan pada areal konsesi pada tiga perusahaan
Grup Sinar Mas dilakukan berdasarkan beberapa parameter kualitas
lahan, yaitu jenis (ordo) tanah, tekstur, drainase, ketebalan dan
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 7
kematangan gambut, serta bahaya banjir. Setiap parameter dibedakan
menjadi beberapa tingkat/level yang mempunyai bobot (indeks) lahan
yang berbeda. Jumlah indeks lahan pada seluruh parameter kualitas lahan
tersebut digunakan sebagai dasar untuk penentuan kelas kesesuaian
lahan. Berdasarkan penilaian tersebut, kelas kesesuaian lahan dibedakan
menjadi 7 kelas, yaitu kelas kesesuaian lahan I, II, III, IV, V, VI, dan VII
(Tabel 1 dan Tabel 2).
Tabel 1. Kriteria penilaian indeks kualitas lahan HTI Sinar Mas Grup di
Kabupaten OKI Sumatera Selatan
No Kriteria/Parameter Sub kriteria Indeks lahan
1. Ordo tanah Histosol 2
Spodosol 4
Inceptisol 8
Ultisol 10
2. Tekstur tanah Kasar 1
Agak kasar 3
Sedang 4
Agak halus 5
Halus 7
3. Drainase Baik 6
Buruk 3
4. Kedalaman gambut 0 – 1 meter 2
1 – 3 meter 1
3 meter 0
5. Kematangan gambut Saprist 3
Hemist 1,5
Fibrist 0
6. Bahaya banjir Ada -3
Tidak ada 0
Sumber: Petunjuk teknis penilaian kualitas lahan HTI Sinar Mas Grup
Pemilihan jenis tanaman pada HTI lahan basah Grup Sinar Mas
didasarkan pada kelas kesesuaian lahan. Pada kelas kesesuaian lahan I-
III, jenis yang ditanam adalah Eucalyptus pelita, pada kelas kesesuaian
lahan IV dan V, ditanam jenis Acacia mangium serta pada kelas
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 8
kesesuaian lahan VI dan VII ditanam jenis Acacia crassicarpa (Tabel 2).
Selain untuk pemilihan jenis tanaman, kelas kesesuaian lahan juga
dijadikan sebagai dasar pemeliharaan tanaman, baik pemilihan jenis dan
intensitas pemupukan, maupun pengendalian gulma.
Tabel 2. Indeks kualitas lahan dan pemilihan jenis tanaman pada HTI
Sinar Mas Grup di Kabupaten OKI Sumatera Selatan
No
Jumlah
indeks
lahan
Tekstur tanah/
kedalaman gambut
Kelas
kesesuaian
lahan
Jenis tanaman
1. > 17 halus-agak halus I Eucalyptus pelita
sedang II Eucalyptus pelita
kasar-agak kasar III Eucalyptus pelita
2. 13 - 17 sedang IV Acacia mangium
kasar-agak kasar V Acacia mangium
3. < 13 gambut < 1 m VI Acacia crassicarpa
gambut > 1 m VII Acacia crassicarpa
Sumber: Petunjuk teknis penilaian kualitas lahan HTI Sinar Mas Grup
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 3 m x 2,5 m dan 3 m x
2 m. Persen hidup tanaman berkisar antara 0-100% dengan rata-rata 48%.
Kematian tanaman umumnya terjadi karena tumbang. Tumbangnya
tanaman terjadi karena lemahnya daya tumpu perakaran tanaman pada
tanah. Hal ini terjadi pada lahan gambut yang mempunyai tingkat
kematangan yang rendah. Lahan gambut dengan tingkat kematangan
rendah mempunyai bobot isi (bulk density) yang juga rendah sehingga
tidak mampu menahan beban biomassa tanaman.
Daur penanaman, baik untuk Acacia mangium maupun Acacia
crassicarpa adalah 6 tahun, namun pada beberapa lokasi dijumpai
tanaman berumur 7-10 tahun karena penundaan pemanenan. Penundaan
pemanenan dilakukan pada petak penanaman yang mempunyai kerapatan
rendah akibat terjadinya kematian tanaman, khususnya pada lahan
bergambut. Tegakan yang mempunyai kerapatan rendah masih
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 9
berpeluang mengalami pertumbuhan diameter sehingga volume tegakan
masih meningkat.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 10
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 11
BAB. III PEMBUATAN DAN
PENGUKURAN PETAK UKUR
A. Pembuatan dan Lokasi PUP
Petak ukur untuk penyusunan Tabel Tegakan hutan tanaman pada
IUPHHK-HTI pada lahan gambut di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan
dibuat pada berbagai tipe tapak dan rezim pengelolaan. PUP dibuat
berbentuk lingkaran seluas 0,02 ha atau jari-jari lingkaran (r) 7,98 meter.
PUP dibangun pada dua jenis tanaman yang dikembangkan yaitu jenis
Acacia mangium dan Acacia crassicarpa, sesuai dengan lokasi
pengembangan masing-masing jenis. Jenis Acacia mangium ditanam
pada tipe lahan wetland marine clay (kelas kualitas tapak IV) sedangkan
Acacia crassicarpa, selain ditanam pada wetland marine clay juga
ditanam pada lahan gambut dengan kedalaman < 1 meter (kelas kualitas
tapak VI) dan gambut dengan kedalaman > 1 meter (kelas kualitas lahan
VII). Jumlah PUP pada masing-masing jenis dan tipe lahan disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah PUP pada masing-masing jenis dan tipe lahan HTI Sinar
Mas Grup di Kabupaten OKI Sumatera Selatan
Jenis
Tipe lahan /
kelas kesesuaian
lahan
Jumlah PUP yang dibuat pada
IUPHHK HTI
PT. SBA
WI PT. BAP PT. BMH
Acacia mangium Marine clay (IV) 238 342 -
Marine clay (V) 473 127 198
Acacia crassicarpa Peat VI 262 106 -
Peat VII 466 118 116
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 12
B. Pengumpulan Data
Data tegakan yang dikumpulkan adalah tinggi (T) dan diameter
(D) setiap pohon dalam PUP. Sebelum pengukuran dilakukan pohon-
pohon dalam PUP diberi nomor urut agar pengukuran dapat dilakukan
secara sistematis. Pengukuran pohon dilakukan secara langsung
menggunakan hypsometer (untuk tinggi) dan phi-band (untuk diameter).
Hasil pengukuran tinggi dan diameter individu pohon dalam
setiap PUP selanjutnya dirata-ratakan untuk menghitung tinggi dan
diameter tegakan. Volume pohon merupakan besaran turunan dari nilai
tinggi dan diameter pohon yang dihitung berdasarkan model penduga
volume pohon (Sumadi, 2007).
C. Penyusunan Model Pertumbuhan
Model pertumbuhan yang disusun adalah model tegakan
keseluruhan (whole stand model) dengan menggunakan variabel tegakan
sebagai satuan dasar pengukuran, meliputi umur (A) dan kerapatan
tegakan (N).
Untuk mendapatkan model pertumbuhan tersebut, data variabel A
dan N dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda (Draper
and Smith, 1992). Persamaan matematis dibangun dengan menggunakan
model Schumacer (1939). Model tersebut menghubungkan nilai
logaritma variabel pertumbuhan (ln Y) dengan kebalikan umur (1/A).
Model ini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan variabel lain
yaitu kerapatan tegakan (Vanclay, 1994; Clutter et al., 1983) sehingga
persamaan matematisnya menjadi sebagai berikut:
Ln Y = a + b/A + c/N ..................................................... (1)
Ln Y = a + b/A + c ln (N) ............................................... (2)
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 13
D. Pengujian dan Validasi Model Hasil Tegakan
Untuk mengetahui apakah sebuah model dapat diterima atau
cukup memadai perlu melalui proses pengujian dan validasi model.
Kriteria uji statistik yang digunakan dalam pengujian dan validasi model
hasil tegakan adalah sebagai berikut:
1. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan proporsi variasi total di sekitar
nilai tengah yang dapat dijelaskan oleh regresi (Draper & Smith
1992). R2 dihitung menggunakan rumus berikut ini:
2. Validasi model
Validasi dilakukan dengan menghitung simpangan rata-rata
(mean error/ME), simpangan agregat (SA) dan akar rata-rata kuadrat
simpangan (root mean squared error/RMSE). Simpangan rata-rata
menyatakan rata-rata kesalahan tanpa melihat tandanya (negatif atau
positif), simpangan agregat merupakan besarnya kesalahan berdasarkan
jumlah nilai pengamatan dan dugaan, sedangkan RMSE menyatakan
akurasi dugaan (Huang et al., 2003; Husch et al., 2003; Krisnawati,
2007) yang dinyatakan dengan rumus:
∑( ̂ )
............................................ (4)
∑ ̂ ∑ ∑ ̂
............................................ (5)
√∑( ̂ )
........................................... (6)
2
2
2
)(
)ˆ(
YY
YYR
i
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 14
Keterangan:
Y = dimensi tegakan meliputi diameter tegakan (Dbh, dalam
cm), tinggi tegakan (H, dalam meter), dan volume
tegakan (V, dalam m3/ha)
A = umur tegakan (tahun)
N = kerapatan tegakan (jumlah pohon tiap hektar)
Yi = nilai pengamatan
Ŷ = nilai dugaan
a, b, c = konstanta regresi
ln = logaritma natural
E. Penyusunan Tabel Tegakan
Tabel disusun berdasarkan persamaan (model hasil)
terbaik/terpilih untuk masing-masing dimensi tegakan, yaitu tinggi,
diameter, dan volume tegakan.
Dalam Tabel Tegakan, kolom pertama sebagai wadah peubah
umur tegakan, sedangkan kolom kedua untuk kerapatan tegakan yaitu
jumlah pohon yang masih hidup per satuan luas (hektar) pada saat umur
yang bersangkutan (kolom 1). Sebagaimana disebutkan dimuka, umur
dan kerapatan tegakan ditetapkan sebagai peubah penentu (independent
variable) dalam model hasil (lihat persamaan (1) dan persamaan (2)).
Kolom 3, kolom 4, dan kolom 5 berisi gambaran perkembangan
diameter, tinggi, dan volume tegakan yang merupakan proyeksi nilai-
nilai parameter tegakan pada berbagai tingkat umur dan kerapatan
tegakan, dihitung berdasarkan persamaan-persamaan terpilih.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 15
BAB. IV MODEL HASIL TEGAKAN
A. IUPHHK-HTI PT. SBA WI
1. Jenis Acacia crassicarpa pada tipe lahan marine clay IV
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada
lahan marine clay IV disajikan pada tabel 4, tabel 5, dan tabel 6.
Tabel 4. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan marine
clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 3.32 - 2.02/A + 26.8/N 2.83 -1.76 0.29 87.5
2. Ln Dbh = 4.19 - 1.94/A - 0.136 ln N 2.74 -1.91 0.31 87.7
Tabel 5. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan Acacia
crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan marine clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 3.32 - 2.05/A + 1.04/N 1.68 -0.92 0.14 92.1
2. Ln H = 3.35 - 2.05/A - 0.005 ln N 1.68 -1.34 0.20 92.1
Tabel 6. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan marine
clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.84 - 4.49/A - 129/N 27.22 -8.45 5.69 83.0
2. Ln V = 1.28 – 5.00/A + 0.722 ln N 24.73 -6.31 4.33 86.1
Didasarkan pada besarnya koefisien determinasi (R2adj), serta
kecilnya RMSE, ME, dan nilai absolut SA, maka model hasil terpilih
untuk menggambarkan perkembangan diameter, tinggi dan volume
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 16
tegakan Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada lahan marine clay IV
adalah bentuk persamaan (7), persamaan (8), dan persamaan (9).
Ln Dbh = 4.19 - 1.94/A - 0.136 Ln N .................................... (7)
Ln H = 3.32 - 2.05/A - 1.04/N ................................................ (8)
Ln V = 1.28 - 5.00/A - 0.722 Ln N ........................................ (9)
2. Jenis Acacia crassicarpa pada tipe lahan peat VI
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada
lahan peat VI disajikan pada tabel 7, tabel 8 dan tabel 9.
Tabel 7. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan peat VI
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 3.01 – 1.38/A + 58/N 2.26 -1.28 0.18 86.2
2. Ln Dbh = 4.37 - 1.28/A - 0.196 Ln N 2.00 -0.72 0.10 88.5
Tabel 8. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan Acacia
crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan peat VI
No Model hasil RMSE SA ME R2
adj
1. Ln H = 3.25 – 1.61/A – 19.1/N 1.70 -0.50 0.08 88.2
2. Ln H = 2.87 – 1.64/A + 0.054 Ln N 1.70 -0.72 0.11 88.2
Tabel 9. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan peat VI
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.92 – 3.3/A - 229/N 21.18 -1.81 1.78 89.2
2. Ln V = 1.63 – 3.53/A + 0.605 Ln N 21.84 -1.72 1.69 88.6
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. SBA WI
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 17
pada lahan peat VI adalah bentuk persamaan (10), persamaan (11), dan
persamaan (12).
Ln Dbh = 4.37 - 1.28/A - 0.196 Ln N .................................. (10)
Ln H = 3.25 - 1.61/A - 19.1/N .............................................. (11)
Ln V = 5.92 - 3.3/A - 229/N ................................................. (12)
3. Jenis Acacia crassicarpa pada tipe lahan peat VII
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada
lahan peat VII disajikan pada tabel 10, tabel 11, dan tabel 12.
Tabel 10. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 2.73 – 1.14/A +158/N 1.87 -1.54 0.18 87.0
2. Ln Dbh = 4.77 - 1.07/A - 0.276 Ln N 1.82 -1.23 0.14 87.4
Tabel 11. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 3.02 – 1.54/A + 67.6/N 1.56 -1.09 0.13 91.4
2. Ln H = 4.09 – 1.48/A - 0.148 ln N 1.52 -0.29 0.03 91.7
Tabel 12. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.73 – 3.14/A - 263/N 27.39 -6.41 4.46 84.3
2. Ln V = 2.81 – 3.21/A + 0.387 Ln N 27.24 -6.69 4.64 84.1
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. SBA WI
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 18
pada lahan peat VII adalah bentuk persamaan (13), persamaan (14), dan
persamaan (15).
Ln Dbh = 4.77 - 1.07/A - 0.276 Ln N .................................. (13)
Ln H = 4.09 - 1.48/A – 0.148 Ln N ...................................... (14)
Ln V = 5.73 - 3.14/A – 263/N .............................................. (15)
4. Jenis Acacia mangium pada tipe lahan marine clay IV
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia mangium di PT. SBA WI pada lahan
marine clay IV disajikan pada tabel 13, tabel 14 dan tabel 15.
Tabel 13. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia mangium di PT. SBA WI pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2
adj
1. Ln Dbh = 3.02 – 1.42/A +95.8/N 1.86 -0.86 0.13 91.7
2. Ln Dbh = 4.39 - 1.37/A - 0.189 Ln N 2.09 -1.05 0.16 91.6
Tabel 14. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia mangium di PT. SBA WI pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 3.14 – 1.75/A + 48.2/N 1.56 -0.60 0.09 93.9
2. Ln H = 3.92 – 1.71/A - 0.111 Ln N 1.56 -1.45 0.21 94.1
Tabel 15. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia mangium di PT. SBA WI pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 6.08 – 3.79/A - 258/N 25.16 -4.17 4.01 89.9
2. Ln V = 2.15 – 3.96/A + 0.545 Ln N 25.94 -5.67 5.37 90.3
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 19
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia mangium di PT. SBA WI
pada lahan marine clay IV adalah bentuk persamaan (16), persamaan
(17), dan persamaan (18).
Ln Dbh = 3.02 - 1.42/A – 95.8/N .......................................... (16)
Ln H = 3.14 - 1.75/A – 48.2/N .......................................... (17)
Ln V = 6.08 - 3.79/A – 258/N ......................................... (18)
B. IUPHHK-HTI PT. BAP
1. Acacia crassicarpa pada tipe lahan marine clay IV
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BAP pada lahan
marine clay IV disajikan pada tabel 16, tabel 17 dan tabel 18.
Tabel 16. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 3.04-1.68/A+101/N 2.08 -1.78 -0.27 90.3
2. Ln Dbh = 4.56-1.65/A-0.21 Ln N 2.01 -0.86 -0.13 90.5
Tabel 17. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 3.20 -1.84/A+25.9/N 1.59 -0.76 -0.11 92.2
2. Ln H = 3.58- 1.84/A-0.052 Ln N 1.91 -1.01 -0.22 92.2
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 20
Tabel 18. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 6.31-4.47/A-298/N 27.34 -5.20 -4.99 88.6
2. Ln V = 1.81- 4.56/A + 0.62 Ln N 28.06 -5.68 -5.43 89.0
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BAP
pada lahan marine clay IV adalah bentuk persamaan (19), persamaan
(20) dan persamaan (21).
Ln Dbh = 4.56 - 1.65/A – 0.21 Ln N ................................... (19)
Ln H = 3.20 - 1.84/A – 25.9/N ............................................ (20)
Ln V = 6.31 - 4.47/A – 298/N .............................................. (21)
2. Acacia crassicarpa pada tipe lahan peat VI
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BAP pada lahan
peat VI disajikan pada tabel 19, tabel 20 dan tabel 21.
Tabel 19. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan peat VI
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 2.89-1.14/A+118/N 1.94 -0.78 -0.12 93.6
2. Ln Dbh = 4.75-1.03/A-0.26 Ln N 1.94 -0.91 -0.14 93.8
Tabel 20. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan peat VI
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 2.98-1.29/A+78.6/N 1.59 -0.75 -0.12 96.4
2. Ln H = 4.24-1.22/A-0.18 Ln N 1.54 -0.39 -0.06 96.5
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 21
Tabel 21. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP tipe pada lahan peat VI
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.73-2.94/A- 167 /N 34.33 -6.19 -6.30 91.4
2. Ln V = 3.02-3.10/A+ 0.38 Ln N 34.75 -8.19 -8.18 91.5
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BAP
pada lahan marine clay VI adalah bentuk persamaan (22), persamaan
(23) dan persamaan (24).
Ln Dbh = 2.89 - 1.14/A – 118/N ........................................... (22)
Ln H = 4.24 - 1.22/A – 0.18 Ln N ........................................ (23)
Ln V = 5.73 – 2.94/A – 167/N ............................................ (24)
3. Acacia Crassicarpa pada tipe lahan peat VII
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BAP pada lahan
peat VII disajikan pada tabel 22, tabel 23 dan tabel 24.
Tabel 22. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 2.83-1.20/A+132/N 1.43 -0.71 -0.11 86.5
2. Ln Dbh = 4.66-1.08/A-0.25 Ln N 1.31 -0.77 -0.12 88.6
Tabel 23. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 3.03-1.40/A+61.9/N 1.34 -0.26 -0.04 89.4
2. Ln H = 3.92-1.34/A-0.12 Ln N 1.30 -0.58 -0.10 90.0
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 22
Tabel 24. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.85-3.03/A-257 /N 27.90 -2.45 -3.25 84.7
2. Ln V = 2.80-3.20/A+0.41 Ln N 28.07 -4.06 -23.4 83.8
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BAP
pada lahan marine clay VII adalah bentuk persamaan (25), persamaan
(26) dan persamaan (27).
Ln Dbh = 4.66 - 1.08/A – 0.25 Ln N .................................... (25)
Ln H = 3.92 - 1.34/A – 0.12 Ln N ....................................... (26)
Ln V = 5.85 – 3.03/A – 257/N ............................................. (27)
4. Acacia mangium pada tipe lahan marine clay IV
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia mangium di PT. BAP pada lahan
marine clay IV disajikan pada tabel 25, tabel 26 dan tabel 27.
Tabel 25. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia mangium di PT. BAP pada tipe lahan marine clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 2.94-1.33/A+86.4/N 1.71 -1.72 -0.20 82.1
2. Ln Dbh = 3.83-1.32/A-0.12 Ln N 1.73 -1.62 -0.19 82.0
Tabel 26. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia mangium di PT. BAP pada tipe lahan marine clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 2.78-1.49/A+137/N 1.96 -2.99 -0.30 81.5
2. Ln H = 4.41-1.46/A-0.22 Ln N 1.89 -2.73 -0.27 81.8
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 23
Tabel 27. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia mangium di PT. BAP pada tipe lahan marine clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.88-3.59/A-308/N 24.18 -10.0 -6.03 79.7
2. Ln V = 2.19-3.65/A+0.49 Ln N 24.97 -10.1 -6.09 80.0
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia mangium di PT. BAP pada
lahan marine clay IV adalah bentuk persamaan (28), persamaan (29) dan
persamaan (30).
Ln Dbh = 2.94 - 1.33/A – 86.4/N ........................................ (28)
Ln H = 4.41 - 1.46/A – 0.22 Ln N ........................................ (29)
Ln V = 5.88 – 3.59/A – 308/N ............................................ (30)
C. IUPHHK-HTI PT. BMH
1. Acacia crassicarpa pada tipe lahan marine clay IV
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BMH pada lahan
marine clay IV disajikan pada tabel 28, tabel 29 dan tabel 30.
Tabel 28. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe lahan marine clay IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 3.13-1.43/A+4.13/N 2.07 -1.66 -0.22 93.6
2. Ln Dbh = 3.79-1.33/A-0.11 Ln N 1.88 -0.65 -0.09 94.6
Tabel 29. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 3.13-1.48/A+2.72/N 1.50 -0.82 -0.10 95.5
2. Ln H = 3.24-1.45/A-0.02 Ln N 1.49 -0.58 -0.07 95.5
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 24
Tabel 30. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe lahan marine clay
IV
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 5.37-3.00/A-69.0/N 23.58 -5.83 -3.82 88.8
2. Ln V = 2.01-3.37/A+0.52 Ln N 21.47 -4.31 -2.87 91.9
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BMH
pada lahan marine clay IV adalah bentuk persamaan (31), persamaan
(32) dan persamaan (33).
Ln Dbh = 3.79 - 1.33/A – 0.11 Ln N .................................. (31)
Ln H = 3.24 - 1.45/A – 0.02 Ln N .................................. (32)
Ln V = 2.01 – 3.37/A – 0.52 Ln N ................................. (33)
2. Acacia crassicarpa pada tipe lahan peatVII
Bentuk persamaan serta nilai uji statistik model hasil diameter,
tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BMH pada lahan
peat VII disajikan pada tabel 31, tabel 32 dan Tabel 33.
Tabel 31. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil diameter tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln Dbh = 2.80-1.33/A+167/N 1.24 -1.10 -0.69 87.8
2. Ln Dbh = 4.70-1.29/A-0.25 Ln N 1.17 -0.13 -0.89 88.5
Tabel 32. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil tinggi tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln H = 2.94-1.50/A+123/N 1.33 -0.06 -0.01 90.8
2. Ln H = 4.37 - 1.47/A - 0.19 Ln N 1.27 -0.78 -0.12 91.4
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 25
Tabel 33. Bentuk dan nilai uji statistik model hasil volume tegakan
Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe lahan peat VII
No Model hasil RMSE SA ME R2adj
1. Ln V = 6.04-3.64/A-297/N 24.14 -2.22 -2.89 88.6
2. Ln V = 2.83-3.70/A+0.42 Ln N 24.17 -2.37 -3.09 88.5
Model hasil terpilih untuk menggambarkan perkembangan
diameter, tinggi dan volume tegakan Acacia crassicarpa di PT. BMH
pada lahan peat VII adalah bentuk persamaan (34), persamaan (35) dan
persamaan (36).
Ln Dbh = 4.70 - 1.29/A – 0.25 Ln N .................................... (34)
Ln H = 4.37 - 1.47/A – 0.19 Ln N ....................................... (35)
Ln V = 2.83 – 3.70/A – 0.42 Ln N ....................................... (36)
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 26
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 27
BAB. V
TABEL TEGAKAN
Tabel Tegakan yang disusun dalam buku ini merupakan informasi
praktis yang menggambarkan produktivitas tegakan Acacia crassicarpa
dan Acacia mangium yang dibangun pada berbagai tipe lahan basah pada
areal konsesi Hutan Tanaman Industri Sinar Mas Grup di Kabupaten
Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Informasi ini sangat diperlukan
dalam menyusun rangkaian kegiatan perusahaan maupun dalam
mengambil tindakan silvikultur yang diperlukan dalam upaya
meningkatkan produktivitas lahan dengan tujuan untuk menghasilkan
kayu sebagai bahan baku industri pulp dan kertas.
Informasi pertumbuhan dan hasil pada Tabel Tegakan disajikan
dalam kolom-kolom yang berisi parameter dan dimensi hasil tegakan.
Kolom pertama yang berisi umur tegakan disusun dengan rentang 1-6
tahun, sedangkan pada kolom ke dua disajikan kerapatan tegakan (N/ha)
pada saat umur yang bersangkutan (kolom 1). Rentang kerapatan tegakan
pada masing-masing umur dibuat cukup lebar agar Tabel Tegakan dapat
digunakan pada kondisi-kondisi yang ekstrim, misalnya pada kondisi
tingkat survival yang sangat rendah. Lebar rentang kerapatan tegakan
dibuat 100 - 2.000 pohon/hektar, dengan rentang yang berbeda pada
masing-masing umur. Kolom selanjutnya (kolom 3, kolom 4, dan kolom
5) berisi gambaran perkembangan diameter, tinggi, dan volume tegakan
yang merupakan proyeksi nilai-nilai parameter tegakan pada berbagai
tingkat umur dan kerapatan tegakan pada kolom 1 dan kolom 2.
Pada Tabel Tegakan juga disajikan nilai riap rata-rata tahunan
(mean annual increment - MAI) yang merupakan nilai volume tegakan
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 28
hingga waktu tertentu dibagi dengan umur tegakan pada saat tersebut
(kolom 6).
Dalam buku ini, Tabel Tegakan disusun menurut perusahaan
IUPHHK-HTI, jenis tanaman, dan tipe lahan yaitu meliputi:
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe
lahan marine clay IV (Lampiran 1), yang merupakan hasil
pemroyeksian dengan menggunakan persamaan (7), persamaan (8)
dan persamaan (9).
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe
lahan peat VI (Lampiran 2), yang merupakan hasil pemroyeksian
dengan menggunakan persamaan (10), persamaan (11) dan persamaan
(12).
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. SBA WI pada tipe
lahan peat VII (Lampiran 3), yang merupakan hasil pemroyeksian
dengan menggunakan persamaan 13, persamaan 14 dan persamaan 15.
Tabel Tegakan tanaman Acacia mangium di PT. SBA WI pada tipe
lahan marine clay IV (Lampiran 4, yang merupakan hasil
pemroyeksian dengan menggunakan persamaan 16, persamaan 17 dan
persamaan 18.
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe
lahan marine clay IV (Lampiran 5), yang merupakan hasil
pemroyeksian dengan menggunakan persamaan 19, persamaan 20 dan
persamaan 21.
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe
lahan peat VI (Lampiran 6), yang merupakan hasil pemroyeksian
dengan menggunakan persamaan 22, persamaan 23 dan persamaan 24.
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BAP pada tipe
lahan peat VII (Lampiran 7), yang merupakan hasil pemroyeksian
dengan menggunakan persamaan 25, persamaan 26 dan persamaan 27.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 29
Tabel Tegakan tanaman Acacia mangium di PT. BAP pada tipe lahan
marine clay IV (Lampiran 8), yang merupakan hasil pemroyeksian
dengan menggunakan persamaan 28, persamaan 29 dan persamaan 30.
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe
lahan marine clay IV (Lampiran 9), yang merupakan hasil
pemroyeksian dengan menggunakan persamaan 31, persamaan 32 dan
persamaan 33.
Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BMH pada tipe
lahan peat VII (Lampiran 10). yang merupakan hasil pemroyeksian
dengan menggunakan persamaan 34, persamaan 35 dan persamaan 36.
Tabel Tegakan yang tersusun dapat diperluas atau disajikan
dengan interval umur dan kerapatan yang lebih kecil dengan
memproyeksikan nilai-nilai umur dan kerapatan tersebut pada model
yang digunakan (terpilih). Misalnya interval umur dapat diperkecil
menjadi 0,5 tahun atau 0,25 tahun sesuai dengan kebutuhan.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 30
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 31
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F., 2013. Konservasi dan rehabilitasi lahan gambut untuk
penurunan emisi karbon: aplikasi untuk Provinsi Sumatera
Selatan. Prosiding Workshop ITTO: Stakeholder Consultation the
Application of Method and Technologies to Enhance the
Restoration of the PSF Ecosystem. Palembang, 25 April 2013.
Anonim, 2014. Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi PT. Sebangun
Bumi Andalas Wood Industries Sumatera Selatan. Ekologika.
Jakarta.
Clutter, J. L., J. C. Fortson., L. V. Pienar., G. H. Brister, and R.L. Bailey,
1983. Timber Management: A Quantitative Approach. John Wiley
& Sons Inc. New York.
Draper, N., and H. Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Bambang
Sumantri, penerjemah. Applied Regression Analysis. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Harbagung, 2010. Teknik dan Perangkat Pengaturan Hasil: Sintesa Hasil
Penelitian Kuantifikasi Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Hutan
Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan
Produktivitas Hutan. Bogor.
Huang, S., Y. Yang, and Y. Wang, 2003. A critical look at procedures
for validating growth and yield models. Di dalam: Amaro A., D.
Reed, and P. Soares. Modelling Forest Systems. CABI Publishing.
London.
Husch, B., T. W. Beers, and J. A. Kersaw, 2003. Forest Mensuration.
Fourth Edition. John Wiley and Son Inc. New York.
Johnson, R. A., G. K Bhattacharyya, 1992. Statistic: Principle and
Methods. John Wiley & Sons Inc. New York.
KLHK, 2015. Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2014. KLHK. Jakarta.
Krisnawati, H. 2007. Modelling stand growth and yield for optimizing
management of Acacia mangium Willd. Plantation in Indonesia.
Desertasi. University of Melbourne.
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.30/Menhut-II/2014 tentang
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala dan Rencana Kerja pada
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 32
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri.
16 Mei 2014.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan No. P.7/VI-
BUHT/2014 tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian dan
Persetujuan Rencana Kerja pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Hutan Tanaman Industri. 23 Juli 2014.
Schumacher, F. X. 1939. A new growth curve and its application to
timber yield studies. Journal of Forestry 37: 819 – 820.
Sumadi, A. 2007. Model penduga volume untuk penaksiran volume
pohon berdiri jenis A. Crassicarpa di PT. SBA Wood Industries.
Prosiding Seminar Peran Iptek dalam Mendukung Pembangunan
Hutan Tanaman dan Kesejahteraa Masyarakat, tanggal 7
Desember 2006 di Ogan Komering Ilir. Hlm 53-57. Balai
Penelitian Kehutanan Palembang. Palembang.
Sumadi, A., M., Rahmat dan T. R. Saefulloh. 2013. Penyerapan karbon
pada hutan tanaman Acacia crassicarpa di lahan gambut
terdegradasi PT. SBA WI. Prosiding Workshop ITTO:
Stakeholder Consultation the Application of Method and
Technologies to Enhance the Restoration of the PSF Ecosystem.
Palembang, 25 April 2013.
Vanclay, J. K. 1994. Modelling forest growth and yield: Application to
mixed tropical forest. http://jkv.50 meggs.com. Diakses 25 Apr
2008.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 33
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. SBA
WI pada tipe lahan marine clay IV
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 3.37 3.56 5.86 5.86
1950 3.39 3.56 5.75 5.75
1900 3.40 3.56 5.65 5.65
1850 3.41 3.56 5.54 5.54
1800 3.42 3.56 5.43 5.43
1750 3.44 3.56 5.32 5.32
1700 3.45 3.56 5.21 5.21
1650 3.46 3.56 5.10 5.10
1600 3.48 3.56 4.99 4.99
1550 3.49 3.56 4.87 4.87
1500 3.51 3.56 4.76 4.76
1450 3.53 3.56 4.64 4.64
1400 3.54 3.56 4.53 4.53
1350 3.56 3.56 4.41 4.41
1300 3.58 3.56 4.29 4.29
1250 3.60 3.56 4.17 4.17
1200 3.62 3.56 4.05 4.05
1150 3.64 3.56 3.93 3.93
1100 3.66 3.56 3.80 3.80
1050 3.68 3.56 3.68 3.68
1000 3.71 3.56 3.55 3.55
2
1800 9.03 9.93 66.14 33.07
1750 9.07 9.93 64.81 32.40
1700 9.10 9.93 63.47 31.73
1650 9.14 9.93 62.11 31.06
1600 9.18 9.93 60.75 30.37
1550 9.22 9.93 59.37 29.69
1500 9.26 9.93 57.98 28.99
1450 9.30 9.93 56.58 28.29
1400 9.34 9.93 55.17 27.58
1350 9.39 9.93 53.74 26.87
1300 9.44 9.93 52.29 26.15
1250 9.49 9.93 50.83 25.42
1200 9.54 9.93 49.35 24.68
1150 9.60 9.93 47.86 23.93
1100 9.66 9.93 46.35 23.17
1050 9.72 9.93 44.82 22.41
1000 9.78 9.93 43.27 21.63
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 34
Lampiran 1 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
950 9.85 9.94 41.69 20.85
900 9.92 9.94 40.10 20.05
850 10.00 9.94 38.48 19.24
800 10.08 9.94 36.83 18.41
3
1600 12.68 13.98 139.78 46.59
1550 12.73 13.98 136.61 45.54
1500 12.79 13.98 133.42 44.47
1450 12.85 13.98 130.19 43.40
1400 12.91 13.98 126.93 42.31
1350 12.98 13.98 123.64 41.21
1300 13.04 13.98 120.32 40.11
1250 13.11 13.98 116.96 38.99
1200 13.19 13.98 113.56 37.85
1150 13.26 13.98 110.13 36.71
1100 13.34 13.98 106.65 35.55
1050 13.43 13.98 103.13 34.38
1000 13.52 13.98 99.56 33.19
950 13.61 13.98 95.94 31.98
900 13.71 13.98 92.26 30.75
850 13.82 13.98 88.53 29.51
800 13.93 13.98 84.74 28.25
750 14.06 13.99 80.88 26.96
700 14.19 13.99 76.95 25.65
650 14.33 13.99 72.95 24.32
600 14.49 13.99 68.85 22.95
4
1400 15.18 16.58 192.55 48.14
1350 15.25 16.58 187.56 46.89
1300 15.33 16.58 182.51 45.63
1250 15.41 16.58 177.42 44.35
1200 15.50 16.58 172.27 43.07
1150 15.59 16.58 167.05 41.76
1100 15.68 16.58 161.78 40.44
1050 15.78 16.58 156.43 39.11
1000 15.89 16.59 151.02 37.75
950 16.00 16.59 145.53 36.38
900 16.12 16.59 139.96 34.99
850 16.24 16.59 134.30 33.57
800 16.38 16.59 128.55 32.14
750 16.52 16.59 122.69 30.67
700 16.68 16.59 116.73 29.18
650 16.85 16.59 110.65 27.66
600 17.03 16.60 104.44 26.11
550 17.23 16.60 98.08 24.52
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 35
Lampiran 1 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
500 17.46 16.60 91.56 22.89
450 17.71 16.61 84.85 21.21
400 18.00 16.61 77.93 19.48
5
1200 17.08 18.37 221.19 44.24
1150 17.18 18.37 214.50 42.90
1100 17.28 18.37 207.72 41.54
1050 17.39 18.37 200.86 40.17
1000 17.51 18.38 193.91 38.78
950 17.63 18.38 186.86 37.37
900 17.76 18.38 179.71 35.94
850 17.90 18.38 172.44 34.49
800 18.05 18.38 165.06 33.01
750 18.20 18.38 157.54 31.51
700 18.38 18.38 149.89 29.98
650 18.56 18.39 142.08 28.42
600 18.77 18.39 134.10 26.82
550 18.99 18.39 125.93 25.19
500 19.24 18.40 117.56 23.51
450 19.51 18.40 108.95 21.79
400 19.83 18.40 100.07 20.01
350 20.19 18.41 90.87 18.17
300 20.62 18.42 81.30 16.26
250 21.14 18.43 71.27 14.25
200 21.79 18.45 60.67 12.13
6
1000 18.68 19.68 229.08 38.18
950 18.81 19.68 220.75 36.79
900 18.95 19.68 212.30 35.38
850 19.09 19.68 203.72 33.95
800 19.25 19.68 194.99 32.50
750 19.42 19.68 186.11 31.02
700 19.60 19.68 177.07 29.51
650 19.80 19.69 167.84 27.97
600 20.02 19.69 158.42 26.40
550 20.26 19.69 148.77 24.80
500 20.52 19.70 138.88 23.15
450 20.82 19.70 128.71 21.45
400 21.15 19.71 118.21 19.70
350 21.54 19.71 107.35 17.89
300 22.00 19.72 96.04 16.01
250 22.55 19.74 84.20 14.03
200 23.25 19.76 71.67 11.94
150 24.17 19.79 58.23 9.70
100 25.54 19.86 43.45 7.24
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 36
Lampiran 2. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. SBA
WI pada tipe lahan peat VI
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 4.95 5.11 12.25 12.25
1950 4.98 5.10 12.21 12.21
1900 5.00 5.10 12.18 12.18
1850 5.03 5.10 12.14 12.14
1800 5.06 5.10 12.09 12.09
1750 5.09 5.10 12.05 12.05
1700 5.11 5.10 12.00 12.00
1650 5.14 5.10 11.96 11.96
1600 5.18 5.09 11.90 11.90
1550 5.21 5.09 11.85 11.85
1500 5.24 5.09 11.79 11.79
1450 5.28 5.09 11.73 11.73
1400 5.31 5.09 11.66 11.66
1350 5.35 5.08 11.59 11.59
1300 5.39 5.08 11.52 11.52
1250 5.43 5.08 11.44 11.44
1200 5.48 5.07 11.35 11.35
1150 5.52 5.07 11.26 11.26
1100 5.57 5.07 11.15 11.15
1050 5.62 5.06 11.04 11.04
1000 5.68 5.06 10.92 10.92
2
1800 9.59 11.41 62.98 31.49
1750 9.64 11.41 62.75 31.37
1700 9.70 11.40 62.51 31.25
1650 9.76 11.40 62.25 31.13
1600 9.82 11.39 61.98 30.99
1550 9.88 11.39 61.70 30.85
1500 9.94 11.38 61.40 30.70
1450 10.01 11.38 61.07 30.54
1400 10.08 11.37 60.73 30.36
1350 10.15 11.37 60.36 30.18
1300 10.22 11.36 59.97 29.99
1250 10.30 11.36 59.55 29.77
1200 10.38 11.35 59.10 29.55
1150 10.47 11.34 58.61 29.30
1100 10.56 11.33 58.08 29.04
1050 10.66 11.32 57.51 28.75
1000 10.76 11.31 56.88 28.44
950 10.87 11.30 56.20 28.10
900 10.99 11.29 55.45 27.73
850 11.11 11.27 54.63 27.32
800 11.24 11.26 53.72 26.86
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 37
Lampiran 2 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 12.15 14.90 107.43 35.81
1550 12.23 14.89 106.94 35.65
1500 12.30 14.89 106.41 35.47
1450 12.39 14.88 105.85 35.28
1400 12.47 14.88 105.26 35.09
1350 12.56 14.87 104.62 34.87
1300 12.65 14.86 103.94 34.65
1250 12.75 14.85 103.21 34.40
1200 12.85 14.84 102.43 34.14
1150 12.96 14.83 101.58 33.86
1100 13.08 14.82 100.67 33.56
1050 13.20 14.81 99.67 33.22
1000 13.32 14.79 98.59 32.86
950 13.46 14.78 97.41 32.47
900 13.60 14.76 96.12 32.04
850 13.75 14.74 94.69 31.56
800 13.92 14.72 93.11 31.04
750 14.09 14.70 91.35 30.45
700 14.29 14.67 89.38 29.79
650 14.50 14.64 87.16 29.05
600 14.72 14.61 84.63 28.21
4
1400 13.88 17.01 138.58 34.64
1350 13.97 17.00 137.74 34.44
1300 14.08 16.99 136.84 34.21
1250 14.19 16.98 135.88 33.97
1200 14.30 16.97 134.85 33.71
1150 14.42 16.96 133.74 33.43
1100 14.55 16.95 132.53 33.13
1050 14.68 16.93 131.22 32.81
1000 14.82 16.92 129.80 32.45
950 14.97 16.90 128.25 32.06
900 15.13 16.88 126.54 31.63
850 15.30 16.86 124.66 31.16
800 15.48 16.84 122.58 30.64
750 15.68 16.81 120.26 30.07
700 15.89 16.78 117.67 29.42
650 16.13 16.75 114.74 28.69
600 16.38 16.70 111.42 27.86
550 16.66 16.66 107.62 26.91
500 16.98 16.60 103.23 25.81
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 38
Lampiran 2 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 17.33 16.53 98.11 24.53
400 17.74 16.44 92.07 23.02
5
1200 15.25 18.40 159.04 31.81
1150 15.37 18.38 157.73 31.55
1100 15.51 18.37 156.31 31.26
1050 15.65 18.35 154.76 30.95
1000 15.80 18.34 153.09 30.62
950 15.96 18.32 151.25 30.25
900 16.13 18.30 149.24 29.85
850 16.31 18.27 147.02 29.40
800 16.51 18.25 144.57 28.91
750 16.72 18.22 141.84 28.37
700 16.95 18.19 138.78 27.76
650 17.19 18.15 135.33 27.07
600 17.47 18.10 131.41 26.28
550 17.77 18.05 126.93 25.39
500 18.10 17.99 121.75 24.35
450 18.48 17.91 115.71 23.14
400 18.91 17.82 108.58 21.72
350 19.41 17.70 100.05 20.01
300 20.01 17.54 89.72 17.94
250 20.73 17.32 77.01 15.40
200 21.66 16.99 61.25 12.25
6
1000 16.49 19.35 170.89 28.48
950 16.66 19.33 168.84 28.14
900 16.83 19.31 166.59 27.77
850 17.02 19.28 164.12 27.35
800 17.23 19.26 161.38 26.90
750 17.45 19.22 158.33 26.39
700 17.68 19.19 154.91 25.82
650 17.94 19.15 151.06 25.18
600 18.23 19.10 146.69 24.45
550 18.54 19.05 141.69 23.61
500 18.89 18.98 135.91 22.65
450 19.28 18.90 129.17 21.53
400 19.73 18.80 121.21 20.20
350 20.26 18.67 111.69 18.61
300 20.88 18.50 100.15 16.69
250 21.64 18.27 85.97 14.33
200 22.61 17.92 68.37 11.40
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 39
Lampiran 2 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 23.92 17.36 46.68 7.78
100 25.90 16.29 21.76 3.63
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 40
Lampiran 3. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. SBA
WI pada tipe lahan peat VII
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 4.96 4.42 11.69 11.69
1950 5.00 4.43 11.65 11.65
1900 5.03 4.45 11.61 11.61
1850 5.07 4.47 11.56 11.56
1800 5.11 4.48 11.52 11.52
1750 5.15 4.50 11.47 11.47
1700 5.19 4.52 11.42 11.42
1650 5.23 4.54 11.37 11.37
1600 5.28 4.56 11.31 11.31
1550 5.33 4.59 11.25 11.25
1500 5.37 4.61 11.19 11.19
1450 5.42 4.63 11.12 11.12
1400 5.48 4.65 11.05 11.05
1350 5.53 4.68 10.97 10.97
1300 5.59 4.71 10.89 10.89
1250 5.65 4.73 10.80 10.80
1200 5.72 4.76 10.71 10.71
1150 5.78 4.79 10.60 10.60
1100 5.85 4.82 10.50 10.50
1050 5.93 4.86 10.38 10.38
1000 6.01 4.89 10.25 10.25
2
1800 8.73 9.40 55.36 27.68
1750 8.79 9.44 55.13 27.57
1700 8.86 9.48 54.89 27.44
1650 8.94 9.52 54.63 27.32
1600 9.01 9.56 54.36 27.18
1550 9.09 9.61 54.07 27.04
1500 9.18 9.66 53.77 26.88
1450 9.26 9.71 53.44 26.72
1400 9.35 9.76 53.10 26.55
1350 9.45 9.81 52.73 26.37
1300 9.55 9.86 52.34 26.17
1250 9.65 9.92 51.91 25.96
1200 9.76 9.98 51.46 25.73
1150 9.87 10.04 50.97 25.49
1100 10.00 10.11 50.45 25.22
1050 10.12 10.18 49.88 24.94
1000 10.26 10.25 49.25 24.63
950 10.41 10.33 48.58 24.29
900 10.56 10.41 47.84 23.92
850 10.73 10.50 47.02 23.51
800 10.91 10.60 46.12 23.06
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 41
Lampiran 3 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 10.77 12.24 91.74 30.58
1550 10.87 12.30 91.25 30.42
1500 10.97 12.36 90.74 30.25
1450 11.07 12.42 90.19 30.06
1400 11.18 12.48 89.61 29.87
1350 11.29 12.55 88.99 29.66
1300 11.41 12.62 88.33 29.44
1250 11.53 12.70 87.61 29.20
1200 11.66 12.77 86.85 28.95
1150 11.80 12.85 86.02 28.67
1100 11.95 12.94 85.14 28.38
1050 12.10 13.03 84.17 28.06
1000 12.27 13.12 83.12 27.71
950 12.44 13.22 81.98 27.33
900 12.63 13.33 80.73 26.91
850 12.83 13.44 79.35 26.45
800 13.04 13.56 77.83 25.94
750 13.28 13.69 76.15 25.38
700 13.53 13.83 74.26 24.75
650 13.81 13.99 72.15 24.05
600 14.12 14.15 69.76 23.25
4
1400 12.22 14.12 116.41 29.10
1350 12.34 14.20 115.61 28.90
1300 12.47 14.28 114.74 28.69
1250 12.61 14.36 113.82 28.45
1200 12.75 14.45 112.82 28.21
1150 12.90 14.54 111.75 27.94
1100 13.06 14.64 110.60 27.65
1050 13.23 14.74 109.35 27.34
1000 13.41 14.84 107.99 27.00
950 13.60 14.96 106.50 26.63
900 13.81 15.08 104.88 26.22
850 14.02 15.21 103.09 25.77
800 14.26 15.34 101.11 25.28
750 14.52 15.49 98.92 24.73
700 14.80 15.65 96.48 24.12
650 15.10 15.82 93.73 23.43
600 15.44 16.01 90.62 22.65
550 15.82 16.22 87.08 21.77
500 16.24 16.45 83.01 20.75
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 42
Lampiran 3 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 16.72 16.71 78.30 19.58
400 17.27 17.00 72.78 18.20
5
1200 13.45 15.56 132.00 26.40
1150 13.61 15.66 130.75 26.15
1100 13.78 15.76 129.40 25.88
1050 13.96 15.87 127.94 25.59
1000 14.15 15.99 126.34 25.27
950 14.35 16.11 124.61 24.92
900 14.56 16.24 122.70 24.54
850 14.80 16.37 120.61 24.12
800 15.05 16.52 118.30 23.66
750 15.32 16.68 115.74 23.15
700 15.61 16.85 112.88 22.58
650 15.93 17.04 109.66 21.93
600 16.29 17.24 106.02 21.20
550 16.68 17.46 101.88 20.38
500 17.13 17.71 97.13 19.43
450 17.63 17.99 91.61 18.32
400 18.22 18.31 85.16 17.03
350 18.90 18.67 77.52 15.50
300 19.72 19.10 68.40 13.68
250 20.74 19.63 57.40 11.48
200 22.06 20.28 44.12 8.82
6
1000 14.66 16.79 140.28 23.38
950 14.87 16.92 138.36 23.06
900 15.09 17.06 136.24 22.71
850 15.33 17.20 133.92 22.32
800 15.59 17.36 131.36 21.89
750 15.87 17.52 128.51 21.42
700 16.18 17.70 125.33 20.89
650 16.51 17.90 121.76 20.29
600 16.88 18.11 117.72 19.62
550 17.29 18.35 113.12 18.85
500 17.75 18.61 107.84 17.97
450 18.27 18.90 101.72 16.95
400 18.88 19.23 94.55 15.76
350 19.59 19.62 86.08 14.35
300 20.44 20.07 75.94 12.66
250 21.49 20.62 63.73 10.62
200 22.86 21.31 48.99 8.17
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 43
Lampiran 3 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 24.75 22.24 31.61 5.27
100 27.68 23.61 13.15 2.19
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 44
Lampiran 4. Tabel Tegakan tanaman Acacia mangium di PT. SBA WI
pada tipe lahan marine clay IV
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 5.20 4.11 8.68 8.68
1950 5.20 4.12 8.65 8.65
1900 5.21 4.12 8.62 8.62
1850 5.22 4.12 8.59 8.59
1800 5.22 4.12 8.56 8.56
1750 5.23 4.13 8.52 8.52
1700 5.24 4.13 8.48 8.48
1650 5.25 4.13 8.45 8.45
1600 5.26 4.14 8.40 8.40
1550 5.27 4.14 8.36 8.36
1500 5.28 4.15 8.31 8.31
1450 5.29 4.15 8.27 8.27
1400 5.30 4.16 8.21 8.21
1350 5.32 4.16 8.16 8.16
1300 5.33 4.17 8.10 8.10
1250 5.35 4.17 8.03 8.03
1200 5.36 4.18 7.96 7.96
1150 5.38 4.19 7.89 7.89
1100 5.40 4.19 7.81 7.81
1050 5.43 4.20 7.72 7.72
1000 5.45 4.21 7.63 7.63
2
1800 10.63 9.89 56.92 28.46
1750 10.64 9.90 56.69 28.34
1700 10.66 9.91 56.44 28.22
1650 10.68 9.92 56.18 28.09
1600 10.70 9.93 55.91 27.96
1550 10.72 9.94 55.62 27.81
1500 10.74 9.95 55.31 27.66
1450 10.76 9.96 54.99 27.49
1400 10.79 9.97 54.64 27.32
1350 10.82 9.98 54.27 27.13
1300 10.84 9.99 53.87 26.93
1250 10.88 10.01 53.44 26.72
1200 10.91 10.03 52.98 26.49
1150 10.95 10.04 52.49 26.25
1100 10.99 10.06 51.96 25.98
1050 11.04 10.08 51.38 25.69
1000 11.09 10.11 50.75 25.38
950 11.14 10.13 50.07 25.03
900 11.21 10.16 49.32 24.66
850 11.28 10.19 48.50 24.25
800 11.36 10.23 47.58 23.79
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 45
Lampiran 4 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 13.55 13.29 105.15 35.05
1550 13.58 13.30 104.61 34.87
1500 13.61 13.31 104.03 34.68
1450 13.64 13.33 103.41 34.47
1400 13.67 13.34 102.76 34.25
1350 13.70 13.36 102.06 34.02
1300 13.74 13.38 101.31 33.77
1250 13.78 13.40 100.51 33.50
1200 13.83 13.42 99.65 33.22
1150 13.87 13.44 98.72 32.91
1100 13.93 13.47 97.72 32.57
1050 13.98 13.50 96.64 32.21
1000 14.05 13.53 95.46 31.82
950 14.12 13.56 94.17 31.39
900 14.20 13.60 92.76 30.92
850 14.29 13.64 91.21 30.40
800 14.39 13.69 89.49 29.83
750 14.50 13.75 87.59 29.20
700 14.64 13.81 85.46 28.49
650 14.79 13.89 83.07 27.69
600 14.97 13.97 80.37 26.79
4
1400 15.39 15.44 140.92 35.23
1350 15.42 15.46 139.96 34.99
1300 15.47 15.48 138.94 34.73
1250 15.51 15.50 137.84 34.46
1200 15.56 15.53 136.66 34.17
1150 15.62 15.56 135.39 33.85
1100 15.68 15.59 134.02 33.50
1050 15.74 15.62 132.53 33.13
1000 15.81 15.65 130.91 32.73
950 15.89 15.69 129.14 32.29
900 15.98 15.74 127.21 31.80
850 16.08 15.79 125.08 31.27
800 16.20 15.84 122.73 30.68
750 16.33 15.91 120.12 30.03
700 16.48 15.98 117.21 29.30
650 16.65 16.07 113.93 28.48
600 16.86 16.16 110.22 27.56
550 17.10 16.28 106.00 26.50
500 17.40 16.43 101.14 25.28
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 46
Lampiran 4 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 17.78 16.60 95.50 23.88
400 18.26 16.83 88.90 22.22
5
1200 16.71 16.95 165.17 33.03
1150 16.77 16.98 163.64 32.73
1100 16.83 17.01 161.98 32.40
1050 16.90 17.05 160.18 32.04
1000 16.98 17.08 158.22 31.64
950 17.06 17.13 156.09 31.22
900 17.16 17.18 153.75 30.75
850 17.27 17.23 151.18 30.24
800 17.39 17.29 148.34 29.67
750 17.53 17.36 145.18 29.04
700 17.69 17.44 141.66 28.33
650 17.87 17.53 137.70 27.54
600 18.10 17.64 133.22 26.64
550 18.36 17.77 128.11 25.62
500 18.68 17.93 122.24 24.45
450 19.08 18.12 115.43 23.09
400 19.60 18.37 107.45 21.49
350 20.28 18.68 97.99 19.60
300 21.23 19.12 86.66 17.33
250 22.63 19.74 72.97 14.59
200 24.90 20.72 56.37 11.27
6
1000 17.80 18.11 179.53 29.92
950 17.89 18.16 177.11 29.52
900 17.99 18.21 174.45 29.08
850 18.10 18.27 171.54 28.59
800 18.23 18.33 168.31 28.05
750 18.38 18.40 164.73 27.46
700 18.54 18.49 160.74 26.79
650 18.74 18.59 156.24 26.04
600 18.97 18.70 151.16 25.19
550 19.25 18.84 145.36 24.23
500 19.59 19.01 138.70 23.12
450 20.01 19.21 130.97 21.83
400 20.55 19.47 121.92 20.32
350 21.26 19.81 111.18 18.53
300 22.26 20.27 98.33 16.39
250 23.73 20.93 82.79 13.80
200 26.11 21.96 63.96 10.66
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 47
Lampiran 4 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 30.63 23.80 41.61 6.93
100 42.15 27.95 17.61 2.93
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 48
Lampiran 5. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BAP
pada tipe lahan marine clay IV
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 3.75 3.95 5.42 5.42
1950 3.77 3.95 5.40 5.40
1900 3.79 3.95 5.38 5.38
1850 3.81 3.95 5.36 5.36
1800 3.83 3.95 5.34 5.34
1750 3.85 3.95 5.31 5.31
1700 3.88 3.96 5.28 5.28
1650 3.90 3.96 5.26 5.26
1600 3.93 3.96 5.23 5.23
1550 3.95 3.96 5.20 5.20
1500 3.98 3.96 5.16 5.16
1450 4.01 3.97 5.13 5.13
1400 4.04 3.97 5.09 5.09
1350 4.07 3.97 5.05 5.05
1300 4.10 3.97 5.01 5.01
1250 4.14 3.98 4.96 4.96
1200 4.17 3.98 4.91 4.91
1150 4.21 3.98 4.86 4.86
1100 4.25 3.99 4.80 4.80
1050 4.29 3.99 4.74 4.74
1000 4.33 4.00 4.67 4.67
2
1800 8.74 9.92 49.87 24.94
1750 8.80 9.92 49.64 24.82
1700 8.85 9.93 49.39 24.69
1650 8.91 9.93 49.13 24.56
1600 8.96 9.94 48.85 24.42
1550 9.02 9.94 48.56 24.28
1500 9.08 9.95 48.25 24.12
1450 9.15 9.95 47.92 23.96
1400 9.22 9.96 47.57 23.78
1350 9.29 9.97 47.19 23.60
1300 9.36 9.97 46.79 23.40
1250 9.44 9.98 46.37 23.18
1200 9.52 9.99 45.91 22.95
1150 9.60 10.00 45.42 22.71
1100 9.69 10.01 44.88 22.44
1050 9.79 10.02 44.31 22.15
1000 9.89 10.03 43.68 21.84
950 9.99 10.05 43.00 21.50
900 10.11 10.06 42.26 21.13
850 10.23 10.08 41.45 20.72
800 10.36 10.10 40.55 20.27
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 49
Lampiran 5 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 11.80 13.50 102.90 34.30
1550 11.88 13.51 102.28 34.09
1500 11.96 13.52 101.63 33.88
1450 12.04 13.52 100.94 33.65
1400 12.13 13.53 100.20 33.40
1350 12.23 13.54 99.41 33.14
1300 12.32 13.55 98.57 32.86
1250 12.42 13.56 97.67 32.56
1200 12.53 13.58 96.71 32.24
1150 12.64 13.59 95.67 31.89
1100 12.76 13.60 94.55 31.52
1050 12.89 13.62 93.33 31.11
1000 13.02 13.63 92.02 30.67
950 13.16 13.65 90.59 30.20
900 13.31 13.67 89.02 29.67
850 13.47 13.70 87.31 29.10
800 13.64 13.72 85.41 28.47
750 13.82 13.75 83.32 27.77
700 14.02 13.79 80.99 27.00
650 14.24 13.83 78.38 26.13
600 14.48 13.87 75.44 25.15
4
1400 13.92 15.78 145.42 36.36
1350 14.03 15.79 144.28 36.07
1300 14.14 15.80 143.06 35.77
1250 14.26 15.81 141.75 35.44
1200 14.38 15.82 140.35 35.09
1150 14.51 15.84 138.85 34.71
1100 14.64 15.86 137.22 34.31
1050 14.78 15.87 135.46 33.87
1000 14.94 15.89 133.55 33.39
950 15.10 15.92 131.47 32.87
900 15.27 15.94 129.20 32.30
850 15.45 15.97 126.71 31.68
800 15.65 16.00 123.97 30.99
750 15.86 16.03 120.92 30.23
700 16.09 16.07 117.54 29.39
650 16.34 16.12 113.75 28.44
600 16.62 16.17 109.49 27.37
550 16.92 16.23 104.66 26.16
500 17.26 16.31 99.14 24.78
450 17.65 16.40 92.78 23.20
400 18.09 16.52 85.41 21.35
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 50
Lampiran 5 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
5
1200 15.61 17.35 175.50 35.10
1150 15.75 17.37 173.62 34.72
1100 15.90 17.38 171.59 34.32
1050 16.06 17.40 169.39 33.88
1000 16.22 17.42 167.00 33.40
950 16.40 17.45 164.40 32.88
900 16.58 17.48 161.56 32.31
850 16.78 17.50 158.45 31.69
800 16.99 17.54 155.01 31.00
750 17.23 17.58 151.21 30.24
700 17.48 17.62 146.98 29.40
650 17.75 17.67 142.24 28.45
600 18.05 17.73 136.91 27.38
550 18.38 17.80 130.87 26.17
500 18.75 17.88 123.97 24.79
450 19.17 17.99 116.02 23.20
400 19.64 18.12 106.80 21.36
350 20.20 18.28 96.02 19.20
300 20.86 18.51 83.32 16.66
250 21.67 18.83 68.31 13.66
200 22.71 19.33 50.70 10.14
6
1000 17.14 18.53 193.83 32.31
950 17.32 18.55 190.82 31.80
900 17.52 18.58 187.52 31.25
850 17.73 18.61 183.90 30.65
800 17.96 18.65 179.92 29.99
750 18.20 18.69 175.50 29.25
700 18.46 18.73 170.59 28.43
650 18.75 18.79 165.10 27.52
600 19.07 18.85 158.91 26.48
550 19.42 18.92 151.89 25.32
500 19.81 19.01 143.88 23.98
450 20.25 19.12 134.66 22.44
400 20.75 19.26 123.97 20.66
350 21.34 19.44 111.45 18.57
300 22.04 19.68 96.71 16.12
250 22.90 20.02 79.28 13.21
200 23.99 20.55 58.85 9.81
150 25.48 21.46 35.81 5.97
100 27.73 23.39 13.26 2.21
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 51
Lampiran 6. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BAP
pada tipe lahan peat VI
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 6.10 5.34 14.98 14.98
1950 6.11 5.36 14.94 14.94
1900 6.12 5.39 14.91 14.91
1850 6.13 5.41 14.88 14.88
1800 6.14 5.44 14.84 14.84
1750 6.16 5.46 14.80 14.80
1700 6.17 5.49 14.76 14.76
1650 6.18 5.52 14.71 14.71
1600 6.20 5.55 14.67 14.67
1550 6.21 5.58 14.62 14.62
1500 6.23 5.62 14.57 14.57
1450 6.24 5.65 14.51 14.51
1400 6.26 5.68 14.45 14.45
1350 6.28 5.72 14.39 14.39
1300 6.30 5.76 14.32 14.32
1250 6.32 5.80 14.24 14.24
1200 6.35 5.84 14.17 14.17
1150 6.38 5.89 14.08 14.08
1100 6.41 5.93 13.99 13.99
1050 6.44 5.98 13.89 13.89
1000 6.48 6.03 13.78 13.78
2
1800 10.87 10.01 64.54 32.27
1750 10.89 10.06 64.37 32.18
1700 10.91 10.11 64.18 32.09
1650 10.93 10.16 63.99 32.00
1600 10.95 10.22 63.79 31.90
1550 10.98 10.28 63.58 31.79
1500 11.01 10.34 63.35 31.67
1450 11.04 10.40 63.11 31.55
1400 11.07 10.46 62.85 31.42
1350 11.11 10.53 62.57 31.29
1300 11.14 10.60 62.27 31.14
1250 11.18 10.67 61.95 30.98
1200 11.23 10.75 61.61 30.81
1150 11.28 10.83 61.24 30.62
1100 11.33 10.92 60.84 30.42
1050 11.39 11.01 60.40 30.20
1000 11.45 11.10 59.92 29.96
950 11.52 11.21 59.40 29.70
900 11.60 11.31 58.82 29.41
850 11.69 11.43 58.18 29.09
800 11.79 11.55 57.47 28.73
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 52
Lampiran 6 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 13.25 12.52 104.13 34.71
1550 13.28 12.59 103.78 34.59
1500 13.31 12.67 103.41 34.47
1450 13.35 12.74 103.01 34.34
1400 13.39 12.82 102.59 34.20
1350 13.43 12.90 102.14 34.05
1300 13.47 12.99 101.65 33.88
1250 13.52 13.08 101.13 33.71
1200 13.58 13.18 100.57 33.52
1150 13.63 13.28 99.96 33.32
1100 13.70 13.38 99.30 33.10
1050 13.77 13.49 98.59 32.86
1000 13.85 13.61 97.81 32.60
950 13.93 13.73 96.95 32.32
900 14.03 13.86 96.01 32.00
850 14.14 14.01 94.97 31.66
800 14.26 14.16 93.81 31.27
750 14.40 14.32 92.51 30.84
700 14.56 14.49 91.05 30.35
650 14.75 14.69 89.40 29.80
600 14.98 14.90 87.50 29.17
4
1400 14.72 14.19 131.07 32.77
1350 14.77 14.28 130.49 32.62
1300 14.82 14.38 129.87 32.47
1250 14.87 14.48 129.20 32.30
1200 14.93 14.59 128.49 32.12
1150 14.99 14.70 127.71 31.93
1100 15.06 14.81 126.87 31.72
1050 15.14 14.93 125.96 31.49
1000 15.23 15.06 124.96 31.24
950 15.32 15.20 123.87 30.97
900 15.43 15.35 122.66 30.67
850 15.55 15.50 121.33 30.33
800 15.68 15.67 119.85 29.96
750 15.84 15.85 118.19 29.55
700 16.02 16.05 116.33 29.08
650 16.22 16.26 114.21 28.55
600 16.47 16.49 111.79 27.95
550 16.77 16.75 109.00 27.25
500 17.13 17.03 105.74 26.44
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 53
Lampiran 6 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 17.59 17.35 101.89 25.47
400 18.17 17.72 97.27 24.32
5
1200 15.81 15.50 148.83 29.77
1150 15.87 15.62 147.94 29.59
1100 15.95 15.74 146.96 29.39
1050 16.03 15.87 145.90 29.18
1000 16.12 16.01 144.75 28.95
950 16.22 16.16 143.48 28.70
900 16.33 16.31 142.09 28.42
850 16.46 16.48 140.55 28.11
800 16.60 16.66 138.83 27.77
750 16.77 16.85 136.91 27.38
700 16.96 17.06 134.75 26.95
650 17.18 17.28 132.30 26.46
600 17.44 17.53 129.50 25.90
550 17.75 17.80 126.26 25.25
500 18.14 18.10 122.49 24.50
450 18.62 18.44 118.02 23.60
400 19.24 18.83 112.67 22.53
350 20.07 19.28 106.15 21.23
300 21.23 19.81 98.04 19.61
250 22.97 20.46 87.71 17.54
200 25.84 21.29 74.22 14.84
6
1000 16.74 16.68 159.65 26.61
950 16.85 16.83 158.26 26.38
900 16.96 16.99 156.72 26.12
850 17.10 17.16 155.02 25.84
800 17.24 17.35 153.12 25.52
750 17.42 17.55 151.01 25.17
700 17.61 17.76 148.63 24.77
650 17.84 18.00 145.92 24.32
600 18.11 18.25 142.83 23.81
550 18.44 18.54 139.26 23.21
500 18.84 18.85 135.10 22.52
450 19.34 19.21 130.18 21.70
400 19.99 19.61 124.28 20.71
350 20.85 20.08 117.08 19.51
300 22.05 20.64 108.13 18.02
250 23.86 21.31 96.74 16.12
200 26.84 22.17 81.86 13.64
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 54
Lampiran 6 (lanjutan
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 32.68 23.33 61.97 10.33
100 38.42 25.07 35.52 5.92
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 55
Lampiran 7. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BAP
pada tipe lahan peat VII
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 5.32 5.18 14.75 14.75
1950 5.36 5.20 14.71 14.71
1900 5.39 5.21 14.65 14.65
1850 5.43 5.23 14.60 14.60
1800 5.47 5.25 14.54 14.54
1750 5.51 5.27 14.49 14.49
1700 5.55 5.29 14.42 14.42
1650 5.59 5.31 14.36 14.36
1600 5.63 5.33 14.29 14.29
1550 5.68 5.35 14.21 14.21
1500 5.72 5.37 14.14 14.14
1450 5.77 5.39 14.05 14.05
1400 5.82 5.41 13.96 13.96
1350 5.88 5.44 13.87 13.87
1300 5.93 5.46 13.77 13.77
1250 5.99 5.49 13.66 13.66
1200 6.05 5.52 13.54 13.54
1150 6.12 5.55 13.42 13.42
1100 6.19 5.58 13.28 13.28
1050 6.26 5.61 13.13 13.13
1000 6.34 5.64 12.97 12.97
2
1800 9.38 10.26 66.17 33.08
1750 9.45 10.29 65.90 32.95
1700 9.52 10.33 65.62 32.81
1650 9.59 10.37 65.32 32.66
1600 9.66 10.41 65.00 32.50
1550 9.74 10.45 64.66 32.33
1500 9.82 10.49 64.31 32.15
1450 9.90 10.53 63.93 31.96
1400 9.99 10.58 63.52 31.76
1350 10.08 10.63 63.09 31.55
1300 10.18 10.68 62.63 31.32
1250 10.28 10.73 62.14 31.07
1200 10.39 10.78 61.61 30.81
1150 10.50 10.84 61.04 30.52
1100 10.61 10.90 60.42 30.21
1050 10.74 10.96 59.75 29.88
1000 10.87 11.03 59.03 29.51
950 11.01 11.10 58.23 29.12
900 11.16 11.17 57.37 28.68
850 11.32 11.25 56.41 28.21
800 11.50 11.33 55.35 27.68
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 56
Lampiran 7 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 11.57 13.01 107.70 35.90
1550 11.66 13.06 107.15 35.72
1500 11.76 13.12 106.56 35.52
1450 11.86 13.17 105.93 35.31
1400 11.96 13.23 105.26 35.09
1350 12.07 13.29 104.55 34.85
1300 12.19 13.35 103.78 34.59
1250 12.31 13.41 102.97 34.32
1200 12.43 13.48 102.09 34.03
1150 12.57 13.55 101.14 33.71
1100 12.71 13.63 100.12 33.37
1050 12.86 13.70 99.01 33.00
1000 13.02 13.79 97.81 32.60
950 13.18 13.87 96.49 32.16
900 13.36 13.97 95.05 31.68
850 13.56 14.06 93.47 31.16
800 13.77 14.17 91.72 30.57
750 13.99 14.28 89.78 29.93
700 14.23 14.40 87.61 29.20
650 14.50 14.54 85.17 28.39
600 14.80 14.68 82.41 27.47
4
1400 13.09 14.79 135.49 33.87
1350 13.21 14.86 134.58 33.64
1300 13.33 14.93 133.59 33.40
1250 13.47 15.00 132.54 33.14
1200 13.60 15.07 131.41 32.85
1150 13.75 15.15 130.19 32.55
1100 13.90 15.24 128.88 32.22
1050 14.07 15.32 127.45 31.86
1000 14.24 15.42 125.90 31.48
950 14.43 15.51 124.21 31.05
900 14.62 15.62 122.36 30.59
850 14.83 15.73 120.32 30.08
800 15.06 15.84 118.07 29.52
750 15.31 15.97 115.57 28.89
700 15.58 16.11 112.77 28.19
650 15.87 16.25 109.63 27.41
600 16.19 16.41 106.08 26.52
550 16.55 16.59 102.03 25.51
500 16.95 16.79 97.37 24.34
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 57
Lampiran 7 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 17.40 17.01 91.96 22.99
400 17.92 17.25 85.63 21.41
5
1200 14.36 16.12 152.91 30.58
1150 14.51 16.20 151.49 30.30
1100 14.68 16.29 149.96 29.99
1050 14.85 16.38 148.30 29.66
1000 15.03 16.48 146.50 29.30
950 15.23 16.59 144.53 28.91
900 15.43 16.70 142.37 28.47
850 15.66 16.82 140.00 28.00
800 15.90 16.94 137.38 27.48
750 16.16 17.08 134.47 26.89
700 16.44 17.22 131.22 26.24
650 16.75 17.38 127.56 25.51
600 17.09 17.55 123.43 24.69
550 17.47 17.74 118.72 23.74
500 17.89 17.95 113.30 22.66
450 18.37 18.18 107.01 21.40
400 18.92 18.45 99.63 19.93
350 19.56 18.76 90.90 18.18
300 20.34 19.11 80.43 16.09
250 21.29 19.55 67.76 13.55
200 22.51 20.09 52.40 10.48
6
1000 15.58 17.24 162.07 27.01
950 15.78 17.35 159.89 26.65
900 16.00 17.46 157.50 26.25
850 16.23 17.58 154.88 25.81
800 16.48 17.72 151.98 25.33
750 16.75 17.86 148.76 24.79
700 17.04 18.01 145.16 24.19
650 17.36 18.17 141.12 23.52
600 17.71 18.35 136.55 22.76
550 18.11 18.55 131.33 21.89
500 18.54 18.77 125.34 20.89
450 19.04 19.02 118.38 19.73
400 19.61 19.29 110.22 18.37
350 20.28 19.61 100.56 16.76
300 21.08 19.99 88.97 14.83
250 22.07 20.44 74.96 12.49
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 58
Lampiran 7 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
200 23.34 21.01 57.97 9.66
150 25.09 21.77 37.78 6.30
100 27.77 22.88 16.04 2.67
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 59
Lampiran 8. Tabel Tegakan tanaman Acacia mangium di PT. BAP
pada tipe lahan marine clay IV
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 5.22 3.67 8.47 8.47
1950 5.23 3.69 8.43 8.43
1900 5.24 3.71 8.40 8.40
1850 5.24 3.73 8.36 8.36
1800 5.25 3.76 8.32 8.32
1750 5.26 3.78 8.28 8.28
1700 5.26 3.80 8.24 8.24
1650 5.27 3.83 8.19 8.19
1600 5.28 3.85 8.15 8.15
1550 5.29 3.88 8.10 8.10
1500 5.30 3.91 8.04 8.04
1450 5.31 3.94 7.99 7.99
1400 5.32 3.97 7.92 7.92
1350 5.33 4.00 7.86 7.86
1300 5.35 4.03 7.79 7.79
1250 5.36 4.07 7.72 7.72
1200 5.38 4.10 7.64 7.64
1150 5.39 4.14 7.55 7.55
1100 5.41 4.18 7.46 7.46
1050 5.43 4.22 7.36 7.36
1000 5.45 4.27 7.26 7.26
2
1800 10.21 7.79 50.09 25.05
1750 10.22 7.84 49.85 24.92
1700 10.24 7.89 49.59 24.80
1650 10.25 7.94 49.32 24.66
1600 10.27 8.00 49.03 24.52
1550 10.29 8.05 48.73 24.36
1500 10.30 8.11 48.41 24.20
1450 10.33 8.17 48.07 24.03
1400 10.35 8.23 47.70 23.85
1350 10.37 8.30 47.32 23.66
1300 10.40 8.37 46.90 23.45
1250 10.42 8.44 46.46 23.23
1200 10.45 8.51 45.99 22.99
1150 10.49 8.59 45.48 22.74
1100 10.52 8.67 44.93 22.46
1050 10.56 8.76 44.33 22.17
1000 10.61 8.86 43.68 21.84
950 10.65 8.95 42.98 21.49
900 10.71 9.06 42.22 21.11
850 10.77 9.17 41.37 20.69
800 10.84 9.29 40.45 20.22
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 60
Lampiran 8 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 12.82 10.20 89.20 29.73
1550 12.84 10.27 88.64 29.55
1500 12.86 10.34 88.06 29.35
1450 12.89 10.42 87.44 29.15
1400 12.91 10.50 86.78 28.93
1350 12.94 10.58 86.07 28.69
1300 12.98 10.67 85.32 28.44
1250 13.01 10.76 84.52 28.17
1200 13.05 10.86 83.65 27.88
1150 13.09 10.96 82.72 27.57
1100 13.13 11.06 81.72 27.24
1050 13.18 11.18 80.64 26.88
1000 13.24 11.29 79.47 26.49
950 13.30 11.42 78.19 26.06
900 13.37 11.56 76.79 25.60
850 13.44 11.70 75.26 25.09
800 13.53 11.86 73.58 24.53
750 13.62 12.02 71.71 23.90
700 13.74 12.20 69.64 23.21
650 13.87 12.40 67.32 22.44
600 14.02 12.62 64.72 21.57
4
1400 14.43 11.86 117.04 29.26
1350 14.46 11.95 116.09 29.02
1300 14.50 12.05 115.07 28.77
1250 14.54 12.15 113.99 28.50
1200 14.58 12.26 112.82 28.21
1150 14.62 12.38 111.57 27.89
1100 14.67 12.50 110.22 27.56
1050 14.73 12.62 108.76 27.19
1000 14.79 12.76 107.18 26.79
950 14.86 12.90 105.46 26.36
900 14.93 13.05 103.57 25.89
850 15.02 13.21 101.51 25.38
800 15.11 13.39 99.24 24.81
750 15.22 13.58 96.72 24.18
700 15.35 13.78 93.93 23.48
650 15.49 14.01 90.80 22.70
600 15.67 14.25 87.28 21.82
550 15.87 14.52 83.30 20.83
500 16.12 14.83 78.77 19.69
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 61
Lampiran 8 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 16.44 15.17 73.56 18.39
400 16.84 15.56 67.53 16.88
5
1200 15.58 13.19 135.01 27.00
1150 15.63 13.31 133.51 26.70
1100 15.68 13.44 131.89 26.38
1050 15.74 13.58 130.15 26.03
1000 15.81 13.72 128.25 25.65
950 15.88 13.88 126.19 25.24
900 15.96 14.04 123.94 24.79
850 16.05 14.21 121.47 24.29
800 16.15 14.40 118.75 23.75
750 16.27 14.61 115.74 23.15
700 16.40 14.83 112.39 22.48
650 16.56 15.07 108.65 21.73
600 16.74 15.33 104.45 20.89
550 16.96 15.62 99.68 19.94
500 17.23 15.95 94.25 18.85
450 17.57 16.32 88.02 17.60
400 17.99 16.74 80.80 16.16
350 18.56 17.23 72.39 14.48
300 19.34 17.82 62.51 12.50
250 20.48 18.54 50.91 10.18
200 22.33 19.46 37.41 7.48
6
1000 16.52 14.41 144.56 24.09
950 16.60 14.57 142.23 23.71
900 16.68 14.74 139.69 23.28
850 16.78 14.92 136.91 22.82
800 16.88 15.12 133.84 22.31
750 17.01 15.33 130.45 21.74
700 17.15 15.57 126.68 21.11
650 17.31 15.82 122.46 20.41
600 17.50 16.10 117.72 19.62
550 17.73 16.40 112.36 18.73
500 18.01 16.74 106.24 17.71
450 18.36 17.13 99.21 16.53
400 18.81 17.58 91.07 15.18
350 19.40 18.09 81.59 13.60
300 20.21 18.71 70.46 11.74
250 21.41 19.46 57.38 9.56
200 23.35 20.43 42.17 7.03
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 62
Lampiran 8 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 26.96 21.74 25.24 4.21
100 35.96 23.74 9.04 1.51
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 63
Lampiran 9. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BMH
pada tipe lahan marine clay IV
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 5.23 5.17 13.67 13.67
1950 5.24 5.17 13.49 13.49
1900 5.26 5.17 13.31 13.31
1850 5.27 5.18 13.12 13.12
1800 5.29 5.18 12.94 12.94
1750 5.30 5.18 12.75 12.75
1700 5.32 5.18 12.56 12.56
1650 5.34 5.19 12.36 12.36
1600 5.35 5.19 12.17 12.17
1550 5.37 5.19 11.96 11.96
1500 5.39 5.20 11.76 11.76
1450 5.41 5.20 11.55 11.55
1400 5.43 5.20 11.34 11.34
1350 5.45 5.21 11.13 11.13
1300 5.47 5.21 10.91 10.91
1250 5.50 5.22 10.69 10.69
1200 5.52 5.22 10.47 10.47
1150 5.55 5.22 10.24 10.24
1100 5.57 5.23 10.00 10.00
1050 5.60 5.23 9.76 9.76
1000 5.63 5.24 9.51 9.51
2
1800 10.28 10.69 69.77 34.88
1750 10.31 10.70 68.75 34.37
1700 10.35 10.70 67.71 33.86
1650 10.38 10.71 66.66 33.33
1600 10.41 10.72 65.60 32.80
1550 10.45 10.72 64.52 32.26
1500 10.48 10.73 63.42 31.71
1450 10.52 10.74 62.31 31.15
1400 10.56 10.75 61.17 30.59
1350 10.60 10.75 60.02 30.01
1300 10.64 10.76 58.85 29.42
1250 10.69 10.77 57.65 28.83
1200 10.73 10.78 56.44 28.22
1150 10.78 10.79 55.19 27.60
1100 10.83 10.80 53.93 26.96
1050 10.89 10.81 52.63 26.31
1000 10.94 10.82 51.30 25.65
950 11.00 10.83 49.95 24.97
900 11.07 10.84 48.55 24.28
850 11.13 10.85 47.12 23.56
800 11.21 10.86 45.65 22.83
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 64
Lampiran 9 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 13.00 13.65 115.03 38.34
1550 13.04 13.66 113.14 37.71
1500 13.08 13.66 111.22 37.07
1450 13.13 13.67 109.26 36.42
1400 13.18 13.68 107.28 35.76
1350 13.23 13.69 105.25 35.08
1300 13.28 13.70 103.20 34.40
1250 13.34 13.71 101.10 33.70
1200 13.40 13.72 98.97 32.99
1150 13.46 13.73 96.79 32.26
1100 13.52 13.75 94.56 31.52
1050 13.59 13.76 92.29 30.76
1000 13.66 13.77 89.97 29.99
950 13.73 13.79 87.58 29.19
900 13.81 13.80 85.14 28.38
850 13.90 13.82 82.63 27.54
800 13.99 13.83 80.06 26.69
750 14.08 13.85 77.40 25.80
700 14.19 13.87 74.66 24.89
650 14.30 13.89 71.82 23.94
600 14.42 13.91 68.87 22.96
4
1400 14.73 15.44 142.06 35.51
1350 14.78 15.45 139.38 34.85
1300 14.84 15.46 136.66 34.16
1250 14.90 15.47 133.88 33.47
1200 14.97 15.49 131.05 32.76
1150 15.04 15.50 128.17 32.04
1100 15.11 15.51 125.22 31.31
1050 15.18 15.53 122.21 30.55
1000 15.26 15.54 119.13 29.78
950 15.34 15.56 115.98 29.00
900 15.43 15.57 112.75 28.19
850 15.53 15.59 109.43 27.36
800 15.63 15.61 106.01 26.50
750 15.73 15.63 102.49 25.62
700 15.85 15.65 98.86 24.72
650 15.97 15.67 95.10 23.78
600 16.11 15.70 91.20 22.80
550 16.26 15.72 87.15 21.79
500 16.42 15.75 82.91 20.73
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 65
Lampiran 9 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 16.61 15.78 78.46 19.62
400 16.82 15.82 73.78 18.44
5
1200 16.00 16.65 155.11 31.02
1150 16.07 16.66 151.69 30.34
1100 16.15 16.68 148.21 29.64
1050 16.23 16.69 144.64 28.93
1000 16.31 16.71 141.00 28.20
950 16.40 16.73 137.27 27.45
900 16.49 16.74 133.44 26.69
850 16.59 16.76 129.51 25.90
800 16.70 16.78 125.47 25.09
750 16.82 16.80 121.30 24.26
700 16.94 16.83 117.00 23.40
650 17.07 16.85 112.56 22.51
600 17.22 16.88 107.94 21.59
550 17.38 16.90 103.14 20.63
500 17.55 16.94 98.12 19.62
450 17.75 16.97 92.86 18.57
400 17.97 17.01 87.32 17.46
350 18.23 17.05 81.43 16.29
300 18.53 17.10 75.12 15.02
250 18.89 17.17 68.29 13.66
200 19.34 17.24 60.77 12.15
6
1000 17.05 17.54 157.76 26.29
950 17.14 17.55 153.59 25.60
900 17.24 17.57 149.30 24.88
850 17.35 17.59 144.91 24.15
800 17.46 17.61 140.38 23.40
750 17.58 17.64 135.73 22.62
700 17.71 17.66 130.92 21.82
650 17.85 17.68 125.94 20.99
600 18.00 17.71 120.77 20.13
550 18.16 17.74 115.40 19.23
500 18.35 17.77 109.79 18.30
450 18.56 17.81 103.90 17.32
400 18.79 17.85 97.70 16.28
350 19.06 17.90 91.11 15.18
300 19.37 17.95 84.05 14.01
250 19.75 18.02 76.41 12.73
200 20.22 18.09 67.99 11.33
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 66
Lampiran 9 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 20.85 18.19 58.49 9.75
100 21.76 18.34 47.32 7.89
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 67
Lampiran 10. Tabel Tegakan tanaman Acacia crassicarpa di PT. BMH
pada tipe lahan peat VII
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
1
2000 4.46 4.26 10.36 10.36
1950 4.49 4.28 10.25 10.25
1900 4.52 4.30 10.13 10.13
1850 4.55 4.32 10.02 10.02
1800 4.58 4.34 9.91 9.91
1750 4.61 4.37 9.79 9.79
1700 4.64 4.39 9.67 9.67
1650 4.68 4.41 9.55 9.55
1600 4.72 4.44 9.43 9.43
1550 4.75 4.47 9.30 9.30
1500 4.79 4.50 9.17 9.17
1450 4.83 4.53 9.04 9.04
1400 4.88 4.56 8.91 8.91
1350 4.92 4.59 8.77 8.77
1300 4.97 4.62 8.63 8.63
1250 5.02 4.66 8.49 8.49
1200 5.07 4.69 8.35 8.35
1150 5.12 4.73 8.20 8.20
1100 5.18 4.77 8.05 8.05
1050 5.24 4.81 7.89 7.89
1000 5.31 4.86 7.73 7.73
2
1800 8.72 9.06 63.00 31.50
1750 8.79 9.10 62.25 31.13
1700 8.85 9.15 61.50 30.75
1650 8.92 9.21 60.73 30.36
1600 8.99 9.26 59.94 29.97
1550 9.06 9.32 59.15 29.57
1500 9.13 9.38 58.33 29.17
1450 9.21 9.44 57.51 28.75
1400 9.29 9.50 56.66 28.33
1350 9.38 9.57 55.80 27.90
1300 9.47 9.64 54.92 27.46
1250 9.56 9.71 54.01 27.01
1200 9.66 9.78 53.09 26.55
1150 9.77 9.86 52.15 26.07
1100 9.88 9.95 51.18 25.59
1050 9.99 10.04 50.18 25.09
1000 10.12 10.13 49.16 24.58
950 10.25 10.23 48.11 24.05
900 10.39 10.34 47.02 23.51
850 10.54 10.45 45.90 22.95
800 10.70 10.57 44.74 22.37
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 68
Lampiran 10 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
3
1600 11.14 11.83 111.06 37.02
1550 11.23 11.90 109.58 36.53
1500 11.33 11.98 108.08 36.03
1450 11.42 12.06 106.54 35.51
1400 11.52 12.14 104.98 34.99
1350 11.63 12.22 103.38 34.46
1300 11.74 12.31 101.74 33.91
1250 11.86 12.40 100.07 33.36
1200 11.98 12.50 98.36 32.79
1150 12.11 12.60 96.61 32.20
1100 12.25 12.71 94.82 31.61
1050 12.39 12.82 92.97 30.99
1000 12.54 12.94 91.08 30.36
950 12.71 13.07 89.13 29.71
900 12.88 13.21 87.12 29.04
850 13.07 13.35 85.04 28.35
800 13.27 13.51 82.89 27.63
750 13.49 13.67 80.67 26.89
700 13.72 13.86 78.35 26.12
650 13.98 14.05 75.94 25.31
600 14.27 14.27 73.42 24.47
4
1400 12.83 13.72 142.89 35.72
1350 12.95 13.82 140.71 35.18
1300 13.07 13.92 138.49 34.62
1250 13.20 14.02 136.22 34.05
1200 13.34 14.13 133.89 33.47
1150 13.48 14.25 131.51 32.88
1100 13.64 14.37 129.06 32.27
1050 13.80 14.49 126.55 31.64
1000 13.97 14.63 123.97 30.99
950 14.15 14.77 121.32 30.33
900 14.34 14.93 118.58 29.65
850 14.55 15.09 115.76 28.94
800 14.78 15.27 112.83 28.21
750 15.02 15.46 109.80 27.45
700 15.28 15.66 106.65 26.66
650 15.57 15.89 103.37 25.84
600 15.89 16.13 99.93 24.98
550 16.24 16.40 96.33 24.08
500 16.63 16.70 92.53 23.13
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 69
Lampiran 10 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
450 17.08 17.04 88.51 22.13
400 17.60 17.43 84.22 21.05
5
1200 14.23 15.21 161.10 32.22
1150 14.38 15.33 158.23 31.65
1100 14.54 15.46 155.29 31.06
1050 14.72 15.60 152.27 30.45
1000 14.90 15.75 149.17 29.83
950 15.09 15.90 145.97 29.19
900 15.30 16.07 142.68 28.54
850 15.52 16.24 139.28 27.86
800 15.76 16.43 135.76 27.15
750 16.02 16.64 132.11 26.42
700 16.30 16.86 128.32 25.66
650 16.61 17.10 124.37 24.87
600 16.95 17.36 120.24 24.05
550 17.32 17.65 115.91 23.18
500 17.74 17.98 111.34 22.27
450 18.22 18.34 106.50 21.30
400 18.77 18.76 101.33 20.27
350 19.41 19.24 95.78 19.16
300 20.18 19.82 89.75 17.95
250 21.13 20.52 83.10 16.62
200 22.35 21.41 75.63 15.13
6
1000 15.55 16.54 168.75 28.12
950 15.76 16.70 165.13 27.52
900 15.97 16.87 161.41 26.90
850 16.20 17.06 157.56 26.26
800 16.45 17.26 153.58 25.60
750 16.72 17.47 149.46 24.91
700 17.02 17.70 145.17 24.19
650 17.34 17.96 140.70 23.45
600 17.69 18.23 136.02 22.67
550 18.08 18.54 131.12 21.85
500 18.52 18.88 125.95 20.99
450 19.02 19.26 120.47 20.08
400 19.59 19.70 114.63 19.11
350 20.26 20.21 108.35 18.06
300 21.07 20.81 101.53 16.92
250 22.06 21.55 94.01 15.67
200 23.33 22.49 85.56 14.26
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 70
Lampiran 10 (lanjutan)
Umur (thn)
Kerapatan (n/ha)
Dbh (cm)
H (m)
Vol (m3/ha)
MAI (m3/ha/thn)
150 25.09 23.76 75.78 12.63
100 27.79 25.67 63.86 10.64