24

Click here to load reader

system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tsistem pakarku

Citation preview

Page 1: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Oleh :

Nama : umi karuniati

NIM :110101093

Sekolah Tinggi Manajemen Infromatika dan Komputer

Duta bangsa Surakarta

2013

Page 2: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Latar Belakang Masalah

Tikus merupakan hewan pengerat yang mempunyai pandangan yang buruk,sedangkan

tikus tergolong binatang malam yaitu tikus yang lebih aktif pada malam hari,tapi tikus

mempunyai daya penciuman yang sangat bagus sehingga untuk membantu tikus untuk

berkeliaran maka pada saat berjalan tikus mengeluarkan urin atau kencing,hal ini tikus bertujuan

agar tikus bisa kembali kesarangnya atau tidak sesat karena jalur tikus tadi terbuat dari kencing

tikus itu sendiri.sedagkan jika kencing tikus itu bisa sampai nempel dilingkungan kita bahkan

bisa mengkontaminasi air kita maka hal itu bisa menularkan penyakit ke dalam tubuh kita. Tikus

bukan hanya binatang pengerat yang merusak tanaman dan barang, akan tetapi tikus juga sebagai

sumber penular dari beberapa penyakit, dan bukan hanya leptospirosis. Tikus vector dari

penyakit pes dari bakteri Yersinia pestis dapat menular melalui gigitan tikus; Salmonellosis dari

bakteri salmonella melalui kontaminasi kotoran tikus yang terkontaminasi dengan makanan;

Demam gigitan tikus dari bakteri Spirillum; Demam berdarah korea dari Hantavirus melalui

kotoran, urine, cairan tubuh ataupun terkontaminasi langsung, dan lain sebagainya. penyebaran

penyakit ini tidak diiringi dengan cepat tanggapnya ahli medis yang menangani. Hal

ini kemudian memperlambat dalam proses penanganan pasien. Ole karena itu diperlukannya

seorang ahli yang mampu melakukan diagnosa berdasarkan ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang dimilikinya. Pemikiran akan adanya suatu program aplikasi yang

mampu melakukan diagnosa terhadap penyakit yang disebarkan oleh tikus mulai

direncanakan. Untuk dapat menggantikan fungsi seorang ahli, penulis bermaksud untuk

merancang program aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit yang disebabkan

oleh tikus .. Aplikasi sistem pakar ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi ahli itu sendiri

dan juga bagi orang awam yang bahkan tidak mengerti sedikitpun tentang penyakit tersebut.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana upaya untuk memberikan informasi berupa gejala gejala dan jenis penyakit

yang disebabkan oleh tikus

2. Bagaimana menggunakan system pakar secara tepat dan cepat

Page 3: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan system pakar Ini adalah sebagai berikut:

1. System pakar ini dibangun dengan aplikasi visual basic dan Microsoft acces

2. Jenis penyakit yang didiagnosa adalah penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.

3. Proses yang terdapata dalam system pakar ini adalah pengenalan gejala gejala yang

disebabkan oleh tikus, konsultasi penyakit yang disebabkan oleh tikus dengan menjawab

beberapa pertanyaan mengenai gejala yang timbul

4. Info yang diberikan pada system pakar ini adalah

a) Data gejala gejala yang timbul akibat penyakit yang disebabkan oleh tikus

b) Data penyakit yang disebabkan oleh tikus

c) Hasil diagnose

5. Keluaran dari system ini adalah hasil diagnose

Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui secara tepat dan cepat jenis penyakit yang disebabkan oleh tikus

2. Menambah pengetahuan dalam merancang sebuah system pakar di sebuah rumah sakit

Manfaat Penelitian

1. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang jenis penyakit yang

disebabkan oleh tikus

Page 4: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Kerangka pemikiran

PermasalahanBagaimana upaya untuk memberikan

informasi berupa gejala gejala dan jenis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang gejala dan jenis penyakit yang disebabkan oleh tikus yang masih rendah

TUJUANMerancang sebuah system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan

oleh tikus

1.mebuat analisa

2. membuat design

3.pembangunan

4.pengujian

5.implementasi

Page 5: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Landasan teori

Proses Diagnosis Penyakit

Proses diagnosis merupakan perpaduan dari aktifitas intelektual dan manipulatif. Menurut

Handayani dan Sutikno (2008), diagnosis sendiri didefinisikan sebagai suatu proses penting

pemberian nama dan pengklasifikasian penyakit-penyakit pasien, yang menunjukkan

kemungkinan nasib pasien dan yang mengarahkan pada pengobatan tertentu. Diagnosis

sebagaimana halnya dengan penelitian-penelitian ilmiah, didasarkan atas metode hipotesis.

Dengan metode hipotesis ini menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah dikenali hanya dengan

suatu kesimpulan diagnostik. Diagnosis dimulai sejak permulaan wawancara medis dan

berlangsung selama melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis tersebut akan diperoleh

pertanyaan-pertanyaan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk

menentukan pilihan tes-tes serta pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan. Data yang berhasil

dihimpun akan dipertimbangkan dan diklasifikasikan berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien

serta hubungannya terhadap penyakit tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-tanda yang

dialami oleh penderita, maka penegakkan diagnosis akan lebih terpusat pada bagian-bagian

tubuh tertentu. Dengan demikian penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda tersebut dapat

diketahui dengan mudah dan akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai penyakit tertentu

Sistem pakar

sistem pakar adalah suatu sistem yang memanfaatkan pengetahuan manusia yang

ditangkap di sebuah komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan

keahlian manusia. Durkin dalam Daniel dan Virginia (2010) juga menyebutkan hal yang senada

bahwa sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer

yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya

seorang pakar. Sistem pakar mencari dan memanfaatkan informasi yang relevan dari pengguna

dan dari basis pengetahuan yang tersedia untuk membuat rekomendasi. Sistem pakar juga dapat

didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan

Page 6: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

tehnik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh

seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar memberikan nilai tambah pada teknologi

untuk membantu dalam menangani era informasi yang semakin canggih Sistem pakar yang baik

dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para

ahli.

konsep dasar suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur, diantaranya adalah

keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan. Keahlian

adalah salah satu penguasaan pengetahuan di bidang tertentu dan mempunyai keinginan untuk

belajar memperbaharui pengetahuan dalam bidangnya. Pengalihan keahlian adalah mengalihkan

keahlian dari seorang pakar dan kemudian dialihkan lagi ke orang yang bukan ahli atau orang

awam yang membutuhkan. Pengalihan keahlian ini adalah tujuan utama dari sistem pakar.

Inferensi merupakan suatu rangkaian proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang

diketahui atau diasumsikan. Kemampuan menjelaskan merupakan salah satu fitur yang harus

dimiliki oleh sistem pakar setelah tersedia program di dalam komputer.

Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya tidak untuk menggantikan peran para

pakar, namun untuk mengimplementasikan pengetahuan para pakar ke dalam bentuk perangkat

lunak, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dan tanpa biaya yang besar (Sulistyohati dan

Hidayat, 2008). Selain itu, bagi para ahli, sistem pakar ini justru akan membantu aktifitasnya

sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Handayani dan Sutikno, 2008). Untuk membangun

sistem yang difungsikan untuk menirukan seorang pakar manusia harus bisa melakukan hal-hal

yang dapat dikerjakan oleh para pakar. Menurut Setiawan (2009), untuk membangun sistem yang

seperti itu, maka dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut:

1. Basis pengetahuan (Knowledge base). Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan

untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan persoalan. Bentuk basis pengetahuan

yang umum digunakan ada 2, yaitu: penalaran berbasis aturan dan penalaran berbasis kasus.

2. Motor inferensi (inference engine). Ada 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan

inferensi, yaitu:

Page 7: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

a. Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari

suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi

dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.

b. Backward chaining menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa

yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mencari bukti yang mendukung (atau

kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.

3. Blackboard. Merupakan area kerja memori yang disimpan sebagai database untuk deskripsi

persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input dan digunakan juga untuk perekaman

hipotesis dan keputusan sementara.

4. Subsistem akuisisi pengetahuan. Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan

transformasi keahlian pemecahan masalah dari pakar atau sumber pengetahuan

terdokumentasi ke program komputer untuk membangun atau memperluas basis

pengetahuan.

5.    Antarmuka pengguna (User Interface). Digunakan untuk media komunikasi antara user dan

program.

6.    Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang

kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan.

7.    Sistem penyaring pengetahuan.

Sementara itu, Naser dan Zaiter (2008) menyebutkan bahwa sistem pakar itu terdiri dari 6

komponen, yaitu:

-       Rule-based systems

-       Knowledge-based systems

-       Intelligent agent (IA)

-       Database methodology

-       Inference engine

-       System-user interaction (User Interface)

Page 8: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Dari komponen-komponen sistem pakar di atas, secara garis besar ada 3 komponen utama,

yaitu: basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna (Daniel dan Virginia,

2010).

Terkait dari salah satu komponen sistem pakar yaitu akuisisi pengetahuan, Milton, N.R

dalam bukunya menegaskan terdapat tiga aspek dalam akuisisi pengetahuan (Daniel dan

Virginia, 2010), yaitu :

1.    Knowledge capture

Knowledge capture adalah teknik yang digunakan ketika bertemu pakar. Teknik ini terdiri

dari interview techniques, modelling techniques, dan specialised techniques.

2.    Knowledge analysis

Analisis pengetahuan ini merupakan proses mengidentifikasi elemen yang dibutuhkan

dalam membangun basis pengetahuan. Terdapat 4 elemen penting dalam membangun basis

pengetahuan, yaitu konsep, atribut, value/nilai dan relasi.

3.    Knowledge modelling

Knowledge modelling yaitu menciptakan cara yang berbeda dalam mengubah dan

menampilkan basis pengetahuan. Terdiri dari bagian-bagian seperti pohon (trees), matriks,

map, timeline, frame dan knowledge page.

Terkait dengan komponen rule base, kaidah produksi yang biasa dikenal rule base (basis

aturan) ini menjadi acuan yang sangat sering digunakan oleh sistem inferensi. Kaidah produksi

ini merupakan salah satu model untuk merepresentasikan pengetahuan (knowledge base). Kaidah

produksi merupakan kumpulan kaidah-kaidah yang saling berhubungan satu sama lain (Fattah

dan Wibowo, 2010). Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan IF-THEN (Jika-

Maka). Pernyataan ini menghubungkan bagian premis (IF) dan bagian kesimpulan (THEN) yang

dituliskan dalam bentuk :

IF [premis] THEN [konklusi]

Page 9: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Jadi, kaidah ini dapat dikatakan sebagai suatu implikasi yang terdiri dari dua bagian, yaitu premis

dan bagian konklusi. Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi akan bernilai benar.

Bagian premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi. Proposisi-

proposisi tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logika AND atau OR.

Visual Basic

Visual Basic merupakan cara termudah dan tercepat untuk membuat aplikasi yang

dijalankan di sistem operasi Microsoft Windows , Visual Basic menyediakan kepada Anda

sekumpulan perangkat untuk mempermudah dan menyederhanakan pengembangan aplikasi yang

tangguh. Lalu . Kata “Visual” merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat antar

muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Daripada menulis berbaris-baris kode

untuk menjelaskan pemunculan dan lokasi dari suatu elemen di dalam antar muka, Anda dengan

mudah dapat menambahkan object yang sebelumnya sudah dibangun ke dalam tempat dan posisi

yang Anda inginkan di layar Anda. Jika Anda pernah menggunakan program untuk menggambar

seperti Paint, maka Anda sebenarnya sudah memiliki keahlian uuntuk membuat sebuah antar

muka pengguna secara efektif.

Kata “Basic” merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic

Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak programmer dibandingkan

dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual Basic telah berubah dari bahasa asli

BASIC dan sekarang memiliki ratusan pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata

kunci (keywords), dan kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows.

Pengguna tingkat pemula sekalipun dapat membuat aplikasi dengan mempelajari hanya beberapa

kata kunci, sementara kekuatan dari bahasanya membolehkan para pengguna tingkat professional

mencapai apapun yang dapat dihasilkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Windows

lainnya.Bahasa pemrograman Visual Basic tidaklah hanya identik dengan Visual Basic saja.

Sistem Pemrograman Visual Basic dalam bentuk Edisi Aplikasi, telah dimasukkan ke dalam

Microsoft Excel, Microsoft Access, dan banyak aplikasi Windows lainnya juga menggunakan

bahasa yang sama. Visual Basic Scripting Edition (VBScript) adalah sebuah bahasa skrip yang

digunakan secara lebih umum dan merupakan bagian dari bahasa Visual Basic. Dengan

mempelajari Visual Basic, maka Anda akan dibawa ke area-area yang telah disebutkan tadi.

Page 10: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Apakah tujuan Anda untuk membuat sebuah utility sederhana untuk diri Anda sendiri atau untuk

kelompok kerja Anda, sebuah sistem berskala perusahaan, atau bahkan aplikasi yang terdistribusi

melalui Internet, Visual Basic memilik perangkat yang Anda butuhkan. Fitur Data Access

membolehkan Anda untuk membuat database, aplikasi front-end, dan komponen di sisi server

(scalable server-side components) untuk hampir semua format database yang terkenal, termasuk

Microsoft SQL Server dan database level perusahaan lainnya.

Teknologi ActiveX™ membolehkan Anda untuk menggunakan fungsionalitas yang

disediakan oleh aplikasi-aplikasi lainnya, seperti pengolah kata Microsoft Word, Microsoft Excel

spreadsheet, dan aplikasi Windows lainnya. Anda bahkan dapat mengotomatisasikan aplikasi-

aplikasi dan objek-objek yang dibuat dengan menggunakan edisi Professional atau Enterprise

Visual Basic.Kemampuan Internet membuatnya mudah menyediakan pengaksesan ke dokumen-

dokumen atau file-file dan aplikasi-aplikasi melalui Internet atau intranet dari dalam aplikasi

Anda, atau untuk membuat aplikasi Internet server.Aplikasi akhir Anda nantinya akan berbentuk

sebuah file .exe yang menggunakan Visual Basic Virtual Machine dan dapat Anda distribusikan

secara bebas.

Microsoft acces

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis

data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga

menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain

tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini

menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan

grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office

Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access,

Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer

basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat

menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara

para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat

lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi

Page 11: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah

organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan

juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan

dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web

dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft Internet Information Services

(IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan

Access kurang disarankan, mengingat telah ada Microsoft SQL Server yang memiliki

kemampuan yang lebih tinggi.Beberapa pengembang aplikasi profesional menggunakan

Microsoft Access untuk mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid

Application Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk sebuah

program yang lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman.

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah

kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat

dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara

langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data

dalam Access.

Diagnosa penyakit yang disebabkan oleh tikus

Salah satu kebiasaan tikus yang merugikan adalah mengasah gigi depannya agar tidak

tumbuh menembus rahangnya. Hal ini dapat dilakukan pada kabel-kabel listrik atau komputer,

pintu yang terbuat dari kayu, pipa air, pipa listrik dll, dimanapun ia bisa mengerat, maka ia akan

mengerat. Bahkan ia dapat membuat lubang yang dapat merusak pondasi rumah.Perilaku lain

dari tikus adalah bait shyness, kecurigaannya terdapat hal yang baru, sehingga tikus tidak mudah

dijebak atau diberi racun bila mereka melihat bahwa tikus lainnya mati karena memakan racun

tersebut seketika. Selain itu tingkat adaptasi tikus sangat tinggi, sehingga penggunaan

elektromagnet untuk mengusir tikus hanya akan efektif untuk beberapa saat saja.

Dalam kondisi ideal, sepasang tikus dapat berkembang biak menjadi 2.000 ekor per

tahun. Faktor yang sangat berpengaruh dalam pengembang biakan tikus adalah makanan.

Mencari makan pada malam hari dengan mengandalkan indera peraba dan penciumannya.

Page 12: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Makanan favorit tikus adalah biji-bijian. Kerugian materi dan bahaya penyakit yang dapat

ditimbulkannya, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan

keberadaannya. Tikus merupakan hewan pengerat yang mempunyai pandangan yang

buruk,sedangkan tikus tergolong binatang malam yaitu tikus yang lebih aktif pada malam

hari,tapi tikus mempunyai daya penciuman yang sangat bagus sehingga untuk membantu tikus

untuk berkeliaran maka pada saat berjalan tikus mengeluarkan urin atau kencing,hal ini tikus

bertujuan agar tikus bisa kembali kesarangnya atau tidak sesat karena jalur tikus tadi terbuat dari

kencing tikus itu sendiri.sedagkan jika kencing tikus itu bisa sampai nempel dilingkungan kita

bahkan bisa mengkontaminasi air kita maka hal itu bisa menularkan penyakit ke dalam tubuh

kita.

Pemberantasan tikus saat ini tidaklah mudah karena tikus memiliki sifat Neophilic yaitu

tertarik dan menyelidik sesuatu yang baru, sumber makanan baru, sarang baru; bersifat

neophobic yaitu sangat berhati-hati dengan segala sesuatu yang baru ditemukan serta memiliki

sifat mudah jera. Untuk meminimalisir tikus dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara

kimiawi dan non kimiawi.Perlu diketahui bahwa perkembang biakan tikus sangatlah cepat.

Anak tikus dapat menjadi dewasa dalam waktu 2,5 bulan. Tikus betina dapat beranak hanya

dalam 21 hari masa kehamilan terus melahirkan 6-9 ekor setiap kali melahirkan. Sedangkan tikus

biasa melakukan perkawianan sesaat setelah melahirkan dan pejantan mampu kawin bergatian

dengan 20 tikus betina dalam waktu 6 jam.

Tikus bukan hanya binatang pengerat yang merusak tanaman dan barang, akan tetapi

tikus juga sebagai sumber penular dari beberapa penyakit, dan bukan hanya leptospirosis. Tikus

vector dari penyakit pes dari bakteri Yersinia pestis dapat menular melalui gigitan tikus;

Salmonellosis dari bakteri salmonella melalui kontaminasi kotoran tikus yang terkontaminasi

dengan makanan; Demam gigitan tikus dari bakteri Spirillum; Demam berdarah korea dari

Hantavirus melalui kotoran, urine, cairan tubuh ataupun terkontaminasi langsung, dan lain

sebagainya

Analis system

sistem pakar ini menggunakan analisis PIECES(Performance, Information, Economy,

Control, Efficiency dan Service)sebagai alat ukur untuk menentukan sistem baru layak atau tidak

Page 13: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

karena enam aspek ini harus mengalami peningkatan ukuran yang lebih baik dari

sistemlama.Analisa PIECES dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil kerjasistem baru

yang efisien, penyajian informasi yang akurat, dan menjaminkeamanan data dan informasi.

 

Metodologi Penelitian

Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan ini adalah penyakit yang disebabkan oleh tikus

Jenis dan sumber data

Jenis data

Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka – angka, yakni : Organisasi,

Gambaran Sistem Komputer yang sedang berjalan.

Sumber data

Data skunder

Penelitian ini termasuk dalam jenis data sekunder karena metode pengumpulan data di

lakukan dengan cara wawancara

Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview), yaitu metode pengumpulan data dengan

mengadakan wawancara langsung dengan pakar penyakit yang menguasai tentang gejala

penyakit yang disebabkan oleh tikus

b. Kepustakaan (Library), yaitu metode pengumpulan data menggunakan pustaka

pustaka yang telah ada untuk digunakan sebagai referensi.

Tahap pengembangan system

1. Tahap perencanaan

Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1. Mendefinisikan masalah yang ada dan mencari alternative pemecahannya.

Page 14: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

2. Mempelajari struktur organisasi yang terkait.

3. Menentukan prioritas penanganan masalah

2.Tahap Analisis

Pada tahapan ini dianalisis kebutuhan dari system atau aplikasi yang dibangun dengan adanya

analisis kebutuhan akan memudahkan didalam pembuatan aplikasi atau system yang

dibangun.dalam tahapan ini dilakukan wawancara atau observasi untuk mengumpulkan data-

data yang dibutuhkan.

3.Tahap Desain

Tahap Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem

yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain.

Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem

yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan

perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus

Merancang basis data (database) yang di buat di microsoft acces. Program visual basic

digunakan untk membuat form form yang akan digunakan pada system pakar. Pada

tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan

baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi

(deployment).

4.tahap pembangunan

Melakukan tahap tahap dari menganalisa dan membuatdesign dilanjutkan dengan coding

coding pada visual basic.

5. tahap implementasi

pada pembuatan makalah tentang system pakar ini digunbakan pemrograman visual basic 6.0

dan Microsoft acces 2007 untuk record database

6.tahap pengujian

Pengujian ini dilakukan pada database, apakah database sudah sesuai dengan yang

diharapkan atau belum, serta menjalankan program system pakar pada visual basic

apakah bila di inputkan gejala gejalanya muncul jenis penyakit atau belum, kalau belum

bias di revisi lagi sebelum program system pakar di implementasikan

Page 15: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

7. Tahap pemeliharaan

kegiatan-kegiatan pemeliharaan terhadap system pakar. Kegiatan-kegiatan tersebut antara

lain :

1. Menilai kembali semua dokumentasi.

2. Menentukan metode

3. Menyiapkan laporan penelitian sistem.

Page 16: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Jadwal pelaksanaan

no Minggu

ke

kegiatan

1 1 Penetapan judul penelitian

2 2 Penulisan latar belakang,rumusan masalah, tujuan penelitian

3 3 Penulisam manfaat, pembuatan kerangka pemikiran, landasan teori

4 4 Penulisan metode penelitian, tahap pengembangan system, jadwal dan daftar pustaka

Page 17: system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus

Daftar Pustaka

marinakartika .(2011).Salmonellosis. Retrieved juni 21,2013, from blogspot.com :

http:/marinakartika.students-blog.undip.ac.id

rosiyd .(2011). tentang-ms-acces.html. Retrieved juni 21,2013, from

blogspot.com :http://rosiyd.blogspot.com

arfiyan .(2013).siklus-hidup-sistem.html.Retrieved juni 21,2013, from

blogspot.com:http://arfiyanfiyan.blogspot.com

suaramerdeka .(2008). ragam1.htm . . Retrieved juni 21,2013, from suaramerdeka.com:

http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/29/