107
STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURIALA KEC. PURIALA KAB. KONAWE PROV. SULTRA TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan Di Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan OLEH RATNI P00324014025 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN D-III KEBIDANAN 2017

STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

  • Upload
    lamnhan

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PURIALA KEC. PURIALA KAB. KONAWE PROV. SULTRA

TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan Di Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan Kebidanan

OLEH

RATNI

P00324014025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN D-III KEBIDANAN 2017

Page 2: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

ii

Page 3: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

iii

Page 4: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

iv

RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

1. Nama : Ratni

2. Tempat/Tgl. Lahir : Puriala, 10 Februari 1996

3. Suku : Tolaki

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku/Kebangsaan : Tolaki/Indonesia

7. Alamat : Desa Puriala Kec. Puriala Kab.

Konawe

B. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Puriala tamat tahun 2008

2. SMP Negeri 4 Lambuya tamat tahun 2011

3. SMA Negeri 1Puriala tamat tahun 2014

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D III Kebidanan sejak

tahun 2014- Sekarang.

Page 5: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

v

ABSTRAK

Studi Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Asi Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Puriala Kec. Puriala Kab. Konawe Prov. Sultra

Tahun 2017

Ratni1, Sultina Sarita2, Elyasari3 Latar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai ASI Ekslusif pada tanggal 9-10 desember 2016 dari 262 bayi hanya 46,1% yang mendapatkan ASI Ekslusif

Tujuan penelitian : Memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Ekslusif berdasarkan variabel umur, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi.

Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitiaan ini adalah semua ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Poli KIA Puskesmas Puriala tahun 2016 yaitu 305 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yaitu 31 orang. Dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling.

Hasil penelitian : Dari 31 ibu yang dijadikan sampel penelitian, ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang ASI Ekslusif yaitu 12 orang (38,70 %) dan yang berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif berjumlah 19 orang (61,29%). Dari 12 responden yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif, berdasarkan umur, persentase tertinggi terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 9 orang (75%). Berdasarkan pendidikan, persentase tertinggi terdapat pada jenjang pendidikan menengah yaitu 5 orang (41,66%). Berdasarkan pekerjaan, persentase tertinggi terdapat pada responden yang bekerja sebagai IRT yaitu 9 orang (75%) karena sebagian besar sampel penelitian adalah responden yang bekerja sebagai IRT. Berdasarkan sumber informasi, persentase tertinggi terdapat pada responden yang mendapat informasi yaitu 12 orang (100%).

Daftar Pustaka: 22 literatur (2001-2016)

Kata Kunci : ASI Ekslusif

1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D III Kebidanan 2. Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D III Kebidanan

Page 6: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya walaupun

hanya dalam bentuk sederhana dengan judul “Studi Pengetahuan Ibu

Hamil Trimester III Tentang Asi Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas

Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017”. yang merupakan salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D III

Kebidanan Tahun 2017

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna baik dari penyusunan maupun dari segi isi. Namun penulis

tetap berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis dengan

segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Ibu Sultina Sarita, SKM., M.Kes selaku

pembimbing I dan ibu Elyasari SST, M.Keb selaku pembimbing II yang

telah memberikan arahan, bimbingan dan saran serta segala kemampuan

dan keikhlasan telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini. Melalui kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari.

Page 7: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

vii

2. Kepala kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin

penelitian kepada penulis dalam penelitian ini.

3. Kepala Puskesmas Puriala bapak Anwar, SKM yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis dalam penelitian ini.

4. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

5. Ibu Aswita, S.Si.T, MPH selaku penguji I, ibu Hasmia Naningsih,

SST, M.Keb selaku penguji II dan ibu Nasrawati, S.Si.T, MPH

selaku penguji III yang telah banyak memberikan saran dan

masukan bagi penulis.

6. Seluruh Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Kebidanan atas ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis

selama mengikuti pendidikan dan seluruh staf Politeknik

Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan atas

pelayanan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan.

7. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih

kepada ayahanda Aidin dan ibunda Samlan yang selama ini telah

banyak berkorban baik materi maupun non materi demi

kesuksesan penulis

8. Rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

Kebidanan angkatan 2014 yang telah memberikan motivasi

dalam penyusunan karya tulis ilmiah

Page 8: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

viii

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis

mengharapkan bantuan, kritik, dan saran yang bersifat membangun

dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah.

Kendari, Juli 2017

Penulis

Page 9: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………... ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………. iii

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………... iv

INTISARI………………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR……………………………………………………. vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xi

DAFTAR BAGAN………………………………………………………... xii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 5 C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5 D. Manfaat Penelitian………………………………………………. 6 E. Keaslian penelitian………………………………………………. 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah pustaka…………………………………………………… 9 1. Tinjauan Tentang Pengetahuan…………………………… 9 2. Tinjauan Tentang ASI Ekslusif…………………………….. 33

B. Landasan Teori…………………………………………………... 57 C. Kerangka Konsep………………………………………………... 59

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………….. 60 B. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………….. 60 C. Populasi dan Sampel Penelitian………………………………. 60 D. Definisi Operasional…………………………………………….. 61 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….. 63 F. Instrument Penelitian…………………………………………… 63 G. Pengolahan Dan Analisis Data………………………………... 63 H. Penyajian Data…………………………………………………… 65

Page 10: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

x

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………… 66 B. Hasil Penelitian…………………………………………………… 70 C. Pembahasan……………………………………………………… 74

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 81 B. Saran………………………………………………………………. 82

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kadar Gizi Dalam ASI……………………………………… 47

Tabel 1.2 Perbedaan Payudara Penuh Dan Payudara Bengkak... 58

Tabel 1.3 Data Sumber Daya Manusia…………………………….... 70

Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang

ASI Ekslusif Di Puskesmas Puriala Tahun 2017……….. 70

Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang

ASI Ekslusif Di Puskesmas Puriala Tahun 2017 Ditinjau

Dari Kelompok Umur………………………………………. 71

Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang

ASI Ekslusif Di Puskesmas Puriala Tahun 2017 Ditinjau

Dari Tingkat Pendidikan…………………………………... 72

Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang

ASI Ekslusif Di Puskesmas Puriala Tahun 2017 Ditinjau

Dari Pekerjaan……………………………………………… 73

Tabel 1.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang

ASI Ekslusif Di Puskesmas Puriala Tahun 2017 Ditinjau

Dari Sumber Informasi…………………………………….. 74

Page 12: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Skema Perilaku…………………………………………… 29

Bagan 1.2 Kerangka Konsep………………………………………… 59

Page 13: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Macam-Macam Bentuk Putting………………………….. 42

Gambar 1.2 Payudara Tampak Samping……………………………… 43

Gambar 1.3 Struktur Payudara…………………………………………. 43

Page 14: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 2. Kuesioner

Lampiran 3. Master Tabel

Lampiran 4. Surat Telah Melakukan Pengambilan Data Awal

Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian

Lampiran 7. Surat Telah Melakukan Penelitian

Page 15: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI

merupakan satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena

memiliki komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan

dan perkembangan bayi (Sugiarti E, Zulaekah S, Puspowati D. S,

2011). Melihat manfaat yang besar, maka pemberian ASI Eksklusif

sangat dianjurkan. Maksud ASI Eksklusif disini adalah pemberian

ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahaan lain seperti susu

formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan makanan padat seperti

pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim sejak lahir

hingga bayi umur 6 bulan (Sugiarti E, Zulaekah S, Puspowati D. S,

2011)

ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum

tanpa tambahan apapun sejak lahir, dengan kata lain pemberian

susu formula, air matang, air gula, dan madu untuk bayi baru lahir

tidak dibenarkan. ASI adalah makanan satu-satunya yang paling

sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan

pertama (Sitti Saleha, 2009)

Pentingnya ASI Ekslusif memang harus menjadi perhatian

dan tanggung jawab sebagai orang tua juga harus mulai menyadari

akan dampak pada si bayi jika ASI Ekslusif ini tidak diberikan pada

Page 16: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

2

bayi dengan maksimal. Pertumbuhan bayi pada usia 0-6 bulan bisa

sangat terhambat dan kemungkinan besar juga bayi tidak sehat.

Ibu memberikan ASI nya secara maksimal maka otomatis sang ibu

akan mentransfer imunitasnya kepada si bayi, sehingga apabila ibu

sehat maka bayi juga bisa sehat. Karena meskipun ada susu

formula sebagai pengganti ASI Ekslusif itu tidak akan sebaik ASI.

Karena banyak sekali kandungan susu formula yang tidak terdapat

pada ASI, ASI lebih memiliki fungsi menyeluruh pada bayi

sedangkan susu formula hanya memacu sebagian saja. Jadi,

sudah sangat jelas bahwa memberikan ASI Ekslusif adalah hal

yang tidak bisa digantikan.(Ummu, 2009).

Menurut World Health Organization (WHO) dan UNICEF

(2012) laporan anak di dunia 2011 yaitu dari 136,7 juta yang lahir di

seluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang disusui secara

Eksklusif dalam 6 bulan pertama. Sedangkan di negara industri,

bayi yang tidak di beri ASI Eksklusif lebih besar meninggal dari

pada bayi yang di beri ASI Eksklusif. Pemberian ASI Ekslusif

selama 6 bulan di hubungkan dengan penurunan kasus diare

(53,0%) dan ISPA (27,0%). Sementara di Negara berkembang

hanya 39% ibu–ibu yang memberikan ASI Eksklusif (Siallagan,

2013).Penelitian di enam negara berkembang, resiko kematian bayi

usia 9-12 bulan meningkat 40%, jika bayi tersebut tidak disusui.

Untuk bayi berusia di bawah 2 bulan, angka kematian ini meningkat

Page 17: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

3

menjadi 48 %. Bayi yang tidak pernah mendapat ASI beresiko

meninggal lebih tinggi dari pada bayi yang mendapat ASI (Roesli,

2008).

ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap

tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI

Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak

mudah sakit. Hal tersebut sesuai dengan beberapa kajian dan fakta

global. Kajian global “The Lancet Braestfeeding Series, 2016 telah

membuktikan 1) Menyusui Eksklusif menurunkan angka kematian

karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari 3

bulan, 2) Sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena

tidak menerima ASI Ekslusif. Investasi dalam pencegahan BBLR,

Stunting dan meningkatkan IMD dan ASI Eksklusif berkontribusi

dalam menurunkan risiko obese dan penyakit kronis (Patal, 2013).

Tidak menyusui berhubungan dengan kehilangan nilai

ekonomi sekitar $302 milyar setiap tahunnya atau sebesar 0-49%

dari Pendapatan Nasional Broto (Lancet, 2016).

Di Indonesia pemberian ASI Ekslusif masih sangat rendah

tahun 2010 pemberian ASI saja pada bayi usia enam bulan di

Indonesia hanya 15,3 persen, tahun 2012, cakupan pemberian ASI

Eksklusif secara nasional sebesar 48,62%.dan pada tahun 2013

pemberian ASI Eksklusif hanya sebesar 30,2 persen, sementara

target nasional di atas 80 persen. Data riset kesehatan dasar

Page 18: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

4

(Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI

Eksklusif secara nasional sebesar 54,3%. Data ini masih jauh dari

target pencapaian pemerintah yaitu 80%. Bayi yang tidak diberi ASI

dari lahir sampai usia 6 bulan dapat berakibat buruk pada gizi dan

kesehatan bayi (Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan,2013).

Data pemberian ASI Ekslusif pada bayi 0-6 bulan di

Sulawesi Tenggara cenderung naik turun, peningkatan signifikan

dilaporkan pada tahun 2011 dengan cakupan 63,8 %, atau naik

sebesar 49,7 % dari tahun sebelumnya. Namun angka tersebut

terus menurun pada tiga tahun berikutnya hingga mencapai 32,9 %

pada tahun 2014. Dan di tahun 2015 kembali naik menjadi 54,15

%. (Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015).

Data Dinas Kesehatan Kota Kendari menunjukkan bahwa

cakupan ASI Eksklusif dari tahun 2011-2013 belum mencapai

target nasional, dimana pada tahun 2011 tercatat sebanyak

52,38%, tahun 2012 pencapaian menurun menjadi 32,52%, dan

pada tahun 2013 mencapai sebesar 59,24%. (Profil Dinas

Kesehatan Kota Kendari, 2013).

Cakupan pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten konawe

belum mencapai target yaitu 34,52 % pada tahun 2013 dan

menurun menjadi 27 % pada tahun 2014 dan pada tahun 2015

Page 19: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

5

meningkat menjadi 60,65 %. (Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2015).

Dari studi pendahuluan yang dilakukan di puskesmas puriala

kecamatan puriala kabupaten konawe provinsi sulawesi tenggara

mengenai pemberian ASI Ekslusif pada tanggal 9-10 desember

2016 dari 262 bayi hanya 46,1% yang mendapatkan ASI Ekslusif

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang studi pengetahuan ibu hamil

trimester III tentang pemberian ASI Ekslusif di wilayah kerja

Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe

Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil

trimester III tentang ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas

Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2017?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III

tentang ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Puriala

Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2017.

Page 20: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

6

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Ekslusif berdasarkan umur di wilayah kerja Puskesmas

Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2017.

b. Mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Ekslusif berdasarkan pendidikan di wilayah kerja Puskesmas

Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2017.

c. Mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Ekslusif berdasarkan pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas

Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2017.

d. Mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Ekslusif berdasarkan sumber informasi di wilayah kerja

Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe

Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan

masukan bagi bidan untuk meningkatkan pengetahuan ibu

hamil trimester III tentang ASI Ekslusif.

Page 21: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

7

2. Bagi institusi pendidikan

Untuk menambah bahan acuan dalam mengembangkan

penelitian khususnya mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

yang berkaitan dengan penelitian ini

3. Bagi ibu hamil

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang berarti bagi

ibu hamil trimester III dalam meningkatkan pengetahuan tentang

ASI Ekslusif

4. Bagi peneliti

Bagi peneliti merupakan pengalaman berharga dalam

rangka menambah wawasan pengetahuan serta

pengembangan diri, khususnya dibidang penelitian lapangan.

E. Keaslian Penelitian

1. Ida Ismail (2013) yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Ekslusif Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada

Bayi Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013” jenis penelitian ini

bersifat deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

ibu yang memiliki bayi dengan teknik pengambilan data primer

dan sekunder. Variabel yang digunakan umur, pendidikan dan

pekerjaan.

Page 22: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

8

2. Yuni (2014) yang berjudul “Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Ekslusif Di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara” jenis penelitian in bersifat deskriftif.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang menyusui

dengan teknik pengambilan data primer dan sekunder. Variabel

yang digunakan yaitu pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif

dengan jumlah sampel 43 orang.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan

penelitian sebelumnya adalah instrument penelitian, sedangkan

perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian

sebelumnya adalah responden, lokasi, dan waktu penelitian.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III

yang berjumlah 31 responden. Penelitian dilaksanakan di

Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Dan waktu penelitian

ini dilakukan tanggal 4 maret - 20 juni 2017

Page 23: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Tentang Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran,

gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia

dan kehidupannya (keraf, 2009).

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia

sebagai hasil kepercayaan (biliefs), takhayul (superstition)

dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation).

Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan

pengalaman apa yang didapatkan oleh setiap manusia

(Mubarak, 2011)

Menurut Regers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo

(2010), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses

berurutan, yaitu:

1) Kesadaran (awareness), yaitu subjek menyadari atau

mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus.

2) Ketertarikan (interest), yaitu subjek merasa tertarik

terhadap stimulasi atau objek tersebut.

Page 24: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

10

3) Evaluasi (evaluation) yaitu subjek mempertimbangkan

baik dan tidak stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini

menunjukan kemajuan sikap responden.

4) Percobaan (trial) yaitu subjek mulai mencoba melakukan

sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh

stimulus.

5) Adopsi (adoption), yaitu dimana subjek berprilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan terhadap

stimulus.

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif

menurut Soekijo Notoatmodjo (2010) mempunyai 6 tingkatan

yaitu :

1) Tahu ( know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya. termasuk ke dalam

pengetahuan pada tingkat ini adalah mengingat kembali

(recal) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu “tahu” adalah merupakan pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa

orang itu tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

Page 25: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

11

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan

dan sebagainya.

2) Memahami ( compherention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui

dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar, orang telah paham terhadap objek suatu materi

harus dapat dijelaskan, menyimpulkan dan menamakan

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk

menjabarkan suatu materi ke dalam komponen-

komponen. Tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut yang masih ada kaitannya antara satu dengan

yang lainnya.

Page 26: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

12

5) Sintesis (synthesis)

Sistesis merupakan suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di

dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata

lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu

materi atau objek, dimana penilaian berdasarkan pada

kriteria yang dibuat sendiri atau pada kriteria yang sudah

ada.

c. Jenis Pengetahuan

Macam-macam pengetahuan menurut Wawan A & Dewi,

(2010) sebagai berikut :

1) Pengetahuan khusus yaitu mengenai yang satu saja.

2) Pengetahuan umum, yaitu berlaku bagi seluruh macam

dan masing-masing dalam macamnya.

3) Pengetahuan khusus maupun umum, keduanya menjadi

milik manusia berlandaskan pengalaman, baik

pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain,

sehingga manusia mengetahui sesuatu. Jadi, tahu

hendaknya mencakup objeknya, setidak-tidaknya hendak

Page 27: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

13

mengetahui dasar pengetahuannya itu. Demikian orang

mungkin tahu, bahwa pengetahuannya tidak sesuai

objeknya maka salahlah pengetahuannya kelirulah

orangnya. Kalau pengetahuan itu ternyata sesuia dengan

objeknya, maka puaslah dia serta dikatakan bahwa

pengetahuannya itu benar atau ia mencapai kebenaran.

d. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Budiman & Agus Riyanto (2013) dalam bukunya

menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam

dan di luar sekolah (baik formal maupun nonformal,

berlangsung seumur hidup).

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi

pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi.

2) Informasi/Media Massa

Informasi adalah “that of which one is apprised or the

told: intelligence, news” (oxport eglish dictionary). Kamus

lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang

Page 28: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

14

dapat diketahui, namum ada pula yang menekankan

informasi sebagai transfer pengetahuan.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka

pendek sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatakan pengetahuan

3) Sosial, Budaya, Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang

tanpa melalui penalaran apakah baik atau buruk. Dengan

demikian, seseorang bertambah pengetahuannya

walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang

juga kan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu, baik fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke

dalam individu yang berada di lingkungan tersebut.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

Page 29: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

15

dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang

diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

masa lalu.

6) Umur

Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang semakin bertambah usia akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik.

e. Pengukuran Dan Indikator Perilaku Kesehatan

Menurut Soekidjo Notoatmodjo perilaku mencakup 3

domain, yakni pengetahuan (knowledge), sikap (attitude),

dan tindakan atau praktek (practice). Oleh sebab itu,

mengukur perilaku dan perubahannya, khususnya perilaku

kesehatan juga mengacu kepada 3 domain tersebut. Secara

rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pengetetahuan kesehatan (health knowledge)

Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup

apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara

memelihara kesehatan. Pengetahuan tentang cara-cara

memelihara kesehatan ini meliputi :

a) Pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak

menular (jenis penyakit dan tanda-tandanya atau

Page 30: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

16

gejalanya, penyebabnya, cara penularannya, cara

pencegahannya, cara mengatasi atau menangani

sementara).

b) Pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait

dan/atau mempengaruhi kesehatan antara lain : gizi

makanan, sarana air bersih, pembuangan air limbah,

pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah,

perumahan sehat, polusi udara, dan sebagainya.

c) Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan

yang professional maupun yang tradisional.

d) Pengetahuan untuk menghindari kecelakaan baik

kecelakaan rumah tangga, maupun kecelakaan lalu

lintas, dan tempat-tempat umum.

Oleh sebab itu, untuk mengukur pengetahuan

kesehatan seperti tersebut diatas, adalah dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung

(wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis

atau angket. Indikator pengetahuan kesehatan adalah

“tingginya pengetahuan responden tentang kesehatan,

atau besarnya persentase kelompok responden atau

masyarakat tentang variabel-variabel atau komponen-

komponen kesehatan. Misalnya berapa % responden

atau masyarakat yang tahu tentang cara-cara mencegah

Page 31: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

17

penyakit demam berdarah, atau berapa % masyarakat

atau responden yang mempunyai pengetahuan yang

tinggi tentang ASI Ekslusif, dan sebagainya.

2) Sikap terhadap kesehatan (health attitude)

Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau

penilaian orang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

pemeliharaan kesehatan, yang mencakup sekurang-

kurangnya 4 variabel, yaitu :

a) Sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular

(jenis penyakit dan tanda-tandanya atau gejalanya,

penyebabnya, cara penularannya, cara

pencegahannya, cara mengatasi atau menanganinya

sementara).

b) Sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan/atau

mempengaruhi kesehatan antara lain : gizi makanan,

sarana air bersih, pembuangan air limbah,

pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah,

perumahan sehat, polusi udara, dan sebagainya.

c) Sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang

professional maupun yang tradisional.

d) Sikap untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan

rumah tangga, maupun kecelakaan lalu lintas, dan

tempat-tempat umum

Page 32: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

18

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung

ataupun tidak langsung. Pengukuran sikap secara

langsung dapat dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang stimulus atau objek yang

bersangkutan. Misalnya, bagaimana pendapat responden

tentang imunisasi pada anak balita, bagaimana pendapat

responden tentang keluarga berencana, dan sebagainya.

Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan

dengan cara memberikan pendapat dengan

menggunakan kata “setuju” atau “tidak setuju” terhadap

pernyataan-pernyataan terhadap objek tertentu, dengan

menggunakan skala Lickert. Misalnya : beri pendapat

anda tentang pernyataan-pernyataan di bawah ini

dengan memberikan penilaian sebagai berikut :

5 : bila sangat setuju

4 : bila setuju

3 : bila biasa saja

2 : bila tidak setuju

1 : bila sangat tidak setuju

Contoh :

a) Demam berdarah adalah penyakit yang sangat

berbahaya.

Page 33: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

19

b) Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian

ibu.

c) Penderita HIV/AIDS tidak perlu dikucilkan atau

diisolasi, dan sebagainya

Sikap juga dapat diukur dari pertanyaan-pertanyaan

secara tidak langsung, misalnya :

a) Apabila anda diundang untuk mendengarkan ceramah

tentang Napza, apakah anda mau hadir?

b) Seandainya akan dibangun Polindes di desa ini,

apakah anda mau membantu dana?, dan sebagainya.

3) Praktik kesehatan (health practice)

Praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat

adalah semua kegiatan atau aktivitas orang dalam

rangka memelihara kesehatan. Tindakan atau praktik

kesehatan ini juga meliputi 4 faktor seperti pengetahuan

dan sikap kesehatan tersebut diatas, yaitu :

a) Tindakan atau praktik sehubungan dengan penyakit

menular dan tidak menular (jenis penyakit dan tanda-

tandanya atau gejalanya, penyebabnya, cara

penularannya, cara pencegahannya, cara mengatasi

atau menangani sementara).

b) Tindakan atau praktik sehubungan dengan faktor-

faktor yang terkait dan/atau mempengaruhi kesehatan

Page 34: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

20

antara lain : gizi makanan, sarana air bersih,

pembuangan air limbah, pembuangan kotoran

manusia, pembuangan sampah, perumahan sehat,

polusi udara, dan sebagainya.

c) Tindakan atau praktik sehubungan dengan

penggunaan (utilisasi) fasilitas pelayanan kesehatan

d) Tindakan atau praktik untuk menghindari kecelakaan

baik kecelakaan rumah tangga, maupun kecelakaan

lalu lintas, dan tempat-tempat umum

Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat

dilakukan melalui 2 cara, secara langsung, maupun

secara tidak langsung. Pengukuran perilaku yang paling

baik adalah secara langsung, yakni dengan pengamatan

(observasi), yaitu mengamati tindakan dari subjek dalam

rangka memelihara kesehatannya, misalnya : dimana

responden membuang air besar, makanan yang disajikan

ibu dalam keluarga untuk mengamati praktik gizi, dan

sebagainya.

Sedangkan secara tidak langsung menggunakan

metode mengingat kembali (recall). Metode ini dilakukan

melalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentang

apa yang telah dilakukan berhubungan dengan objek

tertentu.

Page 35: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

21

Contoh : untuk mengetahui perilaku gizi ibu terhadap

anak balitanya, dengan menanyakan makanan apa saja

yang diberikan kepada anaknya selama 24 jam terakhir.

Untuk mengetahui perilaku antenatal care, dapat

menanyakan apakah pada kehamilan terakhir melakukan

periksa hamil, berapa kali, dimana, dan sebagainya.

f. Determinan Perilaku Kesehatan

Seperti telah diuraikan terdahulu, bahwa perilaku

adalah hasil atau resultan terhadap stimulus (faktor

eksternal) dengan respons (faktor internal) dalam subjek

atau orang yang berperilkau tersebut. Dengan perkataan

lain, perilaku seseorang atau subjek dipengaruhi atau

ditentukan oleh faktor-faktor baik dari dalam maupun dari

luar subjek. Faktor yang menentukan atau membentuk

perilaku ini disebut determinan. Banyak teori tentang

determinan perilaku ini, masing-masing mendasarkan pada

asumsi-asumsi yang dibangun. Dalam bidang perilaku

kesehatan, ada 3 teori yang sering menjadi acuan dalam

penelitian-penelitian kesehatan masyarakat. Ketiga teori

sersebut adalah :

1) Teori Lawrence Green

Berangkat dari analisis penyebab masalah

kesehatan, Green membedakan adanya dua determinan

Page 36: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

22

masalah kesehatan tersebut, yakni behavioral factors

(factor perilaku), dan non-behavioral factors atau faktor

non-perilaku. Selanjutnya Green menganalisis, bahwa

faktor perilaku sendiri ditentukan oleh faktor utama, yaitu:

a) Faktor-faktor presdisposisi (disposing factors), yaitu

faktor-faktor yang mempermudah atau

mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang,

antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,

kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya.

Seorang ibu mau membawa anaknya ke Posyandu,

karena tahu bahwa di Posyandu akan dilakukan

penimbangan anak untuk mengetahui

pertumbuhannya. Anaknya akan memperoleh

imunisasi untuk pencegahan penyakit, dan

sebagainya. Tanpa adanya pengetahuan-

pengetahuan ini, ibu tersebut mungkin tidak akan

membawa anaknya ke Posyandu.

b) Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), adalah

faktor-faktor yang memungkinankan atau yang

memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud

dengan faktor adalah sarana dan prasarana adalah

fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya

Puskesmas, Posyandu, rumah sakit, tempat

Page 37: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

23

pembuangan air, tempat pembuangan sampah,

tempat olahraga, makanan bergizi, uang, dan

sebagianya. Sebuah keluarga yang sudah tahu

masalah kesehatan, mengupayakan keluarganya

untuk menggunakan air bersih, buang air besar di

WC, makan-makanan yang bergizi, dan sebagainya.

Tetapi apabila keluarga tersebut tidak mampu untuk

mengadakan fasilitas itu semua, makan dengan

terpaksa buang air besar di kali/kebun, menggunakan

air kali untuk keperluan sehari-hari, makan seadanya,

dan sebagainya.

c) Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), adalah

faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat

terjadinya perilaku. Kadang-kadang, meskipun

seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat,

tetapi tidak melakukannya. Seorang ibu hamil tahu

manfaat periksa hamil, dan didekat rumahnya ada

Polindes, dekat dengan bidan, tetapi ia tidak mau

melakukan periksa hamil, karena ibu lurah dan ibu-ibu

tokoh lain tidak pernah periksa hamil, namun anaknya

tetap sehat. Hal ini berarti, bahwa untuk berpeilaku

sehat memerlukan contoh dari parah tokoh

masyarakat.

Page 38: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

24

Secara matematis, perilaku menurut Green itu dapat

digambarkan sebagai berikut :

B = Behavior

F = Fungsi

Pf = Presdisposing factors

Ef = Enabling factors

Rf = Reinforcing factors

2) Teori Snehandu B. Karr

Karr seorang staf pengajar Departemen

Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Universitas

California di Los Angeles, mengidentifikasi adanya 5

determinan perilaku, yaitu :

a) Adanya niat (intention) seseorang untuk bertindak

sehubungan dengan objek atau stimulus diluar

dirinya. Misalnya, orang mau membuat jamban/WC

kelaurga dirumahnya, apabila dia mempunyai “niat”

untuk itu.

b) Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya (social

support). Di dalam kehidupan seseorang di

masyarakat, perilaku orang tersebut cenderung

memerlukan legitimasi dari masyarakat disekitarnya.

Apabila perilaku tersebut bertentangan atau tidak

B = F (Pf, Ef, Rf)

Page 39: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

25

memperoleh dukungan dari masyarakat, maka ia

akan merasa kurang atau tidak merasa “nyaman”.

Demikian pula, untuk berperilaku kesehatan orang

memerlukan dukungan masyarakat sekitarnya, paling

tidak, tidak menjadi gunjingan atau bahan

pembicaraan masyarakat.

c) Terjangkaunya informasi (accessibility of information),

adalah tersedianya informasi-informasi terkait dengan

tindakan yang akan diambil oleh seseorang. Sebuah

keluarga mau ikut program keluarga berencana,

apabila keluarga ini memperoleh penjelasan yang

lengkap tentang keluarga berencana : tujuan ber-KB,

bagaimana cara ber-KB, (alat-alat kontrasepsi ayang

tersedia), akibat-akibat sampingan ber-KB, dan

sebagainya.

d) Adanya otonomi atau kebebasan pribadi (personal

autonomy) untuk mengambil keputusan. Di Indonesia,

terutama ibu-ibu, kebebasan pribadinya masih

terbatas, terutama lagi di pedesaan. Seorang istri,

dalam pengambilan keputusan masih sangat

tegantung kepada suami. Contoh, untuk membawa

anaknya yang sakit ke Puskesmas, harus menunggu

setelah suaminya pulang kerja. Demikian pula, untuk

Page 40: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

26

periksa hamil, seorang istri harus memperoleh

persetujuan dari suami, dan kalau suami tidak setuju

maka tidak akan ada pemeriksaan kehamilan.

e) Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan

(action situation). Untuk bertindak apapun memang

diperlukan suatu kondisi dan situasi yang tepat.

Kondisi dan situasi mempunyai pengertian yang luas,

baik fasilitas yang tersedia serta kemampuan yang

ada. Untuk membangun rumah yang sehat misalnya,

jelas sangat tergantung pada kondisi ekonomi dari

orang yang bersangkutan. Meskipun faktor yang lain

tidak ada masalah, tetapi apabila kondisi dan

situasinya tidak mendukung, maka perilaku tersebut

tidak akan terjadi.

Secara matematik, teoti Karr ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

B = Behavior

F = Fungsi

Bi = Behavior intention

Ss = Sosial support

Ai = Accesssibility information

B = F (Bi, Ss, Ai, Pa, As)

Page 41: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

27

3) Teori WHO

Tim kerja pendidikan kesehatan dari WHO

merumuskan determinan perilaku ini sangat sederhana.

Mereka mengatakan, bahwa mengapa seseorang

berperilaku, karena adanya 4 alasan pokok,

(determinan), yaitu :

a) Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling)

Hasil pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan

seseorang, atau lebih tepat diartikan pertimbangan-

pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus,

merupakan modal awal untuk bertindak atau

berprilaku. Seorang ibu akan membawa anaknya ke

Puskesmas untuk memperoleh imunisasi, akan

didasarkan pertimbangan untung ruginya, manfaat

dan sumber daya atau uangnya yang tersedia, dan

sebagainya.

b) Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau

pribadi yang dipercayai (personal references). Di

dalam masyarakat, dimana sikap paternalisitik masih

kuat, maka perubahan perilaku masyarakat

tergantung dari perilaku acuan (referensi) yang pada

umumnya adalah para tokoh masyarakat setempat.

Orang mau membangun jamban keluarga, kalau

Page 42: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

28

tokoh masyarakatnya sudah lebih dulu mempunyai

jamban keluarga sendiri.

c) Sumber daya (resources) yang tersedia merupakan

pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang atau

masyarakat. Kalau dibandingkan dengan teori Green,

sumber daya ini adalah sama dengan faktor enabling

(sarana dan prasarana atau fasilitas). Sebuah

keluarga akan selalu menyediakan makanan yang

bergizi bagi anak-anaknya apabila mempunyai uang

cukup untuk membeli makanan tersebut, dan orang

mau menggosok gigi menggunakan pasta gigi kalau

mampu untuk membeli sikat gigi dan pasta gigi.

Sosio-budaya (culture) setempat biasanya sangat

berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku

seseorang. Telah diuraikan terdahulu bahwa faktor

sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk

terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat kita

lihat dari perilaku tiap-tiap etnis di Indonesia yang

berbeda-beda, karena memang masing-masing etnis

mempunyai budaya yang berbeda yang khas.

Dari uraian tersebut, teori dari tim WHO ini dapat

dirumuskan secara matematis sebagai berikut :

Page 43: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

29

B = Behavior

F = Fungsi

Tf = Thoughts and feeling

Pr = Personal references

R = Resources

C = Culture

Dari pengalaman penulis selama melakukan

pengamatan dan bertugas dilapangan (masyarakat),

khususnya dipedesaan, dapat disimpulkan adanya urutan

terjadinya perilaku sebagai berikut :

Bagan 1.1 Skema Perilaku

B = F (Tf, Pr, R, C)

Pengalaman

Fasilitas

Sosio-

Budaya

Persepsi

Pengetahuan

Keyakinan

Keinginan

Motivasi

Niat

Sikap

Perilaku

Respons Eksternal Internal

Page 44: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

30

Dari skema tersebut dapat dijelaskan bahwa perilaku

terjadi diawali dengan adanya pengalaman-pengalaman

seseorang serta faktor-faktor di luar orang tersebut

(lingkungan), baik fisik maupun non-fisik. Kemudian

pengalaman dan lingkungan tersebut diketahui,

dipersepsikan, diyakini, dan sebagainya, sehingga

menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak, dan akhirnya

terjadilah perwujudan niat tersebut yang berupa perilaku.

g. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh

pengetahuan ada 2 yaitu :

1) Cara Memperoleh Kebenaran Non Ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum

ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan

secara sistematik dan logis adalah dengan cara non

ilmiah. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode

ini yaitu :

a) Pertama, cara coba salah (trial and error), cara

memperoleh kebenaran non ilmiah yang perna

digunakan oleh manusia dalam memperoleh

pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau

dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara

Page 45: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

31

ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban.

b) Kedua, secara kebetulan, penemuan kebenaran

secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh

orang yang bersangkutan.

c) Ketiga, cara kekuasaan atau otoritas, dalam

kehidupan manusia sehari-hari banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang

dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah

yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

d) Keempat, berdasarkan pengalaman pribadi,

pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman ini merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan.

e) Kelima, cara akal sehat (common sense), akal sehat

atau commom sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu

pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman

dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang

tuanya.

Page 46: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

32

f) Keenam, kebenaran melalui wahyu, ajaran agama

adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari tuhan

melalui para nabi. Kebenaran ini haru diterima dan

diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran

tersebut rasional atau tidak.

g) Ketujuh, kebenaran secara intuitif, kebenaran sacara

intuitifdiperoleh manusia secara cepat sekali melalui

proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berfikir

h) Kedelapan, melalui jalan pikiran, sejalan dengan

perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini

manusia telah mampu menggunakan penalarannya

dan memperoleh pengetahuannya.

i) Kesembilan, deduksi, adalah pembuatan kesimpulan

dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

Aristoteles (384-322 SM) mengembangkan cara

berfikir deduksi ini ke dalam suatu cara yang disebut

“silogisme”.

2) Cara Ilmiah Dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh

pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan

Page 47: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

33

ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau

lebih popular disebut metodologi penelitian.

h. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin di ukur dari subyek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan domain diatas.

Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

interprestasikan sebagai berikut:

1) Baik : bila skor jawaban > 60%

2) Kurang : bila skor jawaban < 60% (Notoatmodjo, S.

2007)

2. Tinjauan Tentang Asi Ekslusif

a. Pengertian ASI Ekslusif

ASI Ekslusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air Susu

Ibu) secara ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak

usia 30 menit post natal (setelah lahir) sampai usia 6 bulan,

tanpa tambahan cairan lain seperti: susu formula, sari buah,

air putih, madu, air teh dan tanpa tambahan makanan padat

seperti buah-buahan, biskuit, bubur susu, bubur nasi, dan

nasi tim.

Page 48: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

34

ASI Ekslusif adalah pemberian ASI sedini mungkin

setelah persalinan diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi

makanan lain, walaupun air putih sampai bayi berumur 6

bulan (Ai Yeye Rukia, dkk. 2011)

Untuk mencapai ASI Ekslusif, WHO dan UNICEF

merekomendasikan metode tiga langkah. Langkah pertama

adalah menyusui segera setelah melahirkan. Langkah kedua

tidak memberikan makanan tambahan apapun pada bayi.

Langkah ketiga menyusui sesering mungkin dan sebanyak

yang diinginkan bayi. Melalui tiga langkah tersebut,

diharapkan tujuan menyusui secara Ekslusif dapat tercapai

(Suryoprayogo, 2009).

b. Manfaat Asi Ekslusif

1) Manfaat Bagi Bayi

a) ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal

dengan komposisi yang seimbang dengan

disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.

ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik

kualitas maupun kuantitasnya. Melalui

penatalaksanaan menyusui yang benar, ASI sebagai

makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan

tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.

Page 49: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

35

b) ASI sebagai kekebalan

Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan zat

kekebalan dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar

zat tersebut akan cepat sekali menurun segera

setelah bayi lahir, padahal bayi sampai usia beberapa

bulan tubuh bayi belum dapat membentuk sendiri zat

kekebalan secara sempurna. Oleh Karena itu, kadar

zat kekebalan di dalam tubuh bayi menjadi rendah.

Hal ini akan tertutupi jika bayi mengkonsumsi ASI. ASI

mengandung zat kekebalan yang akan melindungi

bayi dari bahaya penyakit dan infeksi, seperti: diare,

infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi (Roesli,

2000; Depkes 2001). Angka morbiditas dan mortalitas

bayi yang diberi ASI Ekslusif jauh lebih kecil dibanding

bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif.

c) ASI meningkatkan kecerdasan bayi

Bulan-bulan pertama kehidupan bayi sampai

dengan usia 2 tahun adalah periode dimana terjadi

pertumbahan otak yang sangat pesat. Periode ini

tidak akan terulang lagi selama masa tumbuh

kembang anak. Oleh karena itu kesempatan ini

hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya agar otak

bayi dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang

Page 50: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

36

optimal. Pertumbuhan otak adalah faktor utama yang

mempengaruhi perkembangan kecerdasan.

Sementara itu pertumbuhan otak sangat dipengaruhi

oleh nutrisi yang diberikan kepada bayi baik dari segi

kualitas maupun kuantitasnya. Nutrisi utama untuk

pertumbuhan otak antara lain: Taurin, Laktosa, DHA,

AA, Asam Omega-3 dan Omega-6. Semua nutrisi

yang dibutuhkan untuk itu, bisa didapatkan dari ASI.

d) ASI menigkatkan jalinan kasih saying

Pada waktu menyusu, bayi berada sangat dekat

dalam dekapan ibunya. Semakin sering bayi berada

dalam dekapan ibunya, maka bayi akan semakin

merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa

aman, tentram dan nyaman terutama karena masih

dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah

dikenalnya sejak dalam kandungan. Perasaan

terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi

dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk

ikatan yang erat antara ibu dan bayi.

Selain 4 manfaat pokok di atas, ada beberapa

manfaat lain pemberian ASI, bagi bayi yaitu ASI

mudah dicerna karena mengandung enzim

pencernaan sehingga bayi yang diberi ASI tidak

Page 51: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

37

mengalami obstipasi (sembelit), dan ASI tidak

memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal

yang belum sempurna. ASI juga menunjang

perkembangan motorik sehingga bayi ASI Ekslusif

akan lebih cepat bisa jalan, membantu pembentukan

rahang yang bagus, meningkatkan daya penglihatan

dan kepandaian bicara, mencegah obesitas

(kegemukan) pada bayi, dan mencegah anemia

akibat kekurangan zat besi. Selain itu, ASI

mengurangi resiko terkena penyakit diabetes, kanker

pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan

menderita penyakit jantung.

2) Manfaat Menyusui Bagi Ibu

a) Mengurangi pendarahan dan anemia setelah

melahirkan serta mempercepat pemulihan rahim

kebentuk semula

Menyusui bayi segera setelah melahirkan akan

meningkatkan kadar oksitosin di dalam tubuh ibu.

Oksitosin berguna untuk proses kontriksi/penyempitan

pembuluh darah di rahim sehingga pendarahan akan

lebih cepat terhenti sehingga terjadinya perdarahan

dapat berkurang. Hal ini juga dapat mengurangi

terjadinya anemia pada ibu. Selain itu kadar oksitosin

Page 52: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

38

yang meningkat juga sangat membantu mempercepat

rahim kembali mendekati ukuran seperti sebelum

hamil.

b) Menjarangkan kehamilan

Menyusui/memberikan ASI pada bayi merupakan

cara kontrasepsi alamiah yang aman, murah dan

cukup berhasil.

c) Lebih cepat langsing kembali

Menyusui memerlukan energi yang besar. Tubuh

ibu akan mengambil sumber energi dari lemak-lemak

yang tertimbun selama hamil tertutama dibagian paha

dan lengan atas, sehingga berat badan ibu yang

menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

semula.

d) Mengurangi kemungkinan menderita kanker

Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui

akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker

payudara dan akan mengurangi resiko ibu terkena

penyakit kanker indung telur.

e) Lebih ekonomis dan murah

ASI adalah jenis makanan bermutu yang murah

dan sederhana yang tidak memerlukan perlengkapan

menyusui sehingga dapat menghemat pengeluaran.

Page 53: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

39

Bayi yang diberi ASI Ekslusif mempunyai daya tahan

tubuh yang kuat, sehingga bayi akan terhindar dari

berbagai macam penyakit dan infeksi. Hal tersebut

akan menghemat pengeluaran untuk berobat ke

dokter atau rumah sakit.

f) Tidak merepotkan dan hemat waktu

ASI sangat mudah diberikan tanpa harus

menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus

mencuci botol. ASI mempunyai suhu yang tepat

sehingga dapat langsung diminumkan pada bayi,

tanpa perlu khawatir terlalu panas atau dingin. ASI

dapat diberikan kapan saja, di mana saja dan tidak

perlu takut persediaan habis.

g) Portabel dan praktis

ASI mudah dibawa kemana-mana (portabel), siap

kapan saja dan dimana saja bila dibutuhkan. Pada

saat bepergian tidak perlu membawa peralatan untuk

membuat susu dan tidak perlu membawa alat listrik

untuk memasak atau menghangatkan susu serta tidak

perlu takut basi karena ASI di dalam payudara ibu

tidak akan perna basi.

Page 54: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

40

h) Memberi kepuasan pada ibu

Ibu yang berhasil memberikan ASI Ekslusif akan

merasa puas, bangga dan bahagia yang mendalam.

c. Anatomi Dan Fisiologi Laktasi

1) Anatomi payudara

Secara vertical payudara terletak diantara kosta II

dan IV, secara horizontal mulai dari pinggir sternum

sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada

dijaringan subkutan, tepatnya diantara jaringan subkutan

superficialis dan profundus, yang menutupi muskulus

pectoralis mayor.

Ukuran normal 10-12 cm dengan beratnya pada

wanita hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm

400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800

gram. Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi

menurut aktifitas fungsionalny. Payudara menjadi besar

saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah

menopause. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh

pertumbuhan struma jaringan penyangga dan

penimbunan jaringan lemak.

Ada 3 bagian utama payudara, korpus (badan),

areola, papilla atau putting. Areola mamae (kalang

payudara) letaknya mengelilingi puting susu dan

Page 55: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

41

berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan

dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan

warna ini tergantung dari corak kulitnya, kuning langsat

akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman

maka warnanya akan lebih gelap dan kemudian

menetap.

Puting susu terletak setinggi interkosta IV, tetapi

berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara

maka letaknya pun bervariasi pula. Pada tempat ini

terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari

duktus laktiferus, ujung-ujung serat otot polos yang

tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi

maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan

putting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang

longitudinal akan menarik kembali puitng susu tersebut.

Ada 4 macam bentuk putting yaitu bentuk yang

normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam

(inverted). Namum bentuk-bentuk puting ini tidak terlalu

berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah

bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga

membentuk tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi.

Kadang dapat terjadi putting tidak lentur terutama pada

Page 56: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

42

bentuk puitng terbenam, sehingga butuh penanganan

khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.

Gambar 1.1 Macam-macam bentuk puting

Struktur payudara terdiri dari 3 bagian, yaitu kulit,

jaringan subkutan (jaringan bawah kulit), dan corpus

mammae. corpus mammae. Terdiri dari parenkim dan

stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri

dari duktus laktiferus (duktus), duktulus (duktulli), lobus

dan alveolus.

Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus

bercabang menjadi 20-40 duktulli. Duktulus bercabang

menjadi 10-100 alveolus dan masing-masing

dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon

tersebut dari akarnya pada putting susu, akan

didapatkan saluran air susu yang disebut duktus

laktiferus. Di daerah kalang payudara duktus laktiferus ini

melebar membentuk sinus laktiferus tempat

Page 57: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

43

penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus

terus bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus,

tapii duktulus yang pada perjalanan selanjutnya disusun

pada sekelompok alveoli. Didalam alveoli terdiri dari

duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar yang

menghasilkan air susu dan miopitelium yang berfungsi

memeras air susu keluar dari alveoli.

Gambar 1.2 payudara tampak samping

Gambar 1.3 struktur payudara

2) Fisiologi payudara

Selama kehamilan, hormone prolakktin dari

plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar

karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi.

Page 58: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

44

Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar

estrogen dan progesteron turun drastis, sehingga

pengaruh prolactin lebih dominan dan pada saat inilah

mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini

terjadi perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin

hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar. Dua

reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi

yaitu reflek prolactin dan reflek aliran timbul akibat

perangsangan putting susu oleh hisapan bayi.

a) Reflex prolactin

Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang

terdapat pada puting susu terangsang. Rangsangan

tersebut oleh serabut afferent dibawah ke hipotalamus

di dasar otak, lalu memacu hipofise anterior untuk

mengeluarkan hormon prolaktin ke dalam darah.

Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar

(alveoli) untuk memproduksi air susu. Jumlah

prolactin yang disekresi dan jumlah susu yang

diproduksi berkaitan dengan stimulus isapan, yaitu

frekuensi, intensitas dan lamanya bayi menghisap.

b) Reflex aliran (let down reflex)

Rangsangan yang ditimbulkan oleh bayi saat

menyusu selai memengaruhi hipofise anterior

Page 59: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

45

mengeluarkan hormon prolaktin juga memengaruhi

hipofise posterior mengeluarkan hormone oksitosin.

Dimana setelah oksitosin dilepas kedalam darah

mengacu otot-otot polos yang mengelilingi alveoli dan

duktulus berkonsetraksi sehingga memeras air susu

dari alveoli, duktulus, dan sinus menuju putting susu.

Reflex let down dapat dirasakan sebagai sensasi

kesemutan atau dapat juga ibu merasakan sensai

apapun. Tanda-tanda lain let down adalah tetesan

pada payudara lain yang sedang dihisap oleh bayi.

Reflex ini dipengaruhi oleh kejiwaan ibu.

d. Komposisi Gizi Dalam ASI

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal in

berdasarkan stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan

menjadi 3 macam:

1) Kolostrum

ASI yang dihasilakn pada hari pertama sampai

hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan

cairan yang agak kental berwarna kekuning-kuningan,

lebih kuning dibanding dengan ASI matur, bentuknya

agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-

sel epitel, dengan khasiat kolostrum sebagai berikut :

Page 60: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

46

a) Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga

saluran pencernaan siap untuk menerima makanan.

b) Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama

globulin sehingga dapat memberikan perlindungan

tubuh terhadap infeksi.

c) Mengandung zat antibodi sehingga mampu

melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi

untuk jangka waktu sampai dengan 6 bulan.

2) ASI Masa Transisi

ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke-4 sampai

hari ke-10

3) ASI Matur

ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke-10 sampai

seterusnya untuk lebih jelas perbedaan kadar gizi yang

dihasilkan kolostrum, ASI transisi dan ASI matur dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Page 61: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

47

Tabel 1.1 Kadar Gizi Dalam ASI

Kandungan Kolostrum Transisi Asi Matur

Energi (Kl kla) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0

Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8

Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2

Imunoglobin:

Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6

Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9

Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9

Lisosim (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

Laktoferin (mg/100 ml) 420-520 - 250-270

e. Upaya Memperbanyak ASI

Upaya memperbanyak ASI antara lain :

1) Pada minggu-minggu pertama harus lebih sering

menyusui, juga untuk merangsang produksinya.

2) Berikan bayi kedua belah dada ibu tiap kali menyusui,

juga untuk merangsang produksinya

3) Biarkan bayi mengisap lama pada tiap buah dada. Makin

banyak dihisap makin banyak rangsangannya.

4) Jangan terburu-buru memberi susu formula bayi sebagai

tambahan. Perlahan-lahan ASI akan cukup diproduksi.

Page 62: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

48

5) Ibu dianjurkan minum yang banyak (8-10 gelas/hari) baik

berupa susu maupun air putih, karena ASI yang diberikan

pada bayi mengandung banyak air.

6) Makanan ibu sehari-hari harus cukup dan berkualitas,

baik untuk menunjang pertumbuhan dan menjaga

kesehatan bayinya. Ibu yang sedang menyusui harus

dapat tambahan energi, protein maupun vitamin dan

mineral. Pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi

hanya mendapat ASI saja, ibu perlu tambahan nutrisi 700

kalori/hari. Bulan berikutnya 500 kalori/hari dan tahun

kedua 400 kalori/hari.

7) Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan

tegang dan kurang tidur dapat menurunkan produksi ASI.

8) Jika jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat

dicoba dengan pemberian obat pada ibu, seperti tablet

moloco B12 untuk menambah produksi ASI nya.

f. Tanda Bayi Cukup ASI

1) Dengan pemeriksaan kebutuhan ASI dengan cara

menimbang BB bayi sebelum mendapatkan ASI dan

sesudah minum ASI dengan pakaian yang sama, dan

selisih berat penimbangan dapat diketahui banyaknya

ASI yang masuk dengan konvera kasar 1 gr BB-1 ml ASI.

Page 63: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

49

2) Secara subjektif dapat dilihat dari pengamatan dan

perasaan ibu yaitu bayi merasa puas, tidur pulas setelah

mendapat ASI dan ibu merasakan ada perubahan

tegangan pada payudara saat menyusui bayinyaibu

merasa ASI mengalir deras.

3) Sesudah menyusui tidak diberikan reaksi apabila

dirangsang (disentih pipinya, bayi tidak mencari arah

sentuhan).

4) Bayi tumbuh dengan baik.

5) Pada bayi 1 minggu : karena ASI banyak mengandung

air, maka salah satu tanda adalah bayi tidak dehidrasi,

antara lain :

a) Kulit lembab kenyal

b) Turgor kulit negative

c) Jumlah urin sesuia jumlah ASI/PASI yang

diberikan/24 jam. (kebutuhan ASI bayi mulai 60 ml/kg

BB/ hari, setiap hari bertambah mencapai 2001/kg

BB/hari, Ppada hari ke-14).

d) Selambat-lambatnya sesudah 2 minggu BB waktu

lahir tercapai lagi.

e) Penurunan BB faali selama 2 minggu sesudah lahir

tidak melebihi 10% BB waktu lahir.

Page 64: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

50

f) Usia 5-6 bulan BB mencapai 2x BB waktu lahir. 1

tahun 3x waktu lahir dan 2 tahun 4 lahirnya. Naik 2

kg/tahun atau sesuai dengan kurve KMS.

g) BB usia 3 tahun +20% BB lahir = usia 1 tahun + 50%

BB lahir.

g. Masalah Dalam Pemberian ASI

1) Puting Susu Nyeri

Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal

menyusui. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI

keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar,

perasaan nyeri akan hilang. Cara menangani :

a) Pastikan posisi ibu menyusui sudah benar.

b) Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit

guna membantu mengurangi sakit pada puting susu

yang sakit.

c) Segera setelah diminum, keluarkan sedikit ASI

oleskan di puting susu dan biarkan payudara terbuka

untuk beberapa waktu sampai puting susu kering.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah

rasa nyeri puting susu ketika menyusui :

a) Santai ketika menyusui, harus santai dan tenang saat

menyusui. Hal ini akan membantu meningkatkan

aliran air sus ibu. Meletakan kain basah yang hangat

Page 65: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

51

pada payudara atau mengambil shower hangat untuk

mengguyur payudara setelah menyusui.

b) Jangan menarik isapan bayi sebelum bayi benar-

benar selesai menetek, memastikan bayi tidak lagi

menetek sebelum melepaskan dari payudara. Untuk

menghentikan bayi dari anak susuan, melalui sudut

mulut bayi memasukan jari ke dalam mulutnya. Ini

akan melepaskan isapan bayi dari payudara dan

dapat dengan mudah mengangkat atau menarik bayi

dari puting susu.

c) Mencari posisi yang nyaman saat menyusui. Karena

tidak nyaman saat menyusui bisa membuaT cemas

dan mengurangi atau menghentikan aliran susu.

d) Memastikan mulut bayi santai saat menyusui, jika bayi

menyusu terlalu keras maka puting menjadi sakit,

anda perlu membuat santai mulut bayi.

2) Puting Susu Lecet

Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani

dengan benar akan menjadi lecet. Umumnya menyusui

akan menyakitkan kadang-kadang mengeluarkan darah.

Puting susu lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui

yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh trush

(candidates) atau dermatitis. Cara menangani :

Page 66: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

52

a) Cari penyebab puting lecet (posisi menyusui salah,

candidates atau dermatitis)

b) Obati penyebab puting susu lecet terutama perhatikan

posisi menyusui

c) Kerjakan semua cara-cara menangani nyeri di atas

tadi

d) Ibu dapat terus memberikan ASI-nya pada keadaan

luka tidak begitu sakit

e) Olesi puting susu ASI akhir (hind milk), jangan sekali-

kali memberikan obat lain, seperti krim, salep dan

lain-lain

f) Putting susu yang sakit dapat diistrahatkan untuk

sementara waktu kurang lebih 1x24 jam, dan

biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar

2x24 jam

g) Selama putting susu diistrahatkan, sebaiknya ASI

tetap dikeluarkan dengan tangan, dan tidak dianjurkan

dengan alat pompa karena nyeri

h) Cuci payudara sehari sekali saja dan tidak dibenarkan

untuk menggunakan sabun

i) Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pada

payudara yang sakit untuk sementara untuk

memberikan kesempatan lukanya menyembuh

Page 67: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

53

j) Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan

tangan (jangan dengan pompa ASI) untuk tetap

mempertahankan kelancaran pembentukan ASI

k) Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas jangan

menggunakan dot

l) Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali

mula-mula dengan waktu yang lebih singkat

m) Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu rujuk ke

puskesmas

3) Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama (sekitar2-4 jam), payudara

sering terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya

aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI mulai

diproduksi dalam jumlah banyak. Penyebab bengkak :

a) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu salah

b) Produksi ASI berlebihan

c) Terlambat menyusui

d) Pengeluaran ASI yang jarang

e) Waktu menyusui yang terbatas

Page 68: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

54

1.2 Perbedaan Payudara Penuh Dan Payudara Bengkak

Payudara Penuh Payudara Bengkak

Rasa berat pada

payudara, panas dan

keras. Bila diperiksa ASI

keluar dan tidak demam

Payudara oedema, sakit,

puting susu kencang, kulit

mengkilat walau tidak

merah, dan bila

diperiksa/diisap ASI tidak

keluar. Badan biasa

demam setelah 24 jam

Untuk mencegah maka

diperlukan : menyusui dini,

perlekatan yang baik,

menyusui “on demand”.

Bayi harus lebih sering

disusui. Apabila terlalu

tegang atau bayi tidak

dapat menyusu sebaiknya

ASI dikeluarkan terlebih

dahulu, agar ketegangan

menurun.

Merangsang reflex oksitosin :

a) Kompres panas untuk mengurangi sakit

b) Ibu harus rileks

c) Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah

payudara)

d) Pijat ringat pada payudara yang bengkak (pijat pelan-

pelan ke arah tengah)

Page 69: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

55

e) Stimulasi payudara dan putting

f) Kompres dingin pasca menyusui, untuk mengurangi

oedema

g) Memakai BH yang sesuai

h) Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik

Cara mengatasinya :

a) Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa

jadwal dan tanpa batas waktu

b) Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan

bantuan tangan atau pompa ASI yang efektif.

c) Sebelum menyusui untuk merangsang reflex oksitosin

dapat dilakukan : kompres hangat untuk mengurangi

rasa sakit, massage payudara, massage leher dan

punggung

a) Setelah menyusui, kompres air dingin untuk

mengurangi oedema.

4) Mastitis Atau Abses Payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara.

Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala diikuti

rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Di dalam

terasa ada masa padat (lump) dan diluarnya kulit menjadi

merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu

setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran

Page 70: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

56

susu yang berlanjut. Keadaan ini disebakan kurangnya

ASI diisap/dikeluarkan atau mengisap yang tidak efektif.

Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara dengan

jari atau karena tekanan baju/BH. Tindakan yang dapat

dilakukan :

a. Kompres hangat/panas dan pemijatan

b. Rangsangan oksitosin, dimulai pada payudara yang

tidak sakit yaitu stimulasi putting susu, pijat leher,

punggung dan lain-lain.

c. Pemberian antibiotic : flucloxacilin atau erythromycin

selama 7-10 hari

d. Bila perlu bisa diberikan istirahat total dan obat untuk

penghilang rasa nyeri

e. Kalau terjadi abses sebaiknya tidak disusukan karena

mungkin perlu tindakan bedah.

Page 71: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

57

B. Landasan Teori

ASI Ekslusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah

persalinan diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,

walaupun air putih sampai bayi berumur 6 bulan (Ai Yeye Rukia,

Dkk. 2011). Beberapa factor yang mempengaruhi dalam pemberian

ASI Ekslusif antara lain :

Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang

semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. (Budiman & Agus Riyanto, 2013)

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah (baik

formal maupun nonformal, berlangsung seumur hidup. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang,

makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. (Budiman

& Agus Riyanto 2013)

Dengan terbukanya kesempatan bekerja dan tuntutan untuk

bekerja membantu ekonomi keluarga maka sebagian ibu-ibu

memilih bekerja di luar rumah. Dengan bekerja ibu tidak dapat

berhubungan penuh dengan bayinya, akibatnya ibu cenderung

memberikan susu formula dan diberikan melalui botol,

menyebabkan frekuensi penyusuan akan berkurang dan produksi

ASI akan menurun. Keadaan ini menyebakan ibu menghentikan

Page 72: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

58

pemberian ASI. Jadi, seorang ibu yang bekerja kemungkinan

menyusui bayinya secara Ekslusif menurun drastis (Arini H. 2012).

Informasi adalah “that of which one is apprised or the told:

intelligence, news” (oxport eglish dictionary). Kamus lain

menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui,

namum ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer

pengetahuan. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatakan

pengetahuan (Budiman & Agus Riyanto, 2013)

Page 73: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

59

C. Kerangka Konsep

Sesuai dasar pemikiran variabel yang diteliti, maka

dibuatkan kerangka konsep sebagai berikut :

Bagan 1.2 Kerangka Konsep

Variabel Bebas (Independent) : Umur, Pendidikan, Pekerjaan,

Dan Sumber Informasi

Variabel Terikat (Dependent) : Pengetahuan Ibu Tentang Asi

Ekslusif

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Pengetahuan Ibu

Tentang Asi

Ekslusif

Sumber Informasi

Page 74: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu

memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang

ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala

Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2017

2. Tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2017.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitiaan ini adalah semua ibu hamil

trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Poli KIA

Puskesmas Puriala tahun 2016 yaitu 305 orang

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III

yang memeriksakan kehamilannya di Poli KIA Puskesmas

Puriala selama periode penelitian dengan teknik pengambilan

Page 75: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

61

sampel accidental sampling. Jumlahnya ditentukan dengan

rumus :

n = 10 x N

100

n = 10 x 305

100

n = 30,5

n = 31 orang

keterangan :

N : jumlah populasi

n : populasi yang diteliti (Arikunto 2006)

D. Definisi Operasional

1. Pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif adalah pemahaman ibu

tentang ASI Ekslusif yang mencakup tentang pengertian,

manfaat cara pemberian ASI serta waktu pemberian ASI

Ekslusif, cara pencapaian ASI Ekslusif dilakukan dengan cara

menggunakan kuesioner. Dengan hasil yang di dapat

dikategorikan sebagai berikut :

a. Baik : bila skor jawaban > 60%

b. Kurang : bila skor jawaban < 60% (Notoatmodjo, S.

2007)

2. Umur adalah lamanya sesorang hidup, dihitung dari mulai lahir

sampai ulang tahun terakhir.

Page 76: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

62

Kriteria objektif :

a. < 20 tahun

b. 20-35 tahun

c. > 35 tahun (Handayani, 2007)

3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan yang ditamatkan oleh ibu.

Kriteria objektif :

a. Pendidikan Dasar (SD, SMP, MTs, SLTP)

b. Pendidikan Menengah (SMA, SMK, MA)

c. Pendidikan Tinggi (Diploma, Sarjana) (Sisdiknas, 2003)

4. Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dilakukan responden

dengan maksud menambah penghasilan/ status ekonomi

Kriteria objektif :

a. IRT

b. Petani

c. PNS

d. Wiraswasta (Notoatmodjo, 2003)

5. Sumber Informasi adalah sebagai sarana kumunikasi, berbagai

bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,

internet dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan orang. Khususnya ibu

dalam memahami ASI Ekslusif. Kriteria objektif :

Page 77: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

63

a. Tidak mendapat informasi

b. Mendapat informasi

1) Tenaga kesehatan

2) Keluarga

3) Media massa (Notoatmodjo, 2010)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh atau diisi langsung

oleh responden (ibu) dengan memberikan kuesioner yang berisi

pertanyaan tertulis.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku register

di Puskesmas Puriala tentang jumlah ibu hamil trimester III, dan

data lain yang terkait dengan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data

yang relevan dengan masalah yang diteliti yaitu menggunakan

instrumen kuesioner, yakni daftar pertanyaan yang sudah tersusun

dengan baik dan matang dimana responden hanya memberi

jawaban dengan memberi tanda.

G. Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Page 78: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

64

Data yang telah dikumpul dari responden diolah dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Coding tahap ini dilakukan pengkodean nama responden

dengan beberapa huruf tertentu untuk menjamin keaslian

identitas responden.

b. Editing tahap ini dimaksudkan untuk mengecek kembali

kelengkapan data responden yang telah dikumpulkan untuk

mendapatkan data yang akurat.

c. Skoring adalah perhitungan secara manual dengan

menggunakan kalkulator untuk mengetahui persentase

setiap variabel yang diteliti. Untuk pertanyaan yang benar di

beri skor 1 dan untuk pertanyaan yang salah diberi skor 0.

d. Tabuling setelah dilakukan coding, editing dan skoring

dilanjutkan dengan pengelompokkan data dalam tabel

menurut sifat-sifat yang dimiliki data sesuai dengan tujuan

penelitian.

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu digunakan rumus :

p = f x 100%

N

Keterangan :

p = variabel yang diteliti

F = jumlah responden berdasarkan variabel

Page 79: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

65

N = jumlah sampel penelitian (Budiarto, 2001).

H. Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi di presentasekan, disertai dengan penjelasan-

penjelasan atau dinarasikan.

Page 80: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

UPTD Puskesmas puriala di bentuk pada tanggal 26 juli

2007 dengan luas wilayah 98,227 km2 yang ditandai dengan

peresmian dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Konawe,

DR. H. Lukman Abunawas, SH, M.Si

Letak UPTD Puskesmas Puriala berada di Kelurahan

Watundehoa sebagai ibukota Kecamatan Puriala yang termasuk

dalam wilayah Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara

2. Batas Wilayah

Adapun batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Puriala

adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Onembute

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Lambuya

c. Sebelah Timur : Kecamatan Wonggeduku

d. Sebelah Barat : Kecamatan Angata Kab. Konsel

3. Visi Dan Misi

a. Visi

Terwujudnya masyarakat sehat.

Page 81: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

67

b. Misi

Menggerakkan dan mengembangkan peran serta

masyarakat, memelihara dan meningkatkan kualitas

pelayanan yang bermutu

c. Motto

“Sehat Itu Mahal”

“Pencegahan Lebih Baik Daripada Pengobatan”

4. Kegiatan Pokok Dan Fungsi

a. Kegiatan pokok

Berdasarkan buku pedoman kerja Puskesmas, usaha

pokok kesehatan pada UPTD Puskesmas Puriala terdiri dari

14 kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan tersebut terutama ditujukan

kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.

Adapun 14 kegiatan pokok tersebut yaitu :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA)

2. Upaya kesehatan usia-subur/KB

3. Upaya perbaikan gizi

4. Upaya kesehatan lingkungan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular

6. Upaya pengobatan

7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM)

Page 82: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

68

8. paya kesehatan sekolah (UKS)

9. Upaya perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)

10. Upaya peningkatan kesehatan kerja (Kesker)

11. Upaya kesehatan gigi dan mulut (Kesgimul)

12. Upaya pencatatan dan pelaporan

13. Upaya pembinaan peran serta masyarakat (PSM)

14. Upaya pembinaan pengobatan tradisional (batra)

b. Fungsi

Sebagai penyelenggara upaya kesehatan masyarakat, maka

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pusat penggerqk pembangunan berwawasan kesehatan

2. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi:

- Upaya pelayanan kesehatan perorangan (privat

goods)

- Upaya pelayanan kesehatan masyarakat (public

goods)

5. Fasilitas Layanan Kesehatan

Fasilitas/sarana pelayanan kesehatan yang ada di

Puskesmas Puriala ialah :

a. Tempat pendaftaran (loket)

b. Poli umum

c. Poli KIA/KB

d. Apotek dan gudang obat

Page 83: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

69

e. UGD

6. Fasilitas Penunjang

Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan

kesehatan maka UPTD Puskesmas Puriala ditunjang dengan

unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu

Puskesmas Pembantu 2 buah, pos kesehatan desa 4 buah dan

puskesmas keliling 1 buah.

7. Kegiatan Lapangan Puskesmas

Adapun kegiatan lapangan UPTD Puskesmas Puriala antara

lain sbb :

a. Posyandu

b. Puskesmas keliling

c. Pembinaan kesling dan UKBM

d. Pelayanan poskesdes.

Page 84: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

70

8. Sumber Daya Manusia

Tabel 1.3

Data Sumber Daya Manusia

No Jenis

Ketenagakerjaan

PNS PTT PHL Jumlah

1 Dokter Umum 1 1 - 2

2 Kesmas (Skm) 4 - 2 6

3 Bidan 15 - 11 26

4 Perawat Kesehatan 4 - 23 27

5 Perawat Gigi 1 - - 1

6 Farmasi 1 - - 1

7 Sanitasi 2 - - 2

8 TP. Gigi 1 - - 1

Total 29 1 36 66

B. Hasil Penelitian

1. Pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif

Tabel 1.4 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif di Puskesmas Puriala tahun 2017

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase

Baik 12 38,70% Kurang 19 61,29%

Jumlah 31 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Dari tabel 1.4 diatas terlihat bahwa dari 31 responden

yang dijadikan sampel penelitian, responden yang memiliki

pengetahuan baik tentang ASI Ekslusif yaitu 12 orang (38,70 %)

Page 85: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

71

dan yang berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif

berjumlah 19 orang (61,29%).

2. Umur

Tabel 1.5 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif di Puskesmas Puriala tahun 2017 ditinjau dari kelompok umur.

Kelompok

Umur

Pengetahuan Jumlah Total

Baik Kurang F %

F % F %

<20 1 33,33 2 66,66 3 100 20-35 9 36 16 64 25 100 >35 2 66,66 1 33,33 3 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 1.5 diatas menunjukan bahwa dari 31

responden yang dijadikan sampel penelitian pada kelompok

umur <20 tahun berjumlah 3 orang, yang berpengetahuan baik

tentang ASI Ekslusif berjumlah 1 orang (33,33%),

berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif berjumlah 2 orang

(66,66%). Kelompok umur 20-35 tahun berjumlah 25 orang,

yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 9

orang (36%), berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif

berjumlah 16 orang (64%). Kemudian kelompok umur > 35

tahun berjumlah 3 orang, yang berpengetahuan baik tentang

ASI Ekslusif berjumlah 2 orang (66,66%), berpengetahuan

kurang tentang ASI Ekslusif berjumlah 1 orang (33,33%).

Page 86: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

72

3. Pendidikan

Tabel 1.6 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif di Puskesmas Puriala tahun 2017 ditinjau dari tingkat pendidikan

Jenjang

Penddidikan

Pengetahuan Jumlah Total

Baik Kurang F %

F % F %

Pendidikan Dasar

3 17,64 14 82,35 17 100

Pendidikan Menengah

5 50 5 50 10 100

Pendidikan Tinggi

4 100 - - 4 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 1.6 menunjukan bahwa dari 31

responden yang dijadikan sampel penelitian pada tingkat

pendidikan dasar (SD, SMP, MTs, SLTP) berjumlah 17 orang.

yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 3

orang (17,64%) berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif

berjumlah 14 orang(82,35%). Tingkat pendidikan menengah

(SMA, SMK, MA) berjumlah 10 orang yang berpengetahuan

baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 5 orang (50%)

berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif berjumlah 5 orang

(50%). Tingkat pendidikan tinggi (Diploma, sarjana) berjumlah 4

orang. yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif

berjumlah 4 orang (100%) dan tidak ada yang berpengetahuan

kurang tentang ASI Ekslusif.

Page 87: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

73

4. Pekerjaan

Tabel 1.7 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif di Puskesmas Puriala tahun 2017 ditinjau dari pekerjaan

Pekerjaan

Pengetahuan Jumlah Total

Baik Kurang F %

f % F %

IRT 9 32,14 19 67,85 28 100 Petani - - - - - PNS 2 100 - - 2 100

Wiraswasta 1 100 - - 1 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 1.7 di atas menunjukan bahwa dari 31

responden yang dijadikan sampel penelitian pada responden

yang bekerja sebagai IRT berjumlah 28 orang. Yang

berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 9 orang

(32,14%) berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif

berjumlah 19 orang (67,85%). Responden yang bekerja

sebagai petani, tidak ada yang berpengetahuan baik dan

berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif. Responden yang

bekerja sebagai PNS berjumlah 2 orang. Yang berpengetahuan

baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 2 orang (100%) dan tidak

ada yang berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif.

Responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 1 orang

yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 1

orang (100%) dan tidak ada yang berpengetahuan kurang

tentang ASI Ekslusif.

Page 88: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

74

5. Sumber Informasi

Tabel 1.8 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif di Puskesmas Puriala tahun 2017 ditinjau dari sumber informasi

Sumber

Informasi

Pengetahuan Jumlah Total

Baik Kurang F %

f % f %

Tidak Mendapat Informasi

- - 8 100 8 100

Mendapat infromasi (nakes, Keluarga, Media Masa)

12

62,16

11

35,46

23

100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 1.8 di atas menunjukan bahwa dari 31

responden yang dijadikan sampel penelitian pada responden

yang tidak mendapat informasi berjumlah 8 orang yang

berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif tidak ada,

berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif berjumlah 8

orang(100%). Pada ibu yang mendapat informasi (tenaga

kesehatan, keluarga, media massa) berjumlah 23 orang. yang

berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif berjumlah 12 orang

(62,16%) berpengetahuan kurang tentang ASI Ekslusif

berjumlah 11 orang (35,46%).

C. Pembahasan

1. Umur

Umur seseorang individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai saat berulang tahun. Jika dilihat dari sisi biologis, usia

Page 89: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

75

20-35 tahun merupakan saat terbaik untuk hamil dan bersalin.

Karena pada usia ini biasanya organ-organ tubuh sudah

berfungsi dengan baik dan belum ada penyakit-penyakit

degeneratif seperti darah tinggi, diabetes, dan lainnya serta

daya tahan tubuh masih kuat (Harlock, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi

terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 9 orang (75%)

dari 12 responden yang berpengetahuan baik tentang ASI

Ekslusif dan persentase terendah terdapat pada kelompok umur

<20 tahun yaitu 1 orang (8,33%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Asta Kartika

(2013) dimana umur responden didapatkan rata-rata paling

banyak pada umur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 23 orang (54,8

%) dari 42 responden. Pada penelitian menunjukan bahwa

pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif di Desa Butuh,

Kecamatan Tengaren, Kabupaten Semarang yang terbanyak

adalah kategori baik. Pada penelitian yang dilakukan oleh Noor

(2010), menemukan bahwa usia ibu berhubungan dengan

tingkat pengetahun ibu.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Budiman

& Agus Riyanto (2013) bahwa umur mempengaruhi daya

tangkap dan pola pikir seseorang semakin bertambah usia akan

Page 90: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

76

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

Menurut widyatun (2009), secara teoritis dikatakan

bahwa pada usia 20-35 tahun merupakan masa pengaturan,

masa usia produktif, masa bermasalah, masa ketegangan

emosional, masa keterasingan social, masa ketergantungan,

masa perubahan nilai dan masa penyesuaian diri dengan hidup

kreatif.

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam merubah

perilaku terutama dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan

karena wanita yang berpendidkan cenderung untuk

meningkatkan status kesehatan keluarganya dengan mencari

pelayanan yang lebih baik termasuk untuk mengimunisasikan

anaknya. (Lienda, 2009)

Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi

terdapat pada jenjang pendidikan menengah yaitu 5 orang

(41,66%) dari 12 responden yang berpengetahuan baik tentang

ASI Ekslusif dan persentase terendah terdapat pada jenjang

pendidikan rendah yaitu 3 orang (25%)

Berdasarkan hasil diatas didapatkan ibu dengan

pendidikan menengah sebagian besar mempunyai

Page 91: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

77

pengetetahuan baik tentang ASI Ekslusif. Hal ini dapat

dikarenakan makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

orang tersebut untuk menerima informasi. Pararel dengan hal

ini, Notoatmodjo (2003) dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik

dari orang lain maupun dari media masa. Sebaliknya tingkat

pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan dan

sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan

ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan yang

rendah, seseorang dengan tingkat pendidikan yang terlalu

rendah akan sulit menerima pesan dan informasi yang

disampaikan

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya

dari La Ode Amal Saleh (2011) bahwa semakin tinggi

pendidikan formal seseorang maka akan semakin luas wawasan

berfikirnya, sehingga akan lebih banyak informasi yang diserap.

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor internal

yang mempengaruhi seseorang dalam pola hidup terutama

dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam

pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, makin mudah menafsirkan informasi sehingga

menciptakan suatu hal yang baik, sebaliknya pendidikan yang

Page 92: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

78

kurang akan menghambat penafsiran informasi seseorang

terhadap objek-objek baru diperkenalkan (mulyana, 2000).

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dilakukan responden

dengan maksud menambah penghasilan/ status ekonomi

(Notoatmodjo, 2003)

Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi

terdapat pada responden yang bekerja sebagai IRT yaitu 9

orang (75%) dari 12 responden yang berpengetahuan baik

tentang ASI Ekslusif karena sebagian besar sampel penelitian

adalah responden yang bekerja sebagai IRT dan persentase

terendah terdapat pada pada ibu yang bekerja sebagai petani

yaitu 0 %

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya

dari Fauzia Tamara Rauf (2010) Untuk karakteristik pekerjaan

yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada status tidak

bekerja, yaitu 13 orang (26%) dari 19 responden yang

berpengetahuan baik. Hal tersebut terjadi dikarenakan hampir

semua ibu rumah tangga melaksanakan aktivitas pekerjaan

utamanya yaitu pekerjaan dalam mengasuh anak,

membersihkan rumah dan melaksanakan pekerjaan rumah

tangga lainnya yang menjadi tanggungjawab sebagai ibu rumah

tangga. Jenis pekerjaan ini tidak terlalu melelahkan tenaga dan

Page 93: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

79

pikiran ibu sehingga ibu mempunyai waktu yang cukup untuk

mendapatkan informasi disebabkan karena hanya melakukan

pekerjaan rumah tangga. Responden mempunyai waktu untuk

mendapatkan penyuluhan kesehatan dan konseling.

4. Sumber informasi

Informasi adalah “that of which one is apprised or the told:

intelligence, news” (oxport eglish dictionary). Kamus lain

menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat

diketahui, namum ada pula yang menekankan informasi sebagai

transfer pengetahuan. Informasi yang diperoleh baik dari

pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan

pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan

atau peningkatakan pengetahuan (Budiman & Agus Riyanto,

2013).

Sumber Informasi adalah sebagai sarana kumunikasi,

berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat

kabar, majalah, internet dan lain-lain mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Khususnya ibu dalam memahami ASI Ekslusif.

Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi

terdapat pada responden yang mendapat informasi yaitu 12

orang (100%) dari 12 responden yang berpengetahuan baik

Page 94: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

80

tentang ASI Ekslusif dan persentase terendah terdapat pada

responden yang tidak mendapat informasi yaitu 0 %.

Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Notoatmodjo (2003) bahwa dengan cukupnya informasi tentang

cara-cara mencapai hidup sehat, cara mencapai pemeliharaan,

cara menghindari penyakit, dan sebagainya maka akan

meningkatkan pengetahuan ibu tentag ASI.

Menurut Istiarti (2000) pengetahuan seseorang biasanya

diperoleh dari berbagai macam sumber, misalnya media massa,

media elektronik, buku petunjuk petugas kesehatan, kerabat

dekat dan sebagainya. Hasil penelitian Ludvingsson (2003)

yang menyatakan bahwa ibu yang mendapatkan informasi

tentang menyusui dari seseorang tetangga, dokter, majalah dan

buku lebih banyak yang melanjutkan menyusui dari pada yang

tidak mendapatkan informasi.

Page 95: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,penulis

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan umur, persentase tertinggi terdapat pada kelompok

umur 20-35 tahun yaitu 9 orang (75%) dari 12 responden yang

berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif dan persentase

terendah terdapat pada kelompok umur <20 tahun yaitu 1 orang

(8,33%).

2. Berdasarkan pendidikan, persentase tertinggi terdapat pada

jenjang pendidikan menengah yaitu 5 orang (41,66%) dari 12

responden yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif dan

persentase terendah terdapat pada jenjang pendidikan rendah

yaitu 3 orang (25%)

3. Berdasarkan pekerjaan, persentase tertinggi terdapat pada

responden yang bekerja sebagai IRT yaitu 9 orang (75%) dari

12 responden yang berpengetahuan baik tentang ASI Ekslusif

karena sebagian besar sampel penelitian adalah responden

yang bekerja sebagai IRT dan persentase terendah terdapat

pada pada ibu yang bekerja sebagai petani yaitu 0 %

Page 96: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

82

4. Berdasarkan sumber informasi, persentase tertinggi terdapat

pada responden yang mendapat informasi yaitu 12 orang

(100%) dari 12 responden yang berpengetahuan baik tentang

ASI Ekslusif dan persentase terendah terdapat pada responden

yang tidak mendapat informasi yaitu 0 %.

B. SARAN

1. Bagi pihak puskesmas , disarankan perlu memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu hamil mengenai ASI Ekslusif.

Terutama peran bidan untuk meningkatkan pengetahuan pasien

mengenai ASI Ekslusif.

2. Bagi institusi pendidikan, agar terus meningkatkan mutu

pendidikan khususnya dalam bidang riset dan metodologi

penelitian serta memperbanyak literatur yang dapat menunjang

penyusunan karya tulis ilmiah penelitian.

3. Pada ibu hamil agar senantiasa memanfaatkan

pelayanan/melakukan pemeriksan semasa kehamilan dan

senantiasa mengikuti penyuluhan kesehatan agar mengetahui

informasi-informasi kesehatan khususnya tentang ASI Ekslusif.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih meningkatkan

penelitian ini dengan lebih baik lagi, lebih akurat tentang

Page 97: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

83

masalah – masalah yang diteliti, dan prospeknya lebih

membangun keilmuan dalam bidang ilmu ilmiah.

Page 98: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

DAFTAR PUSTAKA Ai Yeye Rukiah, Lia Yulianti, Meida Liana, 2011. Asuhan Kebidanan III

(Nifas), Jakarta : TIM Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arini. 2012. Mengapa Ibu Harus Menyusui ?. Yogyakarta. Flash Books.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.(2013).Riset Kesehatan Dasar.Jakarta. Kementerian Kesehatan RI.

Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika. EGC; Jakarta.

Budiman, Riyanto & Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Kendari.(013. Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun 2013. Dinas Kesehatan Kota Kendari. Kendari

Elisabeth Siwi Walyani, Th. Endang Purwoastuti, 2015. Asuhan Kebidanan

Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta : PUSTAKABARUPRESS

Fauzia Tamara Rauf, 2010. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Asi Ekslusif Di Poliklinik Obstetric BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO.

Handayani, (2007). Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Bedasarkan

Karasteristik Ibu Di Puskesmas Sukawarna, Kota Bandung Periode Desember 2006 s/d Januari 2007. Bandung: Universitas Padjajaran.

Harlock, 2004. Developmenral Psychology. Jakarta : Erlangga Istiarti, T. 2000. Menanti Buah Hati. Media Persindo. Yogjakarta.

Keraf Noer, 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta

Lancet. 2016. Breastfeeding A Key To Sustainable Development. Jakarta. PAS

Lienda, 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi. 5. Jakarta : EGC.

Mubarak , Wahid I. 2011. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Page 99: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

Mulyana, 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Praktiko.

Notoatmodjo S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

.2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

.2010.. Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta

Roesli. Utami, 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: Pustaka Bunda.

Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Siallagan., Y. Erna., M. Yusad., Y. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi (0-6 bulan) di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013. Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi, 2: 6.

Sisdiknas.2003. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta. Depdiknas Sugiarti E., Zulaekah S., Puspowati D.S., 2011. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 195-206

Suryoprayogo, N. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: keyword. Ummu Yahya, 2009. Apa Keuntungan Pemberian ASI Ekslusif (

http://ummuuyahyakdr.blogspot.com/2009/apa keuntungan asi air-susu-htm di akses 31 oktober 2016

Wawan A & Dewi, 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

WHO And The World Bank Estimates. 2012. Trends In Maternal Mortality : 1990. Geneva : WHO

Widyatun, 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta : Info Medika

Page 100: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

Lembar Persetujuan Responden

(inform consent)

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Saya menyetujui untuk menjadi responden pada penelitian yang

dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

Kebidanan.

Nama : Ratni

NIM : P00324014025

Judul : “Studi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Puriala Kecamatan

Puriala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017”.

Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian

dan informasi yang saya butuhkan. Jika saya tidak berkenan peneliti akan

menghentikan pengumpulan data ini dan saya berhak mengundurkan diri.

Dengan sadar dan sukarela serta tidak ada unsur pemaksaan dari

siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Kendari, 21 februari 2017

Responden

No :

Page 101: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

KUESIONER PENELITIAN

STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURIALA KEC.PURIALA

KAB. KONAWE PROV. SULTRA TAHUN 2017

1. Identitas Responden a. Nama responden : b. Alamat responden : c. Umur responden :

1) < 20 tahun 2) 20-35 tahun 3) > 35 tahun

d. Pendidikan terakhir : 1) Pendidikan dasar (SD, SMP, SLTA MTs) 2) Pendidikan menengah (SMA, SMK, MA) 3) Perguruan tinggi (Diploma, Sarjana)

e. Pekerjaan responden : 1) IRT 2) Petani 3) PNS 4) Wiraswasta (Notoatmodjo, 2003)

f. Paritas 1) 1 2) 2-5 3) >5

g. Sumber informasi tentang ASI Ekslusif 1) Tidak Mendapat Informasi 2) Mendapat Informasi

a) Tenaga kesehatan b) Keluarga c) Media massa

TV

Majalah

Koran

Radio

Internet

Page 102: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala

2. Kuesioner Pengetahuan Tentang ASI Ekslusif

No Daftar Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif

2 ASI Ekslusif adalah makanan alamiah bagi bayi sampai usia 2 tahun

3 Seorang bayi harus diberikan ASI pertamanya setelah ibu benar-benar siap memberikan ASI

4 Menurut ibu, apakah pemberian ASI penting bagi bayi

5 Manfaat yang didapat dari pemberian ASI adalah sebagai nutrisi, untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan meningkatkan daya tahan tubuh

6 Kandungan yang terdapat dalam ASI adalah kolostrum, antibody, protein susu, taurin, karbohidrat dan lemak

7 Keunggulan bayi yang diberikan ASI Eksklusif adalah ASI eksklusif membuat anak cerdas, mandiri, menekan angka kematian bayi dan angka kesakitan bayi

8 Apakah pemberian ASI eksklusif memberikan manfaat bagi ibu

9 Menunda kehamilan adalah manfaat yang didapatkan oleh ibu yang menyusui ASI Ekslusif

10 ASI Ekslusif dapat diganti dengan makanan pengganti ASI (PASI)

11 ASI lebih baik dari makanan pendamping (PASI)

12 Kelebihan ASI adalah Kandungan nutrisi ASI lebih baik, ASI praktis dan tidak memerlukan biaya, ASI dapat mempererat tali kasih sayang ibu dan anak

13 Bayi diberikan makanan pengganti ASI setelah berusia 6 bulan

14 Bayi disusui setiap kali menangis

15 ASI perah dapat bertahan selama 30 menit bila tidak dimasukan dalam kulkas

Page 103: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala
Page 104: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala
Page 105: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala
Page 106: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala
Page 107: STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/118/1/KTI RATNI.pdfLatar belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Puriala