Upload
trantuyen
View
225
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan
RISET PARTISIPASI
KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BONE BOLANGOTAHUN @ 2015
Chapter- 1
Pendahuluan
A. Rasionalitas Riset
Riset pemilu merupakan salah satu elemen strategis dalam
manajemen pemilu.Riset tidak hanya memberikan rasionalitas
akademik mengenai suatu substansi pemilu.Riset lebih jauh
memberikan pijakan empirik mengenai persoalan atas hal yang menjadi
perdebatan. Hasil riset memastikan program dan kebijakan kepemiluan
tidak dibangun atas postulat spekulatif, tetapi dikonstruksi
berlandaskan pada argumen empirik dan rasional dengan proses yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam negara demokrasi, partisipasi pemilih menjadi elemen
penting demokrasi perwakilan.Ia adalah fondasi praktik demokrasi
perwakilan.Persoalannya, terdapat sejumlah masalah menyangkut
partisipasi pemilih yang terus menggelayut dalam setiap pelaksanaan
pemilu.Sayangnya, persoalan itu tidak banyak diungkap dan sebagian
menjadi ruang gelap yang terus menyisakan pertanyaan. Beberapa
persoalan terkait dengan partisipasi dalam pemilu diantaranya adalah
fluktuasi kehadiran pemilih ke TPS, suara tidak sah yang tinggi, gejala
politik uang, misteri derajat melek politik warga, dan langkanya
kesukarelaan politik.
Masalah tersebut perlu didedah sedemikian rupa untuk diketahui akar
masalah dan dicari jalan keluarnya.Harapannya, partisipasi dalam
pemilu berada pada idealitas yang diimajinasikan. Oleh karena itu,
program riset menjadi aktivitas yang tidak terhindarkan dalam
manajemen pemilu.
B. Tujuan
Tujuan dari Riset Pemilu 2014 adalah untuk mentradisikan
kebijakan berbasis riset atas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
manajemen pemilu serta menjadi Bahan penyusunan kebijakan untuk
meningkatkan dan memperkuat partisipasi warga dalam pemilu dan
setelahnya .
Secara khusus riset ini bermaksud untuk menemukan akar masalah
atas persoalan-persoalan yang terkait dengan partisipasi dalam pemilu ,
serta terumuskannya rekomendasi kebijakan atas permasalahan yang
dihadapi dalam kaitannya dengan partisipasi dalam pemilu .
C. Tema Riset
Terdapat sejumlah persoalan ditemukan dari setiap periode
pemilu.Potret persoalan itu dilihat dalam rentang waktu pemilu-
pemilu pada masa reformasi sampai dengan saat ini. Persoalan-
persoalan yang dapat dijadikan tema potensial untuk diriset
menyangkut partisipasi pemilih diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Masalah Sosial Ekonomi menjadi bagian penting dari partisipasi
masyarakat. Rasionalitas pemilih untuk ikut serta dalam ivent
demokrasi berkorelasi dengan kondisi ekonomi dan social masyarakat,
oleh karena itu gambaran kondisi social ekonomi merupakan bagian
informasi riset yang mengawali pembahasan kajian –kajian / tema
tentang partisipasi masyarakat pada pemilu 2014 di Propinsi Gorontalo.
2. Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS (Voter turn-out)
Partisipasi pemilih sejak pemilu 1999 sampai dengan pemilu 2014
bergerak fluktuatif. Pada pemilu legislatif, penurunan partisipasi
pemilih sekitar 10% konsisten terjadi sampai pada pemilu 2009.
Sementara itu pada pemilu 2014, angka partisipasinya naik sebesar 5%.
Pada kasus pilpres, tercatat dalam pemilu 2014 pertama kalinya dalam
sejarah angka partisipasinya lebih rendah dibandingkan pemilu
legislatif. Pertanyaannya, kenapa angka partisipasi pemilu legislatif
naik dibandingkan pemilu sebelumnya? Kenapa angka partisipasi
Pilpres menyimpang dari pola pada pemilu-pemilu sebelumnya? Selain
itu kenapa golput tetap saja hadir dalam setiap pemilu? Apa
penyebabnya?
3. Perilaku memilih (Voting behaviour). Perilaku memilih adalah
terkait dengan keputusan pemilih untuk memilih kandidat atau peserta
pemilu tertentu. Kenapa seorang pemilih menjatuhkan pilihannya
kepada kandidat atau peserta pemilu tertentu. Tentu beragam alasan
yang dapat dikemukakan oleh setiap pemilih. Persoalannya adalah,
sejauhmana pilihan-pilihan itu bersifat rasional? Dengan kata lain,
sejauhmana pilihan politik mereka berdasarkan pertimbangan rasional
menyangkut kandidat atau peserta pemilu itu. Apakah rekam jejak,
program atau janji peseta pemilu menjadi bahan pertimbangan atau
faktor lain. Riset ini penting untuk mengetahui tingat rasionalitas
pemilih dalam pemilu.
4. Politik uang (Money politics/Vote buying) Politik biaya tinggi
menjadi keluhan sebagian peserta pemilu. Salah satu penyebabnya
adalah fenomena politik uang. Peserta pemilu mengeluarkan sejumlah
uang untuk mendapatkan dukungan pemilih, atau pemilih aktif
meminta imbalan dari dukungan yang diberikannya. Fenomena ini
sudah pasti menjadikan demokrasi kita tidak sehat. Pertanyaannya,
bagaimana politik uang terjadi? Polanya seperti apa? Kenapa disebagian
tempat terjadi politik uang, disebagian tempat kebalikannya? Faktor apa
yang mempengaruhi? Kebiajakan apa yang perlu ditempuh untuk
mengatasi mengatasi fenomena politik uang?
5. Tingkat melek politik warga (Political literacy). Terdapat keyakinan
bahwa tingkat melek politik warga berpengaruh pada sikap dan
perilaku politik warga negara. Muaranya adalah pada tingkat
kedewasaan perilaku berdemokrasi. Relasi itu bersifat perbandingan
lurus, yaitu semakin tinggi tingkat melek politik warga semakin matang
perilaku demokrasinya, dan sebaliknya. Dengan kata lain, wajah
demokrasi sebuah negara sebagian ditentukan oleh tingkat melek politik
warga. Pertanyaannya adalah seberapa tinggi/dalam melek politik
warganegara? bagaimana melek politik warga selama ini terbentuk?
faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya melek politik warga?
Kebijakan apa saja yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan melek
politik warga?
6. Kesukarelaan Warga dalam politik (Political voluntarism).
Kesukarelaan warga dalam politik berpengaruh luas dalam kehidupan
politik. Absennya kesukarelaan warga dapat merusak sendi-sendi
demokrasi. Dalam jangka pendek, biaya politik mahal menjadi resiko
yang harus ditanggung karena segalanya serba berbayar. Dalam jangka
panjang, korupsi menjadi virus endemik yang pasti menyerang.
Sebaliknya, tatanan demokrasi semakin kuat apabila kesukarelaan
warga tumbuh dan hidup didalam masyarakat. Dari pemilu kepemilu
kesukarelaan warga mengalami pasang surut. Kesukarelaan warga yang
kehadirannya ditandai dengan munculnya relawan dari berbagai
kalangan kuat muncul dalam pemilu 2014. Pertanyaannya, apa faktor
yang mempengaruhi munculnya keskuraleaan politik warga dan faktor
apa yang menghambatnya? Kebijakan apa saja yang dapat ditempuh
untuk menumbuhkan dan mmperkuat kesukarelaan warga dalam
politik? Potensial tema riset lain dapat ditambahkan sepanjang
berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu dan
dikoordinasikan/disampaikan pilihan temanya dengan KPU pada
struktur diatasnya.
7. Media Sosial menjadi tren pelaksanaan pemilu dalam lima tahun
terakhir, berbagai kejutan dan efektifitas penggunaan media menjadi
hal yang perlu dicermati dalam riset ini berikut efesiensi
pemanfaatannya oleh Komisi pemilihan Umum
Chapter- 2Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini
menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi
Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden
lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya
hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun
sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan
yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi
ekonomi masyarakat.
Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-
2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum
menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53
persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)
lbih buruk dariyg lalu10%
Kondisi Ekonomi Rumah Tangga
Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini
menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi
Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden
lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya
hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun
sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan
yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi
ekonomi masyarakat.
Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-
2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum
menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53
persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)
lbh baik dri thnlalu26%
sama saja daritahun lalu
64%
lbih buruk dariyg lalu10%
Kondisi Ekonomi Rumah Tangga
Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini
menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi
Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden
lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya
hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun
sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan
yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi
ekonomi masyarakat.
Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-
2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum
menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53
persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)
Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini
menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi
Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden
lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya
hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun
sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan
yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi
ekonomi masyarakat.
Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-
2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum
menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53
persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)
Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu
dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),
Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan
pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan
listrik dan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada
data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen
atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja
(penganguran terbuka)
Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu
dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),
Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan
pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan
listrik dan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada
data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen
atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja
(penganguran terbuka)
Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu
dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),
Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan
pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan
listrik dan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada
data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen
atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja
(penganguran terbuka)
Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu
dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),
Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan
pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan
listrik dan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada
data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen
atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja
(penganguran terbuka)
Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai
aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi
kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua
komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya
survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting
untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.
lainnya
penyediaan jaringan listrik
Mahyani
pendidikan grtis
penyediaan air bersih
pelayanna kesehatan
prbaikan jalan
pmbkaan lapngan kerja
Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai
aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi
kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua
komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya
survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting
untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.
2%
6%
8%
10%
10%
12%
lainnya
penyediaan jaringan listrik
Mahyani
pendidikan grtis
penyediaan air bersih
pelayanna kesehatan
prbaikan jalan
pmbkaan lapngan kerja
Kebutuhan Mendesak
Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai
aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi
kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua
komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya
survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting
untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.
23%
29%
Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai
aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi
kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua
komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya
survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting
untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.
1%
7%
30%
62%
Keamanan Daerah
tdk aman
kurang aman
cukup aman
aman
Chapter- 3
Partisipasi PemiluChapter- 3
Partisipasi PemiluChapter- 3
Partisipasi PemiluChapter- 3
Partisipasi Pemilu
Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan
sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses
pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan
partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai
pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.
Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone
Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada
pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU
yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden
2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas
Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih
dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi
pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka
keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak
kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.
Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan
sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses
pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan
partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai
pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.
Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone
Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada
pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU
yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden
2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas
Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih
dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi
pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka
keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak
kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.
ya87%
tidak13%
Partisipasi Pemilih
Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan
sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses
pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan
partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai
pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.
Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone
Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada
pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU
yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden
2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas
Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih
dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi
pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka
keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak
kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.
Partisipasi Pemilih
Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan
sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses
pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan
partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai
pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.
Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone
Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada
pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU
yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden
2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas
Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih
dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi
pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka
keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak
kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.
Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini
menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen
menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik
alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan
lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.
Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam
alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41
persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an
administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih
(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.
87,76%
PEMILU LEGISLATIF
0,3%
0,5%
4,6%
dapat uang
lainnya
caleg dipercaya
biasa memilih
ada perubahan
warga yang baik
Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini
menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen
menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik
alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan
lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.
Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam
alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41
persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an
administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih
(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.
87,76%
80,75%
Partisipasi Pemilu 2014
PEMILU LEGISLATIF PEMILU PRESIDEN
7,01 %
0,3%
0,5%
4,6%
8,0%
16,5%
Alasan Ikut Pemilu
Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini
menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen
menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik
alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan
lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.
Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam
alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41
persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an
administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih
(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.
PEMILU PRESIDEN
70,1%
Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini
menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen
menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik
alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan
lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.
Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam
alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41
persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an
administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih
(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.
Fakta bahwa tingkat partisipasi masyarakat Bone Bolango tahun 2014 cukup tinggi tidak
saja ditunjukan oleh pemilih yang saat ini kondisi ekonomi keluarganya lebih baik dari
tahun lalu (26 persen), namun responden yang merasakan kondisi ekonomi rumah
tangganya sama saja bahkan lebih buruk dari tahun lalu masing-masing 64 persen dan
10 persen. Fakta ini menunjukan bahwa tingginya kesadaran masyarakat dalam memilih
meskipun mereka sadar bahwa kondisi ekonomi kehidupannya tidak mengalami
perubahan. Pertanyannnya apakah tingginya kesadaran ini diakibatkan oleh kesadaran
atas pengetahuan yang dimiliki atau disebabkan factor lain diluar kesadaran tersebut,
misalnya mobilisasi oleh calon anggota legislative atau Tim sukses dengan diiming-imingi
sejumlah uang atau barang?
4%
4%
7%
41%
44%
parpol tdk dipercaya
lainnya
tdk terdaftar
tidak ada gunanya
untungkan elit
Alasan Tidak Ikut Pemilu
Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di
kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada
kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak
menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.
lbih buruk dari yglalu10%
Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di
kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada
kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak
menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.
lbh baik dri thnlalu26%
sama saja daritahun lalu
64%
lbih buruk dari yglalu10%
Kondisi Sosial Ekonomi(base: Ikut Pemilu)
Dapil I21%
Dapil 225%Dapil 3
32%
Dapil 422%
Partisipasi Pemilih(base : Dapil )
Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di
kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada
kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak
menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.
lbh baik dri thnlalu26%
Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di
kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada
kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak
menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.
Kalangan Ibu Rumah tangga mendominasi Tingkat Partisipasi Pemilu 2014yakni 31
persen, demikian halnya Petani (29 persen), Buruh (16 persen) dan Nelayan (8 persen).
Partisipasi Pemilu di Bone Bolango juga ditunjukan oleh Pemilih yang berbeda latar
belakang pendidikan, hamper separuh 41 persen responden yang berlatar pendidikan SM/
sederajat menyatakan turut serta pada pemilu 2014, demikian halnya responden yang
berlatar bekang pendidikan SD/ sederajat 24 persen , yang berlatar bekang pendidikan
SLTP/sederajat 15 persen, yang berlatar bekang pendidikan Diploma 6 persen dan yang
tidak sekolah hanya 2 persen ( Grafik)
2%
6%
8%
8%
16%
29%
31%
Wiraswasta
Masih Sekolah/kuliah
PNS / Pensiunan
Nelayan
Buruh
Petani
Ibu RumahTangga
Partisipasi Pemilih(base: Status Pekerjaan)
2%
6%
11%
15%
24%
41%
Tidak Sekolah
Diploma/Akdmk
Sarjana/SI/S2/S3
SLTP/Sederajat
SD Sederajat
SLTA/Sederajat
Partisipasi Pemilih(base: Tingkat Pendidikan)
Apakah Pemilu 2014 sesuai harapan? 82 persen responden dalam survey ini menyatakan
bahwa pemilu 2014 sesuai harapan meskipun faktanya mereka menyadari bahwa belum
ada perubahan berarti silih-bergantinya pemilu ke pemilu, Pilkada ke Pilkada.
.
ya82%
tidak18%
Pemilu sesuai harapan
ya47%
kenalorangnya
34%
tahu fotonya saja15%
tidak tahu4%
TingkatPengenalan caleg
Chapter- 4Kampanye &Media Sosial
Sepertiga responden menyatakan sering bahkan selalu mengikuti berita terkait informasi
pemerintahan, politik dan social budaya, hanya 10 persen responden yang menyatakan
tidak pernah mengikuti berita.
Sumber informasi berita sebagian besar bersumber dari radio (20 persen), dialogis (24
persen), Baliho (19 persen) dan media social 10 persen), lainnya melalui stiker dan
selabaran. Survey ini menemukan bahwa Radio menjadi pilihan mayoritas Masyarakat di
Kabupaten Bone Bolango mendapatkan informasi seputar permasalahan di daerah
maupuninformasi terkait pemilu. Perlu dipertimbangkan untuk mengoptimalkan media
Radio sebagai sarana sosialisasi dan Pendidikan Politik Warga.
selalu10%
sering25%
jarang31%
kadang-kadang
24%
tidakpernah10%
Mengikuti berita
Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone
Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya
music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.
Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan
bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan
lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11
persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .
4%selebaran
lainnya
stiker
medsos
baliho
dialog
radio
Sumber Informasi Pemilu 2014
keagamaan14%
talkshow3%
musik9%
Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone
Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya
music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.
Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan
bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan
lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11
persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .
4%
7%
8%
10%
19%
Sumber Informasi Pemilu 2014
berita62%
keagamaan14%
musik9% lainnya
12%
Jenis Program radio
Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone
Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya
music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.
Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan
bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan
lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11
persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .
19%
24%
28%
Sumber Informasi Pemilu 2014
berita62%
Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone
Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya
music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.
Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan
bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan
lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11
persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .
Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga
responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara
keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat
Grafik)
koran
radio
stiker
TV
dialog
spanduk
Sumber Informasi Partai Politik
0%
1%
Film
Jalan santai
Bulusukan
Olah raga
bagi-bagi Uang
Kerja Bakti
Sembako
Musik
lainnya
Acara Tradisional
Pasar Murah
Pelayanan Kesehatan
Konvoi
Acara Keagamaan
Hiburan
Dialogis
Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga
responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara
keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat
Grafik)
10%
10%
11%
11%
Sumber Informasi Partai Politik
0%
1%
1%
1%
2%
2%
3%
3%
3%
4%
5%
7%
8%
8%
14%
Jenis kampanye yang disukai
Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga
responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara
keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat
Grafik)
27%
31%
Sumber Informasi Partai Politik
37%
Jenis kampanye yang disukai
Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga
responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara
keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat
Grafik)
Media social yang menjadi trend Pemilu 2014 diresponden oleh 37 Responden yang
menyatakan kebiasaan mereka menggunakan media social dalam kehidupan sehari-hari.
Pengguna media social tersebut merata di seluruh Daerah pemiliha (DAPIL) di kabupaten
Bone Bolango.Terbanyak di dapil 3 yakni 32 persen dan sedikit di dapil 2 yakni 18 persen.
Pengguna media social ini hamper seratus persen menyatakan ikut serta pada pemilu
2014 lalu yakni 96 persen, artinya media social ini cukup efektif memobilisasi pemilih.
Dapil I22%
Dapil 218%
Dapil 332%
Dapil 428%
PenggunaMedia Sosial(Base : Dapil)
ya96%
tidak4%
PenggunaMedia Sosial
(Base : Ikut Pemilu)
Chapter- 5
Money PolitikChapter- 5
Money PolitikChapter- 5
Money PolitikChapter- 5
Money Politik
Partisipasi politik itu sendiri digolongkan menjadi dua jenis, yaitu partisipasi autonom dan
partisipasi yang dimobilisasi.Mobilisasi terkoordinasi dipandang penting karena ia
memberi dampak besar pada kehadiran pemilih di TPS. Namun demikian, aktivitas
kampanye calon dalam berbagai pemilihan sangat sedikit diarahkan untuk tujuan
mendatangkan emilih ke TPS tingkat partisipasi dalam pemilu tidak selalu berbanding
lurus dengan minat dan kepedulian masyarakat terhadap urusan publik dan politik. Sangat
mungkin tingkat partisipasi yang tinggi tidak didasari oleh tingkat melek politik yang baik,
melainkan karena mobilisasi misalnya melalui instrument Uang atau barang untuk
mempengaruhi pemilih
Hasil Survey pada kali ini menunjukan bahwa 20 persen responden menyatakan
toleransinya terjadap praktek Money Politik, sebaliknya yang menolak praktek Money
Politik 80 persen .
Profil responden yang menolak dan menerima Praktek Money politik di kabupaten Bone
Bolango dapat di telusuri melalui latar belakang Pendidikan dan pekerjaan responden.
Survey menunjukan bahwa penerimaan terhadap Money Politik ini tidak mengenal strata
pendidikan, Praktek ini dapat terjadi dan dilakukan oleh semua kalangan, faktanya
responden yang berlatar pendidikan SMA, SMP dan sarjana mentolerir praktek yang
mencederai demokrasi ini(Grafik)
Ya, Wajarditerima
20%
Tidak bisaditerima
80%
MoneyPolitik
Demikian halnya bagi responden yang mempunyai pekerjaan Nelayan, Wirasawsta,
Petani, Buruh bahkan Ibu Rumah tangga cukup merespon paling tinggi yakni sebesar 29
persen ( Grafik)
Terima -Pilih Calonbyk uang
15%
Terima - Pilihsaathari H
9%
Terima - tdk pilihcalon29%
Sikap Menerima Money Politik
perbaikanFasilitas Umum
53%
Terima - PilihCalon47%
Terima - Pilihsaathari H
9%
Terima - tdk pilihcalon29%
Sikap Menerima Money Politik
Pemberian Uang20%
PembagianPakaian
13%
perbaikanFasilitas Umum
53%
Lainnya1%
Jenis Money Politik
Terima - PilihCalon47%
Sikap Menerima Money Politik
Pemberian Uang20%
PembagianSembako
13%
PembagianPakaian
13%
Jenis Money Politik
menegur & melaporkan kpd pngawas
cukup menyaksikan saja
Akan membantu jika dibutuhkan
Tindakan melihat Money Politik
48%
29%
23%
menegur & melaporkan kpd pngawas
cukup menyaksikan saja
Akan membantu jika dibutuhkan
Tindakan melihat Money Politik
Chapter- 6
INTEGRITAS KPUChapter- 6
INTEGRITAS KPUChapter- 6
INTEGRITAS KPUChapter- 6
INTEGRITAS KPU
74%
77%
77%
77%
80%
88%
89%
23%
26%
23%
11%
20%
12%
23%
KPU Jujur
KPU Mandiri
KPU Adil
KPU Akuntabilitas
KPU Profesional
KPU Proporsional
KPU Terbuka
Integritas KPU
Ya Tidak
Ya48%
Ragu-Ragu32%
Tidak11% TT/TJ
9%
Nilai Netralitas KPU
74%
77%
77%
77%
80%
88%
89%
23%
26%
23%
11%
20%
12%
23%
KPU Jujur
KPU Mandiri
KPU Adil
KPU Akuntabilitas
KPU Profesional
KPU Proporsional
KPU Terbuka
Integritas KPU
Ya Tidak
74%
77%
77%
77%
80%
88%
89%
23%
26%
23%
11%
20%
12%
23%
KPU Jujur
KPU Mandiri
KPU Adil
KPU Akuntabilitas
KPU Profesional
KPU Proporsional
KPU Terbuka
Integritas KPU
Ya Tidak
TabelPenilaian Netralitas KPU
(Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden)
Tkt Pendidikan
Ya Ragu-
Ragu
Tidak TT/TJ
Tidak Sekolah 3% 2% 4% 1%
SD Sederajat 20% 18% 22% 23%
SLTP/Sederajat 12% 18% 13% 27%
SLTA/Sederajat 41% 43% 45% 26%
Diploma/Akdmk 7% 5% 4% 6%
Sarjana/SI/S2/S3 12% 12% 11% 11%
TabelPenilaian Netralitas KPU
(Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden)
Jenis PekerjaanYa Ragu-Ragu Tidak TT/TJ
PNS / Pensiunan 10% 6% 4% 5%Ibu RumahTangga 31% 28% 37% 35%Masih Sekolah/kuliah 6% 9% 7% 5%Buruh 16% 15% 15% 14%Petani 21% 31% 24% 23%Wiraswasta 2% 2% 2% 0%Nelayan 8% 7% 8% 10%
Penutup & Rekomendasi Kebijakan
Partisipasi politik masyarakat di Kabupaten Bone Bolango cukup tinggi – tertinggi dari
daerah lainnya di Propinsi Gorontalo, factor penyebabnya adalah mudahnya eksesibilitas
informasi sehingga ketersediaan informasi ini dapat meningkatkan melek politik warga
Bone Bolango. Fakta ini ditemukan terutama untuk wilayah-wilayah yang berbatasan
dengan Kota Gorontalo.
Sebaliknya daerah yang akses informasinya sulit, memiliki kecenderungan untuk
mengandalkan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat sebagai sumber informasi
politik, sehingga forum-forum berbasis keagamaan & adat lebih efektif untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan
kepemiluan.Kedua fakta ini memberi informasi penting bahwa tingkat konsumsi media
yang rendah tidak selamanya memberi efek bagi tingkat melek politik yang rendah pula,
sebab ada sumber informasi politik alternatif lainnya yang dapat di akses oleh public.
Kedua, terdapat kecenderungan bahwa perilaku pemilih di Bone Bolango dalam Pemilu
2014 beleum sepenuhnya otonom, keputusan untuk menentukan pilihan politik umumnya
masih di dasari oleh kesamaan asal wilayah; arahan tokoh adat; afiliasi puri dari kandidat;
dan identifikasi dengan partai politik tertentu, hanya sebagian kecil saja yang mendasari
pada pilihan –pilihan rasional misalnya menentukan pilihan berdasarkan pertimbangan
untung rugi kolektif, bukan untung rugi pribadi/kelompok atau pertimbangan pragmatis.
Media social dan media kampanye lainnya di Kabupaten Bone Bolango cukup baik
kampanye via sosial media cukup efektif,
B. Saran/ Rekomendasi Kebijakan
1. Memperkenalkan Nilai – nilai dasar pemilu dan demokrasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara kepada seluruh elemen masyarakat.
2. Memberikan sosialisasi/pengertian kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya
penggunaan suara dalam pemilu/pemilihan.
3. Meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kwantitas.
- Mengurangi angka kecurangan pemilu, konfik pemilu, mobilisasi pemilih sehingga
menghasilkan pemenang yang berkualitas.
4. Memperkuat sistem demokrasi.
- Memberikan pendidikan pemilih kepada masyarakat untuk membentuk nilai dan
kesadaran akan peran, hak, kewajiban dan tanggung jawab pemilih dalam sistem
demokrasi.
5. Mengadakan pendekatan sosial baik secara perorangan, kekeluargaan, adat, suku,
agama maupun organisasi – organisasi kemasyarakatan.
6. Mempermudah persyaratan perekrutan badan adhoc ( PPK, PPS, KPPS ).
Metodologi Riset
Survey dilaksanakan tanggal 01 s.d 30 Sept 2015. Survey
mewawancarai 1.034 responden target sebagai sampel yang tersebar di
18 kecamatan dan 53 Desa yang dipilih secara Stratifed Random
Sampling pada tingkat kecamatan, kelurahan dan acak sederhana bagi
kepala keluarga terpilih. Sampling error sebesar -/+ 3.0 persen dengan
taraf kepercayaan 95 persen
Pengumpulan data lapangan melibatkan 10 surveyor yang berintegritas
dan insyaAllah amanah. Selain itu 2 orang peneliti politik lokal
Gorontalodilibatkan dalam Focus Group Discussion (FGD).
Metode riset dapat dipilih antara kuantitatif, kualitatif, atau
campuran.Metode kuantitatif berusaha mencari generalisasi atas
masalah yang diteliti.Kerangka teori pada metode kuantitatif
dimaksudkan untuk diuji kebenarannya sehingga hasil akhir dari
penelitian adalah diterima atau ditolaknya sebuah teori/kerangka
pemikiran dan dibangunnya kerangka pemikiran baru atas sebuah
permasalahan.
Sementara itu pada metode kualitatif, penelitian dimaksudkan untuk
mencari pemaknaan atau kedalaman atas sebuah
permasalahan.Kerangka teori berfungsi sebagai pisau analisis untuk
membantu peneliti merangkai dan memberi makna atas berbagai fakta
yang ditemukan dalam penelitian.Pada metode campuran,
mengasosiasikan prosedur kerja pada metode kuantitatif dan
kualitatif.Data kuantitatif dilengkapi dengan data kualitatif dan
sebaliknya untuk dicapai satu analisis yang lebih komprehensif.
Dari berbagai pilihan metode riset tersebut, pilihan metode disesuaikan
dengan kebutuhan dan fisibilitas berbagai hal yang menyangkut riset,
dengan memperhatikan beberapa hal:
1. Sumber data Sumber data dapat berupa data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh sendiri melalui
wawancara, observasi, tes, kuesioner, dsb. Data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber kedua, seperti buku, dokumentasi, data dari
lembaga/institusi, dsb. Sumber data pada metode kuantitatif bersifat
random, sedangkan pada kualitatif bersifat purposive atau snowball.
2. Pengumpulan data Pada metode kuantitatif teknik pengumpulan
data dapat dilakukan melalui survey, wawancara, FGD, kuesioner,
observasi, dsb. Pada metode kualitatif melalui participant observation,
in depth interview, dokumentasi, maupun teknik triangulasi.
3. Pengolahan data Bagaimana data diklasifikasikan atau
dikumpulkan untuk kebutuhan membangun argumen, serta pemilahan
data menurut relevansinya.
4. Analisis/Interpretasi data Analisis data disesuaikan dengan
pilihan metode riset yang digunakan. Pada metode kuantitatif, analisis
dilakukan dengan menggunakan statistic sedangkan pada kualitatif
menginterpretasikan pola, model, atau pun teori yang digunakan.
Daftar Bacaan
Almond, Gabriel dan Bingham Powell Jr. 1978. Comparative Politics.
Boston: Little, Brown and Company.
Downs, Anthony. 1967. Inside Bureaucracy. Boston: Little, Brown and
Company.
Goodin, Robert E. dan Hans-Dieter Kligemann. 1996. A New Handbook
of Political Science. New York: Oxford University Press.
Koentjaraningrat. 2007. Pengantar Antropologi Sosial. Jakarta: Rajawali
Press.
Lipton, Michel. 1977. The Poor People Stay Poor: Urban Bias in World
Development. Cambride: Harvard University Press.
Rodee dkk. 2004. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Press.
Soekanto, Soerdjono. 2007. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
Press.
Surbakti, Ramlan dkk. 2011. Merancang Sistem Politik Demokratis:
Menuju Pemerintahan Presidensial yang Efektif. Jakarta:
Kemitraan Partnership.
Syafiie, Inu Kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: PT
Refika Aditama.
Umar, Arif Alauddin dkk. 2008. Pengaruh Kultural Terhadap
Partisipasi Politik Masyarakat Kota Makassar dalam Pemilihan
Walikota Tahun 2008. Makassar: Hasanuddin University.
Regulasi & Surat Keputusan terkait lainnya
Undang – undang Nomor 08 tahun 2012 tentang Pemilihan UmumAnggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerahdan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tahun 2014
Peraturan KPU Nomor 23 Tahun 2014Tentang Perubahan KedelapanAtas Peraturan KPU Nomor 07 Tahun 2012 tentang Tahapan,Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan UmumAnggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 SebagaimanaTelah Beberapa Kali Diubah, Terakhir dengan Peraturan KPUNomor 22 Tahun 2014
LampiranLampiranLampiranLampiran
PROFIL RESPONDEN
Tidak Sekolah2%
Diploma/Akdmk
6%
PROFIL RESPONDEN
Laki-Laki51%
Perempuan49%
Jenis kelamin
Tidak Sekolah2%
SD Sederajat21%
SLTP/Sederajat16%SLTA/Sederajat
43%
Diploma/Akdmk
6%
Sarjana/SI/S2/S3
12%
Tingkat Pendidikan
PROFIL RESPONDEN
Laki-Laki51%
Jenis kelamin
SD Sederajat21%
SLTP/Sederajat16%
Tingkat Pendidikan
PROFIL RESPONDEN
Wiraswasta2%
IbuRumahTangga
32%
Buruh16%
Petani26%
Wiraswasta2%
Nelayan9%
Jenis Pekerjaan
17-24 thn14%
25-34 thn28%
35-44 thn29%
45-55 thn18%
> 55 thn9%
Kelompok Usia
< 100.00029%
100.000-500.000
17%
500.000-1 juta9%
1 juta - 5 juta1%
> 5 juta44%
Pendapatan
PNS /Pensiunan
8%
IbuRumahTangga
32%
MasihSekolah/kuliah
7%
Jenis Pekerjaan
< 17 tahun2%
17-24 thn14%
25-34 thn28%
Kelompok Usia
< 100.00029%
100.000-500.000
17%
500.000-1 juta9%
Pendapatan
1
Nomor Kuesioner ;
RESPONDEN ADALAH WAJIB PILIH
1 Tgl wwcr : - -
2 Nama Resp : …………………………. .…………
3 Kec. : ……………………….……………
4 Kel / Desa : ……………………….……………
1. Bagaimana keadaan ekonomi rumah tangga B/I/S saat ini.?(1) Lebih baik dari tahun lalu(2) Sama saja dari tahun lalu(3) Lebih buruk dari tahun lalu
2. Menurut B/I/S kebutuhan apa yang paling mendesak untuk ditanganioleh pemerintah daerah (sebut Daerah Kab/Kota) saat ini?
(1) Pembukaan Lapangan Kerja(2) Masalah Kesehatan(3) Masalah Pendidikan(4) Listrik / PLN(5) Perbaikan Jalan(6) Penyediaan Air bersih(7) Penyediaan Rumah Layak Huni(8) Lainnya ................................................................
3. Menurut B/I/S bagaimana kondisi keamanan daerah setahun terakhirini?(1) Cukup aman(2) Aman(3) Kurang aman(4) Tidak Aman
4. Bagaimana penilaian B/I/S tentang Kinerja Anggota Legislatifselama ini .?
(1) Memuaskan(2) Cukup Memuaskan
(3) Tidak Memuaskan(88) TT / TJ
5. Bagaimana penilaian B/I/S tentang Kinerja Pemerintah Daerahselama ini .?
(1) Memuaskan(2) Cukup Memuaskan
(3) Tidak Memuaskan(88) TT / TJ
6. Apakah B/I/S aktif menggunakan media Sosial ?(1) Ya ( 2) Tidak Pert 8
7. Jika YA Seberapa sering B/I/S menggunakan Media Sosial tersebut?( beri tanda (V) pada bagian yang dipilih
No Jenis MediaSosial
SeringSetiap Hari/jam (1)
Jarang(SetiapMinggu)(2)
Kadang-kadang(sebulan 1-2kali) (3)
1 Facebook2 BBM3 Email4 Tweeter5 Instagram6 Fandpage7 Lainnya
8. Apakah Bapak/Ibu aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan berikutini ?
(1) Arisan Sosial- Keagamaan (Mis ; NU, Muhammadiyah, SIdll)
(2) Serikat pekerja/buruh, tani & nelayan(3) Perhimpunan /klub olah raga(4) Organisasi Pemuda(5) Karang Taruna(6) Kelompok seni-Budaya(7) Partai Politik(8) Lainnya
9. Apakah B/I/S mengikuti berita-berita yang berkaitan denganmasalah-masalah sosial kemasyarakatan atau politik di tingkat daerahataupun nasional?
1. Selalu2. Sering3. Jarang4. Kadang-kadang5. Tidak pernah
10. Dari mana B/I/S memperoleh Informasi tersebut?(1) Dialog tatap muka sosialisasi(2) Spanduk/baliho(3) Kalender/stiker/poster(4) Radio/ Majalah / Buletin(5) Media social Internet (FB,Tw,dll)(6) Pengumuman / selebaran(7) Lainnya…______________________
11. Siaran Radio mana yang Paling Sering di dengar ?1. RRI2. Selebes Radio3. STAR FM4. POLIYAMA FM5. Lainnya………
12. Apa jenis acara/program di Radio Yang paling sering B/I/Sdengarkan?
1. Berita / Informasi2. Acara keagamaan (pengajian dan kerohanian)3. Dialog / talkshow (rumah kopi dll)4. Musik5. Lainnnya........................................
13. Apakah selama Pileg 2014 ini B/ I/S menggunakan Hak pilihsecara Bebas (tanpa tekanan) ?
(1) Ya (2) Tidak
14. Apakah B/I/S menggunakan hak Pilih pada Pemilihan Umum tahun2014 (Pileg)
(1) Ya Pert 15 (2) Tidak Pert 16
15. Jika YA apa alasan B/I/S memilih.?1.) Menjadi warga negara yang baik2.) Ada perubahan Kondisi Bangsa & Daerah3.) Calon Legislatif baik dan dipercaya4.) Sudah biasa memilih5.) Karena diberi sejumlah Uang6.) Lainnya …………….
16. Jika TIDAK Apa alasan B/I/S tidak IKUT Pemilihan Legislatif 9April 2014?
1) Pemilu tidak ada gunanya untuk perbaikan ekonomimasyarakat
2) Pemilu hanya menguntungkan calon tertentu dan elit-elitpolitik
3) Partai politik tidak bisa dipercaya lagi4) Calon Legislatif tidak ada yang dinginkan5) Tidak terdaftar sebagai pemilih6) Lainnya .................................................
17. Apakah B/I/S mengenal Calon Anggota Legislatif yang dipilihtersebut ?
(1) Ya..sudah lama mengenal dan sangat dekat(2) Ya hanya mengenal orangnya(3) Hanya Tahu Fotonya & Tidak Mengenal Orangnya(4) Tidak Tahu /mengenal sama sekali
18. Menurut B/I/S Apakah hasil Pemilu Legislatif 2014 lalu sesuaiharapan ?
(1) Ya (2) Tidak
19. Apakah B/I/S menggunakan hak Pilih pada Pemilihan Umum tahun2014 (Pilpres )
(1) Ya (2) Tidak Pert 20
KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO
SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014
2
20. . Jika TIDAK Apa alasan B/I/S tidak IKUT Pemilihan Presiden 9Juni 2014?
1) Pilpres tidak ada gunanya untuk perbaikan ekonomimasyarakat
2) Piplres hanya menguntungkan orang-orang tertentu dan elit-elit politik
3) Partai politik tidak bisa dipercaya lagi4) Calon Presiden tidak ada yang dinginkan5) Tidak terdaftar sebagai pemilih6) Lainnya ................................................
21. Dari mana sumber Informasi Partai Politik & Calon AnggotaLegislatif diperoleh ?
1) Dialog tatap muka2) Spanduk/baliho3) Kalender/stiker/poster4) Radio5) Koran6) Televisi
22 Pada massa kampanye jenis kegiatan mana paling B/I/S sukai ?
1) Konvoi2) Berdialog Dgn Warga3) Panggung Hiburan4) Acara Keagamaan5) Jalan Santai6) Acara Tradisonal7) Kerja Bakti8) Konser Musik / Band
9) Pelayanan Kesehatan10) Pasar Murah11) Bagi Bagi Uang12) Bagi Bagi Sembako13) Blusukan14) Acara Olah Raga15) Pemutaran Film16) Lainnya ____________
23 Jika ada Partai / Calon yang ingin mengadakan kegiatan berikut inikegiatan apa yang B/I/S ingin ikuti ?.
1) Kegiatan Bakti Sosial2) Kegiatan Keagamaan3) Kegiatan Olahraga4) Kegiatan Pendidikan
5) Kegiatan Wirausaha6) Kegiatan yang sesuai
dengan Hobi7) Kegiatan Budaya Daerah8) Lainnya………
24. MENURUT B/I/S, Apakah Pemberian sejumlah UANG,BARANG untuk mempengaruhi pilihan pemilih adalah hal yangWAJAR?
(1) Ya, wajar di TERIMA(2) Tidak bisa di TERIMA Pert 26
25. Jika YA, Apakah B/I/S akan menerima bila ada orang yangmemberi UANG atau HADIAH tersebut?
(1) Akan menerima dan Memilih Calon yang memberi Uang(2) Akan menerima dan memilih calon yang memberi Uang
lebih Banyak(3) Akan menerima dan memilih yang memberikan Uang saat
menjelang pemungutan Suara(4) Akan menerima, dan tidak memilih Calonnya(5) Lainnya _____________________(TULISKAN)
26 Jika tidak apa alasan B/I/S1) Saya sudah memiliki pilihan (keluarga / teman dekat)2) Sudah dari dulu mempunyai pilihan Partai tertentu3) Saya takut dan/tangkap Panwas4) Saya tahu bahwa Pemberian sejumlah UANG, BARANG
adalah Pelanggaran5) Lainnya _____________________(TULISKAN)
27. Apakah B/I/S pernah melihat, menyaksikan Pemberian sejumlahUANG, BARANG untuk mempengaruhi pilihan pemilih?
(1) Ya (2) Tidak Pert 28
28. Jika YA, bentuk pemberian tersebut berupa(1) Pemberian Uang(2) Pembagian Sembako(3) Pembagian Pakaian(4) Perbaikan Fasilitas Umum(5) Lainnya .................
29. Apakah tindakan B/I/S B/I/S Jika melihat, menyaksikan Pemberiansejumlah UANG, BARANG untuk mempengaruhi pemilih ?
(1) Menegur dan atau Melaporkan kepada Pengawas Pemilu(2) Cukup Menyaksikan saja(3) Tak mempedulikannya(4) Akan membantu jika di butuhkan
30. Apakah B/I/S SETUJU bahwa Pengawasan PenyelenggaraanPemilu adalah tanggungjawab bersama?
(1) Ya (2) Tidak
31 Apakah B/I/S PERCAYA bahwa Penyelenggara Pemilu (KPU)TIDAK terlibat dalam kepentingan Politik?
(1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ
32 Bagaimana Penilaian B/I/S tentang Integritas KPU dalamPenyelenggaraan Pemilu Legislatif 9 April 2014 ? (beri tanda (V)pada bagian yang dipilih
No Aspek Ya (1) Tidak (2)1 Mandiri2 Jujur3 Adil4 Keterbukaan5 Profesionalitas6 Proporsionalitas7 Akuntabilitas
33. Dari berbagai pihak berikut ini, manakah menurut B/I/S yangmelakukan kecurangan PEMILU 2014.?
(1) Petugas PPS(2) PPK dan(3) KPUD(4) Panwas
(5) Partai Politik(6) Kepala kelurahan / Desa(7)Tim Sukses Partai /CALEG(8) Lainnya _____________
34 Menurut B/I/S Apakah Penyelenggara Pemilu telah bekerja sesuaiHarapan ?
(1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ
35 Apakah B/I/S YAKIN bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidakterlibat dalam kepentingan Politik Praktis?
(1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ
PROFIL RESPONDEN1. Jenis kelamin
(1) Laki-laki(2) Perempuan
2. Pendidikan1.) Tidak sekolah2.) SD/Sederajat3.) SLTP/sederajat4.) SLTA / sederajat5.) Diploma/Akademik6.) Sarjana (S1, S2, S3)
3 Pekerjaan1.) PNS/Pensiunan2.) Ibu Rumah Tangga3.) Sekolah / Kuliah4.) Petani5.) Swasta6.) Nelayan7.) Tak bekerja
4 Usia(1) < 17 tahun(2) 17- 24 tahun(3) 25 – 34 tahun(4) 35 – 44 tahun(5) 45 – 55 tahun(6) > 55 tahun
5. Agama(1) Islam(2) Katholik(3) Protesta(4) Hindu(5) Budha
6. Pendapatan perbulan1.) 250.000 – 500.0002.) 500.000 – 1juta3.) 1juta – 5 juta4.) 5 juta5.) Rahasia / tidak jawab
7. Apakah B/I/S mempunyaiKartu Pemilih
(1) Ya(2) Tidak
8. Apakah B/I/S mempunyaiHandphone
(1) Ya(2) Tidak
Berkenan kami tahu?
No Hp ………………………...
Surveyor : …………………………….Ttd : _________
Kuesioner ini tidak diperkenankan dimiliki dengan caraapapun oleh siapapun, KERAHASIAN RESPONDEN
DIJAMIN SEPENUHNYATerimakasih atas Kerjasama yang Baik
JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100Sampling Error = 3 %
No Nama Desa Jlh Sampel1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16
10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11
43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17
KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO
SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100
Sampling Error = 3 %No Nama Desa Jlh Sampel
1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16
10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11
43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17
KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO
SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100
Sampling Error = 3 %No Nama Desa Jlh Sampel
1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16
10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11
43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17
KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO
SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100
Sampling Error = 3 %No Nama Desa Jlh Sampel
1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16
10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11
43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17
KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO
SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014
47 PILOLAHEYA 1048 AYULA SELATAN 1649 HUNTU SELATAN 2050 TINELO AYULA 1651 HUNTU BARAT 2452 BULOTALANGI 1753 POPODU 24
1100