Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sumber: KLHK, 2020
•
•
0
500
1000
1500
2000
2500
2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Rib
uTo
n C
O2
e
Energi IPPU Pertanian Limbah FOLU Kebakaran Hutan
258
220
168
79
65
60
53
51
0 50 100 150 200 250 300
US
China
India
Brazil
Indonesia
Russia
Mexico
Germany
Millar Metric Ton
Sumber: SIPSN, 2018 Sumber: BPS, 2018Sumber: Statista, 2017
•
•
• Rural (tidak adaTPA)
• Urban (TPA Tersedia)
• Landfill• Random Dumping/Discharge• Open Burning • Recycling• Composting
• CO2• N20
• CO2• N2O• CH4
𝑖=1
𝑛
𝐸𝐹𝑠𝑖 ∙ 𝑚𝑖 + i=1
n
𝐸𝐹𝑠𝑡 ∙𝑚𝑖
𝑐𝑎𝑝∙ 𝑑
𝐸𝐹𝑠𝑖 : Faktor Emisi untuk setiap jenis sistem pengelolaan sampah (𝐶𝑂2, 𝐶𝐻4 , 𝑁2 𝑂)
𝑚𝑖: Berat Sampah (kg)
𝐸𝐹𝑠𝑡: Faktor Emisi dari transportasi sampah
𝑐𝑎𝑝: kapasitas tampung kendaraan pengangkut sampah
𝑑: Jarak tempuh total (distance)
Emisi Manajemen Sampah Emisi Transportasi Sampah
•
•
•
Ministry of National Development Planning 2010.
• Tidak dapat dipastikan bahwa kumpulan sampah suatuindividu tertentu secara 100% sesuai mengikuti alur proses pembuangan sisa sampah yang dicatat oleh data agregat.
• Dalam antisipasi menjaga ketidakpastian ini, setiap EF sistemsampah berserta probabilitasnya disesuaikan dengan metodestatistik analisis ketidakpastian melalui Latin Hypercube Sampling (Mckay, 1992).
• Hasil akhir setiap emisi & polutan dengan tingkatkepercayaan 95% per kg jenis sampah (organic/ inorganic) berserta proxy lokasi (rural/urban) tertera pada tabel 2.
𝑖=1
𝑛
𝐸𝐹𝑠𝑖 ∙ 𝑚𝑖
i=1
n
𝐸𝐹𝑠𝑡 ∙𝑚𝑖
𝑐𝑎𝑝∙ 𝑑
• Estimasi Emisi dari transportasi sampah perlu mengkonsiderasi 3 faktor; berat sampah individu, kapasitas mobil sampah, serta jaraktempuh truk sampah.
• Total berat sampah individu dibagi total kapasitas mobil sampah
(𝑚𝑖
𝑐𝑎𝑝) guna identifikasi kewajiban individu tersebut dari total emisi
transportasi secara keseluruhan.
• Akibat keterbatasan data, kapasitas mobil sampah berserta jaraktempuh diasumsikan masing-masing 2500 kg per mobil sampah & 25 km jarak tempuh .
Ministry of National Development Planning 2010.Kristanto & Koven (2019).
Highlights:• Emisi dari pembuangan sampah didaerah rural lebih tinggi dibandingkan urban karena penggunaan metode
pengolahan sampah konvensional yang lebih dominan.
• Sampah Inorganik menghasilkan emisi yang lebih besar karena pembuangan sampah inorganikmembutuhkan metode pengolahan sampah yang generasi emisinya lebih besar.
▪
▪
▪
▪
▪
▪