Upload
yuniwahyuningsih
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
1/28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
I. RESPIRASI
Dalam proses kehidupan, tiap-tiap makhluk hidup pastilah memerlukan energi
untuk melakukan aktiftas dan bertahan hidup. Energi itu sendiri kita dapati dari
proses oksidasi yang mengambil oksigen dari lingkungan sekitar. Selain untuk
proses oksidasi untuk menghasilkan sumber energi, oksigen juga dibutuhkan oleh
sel-sel tubuh secara kontinu untuk menghasilkan ATP yang akan digunakan untuk
aktifitas sel. Dalam proses pembakaran energi akan dihasilkan zat-zat sisa
metabolisme tubuh salah satunya karbondioksida (CO2). Karbondioksida tersebut
harus dikeluarkan dari sel atau dalam tubuh agar menjaga keseimbangan asam-basa
melalui proses respirasi.
Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa gabungan aktifitas berbagai
mekanisme yang berperan dalam proses suplai O2ke seluruh sel tubuh dan
pembuangan CO2. Proses penghisapan O2disebut inspirasi dan proses pengeluaran
CO2ke atmosfer disebut ekspirasi . Istilah pernafasan, yang lazim digunakan,
mencangkup dua proses ; pernafasan luar (eksterna); serta pernafasan dalam
(interna). Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas (paru) dan sebuah
pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi ini terdiri atas dinding dada ; otot-otot
pernafasan, yang memperbesar dan memperkecil ukuran rongga dada ; pusat
pernafasan di otak yang mengendalikan otot pernafasan ; serta jarak dan syaraf
yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan. (Ganong, William
F. ; 621 )
II. SUHU TUBUH
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah total panas yang
diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke
lingkungan luar yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.
Skala tubuh terdiri dari celcius, farenheit, kelvin dan reamur.
Mekanisme kehilangan panas bisa melalui radiasi, konduksi, konveksi,
dan evaporasi.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
2/28
2
B.
RUMUSAN MASALAH
I. Rumusan masalah Suhu Tubuh
a.
Apakah yang di maksud suhu tubuh itu?
b. Apa sajakah skala-skala suhu tubuh?
c. Bagaimana anatomi fisiologi suhu tubuh?
d. Bagaimana mekanisme kehilangan panas serta proses peningkatan dan
penurunan suhu tubuh?
e. Faktor apa saja yang mempengaruhi suhu tubuh?
f.
Bagaimana cara kerja pengukuran suhu tubuh?
g. Di mana sajakah letak pengukuran suhu tubuh?
h. Apa saja suhu tubuh abnormal dan bagaimana gambarannya?
II. Rumusan masalah Respirasi
a. Apakah yang dimaksud respirasi itu?
b.
Bagaimana anatomi fisiologi respirasi dan mekanisme respirasi?
c.
Faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi?
d. Bagaimana cara kerja menghitung pernafasan?
e.
Apa sajakah macam-macam volume respirasi?
f. Apa saja gangguan-gangguan respirasi?
C.
TUJUAN
a. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang suhu tubuh
b.
Menambah pengetahuan tentang mekanisme perubahan suhu tubuh
c.
Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi suhu tubuh serta
gangguan suhu suhu tubuh
d. Mengetahui tentang respirasi, anatomi fisioligi respirasi, mekanisme
respirasi, macam-macam respirasi dan gangguan-gangguan pada
respirasi.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
3/28
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
4/28
4
1.3 Fisiologi Suhu Tubuh
Pernafasan di atur oleh sistem saraf yaitu :
1. Korteks seribri
Berperan mengatur napas yang bersifat volunter sehingga kita
dapat mengatur dan menahan napas,misalnya saat kita berbicara
atau makan.
2.
Medulla Oblongata
Ada di otak dan berperan dalam pernafasan spontan atau otomatis.
3. Pons
Ada 2 pusat :
a)Pusat apneutik : ada di formasio retikularis pons bagian bawah,dan
mengoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan
rangsang impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi.
b)Pusat Pneumotaksis : terletak di pons bagian atas, dan fungsinya membatasi
durasi inspirasi,tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi
menjadi halus dan teratur,proses ekspirasi berjalan secara teratur pula.
Suhu tubuh bersifat hamper konstan. Suhu bervariasi harian (diurnal) 1-3. Suhu
tubuh terendah terdapat di pagi hari. Dan meningkat pada waktu sore atau malam
.
Semakin rendah jika semakin dekat dengan permukaan tubuh dan itulah yang
diukur. Suhu di pusat tubuh (body core) lebih tinggi daripada suhu permukaan
tubuh
Suhu tubuh pada orang yang ssama mempunyai perbedaan jika diukur dari area
tubuh yang berbeda
Suhu tubuh kurang stabil pada anak-anak.
Suhu tubuh berlebihan menimbulkan stres pada organ-organ tubuh yang vital.
1.4 Mekanisme Suhu Tubuh
Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak
anatara hemisfer serebral, mengontrol suhu tubuh. Suhu yang nyaman
adalah pada saat system panas beroprasi hipotalamus merasakan
perubahan ringan pada suhu tubuh, hipotalamus anterior mengontrol
pengeluaran panas, dan hipotalamus posterior mengontrol produksi
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
5/28
5
panas. Bila sel saraf di hipotalamus anterior menjadi panas melebihi
set point maka inpuls akan dikirim untuk menurunkan suhu tubuh.
Mekanisme pengeluaran panas termasuk berkeringat,
fasodilatasi atau pelebaran pebuluh darah dan hambatan produksi
panas. Darah didistribusi kembali ke pembuluh darah permukaan
untuk meningkatkanpengeluaran panas. Jika hipotalamus posterior
merasakan suhu tubuh lebih rendah dari set point maka mekanisme
konservasi panas bekerja vasokontriksi (penyemitan) pembuluh darah
mengurangi aliran darah kekulit dan extermitas. Kompensasi produksi
panas dostimulasi melalui kontraksi otot volunteer dan getaran atau
menggigil pada otot. Bila vasokontriksi tidak efektif dalam
pencegahan tambahan pengeluaran panas, tubuh mulai menggigil.
Lesi atau trauma pada hipotalamus atau korda spinalis yang
membawa pesan hipotalamus dapat menyebabkan perubahan yang
serius pada control suhu.
# Mekanisme kehilangan dan pembentukan suhu tubuh
Kulit Reseptor perifer Hipotalamus ( poterior dan anterior )
Preoptika hipotalamus Nervus eferent Kehilangan dan
pembentukan panas.
a.Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang
dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20
mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke
segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan
panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanismekehilangan panas.
Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian
besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu
udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan
kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran
panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara
baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.
b.KonduksiKonduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhandengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
6/28
6
karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar
langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan
dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses
perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.
c.Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasiperpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami
evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58
kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme
evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12
16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena
evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus
melalui kulit dan system pernafasan.
Selama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan,
panas hilang melalui radiasi dan konduksi. Namun ketika suuhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh memperoleh suhu darilingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan ini, satu-
satunya cara tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.
Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh,
sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat diukur ) merupakan suhu
yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh
dan proses kehilangan panas tubuh dari lingkungan.
d.KonveksiPerpindahan panas melalui aliran udara/ air.
Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi :
Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C
Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5C
Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40C
Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C
1.5 Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh
Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu :
1. Exercise: semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat
15 x, sedangkan pada atlet dapat meningkat menjadi 20 xdari basal ratenya.
2. Hormon: Thyroid (Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah
pengatur pengatur utama basal metabolisme rate.
Hormon lain adalah testoteron, insulin, dan hormon
pertumbuhan dapat meningkatkan metabolisme rate 5-15%.
3. Sistem syaraf: selama exercise
1.6 Cara mengukur suhu tubuh
Alat dan bahan :
1.
Termometer yang sesuai
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
7/28
7
2. Larutan sabun
3. Larutan desinfektan
4.
Air bersih
5. Bengkok
6. Tisu
7.
Vaselin
8. Buku catatan suhu
9. Sarung tangan
Prosedur kerja
Langkah rasional
1.
Kaji tanda dan gejala perubahan suhu
dan faktor yang mempengaruhinya.
Tanda dan gejala fisik mengindikasikan
perubahan suhu abnormal. Memungkinkan
anda mengkaji penyebab perubahan.
2.
Ketahui aktivitas pasien sebelumnya
yang dapat mempengaruhi ketepatan
pengukuran. Jika klien baru saja
selesai merokok atau makan tunggu
20-30 m3nit sebelum mengukur suhu
oral.
Merokok,bernafas,dan makan lewat mulut
menyebabkan suhu oral yang palsu
3.
Tentukan alat dan lokasi pengukuransuhu yang sesuai untuk klien.
Dipilih berdasarkan kelebihan dankekurangan tiap lokasi. Gunakan termometer
sekali pakai untuk klien yang diisolasi.
4. Jelaskan lokasi pengukuran suhu dan
pentingnya mempertahankan posisi
sebelum suhu di ukur.
Klien biasanya ingin mengetahui prosedur
pengukuran dan harus diingatkan untuk tidak
melepas termometer terlalu cepat.
5.
Bersihkan tangan terlebih dahulu. Mengurangi transmisi mikroorganisme
6. Bantu klien mengambil posisi untuk
pengukuran suhu.
Memastikan kenyamanan dan ketepatan
pengukuran
7. Lakukan pengukuran
1. Pemeriksaan suhu oral dengan
termometer elektronik:a.
Gunakan sarung tangan bersih.
b. Lepas pembungkus termometer
dari unit pengisian baterai.
Masukkan tangkai probe oral ke
unit termometer. Jangan menekan
tombol ejection.
c.
Sarungkan plastik penutup probe
Pengisian untuk tenaga baterai. Tombol
ejection melepas penutup probe plastik dari
tangkai probe.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
8/28
8
ke tangkai probe sampai terpasang
baik.
d.
Minta klien untuk membuka
mulut,letakkan probe termometer
di bawah lidah dalam kantung
sublingual posterior sampaiketengah rahang bawah
e. Minta klien untuk menahan probe
termometer dengan bibir tertutup.
f.
Biarkan termometer sampai
terdengar sinyal yang
menandakan pengukuran lalu
angkat termometer.
g.
Tekan tombol ejection untuk
membuang plastik penutup.
h. Kembalikan probe termometer ke
posisi penyimpanana pada unitperekam.
i.
Lepas sarung tangan. Bersihkan
tangan
j. Kembalikan termometer ke
pengisi baterai.
2. Pemeriksaan suhu rektal
dengan termometer elektronik:a. Pasang tirai. Atur posisi sims
dengan kaki menekuk kaki bagian
atas. Bukan pakaian bawah pasien
b.
Gunakan sarung tangan bersih.
c. Lepas pembungkus termometer
dari unit pengisian baterai.
Masukkan tangkai probe oral ke
unit termometer. Jangan menekan
tombol ejection.
d.
Sarungkan plastik penutup probe
ke tangkai probe sampai terpasang
baik.
e.
Berikan lubrikan padatisu.benamkan penutup probe ke
dalam lubrikan mencapai 2,5-
3,5cm untuk dewasa.
f. Dengan tangan lainnya,buka
bokong untuk melihat anus. Minta
klien bernafas lambat dan rileks.
g. Masukkan probe ke dalam anus.
Dan jangan di paks.
h. Biarkan termometer sampai
terdengar sinyal yang
menandakan pengukuran laluangkat termometer dari anus.
Panas dari pembuluh superfisial di kantung
sublingual menghasilkan pengukuran suhu.
Pertahankan posisi tepat termometer saat
pengukuran.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
Posisi menyimpan akan melindungi tangkai
probe.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
Mempertahankan daya baterai.
Menghargai privasi klien. Membuat nyaman.
Buka area anus untuk penempatan
termometer
Melindungi perlindungan saat terpajan pada
benda yang di cemari cairan tubuh.
Pengisian untuk tenaga baterai. Tombol
ejection melepas penutup probe plastik dari
tangkai probe.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
Lubrikan mengurangi trauma terhadapmukosa rektum saat memasukkan
termometer. Tisu menghindari kontaminasi
sisa lubrikan pada wadah.
Anus dibuka untuk memasukkan termometer.
Merilekskan spingter anus untuk pemasukan
yang lebuh mudah.
Memastikan pajanan yang cukup terhadap
pembuluh darah di dinding rektum.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
9/28
9
i.
Tekan tombol ejection untuk
membuang plastik penutup.Lap
tangkai probe dengan kapas
alkohol,terutama pada daerah
penutup yang berhubungan
dengan probe.k. Kembalikan probe termometer ke
posisi penyimpanana pada unit
perekam.
l.
Lap area anus dengan tisu lembut
untuk membersihkan lubrikan dan
feses lalu buang tisu. Bantu klien
untuk mengatur posisi nyaman
m.
Lepas sarung tangan. Bersihkan
tangan
n. Kembalikan termometer ke
pengisi baterai.
3. Pemeriksaan suhu aksila
dengan termometer elektronik:
a. Pasang tirai. Atur posisi supinasi
atau duduk. Buka pakaian pada
area bahu dan lengan.
b. Lepas pembungkus termometer
dari unit pengisian baterai.
Masukkan tangkai probe oral ke
unit termometer. Jangan menekan
tombol ejection.
c. Sarungkan plastik penutup probe
ke tangkai probe sampai terpasang
baik.
d. Angkat lengan klien menjauhi
tubuhnya,periksa lesi kulit dan
keringat yang berlebihan.
Letakkan termometer ke tengah
aksila dan letakkan lengan didada
klien.
e.
Biarkan termometer sampaiterdengar sinyal yang
menandakan pengukuran lalu
angkat termometer dari aksila.
f. Tekan tombol ejection untuk
membuang plastik penutup.Lap
tangkai probe dengan kapas
alkohol,terutama pada daerah
penutup yang berhubungan
dengan probe.
g. Kembalikan probe termometer ke
posisi penyimpanana pada unitperekam.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
Posisi menyimpan akan melindungi tangkai
probe.
Menyediakan kenyamanan dan hiegene diri.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
Mempertahankan daya baterai.
Menghargai privasi klien. Membuat nyaman.
Buka area aksila untuk penempatan
termometer.
Pengisian untuk tenaga baterai. Tombol
ejection melepas penutup probe plastik dari
tangkai probe.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
Mempertahankan posisi probe yang tepat
terhadap pembuluh darah aksila.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
Posisi menyimpan akan melindungi tangkai
probe.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
10/28
10
h.
Lepas sarung tangan. Bersihkan
tangan.
i.
Kembalikan termometer ke
pengisi baterai.
Menyediakan kenyamanan dan hiegene diri.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
Mempertahankan daya baterai.
1.7 Cara kerja menghitung pernafasan
Persiapan alat:
Jam tangan dengan jarum penunjuk detik.
Pena dan buku catatan.
Jangan memberitahu klien bahwa perawat akan menghitung
frekuensi pernafasan
Pastikan Klien dalam posisi nyaman duduk lebih baik.
Rasional: Ketidaknyamanan dapat menyebabkan klien bernafas
cepat.
Menghitung pernafasan dengan menghitung turun naiknya dada
sambil memegang pergelangan tangan.
Rasional: Memegang tangan pasien bisa mencegah perubahankecepatan pernafasan, karena merasa diamati
Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali
ekspirasi)
Rasional: Menjamin hitungan mulai dengan siklus pernafasan
normal.
Hitung frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh
Rasional: Menjamin hasil perhitungan lebih akurat
Sambil menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan:
dangkal, dalam atau normal, apakah irama normal
Rasional: Karakter gerakan ventilasi dapat menunjukkan perubahan
khusus / status penyakit.Catat hasil pada bagan. Laporkan adanya tanda perubahan pernafasan
Rasional: Memberikan data untuk pengamatan perubahan pada
kondisi pasien.
Pertimbangan Pediatrik.
Mengejutkan / membangunkan bayi untuk mengukur RR dapat
meningkatkan frekuensi pernafasan tidak benar.
Bisa dilihat/ di observasi RR pada saat berbaring tenang dengan dada
/ abdomen tidak ditutup selimuti.
Pertimbangan Geriatri
Orang dewasa normalnya bernafas 12 sampai dengan 20x / mnt.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
11/28
11
Peningkatan usia dapat diikuti dengan peningkatan frekuensi
pernafasan karena peningkatan kekakuan dinding dada.
1.8 Letak pengukuran suhu tubuh
- Letak pengukuran suhu tubuh : oral, rektal, aksila, membran
timpani, esofagus.
- Letak pengukuran suhu tubuh dibagi menjadi 2, yaitu :
Tempat pengukuran suhu inti : rektum, membran timpani, arteri, dan
arteri polmuner
-Tempat pengukuran suhu permukaan : kulit, aksila, dan oral
Di oral 370C, di rektal 37,50C, di aksila 36,50C.
Pengukuran suhu tubuh adalah dengan menggunakan alat yang
bernama Thermometer.
Macam-macam Thermometer :
-
Thermometer digital- Thermometer air raksa
- Thermometertahanan
- Thermometer volume tetap
1.9 Suhu tubuh abnormal
A. Hiperpireksia / demamterjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk
mempertahankan kecepatan pengeluaran kelabihan produksi panas,
yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal.Pola demam :
Terus-menerus : tingginya menetap lebih dari 24 jam bervariasi10- 20.
Intermitten : demam memuncak secara berseling dengan suhu
normal. Suhu berubah normal paling sedikit sekali dalam 24 jam.
Remitten : demam memuncak dan suhu turun tanpa kembalike tingkat suhu normal.
Relaps : periode episode demam diselingi dengan tingkat
suhu normal. Episode demam dan normotermia dapat memanjang
lebih dari 24 jam.
B. Hipertermia
Hipertermia adalah meningkatnya suhu inti tubuh hingga 40C
pada suhurectal atau lebih tinggai lagi. Hal ini dapat terjadi :
Jika seseorang terpapar suhu eksternal yang tinggi.
Dalam keadaan cedera yang serius seperti luka bakar
Ketika terdapat kerusakan pusat pengendalian suhu dalam otak
Bila infeksi
C. Hipertermia malignan
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
12/28
12
Adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi
panas, yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-
obatan anastitik tertentu.
D. Heat stroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan
dengan suhu tinggi yang dapat mempengaruhi mekanisme
pengeluaran panas.klien yang berisiko termasuk yang masih sangat
muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular,
hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Tanda dan gejala heat
stroke adalah gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual, kram
otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinesia. Tanda lain yabg
paling penting adalah kulit yang hangat dan kering. Penderita heat
stroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat
dan malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih
besar dari 40,5C mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari
semua organ tubuh.
Tanda vital menyatakan suhu tubuh kadang-kadang
setinggi 45C, takikardia dan hipotensi. Otak merupakan organ
yang lebih dahulu terkena karena sensitivitasnya terhadap
keseimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut, klien menjadi
tidak sadar pupil tidak reaktif. Terjadi kerusakan neurologis yang
permanen kecuali jika tindakan pendinginan segera dimulai.
E. Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap
dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memroduksi
panas.
Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti :
Rangan : 33-36
Sedang : 30-33
Berat : 27-30
Sangat berat :
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
13/28
13
Terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama
beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35C, klien
mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi,
dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4C,
frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan darah akan turun. Kulit
menjadi sianotik. Jika hipotermia terus berlangsung, klien akan
mengalami disritmia jantung, kehilangan kesadaran, dan tidak
respon terhadap stimulus nyeri.
Dalam kasus hipotermia berat, klien dapat menunjukkan
tanda klinis yang mirip dengan orang mati. Radang beku terjadi
bila tubuh terpapar pada suhu di bawah normal. Daerah yang
rentan terhadap radang dingin adalah lobus telinga, ujung hidung,
jari, dan jari kaki. Daerah yang cidera berwarna putih berlilin, dan
keras jika disentuh klien akan bilang sensasi pada klien yang
terkena. Intervensi termasuk tindakan memanaskan secara
bertahap, analgesik dan perlindungan area yabg terkena.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
14/28
14
B.
RESPIRASI
1.1 Pengertian respirasi
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang artinya
bernafas. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan
menggunakan O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-
senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(metabolisme), gerak dan pertumbuhan.
Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida baik yang terjadi di paru-paru maupun di jaringan. Proses
respirasi dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Respirasi eksternal
Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di paru-paru
dan kapiler pulmonal dangan lingkungan luar. Pertukaran gas ini
terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan konsentrasi antara
udara lingkugan dengan di paru-paru
2.
Respirasi internal
Proses pemanfaatan oksigen dalam sel yang terjadi di mitokondria
untuk metabolisme dan produksi karbon dioksida
1.2 Analogi fisiologi respirasi
a. Hidung
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama,
mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat (septum nasi).
Didalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu
dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.
1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
15/28
15
2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan
3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang dinamakan karang hidung
(konka nasalis) berisi kelenjar pembuat mucus dan banyak mengandung
pembuluh darah, yang berjumlah 3 buah :
a. Konka nasalis inferiorb. Konka nasalis medial
c. Konka nasalis superior
Diantara konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yang merupakan
jalan udara rongga nasal yang terletak di bawah konka, yaitu meatus superior,
meatus medialis, dan meatus inferior. Terdapat empat pasang sinus paranasal
yang merupakan kantong tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar, dan
sphenoid. Sinus berfungsi untuk meringankan tulang cranial, membri area
permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan
melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan memberi efekresonansi dalam produksi wicara.
Fungsi dari nasal sendiri adalah sebagai :
1. Jalan masuknya udara
2. Penyaring partikel kecil
Sillia pada epitellium respiratorik melambai ke depan dan ke belakang
dalam suatu lapisan mucus. Gerakan dari mucus dan sillia tersebut membentuk
suatu perangkap untuk ditelan, dibatukkan, atau dibersinkan keluar.
3. Penghangat dan pelembab udara yang masuk4. Resepsi odor
Pada bagian atas rongga hidung terdapat epitel sel-sel olfaktori yang
mengalami spesialisasi untuk indera penciuman
5. Membantu proses bicara (resonansi bersama sinus paranasalis)
b. Faring
Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan (nasofaring)pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofaring)pada bagian belakang. Udara dari rongga hidungmasuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang
rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi
sebagai jalannya udara dan makanan.
c. Laring
Dari faring, udara pernapasan akan menuju pangkal tenggorokan atau
disebut juga laring. Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang
membentuk jakun (adams apple). Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh
katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Saat menelan makanan, katup tersebutmenutupi pangkal tenggorokan dan saat bernapas katup tersebut akan
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
16/28
16
membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang bergetar bila
ada udara melaluinya. Misalnya saja saat kita berbicara.
d. Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagiandi leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.
e. Percabangan Bronkus
Bronkus tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri.
Letak bronkus kanan dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal
daripada kiri. Karena strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan mudahkemasukan benda asing. Itulah sebabnya paru-paru kanan seseorang lebih
mudah terserang penyakit bronkhitis. Pada seseorang yang menderita asma
bagian otot-otot bronkus ini berkontraksi sehingga akan menyempit. Hal ini
dilakukan untuk mencegah masuknya lebih banyak benda asing yang
menimbulkan reaksi alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak napas.
Sedangkan pada penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh
lendir. Mean bronkus bercabang bronkus sekunder bronkus tertier
bronkus terminalis bronchiolus alveoli. Pada bronkus utama terdapat
tulang rawan / cartilago yang mempunyai struktur yang kaku untuk mencegahagar tidak kolaps.
f.Paru-paru
Organ yang berperan penting dalam proses pernapasan adalah paru-
paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang terletak pada rongga dada,
tepatnya di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang
membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas dua bagian,
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus yang
berukuran lebih besar daripada paru-paru sebelah kiri yang memiliki dualobus. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru yang
disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral yaitu selaput
paru yang langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu yang
melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga
kavum yang disebut kavum pleura yang berisi cairan mensekresikan cairan
sebagai pelumas.
Semakin ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung halus
kecil yang disebut alveolus. Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300
juta buah. Adanya alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas.Diperkirakan, luas permukaan paruparu sekitar 160 m2. Dengan kata lain,
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
17/28
17
paru-paru memiliki luas permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas
permukaan tubuh. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Oksigen yang
terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menembus
dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke dalam
pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darahmerah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, oksigen
diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh,
oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin.
Oksigen ini digunakan untuk oksidasi. Karbon dioksida yang
dihasilkan dari respirasi sel diangkut oleh plasma darah melalui pembuluh
darah menuju ke paru-paru. Sesampai di alveolus, CO2menembus dinding
pembuluh darah dan dinding alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan
disalurkan menuju hidung untuk dikeluarkan. Jadi proses pertukaran gas
sebenarnya berlangsung di alveolus, karena itu alveoli disebut sebagai unitfungsional sistem pernafasan. Alveoli memiliki dua tipe sel yaitu membentuk
dinding alveolus dan yang bertugas untuk memproduksi surfaktan yang
berguna untuk menjaga alveoli tetap mengembang agar tidak kolaps.
#Pernafasan di atur oleh sistem saraf yaitu :
a. Korteks seribri
Berperan mengatur napas yang bersifat volunter sehingga kita dapat
mengatur dan menahan napas,misalnya saat kita berbicara atau
makan.
b. Medulla Oblongata
Ada di otak dan berperan dalam pernafasan spontan atau otomatis.
c. Pons
Ada 2 pusat :
Pusat apneutik : ada di formasio retikularis pons bagian bawah,dan
mengoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara
mengirimkan rangsang impuls pada area inspirasi dan menghambat
ekspirasi.
Pusat Pneumotaksis : terletak di pons bagian atas, dan fungsinya
membatasi durasi inspirasi,tetapi meningkatkan frekuensi respirasi
sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur,proses ekspirasi
berjalan secara teratur pula.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
18/28
18
1.3 Mekanisme Pernafasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam(internal).
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang
terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara
dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada
dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar,
maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi),yaitu periode ketika aliran udara luar masuk ke paru-paru. Ketika diafragma
berkontraksi, bentuknya manjadi datar dan menekan bagian bawahnya yaitu isi
abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga
toraks dan paru-paru. Mengembangnya paruparu berakibatkan pada turunnya
tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut gradien tekanan dari atmosfer
ke paru-paru. dan pengeluaran udara (ekspirasi) yaitu periode ketika udara
meninggalkan paru-paru keluar ke atmosfer. Otot-otot respirasi relaks
membiarkan elastisitas paru dan rongga dada untuk mengisi volume respirasi
sehingga terjadi peningkatan tekanan alveolus dan menurunkan volume paru.Dengan demikian udara bergerak dari paru-paru ke atmosfer. Maka
mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
1. Pernafasan Dada
Apabila kita menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan
dada, otot yang digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua
bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.
Saat terjadi inspirasi atau disebut juga sebagai proses pernafasan aktif, otot
antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi terangkat.Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada
menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang, padahal
tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir menuju
paru-paru melewati saluran pernapasan.
Sementara saat terjadi ekspirasi atau disebut juga sebagai proses pernafasan
pasif, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi (mengkerut/mengendur),
sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada
mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada
menjadi meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap. Dengan demikian,udara yang berada dalam rongga paru-paru menjadi terdorong keluar.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
19/28
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
20/28
20
oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi
seluler.
Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan
lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan
digunakan dalam proses metabolisme sel, dan merupakan oksidasi bahanmakanan yang terjadi di dalam mitokondria dan menghasilkan energi dalam
bentuk ATP.
Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses
difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen
dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen
dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam
darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh
karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripadacairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh
berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian
kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin
(HbCO2).
Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah
dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim
anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen
(H+) dan ion bikarbonat.
CO2yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh olehparu-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion
bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah
berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut
berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah.
1.4 Faktor yang mempengaruhi respirasi
1. Gerakanbadan yang kuat
Memerlukan banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yangdiperlukan tubuh, emosi, rasa sakit dan taku tmisalnya dapat
menyebabka nimpuls yang merangsang pusat pernafasan dan
menimbulkan penghirupan udara secara kuat dan lebih cepat
2. Kecepatan Pernafasan
Juga dapat dipengaruhi usia karena berbedanya jumlah energi yang
Dibutuhkan tubuh sehingga semakin tua juga akan semakin berbeda
dengan bayi yang kebutuhan energinya tergolong rendah.
3.
PerubahanFungsiPernafasan
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
21/28
21
Perubahan fungsi pernafasan juga mengakibatkan berbedanya
kecepatan bernafas dan volume yang dihasilkan serta energinya
4.
Hiperfentilitas
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam
paru-paru agar pernafasan lebih cepat
5. Hipoventilasi
Terjadi fentilisasi alveolar untuk memenuhi penggunaan oksigen
tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup.
6. Hipoksia
Tidak adanya pemenuhan oksigen seluler akibat dari devisien
sioksigen yang di inspirasi atau meningkatnya penggunaan oksigen
pada tingkat seluler.
Faktor perkembangan
Bayi prematur
Bayi dan toddler
Anak usia sekolah dan remaja
Dewasa muda dan pertengahan
Dewasa tua
Faktor perilaku
NutrisiLatihan atau olahraga
Merokok
Penyalahgunaan substansi (alkohol dan obat-obatan)
Kecemasan
Faktor lingkungan
Tempat kerja (polusi)
Temperatur lingkungan
Ketinggian tempat dari permukaan laut
1.5 Volume Paru
a. Volume tidal (VT) : volume udara yang masuk dan keluar
paru-paru selama ventilasi normal biasa. VT pada dewasa muda
saat berkisar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk
perempuan.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
22/28
22
b. Volume cadangan inspirasi (VCI) : Volume udara ekstra
yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maksimum diatas
inspirasi tidal.
VCI berkisar 3.100 ml pada laki-laki dan 1.900 ml pada
perempuan.
c.
Volume cadangan ekspirasi (VCE) : Volume ekstra udara yang
dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal.
VCE biasanya berkisar 1.200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada
perempuan.
Volume residual (VR) : Volume udara sisa dalam paru-paru
setelah melakukan ekspirasi kuat. Volume residual penting untuk
kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan. Rata-rata
volume ini pada laki-laki sekitar 1.200 ml dan pada perempuan
1.000 ml.
Kapasitas Paru dipengaruhi oleh :
Posisi selama pengukuran Kekuatan otot nafas
Compliance Paru
Nilai untuk mengembangkan paru yang ditentukan oleh elastisitas jaringan paru
(serat elastin & serat kolagen) dan elastisitas karena tegangan permukaan cairan
di alveoli & ruang paru lainnya.
Jenis kelamin
# Frekuensi Pernapasan Pada Manusia
Secara umum frekuensi pernapasan pada orang dewasa adalah15-20 kali per menit. Frekuensi pernapasan pada pria lebih cepat dari
pada wanita karena pria lebih banyak melakukan aktifitas. Cepat
lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
suhu tubuh, posisi tubuh maupun aktivitas tubuh.
# Frekuensi Pernapasan normal
Bayi: 2550 kali tiap menit
Anak: 1530 kali tiap menit
Dewasa: 1220 kali tiap menit
1.6 Gangguan Respirasi Manusia
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
23/28
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
24/28
24
Merupakan defisiensi oksigen, yaitu kondisi kekurangannya kadar oksigen
dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ.
1. Hipoksia dapat terjadi akibat anemia; gangguan sirkulasi darah; penyakit
paru, yang mengganggu ventilasi pulmonar; atau keberadaan zat toksik,
seperti karbon monoksida atau sianida,di dalam tubuh.2. Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini berkaitan
dengan hemoglobin di sisi yang sama untuk mengikat oksigen.
Kecenderungan daya ikatnya terhadap hemoglobin lebih besar 320 kali
dibandingkan daya ikat hemoglobin terhadap oksigen dan pelepasannya
lebih lambat. Oleh karena itu, sejumlah kecil karbon monoksida dalam
udara dapat mematikan.
3. Hipoksia iskemik karena perusakan pembuluh darah.
4. Hipoksia histotoksik karena sel tidak bias memakai O2
5. Hipoksia hipoksik disebabkan oleh jaringan susah mendapatkan oksigenkarena adanya hambatan.
Hiperkapnia
Peningkatan kadar CO2dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan hipoksia.
CO2 berlebih meningkatkan respirasi dan konsentrasi ion hydrogen, yang akan
menyebabkan asidosis (kadar asam berlebih)
HipokapniaPenurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi akibat
hiperventilasi (pernafasan cepat ) dan penghembusan CO2. Penurunan kadar
CO2menyebabkan terjadinya alkalosis (jumlah bikarbonat berlebih) dalam cairan
tubuh.
Dispnea
susah nafas,menunjukkan ada retraksi
Bradipnea
frekuensi pernafasan melambat yang abnormal namun irama teratur.
Takipnea
frekuensi cepat yang abnormal.
Hiperpnea
pernafasan cepat yang abnormal.
Apnea
tidak ada nafas.
Cheyne stokes
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
25/28
25
periode pernafasan cepat dalam yang bergantian dengan periode apnea,umumnya
pada bayi dan anak selama tidur nyenyak,depresi,kerusakan otak.
Kusmaul
nafas apnormal bisa cepat,normal atau lambat,umumnya pada asidosis metabolik.
Biot
nafas tidak teratur,ada kerusakan otak bagian bawah dan depresi pernafasan.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
26/28
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
I. Suhu Tubuh
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi
oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
Nilai suhu tubuh dapat digambarkan dengan 2 skala yaitu :
3. Skala Fahreheit, yang digambarkan dengan F.
4. Skala Celcius, yang digambarkan dengan C.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Thermometer.
Macam-macam Thermometer sendiri ada Thermometer digital, air
raksa, tahanan, volume tetap. Letak pengukuran suhu tubuh : oral,
rektal, aksila, membran timpani, esofagus.
Mekanisme kehilangan panas dapat melalui radiasi, konduksi, konveksi dan
evaporasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh antara lain usia, olahraga, kadar
hormon, irama sirkadian, stres dan lingkungan.
II. Respirasi
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan
dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
organik menjadi CO2, H2O dan energi.
Jalur pernapasan manusia adalah sebagai berikut :
Rongga hidung => faring => laring => trakea => bronkus =>bronkilius, aveolus.
Pertukaran/difusi O2 dan CO2pada paru-paru terjadi pada dibagian alveolus.
Pernapasan melibatkan 2 proses yaitu menarik nafas (inspirasi) dan
mengeluarkan nafas (ekspirasi) berdasarkan organ-organ yang terlibat.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
27/28
27
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah gerakan badan yang kuat,
kecepatan pernapasan, perubahan fungsi pernafasan, Hiperfentilitas,
Hipoventilasi, hipoksia. Adapun yang lainnya
Faktor perkembangan: Bayi prematur, Bayi dan toddler, Anak usia sekolah dan
remaja, Dewasa muda dan pertengahan, Dewasa tua.Faktor perilaku : Nutrisi, Latihan atau olahraga, Merokok, Penyalahgunaan
substansi (alkohol dan obat-obatan), Kecemasan.
Faktor lingkungan : Tempat kerja (polusi), Temperatur lingkungan, Ketinggian
tempat dari permukaan laut.
Frekuensi Pernapasan normal, Bayi: 25 50 kali tiap menit, Anak: 15 30 kali
tiap menit, Dewasa: 1220 kali tiap menit.
B. SARAN
Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan saran
sebagai berikut:
1.
Penulis berharap para pembaca dapat memahami tentang Respirasi dan Suhu
Tubuh pada manusia.
2.
Penulis berharap dengan adanya penulisan ini para pembaca dapat banyak
belajar dan mendapat tambahan pengetahuan tentang respirasi dan suhu tubuh.
3.
Perlu adanya usaha usaha untuk mencegah sistem respirasi pada manusia yangrentan terhadap penyakit pernapasan.
4. Menyadari bahwa sistem respirasi berkaitan dengan lingkungan.
5. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini
sangat diharapkan.
8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi
28/28