Upload
duongque
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Julian Adam Ridjal
PS Agribisnis UNEJhttp://adamjulian.web.unej.ac.id/
PENDAHULUAN
Arti Studi KelayakanBisnis???
Peranan Studi KelayakanBisnis
Studi Kelayakan Bisnismemerlukan beberapa
disiplin ilmu
Studi kelayakan atau feasibility study merupakan bahanpertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakahmenerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek
Peranan Studi Kelayakan Bisnis:
o Bagi Perbankan dan lembaga keuangan lainnya
o Bagi penanam modal
o Bagi Kegiatan Kemasyarakatan
o Bagi pembangunan nasional
Untuk menyusun studi kelayakan bisnis diperlukan penilaian dariberbagai aspek yaitu aspek teknis dan teknologi, aspek marketing, aspek
organisasi dan manajemen, aspek ekonomi dan keuangan, dan aspeklingkungan
Bunga merupakan biaya modal. Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung
pada waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku
1. Simple interest (bunga biasa)
2. Compound interest (bunga majemuk) dan
3. Annuity (Anuitas)
Dalam perhitungan Mathematics of finance dikenal 3 bentuk sistem perhitungan bunga :
PERHITUNGAN BUNGA DAN NILAI UANG
METODE PENYUSUTAN INVESTASI PROYEKPenyusutan/depresiasi merupakan salah satu kebijakan dalam pengadaan dana untukpenggantian asset baruMetode penyusutan pada umumnya dapat dikelompokkan atas 4 bagian, yaitu:1. Metode rata-rata :
- metode garis lurus- metode jam kerja mesin- metode yang didasarkan pada jumlah produksi
2. Metode bunga majemuk- metode anuitas- metode penyisihan dana (Sinking Fund Method)
3. Metode penurunan- metode jumlah angka tahunan- metode presentase
4. Metode penyusutan gabungan
ANALISIS KRITERIA INVESTASI
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh
mana gagasan usaha (proyek) yang direncanakan dapat memberikan
manfaat (benefit), baik dilihat dari financial benefit maupun social benefit
Kriteria investasi yang digunakan dalam proyek ini adalah:
a) Net Present Value (NPV)
b) Internal Rate of Return (IRR)
c) Net Benefit Cost Ratip (Net B/C)
d) Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
e) Profitability Ratio (PR)
Keputusan yang timbul dari hasil analisis proyek secara umum dapat
digolongakan atas 3 bagian:
a. Menerima atau menolak proyek
b. Memilih satu atau beberapa proyek yang paling layak untuk dikerjakan
c. Menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah kriteria investasi yang banyak digunakan
dalam mengukur apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan Net Present
Value merupakan net benefit yang didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai discount factor. Secara singkat, formula Net
Present Value adalah sebagai berikut :
PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI
Dimana : Bt = Benefit pada tahun ke t,
Ct = Cost pada tahun ke t,
1/(1+i)t = Discount factor
t = Tahun (1,2,3,.......n)
n = Umur proyek
Kriteria pengambilan keputusan untuk Net Present Value (NPV) :NPV > 0 berarti usaha atau proyek feasible atau layakNPV < 0 berarti usaha atau proyek tidak layakNPV = 0 berarti proyek berada dalam keadaan BEP
2. Internal Rate Of Return (IRR)
Internal Rate Of Return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan
net present value sama dengan nol. Dengan demikian apabila hasil
perhitungan IRR lebih besar dari Social Opportunity Cost Of Capital (SOCC)
dikatakan proyek atau usaha tersebut feasible dan apabila di bawah SOCC
proyek tersebut tidak feasible
Keterangan :
I1 = Nilai Social Discount Rate pertama
I2 = Nilai Social Discount Rate kedua
NPV1 = NPV dengan nilai Social Discount Rate pertama
NPV2 = NPV dengan nilai Social Discount Rate kedua
3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan perbandingan antara net
benefit yang telah didiskon positif dengan net benefit yang telah didiskon negatif
Keterangan :
Bt = Manfaat (Benefit) pada tahun ke-t
Ct = Biaya (Cost) pada tahun ke-t
i = Discount Factor
t = Umur proyek
Kriteria pengambilan keputusan untuk Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) :
Net B/C > 1 berarti usaha atau proyek feasible atau layak
Net B/C < 1 berarti usaha atau proyek tidak layak
Net B/C = 1 berarti proyek berada dalam keadaan BEP
4. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah perbandingan antara benefit kotor yang
telah didiskon dengan cost secara keseluruhan yang telah di diskon
Keterangan:Gross B/C= Gross Benefit Cost RasioBt = Manfaat (Benefit) pada tahun ke-tCt = Biaya (Cost) pada tahun ke-ti = Discount Factort = Umur proyekn = Waktu ke -n
Kriteria pengambilan keputusan untuk Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) :
Gross B/C > 1 berarti usaha atau proyek feasible atau layak
Gross B/C < 1 berarti usaha atau proyek tidak layak
Gross B/C = 1 berarti proyek berada dalam keadaan BEP
5. Profitability Ratio (PR)
Profitability Ratio (PR) merupakan suatu rasio
perbandingan antara selisih benefit dengan biaya
operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah
investasi. Nilai dari masing-masing variabel dalam
bentuk present value atau nilai yang telah di discount
dengan diskon faktor dari Social Opportunity Cost Of
Capital
PR = PV Net Benefit/PV investasi
• Analisis Pay Back Period dalam studi kelayakan perlu juga
ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha atau
proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi
Analisis Pay Back Period dan Break Even Point
• Break even point adalah titik pulang pokok dimana total
revenue = total cost (TR=TC). Semakin lama perusahaan
mencapai titik pulang pokok maka semakin besar saldo rugi
karena keuntungan yang diterimamasih menutupi segala biaya
yang telah diekluarkan
• 1 literatur
• 2 lapang
• 3 lapang
• 4 literatur
• 5 literatur
• 6 literatur
• 7 literatur
TERIMAKASIH