5
Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 1, 2005 : 62-65 62 Survei Kupu-Kupu (Rhopalocera: Lepidoptera) di Hutan Ireng-Ireng Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (A Survey Of The Butterflies ( Rhopalocera: Lepidoptera) In Ireng-Ireng Forest Of Bromo Tengger Semeru National Park) Suharto 1 , Wagiyana 1 dan Rizal Zulkarnain 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Jember 2 Alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember ABSTRACT A survey of the butterflies (Rhopalocera, Lepidoptera) in Ireng-Ireng forest of Bromo Tengger Semeru National Park was conducted from January to February 2003. The surveyor walked along the chosen route from Senduro, Burno Village Damar forest, Ireng-ireng, Ngguci, Pondok Wiji, and Ledok Malang The butterflies caught was identified in labarotorium. The two-month survey yielded 31 species and subspecies, composing of 21 genera in eight families. Keywords : Butterfly, National Park PENDAHULUAN Keragaman hayati fauna di Indonesia cukup kaya, namun penelitian tentang fauna khususnya kupu-kupu masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menginventarisasi kupu-kupu yang ada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS), Seksi Wilayah Konservasi II Resot Wilayah Konservasi Senduro Lumajang. Komposisi vegetasi dan perbedaan ketinggian memungkinkan terjadinya keragaman hayati yang besar. Di TN-BTS terdapat 1075 jenis tumbuhan dan 158 jenis satwa (Anonim, 2000). Dalam taksonomi kupu-kupu termasuk sub ordo Rhopalocera ordo Lepidoptera (Baltazar, 1991). Ciri khas kupu-kupu adalah mempunyai dua pasang sayap membranus, tertutup sisik dan biasanya berwarna menarik, cemerlang dengan pola yang terarur. Sisik-sisik pada sayap mudah terlepas seperti debu bila terpegang (Sastrodihardjo, 1989), dan tidak mempunyai frenulum (Baltazar, 1991). Kebanyakan tubuh dan tungkai juga tertutup dengan sisik-sisik, sungut ramping dan menjendol pada ujungnya (Borror et al., 1992). Ordo Lepidoptera termasuk di antaranya kupu-kupu mempunyai kepentingan ekonomik yang besar di negara-negara tropik maupun subtropik. Kupu-kupu mempunyai alat mulut penghisap nektar, sedangkan larvanya pemakan tumbuh-tumbuhan beberapa di antaranya berperan sebagai hama penting pada tanaman budidaya (Kalshoven, 1981). Di sisi lain karena keindahan sayapnya, serangga dewasa atau kupu-kupu banyak dicari kolektor seni. METODE Penelitian dilakukan di hutan Ireng-ireng kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) Senduro Lumajang dalam bulan Januari sampai Februari 2003. Survei dilakukan melalui rute Senduro, desa Burno hutan Damar, Pos PHPA (Perbatasan kawasan TN-BTS). Kupu-kupu yang tertangkap dibuat iksektarium, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk identifikasi yang didasarkan pada Borror, et al. (1992), Preston (1988), Corbet and Pendlebury (1978) dan Carter (1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah species dan subspecies tertinggi ditemukan pada famili Papilionidae, jumlahnya lebih dari seperempat dari komunitas kupu-kupu yang ada di hutan Ireng-ireng khususnya Seksi Wilayah Konservasi II Resot Wilayah konservasi Senduro Lumajang TN-BTS. Empat genus pada famili Pieridae dan Nymphalidae persentase species dan subspecies mencapai 16,13 persen, peresentase yang sama ditemukan pada famili Danaidae yang meliputi tiga genus, selanjutnya diikuti famili Lycaenidae dan Satyridae. Pada famili Riodinidae dan Hesperidae masing-masing hanya ditemukan

Survei Kupu-Kupu era Lepidoptera Di Hutan Ireng-Ireng

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Survei Kupu-Kupu era Lepidoptera Di Hutan Ireng-Ireng

Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 1, 2005 : 62-6562

Survei Kupu-Kupu (Rhopalocera: Lepidoptera) di Hutan Ireng-IrengTaman Nasional Bromo Tengger Semeru

(A Survey Of The Butterflies ( Rhopalocera: Lepidoptera) In Ireng-Ireng Forest Of Bromo Tengger Semeru National Park)

Suharto1, Wagiyana1 dan Rizal Zulkarnain21Fakultas Pertanian Universitas Jember

2Alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember

ABSTRACTA survey of the butterflies (Rhopalocera, Lepidoptera) in Ireng-Ireng forest of Bromo TenggerSemeru National Park was conducted from January to February 2003. The surveyor walked along the chosen route from Senduro, Burno Village Damar forest, Ireng-ireng, Ngguci, PondokWiji, and Ledok Malang The butterflies caught was identified in labarotorium. The two-monthsurvey yielded 31 species and subspecies, composing of 21 genera in eight families.

Keywords : Butterfly, National Park

PENDAHULUANKeragaman hayati fauna di Indonesia cukup kaya, namun penelitian tentang fauna khususnyakupu-kupu masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yangbertujuan untuk menginventarisasi kupu-kupu yang ada di kawasan Taman Nasional BromoTengger Semeru (TN-BTS), Seksi Wilayah Konservasi II Resot Wilayah Konservasi SenduroLumajang. Komposisi vegetasi dan perbedaan ketinggian memungkinkan terjadinya keragamanhayati yang besar. Di TN-BTS terdapat 1075 jenis tumbuhan dan 158 jenis satwa (Anonim, 2000).

Dalam taksonomi kupu-kupu termasuk sub ordo Rhopalocera ordo Lepidoptera (Baltazar,1991). Ciri khas kupu-kupu adalah mempunyai dua pasang sayap membranus, tertutup sisik danbiasanya berwarna menarik, cemerlang dengan pola yang terarur. Sisik-sisik pada sayap mudahterlepas seperti debu bila terpegang (Sastrodihardjo, 1989), dan tidak mempunyai frenulum(Baltazar, 1991). Kebanyakan tubuh dan tungkai juga tertutup dengan sisik-sisik, sungut rampingdan menjendol pada ujungnya (Borror et al., 1992). Ordo Lepidoptera termasuk di antaranya kupu-kupu mempunyai kepentingan ekonomik yangbesar di negara-negara tropik maupun subtropik. Kupu-kupu mempunyai alat mulut penghisap nektar, sedangkan larvanya pemakan tumbuh-tumbuhan beberapa di antaranya berperan sebagaihama penting pada tanaman budidaya (Kalshoven, 1981). Di sisi lain karena keindahan sayapnya,serangga dewasa atau kupu-kupu banyak dicari kolektor seni.

METODEPenelitian dilakukan di hutan Ireng-ireng kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru(TN-BTS) Senduro Lumajang dalam bulan Januari sampai Februari 2003. Survei dilakukan melaluirute Senduro, desa Burno hutan Damar, Pos PHPA (Perbatasan kawasan TN-BTS). Kupu-kupuyang tertangkap dibuat iksektarium, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk identifikasi yangdidasarkan pada Borror, et al. (1992), Preston (1988), Corbet and Pendlebury (1978) dan Carter(1995).

HASIL DAN PEMBAHASANJumlah species dan subspecies tertinggi ditemukan pada famili Papilionidae, jumlahnya lebih dariseperempat dari komunitas kupu-kupu yang ada di hutan Ireng-ireng khususnya Seksi WilayahKonservasi II Resot Wilayah konservasi Senduro Lumajang TN-BTS. Empat genus pada familiPieridae dan Nymphalidae persentase species dan subspecies mencapai 16,13 persen, peresentaseyang sama ditemukan pada famili Danaidae yang meliputi tiga genus, selanjutnya diikuti familiLycaenidae dan Satyridae. Pada famili Riodinidae dan Hesperidae masing-masing hanya ditemukan

Page 2: Survei Kupu-Kupu era Lepidoptera Di Hutan Ireng-Ireng

Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 1, 2005 : 62-6563

satu subspecies (Tabel 1).

Tabel 1. Komposisi species kupu-kupu di hutan Ireng-ireng Kawasan TN-BTS

Famili JumlahGenus

Jumlahspeciesd a nsubspecies

Persentase speciesd a nsubspecies

PapilionidaePieridaeNymphalidaeDanaidaeLycaenidaaeSatyridaeRiodinidaeHesperidae

34434111

85554211

25,8116,1316,1316,1312,906,453,233,23

21 31 100

Hasil penelitian ini sangat berbeda dengan komposisi kupu-kupu di Filipina yang didominasifamili Lycaenidae (33,84 persen) dan famili Nymphalidae (26,69 persen), sedangkan pada familiPapilionidae hanya 6,32 persen dari komunitas kupu-kupu yang jumlahnya 1439 species dansubspecies (Baltazar, 1991). Survei selama 26 bulan di gunung Makiling Universitas Filipina diLos Banos ditemukan sebanyak 145 species dan subspecies yang berasal sembilan famili. Jumlahspecies dan subspecies pada famili Rionidae tertinggi yaitu sebesar 23,45 persen (Cayabyab, 2000). Survei yang dilakukan melalui rute perjalanan yang sudah ditentukan menunjukkan kupu-kupu di hutan Ireng-ireng sebanyak 31 species dan sub species yang berasal dari 21 genus dalamdelapan famili. Daftar kupu-kupu yang ada di hutan Ireng-ireng sebagai berikut.

S u p e r f a m i l iPAPILIONOIDEAFamili PAPILIONIDAES u b f a m i l iPAPILIONINAETribe TROIDINIGenus Troides Huebner

Troides Helena (C.& R. Felder)

Tribe PAPILIONINIGenus Papilio Linnaeus

Papilio memnon argenor L. Papilio helenus helenus L.Papilio polites romulus CramerPapilio demoleus malayanus WallacePapilio demoleon-demoleon Cramer

Tribe LEPTOCIRCINIGenus Graphium Scopoli

Page 3: Survei Kupu-Kupu era Lepidoptera Di Hutan Ireng-Ireng

Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 1, 2005 : 62-6564

(= Genus ParanticopsisNiceville & WoodMason)

Graphium agamemnon Agamemnon (L.)Graphium sarpedon lucttius (Fruhstorfer)

Famili PIERIDAESubfamili PIERINAEGenus Leptosia(Huebner)

Leptosia nina malayana Frushtorfer

Genus Aphias HuebnerAphias epaphiria Hubner

S u b f a m i l i COLIADINAEGenus Eurema Huebner(= Genus TeriasSainson)

Eurema hicabe contubernalis (Moore)Eurema blanda snelleni (Moore)

Genus CatopsiliaHuebner

Catopsilia Pomona Pomona Fabricius

F a m i l iNYMPHALIDAES u b f a m i l iNYMPHALINAEGenus Hypolimnas(Huebner)(=Genus DiademaBoisduval)

Hypolimnas bolina jacintha HuebnerHypolimnas bolina bolina L.

S u b f a m i l iMAPRESSIINAEGenus CyrestisBoisduval

Cyrestis nivea nivalis C.&R. FelderGenus Tanaecia Butller

Tanaecia munda westerstandli CobertGenus Lasisppa Moore

Lasisppa tiga siaka Moore

Famili DANAIDAEGenus Danaus Kluk(= Genus DanaidaLatreille)

Danaus genutia genutia (Cramer)

Page 4: Survei Kupu-Kupu era Lepidoptera Di Hutan Ireng-Ireng

Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 1, 2005 : 62-6565

Genus EuploeaFabricius

Euploea mulcicer mulciber (Cramer)Euploea phaenareta curtaelnani (C.& R.Felder)Euoploea core Moore

GenusParantica Moore Parantica malaneus sinopsion (Fruhstorfer)

Famili LYCAENIDAESubfamili THECLINAE( = S u b f a m i l iPOLYOMMATINAE) Tribe POLYMMATINIGenus Celastrina (Tutt)

Celastrina dilecta dilecta MooreGenus Jamides(Huebner)

Jamides celeno aelianus FabriciusGenus PithecopsHorsfield

Pithecops corpus corpus FruhstorferTribe AMBLYPODIINIGenus AmblypodiaHorsfield(=Genus HorsfieldiaRiley)

Amblypodia narada taona Moore

Famili SATYRIDAESubfamili SATYRINAEGenus Ypthyma Huebner

Ypthyma tonkiniana (Fruhstorfer)Ypthyma Pandous corticaria Butler

Famili RIODINIDAES u b f a m i l iRIODININAEGenus Paralixta Elliot

Paralixta damajanti damajanti (C.and R.Felder)

S u p e r f a m i l iHESPERIOIDEFamili HESPERIIDAES u b f a m i l iHESPERIINAEGenus Notocrypta deNiceville

Notocrypta paralyssos varians (Ploetz)

Larva kupu-kupu di hutan Ireng-ireng sebagian berpotensi sebagai hama di daerah penyanggataman nasional. Sebagai contoh inang utama dari genus Papilio dan Graphium adalah jeruk

Page 5: Survei Kupu-Kupu era Lepidoptera Di Hutan Ireng-Ireng

Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 1, 2005 : 62-6566

sehingga dapat mengganggu budidaya tanaman jeruk. Di antara 31 species dan subspecies terdapatsatu species yang dilindungi undang-undang di Indonesia yaitu T. Helena (C.& R. Felder)(Preston,1988). T. Helena termasuk serangga monofagus inangnya berupa suruh hutan (Apama corimbosa)(Corbet and Pendlebury, 1978). Larva yang lain berperan sebagai pemakan tumbuhan yang adadi hutan. Kerusakan habitat dapat mangganggu kehidupan kupu-kupu. Oleh karena itu hutan ditaman nasional perlu dilestarikan untuk mendukung kupu-kupu maupun satwa yang lain. Kupu-kupu yang ditemukan masih terbatas di daerah wilayah konservasi Senduro Lumajangatau belum menggambarkan komunitas kupu-kupu yang ada di Taman Nasional Bromo TenggerSemeru yang meliputi empat wilayah kabupaten yaitu Malang, Pasuruhan, Probolinggo danLumajang. Penelitian lanjutan masih perlu dilakukan dengan memperluas wilayah survei dan waktuyang cukup sehingga komunitas kupu-kupu lebih dapat mencerminkan kondisi di Taman Nasionaltersebut.

KESIMPULANBerdasarkan hasil survei yang dilakukan di hutan Ireng-ireng wilayah konservasi SenduroLumajang kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) selama dua bulanditemukan sebanyak 31 species dan sub species yang berasal dari 21 genus dalam delapan famili.Satu species dilindungi undang-undang di Indonesia yaitu Troides Helena. Pelestarian habitatsatwa khususnya kupu-kupu sangat diperlukan agar keanekaragamannya hayati tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2000. Mentari Pagi Bromo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional

Bromo Tengger Semeru, Malang.Baltazar, C.R., 1991. An Inventory of Philippine Insects. II. Order Lepidoptera (Rhopalocera).

University of the Philippines at Los Banos, Laguna.Borror J.D., C.A. Triplehorn and N.F. Johnson, 1992. An Introduction to the Study of Insects.

Terjemahan Bahasa Indonesia. Gadjahmada University Press.Carter D., 1995. Butterflies and Moths. Dorling Kindersly. London.Cayabyab B.F., 2000. A Survey of the Lopharocera of Mt. Makiling, Laguna, Philippines. The

Philippines Entomology 14(2) : 106-119.Corbert A.S. and H.M. Pendlebury, 1978. The Butterfly of the Malay Peninsula. Third edition

revised by J.N. Eliot. Malayan Nature Society. Kuala Lumpur.Kalshoven L.G.E., 1981. The Pests of Crops in Indonesia. (Revised and translated by Van Der

Laan). Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta.Preston K.P.M., 1988. Butterfly in the World. Blanford. London.Sastrodihardjo S., 1989. Pengantar Entomologi Terapan. ITB, Bandung.