224
i STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu sebagian syarat Memperoleh gelar Magister Hukum (MH) Oleh AHMAD QAZWINI NIM. 160 140 23 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA PROGRAM MAGESTER HUKUM KELUARGA 1439 H/2018 M

STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

i

STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA

DALAM PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT

DI KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu sebagian syarat

Memperoleh gelar Magister Hukum (MH)

Oleh

AHMAD QAZWINI

NIM. 160 140 23

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

PROGRAM MAGESTER HUKUM KELUARGA

1439 H/2018 M

Page 2: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

ii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

PASCASARJANA Jl. G. Obos Komplek Isalmic Centre Palangka Raya, Kaliamntan Tengah, 73111

Telp. 0536-3226356 Fax. 3222105 email : [email protected] Website : http://iain-palangkaraya.ac.id

Page 3: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

iii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

PASCASARJANA Jl. G. Obos Komplek Isalmic Centre Palangka Raya, Kaliamntan Tengah, 73111

Telp. 0536-3226356 Fax. 3222105 email : [email protected] Website : http://iain-palangkaraya.ac.id

Page 4: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

PASCASARJANA Jl. G. Obos Komplek Isalmic Centre Palangka Raya, Kaliamntan Tengah, 73111

Telp. 0536-3226356 Fax. 3222105 email : [email protected] Website : http://iain-palangkaraya.ac.id

Page 5: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

PASCASARJANA Jl. G. Obos Komplek Isalmic Centre Palangka Raya, Kaliamntan Tengah, 73111

Telp. 0536-3226356 Fax. 3222105 email : [email protected] Website : http://iain-palangkaraya.ac.id

Page 6: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

vi

STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA

DALAM PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI

KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

Oleh : Ahmad Qazwini

Pembimbing I : Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag.

Pembimbing II : Dr. Abdul Helim, S.Ag., M.Ag.

ABSTRAK Studi Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola dalam Pengelolaan Dan

Pendistribusian Zakat di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, permasalahan

yang diangkat pada penelitian ini 1). Pelaksanaan Tata Kerja UPZ Masjid dan

Musola terkait Standar Operasional Prosedur pemungutan zakat di Kota Palangka

Raya, 2). Kendala pada UPZ Masjid dan Musola dalam melaksanakan Tata Kerja

terkait Standar Operasional Prosedur pemungutan zakat di Kota Palangka Raya,

3). Solusi yang dijalankan UPZ Masjid dan Musola dalam melaksanakan Tata

Kerja terkait Standar Operasional Prosedur pemungutan zakat di Kota Palangka

Raya.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (empiris). Pendekatan

penelitian yang digunakan, pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek

penelitian sebanyak 10 responden.Teknik pengumpulan data dengan langkah

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengabsahan data yang digunakan yaitu

teknik triangulasi sumber. Analisis data dengan tahapan teknik collection,

reduction, display, dan conclution.

Hasil Penelitian : 1). Unit Pengumpul Zakat Masjid Kota Palangka Raya

belum sepenuhnya mampu melaksanakan Tata Kerja terkait pengumpulan zakat

secara baik dan sitematis. Kelemahan 3 (tiga) Unit Pengumpul Zakat Masjid di

Kota Palangka Raya dapat dilihat dari sudut pandang berikut, yaitu : Kegiatan

zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer dan tradisional, Unit

Pengumpul Zakat Masjid tidak melaksanakan profesi amil profesional dan hanya

berperan sebagai panitia amil zakat, sumber daya manusia yang tidak memadai,

kualitas Sumber Daya Manusia yang tidak profesional di bidang zakat, dan tidak

adanya Kantor Sekretariat.

2). Pengamatan peneliti terkait problem dan kendala Unit Pengumpul

Zakat Masjid di Kota Palangka Raya antara lain, yaitu : Kegiatan pengumpulan

zakat pada 3 Unit Pengumpul Zakat Masjid di Palangka Raya berjalan tanpa

bimbingan BAZNAS, 3 Unit Pengumpul Zakat Masjid yang dibentuk sejak 2014

-2018 belum memiliki Panduan Tata Kerja Pengumpul Zakat, Unit Pengumpul

Zakat Masjid dalam melaksanakan tugas kurang maksimal, tenaga pengurus

zakat aktif yang minim, Standarisasi pengelolaan zakat yang tidak dilaksanakan

Unit Pengumpul Zakat Masjid, dan Pengurus BAZNAS Kota Palangka Raya

yang didominasi oleh kalangan Pegawai Negeri Sipil.

3). Unit Pengumpul Zakat Masjid Kota Palangka Raya terkait solusi

pengumpulan zakat yaitu, kegiatan zakat yang dilakukan oleh Unit Pengumpul

Zakat Masjid jauh dari apa yang diamanatkan Undang-Undang Zakat. Unit

Pengumpul Zakat Masjid dibentuk BAZNAS Kota Palangka Raya, demi

membantu dan memaksimalkan pengumpulan zakat, sehingga dengan adanya

Page 7: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

vii

kegiatan aktif oleh Unit Pengumpul Zakat Masjid sepanjang tahun dapat

membantu dan memudahkan muzakki menyerahkan dan menyalurkan zakatnya.

Kata Kunci : UPZ, BAZNAS, Zakat.

Page 8: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

viii

STUDY OF WORKING UPZ MASJID AND MUSOLA

IN MANAGEMENT AND DISTRIBUTION OF ZAKAT

IN PAHANDUT SUB-DISTRICT OF PALANGKA RAYA CITY

By: Ahmad Qazwini

Advisor I: Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag.

Advisor II: Dr. Abdul Helim, S.Ag., M.Ag.

ABSTRACT

Study of Working UPZ Mosque and Mosola in Management and

Distribution of Zakat in Pahandut Sub-district of Palangka Raya City, the

problems raised in this research 1). Implementation of Working Arrangement of

UPZ Mosque and Mosola related Standard Operating Procedure of collection

zakat in Palangka Raya City, 2). Constraints on UPZ Mosque and Musola in

implementing Working related Standard Operating Procedure of collection zakat

in Palangka Raya City, 3). Solutions that UPZ Mosque and Musola run in

implementing Working related Standard Operating Procedure of collection zakat

in Palangka Raya City.

This type of research is field research (empirical). The research approach

used, descriptive qualitative approach with the subject of research as much as 10

respondents.Technic collection data with interview steps, observation, and

documentation. The data validation used is source triangulation technique. Data

analysis with stages of collection, reduction, display, and conclution techniques.

Research Result: 1). The Zakat Collector Unit of the Palangka Raya City

Mosque is not fully able to carry out the Working Procedures related to zalcat

collection in a good and systematic manner. The disadvantages of 3 (three)

Mosque Zakat Collecting Units in Palangkaraya City can be seen from the

following point of view, namely: Zakat Activity on Zakat Collection Unit Mosque

is temporary and traditional, Zakat Collecting Unit Mosque does not carry out

professional profession profession and only acts as amil zakat committee ,

inadequate human resources, unprofessional Human Resource quality in the field

of zakat, and the absence of the Secretariat Office.

2). Observation of the researcher regarding the problems and constraints of

Mosque Zakat Collector Unit in Palangkaraya City, among others, are: zakat

collection activity at 3 units of Mosque Zakat Collector in Palangka Raya run

without guidance of BAZNAS, 3 Units of Mosque Zakat Collectors established

since 2014 -2018 do not have Zakat Collector Working System, Mosque Zakat

Collector Unit in performing less than maximal duties, zakat active management

staff, Standardization of zakat management that is not implemented by Moslem

Zakat Collector Unit and BAZNAS Administrator of Palangka Raya City

dominated by Civil Servant.

3). Mosque Zakat Collector Unit Palangka Raya City related zakat

collection solution that is, zakat activities conducted by the Mosque Zakat

Collector Unit is far from what is mandated Zakat Law. Mosque Zakat Collector

Unit was formed BAZNAS Kota Palangka Raya, to help and maximize the

collection of zakat, so that the active activities by the Mosque Zakat Collector

Page 9: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

ix

Unit throughout the year can help and facilitate muzakki submit and distribute

zakat.

Keywords: UPZ, BAZNAS, Zakat.

Page 10: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

x

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الرحيمالحمد للو رب العالمين الرحمن الرحيم الذى أرسل رسولو بالهدى ودين الحق

ين كلو دا عبده ورسولو اللهم ليظهره على الد الو ال اهلل وأشهد ان محم أشهد ان لد وعلى الو وأصحابو أجمعين، أما ب عد صل على سيدنا محم

Alḥamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. Dzat yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang lagi Maha Mengetahui, yang telah memberikan

kemudahan, taufik dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tesis ini yang judul “Studi Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola dalam

Pengelolaan dan Pendistribusian Zakat di Kecamatan Pahandut Kota

Palangka Raya”.

Kasih sayang, penghormatan, dan juga shalawat dan salam semoga selalu

dicurahkan kepada baginda Muhammad Saw, utusan Allah Swt yang bertugas

memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman dan memberi ancaman

kepada orang-orang kafir. Shalawat dan salam juga semoga tercurahkan kepada

keluarga Nabi dan para sahabatnya, semoga Allah Swt meridhai para sahabat dan

tabi‟in yang masuk dalam jajaran mujtahid salaf yang shaleh. Semoga Allah Swt

juga meridhai orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dan benar hingga

tiba hari pembalasan kelak.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya tesis ini tidak lepas dari

bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan terutama kepada

Dosen pembimbing I Bapak. Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag. dan Dosen

pembimbing II Bapak Dr. Abdul Helim, S.Ag., M.Ag.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada

berbagai pihak yang sangat berjasa dan membantu memberikan semangat dan

moral, oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan kepada:

Page 11: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xi

1. Bapak Dr. Ibnu Elmi AS Pelu, SH. MH. Selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Palangka Raya

2. Bapak Dr. H. Sardimi, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Palangka

Raya.

3. Bapak Dr. Sabian Utsman, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister

Hukum Keluarga Pascasarjana IAIN Palangka Raya.

4. Bapak Dr. Sadiani, MH. Selaku penguji Tesis ini, yang telah memberikan

banyak masukan dan koreksinya.

5. Ayahanda dan ibunda penulis beserta seluruh keluarga besar penulis, yang

telah memberikan doa, dorongan, motivasi, moril dan materil yang tak

terhitung jumlahnya.

6. Bapak-bapak, ibu-ibu, para senior saya di kelas Magister Hukum Keluarga

angkatan 2016 sebagai teman dan guru dalam berproses pembelajaran pada

program pascasarjana IAIN Palangka Raya.

Penulis memanjatkan do‟a kehadirat Allah Swt, semoga segala bantuan

dan dukungan dari siapapun agar mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya.

Akhirnya, Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang

membangun. Semoga proposal tesis ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca sekalian, khususnya bagi penulis sendiri. Āmīn yarobbal „ālamīn.

Palangka Raya, 09 Juli 2018

TTD,

Penulis,

Page 12: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Page 13: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xiii

MOTO

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan

untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

(QS. At-Taubah [9] : 60)

Page 14: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................ iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

PENGESAHAN TESIS ..................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .........................................................................................ix

PERNYATAAN ORISINILITAS ....................................................................... xii

MOTO ................................................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................xvii

PEDOMAN TRANSLITRASI ARAB LATIN ................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan ..................................................................8

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu .................................................................. 10

B. Kerangka Teori ........................................................................... 27

C. Deskripsi Teoretis ...................................................................... 31

1. Ketentuan Pengelolaan Zakat Dalam Hukum Islam ........... 31

a. Pengertian Amil Zakat ................................................... 31

b. Dasar Hukum Amil Zakat .............................................. 34

c. Syarat-Syarat Amil Zakat ............................................... 39

d. Fungsi Amil Zakat ......................................................... 45

e. Pengelolaan Zakat Berbasis Masjid dan Musola ............ 47

2. Ketentuan Pengelolaan Zakat Dalam Hukum Positif ........... 51

a. Pengertian UPZ dan BAZNAS ...................................... 51

b. Dasar Hukum UPZ dan BAZNAS ................................. 52

Page 15: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xv

c. Syarat-Syarat Menjadi Anggota UPZ dan Anggota

BAZNAS ....................................................................... 52

d. Fungsi UPZ dan BAZNAS ............................................. 53

e. Pengelolaan Zakat Menurut Undang-Undang ................ 54

f. Manajemen Pengelolaan Zakat ...................................... 57

D. Kerangka Pikir dan Pertanyaan Penelitian ................................. 61

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian.. ..................................................64

B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 66

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................ 73

D. Objek dan Subjek Penelitian ..................................................... 74

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 75

F. Pengabsahan Data ..................................................................... 79

G. Teknik Analisis Data ................................................................. 82

BAB IV PELAKSANAAN TATA KERJA UPZ MASJID KECAMATAN

PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

A. Pelaksanaan Tata Kerja UPZ Masjid .........................................84

B. Gambaran Sistem Kerja UPZ Masjid di Kota Palangka Raya ....85

C. Hakikat Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid

Dan Musola..................................................................................91

D. Eksistensi UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya ......103

E. Prinsip-Prinsip Dasar Pengelolaan Zakat...................................108

F. Manajemen Kantor UPZ Masjid dan Musola.............................118

G. Maqa>sid asy-Syari„ah dalam Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola .................................................................................126

BAB V PROBLEM DAN KENDALA UPZ MASJID KECAMATAN

PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

A. Problem dan Kendala UPZ Masjid di Kota Palangka Raya ......133

B. Elemen dan Sumber Strategis Pengelolaan Zakat.....................136

1. Sumber Daya Manusia (SDM) ......................................137

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ........................142

a. Manajemen Profesional ...........................................146

b. Mengukur Profesional ............................................147

c. Peningkatan SDM ...................................................148

3. Sarana dan Prasarana .....................................................149

4. Komunikasi .........................................................,..........150

a. Sosialisasi Undang-Undang Zakat ..........................151

b. Hubungan dan Koordinasi .......................................152

C. Standarisasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid....................156

1. Panduan Fiqh Zakat .......................................................160

2. Kompetensi Amil Zakat .................................................161

3. Kualitas Manajemen Organisasi Zakat ..........................162

Page 16: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xvi

BAB V SOLUSI UPZ MASJID TERKAIT TATA KERJA

KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

A. Solusi UPZ Masjid......................................................................164

B. Peran dan Solusi UPZ Masjid dalam Pengumpulan Zakat .......165

C. Peran dan Solusi BAZNAS Kota Palangka Raya Terhadap

UPZ Masjid .............................................................................166

D. Power Sitem Informasi UPZ Masjid dan Musola......................168

1. Optimalisasi Fungsi Masjid dan Musola .......................168

a. Melembagakan Masjid dan Musola .........................172

b. Memaksimalkan fungsi Ta‟mi>r bagi pengurus UPZ Masjid dan Musola .............................................172

c. Informasi dan komunikasi Kelembagaan Masjid

dan Musola ..............................................................173

2. Menjalin Koordinasi Ukhwah Fi>llah antar UPZ Masjid dan Musola terhadap BAZNAS Kota Palangka Raya ................173

3. Jaringan Kerja BAZNAS Kota Palangka Raya dengan UPZ

Masjid dan Musola ...........................................................175

E. Manajemen Pengelolaan Zakat UPZ Masjid dan Musola .................175

1. Perencanaan ...................................................................176

2. Pengorganisasian ...........................................................179

3. Pengarahan .....................................................................180

4. Pengawasan ....................................................................183

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan . ...............................................................................185

B. Rekomendasi ............................................................................. 189

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas wilayah Kota Palangka Raya berdasarkan luas Kecamatan

tahun 2016. .....................................................................................68

Tabel 2 Wilayah di atas permukaan laut (dpl) Menurut Kecamatan di Kota

Palngka Raya ................................................................................... 69

Tabel 3 Jumlah masjid dan musola Di kota Palangka Raya …………………69

Tabel 4 Penduduk kecamatan pahandut Dirinci berdasarkan jenis kelamin

Dalam angka tahun 2014. ................................................................ 71

Tabel 5 Jumlah keluarga miskin Di kecamatan pahandut berdasarkan RTS

(rumah tangga sasaran) pembagian raskin. ...................................... 72

Tabel 6 Jumlah tempat ibadah dirinci menurut desa/kelurahan di Kecamatan

Pahandut tahun 2013 ....................................................................... 72

Page 18: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xviii

PEDOMAN TRANSLITRASI ARAB LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Republik

Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

158/1987 dan 0543/b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak ا

dilambangkan

tidak dilambangkan

ba b Be ب

ta t Te ت

sa ṡ es (dengan titik di atas) ث

jim j Je ج

ha‟ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح

kha‟ Kh ka dan ha خ

dal D De د

Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ

ra‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy es dan ye ش

Sad ṣ es (dengan titik di bawah) ص

Dad ḍ de (dengan titik di bawah) ض

ta‟ ṭ te (dengan titik di bawah) ط

za‟ ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ

Page 19: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xix

ain „ koma terbalik„ ع

gain G Ge غ

fa‟ f Ef ؼ

qaf q Qi ؽ

kaf k Ka ؾ

lam l El ؿ

mim l Em ـ

nun n En ف

wawu w Em ك

ha H Ha ق

hamzah ‟ apostrof ء

ya‟ Y ye ي

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

Ditulis mutaʽaqqidin متعقدين

Ditulis ʽiddah عدة

C. Ta’ Marbutah

1. Bila dimatikan ditulis h

Ditulis Hibbah هبة

Ditulis Jizyah جزية

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,

kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

Page 20: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xx

Ditulis karāmah al-auliyā كرمةاألكلياء

2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, atau dammah

ditulis t.

الفطرزكاة Ditulis zakātul fiṭri

D. Vokal Pendek

Fathah ditulis a

Kasrah ditulis i

Dammah ditulis u

E. Vokal Panjang

Fathah + alif Ditulis ā

Ditulis jāhiliyyah جاهلية

Fathah + ya‟ mati Ditulis ā

Ditulis yas‟ā يسعي

Kasrah + ya‟ mati Ditulis Ī

Ditulis Karīm كرمي

Dammah + wawu

mati

Ditulis Ū

Ditulis Furūd فركض

F. Vokal Rangkap

Fathah + ya‟ mati Ditulis Ai

Ditulis Bainakum بينكم

Fathah + wawu mati Ditulis Au

Ditulis Qaulun قوؿ

Page 21: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

xxi

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan

Apostrof

Ditulis a‟antum أأنتم

Ditulis uʽiddat أعدت

Ditulis la‟in syakartum لئن شكرمت

H. Kata sandang Alif+Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah

Ditulis al-Qur‟ān القرأف

Ditulis al-Qiyās القياس

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l” (el)nya.

‟Ditulis as-Samā السماء

Ditulis asy-Syams الشمس

I. Penulisan kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

Ditulis żawi al-furūḍ ذكي الفركض

Ditulis ahl as-Sunnah أهل السنة

Page 22: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan

merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Alquran kerap kali

disebutkan zakat beriringan dengan salat. Ada 82 ayat yang menyandingkan

kata zakat dengan kata salat1. Hal ini jelas menunjukan bahwa zakat dan salat

mempunyai hubungan yang erat sekali dalam hal keutamaannya, salat

dipandang seutama-utama ibadah badaniyah dan zakat dipandang seutama

utama ibadah māliyah. Hubungan antara salat dengan zakat, salah satunya

dapat dilihat dalam Alquran surat al-Mu‟minu>n yaitu sebagai berikut :

2

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)

orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, Dan orang-orang

yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada

berguna, Dan orang-orang yang menunaikan zakat.3

Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa zakat memiliki posisi

yang sangat penting, strategis dan menentukan, baik dilihat berdasarkan ajaran

hukum Islam maupun ditinjau dari sisi pembangunan dan kesejahteraan umat.

Hal ini telah dibuktikan dalam sejarah perkembangan Islam, di mana pada

1Muhammad Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, diterjemahkan oleh Ahmad Shiddiq Thabrani,

Abdul Amin, Moh Abidun, Jakarta Pusat : Pena Pundi Aksara, 2009, h. 597. 2QS. Al-Mu‟minun [23]:1- 4.

3Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran Terjemah, h. 526

Page 23: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

2

waktu itu zakat merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara dan

berperan penting dalam sarana syiar agama Islam, pengembangan dunia

pendidikan, dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pembangunan

infrastruktur, dan penyediaan layanan kesejahteraan sosial, seperti santunan

fakir miskin serta layanan sosial lainnya.

Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam,

merupakan negara yang memiliki potensi zakat sangat besar. Potensi ini

merupakan sumber pendanaan yang dapat dijadikan kekuatan pemberdayaan

ekonomi, pemerataan pendapatan dan bahkan akan dapat meningkatan

perekonomian bangsa. Namun potensi ini sebelumnya hanya dikelola oleh

individu-individu secara tradisional dan bersifat konsumtif, sehingga

pemanfaatannya kurang optimal.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999, jo UU. RI Nomor 23 Tahun

2011 tentang Pengelolaan Zakat, pelaksanaan aturan ini dilakukan oleh

Lembaga Amil Zakat yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang

dibentuk Pemerintah di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan

Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk dan dikelola masyarakat. Namun

yang menjadi permasalahan adalah dari sekian banyak swadaya masyarakat

yang ada, sepertinya masyarakat lebih tertarik membayarkan zakatnya ke

masjid dan musola dari pada ke BAZNAS, sementara panitia amil zakat di

masjid dan musola tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang

sebagaimana yang diakui dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Page 24: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

3

Nomor 14 Tahun 2014 Pasal 46 Tentang Pelaksanaan Undang-undang RI.

Nomor 23 Tahun 2011 yaitu sebagai berikut:

BAZNAS baik pada tingkat Nasional, Provinsi atau pada tingkat

Kabupaten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat membentuk Unit

Pengumpul Zakat (UPZ). UPZ yang dimaksud bertugas melaksanakan

pengumpulan zakat dan selanjutnya disetorkan ke Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Tingkat Pusat , BAZNAS Tingkat Provinsi, dan atau BAZNAS

Tingkat Kabupaten/Kota.4

Begitu juga dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2011 Pasal 16 dinyatakan bahwa unit pengumpul zakat (UPZ) dapat

dibentuk pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha

milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan Republik Indonesia di luar

negeri. UPZ juga dapat dibentuk pada tingkat kecamatan, kelurahan atau

lainnya, dan tempat lainnya.5

Pasal 55 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2014 ayat (1) menjelaskan, bahwa BAZNAS kabupaten/kota memiliki

kewenangan dalam melakukan pengumpulan zakat melalui Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) dan atau secara langsung. Ayat (2) menjelaskan bahwa

pengumpulan zakat melalui UPZ dapat dilakukan dengan cara membentuk

Unit Pengumpul Zakat (UPZ), yaitu sebagai berikut : pertama, kantor satuan

4Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. 5Surya Sukti, Hukum Zakat dan Wakaf di Indonesia, Yogyakarta : Kanwa Publisher,

2013, h. 140.

Page 25: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

4

kerja pemerintah daerah/lembaga daerah; kedua, kantor instansi vertikal;

ketiga, badan usaha milik daerah; keempat, perusahaan swasta; kelima,

masjid, musola, langgar, surau atau nama lainnya; keenam, sekolah/madarasah

dan lembaga pendidikan lain; ketujuh, Kecamatan atau nama lainnya; dan

kedelapan, Desa/Kelurahan atau nama lainnya. 6

Tindakan melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau

pendayagunaan zakat tanpa izin dari pihak yang berwenang merupakan salah

satu pelanggaran yang bisa terjerat tindak pidana. Sebagimana hal tersebut

tertuang dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2011 pada Pasal 38 dan pada

Pasal 41. Pada pasal 38 dinyatkan bahwa, setiap orang dilarang dengan

sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian,

atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yang berwenang.7 Kewenangan

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pemungutan harta zakat adalah

dilakukan oleh BAZNAS, sehingga setiap kegiatan pengumpulan dan

pendistribusian, serta pendayagunaan zakat harus memiliki izin dari

BAZNAS.

Pasal 41 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011

dengan tegas melarang kegiatan pemungutan zakat tanpa izin, yaitu setiap

orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan

sebagaimana dimaksud pasal 38 dipidana dengan pidana kurungan 1 (satu)

6Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. 7Surya Sukti, Hukum Zakat dan Wakaf , h. 147.

Page 26: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

5

tahun dan /atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah).8

Mencermati uraian dari ketentuan di atas, dihubungkan dengan zakat

pada dasarnya memang tidak pernah lepas dengan panitia amil zakat baik di

masjid, di musola, dan tempat lainnya. Setiap tahunnya pada saat bulan

Ramadhan tiba, marak bermunculan panitia amil zakat di masjid dan musola

yang melakukan penerimaan, pengumpulan, dan pendistribusian harta zakat.

Hal itu dijumpai berdasarkan observasi awal di kawasan pinggiran kota

Palangka Raya dan tempat tinggal peneliti, yaitu komplek Pasar Kahayan Jl.

Cilik Riwut KM. 1,5 Palangka Raya. Permasalahannya, sebagian besar dari

pengelolaan zakat yang ada pada masjid dan musola tersebut tidak memiliki

izin dari BAZNAS.

Namun yang terjadi di lapangan tidak dapat dipungkiri dari segala

praktik kegiatan pengelolaan zakat tanpa izin, sebagaimana yang terjadi di

masjid-masjid dan musola. Dalam perkembangannya pengelolaan zakat yang

dilakukan oleh UPZ masjid dan musola di daerah kota Palangka Raya sejak

2014 hingga saat ini,9 ada 3 UPZ Masjid dan Musola secara legal dan resmi

melaksanakan pengelolaan zakat dengan badan kelola sebagai UPZ dan

dibentuk oleh BAZNAS Kota Palangka Raya. Kendatipun 3 UPZ tersebut

legal secara hukum, tetapi dalam kinerjanya terindikasi tidak memiliki

8Ibid., h. 148.

9Hasil observasi peneliti bersama wakil ketua BAZNAS Kota Palangka Raya, Selasa 21

Maret 2017, di Kantor Sekretariat BAZNAS Kota Palangka Raya JL. Ais Nasution Palangka Raya

Kalimantan Tengah.

Page 27: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

6

naungan atau tidak adanya aturan yang mengatur tata kerja Unit Pengumpul

Zakat (UPZ).

Secara teoretis, segala tindakan apapun termasuk UPZ yang tidak

bekerja sesuai dengan aturan atau tidak memiliki aturan dapat dianggap

pekerjaan tidak prosedural. Oleh karena itu pencapaian hasil yang memadai,

sebuah lembaga sejatinya memiliki standar manajemen yang diatur secara

legal oleh pemerintah, sehingga dengan demikian setidaknya UPZ masjid dan

musola memiliki langkah dan acuan dalam melaksanakan pengelolaan zakat di

bidang pengumpulan maupun pendistribusian zakat.

Bertolak dari permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji

lebih dalam lagi permasalahan tersebut dan mengangkatnya dalam sebuah

Tesis dengan judul Studi Tata Kerja UPZ Masjid Dan Musola dalam

Pengelolaan Dan Pendistribusian Zakat di Kecamatan Pahandut Kota

Palangka Raya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat Masjid dan

Musola terkait Standar Operasional Prosedur pemungutan zakat di Kota

Palangka Raya ?

2. Mengapa terjadinya kendala pada Unit Pengumpul Zakat Masjid dan

Musola dalam melaksanakan Tata Kerja terkait Standar Operasional

Prosedur pemungutan zakat di Kota Palangka Raya ?

Page 28: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

7

3. Bagaimana solusi yang dijalankan Unit Pengumpul Zakat Masjid dan

Musola dalam melaksanakan Tata Kerja terkait Standar Operasional

Prosedur pemungutan zakat di Kota Palangka Raya ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merumuskan tentang :

1. Pelaksanaan Tata kerja Unit Pengumpul Zakat Masjid dan Musola dalam

melaksanakan SOP Pemungutan zakat di Kota Palangka Raya.

2. Kendala pelaksanaan Tata kerja Unit Pengumpul Zakat Masjid dan

Musola dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur Pemungutan

zakat di Kota Palangka Raya.

3. Solusi Unit Pengumpul Zakat Masjid dan Musola dalam melaksanakan

Tata Kerja terkait Standar Operasional Prosedur Pemungutan zakat di

Kota Palangka Raya.

D. Manfaat penelitian

Kegunaan dari penelitian ini antara lain :

1. Secara teoritis manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu

sebagai berikut :

a. untuk memperkaya keilmuan akademik di lingkungan Institut Agama

Islam (IAIN) Palangka Raya, dan sebagai salah satu kontribusi

keilmuan bagi mahasiswa serta masyarakat sekitarnya.

b. Penelitian ini juga bermanfaat untuk sebuah pertimbangan dalam

rangka mengoptimalkan fungsi masjid pada umumnya dan dalam

Page 29: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

8

rangka meningkatkan kinerja bagi Ta‟mir masjid untuk pengelolaan

zakat pada khususnya.

2. Secara praktis manfaat yang dapat dari penelitian ini, yaitu antara lain :

a. Penelitian ini merupakan salah satu pedoman yang dapat digunakan

oleh masyarakat maupun lembaga pemerintahan yang berkecimpung

dalam pengelolaan harta zakat.

b. Manfaat penelitian ini juga khususnya dapat dijadikan bahan

pertimbangan tata cara pengelolaan zakat di lingkungan masjid dan

musola.

c. Penelitian ini juga bermanfaat bagi seluruh Unit Pengumpul Zakat

Masjid dan musola dalam melakukan pemungutan zakat.

d. Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat untuk peneliti

memperoleh gelar Magester Hukum.

E. Sistematika Penelitian

Penelitian ini disusun dengan sistematika penelitian yang terdiri dari

beberapa bab atau bagian yaitu, sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, bab ini menguraikan latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan , manfaat, kegunaan, dan sistematika

penelitian.

BAB II : Telaah Pustaka, bab ini menguraikan teori-teori serta telaah pustaka

yang berhubungan dengan permasalahan.

Page 30: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

9

BAB III : Metode Penelitian, pada bab metode penelitian ini menguraikan

Mengenai waktu dan tempat penelitian, lokasi penelitian,

pendekatan penelitian, objek dan subjek penelitian, teknik

pengumpulan data dan pengabsahan data serta teknik analisis data.

BAB IV : Penyajian dan Analisis Data, pada bab ini menguraikan terkait

permasalahan pertama yang peneliti kaji berdasarkan penyajian data

data .

BAB V : Penyajian dan Analisis Data, pada bab ini menguraikan terkait

permasalahan kedua yang peneliti kaji berdasarkan penyajian data.

BAB VI : Penyajian dan Analisis Data, pada bab ini menguraikan terkait

permasalahan ketiga yang peneliti kaji berdasarkan penyajian data

data .

BAB VII : Penutup, dalam bagian penutup disajikan kesimpulan serta saran

untuk penelitian lebih lanjut.

Page 31: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

1. Perlindungan Tj, “Pendistribusian Dana Zakat oleh BAZNAS dan

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Mesjid Raya Kota Batam Kepada Muallaf

ditinjau dari Hukum Islam dan UU No. 23 Tahun 2011”. Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Tahun 2014 M.

Penelitian ini terfokus pada masalah pendistribusian dana zakat

yang dilakukan dan dikelola oleh BAZNAS Kota Batam serta oleh

Lembaga Amil Zakat Masjid Raya Kota Batam terhadap Muallaf (Orang

yang baru masuk Islam). Maka dari itulah pada penelitian ini mencoba

mengungkap kreteria Muallaf yang dapat dimasukkan ke dalam 8

(Delapan) golongan penerima zakat. adapun hasil penelitian ini juga

tertera jelas dalam sebuah Abstrak yang dikemukakan oleh Perlindungan

Tj dalam sebuah tesis, yaitu sebagai berikut :

Temuan dalam tesis ini antara lain adalah bahwa pemahaman dan

pendapat para pengelola zakat di Kota Batam masih terbagi dua

yaitu: Pertama, sebagian besar mereka berpendapat bahwa mu‟allaf

adalah orang yang baru Hijrah masuk Islam dengan mengucapkan

dua kalimah syahadat sehingga yang perlu diberdayakan

Tarbiyahnya, pendidikan Ilmu agama. sedangkan pembinaan

ekonominya tidak diperioritaskan namun sesuai kondisional, karna

asumsi pengelola zakat muallaf banyak yang kaya sehingga disatu

sisi Pembinaan Akidahnya berjalan namun dibidang ekonominya

kurang menyentuh Sedangkan pedapat Kedua, yang sebagian

kecilnya berpendapat bahwa saat ini mu‟allaf memang tetap

masih ada namun dalam pendistribusian dana zakat sebagai

Page 32: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

11

kelommpok mustahik belum mengalokasikannya secara maksimal

sama besarnya dengan pembagian yang lain, hal ini disebabkan

adanya kriteria-kriteria yang bisa dimasukkan kedalam golongan

mu‟allaf. Kata kunci, pentingnya para pengelola zakat Kota Batam

mengetahui makna defenisi mu‟allaf dalam makna yang luas serta

mengalokasikannya kepada mereka yang berada dalam kondisi

tersebut yaitu mereka yang berada dalam bentuk yang bisa

mengakibatkan kembalinya seseorang pada agamanya yang semula

dan dengan pemberian dana zakat dapat sebagai esensi yang

dikategorikan pada pemberian dana untuk kelompok muallaf ini10

Hasil penelitian yang telah disajikan di atas, memiliki kesamaan

terkait tata kelola zakat. Penelitian tersebut mengkaji bagaimana BAZNAS

dan Lembaga Amil Zakat menentukan dan menetapkan muallaf sebagai

mustahik. Penentuan dan penetapan muallaf sebagai mustahik merupakan

bentuk kecil dari sistem manajemen yang dilaksanakan. Namun titik fokus

inilah yang mendakan antara penelitian ini dan kajian peneliti terkait

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada pada masjid dan musola di

kota Palangka Raya.

2. Rahmaniar, “Menggali Potensi Umat Melalui Zakat (Studi terhadap

Pelaksanaan Zakat di Kota Palangka Raya)”. Jurnal Study Agama dan

Masyarakat, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya, Tahun

2008.

Penelitian ini terfokus pada dua pola penyelenggaraan dana zakat

yang dilakukan oleh perorangan seperti masjid, musola, dan langgar

10Perlindungan Tj, “Pendistribusian Dana Zakat oleh BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat

(LAZ) Mesjid Raya Kota Batam Kepada Muallaf ditinjau dari Hukum Islam dan UU No. 23 Tahun

2011.”, Tesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Tahun 2014 M.

Page 33: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

12

maupun badan amil zakat sehingga potensi zakat terutama pada pola yang

pertama tersebut jadi tidak terlihat potensi yang sangat besar terhadap dana

zakat bagi kesejahteraan yang merata untuk umat. Dari hasil penelitian

inilah diketahui sebab mengapa dana zakat yang selama ini semestinya

biasa menjadi potensi besar bagi perekonomian umat menjadi tidak tergali

secara maksimal. Hasil penelitian di atas juga tertera jelas dalam sebuah

abstrak penelitian yang dimuat dalam jurnal Agama dan Masyarakat, yaitu

sebagai berikut :

Melalui penelitian ini ditemukan fakta bahwa pelaksanaan

zakat yang ada di Kota Palangka Raya pada dasamya

diselenggarakan dalan 2(dua) pola dasar, yakni pola perorangan,

masjid. /langgar /musola, dan pola Badan Amil Zakat Kota

Palangka Raya sendiri, atau yang sering diistilakan densan BAZIS.

Berawal dari dua pola dasar di atas- terutama sekali pada

pola pertama inilah dikelahui sebab-musababnya mengapa dana

zakat yang selama ini semestinya bisa menjadi potensi besar bagi

perekonomian umat menjadi tidakl tergali secara maksimal.11

Penelitian ini melakukan kajian terhadap penyelenggaraan zakat

oleh masjid, musola dan langgar. Titik fokus inilah yang menjadi

kesamaan peneliti dalam sebuah kajian, namun dari fokus itulah yang

membedakan antara penelitian tersebut dengan apa yang peneliti kaji.

Peneliti dalam hal ini, melakukan kajian dan pendalaman tentang tata

kelola zakat oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masjid dan musola yang

11Rahmaniar, “Menggali Potensi Umat Melalui Zakat” (Studi Terhadap Pelaksanaan

Zakat di Kota Palangka Raya), Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, STAIN Palangaka Raya,

2008.

Page 34: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

13

menyangkut tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) UPZ Masjid dan

Musola di kota Palangka Raya.

3. Ita Aulia Coryna dan Hendri Tanjung, “Formulasi Strategi Penghimpunan

Zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)”, Pascasarjana SB

IPB,tth.

Pada penelitian ini mencoba membuka segala bentuk apa saja

kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki oleh BAZNAS, dan apa

saja peluang dan ancaman external yang dihadapi oleh BAZNAS, serta

langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan oleh BAZNAS agar

proses pelaksanaan dan penghimpunan dana zakat sesuai Inpres No.3/2014

berjalan dengan efektif. Berikut abstrak yang dikemukakan oleh Ita Aulia

Coryna dan Hendri Tanjung, yaitu :

Sebagai negara dengan jumlah populasi Muslim terbanyak

di dunia, Indonesa mempunyai potensi zakat terbesar, tetapi pada

penghimpunan zakat di tingkat nasional hanya memperoleh 1%

dari total potensinya. Hal ini menjadi tantangan terbesar untuk

semua institusi zakat yang ada di Indonesia, terutama bagi Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Saat ini pemerintah telah

membuat suatu kebijakan baru, yaitu Inpres No 3/2014 yang

membantu organisasi untuk meminimalisasi ketimpangan antara

potensi zakat dan realisasi zakat. Tujuan utama dari tulisan ini

adalah untuk memformulasi suatu strategi untuk BAZNAS

mengoptimasisasi dana pengumpulan zakat dalam peraturan baru,

dimana BAZNAS mengkoordinasikan untuk mengumpulkan zakat

dari semua lembaga pemerintah. Data dikumpulkan melalui survey

Page 35: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

14

dan kuesioner dari pihak internal dan eksternal BAZNAS dan

menggunakan analisis matrik SWOT.12

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan apa yang peneliti

kemukakan, yaitu sama-sama mengungkap langkah BAZNAS dalam

menghimpun dan mengumpulkan harta zakat, namun pada kesempatan ini

peneliti melakukan kajian dan pendalaman terkait tata keloa zakat oleh

UPZ masjid dan musola di kota Palangka Raya. Titik fokus inilah yang

menbedakan penelitian tersebut dengan apa yang peneliti dalami.

4. Agus Setiawati dan Tuti Khairani H, “Optimalisasi Pengelolaan Zakat,

Infak/Sedekah Terhadap Proses Kemandirian Masyarakat (Studi Pada

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swadaya Ummah Kota Pekanbaru)”, Jurnal

FISIP Universitas Riau, tth.

Penelitian ini terfokus pada masalah optimalisasi pengelolaan

zakat, infak/sedekah dengan program tingkat proses kemandirian

masyarakat dalam membuat dan mengembangkan usaha mandiri oleh

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swadaya Ummah Kota Pekanbaru. Berikut

ini pernyataan dan hasil penelitian yang diungkapkan dalam sebuah

Abstrak, yaitu :

Optimalisasi Pengelolaan Zakat, Infak/Sedekah Terhadap Proses

Kemandirian Masyarakat (Studi Pada Lembaga Amil Zakat (Laz)

Swadaya Ummah Kota Pekanbaru). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dan mendapat gambaran yang jelas tentang fenomena

12

Ita Aulia Coryna dan Hendri Tanjung, Formulasi Strategi Penghimpunan Zakat oleh

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Jurnal Al-Muzara‟ah Pascasarjana SB IPB,tth

Page 36: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

15

yang diteliti yaitu bagaimana optimalisasi pengelolaan zakat,

infak/sedekah terhadap proses kemandirian masyarakat serta

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi optimalisasi

pengelolaan zakat, infak/sedekah terhadap proses kemandirian

masyarakat tersebut. Untuk menganalisa fenomena dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teori George R.Terry dengan

indikator pencapain keberhasilan dilihat mulai dari proses

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Lembaga Amil

Zakat Swadaya Ummah telah mampu menjadi lembaga swadaya

masyarakat yang dapat memberikan manfaat kepada para dhuafa

yang membutuhkan, namun terkhusus pada bidang ekonomi LAZ

Swadaya Ummah masih belum optimal dalam upaya

memandirikan para dhuafa, hal ini dapat dilihat dari jumlah dhuafa

yang dapat dibantu oleh LAZ Swadaya Ummah masih belum

memenuhi target pengentasan kemiskinan di kota 1 Pekanbaru.

Selain itu jumlah modal yang diberikan tidak begitu besar sehingga

para dhuafa hanya bisa mendirikan usaha kecil seperti usaha

kelontong atau berjualan di kaki lima.13

Kesamaan yang mendasar pada penelitian ini dengan apa yang

peneliti kaji yaitu, masing-masing melakukan kajian tentang

pengoptimalan pengumpulan harta zakat. Dua sudut pandang inilah yang

membedakan peneliti dengan apa yang telah diteliti, yaitu peneliti

memfokuskan kajian terkait manajemen zakat oleh UPZ masjid dan

musola. Keadaan inilah yang menggiring peneliti untuk lebih mendalami

tentang SOP pengelolaan zakat oleh masjid dan musola yang ada di kota

Palangka Raya.

13

Agus Setiawati dan Tuti Khairani H, “Optimalisasi Pengelolaan Zakat, Infak/Sedekah

Terhadap Proses Kemandirian Masyarakat (Studi Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swadaya

Ummah Kota Pekanbaru)”, Jurnal FISIP Universitas Riau, tth.

Page 37: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

16

5. Irfan Syauqi Beik , “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan

(Studi Kasus Dompet Dhuafa Republika)”, Jurnal pemikiran dan gagasan,

tahun 2009.

Penelitian ini mencoba dan mengungkap seberapa besar dana zakat

dapat mengentaskan kemiskinan, kesenjangan dan memperbaiki tarap

kehidupan masyarakat Indonesia. penelitian ini juga terfokus pada sebuah

Lemabaga Amil Zakat Dompet Dhuafa yang menjalankan pengelolaan,

pengumpulan, dan pendistribusian harta zakat. berikut ini pernyataan hasil

penelitian yang dituangkan dalam sebuah Abstrak, yaitu :

Di antara problematika utama yang sedang dihadapi oleh bangsa

Indonesia adalah masalah kemiskinan. Tulisan ini merupakan hasil

penelitian yang bertujuan untuk menganalisa secara empirik

apakah zakat memiliki dampak terhadap upaya pengurangan

tingkat kemiskinan, dengan mengambil studi kasus Lembaga Amil

Zakat Nasional (Laznas) Dompet Dhuafa Republika. Sejumlah 50

responden telah dipilih secara acak, diberi kuisioner, dan

diwawancara. Penelitian ini menggunakan sejumlah alat analisa,

yaitu : headcount ratio, untuk mengetahui berapa jumlah dan

persentase keluarga miskin; rasio kesenjangan kemiskinan dan

rasio kesenjangan pendapatan, yang digunakan untuk mengetahui

tingkat kedalaman kemiskinan; dan indeks Sen serta indeks Foster,

Greer dan Thorbecke (FGT), yang digunakan untuk mengukur

tingkat keparahan kemiskinan. Hasil analisa menunjukkan bahwa

zakat mampu mengurangi jumlah dan persentase keluarga miskin,

serta mengurangi kedalaman dan keparahan kemiskinan.14

Penelitian yang dikemukakan di atas menunjukkan persamaan

yang jelas tentang apa yang peneliti dalami, yaitu sama-sama mengkaji

14

Irfan Syauqi Beik , “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan (Studi Kasus

Dompet Dhuafa Republika)”, Jurnal pemikiran dan gagasan, tahun 2009.

Page 38: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

17

potensi zakat yang mampu mengentaskan kemiskinan di Republik ini.

Hasil penelitian ini juga mengungkap mekanisme pengelolaan zakat yang

dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa, terkait

pengelolaan, pengumpulan, dan pendistribusian harta zakat. Perbedaan

yang mendasar terkait pendalaman yang peneliti kaji, yaitu terletak pada

sejauh mana peran UPZ Masjid dan Musola dalam meningkatkan kualitas

kerja, baik dari segi manajemen maupun Satandar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan terhadap muzakki dan mustahik zakat.

6. Budi Rahmat Hakim, Abdul Gafur, dan Rohana Faridah, “Studi

Manajemen Kelembagaan Amil Zakat di Kalimantan Selatan”, Jurnal

Tashwir Volome 2 No. 3 Januari-Juni 2014.

Penelitian ini umumnya memiliki titik fokus dan kajian yang

mendalam pada dua (2) lembaga pengelola zakat, yaitu BAZNAS dan

LAZ. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana sistem dan manajemen yang

digunakan oleh dua lembaga tersebut. Dengan demikian penelitian ini

dapat mengetahui apakah pengelolaan zakat yang dilakukan oleh dua

lembaga tersebut dapat berjalan baik dan benar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan

lembaga dan dana zakat, mulai dari kegiatan perencanaan program,

bentuk dan sistem pengorganisasian lembaga, upaya sosialisasi dan

pengembangan kelembagaan, serta bentuk pengawasan lembaga

pada enam organisasi pengelola zakat (OPZ) di wilayah

Kalimantan Selatan, terdiri dari empat BAZNAS, yakni BAZNAS

Kota Banjarmasin, BAZNAS Kota Banjarbaru, BAZNAS

Kabupaten Tanah Laut dan BAZNAS Kabupaten Barito Kuala,

ditambah dengan dua Lembaga Amil Zakat (LAZ), yakni LAZ

Rumah Zakat Cabang Banjarmasin dan LAZ Dhuafa Tersenyum.

Page 39: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

18

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif-analisis, dengan menggunakan observasi, wawancara

dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Berdasarkan

temuan hasil penelitian dan analisis data dapat dinyatakan bahwa

kegiatan pengelolaan zakat di Kalimantan Selatan terutama yang

dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten dan Kota belum

maksimal dilaksanakan karena prinsip-prinsip manajemen (POAC)

belum sepenuhnya dapat diterapkan. Hanya dua organisasi

pengelola zakat dari enam OPZ yang diteliti menunjukkan bahwa

prinsip-prinsip dimaksud dapat dijalankan dengan baik.15

7. Acep Irham Gufroni, Iwan Wisandani, Heni Sukmawati, “Sistem

Informasi Unit Pengumpul Zakat Terintegrasi (Studi Kasus: BAZNAS

Kota Tasikmalaya)”, Jurnal Sistem Komputer Volome 4 Nomor 2

Nopember 2014.

Penelitian yang dilakukan oleh tiga (3) narasumber di atas

memiliki gaya tarik tersendiri, yaitu para peneliti melakukan kajian terkait

sistem dan manajemen Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dalam

mengumpulkan harta zakat. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana UPZ

Masjid dan BAZNAS Tasikmalaya meyakinkan para muzakki agar tidak

ragu mengeluarkan harta zakatnya.

Pengelolaan zakat di Indonesia merupakan salah satu hal yang

menarik untuk dikaji dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini dapat dilihat dari

potensi zakat nasional Rp 217 triliun namun baru tergali sekitar

1,5 triliun.. Faktor yang mempengaruhi pengumpulan dana zakat di

Indonesia adalah tingkat kepercayaan muzaki terhadap Organisasi

Zakat (OPZ) yang dalam penelitian ini berupa Unit Penumpul

Zakat (UPZ), pilihan muzaki untuk menyalurkan zakat langsung

15

Budi Rahmat Hakim, Abdul Gafur, dan Rohana Faridah, Studi Manajemen

Kelembagaan Amil Zakat di Kalimantan Selatan, Jurnal Tashwir Volome 2 No. 3 Januari-Juni

2014.

Page 40: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

19

kepada mustahik secara individu, kurangnya pengetahuan muzaki

akan mekanisme zakat, dan kurangnya pengetahuan muzaki akan

keberadaan UPZ. Untuk menjawab permasalahan ini, diperlukan

sistem informasi yang dapat mengatur proses manajemen yang

terjadi dalam pengelolaan zakat berbasis UPZ, khususnya UPZ

berbasis masjid, dikarenakan masjid sebagai basis kegiatan

keagamaan di masyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis

ke lokasi UPZ langsung dan perancangan antarmuka, aturan-

aturan, dan purwarupa (prototype) yang dibuat. Dari penelitian ini

dihasilkan Sistem Informasi BAZNAS Kota Tasikmalaya, dan

Sistem Informasi UPZ di Kota tasikmalaya yang terintegrasi

menggunakan teknologi web.16

Penelitian ini memiliki persamaan yang erat dengan kajian peneliti

tentang Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masjid, namun ada beberapa hal

yang membedakan antara kajian ini dan kajian peneliti, yaitu :

a. Penelitian ini melakukan kajian terkait sistem informasi pada UPZ

masjid saja, sedang peneliti sendiri melakukan kajian dan pendalaman

tentang manajemen pengelolaan zakat oleh UPZ masjid dan musola.

Dengan demikian, sejak berjalannya UPZ masjid dan musola tersebut

dapat dilihat segala macam bentuk rencana dan rancangan yang ada

pada UPZ masjid dan musola terkait juga masalah mekanisme

informasi yang dibuat.

b. Penelitian ini juga melakukan kajian tentang sejauh mana upaya UPZ

masjid meyakinkan muzakki mengeluarkan harta zakatnya. Adapun

peneliti mencoba memperdalam kajian pada titik fokus manajemen

16

Acep Irham Gufroni, Iwan Wisandani, Heni Sukmawati, Sistem Informasi Unit

Pengumpul Zakat Terintegrasi (Studi Kasus: BAZNAS Kota Tasikmalaya), Jurnal Sistem

Komputer Volome 4 Nomor 2 Nopember 2014.

Page 41: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

20

yang dijalankan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang

dilaksanakan demi menciptkan manajemen zakat yang baik dan

efektif.

8. Ganda Yoga Swara, Dasman Hakim, “Perancangan Sistem Aplikasi

Pengolahan Zakat Berbasis Web (Studi Kasus : Badan Amil Zakat Masjid

Raya Andalas Kota Padang)” , Jurnal TEKNOIF Institut Teknologi

Padang, Volome Nomor 1 April 2016.

Penelitian yang dilakukan oleh Ganda Yoga Swara dan Dasman

Hakim, pada dasarnya merupakan sebuah cita-citayang kokoh demi

menciptakan pelayan dan pengelolaan zakat yang lebih baik dan efesien.

Penelitian ini juga mencoba untuk meraih sebuah sistem informasi yang

efektif demi memajukan pengelolaan zakat yang ada pada Masjid Andalas

kota Padang.

Data dan informasi adalah sesuatu yang teramat penting dan

berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini. Pengelolan data dan

informasi yang akurat dan cepat dapat membantu tumbuh

kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan data

dan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah

pekerjaan dan untuk menganalisa perkembangan dari pekerjaan itu

sendiri. Untuk pengelolaan data dan informasi dibutuhkan sebuah

sistem aplikasi terkomputerisasi. Sistem aplikasi juga sangat

dibutuhkan dalam pengelolaan zakat pada Badan Amil Zakat

(BAZ) Masjid seperti di Masjid Raya Andalas Padang. Adapun

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tugas akhir adalah

menghasilkan sistem aplikasi pengolahan zakat berbasis web pada

Masjid Raya Andalas Padang. Dengan adanya sistem aplikasi

pengolahan zakat berbasis web pada Masjid Raya Andalas Padang

dapat memperbaiki pengolahan data zakat Masjid Raya Andalas

Padang serta dapat membantu Masjid Raya Andalas Padang dalam

Page 42: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

21

meningkatkan pelayanan kepada umat secara umum, dan kepada

muzakki serta mustahik secarakhususnya.17

Penelitian ini memiliki kesamaan tentang objek penelitian, yaitu

sama-sama meneliti tentang pengelolaan zakat oleh masjid. Persamaan itu

pula sebaliknya memiliki perbedaan yang mendasar terkait kajian peneliti

yaitu, peneliti melakukan kajian dan pendalaman tentang manajemen zakat

oleh UPZ masjid dan musola serta sejauh mana Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang dilaksanakan, sedangkan pada penelitian ini cuma

melakukan pengembangan tata kelola masjid dalam mengelola harta zakat.

9. Fitria, “Pengelolaan Zakat pada Masjid di Kota Palembang Ditinjau dari

Ekonomi Islam”, Jurnal Intelektualita Volome 5 Nomor 2 Desember 2016.

Penelitian yang dilakukan terkait pengelolaan zakat pada masjid,

merupakan bentuk kongkrit betapa pentingnya pengaruh masjid dalam

dunia masyarakat, terutama untuk menunjang kesejahteraan. Penelitian ini

juga mengacu pada satu titik fokus permasalahan, yaitu tentang

manajemen pengelolaan zakat pada masjid.

Pengelolaan zakat di masjid dewasa ini, yang ditandai dengan era

globalisasi, pasti menghadapi berbagai tantangan dan

permasalahan yang sangat kompleks. Penetrasi gelombang budaya

asing yang bersifat destruktif mendorong para pengelola masjid

untuk mempersiapkan manajemen yang lebih baik dan berkualitas.

Salah satunya adalah bagaimana menjadikan masjid bukan hanya

tempat untuk beribadah ritual, tetapi juga memposisikan masjid

sebagai tempat yang memiliki multi fungsi yaitu fungsi

17

Ganda Yoga Swara, Dasman Hakim, Perancangan Sistem Aplikasi Pengolahan Zakat

Berbasis Web (Studi Kasus : Badan Amil Zakat Masjid Raya Andalas Kota Padang) , Jurnal

TEKNOIF Institut Teknologi Padang, Volome Nomor 1 April 2016.

Page 43: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

22

keagamaan, fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengelolaan zakat, pada masjid di

kota Palembang terkait perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan peneliti dengan metode deskriptif kualitatif dengan

teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan

dokumentasi, maka diperoleh hasil bahwa perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengawasan yang telah

dilakukan oleh masjid di kota Palembang (masjid al-Jihaad, masjid

Daarussalam, masjid Daarul Janah, dan masjid al-Amaliyah),

secara keseluruhan telah memenuhi kriteria menurut ekonomi

Islam meskipun ada beberapa substansi yang belum dilakukan

dengan maksimal dalam pengelolaannya.18

Penelitian ini pada dasarnya mengungkap manajemen pengelolaan

zakat yang dilakukan oleh masjid, terkait perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan maupun pengawasan. Titik fokus inilah yang menjadi

kesamaan dengan kajian peneliti tentang UPZ masjid dan musola.

Sebagian besar persamaan dan arah penelitian di atas, kendatipun memiliki

perbedaan yang mendasar mengenai kajian peneliti yaitu, peneliti juga

melakukan kajian terhadap UPZ musola yang ada di Palangka Raya,

sehingga dengan demikian peneliti dapat mengkaji pengelolaan zakat oleh

UPZ masjid dan UPZ mosola. Selain itu juga peneliti melakukan kajian

yang mendalam terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) pemungutan

zakat oleh UPZ Masjid dan Musola.

18

Fitria, Pengelolaan Zakat pada Masjid di Kota Palembang Ditinjau dari Ekonomi

Islam, Jurnal Intelektualita Volome 5 Nomor 2 Desember 2016.

Page 44: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

23

10. Ari Kristin Prasetyoningrum, “Pendekatan Balance Scorecard Pada

Lembaga Amil Zakat Di Masjid Agung” , Jurnal Conomica Volome 6

Edesi 1 Mei 2015.

Implementasi balanced scorecard dalam rangka revitalisasi

Lembaga Pengelola Zakat menunju Good Organzation Governance

pada LAZISMA Jawa Tengah belum dilaksanakan secara

maksimal khususnya dalam perspektif keuangan. Sedangkan dari

perspektif pelanggan yang didasarkan pada kepuasan pelanggan

dalam menerima pelayanan dari lembaga cenderung baik karena

sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang berdasarkan Islam

mereka memperlakukan mustahik sebagai keluarga. Perspektif

bisnis internal yang meliputi pembelajaran, kemampuan untuk

berubah, penanganan keluhan pelanggan, waktu yang diperlukan

untuk menangani keluhan dan akuntabilitas organisasi juga

dirasakan kurang karena bukan berorientasi profit, melainkan

untuk kepentingan ibadah. Perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran didasarkan pada pertumbuhan dan pembelajaran

SDM (karyawan) didasarkan pada kepuasan karyawan sebagai

human capital bagi organisasi menunjukkan bahwa karyawan yang

dimiliki oleh lembaga zakat tersebut relatif masih dilandasi oleh

faktor ibadah, loyalitas yang ditunjukkan oleh karyawan dan usaha

untuk belajar secara otodidak dilandasi untuk ibadah dan mencari

ridha Allah SWT semata.19

Kesaman penelitian ini dengan kajian peneliti yaitu, pada

penelitian ini sama-sama meneliti peneglolaan zakat oleh masjid, namun

pada penelitian ini tidak mengungkap tata kelola masjid dari segi

manajemen pengelolaan zakat. peneliti juga melakukan kajian yang

mendalam pada UPZ musola dan juga UPZ masjid terkait tata kelola

19

Ari Kristin Prasetyoningrum, Pendekatan Balance Scorecard Pada Lembaga Amil

Zakat Di Masjid Agung , Jurnal Conomica Volome 6 Edesi 1 Mei 2015.

Page 45: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

24

zakat, baik dari segi manajemen pengelolaan zakat maupun terkait Standar

Operasional (SOP) pengelolan zakat.

11. Priyo Sidik Sasongko, Helmie Arif Wibawa, Ragil Saputra, “Mobile

Application Sebagai Media Edukasi Dan Penyebaran Informasi Takmir

Dan Lembaga Amil Zakat Masjid Baiturahman Semarang”, Jurnal

Masyarakat Informatika Volome 5 Nomor 10, Tth.

Penelitian ini pada dasarnya memiliki arah dan fokus terkait

kurangnya media dan informasi yang mengedukasi masyarakat dalam

menunaikan zakat. Penelitian ini juga mencoba untuk mengungkap

pentinya mobile application sebagai media edukasi dan penyebaran

informasi takmir dan lembaga amil zakat masjid.

Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam Baiturrahman

Semarang menaungi 2 lembaga utama dalam pengelolaan masjid

Raya Baiturrahman Semarang yaitu lembaga Takmir dan

LAZIZBA. Kedua lembaga ini mempunyai peran yang masing-

masing berbeda. Lembaga Takmir bertugas mengelola kegiatan

keagaamaan yang dilaksanakan di masjid Baiturrahman secara

umum sedangkan LAZIZBA bertugas untuk mengumpulkan dan

menyalurkan dana infaq, zakat dan sadaqah. Informasi kegiatan

yang dilaksanakan di masjid diupayakan untuk dapat sepenuhnya

tersampaikan pada masyarakat secara luas. Demikian juga dalam

hal edukasi pada masyarakat, terlebih lagi dalam hal zakat. Nilai

pengumpulan zakat yang diperoleh seluruh laziz di wilayah

Semarang masih menunjukkan angka yang kecil yaitu 10% dari

total dana yang seharusnya dapat dihimpun. Beberapa

penyebabnya adalah informasi yang kurang meluas tentang tempat-

tempat pengumpulan dan penyaluran zakat dan kurangnya edukasi

tentang zakat yang sampai pada masyarakat. Oleh karena itu

seiring dengan semakin maraknya penggunaan perangkat mobile

pada masyarakat akan diusahakan untuk lebih memperluas

cakupan penyebaran informasi dan edukasi tentang kegiatan masjid

Page 46: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

25

dan zakat pada masyarakat. Aplikasi mobile untuk menyampaikan

informasi dan edukasi tentang kegiatan masjid Baiturrahman dan

zakat telah dibangun dan memudahkan masyarakat untuk

mengaksesnya dimanapun dan kapanpun dengan empat kategori

pengguna, yaitu :superadmin, admin sistem, muzakki, dan

muztahiq. Aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan sistem yang

sudah ada sebelumnya. 20

Penelitian ini pada umumnya memiliki kesaman dengan kajian

peneliti yaitu, penelitian ini juga melakukan kajian terkait pengelolaan

zakat oleh masjid, namun pada penelitian ini cuma melakukan pendalaman

terkait sistem informasi. Kepekaan masyarakat terhadap informasi inilah

yang menjadi titik fokus penelitian ini, sehingga dengan informasi yang

memadai dapat mengedukasi muzakki dan mustahik tentang pentingnya

zakat. Perbedaan yang mendasar antara penelitian ini dan kajian peneliti

yaitu, peneliti mengkaji dan mendalami sejauh mana manajemen

pengelolaan zakat yang dilakukan oleh UPZ masjid dan musola dalam

melaksanakan pengumpulan zakat. Peneliti juga mengkaji dan mendalai

Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan zakat yang ada pada

UPZ masjid dan musola yang ada di kota Palangka Raya.

12. Ahmad Qazwini, “Upaya Pengurus BAZNAS dalam Menata Panitia Amil

Zakat Masjid dan Musola di Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Jekan

Raya”, Skripsi, Palangka Raya : IAIN Palangka Raya 2015.

20

Priyo Sidik Sasongko, Helmie Arif Wibawa, Ragil Saputra, Mobile Application Sebagai

Media Edukasi Dan Penyebaran Informasi Takmir Dan Lembaga Amil Zakat Masjid Baiturahman

Semarang, Jurnal Masyarakat Informatika Volome 5 Nomor 10, Tth.

Page 47: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

26

Penelitian ini memiliki titik fokus terhadap Upaya pengurus

BAZNAS kota Palangka Raya dalam melakukan penataan dan

pembenahan terhadap tata kelola zakat yang dilakukan oleh Panitia Amil

pada Masjid dan musola. Hal serupa juga dapat dilihat dari Abstrak berikut

ini yang mengemukakan terkait sistem dan pengelolaan zakat oleh Panitia

Amil, selain itu juga pada Abstrak ini termuat hasil penelitian yang telah

dicapai, yaitu :

Hasil Penelitian : 1). BAZNAS kota Palangka Raya belum

sepenuhnya dapat merealisasikan Undang-Undang RI. Nomor 23

Tahun 2011 Pasal 16 Tentang Pembentukan UPZ di lingkungan

Masjid dan Musola. Adapun yang melatarbelakangi kendala dan

hambatan terkait pembentukan UPZ di lingkungan masjid dan

musola, antara lain yaitu : Pertama, sulitnya bagi BAZNAS kota

Palangka Raya melakukan sosialisasi Peraturan Perundang-

undangan RI. Nomor 23 Tahun 2011 Pasal 16 Tentang

Pembentukan UPZ di lingkungan masjid dan musola. Kedua,

kurangnya respon dan perhatian panitia amil zakat masjid dan

musola terkait kewajiban membentuk UPZ. Ketiga, tidak adanya

hubungan dan koordinasi yang terjalin baik antara BAZNAS kota

Palangka Raya dan panitia amil zakat masjid dan musola.

Keempat, komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara

BAZNAS kota Palangka Raya dan panitia amil zakat masjid dan

musola. Kelima, keterbatasan SDM yang mampu dan memenuhi

syarat untuk menjadi amil di lingkungan masjid dan musola.

Keenam, keterbatasan informasi dan pengetahuan panitia amil

zakat masjid dan musola terkait manajemen zakat.

BAZNAS kota Palangka Raya dalam menata panitia amil zakat

masjid dan musola perlu merencanakan beberapa hal, antara lain

yaitu : Pertama, BAZNAS kota Palangka Raya perlu melakukan

pendekatan dan menjelaskan terkait sosialisai Undang-Undang

zakat kepada seluruh panitia amil zakat masjid dan musola. Kedua,

BAZNAS kota Palangka Raya harus membentuk hubungan dan

koordinasi kepada seluruh panitia amil zakat masjid dan musola

terkait pengelolaan zakat. 2). Pola pengelolaan zakat pada panitia

Page 48: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

27

amil masjid dan musola yang masih bersifat tradisonal dan

temporer. Adapun hal yang melatar belakangi lemahnya

manajemen pengelolaan zakat di lingkungan masjid dan musola,

antara lain yaitu : Pertama, sumber daya manusia yang belum

memadai. Kedua, Tidak adanya tenaga ahli yang berperan di

bidang zakat. Ketiga, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh panitia

amil. Keempat, tidak adanya pelatihan BAZNAS kota Palangka

Raya terkait manajemen zakat di lingkungan masjid dan musola.

Kelima, kebiasaan masyarakat yang hanya menyerahkan harta

zakatnya pada saat bulan Ramadhan saja. Pengelolaan zakat pada

masjid dan musola perlu dilakukan sebuah standarisasi manajemen

pengelolaan zakat yang menyangkut beberapa hal, antara lain yaitu

: Pertama, panduan fikih zakat pada masjid dan musola. Kedua,

peningkatan kompetensi amil zakat pada masjid dan musola.

Ketiga, meningkatkan kualitas manajemen pengelola zakat pada

masjid dan musola.21

Penelitian ini secara umum memiliki kesamaan dan latar belakang

masalah yang hampir sama, yaitu sama-sama meneliti tentang sejauh mana

peran BAZNAS Kota Palangka Raya meningkatkan pengelolaan zakat yang

ada. Pada penelitian ini mencoba mengungkap sejauh mana BAZNAS Kota

Palangka Raya berperan aktif dalam menata pengelolaan zakat yang ada pada

masjid dan musola. Sedangkan pada kesempatan ini peneliti melakukan kajian

dan pendalaman terkait Kerja UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka

Raya. Kritik kerja ini menyangkut sejauh mana UPZ Masjid dan Musola

mampu melaksanakan sistem manajemen pengelolaan zakat dan bagaimana

Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan zakat oleh UPZ Masid dan

Musola yang ada di Kota Palangka Raya.

21

Ahmad Qazwini, Upaya Pengurus BAZNAS Kota Palangka Raya dalam Menata

Panitia Amil Zakat Masjid dan Musola diKecamatan Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya,

Skripsi, Palangka Raya : IAIN Palangka Raya 2015.

Page 49: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

28

Berikut penjelasan secara umum beberapa penelitian tentang zakat

baik dalam bentuk Tesis maupun dalam bentuk Jurnal, terkait persamaan dan

perbedaan titik fokus sudut pandang dan kajian antara lain :

1. Peran aktif BAZNAS & LAZ dalam Pengelolaan Zakat

a. Ita Aulia Coryna dan Hendri Tanjung;

b. Agus Setiawati dan Tuti Khairani H;

c. Irfan Syauqi Beik ;

d. Budi Rahmat Hakim, Abdul Gafur, dan Rohana Faridah;

e. Ari Kristin Prasetyoningrum

Fokus beberapa penelitian di atas lebih menitik beratkan peran aktif

BAZNAS & LAZ dalam meningkatkan pelayanan dan kepercayaan muzakki

terkait pengelolaan zakat. Titik fokus inilah yang menjadi poros perbedaan

antara kajian-kajian zakat yang ada dengan apa yang peneliti kaji dan dalami.

Secara garis besar peneliti meyakini bahwa, hingga saat ini belum ada

penelitian zakat terkait peran UPZ Masjid dan Musola dalam melaksanakan

tata kerja pengelolaan zakat.

2. Peran aktif Masjid dalam pengelolaan zakat

a. Perlindungan Tj;

b. Rahmaniar;

c. Acep Irham Gufroni, Iwan Wisandani, Heni Sukmawati;

Page 50: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

29

d. Ganda Yoga Swara, Dasman Hakim;

e. Fitria;

f. Priyo Sidik Sasongko

Fokus beberapa peneilitian di atas lebih banyak mengkaji tentang

peran aktif Masjid yang bertindak sebagai panitia amil zakat, serta peran amil

masjid dalam memberikan pelayanan yang modern & berbasis Web demi

mengedukasi muzakki terkait masalah zakat. Kajian-kajian zakat tersebut di

atas memiliki persamaan yang sedikit erat dengan apa yang peneliti kaji yaitu,

pada masalah peran aktif Masjid dalam melakukan pengelolaan zakat. Namun

dari sekian banyak kajian di atas, berdasarkan keyakinan peneliti belum ada

yang mencoba untuk mengkaji dan mendalami sejauh mana peran Masjid dan

Musola melakukan pengelolaan zakat berdasarkan naungan hukum yang legal.

B. Kerangka Teori

Perjalanan kelembagaan zakat di Indonesia dari waktu kewaktu

mengalami kemajuan yang pesat, terutama pengelolaan zakat pada masjid dan

musola. Titik awal perkembangan pengelolaan zakat pada masjid dan musola

dikelola secara tradisional dan temporer, dan pada saat sekarang ini masjid

dan musola dapat dibentuk menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang

bertugas melakukan pengumpulan zakat yang tidak bersifat temporer dan

selalu berkesinambungan.

UPZ masjid dan musola dikenal sebagai pengumpul zakat yang

bertugas melakukan pengumpulan zakat disekitarnya, harus mengacu kepada

Page 51: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

30

sistem kerja dan tata kelola yang baik dan benar. Dengan demikian segala

bentuk kebijakan yang dilakukan oleh segenap pengurus UPZ masjid dan

musola dapat berjalan rapi dan efesien, demi meningkatkan dan memajukan

pengelolaan zakat yang ada pada masjid dan musola.

Pengelolaan zakat oleh UPZ masjid dan musola, idealnya harus

memiliki sistem manajemen pengelolaan zakat yang baik. Dengan demikian

segala bentuk apapun yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh UPZ masjid

dan musola dapat diukur dan terukur secara baik dan benar. Bentuk sistem

manajemen beserta fungsi dan peranannya yang sering dikenal dalam leteratur

ilmu manajemen cukup banyak. Menurut Muhammad dan Abu Bakar ada

beberapa fungsi manajemen yang dapat diterapkan dan digunakan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, khususnya kelembagaan zakat

demi mencapai target yang diinginkan. Fungsi-fungsi yang dimaksud meliputi

perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan dan penelitian.22

Fungsi sebuah manajemen yang dijalankan dan dilaksanakan oleh

lembaga pengelola zakat, terutama pengelolaan zakat yang ada pada UPZ

masjid dan musola, seperti melakukan perencanaan kerja, pengaturan dan

pelaksanan tanggung jawab, serta melakukan pengawasan internal, dapat

menjadi tolak ukur tata kelola yang dilaksanakan demi mencapai pengelolaan

zakat yang baik dan benar. Manajemen pengelolaan zakat yang dilaksanakan

secara teratur, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas sejalan dengan

kaidah fikih yaitu :

22

Muhammad dan Abu Bakar, Manajemen Organisasi Zakat, Malang : Madani, t.t. h. 59.

Page 52: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

31

يسير. المشقة تجلب الت Artinya : “Kesulitan mendatangkan kemudahan”

23

Penjelasan di atas juga sejalan dengan arahan dan penjelasan kaidah

fikih berikut ini, yaitu :

كل تصرف جر فسادا أو دفع صلحا منهى عنو.Artinya : “Setiap tindakan hukum yang membawa kemafsadatan atau menolak

kemaslahatan adalah dilarang”24

Persiapan yang matang oleh segenap petugas UPZ masjid dan musola,

baik dari segi perencanaan kerja, pengorganisasian, dan pengawasan tata

kelola pengumpulan zakat merupakan bentuk kongkrit yang bertujuan untuk

meraih kemaslahatan dan menghilangkan bentuk kebijakan kerja yang

mengarah pada kerusakan. Pengelolaan fungsi manajemen yang baik dan

benar merupakan langkah awal untuk menciptakan pengelolaan zakat yang

baik, serta dapat menjauhkan segala bentuk kerusakan dan kekeliruan dalam

sistem pengelolaan zakat. Fungsi manajemen di atas sejalan dengan teori Sadd

az\-Z|ari>ah, yaitu menghambat atau menghalangi atau menyumbat semua

jalan yang menuju kepada kerusakan atau maksiat.25

23

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih, Jakarta : Kencana Prenada Media Grouf, Cet ke-4,

2011, h. 55. 24

Ibid., h. 78. 25

Ahmad Sanusi dan Sohari, Ushul Fiqh, Jakarta : Rajagrafindo Persada, Cet I, 2015, h.

90.

Page 53: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

32

Tujuan penetapan hukum secara Sadd az\-Z|ari>ah ini ialah untuk

memudahkan tercapainya kemaslahatan atau jauhnya kemungkinan terjadinya

kerusakan, atau terhindarnya diri dari kemungkinan melakukan perbuatan

maksiat. Pengamalan teori Sadd az\-Z|ari>ah, secara tidak langsung akan

menumbuhkan kekuatan hati bagi petugas UPZ masjid dan musola dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pendapat ini juga sejalan dengan

kaidah fikih yang berbunyi :

الضرر ي زال.

Artinya : “Kemudharatan harus dihilangkan”26

Tiga rangkaian teori di atas yang saling berkaitan, antara teori

manajemen dan teori Sadd az\-Z|ari>ah dan diperkokoh dengan tinjauan

qawa>id al-Fiqhiyah (kaidah-kaidah fikih), secara tidak langsung dapat

membentuk serangkaian argumentasi dalam rancangan tata kelola Unit

Pengumpul Zakat (UPZ) pada masjid dan musola. Dengan demikian, setiap

pengelolaan zakat yang dilakukan oleh UPZ masjid dan musola harus

memiliki arah dan tujuan yang jelas, sebagaimana hal tersebut harus sejalan

dengan lima corak dan prinsip umum Maqo>sid asy-Syari>ah antara lain :

1. H{ifz} ad-Di>n (menjaga agama)

2. H{ifz} an-Nafs (menjaga jiwa)

3. Hifz al-„Aql (menjaga akal pikiran)

26

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih, h. 67.

Page 54: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

33

4. H{ifz} al-Ma>l (menjaga harta)

5. H{ifz} an-Nasb (menjaga keturunan)27

C. Deskripsi Teoretis

1. Ketentuan Pengelolaan Zakat dalam Hukum Islam

a. Pengertian Amil Zakat

Yang dimaksud dengan amil zakat ialah, mereka yang

melakukan pengumpulan, pemungutan, hingga sampai pada

pendistribusian harta zakat kepada mustahik zakat. Yusuf Al-Qardawi

juga menyebutkan bahwa, yang dimaksud dengan amil zakat adalah

mereka yang melaksanakan segala urusan zakat. Mulai dari para

pengumpul, sampai kepada bendahara, dan para penjaga harta zakat itu

sendiri, juga mulai dari pencatat sampai kepada penghitung yang

mencatat keluar masuk harta zakat.

Dalam hal ini imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari

berpendapat amil zakat adalah seperti halnya pengusaha zakat, yaitu

orang yang diutus oleh imam untuk mengambil (menulis, menghitung,

membagi, dan menjaga harta zakat), dan seperti halnya pembagi dan

pengumpul zakat.28

Pengelola sebagaimana yang kita kenal sebagai

amil tidak dapat bekerja secara perorangan, sebagaimana dalam sejarah

masa awal Islam, pengelolaan zakat tidak pernah dilakukan oleh

perseorangan. Dalam sejarah Rasulullah SAW. Pernah menugaskan 25

27

Oni Sahroni dan Adiwarman A. Karim, Maqashid Bisnis & Keuangan Islam, Jakarta :

Rajagrafasindo Persada, Cet I, 2015, h. 4-5. 28

Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari alih bahasa oleh Abdul Hiyadh,

Terjemah Fat-hul Mu‟in, Surabaya : Al-Hidayah, h. 43.

Page 55: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

34

sahabat-Nya sebagai petugas amil resmi, seperti Ibnu Luthaibah,

Mu‟adz bin Jabal, dan Ali bin Abi Thalib.29

Amil zakat juga adalah salah satu dari sekian banyak profesi

yang ada, dan juga salah satu profesi yang diakui oleh Al-Qur‟an.

Ketentuan ini jelas tercantum dalam Al-Qur‟an surat At-Taubah (9)

ayat 60, yang berbunyi :

30

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)

budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan

untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

mengetahui lagi Maha Bijaksana.31

Menurut ulama tafsir Imam Muhammad bin Umar Nawawi Al-

Bantani kata wa al-„A>mili>na „alaiha> mengandung makna yaitu,

29

Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam Direktorrat Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat Di Indonesia, Jakarta :

Departemen Agama Republik Indonesia, 2003, h. 63. 30

QS. At-Taubah [9] : 60. 31

Departemen Agama, Al-Qur‟an Terjemah, h. 288.

Page 56: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

35

orang-orang yang menghimpun dan mengumpulkan harta zakat dan

mereka digajih dengan harta zakat tersebut.32

Amil zakat sebagaimana yang dikemukakan oleh Syekh

Muhammad Arsyad Al-Banjari ditinjau dari segi tugas dan

kenerrjanya selaku amil dan pengurus harta zakat itu dapat

digolongkan menjadi sembilan macam, yaitu sebagai berikut :

1) Sā„ī ialah orang yang diperintahkan oleh sultan atau pemerintah

yang berkuasa untuk mengambil harta zakat dari kalangan muzakki

yang telah cukup nisab dan haul wajib zakat. Disyaratkan pada Sai‟

dari semua macam zakat hendaklah dari kalangan laki-laki,

muslim, berakal, baligh, jujur, merdeka, mendengar (bukan orang

yang termasuk tuli atau rusak pendengarannya), dan melihat.

2) Kātib ialah orang yang mencatat harta zakat dari semua orang

yang wajib mengeluarkan zakat, baik harta zakat yang diterimanya

atau harta zakat yang kelak disalurkannya kepada mustahik zakat.

3) Qāsim ialah orang yang wajib membagikan dan menyalurkan serta

mendistribusikan harta zakat kepada mustahik zakat.

4) Ḥāṣir ialah orang bertugas mengumpulkan semua orang yang telah

termasuk dalam golongan wajib menunaikan zakat.

32

Imam Muhammad bin Umar Nawawi Al-Bantani, Marahul Labid, Beirut Lebanon : Dar

Al-Kotob Al-Ilmiyah, Cet ke-3, Jilid I, h. 454.

Page 57: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

36

5) „Ārif adalah orang yang mengenal mustahik harta zakat

berdasarkan kriteria yang telah Allah tentukan dalam Al-Qur‟an

surat At-Taubah ayat 60.

6) Ḥāsib ialah orang yang menghitung harta zakat dari sekalian orang

yang wajib zakat berdasarkan Nisab dan Kadar zakat.

7) Ḥāfiẓ ialah orang yang memelihara harta zakat yang telah

terkumpul.

8) Jundi ialah orang yang menjadi pengawal harta zakat.

9) Jābī ialah orang yang mampu dan dapat melakukan serta memaksa

terhadap orang yang sudah termasuk dalam golongan orang yang

wajib mengelurakan zakat.33

Pengertian amil di kalangan empat mazhab memiliki penafsiran

dan pemahaman yang berbeda, terkait kerja amil. Imam Syafi‟I

mendefenisikan amil adalah orang yang bekerja mengurusi zakat dan

tidak mendapatkan upah selain dari harta zakat. berikut pengertian

amil secara istilah yaitu :

دف عها إلى العامل ىو الذي است عملو الإلمام على أخذ الزكوات لي ها كما امره اهلل ت عالى. مستحقي

Artinya : Amil adalah orang yang dipekerjakan oleh Imam

(pemerintah) untuk mengambil zakat kemudian

membagikannya kepada para mustahiq zakat, sebagaimana

yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur‟an.34

33

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Sabilal Muhtadin, disalin oleh Asywadie

Syukur, Surabaya : Bina Ilmu, Jilid II, h. 240. 34

Ahmad Dakhoir, Hukum Zakat (Pengaturan & Integrasi KelembagaanPengeloaan

Zakat dengan Fungsi Lembaga Perbankan), Surabaya : Aswaja Perindo, Cet 1, 2015, h. 29-31.

Page 58: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

37

Orang-orang yang terlibat amilin dapat dilihat dari tugas dan

tanggung jawabnya, seperti pengumpul, pekerja, pembagi, distributor,

penjaga, akuntan, dan sebagainya yang mungkin ditunjuk untuk

membantu pengumpulan, penyimpanan, distribusi, dan administrasi

zakat.35

b. Dasar Hukum Amil Zakat

Amil zakat selaku pengurus harta zakat juga berlandaskan Al-

Qur‟an dan Al-Hadis, sebagai tolak ukur kriteria yang harus dipenuhi

oleh setiap orang yang berprofesi selaku amil zakat.

1) Dasar Hukum Al-Qur‟an

Dalam hal ini perintah zakat didasarkan perintah Allah

SWT yang terdapat dalam firman-Nya Surat At-Taubah Ayat (60)

dan Surat Al-Baqarah ayat (43), yaitu :

36

Artinya :Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus

zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk

35

Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta :

Prenadamedia Grouf, Cet 1, 2015, h. 269. 36

QS. At-Taubah [9] : 60.

Page 59: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

38

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,

untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan

Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana.37

38

Artinya : “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah

beserta orang-orang yang ruku'”39

Hal ini juga terdapat dalam surat At-Taubah ayat :103,

40

Artinya : “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan

mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu

(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui.41

Kandungan ayat ini berdasarkan penjelasan Imam

Muhammad bin Umar Nawawi Al-Bantani bahwa, seorang petugas

pengumpul zakat tidak hanya bertugas memungut zakat saja.

Lebih dari itu seorang petugas zakat juga dianjurkan memberikan

dan memanjatkan doa bagi orang-orang yang telah mengularkan

zakat.42

37

Departemen Agama, Al-Qur‟an Terjemah, h. 288. 38

Q.S. Al-Baqarah [2] ayat :43. 39

Departemen Agama, Al-Qur‟an Terjemah, h. 16. 40

Q.S. At-Taubah [9] ayat :103. 41

Departemen Agama, Al-Qur‟an Terjemah, h. 297-298. 42

Imam Muhammad bin Umar Nawawi Al-Bantani, Marahul Labid, h. 466.

Page 60: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

39

Adapun sababun Nuzul turunnya ayat di atas sebagimana

yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, bahwa Abu Lubabah dan

kawan-kawannya kala itu tidak ikut berperang, lalu mereka ingin

bertaubat dan mereka memutuskan untuk datang kepada

RasulullahSAW. Ketika dibebaskan, lalu berkata : “ Ya

Rasulullah, inilah harta kami, sedekahkanlah dari kami dan

mohonkanlah ampun untuk kami.” Maka Rasulullah menjawab :

ماامرت ان اخذ من اموالكم شيئاArtinya : “Saya tidak diperintahkan untuk mengambil sedikit pun

dari harta kalian”43

Oleh karena itu, Allah menurunkan :

Maka, setelah turunnya ayat ini, sejak itulah Rasulullah

mengambil sepertiga dari harta mereka, lalu beliau sedekahkan dari

mereka.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan dalam surat at-

taubah ayat : 60 tersebut, jelas tertera salah satu mustahik zakat

selaku golangan yang berhak mendapatkan dan menerima harta

zakat, yaitu orang-orang yang bertugas dan bertanggung jawab

mengurus urusan zakat. Adapun dalam surat at-taubah ayat :103,

dijelaskan bahwa zakat dijemput dan diambil oleh petugas dan

43

Ahmad Mustafa Al-Maragi, terjemah oleh Hery Noer Aly, K. Anshori Umar Sitanggal,

bahrun Abubakar, Terjemah Tafsir Al-Maragi, Semarang : Toha Putra Semarang, Juz X, h. 25.

Page 61: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

40

pengurus zakat selaku amil. Berkenaan dengan itu juga Imam

Qurthubhi mengemukakan pendapatnya ketika mentafsirkan ayat

tersebut at-taubah ayat :60, sebagimana yang dijelaskan oleh Didin

Hafidhuddin yaitu, amil adalah orang yang diutus dan

diperintahkan serta ditugaskan oleh imam atau pemimpin untuk

mengambil, menuliskan, menghitung kemudian diberikan kepada

yang berhak menerimanya.44

2) Dasar Hukum Hadis

ث نا ث نا سعيد بن ق ت يبة حد عن بسربن بكير عن يث ل حدعدي المالكي قال است عملنى عمر على سعيد, ان بن الس

ها وأدي ت ها اليو أمرني بعمالة ف قلت ,الصدقة ا ف رغت من ف لمخذمااعطيت فإني عملت على عهد إنما عملت للو ف قال

لنى ف قلت مثل ق ولك رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ف عمف قال لى رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم إذ اعطيت شيئا من

فق عليو.}رواه البخاري و ان تسأل فكل وتص غير ق. مت د مسلم{

Artinya : Bersumber dari Kutaibah bin Sa‟id, bersumber dar Lais

dari Abu Bakar dari Busru bin Sa‟ad : “Sesungguhnya

Ibnu Sa‟di Al-Maliki berkata : “Umar mengangkatku

sebagai seorang penguasa (amil) zakat. Selesai

mengurus suatu zakat dan menyerahkannya kepada

Umar, beliau menyuruh orang lain untuk memberikan

bagian zakat kepadaku. Aku berkata : “Sesungguhnya

aku bekerja ini hanya untuk Allah.” Umar berkata :

44

Didin Hafidhuddin, zakat dalam perekonomian modern, Jakarta : Gema Insani Press,

2002, h. 125.

Page 62: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

41

“Ambillah apa yang diberikan kepadamu itu karena

sesungguhnya aku juga pernah menjadi seorang amil

zakat di zaman Rasulullah SAW. Dan waktu itu beliau

memberikan bagian kepadaku. Saat itu aku menjawab

seperti jawabanmu tadi, beliau bersabda kepadaku :

“apabila kamu diberi sesuatu, padahal kamu tidak

meminta, maka makanlah dan sedekahkan. (H.R. Al-

Bukhari dan Muslim).45

Ibnu Abbas juga meriwayatkan hadis yang berkenaan

dengan pengambilan harta zakat dari orang kaya dan diberikan

kepada orang yang berhak, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah

SAW :

د اخب رنا زكارياء بن إسحاق عن يحي بن عبد اهلل ث نا محم حدمعبد مولى ابن عباس عن ابن عباس رضي صيفي عن أبي

هما قال : قال رسول اهلل صلى لمعاذ اهلل عليو وسلم اهلل عن كتاب, إنك ستأتي ق وما اىل بن جبل حين ب عثو الى اليمن :

وان اهلل إل إلو ل أن فإذا جئت هم فادعهم إلى أن يشهدوا دا فاخبرىم ان اهلل قد اهلل, فان ىم أطاعوا لك رسول محم

لة, فان ىم ف رض عليهم خمس صلوات في كل ي وم ولي صدقة .فاخبر ىم أن اهلل قد ف رض عليهم أطاعوا لك بذالك

فان ىم أطاعوا لك .ت ؤخذ من اغنيائهم, ف ت رد على ف قرائهم بذالك فاياك وكرائم اموالهم, واتق دعوة المظلوم, فانو ليس

نو وب ين اهلل حجاب }رواه البخاري{ 46ب ي

45Al-Imam Muhammad As-Syaukani, Nailul Autar, terjemah oleh Adib Bisri Musthafa

dkk, jilid IV, Semarang : Asy-Syifa‟, h. 375. 46Imam Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il bin Ibrahiem bin Mughiroh al-Bukhori,

Shahih Bukhori , Beirot Lebanon : Darul Fakr, Jilid I, h. 321.

Page 63: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

42

Artinya : Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi saw. mengutus

Muadz ke Yaman beliau bersabda : ajaklah mereka

kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan melainkan

Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Jika

mereka mentaati hal itu, maka ajarkanlah kepada mereka

bahwa Allah telah memfardlukan kepada mereka salat

lima waktu dalam setiap sehari semalam. Jika mereka

menta‟atinya maka ajarkanlah kepada mereka bahwa

Allah memfardhukan atas mereka zakat di dalam harta

yang dipungut dari orang kaya mereka dan dikembalikan

atas orang fakir miskin mereka. Jika mereka telah

mengikuti, maka berhati-hatilah terhadap kekayaan yang

mereka anggap mulia.dan takutlah terhadap do‟a orang

yang teraniayakarena antara dia dan Allah tidak ada tabir

(penghalang). (HR. Bukhori.) 47

c. Syarat-Syarat Amil Zakat

Profesi amil zakat adalah salah satu pekerjaan yang amat mulia

di sisi Allah SWT. Di mana amil zakat itu harus memiliki dan

memenuhi kriteria yang seharusnya dimiliki oleh amil selaku pengurus

harta zakat, baik dalam hal pengumpulan, pemungutan serta

pemberdayaan harta zakat. Oleh karena itulah seorang diberikan tugas

sebagai amil apabila memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Yusuf

Qardawi dalam bukunya hukum zakat menyebutkan beberapa

persyaratan yang harus dimiliki oleh amil, yaitu, pertama,Muslim,

kedua, Mukallaf, ketiga, orang yang jujur, keempat, memahami seluk

beluk hukum zakat, kelima, memiliki kemampuan, keenam,laki-laki.48

47Imam Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il bin Ibrahiem bin Mughiroh al-Bukhari,

Terjemah Shahih Bukhari, diterjemahkan oleh Achmad Sunarto, Semarang : Asy-Syifa, 1992, Jilid

II, h. 393. 48

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman Harun, Hafhiduddin,

Hasanuddin, Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, h. 551-554.

Page 64: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

43

Berikut ini peneliti mencoba memberikan pemaparan sekaligus

penjelasan yang berkenaan dengan syarat-syarat amil yang telah

disebutkan di atas, yaitu sebagai berikut :

1) Seorang muslim, kewajiban mengeluarkan zakat juga disyaratkan

bahwa ia seorang muslim yang senantiasa melaksanakan segala

perintah agama dan menjauhi segala apa saja yang dilarang

melakukannya menurut agama Islam. Sehingga dengan demikian

mengeluarkan zakat dalam bentuk apapun tidak dibenarkan bagi

non muslim.

Sekian banyak syarat yang dijadikan sebagai acuan tolak

ukur untuk menjadi seorang amil zakat, keimanan adalah hal yang

penting dalam memperlancar urusan yang berkenaan dengan zakat

khususnya, Yusuf Qardawi mengemukakan bahwa mengapa

demikian, karena zakat itu adalah salah satu urusan yang harus

dijalankan oleh kaum muslimin, maka dari itulah Islam menjadi

syarat bagi segala urusan mereka.49

Ibnu Qudamah berpendapat

sebagaimana yang dikutip oleh Yusuf Qardawi yaitu :

Setiap pekerjaan yang memerlukan syarat amanah

(kejujuran) hendaknya disyaratkan Islam bagi pelakunya

seperti menjadi saksi. Karena itu urusan kaum muslimin,

maka pengurusnya tidak dapat diberikan kepada orang

kafir. Seperti halnya urusan-urusan lain. Orang yang bukan

ahli zakat tidak boleh diserahi urusan zakat, seperti halnya

kafir musuh. Karena orang kafir tidak akan dapat

dipercaya.50

49

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 551. 50

Ibid.

Page 65: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

44

Allah SWT juga menjelaskan dalam Al-Qur‟an terhadap

larangan menjadikan teman dekat atau kepercayaan dari orang-

orang yang bukan golongan muslimin, hal ini tertera dalam Al-

Qur‟an yang berbunyi :

51

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil

menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di

luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya

(menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka

menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata

kebencian dari mulut mereka, dan apa yang

disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar

lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-

ayat (Kami), jika kamu memahaminya.52

Menurut Ibnu Abbas sebagaimana yang dikutip oleh ulama

tafsir Abi Tohir bin Ya„qub Al-Fairuzabadi dalam kata

bit}o>natan, memiliki kandungan makna sahabat dekat. Perintah

ini menjelaskan suatu larangan memberikan amanah kepada

seorang yang selain seiman dan seagama. Adapun orang yang tidak

51

QS. Ali Imron [3] Ayat 118. 52

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Terjemah, h. 95.

Page 66: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

45

seiman adalah orang-orang yang munafik dan orang-orang kafir

yang ingkar terhadap hukum yang telah Allah tetapkan.53

.

Demikin juga sayyidina Umar r.a telah berkata :

ن هم اهلل ولت قرب وىم وقد اب عدىم اهلل. ل تأمن وىم وقد خو

Artinya : “Jangan kamu percaya kepada mereka, padahal Allah

telah menganggap mereka khianat, dan jangan kamu

dekati mereka padahal Allah telah menjauhi mereka”. 54

2) Seorang mukalaf, yaitu orang yang telah tumbuh dewasa dan sehat

akal pikirannya. Oleh karena itulah Seseorang yang dinyatakan

sebagai mukalaf wajib menjalankan hukum agama, baik segala

sesuatu yang diperintahkan Allah SWT., atau hal-hal yang dilarang

oleh-Nya.55

Dalam istilah usul fikih mukalaf juga dikenal dengan

sebutan al-mahkūm „alaih dan memiliki kandungan makana subjek

hukum56

oleh karena itulah kedewasaan seseorang yang mengurusi

kepentingan orang yang banyak harus berdasarkan rasa tanggung

jawab atas segala hak dan kewajiban yang harus ia jalankan.

53Abi Tohir bin Ya„qub Al-Fairuzabadi, Tanwirul Mikbas Min Tafsir Ibn Abbas, Beirut

Lebanun : Dar Al-Fikr, 2001, h. 65. 54

Imam Taqiyuddin AbubakarAl-Husaini, Terjemah Kifayatul Akhyar, oleh Anas Tohir

Jsyamsuddin, Surabaya : Bina Ilmu Offset, 1997, jilid 1, h, 401. 55

Kamus Besar Bahasa Indonesia, TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Kebudayaan, Jakarta : Balai Pustaka, 1989, h. 596. 56

Abdul Aziz Dahlan(ed), Ensiklokpedi Hukum Islam, Jakarta : Icthiar Baru van Houve, h.

1219.

Page 67: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

46

3) Seorang yang jujur, kejujuran merupakan salah satu kunci dari

sekian banyak kunci pintu kesuksesan dalam suatu pekerjaan dan

tanggung jawab, oleh karena itulah seorang amil yang

berkecimpung dalam urusan harta dan keuangan zakat harus dari

kalangan orang yang dikenal dengan kejujurannya. Hal ini juga

sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Dalam sabdanya yang berbunyi :

ث نا عثمان بن أبي ث نا جري ر عن منصور عن أبي حد شيبة, حدوائل عن عبد اهلل رضي اهلل عن النبي صلى اهلل عليو وسلم , وإن البر ي هدي إلى قال : إن الصدق ي هدي إلى البر

ي قا, وإن الكذب الجنة, إن الرجل ليص دق حتى يكون صدي هدي إلى الفجور, وإن الفجور ي هدي إلى النار, وإن الرجل

ابا. }رواه البخاري{ 57ليكذب حتى يكتب عند اهلل كذ

Artinya : Bersumber dari Usman bin Abi Saibah serta Jarir dari

Mansur, dariAbi Wail dan dariAbdullah sesungguhnya

Rasulullah SAW., bersabda : “Sesungguhnya kejujuran

menunjukkan pada kebajikan, dan sesungguhnya

kebajikan menunjukkan pada Syurga seorang laki-laki

hendaknya berbuat jujur sehingga ia jadi pembenar, dan

sesungguhnya bohong menunjukkan pada kejelekkan

dan kejelekkan menunjukkan (membawa) pada Neraka

sungguh sorang lelaki bisa berbuat bohong sehingga di

sisi Allah ia ditulis pembohong. (HR. Bukhari)58

57

Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul Latif, Mukhtasar Shahih Bukhari, Beirut Lebanon :

Darul Kutb, Juz 2, h. 470. 58Imam Abi „Abdillah al-Bukhari, Terjemah Shahih Bukhari, diterjemahkan oleh Achmad

Sunarto, Semarang : Asy-Syifa, 1993, Jilid VIII, h. 91-92.

Page 68: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

47

4) Seseorang yang memahami seluk beluk zakat, mulai dari

hukumnya sampai dari pelaksanaannya, Imam Taqiyuddin

AbubakarAl-Husaini dalam karyanya yang berjudul Kifayatul

Akhyar juga menjelaskan bahwa seorang amil pengumpul harta

zakat harus mengerti urusan zakat yakni hal-hal yang menyangkut

harta yang wajib dizakati, demikin juga seorang amil harus

mengerti berapa banyak kadar dan ukuran harta yang harus

dikeluarkan zakatnya dan kepada siapa saja orang-orang yang

berhak menerima zakat. 59

5) Seseorang yang dipandang mampu melaksanakan tugasnya, baik

tanggung jawab yang menyangkut pribadinya maupun tanggung

jawab semasa tugas yang diembannya. Sehingga dengan demikian

amil dapat bekerja secara profesional.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh

Muhammad Jawad Mughniyah yaitu, seorang amil zakat yang

bertindak melakukan pengelolaan harta zakat baik dari segi

pengumpulan, pemungutan, dan sampai kepada pendistribusian

harta zakat harus memiliki beberapa syarat yaitu sebagai berikut :

a) pertama, seorang amil zakat harus balig;

b) kedua,berakal sehat;

c) ketiga, beriman kepada Allah SWT.;

59

Imam Taqiyuddin AbubakarAl-Husaini, Terjemah Kifayatul Akhyar, h. 401.

Page 69: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

48

d) keempat, memiliki sifat adil dan minimal orang tersebut dapat

dipercaya.60

d. Fungsi Amil Zakat

Sebagian besar fungsi amil zakat sebagaimana penjelasan telah

terpaparkan di atas ialah, menerima dan menjaga harta zakat yang

diberikan atau dipungut dan dikumpulkan dari setiap muzakki. Serta

menyalurkan dan dan mendistribusikan harta zakat tersebut kepada

mustahik zakat yang telah ditentukan syariat Islam. Adapun yang

dimaksud dengan mustahik yaitu, orang yang patut, pantas dan berhak

menerima harta zakat.61

Amil zakat dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya

berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan diantara tugas mereka yang

utama yaitu :

1) Menarik harta wajib zakat dari para muzakki;

2) Memberikan doa kepada muzakki ketika terjadinya serah terima

harta zakat;

3) Mencatat harta zakat dengan benar (yang diserahkan muzakki);

4) Mengatur pembagian dan pendistribusian harta zakat dengan benar

dan adil;

5) Menyalurkan harta zakat kepada yang berhak menerimanya.62

60

Muhammad Jawad Mugniyah, Fiqih Imam Ja‟far Shodiq, diterjemahkan oleh Samsuri

Rifa‟I, DKK, Jakarta : PT. Lintera Basritama, 1999, h. 344. 61

Kamus Besar Bahasa Indonesia, TIM Penyusun, h. 28. 62

Nurul Huda & Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam, Kencana Prenada Media

Group, h. 301.

Page 70: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

49

Alasan di atas juga sejalan dengan pendapat yang diungkapkan

oleh Yusuf Qardawi yang dikutip oleh Nurul Huda dan Muhamad

Heykal yaitu, menurut beliau seandainya setiap umat Islam berpegang

kepada syariat Hukum Islam, maka pengeluaran zakat harus

dibayarkan seluruhnya melalui amil. Selain itu juaga ada beberapa

pendapat dan alasan yang menegaskan bahwa pendistribusian harta

wajib zakat harus dilakukan melalui lembaga amil zakat, yaitu :

1) Dalam rangka menjamin dan mewujudkan ketaatan pembayaran

harta zakat oleh muzakki;

2) Menghilangkan rasa tidak enak dan canggung yang mungkin saja

biasa dialami oleh mustahik zakat ketika berhubungan dengan

muzakki;

3) Untuk mengefesiensikan dan mengefektifkan pengalokasian dana

zakat;

4) Alasan caesoropapisme yang menyatakan bahwa ketidakterpisahan

antara agama dan Negara, karena zakat juga termasuk urusan

Negara. Selain itu juga untuk menegaskan bahwa Islam bukanlah

agama yang menganut prinsif sekuralisme, yaitu di mana terdapat

perbedaan yang mendasar antara urusan agama dengan urusan

Negara.63

63

Ibid., h. 304-306.

Page 71: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

50

e. Pengelolaan Zakat Berbasis Masjid dan Musola

Kalimat Masjid memiliki kandungan makna sujud atau secara

teknis yang kita ketahui adalah meletakkan kening ke atas permukaan

tanah dalam keadaan tersungkur. Namun secara maknawi sujud dalam

artian menyembah kepada ke-Esaan Allah SWT. Pengertian masjid

juga secara semantik adalah tempat sujud (tempat salat). Rasulullah

SAW bersabda dimana saja kamu berada maka dirinkanlah salat,

karena di situ pun masjid”64

Secara terminologis Masjid diartikan sebagai tempat beribadah

umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat. Masjid sering

disebut Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan

sebagai sarana mengabdi kepada Allah.

Musola dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelakan juga

sebagai tempat sholat dan juga dikenal dengan kata lain yaitu, dengan

sebutan Langgar atau surau.65

Peran panitia amil zakat masjid dan musola merupakan potensi

besar bagi BAZNAS dalam mensosialisaikan wajib zakat kepada

seluruh kalangan masyarakat sekitar. Namun dengan demikian juga

perlu adanya pendampingan dan pengawasan dalam rangka

meningkatkan kualitas fungsi amil zakat masjid, musola, dan langgar

dengan kenerja yang professional.

64

Abdul Aziz Dahlan(ed), Ensiklokpedi Hukum Islam, t.t. h. 1119. 65

Kamus Besar Bahasa Indonesia, TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Kebudayaan, Jakarta : Balai Pustaka, 1989, h. 601

Page 72: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

51

Bulan Ramadhan, seperti biasanya yang kita liat di sekitar

tempat kita tinggal, panitia zakat yang dibentuk di masjid-masjid, dan

musola berakhir seiring berakhirnya bulan Ramadhan. Panitia zakat

hanya bekerja secara musiman yang sifatnya temporer, sebab panitia

hanya terbentuk dan bekerja hanya dalam kurun waktu tertentu saja,

biasanya dari mulai pertengahan hingga akhir Ramadhan. Hal ini

disebabkan panitia zakat yang terbentuk di masjid-masjid dan tempat

ibadah lainnya sebagian besar diperuntukkan menerima zakat fitrah

yang menjadi kewajiban setiap muslim dalam mengakhiri puasa

Ramadhan. Walaupun dalam pelaksanaannya, panitia zakat yang ada

di masjid juga menerima segala jenis dana Fhilantropis lainnya, apakah

yang disebut dengan zakat fitrah, zakat mal, fidyah puasa, infak,

sedekah dan sebagainya.66

Sebagian besar pengelolaan zakat yang dilakukan oleh panitia

amil zakat masjid dan musola yang ada, sungguh sangatlah sederhana

dan tradisional. Di mana semua panitia amil zakat masjid dan musola

hanya berdiam diri di ruangan sekretariat amil saja, dan hanya

menunggu para muzaki yang datang dengan sendirinya menyerahkan

zakat yang dikeluarkan para muzaki tersebut, baik berupa zakat fitrah

maupun zakat mal, serta infak dan sedekah.

66

Arafat_hs, Peran Masjid dalam Pemberdayaan Zakat, http://www.zisindosat.com

/peran-masjid-dalam-pemberdayaan-zakat/, diunduh 16-02-2015, pukul : 22: 10 WIB.

Page 73: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

52

Pendistribusian harta zakat yang dilakukan oleh panitia amil

zakat masjid dan musola juga bersifat konsumtif. Adapun yang

dimaksud dengan program konsumtif adalah program yang bersifat

jangka pendek saja dan bertujuan untuk memenuhi keperluan

mustahik. Sedangkan pendistribusian zakat yang bersifat produktif

adalah program yang bersifat jangka panjang, program ini juga

menjadi batu loncatan bagi para mustahik untuk mengenjot

keberhasilan usaha yang dijalankannya. Sehingga dengan program

produktif ini dapat menjadikan mustahik sebagai muzakki kelak.67

Penyaluran harta zakat masih jauh dari harapan, hakikatnya

pengelolaan zakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

Oleh karena itulah ada beberapa hal yang timbul berdasarkan

pengelolaan zakat yang sifatnya temporer dan sementara ini,

diantaranya yaitu :

1) Kepanitiaan zakat yang terbentuk dan atau dibentuk di masjid

hanya bersifat lokalis sekaligus temporer (sementara). Panitia

hanya bekerja dalam kurun waktu tertentu saja, jika dirata-ratakan,

panitia hanya bekerja lima hingga sepuluh hari menjelang akhir

Ramadhan. Kepanitiaan zakat ala sementara ini tentu mereduksi

makna amil sebagai salah satu mustahik zakat.

2) Walaupun ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa tugas

pengumpul zakat sementara model sementara ini juga dapat disebut

67

Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti, Ekonomi Pembangunan Syari‟ah, Jakarta :

Rajagrafindo Persada, Cet 1, 2016, h. 184.

Page 74: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

53

amil namun dalam makna yang hakiki amil adalah orang atau

sekelompok orang yang bertugas sebagai pengumpul zakat

sekaligus mengelola zakat secara permanen sehingga wajar mereka

mendapatkan sebagian dana zakat. Dalam kenyataannya, tidak

sedikit masjid dan tempat ibdah lainnya seperti musola dan langgar

yang masih menganggap bahwa mereka adalah sebagai amil yang

mendapatkan bagian dari uang atau beras zakat yang terkumpul itu.

3) Kepanitiaan zakat yang bersifat sementara dan tanpa terkoordinasi

dengan baik menjadikan pemberian zakat secara merata dan

proporsional telah terabaikan dan tidak terkendali. Tidak hanya itu,

pendistribusian zakat secara salah sasaran juga dapat sering terjadi

akibat tidak terkordinirnya pemberian zakat antara satu masjid

dengan masjid yang lain. Hal ini juga sejalan dengan apa yang

dinyatakan oleh Arief Mufraini, bahwa perlu adanya masjid to

masjid network manajement (harus adanya keterkaitan (organizing)

kerja antar masjid satu dengan masjid yang lainnya sehingga dapat

dicapai bagaimana antara masjid yang satu dengan masjid yang

lainnya dapat berkordinasi dalam daerah arsiran pengumpulan dana

dan harta zakat. )68

Sekarang saatnya masjid dan musola melakukan pendataan

terkait para muzakki dan mustahik dikawasan sekitar jamaahnya.

Jika seandainya selama ini harta zakat yang dikelola panitia amil

68

Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat (Mengkomunikasikan Kesadaran dan

Membangun Jaringan) Jakarta : Kencana Prenada Media Grouf, 2006, h. 142-144.

Page 75: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

54

zakat masjid dan musola dengan manajemen yang baik, para

muzakki tidak akan enggan membayar zakatnya secara periodi ke

panitia masjid. Jika terdapat dana zakat mal yang diperoleh saat

Ramadhan lalu, maka dapat dijadikan langkah awal bagi peran

masjid dan musola untuk melakukan pemberdayaan dana zakat

bagi masyarakat miskin di sekitar jamaahnya. Dengan demikian

panitia amil zakat masjid dan musola dapat melakukan pendataan

para mustahik dan potensi usaha yang dapat dilakukan. Usaha atau

pencarian usaha bagi fakir dan miskin dapat saja dengan

memaksimalkan potensi jama‟ah yang mempunyai kemampuan

usaha dagang oleh fakir miskin, bahkan jika perlu menggunakan

konsultan bisnis sehingga usaha yang dilakukan fakir miskin dapat

berhasil.69

2. Ketentuan Pengelolaan Zakat dalam Hukum Positif

a. Pengertian UPZ dan BAZNAS

Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam

merupakan satu faktor pendukung dalam mengubah wajah indonesia,

yaitu terkait sistem dan pengelolaan zakat. Indonesia memiliki satu

lembaga yang secara khusus bekerja dan menangani masalah zakat

yang dikenal dengan sebutan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional).

Berikut penjelasan terkait BAZNAS dan UPZ :

1. Pengertian BAZNAS

69

Ibid.

Page 76: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

55

Undang-undang Zakat Nomor 23 Tahun 2011 pada pasal 1 ayat (7)

menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan BAZNAS (Badan

Amil Zakat Nasional) adalah lembaga yang melakukan

pengelolaan zakat secara nasional.70

2. Pengertian UPZ

Undang-undang Zakat Nomor 23 Tahun 2011 pada pasal 1

ayat (9) menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan Unit

Pengumpul Zakat yang kemudian disingkat dengan UPZ adalah

satuan organisasi yang dibentuk BAZNAS untuk membantu

pengumpulan zakat.

b. Dasar Hukum UPZ dan BAZNAS

Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS telah

memiliki dasar dan landasan hukum yang diakui oleh negara, hal ini

jelas tertera dalam peraturan perundang-undangan dari Undang-undang

Nomor 38 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Zakat.

BAZNAS dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

dilandasi dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Pasal 5 ayat

(1) yaitu, untuk melaksanakan pengelolaan zakat, pemerintah

membentuk BAZNAS. BAZNAS yang dimaksud adalah lembaga

pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab

kepada Presiden melalui Menteri.71

70

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat. 71

Udang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Bandung : Fokus Media, Cet 2012, h. 5.

Page 77: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

56

c. Syarat-syarat Menjadi Anggota UPZ dan Anggota BAZNAS

Keanggotaan BAZNAS berdasarkan Undang-undang Nomor

23 Tahun 2011 Pasal 8 dijelaskan, anggota BAZNAS terdiri dari 11

anggota. Keanggotaan BAZNAS terdiri dari 8 orang dari unsur

masyarakat dan 3 orang dari unsur pemerintah.

Delapan orang dari unsur masyarakat yang dimaksud yaitu,

terdiri atas unsur ulama, tenaga profesional, dan tokoh masyarakat

Islam. Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai anggota BAZNAS

pada pasal 11 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 paling sedikit

harus:

a. Warga negara Indonesia;

b. Beragama Islam;

c. Bertakwa kepada Allah SWT;

d. Berakhlak mulia;

e. Berusia minimal 40 (empat puluh) tahun;

f. Sehat jasmani dan rohani;

g. Tidak menjadi anggota partai politik;

h. Memiliki kompetensi di bidang pengelolaan zakat; dan

i. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana

kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling

singkat 5 (lima) tahun.72

d. Fungsi UPZ dan Fungsi BAZNAS

1. Fungsi UPZ

Tugas dan fungsi UPZ bertanggung jawab melaksanakan

dan membantu kegeiatan BAZNAS dari segi, pengumpulan,

pendataan muzakki, pendataan mustahik zakat, dan selanjutnya

dilaporkan kepada BAZNAS.

72

Ibid. , h. 7.

Page 78: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

57

Terkait tentang tata kerja UPZ selanjutnya diatur oleh

Peratuaran Ketua BANZAS.73

2. Fungsi BAZNAS

BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) memiliki tugas dan

tanggung jawabnya dalam melaksanakan fungsinya tentang

pengelolaan zakat antara lain yaitu, sebagaimana yang disebutkan

dalam Pasal 7 ayat (1) sebagai berikut :

BAZNAS menyelenggarakan fungsinya sebagai pengelola zakat

tentang, pertama, perencanaan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat. Kedua, pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Ketiga, pengendalian

pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Keempat,

pelaporan danpertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan

zakat.74

e. Pengelolaan Zakat Menurut Undang-Undang

Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut

BAZNAS merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah untuk

mengelola zakat secara nasional. Badan ini dibentuk setelah

diberlakukannya UU. tentang pengelolaan zakat pada tahun 2011. Di

mana tujuan UU. ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Hal ini tertera jelas

73

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. 74

Udang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, h. 5.

Page 79: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

58

sebagaiamana yang dimuat dalam UU. No. 23 Tahun 2011 pada Pasal

3 a, dan pasal 3 b yang berbunyi :

Pasal 3

Pengelolaan zakat bertujuan:

a.Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam

pengelolaan zakat; dan

bMeningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan

kemiskinan.75

Peran pengelolaan zakat yang berkecimpung dalam bentuk

kepercayaan masyarakat haruslah memiliki asas dan pondasi yang

kuat, sehingga dengan demikian segala sesuatu yang berbau negatif

akan terhindar dan akan lebih memberikan kemudahan bagi petugas

pengelola dalam berinteraksi kedalam kehidupan masyarakat sekitar.

Adapun pengelolaan zakat harus memiliki asas sebagai berikut :

Pengelolaan zakat berasaskan :

1) Syariat Islam;

2) Amanah;

3) Kemanfaatan;

4) Keadilan;

5) Kepastian hukum;

6) Terintegrasi; dan

7) Akuntabilitas.76

Demi menjamin serta mewujudkan pelaksanaan pengelolaan

zakat yang baik dan terkendali sebagai amanah agama, harus ada unsur

pertimbangan dan unsur pengawasan pada BAZNAS dan LAZ, serta

75

Surya Sukti, Hukum Zakat dan Wakaf di Indonesia, h. 135. 76

Ibid.

Page 80: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

59

ada sanksi hukum terhadap pengelola yang bertindak menyalahi aturan

yang berlaku. Demikian pula BAZNAS diharuskan memberikan

laporan tahunan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan

Daerah sesuai dengan tingkatannya.

Badan Amil Zakat Nasional dalam rangka pengumpulan harta

zakat, muzaki dapat melakukan perhitungan sendiri atas kewajiban

zakatnya. Dan adapun dalam hal keadaan muzaki tidak dapat

menghitung sendiri kewajiban zakatnya, maka dalam ketentuan ini

muzaki dapat meminta bantuankepada Badan Amil Zakat Nasional

dalam perihal perhitungan harta yang wajib dikeluarkan zaktnya.

Badan Amil Zakat juga memiliki tugas pokok, yaitu

pendistribusian serta pendayagunaan harta zakat. Harta zakat yang

diserahkan muzaki kepada Badan Amil Zakat nasional wajib

didistribusikan kepada mustahik zakat sesuai dengan ketentuan Syariat

Islam. Dalam hal ini berdasarkan Undang-Undang pengelolaan zakat

No. 23 Tahun 2011 pada pasal 26 dijelakan bahwa, pendistribusian

zakat dilakukan berdasarkan skala preoritas dengan memperhatikan

prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.77

Harta zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat juga dapat

didayagunakan untuk usaha produktif, dalam rangka penanganan fakir

miskin dan peningkatan kualitas umat dari segi perekonomian.

77

Ibid., h. 143.

Page 81: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

60

Pendayagunaan tersebut kepada fakir miskin berdasarkan apabila

kebutuhan daar mustahik telah terpenuhi.

Adapun dalam hal pelaporan BAZNAS melakukan tugasnya

berdaarkan kapasitas dan tingkatannya, seperti halnya BAZNAS

kabupaten kota wajib menyerahkan laporan kepada BAZNAS provinsi

dan pemerintah daerah secara berkala. Adapun BAZNAS provinsi

wajib menyerahkan laporan pengelolaan zakat kepada BAZNAS dan

pemerintah daerah secara berkala. Dan kemudian laporan neraca

tahunan BAZNAS diumumkan melalui media cetak atau media

elektronik.

f. Manajemen Pengelolaan Zakat

Kata manajemen yang biasa kita gunakan dalam sebuah istilah

berasal dari bahasa Prancis kuno ménage-ment, yang memiliki arti :

seni melaksanakan dan mengatur. 78

Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi zakat memerlukan

manajemen yang baik dan akurat. Dapat kita maklumi bahwa

manajemen dalam Islam dipandang sebagai landasan demi

mewujudkan amal sholeh yang baik. Dengan adanya niat dan tujuan

yang didasari dari kekuatan hati yang baik dan berjiwa besar dapat

memunculkan motivasi aktivitas untuk mencapai hasil yang bagus dan

demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan tugas dan funggsinya

organisasi dapat terlaksana dengan baik jika didukung oleh system

78

Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari‟ah, Bandung : Alfabeta, h. 19.

Page 82: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

61

manajemen. Menurut Ricky W. Friffin sebagaimana yang dikutip oleh

Abdul Aziz dalam bukunya Manajemen Investasi Syari‟ah,

mendefenisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya

yang tersedia demi mencapai dan menemukan sasaran secara efektif

dan efesien.79

Sebuah sistem manajemen beserta fungsi dan peranannya yang

lazim dikenal dalam literature ilmu manajemen cukup banyak.

Menurut Muhammad dan Abu Bakar ada beberapa fungsi manajemen

yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

zakat. Fungsi-fungsi yang dimaksud meliputi perencanaan, pengaturan,

pelaksanaan, pengawasan dan penelitian.80

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan ditekankan pada kerangkan kerja operasional

organisasi zakat untuk menuju sebuah pencapaian dari hasil yang

telah ditargetkan sebelumnya, baik dalam jangka pendek, atau

jangka menengah, maupun jangka panjang. Perencanaan adalah

sesuatu fungsi yang merupanakan fungsi utama dari segala

manajemen. oleh karena itulah dari sekian banyak pemimpin

organisasi dan kedudukannya dituntut lebih peka dan kedepan

dalam aspek nalar dan pandangannya, baik dalam hal perencanaan,

tujuan pokok, serta langkah-langkah jangka panjang. Hal ini juga

79

Ibid. 80

Muhammad dan Abu Bakar, Manajemen Organisasi Zakat, Malang : Madani, t.t. h. 59.

Page 83: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

62

sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Abdul Aziz bahwa

dalam sebuah perencanaan yang lebih dapat dipahami dengan arti

penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil kerja yang

diharapkan, yaitu dengan cara merumuskan perencanaan yang

menyangkut beberapa pertanyaan berikut :

a) Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

b) Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

c) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

d) Kapan tindakan itu harus dikerjakan ?

e) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

f) Bagaimanakah caranya melakukan tindakan itu ?81

2) Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dari sebuah organisasi merujuk pada

pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang

terlibat dalam organisasi zakat dengan memanfaatkan sarana dan

prasarana yang dimiliki organisasi zakat.

Aspek pengorganisasian mencakup pembagian tugas,

pengelolaan sumber daya manusia (SDM), pengelolaan sarana,

waktu dan sebagainya.aspek pelaksanaan pengumpulan zakat

mencakup efektifitas dan efisiensi pengumpulan harta zakat.

3) Pengarahan (Actuating)

Pemberian perintah, komunikasi dan koordinasi dalam

proses pelaksanaan tugas organisasi. Jaringan kerja (networking)

81

Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari‟ah, h. 25.

Page 84: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

63

dalam organisasi zakat mesti dipahami dan diterapkan sehingga

sistem pelayanan terpadu, terarah dan terintegrasi antar organisasi

zakat menjadi terbuka. Dengan adanya pola sistem ini juga dapat

membantu kepada muzakki dalam mengakses informasi secara

bebas seputar pengelolaan zakat yang dilakukan oleh amil zakat

yang terorganisasi berdasarkan sistem dan manajemen yang baik.

Dengan ini juga seorang muzakki dapat mengontrol serta

mengikut perkembangan dana zakat yang mereka tunaikan dan

mereka serahkan kepada amil zakat. Dengan demikian data base

mustahik yang telah mendapatkan santunan dan haknya dari

lembaga amil zakat, akan dapat mempermudah bagi organisasi

zakat yang lainnya untuk mengakses dan menngetahui mustahik

zakat yang telah menerima haknya.

4) Pengawasan (controlling)

Pengawasan juga memiliki peranan penting dalam

mengelola sebuah organisasi, tanpa adanya pengawasan dalam

sebuah organisasi dapat menimbulkan dampak yang berpengaruh

dalam rangka mewujudkan pengelolaan manajemen pengelolaan

dalam sebuah organisasi. Pengawasan secara umum dapat diartikan

sebagai cara suatu organisasi untuk mewujudkan kinerja yang

efektif dan efesien, pengawasan juga berperan penting membentuk

Page 85: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

64

pola pendukung demi terwujudnya visi dan misi sebuah

organisasi.82

Penekanan pada pengawasan dalam sebuah organisasi

terletak pada sistem operasional, pengawasan pada standar kerja,

target-target dan kerangka kerja organisasi. Selain itu juga, aspek

pengawasan dalam organisasi mencakup pengawasan pembukuan,

penggunaan sarana, pengunaan waktu, penggunaan pendekatan,

metode dan pendekatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

organisasi.83

Pernyataan di atas juga sejalan dengan apa yang telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam perjalan hidup beliau,

hal ini tercantum dalam sabda-Nya yang berbunyi yaitu, sebagai

berikut :

ث نا أب و ث نا ي وسف بن موسى : حد اسامة : اخب رنا ىشام بن علروة عن ابيو عن ابى حداعدي رضي اهلل عنو قال : است عمل رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم رجل من حميد الس

ا جاء حاسبو.يدعى ابن الل األسد على صدقات بني سليم 84}رواه البخاري{ تبية, ف لمArtinya : Yusuf bin Musa menyampaikan kepada kami dari abu

Usamah, dari Hisyam bin Urwah yang mengabarkan

dari ayahnya bahwa Abu Muhamad as-Sa‟idi berkata :

“Rasulullah menunjuk seseorang dari Asd yang

bernama Ibnu al-Lutbiyah untuk mengumpulkan zakat

dari bani Sulaim, ketika dia kembali (setelah

mengumpulkan zakat), beliau memeriksa hasil

kerjanya. (HR. Bukhari.)85

82

Irham Fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Aplikasi), Bandung :

Alfabeta, Cet 1, 2016, h. 151 83

Muhammad dan Abu Bakar, Manajemen Organisasi Zakat, h. 62. 84

Imam Abi „Abdillah al-Bukhari, h. 322. 85

Abu Adullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1, diterjemahkan

oleh Masyar & Muhammad Suhadi, Jakarta : Penerbit Almahira, 2011, h. 337.

Page 86: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

65

D. Kerangka Pikir dan Pertanyaan Penelitian

1. Kerangka Pikir

Kerangka Pikir merupakan serangkaian pola berpikir yang dapat

membantu dan memudahkan peneliti dalam mencapai arah penelitian.

Berikut kerangka berpikir dalam bentuk bagan, yaitu :

Page 87: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

66

Problem Filosofis Lemahnya pengelolaan zakat oleh UPZ

Masjid & Musola di Kota Palangka Raya. Padahal

senyatanya UPZ adalah selaku unit pengumpul zakat di lapangan merupakan bentuk legeslasi pengelolaan zakat

pada masjid dan musola.

Problem Sosiologis Fenomena pengelolaan zakat pada UPZ

masjid & musola masih seperti pengelolaa zakat

secara tradisional.

Deskrifsi Teoritis

Pengertian Amil Zakat

Dasar Hukum Amil Zakat

Syarat-Syarat Amil Zakat

Fungsi Amil Zakat Pengelolaan Zakat Berbasis Masjid dan Musola

Rumusan 1

Pelaksanaan Tata Kerja UPZ

Masjid dan Musola terkait

Standar Operasional Prosedur

pemungutan zakat di Kota

Palangka Raya

Jenis Penelitian : Penelitian Lapangan (Empiris)

Pendekatan Penelitian :

Pendekatan Kualitatif Deskriftif

Objek & Subjek Penelitian

1. Objek dalam penelitian ini adalah Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola dalam Pengelolaan dan Pendistribusian Zakat di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya

2. Subjek dalam penelitian ini adalah para pengurus inti UPZ Masjid dan Musolayang ada di Kecamatan Pahandut, serta pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Kota Palangka Raya.

3.

Pengabsahan Data Pengumpulan Data Analisis Data

Hasil Penelitian

1. Unit Pengumpul Zakat Masjid Kota Palangka Raya belum sepenuhnya

mampu melaksanakan Tata Kerja terkait pengumpulan zakat secara baik

dan sitematis.

2. Unit Pengumpul Zakat berdasarkan pengamatan peneliti terkendala oleh

Sumber Daya Manusia dan tenaga profesional yang tidak memadai dalam

melaksanakan kegiatan zakat.

3. Unit Pengumpul Zakat Masjid Kota Palangka Raya terkait solusi

pengumpulan zakat yang dijalankan tidak sepenuhnya menyerap tata kerja

sebagai UPZ.

Kerangka Teori

Teori Manajemen

Teori az\-Z|ari>ah

Teori Maqa>sid asy-Syari„ah, dan

Teori kaidah-kaidah fikih.

Rumusan 2

Kendala pada UPZ Masjid dan

Musola dalam melaksanakan Tata

Kerja terkait Standar Operasional

Prosedur pemungutan zakat di

Kota Palangka Raya

ISU HUKUM Standar Operasional Prosedur (SOP) UPZ tidak dijadikan syarat izin kelola zakat

Rumusan 1

Solusi yang dijalankan UPZ

Masjid dan Musola dalam

melaksanakan Tata Kerja terkait

Standar Operasional Prosedur

pemungutan zakat di Kota

Palangka Raya

Page 88: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

67

2. Pertanyaan Penelitian

Penelitian zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid dan Musola dalam

hal pengelolaan dan pendistribusian zakat, peneliti merumuskan beberapa macam

dan kategori pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian yang peneliti

konsepkan antara lain mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu :

a. Pertanyaan penelitian tentang pelaksanaan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat

pada Masjid dan Musola;

b. Pertanyaan penelitian tentang kendala dan problem Unit Pengumpul Zakat

Masjid dan Musola dalam melaksanakan Tata Kerja; dan

c. Pertanyaan penelitian tentang solusi pengurus Unit Pengumpul Zakat Masjid

dan Musola dalam melaksanakan Tata Kerja.

Page 89: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

68

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan dalam rangka mengkaji dan

mendalami Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit Pengumpul Zakat

Masjid Dan Musola dalam Pengelolaan Dan Pendistribusian Zakat di

Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, memerlukan Kurun waktu

kurang lebih 13 bulan dengan beberpa langkah yang harus dicapai yaitu :

a. Pertama, langkah awal yang peneliti lakukan adalah membuat

perencanaan penelitian sekitar 9 bulan lamanya yang terhitung sejak

tanggal 02 Juni 2017. Pada langkah awal ini peneliti melakukan

pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan data-data yang

diperlukan berdasarkan permasalahan yang peneliti kaji.

b. Kedua, langkah selanjutnya yang peneliti lakukan yaitu langkah

penelitian, adapun waktu yang diperlukan peneliti dalam menggali

data dan informasi yang ada di lapangan berdasarkan faka-fakta yang

ada kurang lebih 2 bulan lamanya. Dalam jangka waktu 2 bulan ini,

peneliti merasa cukup untuk melakukan penelitian berdasarkan

permasalahan yang peneliti kaji.

c. Ketiga, langkah selanjutnya yaitu pengolahan data dan informasi yang

peneliti dapatkan sejak awal hingga penelitian berlangsung. Adapun

Page 90: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

69

waktu yang diperlukan peneliti dalam mengolah data tersebut yaitu,

kurang lebih 1 bulan lamanya.

d. Keempat, langkah selanjutnya yaitu pelaporan dan ujian skripsi, waktu

yang diperlukan peneliti dalam pelaporan hasil penelitian ini kurang

lebih 1 bulan lamanya, dan termasuk juga waktu yang diperlukan

peneliti dengan segala apa-apa yang disarankan pembimbing untuk

penyempurnaan dan perbaikan Tesis.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kota Palangka Raya yang terdiri dari

5 (lima) kecamatan dan penelitian ini bertitik fokus pada Kecamatan

Pahandut. Adapun mengapa peneliti cuma mengambil 1 kecamatan saja

yaitu, berdasarkan pengalaman peneliti melakukan Observasi di lapangan

dengan kemudian berkunjung ke kantor BAZNAS Kota Palangka Raya,

peneliti menemukan hanya ada 3 (Tiga) UPZ saja yang telah terbentuk dan

disahkan oleh Ketua BAZNAS Kota Palangka Raya.

Ketiga UPZ tersebut di atas terdiri dari, 2 (Dua) Masjid dan 1

(Satu) Musola. UPZ Masjid dan Musola tersebut di atas, semuanya

terletak di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.

Segala pertimbangan yang peneliti lakukan berdasarkan data yang peneliti

dapatkan mengenai permasalahan pada penelitian ini didapat dalam ruang

lingkup kota Palangka Raya. Dengan demikian peneliti berusaha

menemukan jawaban dari permasalahan tersebut yaitu dari subjek yang

berada pada :

Page 91: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

70

a. BAZNAS Kota Palangka Raya

b. UPZ Masjid Kecamatan Pahandut.

c. UPZ Musola Kecamatan Pahandut.

B. Lokasi Penelitian

1. Kota Palangka Raya

Kota Palangka Raya adalah ibu kota Kalimantan Tengah, Kota

Palangka Raya membawahi 5 daerah kecamatan yang terdiri 30 kelurahan.

Berikut nama kecamatan di Kota Palngka Raya :

a. Kecamatan Pahandut;

b. Kecamatan Sabangau;

c. Kecamatan Jekan Raya;

d. Kecamatan Bukit Batu; dan

e. Kecamatan Rakumpit.86

1. Visi dan Misi Kota Palngka Raya

Visi kota Palangka Raya adalah sebagai berikut: “Terwujudnya

Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan, Jasa, dan Wisata

Berkualitas, Tertata dan Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat

Sejahtera sesuai Falsafah Budaya Betang”. Sedangkan misi kota Palangka

Raya dirumuskan sebagai berikut:

a. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan yang

berkualitas dengan orientasi nasional dan global, sumber daya

86

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Kota Palangka Raya Dalam Angka 2017, h.

19.

Page 92: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

71

manusia yang berilmu, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

b. Mewujudkan Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai pelayanan jasa

terhadap masyarakat.

c. Mewujudkan kota Palangka Raya sebagai kota wisata yang terencana,

tertata, berwawasan dan ramah lingkungan.

d. Mewujudkan Kota Palangka Raya menuju masyarakat sejahtera.

e. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih dengan kedisiplinan

tinggi, sikap professional, berwibawa dan bertanggung jawab untuk

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

f. Mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran politik, hukum,

tertib dan demokratis.87

2. Letak Geografis dan Iklim

Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113 30 – 114

07 Bujur Timur dan 1 35 - 2 24 Lintang Selatan, dengan luas wilayah

2.678,51 Km² (267.851 Ha) dan topografi terdiri dari tanah datar dan

berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%. Secara administrasi, Kota

Palangka Raya sebagai ibu kota Kalimantan Tengah berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : dengan Kabupaten Gunung Mas

b. Sebelah Timur : dengan Kabupaten Pulang Pisau

c. Sebelah Selatan : dengan Kabupaten Pulang Pisau

d. Sebelah Barat : dengan Kabupaten Katingan88

87

BPS Kota Palangka Raya

Page 93: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

72

3. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Palangka Raya

Luas Kota Palngka Raya adalah 2.853,52 Km², adapun luas Kota

Palangka Raya berdasarkan masing-masing Kecamatan yaitu, luas

Kecamatan Pahandut 119,41 Km², luas Kecamatan Sabangau 641,47 Km²,

luas Kecamatan Jekan Raya 387,53 Km², Luas Kecamatan Bukit Batu

603,16 Km², Luas Kecamatan Rakumpit 1.101,95 Km².89

TABEL 1

LUAS WILAYAH KOTA PALNGKA RAYA BERDASARKAN

LUAS KECAMATAN TAHUN 2016

NO KECAMATAN LUAS/AREA

Km²

%

1 Pahandut 119,41 4,18

2 Sabangau 641,47 22,48

3 Jekan Raya 387,53 13,58

4 Bukit Batu 603,16 21,14

5 Rakumpit 1.101,95 38,62

Palangka Raya 2.853,52 100,00

Sumber BPS Kota Palngka Raya

4. Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di

Kota Palngka Raya

Kecamatan Pahandut berada 16 Meter dari atas permukanan Laut,

Kecamatan Sabangau berada 8 Meter dari atas permukaan Laut,

Kecamatan Jekan Raya berada 16 Meter dari atas permukaan Laut,

Kecamatan Bukit Batu berada 43 Meter dari atas permukaan Laut, adapun

Kecamatan Rakumpit berada 27 Meter dari atas permukaan Laut.90

88

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Palangka Raya dalam Angka 2014, h 3. 89

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Kota Palangka Raya Dalam Angka 2017, h.

7. 90

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Kota Palangka Raya Dalam Angka 2017, h.

8.

Page 94: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

73

TABEL 2

TINGGI WILAYAH di ATAS PERMUKAAN LAUT (DPL)

MENURUT KECAMATAN di KOTA PALNGKA RAYA

NO KECAMATAN IBU KOTA

KECAMATAN

TINGGI

(Meter)

1 Pahandut Pahandut 16

2 Sabangau Kalampangan 8

3 Jekan Raya Palangka 16

4 Bukit Batu Tangkiling 43

5 Rakumpit Mungku Baru 27

Sumber BPS Kota Palngka Raya

5. Banyaknya Fasilitas Tempat Ibadah Masjid dan Musola Menurut

Kecamatan di Kota Palngka Raya

Kota Palangka Raya memiliki jumlah Masjid sebanyak 152 dan

244 jumlah musola yang terdiri dari Kecamatan Pahandut, Sabangau,

Jekan Raya, Bukit Batu, dan Rakumpit.91

TABEL 3

JUMLAH MASJID DAN MUSOLA

DI KOTA PALANGKA RAYA

NO KECAMATAN MASJID MUSOLA

1 Pahandut 53 92

2 Sabangau 13 22

3 Jekan Raya 62 109

4 Bukit Batu 18 18

5 Rakumpit 6 3

Palangka Raya 152 244

Kegiatan peneliti dalam mengkaji dan mendalami perkembangan

zakat pada Masjid dan Musola, dalam rangka menganalisa seberapa jauh

BAZNAS Kota Palngka Raya menyikapi terkait pembentukan Unit

Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola di Kota Palngka Raya. Data

dan informasi yang peneliti peroleh pada BAZNAS Kota Palngka Raya

menunjukkan bahwa, kegiatan dan pembentukan UPZ Masjid dan Musola

91

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Kota Palangka Raya Dalam Angka 2017, h.

110.

Page 95: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

74

sejak 2014 hingga sekarang Cuma ada di Kecamatan Pahandut dan tidak

dijumpai pada 4 kecamatan lainnya. Berikut peneliti memberikan lebih

rinci gambaran umum Kecamatan Pahandut, yaitu sebagai berikut :

a. Kecamatan Pahandut

1) Profil singkat Kecamatan Pahandut

Kecamatan Pahandut merupakan salah satu dari 5 (lima)

kecamatan yang ada di kota Palangka Raya, yaitu Kecamatan

Pahandut, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Sebangau,

Kecamatan Bukit Batu, dan Kecamatan Rakumpit.

Pemerintahan Kota Palangka Raya sebelumnya terdiri Cuma 2

(dua) Kecamatan saja, 21 (dua puluh satu) Kelurahan. Pada tahun

2002 dimekarkan menjadi 5 (lima) Kecamatan sebagaimana

disebutkan di atas dan 30 (tiga puluh) Kelurahan.92

2) Letak Geografis Kecamatan Pahandut

Kecamatan Pahandut merupakan bagian kecamatan yang ada di

kota Palangka Raya dan memiliki luas wilayah 119,41K dengan

topografi terdiri dari tanah datar, berawa-rawa dan dilintasi oleh

aliran sungai Kahayan dan memiliki batasan-batasan sebagai

berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kahayan

Tengah;

Sebelah timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sebangau;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Sebangau;

92

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Pahandut dalam Angka 2014, Palangka

Raya: Badan Statistik Kota Palangka Raya, 2014, h. ix

Page 96: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

75

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Jekan Raya.93

Secara administrasi Kecamatan Pahandut membawahi 6 (enam)

Kelurahan yang terdiri dari :

a) Kelurahan Pahandut (lama);

b) Kelurahan Panarung (lama);

c) Kelurahan Langkai (lama);

d) Kelurahan Pahandut Seberang (baru);

e) Kelurahan Tanjung Pinang (baru).

3) Penduduk Kecamatan Pahandut Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam Angka Tahun 2014.

Kecamatan Pahandut yang terdiri dari 6 (enam)

Desa/Kelurahan memiliki jumlah penduduk sebanyak 85 591 jiwa,

terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kelurahan Pahandut yang juga

termasuk dalam 6 (enam) kelurahan yang ada pada Kecamatan

Pahandut merupakan wilayah Kelurahan yang memiliki jumlah

penduduk terbanyak dibandingkan dengan 5 Kelurahan yang

lainnya, yaitu dengan jumlah penduduk sebanyak 27 304.

TABEL. 4

PENDUDUK KECAMATAN PAHANDUT

DIRINCI BERDASARKAN JENIS KELAMIN

DALAM ANGKA TAHUN 2014.

No Desa/Kelurahan Lk Pr Jumlah

1 Pahandut 14 026 13 278 27 304

2 Panarung 11 543 11 018 22 561

3 Langkai 14 054 13 871 27 925

4 Tumbang Rungan 345 345 690

5 Tanjung Pinang 1 472 1 365 2 837

6 Pahandut Seberang 2 213 2 061 4 274

93

Ibid.

Page 97: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

76

Jumlah 43 653 41 938 85 591

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

4) Jumlah Keluarga Miskin di Kecamatan Pahandut Berdasarkan RTS

(Rumah Tangga Sasaran) Pembagian RASKIN.

Keluarga miskin di Kecamatan Pahandut yang terdiri dari 6

(enam) Kelurahan sebanyak 2.323 rumah tangga sasaran

berdasarkan (RTS) RASKIN, yaitu pada Kelurahan Pahandut

sebanyak 973 RTS, Kelurahan Panarung 240 RTS, Kelurahan

Langkai 422 RTS, Kelurahan Tumbang Rungan 92 RTS,

Kelurahan Tanjung Pinang 178 RTS, Kelurahan Pahandut

Seberang sebanyak 418 RTS.

TABEL. 5

JUMLAH KELUARGA MISKIN

DI KECAMATAN PAHANDUT BERDASARKAN RTS

(RUMAH TANGGA SASARAN) PEMBAGIAN RASKIN.

No Urut Desa/Kelurahan Jumlah

Penerima (RTS)

1 Pahandut 973

2 Panarung 240

3 Langkai 422

4 Tumbang Rungan 92

5 Tanjung Pinang 178

6 Pahandut Seberang 418

Jumlah 2.323

Sumber :Kantor Kecamatan Pahandut

5) Agama

TABEL. 6

JUMLAH TEMPAT IBADAH DIRINCI MENURUT

DESA/KELURAHAN DI KECAMATAN PAHANDUT TAHUN 2013

No

Desa Masjid Langgar

/Surau

Musola

Gereja Pura/ Balai

Keharingan

Wihara

lain-lain

1 Pahandut 10 29 4 - -

2 Panarung 18 50 4 - -

3 Langkai 7 10 14 1 -

Page 98: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

77

4 Tumbang

Rungan

5 - 1 - -

5 Tanjung

Pinang

7 1 1 - -

6 Pahandut

Seberang

6 2 1 - -

Jumlah 53 92 25 1 -

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dikaji dalam sebuah tesis ini, yaitu merupakan

penelitian lapangan (empiris). Penelitian lapangan yang dimaksud adalah

data dan informasi yang digali berasal dari lapangan.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif,

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu,

dengan maksud dan tujuan untuk memperdalam dan lebih memperkaya

dari hasil penelitian yang peneliti lakukan.

Bogdan dan Taylor mengemukakan pendapatnya sebagaimana

yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, metodologi penelitian kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan yang dihasilkan dari orang-orang atau perilaku

yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan kepada

latar dan individu tersebut secara utuh (holistik). Jadi, dalam hal ini tidak

boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam bagian variable

atau hepotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu

Page 99: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

78

keutuhan. Sejalan dengan itu berdasarkan defenisi tersebut, kirk dan miller

juga memberikan pendapatnya dan memberikan sebuah defenisi berkenaan

dengan metodologi kualitatif yaitu, merupakan suatu tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya.

Penelitian kualitatif juga berdasarkan defenisi lainnya sebagaimana

yang dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian yang

memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap,

pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. 94

Sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif

merupakan penelitian yang menjelaskan apa adanya dan mengungkap

fakta-fakta yang terjadi di lapangan dan tidak tergantung pada pengujian

hepotesis. Sebagaimana yang dikemukan oleh Suharsimi Arkianto, bahwa

di dalam penelitian deskriptif tidak diperlukannya administrasi dan

pengontrolan terhadap perilaku. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan

untuk melakukan pengujian terhadap hepotesis tertentu, tetapi hanya

menggabarkan apa adanya terhadap kejadian yang terjadi di lapangan

tentang suatu vareabel, gejala atau keadaan.95

94

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya,

2007, h. 4-5. 95

Suharsimi Arkianto, Manajemen Penelitian, Jakarta : Renika Cipta, 2003, h. 309-310.

Page 100: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

79

D. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur

(SOP) pada Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola dalam pengelolaan dan

pendistribusian zakat di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya.

Dengan demikian peneliti mencoba menggali dan mendalami segala

bentuk kegiatan pemungutan zakat yang dilakukan oleh UPZ Masjid dan

Musola yang ada di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah para pengurus inti UPZ Masjid

dan Musola yang ada di Kecamatan Pahandut, serta pengurus Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palangka Raya.

Peneliti mengambil subjek penelitian berdasarkan kriteria sebagai berikut:

a. Pengurus Inti UPZ Masjid yang ada di Kecamatan Pahandut;

b. Pengurus anggota UPZ Masjid yang ada di Kecamatan Pahandut;

c. Pengurus inti UPZ Musola yang ada di Kecamatan Pahandut;

d. Pengurus anggota UPZ Musola yang ada di Kecamatan Pahandut;

e. Pengurus Inti BAZNAS kota Palangka Raya;

Berdasarkan kriteria di atas setidaknya peneliti memiliki arah dan

tujuan dalam rangka mengkaji dan mendalami kegiatan yang dilaksanakan

oleh UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya.

Page 101: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

80

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada dasarnya merupakan serangkaian proses yang

dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, Berikut ini

beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses dengan langkah percakapan dan

dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,

kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya, yang dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang memberikan dan

mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancawai (interviewee)96

Melalui teknik wawancara ini peneliti menggali data secara

mendalam dengan berkomunikasi secara langsung kepada subjek dan

memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pengeloaan zakat oleh

BAZNAS kota Palangka Raya dan pengurus UPZ yang ada di Kecamatan

Pahandut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Deddy Mulyana

wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, dengan

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang

lainnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan , berdasarkan

96

Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah

Ragam Varian Kontemporer, Jakarta : Raja Gravisindo Persada, 2003, h. 108.

Page 102: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

81

tujuan dan data-data tertentu.97

Adapun data yang akan digali melalui

teknik ini yaitu :

a. Bagaimana Standar Operasional Prosedur UPZ Masjid dan Musola

dalam pemungutan zakat di kota Palangka Raya;

b. Bagaimana Standar Operasional Prosedur UPZ Masjid dan Musola

dalam memilih dan melakukan rekrutmen amil zakat;

c. Perencanaan apa saja yang telah digagas oleh UPZ Masjid dan Musola

dalam melakukan pengumpulan zakat;

d. Kendala apa saja yang dialami oleh UPZ Masjid dan Musola dalam hal

melaksanakan sistem organisasi dan birokrasi manajemen pengumpulan

zakat;

e. Apa saja yang solusi telah dilakukan oleh UPZ Masjid dan Musola

dalam melakukan pengumpulan zakat;

f. Kendala apa saja yang dihadapi oleh UPZ Masjid dan Musola dalam

melakukan pemungutan dan pengumpulan zakat;

g. Bagaimana BAZNAS Kota Palangka Raya mensikapi pengelolaan

zakat oleh UPZ Masjid dan Musola berdasarkan Undang-Undang RI.

Nomor 23 Tahun 2011 pasal 16 Tentang pembentukan UPZ.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk mendapatkan data dalam bentuk dokumen. Sehingga

dengan teknik ini dapat menghasilkan beberapa hal, diantaranya yaitu :

97

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003, h. 180.

Page 103: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

82

a. Gambaran umun dari lokasi penelitian;

b. Sturktur organisasi yang ada pada BAZNAS kota Palangka Raya;

c. Struktur UPZ Masjid yang ada di Kecamatan Pahandut;

d. Struktur UPZ Musola yang ada di Kecamatan Pahandut;

e. SOP UPZ Masjid yang ada di Kecamatan Pahandut;

f. UPZ Musola yang ada di Kecamatan Pahandut;

g. Laporan kegiatan tahunan yang dibuat BAZNAS kota Palangka Raya;

h. Laporan kegiatan yang dibuat UPZ Masjid yang ada di Kecamatan

Pahandut;

i. Laporan kegiatan yang dibuat UPZ Musola yang ada di Kecamatan

Pahandut;

j. Laporan hasil evaluasi yang pernah dibuat BAZNAS kota Pangka Raya;

k. Laporan hasil evaluasi yang pernah dibuat UPZ Masjid yang ada di

Kecamatan Pahandut;

l. Laporan hasil evaluasi yang pernah dibuat UPZ Musola yang ada di

Kecamatan Pahandut;

3. Observasi

Secara bahasa observasi berarti memperhatikan dengan penuh

perhatian seseorang atau sesuatu, memerhatikan dengan penuh perhatian

berarti mengamati tentang apa yang terjadi. Dalam hal ini Herdiansyah

sebagaimana yang dikutip oleh Uhar Suharsaputra mendefenisikan

Page 104: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

83

“observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta

merekam perilaku secara sistematis untuk tujuan tertentu.”98

Teknik Observasi yang akan peneliti gunakan ini, bertujuan untuk

menggali dan memahami segala bentuk kerja UPZ Masjid dan Musola

yang ada di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, terkait dengan

Standar Operasional Prosedur (SOP) UPZ Masjid dan Musola yang ada di

kota Palangka Raya. Dengan teknik ini juga peneliti mencoba mengamati

secara mendalam dan mengkaji lebih detail tentang Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang dimiliki UPZ Masjid dan UPZ Musola yang ada di

Kecamatan Pahandut kota Palangka Raya.

Peneliti juga merasa perlu menggunakan teknik Observasi ini

bertujuan menggali beberapa hal secara sistematis yang berkenaan

dengan fungsi dan kenerja BAZNAS Kota Palangka Raya menyikapi

pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid dan Musola berdasarkan Undang-

Undang RI. Nomor 23 Tahun 2011 pasal 16 Tentang pembentukan UPZ.

Oleh karena itulah peneliti mencoba menata hal-hal yang ingin dicapai

dalam penelitian ini antara lain, yaitu :

a. Kinerja BAZNAS Kota Palangka Raya;

b. Sikap dan tindakan BAZNAS Kota Palangka Raya dalam

meningkatkan kinerja UPZ Masjid dan Musola;

98

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, Bandung :

Refika Aditama, 2012, h. 209.

Page 105: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

84

c. Kegiatan pengumpulan zakat oleh UPZ Masjid yang ada di

Kecamatan Pahandut;

d. Kegiatan pengumpulan zakat oleh UPZ Musola yang ada di

Kecamatan Pahandut;

e. Ruang kerja UPZ Masjid yang ada di Kecamatan Pahandut;

f. Ruang kerja UPZ Musola yang ada di Kecamatan Pahandut;

F. Pengabsahan Data

Pengabsahan data yang dimaksud ialah, untuk memberikan jaminan

tentang kebasahan data yang telah diamati secara mendalam dan diperoleh

sesuai dengan data apa adanya, serta yang sebenarnya dan sesungguhnya

terjadi. Hal ini dilakukan untuk memelihara dan menjamin bahwa data

maupun informasi yang didapat dan diperoleh itu memang benar-benar valid.

Langkah pengabsahan data ini juga merupakan langkah triangulasi,

yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu.99

Sabian Utsman juga menjelaskan tentang triangulasi

merupakan suatu langkah untuk menjaga kebenaran dan kemurnian data-data

hukum yang ada di lapangan, maka data yang telah terkumpul akan dilakukan

pengecekkan ulang dan atau semacam pelacakan audit atas data-data dan

bahan-bahan yang berhasil dikumkumpulkan. Dalam hal ini untuk melakukan

99

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya,

2004, h. 178.

Page 106: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

85

pelacakan audit terhadap data-data dan bahan-bahan tersebut dapat dilakukan

dengan cara merujuk kembali kepada sumber datanya atau dengan cara

membandingkannya kepada informan lain.100

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

sumber, triangulasi ini berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif.101

Patton menegaskan sebagaimana yang

dikutip oleh moleong bahwa hal itu dapat dicapai dengan jalan, yaitu antara

lain :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi;

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepenjang waktu;

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan;

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang

berkaitan.102

Pengabsahan data dengan teknik Triangulasi sumber memberikan

langkah dan tahapan bagi peneliti dalam melakukan pengecekkan ulang dan

mengaudit data, antara lain :

1. Peneliti melakukan perbandingan data antara hasil pengamatan dan hasil

wawancara peneliti dengan beberapa responden terkait tata kerja UPZ

100

Sabian Utsman, Dasar-dasar Sosiologi Hukum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h.

386. 101

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2004, h. 178. 102

Ibid.

Page 107: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

86

Masjid dan Musola dalam pengelolaan dan pendistribusian zakat di

Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, yang mengarah pada Standar

Oprasional Prosedur (SOP) UPZ Masjid dan Musola dalam pemungutan

zakat di kota Palangka Raya.

2. Membandingkan pernyataan yang diungkapkan responden di depan umum

dan apa yang diungkapkan secara pribadi tentang tata kerja UPZ Masjid

dan Musola dalam pengelolaan dan pendistribusian zakat di Kecamatan

Pahandut Kota Palangka Raya, terkait Standar Oprasional Prosedur (SOP)

UPZ Masjid dan Musola dalam pemungutan zakat di kota Palangka Raya

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepenjang waktu.

4. Membandingkan pendapat dan pandangan orang-orang banyak, seperti

pendapat seluruh Pengurus Inti UPZ Masjid dan Musola tentang kerja

UPZ Masjid dan Musola terkait peraturan BAZNAS Kota Palangka Raya

menyikapi pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid dan Musola berdasarkan

Undang-Undang RI. Nomor 23 Tahun 2011 pasal 16 Tentang

pembentukan UPZ.

5. Membandingkan hasil wawancara isi dengan beberapa dokumen yang ada

tentang kritik kerja UPZ Masjid dan Musola terkait Standar Oprasional

Prosedur (SOP) UPZ Masjid dan Musola dalam pemungutan zakat di kota

Palangka Raya .

G. Teknik Analisis Data

Page 108: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

87

1. Data Collection (Pengumpulan Data); yaitu peneliti mengumpulkan data

dari sumber sebanyak mungkin mengenai data data dan informasi yang

berkenaan dengan kritik kerja UPZ masjid dan musola di kota Palangka

Raya;

2. Data Reduction (Pengurangan Data), yaitu data yang didapat dari

penelitian tentang tata kerja UPZ Masjid dan Musola dalam pengelolaan

dan pendistribusian zakat di Kecamatan Pahandut kota Palangka Raya

dalam melakukan pemungutan harta zakat, setelah dipaparkan apa adanya,

maka yang dianggap tidak pantas atau kurang valid akan dihilangkan atau

tidak dimasukan ke dalam pembahasan;

3. Data Display (Penyajian Data), yaitu data yang didapat dari penelitian

tentang kritik kerja UPZ masjid dan musola di kota palangka raya.

dipaparkan secara ilmiah oleh peneliti dengan tidak menutup-nutupi

kekurangannya. Data yang peneliti dapatkan ditampilkan dengan cara

memaparkan beberapa pertanyaan dan selanjutnya menampilkan jawaban

para responden;

4. Data Conclousions Drawing/Verifying atau penarikan kesimpulan dan

verifikasi ialah pengorganisasian seperangkat hasil reduksi data ke dalam

suatu bentuk tertentu (display data) sehingga terlihat sosoknya secara utuh

dan menyeluruh, dan dapat memudahkan pemaparan dan penegasanbagi

peneliti dalam menarik dam mengambil suatu kesimpulan.103

103

Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2005, h. 69-70.

Page 109: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

88

Mengkaji dan mendalami sebuah realitas kehidupan masyarakat islam

Indonesia yang memiliki penduduk beragama Islam terbesar sedunia,

senyatanyalah argumentasi Hukum Islam menjadi patokan dan rujukan dari

sebuah ketentuan dan kebijakan hukum.

Setelah melakukan coclusi, maka data tersebut dihadapkan dan

dianalisis melalui teori manajemen. Dalam kajian ini analisis secara

bercampur dilakukan juga melalui teori az\-Z|ari>ah, teori Maqa>sid asy-

Syari„ah, dan teori kaidah-kaidah fikih.

Page 110: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

89

BAB IV

PELAKSANAAN TATA KERJA UPZ MASJID

KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

A. Pelaksanaan Tata Kerja UPZ Masjid

Perjalanan panjang umat Islam Indonesia dari dulu hingga sekarang,

tidak terhenti oleh waktu demi memberikan hal yang berarti untuk Negeri.

Salah satu langkah yang dikemas bangsa ini yaitu, terbitnya Undang-undang

Zakat Nomor 38 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Zakat. Tahun 1999 juga dianggap sebagai butiran waktu

yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya umat muslim. Tahun itu

juga merupakan pertama kalinya peraturan zakat diatur sedemikian rupa demi

menjawab kebutuhan umat dan merupakan salah satu power untuk

kesejahteraan bangsa.

Kata pengelolaan yang dikemukakan dalam peraturan perundang-

undangan hakikatnya memiliki dasar makna sebagai suatu skema konseptual

yang tidak sederhana. Istilah itu mengarah pada fokus proses pemanfaatan

sumber daya yang ada demi mencapai tujuan zakat. Fokus itu kemudian

dirancang dan dirumuskan sedemikian rupa dalam bentuk Undang-undang

dengan defenisi dan makna Pengelolaan Zakat sebagai bentuk kegiatan

Page 111: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

90

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.104

Perjalanan zakat Indonesia tidak terlepas dari peran penting Masjid

dan Musola dalam pengumpulan zakat di sekitar. Masjid dan Musola juga

berperan penting memberikan pemahaman dan edukasi bagi masyarakat,

penduduk sekitar, dan khususnya umat Islam Indonesia terkait kewajiban

mengeluarkan zakat.

Undang-undang memberikan mandat bahwa dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya, BAZNAS Pusat, BAZNAS provinsi, BAZNAS

kabupaten/kota dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha

milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan

Republik Indonesia di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat

kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat lainnya.105

Secara jelas

juga Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Pasal 55 Ayat (2) e. yaitu,

Pengumpulan zakat melalui UPZ sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan cara membentuk UPZ pada Masjid, Musola, Langgar, Surau

atau nama lainnya.106

104

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Jakarta : Kementerian Agama RI,

2013, h. 27. 105

Udang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Bandung : Fokus Media, Cet 2012. h. 8-

9. 106

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Page 112: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

91

B. Gambaran Sistem Kerja UPZ Masjid di Kota Palangka Raya

Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh UPZ Masjid dan Musola

terhitung sejak Tahun 2014 hingga sekarang 2018 Masehi, cuma ada 3 UPZ

Masjid dan Musola secara legal dan sah menurut hukum melakukan kegiatan

zakat di lingkungan Masjid dan Musola sebagai Unit Pengumpul Zakat yang

dibentuk oleh BAZNAS Kota Palangka Raya.

Tiga Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tersebut antara lain, UPZ Masjid

Al-Fitrah, UPZ Masjid Ziadatul Iman, dan UPZ Masjid Darul Rahman.

Berikut penjelasan dan hasil wawancara bersama pengurus UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya terkait kegiatan pengumpulan zakat :

1. Kegiatan UPZ Masjid Al-Fitrah

H. Soepilin Darto, SE.107

selaku Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah

menjelaskan bahwa kegiatan pengumpulan zakat pada Masjid Al-Fitrah

selalu aktif pada saat dan bulan tertentu setiap tahun, berikut pernyataan

Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah :

Sejauh ini Alhamdulillah UPZ Masjid Al-Fitrah aktif

mengumpulkan zakat, infaq dan sedekah”108

pada kesempatan yang

lain beliau juga menjelaskan bahwa “UPZ Masjid Al-Fitrah ketika

pengumpulan harta zakat selalu memberikan kesempatan kepada

107

Hari Senin 05 Maret 2018 M Peneliti bertemu ke kediaman H. Soepilin Darto, SE.

dengan maksud dan tujuan menggali informasi terkait kegiatan UPZ Masjid Al-Fitrah melakukan

pengumpulan harta zakat. pada saat itu peneliti melakukan wawancara dengan mempertanyakan

beberapa hal kepada H. Soepilin Darto, SE. selaku Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah, berikut biodata

lengkap Subyek. Nama H. Soepilin darto, se., nik 6271011707570005, Tempat tanggal lahir

mojokerto, 17-07-1957, alamat jl. Madang no. 60, jabatan ketuaUPZ Masjid Al-Fitrah, umur 61

tahun.

108Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 113: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

92

yang muda untuk ikut melaksanakan pengumpulan zakat setiap

Bulan Ramadhan tiba.109

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Agus Priyanto110

selaku

Ta‟mir Masjid Al-Fitrah yang juga merupakan tokoh masyarakat masjid

Al-Fitrah berikut pernyataan yang dikemukakan : “UPZ Masjid Al-Fitrah

setiap tahun aktif melakukan kegiatan pengumpulan zakat”111

2. Kegiatan UPZ Masjid Ziadatul Iman

Bapak Ahmad Jeki Yamani112

selaku Sekretaris UPZ Masjid

Ziadatul Iman menjelaskan perjalanan dan kegiatan zakat yang

berlangsung setiap tahun dan cuma dilaksanakan satu tahun sekali, berikut

penjelasan yang dikemukakan : “Alhamdulillah UPZ Masjid Ziadatul

109

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB. 110

Sabtu Tanggal 17 Maret 2018 M. Peneliti berkunjung ke kediaman bapak Agus

Priyanto, terkait pertemuan itu peneliti sengaja bersilaturrahmi dengan maksud dan tujuan untuk

mengkaji dan mendalami perkembangan UPZ Masjid Al-Fitrah. Bapak Agus Priyanto adalah

seorang Pegawai Negri Sipil yang kesehariannya menjadi seorang guru mengajar dan mendidik

anak bangsa khususnya di Kota Palangka Raya. Beliau juga aktif sebagai Ta‟mir Masjid Al-Fitrah,

karena itulah peneliti melakukan wawancara dengan menanyakan kegiatan zakat yang

dilaksanakan UPZ Masjid Al-Fitrah dengan mengajukan pertanyaan, berikut biodata lengkap

Subyek Nama agus priyanto, Nik 6271012207830001, Tempat tanggal lahir madiun, 22-07-1983,

Alamat jl. Chirstopel mihing no. 4, Jabatan Ta‟mir Masjid Al-Fitrah, Umur 35 tahun.

111Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 112

Senin 19 Maret 2018 M., peneliti mengunjungi tempat tinggal Bapak Ahmad Jeki

Yamani untuk menjalin silaturrahmi sekaligus melakukan kajian dan penelitian terkait Perjalanan

UPZ Masjid Ziadatul Iman. Ahmad Jeki Yamani adalah salah salah satu pengurus inti UPZ Masjid

Ziadatul Iman, jabatan yang diemban yaitu sebagai Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman. Pada

pertemuan itu peneliti secara langsung melakukan wawancara dengan memberikan beberapa

pertanyaan tentang kegiatan pengumpulan zakat oleh UPZ Masjid Ziadatul Iman. Nama Ahmad

Jeki Yamani, Nik 6271010709780004, Ttempat tanggal lahir amuntai, 07-09-1978, Alamat Jl.

Kecipir Perumahan Lewu Tatau Blok I, Jabatan sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman, Umur 40

tahun

Page 114: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

93

Iman ini berjalan lancar setiap tahunnya ”113

penjelasan serupa juga

disampaikan oleh Bapak Marli114

selaku Bendahara Masjid Ziadatul iman

terkait kegiatan zakat yang dilaksanakan. Berikut paparan Bendahara UPZ

Masjid Ziadatul Iman : “selama ini sejak masih Musola sampai menjadi

Masjid Ziadatul Iman UPZ ini selalu aktif melakukan pengumpulan zakat

pada saat Ramadhan tiba. UPZ Ziadatul Iman ini diresmikan sejak tahun

2014.”115

3. Kegiatan UPZ Masjid Darul Rahman

Kegiatan zakat yang dilakukan oleh UPZ Masjid Darul Rahman

sebagaimana pernyataan sebagian besar Pengurus UPZ Masjid Darul

Rahman menjelaskan bahwa kegiatan pengumpulan zakat cuma dilakukan

satu tahun satu kali, khususnya pada saat Bulan Ramadhan Tiba. Berikut

pernyataan Ketua RT setempat dan Pengurus Inti UPZ Masjid Darul

Rahman : Bapak Satimo116

selaku Ketua RT sekitar lingkungan Masjid

113

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 114

Rabu Tanggal 14 Maret 2018 M., peneliti menemui dan bertatap muka bersama Bapak

Marli selaku Pengurus UPZ Masjid Ziadatul Iman. Tanggung jawab bapak Marli sebagai

Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman merupakan langkah awal bagi peneliti untuk mengkaji dan

mendalami perkembangan UPZ Masjid Ziadatul Iman. Pertemuan tersebut juga sekaligus

rangkaian wawancara peneliti bersama Bapak Marli selaku Bendahara, berikut hasil wawancara

peneliti terkait kegiatan UPZ Masjid Ziadatul iman mengumpulkan harta zakat, berikut biodata

Subyek Nama Marli, Nik 6271012503680001, Tempat tanggal lahir Palangka Raya, 25-03-1968,

Alamat Jl. Dahlia no. 41, Jabatan Bendara UPZ Masjid Ziadatul Iman, Umur 50 tahun

115Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB. 116

Selasa Tanggal 21 Maret 2018 M tepat malam hari Pukul 18:20-19:15 WIB. Peneliti

bertemu Bapak Satimo selaku Pengurus UPZ Masjid Darul Rahman. Peran penting beliau juga

selain meramaikan Masjid, yng bersangkutan adalah Ketua RT.03/RW.06. Pertemuan inilah

sebagian besar data dan informasi yang peneliti dapatkan demi melakukan kajian dan penelitian

terkait Pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid Darul Rahman. Berikut hasil wawancara peneliti

Page 115: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

94

menjelaskan “UPZ Masjid Darul Rahman ini diresmikan sejak 2014

sampai sekarang masih aktif mengumpulkan harta zakat.” pada pernyataan

selanjutnya juga dijelaskan bahwa “kegiatan pengumpulan zakat hanya

dilaksanakan setiap Ramadhan tiba”117

Bapak Mustain Khaitami118

selaku wakil Ketua UPZ Masjid Darul

Rahman menjelaskan : “pengumpulan zakat yang ada ini khusus bulan

Ramadhan aja, pengumpulan itu pun zakat fitrah sama zakat mal aja”.119

Begitu juga Bapak Anaserullah120

selaku Sekretaris UPZ Masjid Darul

bersama Bapak Satimo Selaku Ketua RT. 03/RW. 06, Nama Satimo, NIK 6271010311550001,

Tempat Tanggal Lahir Eromoko, 03-11-1955 Alamat Jl. Ramin II No. 03, jabatan ketua

rt.03/rw.06, umur 63 tahun.

117Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 118

Selasa Pagi Pukul 07:30-08:30 WIB. Tepat Tanggal 20 Maret 2018 M. peneliti menuju

kecamatan Pahandut Kelurahan Panarung. Peneliti bertemu Bapak Mustain Khaitami dalam

rangka menjalin tali silaturrahmi sekaligus mencari informasi dan data tentang perkembangan UPZ

Masjid Darul Rahman. Berikut hasil wawancara peneliti bersama Bapak Mustain Khaitami selaku

Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman, berikut biodata Subyek NAMA Mustain Khaitami, NIK

62031111760004, Tempat tanggal lahir AMUNTAI, 11-11-1976, ALAMAT Jl. Ramin II KAV.

12, JABATAN Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman, UMUR 42 Tahun

119Wawancara Bersama Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Mustain

Khaitami, Selasa 20 Maret 2018,Pukul 07:30-08:30 WIB. 120

Minggu 18 Maret 2018 M., peneliti berkunjung menemui Bapak Anaserullah di

kediaman beliau Kecamatan Pahandut Kelurahan Panarung JL. Ramin II. Pertemuan peneliti

bertujuan selain menjalin tali silaturrahmi juga merupakan bentuk pengkajian dan pendalaman

peneliti terkait kegiatan UPZ Masjid Darul Rahman dalam menghimpun zakat. Bapak Anaserullah

adalah Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman, tepat Minggu Pagi Pukul 08:00-08:30 WIB. Peneliti

melakukan wawancara bersama, berikut hasil wawancara peneliti bersama Sekretaris UPZ Masjid

Darul Rahman, berikut biodata Subyek NAMA Anaserullah, NIK 62712109720002, Tempat

tanggal lahir SEKAYU, 21-09-1972, ALAMAT , Jl. Ramin II No. 12, JABATAN Sekretaris UPZ

Masjid Darul Rahman, UMUR 46 Tahun.

Page 116: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

95

Rahman menjelaskan bahwa “kegiatan UPZ Masjid Darul Rahman ini

selalu aktif setiap tahun”121

Penjelasan oleh beberapa subjek penelitian Tata Kerja UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya, berdasarkan informasi dan komunikasi yang

peneliti dapat bahwa, kegiatan zakat yang dilakukan oleh UPZ Masjid dan

Musola selalu aktif setiap tahun pelaksanaan penerimaan zakat di lingkungan

Masjid dan Musola. Keaktifan pengumpulan zakat yang dilakukan oleh 3 UPZ

Masjid, yaitu UPZ Masjid Al-Fitrah, UPZ Masjid Ziadatul Iman, dan Masjid

Darul Rahman dapat dilihat dari Dokumen dan hasil kegiatan pengumpulan

zakat.

Perjalan panjang terkait kajian dan pendalaman peneliti melakukan

serangkaian pengumpulan data zakat dan analisis kegiatan pada UPZ Masjid

dan Musola di Kota Palangka Raya, peneliti menemukan beberapa kelebihan

dan keutamaan serta beberapa kekurangan yang ada pada UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya.

Kegiatan pengumpulan zakat oleh 3 UPZ Masjid yang ada,

menunjukkan tingkat antusias yang tinggi dari masyarakat yang menyerahkan

zakatnya pada Pengurus UPZ Masjid. Sebagaimana perolehan zakat, infak,

dan sedekah yang dikumpulakan UPZ Masjid Al-Fitrah berkisar Rp.

12.204.500 , dan hasil perolahan zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan

121

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 117: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

96

UPZ Masjid Ziadatul Iman berkisar Rp. 14.39600, dan adapun hasil yang

terkumpul pada UPZ Masjid Darul Rhaman berkisar Rp. 4.860.000.

Hasil perolehan zakat yang dilakukan oleh UPZ Masjid Al-Fitrah, UPZ

Masjid Ziadatul Iman, dan UPZ Masjid Darul Rahman berdasarkan

pernyataan pengurus UPZ masing-masing menyatakan bahwa kegiatan zakat

yang ada cuma dilaksanakan pada saat Bulan Ramadhan saja. Peneliti

meyakini bahwa apabila kegiatan zakat UPZ Masjid dan Musola dikelola dan

dilaksanakan dengan lebih terkoordinasi, tingkat pendapatan dan hasil

perolehan zakat akan jauh lebih besar dari yang telah ada.

Kegiatan pengumpulan zakat yang dilakukan setahun sekali oleh UPZ

Masjid dan Musola tersebut di atas menunjukkan betapa lemahnya sistem dan

organisasi pada UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya. Berikut

beberapa kekurangan dan kelemahan Pengelolaan Zakat oleh UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya, antara lain :

1. Kegiatan UPZ Masjid dan Musola bersifat Temporer;

2. Kegiatan UPZ Masjid dan Musola tidak banyak berubah dari tata kerja

Panitia Amil Zakat Masjid dan Musola;

3. Sumber daya manusia yang tidak memadai;

4. Minimnya Kualitas SDM UPZ Masjid dan Musola yang profesional di

bidang zakat;

5. Kantor Sekretariat UPZ Masjid dan Musola yang tidak sistematis.

Page 118: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

97

C. Hakikat Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola

Sistem kelola UPZ Masjid dan Musola pada dasarnya berpangkal dari

BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi, Dan BAZNAS Kabupaten/Kota dapat

membentuk UPZ Pada Masjid dan Musola sesuai lingkup kewenangan dan

kebijakan masing-masing. Pembentukan UPZ bertujuan untuk membantu

BAZNAS dalam memaksimalkan pengumpulan harta zakat serta memberikan

manfaat zakat122

yang fositif bagi muzakki (orang wajib zakat), seperti

menambah keberkahan dari harta zakat yang dikeluarkan dan keberkahan bagi

harta yang yang disisakan.

Kehadiran Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola di

tengah-tengah masyarakat disambut baik oleh semua kalangan sekitar jamaah

Masjid dan Musola, terutama BAZNAS Kota Palngka Raya selaku pembina

seluruh UPZ Masjid dan Musola yang ada. Langkah dan kerja aktif pada UPZ

Masjid dan Musola, terutama oleh segenap pengurus UPZ Masjid dan Musola

sangat dibutuhkan demi meningkatkan kualitas pelayanan pengumpulan dan

pemungutan zakat yang lebih baik. Selain keaktifan kerja, segenap pengurus

UPZ Masjid dan Musola juga dituntut untuk melaksanakan pelaporan hasil

kerja kepada BAZNAS Kota Palangka Raya. Berikut beberapa keterangan dari

pengurus BAZNAS Kota Palangka Raya terkait keaktifan UPZ Masjid dan

122

Wahhab Zuhaily mendefenisiskan zakat secara bahasa berarti an-Numu> wa az-

Zia>dah (Tumbuh dan bertambah) kadang kata zakat dipakaikan dengan kata at}-T{aha>rah

(suci) dan al-Barkah (berkah). Lihat Rozalinda, Fikih Ekonomi Syariah Prinsip dan

Implementasinya pada Sektor Keuangan Syariah, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, Cet I, 2016,

h. 324.

Page 119: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

98

Musola dalam melaporkan hasil kerja mengumpulkan zakat pada Masjid dan

Musola :

Drs. H. Supriyanto123

selaku Ketua BAZNAS Kota Palangka Raya

menjelaskan terkait kegiatan UPZ Masjid dan Musola yaitu, “sepengetahuan

saya ini masih musiman, kalo ada Ramadhan „Idul Fitri baru aktif”124

berdasarkan tutur bahasa Ketua BAZNAS pada saat wawancara memberikan

gambaran bahwa UPZ Masjid yang telah dibentuk secara legal, menunjukkan

sistem tata kelola pengumpulan zakat yang tidak teratur dan hanya aktif pada

bulan Ramdahan saja. Praktik pengumpulan zakat sebagaimana yang

dilakukan oleh UPZ Masjid secara musiman, membuktikan bahwa selama ini

UPZ Masjid dan Musola yang ada di kota Palangka Raya belum sepenuhnya

memiliki kesiapan untuk melaksanakan Tata Kelola Unit Pengumpul Zakat

(UPZ).

Pernyataan seupa juga dikemukakan oleh Sekretaris dan Bendahara

BAZNAS Kota Palangka Raya, Ust. H. Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap.125

123

Selasa 27 Maret 2018 M., peneliti bertemu Bapak Drs. H. Supriyanto selaku Ketua

BAZNAS Kota Palangka Raya dalam rangka menjalin tali silaturrahmi, peneliti bertujuan

menggali dan mengkaji lebih dalam terkait UPZ Masjid dan Musola dalam rangka melakukan

pengumpulan harta zakat. Pertemuan itu juga merupakan rangkaian wawancara peneliti bersama

Drs. H. Supriyanto, berikut hasil wawancara peneliti bersama Kerua BAZNAS Kota Palangka

Raya, berikut biodata Subyek NAMA Drs. H. Supriyanto, NIK 6271031205620004, Tempt

tanggal lahir SIDOARJO, 12-05-1962, ALAMAT Jl. Hiu Putih VII D No. 25, JABATAN Ketua

BAZNAS Kota Palangka Raya, UMUR 56

124Wawancara Bersama Ketua BAZNAS Kota Palngka Raya Bapak H. Supriyanto, Selasa

27 Maret 2018, Pukul 09:00-09:30 WIB. 125

Tepat Hari Kamis Tanggal 15 Maret 2018 M., peneliti berkunjung ke Kantor BAZNAS

Kota Palangka Raya dalam rangka melakukan penelitian dan pengkajian yang mendalam terkait

UPZ Masjid dan Musola dalam melakukan pengumpulan harta zakat. Peneliti bertemu Ust. H.

Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap. selaku Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya, pada pertemuan

Page 120: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

99

selaku Sekretaris BAZNAS menjelaskan terkait tugas UPZ Masjid dan

Musola dalam melaporkan kegiatan zakat sebagai berikut :

Jadi kita biasanya setiap tahun bersurat kepada seluruh pengurus-

pengurus Masjid menyampaikan kepada seluruh Pengurus UPZ yang

ada di Masjid dan Musola agar mereka memberikan laporan dalam

bentuk tertulis. Selama ini paling ketika kami mengetahui ketidak

teraturan UPZ Masjid yang ada, setidaknya kami beri saran. Untuk

masalah kegiatan UPZ kami serahkan kepada pengurus UPZ Masjid

dan Musola secara sepenuhnya, setidaknya UPZ melakukan

Pengelolaan, pengumpulan, pendistribusian, dan BAZNAS cukup

laporan.126

Bapak Muhammad Nurdin, SE.127

Selaku Bendahara BAZNAS Kota

Palngka Raya juga mengungkapkan, bahwa beberapa tahun terakhir BAZNAS

Kota Palangka Raya lebih fokus pada UPZ di lingkungan Pemerintahan Kota

Palangka Raya. Berikut penjelasan hasil wawancara :

Kita BAZNAS ini selain fokus pada UPZ Masjid dan Musola,

BAZNAS juga fokus pada UPZ di Pemerintahan. Kalo di Masjid,

muzakki itu kan terdiri dari masyarakat, masyarakatpun biasanya

langsung ke BAZNAS menyerahkan zakatnya, kecuali pada bulan

Ramadhan biasanya masyarakat rame menyerahkan zakatnya ke

Masjid dan Musola. Nanti isnya Allah BAZNAS akan mengusahan

itulah peneliti melakukan wawancara dengan melontarkan beberapa pertanyaan, berikut biodata

Subyek NAMA Ust. H. Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap., NIK 62710104055710003, Tempat

tanggal lahirAmuntai, 04 Mei 1971, ALAMAT Jl. Akasia, JABATAN Sekretaris BAZNAS Kota

Palangka Raya UMUR 47 Tahun,

126Wawancara Bersama Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak Ust. H.

Muhdiannor Hadi, S.Ag., M.Ap. Selasa 27 Maret 2018, Pukul 10:00-11:30 WIB. 127

Hari Rabu tepat Tanggal 07 Maret 2018 M., peneliti berjumpa bersama Bapak

Muhammad Nurdin, SE. selaku Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya, pertemuan peneliti

merupakan langkah mengkaji dan mendalami kegiatan UPZ Masjid dan Musola melakukan

kegiatan pengumpulan harta zakat. berikut hasil wawancara peneliti bersama Bendahara BAZNAS

Kota Palngka Raya, berikut biodata Subyek NAMA Muhammad Nurdin, SE., NIK

6271011011770012, Tempat tanggal lahirBANJARMASIN, 10-11-1977, ALAMAT Jl. Putri,

Junjung Buih III Blok C No. 27, JABATAN Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya, UMUR

41 Tahun

Page 121: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

100

bagaimana caranya biar zakat zakat di Masjid dapat

dimaksimalkan.128

Keterangan yang disampaikan oleh Sekretaris BAZNAS Kota

Palangka Raya, menambah kejelasan tata kerja UPZ Masjid dan Musola yang

ada di Kota Palangka Raya belum sepenuhnya ditata berdasarkan Peraturan

dan Perundang-Undangan Zakat. Penjelasan yang sama juga dipertajam oleh

Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya bapak Muhammad Nurdin, SE.

mengungkapkan bahwa selama ini BAZNAS Kota Palangka Raya lebih fokus

pada UPZ di lingkungan Pemerintahan Kota Palangka Raya saja, sehingga

dengan demikian secara tidak langsung segala sistem dan tata kelola zakat

pada Masjid dan Musola berjalan masing-masing dan melaksanakan

operasional zakat tanpa prosudural.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Pasal 46

Ayat (2) dan (3) menjelaskan hakikat dasar UPZ setidaknya bertanggung

jawab melakukan pengumpulan zakat dan melaporkan serta menyetorkan hasil

kegiatan pengumpulan zakat kepada BAZNAS.129

Kewajiban Tersebut

berlaku bagi semua UPZ yang dibentuk di Tingkat Pusat, UPZ Tingkat

Provinsi, UPZ Tingkat , UPZ Tingkat Kabupaten/Kota, termasuk UPZ Masjid

dan Musola.

Tata kelola dan aturan kerja UPZ pada dasarnya dibentuk dan diatur

dengan peraturan Ketua BAZNAS. Ketentuan mengenai aturan kerja UPZ

128Wawancara Bersama Bendahara BAZNAS Kota Palngka Raya, Rabu 07 Maret 2018,

Pukul 08:10-09:20 WIB. 129

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Page 122: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

101

tertera jelas pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Pasal 46 Ayat

(4).130

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) umumnya bekerja membantu kegiatan

BAZNAS dalam mengumpulkan zakat, dalam hal waktu tertentu yang

diperlukan, UPZ dapat melaksanakan tugas membantu pendistribusian dan

pendayagunaan zakat berdasarkan kewenangan BAZNAS Pusat, BAZNAS

Provinsi, atau BAZNAS Kabupaten/Kota.131

Zakat yang dimaksud antara lain,

sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat Yaitu sebagai berikut :

Pasal 4

(1) Zakat meliputi zakat mal dan zakat fitrah.

(2) Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. emas, perak, dan logam mulia lainnya;

b. uang dan surat berharga lainnya;

c. perniagaan;

d. pertanian, perkebunan dan kehutanan;

e. peternakan dan perikanan;

f. pertambangan;

g. perindustrian;

h. pendapatan dan jasa; dan

i. rikaz.132

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola idealnya melakukan

kegiatan pengumpulan zakat berlangsung satu tahun penuh. Kegiatan zakat

yang diserahkan masyarakat ke pihak UPZ Masjid dan Musola pada dasarnya

tidak terbatas oleh waktu, karena perhitungan zakat yang dikeluarkan Muzakki

berdasarkan aNisab dan Haul harta yang dimiliki.

130

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. 131

Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat. 132

Udang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Bandung : Fokus Media, Cet 2012. h. 4.

Page 123: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

102

Pasal 7 Peraturan BAZNAS Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Tata Kerja UPZ menjelaskan bahwa, UPZ bertugas

membantu pengumpulan harta zakat, seperti halnya UPZ Masjid dan Musola

bertugas melakukan pengumpulan zakat di sekitar lengkungan masjid dan

musola. Ketentuan lainnya dijelsakan, dalam hal tertentu yang diperlukan

UPZ Masjid dan Musola dapat membantu pendistribusian dan pendayagunaan

atas dasar kewenangan dari BAZNAS. Berikut ketentuan dan tugas Unit

Pengumpul Zakat yaitu, antara lain :

Pasal 7

(1) UPZ bertugas membantu BAZNAS, BAZNAS Provinsi,

BAZNAS Kabupaten/Kota melakukan pengumpulan zakat pada

institusi yang berangkutan.

(2) Dalam hal diperlukan, UPZ dapat melaksanakan tugas

pembantuan pendistribusian dan pendayagunaan zakat

berdasarkan kewenangan dari BAZNAS, BAZNAS Provinsi,

BAZNAS Kabupaten/Kota.133

Pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh UPZ

Masjid dan Musola berdasarkan dari izin dan kewenangan BAZNAS Kota

Palangka Raya, mampu memberikan pengaruh zakat bagi setiap masyarakat

sekitar Masjid dan Musola termasuk muzakki maupun mustahik zakat.

Pemahaman dan edukasi tentang zakat secara tidak langsung berdasarkan

peran aktif UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya, dengan tata kerja

dan tata kelola zakat yang baik, dapat meningkatkan kepercayaan umat

terhadap lembaga zakat.

133

Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat.

Page 124: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

103

Pendistribusian zakat bagi golongan mustahik zakat di sekitar UPZ

Masjid dan Musola, merupakan pertimbangan yang mendasar dari segenap

pengurus UPZ Masjid dan Musola. Pertimbangan UPZ Masjid dan Musola

tersebut, di antaranya adalah karena faktor kesejahteraan masyarakat sekitar

masjid dan musola yang belum merata. Sehingga oleh sebab itulah

pendistribusian harta zakat lebih dipreoritaskan kepada seluruh warga

masyarakat sekitar masjid dan musola. Perintah yang telah dikemukakan di

atas berdasarkan Peraturan BAZNAS Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Tata Kerja UPZ sejalan dengan apa yang pernah Rasulullah

SAW lakukan terhadap zakat orang kaya,sebagaimana Hadis yang

diriwayatkan At-Tirmidzi yaitu sebagai berikut :

ث نا علي بن سعيد الكندي اخب رنا حفص بن غياث عن اشعث عن حدق النبي صلى اهلل نا مصد فة عن ابيو قال : قدم علي عون بن ابي جحي عليو وسلم فاخذ الصدقة من اغنيائنا فجعلها في ف قرائنا. وكنت غلما

الترمذي{.}رواه يتيما فاعطاني ق لوصا.

Artinya : „Ali bin Said Al-Kindi menceritakan kepada kami, Hafsh bin

Ghiyats memberitahukan kepada kami (yang berasal) dari Ast‟ats

dari „Aun bin Abu Juhaifah dari ayahnya di mana ia berkata :

“orang yang memungut zakat (kepercayaan) Nabi s.a.w. datang

kepada kami lantas memungut zakat dari orang-orang kaya kami

kemudian ia menjadikan (memberikan) zakat itu pada orang-orang

fakir kami, (waktu itu) saya adalah seorang anak yatim kemudian ia

memberikan satu galus (unta muda) dari zakatnya itu kepada

saya.(HR. At-Tirmidzi)134

134

, Muhammad Isa bin Surah At-Tarmidzi, Sunan At-Tarmidzi, diterjemahkan oleh

Muhammad Zuhri, DKK, Semarang : Asy Syifa, Juz I. h. 783-784.

Page 125: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

104

Beberapa keterangan hadis lain juga menunjukkan hal yang seupa,

seperti halnya yang diriwayatkan Ibnu Abbas berkenaan dengan pengambilan

harta zakat dari orang kaya dan diberikan kepada orang yang berhak, yaiu

sebagaimana sabda rasulullah SAW :

د اخب رنا زكارياء بن إسحاق عن يحي بن عبد اهلل صيفي عن ث نا محم حدهما قال : قال أبي معبد مولى ابن عباس عن ابن عباس رضي اهلل عن

ذ بن جبل حين ب عثو الى اليمن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم لمعاأن :إنك ستأتي ق وما اىل كتاب, فإذا جئت هم فادعهم إلى أن يشهدوا

دارسولهلل, فان ىم أطاعوا لك فاخبرىم ان اهلل اهلل وان محم قد لإلو إللة, فان ىم أطاعوا لك ف رض عليهم خمس صلوات في كل ي وم ولي

.فاخبر ىم أن اهلل قد ف رض عليهمصدقة ت ؤخذ من اغنيائهم, بذالك ك بذالك فاياك وكرائم اموالهم, فان ىم أطاعوا ل ف ت رد على ف قرائهم.

نو وب ين اهلل حجاب }رواه واتق دعوة المظلوم, فانو ليس ب ي 135البخاري{

Artinya : Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi saw. mengutus Muadz ke

Yaman beliau bersabda : ajaklah mereka kepada persaksian bahwa

tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya aku adalah

utusan Allah. Jika mereka mentaati hal itu, maka ajarkanlah kepada

mereka bahwa Allah telah memfardlukan kepada mereka salat lima

waktu dalam setiap sehari semalam. Jika mereka menta‟atinya

maka ajarkanlah kepada mereka bahwa Allahmemfardlukan atas

mereka zakat di dalam harta yang dipungut dari orang kaya mereka

dan dikembalikan atas orang fakir miskin mereka. Jika mereka

telah mengikuti, maka berhati-hatilah terhadap kekayaan yang

mereka anggap mulia.dan takutlah terhadap do‟a orang yang

135Imam Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il bin Ibrahiem bin Mughiroh al-Bukhori,

Shahih Bukhori , Beirot Lebanon : Darul Fakr, Jilid I, h. 321.

Page 126: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

105

teraniayakarena antara dia dan Allah tidak ada tabir (penghalang).

(HR. Bukhori.)136

Keterangan dari 2 (dua) Hadis di atas menunjukkan bahwa harta zakat

yang diambil maupun yang diserahkan oleh muzakki kepada amil, seperti

BAZNAS dan UPZ Masjid dan Musola seharusnya diberikan kepada mustahik

zakat yang ada di sekitar zakat itu diambil. Sehingga manfaat zakat dapat

dirasakan masyarakat sekitar secara jelas dan transparan. Pernyataan serupa

juga dikemukakan oleh pengurus inti BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak

Ust. H. Muhdiannor Hadi selaku Sekretaris BAZNAS Kota, berikut

wawancara peneliti terkait tata kerja UPZ Masjid dan Musola di Kota Palngka

Raya, yaitu :

Untuk masalah kegiatan UPZ kami serahkan kepada pengurus UPZ

Masjid dan Musola secara sepenuhnya, setidaknya UPZ melakukan

Pengelolaan, pengumpulan, pendistribusian, dan BAZNAS cukup

laporan.137

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) 3 Masjid di Kota Palangka Raya yang

telah dilegalkan oleh BAZNAS Kota Palangka Raya, merupakan langkah

kongkrit untuk memaksimalkan pengumpulan zakat di Kota Palangka Raya.

Kegiatan zakat oleh UPZ Masjid di Kota Palangka Raya juga selain

melaksanakan tugas melaporkan hasil kegiatan, tidak kalah penting juga 3

UPZ Masjid di Kota Palangka Raya juga dituntut untuk membantu BAZNAS

Kota Palangka Raya dari segi pendistribusian hasil zakat yang didapat, dan

136Imam Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il bin Ibrahiem bin Mughiroh al-Bukhari,

Terjemah Shahih Bukhari, diterjemahkan oleh Achmad Sunarto, Semarang : Asy-Syifa, 1992, Jilid

II, h. 393. 137

Wawancara Bersama Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak Ust. H.

Muhdiannor Hadi, S.Ag., M.Ap. Selasa 27 Maret 2018, Pukul 10:00-11:30 WIB.

Page 127: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

106

selanjunya diserahkan kepada para mustahik zakat yang termasuk dalam

golongan penemira harta zakat. Berikut hasil dan gambaran kerja UPZ Masjid

yang ada di Kota Palangka Raya yaitu, UPZ Masjid Al-Fitrah H. Soepilin

Darto, SE. Selaku Ketua menjelaskan :

Hasil zakat yang dikumpulkan setiap tahunnya ketika Ramadhan tiba

langsung disalurkan bagi Mustahik sekitar Masjid Al-Fitrah ini

antara lain, Janda tidak mampu, Keluarga yang tinggal di Kontrakan

(belum punya rumah sendiri) dan sebagian sisa harta zakat

diserahkan ke panti asuhan.138

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Agus Priyanto selaku Ta‟mir

Masjid Al-Fitrah, berikut penjelasan yang dikemukakan :

secara keseluruhan hasil zakat yang terkumpul langsung

diserahkan kepada yang berhak menerimanya, sebagian besar hasil

perolehan zakat dibagikan bagi orang yang tidak mampu dan

sisanya dibagikan ke Panti Asuhan.139

Hasil wawancara peneliti bersama kedua pengurus UPZ Masjid Al-

Fitrah menunjukkan bahwa selam ini, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid

Al-Fitrah dalam melaksanakan pengumpulan zakat dan selanjutnya diserahkan

kepada mustahik zakat sekitar Masjid, program zakat yang dilaksanakan

bersifat konsumtif dan kegiatan zakat berdasarkan tata kelola yang ada pada

UPZ Masjid Al-Fitrah belum memiliki arah kepada pendayagunaan hasil zakat

kepada hal-hal yang produktif bagi kemaslahatan umat sekitar Masjid Al-

Fitrah.

138

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB. 139Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB.

Page 128: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

107

Kegiatan yang tidak jauh beda juga dilaksanakan oleh UPZ Masjid

Ziadatul Iman, selaku salah satu dari 3 UPZ Masjid di Kota Palangka Raya

yang secara resmi dan legal berdasarkan hukum untuk melaksanakan

pengumpulan zakat. Berikut ini peneliti sajikan hasil pengumpulan zakat oleh

pengurus UPZ Masjid Ziadatul Iman yaitu, Bapak Ahmad Jeki Yamani :

“mengenai hasil zakat yang ada sebagian besar diserahkan kepada orang yang

berhak menerima zakat yang ada di sekitar Masjid Zaiadatul Iman dan

sebagian disisihkan untuk pembangunan Masjid”.140

Penjelasan serupa juga

disamapiakan oleh Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli yaitu

sebagai berikut :

untuk masalah hasil sebagian besar harta zakat yang didapat

digunakan untuk pembangunan Masjid dan sebagian kecil untuk

Masyarakat yang tidak mampu di sekitar kawasan Masjid Ziadatul

Iman.141

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman sebagaimana

wawancara peneliti bersama 3 dari salah satu pengurus UPZ Masjid Darul

Rahman menunjukkan hal yang sama. Umumnya sebagian besar UPZ Masjid

yang ada di Kota Palangka Raya bekerja secara praktis dengan tanpa adanya

perencanaan yang matang terkait hasil zakat yang diperoleh. Hasil kerja

pengumpulan zakat pada UPZ Masjid Darul Rahman dapat dilihat dari

penjelasan oleh beberapa pengurus, antara lain Bapak Satimo selaku Ketua RT

setempat sekaligus sebagai pengawas pada UPZ Masjid Darul Rahman

140

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 141

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB.

Page 129: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

108

mengungkapkan bahwa : “hasil zakat yang terkumpul langsung dibagikan bagi

masyarakat tidak mampu sekitar masjid Darul Rahman dan sebagian juga

diserahkan ke panti asuhan”142

penjelasan serupa juga dipertajam oleh Bapak

Anaserullah selaku Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman, yaitu sebagai

berikut :

Hasil zakat yang terkumpul pada saat Malam „Idul Fitri biasanya

diserahkan kepada mustahik zakat sekitar Masjid dan sisa zakat yang

lebih disepakati untuk diarahkan ke luar lingkungan Masjid semisal

panti asuhan dan tempat lainnya.143

Komentar singkat juga disampaikan oleh Wakil Ketua UPZ Masjid

Darul Rahman Bapak Mustain Khaitami terkait kerja UPZ yaitu, “UPZ yang

sifatnya mengumpulkan zakat cuma menerima zakat yang diserahkan ke

Masjid ”144

Penjelasan dan keterangan sebagian besar Pengurus 3 UPZ Masjid

yang ada di Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa, pendistribusian zakat

oleh 3 UPZ Masjid dapat dipastikan tepat sasaran kepada seluruh Mustahik

Zakat yang ada dilingkungan sekitar Masjid. Ketentuan tersebut juga sejalan

dengan apa yang telah dikemukanan di dalam Hadis Nabi terkait sasaran zakat

yang dipreoritaskan.

142

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 143

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB. 144

Wawancara Bersama Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Mustain

Khaitami, Selasa 20 Maret 2018,Pukul 07:30-08:30 WIB.

Page 130: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

109

Peneliti meyakini bahwa pembentukan UPZ Masjid dan Musola yang

ada di Kota Palangka Raya khususnya, merupakan langkah BAZNAS Kota

Palangka Raya dalam memaksimalkan pemungutan harta zakat dan potensi

zakat yang ada di sekitar kawasan Kota Palangka Raya. Dengan demikian

seharusnya kegiatan zakat yang dilaksanakan oleh UPZ Masjid dan Musola

terhindar dari Praktik Tradisional yang bersifat temporer dan dilaksanakan

pada waktu dan moment tertentu saja.

Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan UPZ Masjid dan

Musola selama dikelola dengan sepenuh jiwa, setidaknya ada beberapa

manfaat yang dihasilkan, yaitu :

1. Para muzakki akan lebih disiplin dan teratur dalam menunaikan

kewajibannya mengeluarkan zakat dan fakir miskin ataupun mustahik

zakat lainnya lebih terjamin haknya.

2. Perasaan fakir miskin lebih terjaga kehormatannya, tidak seperti peminta-

minta.

3. Pembagian zakat akan lebih tertib dan adil berdasarkan kebutuhan masing-

masing mustahik yang telah didata dengan akurat.

4. Sebagian harta zakat dapat diperuntukan bagi kepentingan umum dan

masyarakat Islam, seperti pembangunan Masjid dan Musola, Rehab dan

Perawatan Masjid dan Musola, serta mampu membangun saranan

pendidikan Islam seperti TKA-TPA Al-Qur‟an.145

145

PORDEBI dan ADESY, Ekonomi dan Bisnis Islam Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi

dan Bisnis Islam, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, Cet I, 2016, h. 416-417.

Page 131: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

110

D. Eksistensi UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola berdasarkan

pembentukan oleh BAZNAS Kota Palangka Raya, melaksanakan dan

menyelenggarakan kegiatan pengumpulan harta zakat secara penuh dan tidak

dibatasi oleh waktu dan kesempatan tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan oleh

UPZ Masjid dan Musola harus terkoordinasi dan jauh dari tindakan

pengelolaan zakat yang sifatnya temporer, sehingga dengan demikian antara

UPZ Masjid dan Musola memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan

zakat yang diselenggarakan oleh Panitia Amil Zakat Masjid dan Musola.

Langkah pasti yang perlu dilaksanakan oleh UPZ Masjid yang ada di

Kota Palangka Raya antara lain melakukan persiapan yang matang terkait

rekrutmen segenap staf dan pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid.

Berikut ini beberapa paparan dan penjelasan yang dikemukakan oleh segenap

pengurus 3 UPZ Masjid yang legal, antara lain yaitu pernyataan Ketua UPZ

Masjid Al-Fitrah H. Soepilin Darto, SE. menjelaskan tentang Standar

Operasional Prosedur (SOP) terkait standar Rekrutmen anggota dan pengurus

UPZ Masjid Al-Fitrah sebagai berikut :

UPZ Masjid Al-Fitrah ketika pengumpulan harta zakat selalu

memberikan kesempatan kepada yang muda untuk ikut

melaksanakan pengumpulan zakat setiap Bulan Ramadhan tiba, serta

Pengurus UPZ Masjid Al-Fitrah juga melibatkan peran Tokoh

Masyarakat dan para Ustadz-ustadz sekitar masjid untuk

membimbing dan mengarahkan kegiatan pengumpulan harta

zakat.146

146

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 132: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

111

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ta‟mir Masjid Al-Fitrah

terkait peran serta masyarakat yang ikut membantu, memungut dan

pengumpulan zakat di lingkungan Masjid Al-Fitrah, namun tidak hanya itu,

UPZ Masjid Al-Fitrah berdasarkan keterangan bapak Agus Priyanto selaku

Ta‟mir Masjid Al-Fitrah menjelaskan bahwa tidak ada standar khusus untuk

menjadi anggota pengurus UPZ Masjid Al-Fitrah dalam membantu petugas

mengumpulkan harta zakat. Berikut hasil wawancara bersama Ta‟mir Masjid

Al-Fitrah yaitu, “selama ini belum ada standar khusus, dan biasanya semua

masyarakat juga diikut sertakan dalam kegiatan zakat”147

Rekrutmen anggota UPZ Masjid Ziadatul Iman juga menampilkan hal

yang serupa terkait memililih dan memilah satuan pengurus Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) Masjid Ziadatul Iman, berikut pernyataan yang disampaikan oleh

Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman yaitu, Bapak Ahmad Jeki Yamani

menjelaskan “selama ini untuk kegiatan UPZ Masjid Ziadatul Iman tidak ada

aturan yang baku, intinya siapa saja yang bersedia membantu pengumpulan

zakat maka dipersilahkan untuk bekerja sama”148

Selanjutnya pernyataan yang

kuat juga disampaikan oleh Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman yaitu,

Bapak Marli :

Selama ini kami melakukan pengumpulan zakat sama-sama

masyarakat dan tidak ada ketentuan masalah syarat menjadi

147Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret 2018,

Pukul 12:00-12:30 WIB. 148

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB.

Page 133: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

112

pengurus, intinya yang siap suka rela membantu, setiap setelah

magrib dan isya malam hari Raya.149

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman juga tidak jauh

beda dengan praktik hal yang sama, yaitu tidak adanya standar yang baku bagi

UPZ Masjid Darul Rahman dalam menentukan syarat bagi setiap orang yang

ikut membantu mengumpulkan harta zakat. Berikut hasil wawancara bersama

beberapa pengurus inti UPZ Masjid Darul Rahman, Bapak Satimo selaku

Ketua RT menjelaskan :

Selama ini sepengetahuan saya selaku ketua RT, tidak ada yang baku

masalah syarat menjadi petugas yang mengumpulkan harta zakat,

selama orang itu bersedia maka kami secara sepenuhnya

memberikan kesempatan untuk sama-sama bekerja.150

Bapak Anaserullah selaku Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman juga

menjelaskan bahwa tidak adanya standar khusus dan syarat yang memikat

bagi setia anggota UPZ Masjid Darul Rahman, berikut penjelassan yang

disampaikan pada saat wawancara “tidak ada, pada dasarnya hanya siapa saja

yang merasa mampu dan mau membantu”151

Kesiapan dan persiapan yang matang dari sebuah organisasi seperti

halnya Unit Pengumpul Zakat yang ada pada Masjid dan Musola, sudah

seharunya memilki standar khusus dan beberapa syarat yang memikat bagi

segenap anggota dan pengurus UPZ di seluruh Masjid yang ada di Kota

149

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB. 150

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak Satimo,

Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 151

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah, Minggu 18

Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 134: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

113

Palangka Raya. Selama tidak adanya perhatian dari semua kalangan untuk

mempersiapkan hal-hal penting tentang zakat, maka selama itu juga

pengelolaan zakat yang ada pada UPZ Masjid di Kota Palangka Raya selalu

terindikasi melaksanakan kegiatan zakat yang tidak bersifat profesional.

Peran aktif dari seorang Pengurus UPZ yang melakukan pengumpulan

dan pendistribusian serta pendayagunaan harta zakat sangat diperlukan, tanpa

ada mengenal waktu dan menjadikan segala bentuk kegiatan tersebut menjadi

sebuah profesi penuh waktu bukan hanya menjadi sebuah aktifitas pekerjaan

paruh waktu. Didin Hafidhuddin menjelaskan bahwa seseorang yang dapat

disebut sebagai amil (pengurus zakat) adalah seseorang yang benar-benar

melaksankan tugas keamilan dengan sebaik-baiknya dan waktunya sebagian

besar atau seluruhnya untuk mengurus zakat,152

Kegiatan pengumpulan zakat

yang diperankan oleh amil terkait tugas dan tanggung jawab terbilang banyak,

diantara tugas yang harus dilaksanakan amil yaitu, pertama, mencatat orang-

orang yang berhak mendapatkan zakat, kedua, mencatat jumlah orang-orang

yang berhak mendapatkan zakat, ketiga, menghitung besar keperluan mustahik

yang perlu didistribusikan, dan masih banyak lagi.153

Oleh karena itu peran

aktif Pengurus UPZ Masjid dan Musola dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya, melakukan pengelolaan zakat merupakan faktor

penggerak terlaksananya pengelolaan zakat yang baik.

152

Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, h. 134. 153

Ali Muhammad Ash-Shallabi, Biografi Umar Bin Al-Khathab, diterjemahkan oleh

Khoirul Amru Harahaf, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, Cet I, 2008, h. 400.

Page 135: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

114

Kategori penting dalam diri seorang Pengurus UPZ Masjid dan

Musola yang bertugas melakukan pengelolaan dana publik, baik berupa zakat,

infak, dan sedekah, perlunya rasa keikhlasan yang tertanam dalam diri. Ikhlas

masing-masing orang tidak dapat diukur hanya dengan kasat mata, namun

sifat ikhlas dari seseorang tercermin dari segala sesuatu yang dikerjakan hanya

mengharap ridho Allah SWT. Tanpa adanya rasa pamrih dan mengharap

sanjungan serta pujian dari semua orang.

Sikap tulus dan ikhlas menjalankan sebuah profesi sebagai Pengurus

UPZ Masjid dan Musola, baik sebagai pengumpul, penerima, maupun

penyalur harta zakat merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan terpuji.

Sikap tulus sepenuh hati melaksanakan tugas menjadi amil, murni hanya

semata-mata mengaharapkan ridha Allah SWT. dan merupakan amal ibadah

yang tak terkira. Sebagaimana yang digambarkan Rasulullah SAW. Terkait

sifat ikhlas dan tulus oleh sekelompok amil yang bekerja karena Allah SWT.

antara lain yaitu sebagai berikut :

ث نا أب و بكر بن أبي شيبة وأب و عامر األشعري وبن نمير وأب و كريب. حدث نا ث نا أب و أسامة. قال. حد كلهم عن أبي أسامة. قال أب و عامر : حد

ه, أب ي ب ردة, عن أبي موس ى، عن النبي صلى اهلل عليو ب ريد عن جدوسلم قال ))إن الخازن المسلم األمين الذى ي نفد )وربما قال ي عطى(

ف عو إلى الذى أمر لو ماأمر بو، ف ي عطيو كامل موف را، طيبة بو ن فسو، ف يد قين(( –بو 154أحد المتصد

154

Imam Abu Hasan Muslim Ibnu Hajjaj, Shahih Muslim, , Bandung : PT Syirkah,Juz II,

h. 710.

Page 136: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

115

Artinya : Meriwayatkan kepada kami oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah dan

Abu „Amir Al-Asy‟arie dan Abu Numair serta Abu Kuraib dari Abi

Usamah. Berkata Abu „Amir : Meriwayatkan kepada kami Abu

Usamah, meriwayatkan kepada kami Buraid dari kakeknya Abi

Burdah yang bersumber dari Abu Musa, dia berkata : “Rasulullah

SAW. Bersabda : sesungguhnya penjaga gedung yang muslim dan

orang yang dapat dipercaya ialah orang yang memberikan sesuatu di

mana dia diperintahkan secara sempurna khusyu‟ dan ikhlas

sehingga dia menyerahkannya kepada salah seorang amil yang diberi

tugas. (HR. Bukhari dan Muslim)155

E. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Zakat

Peranan penting oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan

Musola dalam melakukan pengumpulan zakat, diuji dengan prinsip dan asas

yang dijalankan oleh segenap Pengurus UPZ Masjid dan Musola. Prinsip dan

asas yang kuat tersebut harus menjadikan pondasi bagi segenap diri pribadi

Pengurus UPZ Masjid dan Musola.

Keteguhan hati dengan segenap jiwa menjalankan segala prinsip dan

asas pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid dan Musola, merupakan kekuatan

yang mampu membasmi segala sesuatu dan bentuk yang berbau negatif.

Adapun asas dan prinsip yang dimaksud, antara lain yaitu :

Pengelolaan zakat berasaskan :

1) Syariat Islam;

2) Amanah;

3) Kemanfaatan;

4) Keadilan;

5) Kepastian Hukum;

6) Terintegrasi; dan

7) Akuntabilitas. 156

155

Al-Imam Muhammad As-Syaukani, Nailul Autar, terjemah oleh Adib Bisri Musthafa

dkk, jilid IV, Semarang : Asy-Syifa, tth, h. 378. 156

Surya Sukti, Hukum Zakat dan Wakaf di Indonesia, h. 135.

Page 137: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

116

1. Syariat Islam

Pengelolaan zakat oleh setiap lembaga yang berkecimpung dalam

kegiatan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan harus berpijak

dan berdasarkan Syariat Islam. Konsep dan mekanisme yang dipakai tidak

boleh keluar dan melenceng dari ketentuan dan Syariat Islam.

Kewajiban menunaikan zakat dan menyalurkan harta zakat bagi

masyarakat yang berhak menerima, telah ditetapkan di dalam Al-Qur‟an.

Kemudian Hadis Nabi Muhammad SAW banyak menjelaskan hala-hal

yang sifatnya rinci dan detail dari jenis zakat, masa dan waktu zakat,

jumlah dan kadar zakat, serta ketentuan golongan-golongan yang berhak

menerima zakat, boleh dan tidak boleh menerima dan memberi zakat jelas

tertera di dalam Syariat Islam terkait batasan-batasan yang menyangkut

masalah zakat.157

2. Amanah

Pengelolaan zakat oleh pengelola dan lembaga zakat tersebut harus

dapat dipercaya dan memiliki kepercayaan dari masyarakat. Asas amanah

ini merupakan faktor yang mendasar bagi pengelolaan zakat, baik kegiatan

zakat yang dialkukan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan

Musola, maupun kegiatan zakat yan g dilaksanakan oleh BAZNAS.

Kegiatan zakat yang kurang maksimal secara terstruktur dan

terlembagakan disebabkan tingkat kepercayaan masyarakat yang kurang

157

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Jakarta : Kementerian Agama RI,

2013, h. 74-75.

Page 138: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

117

terhadap sistem kerja dan tata kelola zakat yang ada. Karena itulah banyak

dari muzakki yang menyalurkan zakatnya secara individu kepada

mustahik. Asas amanah yang tertanam dalam jiwa segenap pengola zakat

inilah diharapkan dapat mendorong kegiatan zakat dan upaya-upaya

strategis demi tumbuhnya kepercayaan masyarakat.158

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola terkait tugas

amil selaku badan pelaksana pengelolaan dana publik baik berupa zakat,

infak, dan sedekah. Seorang amil dan segenap pengurus UPZ Masjid dan

Musola dituntut untuk amanah, profesional dan transparan melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya. Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah

SAW. Dalam sabdanya mengenai ancaman bagi siapa saja yang diberikan

amanah melakukan pengelolaan zakat, antara lain yaitu sebagai berikut :

ث نا عيسى بن ث نا ابن وىب، عن عمر بن حد ، حد إب راىيم الغافقي، عن أنس بن مالك، أن النبي الحارث، والليث بن سعد الكندي

ي في صلى اهلل عليو وسلم قال : ل إيمان لمن ل أمان لو، والمعتد الصدقة كمانعها.}رواه ابن خزيمة{

Artinya : Isa bin Ibrahim Al Ghafiqi telah menceritakan kepada kami, Ibnu

Wahab menceritakan kepada kami, dari Umar bin Al Harits dan

Laits bin Sa‟ad, dari Yazid bin Abu Habib, dari Sanan bin Sa‟ad

Al Kindi, dari Anas bin Malik bahwasanya Nabi Muhammad

SAW pernah bersabda, “Tidak Ada Keimanan dalam dalam diri

seseorang yang tidak dapat menjaga amanah dan orang yang

mengurangi zakatnya, ia seperti orang yang tidak mengeluarkan

Zakat (HR. Ibnu Khuzimah)159

158

Ibid., h. 75. 159

Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah An-Naisaburi, Shahih Ibnu

Khuzaimah, diterjemahkan oleh Abdul Syukur dan Abdul Razak, Jakarta : Pustaka Azzam, 2009,

Jilid 4, h. 123.

Page 139: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

118

3. Kemanfaatan

Asas kemanfaatan yang dimaksud adalah sejauh mana peran

pengelola zakat, termasuk UPZ Masjid dan Musola berusaha untuk

memberikan taraf manfaat yang sebesar-besarnya bagi para mustahik.

Manfaat secara sederhana dapat dilihat dari hasil kerja pengelola zakat

yang efektif mampu meningkatkan perekonomian mustahik zakat menjadi

lebih baik.

4. Keadilan

Peran aktif pengelola zakat dalam sistem kelola zakat harus

bersikap adil, baik hal yang menyangkut pendistribusian zakat maupun

pendayagunaan zakat. Sikap adil yang dimaksud bukan hanya mencakup

skala preoritas berdasarkan proporsinya, melainkan kemampuan untuk

merumuskan kebutuhan para mustahik secara faktual.160

Pernyataan serupa

juga dikemukakan oleh Nurul Huda, terkait prinsip keadilan

mendistribusikan harta zakat. Sikap adil bukan berarti pemberian porsi

yang sama antar masing-masing mustahik, tetapi yang dimaksud dengan

sikap adil yaitu harta zakat yang dibagikan kepada para mustahik sesuai

dengan tingkat kebutuhan para mustahik.161

5. Kepastian Hukum

160

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Jakarta : Kementerian Agama RI,

2013, h. 75. 161

Nurul Huda dkk, Ekonomi Pembangunan Islam, Jakarta : Prenadamedia Grouf, Cet I,

2015, h. 134.

Page 140: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

119

Pengelolaan zakat harus secara utuh memberikan jaminan hukum

dan kepastian hukum terkait hak mustahik dan muzakki.

6. Terintegrasi

Pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh Unit Pengumpul Zakat

(UPZ) Masjid dan Musola harus terkordinasi secara legal dengan

kelembagaan di atasnya. Koordinasi dan komunikasi yang baik harus

dijalin oleh UPZ dan BAZNAS demi menciptakan sistem kelola zakat

yang baik.

7. Akuntabilitas

Akuntabilitas artinya pengelolaan zakat dapat dipertanggung

jawabkan dan dapat diakses oleh masyarakat. UPZ Masjid dan Musola

demi meningkat kepercayaan bagi masyarakat harus mencapai langkah-

langkah yang memberikan gambaran secara umum kegiatan, hasil, dan

manfaat kelola zakat oleh UPZ Masjid dan Musola. Akuntabilitas

mengandung kewajiban-kewajiban dari pihak-pihak tertentu untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan kepada

lembaga zakat tersebut, termasuk UPZ Masjid dan Musola. Kegiatan dan

hasil kerja yang telah dicapai oleh UPZ Masjid dan Musola harus

disampaikan ke publik dan masyarakat sekitar masjid dan musola secara

terbuka.162

162

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Jakarta : Kementerian Agama RI,

2013, h. 76.

Page 141: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

120

Asas-asas sebagaimana yang telah dipaparkan di atas secara jelas,

merupakan amat Undang-undang dan setiap lembaga dan pengelola zakat

harus memiliki prinsip untuk mempertanggung jawabkan segala bentuk

kegiatan dan kebijakan yang dilakukan. Artinya, tanpa terlaksananya asas-asas

tersebut di atas, penyelengaraan pengelolaan zakat tidak dapat dilaksanakan.

Tujuh Prinsip dasar pengelolaan zakat di atas tidak hanya semata-mata

hanya dipampang di setiap ruang UPZ Masjid, namun hal yang tidak kalah

penting sejauh mana UPZ Masjid yang ada di Kota Palangka Raya mampu

merealisasikan 7 Prinsip dasar tersebut. Salah satu hal penting demi

melaksanakan Syari‟at Islam sesuai Amanah, Kemanfaatan, Keadilan,

Kepastian Hukum, Terintegrasi, dan Akuntabilitas sebuah Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) pada Masjid yaitu dapat dilihat dari sejauh mana UPZ Masjid

yang ada mampu mendata para mustahik zakat sekitar. Berikut penjelasan dari

pengurus UPZ Masjid, antara lain :

H. Soepilin Darto, SE selaku Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

Masjid Al-Fitrah menjelaskan pada saat peneliti bertanya apakah UPZ Masjid

Al-Fitrah telah memiliki database mustahik zakat, serentak beliau menjawab

bahwa selama ini UPZ Masjid Al-Fitrah belum memiliki database mustahik

zakat, berikut penjelasan yang dikemukaan, yaitu “tidak ada, karena datanya

hanya berdasarkan informasi masyarakat dan pemilik kontrakan tadi”163

pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Agus Priyanto selaku Ta‟mir

163

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 142: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

121

Masjid Al-Fitrah yaitu,: “mustahik zakat yang ada pada Masjid Al-Fitrah

biasanya selalu berubah sesuai keadaan masyarakat sekitar”164

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Ziadatul Iman mengemukakan

sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Ahmad Jeki Yamani selaku

Sekretaris yaitu, sebagai berikut “Data Mustahik zakat ini berdasarkan apa

yang ada pada Ketua RT setempat dan keterangan Ketua RT itu yang menjadi

patokan Mustahik zakat”.165

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bapak

Marli selaku Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman yaitu, : “mustahik zakat

yang ada itu ditentukan setelah disurvei pengurus, pabila keadaannya masih

sakit(lemah ekonomi), dapat harta zakat, pabila nyaman (memiliki kecukupan)

kada dapat harta zakat”166

Selanjutnya bapak Marli selaku bendahara UPZ

Masjid Ziadatul Iman juga menjelaskan bawasanya selama ini secara

administratif UPZ Masjid Ziadatul Iman belum memiliki database mustahik

zakat yang dijadikan acuan. Peruntuhan zakat yang ada hanya dilakukan

berdasarkan informasi dan hasil musyawarah pengurus UPZ Masjid Ziadatul

Iman dalam menentukan mustahik zakat. berikut pernyataan yang

diungkapkan oleh Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman terkait database

164Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 165

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 166

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB.

Page 143: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

122

mustahik zakat, yaitu Bapak Marli : “ada berdasarkan hasil kesepakatan

pengurus UPZ”167

Kegiatan pengumpulan zakat yang dilakukan oleh Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman, berdasarkan kajian yang peneliti lakukan

menunjukkan kegiatan zakat serupa sebagaimana kegiatan zakat yang

dilaksanakan oleh beberapa UPZ Masjid yang ada. Hasil zakat yang diperolah

dan selanjutnya diserahkan kepada mustahik zakat hanya ditentukan

berdasarkan informasi yang dibawa oleh beberapa kalangan masyarakat dan

tidak ada tindakan yang lebih untuk membuktikan seberapa pantas dan layak

setiap orang dapat ditentukan sebagai mustahik zakat. Keyakinan peneliti juga

dapat dilihat dari pernyataan yang diungkapkan oleh Ketua RT setempat

Bapak Satimo menjelaskan terkait dtabase mustahik zakat yaitu, “ada, namun

tidak ada yang baku karena ketentuan mustahik yang ada berdasarkan

pandangan masyarakat terkait ekonomi sebuah keluarga”.168

Penjelasan yang

tidak jauh beda juga disampaikan oleh Bapak Anaserullah selaku Sekretaris

UPZ Masjid Darul Rahman yaitu, “data Mustahik ada berdasarkan arahan

Ketua RT”.169

Pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris UPZ Masjid

Darul Rahman tersebut di atas menunjukkan bahwa mustahik zakat yang ada

hanya ditetapkan oleh serangkaian informasi yang datang kepada pengurus

UPZ Masjid Darul Rahman, sehingga tidak ada dari pihak pengurus maupun

167

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB. 168

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 169

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 144: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

123

anggota yang secara langsung melakukan pendataan secara langsung

berdasarkan tingkat ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat

yang memang berhak mendapatkan harta zakat.

Fokus kajian peneliti tidak hanya terhenti sejauh mana UPZ Masjid

melakukan administratif database mustahik zakat, sehingga peneliti

melakukan pengkajian dan pendalaman dengan cara membongkar segala

praktik kegiatan pengumpulan zakat oleh 3 UPZ Masjid yang ada di Kota

Palangka Raya. Data dan dokumentasi yang ada pada 3 UPZ Masjid di atas,

memiliki rincian daftar mustahik yang ditetapkan menjadi penerima zakat,

selanjutnya peneliti mencoba untuk mendalami langkah apa saja yang telah

dilakukan oleh segenap pengurus UPZ Masjid dalam melaksanakan Standar

Operasional Prosedur penetapan mustahik zakat. Berikut beberapa penjelasan

yang dikemukakan oleh pengurus 3 UPZ Masjid yang ada di Kota Palangka

Raya, yaitu sebagai berikut :

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Al-Fitrah melalui Bapak H.

Soepilin Darto, SE.menjelaskan bahwa : “Mustahik yang ada ditentukan

berdasarkan keterangan masyarakat sekitar dan keterangan pemilik

Kontrakan”.170

Pernyataan yang tidak jauh beda juga disampaikan oleh Bapak

Agus Priyanto selaku Ta‟mir Masjid Al-Fitrah, yaitu “mustahik zakat pada

170

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 145: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

124

Masjid Al-Fitrah ditentukan berdasarkan keadaan ekonomi masing-masing

mustahik zakat berdasarkan informasi masyarakat sekitar masjid”.171

Unit Pengumpul Zakat Masjid Ziadatul Iman melalui Bapak Ahmad

Jeki Yamani selaku Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman menjelaskan bahwa,

“mustahik zakat UPZ Masjid Ziadatul Iman ini biasanya didata oleh Ketua RT

setempat dan kami terima berdasarkan keterangan Ketua RT.”.172

Pernyataan

yang sedikit berbeda disampaikan oleh Bapak Marli selaku Bendahara UPZ

Masjid Ziadatul Iman, yaitu “mustahik zakat yang ada itu ditentukan setelah

disurvei pengurus, pabila keadaannya masih sakit (lemah ekonomi), dapat

harta zakat, pabila nyaman (memiliki kecukupan) kada dapat harta zakat”.173

Dua penjelasan yang disampaikan oleh pengurus UPZ Masjid Ziadatul Iman

memiliki penyampaian dengan kata-kata yang beda namun memiliki esensi

makna yang sama, yaitu kegiatan zakat terkait penetapan dalam menentukan

mustahik zakat belum sepenuhnya dilakukan dengan hati-hati berdasarkan

prosdur pengelolaan zakat.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman melalui Bapak

Bapak Satimo selaku Ketua RT lingkungan UPZ Masjid Darul Rahman yaitu,

“setiap bulan Ramadhan tiba mustahik zakat sekitar Masjid Darul Rahman

selalu didata berdasarkan kondisi perekonomian yang disampaikan sebagian

171Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 172

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 173

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB.

Page 146: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

125

besar masyarakat”.174

Pernyataan yang serupa juga diungkkapkan oleh

Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah yaitu,

“sepengetahuan saya, untuk menentukan mustahik zakat itu biasanya

diserahkan sepenuhnya kepada ketua RT.”175

Pengelolaan zakat oleh 3 UPZ Masjid yang ada di Kota Palangka Raya

berdasarkan penjelasan yang dikemukakan pada saat wawancara, lebih banyak

menunjukkan praktik dan kegiatan zakat yang sifatnya dilaksanakan pada saat,

waktu, dan kesempatan tertentu saja. Penjelasan oleh beberapa pengurus UPZ

Masjid juga memberikan kesan bahwa, kegiatan pengumpulan zakat yang ada,

hanya dilaksanakan pada saat Bulan Ramadhan tiba saja, sehingga dengan

demikian kegiatan zakat yang ada memiliki kesan tidak berjalan berdasarkan

asas dan dasar-dasar pengelolaan zakat yang baik.

F. Manajemen Kantor UPZ Masjid dan Musola

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola yang kita kenal

adalah, satuan unit yang bertugas membantu BAZNAS dalam melakukan

pengumpulan zakat dan selanjunya apabila dirasa perlu UPZ Masjid dan

Musola juga dapat ditugaskan untuk pendistribusian harta zakat yang

diperolehdan diperuntukan kepada mustahik zakat sekitar lingkungan dan

kawasan UPZ tersebut bertugas. 3 UPZ Masjid yang telah dibentuk BAZNAS

Kota Palangka Raya secara legal dan sah secara hukum, hakikatnya

merupakan petugas BAZNAS yang tersebar di beberapa titik di tengah-tengah

174

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 175

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 147: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

126

dan pelosok Kota Palangka Raya demi meningkatkan kerja BAZNAS dalam

hal pengumpulan harta zakat.

Keperluan UPZ Masjid secara umum demi meningkatkan kinerja UPZ

Masjid, salah satunya adalah ruang kantor yang dapat difungsikan oleh

segenap pengurus dan anggota UPZ Masjid bekerja dan merancang program

kerja UPZ Masjid yang ingin dicapai. Berikut penjelasan oleh beberapa

pengurus UPZ Masjid yang ada di Kota Palangka Raya terkait ruang kerja dan

kantor UPZ Masjid, yaitu :

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Al-Fitrah berdasarkan penjelasan

H. Soepilin Darto, SE. selaku Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah yaitu, “selama ini

kegiatan UPZ Masjid Al-Fitrah hanya dilaksanakan di dalam ruang masjid

saja, dan belum memiliki kantor”.176

Pernyataan serupa juga dikemukakan

oleh Agus Priyanto selaku Ta‟mir Masjid Al-Fitrah yaitu, “UPZ Masjid Al-

Fitrah untuk sementara ini masih belum memiliki kantor kesekretariatan

khusus zakat, karena zakat yang dihimpun hanya dilaksanakan satu tahu sekali

saja”.177

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Ziadatul Iman berdasarkan

penjelasan Bapak Ahmad Jeki Yamani selaku Sekretaris yaitu, “UPZ Ziadatul

Iman selama ini mengyumpulkan zakat hanya di ruangan masjid itu aja, dan

176

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB. 177Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB.

Page 148: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

127

belum ada kantornya”.178

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Bendahara

UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli yaitu, “belum ada, dan kegiatan zakat

biasanya dilaksanakan di dalam ruangan Masjid Ziadatul Iman”.179

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman berdasarkan

penjelasan Bapak Satimo selaku Ketua RT lingkungan UPZ Masjid Darul

Rahman yaitu, “kegiatan zakat ini hanya dilaksanakan diruang tengah Masjid

Darul Rahman, dan selama ini untuk sementara belum punya kantor”.180

Dua

penjelasan selanjutnya juga disampaikan oleh Wakil Ketua dan Sekretaris

UPZ Masjid Darul Rahman terkait kantor UPZ dalam melakukan

pengumpulan zakat yaitu, Bapak Mustain Khaitami menjelaskan

“pengumpulan zakat yang ada ini, setiap tahunnya hanya dilaksanakan di

ruangan masjid saja.”181

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Bapak

Anaserullah yaitu, “untuk masalah kantor UPZ Masjid Darul Rahman selama

ini belum ada, karena terbatasnya luas tanah yang ada”182

Keterangan yang dikemukakan oleh segenap 3 UPZ Masjid yang ada

di Kota Palangka Raya, menunjukkan tidak adanya ruang khusus yang

dijadikan kantor bagi pengurus UPZ Masjid untuk bekerja. Ruang fokus kerja

pengurus UPZ Masjid yang tidak memadai merupakan salah satu faktor

178

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 179

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB. 180

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak Satimo,

Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 181

Wawancara Bersama Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Mustain

Khaitami, Selasa 20 Maret 2018,Pukul 07:30-08:30 WIB. 182

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 149: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

128

kegiatan zakat yang ada pada 3 UPZ Masjid di Kota Palangka Raya berjalan

tanpa terkordinasi dan memberikan pandangan bahwa UPZ Masjid yang ada

di Kota Palangka Raya melaksanakan tugas pengumpulan zakat kurang

maksimal.

Fungsi manajemen kantor dapat dipahami dan dimengerti sebagai

penyedia layanan informasi dan komunikasi untuk mencapai sebuah sistem

yang dapat memberikan kontribusi yang lebih baik, efektif, dan efesien,

terutama bagi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid.

1. Pengertian Kantor

Terminologi kantor pada dasarnya memiliki arti sempit dan arti

luas. Kantor dalam arti sempit dapat dipahami sebagai tempat dan ruang

untuk melaksanakan kegiatan administratif , sedangkan kantor dipahami

dalam arti luas yaitu, sebagai penyedia layanan informasi dan komunikasi.

Pemahaman dan pengertian manajemen kantor sebagai tempat

melaksanakan kegiatan administratif didasarkan pada pengertian kantor

menurut para ahli sebagai berikut :

a. Robet. C mengemukakan pendapatnya bahwa kantor adalah

sekumpulan departemen yang melaksanakan pekerjaan administratif.

b. Denyer menyatakan kantor merupakan tempat dilaksanakannya

berbagai macam kegiatan administratif.

Page 150: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

129

c. L. Hall berpendapat bahwa kantor menggambarkan tempat

dilaksanakannya pekerjaan yang bersifat administratif dengan sebutan

yang beragam.

d. Oliverio, Pasewark, dan White berpendapat bahwaa kantor merupakan

tempat melakukan kegiatan bisnis atau organisasi.183

Teori kantor berdasarkan penjelasan beberapa ahli di atas hemat

peneliti bahwa, segala pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab yang

berkaitan dengan administratii maka harus memiliki ruang khusus yang

disebut kantor. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengelola zakat pada Masjid

dan Musola, selayaknya harus memiliki kantor dan ruang kesekretariatan

demi menunjang dan memudahkan kegiatan UPZ Masjid dan Musola

dalam mengumpulkan zakat.

Tugas panjang dan profesi yang diemban segenap pengurus UPZ

Masjid dan Musola dalam melaksanakan Tata Kerja UPZ Masjid dan

Musola, terkait perencanaan kerja, membuat program kerja, dan

melaksanakan program kerja perlu kantor tempat pengurus melaksankan

pekerjaan sebagai amil zakat pada UPZ Masjid dan Musola.

2. Urgensi Kantor

Kantor merupakan elemen penting yang harus hadir dalam sebuah

organisasi, karena kantor merupakan pusat sentral sebuah organisasi

183

Rasto, Manajemen Perkantoran Paradigma Baru, Bandung :Alfabeta, Cet 1, 2015, h.

3.

Page 151: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

130

melaksanakan tugas dan fungsinya. Organisasi tidak akan sepenuhnya

dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kantor, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Rasto yaitu, kantor adalah energi utama aktivitas

organisasi. Seperti halnya jam tangan tidak akan berfungsi tanpa adanya

energi utama yang mendorong pergerakan. Begitu juga kantor berperan

aktif seperti otak dalam tubuh manusia. Kantor merupakan pusat saraf

dari keseluruhan operasi dan bisnis organisasi yang dijalankan.184

Keberadaan kantor bagi setiap organisasi merupakan hal yang

sangat penting tercermin dari 4 (empat) alasan, antara lain yaitu sebagai

berikut :

a. Keberadaan kantor mampu mengenalkan perusahan dan atau

organisasi terkai. Kantor merupakan gerbang utama interaksi antara

pelanggan dan pengelola di dalam menjalankan transaksi dan

komunikasi yang baik.

b. Kantor juga dapat memfasilitasi penyusunan arsip dan laporan, karena

arsip dan laporan merupakan komponan penting oleh manajemen.

Sebab sebagian besar kebijakan tergantung pada laporan dan arsip.

c. Kantor juga dapat membantu sebuah manajemen yang baik dalam

melaksanakan fungsinya dengan baik, seperti perencanaan,

pengorganisasisan, koordinasi, dan pengawasan. Semuanya itu sangat

memerlukan adanya kantor.

184

Ibid., h. 4.

Page 152: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

131

d. Kantor juga dapat membuka peluang usaha dan tempat kerja bagi

setiap orang.185

3. Fungsi Kantor

Fungsi kantor secara garis besar dapat dikategorikan menjadi

fungsi utama dan fungsi pendukung, berikut ini akan dipaparkan masing-

masing terkait fungsi kantor.

a. Fungsi Utama

Fungsi utama kantor dapat dipahami sebagai aktivitas

menerima informasi, merekam informasi, mengolah informasi, dan

mendistribusikan informasi. Berikut ini akan diuraikan masing-masing

fungsi, yaitu :

1) Menerima Informasi

Informasi yang biasa diterima kantor terbagi kepada dua bagian,

yaitu informasi internal dan informasi eksternal.

2) Merekam Informasi

Setelah menerima informasi dari berbagai sumber dan dalam

bentuk-bentuk dan isi yang berbeda, fungasi utama kantor

selanjutnya adalah merekam informasi tersebut yang telah didapat.

Selanjutnya segala informasi yang telah diterima, disortir kedalam

beberapa kelompok dan kategori masing-masing informasi.

3) Mengolah Informasi

185

Ibid., h. 5.

Page 153: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

132

Informasi yang telah diterima dan direkam selanjutnya segala

informasi yang tersedia dilakukan penyederhanaan. Oelh karena

itulah diperlukannya staf yang terlatih untuk mengolah dan

memproses segala informasi secara sistematis.

4) Mendistribusikan Informasi

Informasi yang telah sedia, biasanya tidak terlalu berarti, kecuali

bagi orang-orang yang benar-benar memerlukan dan ingin tahu.

Sehingga segala informasi yang telah tersedia siap disampaikan

kepada orang-orang yang memerlukan.

b. Fungsi Pendukung

Fungsi pendukung dengan adanya kantor setidaknya ada 8

(delapan) komponen yang dapat menggerakkan kantor sebagaimana

mestinya. Berikut ini akan disebutkan segala macam dan bentuk fungsi

pendukung kantor antara lain, yaitu :

1) Melaksanakan Fungsi Manajemen pengelolaan zakat;

2) Merancang Sistem dan Prosedur Kantor Tata Kerja UPZ Masjid

dan Musola;

3) Mengendalikan Formolir Kantor;

4) Mengendalikan Karyawan Kantor dan segenap pengurus UPZ

Masjid dan Musola;

5) Menjamin Ketersediaan ATK dan Perlengkapan Kantor;

6) Ketersediaan Peralatan Kantor;

7) Menjamin Keamanan Aset; dan

Page 154: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

133

8) Melaksanakan Hubungan Masyarakat, seperti sosialisasi zakat dan

mengedukasi masyarakat umum tentang kewajiban berzakat.186

G. Maqa>sid asy-Syari‘ah dalam Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola

Zakat merupakan seutama-utama ibadah ma>liyah yang wajib

dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang memiliki kemampuan dan kelebihan

serta memenuhi beberapa unsur wajib zakat. Kewajiban zakat juga merupakan

salah satu pilar, corak, serta prinsip agama Islam untuk menjaga kesenjangan

ekonomi di antara umat, sehingga dengan demikian setiap pribadi masing-

masing umat Islam selalu ditanamkan hidup saling berbagi dan saling

mengasihi.

Allah SWT menetapkan Zakat sebagai rukun Islam bagi segenap

hamba-Nya yang beriman, memiliki tujuan yang sangat berpengaruh bagi

kehidupan ekonomi masyarakat Islam. Sebagian tujuan tersebut, yaitu sebagai

instrumen kepastian hukum untuk menjamin aliran dana dan kekayaan

sekelompok orang yang memeiliki kelebihan harta yang diperuntukan kepada

hak sekelompok orang yang membutuhkan. Penerapan syari‟at Islam ini

berguna untuk menyelamatkan jiwa manusia (H{ifz} an-Nafs).

Penjelasan di atas, menempatkan pentingnya keselamatan jiwa setiap

manusia, sebagai pondasi utama disyari‟atkannya Hukum Wajib Zakat.

186

Ibid., h. 10-13.

Page 155: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

134

Ketentuan ini adalah salah satu tujuan (maqa>s}id) zakat yang suci lagi

menyucikan bagi harta orang yang mengeluarkan zakatnya.

1. Inti Sari Maqa>sid asy-Syari„ah Kata Maqashid berasal dari kata Bahasa Arab Qas}dun ( ق صد ).asal

katanya adalah Qas}ada yaqs}udu ( يػ قص د -ق ص د )187

Maqa>s}id ( د (م ق اص

merupakan bentuk jamak dari Maqs}adun ( م قص د )dalam bentuk mufrad

dari timbangan Z{araf Maka>n ( ظ رؼ الم ك اف )yang memiliki kandungan

makna target, tujuan, dan tempat yang dimaksud.

Sisi lain Al-Fayumi mengemukakan pendapatnya sebagaimana

yang dikutip oleh Oni Sahroni dan Adiwarman A. Karim, makna

Maqa>s}id ( د juga memiliki beberapa kandungan makna yang ( م ق اص

ditentukan oleh Syiaq Al-Kala>m. Makna-makna tersebut ialah :

a. Makna yang pertama mengandung arti pertengahan atau moderat,

seperti halnya dalam sebuah ungkapan bahasa Arab ( دا ر قصأ مأ قصد فى الأ )

artinya : dia selalu bersikap moderat dalam segala hal.

Perkembangannya pembentukan UPZ Masjid dan Musola merupakan

sebuah gagasan demi mengoptimalkan zakat dari segala penjuru dan

pelosok.

b. Makna yang kedua mengandung arti matang, seperti halnya dalam

sebuah ungkapan bahasa Arab ( د د ايأ رشأ artinya : dia ( وهى على قصأ

memiliki kepribadian yang matang. Kematangan pengetahuan tentang

187

Achmad Warson Munawwir Muhammad Fairuz, Kamus Al-Muanwwir Indonesia-

Arab, Surabaya : Pustaka Progressif, Cet I, 2017, h. 546.

Page 156: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

135

seluk beluk zakat, sangat penting demi menunjang optimalisasi

pengumpulan zakat pada UPZ Masjid dan Musola.

c. Makna yang ketiga mengandung arti mudah, seperti dalam perkataan

bahasa Arab ( د أيأ سهأل .artinya : jalan yang mudah ( طريأق قصأ188

Pembentukan Unit Pengumpul Zakata (UPZ) Masjid dan Musola

merupakan langkah BAZNAS Untuk memberikan pelayan zakat yang

dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, demi menciptkan

kemudahan bagi muzakki menyerahkan harta zakatnya.

Pengertian Maqa>sid asy-Syari„ah secara istilah sebagaimana

yang dikemukakan oleh „Asyur, yaitu sebagai berikut :

ارع في جميع أحوال التشريع أو المعانى والحكم الملحظة للشفي ن وع خاص من معظمها بحيث ل تختص ملطظت ها بالكون

ري عة. أحكام الشArtinya : “Makna atau hikmah yang bersumber dari Allah Swt. yang

terjadi pada seluruh atau mayoritas ketentuan-Nya (bukan

pada hukum tertentu)”189

ارع عند كل حكم من أحكامها الغاية واألسرار التي وضعها الشArtinya : “Tujuan atau rahasia Allah Swt. dalam setiap hukum

Syari‟at-Nya”.190

ري عة ألجل تخفيفها لمصلحة العباد الغايات التي وضعت الشArtinya : “Tujuan yang ingin diapai oleh syariat ini untuk

merealisasikan kemaslahatan hamba”.191

Pandangan sebuah hukum Syar„i di atas menjelaskan bahwa,

dalam sebuah ketentuan hukum Allah SWT selalu mengandung tujuan

188

Oni Sahroni dan Adiwarman A. Karim, Maqashid Bisnis & Keuangan Islam, Jakarta :

Rajagrafasindo Persada, Cet I, 2015, h. 1-2. 189

Ibid. 190

Ibid 191

Ibid.

Page 157: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

136

yang membawa kepada kemaslahatan untuk hamba-Nya. Karena

itulah sebuah pembentukan sitem kerja dan tata kelola zakat pada UPZ

Masjid dan Musola perlu adanya aturan yang mengatur tentang

Standar Operasional Pengumpulan dan Pemungutan Zakat, demi

menciptkan sebuah kerja yang profesional.

Memahami Maqa>sid asy-Syari„ah secara utuh dalam sebuah

kajian, perlu adanya penjelasan-penjelasan lebih mendalam melalui

istilah-istilah terkait dalam ushul fikih sebagaimana yang dijelaskan

Asy-Syatibi dan Ibnu „Asyur, yaitu sebagai berikut :

a. Hikmah adalah diartikan sebagai tujuan dari ditetapkan dan atau

tidak ditetapkannya suatu hukum, seperti Ifthor (terbuka) sebagai

hikmah dari adanya Masyaqqah (kesulitan).

b. Mas}lahah (kebaikan) adalah setiap suatu keadaan perkara yang

memberikan dan membawa kepada kemanfaatan dan menghapus

kerusakan. Teori yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali, bahwa

teks-teks Al-Qur‟an dan Sunnah Nabisengaja dihadirkan untuk

menciptakan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia.

Kemaslhatan adalah tujuan dari aturan-aturan Islam. Imam Al-

Ghazali menyebutnya dengan istilah (tujuan hukum Islam).192

c. „Illat adalah sifat yang Z{ohir (jelas), Mund}obit} (bisa diterapkan

dalam setiap kondisi dan keadaan), yang menjadi Manath (acuan)

192

Ahmad Dakhoir, Hukum Zakat (Pengaturan & Integrasi KelembagaanPengeloaan

Zakat dengan Fungsi Lembaga Perbankan), h. 32,

Page 158: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

137

setiap hukum, seperti Sapar (keadaan dalam perjalanan) menjadi

„Illat disyari‟atkannya Qas}ar (menghimpun dan meringkas 2

waktu sholat dalam 1 waktu dan dikerjakan masing-masing 2

rakaat)193

„Illat dibentuknya UPZ Masjid dan Musola juga pada

dasarnya, karena kegiatan zakat pada masjid dan musola yang

bekerja secara tradisional dan bersifat temporer. Pembentukan

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada Masjid dan Musola juga

bertujuan agar, kegiatan zakat pada Masjid dan Musola dapat

berlangsung sesuai apa yang diamanatkan oleh Undang-undang

zakat.

2. Corak Maqa>sid asy-Syari„ah

Imam Asy-Syatibi menjelaskan ada 5 (lima) bentuk pondasi

Maqa>sid asy-Syari„ah dan atau yang biasa disebut Kulliya>t Al-

Khamsah (lima prinsip umum). Kelima prinsip maqashid tersebut, yaitu :

6. H{ifz} ad-Di>n (menjaga agama)

7. H{ifz} an-Nafs (menjaga jiwa)

8. H{ifz al-„Aql (menjaga akal pikiran)

9. H{ifz} al-Ma>l (menjaga harta)

10. H{ifz} an-Nasb (menjaga keturunan 194

Kelima Maqa>s}id tersebut di atas memiliki tingkatan masing-

masing sesuai dengan kafasitas dan tingkat mashlahat dari kepentingan itu

193

Oni Sahroni dan Adiwarman A. Karim, Maqashid Bisnis & Keuangan Islam, h. 3. 194

Ibid., h. 4-5.

Page 159: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

138

sendiri. Tingkatan urgensi dan kepentingan yang mengarah kepada

mashlahat tersebut ada 3 (tiga) , yaitu :

a. Tingkatan pertama D{aru>riyya>t, yaitu kebutuhan yang harus

dipenuhi dan apabila segala bentuk kebutuhan itu tidak dipenuhi maka

akan memdatangkan dan membawa kepada kerusakan.

b. Tingkatan kedua H{a>jiya>t, yaitu kebutuhan yang sepantasnya

dipenuhi dan apabila segala bentuk kebutuhan itu tidak dipenuhi maka

akan mendatangkan dan membawa kepada kesulitan.

c. Tingkatan ketiga T{ahsina>t, yaitu kebutuhan pelengkap dan jika

tidak dipenuhi akan membuat kehidupan terasa kurang nyaman.195

Kebutuhan dan keperluan manusia terhadap harta, ada yang

bersifat D{aru>ri> (primer), ada yang bersifat H{a>jati (sekunder), dan

ada juga yang bersifat T{ahsini (pelengkap). Begitu juga hajat keperluan

dan kebutuhan lainnya memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda.

Kelima corak Maqa>sid asy-Syari„ah di atas didasarkan pada

Istiqra‟ (telaah) dengan mengkaji dan meneliti terhadap hukum-hukum

Furu>„iyya>t (cabang-cabang hukum), bahwa seluruh hukum-hukum

furu‟ tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga dan melindungi

kelima hajat manusia tersebut. Seperti hajat dan kepentingan menjaga

H{ifz} ad-Di>n (menjaga agama) H{ifz} an-Nafs (menjaga jiwa) Hifz al-

„Aql (menjaga akal pikiran) H{ifz} al-Ma>l (menjaga harta) H{ifz} an-

Nasb (menjaga keturunan).

195

Ibid.

Page 160: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

139

Secara ringkas bahwa, setiap tindakan dan perilaku yang bertujuan

untuk mencapai kelima kepentingan tersebut di atas, yang demikian itu

adalah merupakan bentuk mashlahat. Begitu juga sebaliknya setiap

tindakan dan perilaku yang mencoba menghilangkan kelima hajat

tersebut, maka perilaku itu disebut sebagai mafsadat.

Kelima bentuk hajat di atas adalah sarana untuk menunaikan misi

manusia menjadi hamba Allah SWT. sebagaimana Firman Allah SWT.

dalam Al-Qur‟an yang berbunyi :

Berdasarkan ketentuan dasar dan ketetapan itu pula, Imam Asy-

Syatibi menyimpulkan :

ارع من الخلق خمسة المصلحة بأن ها المحافظة على مقصود الشوىو ان يحفظ عليهم دي ن هم ون فسهم وعقلهم ونسلهم ومالهم.

ن حفظ ىذه األصول الخمسة ف هو مصلحة وكل ما فكل ما ي تضمعو مصلحة. ي فوت ىذه األصول ف هو مفسدة ودف

Artinya : Mashlahat adalah memenuhi tujuan Allah SWT. yang ingin

dicapai pada setiap makhluknya. Tujuan tersebut ada 5 (lima),

yaitu melindungi agamanya, jiwanya, akalnya, keturunannya

dan hartanya. Standarnya; setiap usaha yang merealisasikan

lima maqashid tersebut, maka itu termasuk mashlahat. Dan

sebaliknya, setiap usaha yang menghilangkan lima maqashid

tersebut, maka termasuk mudharat.196

196

Ibid., h. 6.

Page 161: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

140

BAB V

PROBLEM DAN KENDALA UPZ MASJID

KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

A. Problem dan Kendala UPZ Masjid di Kota Palangka Raya

Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki kelebihan yang

melimpah, baik hasil alamnya yang melimpah maupun sumber daya

manusianya yang tidak terbatas jumlahnya. Kekayaan alam yang kaya tidak

semata-mata secara praktis dan otomatis dapat memberikan kemakmuran bagi

warga dan masyarakatnya, jika sumber daya manusianya tidak memiliki

kemampuan dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

Sebaliknya, sebuah negeri yang miskin akan sumber daya alam, namun

memiliki kemampuan sumber daya manusia yang memadai akan lebih cepat

berkembang dibandingkan negeri yang kaya akan sumber daya alam.197

Peran penting sumber daya manusia yang berkualitas sungguh sangat

diperlukan demi mengembagankan segala potensi yang ada, baik potensi

kekayaan alam yang dimiliki maupun kekayaan hasil pendapatan yang dapat

dijadikan kesejahteraan umat. Zakat khususnya merupakan satu potensi yang

dapat memberikan pengaruh positif bagi negeri, khususnya perekonomian

umat Islam. Umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas Negara

Indonesia mampu memberikan potensi yang sangat besar dari perolehan zakat

yang dihasilkan.

197

Nurul Huda, dkk, Ekonomi Pembangunan Islam, h. 176.

Page 162: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

141

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola yang kita kenal

sebagai pengumpul yang melakukan kegiatan zakat, tidak terlepas dari

problem dan kendala dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,

sehingga tidak menuntut kemungkinan dalam perjalan pengumpulan zakat

yang dilakukan oleh UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya selalu

terkendala meningkatkan kualitas dan pelayanan dalam mengumpulkan

potensi zakat di sekitar lingkungan Masjid dan Musola masyarakat setempat.

Problem dan Kendala 3 UPZ Masjid di Kota Palangka Raya antara lain

yaitu, sebagai berikut :

Penjelasan dan pernyataan oleh pengurus UPZ Masjid dan Musola

terkait problem dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pengumpulan

zakat, antara lain sebagai berikut :

1. Pengurus UPZ Masjid Al-Fitrah

H. Soepilin Darto, SE. selaku Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah

menjelaskan segala bentuk kendala yang dihadapi pada saat melaksanakan

kegiatan pengumpulan zakat, berikut pernyataan yang dikemukakan oleh

Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah pada saat wawancara :

Kendala yang kami rasakan hanya pada jumlah pengurus yang

mampu dan aktif melakukan pengumpulan harta zakat,

sehingga sampai saat ini kami belum bisa melaksanakan

pengumpulan zakat setahun penuh.198

198

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 163: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

142

Pernyataan yang serupa juga dikemukakan oleh Agus Priyanto

selaku Ta‟mir Masjid Al-Fitrah terkait kendala yang dihadapi pada saat

melaksanakan kegiatan pengumpulan zakat antara lain, yaitu sebagai

berikut :

Pengalaman yang saya alami setiap tahun kegiatan zakat ini

memang terdesak waktu, karena cuma dilakukan setiap malam

„Idul Fitri dan harus semua zakat itu habis diserahkan bagi

mustahik. Sedangkan orang yang membantu terbatas jumlah

yang ikut bekerja.199

2. Pengurus UPZ Masjid Ziadatul Iman

Bapak Ahmad Jeki Yamani selaku Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul

Iman menjelaksan kendala yang selalu dihadapi oleh sebagian besar

pengurus UPZ Masjid Ziadatul Iman, berikut hasil wawancara bersama

Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman : “kendala yang ada adalah

kurangnya orang-orang yang membantu pengumpulan zakat ”200

Pernyataan serupa juga terlontar dari Bapak Marli selaku

Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman, terkait kendala yang dihadapi pada

saat melakukan pengumpulan zakat oleh UPZ Masjid Ziadatul Iman.

Berikut pernyataan yang dikemukakan oleh bapak Marli selaku bendahara

: “untuk masalah kendala yang ada kami kekurangan orang yang ikut

sepenuhnya membantu pengumpulan harta zakat ”201

3. Pengurus UPZ Masjid Darul Rahman

199

Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 200

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 201

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB.

Page 164: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

143

Bapak Satimo selaku Ketua RT lingkungan Masjid Darul Rahman

menjelaskan :

selama ini kendala yang kami hadapi adalah belum memiliki

ruang khusus untuk melakukan pengumpulan zakat secara

penuh, sehingga kegiatan pengumpulan zakat hanya

dilaksanakan setiap Ramadhan tiba.202

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bapak Anaserullah

selaku Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman antara lain, yaitu sebagai

berikut : “kendala yang mendasar terbatasnya orang yang ikut membantu

mengumpulkan zakat pada Masjid Darurahman”203

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola Kota Palangka

Raya, terkait problem dan kendala yang dihadapi perlu melakukan

pembenahan yang aktif. Semua kegiatan yang dilakukan oleh UPZ Masjid

dan Musola idealnya berjalan dengan rapi dan dilakukan oleh tenaga ahli

yang mengerti tentang seluk beluk zakat, sehingga pembenahan dan

perbaikan tata kerja UPZ Masjid dan Musola dapat dilakukan sejak

pertama kali melakukan pengumpulan harta zakat.

B. Elemen dan Sumber Strategis Pengelolaan Zakat

Pengelolaan Zakat yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Palangka Raya

berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya selaku lembaga pengelola zakat,

tidak terlepas dari peran sumber daya manusia yang aktif melakukan

pergerakan dan perkembangan dalam dunia zakat. Optimalisasi pengumpulan

202

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 203

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 165: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

144

zakat dikawasan Kota Palangka Raya juga dilakukan oleh BAZNAS Kota

dengan membentuk satuan Unit Pengumpul Zakat di Masjid dan Musola,

sehingga dengan demikian perlu adanya elemen dan sumber strategis. Elemen-

elemen sumber strategis yang dimaksud meliputi antara lain, yaitu : SDM,

Kualitas SDM, Sarana, dan Komunikasi.

1. Sumber Daya Manusia

Allah SWT memuliakan manusia dan mengutamakannya atas

banyak makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. Keistimeaan dan

keutamaan manusia dibandingkan makhluk yang lain tercermin dari

Firman Allah SWT Surat Al-Isra ayat 70, yaitu sebagai berikut :

204

Artinya : Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki

dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan

kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah

Kami ciptakan.205

Allah SWT menciptakan manusia untuk mengadi dan menyembah

kepada-Nya Tuhan yang Maha Esa, dan Allah SWT mengangkat derajat

manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini seraya ditundukkan

baginya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan manusia

Allah perintahkan untuk mengambil manfaat dan mengelola dengan

204

QS. Al-Isra [17] : 70 205

Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran Terjemah, h. 435.

Page 166: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

145

sebaik-bainya apa yang ditundukkan baginya untuk memakmurkan bumi

dan melaksanakan tugas di dalamnya.

Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi mengemukakan bahwa, agar

manusia mampu dan dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di

kehidupan ini, maka dia membutuhkan persiapan yang sesuai manhaj

Islam, di mana asas manhaj itu di antaranya adalah, yaitu sebagai berikut :

a. Pendalaman keimanan kepada Allah SWT;

b. Memahami nilai-nilai Islam;

c. Memerangi dan menjauhi nilai-nilai buruk;

d. Peduli terhadap manusia baik jiwa maupun raga;

e. Meningkatkan kemampuan;

f. Memotivasi hidup untuk mengambil hal-hal yang positif;

g. Mendorong semangat hidup untuk mencari dan mengkaji ilmu yang

berguna dan bermanfaat;

h. Melatih kemahiran dan keahlian;

i. Mendorong aktif dalam merealisasikan pengembangan ekonomi;

j. Mampu mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya terhadap sumber

daya alam; dan

k. Menjadiakan manfaat sumber daya alam sebagai tujuan pengabdian

kepada Allah SWT.206

206

Jaribah Bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab, diterjemahkan

oleh Asmuni Solihan Zamakhsyari, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, Cet I, 2006, h. 436.

Page 167: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

146

Sebelas macam persiapan dan komponen inilah yang dimaksud

dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pengembangan

sumber manusia yang baik akan membawa dan mengarahkan pribadi diri

yang menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai hamba yang taat

kepada sang Kha>liq. Prinsip kehidupan bagi sumber daya manusia di atas

juga sejalan dengan teori Sadd az\-Z|ari>ah, yaitu menghambat atau

menghalangi atau menyumbat semua jalan yang menuju kepada kerusakan

atau maksiat.207

Perbuatan yang mengarah kepada kerusakan dan kemaksiatan

merupakan bentuk perbuatan yang membawa kepada kemudharatan.

Pengamalan teori Sadd az\-Z|ari>ah, secara tidak langsung akan

menumbuhkan kekuatan hati bagi petugas UPZ masjid dan musola dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pendapat ini juga sejalan

dengan kaidah fikih yang berbunyi :

الضرر ي زال. Artinya : “Kemudharatan harus dihilangkan”

208

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting dan

yang paling berharga, karena SDM sangat menentukan keberhasilan suatu

profesi, termasuk pengelolaan zakat. Pengelolaan zakat yang ada pada

zaman sekarang mengalami perubahan dari sebuah pandangan dan

207

Ahmad Sanusi dan Sohari, Ushul Fiqh, h. 90. 208

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih, h. 67.

Page 168: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

147

paradigma yang bersifat tradisional mengarah kepada pola pengelolaan

zakat yang bersifat modern dan jauh dari praktik temporer.

Pengelolaan zakat dengan pola dan masih bersifat tradisional

memilki ciri-ciri sebagai berikut : Pertama, pekerjaan sampingan, Kedua,

pekerjaan paruh waktu, Ketiga, pengelolanya tidak digaji, Keempat,

pengelolaan yang seadanya. Adapun pengelolaan dengan cara modern

memiliki ciri-ciri antara lain :Pertama, pekerjaan penuh waktu, Kedua,

pekerjaan itu merupakan suatu profesi, Ketiga, memiliki tingkat kualitas

tertentu, Keempat, digajih secara layak dan pantas.209

Pengelolaan zakat yang diselenggarakan oleh BAZNAS Kota

Palangka Raya dan UPZ Masjid dan Musola pada dasarnya juga mengarah

kepada firman Allah SWT. Tentang pengelolaan zakat oleh amil pada

surat At-Taubah ayat 60 yang berbunyi :

210

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf

yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-

orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang

sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

209

Departemen Agama Republik Indonesia, Manajemen Pengelolaan Zakat, Jakarta :

2009. h. 21.

210QS. At-Taubah [9] : 60.

Page 169: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

148

diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana.211

Al-Qur‟an dalam konteks mustahik zakat menyatakan bahwa, amil

merupakan salah satu mustahik zakat dari 8 (delapan) golongan, yaitu

kelompok yang mengurus harta zakat dan bukan dilakukan oleh

perorangan. Yang demikian itu terlihat jelas pada kalimat wal‟amilin

dalam bentuk jamak dari asal kata‟amila - ya‟malu212

yang mengandung

makna orang-orang yang bekerja mengurus harta zakat. Dalam sebuah

fungsi manajemen juga tidak terpisahkan dari yang namanya Organizing

(pengorganisasian), yaitu Pengorganisasian sebuah organisasi merujuk

kepada pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak.

Dengan kata lain semua orang yang terlibat dalam sebuah organisasi zakat

harus memiliki tatanan dan aturan berdasarkan tugas dan tanggung jawab

yang harus dilaksanakan.213

Seperti perihal yang ada pada BAZNAS kota

Palangka Raya dalam bentuk seksi pengumpulan, seksi penyaluran, dan

seksi pendayagunaan.

Pengelolaan zakat sebagaimana telah peneliti sampaikan pada bab-

bab sebelumnya menunjukkan bahwa, mengelola zakat bukanlah

pekerjaan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Dalam hal

mengelola zakat seorang amil harus profesional dan mampu melaksanakan

tugasnya dengan baik penuh waktu.

211

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Terjemah, h. 288. 212

Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir, Surabaya : Pustaka Progressif, 1997, h. 972. 213

Muhammad dan Abu Bakar, ManajemenOrganisasi Zakat, h. 59-62.

Page 170: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

149

Keanggotaan BAZNAS menurut Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2011Pasal 8 menyatakan :

Pasal 8

1. BAZNAS terdiri atas 11 (sebelas) orang anggota.

2. Keanggotaan BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terdiri atas 8 (delapan) orang dari unsur masyarakat dan

3 (tiga) orang dari unsurpemerintah.

3. Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

terdiri atas unsur ulama, tenaga profesional, dan tokoh

masyarakat Islam.

4. Unsur Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dapat ditunjuk dari kementerian/instansiyang berkaitan

dengan pengelolaan zakat.

5. BAZNAS dipimpin oleh seorang ketua dan seorang wakil

ketua.214

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Badan Amil Zakat Nasional selaku lembaga pemerintah yang

bertugas melakukan pengelolaan harta zakat, atau yang sering kita sebut

dengan BAZNAS merupakan salah satu lembaga yang sangat mulia.

BAZNAS Kota Palangka Raya juga khususnya dalam rangka

meningkatkan pelayan zakat dapat membentuk Unit Pengumpul Zakat

(UPZ) pada Masjid dan Musola. Tugas dan tanggung jawab tersebut

melekat sebagai sebuah lembaga yang melakukan pengelolaan dana

masyarakat, baik yang bebentuk zakat, infak, dan sedekah, pengelola harus

memiliki sistem manajemen yang baik, meskipun bersifat sederhana.

Setiap lembaga pengelola zakat dalam operasional kegiatannya harus

214

Surya Sukti, Hukum Zakat danWakaf di Indonesia, h. 137-138.

Page 171: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

150

menerapkan prinsip kerja lembaga yang initinya tercermin dalam tiga kata

kunci, yaitu sebagai berikut : Amanah, Profesional, dan Transparan.215

Yusuf Qardhawi mengemukakan pendapatnya terkait standarisasi

dari kualitatif SDM yang akan duduk di lembaga zakat, seperti BAZNAS

dan UPZ Masjid dan Musola harus sesuai dengan persyaratan yang

diajukan oleh para ahli fikih, yaitu seorang Muslim, mempunyai

kapabilitas dalam bertugas menghimpun zakat, dan mengetahui perannya

dalam lembaga tersebut serta dapat dipercaya. Persyaratan dan ketentuan

ini dikumpulakn dalam dua syarat, yaitu mampu dan amanah.216

Ketentuan

yang penting bagi orang yang amanah dan dapat dipercaya, secara jelas

Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur‟an Surat Qashash dan Al-Qur‟an

Surat Yusuf :

217

Artinya : salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena

Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk

bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya.218

219

215

Departemen Agama Republik Indonesia, Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta :2009

h. 19.

216Yusuf Qardhawi, Spektrum Zakat, diterjemahkan oleh Sari Narulita, Jakarta : Zikrul

Hakim, Cet I, 2005, h. 124. 217

QS. Al-Qashash [28] : 26 218

Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran Terjemah, h. 613. 219

QS. Yusuf [12] : 55

Page 172: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

151

Artinya : berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);

Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi

berpengetahuan"220

Keistimewaan dan kelebihan dari SDM yang memiliki skill atau

capabel terkait tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan tugas dan

bekerja adalah kemampuan dalam menciptkan inovasi dan terobosan yang

menyangkut program kerja pengumpulan zakat. Kecendrungan yang kuat

juga pada masalah tugas keuangan yang sangat sensitif, karena apabila

tugas keuangan ini diserahkan kepada orang yang memiliki kepribadian

yang lemah akan mudah tergelincir untuk berbuat yang tidak diinginkan.

Sistem Perundang-Undangan juga berbicara demikian, yaitu

sebagaimana yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011

pada Pasal 2 yang berbunyi :

Pasal 2

Pengelolaan zakat berasaskan:

a. syariat Islam;

b. amanah;

c. kemanfaatan;

d. keadilan;

e. kepastian hukum;

f. terintegrasi; dan

g. akuntabilitas.221

Sumber daya manusia dalam hal ini khususnya pengelola harta

zakat, merupakan salah satu faktor dalam menentukan maju mundur dan

jatuhnya sebuah organisasi. Harbison sebagaimana yang dikutip oleh

220

Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran Terjemah, h. 357. 221

Surya Sukti, Hukum Zakat danWakaf di Indonesia, h. 135.

Page 173: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

152

Muhammad dan Abu Bakar mengemukakan berdasarkan sumber daya

manusia dalam konteks pertumbuhan dan pengembangan organisasi

merupakan kekayaan utama yang dimiliki oleh sebuah organisasi, bahkan

juga untuk sebuah Negara. Sumber daya modal dan sumber daya alam

adalah faktor produksi pasif. Sedangkan sumber daya manusia sekitar

yang ada merupakan agen aktif yang dapat memainkan peran-peran

penting pendayagunaan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah organisasi,

membagun jaringan sosial, ekonomi dan politik.222

Untuk mendapatkan sumber daya manusia selaku pengelola zakat

yang berkualitas serta mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

sebagai anggota BAZNAS kota, maka pada dasarnya perlu dirumuskan

beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum ditunjuk

dan diangkat sebagai pengelola zakat tersebut. Ketentuan tersebut

menyangkut intergritas dan kredibilitas yang baik dan yang tergambar

dalam urutan-urutan syarat utama yang akan menunjang keberhasilan

pelaksanaan tugas.

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang amil yang dapat

ditunjuk dan diangkat menjadi pengelola zakat yang berkaitan dengan

dana masyarakat antara lain :

a. Islam;

b. Mukallaf, karena akan mempertanggungjawabkan semua

pelaksanaan tugasnya;

c. Jujur, karena akan memikul dan menjalankan amanah umat;

222

Muhammad dan Abu Bakar, ManajemenOrganisasi Zakat, h. 51.

Page 174: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

153

d. Memahami hukum yang berkaitan dengan zakat;

e. Mampu melaksanakan tugas sebagai amil.223

Langkah dan Upaya BAZNAS meningkatkan pelayanan zakat

dengan membentuk UPZ Masjid dan Musola, secara teknis tidak dapat

dipisahkan dari segala ketentuan dan persyaratan yang memngikat. Meniti

Ptusan MK Nomor 86/PUU-X/2012, syarat dasar yang memikat dan harus

dipenuhi oleh setiap lembaga pengelola zakat, yaitu :Pertama, bergerak di

bidang keagamaan Islam, kedua, bersifat nirlaba, ketiga, memiliki

rencana/program kerja pendayagunaan zakat; dan keempat, memiliki

kemampuan untuk melaksanakan rencana/program kerjanya.224

Peraturan Perundang-Undangan zakat terkait syarat seorang amil

yang melakukan pengelolaan zakat harus memenuhi beberapa syarat,

antara lain sebagaimana yang termuat dalam Undang-Undang RI. No. 23

Tahun 2011 Pasal 11 menyatakan :

Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai anggota BAZNAS

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 paling sedikit harus:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertakwa kepada Allah SWT;

d. berakhlak mulia;

e. berusia minimal 40 (empat puluh) tahun;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. tidak menjadi anggota partai politik;

h. memiliki kompetensi di bidang pengelolaan zakat; dan

223

Departemen Agama Republik Indonesia, Fiqh Zakat, Jakarta : 2009, h. 107. 224

Yuuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia Diskursus Pengelolaan Zakat Nasional

dari Rezim Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 ke Rezim Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011, Jakarta : Prenadamedia Grouf, Cet I, 2015, h. 213.

Page 175: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

154

i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana

kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5

(lima) tahun.225

Optimalisasi pengelolaan zakat di lingkungan Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) Masjid dan Musola memang tidak semudah membolak-

balikkan telapak tangan, sehingga dengan demikian perlu adanya beberapa

tahapan-tahapan yang dilakukan untuk pengembangan manajemen

pengelolaan zakat di lingkungan Unit Pengumpul Zakat Masjid dan

Musola. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan demi menjadikan

pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan Musola lebih baik dan maju,

perlu adanya sebuah Pola dan Standar tata kerja pengelolaan zakat di

lingkungan UPZ Masjid dan Musola, antara lain yaitu : Manajemen

pengelolaan zakat yang profesional, mengukur profesionalisme, dan

meningkatkan SDM di lingkungan Unit Pengumpul Zakat pada Masjid

dan Musola.

a. Manajemen Profesional

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masjid dan musola demi

meningkatkan pengelolaan dana masyarakat, baik berupa zakat, infak,

dan sedekah, perlunya bagi UPZ masjid dan musola menerapkan

mekanisme kerja dan manajemen pengelolaan zakat secara profesional.

Sebab lembaga pengelola zakat merupakan lembaga yang melakukan

pengelolaan dana publik, seperti halnya zakat, infak, dan sedekah.

Sehingga apabila dikelola dengan asal-asalan tanpa adanya penerapan

225

Surya Sukti, Hukum Zakat dan Wakaf, 138-139.

Page 176: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

155

manajemen zakat yang profesional, bisa saja terjadi kesalahan-

kesalahan yang tidak terduga sperti salah urus, dan berakibat pada

salah dalam melaksanakan prosedur secara keungan maupun secara

syariat berdasarkan anjuran Islam.

Menurut pakar manajemen Rhenald Kasali sebagaimana yang

dikutip Noor Aflah, untuk mengukur profesionalisme lembaga

pengelola zakat seperti halnya UPZ pada masjid dan musola dapat

ditinjau dari apakah lembaga tersebut dapat menerapkan empat dasar

prinsip manajemen atau tidak, keempat prinsip tersebut antara lain,

yaitu :

1) Transparansi

2) Tersistem dan Prosedural

3) Pelayanan

4) Meningkatkan akuntabilitas kerja amil.226

b. Mengukur Profesionalisme

Sikap profesional memang dibutuhkan oleh setiap orang yang

ingin melangkah maju dan lebih berkembang dengan kegiatan aktifitas

yang dikerjakannya. sehingga pada intinya kata kunci dari maju dan

mundurnya sebuah profesi tergantung dari seberapa besar kometmen

seseorrang bekerja dengan sikap profesional di segala bidang.

226

Noor Aflah, Arsetektur Zakat Indonesia, Jakarta : UI-Press, 2009, h. 27-28.

Page 177: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

156

Menurut Akhyar sebagaimana yang dikutip oleh Noor Aflah

mengemukakan pendapatnya, bahwa tolak ukur seseorang dapat

dinyatakan masuk dalam kategori profesional sedikitnya ada enam hal

yang dapat dijadikan acuan, antara lain yaitu :

1) Formalitas diri;

2) Keinginan yang kuat untuk menjalankan tugas;

3) Memiliki jaringan dan dukungan yang jelas dari berbagai pihak;

4) Haus akan informasi dan ilmu pengetahuan;

5) Budi pekerti yang tertanam dalam lubuk hati;

6) Kesejahteraan hidup yang dirasakan.227

c. Peningkatan SDM

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masjid dan musola terkait

peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu pintu

keberhasilan sebuah lembaga dan organisasi zakat menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya secara profesional. Setiap orang yang

berkecimpung dalam sebuah profesi pekerjaan demi mencapai

keberhasilan bersama, perlu adanya SDM yang berkualitas, sehingga

dengan demikian perjalanan dan perkembangan manajemen

pengelolaan zakat yang baik dapat lebih mudah dicapai.

Peningkatan kualitas profesionalisme organisasi bagi pengelola

zakat memang tidak dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan

pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang ada pada UPZ

227

Ibid., h. 29-30.

Page 178: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

157

masjid dan musola. Mekanisme pengelolaan zakat pada UPZ masjid

dan musola dapat lebih baik apabila selalu dilakukan peningkatan

kualitas SDM yang ada. Sehingga dengan demikian sebuah sistem

dalam rangka meningkatkan SDM merupakan perkara yang penting

dalam menciptakan manajemen yang bermutu.

3. Sarana dan Prasarana

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kota Palangka Raya dalam

menjalankan peran dan fungsi utamanya melakukan pengelolaan zakat,

infak, dan sedekah tidak terlepas dari pentingnya sarana dan prasarana

yang memadai. Karena sarana dan prasarana merupakan salah satu syarat

mutlak yang wajib dimiliki oleh sebuah organisasi, termasuk organisasi-

organisasi yang berkecimpung dalam dunia zakat.

Seperti halnya sebuah organisasi yang dalam pelaksanaan

operasional kegiatannya memerlukan perabot, peralatan kantor, ATK,

media komunikasi, alat-alat elektronik seperti telepon, komputer, printer,

serta alat-alat perlengkapan lainnya yang dapat menunjang kegiatan kerja

BAZNAS kota Palangka Raya dalam melaksanakan tugasnya melakukan

pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara berkelanjutan dan terus

menerus.

Berbicara sarana dan prasarana, berdasarkan hasil observasi

peneliti menunjukkan bahwa ada sesuatu yang kurang dan sangat penting

pada BAZNAS Kota Palangka Raya yaitu, BAZNAS kota Palangka Raya

Page 179: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

158

hingga sampai saat ini belum memiliki kantor dan ruangan sendiri. Selama

ini BAZNAS kota Palangka Raya berdasarkan hasil pengamatan peneliti

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mengelola zakat yang

ada di kota Palangka Raya menunjukkan bahwa, ruangan yang ditempati

sebagian pengurus BAZNAS kota Palangka Raya adalah salah satu

ruangan bagi Penyelenggara Syari‟ah pada Kementerian Agama Kota

Palangka Raya. Dengan adanya ruangan dan kantor kerja sendiri

setidaknya akan memberikan pengaruh yang lebih baik demi

meningkatkan kinerja yang ada pada BAZNAS kota Palangka Raya, antara

lain :

a. Mempermudah muzakki menyerahkan harta zakat.

b. Mempermudah bagi anggota BAZNAS kota Palangka Raya

berkoordinasi dalam melaksanakan tugas.

c. Menjadikan salah satu syiar bagi BAZNAS kota Palangka Raya.

4. Komunikasi

Komunikasi dalam sebuah organisasi juga merupakan salah satu

aspek penentu pencapaian kinerja organisasi. Dalam hal ini BAZNAS

Kota Palangka Raya berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya,

mengkomunikasikan pengelolaan zakat berdasarkan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2011 pada Pasal 16 ayat (1) yang berbunyi :

Pasal 16,

(1) BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota dapat

membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik

negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan

Page 180: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

159

perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta dapat

membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama

lainnya, dan tempat lainnya.228

Berdasarkan komunikasi yang ada pada BAZNAS Kota Palangka

Raya setidaknya dapat memberikan gambaran beberapa hal tentang upaya

BAZNAS kota dalam membina Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola terkait

sosialisai Undang-undang zakat, hubungan dan koordinasi antara

BAZNAS kota dan UPZ Masjid dan Musola.

a. Sosialisasi Undang-Undang Zakat

BAZNAS kota selaku pengelola zakat secara nasional di

tingkat daerah kabupaten kota, berdasarkan pasal 7 ayat (1) c,

BAZNAS berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai lembaga

pemerintah yang melakukan pengelolaan zakat menyelenggarakan

fungsi pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat.229

dengan kata lain BAZNAS kota juga

bertanggung jawab dalam menata panitia amil zakat pada masjid dan

musola, sehingga dengan demikian pengelolaan zakat yang ada di kota

Palangka Raya dapat terkendali sesuai dengan apa yang diharapkan.

Ketika komunikasi antara BAZNAS kota Palangka Raya dan

UPZ Masjid dan Musola yang ada di kota Palangka Raya terjalin

dengan baik, maka setidaknya ada 2 manfaat yang dapat diraih, antara

lain yaitu :

228

Surya Sukti, Hukum Zakat danWakaf di Indonesia, h. 140. 229

Ibid., h. 137.

Page 181: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

160

1) Kendali, dalam hal ini BAZNAS kota Palangka Raya dapat

mengatur dan mengendalikan pengelolaan zakat pada UPZ Masjid

dan Musola.

2) Informasi, dengan adanya komunikasi akan memberikan informasi

terkait seputar pengelolaan zakat yang baik. Sehingga jauh dari

segala simpang siur pengelolaan zakat yang tidak terkendali.

Lemah dan kurangnya tingkat pemahaman tata kerja UPZ

Masjid dan Musola terhadap peraturan Perundang-Undangan zakat,

merupakan dasar utama bagi BAZNAS kota Palangka Raya melakukan

sosialisasi Undang-Undang zakat dan memberikan bimbingan dan

arahan terkait manajemen pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan

Musola.

b. Hubungan dan koordinasi

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kota, yang bertugas

dan bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan zakat di tingkat

kota atau kabupaten, dalam hal ini berdasarkan tugas dan tanggung

jawabnya BAZNAS Kota Palangka Raya menyelenggarakan fungsi

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Pengendalian zakat yang ada di kota Palangka Raya baik dalam

hal pengumpulan, pendistribusian maupun pendayagunaan zakat tidak

pernah lepas dari peran UPZ yang ada pada masjid dan musola.

Sehingga dengan demikian BAZNAS Kota Palangka Raya dituntut

Page 182: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

161

untuk mengkomunikasikan pengelolaan zakat berdasarkan peraturan

yang ada, dalam hal ini terjalin atau tidaknya sebuah komunikasi

antara BAZNAS Kota Palangka Raya dan UPZ Masjid dan Musola

dapat ditinjau dari hubungan dan koordinasi yang tercipta antara dua

belah pihak. Karena itulah koordinasi dan hubungan yang baik dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap pengelolaan zakat yang

ada di kota Palangka Raya, baik yang ada pada Badan, Lembaga,

atupun yang ada pada UPZ Masjid dan Musola. Berikut penjelasan dan

pernyataan yang dikemukakan oleh segenap pengurus inti BAZNAS

Kota Palngka Raya terkait mengarahkan dan membina tata kerja UPZ

Masjid dan Musola yang ada di Kota Palangka Raya, antara lain yaitu :

1) Pernyataan Ketua BAZNAS Kota Palangka Raya

Drs. H. Supriyanto selaku Ketua BAZNAS Kota Palangka

Raya, menjelaskan terkait kendala yang selama ini selalu

menghambat perkembangan dan pembinaan kerja UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya. Berikut pernyataan yang

dikemukakan pada saat wawancara : “kendalanya banyak dari

Pengurus UPZ Masjid dan Musola yang tidak hadir. Dan memang

selama ini dari pihak BAZNAS juga belum memantau secara

langsung ke UPZ Masjid dan Musola Yang ada”230

2) Pernyataan Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya

230

Wawancara Bersama Ketua BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak H. Supriyanto,

Selasa 27 Maret 2018, Pukul 09:00-09:30 WIB.

Page 183: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

162

Ust. H. Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap. selaku

Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya menjelaskan terkait

kendala dan permasalahan yang terjadi dalam rangka

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap UPZ Masjid

dan Musola di Kota Palangka Raya antara lain : “dan sudah dua

tahun ini kami belum ada kegiatan pembinaan UPZ karena

kendala dana Dipa”231

3) Pernyataan Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya

Bapak Muhammad Nurdin, SE. menjelaskan bahwa

pembinaan dan pengawaan selama ini lebih diarahkan kepada UPZ

yang ada di SKPD Pemerintahan Kota Palangka Raya. Berikut

pernyataan hasil wawancara yang peneliti kutip antara lain, yaitu

sebagai berikut : “kita BAZNAS ini selain fokus pada UPZ Masjid

dan Musola, BAZNAS juga fokus pada UPZ di Pemerintahan.”232

Pernyataan dan penjelasan beberapa Pengurus Inti BAZNAS

Kota Palangka Raya di atas, menunjukkan bahwa kegiatan zakat yang

dilakukan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola

selama ini berjalan dengan tanpa arahan dan bimbingan dari BAZNAS

Kota Palangka Raya. Peningkatan kinerja sebuah organisasi,

khususnya pengurus UPZ Masjid dan Musola dapat berkembang

231

Wawancara Bersama Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak Ust. H.

Muhdiannor Hadi, S.Ag., M.Ap. Selasa 27 Maret 2018, Pukul 10:00-11:30 WIB. 232

Wawancara Bersama Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya, Rabu 07 Maret 2018,

Pukul 08:10-09:20 WIB.

Page 184: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

163

dengan baik salah satunya dapat dilihat dari sejauh mana organisasi itu

dibina dan diarahkan.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kota Palangka Raya

dalam rangka memberikan pemahaman dan informasi terkait Tata

Kerja UPZ Masjid dan Musola juga tidak bisa lepas dari bantuan para

ulama dan tokoh masjid sekitar yang selalu berkecimpung dalam

masjid dan musola. Tidak terjalinnya hubungan dan kordinasi itu

semua juga terlihat dari tidak adanyanya arahan dan bimbingan

mengenai pengelolaan zakat di lingkungan masjid dan musola.

Sehingga pengelolaa zakat yang ada pada UPZ Masjid dan Musola

selama ini masih bersifat tradisional.

Mengenai fakta yang peneliti temukan di lapangan dengan

melakukan pendekatan-pendekatan melalui proses wawancara bersama

beberapa subjek di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar dari

pengurus UPZ Masjid dan Musola angat menantikan bimbingan dan

arahan BAZNAS kota Palangka Raya tentang manajemen pengelolaan

zakat yang baik dan sejalan dengan peraturan Perundang-Undangan.

BAZNAS Kota Palangka Raya dalam rangka membina dan

mengarahkan tata kerja UPZ Masjid dan Musola perlu merencanakan

beberapa hal, antara lain yaitu sebagai berikut :

Page 185: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

164

1) Merencanakan program sosialisasi Undang-Undang No. 23 Tahun

2011 Pasal 16 Tentang Pembentukan UPZ di lingkungan masjid

dan musola yang ada di kota Palangka Raya;

2) Merencanakan program dan kerja sama antara BAZNAS kota

Palangka Raya bersama beberapa tokoh ulama kota Palangka Raya

terkait sosialisasi Undang-Undang zakat di lingkungan masjid dan

musola, terkait Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola yang ada di

kota Palangka Raya;

3) Merencanakan Program Binaan Tata Kerja UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya; dan

4) Merencanakan program bimbingan dan arahan terkait pelatihan

manajemen pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan Musola yang

ada di kota Palangka Raya.

C. Standarisasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid

Seiring berkembangnya zaman disertai tumbuhnya kesadaran dan

pemahaman masyarakat kota Palangka Raya dalam memperhatikan hak dan

kewajibannya mengeluarkan zakat, maka tidak heran kita lihat banyaknya

organisasi-organisasi zakat yang muncul dan berkembang di kota Palangka

Raya. BAZNAS dalam kapasitasnya sebagai lembaga Negara yang memiliki

kewenangan melakukan pengelolaan zakat baik pada Tingkat Nasional,

Tingkat Propinsi, maupun Tingkat Kabupaten/Kota perlu adanya membentuk

sebuah standar khusus terkait legalisasi pengelolaan zakat.

Page 186: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

165

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid khususnya, perlu adanya sebuah

syarat dan ketentuan khusus dalam melakukan pengumpulan zakat, berikut

pernyataan pengurus inti BAZNAS Kota Palangka Raya terkait syarat dan

ketentuan pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid yaitu :

Drs. H. Supriyanto selaku Ketua BAZNAS Kota Palangka Raya

menjelaskan pada saat wawancara yaitu, menyatakan tidak ada syarat khusus

terkait pembentukan UPZ pada Masjid.233

Pernyataan serupa juga

disampaikan oleh Ust. H. Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap. selaku Sekretaris

BAZNAS Kota Palangka Raya yaitu :

Sebenarnya untuk catatan khusus dan syarat pembentukan UPZ tidak

ada, kenapa, sebab UPZ ini kita harapkan membentuk UPZ Masjid

dan Musola ini melakukan kegiatan rutinan hampir melakukan

kegiatan zakat satu tahun sekali.234

Penjelasan yang tidak jauh beda juga disampaikan oleh Bapak

Muhammad Nurdin, SE. selaku Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya

terkait syarat pembentukan UPZ pada Masjid, yaitu sebagai berikut :

Selama ini tidak ada syarat dan ketentuan yang khusus masalah

pembentukan UPZ Masjid dan Musola, karena kami yakin

permohonan yang diserahkan kepada kami terutama pengurus UPZ

itu adalah orang-orang yang mampu dan terpilih oleh masyarakat.235

233

Wawancara Bersama Ketua BAZNAS Kota Palngka Raya Bapak H. Supriyanto, Selasa

27 Maret 2018, Pukul 09:00-09:30 WIB. 234

Wawancara Bersama Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak Ust. H.

Muhdiannor Hadi, S.Ag., M.Ap. Selasa 27 Maret 2018, Pukul 10:00-11:30 WIB. 235

Wawancara Bersama Bendahara BAZNAS Kota Palngka Raya, Rabu 07 Maret 2018,

Pukul 08:10-09:20 WIB.

Page 187: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

166

Pengamatan peneliti terkait sikap BAZNAS Kota Palangka Raya

menunjukkan, tidak adanya langkah dan tindakan yang mengarah kepada

penertipan pengelolaan zakat di lingkungan Masjid dan Musola. Peningkatan

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola perlu dilakukan sejak dini

pada saat legalisasi pengelolaan zakat pada Masjid dan Musola yang memiliki

standar tata kerja berdasarkan Unit Pengumpul Zakat.

Masjid dan musola yang juga merupakan sarana berkumpulnya semua

golongan umat Islam di dalamnya, merupakan titik sentral berkembangnya

pengelolaan zakat demi kesejahteraan masyarakat banyak. Sehingga dengan

demikian perlu adanya standarisasi masjid dan musola terkait kegiatan dan

aktifitasnnya melakukan pengumpulan, penerimaan, dan pendistribusian harta

zakat.

Pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid dan Musola, di samping

kelebihan-kelebihan yang dimiliki namun ada juga kekurangan-kekurangan

yang terdapat pada segi manajemen pengelolaan zakat. seperti halnya yang

terjadi pada beberapa masjid dan musola yang ada di kota Palangka Raya,

yaitu antara lain :

1. UPZ Masjid dan Musola tidak ada kompetisi seleksi amil;

2. Pengelolaan zakat yang sifatnya masih temporer atau pengelolaan zakat

yang ada pada UPZ Masjid dan Musola dilakukan pada waktu-waktu

tertentu saja;

Page 188: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

167

3. Tidak adanya data base yang dimiliki oleh UPZ Masjid dan Musola baik

data base mustahik maupun muzakki;

4. Lemahnya pola pelaporan yang ada pada UPZ Masjid dan Musola.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola bekerja sebagai

pengumpul zakat masyarakat muslim, demi optimalisasi pengumpulan zakat

di Kota Palangka Raya. Pengelolaan zakat yang baik pada UPZ Masjid dan

Musola demi mencapai hasil kerja yang berkualitas, maka perlu adanya

standarisasi pengelolaan zakat, dan khususnya pengelolaan zakat yang ada

pada masjid dan musola. Sehingga dengan adanya standarisasi pengelolaan

zakat dengan maksud dan tujuan, agar pengelolaan zakat yang ada pada

masjid dan musola akan lebih optimal dalam melaksanakan pengumpulan,

penerimaan, dan pendistribusian harta zakat. Pola standarisasi zakat pada UPZ

Masjid dan Musola sejalan dengan kaidah-kaidah fikih sebagai berikut :

األمور بمقاصدىاArtinya : “Setiap perkara tergantung pada tujuannya”

236

Peneliti meyakini dengan adanya sebuah standarisasi UPZ Masjid dan

Musola dengan tujuan meraih kemaslahatan, segala kebaikan dan manfaat

akan dapat dirasakan oleh segenap pengurus dan masyarakat sekitar UPZ

Masjid dan Musola. Adapun tujuan dilakukannya standarisasi pada masjid dan

musola meliputi beberapa hal terkait pengelolaan zakat, antara lain yaitu

sebagai berikut :

236

Nashr Farid Muhammad Washil dan Abdul Aziz Muhammad Azzam, Qawa‟id Al-

Fiqhiyyah, diterjemahkan oleh Wahyu Setiawan, Jakarta : Amzah, Cet III, 2013, 56.

Page 189: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

168

1. Standarisasi pengelolaan zakat merupakan satu langkah penting dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki masjid dan

musola. Dengan menempuh serangkaian dan tahapan kegiatan

pengembangan, SDM masjid dan musola dibentuk dan diarahkan untuk

menjadi pengelola zakat yang handal. Setiap orang yang berperan dalam

pengelolaan zakat diharapkan dapat memenuhi suatu kompetensi yang

dijadikan sebuah syarat.

2. Meningkatnya kualitas pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan Musola

dengan menjadikan standarisasi sebagai panduan amil dalam melakukan

pengelolaan zakat. Dengan adanya standarisasi, maka setiap amil

diharapkan mempraktikkan suatu prilaku dan kinerja yang aktif serta

menjadi keharusan yang semestinya harus dipenuhi dan dilaksanakan

terkait pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan Musola.

3. Menghindari penyimpangan dan penyelewengan dalam melakukan

pengelolaan zakat.

4. Adanya kemudahan dalam melakukan monitoring dan kontroling berupa

evaluasi hasil kerja yang terkait pengelolaan zakat di lingkungan UPZ

Masjid dan Musola.237

Ketika berbicara sebuah standarisasi terkait pengelolaan zakat pada

UPZ Masjid dan Musola, demi tercapainya kinerja amil zakat yang berkualitas

di lingkungan UPZ Masjid dan Musola yang ada di kota Palangka Raya,

237

Departemen Agama Republik Indonesia, Manajemen Pengelolaan Zakat. h. 98-99.

Page 190: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

169

maka ada beberapa kategori yang perlu dirumuskan dalam sebuah standarisasi

pengelolaan zakat, antara lain yaitu :

1. Panduan Fiqih Zakat

Sebuah standarisasi pengelolaan zakat yang ada pada UPZ Masjid

dan Musola yang ada di kota Palangka Raya harus memiliki pedoman

pengumpulan, penerimaan, dan pendistribusian terkait fiqih zakat. Adapun

yang dimaksud dengan fiqih zakat seperti beberapa hal sebagai berikut :

a. Pengurus UPZ Masjid dan Musola yang ada di kawasan kota Palangka

Raya harus memilki panduan terkait jenis-jenis zakat apa saja yang

dikumpulkan dan Pengurus UPZ Masjid dan Musola juga harus

memilki teknis cara menghitung zakat.

b. Pengurus UPZ Masjid dan Musola yang ada di kota Palangka Raya

sekurang-kurangnya harus memilki data base mustahik zakat yang

akurat dan benar-benar berhak menerima zakat. Pengurus UPZ Masjid

dan Musola juga harus memilki batasan dan kreteria dalam

menentukan mustahi zakat yang benar-benar pantas untuk menerima

zakat.

c. Pengurus UPZ Masjid dan Musola yang ada di kota Palangka Raya

dalam menentukan berhak atau tidaknya fakir miskin mendapatkan

harta zakat, harus melakukan analisis mendalam terkait ukuran

kemiskinan dan penghasilannya selaku mustahik zakat.

2. Kompetensi Amil Zakat

Page 191: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

170

Seorang pengurus UPZ Masjid dan Musola dalam melakukan

pengelolaan zakat harus memilki kemampuan dan kompetensi dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selaku amil. Komptensi yang

harus dimilki pengurus UPZ Masjid dan Musola dalam melakukan

pengelolaan zakat di antaranya yaitu :

a. Seorang pengurus UPZ Masjid dan Musola dalam melakukan

pengelolaan zakat yang ada pada masjid dan musoal harus memiliki

pengetahuan dan pemahaman tentang fiqih zakat.

b. Seorang pengurus UPZ Masjid dan Musola juga harus pemahaman dan

keahlian dalam menjalankan manajemen pengelolaan zakat yang ada

pada masjid dan musola terkait pengumpulan, penerimaan dan

pendistribusian harta zakat.

c. Seorang pengurus UPZ Masjid dan Musola juga perlu memahami

teknis kerja dalam berorganisasi.

3. Kualitas Manajemen Organisasi Pengelola Zakat

Setiap Seorang pengurus UPZ Masjid dan Musola yang melakukan

pengelolaan zakat di lingkungan masjid dan musola yang ada di kota

Palangka Raya, harus menunjukkan kualitas dan kepercayaan masyarakat

terhadap organisasi zakat yang dikelola pada masjid dan musola seperti

halnya : Pertama, mampu menghimpun dan mengumpulkan zakat, infak,

dan sedekah. Kedua, mampu menyalurkan dan mendistribusiakan harta

zakat kepada mustahik zakat. Ketiga, tranparansi dan akuntabilitas

pengurus UPZ Masjid dan Musola dalam melakukan pengelolaan zakat.

Page 192: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

171

Keempat, efesiensi operasional organisasi pengelola zakat UPZ Masjid

dan Musola.

Pelaskanaan standarisasi UPZ Masjid dan Musola dengan beberapa

langkah tersebut di atas, merupakan bentuk keyakinan yang kuat demi

menciptakan pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid dan Musola yang lebih

masksimal dan optimal. Oleh karena itu segala bentuk keraguan yang

membawa kepada kelemahan UPZ Masjid dan Musola dalam

memaksimalkan pengumpulan zakat, seperti pengumpulan zakat setahun

sekali, pengurus UPZ Masjid dan Musola yang kurang aktif harus dibenahi

dan diarahkan kepada pola pengelolaan zakat yang lebih baik dan modern.

Standarisasi ini juga sejalan dengan kaidah fikih berikut :

ك اليقين لي زال بالشArtinya : “keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keraguan”

238

238

Toha Andiko, Ilmu Qawa‟id Fiqhiyyah Panduan Praktis dalam Merespons

Problematika Hukum Islam Kontemporer, Yogyakarta : Teras, Cet I, 2011, h. 67.

Page 193: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

172

BAB VI

SOLUSI UPZ MASJID TERKAIT TATA KERJA

KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

A. Solusi Oleh UPZ Masjid Peran penting pengurus BAZNAS Kota Palangka Raya dalam

memberikan arahan dan bimbingan terhadap UPZ Masjid dan Musola,

merupakan titik awal perubahan yang dapat direalisasikan oleh Unit

Pengumpul Zakat (UPZ). Munculnya UPZ Masjid dan Musola yang dibentuk

oleh BAZNAS Kota Palangka Raya dan selanjutnya dilaksanakan oleh

masyarakat, salah satu bentuk kongkrit yang dilakukan oleh masyarakat

setempat demi menciptakan keseimbangan ekonomi antar masyarakat dan

penduduk sekitar lingkungan Masjid dan Musola.

Kegiatan pengumpulan, pemungutan, dan pendistribusian zakat yang

dilakukan oleh pengurus masjid dan musola dari waktu ke waktu selalu

mengalami perubahan. Dinamika hidup bermasyarakat dan berorganisasi tidak

ada sesuatu yang tidak berubah. Dalam kajian sosiologi perubahan sosial

adalah perubahan pola hubungan sosial, perilaku, lembaga dan struktur sosial

pada waktu tertentu, jadi perubahan merupakan inti sosiologi.239

Pengumpulan zakat yang dilakukan di Masjid dan Musola dulu lebih

kita kenal dengan sebutan Panitia Amil Zakat Masjid dan Musola. Perubahan

itu juga terjadi pada sistem kelola dan tata kerja pengumpulan zakat pada

239

Muhammad Hadi, Problematika Zakat Profesi dan Solusinya, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, Cet I, 2010, h. 147.

Page 194: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

173

Masjid dan Musola, sehingga sekarang kita kenal dengan sebutan Unit

Pengumpul Zakat Masjid dan Musola. Pengelolaan zakat oleh UPZ Masjid

dan Musola didasari oleh Peraturan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Zakat Pasal 16 menjelaskan bahwa, BAZNAS Pusat,

BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dapat Membentuk UPZ (Unit

Pengumpul Zakat) dalam melakukan pengumpulan zakat.240

B. Peran dan Solusi UPZ Masjid dalam Pengumpulan Zakat

Pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola

hakikatnya juga merupakan sebuah soslusi yang dijalankan oleh BANZAS

Kota Palangka Raya untuk memaksimalkkan pendapatan zakat di Kota

Palangka Raya. Berikut pernyataan pengurus dan pelaksana Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya :

1. Pernyataan UPZ Masjid Al-Fitrah

H. Soepilin Darto, SE. selaku Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah

menjelaskan terkait solusi yang dijalankan selama ini yaitu : “solusi yang

kami jalankan hanya memfasilitasi Muzakki menyerhakan harta zakatnya

pada bulan Ramadhan saja”241

Pernyataan yang serupa juga disampaikan oleh Ta‟mir Masjid Al-

Fitrah Agus Priyanto, yaitu sebagai berikut : “selama ini solusi yang kami

240

Udang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Bandung : Fokus Media, Cet 2012. h. 8-

9. 241

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 195: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

174

jalankan hanya mampu melaksanakan pengumpulan zakat saat bulan

Ramadhan”242

2. Pernyataan UPZ Masjid Ziadatul Iman

Bapak Ahmad Jeki Yamani selaku Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul

Iman menjelaskan : “diantara solusi yang ada, setidaknya UPZ Masjid

Ziadatul Iman mampu mengunmpulkan zakat setahun sekali saat

menjelang malam „Idul Fitri”243

Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman juga memberikan komentar

yang sama terkait solusi yang dilaksanakan selama ini terkait

pengumpulan harta zakat, yaitu sebagai berikut : “solusi yang ada hanya

melakukan pengumpulan zakat setiap Bulan Ramadhan”244

3. Pernyataan UPZ Masjid Darul Rahman

Bapak Satimo selaku Ketua RT setempat menjelaskan : “adapun

solusi dari pengurus yang ada yaitu melakukan pengumpulan zakat cuma

setiap Ramadhan dan hanya satu tahun sekali.”245

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Bapak Anaserullah

selaku Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman, yaitu sebagai berikut :

242Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 243

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 244

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB. 245

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB.

Page 196: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

175

“untuk masalah solusi, kami sebagai pengurus cuma melakukan kegiatan

zakat setahun sekali pada saat Bulan Ramadhan”246

C. Peran dan Solusi BAZNAS Kota Palangka Raya Terhadap UPZ Masjid

BAZNAS Kota Palangka Raya sebagai pembina dan pengarah segala

bentuk kegiatan zakat yang dilakukan oleh UPZ Masjid dan Musola,

selayaknya memberikan bimbingan kepada seluruh UPZ Masjid dan Musola

yang ada di Kota Palangka Raya. Bimbingan BAZNAS bagi pengurus UPZ

Masjid dan musola bisa berupa, Pemahaman tentang zakat, pemahaman

tentang peran dan tugas amil zakat. berikut hasil wawancara peneliti bersama

pengurus inti BAZNAS Kota Palangka Raya terkait peran dan solusi

BAZNAS Kota Palangka Raya meningkatkan kerja UPZ Masjid dan Musola :

1. Pernyataan dan sikap Bapak Drs. H. Supriyanto selaku Ketua BAZNAS

Kota Palangka Raya, terkait kerja UPZ Masjid dan Musola antara lain

sebagai berikut :

Peneliti pada waktu yang sama pada saat wawancar menanyakan

bagaimana BAZNAS Kota Palangka Raya menyikapi pengelolaan UPZ

Masjid dan Musola yang tidak teratur ?, serentak Drs. H. Supriyanto

menjawab : “selama kepengurusan saya memfokuskan UPZ yang ada

pada SKPD yang ada, karena potensi zakat pada PNS ini cukup dan

mudah untuk mengumpulkan pengurus UPZ”247

246

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB. 247

Wawancara Bersama Ketua BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak H. Supriyanto,

Selasa 27 Maret 2018, Pukul 09:00-09:30 WIB.

Page 197: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

176

2. Pernyataan dan sikap Bapak Ust. H. Muhdiannor Hadi selaku Sekretaris

BAZNAS Kota Palangka Raya, terkait kerja UPZ Masjid dan Musola

antara lain sebagai berikut :

Peneliti pada kesempatan yang sama menanyakan kepada Ketua

BAZNAS dengan menanyakan bagaimana BAZNAS Kota Palangka Raya

menyikapi pengelolaan UPZ Masjid dan Musola yang tidak teratur?,

spontan Bapak Ust. H. Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap. menjawab :

Selama ini paling ketika kami mengetahui setidaknya kami beri

saran. Untuk masalah kegiatan UPZ kami serahkan kepada

pengurus UPZ Masjid dan Musola secara sepenuhnya, setidaknya

UPZ melakukan Pengelolaan, pengumpulan, pendistribusian, dan

BAZNAS cukup laporan248

3. Pernyataan dan sikap Bapak Nurdin, SE. selaku Bendahara BAZNAS

Kota Palangka Raya, terkait kerja UPZ Masjid dan Musola antara lain

sebagai berikut :

Bapak Muhammad Nurdin, SE. : kita BAZNAS ini selain fokus

pada UPZ Masjid dan Musola, BAZNAS juga fokus pada UPZ di

Pemerintahan. Kalo di Masjid, muzakki itu kan terdiri dari

masyarakat, masyarakatpun biasanya langsung ke BAZNAS

menyerahkan zakatnya, kecuali pada bulan Ramadhan biasanya

masyarakat rame menyerahkan zakatnya ke Masjid dan Musola.

Nanti isnya Allah BAZNAS akan mengusahan bagaimana caranya

biar zakat zakat di Masjid dapat dimaksimalkan.249

D. Power Sitem Informasi UPZ Masjid dan Musola

1. Optimalisasi Fungsi Masjid dan Musola

248

Wawancara Bersama Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak Ust. H.

Muhdiannor Hadi, S.Ag., M.Ap. Selasa 27 Maret 2018, Pukul 10:00-11:30 WIB. 249

Wawancara Bersama Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya, Rabu 07 Maret 2018,

Pukul 08:10-09:20 WIB.

Page 198: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

177

Masjid dan Musola adalah tempat berkumpulnya umat islam untuk

melaksanakan ibadah keagamaan, silaturrahmi antar umat sehari-hari.

Jelas umat Islam tidak dapat dipisahkan dengan Masjid dan Musola,

sehingga dengan demikian peran penting dan strategis Masjid dan Musola

bagi bangsa Indonesia sangat mempengaruhi kuat dan lemahnya iman

seorang muslim.

Iman seorang hamba Allah yang kuat adalah hamba yang selalu

ingin memakmurkan dan meramaikan rumah Allah. Sebagaiman Allah

SWT berfirman dalam Al-Qur‟an Surat At-Taubah Ayat 18, yaitu sebagai

berikut :

250

Artinya : hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-

orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta

tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut

(kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-

orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang

mendapat petunjuk.251

250

QS. At-Taubah [9]: 18 251

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Terjemah, h. 280.

Page 199: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

178

Peneliti meyakini selama ini kebanyakan Masjid252

terkait fungsi

Ta‟mi>r berhenti pada tataran penentuan adzan, ikamah, imam salat,

khutbah Jum‟at, Tablik Akbar, Majelis Ta‟lim serta kegiatan tambahan

penyelenggaraan pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur‟an. Fungsi

Ta‟mi>r seringkali juga kita temukan sebagai kegiatan penyelenggaraan

hari-hari besar umat Islam. Perjalan dakwah Rasulullah SAW semasa di

Kota Madinah, menjalankan beberapa misi kebijakan demi menumbuhkan

tatanan hidup yang Islami, di antara kebijakan RasulullahSAW yaitu

:Pertama, Rasulullah SAW beserta sahabat-Nya membangun Masjid,

kedua, menyatukan hati kaum anshar dan kaum muhajirin dengan segala

aktivitasnya di Masjid, ketiga, membuat konstitusi Madinah yang berpusat

di Masjid dan dipimpin oleh Rasulullah SAW., keempat, memperbaiki

ekonomi, salah satunya dengan membuat Baitul Mal yang berpusat dekat

dengan Masjid guna memudahkan umat. Fungsi Baitul Mal salah satunya

yaitu, menghimpun dan mengumpulkan harta zakat.253

Kedatangan UPZ Masjid dan Musola di tengah-tengah masyarakat,

seharusnya membawa pengaruh positif untuk kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan tersebut dapat dirasakan dengan perekonomian yang baik

252

Fungsi Masjid masa Rasulullah SAW. Pertama kali Rasulullah SAW tiba di kota

Madinah adalah mendirikan sebuah Masjid yang merupakan asas utama dan bagian terpenting

dalam pembentukan masyarakat muslim. Rasulullah SAW menyadari bahwa, komitmen terhadap

sitem, akidah dan tatanan Islam baru akan tumbuhdan berkembang dari kehidupan sosial yang

dijiwai oleh semangat yang tumbuh dan lahir dari aktivitas Masjid. Manfaat masjid pada masa itu

selain untuk ibadah, Masjid juga merupakan pusat pemerintahan, pusat pendidikan, markas besar

tentara, pusat pelatihan dan penanaman dakwah Islam, dan tempat silaturrahmi para sahabat. Lihat

Listiawati, Pertumbuhan dan Pendidikan Ekonomi Islam Analisis Sejarah, Jakarta : Kencana, Cet

I, 2016, h. 13-14. 253

M. Sulaeman Jajuli, Ekonomi Islam Umar bin Khattab, Yogyakarta : CV. Budi Utama,

Cet 2, 2016, h. 63-66.

Page 200: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

179

dan kesehatan masyarakat yang terjamin. Sehingga peran aktif seluruh

pengurus UPZ Masjid dan Musola sangat menetukan arah dan

perkembangan zakat disekitar masyarakat.

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat (amil zakat),

apalagi pengelolaan zakat yang memiliki kekuatan hukum formal, seperti

BAZNAS, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola akan

memiliki beberapa keuntungan :

1) Masjid dan Musola lebih sesuai dengan tuntunan syari‟ah dan sirah

Nabawiyah, maupun sirah para sahabat dan para tabi‟in.

2) UPZ Masjid dan Musola juga merupakan suatu jaminan, kepastian,

dan disiplin bagi semua muzkki yang memiliki kewajiban membayar

zakat sesuai haul dan nisabnya.

3) UPZ Masjid dan Musola sebagai sarana penyaluran zakat juga mampu

menjaga perasaan rendah diri dari para mustahik zakat apabila

berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki.

4) UPZ Masjid dan Musola juga bertugas mencapai efisiensi dan

efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam penggunaan harta zakat

menurut skala preoritas yang ada pada suatu tempat.

Page 201: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

180

5) UPZ Masjid dan Musola yang legal berdasarkan ketentuan hukum juga

mampu sebagai corak Islam dalam semangat penyelenggaraan

pemerintahan yang Islami.254

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola, harus menjadi

penggerak bagi masyarakat potensial yang telah masuk dalam kategori

muzakki untuk membayar zakat. Edukasi pengurus UPZ Masjid dan

Musola sangat diperlukan demi memberikan wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang keajiban mengeluarkan harta zakat. Pengurus UPZ

Masjid dan Musola juga harus mampu mengoptimalkan pola kerja

Ta‟mi>r Masjid dan Musola, terutama yang berkaitan dengan dana umat

seperti zakat, infak, dan sedekah. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan

antara lain : pertama, Melembagakan Masjid dan Musola, kedua,

memaksimalkan fungsi Ta‟mir bagi pengurus UPZ Masjid dan Musola,

ketiga, memaksimalkan informasi dan komunikasi kelembagaan Masjid

dan Musola oleh segenap pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ).255

a. Melembagakan Masjid dan Musola

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola dengan

mengembangkan fungsi Ta‟mi>r dapat melakukan beberapa langkah,

Pertama, membuat database kesejahteraan dan kemiskinan jamaahnya.

Adanya database yang valid terkait keluarga potensial yang mampu

254

Didin Hafidhuddin dkk, The Power Of Zakat Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat

Asia Tenggara, Malang : UIN-Malang Press, Cet I, 2008, h. 98. 255

M. Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, h. 140-144.

Page 202: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

181

berzakat dan keluarga yang ekonominya lemah dapat diajdikan acuan

target zakat.

Keluarga yang memiliki perekonomian lemah dapat

diklasifikasikan mengikuti defenisi delapan as}na>f (delapan golongan

mustahik zakat).

b. Memaksimalkan fungsi Ta‟mi>r bagi pengurus UPZ Masjid dan

Musola

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola, demi

memaksimalkan fungsi Ta‟mi>r dapat membuat rangkain-rangkaian

kegiatan setaun penuh yang diprogramkan oleh UPZ Masjid dan

Musola. Kegiatan yang dimaksud antara lain :

1) Pelaksanaan Zakat Terpadu, baik zakat mal, zakat fitrah, maupun

zakat yang lainnya. Sehingga pengumpulan zakat tidak hanya

dilakukan pada saat Bulan Ramadhan saja.

2) Membuat artikel zakat setiap hari Jum‟at sekali, dengan himbauan

kewajiban zakat bagi yang mampu dan mencukupi syarat zakat.

seruan zakat ini juga seperti halnya azan dikomandangkan bagi

semua kaum muslimin untuk melaksanakan salat tepat waktu,

begitu juga zakat.

c. Informasi dan komunikasi kelembagaan Masjid dan Musola

Informasi dan komunikasi pada Masjid dan Musola bagi

segenap kaum muslimin selalu terkoneksi selam 24 jam penuh.

Page 203: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

182

Jaringan komunikasi tersebut selalu hadir setiap kali salat berjamaah

dilaksankan. Dengan demikian UPZ Masjid dan Musola dapat dengan

mudah memberikan informasi dan edukasi tentang zakat kepada

segenap kaum muslimin. Adapun alat komunikasi yang terdapat pada

Masjid dan Musola antara lain, yaitu sebagai berikut :

1) Corong TOA Pengeras suara;

2) Majalah Dinding pada Masjid dan Musola;

3) Ceramah Agama;

4) Majelis Ta‟lim; dan

5) Khutbah Jum‟at.

2. Menjalin Koordinasi Ukhwah Fi>llah antar UPZ Masjid dan Musola

terhadap BAZNAS Kota Palangka Raya

Pengamatan peneliti terhadap kegiatan UPZ Masjid dan Musola

masih cenderung bersifat temporer dan pada saat waktu tertentu saja.

Penggunaan pola manajemen zakat pun sangat minim dilaksanakan oleh

pengurus UPZ Masjid dan Musola. Sehingga sampai saat ini jalinan

Ukhwah Fi>llah antar UPZ Masjid dan Musola belum mencapai taraf

maksimal.

Jalinan Koordinasi Ukhwah Fi>llah merupakan garis penghubung

untuk menyatukan tujuan, pendapat, dan persepsi di bidang pengelolaan

zakat. Kebersamaan dan saling mendukung merupakan salah satu kunci

sukses melaksanakan program zakat.

Page 204: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

183

Persatuan dan kebersamaan antar Masjid dan Musola yang kuat,

sejatinya mampu mengangkat dan merealisasikan manfaat dan tujuan dari

zakat itu sendiri. Nurul Huda dkk mengemukakan terkait tujuan zakat dari

sudut pandang pembangunan dan kesejahteraan umat, sebagaimana

pendapat Zuhaily yang dikutip Didin Hafidhuddin, yaitu :

a. Pelaksanaan zakat mampu menggalang jiwa dan semangat saling

menunjang serta membangun solidaritas sosial di kalangan masyarakat

Islam;

b. Pelaksaan zakat mampu merapatkan dan mendekatkan jarak dan

kesenjangan sosial ekonomi antar masyarakat;

c. Pelaksanaan zakat mampu menaggulangi pembiayaan yang mungkin

timbul akibat berbagai bencana seperti bencana alam maupun bencana

lainnya;

d. Pelaksanaa zakat juga mampu menutup biaya-biaya yang timbul akibat

terjadinya konflik, perselisihan, persengketaan, dan berbagai bentuk

kekerasan dalam masyarakat; dan

e. Pelaksanaan zakat mampu menyediakan suatu dana taktis dan khusus

untuk penaggulangan biaya hidup orang yang hidup dijalan, para

pengangguran dan para tunasosial lainnya, termasuk zakat juga mampu

membantu orang yang mau menikah tetapi tidak memiliki dana untuk

itu.256

256

Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro Pendekatan Riset, Jakarta :

Prenadamedia Grouf, Cet I, 2015, h. 11.

Page 205: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

184

f. Pelaksanaan zakat secara optimal juga mampu menahan dan

memerangi sistem perekonomian ribawi. Artinya, upaya memerangi

sistem riba tidak akan berjalan dengan baik apabila lembaga zakat dan

peran UPZ Masjid dan Musola dalam melaksanakan pelayanan zakat

tidak mampu mengoptimalkan pengumpulan zakat.257

3. Jaringan Kerja BAZNAS Kota Palangka Raya dengan UPZ Masjid dan

Musola

BAZNAS Kota Palangka Raya merupakan lembaga yang

berwenang membentuk dan menutup UPZ Masjid dan Musola, sehingga

dengan demikian BAZNAS Kota Palangka Raya juga sangat berperan

penting untuk melaksanan kegiatan pengawasan terhadap kerja UPZ

Masjid dan Musola. Arahan dan bimbingan sangat menentukan terciptanya

Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola yang baik dan terukur.

BAZNAS Kota Palangka Raya selaku pembina UPZ Masjid dan

Musola perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu pertama, Program Kerja

UPZ Masjid dan Musola, kedua, Manajemen Kerja UPZ Masjid dan

Musola, ketiga, tranparansi dan pelaporan kegiatan zakat yang dilakukan

oleh UPZ Masjid dan Musola.

E. Manajemen Pengelolaan Zakat UPZ Masjid dan Musola

Penerapan manajemen pengelolaan zakat modern oleh organisasi

zakat, terutama pola pengelolaan zakat di lingkungan UPZ Masjid dan Musola

merupakan langkah awal menciptakan pengelolaan zakat yang lebih baik

dalam hal pengumpulan, penerimaan, dan pendistribusian harta zakat.

257

Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti, Ekonomi Pembangunan Syari‟ah, h. 182

Page 206: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

185

Manajemen pengelolaan zakat yang dapat diterapkan dalam sebuah organisasi

zakat pada UPZ Masjid dan Musola meliputi beberapa fungsi antara lain, yaitu

sebagai berikut : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan.

1. Perencanaan

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dalam melaksanakan

tugasnya secara baik, perlunya ada sebuah gebrakan sistem baru dalam

melakukan pengumpulan zakat di lingkungan Masjid dan Musola yang ada

di Kota Palangka Raya. Praktik pengumpulan zakat secara profesional

dapat menuntun setiap pengelolaan zakat dengan lebih baik dan dapat

memberikan manfaat yang lebih terasa baik orang banyak, sehingga

perlunya peningkatan kualitas manajemen zakat baik setiap lembaga yang

mengurus dan berkecimpung di dunia zakat. Berikut pernyataan 3 UPZ

Masjid di Kota Palangka Raya terkait perencanaan pengelolaan zakat di

lingungan Masjid, antara lain yaitu :

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Al-Fitrah menyatakan

berdasarkan keterangan H. Soepilin Darto, SE. selaku Ketua yaitu, “sejauh

ini dari kami pengurus UPZ Masjid Al-Fitrah masih tetap melakukan

kegiatan zakat hanya pada saat Ramadhan saja, sebab SDM yang belum

mencukupi”.258

Pernyataan Serupa juga disampaikan oleh Agus Priyanto

selaku Ta‟mir Masjid Al-Fitrah yaitu, “untuk masalah perencanaaan zakat

258

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 207: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

186

belum ada, sekurang-kurangnya kami selaku pengurus selalu aktif

melakukan pengumpulan zakat setahun sekali”259

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Ziadatul Iman menyatakan

berdasarkan keterangan Bapak Ahmad Jeki Yamani selaku Sekretaris

yaitu, “sejauh ini setidaknya apabila bangunan Masjid yang baru sudah

selesai, setidaknya bangunan lama dijadikan kantor UPZ Masjid Ziadatul

Iman”.260

pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bapak Marli selaku

Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman yaitu, “selama ini belum ada

merencanakan masalah kegiatan zakat, sambil jalan seperti biasa aja”.261

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman menyatakan

berdasarkan penjelasan Bapak Mustain Khaitami selaku Wakil Ketua

yaitu, “tidak ada, selama ini juga ruangan UPZ tidak ada, untuk kegiatan

zakat biasanya dipakai ruang masjid itu aja”.262

Pernyataan selanjutnya

juga disampaikan oleh Bapak Anaserullah selaku Sektretaris UPZ Masjid

Darul Rahman yaitu, “sejauh ini sepengetahuan saya belum ada kumpul

membahas tentang rencana UPZ, dan ini saya baru tau sama sampean

bahwa saya ada SK BAZNAS sebagai pengurus”263

259

Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 260

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 261

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB. 262

Wawancara Bersama Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Mustain

Khaitami, Selasa 20 Maret 2018,Pukul 07:30-08:30 WIB. 263

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 208: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

187

Keterangan dan penjelasan dari segenap pengurus 3 UPZ Masjid

tersebut, menunjukkan bahwa lemahnya sistem pengelolaan zakat yang

ada pada UPZ Masjid di Kota Palangka Raya. Penjelasan tersebut di atas

juga merupakan hasil kinerja UPZ Masjid di Kota Palangka Raya dalam

menjalankan sistem kelola dan tata kerja zakat, tanpa adanya sebuah

manajemen profesional pengelolaan zakat yang lebih baik.

Perencanaan dalam sebuah organisasi zakat ditekankan pada

kerangka kerja operasional untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, baik

dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pernyataan

serupa juga diungkapkan oleh Stoner yang dikutip oleh Abdul Aziz ,yaitu

sebagai berikut :

Perencanaan adalah proses penetapan sasaran dan tindakan yang

perlu untuk mencapai sasaran tadi. Jadi, perencanaan bagi dari

suatu proses atau fungsi manajemen yang merupakan keputusan

dalam memperkirakan, mengasumsikan atau memprediksikan

tindakan-tindakan terhadap kebutuhan organisasi di masa yang

akan datang.264

Unit Pengumpul Zakat Masjid dan Musola berdasarkan manajemen

pengelolaan zakat setidaknya memiliki perencanaan-perencanaan yang

menyangkut pengelolaan zakat, misalnya :

a. Merencanakan pendataan data base muzakki yang ada di sekitar

lingkungan UPZ Masjid dan Musola;

264

Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari‟ah, h. 25.

Page 209: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

188

b. Merencanakan data base mustahik yang benar-benar jelas dan akurat di

lingkungan UPZ Masjid dan Musola;

c. Merencanakan program kerja dan kegiatan pengelolaan zakat;

d. Merencanakan pelaksanaan laporan dan evaluasi hasil penerimaan dan

pengumpulan harta zakat.

Perencanaan pengumpulan zakat secara matang oleh UPZ Masjid

dan Musola, sejatinya dapat memberikan peningkatan kualitas manajemen

dan pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan Musola. Kualitas yang baik

dari sebuah UPZ Masjid dan Musola dalam mengelola zakat, dapat

memberikan pengaruh bagi Panitia Amil Zakat Tahunan untuk mencontoh,

meniru, dan melakukan perbaikan pengelolaan zakat.

Sisi lain UPZ Masjid dan Musola yang melaksanakan tugas

melakukan pengumpulan zakat, pada dasarnya tidak bisa lepas dari peran

dan andil oleh BAZNAS Kota Palangka Raya melakukan pengawasan

kepada seluruh UPZ Masjid dan Musola.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian sebuah organisasi merujuk kepada pembagian

tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak. Istilah lain, setiap orang

yang terlibat dalam sebuah organisasi zakat terutama pada UPZ Masjid

dan Musola harus memiliki tatanan dan aturan berdasarkan tugas dan

tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Seperti halnya ketua dan

sekretaris amil zakat memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-

masing, begitu juga dengan seksi-seksi yang ada pada UPZ Masjid dan

Page 210: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

189

Musola baik seksi penerimaan, seksi pengumpulan, dan juga seksi

penyaluran harta zakat dengan sendirinya memilki tugas dan tanggung

jawab masing-masing.

3. Pengarahan

BAZNAS Kota Palangka Raya sebagai Pembina Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) Masjid dan Musola seharusnya melakukan pembinaan dan

memberikan arahan terkait tata kerja pengumpulan zakat dalam lingkup

UPZ Masjid dan Musola. Berikut penjelasan pengurus inti BAZNAS Kota

Palangka Raya terkait pembinaan terhadap UPZ Masjid dan Musola, yaitu

Drs. H. Supriyanto selaku Ketua menyatakan “ya sudah dengan cara

diundang dikumpulkan dengan rapat koordinasi, pembinaan dalam bentuk

pertemuan seluruh Pengurus UPZ Masjid dan Musola”.265

Pernyataan

selanjutnya juga disampaikan oleh Ust. H. Muhdianor Hadi, S.Ag., M.Ap.

selaku Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya yaitu, “kalo UPZ ini

hampir setiap tahun kami lakukan pembinaan dalam bentuk, pembinaan

sehari kita undang pengurus UPZ termasuk dari Dinas, Masjid, Mosola,

Sekolah.”.266

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Bapak Muhammad

Nurdin, SE. selaku Bendahara BAZNAS Kota Palangka Raya, yaitu “ada

setiap semester terutama mendekati Ramadhan UPZ itu ada yang namanya

265

Wawancara Bersama Ketua BAZNAS Kota Palngka Raya Bapak H. Supriyanto, Selasa

27 Maret 2018, Pukul 09:00-09:30 WIB. 266

Wawancara Bersama Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya Bapak Ust. H.

Muhdiannor Hadi, S.Ag., M.Ap. Selasa 27 Maret 2018, Pukul 10:00-11:30 WIB.

Page 211: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

190

koordinasi pembinaan, terus kalo melalui surat himbauan setiap semester

terutama mendekati Ramadhan”.267

Keterangan dan penjelasan sebagaimana yang disampaikan

pengurus inti BAZNAS Kota Palangka Raya, berdasarkan pengamatan

peneliti belum dapat dijadikan sebagai sebuah pembinaan dan arahan

terkait pengelolaan zakat. Keyakinan peneliti juga terlihat jelas

berdasarkan perolehan data di lapangan menunjukkan bahwa, segala hal

yang dimaksudkan para pengurus inti BAZNAS Kota Palangka Raya

hanya merupakan bentuk surat edaran menyangkut hasil dan perolehan

zakat saat Bulan Ramadhan pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid

dan Musola yang ada di Kota Palangka Raya.

Penjelasan serupa juga datang dari segenap pengurus 3 UPZ

Masjid antara lain yaitu, UPZ Masjid Al-Fitrah sebagaimana yang

diungkapkan oleh H. Soepilin Darto, SE.:

Kami setiap menjelang Bulan Ramadhan tiba selalu mendapat

arahan dari BAZNAS kota Palangka Raya, baik dari segi

pelaksanaan maupun pelaporan. BAZNAS kota selalu memberikan

lembaran Draf laporan hasil pengumpulan zakat yang selanjutnya

diserahkan pada BAZNAS Kota Palangka Raya. Arahan yang kami

terima secara langsung oleh Bapa Muhdiannor Hadi selaku

Sekretaris BAZNAS Kota Palangka Raya.268

Keterangan yang disampaikan oleh Bapak H. Soepilin Darto, SE.

merupakan sebuah penyampaian kalimat yang lembut sekalipun tidak

267

Wawancara Bersama Bendahara BAZNAS Kota Palngka Raya, Rabu 07 Maret 2018,

Pukul 08:10-09:20 WIB. 268

Wawancara Bersama Ketua UPZ Masjid Al-Fitrah Bapak H. Soepilin Darto, SE., Senin

05 Maret 2018, Pukul 12:00-13:30 WIB.

Page 212: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

191

mengurangi maksud dan tujuannya. Pernyataan serupa juga diungkapkan

oleh Agus Priyanto selaku Ta‟mir Masjid Al-Fitrah yaitu,“seingat saya

BAZNAS kota Cuma memberikan Selembaran kadar dan ukuran zakat

dan tata cara mengeluarkan harta zakat. untuk maslah pembinaan zakat

secara langsung oleh BAZNAS Kota belum ada ”.269

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Ziadatul Iman juga

mengungkapkan hal yang sama terkait tugas BAZNAS Kota Palangka

Raya dalam melakukan pembinaan terhadap UPZ Masjid dan Musola.

Berikut Pernyataan Bapak Ahmad Jeki Yamani yaitu :

sepengetahuan saya selama ini belum ada BAZNAS Kota Palangka

Raya datang meninjau langsung ke UPZ Masjid Ziadatul Iman dan

belum ada memberikan panduan dan arahan secara tertulis maupun

lisan tentang mengelola UPZ Masjid.270

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bapak Marli selaku

Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman yaitu, “sejak kami melakukan zakat

ini belum ada BAZNAS memberikan arahan atau bimbingan mengumpul

zakat, yang ada cuma lembar kertas laporan dan lembar ketentuan

zakat”271

269Wawancara Bersama Ta‟mir Masjid Al-Fitrah Bapak Agus Priyanto, Sabtu 17 Maret

2018, Pukul 12:00-12:30 WIB. 270

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Jeki Yamani, Senin

19 Maret 2018, Pukul 12:30-13:00 WIB. 271

Wawancara Bersama Bendahara UPZ Masjid Ziadatul Iman Bapak Marli, Rabu 14

Maret 2018, Pukul 15:00- 14:20 WIB.

Page 213: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

192

Pernyataan tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Unit

Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Darul Rahman, berdasarkan penjelasan

yang disampaikan oleh Bapak Satimo selaku Ketua RT yaitu :

Selama saya ikut membantu pengumpulan zakat pada UPZ Masjid

Darul Rahman belum pernah saya temui Petugas BAZNAS datang

memberikan pedoman zakat yang baik, saya juga tidak menerima

pedoman UPZ Masjid dalam mengumpulkan zakat.272

Bapak Mustain Khaitami selaku Wakil Ketua UPZ Masjid Darul

Rahman juga mengungkapkan tidak adanya bimbingan yang diberikan

oleh BAZNAS Kepada UPZ Masjid Darul Rahman yaitu, “tidak ada,

karena seharusnya surat masuk, SK UPZ itu diserrahkan ke Masjid, tetapi

selama ini tidak ada”.273

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Bapak

Anaserullah selaku Sekrearis UPZ Masjid Darul Rahman, yaitu, “untuk

masalah itu saya kurang tau, karena saya baru tau SK BAZNAS itu ada

untuk saya”274

Pengarahan berupa pemberian perintah, bimbingan, jalinan

komunikasi dan koordinasi harus tercipta dengan baik. Sehingga dengan

demikian segala sesuatu yang ingin dicapai dapat terarah dengan baik.

4. Pengawasan

272

Wawancara Bersama Ketua RT 03/ RW 06 Komplek Masjid Darul Rahman Bapak

Satimo, Selasa 21 Maret 2018, Pukul 18:20-19:15 WIB. 273

Wawancara Bersama Wakil Ketua UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Mustain

Khaitami, Selasa 20 Maret 2018,Pukul 07:30-08:30 WIB. 274

Wawancara Bersama Sekretaris UPZ Masjid Darul Rahman Bapak Anaserullah,

Minggu 18 Maret 2018, Pukul 08:00- 08:30 WIB.

Page 214: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

193

Pengawasanan dalam sebuah organisasi memiliki peranan yang

sangat penting demi menghindari kekurangan dan kesalahan yang

dialakukan oleh anggota, terutama pengawasan yang harus dilakukan oleh

BAZNAS Kota Palangka Raya terhadap UPZ Masjid dan Musola.

Pengawasan BAZNAS Kota Palangka Raya juga mencakup aspek evaluasi

kinerja organisasi UPZ Masjid dan Musola.275

seperti : Pertama,

peninjauan kembali hasil kerja UPZ Masjid dan Musola, Kedua,

mengevaluasi hasil kerja UPZ Masjid dan Musola terkait penerimaan,

pengumpulan, dan pendistribusian harta zakat, Ketiga, pelaksanaan

pelaporan hasil kerja UPZ Masjid dan Musola terkait penerimaan,

pengumpulan, dan pendistribusian harta zakat, yang selanjutnya laporan

tersebut diserahkan ke Kantor BAZNAS Kota Palangka Raya.

275

Muhammad dan Abu Bakar, Manajemen Organisasi Zakat, h. 59-62.

Page 215: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

194

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil analisis dan pembahasan data yang yang

peneliti hasilkan dari penelitian lapangan dengan judul Studi Tata Kerja

UPZ Masjid dan Musola dalam Pengelolaan dan Pendistribusian Zakat

di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, berikut beberapa kesimpulan

terkait pengelolaan zakat :

1. Pelaksanaan Tata Kerja UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya

terkait kegiatan pengumpulan zakat oleh 3 UPZ Masjid di Kota Palangka

Raya yaitu, UPZ Masjid Al-Fitrah, UPZ Masjid Ziadatul Iman, dan UPZ

Masjid Darul Rahman yang dilakukan setahun sekali dan cuma pada saat

Bulan Ramadhan, kegiatan zakat tersebut menunjukkan betapa lemahnya

sistem dan organisasi pada UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka

Raya. Berikut beberapa kekurangan dan kelemahan Pengelolaan Zakat

oleh UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya antara lain:

Kelemahan Pertama, Kegiatan UPZ Masjid dan Musola bersifat

Temporer, Kedua, Kegiatan UPZ Masjid dan Musola tidak banyak

berubah dari tata kerja Panitia Amil Zakat Masjid dan Musola, Ketiga,

Tidak ada aktifitas pengembangan zakat sehari-hari, Keempat, Tidak ada

rapat koordinasi internal pengurus UPZ Masjid dan Musola, Kelima, UPZ

Masjid dan Musola tidak ada melakukan pelaporan kegiatan zakat kepada

Page 216: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

195

BAZNAS Kota Palangka Raya, Keenam, UPZ Masjid dan Musola belum

memiliki database mustahik zakat yang akurat, Ketujuh, UPZ Masjid dan

Musola belum melaksanakan profesi amil sepenuhnya dan hanya berperan

sebagai panitia amil zakat, Kedelapan, Sumber daya manusia yang tidak

memadai, Kesembilan, Minimnya Kualitas SDM UPZ Masjid dan Musola

yang profesional di bidang zakat, dan Kesepuluh, Kantor Sekretariat UPZ

Masjid dan Musola yang tidak sistematis.

2. Kendala dan Problem UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya

dalam melaksanakan kegiatan zakat, berdasarkan hasil pengamatan

peneliti pada 3 UPZ Masjid yaitu, UPZ Masjid Al-Fitrah, UPZ Masjid

Ziadatul Iman, dan UPZ Masjid Darul Rahman, problem dan kendala yang

dihadapi antara lain : Pertama, Kegiatan pengumpulan zakat pada 3 UPZ

Masjid di Palangka Raya, berjalan tanpa arahan dan bimbingan BAZNAS

Kota Palngka Raya, kedua, 3 UPZ Masjid yang dibentuk sejak 2014 -2018

belum diberikan Buku Panduan dan Tata Kerja Pengumpulan Zakat di

lingkungan Masjid dan Musola, ketiga, UPZ Masjid dan Musola dalam

melaksanakan kegiatan pengumpulan zakat belum maksimal, karena

disebabkan kekurangan tenaga pengurus zakat yang aktif, Keempat, UPZ

Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya belum melaksanakan

standarisasi pengelolaan zakat di lingkungan Masjid dan Musola.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola Kota Palangka

Raya, terkait problem dan kendala yang dihadapi perlu melakukan

pembenahan yang aktif. Semua kegiatan yang dilakukan oleh UPZ Masjid

Page 217: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

196

dan Musola idealnya berjalan dengan rapi dan dilakukan oleh tenaga ahli

yang mengerti tentang seluk beluk zakat, sehingga pembenahan dan

perbaikan tata kerja UPZ Masjid dan Musola dapat dilakukan sejak

pertama kali melakukan pengumpulan harta zakat.

BAZNAS Kota Palangka Raya dalam melaksanakan pengelolaan

zakat berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya selaku pembina terhadap

seluruh UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya, tidak terlepas

dari peran sumber daya manusia yang aktif melakukan pergerakan dan

perkembangan dalam dunia zakat. Optimalisasi pengumpulan zakat

dikawasan Kota Palangka Raya juga dilakukan oleh BAZNAS Kota

dengan membentuk satuan Unit Pengumpul Zakat di Masjid dan Musola,

perjalanan BAZNAS Kota Palangka Raya dalam memaksimalkan

pengumpulan zakat dituntut tidak hanya membentuk UPZ Masjid dan

Musola, namun BAZNAS Kota Palangka Raya juga harus mampu

mengelola dan mengeksplorasi elemen sumber strategis. Elemen-elemen

sumber strategis yang dimaksud meliputi antara lain, yaitu : SDM,

Kualitas SDM, Sarana, dan Komunikasi. Pengamatan peneliti terhadap

kendala dan problem BAZNAS Kota Palangka Raya yaitu, antara lain :

Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM) BAZNAS Kota Palangka Raya

yang didominasi oleh pengurus super sibuk, kedua, Sumber Daya Manusia

(SDM) BAZNAS Kota Palangka Raya yang didominasi oleh kalangan

PNS, dan ketiga, Sumber Daya Manusia (SDM) BAZNAS Kota Palangka

Raya yang didominasi oleh unsur Pemerintah.

Page 218: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

197

3. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola berdasarkan pengamatan

peneliti, terkait solusi pemungutan dan pengumpulan zakat di Kota

Palangka Raya menyimpulkan bahwa, kegiatan zakat yang dilakukan oleh

UPZ Masjid jauh dari apa yang diamanatkan Undang-Undang Zakat.

Manfaat dan fungsi masjid selama ini belum sepenuhnya diserap dengan

baik, sehingga kegiatan zakat yang dilaksanakan oleh UPZ Masjid dan

Musola di Kota Palangka Raya cuma pada saat Bulan Ramadhan.

Power sistem fungsi masjid yang selama terabaikan perlu adanya

pembenahan dan penggerakan, yaitu antara lain : Pertama, Optimalisasi

Fungsi Masjid dan Musola, kedua, Menjalin Koordinasi Ukhwah Fi>llah

antar UPZ Masjid dan Musola terhadap BAZNAS Kota Palangka Raya;

dan ketiga, Jaringan Kerja BAZNAS Kota Palangka Raya dengan UPZ

Masjid dan Musola.

B. Rekomendasi

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan kepada pengurus UPZ

Masjid dan BAZNAS Kota Palangka Raya terkait Tata Kerja UPZ Masjid dan

Musola dalam Pengelolaan dan Pendistribusian Zakat di Kecamatan Pahandut

Kota Palangka Raya antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola Kota Palangka Raya,

demi meningkatkan kepercayaan masyarakat perlu melakukan

pembenahan dan pengelolaan zakat yang lebih baik. Dengan adanya

evaluasi kerja internal pengurus UPZ Masjid dan Musola, kegiatan

Page 219: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

198

pengumpulan zakat pada Masjid dan Musola dapat dilaksanakan dengan

lebih aktif dan tidak bersifat tradisional.

2. BAZNAS Kota Palangka Raya dalam rangka meningkatkan kualitas kerja

UPZ Masjid dan Musola di Kota Palangka Raya perlu melakukan

beberapa hal, antara lain : Pertama, Melaksanakan program bimbingan

pengelolaan zakat pada UPZ Masjid dan Musola, kedua, Membuat

pedoman kerja UPZ Masjid dan Musola; dan ketiga, Membuat Standar

Operasional Prosedur (SOP) UPZ Masjid dan Musola dalam hal

pengumpulan dan pemungutan zakat di Kota Palangka Raya.

3. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Musola Kota Palangka Raya,

dalam rangka melaksanakan tugas dan membantu BAZNAS Kota

Palangka Raya melakukan optimalisasi pengumpulan zakat perlu lebih

menyerap fungsi Masjid dan Musola sebagai sarana edukasi masyarakat

muslim dalam memahami zakat.

Page 220: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

199

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Kitab :

Departemen Agama, Al-Qur‟an Terjemah.

Sumber Buku :

Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari‟ah, Bandung : Alfabeta, Tth.

Al-Banjari, Syekh Muhammad Arsyad, Sabilal Muhtadin, disalin oleh Asywadie

Syukur, Surabaya : Bina Ilmu, Jilid II, tth.

Al-Bantani, Imam Muhammad bin Umar Nawawi, Marahul Labid, Beirut

Lebanon : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Cet ke-3, Jilid I, tth.

al-Bukhari, Abu Adullah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia Hadits 1,

diterjemahkan oleh Masyar & Muhammad Suhadi, Jakarta : Penerbit

Almahira, 2011.

al-Bukhari, Imam Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il bin Ibrahiem bin

Mughiroh al-Bukhari, Terjemah Shahih Bukhari, diterjemahkan oleh

Achmad Sunarto, Semarang : Asy-Syifa, Jilid II, 1992.

al-Bukhari, Imam Abi „Abdillah, Terjemah Shahih Bukhari, diterjemahkan oleh

Achmad Sunarto, Semarang : Asy-Syifa, Jilid VIII, 1993.

al-Bukhori, Imam Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il bin Ibrahiem bin

Mughiroh, Shahih Bukhori , Beirot Lebanon : Darul Fakr, Jilid I, tth.

Al-Fairuzabadi, Abi Tohir bin Ya„qub, Tanwirul Mikbas Min Tafsir Ibn Abbas,

Beirut Lebanun : Dar Al-Fikr, 2001.

Al-Haritsi, Jaribah Bin Ahmad, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab,

diterjemahkan oleh Asmuni Solihan Zamakhsyari, Jakarta : Pustaka Al-

Kautsar, Cet I, 2006.

Al-Husaini, Imam Taqiyuddin Abubakar, Terjemah Kifayatul Akhyar, oleh Anas

Tohir Jsyamsuddin, Surabaya : Bina Ilmu Offset, jilid 1, 1997.

Al-Malibari, Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz, alih bahasa oleh Abdul

Hiyadh, Terjemah Fat-hul Mu‟in, Surabaya : Al-Hidayah.

Page 221: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

200

Al-Maragi, Ahmad Mustafa, terjemah oleh Hery Noer Aly, K. Anshori Umar

Sitanggal, bahrun Abubakar, Terjemah Tafsir Al-Maragi, Semarang : Toha

Putra Semarang, Juz X, tth.

Andiko, Toha, Ilmu Qawa‟id Fiqhiyyah Panduan Praktis dalam Merespons

Problematika Hukum Islam Kontemporer, Yogyakarta : Teras, Cet I, 2011.

An-Naisaburi, Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah, Shahih Ibnu

Khuzaimah, diterjemahkan oleh Abdul Syukur dan Abdul Razak, Jakarta :

Pustaka Azzam, Jilid 4 2009.

Arkianto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : Renika Cipta, 2003.

Arsyianti, Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi, Ekonomi Pembangunan Syari‟ah,

Jakarta : Rajagrafindo Persada, Cet 1, 2016.

Ash-Shallabi, Ali Muhammad, Biografi Umar Bin Al-Khathab, diterjemahkan

oleh Khoirul Amru Harahaf, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, Cet I, 2008.

As-Syaukani, Al-Imam Muhammad, Nailul Autar, terjemah oleh Adib Bisri

Musthafa dkk, jilid IV, Semarang : Asy-Syifa‟, tth.

At-Tarmidzi, Muhammad Isa bin Surah, Sunan At-Tarmidzi, diterjemahkan oleh

Muhammad Zuhri, DKK, Semarang : Asy Syifa, Juz I,tth.

Azzam, Nashr Farid Muhammad Washil dan Abdul Aziz Muhammad, Qawa‟id

Al-Fiqhiyyah, diterjemahkan oleh Wahyu Setiawan, Jakarta : Amzah, Cet

III, 2013.

Bakar, Muhammad dan Abu, Manajemen Organisasi Zakat, Malang : Madani, tth.

Bugin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2005.

Bugin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah

Ragam Varian Kontemporer, Jakarta : Raja Gravisindo Persada, 2003.

Dahlan, Abdul Aziz (ed), Ensiklokpedi Hukum Islam, Jakarta : Icthiar Baru van

Houve, tth.

Dakhoir, Ahmad, Hukum Zakat (Pengaturan & Integrasi

KelembagaanPengeloaan Zakat dengan Fungsi Lembaga Perbankan),

Surabaya : Aswaja Perindo, Cet 1, 2015.

Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Direktorrat Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil

Page 222: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

201

Zakat Di Indonesia, Jakarta : Departemen Agama Republik Indonesia,

2003.

Departemen Agama Republik Indonesia, Manajemen Pengelolaan Zakat, Jakarta :

2009.

Djazuli, A., Kaidah-kaidah Fikih, Jakarta : Kencana Prenada Media Grouf, Cet

ke-4, 2011.

Dkk, Didin Hafidhuddin, The Power Of Zakat Studi Perbandingan Pengelolaan

Zakat Asia Tenggara, Malang : UIN-Malang Press, Cet I, 2008.

Dkk, Nurul Huda, Ekonomi Pembangunan Islam, Jakarta : Prenadamedia Grouf,

Cet I, 2015.

Dkk, Nurul Huda, Zakat Perspektif Mikro-Makro Pendekatan Riset, Jakarta :

Prenadamedia Grouf, Cet I, 2015.

Fahmi, Irham, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Aplikasi), Bandung

: Alfabeta, Cet 1, 2016.

Fairuz, Achmad Warson Munawwir Muhammad, Kamus Al-Muanwwir

Indonesia-Arab, Surabaya : Pustaka Progressif, Cet I, 2017.

Hadi, Muhammad, Problematika Zakat Profesi dan Solusinya, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, Cet I, 2010.

Hafidhuddin, Didin, zakat dalam perekonomian modern, Jakarta : Gema Insani

Press, Cet I, 2002.

Hajjaj, Imam Abu Hasan Muslim Ibnu, Shahih Muslim, , Bandung : PT

Syirkah,Juz II, tth.

Heykal, Nurul Huda & Mohamad, Lembaga Keuangan Islam, Kencana Prenada

Media Group. Tth.

Jajuli, M. Sulaeman, Ekonomi Islam Umar bin Khattab, Yogyakarta : CV. Budi

Utama, Cet 2, 2016.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Kebudayaan, Jakarta : Balai Pustaka, 1989.

Karim, Oni Sahroni dan Adiwarman A., Maqashid Bisnis & Keuangan Islam,

Jakarta : Rajagrafasindo Persada, Cet I, 2015.

Page 223: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

202

Karim, Oni Sahroni dan Adiwarman A., Maqashid Bisnis & Keuangan Islam,

Jakarta : Rajagrafasindo Persada, Cet I, 2015.

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia,

Jakarta : Kementerian Agama RI, 2013.

Latif, Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul, Mukhtasar Shahih Bukhari, Beirut

Lebanon : Darul Kutb, Juz 2, tth.

Listiawati, Pertumbuhan dan Pendidikan Ekonomi Islam Analisis Sejarah, Jakarta

: Kencana, Cet I, 2016.

Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta :

Prenadamedia Grouf, Cet 1, 2015.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2007.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mufraini, Arief , Akuntansi dan Manajemen Zakat (Mengkomunikasikan

Kesadaran dan Membangun Jaringan) Jakarta : Kencana Prenada Media

Grouf, 2006.

Mugniyah, Muhammad Jawad, Fiqih Imam Ja‟far Shodiq, diterjemahkan oleh

Samsuri Rifa‟I, DKK, Jakarta : PT. Lintera Basritama, 1999.

Mulyana, Deddy , Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung : Remaja Rosdakarya,

2003.

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Muawwir Arab-Indonesia, Surabaya :

Pustaka Progressif, Cet Ke-14, 1997.

Noor Aflah, Arsetektur Zakat Indonesia, Jakarta : UI-Press, 2009.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat.

PORDEBI dan ADESY, Ekonomi dan Bisnis Islam Seri Konsep dan Aplikasi

Ekonomi dan Bisnis Islam, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, Cet I, 2016.

Page 224: STUDI TATA KERJA UPZ MASJID DAN MUSOLA DALAM …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1417/1/Tesis Ahmad Qazwini - 16014023.pdf · zakat pada Unit Pengumpul Zakat Masjid bersifat temporer

203

Qardawi, Yusuf, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman Harun, Hafhiduddin,

Hasanuddin, Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, tth.

Qardhawi, Yusuf, Spektrum Zakat, diterjemahkan oleh Sari Narulita, Jakarta :

Zikrul Hakim, Cet I, 2005.

Rasto, Manajemen Perkantoran Paradigma Baru, Bandung :Alfabeta, Cet 1,

2015.

Rozalinda, Fikih Ekonomi Syariah Prinsip dan Implementasinya pada Sektor

Keuangan Syariah, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, Cet I, 2016.

Sabiq, Muhammad Sayyid, Fiqih Sunnah, diterjemahkan oleh Ahmad Shiddiq

Abidun, Thabrani, Abdul Amin, Moh, Jakarta Pusat : Pena Pundi Aksara,

2009.

Sohari, Ahmad Sanusi dan, Ushul Fiqh, Jakarta : Rajagrafindo Persada, Cet I,

2015.

Sohari, Ahmad Sanusi dan, Ushul Fiqh, Jakarta : Rajagrafindo Persada, Cet I,

2015.

Suharsaputra, Uhar, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan,

Bandung : Refika Aditama, 2012.

Sukti Surya, Hukum Zakat dan Wakaf di Indonesia, Yogyakarta : Kanwa

Publisher, 2013.

Udang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Bandung : Fokus Media, Cet 2012.

Utsman, Sabian, Dasar-dasar Sosiologi Hukum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009.

Wibisono,Yusuf, Mengelola Zakat Indonesia Diskursus Pengelolaan Zakat

Nasional dari Rezim Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 ke Rezim

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, Jakarta : Prenadamedia Grouf,

Cet I, 2015.

Sumber Internet :

Arafat_hs, Peran Masjid dalam Pemberdayaan Zakat, http://www.zisindosat.com

/peran-masjid-dalam-pemberdayaan-zakat/, diunduh 16-02-2015, pukul :

22: 10 WIB.