Studi Kasus Pasien Isk Arie Falah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yea

Citation preview

I. BERKAS PASIEN

1.1 IDENTITAS PASIEN

Nama: Tn. Agus SJenis kelamin : Laki lakiTempat Tanggal Lahir: Jakarta, 28 Mei 1975Usia : 38 tahunSuku: BetawiAgama : IslamPendidikan : SMEAStatus Pernikahan: MenikahPekerjaan : Ojek Alamat : Jl Menteng kecil RT 12/09 no. 12 Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng Jakarta Pusat. No RM: 21093 Tanggal berobat : 26 Agustus 2013

1.2 Anamnesa (Autoanamnesa dan alloanamnesa pada pasien dan keluarga pasien, tanggal 26 Agustus 2013)

a. Keluhan Utama :Nyeri perut dibagian bawah yang menjalar kepinggang kiri sejak 3 hari yang lalu.b. Keluhan Tambahan :Demam, susah buang air kecil, perut kembungc. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh mengalami nyeri perut bagian bawah dan menjalar kepinggang sebelah kiri sejak tiga hari yang lalu, nyeri hilang timbul, pasien merasakan perut kembung, BAK susah dan terasa nyeri, pasien berkeringat dingin dan pucat hingga kebiruan saat nyeri dirasakan, Demam terasa setelah nyeri dirasakan.Tiga hari yang lalu pasien pertama kali merasakan nyeri pada perutnya namun belum terlalu hebat sehingga pasien berobat keesokan harinya di klinik. Dari situ pasien mengatakan bahwa penyakitnya tidak berkurang bahkan nyeri yang dirasakan bertambah dan kali ini disertai demam, demam dirasakan menetap.Pasien mengaku sejak kurang lebih satu tahun terakhir ini pasien sering mengalami anyang anyangan yang dirasakannya hilang timbul. Pasien mengaku sering merasa ingin BAK, BAK tidak lampias, sakit ketika BAK dan pasien mengaku sering terbangun pada malam hari untuk BAK. Keluhan BAK berwarna kemerahan disangkal pasien. Pasien mengaku sering minum air putih semenjak merasakan keluhan tersebut. Namun pasien juga mengaku sering menahan BAK terutama jika sedang bekerja.

d. Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat penyakit dahulu: Hipertensi disangkal Asam urat disangkal Diabetes Melitus disangkal Penyakit paru disangkal Penyakit jantung disangkal Riwayat alergi obat/makanan: DisangkalRiwayat operasi : Disangkal

e. Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat penyakit gula pada keluarga disangkal, riwayat penyakit paru disangkal. Riwayat penyakit batu saluran kemih disangkal. Riwayat hipertensi disangkal.

f. Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien tinggal bersama istri, seorang anak, dan bapak ibunya. Dalam hal ekonomi, keluarga penderita termasuk ke dalam keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Penghasilan pasien tidak tetap, rata-rata Rp 1.300.000 per bulan. g. Riwayat Kebiasaan :Tn. Agus dan keluarga biasa makan teratur makan di rumah, setiap harinya pasien makan tiga sampai empat kali sehari. Istri pasien biasa memasakan untuk pasien beragam menu, untuk itu Tn. Agus jarang makan di luar rumah. Tn. Agus merupakan perokok aktif sejak SMEA, seharinya pasien dapat menghabiskan sebungkus atau 12 batang rokok. Tn Agus sehari harinya bekerja sebagai tukang ojek, mulai pagi sampai sore hari namun ketika siang Tn Agus pulang ke rumah untuk istirahat dan makan siang.Tn Agus mengaku sering menahan pipis atau buang air kecil terutama jika sedang bekerja hal ini menurut pasien disebabkan karena sarana toilet yang jauh. Tn Agus juga mengaku jarang berolahraga dan gemar mengkonsumsi kopi, sehari harinya Tn. Agus dapat minum satu sampai dua gelas kopi.

1.3 Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan UmumBaik, kesadaran compos mentis, status gizi kesan baik.2. Tanda Vitala. Tekanan darah: 120/80 mmHgb. Nadi: 80 x /menit, regularc. RR: 20 x /menitd. Suhu: 36,6O C3. Status gizia. BB: 65 kgb. TB: 169 cmc. IMT: 65/(1.69)2 = 22.8 (normal)4. Status Generalis : Kulit: Sianosis (-), turgor kulit kembali S2, regular, bising (-) Palpasi : Nyeri tekan (-). ictus cordis tidak teraba. Perkusi : Batas kanan atas di SIC II LPSD Batas kiri atas di SIC II LPSS Batas kanan bawah di SIC IV LPSD Batas kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCSPulmo : Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetrisPalpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang tertinggal, vokal fremitus kanan = kiriPerkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiriAuskultasi : Suara dasar paru kanan kiri vesikular normal, wheezing (-) ronki (-) Punggung : Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-)Abdomen:Inspeksi : Hernia umbilikalis (-), asites (-), strie (-), lesi (-)Auskultasi : Bisung usus (+) normalPalpasi : Nyeri tekan (+), hepar dan lien tidak terabaPerkusi: TimpaniGenitalia: Tidak dilakukanAnorektal: Tidak dilakukanEkstremitas: Superior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral dingin (-/-) Inferior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral dingin (-/-)5. Status Neurologis1. Anggota Gerak AtasKekuatan : 5555/5555Tonus: +/ +Atrofi : -/-Refleks fisiologis : Biceps (+/ +), Triceps (+/+).Refleks Patologis: Refleks Hoffman (-/-), Refleks Trommer (-/-)Sensibilitas : Taktil (normal/normal), nyeri (normal/normal), suhu tidak dilakukan, diskriminasi 2 titik tidak dilakukan, getar tidak dilakukan. 2. Anggota Gerak BawahKekuatan : 5555/5555Tonus : (+) / (+)Atrofi : (-) / (-)Refleks fisiologis : Patella (+/+), Achilles (+/+).Refleks Patologis:Babinski(-/-),Chaddock (-/-),Gordon (-/-),Oppenheim (-/-).Sensibilitas : Taktil (normal/normal), nyeri (normal/normal), tidak dilakukan, diskriminasi 2 titik tidak dilakukan, getar tidak dilakukan.

1.4 Pemeriksaan Penunjang: Pemeiksaan darah Hb : 12Leukosit: 11000Trombosit : 125000Ureum: 28Kretinin: 1,2

Pemeriksaan urinWarna: kuningKejernihan : jernihPH: 6Protein : +1Eritrosit : +2Leukosit : +5Bakteri : +5Kristal : Ca oksalat

II. BERKAS KELUARGA

2.1 Profil Keluarga2.1.1 Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala Keluarga : Tn. Agus S (38 tahun)b. Identitas Pasangan : Ny. Fais Nurma (34 tahun)c. Struktur Komposisi Keluarga : Keluarga besar

Tabel 2.1 Anggota keluarga yang tinggal serumah

NoNamaKedudukan dalam KeluargaGenderUmurPendidikanPekerjaanKeterangan TambahanPenghasilan

1.Tn. Agus Kepala keluargaL38 tahunSMEATukang ojekPasien Rp. 1.300.000 /bulan

2.Ny. Fais NurmaIstriP 34 tahunSMAIbu rumah tangga

3.SalsabilaAnakP8 tahunSDPelajar

4.Tn. UkanBapak L66 tahun--

5.Ny. AinahIbuP54 tahun--

Tabel 2.2 Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah : menumpang/kontrak/hibah/milik sendiri

Daerah perumahan : : kumuh/padat bersih/berjauhan/mewah

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 7x 3 mPasien tinggal di rumah milik orang tua yang kurang dari standar rumah sehat dengan jumlah penghuni 5 orang yang terdiri dari keluarga inti dan orang tua. (extended family)

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5 orang

Luas halaman rumah : tidak ada

Bertingkat

Lantai rumah dari : keramik

Dinding rumah dari : kombinasi tembok dan kayu

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : tidak ada

Penerangan listrik : 900 watt,

Ketersediaan air bersih :ada

Tempat pembuangan sampah :ada

Gambar 1.1. Denah Tempat tinggal Keluaga Pasangan Tn. Agus dan Ny. Nurma Lantai bawah Lantai atas

Kepemilikan barang barang berharga :1. Satu buah televisi berukuran 14 inch2. Satu buah dvd player3. Satu buah lemari es satu pintu4. Satu buah kipas angin5. Satu buah kompor gas6. Satu buah setrikaan7. Satu buah dispenser8. Tiga buah handphone9. Dua buah sepeda motor

2.1.2 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Sebutkan jenis tempat berobat: Puskesmas.b. Balita: Tidak ada.c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat.

2.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 2.3. Pelayanan KesehatanFAKTORKETERANGANKESIMPULAN

Cara Mencapai Pusat Pelayanan KesehatanKendaraan pribadiPasien jika sakit berobat ke Puskesmas naik kendaraan pribadi. Pasien merasa puas dengan pelayanan puskesmas, serta biaya pelayanan pengobatan yang gratis.

Tarif Pelayanan KesehatanGratis

Kualitas Pelayanan KesehatanMemuaskan

2.1.4 Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan :Menu makanan sehari-hari keluarga pasien cukup bervariasi. Menu makanan yang biasa dihidangkan terdiri dari nasi, lauk pauk, dan kadang-kadang sayuran.. Lauk yang sering dihidangkan adalah ikan, tahu, tempe, telur, sesekali ayam dan daging. Istri pasien kadang memasak sayuran. Keluarga ini jarang mengkonsumsi buah-buahan. Keluarga Ny. Nurma biasa makan tiga kali sehari dengan porsi sedang. Menu makan pasien dan keluarga sering dengan nasi, sayur, tahu tempe. Menu sayur yang sering pasien masak adalah sayur bayam . Ny. Nurma mengatakan dialah yang memasak untuk keluarga dan jarang membeli jajanan di luar rumah. Pasien menyukai makanan yang pedas.

b. Menerapkan pola gizi seimbang :Ny. Nurma mengakui bahwa keluarganya memang kurang paham tentang pola gizi seimbang dari menu yang mereka konsumsi, maka dari itu Ny. Nurma biasanya hanya menyajikan makanan untuk keluarga seadanya.

Tabel 2.4. Food Recall Pola Makan Tn.A Selama Tiga Hari TerakhirTanggalPagiSiangMalam

23 Agustus 2013Nasi, tempe goreng, kopiNasi, sayur bayam, tempe, sambal dan ikan, air putih, dan Nasi, Sayur bayam, ikan , air putih.

24 Agustus 2013Nasi goreng ,kopi

Nasi, tahu goreng, , sambal, air putihNasi , tahu goreng, air putih pepaya.

25 Agustus 2013Nasi goreng, kopiNasi, ayam goreng, sambal, sayur bayam, air putihnasi, sayur bayam, ayam goreng, sambal air putih

2.1.5 Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :Istri pasien selalu perhatian akan penyakit suaminya, jika pasien mengalami sakit maka istrinya selalu mengajak dan mengantarkan pasien untuk berobat ke dokter.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :Pasien memiliki kebiasaan merokok dan sering menahan jika ingin buang air kecil. Pasien mengaku kebiasaan merokok ini sangat sulit untuk dikuranginya. Pasien juga sering memikirkan kembali jika berobat ke klinik di karenakan biaya.

2.2 Genogram2.2.1 Bentuk keluarga :Keluarga ini terdiri dari satu generasi dengan kepala keluarga yaitu Tn. Agus. Bentuk keluarga ini adalah extended-family.2.2.2 Tahapan siklus keluarga :Tahapan siklus keluarga Tn. Agus termasuk dalam tahap ke empat, yaitu tahap keluarga dengan anak usia sekolah. Dimana masalah pada tahapan siklus keluarga ini adalah :Tugas perkembangan : Membantu sosialisasi anak dengan sekolah dan lingkungan. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia. Memenuhi kebutuhan biaya hidup yang semakin meningkat.

Tn Agus terlahir dari pasangan Tn. Ukan dan Ny. Ainah.. Tn. Agus merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Tn. Agus memiliki seorang istri bernama Ny. Nurma. Dari pernikahan Tn. Agus dan Ny. Nurma memiliki satu orang anak bernama Salsabila yang saat ini masih sekolah.

2.2.3 Ny. Ainah54 thFamily Map (gambar)

Tn. Ukan, 66 th

An. Salsabila 8 thNy.Nurma34 thTn. Agus 38 th

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Hubungan Keluarga : Tinggal dalam satu rumah

2.3 Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

2.1.1 Masalah Dalam Organisasi Keluarga2.1.2 Masalah Dalam Fungsi Biologis :Pasien saat ini sakit batu saluran kemih. Gejala nyeri perut yang menjalar dari kandung kemih sampai pinggang sudah dirasakan sejak 3 hari terakhir. Keluhan sakit dan susah ketika buang air kecil sudah dirasakan pasien sejak 1 tahun terakhir dan bersifat hilang timbul. Sejak 2 minggu ini pasien merasakan keluhan ini secara terus menerus disertai rasa nyeri sehingga membuat pasien datang berobat ke Puskesmas. Nyeri perut dirasakan dalam sehari bisa timbul > 3 kali.. Pasien juga mengaku dahulu dirinya sering menahan untuk buang air kecil. 2.1.3 Masalah Dalam Fungsi Psikologis :Pasien masih tinggal di rumah orang tua pasien, istri pasien mengaku sering merasa ketidaknyamanan untuk tinggal di sana sehingga dapat menyebabkan pertengkaran dengan pasien. Sehari harinya keluarga pasien tidur hanya dengan kasur tanpa tempat tidur, pasien dengan istri dan anaknya tidur satu kamar.

2.1.4 Masalah Dalam Fungsi Ekonomi :Penghasilannya diakui kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Walaupun pasien dan istrinya melakukan penghematan, namun kebutuhan tidak cukup terpenuhi terlebih bahan kebutuhan rumah. Terkadang untuk kebutuhan sehari hari Ny. Nurma minta kepada orang tuanya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya Tn. Agus tanpa sepengetahuannya. Untuk biaya kesehatan, pasien telah memiliki Kartu Jakarta Sehat dari program kesehatan Pemerintah Provinsi DKI. Dengan begitu pasien dapat berobat gratis.

2.1.5 Masalah Lingkungan :Pasien tinggal di lingkungan rumah milik orang tuanya di lingkungan yang cukup padat penduduknya, dengan akses ke rumah berupa gang sempit yang hanya berukuran 1 meter. Meskipun demikian pasien mengaku warga disekitar lingkungan sangat peduli terhadap kebersihan lingkungannya, sehingga tidak ada tumpukan sampah maupun barang barang bekas di sekitar rumah pasien. Pasien sendiri memiliki tempat sampah yang nantinya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah umum.2.1.5.1 Masalah Perilaku Kesehatan :Keluarga ini tidak dapat menerapkan pola makan bergizi dan seimbang setiap harinya dikarenakan keadaan ekonominya yang serba kekurangan, dimana penghasilan pasien tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan dalam keluarga. Pasien dan keluarga juga tidak memiliki jadwal khusus untuk olahraga.Apabila sakit, pasien dan keluarganya tidak langsung pergi ke dokter. Pasien dan keluarga biasanya akan minum obat warung terlabih dahulu. Bila tidak ada perbaikan barulah mereka pergi berobat ke puskesmas.

III. DIAGNOSIS HOLISTIK MULTIAKSIAL3.1 Aspek Personal (Alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu mengenai penyakitnya)Pasien datang berobat ke puskesmas diantar oleh istri dan anaknya dengan keluhan keluhan nyeri pada perut yang menjalar ke pinggang sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan sakit ketika buang air kecil dengan disertai demam.. pasien datang ke puskesmas dengan harapan bahwa penyakit yang dideritanya dapat sembuh total sehingga pasien dapat beraktifitas seperti biasa lagi Pasien mengaku memiliki kekhawatiran tentang sakit yang dideritanya. Ia khawatir bahwa penyakitnya akan berakibat buruk dan menyebabkan dioperasi. Ia juga khawatir tidak dapat bekerja lagi bila penyakitnya semakin memburuk.

3.2 Aspek Klinik Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan 1. Batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih berulang2. Diagnosis banding : -3.3 Aspek Risiko Internal (Faktor faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)Pasien masih berusia 38 tahun yang merupakan usia produktif, dimana pada usia ini pasien masih aktif bekerja dan kebutuhan asupan makanan bergizi meningkat seiring dengan meningkatnya aktifitas kerja. Pola makan pasien yang tiga kali dalam sehari diakui cukup memenuhi kriteria gizi yang seimbang namun masih kurang buah buahan dan susu, hal mengkonsumsi buah susu jarang karena alasan ekonomi keluarga.Pasien mengaku memiliki kebiasaan menahan kencing sejak dulu, hal ini di karenakan toilet yang jauh ketika bekerja dan kemalasan pasien untuk menyegerakan buang air kecil. Pasien juga memiliki kebiasaan minum kopi, sehari harinya pasien dapat meminum satu sampai dua cangkir kopi.Pasien mengakui tidak pernah atau jarang sekali olahraga hal ini karena kurangnya pengetahuan pasien akan pentingnya berolahraga.pasien juga mengatakan bahwasannya pasien tidak pernah menggunakan sabun ketika selesai BAK.

3.4 Aspek Psikososial Keluarga (Faktor faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)Pasien memiliki sanak saudara yang tinggal berdekatan dengan dirinya. Pasien mengaku sering berkunjung ke rumah saudaranya tersebut, serta sering berinteraksi dengan warga lain di lingkungannya. Karena pergaulannya yang luas, banyak warga yang mengenali pasien. Pengaruh agama Islam di keluarga ini cukup kuat. Keluarga menyadari bahwa sakit yang dialami oleh pasien adalah sebuah cobaan yang harus dijalani dan dicari jalan keluarnya. Keluarga berpendapat bahwa setiap penyakit ada obatnya, oleh karena itu dalam kepasrahan, mereka tetap mengusahakan pengobatan secara teratur.p Istri pasien rajin dalam mengurus segala kebutuhan dan keperluan pengobatan pasien.

3.5 Aspek FungsionalBerdasarkan skor Karnofsky pasien memilki skor 70% dimana pasien tidak dapat melakukan pekerjaannya sehari hari namun masih dapat menjaga diri sendiri tanpa bantuan orang lain..Tabel 3.1 Tabel Skala Karnofsky (www.pallipedia.com)

IV. RENCANA PENATALAKSANAANTabel 4.1 Rencana Penatalaksanaan HolistikAspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkanBiayaKeterangan

Aspek personal1.Menginformasikan kepada pasien tentang perlunya menyegerakan BAK dan Tn. AgusSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan ke rumah pasienPasien merubah kebiasaan buruk menahan BAK

Aspek klinikMemberi obat antibiotik (ciprofloxasin) dan anti nyeri (NSAID), paracetamol. Merujuk ke spesialis urologiNy. NSaat pasien berobat ke Puskesmas Hilangnya infeksi pada saluran kemih dan hilangnya demam dan nyeri pasien masalah batu dapat terselasaikangratis

Aspek risiko internalMenginformasikan kepada pasien untuk Banyak dan sering minum air putih, tidak meminum kopi, dan memakai sabun ketika BAKTn AgusSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan ke rumah pasienUntuk memudahkan klirens batu pada saluran kemih jika msih berukuran kecil dan mencegah batu semakin besar serta mencegah ISK berulang

Aspek psikososial keluargaMenganjurkan agar merubah pola makan sehari-hari. Tidak menambahkan makanan seperti jeroan dll,serta memasak yang banyak mengandung mineral , vitamin seperti sayur mayur , buah-buahan. Seluruh KeluargaSaat kunjungan ke rumah pasienmengurangi faktor-faktor yang dapat memperberat keadaan klinis pasien.Menjaga keluarga tetap sehat.

Aspek fungsionalMenganjurkan agar pasien aktif melakukan jalan santai atau olahraga ringan yang dapat dilakukanTn Agussaat kunjungan ke rumah pasienAgar kondisi tubuh tetap prima dan mencegah komplikasi penyakit.

V. Prognosis1. Ad vitam : Ad Bonam2. Ad sanasionam : Dubia Ad Bonam3. Ad fungsionam : Ad Bonam

18