17

Click here to load reader

Studi Kelayakan Bisnis Puskopontren

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bisnis pesantren

Citation preview

PROSES PEMBUATAN COOCKTAIL

Proposal Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Pusa Koperasi Pondok Pesantren

BAB ILATAR BELAKANG PROYEK DAN PEMRAKARSA PROYEK1.1. PROYEK YANG DIUSULKAN1.1.1. Sifat/Jenis proyek yang diusulkan

Jenis kegiatan usaha yang diusulkan adalah usaha Pendirian Koperasi Pusat Pondok Pesantren atau disingkat dengan PUSKOPONTREN. Lokasi yang ditempati juga terletak di daerah yang sangat strategis/menguntungkan bagi sebuah bisnis atau kegiatan usaha. Kegiatan usaha ini dilakukan dalam hal penyediaan kebutuhan sembilan bahan pokok bagi santri dan kebutuhan rumah tangga lainnya. 1.1.2. Tempat Kegiatan

Kegiatan usaha ini rencananya akan kami dirikan di sekitar Kampus Universitas Ibn Khaldun Bogor yang terletak di Jl. Sholeh Iskandardinata, Kabupaten Bogor.1.1.3. Rencana Jumlah dana yang diinvestasikan

Jumlah dana yang akan diinvestasikan sebesar Rp. 250.000.000,- (duaratus limapuluh juta rupiah), yang akan digunakan untuk penyewaan tempat dan modal pendirian usaha.

1.1.4. Pemrakarsa

Pemrakarsa proyek pendirian ini adalah mahasiswa program magister manajemen program studi pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor Angkatan 2012. Kegiatan usaha ini diberi nama PUSKOPONTREN WAYS1.2. GAMBARAN UMUM KONDISI PERUSAHAAN/PEMRAKARSA SAAT INI1.2.1. Landasan Teori Kehendak untuk menumbuhkembangkan koperasi dinyatakan dalam GBHN 1998 dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi, koperasi harus semakin dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya serta dibina dan dikelola secara efisien. Landasan hukum tersebut memberi arahan yang jelas, tegas dan lugas bahwa koperasi perlu ditumbuhkembangkan menjadi lembaga ekonomi yang kuat, berakar di masyarakat dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.

Selanjutnya, Hanel (1989: 32) sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Dulfer (1974:9) menyatakan bahwa suatu organisasi kerja sama dapat disebut sebagai koperasi apabila memenuhi kriteria-kriteria pokok sebagai berikut.

Ada sejumlah individu yang bersatu di dalam suatu kelompok atas dasar sekurang-kurangnya karena ada satu kepentingan atau tujuan yang sama (disebut: kelompok koperasi).

Anggota-anggota kelompok koperasi bertekad mewujudkan kepentingannya atau tujuannya untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial mereka melalui usaha-usaha bersama dan saling tolong-menolong (disebut: swadaya, self-help).

Sebagai alat untuk mewujudkan kepentingan atau tujuan yang sama tersebut dibentuklah perusahaan yang didirikan, dimodali/dibiayai, dikelola, diawasi dan dimanfaatkan sendiri oleh anggotaanggotanya (disebut: perusahaan koperasi).

Tugas pokok perusahaan koperasi adalah menyelenggarakan pelayanan-pelayanan barang dan jasa untuk menunjang kepentingan ekonomi anggota kelompok koperasi (disebut: tugas mempromosikan anggota).

Adanya tugas pokok perusahaan koperasi untuk menunjang perbaikan kondisi perekonomian anggota, merupakan suatu pembangkit motivasi mengapa sekelompok individu mengambil keputusan untuk membentuk aktivitas ekonomi bersama melalui koperasi. Dengan mempersatukan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh individu akan diperoleh dampak sinergi melalui usaha skala besar (Eshenburg, 1994: 830). Keputusan dari sekelompok individu untuk menggabungkan diri ke dalam organisasi koperasi merupakan keputusan yang strategis, untuk mampu memecahkan masalah yang dihadapi diperlukan kerja sama dengan pihak lain yang paling sedikit menghadapi masalah yang sama.

1.2.2. Latar Belakang PendirianPusat Koperasi sebagai bentuk organisasi memiliki seperangkat nilai yang diantaranya dirumuskan ke dalam sejumlah prinsip-prinsip koperasi sehingga koperasi menampilkan karakteristik khusus. Nilai-nilai yang diterapkan di dalam kehidupan berkoperasi itu membentuk perilaku atau pola kerja internal koperasi yang disebut sebagai mekanisme kerja organisasi koperasi, di mana anggota dan komponen-komponen organisasi koperasi saling berinteraksi di dalam satu sistem yang disebut manajemen koperasi.

Pusat koperasi pondok pesantren merupakan koperasi yang berperan untuk mengangkat aspek sosial ekonomi pesantren dengan jalan meningkatkan taraf hidup dan menyejahterakan koprasi pesantren dengan memberikan pelayanan yang diperlukan oleh para anggota santrinya, perlu mendapat dukungan dan partisipasi para santri sebagai anggotanya.disisi lain kebutuhan pesantren sangat luar biasa Pada dasarnya pesantren memiliki peranan yang cukup berarti, pembenahan tidak saja dalam hal keagamaan, melainkan karena peranannya yang tidak kalah penting yaitu yang bersifat kultural pondok pesantren yaitu kemampuannya menciptakan suatu pandangan hidup kesantrian sebagai tata nilai yang kemudian dianut oleh sebagian besar masyarakat pesantren.

Implementasi koperasi di dalam lingkungan pondok pesantren masih perlu disesuaikan dengan kerangka perekonomian yang sesuai dengan ajaran Islam, dalam perekonomian Islam terkandung prinsip bahwa ikatan antara kepentingan pribadi dan kepentingan masyarakat adalah erat, semata-mata karena fitrah keduanya. Ekonomi Islam harus berpegang pada kesederhanaan dan semangat gotong royong serta menegakkan kejujuran dan keikhlasan (Maududi, 1993: 13).

Nilai-nilai Islam yang melekat ke dalam kehidupan pondok pesantren yang dipandang selaras dan dapat menunjang tumbuhnya dalam kehidupan koperasi di pondok pesantren adalah ajaran Islam tentang kesederhanaan, keikhlasan, persaudaraan, kemandirian, tolong menolong (taawun) dan gotong royong serta jauh dari sifat ketamakan, egoisme, jujur dan amanah sesuai dengan ketentuan syariah Islam. Hal tersebut merupakan ciri dalam kehidupan pondok pesantren, ajaran Islam tentang gotong royong tersebut sesuai dengan asas-asas koperasi Indonesia sebagaimana tercantum dalam pasal 2 Undang-Undang No. 25 tahun 1992, yaitu atas dasar kekeluargaan yang mengandung arti bahwa koperasi harus merupakan suatu wadah kerjasama di antara para anggotanya.

Menurut Zamakhasyari Dhofier (1990: 45), sasaran pokok koperasi di lingkungan pondok pesantren adalah terdapat koperasi yang sungguh sungguh menjadi wahana untuk meningkatkan kesejahteraan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya. Untuk mencapai sasaran kegiatan pokok tersebut, koperasi pondok pesantren harus mengadakan unit-unit usaha yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan para anggota secara efisien. Di sinilah nilai strategis pondok pesantren dalam upaya serta mendukung pengembangan koperasi, karena peranan pesantren dalam pengembangan koperasi bukan terletak pada telah didirikannya koperasi dalam lingkungan pondok pesantren, melainkan perannya untuk mau memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat luas tentang perlunya berkoperasi dalam hampir semua kegiatan ekonomi sehari-hari. Para pemimpin dan alumni pesantren secara terus menerus terlibat dalam pemberian bimbingan dan penerangan nilai nilai sosial keagamaan melalui mimbar-mimbar mesjid dan majelis-majelis pengajian yang pengaruhnya dalam kejiwaan masyarakat sangat luas, kuat dan mendalam. Peranan tersebut harus dimanfaatkan dalam upaya pengembangan koperasi.1.2.3. Posisi Perusahaan dalam persaingan

Saat ini, disekitar tempat usaha belum terdapat jenis kegiatan usaha koperasi pondok pesantren. Untuk itu, kami sebagai mahasiswa magister manajemen tergugah dan terketuk hatinya untuk mendirikan usaha ini. Beberapa alasan mengapa kami mendirikan usaha ini adalah untuk :

Memenuhi semua kebutuhan santri di dalam Pesantren, karena dengan tersedianya semua kebutuhan, para santri tidak akan berbelanja di luar Pesantren yang akan menggangu jalannya disiplin Pesantren. Sebagai sumber dana bagi Pesantren dan sarana pendidikan perkoperasian bagi para santri.

Kebutuhan barang-barang pokok seperti sembako, alat tulis kantor, serta beberapa perabot rumah tangga lainnya sering dgn bertambah padatnya perumahan membuat usaha toko kelontong tak akan sepi peminatnya1.2.4. Kemampuan finansialUntuk melaksanakan kegiatan usaha ini, diperlukan modal yang tidak sedikit. Kami akan berusaha dan selalu berusaha untuk melaksanakan bisnis ini dengan modal yang tersedia untuk memperoleh laba secara maksimal dengan tetap memperhatikan kondisi perekonomian nasional yang berdasarkan pada syariat Islam. Untuk itu, dukungan dari Pemerintah Daerah atau instansi terkait sangat diperlukan.BAB II

ANALISIS ASPEK YANG DIKAJI2.1. Aspek HukumSegala bentuk kegiatan usaha ataupun bisnis yang akan didirikan, tentunya harus memiliki surat-surat izin usaha sehingga tidak timbul kesulitan dengan pihak-pihak terkait.

a. Bentuk badan usaha

Badan usaha yang didirikan adalah berbentuk Persekutuan Terbatas (PT ), dengan nama PT. WAYS. Usaha ini bergerak dalam bidang penyediaan kebutuhan Sembilan bahan pokok bagi para santri dan kebutuhan masyarakat sekitar pondok pesantren.. PT ini didirikan oleh 4 (empat) orang pendiri yaitu Wahyudi, Ade Irvansyah, Yulizar, Suratni, .

b. Perizinan

Dari segi legalitas usaha, PT WAYSmemiliki beberapa dokumen perizinan yaitu:

Adanya akta Notaris atas pendirian PT WAYS Akta Notaris ini sebagai dasar untuk pembuatan izin teknis yang diperlukan.

Tanda Daftar Perusahaan dan Izin Usaha

Saat ini Tanda Kepemilikan Badan Usaha, PT WAYS telah masih dalam proses perizinanya. Perizinana ini nantinya akan berupa SIUP yang dikeluarkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan., dan nantinya akan terdaftar sebagai salah satu pelaku usaha. Sesuai dengan undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam Negara Republik Indonesia, dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba. Nomor Pokok Wajib Pajak

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PT Ways saat ini masih dalam proses pendaftaran.

NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam adminstrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dalam hal perpajakan.

Izin Domisili dan IMB

Perusahaan kami juga memiliki izin domisili dari pemerintah daerah setempat untuk menggunakan bangunan yang kami tempati sebagai tempat usaha jasa pencucuian pakaian. Selain itu, kami juga memiliki IMB untuk pendirian bangunannya. Hal ini sangat diperlukan sehingga tidak ada penyalahgunaan izin bangunan yang telah diberikan. Bukti Diri

Unit usaha kami juga memiliki bukti diri dari masing-masing pemilik usaha serta surat keterangan lain yang terkait usaha yang kami jalani.

2.2.ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Berikut ini adalah beberapa analisis terhadap aspek pasar:

Analisis SWOT

1. Strength (Kekuatan)

Tempat yang strategis, dekat dengan pangsa pasar yang dituju., yaitu para santri, kost-kostan mahasiswa, perumahan warga dan masyarakat sekitar.

Pendirian Badan Usaha ini adalah untuk masyarakat kalangan menegah ke bawah, yg lebih fokus dalam menyediakan barang-barang kebutuhan rumah tangga. 2. Weakness (Kelemahan) Modal yang kurang memadai

Kemampuan teknis tentang manajemen purchasing dan labelling di kalangan ritel koperasi, mengakibatkan posisi tawarnya terhadap pemasok barang menjadi lemah. Sebagai pemula, jika belum mengenal agen atau distributor dari produk-produk yg akan dijual pemilik harus langsung mendatangi pihak pemasok 3. Opportunities (Kesempatan)

Dengan melihat betapa sibuknya aktivitas di lingkungan sekitar Pondok Pesantren sehingga tidak memiliki waktu luang untuk berbelanja ke pasar. 4. Threats (Ancaman)

Tingkat pengguna jasa ini akan berkurang jika waktu libur perkuliahan dan masa hari raya tiba, karena kebanyakan santri pulang kampung.2.3.ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGIDalam aspek ini, banyak hal-hal yang diperlukan dan yang harus dperhatikan, yaitu:

Peralatan dan perlengkapan Proses kerja (proses pelayanan)

a. Kegiatan usaha ini memerlukan peralatan dan perlengkapan yang digunakan:

Etalase atau rak yang digunakan untuk menaruh barang Seperangkat kebutuhan rumah tanggab. Jam KerjaUntuk jam kerja, PT WAYS memberlakukan 2 shift yaitu shift pertama dimulai pada pukul 07.00-16.00 dan shift kedua dimulai pukul 16.00-23.001.4. Aspek Manajemen

Untuk menjalankan usaha ini, PT WAYS dipimpin oleh 4 orang Manajer yang terdiri dari

1 (satu) orang Direktur Operasional

1 (satu) orang manajer Pembelian

1 (satu) orang Manajer Marketing

1 (satu) orang Manajer Keuangan

Untuk kegiatan operasional PT WAYS mempekerjakan 8 orang karyawan, 4 orang karyawan masuk kerja pada shift pertama dan 4 orang karyawan masuk pada shift kedua.

1.5. Aspek Keuangan

Perhitungan pendapatan PT WAYS per bulanPendapatan

Asumsi pendapatan per hari 1.500.000 30 45.000.000

Pendapatan naik sebesar 2%/bulan

Pengeluaran

Sewa tempat 1.000.000 1 1.000.000

Belanja Produk 25.000.000

Listrik dan air 400.000

Transportasi 250.000

Gaji 600.000 8 4.800.000

Gaji Manajer 1.000.000 4 4.000.000

Total Pengeluaran 35.450.000

Biaya variabel naik 5% per tahun

pajak 10%

bunga 12%

Biaya investasi awal PT WAYSDalam ribuanKeteranganUnitHarga/UnitJumlahUsia EkonomisPenyusutan

Sewa tempat

Perlengkapan

Jumlah

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1. KESIMPULANDari hasil analisis beberapa faktor seperti tersebut di atas, ternyata kegiatan bisnis pendirian PT WAYS cukup menjanjikan untuk dijalankan. Dengan segmentasi pasar yang tepat dan pengelolaan bisnis yang profesional, maka bisnis pencucian pakaian ini akan mampu memperoleh laba yang maksimal.

PAGE

Page | 12